perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR DI DESA SEWUREJO KEC. MOJOGEDANG KAB. KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Oleh : DEWI WIDAYANINGSIH NIM R0107021 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
68
Embed
commit to userSecure Site digilib.uns.ac.id/dokumen/download/23023/NTIzNjc=/Hubungan-Pengetahuan...HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR DI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP IBU
TERHADAP IMUNISASI DASAR DI DESA SEWUREJO
KEC. MOJOGEDANG KAB. KARANGANYAR
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
DEWI WIDAYANINGSIH
NIM R0107021
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP IBU
TERHADAP IMUNISASI DASAR DI DESA SEWUREJO
KEC. MOJOGEDANG KAB. KARANGANYAR
Dewi Widayaningsih
R0107021
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diuji di hadapan Tim Penguji
Pada Hari , Tanggal
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
E. Listyaningsih S.,dr., M. Kes Mujahidatul Musfiroh, S.Kep.Ns NIP. 19640810 199802 2001 NIP. 19820221 2005012 001
Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji KTI Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS
Pada Hari Selasa, 21 Juni 2011
Pembimbing Utama Nama : E. Listyaningsih, S., dr., M.Kes ............................NIP : 19640810 199802 2 001 Pembimbing Pendamping Nama : Mujahidatul Musfiroh, S.Kep.Ns ............................NIP : 19820221 200501 2 001 Ketua Penguji Nama : S. Bambang Widjokongko,dr,PHK,M.Pd Ked ..........................NIP : 19481231 197609 1 001 Sekretaris Nama : Ropitasari, S.SiT, M.Kes ............................ Surakarta, 21 Juni 2011 Ketua Tim KTI Ketua Program Studi D IV Kebidanan
4. Bu Bekti, Bu Ndari, Bu Apri, Pak Joko, Bu Marni, Bu Erna, Bu
Heny, Pak Warsono, Pak Brata, Pak Sri, Bu Wid, Pak Anggoro,
Pak Pur, Pak Sarwana, Bu Lis, Bu Ida, Pak Kongko, Bu Ropita
5. Teman-teman D IV Kebidanan ’07
6. Semua yang kusayangi yang takbisa kusebutkan satu per satu...
I love you so much
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
ABSTRAK Dewi Widayaningsih. R0107021. 2011. Hubungan Pengetahuan Imunisasi Dasar dengan Sikap Ibu terhadap Imunisasi Dasar di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Program Imunisasi mempunyai kedudukan yang penting karena imunisasi mampu menekan angka kematian dan kesakitan bayi dan balita dalam 2-3 dekade terakhir. Program imunisasi dapat berhasil jika ada partisipasi dan peran aktif dari orang tua. Hal-hal yang melatarbelakangi pemberian imunisasi pada anak antara lain pengetahuan dan sikap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi dasar di Desa Sewurejo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berumur 0-11 bulan sebanyak 45 responden yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Fisher. Berdasarkan data yang ada diperoleh hasil bahwa responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 42% dan 87% responden mempunyai sikap positif terhadap imunisasi. Dari analisis data menggunakan Uji Fisher didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,032 (<0,05), berarti ada hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi. Kata kunci : pengetahuan ibu, sikap ibu, imunisasi dasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRACT
Dewi Widayaningsih. R0107021. The Association between Knowledge of Basic Immunization and Mother’s Attitude to Basic Immunization in Sewurejo Village Mojogedang Subdistrict Karanganyar Regency.
Immunization program has important function because immunization can decrease infant mortality and morbiditas rate on 2-3 decades. Immunization program needs participation and active role of parent so that it can be successful. The background of giving immunization to infant is knowledge and attitude’s parent. The aim of this research for knowing the association between knowledge of basic immunization and mother’s attitude to basic immunization in Sewurejo Village.
This research used research design observational analitic with research plan cross sectional. Population of this research was all mothers that have infant on 0-11 month age. The amount was 45 respondents. The respondents were taken by total sampling technique. The research instrumen used quesioner and then the founding data was analysed with Fisher’s test.
Based on data, the result was respondents had good knowledge with amount 42% and 87% respondents had positive attitude to immunization. From analysis data with Fisher’s test, the significancy was 0,032 (< 0,05), it can be interpreted there was assosciation between knowledge of basic immunization and mother’s attitude to basic immunization.
