PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KOGNITIF CHAPTER 3 REVIEW MEMBERIKAN PERHATIAN (PAYING ATTENTION) KELOMPOK 2: AMELIA HERLINA, S.Pd (1302554) NENG SHOLIHAT, S.Pd (1303188) DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. KUSDWIRATRI SETIONO, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA
chapter 3 translate from the book Cognitive Psychology by Margaret W. Matlin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN KOGNITIF
CHAPTER 3 REVIEW
MEMBERIKAN PERHATIAN(PAYING ATTENTION)
KELOMPOK 2:
AMELIA HERLINA, S.Pd (1302554)
NENG SHOLIHAT, S.Pd (1303188)
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. KUSDWIRATRI SETIONO, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH PASCASARJANAUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
BAB 3
MEMBERIKAN PERHATIAN
(PAYING ATTENTION)
Pengenalan
Tiga Jenis Proses Perhatian
Perhatian Terbagi
Perhatian Terpilih
Pendalaman: Gerakan Mata saccadic
Penjelasan tentang Perhatian
Penelitian Neurosains tentang Perhatian
Teori-teori Perhatian
Kesadaran
Kesadaran Tentang Proses Mental Tingkat Tinggi kita
Penekanan Pikiran
Perbedaan Individu: Penekanan Pikiran dan Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)
Blindsight
1
PENDAHULUAN
Jika Anda pernah mencoba untuk belajar sementara seseorang berbicara
keras ke dalam ponsel, Anda tahu bahwa perhatian dapat terbatasi. Penelitian
menegaskan bahwa kinerja yang dilakukan biasanya tidak maksimal pada tugas
perhatian-terbagi, di mana Anda harus melakukan dua atau lebih tugas secara
bersamaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa kita mengalami kesulitan pada
tiga jenis tugas perhatian-terpilih: (1) Jika Anda memberikan perhatian ke suatu
percakapan, Anda biasanya sedikit menghiraukan tentang pembicaraan lain yang
terjadi pada waktu bersamaan; (2) Pada tugas Stroop, tinta sebuah warna - seperti
biru - yang digunakan untuk mencetak nama warna yang berbeda - seperti merah
– orang mengalami kesulitan dalam menyebutkan warna tinta tersebut; (3) Orang
mengalami kesulitan mencari rangsangan visual secara cepat ketika tugas tersebut
sulit . Kategori ketiga adalah gerakan mata saccadic, yang mengatur perhatian
visual kita selama tugas-tugas seperti membaca.
Bab ini juga membahas neurosains dan penjelasan teoritis tentang
perhatian. Berdasarkan penelitian neurosains, salah satu jenis jaringan perhatian
bertanggung jawab untuk pencarian visual. Jaringan perhatian yang berbeda
bertanggung jawab untuk menangani pesan yang bertentangan dan untuk
memperoleh keterampilan akademik. Penjelasan teoritis awal tentang perhatian
mengusulkan bahwa otak menyerupai sebuah hambatan (leher botol) dalam
caranya membatasi perhatian kita. Penjelasan teoritis saat ini mengusulkan bahwa
kita dapat mencatat beberapa keunggulan visual secara otomatis melalui
perhatian-terdistribusi, namun tugas-tugas yang lebih menantang memerlukan
perhatian-terfokus dan serangkaian pengolahan.
Salah satu isu terkait dengan kesadaran yaitu bahwa terkadang orang tidak
menyadari alur proses kognitif mereka beroperasi. Selain itu, mereka mungkin
mengalami kesulitan menghilangkan beberapa pemikiran dari kesadaran, dan
kesulitan ini diperkuat pada orang dengan gangguan obsesif-kompulsif. Akhirnya,
dalam kondisi langka yang disebut "blindsight," orang dengan kerusakan korteks
visual dapat mendeteksi objek, meskipun mereka percaya bahwa mereka tidak
dapat melihatnya.
2
PENGENALAN
Luangkan beberapa menit untuk memperhatikan proses perhatian Anda.
Pertama, lihat sekeliling Anda dan cobalah untuk memasukkan obyek visual
sebanyak mungkin. Jika Anda membaca buku ini dalam sebuah ruangan,
misalnya, cobalah untuk memperhatikan semua benda yang mengelilingi Anda.
Pastikan untuk melihat bentuk, ukuran, lokasi, dan warnaJika ruangan Anda khas,
Anda akan memiliki sensasi bahwa perhatian visual Anda terlalu banyak bekerja,
jauh melampaui batas-batasnya, bahkan setelah satu menit.
