Sebagai Pembangkit Panas & Pembangkit Listrik Untuk Mesin Pengering, Pemanas, Pembakar dan Genset Unit Gasifikasi Batubara Batubara merupakan salah satu sumber energi primer yang memiliki riwayat pemanfaatan yang sangat panjang dan pertama kali digunakan secara komersial di Cina untuk mencairkan tembaga dan untuk mencetak uang logam sekitar tahun 1000 SM.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sebagai Pem
bangkit Panas & Pem
bangkit Listrik
Untuk
Mesin Pen
gering, P
eman
as, P
emba
kar da
n Gen
set
Unit
Gas
ifika
si B
atub
ara
Batubara merupakan salah satu sumber energi primer yang memiliki riwayat pemanfaatan yang sangat panjang dan pertama kali digunakan secara komersial di Cina untuk mencairkan tembaga dan untuk mencetak uang logam sekitar tahun 1000 SM.
Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk dari sisa tumbuhan purba yang mengendap, selanjutnya berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Batubara merupakan salah satu sumber energi primer yang memiliki riwayat pemanfaatan yang sangat panjang dan pertama kali digunakan secara komersial diCina untuk mencair kan tembaga & untuk mencetak uang logam sekitar tahun 1000SM sementara bangsa Romawi baru mulai menggunakannya pada tahun 400SM Penemuan revolusional mesin uap oleh James Watt, yang dipatenkan pada tahun 1769, sangat berperan dalam pertumbuhan penggunaan batubara. Disinilah, awal riwayat penambangan dan penggunaan batubara yang tidak dapat dilepaskan dari sejarah Revolusi Industri, terutama yang terkait dengan produksi besi dan baja, transportasi kereta api dan kapal uap. Penggunaan batubara sebagai sumber energi primer mulai berkurang seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian minyak. Dan akhirnya, sejak tahun 1960 minyak menempati posisi paling atas sebagai sumber energi primer menggantikan batubara. Krisis minyak pada tahun 1973 yang diakibatkan oleh: sulitnya upaya pemenuhan pasokan energi yang kontinyu dan diperburuk lagi oleh labilnya kondisi keamanan di Timur Tengah (sebagai produsen minyak terbesar), ternyata sangat berpengaruh pada fluktuasi harga maupun stabilitas pasokan, ahirnya masyarakat dunia kembali melirik kepada batubara, dengan beberapa alasan:
1.Cadangan batubara sangat banyak dan tersebar luas diseluruh dunia, baik di negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu negara memiliki cadangan batubara yang besar, yaitu +/-123.5 milyar ton (70%-nya merupakan batubara muda sedangkan 30% sisanya adalah batubara kualitas tinggi). 2.Batubara dapat diperoleh dari banyak sumber di pasar dunia dengan pasokan yang stabil, harga yang murah dibandingkan dengan minyak dan gas.
3. Batubara aman untuk ditransportasikan, disimpan, ditumpuk disekitar tambang, pembangkit listrik, atau lokasi sementara serta kualitasnya tidak banyak terpengaruh oleh cuaca maupun hujan. 4. Pemanfaatan Teknologi Batubara Bersih (CLEAN COAL TECHNOLOGY) telah dikembangkan melalui proses Gasifikasi Batubara untuk mendapatkan Gas Bakar Sintetis (dengan emisi yang ramah lingkungan) sebagai sumber panas dan bahan bakar alternatif yang sangat murah untuk diaplikasikan pada Mesin-Mesin Pengering, Pemanas, Pembakar termasuk Pembangkit Listrik dan GENSET Alasan Pengembangan Teknologi Gasifikasi Batubara
Teknologi ini adalah cara untuk memperoleh Gas Bakar Sintetis melalui proses Gasifikasi batubara termasuk yang berkalori rendah, diketahui bahwa Indonesia sangat banyak memiliki cadangan (sekitar 85 milyar ton) batubara muda atau lignite merupakan sumber bahan baku yang dapat digunakan dalam teknologi ini (disarankan untuk menggunakan batubara berkalori 4500 kcal keatas)
Dengan melimpahnya cadangan batubara tentunya menjadikan harga lebih murah sementara jaringan distribusinya pun terus meluas.
Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai salah satu komponen biaya produksi yang dominan terus membebani kalangan Industri dengan harganya yang naik tajam sejak tahun 2005, apalagi harga BBM didalam negeri sangat tergantung dengan pasar dunia, sementara cadangannya pun semakin menurun.