The summary of this research, there was association between knowledge of basic immunization and mother’s attitude to basic immunization.
b. Kuesioner Untuk Mengidentifikasi Sikap Subjek Penelitian terhadap
Imunisasi Dasar
Penilaian tentang sikap terhadap imunisasi dasar disusun dengan
menggunakan skala Likert yaitu berupa pernyataan tertutup dengan
empat alternatif jawaban, kemudian responden diminta untuk memilih
salah satu dari empat alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS),
setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skor yang
diberikan adalah 1,2,3,4 untuk pernyataan positif (favorable), dan
4,3,2,1 untuk pernyataan negatif (unfavorable) (Ali M. dan
Mohammad A, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Terhadap Imunisasi Dasar
No. Indikator Distribusi Soal Jumlah (+) (-)
1. Informasi Imunisasi Dasar 4, 7, 22, 27 1, 15, 25 7 2. Tujuan/Manfaat Imunisasi
Dasar 6, 9, 29, 28 3,12, 31 7
3. Efek Samping Imunisasi Dasar
21, 26, 13,11
2,16 6
4. Pengalaman Imunisasi Dasar 5, 23, 10, 20 8, 17 6 5. Pengaruh Orang Lain dalam
Imunisasi 19, 24 14, 18, 30 5
2. Cara Pengukuran
Ibu-ibu di Desa Sewurejo yang memenuhi kriteria restriksi diberi
kuesioner, setelah diisi kuesioner diserahkan kembali ke peneliti untuk
diolah dan dianalisa. Apabila ada ibu yang tidak bisa membaca dan
menulis maka dalam pengisian kuesioner akan dipandu oleh peneliti.
3. Validitas dan Reliabilitas
Kedua kuesioner tersebut akan diuji validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Uji validitas menurut Hidayat (2007) menggunakan Pearson Product
Moment, dan diolah dengan program SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 17.0. Setelah dilakukan uji validitas, soal-soal
yang tidak valid akan dihapus apabila jumlah soal yang valid telah
mewakili indikator soal. Apabila jumlah soal yang valid belum
mewakili seluruh indikator soal maka soal yang tidak valid akan
direvisi atau diperbaiki dan akan dilakukan uji validitas ulang.
Setelah dilakukan uji validitas terhadap soal di kuesioner pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dan sikap terhadap imunisasi dasar ada 5 soal yang dinyatakan tidak
valid yaitu untuk kuesioner pengetahuan tentang imunisasi dasar
adalah soal pada no. 3, 9, 13, 22, dan 26. Nilai yang diperoleh pada
soal-soal tersebut adalah berkisar antara 0,446-0,952. Sedangkan soal
yang tidak valid pada kuesioner sikap terhadap imunisasi dasar adalah
soal pada no. 4, 9, 13, 19, dan 28. Nilai yang diperoleh pada soal-soal
tersebut adalah berkisar antara 0,404-0,952. Oleh karena nilai asymp.
Sig > 0,05, maka dinyatakan tidak valid. Pada kuesioner yang telah
dibuat tetap memenuhi indikator soal walaupun ada lima soal yang
yang dihapus sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas ulang.
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach,
dan diolah dengan program SPSS versi 17.0 Instrumen penelitian
mempunyai reliabillitas tinggi apabila r> 0,6 (Murti, 2008). Setelah
dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan dan sikap
terhadap imunisasi didapatkan hasil untuk kuesioner pengetahuan
tentang imunisasi dasar dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,949
dan untuk kuesioner sikap terhadap imunisasi dasar dengan nilai
Alpha Cronbach sebesar 0,942. Karena nilai Alpha Cronbach > 0,6
maka kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian telah
memenuhi syarat reliabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
I. Rencana Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data.
Proses pengolahan data penelitian menurut Hidayat (2007) adalah sebagai
berikut:
1. Pemeriksaan data(editing) yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan
untuk mengecek kelengkapan dan kebenaran data
2. Pemberian kode (coding) untuk mempermudah pengolahan dimana semua
variabel diberikan kode terutama data klasifikasi
a. Kode untuk pengetahuan
Kode 1 : pengetahuan kurang
Kode 2 : pengetahuan cukup
Kode 3 : pengetahuan baik
b. Kode untuk sikap
Kode 1 : sikap negatif
Kode 2 : sikap positif
3. Data entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi
frekeuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi
4. Melakukan Teknik Analisis
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah proses menganalisis tiap-tiap variabel
penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah proses menganalisis dua variabel untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan diantara dua variabel tersebut.