Sekarang lanjutkan latihan yang sama, tetapi coba juga perhatikan setiap
suara di lingkungan Anda, seperti dengungan komputer Anda, suara jam berdetik,
dan mobil dari kejauhan. Selanjutnya, coba pertahankan semua rangsangan visual
dan auditori, tetapi perhatikan juga indera kulit Anda. Dapatkah Anda merasakan
tekanan yang diciptakan arloji pada pergelangan tangan Anda, dan dapatkah Anda
merasa sedikit gatal atau nyeri halus? Jika Anda entah bagaimana dapat mengatur
untuk memberikan perhatian serentak terhadap penglihatan, pendengaran, dan
indera kulit Anda, coba perluas perhatian Anda untuk memasukkan bau dan rasa.
Anda akan mudah menemukan bahwa Anda tidak dapat mengikuti semuanya
sekaligus (Cowan, 2005). Menariknya, meskipun demikian, kita jarang
memberikan banyak pemikiran untuk perhatian kita. Sebaliknya, perhatian hanya
"terjadi", dan ia tampak alami bagi kita layaknya bernafas (LaBerge, 1995).
Perhatian adalah konsentrasi aktivitas mental yang memungkinkan Anda
untuk memasukkan bagian terbatas dari arus besar informasi yang tersedia dari
dunia indera dan memori Anda (Fernandez-Duque & Johnson, 2002; Styles, 2006;
Ward, 2004). Sementara itu, obyek tak-terperhatikan hilang, dan tidak diproses
secara rinci. Perhatian selalu menjadi topik penting dalam psikologi kognitif, dari
awal revolusi kognitif dan terus berlanjut sampai sekarang (Cowan, 2005; Logan,
2004; Posner & Rothbart, 2007b).
Sesuai dengan Tema 4, banyak konsep dalam bab ini berkaitan dengan
konsep-konsep dalam bab sebelumnya pada pengenalan persepsi. Seperti yang
akan Anda lihat, tugas perhatian menggunakan kedua-dua pengolahan top-down
dan bottom-up (Chun & Marois, 2002). Secara khusus, terkadang kita
3
memusatkan aktivitas mental kita karena stimulus yang menarik di lingkungan
telah merebut perhatian kita (pengolahan bottom-up). Sebagai contoh, sebuah
objek dalam penglihatan periferal Anda mungkin tiba-tiba bergerak. Di lain
waktu, kita memusatkan aktivitas mental kita karena kita ingin memperhatikan
beberapa rangsangan tertentu (pengolahan top-down). Sebagai contoh, Anda
mungkin sedang mencari wajah seorang teman istimewa di sebuah kafetaria yang
ramai.
Bab 2 juga membahas beberapa fenomena visual yang menggambarkan
bagaimana persepsi bentuk dan perhatian bekerja secara kooperatif. Anggaplah,
misalnya, hubungan gambar-latar yang ambigu (lihat Gambar 2.2 pada halaman
36). Ketika Anda memperhatikan bentuk putih di tengah, Anda melihat sebuah
vas bunga; ketika Anda mengalihkan perhatian Anda pada dua bentuk biru di
luarnya, Anda melihat dua wajah. Konsep relevan lainnya dari Bab 2 termasuk
kebutaan perubahan (bila Anda gagal melihat perubahan dalam suatu objek) dan
kebutaan inatensional (ketika Anda gagal melihat bahwa suatu obyek baru telah
memasuki lokasi peristiwa).
Perhatian juga memiliki implikasi pada banyak bab dalam bagian yang
tersisa dari buku ini. Sebagai contoh, perhatian memegang peran utama dalam
mengatur berapa banyak obyek yang dapat kita proses dalam memori kerja (Bab
4). Perhatian juga terkait dengan memori jangka panjang kita (Bab 5), konsep
(Bab 8; Logan, 2002), dan membaca (Bab 9; Henderson & Ferreira, 2004a). Lebih
lanjut, seperti Bab 11 menjelaskan, ketika kita mencoba untuk memecahkan
masalah, kita perlu memperhatikan informasi yang relevan, sembari mengabaikan
rincian sepele (Anderson et al., 2005). Juga, Bab 12 menjelaskan bagaimana kita
membuat keputusan yang salah ketika kita memberi terlalu banyak perhatian
terhadap informasi yang relatif tidak penting.
Kita akan mulai pembahasan kita dengan mempertimbangkan tiga tugas
kognitif yang saling terkait: perhatian terbagi, perhatian terpilih, dan gerakan mata
saccadic. Bagian kedua kita akan menelaah kedua-dua penjelasan biologis dan
teoritis tentang perhatian. Topik terakhir kita, kesadaran, berfokus pada kesadaran
kita tentang dunia eksternal, sebisa proses-proses kognitif kita.
