Top Banner
27 CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Heni Kusumawati 1* , GR. Lono Simatupang 2 , dan Victor Ganap 3 1,2 Universitas Gadjah Mada, 3 Institut Seni Indonesia Yogyakarta *E-mail: [email protected] Abstrak Kebertahanan lagu-lagu A. T. Mahmud yang hingga saat ini masih dinyanyikan di sekolah maupun di luar sekolah memiliki daya tarik untuk dianalisis secara musikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri musikal lagu anak karya A. T. Mahmud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data menggunakan 5 lagu anak ciptaan A. T. Mahmud yaitu lagu Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, dan Burung Layang-layang dengan fokus ciri-ciri musikal lagu-lagu ciptaan AT Mahmud. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri-ciri musikal lagu-lagu A. T. Mahmud adalah:1) gerakan melodi lebih banyak menggunakan gerakan melangkah (interval M2 dan m2), 2) Teknik pengolahan motif menggunakan teknik sekuens dan harafiah, 3) Progresi akor menggunakan akor pokok I, IV, dan V (mayor/minor), serta kadens, 4) tanda birama yang digunakan 2/4, 3/4, dan 4/4, dan 5) lagu-lagu A. T. Mahmud masuk dalam kategori lagu bentuk 2 bagian. Kata kunci: lagu anak, ciri-ciri musikal THE MUSICAL CHARACTERISTICS IN A. T. MAHMUD’S NURSERY SONGS Abstract The existence of A. T. Mahmud’s songs, which until now is still sung inside and outside schools, has an interest in being analyzed musically. The purpose of this study was to find out the musical characteristics of A. T. Mahmud’s nursery songs. It uses a descriptive method. Data analysis uses 5 nursery songs created by A. T. Mahmud titled Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, and Burung Layang-layang with a focus in the musical characteristics of A. T. Mahmud’s songs. Results from the analysis show that the musical characteristics in A. T. Mahmud’s songs consist of: 1) more melodic movements using step movements (M2 and m2 intervals), 2) Motif processing techniques using sequence and Harafiah techniques, 3) Chord progressions using the main chords I, IV, and V (major/minor), and kadens, 4) the sign of the times used 2/4, 3/4, and 4/4, and 5) included in the category of two-part songs. Keywords: nursery songs, musical characteristics PENDAHULUAN Penggunaan lagu anak sebagai media pembelajaran dipandang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam lagu anak. Mengenalkan berbagai hal seperti nama-nama binatang, jenis tumbuhan, alam semesta, belajar membaca dan berhitung, mengenal kasih sayang, menumbuhkan pendidikan karakter pada anak-anak, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat disampaikan lewat lagu. Muttaqin (2007) menyatakan bahwa mengenal lingkungan dan pengetahuan baru lainnya dapat diperoleh melalui lagu. Lagu anak menempatkan anak-anak pada posisi yang sesuai dengan usia dan perkembangannya. Lagu yang diberikan untuk
8

CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

Dec 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

27

CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD

Heni Kusumawati1*, GR. Lono Simatupang2, dan Victor Ganap3

1,2Universitas Gadjah Mada, 3Institut Seni Indonesia Yogyakarta*E-mail: [email protected]

Abstrak

Kebertahanan lagu-lagu A. T. Mahmud yang hingga saat ini masih dinyanyikan di sekolah maupun di luar sekolah memiliki daya tarik untuk dianalisis secara musikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri musikal lagu anak karya A. T. Mahmud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data menggunakan 5 lagu anak ciptaan A. T. Mahmud yaitu lagu Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, dan Burung Layang-layang dengan fokus ciri-ciri musikal lagu-lagu ciptaan AT Mahmud. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri-ciri musikal lagu-lagu A. T. Mahmud adalah:1) gerakan melodi lebih banyak menggunakan gerakan melangkah (interval M2 dan m2), 2) Teknik pengolahan motif menggunakan teknik sekuens dan harafiah, 3) Progresi akor menggunakan akor pokok I, IV, dan V (mayor/minor), serta kadens, 4) tanda birama yang digunakan 2/4, 3/4, dan 4/4, dan 5) lagu-lagu A. T. Mahmud masuk dalam kategori lagu bentuk 2 bagian.