Pada penelitian ini hubungan antar variabel dianalisis menggunakan
uji statistik Chi Kuadrat karena variabel yang diteliti adalah variabel
yang berskala ordinal dan nominal. Analisa data dalam penelitian ini
menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2) dengan tingkat kemaknaan 5%.
Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mencari nilai chi kuadrat hitung dengan rumus:
( )∑ −≡
e
e
fffX
202
2) Mencari nilai X2 tabel dengan rumus:
dk = (k-1)(b-1)
Keterangan :
k : banyaknya kolom
b : banyaknya baris
3) Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel maka H0 ditolak artinya signifikan.
Sebaliknya, jika X2 hitung ≤ X2 tabel maka H0 diterima artinya
tidak signifikan (Fajar, 2009).
Atau bisa dengan cara yang lain yaitu data yang diperoleh diolah
dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS
versi 17.00. Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig.) < 0,05 maka dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
diinterpretasikan bahwa ada hubungan antarvariabel (Riwidikdo, 2008)..
Apabila tidak memenuhi syarat penggunaan Uji Chi kuadrat maka
digunakan uji alternatif Uji Fisher (Fajar, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian mengenai hubungan pengetahuan imunisasi dasar dengan
sikap ibu terhadap imunisasi dasar pada ibu-ibu yang mempunyai bayi
berumur 0-11 bulan dilakukan pada bulan Februari sampai Mei terhadap
45 responden. Responden yang digunakan adalah ibu-ibu yang berdomisili
di Desa Sewurejo.
Desa Sewurejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Mojogedang
Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah Desa Sewurejo adalah batas bagian
timur: Desa Tohkuning, Kecamatan Karangpandan, batas utara: Desa
Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, batas barat dan selatan: Desa
Gedong, Kecamatan Karanganyar.
Prosedur penelitian ini adalah responden mengisi kuesioner yang telah
disediakan dan ditunggui oleh peneliti. Kemudian dilakukan kunjungan
rumah (door to door) bagi responden/ibu yang namanya terdapat dalam data
kelahiran bayi dari Puskesmas Mojogedang I tetapi tidak ditemui pada acara
imunisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
B. Karakteristik Reponden
1. Karakteritik Berdasarkan Umur
Usia reponden dibagi menjadi 4 golongan yaitu umur ≤ 20 tahun,
21-30 tahun, 31-40 tahun dan > 40 tahun.Adapun distribusi frekuensi
lebih lengkap terdapat dalam tabel 4.1:
Tabel 3 Karakteristik Umur Reponden
No. Umur Jumlah Prosentase 1. ≤ 20 tahun 7 16% 2. 21-30 tahun 29 64% 3. 31-40 tahun 8 18% 4. > 40 tahun 1 2% Total 45 100% Sumber: Data Primer 2011
Umur responden yang paling banyak pada golongan umur 21-30 tahun
sebanyak 29 responden (64%) dan yang paling sedikit pada golongan
umur > 40 tahun sebanyak 1 responden (2%)
2. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan reponden dibagi menjadi 3 golongan yaitu lulus SD, SMP,
dan SMA. Adapun distribusi frekuensi lebih lengkap terdapat dalam
tabel 4.2:
Tabel 4 Karakteristik Pendidikan Reponden
No. Pendidikan Jumlah Prosentase 1. SD 14 31% 2. SMP 19 42% 3. SMA 12 27% Total 45 100% Sumber: Data Primer 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Pendidikan responden paling banyak adalah lulus SMP sebanyak 19
responden (42%) dan paling sedikit adalah lulus SMA sebanyak 12
responden (27%).
3. Karakteristik Berdasarkan Agama
Responden yang berjumlah 45 orang seluruhnya beragama Islam.
4. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan reponden dibagi menjadi 2 golongan yaitu sebagai ibu rumah
tangga dan swasta. Adapun distribusi frekuensi lebih lengkap terdapat
dalam tabel 4.3:
Tabel 5 Karakteristik Pekerjaan Reponden
No. Pekerjaan Jumlah Prosentase 1. IRT 35 78% 2. Swasta 10 22% Total 45 100% Sumber: Data Primer 2011
Sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu
sebanyak 35 responden (78%).
