-
HAL 24 BULETIN IQRO EDIS I 1
SPIRIT OF LIFE (by Yuan)
Disini aku berpikir Disini aku belajar
Disini ku persembahkan yang terbaik Hanya kepada Sang
Pencipta
Tak pernah berputus asa Tak pernah menyerah
Walau halangan dan rintangan Seringkali mendera
Tanpa lelah mencari kebenaran Terjang segala tantangan
Terus maju & ciptakan Kehidupan mulia dan seimbang
Buletin Iqra diterbitkan dari dan untuk kalangan internal SMAN 8
Bandung Kritik dan Saran Silahkan ke Sekretariat Redaksi atau CP
Harashtina Aunurrahim 087825748432
Pengasuh : Drs. Undang Sofwandi; Penanggung Jawab : M. Qadar
Ramadhansyah; Pimpinan Redaksi: Harashtina A; Tim Isi (Redaktur) :
Putra AP, Ronatio Lathifah, Sayyid Irsadul Ibad, Faisal Ahsan, M.
Lutfhi Satria, Almira Rahma, M. Muflihul Akbar; Tim Design &
Layout : Rifa Khairul Muqtafa, Huzein Muham-
mad Ramdhan; Publikasi dan Distribusi : All anggota KDK
BULETIN IQRO KDK AT-TAQWA SMAN 8 BANDUNG
Motto:
Membangun generasi berjiwa tauhid, cerdas, berkualitas,
kompetitif,
berwawasan kebangsaan,
dan berkepribadian da'i
MEMBANGUN PERADABAN ISLAM
-
HAL 2 BULETIN IQRO EDIS I 1
MUQADDIMAH
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi karena atas limpahan rahmat,
hidayah dan nikmat-Nya
lah buletin Iqra yang merupakan hasil karya siswa KDK ini bisa
diterbitkan untuk yang pertama
kalinya.
Tak lupa shalawat dan salam semoga tercurah atas junjungan Nabi
Muhammad SAW
sebagai penutup para Nabi, beserta keluarga dan sahabatnya,
karena atas jerih upayanya men-
dakwahkan Islam maka kita mengenal kebenaran dan kebaikan dari
nilai-nilai Islam tersebut pada
hari ini.
Melihat peran kami sebagai wahana (ekstrakurikuler) yang
mengemban misi bukan han-
ya sebagai lahan aktualisasi dan pengembangan diri siswa
melainkan juga mengemban misi dakwah
amar maruf nahi munkar maka dalam rangka menjalankan amanah
tersebut kami pengurus KDK
membentuk tim jurnalistik sebagai media dakwah tambahan. Selama
ini KDK telah menjalankan
amanah dakwah amar maruf nahi munkar melalu media lisan
(mentoring), hal ini dirasa masih
kurang untuk mencapai tujuan dakwah itu sendiri makanya kami
mengembangkan media dakwah
yang lain. Di sisi lain jurnalistik ini sendiri selain sebagai
media dakwah juga sebagai media untuk
mengembangkan potensi kreatifitas siswa serta sebagai media
informasi dan komunikasi antar
anggota keluarga SMAN 8 baik sesama siswa maupun antara siswa
dengan pihak guru. Dengan
adanya buletin Iqra ini kami berharap secara khusus agar
pengembangan dakwah Islam di ling-
kungan SMAN 8 bisa lebih efektif yang hal tersebut bisa
meningkatkan iman dan taqwa generasi
muda Islam di lingkungan siswa muslim SMAN 8.
Setiap permulaan tentu akan ada kendala. Seperti itu pula yang
kami alami ketika hendak
memulai. Kami terkendala dengan ilmu terkait perihal bulletin
ini sehingga kami harus mencari
referensi-referensi lain seperti internet, orang tua, maupun
siswa yang lainnya.
Jangan menunggu sempurna untuk memulai sesuatu. Mulailah, insya
Allah, kelak akan
dapat disempurnakan. Kami berpijak pada prinsip itu seraya
berharap feedback dan masukan dari
pembaca-pembaca sekalian yang dimana saja berada. Harapan kami,
apa yang kami suguhkan ini
dapat menjadi salah satu jawaban ketika Allah kelak bertanya
pada kami, apa yang sudah kami
usahakan untuk orang banyak sehingga Aku (Allah) yakin
memasukkan engkau ke surga-Ku?
Tidak untuk berlama-lama. Inilah Bulletin kami. Semoga dapat
membangkitkan tradisi
emas keilmuan Islam. Semoga bisa jadi semacam gerimis kecil di
tengah panasnya matahari yang
sedang bergejolak pada siang hari. Inilah bulletin kami edisi
pertama, kami buka dengan tema
Pembangunan Peradaban Islam dan slogan Membangun Generasi
Berjiwa Tauhid, Cerdas, Kuali-
tas, Kompetitif, dan berwawasan Kebangsaan serta Berkepribadian
DaI. Selamat membaca, semoga
bermanfaat dan semoga bisa menjadi amal baik bagi kita
semua.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penanggung Jawab Redaksi
M. Qadar Ramadhansyah
HAL 23 BULETIN IQRO EDIS I 1
akan mampu membawa kita menjadi orang yang besar dan mulia baik
dihadapan manu-sia maupun dihadapan Allah. Namun Akhlak yang
negatif akan mengkerdilkan kita sekerdil-kerdilnya dihadapan
manusia dan dihadapan Allah. Akhlak yang positif dibangun dari
kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir
positif, objektif, ilmiah, an-tusias, kerja keras, optimis,
disiplin, integritas, empati, tanggung jawab, loyalitas dls.
