Top Banner
1 Universitas Trunojoyo r r fg ANALISA KELAYAKAN USAHA MINUMAN HERBAL CELUP (HERBALUP) LAB. MANUFACTUR Elok Agus Trisusanti 1 , Mu’alim 2 , Sugeng Purwoko 3 Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang, PO Box 2 Kamal, Bangkalan 69162 S u s anti _ i e08 @ y a h oo . co . id Abstr ak Kelayakan dapat diartikan sebagai penelitian tentang akan didirikan atau perluasan suatu proyek guna mengetahui apakah layak atau tidaknya proses tersebut dilaksanakan dan menguntungkan dipandang dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Penentuan layak tidaknya suatu usaha harus dilihat dari penilaian berbagai aspek dimana setiap aspek harus memiliki suatu standar tertentu. Kelayakan usaha yang dilakukan adalah untuk produk lamtoro yang bagus untuk mengobati insomnia, abses paru dan kencing manis, alang - alang untuk peluruhan kencing (deuretik) dan panas dalam, meniran untuk mencegah inveksi virus dan bakteri serta mendorong sistem kekebalan tubuh, katepan untuk menghilangkan toxin, kedelai untuk mencegah resiko kangker payudara. Aspek pasar dan pemasaran penjualan sekitar 10%. Bentuk seperti teh celup dengan berat 2,5 gram. 1 kemasan berisi 12 buah dengan rata-rata harga Rp 12.000 an. Aspek teknis berisi kapasitas produksi 10 kg per hari . Aspek finansialuntuk biaya investasi sekitar 51 juta dimana pembiayaan sendiri. Nilai criteria kelayakan NPV yaitu Rp 101.246.769 kemudian IRR 17% lebih besar dari suku bunga 7 % dan PP 3.4 tahun dengan umur proyek 5 tahun. Analisis sensitivitas memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan cukup kuat atau tidak berhadapan dengan perubahan faktor atau parameter yang mempengaruhi. Perubahan bahan baku kantung celup yaitu sebesar 10% per tahun nilai NPV yaitu Rp 42.779.936.- , IRR sebesar 8%, kemudian PP adalah 3.7 tahun. Perubahan nilai suku bunga yaitu sebesar 10%. Bisa dilihat nilai NPV yaitu Rp 78.804.858.- , IRR sebesar 14%, PP adalah 3.4 tahun. Penurunan nilai harga pokok penjualan sebesar 5% nilai NPV yaitu Rp 60.492. 130.- , IRR mempunyai nilai 11%, PP 3.7 tahun.. Aspek Farmakologi ini kita akan mengetahui kandungan kimiawi dari lamtoro yaitu mimosin, leukanin. Dengan adanya aspek farmakologi kita mendapatkan gambaran mengenai habitat bahan, karakteristik dan kegunaan tanaman-tanaman obat yang bisa kita manfaatkan dengan tata cara pengolahan yang benar. Berdasarkan evaluasi criteria kelayakan tersebut maka analisa kelayakan usaha herbalup layak untuk direalisasikan. Kata kunci: Analisa Kelayakan, Lamtoro, Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Finansial, NPV(Net Present Value), IRR(Internal Rate of Return), PP(Payback Period), Sensitivitas dan Farmakologi.
16

contoh 1

Dec 05, 2015

Download

Documents

Deva Mahendra

good
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: contoh 1

1 Universitas Trunojoyo Madura

r r

fg

ANALISA KELAYAKAN USAHA MINUMAN HERBAL CELUP (HERBALUP) LAB. MANUFACTUR

Elok Agus Trisusanti1, Mu’alim

2, Sugeng Purwoko

3

Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo MaduraJl. Raya Telang, PO Box 2 Kamal, Bangkalan 69162

S u s anti _ i e08 @ y a h oo . co . id

AbstrakKelayakan dapat diartikan sebagai penelitian tentang akan didirikan atau perluasan suatu proyek guna

mengetahui apakah layak atau tidaknya proses tersebut dilaksanakan dan menguntungkan dipandang dari aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial. Penentuan layak tidaknya suatu usaha harus dilihat dari penilaian berbagai aspek dimana setiap aspek harus memiliki suatu standar tertentu. Kelayakan usaha yang dilakukanadalah untuk produk lamtoro yang bagus untuk mengobati insomnia, abses paru dan kencing manis, alang - alang untuk peluruhan kencing (deuretik) dan panas dalam, meniran untuk mencegah inveksi virus dan bakteri serta mendorong sistem kekebalan tubuh, katepan untuk menghilangkan toxin, kedelai untuk mencegah resiko kangker payudara.