Keunggulan Teknologi Gasifikasi Batubara
Dapat menghemat biaya pemakaian bahan bakar (dibanding solar) sekitar 70-80% Pengembalian investasi sangat singkat (pemakaian 16 jam/hari) sekitar 3-4 bulan. Mudah dalam pengoperasian dan tidak menimbulkan resiko / bahaya Tidak berbau dan ramah lingkungan
Konsep Proses Gasifikasi Batubara
Ada beberapa konsep Proses Gasifikasi batubara yang umum digunakan yakni Fixed Bed dan Fluidized Bed, perbedaan keduanya terletak pada efisiensi & %-volume setiap gas yang dihasilkan, namun pada dasarnya adalah mereaksikan batubara (yang telah dipanaskan) dengan uap untuk mendapatkan Gas Bakar Sintetis (CO, H2, CH4). dengan melalui tahapan proses: 1.konversi gas menguraikan batubara menjadi gas dan partikel 2.filtrasi gas
menyaring gas dan partikel yang tidak bermanfaat Catatan:
Bahan2 yang dapat diproses secara gasifikasi selain batubara diantaranya: batok kelapa, kayu, sekam padi
tongkol jagung, bagas, sampah kota dll
Fixed bed
Fluidized bed Aplikasi Gas Batubara Sebagai Sumber Panas / Bahan Bakar Dalam Unit Mesin BOILER untuk menghasilkan air panas/uap pada industri perhotelan,pembangkit listrik,tekstil,kimia dll OVEN untuk proses pengeringan dalam industri makanan, plastik, kendaraan, kimia dll FURNACE untuk proses pembakaran dalam industri keramik, heat tratment, incinerator dll SMELTER untuk proses pembakaran dalam industri aspal, timah, pengecoran logam / alumunium dll DRYER untuk proses pengeringan hasil pertanian/perkebunan, produk2 makanan, kimia, tambang, dll KILN untuk proses pembakaran dalam industri semen, incinerator dll GENSET penggerak engine untuk memutar generator Perbandingan Biaya/Bulan Perbandingan Biaya/Unit
DESKRIPSI BATUBARA SOLAR DESKRIPSI BATUBARA SOLAR
Hari kerja 25 hari 25 hari Kalori 4.500 kcal 9.062 kcalJam kerja/hari 14 jam 14 jam Kesetaraan 2 kg 1 ltrPemakaian/jam 300 kg 150 liter Harga satuan Rp. 600/kg Rp. 7.000/ltrKonsumsi energi/jam 1.359.450 kcal 1.359.450 kcal Biaya bahan bakar Rp.1.200 Rp. 7.000Harga satuan Rp. 600/kg Rp. 7.000/ltr Listrik RP. 100 ‐Biaya bahan bakar/bln Rp. 63.000.000 Rp. 367.500.000 Overhead Rp. 150 ‐Biaya operasional/bulan Rp. 15.750.000 ‐ Air Rp. 25 ‐Total Biaya/bulan Rp. 78.750.000 Rp. 367.500.000 Lain lain Rp.25 ‐Penghematan Rp.367.500.000 ‐ Rp. 78.750.000 = Rp. 288.750.000 ~78.6% Total Biaya Rp. 1.500 Rp. 7.000
Standar Operasi: Nilai Kalori Gas 5000 – 6000 kJ/Nm³ Temp Outlet Gas 400 – 500° Celcius Tekanan Outlet Gas 1000 – 1900 Pa Tekanan Statik Blower 4000 Pa
Unit Gasifikasi Pembangkit Listrik (Personal‐Genset)
UNIT GASIFIKASI
KAPASITAS ENGINE
KAPASITASGENSET
KONSUMSI (maks) GAS B.BARA/JAM
SETARA KONSUMSISOLAR/JAM
ATG10P 12.5 HP 7.5 kVA 35 Nm³ 4.2 ltrATG20P 25 HP 15 kVA 70 Nm³ 8.4 ltrATG30P 37.5 HP 22.5 kVA 105 Nm³ 12.6 ltr
Spesifikasi Unit Gasifikasi (Personal‐Genset)
DESKRIPSI ATG10P ATG20P ATG30P
Diameter (d x t) mm 600 x 1000 750 x 1200 950 x 1200 Konsumsi Bbara kg/j 10 20 30
Konsumsi Solar l/j 4,2 8,4 12,6 Engine Displ cc‐rpm 1100 ‐ 1500 2200 ‐ 1500 3300 – 1500 Cyclone model MC‐20 MC‐25 MC‐30 Filter model F‐100 F‐200 F‐300
Standar Operasi
Nilai Kalori Batubara min. 4000 kcal/kg Ukuran Batubara 10 – 40 mm Temp Outlet Gas 400 – 500° Celcius Tekanan Outlet Gas 1000 – 1900 Pa Mounting Skid / Trailer / Truck
Unit Gasifikasi Pembangkit Listrik (Industrial‐Genset)