Sedangkan akhlak yang negatif dibangun dari kebia-saan-kebiasaan
seperti subjektif, egois/keras kepala, alamiah, perasaan, malas,
pesi-
mis, ragu dalam melangkah, mudah menyerah, lari dari tanggung
jawab dls. Akhlak merupakan lambang kesempurnaan iman, ketinggian
taqwa dan kealiman seseorang manusia yang be-rakal. Oleh karena
itulah penting bagi diri individu untuk mulai membangun kepribadian
akhlaknya menuju akhlak yang thoyyibah karena akhlak merupakan
KUNCI untuk meraih keselamatan. Mari kita siap melatih, memelihara,
dan mengem-bangkan akhlak positif secara berkesinambungan.
Sehingga, terbentuk karakter sukses yang akan membawa kita pada
puncak kesuksesan dan kemuliaan di setiap perjuangan ke-hidupan
kita. Sekali lagi: Kebiasaan positif yang diulang terus menerus,
akan melahirkan keahl-
ian & keahlian akan melahirkan kesuksesan!!
SALAM TOTALITAS MEMBANGUN KEPRIBADIAN!!!
Cerita dikutip dari blog Andriwongso
-
HAL 22 BULETIN IQRO EDIS I 1
KEBIASAAN YANG DIULANG
Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima
perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada
tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan
keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperinta-hkan kepada
prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah
anak panah. Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki
lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat
memanah di tangannya. Panglima mulai menarik busur dan melepas satu
persatu anak panah itu ke arah sasa-ran. Rakyat bersorak sorai
menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa!
Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai
sasaran. Dengan wajah berseri-seri penuh kebang-gaan, panglima
berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian
memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pen-dapat kalian?" Di
antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba
seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat !
Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang
terlatih." Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan
tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua
penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!"
Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin
Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di
atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan,
si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan
kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin
tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes
pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut! Panglima dan
rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demon-strasi
keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang
minyak mem-bungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil
mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari
kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan
melahirkan keahlian." Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu
hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is
power! Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu
yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi
mungkin. Dalam islam kita mengenal akhlak. Akhlak memiliki kekuatan
tersembunyi yang mampu menghadirkan kekuatan luar biasa dalam diri
kita, namun kekuatan luar biasa dari akhlak juga mampu
menghancurkan diri kita sendiri. Akhlak yang positif
CERITA BERHIKMAH
HAL 3 BULETIN IQRO EDIS I 1
Pada tanggal 29 Januari 2014 yang lalu, KDK mengadakan acara
Tabligh Akbar yang bertempat di aula SMAN 8 Bandung. Tabligh akbar
ini diadakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi yang jatuh pada
12 Rabiul awal 1435 H. Acara yang rutin diadakan tiap tahun ini
diisi dengan tausiyah dari Ust. Maulana Yusuf. Guru dan siswa
mengikuti ceramah ini dengan sangat antusias karena memang ce-ramah
ini mengusut tema yang menarik dan dibawakan dengan penuh
ceria.
Tidak hanya tabligh akbar, tanggal 20 Februari juga diadakan
berbagai lom-
ba untuk memperingati kelahiran Nabi besar kita, Nabi Muhammad
SAW. Dian-
taranya ada lomba MTQ, adzan, kaligrafi, dan cerdas cermat.
Masing-masing peserta
memeriahkan dengan menunjukan kemampuannya pada bidangnya
masing-masing.
Tentu saja kompetisi hanya mencari satu yang terbaik dari
seluruh peserta.
GALERI KDK
-
HAL 4 BULETIN IQRO EDIS I 1
TAUSIYAH
JATUH BANGUNNYA PERADABAN Oleh: Adian Husaini, M.A.
(dikutip dari http://www.insistnet.com)
Rasulullah saw bersabda: Apabila umatku sudah mengagungkan dunia
maka akan dicabutlah kehebatan Islam; dan apabila mereka
meninggalkan aktivitas amar maruf nahi munkar, maka akan diharamkan
keberkahan wahyu; dan apa-bila umatku saling mencaci, maka jatuhlah
mereka dalam pandangan Allah.
"Hampir tiba suatu masa dimana berbagai bangsa/kelompok
mengeroyok kamu, bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni
hidangan mereka." Seorang sahabat bertanya: "Apakah karena jumlah
kami yang sedikit pada hari itu?" Nabi
SAW menjawab: "(Tidak) Bahkan jumlah kamu pada hari itu sangat
banyak (mayoritas), tetapi (kualitas) kamu adalah buih, laksana
buih di waktu banjir, dan Allah mencabut rasa gentar terhadap kamu
dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan menanamkan penyakit "al
wahnu". Seorang bertanya, "Apakah al wahnu itu Ya Rasulallah?"
Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut ma-
ti." (HR Abu Dawud).