Aspek pasar dan pemasaran penjualan sekitar 10%. Bentuk seperti teh celup dengan berat 2,5 gram. 1 kemasan berisi 12 buah dengan rata-rata harga Rp 12.000 an. Aspek teknis berisi kapasitas produksi 10 kg per hari . Aspek finansialuntuk biaya investasi sekitar 51 juta dimana pembiayaan sendiri. Nilai criteria kelayakan NPV yaitu Rp 101.246.769 kemudian IRR 17% lebih besar dari suku bunga 7 % dan PP 3.4 tahun dengan umurproyek 5 tahun. Analisis sensitivitas memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan cukup kuat atau tidak berhadapan dengan perubahan faktor atau parameter yang mempengaruhi. Perubahan bahan baku kantung celup yaitu sebesar 10% per tahun nilai NPV yaitu Rp 42.779.936.- , IRR sebesar 8%, kemudian PP adalah 3.7 tahun. Perubahan nilai suku bunga yaitu sebesar 10%. Bisa dilihat nilai NPV yaitu Rp 78.804.858.- , IRR sebesar 14%, PP adalah 3.4 tahun. Penurunan nilai harga pokok penjualan sebesar 5% nilai NPV yaitu Rp 60.492. 130.- , IRR mempunyai nilai 11%, PP 3.7 tahun.. Aspek Farmakologi ini kita akan mengetahui kandungan kimiawi dari lamtoro yaitu mimosin, leukanin. Dengan adanya aspek farmakologi kita mendapatkan gambaran mengenai habitat bahan, karakteristik dan kegunaan tanaman-tanaman obat yang bisa kita manfaatkan dengan tata cara pengolahan yang benar. Berdasarkan evaluasi criteria kelayakan tersebut maka analisa kelayakan usaha herbalup layak untuk direalisasikan.

Kata kunci: Analisa Kelayakan, Lamtoro, Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Finansial, NPV(Net PresentValue), IRR(Internal Rate of Return), PP(Payback Period), Sensitivitas dan Farmakologi.

AbstractFeasibility used to mean as observational as about will be instituted or extension a project utilisedding

to know if reasonably or not it processes that was performed and advantaging is seen from market aspect, technical aspect and financial aspect. Reasonable determination don't it an effort have to be seen from aspect sort estimation where each aspect shall have a given default. Feasibility analisis that is subject to be lovely lamtoro product to cure insomnia, paru's abscess and diabetes reed for urine disintegration (deuretik),heat in, meniran to prevent inveksi virus and bacteria and pushes body invulnerability system, katepan to remove toxin, moke to prevent kangker's jeopardy breast.

Market aspect and sell marketing around 10%. Form as tea of dip heavily 2,5 grams. 1 pack contains 12 numbers with Rp's price average 12.000 an. Meaty technical aspect production capacity 10 kg. This industryinvestment opportunity is required approximately Rp 51 million where internal fund. criteria's point NPV'S feasibility which is Rp 101.246.769 then Internal Rate Of Returns 17% which is higher than the predetermined minimum attracti ve rate of return of 7 % and PP 3.4 years at the 5 yearsproject sycle. Sensitivity analysis includes variable cost and projected revenue. Changing poke raw material dyes which is as big as 10% per year point NPV which is Rp 42.779.936., Internal rate of return as big as 8%, then PP is 3.7 years. Changing rate of interest point which is as big as 10%. Can see NPV'S point which is Rp 78.804.858., Internal rate of return as big as 14%, PP is 3.4 years. Costs of goods sold appreciative decrease as big as 5% NPV'S points which is Rp

Page 2: contoh 1

2 Universitas Trunojoyo Madura

60.492. 130.- , Internal rate of return has to assess 11%, PP 3.7 years.. This Pharmacology aspect we will knowkimiawi's content from lamtoro which is mimosin, leukanin. With marks sense our pharmacology aspect get picture about material habitat, characteristic and dill utility that we can utilize with processing procedure that really. Based on the entire project analysis, , this industry isconsidered feasi bility to conduct.

Key word: Feasibility analysis, Market aspect, Technical aspect, Financial aspect, NPV( Net Present

Value ), IRR ( Internal of Return's Rate ), PP( Payback Period ), sensitivitas and Pharmacology.