Kata kunci: lagu anak, ciri-ciri musikal

THE MUSICAL CHARACTERISTICS IN A. T. MAHMUD’S NURSERY SONGS

Abstract

The existence of A. T. Mahmud’s songs, which until now is still sung inside and outside schools, has an interest in being analyzed musically. The purpose of this study was to find out the musical characteristics of A. T. Mahmud’s nursery songs. It uses a descriptive method. Data analysis uses 5 nursery songs created by A. T. Mahmud titled Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, and Burung Layang-layang with a focus in the musical characteristics of A. T. Mahmud’s songs. Results from the analysis show that the musical characteristics in A. T. Mahmud’s songs consist of: 1) more melodic movements using step movements (M2 and m2 intervals), 2) Motif processing techniques using sequence and Harafiah techniques, 3) Chord progressions using the main chords I, IV, and V (major/minor), and kadens, 4) the sign of the times used 2/4, 3/4, and 4/4, and 5) included in the category of two-part songs.

Keywords: nursery songs, musical characteristics

PENDAHULUANPenggunaan lagu anak sebagai media

pembelajaran dipandang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung dalam lagu anak. Mengenalkan berbagai hal seperti nama-nama binatang, jenis tumbuhan, alam semesta, belajar membaca dan berhitung, mengenal kasih sayang, menumbuhkan

pendidikan karakter pada anak-anak, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat disampaikan lewat lagu. Muttaqin (2007) menyatakan bahwa mengenal lingkungan dan pengetahuan baru lainnya dapat diperoleh melalui lagu.

Lagu anak menempatkan anak-anak pada posisi yang sesuai dengan usia dan perkembangannya. Lagu yang diberikan untuk

Page 2: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

28 , Vol. 17, No. 1, April 2019: 27 - 34

anak PAUD tentunya berbeda dengan anak-anak SD, meskipun ada lagu-lagu yang bisa digunakan untuk keduanya. Proses penciptaan lagu anak itu sendiri seperti disampaikan oleh A. T. Mahmud (Karsono, 2011), mengatakan bahwa ide penciptaan lagu anak yang selama ini dibuat bersumber pada tiga hal yaitu, perilaku anak-anak, pengalaman masa kecil, dan pesan pendidikan yang akan disampaikan pada anak-anak lewat lagu-lagunya. Hal ini sejalan dengan Kusumawati (2014), yang mengatakan bahwa tema lagu anak sebaiknya disesuaikan dengan karakter anak-anak yang penuh dengan suka cita, polos dan apa adanya, sehingga anak bisa masuk dalam dunianya.

Keberadaan lagu sering dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap perkembangan anak khususnya perkembangan motorik, emosi, intelligensi, bahasa, sosial, dan yang lainnya. Penelitian Ekaningrum (2015) mengatakan bahwa eksistensi lagu anak akan terlihat saat lagu anak mampu berfungsi positif pada perkembangan diri anak-anak. Anak menjadi tahu dan belajar banyak tentang lingkungan disekitarnya melalui lagu-lagu yang dinyanyikan. Lagu-lagu seperti Bangun Tidur, Lihat Kebunku, Kasih Ibu, dan Tanah Airku adalah lagu-lagu yang mengandung pesan-pesan moral dalam makna syairnya. Rinestu (2014) juga menyampaikan bahwa, lagu anak berbahasa Indonesia mempunyai beberapa karakteristik secara lirik dan musikal pada pola ritme, melodi, motif, dan kata-kata yang diulang-ulang secara musikal.

Dari pengalaman kreatif A. T. Mahmud tersebut, ada konsep teoritis dalam wilayah psikologi-sosiologi dan pragmatisme yang menjadi dasar dan pilar terciptanya sebuah lagu anak. Konsep tersebut menjadikan posisi lagu anak berada dalam wilayah pragmatisme edukasi, yang berarti memberikan peran lebih pada lagu anak bagi para penikmatnya. Ada fungsi ‘dulce et utile’ (mengutip pendapat Horatius) yakni menghibur dan bermanfaat ketika sebuah karya seni itu ada. Dari sebuah karya seni (baca: lagu anak) dapat diperoleh kepuasan afektif dan kognitif. Memahami dan

menikmati seni pun membutuhkan apresiasi yang baik.