**********
Al-Quran dan Kehancuran Peradaban Beberapa ayat al-Quran
memberikan penjelasan tentang kehancuran suatu bangsa. Penjelasan
al-Quran ini sangatlah penting untuk menjadi pelaja-ran, khususnya
bagi kaum Muslimin, agar mereka tidak mengulang kembali
tin-dakan-tindakan yang dilakukan oleh umat terdahulu, yang dapat
menghancur-kan peradaban mereka. Allah SWT berfirman: Andaikan
penduduk suatu wilayah mau beriman dan bertaqwa, maka pasti akan
Kami buka pintu-pintu barokah dari langit dan bumi. Tetapi mereka
mendustakan (ajaran-ajaran Allah), maka Kami azab mereka, karena
perbuatan mereka sendiri (QS Al Araf:96) Maka apabila mereka
melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada
mereka, Ka-mi siksa mereka dengan tiba-tiba (sekonyong-konyong),
maka ketika itu mereka terdiam dan berputus asa. (QS
al-Anam:44).
HAL 21 BULETIN IQRO EDIS I 1
TESTIMONIAL
Fadhillah Pramadhan Anhar KDK bukan hanya sekedar ROHIS, dan
lebih dari sekedar ROHIS. Awalnya saya berfikir KDK itu ROHIS yang
biasa aja, ternyata setelah masuk KDK saya sadar bah-wa KDK itu
luar biasa!
Davi Juda Darmawan Selama ikut KDK saya mendapat pencerahan
dalam saya mendalami agama Islam, terutama setelah mengikuti
SEIQ
Nadia Daniella Mentoringnya rameee, jadi mengingatkan lagi
jangan lupa untuk selalu menyebar-kan kebaikan terhadap sesama
Shafa Shofiani Semua yg ada disini lebih bemanfaat dibandingkan
kegiatan-kegiatan useless di luar sana
Alif A Rame,,,!!!
Farizan A.S Baik,,,Keren
Adilah N.Y Recommended banget buat kalian semua
Buat yang belum gabung Come On Join
With Us KDK At Taqwa :)
-
HAL 20 BULETIN IQRO EDIS I 1
HAL 5 BULETIN IQRO EDIS I 1
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami
perintahkan kepa-da orang-orang yang hidup mewah di negeri itu
(supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam
negeri itu, maka sudah sepatutnya berlaku keputusan Kami terhadap
mereka, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancu-rhancurnya.(QS
al-Isra:16) Ayat-ayat dalam al-Quran yang menjelaskan tentang
kehancuran suatu negeri itu bercerita, bahwa kehancuran suatu kaum
berhubungan dengan hal-hal: (1) sikap kaum yang melupakan
peringatan Allah SWT, sehingga mereka lupa diri dan hidupnya
dihabiskan untuk sekedar mencari kesenangan demi kesenangan
(hedonisme). Hal ini juga disebutkan dalam al-Quran surat at-Taubah
ayat 24. (2) tindakan elite-elite atau pembesar masyarakat yang
melupakan Allah SWT dan membuat kerusakan di muka bumi. Apabila di
dalam suatu peradaban sudah tam-pak dominan adanya para pembesar,
tokoh masyarakat, orang-orang kaya yang bergaya hidup mewah, atau
sesiapa saja yang bermewah-mewah dalam hidup-nya, maka itu pertanda
kehancuran peradaban itu sudah dekat. Akan tetapi, dari kedua hal
tersebut, inti dari kehancuran peradaban atau bangsa, adalah
kehancu-ran iman dan kehancuran akhlak. Apabila iman kepada Allah
SWT sudah rusak, maka secara otomatis pula akan terjadi
pembangkangan terhadap aturan-aturan Allah SWT. Rasulullah saw
berkata: Apabila perzinahan dan riba sudah melanda suatu negeri,
maka penduduk negeri itu telah menghalalkan turunnya azab Allah
atas mereka sendiri. (HR Thabrani dan al-Hakim). Dalam sejarah
manusia, berbagai kehancuran peradaban di muka bumi sudah begitu
banyak terjadi. Dan Allah SWT menganjurkan kaum Muslimin agar
mengambil pelajaran (hikmah) dari peristiwa-peristiwa sejarah
tersebut. Maka berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
hasilnya orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul Allah SWT) (QS
an-Nahl:36) Sebagai misal, Kaum Ad, telah dihancurkan oleh Allah
SWT karena berla-ku takabbur dan merasa paling berkuasa dan paling
kuat. Mereka merasa tidak ada lagi yang dapat mengalahkan mereka,
sehingga mereka berkata: Siapa yang lebih hebat kekuatannya dari
kami? (QS Fusshhilat:15). Begitu juga kehancuran yang menimpa
Firaun, Namrudz, dan sebagainya. Di masa Rasuullah saw, kaum Muslim
yang jumlahnya sangat besar dan berlipat-lipat daripada kaum
kuffar, hampir saja dikalahkan dalam Perang Hunain (QS
at-Taubah:25).
-
HAL 6 BULETIN IQRO EDIS I 1
Sejarah juga mencatat, bagaimana Peradaban Islam di Spanyol yang
san-gat agung dan sudah bertahan selama 800 tahun (711-1492) dapat
dihancurkan dan akhirnya kaum Muslimin dimusnahkan dari bumi
Spanyol. S.M. Imamuddin menyebutkan beberapa factor penyebab
kehancuran peradaban Islam di Spanyol. Yang terpenting adalah
adanya perpecahan dan kecemburuan antar suku. Bahkan ada beberapa
penguasa Muslim di Spanyol, seperti Mamun dari Toledo dan Dinasti
Nasrid, mendapatkan kekuasaan dengan bantuan kekuatan Kristen untuk
menghancurkan kekuatan Muslim lainnya.1 Sejarah jatuhnya Pal-estina
ke tangan Zionis Yahudi juga boleh dijadikan pelajaran bagi kaum
Mus-limin. Bagaimana suatu kaum Yahudi yang minoritas dari segi
jumlah tetapi dapat mengalahkan kaum Muslim yang sangat besar.