Page 3: contoh 1

r r

3 Universitas Trunojoyo Madura

1. PendahuluanSebagai negara beriklim tropis yang

kaya akan keanekaragaman hayati, Indonesia mempunyai hasil alam yang melimpah terutama tanaman obatnya. Sebagai Negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA), obat tradisional yang berbahan baku

S e g m en t a s i

Mengidentifikasi dasar-dasar

untuk segmentasi

pasar

2. 4P

Ta r g e t i n g

Mengembang daya tarik masing-masing segmen

P o s i t io n ing

Mengembangkan Posisi untuk segmen yang ditargetkan

tanaman obat adalah salah satu carapemanfaatan kekayaan alam yang digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah SDA.

Bisnis minuman herbal berbahan baku tanaman obat dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini didukung dengan adanya pola back to nature (kembali ke alam) Selain dari pengalaman historis di atas, adanya keinginan untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk alamiah yang diyakini tidak memiliki efek samping juga timbul akibat maraknya isu dampak negatif dari produk yang menggunakan bahan kimia terhadap kesehatan. Lab. Manufaktur mencoba peruntungannya di dunia industry jamu tradisional akan mencoba memvariasi produk minuman herbal berbentuk celupan (herbalup) yang terbuat dari bahan- bahan alami (tanpa bahan kimia), tanpa endapan, sehat, dan ekonomis, memiliki aspek fungsional, bagi kesehatan dan rasa yang enak, praktis dalam penggunaan, higienis, tanpa ampas dan dapat dikonsumsi dalam setiap aspek mayarakat.

2. Metodologi PenelitianPada tahap ini adalah menunjukkan

data–data yang dikumpulkan untuk membantu

x Product (produk)x Price (harga)x Place (tempat, termasuk juga distribusi)x Promotion (promosi)

3. Analisi SWOT1.Strenghts (memaksimalkan kekuatan),2.Weakness(meminimalkan kelemahan),3.Opportunities(memaksimalkan peluang),4. Threats (meminimalkan ancaman).

2.2 Aspek TeknisEvaluasi aspek teknis meliputi :deskripsi produk atau alat, penentuan bahan baku, proses produksi yang dilakukan, pemilihan teknologi(mesin) dan peralatan kemudian layout

2.3 Aspek Finansial1. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat suku bunga (% per tahun) pada saat Net Present Value (NPV) bernilai nol, yang berarti bahwa seluruh uang masuk (cash inflow) bernilai sama dengan uang keluar (cash outflow), sehingga pabrik tersebut tidak untung maupun rugi.

����dalam proses pengerjaan penelitian, antaralain:1) Data primer :meliputi Survey (wawancara

�ܫ� = +Dimana:

���� െ� ��� ƍ ( ƍ െ� )dan kuisioner) konsumen jamu, Waktu prosesproduksi jamu herbal, Mesin yang digunakan, Material herbal yang digunakan

2) Data sekunder :Data permintaan dari penjualan jamu XYZ, Data jumlah penduduk dari BPS (Badan Pusat Statistik), Data biaya bahan baku, harga mesin dan peralatan dari XYZ, Data pertumbuhan volume dan nilai eksport tanaman obat indonesia dari BPS (Badan Pusat Statistik), Data ketersediaan tanaman obat dari BPS (Badan Pusat Statistik)

2.1 Aspek Pasar1. Strategi Pemasaran

NPV = NPV yang bernilai positifNPV’ = NPV yang bernilai negatifi = Tingkat diskonto/suku bunga yang menyebabkan NPV positifi’ = Tingkat diskonto/suku bunga yang menyebabkan NPV negative

2. Payback Period(PP)Payback Period (PBP) untuk

mengetahui seberapa lama modal yang telah ditanamkan bisa kembali dalam satu satuan waktu.

ܫ��� =

Page 4: contoh 1

ܣ

4 Universitas Trunojoyo Madura

Page 5: contoh 1

No Ta hun

BULAN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2012 750 1908 2122 1286 1010 1124 928 444 1109 808 720 1208

2 2013 1068 980 … … … … … … … … … …

r r

Jum

lah

Jan-

12

Mar

-12

May

-12

Jul-

12

Sep-

12

Nov

-12

Jan-

13

Dimana :

I = besarnya investasi yang dibutuhkanAb = benefit bersih yang dapat diperoleh

pada setiap tahunnya

3. Net Present Value (NPV),Net Present Value adalah selisih antara

investasi saat ini dengan nilai penerimaan saat

2500200015001000

5000

Grafik Permintaan jamu

P ermintaan jamu

Bulan

ini dimasa yang akan datang .Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh selama umur proyek.