Salah satu bentuk apresiasi yang masih berlangsung hingga saat ini adalah dengan dinyanyikannya lagu-lagu anak ciptaan A. T. Mahmud dan beberapa pencipta lagu anak lainnya dalam proses pembelajaran di sekolah. Lagu-lagu itu diantaranya adalah lagu Pelangi, Ruri Abangku, Bintang Kejora, Bintang Kecil, Aku Anak Indonesia, Ambilkan Bulan Bu, Kereta Apiku, Burung Layang-layang, Paman Datang, Hujan Rintik-rintik, Libur t’lah Tiba, dan Anak Gembala. Kekuatan lagu A. T. Mahmud menunjukkan bahwa lagu-lagu yang diciptakan memiliki unsur-unsur estetika yang mampu bertahan dalam perubahan zaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri musikal lagu-lagu ciptaan A. T. Mahmud yang membuat lagu-lagu ciptaannya hingga saat ini masih disukai oleh anak-anak.Mengingat betapa penting peranan musik bagi perkembangan jiwa anak, dalam menyusun lagu untuk anak perlu diperhatikan dan dicermati unsur-unsur komposisi dengan maksud agar lagu yang tercipta setidaknya dapat turut membantu mengarahkan perkembangan anak menuju perkembangan yang lebih baik.

METODEDalam penelitian ini, notasi lagu lengkap

dengan teks merupakan data analisis utama. Notasi lagu diperoleh dari berbagai sumber tertulis dan juga rekaman audio lagu yang menjadi data dalam penelitian ini. Lagu dipilih secara random berdasarkan keberagaman tema lagu-lagu A. T. Mahmud yaitu Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, dan Burung Layang-layang. Data yang dipilih selanjutnya dianalissecara musikal meliputi interval, melodi, progresi akor, pengolahan motif, tanda birama, dan bentuk lagu. Selanjutnya disajikan bagian terpenting hasil analisis berupa notasi lagu, untuk diambil kesimpulan berdasarkan temuan dalam analisis lagu berdasarkan kemampuan musikal anak-anak.

Page 3: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

29Ciri-ciri Musikal Lagu ... (Heni Kusumawati, GR. Lono Simatupang, dan Victor Ganap)

HASIL DAN PEMBAHASANHasil

Ciri-ciri melodi lagu-lagu ciptaan A. T. Mahmud meliputi pengaturan jarak, ritme, harmoni dan bentuk lagu. Interval terkait dengan jarak antar nada, melodi berkaitan dengan pitch (tinggi rendahnya nada), ritme diarahkan pada panjang pendeknya nada (durasi), harmoni berkaitan dengan progresi akor, dan bentuk lagu yang dibedakan berdasarkan jumlah kalimat (Prier, 2015).

Melodi lagu anak tersusun dari rangkaian nada-nada yang mengandung arti musikal. Melodi yang bagus terdiri dari paling sedikit 3 macam nilai not yang berbeda (Korsakov).Unsur melodi meliputi tangga nada, interval, dan nada-nada yang dibangun dari motif sederhana, lalu dikembangkan hingga menjadi sebuah lagu utuh. Melodi dalam lagu anak terdiri atas gerakan tetap, melangkah, dan melompat. Gerakan tersebut terkait dengan jarak interval dari nada satu ke nada berikutnya, sedangkan

kualitas interval meliputi Mayor (M2, M3, M6, dan M7), minor (m2, m3, m6, dan m7), Perfect (P1, P4, P5, P8), diminished, dan augmented. Gerakan melodi dikatakan tetap apabila nada tidak bergerak kemanapun misalnya dari C ke C (do – do, mi-mi, sol-sol). Gerakan melangkah bila dari C ke D (do – re, mi-fa, sol-la), dan gerakan melompat bila nada C ke E (do – mi, sol - do, mi - la ), dan seterusnya. Berikut adalah tabel 1 analisis interval lagu ciptaan A. T.Mahmud.

Hasil analisis interval lagu anak karya A. T. Mahmud menunjukkan bahwa gerakan melodi yang paling sering digunakan adalah gerakan interval M2, m2, M3, m3, P1, dan P4. Interval lainnya seperti gerakan melompat M6, P5, dan P8 digunakan pada beberapa lagudengan jumlah yang tidak banyak, sedangkan interval M7, m6, dan m7 sama sekali tidak muncul dalam lagu-lagu A. T. Mahmud. Gambar 1 menunjukkan pengunaan interval pada lagu Cemara.