Kehancuran dan kejatuhan berbagai kaum, negeri, bangsa, dan
perada-ban, inilah yang sepatutnya direnungkan secara mendalam dan
sungguh-sungguh oleh kaum Muslimin, khususnya para ulama dan
cendekiawan Muslim di wilayah Peradaban Melayu. Apakah
gejala-gejala kehancuran suatu negeri atau peradaban seperti yang
disebutkan dalam al-Quran dan pernah terjadi da-lam sejarah manusia
sudah ditemukan dalam wilayah peradaban Melayu? Kalau gejala-gejala
itu sudah ada, bagaimana cara menghindarkannya? Yang jelas, jatuh
bangunnya suatu peradaban, pada dasarnya tergantung pada kondisi
manusia-manusia dalam peradaban itu sendiri. Kekalahan dan
kehancuran suatu perada-ban adalah disebabkan oleh tindakan mereka
sendiri, yang menciptakan kondisi layak kalah (al-qabiliyyah
lil-hazimah). Allah SWT menegaskan: Yang demikian itu karena Allah
sekali-kali tidak akan mengubah nikmat yang telah dianugerahkan-Nya
kepada suatu kaum, sampai mereka mengubah apa yang ada pada diri
mereka sendiri. (QS al-Anfal:53). Kebangkitan Islam: Belajar dari
Kasus Perang Salib Belum lama ini buku Hakadza Zhahara J lu
Shalahuddin wa Hakadza A dat al-Quds karya Dr. Majid Irsan
al-Kilani diterjemahkan dalam bahasa Indo-nesia.2 Buku ini menarik,
terutama dari sudut pandang kebangkitan sebuah peradaban.
Penerjemah buku ini, yang merupakan alumni Universitas Islam
Madinah, menceritakan, bahwa dosen pembimbing mereka, Dr. Ghazi bin
Ghazi al-Muthairi, adalah yang mengenalkan dan meminta mereka
membaca buku ini. Buku ini menceritakan bagaimana kaum Muslimin
mampu bangkit dari keterpurukan selama sekitar 50 tahun. Titik
balik Perang Salib terjadi dengan kejatuhan Edessa di tangan Muslim
pada 539/1144, di bawah komandan Imam
HAL 19 BULETIN IQRO EDIS I 1
-
HAL 18 BULETIN IQRO EDIS I 1
HAL 7 BULETIN IQRO EDIS I 1
al-Din Zanki, ayah Nur al-Din Zanki. Dua tahun sesudah itu,
Zanki wafat, tahun 1146. Ia telah meratakan jalan buat anaknya, Nur
al-Din, untuk memimpin per-juangan melawan Pasukan Salib. Pada
544/1149, Nur al-Din meraih keme-nangan melawan pasukan Salib dan
pada 549/1154 ia sukses menyatukan Syria di bawah kekuasaan Muslim.
Nur al-Din digambarkan sebagai sosok yang sangat religius, pahlawan
jihad, dan model penguasa sunni. Setelah meninggalnya Nur al-Din
pada 569/1174, Shalahuddin al-Ayyubi, keponakan Nur al-Din,
memegang kendali kepemimpinan Muslim dalam melawan pasukan Salib.
Ia kemudian dikenal sebagai pahlawan Islam yang berhasil
membebaskan Jerusalem pada tahun 1187. Tahun 1095 Perang Salib
dimulai. Tahun 1099, Jerusalem jatuh ke tan-gan pasukan Salib.
Meskipun memiliki negara dan pemimpin (khalifah), umat Islam berada
dalamkondisi yang sangat terpuruk. Sekitar 88 tahun kemudian
tampillah pahlawan Islam terkenal, Shalahuddin al-Ayyubi, yang
berhasil mem-bebaskan kembali al-Aqsha dari kekuasaan pasukan
Salib, pada tahun 1187. Bu-ku ini memaparkan data-data, bahwa
Shalahudin bukanlah pemain tunggal yang turun dari langit. Tetapi,
dia adalah produk sebuah generasi baru yang telah dipersiapkan oleh
para ulama yang hebat. Dua ulama besar yang disebut berjasa besar
dalam menyiapkan generasi baru itu adalah Imam al-Ghazali dan Abdul
Qadir al-Jilani. Menurut Dr. Majid Irsan al-Kilani, dalam melakukan
upaya perubahan umat yang mendasar, al-Ghazali lebih menfokuskan
pada upaya mengatasi masa-lah kondisi umat yang layak menerima
kekalahan. Di sinilah, al-Ghazali mencoba mencari faktor dasar
kelemahan umat dan berusaha mengatasinya, ketimbang menuding-nuding
musuh. Menurut al-Ghazali, masalah yang paling besar adalah
rusaknya pemikiran dan diri kaum Muslim yang berkaitan dengan
aqidah dan kemasyarakatan. Al-Ghazali tidak menolak perubahan pada
aspek politik dan militer, tetapi yang dia tekankan adalah
perubahan yang lebih mendasar, yaitu perubahan pemikiran, akhlak,
dan perubahan diri manusia itu sendiri. Untuk itu, al-Ghazali
melakukan perubahan dimulai dari dirinya sendiri dahulu, kemudian
baru mengubah orang lain. Kata penulis buku ini: Al-Ghazali lebih
menfokuskan usahanya untuk membersihkan masyara-kat muslim dari
berbagai penyakit yang menggerogotinya dari dalam dan pent-ingnya
mempersiapkan kaum Muslim agar mampu mengemban risalah Islam
kembali sehingga dakwah Islam merambah seluruh pelosok bumi dan
pilar-pilar iman dan kedamaian dapat tegak dengan kokoh.