Gambar 4.1. Plot Data Penjualan Jamu(Jan 2012 – Feb 2013)

B ୲ െ� C୲(1 + i)୲ 4.1.2. Penentuan Metode PeramalanPermintaan Jamu

Dari gambar di atas terlihat pola yang

Keterangan:

௧ୀ�terbentuk adalah pola acak. Menurut Lindawati (2003) metode peramalan yang sesuai untuk data pola acak yaitu metode Moving Average,

௧ = Penerimaan (Benefit) pada periode tܤ௧ = Biaya (cost) pada periode tܥ� = Umur Ekonomis Usahai = Tingkat suku bunga /discount ratet = Tahun

2.4 Aspek FarmakologiBerisi tentang berbagai macam tanaman

obat yang dipakai dalam pembuatan herbalup (lamtoro,meniran,kremah,katepan dll)dengan gambaran yang cukup kongkret mengenai habitat,karakteristik tanaman).

3. Hasil dan Pembahasan4.1. Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan langkah pertama dalam studi kelayakan. Banyak terjadi kegagalan proyek karena tidak tersedianya pasar pot ensial yang cukup. Oleh karena itu untuk mengetahui pasar potensial produk dilakukan analisis pasar terhadap jumlah permintaan. Data yang dibutuhkan untuk analisis kelayakan dalam aspek pasar adalah :

4.1.1. Data PermintaaanData permintaan yang didapat adalah

semua data permintaan dari bagian penjualan mulai bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Februari 2013. Adapun data permintaan dapat dilihat pada tabel 4.1. dan plot data permintaan dapat dilihat pada gambar4.1.

Tabel 4.1. Data Permintaan Jamu Bulan Jan 2012

sampaiFeb 2013

Page 6: contoh 1

dan Single Exponential Smoothing. Penentuan metode peramalan permintaan jamu dari kedua metode yang ada menggunakan software Minitab. Hasil perhitungan Metode Single Moving Average 3 bulanan mempunyai MAD terkecil dibandingkan dengan metode lainnya dengan nilai MAD 279 sehingga metode ini yang akan dipakai untuk meramalkan penjualan hingga bulan Desember tahun 20134.1.3. Lingkungan Usaha a) Pemasok/ Supliyer

Pemasok bahan baku sekarang telah mendistribusikan banyak

bahan baku yang bermutu cukup baik sesuai dengan perkembangan

pasar produk jamu yang meningkat terus. Pemasok bisa dari petani langsung ataupun dari pengepul-pengepul dan para pedagang. Untuk bahan baku kemasan seperti kantong celupan bisa memesan melalui pemasok yang biasa menyalurkan kantung teh. a. Pemasok/ Supliyer

Pemasok bahan baku sekarang telahmendistribusikan banyak bahan baku yang bermutu cukup baik sesuai dengan perkembangan pasar produk jamu

yang meningkat terus. Pemasok bisa dari petani langsung ataupun dari pengepul-pengepul dan para pedagang. Untuk bahan baku kemasan seperti kantong celupan bisa memesan melalui pemasok yang biasa menyalurkan kantung teh.

Gambar 4.2. pasokan bahan baku

b. Pesaing

Page 7: contoh 1

r r

Menurut data dari Direktorat Pengawasan Obat Tradisional terdapat 418 perusahaan jamu yang terdiri dari berbagai macam perusahaan jamu besar, mengeah dan kecil dalam industry obat tradisional. Saat ini terdapat lima perusahaan jamu besar yang cukup maju dan lebih dari 400 industri kecil yang relative belum maju tersebar dihampir semua daerah (Sihombing, 2004).c. Pasar potensial

Potensi pasar adalah peluang pertumbuhan di luar permintaan pasar saat ini. Potensi pasar saatini adalah masyarakat perkotaan. Dimana pada biasanya masyarakat yang modern dalam menggunakan obat tradisional/ herbal / jamu cenderung menginginkan kemudahan, dan kepraktisan dalam penyajiannya.

