Top Banner
COMA AND RELATED DISORDERS OF CONSCIOUSNESS SENIN, 22 APRIL 2013 SARI PUSTAKA 4 1 Adams and victor’s principles of neurology 8 th Edition, 2005 page 302-320
28
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • COMA AND RELATED DISORDERS OF CONSCIOUSNESSSENIN, 22 APRIL 2013 SARI PUSTAKA 4*Adams and victors principles of neurology 8th Edition, 2005page 302-320

  • PENDAHULUANPada kasus kasus neurologi di rumah sakit, analisis klinis terhadap pasien-pasien yang tidak respon dan coma menjadi suatu kebutuhan dalam praktek sehari hari.Istilah consciousness, confusion, stupor, unconsciousness, dan coma memiliki berbagai pengertian, sehingga sering terjadi ambiguitas dalam pemakaiannya.

    *

  • ETIOLOGI *

  • KESADARANMenurut psikologi, consciousness atau kesadaran keadaan waspada yang berkesinambungan terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.Kewaspadaan terhadap diri sendiri mencakup semua perasaan, sikap dan emosi, serta rangsangan; secara singkat, suatu kewaspadaan berkesinambungan dari fungsi mental seseorang, termasuk proses kognitif, dan hubungannya dengan memori dan pengalaman.Hal ini hanya dapat ditentukan melalui nilai verbal seseorang terhadap introspeksi dirinya dan secara tidak langsung melalui sikap orang tersebut.Sedangkan pengertian dari unconsciousness, yaitu suatu keadaan ketidakwaspadaan terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.

    *

  • SADAR ATAU TIDAK SADARKAH??? *

  • Kesadaran Normal dan Gangguan KesadaranKesadaran normalMerupakan kondisi normal seseorang saat tersadar atau terbangun.Pada keadaan ini, seorang individu memiliki respon penuh terhadap suatu pemikiran atau persepsi dan dapat dilihat melalui perilakunya dan perkataannya yang sama dengan yang dimiliki oleh pemeriksa.Kondisi normal ini dapat berfluktuasi

    *

  • Fig. 1 Illustration of the two major components of consciousness: the level of consciousness (arousal or wakefulness) and the content of consciousness (awareness) in normal physiological states, where the level and the content of consciousness are generally positively correlated, and in pathological states or pharmacological coma (adapted from Laureys 2005)*

  • Istilah confusion merupakan istilah yang kurang tepat. ketidakmampuan untuk berpikir dalam kecepatan, kejelasan, dan kesesuaian yang ditentukan. Ditandai oleh derajat dari kurangnya perhatian dan disorientasi di mana elemen lingkungan sekitarnya kurang diperhatikan.Disebut juga kesadaran berkabut. Merupakan suatu istilah yang menggambarkan berbagai gejala seperti gangguan dalam memecahkan suatu masalah, menyesuaikan suatu ide, dan membentuk suatu memori. Penderita mengalami kesulitan dalam berpikir.

    *CONFUSION/KEBINGUNGAN

  • Merupakan hasil dari suatu proses yang mempengaruhi otak secara global, seperti gangguan metabolik, keracunan, atau demensia. Berhubungan dengan gangguan otak fokal di berbagai lokasi, hemisfer kanan, atau penyakit yang mengganggu pusat berbahasa, ingatan, orientasi visuospatial.Terbagi menjadi Ringan SedangBerat

    *

  • Drowsiness/MengantukKurangnya perhatian dan kebingungan yang ringan mempengaruhi pusat kesadaran. Individu akan berganti ganti posisi di kursi atau pun meja. Kelopak mata jatuh tanpa menutup secara penuh, dapat terdengar suara mendengkur, otot otot rahang dan tungkai relaksasi.

    *Pada keadaan ini, mental, perkataan, dan aktivitas fisik berkurang.Ketidakmampuan untuk mempertahankan keadaan sadar tanpa adanya rangsangan dari luar.