5. Karakteristik Berdasarkan Pengalaman Jumlah Anak
Jumlah anak reponden dibagi menjadi 3 golongan yaitu mempunyai
1 anak, 2 anak, dan 3 anak. Adapun distribusi frekuensi lebih lengkap
terdapat dalam tabel 4.4:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tabel 6 Karakteristik Jumlah Anak Reponden
No. Jumlah Anak Jumlah Prosentase 1. 1 anak 24 53% 2. 2 anak 14 31% 3. 3 anak 7 16% Total 45 100% Sumber: Data Primer 2011
Jumlah anak responden yang paling banyak adalah mempunyai 1 anak
sebanyak 24 responden (53%) dan paling sedikit mempunyai 3 anak
sebanyak 7 responden (16%).
C. Hasil Analisis Data
1. Analisis Univariat
a. Pengetahuan Responden tentang Imunisasi Dasar
Karakteristik pengetahuan responden tentang imunisasi dasar
terdapat pada tabel 4.5:
Tabel 7 Pengetahuan Responden tentang Imunisasi Dasar
No. Pengetahuan Jumlah Prosentase 1. Kurang 9 20% 2. Cukup 17 38% 3. Baik 19 42% Total 45 100%
Sumber: Data Primer 2011
Kategori pengetahuan responden tentang imunisasi dasar yang
paling banyak adalah baik sebanyak 19 responden (42%) dan paling
sedikit adalah kurang sebanyak 9 responden (20%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Sikap Responden tentang Imunisasi Dasar
Karakteristik sikap responden tentang imunisasi dasar terdapat pada
tabel 4.6:
Tabel 8 Sikap Responden Terhadap Imunisasi Dasar
No. Sikap Jumlah Prosentase 1. Negatif 6 13% 2. Positif 39 87% Total 45 100%
Sumber: Data Primer 2011
Sebagian besar responden mempunyai sikap positif terhadap
imunisasi dasar yaitu sebanyak 39 responden (87%).
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan sikap ibu
terhadap imunisasi dasar. Analisia ini dilakukan dengan menggunakan
rumus Chi Kuadrat. Setelah dilakukan uji dengan Chi Kuadrat dengan
jumlah sel 3x2 ternyata tidak memenuhi syarat karena terdapat 3 sel
(50%) yang nilai expected-nya kurang dari 5. Menurut Fajar (2009)
kalau persyaratan tersebut tidak terpenuhi dengan data yang ada, maka
peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan yaitu
menggabungkan kategori pengetahuan kurang dengan pengetahuan
cukup. Penggabungan tersebut membuat jumlah sel 3x2 berubah
menjadi 2x2. Kemudian dilakukan uji Chi kuadrat ladi. Ternyata
hasilnya masih belum memenuhi syarat penggunaan Chi Kuadrat karena
terdapat 2 sel (50%) yang nilai expected-nya kurang dari 5. Menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Fajar (2009) bila dalam penggabungan kategori-kategori tersebut jumlah
selnya sampai mencapai 2x2 dan masih belum memenuhi syarat
penggunaan Chi kuadrat maka digunakan Uji Fisher. Dengan
menggunakan Uji Fisher didapat nilai signifikansinya adalah 0,032.
Karena nilai p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap
imunisasi dasar di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karangnyar.
Tabel 9 Uji Chi Kuadrat 1
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 6.312a 2 .043 Likelihood Ratio 8.039 2 .018 Linear-by-Linear Association
6.164 1 .013
N of Valid Cases 45 a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,20.