Tabel 1. Analisis interval lagu ciptaan A. T. Mahmud

No LaguMayor Minor Perfect

M2 M3 M6 M7 m2 m3 m6 m7 P1 P4 P5 P812345

CemaraPemandanganRuri AbangkuKereta ApikuBurung layang-layang

1526252121

182129

1

4127918

2132511

11

16

21

23

11

Total 108 32 1 0 50 33 0 0 18 8 1 1

Gambar 1. Analisis interval lagu Cemara

Page 4: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

30 , Vol. 17, No. 1, April 2019: 27 - 34

Lagu Cemara bertangga nada Es dan memiliki luas wilayah nada dari es’–c’’. Gerakan melodi tetap pada lagu Cemara ditandai dengan interval P1, gerakan melangkah ditandai interval m2 dan M2, dan gerakan melompat ditandai interval m3, M3, dan P4. Dengan demikian gerakan melodi lagu Cemara dominan menggunakan gerakan melangkah (M2) sejumlah 15, dan gerakan melodi tetap (P1) sebanyak 11. Gerakan melodi melompat ada pada interval M3, M3, dan P4 dengan jumlah yang tidak banyak. Berdasarkan sampel lagu yang diambil dalam penelitian ini, lagu-lagu karya A. T. Mahmud memiliki unsur-unsur melangkah, melompat dan tetap. Ada beberapa lagu yang dominan pada gerakan melodi tetap dan melangkah, namun ada pula yang dominan pada gerakan melangkah dan melompat saja. Secara keseluruhan lagu-lagu ciptaan A. T. Mahmud lebih dominan menggunakan gerakan melangkah dan melompat.

Ciri musikal berikutnya adalah pengolahan motif. Motif adalah sekelompok nada yang merupakan satu kesatuan. Pengolahan motif mempunyai peranan dalam membangun busur kalimat sehingga dapat dikembangkan menjadi kalimat tanya dan jawab. Pengolahan motif yang digunakan pada lagu-lagu karya A. T. Mahmud yaitu ulangan harafiah, sekuens, diminusi, augmentasi dan inversi, meskipun tidak semua teknik digunakan. Salah satu lagu ciptaan A. T. Mahmud menggunakan beberapa teknik pengembangan motif adalah lagu

Ruri Abangku. Lagu bertanda birama 2/4 ini menggunakan pengolahan ritmis di beberapa bagian yang ditunjukkan dengan M1 (motif 1) dan seterusnya seperti nampak pada gambar 2.

Teknik pengolahan motif yang digunakan pada lagu Ruri Abangku adalah sekuens. Hal ini terlihat dari motif ritmis pada birama 1-4, diulang dengan motif ritmis yang sama pada birama 5-8, birama 9-12, dan birama 13-16. Pengulangan motif dalam lagu Ruri Abangku menggunakan teknik sekuens by rhytm (pengulangan ritme yang sama). Pengolahan motif lainnya yang muncul dalam lagu Ruri Abangku adalah inversi (pembalikan). Berikut potongan lagu yang menunjukkan sekuens dan inversi.

Gambar 3. Gerakan Sekuens

Gambar 4. Gerakan Inversi

Gerakan inversi menunjukkan gerak berlawanan dari gerakan sekuens. Gerakan sekuens naik-turun-naik, dilawan dengan gerakan inversi turun-naik-turun. Secara ritmis kedua potongan lagu tersebut sama hanya gerakan melodinya berbeda. Sekuens adalah salah satu teknik pengembangan motif yang

Gambar 2. Pengembangan motif

Page 5: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

31Ciri-ciri Musikal Lagu ... (Heni Kusumawati, GR. Lono Simatupang, dan Victor Ganap)

seringkali digunakan dalam proses penciptaan lagu. Secara musikal teknik sekuens lebih mudah diingat, karena pola ritmis yang digunakan diulang-ulang sedangkan melodi lagu bergerak naik maupun turun mengikuti progresi akor dan kadens. Berikut tabel pengolahan motif.

Tabel 2. Pengolahan motif lagu A. T. Mahmud

No Judul Lagu

Analisis LaguPengembangan Motif

Har

afiah

Seku

ens

Dim

inua

si

Aug

men

tasi

Inve

rsi

1

2345

Burung Layang-LayangCemaraKereta ApikuRuri AbangkuPemandangan

√√√√

√ √

Total 2 5 1 1 1

Tabel pengolahan motif menunjukkan bahwa teknik sekuens muncul pada semua lagu ciptaan A. T. Mahmud. Sekuens adalah salah

satu teknik pengolahan motif yang seringkali digunakan dalam proses penciptaan lagu. Teknik lainnya yakni pengulangan harafiah, diminusi, augmentasi dan inversi muncul pada lagu Burung layang-layang, Cemara, dan Ruri Abangku.