4
TIGA JENIS PROSES PERHATIAN
Sebelum Anda selesai membaca bab ini, Anda akan cenderung untuk
melakukan tiga macam proses perhatian. Misalnya, mungkin Anda sejenak
mencoba menggunakan perhatian terbagi, berkonsentrasi pada percakapan
terdekat, juga kata-kata dalam buku kognisi Anda. Anda akan mudah
menemukan, meskipun, Anda tidak dapat secara akurat mengikuti kedua kategori
rangsangan. Sebagai hasilnya, Anda akan mencoba menggunakan perhatian
terpilih, memfokuskan hanya pada satu kategori rangsangan; mari kita bersikap
optimis dan menganggap bahwa perhatian terpilih Anda diarahkan terhadap buku
Anda. Perhatian terpilih tidak akan memungkinkan Anda untuk menerima banyak
informasi tentang percakapan tak-terperhatikan. Akhirnya, saat Anda membaca
buku Anda, Anda akan membuat gerakan saccadic; mata Anda akan bergerak
secara sistematis ke kanan untuk mengambil informasi baru dalam jumlah yang
wajar.
Perhatian Terbagi
Dalam tugas perhatian-terbagi, Anda mencoba untuk memperhatikan
dua atau lebih pesan secara bersamaan, menanggapi seperlunya. Dalam
kebanyakan kasus, keakurasian Anda menurun, terutama jika tugas-tugas tersebut
merupakan tantangan (Ward, 2004).
Di laboratorium, para peneliti biasanya mempelajari perhatian terbagi
dengan menginstruksikan peserta untuk melakukan dua tugas pada waktu yang
sama. Banyak peneliti mempelajari tentang kinerja mengemudi (Fisher &
Pollatsek, 2007; Strayer & Drews, 2007). Sebagai contoh, Levy dkk. (2006)
meminta pengemudi yang cukup berpengalaman untuk melakukan tugas simulasi-
mengemudi. Secara khusus, setiap orang duduk di "kursi pengemudi" dan
menyetir, menyusul mobil di depan ("mobil yang memimpin"), yang ditampilkan
pada layar besar. Tugas pertama mengharuskan peserta untuk cepat menekan
pedal rem ketika mobil yang memimpin tiba-tiba mengerem. Tugas kedua
mengharuskan peserta untuk membuat pilihan sederhana. Sebagai contoh, sebuah
5
nada disajikan sekali atau dua kali, dan peserta menanggapi baik "satu" atau
"dua."
Hasil menunjukkan bahwa pengemudi menggunakan rem mereka jauh
lebih cepat jika tugas pilihan terjadi hanya sepersekian detik sebelum mobil
mengerem memimpin, bukan pada waktu yang sama. Jika Anda adalah
pengemudi yang berpengalaman, mungkin Anda pikir Anda dapat menggunakan
rem mobil Anda secara otomatis, tak peduli apa pun yang Anda lakukan pada
waktu yang sama. Sayangnya, Levy dan rekan-rekannya akan tidak setuju.
Penelitian pada perhatian terbagi ini juga memiliki implikasi penting bagi
orang-orang yang menggunakan ponsel saat mengemudi. Banyak negara bagian
AS dan provinsi Kanada telah meluluskan hukum yang melarang penggunaan
ponsel genggam selama mengemudi. Namun, beberapa orang tetap melanjutkan
percakapan yang mengalihkan perhatian tersebut dengan menggunakan hands-
free ponsel. Penelitian menunjukkan bahwa orang membuat banyak kesalahan
mengemudi ketika mereka berbicara ataupun mendengarkan, dibandingkan
dengan mengemudi tanpa percakapan (Kubose et al, 2006;. Strayer & Drews,
2007).
David Strayer dan rekan-rekannya (2003) menggunakan tugas simulasi
mengemudi untuk menentukan apakah hands-free ponsel mengganggu
mengemudi. Dari waktu ke waktu, mobil yang memimpin akan mengerem secara
tak terduga, dan para peneliti mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menekan
rem. Para peserta dalam kelompok kontrol hanya mengemudikan mobil simulasi.
Sebaliknya, peserta dalam kelompok eksperimen bercakap-cakap pada hands-free
ponsel dengan asisten lab.