4.1.5. Analisis SWOTAnalisa ini adalah memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan peluang (Opportunities) serta meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT dalam penelitian ini menggunakan faktor ekternal dan internal yang dihasilkan dari analisis kelayakan usaha herbal celup dapat dilihat pada tabel4.6. di bawah ini :

KONDISI

INTERNAL

KONDISI

EKSTERNAL

STRENGTH - S

1. Tanpa Endapan2. Keter sed iaa n Sumbe r Ba han

Baku3. Punya banyak manfaat

kesehatan

4. Har ga yan g t erj an gkau5. Berbahan baku al ami ah6. Produk bervariasi

7. J ml t en ag a kerj a yang cukup tersedia

WEAKNESS - W

1. Ju mlah ka pa si tas pr od uk si terbatas

2. Belum adanya izinBPOM

3. Kete rb at as an an ggar an

4. SDM pe rl u diti ng ka tk an

OPPORTUNITIES - O

1. Kein gi nan masyara kat mengkonsumsi jamu

2. Potensi pasar lokal3. Adanya suramadu sebagai

penghubung industri

4. Adan ya pe rse psi back to nature

STRATEGI - SO (

Kekua tan untu k mer aih keu

ntu ngan dari pe lua ng yang

ada)

1. Meningkatkan kinerja SDMyg tersebar(O2,O4,S2,S6,S7)

2. Perluasan pangsa pasar(S1,S2,O2,O3)

3. Mel aku ka n promos i yg men onj ol kan nil ai leb ih produk(S3,S5,O2)

STRATEGI - W O (Memper ke cil kelemahan dg memanfaa tk an keu nt un gan dari peluang yang ada)1. Men ing kat kan SDM ten

ag a kerj a de nga n beradaptasi dala m pemanf aat an teknologi(W4,W1,O1)

2. Perlu as an ja ringa npemasar an dan pemanfa at an te knologi promosi dengan biaya murah(W3,W4,O3)

3. Penguatan modal(W3,W4,O2,O4)

THREATS - T1. Bud aya mas ya rak at

sulit mene ri ma in dus tri baru

2. Ada nya mas yar ak at yg

belu m mengen al b aha n dan manf aa t tan aman oba t

3. Biaya ken ai kan bahan baku4. Munculnya competitor baru

yang membuat produk

STRATEGI - ST( Kekua tan untu k menghindari ancaman)1. Menj aga kualit as

produk(S1,S2,S7,T4)

2. Melakukan inovasipr od uk( T3,T4,S2 ,S3 ,S5 )

3. Mempert ah an kan har ga prod uk yan g terj an gka u (S4,T2)

STRATEGI - WT (Memper ke cil kele maha n dan mengh in dar i anca man)1. Men ing kat ka n ku ali

tas peng us ah a j amu mela lui pembinaan untuk memaks imalk an

prod uk si( T3,T4,W4,W1)2. Membuat li sensi /iji

n dr BP OM(T 4,W4)

4.2 Aspek TeknisAspek teknis merupakan suatu aspek yang

berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Aspek teknis meliputi pendiskripsian produk, bahan baku, peralatan dan mesin, proses pembuatan4.2.1.Kemampuan teknis peralatan

Kemampuan teknis peralatan merupakan pembatas yang harus diperhatikan dalam penentuan kapasitas produksi. Oleh karena itu, tingkat kapasitas produksi yang direncanakan harus memenuhi kemampuan teknis mesin atau peralatan yang dimiliki perusahaan tersebut.

Berdasarkan data spesifikasi teknis untuk sangrai terdapat 3 tipe:

a. Untuk biji-bijian kapasitas 5 kg bahan basah per proses membutuhkan waktu sekitar 2 jam dan menghasilkan sekitar 4 kg produk kering. Jika dalam 1 hari diambil 4 jam kerja maka perhari bisa memproduksi16 kg serbuk herbalup. Dengan asumsi kemampuan menjual 60% dari kapasitas maksimal mesin maka sekitar 10 kg/hari. Dengan asumsi produk reject 5 % dari kemampuan menjual yaitu 0,5 kg.