-
HAL 8 BULETIN IQRO EDIS I 1
Melalui kitab-kitab yang ditulisnya setelah merenungkan kondisi
umat secara mendalam, al-Ghazali sampai pada kesimpulan bahwa yang
harus dibenahi pertama dari umat adalah masalah keilmuan dan
keulamaan. Oleh sebab itu, kitabnya yang terkenal dia beri nama
Ihya Ulumuddin. Secara ringkas dapat dipahami, bahwa di masa Perang
Salib, kaum Muslim berhasil meng-gabungkan konsep jihad al-nafs dan
jihad melawan musuh dalam bentuk qital dengan baik. Karya-karya
al-Ghazali dalam soal jihad menekankan pentingnya mensimultankan
berbagai jenis potensi dalam perjuangan umat, baik potensi jiwa,
harta, dan juga keilmuan. Adalah menarik, bagaimana dalam situasi
perang seperti itu, Imam Ghazali mampu melihat masalah umat secara
komprehensif; secara mendasar. Dan melalui Ihya Ulumuddin,
al-Ghazali juga menekankan pentingnya masalah ilmu dan akhlak. Ia
membuka Kitabnya itu dengan Kitabul Ilmi dan sangat menekankan
pentingnya aktivitas amar maruf nahi munkar. Aktivitas amal maruf
dan nahi munkar, kata al-Ghazali, adalah kutub terbesar dalam
urusan agama. Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena misi
itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas amar maruf
nahi munkar hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi
rusak, kesesatan tersebar, kebodo-han akan merajelela, satu negeri
akan binasa. Begitu juga umat secara kese-luruhan. Aktivitas
al-Ghazali yang aktif dalam memberikan kritik-kritik keras terhadap
berbagai pemikiran yang dinilainya menyesatkan umat, juga
menun-jukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah ilmu dan
ulama. Al-Ghazali seperti berpesan kepada umat, ketika itu, bahwa
problema umat Islam saat itu tidak begitu saja bisa diselesaikan
dari faktor-faktor permukaan saja, seperti masalah politik atau
ekonomi. Tetapi, masalah umat perlu diselesaikan dari ma-salahnya
yang sangat mendasar. Tentu, tahap kebangkitan dan pembenahan jiwa
ini tidak dapat dilakukan tanpa melalui pemahaman keilmuan yang
benar. Ilmu adalah asas dari pemahaman dan keimanan. Ilmu yang
benar akan menun-tun kepada keimanan yang benar dan juga amal yang
benar. Ilmu yang salah akan menuntun pada pehamaman yang salah.
Jika pemahaman sudah salah, bagaimana mungkin amal akan benar?
Rasulullah saw bersabda: Termasuk diantara perkara yang aku
khawatirkan atas umatku adalah tergelincirnya orang alim (dalam
kesalahan) dan silat lidahnya orang munafik tentang al-Quran. (HR
Thabrani dan Ibn Hibban). Jadi, dalam perjuangan umat, diperlukan
pemahaman secara kompre-hansif terhadap problematika yang dihadapi
oleh umat Islam. Ketika itu, umat Islam menghadapi berbagai
masalah: politik, keilmuan, moral, sosial, dan se-
HAL 17 BULETIN IQRO EDIS I 1
-
HAL 16 BULETIN IQRO EDIS I 1
ABOUT KDK
Apa yang kami sajikan ini merupakan survey yang kami lakukan
untuk mengevaluasi kinerja wahana KDK At Taqwa selama hampir 1
tahun ini.
HAL 9 BULETIN IQRO EDIS I 1
bagainya. Problema itu perlu dianalisis dan didudukkan secara
proporsional dan adil. Yang penting ditempatkan pada posisinya,
begitu juga yang kurang penting. Di situlah, al-Ghazali menulis
kitab Ihya Ulumuddin, dengan makna Menghidupkan kembali ilmu-ilmu
agama. Ketika itu, dia seperti melihat, seolah-olah ilmu-ilmu agama
sudah mati, sehingga perlu dihidupkan. Dalam Kitabnya, ia sangat
menekankan pada aspek niat dan pembagian keilmuan serta
penem-patannya sesuai dengan proporsinya. Al-Ghazali dan para ulama
ketika itu berusaha keras membenahi cara berpikir ulama dan umat
Islam serta menekankan pada pentingnya aspek amal dari ilmu,
sehingga jangan menjadi ulama-ulama yang jahat. Sebab, ilmu yang
rusak, dan ulama yang jahat, adalah sumber kerusakan bagi Islam dan
umatnya. Nabi Muhammad saw memberi amanah kepada para ulama untuk
menjaga aga-ma ini. Tentu saja, itu harus mereka lakukan dengan
cara menjaga keilmuan Islam dengan baik. Bahkan, Rasulullah saw
mengingatkan akan datangnya satu zaman yang penuh dengan fitnah dan
banyaknya orang-orang jahil yang memberi fatwa. Sabda Rasulullah
saw: Bahwasanya Allah SWT tidak akan mencabut ilmu dengan sekaligus
dari manusia. Tetapi Allah menghilangkan ilmu agama dengan
memat-ikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang
banyak akan mem-ilih orang-orang bodoh sebagai pemimpinnya. Apabila
pemimpin yang bodoh itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu
pengetahuan. Mereka sesat dan menye-satkan. (HR Muslim). Sepanjang
sejarah Islam, para ulama sejati sangat aktif dalam memper-tahankan
konsep-konsep dasar Islam, mengembangkan ilmu-ilmu Islam, dan
menjaganya dari perusakan yang dilakukan oleh ulama-ulama su, atau
ulama jahat. Penyim-pangan dalam bidang keilmuan tidak ditolerir
sama sekali, dan senantiasa mendapatkan perlawanan yang kuat,
secara ilmiah. Karena itulah, kerusakan da-lam bidang keilmuan
harus mendapatkan perhatian dari umat Islam. Apalagi jika kerusakan
ilmu itu terjadi di jajaran lembagalembaga pendidikan Islam yang
di-harapkan menjadi pusat perkaderan ulama dan pemimpin umat.