Tabel 10
Uji Chi Kuadrat 2
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-
sided) Exact Sig. (2-
sided) Exact Sig. (1-
sided) Pearson Chi-Square 5.059a 1 .024 Continuity Correctionb 3.259 1 .071 Likelihood Ratio 7.250 1 .007 Fisher's Exact Test .032 .028 Linear-by-Linear Association
4.947 1 .026 N of Valid Cases 45 a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,53. b. Computed only for a 2x2 table
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengetahuan Imunisasi Dasar
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan
imunisasi dasar dalam kategori baik sebanyak 19 responden (42%), kategori
cukup sebanyak 17 responden (38%), dan kategori kurang sebanyak
9 responden (20%). Ini dapat diinterpretasikan bahwa responden cukup baik
dalam mengenal imunisasi mulai dari pengertian, tujuan, macam, efek
samping, dan penanganan efek samping imunisasi. Pengetahuan imunisasi
dasar yang cukup baik di Desa Sewurejo dipengaruhi oleh pengalaman
responden sendiri yang sebelumnya telah mengimunisasikan anak mereka
(47% responden mempunyai anak lebih dari satu), pendidikan responden
yang cukup baik (42% responden lulus SMP), banyak responden yang
mempunyai umur pada kategori dewasa atau lebih dari 20 tahun sebesar 84%
responden, dan 22% responden bekerja. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan 9 responden (20%) dengan pengetahuan kurang, hal ini
dipengaruhi oleh pendidikan responden tersebut yang lulus SD.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) yang
menyatakan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan adalah
pengalaman. Pengalaman mempunyai anak bisa mempengaruhi pengetahuan
tentang imunisasi karena dengan memiliki anak, orang tua akan berinteraksi
dengan imunisasi. Pengalaman imunisasi memberikan pengetahuan tentang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
imunisasi dan mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan,
yaitu untuk mengimunisasikan anak secara lengkap. Rizani dkk (2009)
menambahkan bahwa pengalaman imunisasi yang dialami ibu dengan
mengimunisasikan anaknya merupakan suatu proses belajar yang menambah
informasi sehingga memperbanyak pengetahuan imunisasinya.
Menurut Wawan A. dan Dewi M. (2010) selain pengalaman, faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap suatu hal agar mereka
dapat memahami. Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah seseorang
menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
Selain pengalaman dan pendidikan, faktor selanjutnya yang mempengaruhi
pengetahuan menurut Mubarak (2007) adalah pekerjaan. Pekerjaan
mempengaruhi pengetahuan karena lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung
maupun tidak langsung. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pengetahuan
adalah umur. Umur mempengaruhi pengetahuan karena dengan umur yang
semakin bertambah maka semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang
dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah
pengetahuannya.
Selain pengalaman, pendidikan, pekerjaan, dan umur, faktor-faktor
yang lain yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007) adalah,
minat, dan informasi. Minat merupakan kecenderungan yang tinggi pada
suatu hal sehingga menjadikan seseorang untuk menekuninya dan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
akhirnya akan menambah pengetahuan. Selain itu kemudahan untuk
memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang baru.
Pengetahuan imunisasi yang baik akan membuat orang tua
mengimunisasikan anak mereka secara lengkap. Hal ini akan meningkatkan
angka cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi merupakan parameter
keberhasilan imunisasi (Laksono, 2010).
B. Sikap Terhadap Imunisasi Dasar
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa responden sebagian besar
mempunyai sikap positif terhadap imunisasi dasar yaitu sebesar 87% atau
sebanyak 39 responden. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa sebagian
besar responden mendukung imunisasi dasar. Sikap positif responden
dipengaruhi oleh pengalaman responden sendiri yang sebelumnya telah
mengimunisasikan anaknya karena 21 responden (47%) mempunyai anak
lebih dari satu dan pengaruh orang lain seperti kader, lurah, dan tenaga
kesehatan yang mengajak untuk mengimunisasikan bayi mereka. Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan 6 reponden (13%) yang mempunyai sikap negatif
terhadap imunisasi. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan responden tersebut
yang lulus SD dan belum memiliki pengalaman pribadi yang cukup tentang
imunisasi karena mereka baru mempunyai satu anak.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Azwar (2010) yang menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap seseorang antara lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pengalaman pribadi dan pengaruh orang lain yang dianggap penting.
Pengalaman yang dapat menjadi dasar pembentukan sikap adalah pengalaman
yang meninggalkan kesan yang kuat. Selain itu tidak adanya pengalaman
sama sekali terhadap suatu objek cenderung akan membentuk sikap negatif
terhadap objek tersebut. Ibu yang belum pernah mengimunisasikan anak
mereka cenderung memiliki sikap negatif terhadap imunisasi. Selain
pengalaman, faktor yang mempengaruhi sikap adalah pengaruh orang lain
yang dianggap penting. Individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting Hal ini
dikarenakan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting.