  • Stupor / PingsanSuatu keadaan dimana seseorang dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat dan berulang, tetapi respon terhadap perintah mungkin lambat, hilang dan tidak adekuat.Bila tidak distimulasi, pasien ini dengan cepat kembali ke keadaan seperti tidur. Dalam psikiatri, istilah pingsan telah digunakan untuk menunjukkan suatu kondisi umum di mana persepsi rangsangan sensorik normal, tetapi aktivitas motorik berkurang.

    *

  • COMAIndividu tampak tidur dan di waktu yang bersamaan tidak dapat di bangunkan dengan rangsangan eksternal maupun internal merupakan suatu keadaan coma.Terdapat berbagai derajat coma, pada tahapan yang paling akhir, tidak ditemukannya suatu reaksi, refleks korena, refleks cahaya, refleks muntah, refleks tendon dan plantar menghilang, dan juga tonus otot otot ekstremitas berkurang.Respirasi dapat melambat atau cepat, periodik, atau diatur dengan cara yang lain.Lebih lanjut, rangsangan yang kuat atau distensi dari kandung kemih, dapat menyebabkan perubahan dari respirasi pemderita.Pada koma yang dalam dan stupor, ketika dibandingkan dengan pemeriksaan serial, menentukan penyakit yang mendasari terjadinya koma sangatlah berguna.

    *

  • perbaikan dalam pengobatan penyakit berat sistemik dan cedera otak pasien yang sebelumnya akan mati bertahan selama jangka waktu tidak terbatas tanpa mengembalikan setiap fungsi mental yang berarti.Penyebab yang paling umum cedera otak difus karena trauma kepala tertutup, nekrosis laminar korteks yang luas setelah serangan jantung, dan nekrosis thalamic.

    *KEADAAN VEGETATIVE PERSISTEN

  • KEADAAN VEGETATIVE PERSISTENPenderita membuka mata respon rangsangan dan kemudian secara spontan dan untuk waktu yang semakin lama. Respirasi cepat rangsanganRefleks seperti menelan, meringis, mendengus, dan mengerang (+).Pasien tidak dapat memperhatikan, tidak berbicara, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran terhadap lingkungan atau kebutuhan batinRespon terbatas pada gerakan refleks postural dan primitif tungkai.

    *

  • AKINETIC MUTISMSeseorang yang tampaknya terjaga atau sadartetapi tidak responsif (pasien sebenarnya mampu menjawab dalam kata kata secara berbisik.Kista pada ventrikel ketiga pasien sadar dan responsif tapi akan tidak memiliki memori untuk salah satu peristiwa yang telah terjadi ketika ia berada pada keadaan akinetic mute.

    *

  • LOCKED-IN SINDROMSuatu keadaan klinis di mana terjadi sedikit atau tidak ada gangguan kesadaran tetapi ketidakmampuan seseorang dalam memberikan respon yang adekuat.Sindrom ini paling sering disebabkan lesi dari pons ventral (basis Pontis) sebagai akibat dari oklusi arteri basilaris.

    *

  • BRAIN DEATHBerdasarkan kesepakatan utama, kriteria dalam mendiagnosis kematian batang otak adalah:(1) Hilangnya fungsi serebri;(2) Hilangnya fungsi batang otak, termasuk pernafasan spontan;dan (3) Keadaan yang irreversibel. Berdasarkan kriteria ketiga, dibutuhkan penyebab kerusakan yang irreversibel (seperti trauma, henti jantung, perdarahan intraserebral) dan mengeksklusikan penyebab kerusakan yang reversibel seperti overdosis obat.

    *

  • ANATOMI DAN NEUROFISIOLOGI DARI KESADARAN DAN COMAPenelitian Bremer dan Magoun serta Moruzzi pada tahun 1930 dan 1940 rangsangan listrik dari otak tengah medial tegmentum dan daerah sekitarnya di atas tingkat ini hewan dibius ringan sadar secara tiba tiba dan EEG berubah "desynchronized, Serangkaian titik memanjang dari nuclei nonspesifik thalamic medial turun melalui bagian belakang otak tengah sistem reticular atau formasi reticular. Thalamus bagian medial, memproyeksilkan secara luas ke belahan otak, timbullah konsep reticular activating system (RAS) yang mempertahankan keadaan siaga dan inaktivasi keadaan yang menyebabkan tidak sadar.