Penutup Dari hasil kajiannya terhadap gerakan kebangkitan umat di
era Perang Salib, Dr. al-Kilani menyimpulkan, bahwa yang pertama
kali harus dilakukan ada-lah perubahan dalam diri manusia itu
sendiri. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kondisi yang ada
pada satu kaum, sehingga mereka mengubah apa
-
HAL 10 BULETIN IQRO EDIS I 1
yang ada pada diri mereka. (QS ar-Rad:11). Nabi saw juga
menyatakan: Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal
daging, jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh. Namun,
jika ia rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah, itu
adalah qalb. (HR Muslim). Era kejayaan dan kekuatan sepanjang
sejarah Islam tercipta ketika terjadi kombinasi dua unsur, yaitu
unsur keikhlasan dalam niat dan kemauan serta unsur ketepatan dalam
pemikiran dan perbuatan. Jika strategi ini direfleksikan dalam
perjuangan umat Islam Indonesia, maka sudah saatnya umat Islam
Indonesia melakukan introspeksi terhadap kon-disi pemikiran dan
moralitas internal mereka, terutama para elite dan lembaga-lembaga
perjuangannya. Harus dilakukan evaluasi total terhadap kondisi
internal umat Islam, khususnya mendiagnosa penyakit yang sangat
membahayakan umat dan telah menghancurkan umat terdahulu, yaitu
sikap hubbud dunya, fanatisme kelompok, dan kerusakan ilmu.
Introspeksi dan koreksi internal ini jauh lebih penting dilakukan
dibandingkan meneliti kondisi faktor eksternal, sehingga kondisi
layak terbelakang dan kalah (al-qabiliyyah lit-takhalluf wa
al-hazimah)bisa dihilangkan. Kita bisa melakukan evaluasi internal,
apakah para elite dan lembaga-lembaga pendidikan Islam sudah
menerapkan profesionalitas dalam pendidikan mereka? Apakah tradisi
ilmu dalam Islam sudah berkembang di kalangan para profesor,
dosen-dosen, dan guru-guru bidang keislaman? Apakah konsep ilmu
dalam Islam sudah diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan Islam?
Apakah para pelajar mencari ilmu untuk mencari dunia atau untuk
meningkatkan keta-qwaan kepada Allah? Apakah budaya kerja keras dan
sikap zuhud terhadap dunia sudah diterapkan para elite umat? Apakah
ashabiyah (fanatisme ke-lompok) masih mewarnai aktivitas umat? Pada
tataran keilmuan, bisa diteliti, apakah sudah tersedia buku-buku
yang mengajarkan Islam secara benar dan ber-mutu tinggi pada setiap
bidang keilmuan? Semua ini membutuhkan kerja yang berkualitas,
kerja keras, kesabaran, ketekunan, kerjasama berbagai potensi umat,
dan waktu yang panjang. Karena itu, disamping berbicara tentang
bagaimana membangun masa depan Indonesia yang ideal, yang penting
dilakukan adalah bagaimana membenahi kondisi inter-nal umat Islam
dan lembaga-lembaga dakwahnya, agar menjadi sosok-sosok dan lembaga
yang bisa diteladani oleh umat manusia. Jadi, tugas umat Islam
bukan hanya menunggu datangnya pemimpin yang akan mengangkat mereka
dari
HAL 15 BULETIN IQRO EDIS I 1
orang muslim dan Orang Cina hanya sedikit berhubungan dengan hal
ini. Para pelaut Eropa pun masih menggunakan navigator muslim dalam
aneka penjelajahan di abad selanjutnya. Neckam, seperti halnya
Orang Cina, kemungkinan besar belajar dari interaksi dan litelatur
navigasi Islam.
16. Geografi Kiwi : Geografi menjadi popular dan dipelajari
kembali pada abad XIV-XVI ketika hasil kerja kuno Ptolemeus yang
sangat jauh dari ilmiah ditemukan. Ekspedisi Portugis dan Spanyol
berperan besar dalam perkembangan ilmu ini. Kurma : Para ahli
geografi Muslim menghasilkan banyak litelatur Geografi tentang
Afrika, Asia Tengah, India, dan Cina dalam abad VIII-XV. Dalam
karya ini termaktub ensiklopedi geografi pertama di dunia, almanak
geografi pertama, dan peta jalan pertama di Dunia.