Berdasarkan uraian tersebut ,maka kapasitas riil perusahaan (Q plant capacity) dihitung berdasarkan jumlah produk yang dapat dijual (Q sales) ditambah produk reject (Q loss) yaitu = 10 kg + 0,5 kg = 10,5 kg/hari bahan kering. Untuk menghasilkan bahan kering 10,5 kg dibutuhkan bahan basah sekitar13,125 kg atau 13 kg.

b. Untuk dedaunan kapasitas 5 kg bahan basah per proses membutuhkan waktu sekitar 2 jam dan menghasilkan sekitar 1 kg produk kering. Jika dalam 1 hari diambil 4 jam kerja maka perhari bisa memproduksi 16 kg serbuk herbalup. Dengan asumsi kemampuan menjual 60% dari kapasitas maksimal mesin maka sekitar 10 kg/hari. Dengan asumsi produk reject 5 % dari kemampuan menjual yaitu 0,5 kg.

Berdasarkan uraian tersebut ,maka kapasitas riil perusahaan (Q plant capacity) dihitung berdasarkan jumlah produk yang dapat dijual (Q sales) ditambah produk reject (Q loss) yaitu = 10 kg + 0,5 kg = 10,5 kg/hari bahan kering. Untuk menghasilkan bahan kering 10,5 kg dibutuhkan bahan basah sekitar52, 5 kg atau 53 kg.

c. Untuk akar kapasitas 5 kg bahan basah per proses membutuhkan waktu sekitar 2 jam dan menghasilkan sekitar 2 kg produk kering. Jika dalam 1 hari diambil 4 jam kerja maka perhari bisa memproduksi 16 kg serbuk herbalup. Dengan asumsi kemampuan menjual 60% dari kapasitas maksimal mesin maka sekitar 10 kg/hari. Dengan asumsi produk reject 5 % dari kemampuan menjual yaitu 0,5 kg.

Berdasarkan uraian tersebut ,maka kapasitas riil perusahaan (Q plant capacity)

Page 8: contoh 1

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

D iscount Factor 7% 0.94 0.87 0.82 0.76 0.71I n ve s ta s i -Rp51,066,950

N e t Ca s h Fl ow -92,643,124 -33,466,688 139,014,710 103,324,714 107,035,816

N e t Ca s h Fl ow Cum

-143,710,074 -177,176,762 -38,162,052 65,162,662 172,198,478

PayBack Periode 3.369 3.4

Pre s e nt Va l ue -51,066,950 -87,084,537 -29,116,018 113,992,062 78,526,783 75,995,429

NPV Rp 101,246,769IRR 17%

NO N ama Mesin & peralat an Jumlah Ke gunaan

1 Mes in Penggil i ng 1Untuk mengh a ncu rka n ba ha n b a ku menj a d i potonga n kec i l a ta u menj a di ha l us

2 Mes i n Penger i ng 1Untuk menger i ngka n ba ha n ba ku s ya ng s uda h d i cuc i ber s i h(keuntu nga n keri n gnya l eb i h mera ta )

3 Mes i n Ha nd s ea l er 1Untuk mengepr es bubu k ke da l a m ka ntong cel upa n

4 Ti mbangan Besar 1Untuk meni mb a ng baha n ba ku ya n g a ka n di guna ka n untuk pro duks i

5 Timba n ga n Kec il 1Untuk meni mb a ng s er buk/bubuk s ebel um d i kema s

6 Gunti ng 3Untuk menggunti ng ker ta s d a n ta l i s ebagai tas tempat kemasan

7 Ba k/Ba s kom 5

Seba ga i wada h untuk pr os espencu ci a n ba ha n ba ku da n s eb a ga i wada h untuk mena mp ung baha n ba ku ya ng suda h di gi l i n g

8 Pi s a u / Cutter 3Seba ga i a l a t untuk memotong ba h a n s ebagai kema san

9 P l ong 3Untuk mel uba n gi tempa t ta l i pa da ta s kema s a n

10 Pengga r is 3Seba ga i a l a t untuk mengukur pa nj a ng tal i , dan pol a pada kertas untuk membuat tas kemas an

11 Ta mpah 5Untuk memi l a h -mi l a h ba ha n ba ku da n tempat setel ah s el esai di s angray

12 Wa j a n n s uti l 3 Untuk menya ngr a y ba ha n ba ku

r r

dihitung berdasarkan jumlah produk yang dapat dijual (Q sales) ditambah produk reject (Q loss) yaitu = 10 kg + 0,5 kg = 10,5 kg/hari bahan kering. Untuk menghasilkan bahan kering 10,5 kg dibutuhkan bahan basah sekitar26,25 kg atau 26 kg.