Ciri-ciri musikal berikutnya adalah harmoni pada lagu-lagu ciptaan A. T. Mahmud yang kebanyakan menggunakan akor pokok (Mayor) I, IV, dan V, meskipun dalam progresi akornya disisipi akor bantu ii, iii, dan vi yang sifatnya membantu akor pokok. Salah satu lagu A. T. Mahmud yang menggunakan tangganada minor adalah lagu Burung Layang-layang, ditulis dalam tangga nada Es dengan la=C, artinya bahwa lagu ini bertangga nada minor harmonis. Berikut lagu progresi akor lagu Burung Layang-layang seperti nampak pada gambar 5.

Progresi akor dalam lagu ini menggunakan perfect cadence I-V-I pada akhir frase. Hal ini dapat dilihat pada birama 7-8 dan birama 15-16, yang menggunakan progresi akor i – V – i sebagai akhir dari frase lagu. Yang menarik dari lagu ini adalah progresi akornya istimewa, karena di tengah lagu ada modulasi ke TN mayor meskipun hanya selintas.

Gambar 5. Progresi akor lagu Burung Layang-layang

Page 6: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

32 , Vol. 17, No. 1, April 2019: 27 - 34

Ciri-ciri musikal berikutnya adalah bentuk lagu/bentuk bait/liedform menurut jumlah kalimatnya dapat dibedakan menjadi: 1) bentuk lagu satu bagian dengan satu kalimat saja, 2) bentuk lagu dua bagian dengan dua kalimat yang berlainan, 3) bentuk lagu tiga bagian dengan tiga kalimat yang berlainan, 4) bentuk lagu bebas atau iregular dengan lebih dari tiga kalimat yang berlainan (Stein, 1979). Berikut tabel bentuk lagu ciptaan A. T. Mahmud.

Tabel 3. Analisis tanda birama dan bentuk lagu ciptaan A. T. Mahmud

No Judul Lagu

Analisis LaguTanda

BiramaBentuk Lagu

4/4

3/4

2/4

Satu

Dua

Tiga

1234

5

CemaraPemandanganRuri AbangkuBurung Layang-layangKereta Apiku

√√√

Bentuk lagu lagu ciptaan A. T. Mahmud dalam sampel penelitian ini menurut jumlah kalimatnya termasuk dalam kategori lagu bentuk satu dan dua bagian. Lagu bentuk 1 bagian ada pada lagu Cemara dan Kereta Apiku, karena frase tanya dan frase jawab dalam kedua lagu tersebut menggunakan motif yang sama

dengan motif utamanya, sehingga lagu tersebut dapat dikatakan lagu bentuk 1 bagian. Hal ini dapat dilihat pada frase tanya (anteseden) pada birama 1-8, dan kalimat jawab (konsekuen) pada bir 9-16. Baik frase antecedent maupun konsequen memiliki gerakan melodi dan ritmis yang sama meskipun kedudukannya berbeda. Berikut gambar analisis lagu Kereta Apiku seperti nampak pada gambar 6.

Dilihat secara struktur lagu Kereta Apiku merupakan lagu bentuk satu bagian yang terdiri dari A (antisedent) – A (konsequens). Setiap frase baik dari susunan figur maupun motif-motifnya masing-masing sama dan sebangun.Jadi meskipun kedudukan atau predikat dari figur-figur itu berbeda namun fungsinya tetap sama. Lagu anak lainnya rata-rata masuk dalam kategori bentuk lagu 2 bagian. Salah satunya adalah lagu berjudul Pemandangan karya A. T. Mahmud seperti nampak pada gambar 7.

Lagu Pemandangan masuk dalam kategori bentuk lagu 2 bagian yaitu A (a, x), dan B (b, y). Nampak jelas perbedaan pada bangunan motif bagian A dan B yang mengunakan pengolahan motif sekuens naik dan turun. Bagian 1 (A) adalah frase tanya (a) mulai birama 1-4, dan frase jawab (x) pada birama 5-8. Bagian 2 (B) adalah frase tanya mulai birama 9-10, dan frase jawab (y) pada birama 11-12. Gerakan melodi mengalir mengikuti progresi akor lagu yang pada birama 7 disisipi akor II mayor diikuti akor V, kemudian masuk bagian B dengan akor I.