Ketika lampu lalu lintas menyala, orang-orang dalam kelompok ponsel
mengambil waktu sedikit lebih lama untuk memakai rem dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Selama kondisi lalu lintas padat, bagaimanapun, orang-orang
dalam kelompok ponsel mengambil waktu lebih lama secara signifikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Dengan pengujian lebih lanjut, Strayer dan rekan-rekannya menemukan
bahwa peserta yang menggunakan ponsel menunjukkan suatu bentuk kebutaan
inatensional (lihat halaman 49-50 dari Bab 2). Sebagai contoh, perhatian mereka
6
telah terkurangi untuk informasi yang muncul di tengah lapangan visual mereka.
Bahkan jika Anda menggunakan hands-free ponsel, perhatian Anda mungkin
mengembara jauh dari situasi berbahaya yang sebenarnya di depan Anda!
Pada beberapa kasus, orang dapat melakukan tugas-tugas perhatian terbagi
lebih kompeten jika mereka memiliki waktu untuk berlatih tentang tugas ini.
Sebagai contoh, Wikman dan rekan-rekannya (1998) membandingkan pengemudi
berpengalaman dengan pengemudi pemula (tak berpengalaman). Para peneliti
menginstruksikan semua peserta untuk mengemudi seperti biasanya, sambil
melakukan beberapa rutinitas, tugas-tugas sekunder: mengubah sebuah kaset,
panggilan ponsel, dan menyetel radio.
Para pemula dalam penelitian ini tidak efektif membagi perhatian mereka.
Secara khusus, mereka sering berpaling dari jalan raya selama lebih dari 3 detik.
Lebih mengkhawatirkan lagi, mobil mereka sering berayun ke samping saat
mereka berpaling. Para pengemudi yang berpengalaman berhasil menyelesaikan
setiap tugas dengan cepat dan efisien, melirik menjauh dari jalan selama kurang
dari 3 detik untuk setiap tugas. Namun, tak bisakah Anda bayangkan kondisi jalan
yang dapat membuat kecelakaan dalam waktu kurang dari 3 detik?
Perhatian Terpilih
Perhatian terpilih terkait erat dengan perhatian terbagi. Dalam tugas
perhatian-terbagi, orang mencoba memberi perhatian yang sama pada dua atau
lebih sumber informasi. Pada tugas perhatian-terpilih, orang diinstruksikan
untuk menanggapi jenis informasi tertentu yang dipilih, sambil mengabaikan
informasi yang lain (Fuster, 2003; Milliken et al., 1998). Penelitian perhatian-
terpilih ini seringkali menunjukkan bahwa orang sedikit menghiraukan tugas-
tugas yang tidak relevan (McAdams & Drake, 2002). Mungkin Anda sudah
memperhatikan bahwa biasanya Anda hanya dapat mengikuti satu percakapan
secara teliti di sebuah pesta yang berisik; sebaliknya, Anda secara khusus tidak
dapat memproses isi dari percakapan lain.
Pada waktu itu, mungkin Anda menginginkan perhatian yang tidak begitu
terpilih. Bukankah akan menarik untuk memperhatikan rincian dari semua
percakapan lain di sekitar Anda? Di sisi lain, pikirkan betapa akan
7
membingungkan ini. Mungkin ketika Anda di tengah pembicaraan dengan
seorang teman tentang prospek pekerjaan baru, dan kemudian mungkin saja Anda
tiba-tiba mulai berbicara tentang bisbol – topik percakapan tetangga.
Selanjutnya, bayangkan kekacauan yang akan Anda alami jika Anda
secara bersamaan memperhatikan semua informasi yang diterima indera Anda.
Seperti yang kita bahas sebelumnya, Anda akan melihat ratusan pemandangan,
suara, bau, rasa, dan sensasi sentuhan. Anda tidak bisa memfokuskan aktivitas-
mental yang cukup untuk selayaknya menanggapi hanya beberapa sensasi ini.
Untungnya, kemudian, perhatian terpilih menyederhanakan hidup kita.
Sebagaimana Tema 2 menunjukkan, perangkat kognitif kita terkesan dirancang
dengan baik. Fitur seperti perhatian terpilih – yang mungkin awalnya
menampakkan kelemahan – mungkin menjadi benar-benar bermanfaat.
Mari kita mempertimbangkan tiga kategori dasar dari perhatian terpilih:
(1) tugas pendengaran yang disebut dichotic listening, (2) tugas visual yang
disebut efek Stroop, dan (3) pencarian visual.
Dichotic Listening. Apakah Anda pernah memegang telepon ke salah satu
telinga, sementara telinga yang lain Anda menerima pesan dari radio terdekat?