4.2.2Proses pembuatanTahapan proses pembuatan minuman herbalup adalah sebagai berikut :Proses pembuatan minuman herbalup bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

dari analisis finansial kelayakan investasi yang membandingkan antara manfaat dengan biaya. MAAR 7 %. Tingkat suku bunga 7 % merupakan tingkat suku bunga investasi bersama beberapa bank saat ini.

Tabel 4.45. Net Present Value (NPV) dan Payback Periode usaha herbalup

Gambar 4.5. Alur Proses Produksi

4.2.3 Mesin dan PeralatanMesin dan peralatan yang digunakan dalam

proses produk herbalup bisa dilihat dibawah Tabel 4.9 Mesin dan Peralatan

Berdasarkan perhitungan kriteria-kriteria investasi tersebut diperoleh bahwa NPV bernilai positif yaitu Rp 101.246.769 kemudian IRR 17% dan payback periode 3,4 tahun jadi kesimpulan bahwa usaha layak dilaksanakan4.3.1 Sensitivitas

Sensitivitas yang dilakukan ada 3 macam yaitu perubahan harga bahan baku (kantung celup), perubahan tingkat suku bunga, kemudian perubahan skenario harga pokok penjualan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.46. Sensitivitas untuk Perubahan Kantung Celup 10%per tahun

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

D iscount Factor 7% 0.94 0.87 0.82 0.76 0.71I nve sta s i -Rp51,066,950

N e t Ca s h Fl ow -92,643,124 -38,842,688 126,370,358 78,590,276 72,355,293

N e t Ca s h Fl ow Cum

-143,710,074 -182,552,762 -56,182,404 22,407,872 94,763,165

PayBack Periode 3.715 3.7

Pre s e nt Va l ue -51,066,950 -87,084,537 -33,793,138 103,623,693 59,728,610 51,372,258

NPV Rp 42,779,936IRR 8%

4.3 Aspek FinansialAspek Finansial dilakukan dengan tujuan

untuk menentukan bagaimana keadaan keuangan proyek, mengetahui perkiraan waktu pengembalian investasi modal dan keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan serta kesimpulan proyek perusahaan ini la yak atau tidak.1. Net Present Value (NPV) ,Payback

Periode (PP) dan Internal Rate of Return (IRR)

Penentuan kelayakan suatu proyek diukurdengan kriteria yang disebut kriteria investasi. Kriteria kelayakan investasi pada usaha herbalup dilihat dari nilai NPV, IRR, dan Payback periode. Nilai-nilai tersebut diperoleh

Perubahan bahan baku kantung celup yaitu sebesar 10% per tahun. Bisa dilihat nilai NPV yaitu Rp 42.779.936.- , IRR mempunyai nilai8%, kemudian PP bernilai 3,7 tahun yang berarti usaha masih layak dijalankan.

5.1. KesimpulanSetelah dilakukan analisis kelayakan

terhadap rencana pendirian usaha herbalup maka dapat ditarik beberapa kesimpulan :

1. Aspek PasarDalam aspek pasar ini dapat dilihat bahwa

ada peningkatan permintaan. Ini menandakan bahwa pangsa pasar jamu/minuman herbal masih terus berkembang sehingga dapat dikatakan mempunyai prospek yang bagus. Jadi jika ditinjau dari aspek pasar maka pro yek ini dianggap layak.

Page 9: contoh 1

r r

2. Aspek TeknisDalam aspek teknis ini dapat

direalisasikan layak denganberbagai timbangan bahan

baku, mesin dan peralatan. Keteraturan mengatur proses produksi maupun dalam pengadaan dan persiapan mesin-mesin yang akan digunakan serta penataan.3. Aspek Finansial

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis didapat hasil sebagai berikut:

a) IRR = 17 %b) PP =3.4 tahunc) NPV =Rp 101.246.769Dari hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa secara finansial proyek ini layak untuk dilaksanakan.

4. Sensitivitasa. Perubahan Bahan Baku

a) IRR =8 %b) PP = 3.7 tahunc) NP V =Rp42.779.936

b. Perubahan Tingkat Suku Bunga a) IRR = 14 %b) PP = 3.4 tahunc) NPV =Rp 78.804.858

c. Perubahan Harga Pokok Penjualan a) IRR = 11 %b) PP = 3. 7 tahunc) NP V =Rp 60.492.130

5. Aspek FarmakologiMinuman herbalup yang diproduksi adalah lamtoro, kedelai, meniran, katepan dan alang – alang. Untuk lebih jelasnya tentang kandungan kimia dan khasiatnya akan dijabarkan dibawah ini.