17. Kimia Kiwi : Robert Boyle pada abad XVII menemukan dan
mengembangkan ilmu Kimia.. Kurma : Alkemi adalah ilmunya orang
Islam. Ar Razi Al Jajari, Al Biruni, Al Kindi, dan Ibn Hayyan
memunculkan eksperimen kimia 700 tahun sebelum Boyle. Ini semua
diakui penulis kenamaan barat, Durant dan Humboldt.
18. Kekonyolan Da Vinci mengenai Ilmu Geologi Kiwi : Leonardi Da
Vinci pada abad XVI digelari Bapak Ilmu Geologi karena pernyataanya
yang sederhana: Berbagai fosil yang ditemukan di gunung-gunung
menunjukkan bahwa bumi ini pada mulanya tertutup air. Kurma : Al
Biruni pada abad XI meneliti dan menyimpulakan hal ini. Ia
menambahkan ar-gumen2 lain dan banyak lagi poin penting. Tampaknya
Da Vinci dari literature terjemahan Arab-Latin. Sayang sekali, ia
tak menambahkan apapun, sekedar mengutip dan tidak lengkap pula!
Data2 yang saya sajikan diatas baru 18 point, masih banyak lagi
fakta2 ilmu penge-tahuan lainnya. Kapan nih kita bakal menyusul
Ilmuan2 besar Muslim yang menemukan berbagai ilmu dan alat yang
bermanfaat buat orang banyak?? Kita perjuangkan Islam dengan ilmu
pengetahuan! Islam itu tinggi. Maka ting-gikanlah! Dikutip dari
sumber Dunia Islam http://moslempride.blogspot.com/
-
HAL 14 BULETIN IQRO EDIS I 1
Kurma : Penggunaan variable dalam menyatakan persamaan telah
digunakan Al-Khawarizmi pada abad IX. Variable x misalnya, adalah
penyederhanaan simbol dari huruf arab syin. Buktinya, Xavier tetap
dibaca Syavier, dan Xanana tetap dibaca Syanana.
10. Persamaan Kubik Kiwi : Persamaan Kubik (pangkat tiga) belum
dapat dipecahkan sampai abad XVI saat Nic-colo Tartaglia mengajukan
suatu formula untuk memecahkannya. Kurma : Persamaan kubik, bahkan
persamaan pangkat banyak (polinominal) telah dirumus-kan formulasi
pemecahannya oleh ilmuwan muslim di abad X.
11. Bilangan Negatif Kiwi : Konsep bilangan kurang dari nol
(bilangan negatif) diperkenal;kan oleh matematika-wan Italia
Geronimo Cardano, pada tahun 1545. Kurma : Empat ratus tahun
sebelum Cardano mengemukakannya, bilangan negatif telah sangat
akrab menghiasi perhitungan Aritmatika para matematikawan muslim.
12. Konsep dan Tabel Logaritma. Kiwi : Pada tahun 1614, John Napier
menemukan konsep logaritma dan menyusun tabelnya.. Kurma : Tabel
logaritma sudah sangat akrab digunakan di dunia Islam pada abad
XIII.
13. Aljabar dan Geometri Kiwi : Pada abad XVII, matematikawan
Perancis, Rene Des Cartes, menyatakan bahwa aljabar dapat digunakan
untuk memecahkan masalah geometri. Ia disebut ahli terahli dalm
Geometri Kurma : Di abad IX, Tsabit Ibn Qurrah menuliskan
pernyataan serupa. Kemudian Abul Wafa, bahkan, menyusun sebuah
textbook Aljabar yang menyederhanakan berbagai masalah
Geometri.
14. Kacamata Kiwi : Roger Bacon, pada tahun 12192, mengungkan
p-enggunaan lensa untuk membantu penglihatan. Di saat yang sama
kacamata telah popular di Cina, baru kemudian daratan Ero-pa. Kurma
: Ibn Firnas Al Andalusi, menemukan kacamata pada abad IX.
Bersamaan dengan itu, industrinya berdiri, maka kacamata diproduksi
massal dan dijual sampai keluar Spanyol. Teori kacamata Bacon
adalah penjiplakan sederhana dari hasil kerja Ibn Haitsam di tahun
1039.
15. Kompas Kiwi : Kompas ditemukan oleh orang Cina dan mereka
sudah menggunakannya 1000 1100. referensi penggunannya dalam
navigasi ditulis oleh Alexander Neckam (1157-1217). Kurma : Gustav
Le Bon sendiri mengakui bahwa jarum magnet dan kompas ditemukan
oleh
HAL 11 BULETIN IQRO EDIS I 1
keterpurukan. Umat Islam dituntut untuk bekerja keras dalam
upaya mem-bangun satu generasi baru yang akan melahirkan
pemimpin-pemimpin berkuali-tas Salahuddin al-Ayyubi. Dan ini tidak
mungkin terwujud, kecuali jika umat Islam Indonesia terutama
lembaga-lembaga dakwah dan pendidikannya amat sangat serius untuk
membenahi konsep ilmu dan para ulama atau cendeki-awannya. Dari
sinilah diharapkan lahir satu generasi baru yang tangguh (khaira
ummah): berilmu tinggi dan beraklak mulia, yang mampu membawa
panji-panji Islam ke seluruh penjuru dunia. Jika generasi baru itu
telah lahir, maka akan la-hirlah sebuah peradaban baru, sebagaimana
pernah terjadi di masa-masa lalu. Wallahu alam. (Depok, 16 November
2007)
-
HAL 12 BULETIN IQRO EDIS I 1
GOLD GENERATION
Percaya atau tidak, kamu harus percaya! (hihihi..maksa;) Islam
mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan Ilmu Pengetahuan di seluruh dunia. Mulai dari
Astronomi, Kimia, Aljabar, Trigonometri, alat-alat yang sekarang
kita gunakan seperti lensa, kompas, bandul dan masih banyak lagi
Sangat disayangkan, banyak sekali penemuan2 besar (ilmu
pengetahuan) oleh para Ilmuwan Muslim terdahulu, dicuri hak
paten-nya oleh orang2 barat (eropa) sono. Orang2 barat tersebut
menjiplak karya2 dan temuan2 Ilmuwan Muslim baik secara
kese-luruhan maupun sebagain (walaupun akhirnya menyeluruh juga!).