Jika demikian, Anda telah menciptakan situasi yang dikenal sebagai dichotic
listening (diucapkan "die-kot-ick"). Di laboratorium, dichotic listening diteliti
dengan meminta orang untuk mengenakan earphone; suatu pesan disampaikan ke
telinga kiri dan sebuah pesan yang berbeda disampaikan ke telinga kanan. Secara
khusus, para peserta penelitian diminta untuk membuat bayangan pesan pada satu
telinga; yaitu, mereka mendengarkan pesan itu dan mengulanginya setelah
pembicara. Jika pendengar membuat kesalahan dalam pengulangan, maka peneliti
tahu bahwa pendengar tidak memberi perhatian terpilih terhadap pesan tersebut
(Styles, 2005).
Dalam penelitian klasik, orang sangat sedikit menghiraukan tentang yang
tak-terperhatikan, pesan kedua (Cherry, 1953). Misalnya, orang bahkan tidak
menyadari bahwa pesan kedua kadang-kadang beralih dari kata Inggris ke kata
Jerman. Orang-orang menyadari, bagaimanapun, ketika suara dari pesan yang tak-
terperhatikan berubah dari laki-laki menjadi perempuan.
8
Kapan orang menyadari maksud dari pesan yang tak-terperhatikan dalam
situasi dichotic listening? Umumnya, kita hanya dapat memproses satu pesan pada
suatu waktu (Cowan, 2005). Namun, orang cenderung untuk memproses pesan
yang tak-terperhatikan ketika (1) kedua pesan disajikan perlahan, (2) tugas ini
tidak menantang, dan (3) maksud dari pesan yang tak-terperhatikan berkaitan
pernah menghadiri sebuah pertemuan sosial, ketika Anda dikelilingi oleh banyak
percakapan secara bersamaan? Bahkan jika Anda memberi perhatian ke satu
percakapan, mungkin Anda melihat jika nama Anda disebut dalam percakapan
terdekat; fenomena ini terkadang disebut efek pesta koktail. Wood dan Cowan
(1995), misalnya, menemukan bahwa 35% dari peserta melaporkan bahwa mereka
telah mendengar nama mereka dalam pesan yang harusnya mereka diabaikan.
Tetapi, mengapa para peserta mengabaikan nama mereka sendiri sekitar dua-
pertiga dari waktu? Satu penjelasan yang mungkin mengapa orang tidak
melaporkan ketika sering mendengar nama mereka adalah bahwa penelitian Wood
dan Cowan dilakukan di laboratorium, sehingga mungkin penelitian ini tidak
memiliki validitas ekologi yang tinggi (Baker, 1999). Kebanyakan pertemuan
sosial lebih jauh kurang terstruktur, dan dengan mudah perhatian kita dapat
mengembara ke percakapan menarik lainnya.
Lebih lanjut, kapasitas memori kerja seseorang dapat membantu
menjelaskan mengapa beberapa orang mendengar nama mereka, tetapi yang lain
tidak. Seperti yang akan kita lihat di Bab 4, memori kerja adalah laporan singkat,
memori instan untuk materi yang sedang kita proses. Conway dkk. (2001)
menemukan bahwa siswa yang memiliki kapasitas memori-kerja yang tinggi
melihat nama mereka hanya 20% dari waktu. Sebaliknya, siswa dengan kapasitas
memori-kerja yang rendah melihat nama mereka 65% dari waktu dalam tugas
9
dichotic-listening. Rupanya, orang-orang dengan kapasitas yang relatif rendah
mengalami kesulitan menghalangi informasi yang tidak relevan tentang nama
mereka (Cowan, 2005). Dengan kata lain, mereka mudah terganggu dari tugas
yang harusnya mereka selesaikan.
Singkatnya, ketika perhatian pendengaran orang dibagi, mereka dapat
melihat beberapa karakteristik dari pesan yang tak-terperhatikan – seperti gender
pembicara dan apakah nama mereka sendiri disebutkan.. Di sisi lain, dalam
kondisi yang lebih menantang, mungkin mereka tidak menyadari apakah pesan
yang tak-terperhatikan dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa asing.
Efek Stroop. Sejauh ini, kita telah menelaah perhatian terpilih pada tugas-
tugas pendengaran. Dalam tugas ini, orang diinstruksikan untuk membuat
bayangan pesan yang disajikan pada satu telinga dan mengabaikan pesan yang
disajikan ke telinga yang lain. Para peneliti juga melakukan penelitian yang luas
tentang perhatian visual terpilih (Cox et al., 2006).
