1 Cleft Lip & Palate Prof. M. Sjaifuddin Noer , dr., SpBP - RE(K) Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM 1. Mengerti etiologi cleft lip 2. Mengerti patogenesis cleft lip 3. Mengerti dan bisa menegakkan diagnosis cleft lip 4. Mengerti tahap-tahap penanganan cleft lip MSN 2019 TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS 1. Dapat menjelaskan tentang cleft lip 2. Dapat melakukan komunisasi dengan keluarga tentang tahapan penanganan cleft lip. MSN 2019 MSN 2019 MSN 2019 Cleft Lip : Celah pada bibir (cacat bawaan) disebabkan kegagalan fusi dari prominentia pada masa embrio. Bisa bersama – sama dengan kelainan lain Masalah pada anak dan orangtuanya Paling sering dijumpai pada kelainan kraniofasial. Penanganan multidisiplin sejak bayi baru lahir MSN 2019
13
Embed
Cleft Lip & Palatespesialis1.bpre.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/...Celah pada bibir (cacat bawaan) disebabkan kegagalan fusi dari prominentia pada masa embrio. Bisa bersama –sama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Cleft Lip & Palate
Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., SpBP-RE(K)
Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
1. Mengerti etiologi cleft lip
2. Mengerti patogenesis cleft lip
3. Mengerti dan bisa menegakkan diagnosis cleft lip
4. Mengerti tahap-tahap penanganan cleft lip
MSN 2019
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Dapat menjelaskan tentang cleft lip
2. Dapat melakukan komunisasi dengan keluarga
tentang tahapan penanganan cleft lip.
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019
Cleft Lip :
Celah pada bibir (cacat bawaan) disebabkan kegagalan
fusi dari prominentia pada masa embrio.
Bisa bersama – sama dengan kelainan lain
Masalah pada anak dan orangtuanya
Paling sering dijumpai pada kelainan kraniofasial.
Penanganan multidisiplin sejak bayi baru lahir
MSN 2019
2
Resume Cleft Operation 2000 – 2007
in CLP Center
Surabaya International Hospital
MSN 2019
EPIDEMIOLOGI CLP kelainan wajah yang paling sering dijumpai.
1939 : Fogh Anderson 1: 750 kelahiran hidup
1950 : IVY melaporkan 1 : 760 kelahiran hidup
1971 : Budi dan Habib melaporkan 2,1 : 1000 kelahiran hidup untuk ras Asia; Untuk ras Kaukasia 1 : 1000 dan 0,41 : 1000 untuk ras Afrika-Amerika.
1973 : Pelly (Australia) melaporkan di Indonesia setiap6 jam bayi lahir dengan CLP atau 360 bayi dalam 2,5 hari (sama dengan jumlah CLP di Australia selama 1 tahun). Australia 1 : 600 kelahiran.
MSN 2019
1989 : Marzoeki, di Surabaya celah bibir dengan
/ tanpa celah langit-langit 1 : 1983. Celah langit-
Bila diperlukan advancement osteotomy Le FORT IMSN 2019
KOMPLIKASI OPERASI
Komplikasi yang dapat terjadi pasca operasi celah bibir
antara lain :
Perdarahan
Infeksi
Wound dehiscense
Hematoma
Dapat terjadi obstruksi jalan nafas
MSN 2019
8
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019 MSN 2019
9
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019 MSN 2019
10
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019
11
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019 MSN 2019MSN 2014
Alveolar Bone Grafting
10 yrs post operative
Intraoperative
MSN 2019
Penanganan Palatoraphy
- Ditangani oleh tim untuk mendeteksi kelainan
lain yang berhubungan
Konsep kerja :
Sistematis
Menyeluruh
Bekerja sama
MSN 2019
12
MSN 2019 MSN 2019
MSN 2019
Timing Operasi
Palatoraphy : 10-12 bulan
luka operasi diharapkan sembuh,sebelum anak
mulai aktif bicara
3 bln post operasi mulai speech theraphy
MSN 2019
Teknik Operasi
MSN 2019 MSN 2019
13
MSN 2019
PEMIKIRAN TERAPI MASA DEPAN
Diharapkan pada masa mendatang tehnologi molekuler dapat menjadi dasar untuk mendiagnosis dan penatalaksanaan kelainan celah bibir dan langit-langit yang lebih baik.
Pembedahan celah bibir intra uterine menghasilkan luka operasi tanpa scar.
Aplikasi klinis untuk melakukan tehnik operasi intra uterine belum mempunyai dasar yang cukup kuat. Angka kematian janin binatang percobaan pada saat operasi masih sangat tinggi. Penelitian ini membuka wawasan mengenai terapi pada masa mendatang
MSN 2019
KESIMPULAN
Kelainan cacat celah bibir dan langit-langit sampai saat ini makin lama makin meningkat.
Penyebab akibat terganggunya fusi prominentia
Untuk menegakkan diagnosa cukup dengan pemeriksaan klinis yang baik dan teliti, tetapi merupakan tantangan kedepan dengan cara menegakkan diagnosa pada masa prenatal. Pemeriksaan prenatal ultrasonografi dan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat membantu mendiagnosa kelainan ini intra uterine
MSN 2019
Penanganan multidisiplin sangat diperlukan
Protokol terapi diperlukan yang disesuaikan dengan umur penderita.
Teknologi DNA dapat menjadi pioner untuk terapi genetik. Pembedahan intrauterine saat ini masih dalam penelitian dan percobaan. Diharapkan pada masa mendatang penatalaksanaan cacat bawaan dapat dilakukan pembedahan intruterine
MSN 2019
REFERENSI
1. Grabb and Smith's Plastic Surgery 6th eds , Lippincott Williams