mereka juga mengakui bahwa itu adalah penemuan2 mereka! Ampuuuunnn
deh, akibatnya khalayak umum (masyarakat dunia) mendapat informasi
yang salah mengenai para penemu2 yang menemukan temuan2 seperti
yang kita ketahui sekarang ini.
Daripada berpanjang lebar, kamu bisa lihat Data yang saya
sajikan di bawah ini: Fakta-fakta Ilmu Pengetahuan
Saya misalkan yah Kiwi : apa yang diketahui oleh khalayak
Umum
Kurma : apa yang sebenarnya (faktanya) 1. Mesin Terbang Kiwi :
Orang pertama yang mengemukakan manusia dalam penerbangan adalah
Roger
Bacon, filsuf Inggris yang menggambar peralatan terbang pada
abad XIII. Leonardo Da Vinci, seorang Italia. Kemudian mengonsep
alat transportasi udara dan menggambar be-berapa prototype mesin
terbang. Kurma : Ibnu Firnas, seorang muslim Andalusia (spanyol)
telah mendesain, mengkon-struksi, dan menguji mesin terbang pada
tahun 800 M. Roger Bacon belajar dari karya Ibnu Firnas tentang
desain pesawat terbang yang berbahasa arab. Bacon menggambar
mesinnya 500 tahun sesudah wafatnya Ibnu Firnas, dan Da Vinci
menggambar heli bertenaga manu-sia 700 tahun kemudian.
2. Cermin Kaca Kiwi : Cermin Kaca diproduksi pertama kali di
Venesia pada tahun 1291 M Kurma : Cermin kaca, sudah digunakan di
Andalusia di bawah pemerintahan Bani Umayyah di abad XI. Orang2
Venesia belajar ilmu produksi kaca dari Damaskus pada abad IX-X
3. Jam Kiwi : Hingga abad XIV, satu-satunya tipe jam adalah jam
air. Barulah pada tahun 1335, di Milan, Italia jam mekanik pertama
diciptakan. Kurma : Beragam macam tipe jam dengan segala ukuran
sudah diproduksi oleh insinyur-insinyur muslim Spanyol. Orang
Italia belajar dari terjemahan bahasa latin atas manuskrip2
HAL 13 BULETIN IQRO EDIS I 1
Arab tentang mekanika dan gravitasi.
4. Pendulum (bandul) Kiwi : Pada abad XVII, Galileo Galilei
untuk pertama kalinya mengembangkan konsep pendulum (bandul) saat
dia belia. kurma: Ibn Yunus Al Mashri di Kairo menemukan pendulum
(bandul) pada abad X. penggunaan pendulum dalam jam diperkenalkan
sejak abad XV oleh para fisikawan mus-lim.
5. Mesin Cetak kiwi : Mesin Ketik dan Cetak yang portable
ditemukan oleh Johannes Guttenberg di Jer-man pada abad XV Kurma :
Seratus tahun sebelum Guttenberg , pada 1454, mengembangkan mesin
cetak yang mengesankan dunia barat, alat sejenis telah lazim
digunakan di Dunia Islam.
6. Lensa, Cahaya, dan Prisma Kiwi : Studi Sir Isaac Newton
tentang lensa, cahaya, dan prisma pada abad XVII, adalah pondasi
bagi ilmu fisika modern Kurma : Pada abad XI, Ibn Haitsam telah
merumuskan semua hal yang diselidiki Newton. Fisikawan besar muslim
ini mendobrak pandangan lama dari Aristoteles bahwa kita bisa
melihat karena cahaya yang keluar dari mata kita.
7. Spektrum Warna Kiwi : Newton di abad XVII mengatakan, bahwa
sinar putih adalah kombinasi bermacam warna. Kurma : Ibn Haitsam di
abad XI sudah menuliskan dan menggambarkan spektrumnya kemudian
dilengkapi oleh Kamal El Din pada abad XIV. Newton memang punya
banyak penemuan, tapi bukan yang satu ini.
8. Trigonometri Kiwi : Ilmu Trigonometri berasal dan berkembang
di Yunani. Kurma : Memang, keunikan segitiga diketahui di Yunani.
Tapi pengembangan Trigono-metri hingga menjadi seperti sekarang
dilakukan oleh ilmuwan muslim. Kata Sin (tanpa us,-us adalah
tambahan lafal dalam terjemahan latin), Cos, dan Tan semuanya
berasal dari bahasa Arab.
9. Simbol Aljabar Kiwi : Orang pertama Yang menggunakan simbol
aljabar adalah matematikawan Perancis, Francois Vieta. Pada tahun
1591, ia menggunakan x dan y dalam buku ajar aljabarnya un-tuk
menyatakan persamaan dengan lambang huruf.