10
Demonstrasi 3.1 Efek Stroop
Untuk demonstrasi ini, Anda akan membutuhkan sebuah jam tangan dengan jarum detik. Beralih ke Gambar Warna 3 pada sampul belakang. Pertama, ukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menamai warna di Bagian A. Tugas Anda adalah untuk mengatakan dengan lantang nama-nama warna tinta, mengabaikan arti dari kata-kata. Ukur jumlah waktu yang dibutuhkan melalui daftar ini sebanyak lima kali. (Jaga penghitungan jumlah pengulangan.) Catat waktunya.
Sekarang Anda akan mencoba tugas kedua penamaan-warna. Ukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyebutkan warna dalam persegi panjang tempelan di Bagian B. Ukur jumlah waktu yang dibutuhkan melalui daftar ini sebanyak lima kali. (Sekali lagi, jaga penghitungan jumlah pengulangan.) Catat waktunya.
Apakah efek Stroop bekerja pada Anda? Apakah waktu respon Anda serupa dengan yang diperoleh dalam penelitian asli Stroop itu?
Cobalah Demonstrasi 3.1, yang menggambarkan efek Stroop yang
terkenal. Setelah membaca petunjuk ini, beralih ke Gambar Warna 3, pada sampul
belakang. Perhatikan kata di sudut kiri atas Bagian A. Di sini, kata MERAH
dicetak dengan tinta kuning. Mungkin Anda akan menemukan bahwa jauh lebih
sulit untuk menamai warna tinta (KUNING) daripada menamai warna tinta di
salah satu persegi panjang kuning di Bagian B.
Efek Stroop ini dinamai James R. Stroop (1935), yang menciptakan tugas
terkenal ini. Menurut efek Stroop, orang membutuhkan waktu yang lama untuk
menamai warna tinta ketika warna digunakan dalam pencetakan kata yang tidak
kongruen; sebaliknya, mereka dapat dengan cepat menamai warna tinta yang sama
ketika muncul sebagai warna tempelan yang padat.
Dalam sebuah penelitian yang khas tentang efek Stroop, orang mungkin
membutuhkan sekitar 100 detik untuk menamai warna tinta dari 100 kata yang
tidak kongruen dengan kata warna tertentu (misalnya, tinta biru digunakan dalam
pencetakan kata KUNING). Sebaliknya, mereka hanya membutuhkan sekitar 60
detik untuk menamai warna tinta dari 100 tempelan berwarna (C NI. MacLeod,
2005). Perhatikan mengapa efek Stroop menunjukkan perhatian terpilih: Orang
butuh waktu lama untuk menamai warna ketika mereka terganggu oleh fitur lain
dari stimulus, yaitu, makna dari kata-kata itu sendiri (Styles, 2006).
Semenjak penelitian asli, ratusan studi tambahan telah meneliti variasi
efek Stroop. Sebagai contoh, Elliot dan Cowan (2001) menunjukkan bahwa
latihan dapat meningkatkan perhatian terpilih seseorang, yang diukur dengan
tugas Stroop. Lebih lanjut, psikolog klinis telah menciptakan teknik terkait yang
disebut tugas Stroop emosional (C. MacLeod, 2005; MacLeod & MacLeod,
2005; CM MacLeod, 2005). Pada tugas Stroop emosional, orang diinstruksikan
untuk menamai warna tinta kata-kata yang berhubungan dengan kemungkinan
gangguan psikologis.
Misalnya, seseorang yang tampaknya memiliki gangguan fobia, yang
merupakan ketakutan berlebihan dari suatu objek tertentu. Seseorang yang takut
dengan laba-laba akan diinstruksikan untuk menamai warna tinta kata-kata cetak
yang seperti ‘berbulu’ dan ‘merayap’. Orang dengan fobia tersebut secara
signifikan lebih lambat pada kata-kata yang berhubungan dengan kecemasan ini
11
dibandingkan kata-kata yang terkontrol. Sebaliknya, orang tanpa fobia
menunjukkan tidak ada perbedaan antara dua jenis kata tersebut (Williams et al.,
1996). Hasil ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan fobia sangat
jeli pada kata-kata yang berhubungan dengan fobia mereka, dan mereka
menunjukkan perhatian bias pada maksud dari stimuli ini. Akibatnya, mereka
memberi perhatian yang relatif sedikit pada warna tinta kata-kata.
Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang mengalami depresi
membutuhkan waktu lama untuk melaporkan warna kata yang terkait dengan
kesedihan dan keputusasaan. Selain itu, orang dengan gangguan makan
membutuhkan waktu lama untuk melaporkan warna tinta kata-kata yang
berhubungan dengan makanan atau berat badan (C. MacLeod, 2005). Lebih lanjut,
uji Stroop dapat digunakan untuk menilai kecanduan terhadap alkohol dan rokok
(Cox et al., 2006).