Selain itu juga dikarenakan adanya kepercayaan yang mendalam terhadap
orang yang dianggap penting.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi sikap menurut Wawan A. dan
Dewi M (2010) adalah pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga
pendidikan dan lembaga agama. Kebudayaan menanamkan garis pengarah
terhadap sikap dalam menghadapi masalah dan memberi corak pengalaman
masyarakat. Kemudian berbagai bentuk media massa seperti radio, televisi,
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Informasi baru yang
disampaikan media massa memberi landasan kognitif baru dan pesan sugestif
yang disampaikan media massa akan memberi dasar afektif dalam menilai
suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Faktor yang
mempengaruhi sikap selanjutnya adalah lembaga agama dan pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Lembaga agama dan pendidikan meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral, pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan sehingga mempengaruhi sikap.
C. Hubungan Pengetahuan Imunisasi Dasar dengan Sikap Terhadap
Imunisasi Dasar
Dari analisis data yang dilakukan menggunakan uji Fisher didapatkan
hasil nilai signifikansinya adalah 0,032. Karena p < 0,05 berarti ada hubungan
antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi
dasar di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik pengetahuan tentang
imunisasi dasar semakin positif sikap terhadap imunisasi dasar dan semakin
kurang pengetahuan tentang imunisasi dasar semakin negatif sikap terhadap
imunisasi dasar. Berdasarkan data penelitian ditemukan hasil bahwa semua
responden dengan pengetahuan baik yang berjumlah 19 responden
mempunyai sikap positif terhadap imunisasi dan 3 responden dengan
pengetahuan kurang mempunyai sikap negatif terhadap imunisasi.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rizani (2009) yang menyatakan
bahwa sikap negatif tentang imunisasi dasar disebabkan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang imunisasi meliputi persepsi yang salah tentang
penting imunisasi dan keparahan suatu penyakit. Kepercayaan bahwa
imunisasi tidak penting dan kurangnya pengetahuan membuat individu
berasumsi bahwa penyakit yang dicegah dengan imunisasi adalah penyakit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
yang tidak berbahaya, jarang ada, tidak menular, merupakan hal yang biasa
pada anak dan anak akan kebal dengan sendirinya. Pengetahuan yang baik
tentang imunisasi dasar akan membentuk sikap positif terhadap imunisasi dan
meningkatkan kepatuhan dalam mengimunisasikan anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan imunisasi dasar dengan
sikap ibu terhadap imunisasi di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang
Kabupaten Karanganyar, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan responden tentang imunisasi dasar di Desa Sewurejo cukup
baik. Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh distribusi pengetahuan baik
sebanyak 42%, pengetahuan cukup sebanyak 38%, dan pengetahuan kurang
sebanyak 20%.
2. Sikap responden terhadap imunisasi sebagian besar mempunyai sikap poitif
terhadap imunisasi. Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh distribusi
sikap positif terhadap imunisasi sebanyak 87% dan sikap negatif terhadap
imunisasi sebanyak 13%.
3. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Fisher diperoleh
didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,032 (<0,05) yang membuktikan
bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan
sikap ibu terhadap imunisasi dasar di Desa Sewurejo Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
B. Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi Instansi
Diharapkan Puskesmas Mojogedang I memfasilitasi pemberian informasi
tentang imunisasi di Desa Sewurejo sehingga pengetahuan masyarakat
tentang imunisasi bisa bertambah, misalnya dengan memberikan
penyuluhan tentang imunisasi satu bulan dua kali dan memberi leaflet
imunisasi kepada masyarakat. Diharapkan juga Puskesmas Mojogedang I
memberdayakan kader yang ada dengan memberi penyuluhan kepada
kader agar kader bisa berperan lebih banyak dalam hal imunisasi.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih sering mencari informasi tentang kesehatan
terutama tentang imunisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bertanya
kepada tenaga kesehatan tentang imunisasi saat mengimunisasikan
anaknya, atau datang pada acara penyuluhan yang diadakan oleh tenaga
kesehatan. Dengan bertambahnya informasi diharapkan masyarakat sadar
akan pentingnya imunisasi sehingga membawa balita ke tenaga kesehatan