1) LamtoroTanaman obat biji lamtoro yang bisa

digunakan untuk menyembuhkan penyakit.2) Alang-alang

Sebagai obat untuk peluruhan kencing(deuretik),3) Meniran

Bisa untuk mencegah infeksi virus dan bakteri serta mendorong system kekebalan tubuh.4) Katepan

Bisa menghilangkan toxin, imana semua tanaman obat yang dipakai yang sudah teruji ke khasiatannya baik bagi kesehatan.5) Kedelai

Biji kedelai yang bagus untuk mencegah resiko kangker payudara.

Dari hasil kesimpulan secara keseluruhan maka dapat diambil keputusan bahwa proyek ini layak untuk dilaksanakan.

6.2. SaranDari hasil analisis kelayakan ini, saran

yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:1. Perlu adanya penelitiansecara mendalam

akan karakteristik khusus permintaan jamu di Madura.

2. Perlu adanya penelitian lebih jauh mengenai strategi bisnis selanjutnya mengingat bahwa Lab. Manufacture berada di lingkup pendidikan.

3. Jika pabrik jamu ini didirikan, maka harusselalu menjaga kualitas produknya untuk kepuasan para pelanggann ya.

DAFTAR PUSTAKA

Cravens, David W., Strategic Marketing; Alih Bahasa: Lina Salim; Edisi ke empat, Erlangga, Jakarta, 1999

Lupiyoadi, R., Manajemen Pemasaran Jasa, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004

Umar H., Studi Kelayakan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2001Sukardi. 2009. Analisis Kelayakan IndustriTablet Effervescent dari Extrak Temulawak. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Rieka Cipta, JakartaGittinger. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI-Press. Jakarta

Husnan, et al. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit.Penerbit dan Pencetak AMP YKPN. Yogyakarta.

Keown, et al. 2001. Dasar-Dasar ManajemenKeuangan. Salemba Empat. Jakarta

Putuarta, A., 2012. Pemetaan dan Strategi Pengembangan Agroindustri Jamu Instan di Kabupaten Karanganyar. Jurnal Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Utami, N. A., 2008. Analisa Kelayakan Usaha

Page 10: contoh 1

r r

Serbuk Minuman Instan Berbasis Tanaman Obat. [Skripsi]. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Syarif, K., 2011. Analisa Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik Merek Flosh. [Skripsi]. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Superani, R., 2005. Prospek Pengembangan Obat Tradisional Perusahaan Farmasi Skala Kecil Menengah. [Disertasi]. Program Studi Industri Kecil Menengah Institut Pertanian Bogor.Kusnandar. 2006. Rancang Bangun Model Pengembangan Industri Kecil Jamu. [Thesis]. Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Komari. 1999. Proses Fermentasi Biji Lamtoro-Gung dengan Rhizopus Oryzae. Jurnal Mikrobiologi Indonesia.

Sutiya, B., 2012. Kandungan Kimiadan Sifat Serat Alang-alang(Imperata Cylindrica) sebagai Gambaran Bahan Baku Pulm dan Kertas. Jurnal Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Universitas Lambung MangkuratbKalimantan Selatan.

Rivai, H., 2011. Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Mutu Herba Meniran (Phullathus Niruni Linn). [Jurnal] Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang.

Wijaya, S., 2006. Analisa Segmen, Target dan Posisi Pasar Home Care di Rumah Sakit Al- Islam Bandung. [Jurnal] Dosen Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Surabaya.

Munandar, D., 2006. Analisa Penentuan Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya . [Majalah Ilmiah] UNPAD.

Kotler, P., dan Armstrong, G., 2006. Principles of Marketing , Elevent Edition, Pretice Hall International Inc., New Jersey.

Mustain, H. L., 2012. Analisis Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Keputusan Pembelian pada Konsumen Starbucks Coffee di Makasar. [Skripsi]. Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasHasanudin Makasar.

Susanti, H. D., 2006. Analisa Kelayakan Investasi Perbaikan Sarana Produksi pada Home Industri Kerupuk Bawang. [Jurnal] Prodi Teknuk Industri, Universitas 17 Agustus1945 Banyuwangi.

Sutrisno, E., 2009. Penentuan Larangan Obat Tradisional Menggunakan Bahan Kimia Sintetis dan Standarisasi Pembuatan Obat Tradisional. [Thesis]. Program Studi Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.