Para peneliti telah meneliti berbagai penjelasan tentang efek Stroop.
Beberapa berpendapat bahwa hal itu dapat dijelaskan dengan pendekatan
pemrosesan terdistribusi paralel (PDP) (misalnya, Cohen et al., 1998; C.M.
MacLeod, 2005). Berdasarkan penjelasan ini, tugas Stroop mengaktifkan dua jalur
pada waktu yang sama. Satu jalur diaktifkan oleh tugas penamaan warna tinta, dan
jalur lainnya diaktifkan oleh tugas membaca kata. Gangguan terjadi ketika dua
jalur yang bersaing aktif pada waktu yang sama. Akibatnya, kinerja tugas
menderita.
Selain itu, orang dewasa memiliki lebih banyak latihan dalam membaca
kata-kata daripada penamaan warna (TL Brown et al., 2002; Cox et al., 2006;
Luck & Vecera, 2002). Proses yang lebih otomatis (membaca kata) mengganggu
proses yang kurang otomatis (penamaan warna tinta). Akibatnya, kita secara
otomatis – dan tanpa sadar – membaca kata-kata yang dicetak dalam Bagian A
dari Gambar Warna 3. Tepatnya, sangat sulit untuk mencegah diri dari membaca
kata-kata – bahkan jika kita mau! Sebagai contoh, sekarang, berhenti membaca
paragraf ini! Apakah Anda sukses?
Mari kita tinjau apa yang telah kita bahas sejauh ini dalam bagian ini
tentang perhatian terpilih. Berdasarkan penelitian tentang dichotic listening,
biasanya orang mengalami kesulitan mengambil banyak informasi tentang pesan
12
auditori yang diinstruksikan pada mereka untuk diabaikan. Penelitian tentang efek
Stroop menunjukkan bahwa orang mengalami kesulitan menamai warna stimulus
ketika kata-kata dari stimulus digunakan untuk mengeja nama warna yang
berbeda. Karena kita membaca kata-kata cukup otomatis, sulit untuk
memperhatikan bagian yang kurang otomatis dari pesan pada tugas Stroop. Mari
kita sekarang pertimbangkan pencarian visual, jenis ketiga dari tugas perhatian-
terpilih.
Pencarian Visual. Mungkin Anda pernah melakukan beberapa pencarian
visual dalam satu jam terakhir, mungkin sebuah notebook, sweater, atau sebuah
pena berwarna kuning. Dalam beberapa kasus, hidup kita mungkin tergantung
pada pencarian visual yang akurat. Sebagai contoh, petugas keamanan bandara
menggeledah bagasi wisatawan untuk kemungkinan adanya senjata, dan ahli
radiologi menyelidiki mamogram untuk mendeteksi tumor yang dapat
mengindikasikan kanker payudara (Wolfe et al., 2005).
Para peneliti telah mengidentifikasi jumlah mengesankan dari variabel
yang mempengaruhi pencarian visual. Sebagai contoh, Jeremy Wolfe dan rekan-
rekannya (2005) menemukan bahwa orang jauh lebih akurat dalam
mengidentifikasi target jika ianya sering muncul. Jika target muncul – di latar
belakang visual yang kompleks – pada 50% dari percobaan, peserta tidak
mengenai target 7% dari waktu tersebut. Ketika target yang sama muncul dalam
latar belakang kompleks yang sama pada hanya 1% dari pencobaan, peserta tidak
mengenai target 30% dari waktu tersebut.
Mari kita selidiki dua variabel stimulus lebih terinci: (1) apakah kita
sedang mencari fitur tunggal yang terisolasi atau seperangkat fitur gabungan; dan
(2) apakah kita sedang mencari target dengan fitur tertentu yang ada atau target
dengan fitur yang tidak ada. Seperti yang akan Anda lihat, dua peneliti – Anne
Treisman dan Jeremy 'Wolfe – telah sangat aktif dalam mempelajari pencarian
visual. Sebelum Anda membaca lebih lanjut, bagaimanapun, cobalah Demonstrasi
Setelah membaca paragraph ini, beralih ke Gambar Warna 4 pada sampul belakang. Pertama, lihat dua bentuk yang ditandai Bagian A. Dalam setiap kasus, carilah X berwarna biru. Perhatikan apakah Anda memerlukan jumlah waktu yang kira-kira sama pada dua tugas ini. Setelah mencoba Bagian A, kembali ke halaman ini dan baca instruksi tambahan.