    *

    na*

  • Batas-batas atas anatomi batang otak reticular aktivasi sistem agak tidak jelas. Tersebar seluruh wilayah paramedian dari atas (rostral) pontine dan otak tengah tegmentum, Termasuk fungsional posterior paramedian, parafascicular, dan bagian medial centromedian dan berdekatan inti intralaminar. Inti dari formasi reticular menerima persarafan kolateral dari jalur spinotalamikus dan trigeminal-thalamik di proyeksikan untuk seluruh korteks serebral.

    *

  • MEKANISME METABOLISME YANG MENGGANGGU KESADARANGangguan Kesadaran aktivitas metabolisme dari sel-sel saraf di korteks otak dan inti pusat otak. Hipoksia, iskemia global, hipoglikemia, Hiper-dan hipo-osmolar, asidosis, alkalosis, hipokalemia, hiperamonemia, hiperkalsemia, hypercarbia, keracunan obat, dan kekurangan vitamin parah adalah gangguan metabolisme Gangguan Kesadaran

    *

  • Patologi Anatomi dari ComaComa dapat disebabkan oleh : Gangguan morfologi, lesi diskrit di atas batang otak dan di bawah diencephalon atau perubahan luas dari hemisfer otak. Gangguan metabolisme atau submikroskopis penekanan aktivitas neuronal. Terbagi menjadi tiga tipe lesi :Tipe satuTipe duadan Tipe tiga

    *

  • PATOANATOMI DARI HERNIASI OTAK DAN BRAIN DISPLACEMENTIstilah herniasi dislokasi sebagian hemisfer otak atau serebelum dari posisi normal ke kompartemen yang berdekatan Herniasi transfalcine (di seberang Falx) atau transtentorial (melalui aperture tentorial).Plum dan Posner membagi herniasi transtentorial menjadi dua kelompok: Herniasi sentralHerniasi unilateral dari lobus temporal medial, termasuk gyrus uncal, ke dalam lubang tentorial.

    *

  • *

  • PENDEKATAN KLINIS PADA PASIEN COMAPenangan pasien lebih awal terhadap kondisi coma lebih di utamakan. Pemeriksaan tanda tanda vital seperti Suhu, nadi, frekuensi nafas dan pola nafas, serta tekanan darah penting dalam menegakkan diagnosa. Jalan nafas harus bebas serta tekanan darah harus adekuat.Anamnesa riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit terdahulu dapat di tanyakan kepada pengantar pasien.

    *

  • INDIKATOR PEMERIKSAAN FUNGSI BATANG OTAKReaksi atau respon pupilGerakan mata dan kelopak mata serta refleks kornea Gerakan ekstremitas spontan Posisi pada pasien comaPola pernafasanTanda tanda klinis peningkatan tekanan intrakranial

    *

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah rutin, analisa gas darah, kadar gula darah, elektrolit, fungsi ginjal, dan fungsi hati.Pemeriksaan hitung jenis dan pemeriksaan sediaan hapus darah tepi untuk malaria juga perlu dilakukan jika ada kecurigaan.Pemeriksaan kromatografik darah dan urineUntuk melihat tanda tanda intoksikasi CT Scan kepala atau MRI terutama jika ditemukan tanda tanda pe tekanan intrakranialLumbar punksi EEG.

    *

  • PENATALAKSANAN PASIEN COMA AKUTBebaskan jalan nafasPenanganan syokPemasangan jalur intravena dan pemeriksaan darahAtasi peningkatan tekanan intrakranialPemeriksaan lumbal punksi jika ada indikasiPenanganan KejangPemeriksaan Cairan lambung dan muntahPemberian antipiretik pada kasus yang membu tuhkanPemasangan kateter dan NGT jika dibutuhkanPencegahan aspirasi pneumonia

    *

  • *

    na*