Instruksi tambahan: Untuk bagian kedua dari demonstrasi ini, kembali ke Bagian B pada sampul belakang. Carilah X biru di masing-masing dua bentuk dalam Bagian B. Perhatikan apakah Anda memerlukan jumlah waktu yang sama pada dua tugas ini atau apakah salah satunya memerlukan waktu sedikit lebih lama.
waktu pencarian lebih lama dibanding yang dibutuhkan oleh Gambar B1.
Sekarang coba Demonstrasi 3.3 sebelum Anda membaca lebih lanjut.
2. Efek feature-present/feature-absent. Tema 3 buku ini menyatakan
bahwa proses kognitif kita menangani informasi positif lebih baik daripada
informasi negatif. Kembali ke Demonstrasi 1.3 pada halaman 24 untuk
mengingatkan diri Anda tentang tema ini. Penelitian Treisman dan Souther (1985)
menyediakan dukungan tambahan untuk tema tersebut, seperti yang dapat Anda
lihat dari Demonstrasi 3.3.
Perhatikan dalam Bagian A dari demonstrasi ini bahwa lingkaran dengan
sebuah garis tampaknya "mencolok" dari tampilan. Pencarian ini sangat cepat
ketika kita mencari fitur tertentu yang ada. Treisman dan Souther (1985)
menemukan bahwa orang melakukan pencarian cepat untuk fitur yang ada (seperti
lingkaran dengan garis dalam Bagian A), apakah tampilan mengandung nol obyek
yang tidak relevan atau banyak obyek yang tidak relevan. Ketika orang sedang
mencari fitur yang ada, target obyek dalam tampilan biasanya menangkap
perhatian mereka secara otomatis (Franconeri et al., 2005; Wolfe, 2000, 2001).
Nyatanya, efek "mencolok" ini otomatis, dan peneliti menekankan bahwa mencari
lokasi target secara ketat adalah proses bottom-up (Boot et al., 2005).
15
Demonstrasi 3.3Mencari Fitur yang Ada atau Tidak Ada
Pada Bagian A, carilah lingkaran dengan sebuah garis. Kemudian, pada Bagian B, carilah sebuah lingkaran tanpa garis.
A B
Sebaliknya, perhatikan apa yang terjadi ketika Anda sedang mencari fitur
yang tidak ada (seperti lingkaran tanpa garis dalam Bagian B). Treisman dan
Souther (1985) menemukan bahwa waktu pencarian meningkat secara dramatis
karena jumlah obyek yang tidak relevan meningkat. Orang-orang yang mencari
fitur yang tidak ada harus menggunakan perhatian terfokus, menekankan baik
proses bottom-up maupun proses top-down. Tugas ini secara substansial lebih
menantang, sebagaimana Wolfe (1998, 2000, 2001) juga menemukan dalam
penelitiannya yang luas tentang efek feature-present/feature-absent.
Contoh lain dari efek feature-present/feature-absent ditemukan oleh
Royden dan rekan-rekannya (2001). Berdasarkan penelitian mereka, orang dengan
cepat dapat menemukan satu target yang bergerak ketika ia muncul dalam
kelompok pengalih yang tidak bergerak. Sebaliknya, mereka membutuhkan waktu
lebih lama untuk menemukan satu target yang tidak bergerak ketika ianya muncul
dalam kelompok pengalih yang bergerak. Dengan kata lain, lebih mudah untuk
menemukan obyek yang ada-pergerakan daripada obyek tidak ada-pergerakan.
Sebagaimana yang telah kita lihat dalam pembahasan tentang pencarian
visual, kita lebih cepat mencari fitur yang terisolasi, berlawanan dengan gabungan
dua fitur. Selanjutnya, kita lebih cepat mencari fitur yang ada (berlawanan dengan
fitur yang tidak ada.
Gerakan Mata Saccadic
Dalam bagian pertama dari Bab 3, kita mulai dengan meninjau perhatian terbagi,
di mana kita memperhatikan dua atau lebih pesan secara bersamaan. Kemudian
kita membahas tiga jenis perhatian terpilih: (a) dichotic listening, (b) efek Stroop,
dan (c) pencarian visual. Sekarang mari kita tinjau jenis ketiga dari tugas
perhatian yang Anda lakukan sekarang. Anda sedang menggerakkan maju mata
Anda sehingga Anda dapat membaca kata-kata berikutnya pada halaman ini.
Gerakan mata kita menyediakan informasi penting tentang cara pikiran
kita bekerja ketika kita melakukan sejumlah tugas kognitif sehari-hari (Engbert et
16
PENDALAMAN
al., 2005; Radach et al., 2004b; Yang & McConkie, 2004). Sebagai contoh, para
peneliti telah mempelajari bagaimana mata kita bergerak saat kita melihat sebuah