Gambar 6. Lagu Bentuk 1 bagian

Page 7: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

33Ciri-ciri Musikal Lagu ... (Heni Kusumawati, GR. Lono Simatupang, dan Victor Ganap)

PembahasanDari analisis terhadap lagu-lagu ciptaan

A. T. Mahmud, terlihat bahwa A. T. Mahmud sebagai pencipta lagu sangat menguasai konsep kesederhanaan dalam menyusun melodi, ritme, dan harmoni. Hal ini menunjukkan bahwa A. T. Mahmud sangat menguasai konsep melodi pada lagu anak-anak yang mengacu pada prinsip mudah diingat dan dinyanyikan. Pilihan nada yang disesuaikan dengan wilayah suara anak-anak, gerakan melodi tetap, melangkah dan melompat menjadi pertimbangan A. T. Mahmud dalam menciptakan lagu anak. Melodi yang dibuat mengarah pada kemudahan bagi anak-anak untuk menyuarakan lagu.

Pada lagu Cemara, interval yang paling banyak digunakan adalah M2 dan P1.Hal ini menunjukkan bahwa gerakan tetap dan melangkah adalah gerakan yang mudah diikuti oleh anak-anak. Keistimewaan lagu Cemara adalah penggunaan tanda legato yang dilakukan secara berulang pada awal frase, sehingga lagu ini menjadi semakin indah karena ada liukan nada-nada seperti tergambar dalam lirik lagunya yang menggambarkan gerakan tangan penari.

Teknik pengolahan motif pada lagu-lagu A. T. Mahmud banyak menggunakan teknik sekuens, baik sekuens pada tingkat lain maupun sekuens pada pola ritmenya. Teknik sekuens

banyak digunakan A. T. Mahmud dalam lagu-lagu ciptaannya. Prinsip pengulangan melodi baik pengulangan yang sama persis (harafiah) maupun pengulangan pada tingkat lain (sekwens) akan membuat anak-anak mudah untuk menirukan dan mengingat melodi lagu yang dinyanyikan.

Progresi akor lagu anak ciptaan A. T. Mahmud menggunakan akor pokok I, IV dan V, baik tangga nada mayor maupun minor. Penggunaan akor yang sederhana membuat lagu-lagu A. T. Mahmud mudah untuk diingat karena perpaduan melodi, ritme dan harmoni yang sederhana membuat lagu-lagu A. T. Mahmud lebih progresif.

Ciri lainnya adalah penggunaan tanda birama pada lagu-lagu A. T. Mahmud kebanyakan menggunakan tanda birama 2/4 dan 4/4, hal ini menandakan bahwa lagu dengan hitungan genap lebih mudah diikuti oleh anak-anak. Salah satu lagu A. T. Mahmud yang menggunakan tanda birama 3/4 adalah lagu Cemara, lagu bertanda sukat 3/4 ini enak bila dinyanyikan sambil bergerak karena berirama waltz.

Ciri berikutnya adalah bentuk lagu anak ciptaan A. T. Mahmud berdasarkan jumlah kalimatnya lebih banyak menggunakan bentuk lagu 2 bagian. Pertimbangan frase tanya dan jawab dalam lagu-lagu A. T. Mahmud

Gambar 7. Lagu bentuk 2 Bagian

Page 8: CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Abstrak

34 , Vol. 17, No. 1, April 2019: 27 - 34

tetap mengacu pada estetika lagu. Hal ini menunjukkan bahwa kesederhanaan lagu anak tidak hanya dilihat dari jumlah kalimat yang ada dalam lagu tersebut, namun juga unsur-unsur estetis yang mengutamakan keindahan lagu. Semakin sedikit jumlah kalimat lagu yang digunakan, semakin mudah bagi anak untuk mengingatnya.

KESIMPULANHasil analisis terhadap 5 lagu anak karya

A. T. Mahmud menunjukkan bahwa ciri-ciri musikal lagu A. T. Mahmud adalah; 1) gerakan melodi lebih banyak menggunakan gerakan melangkah (interval M2 dan m2), 2) Teknik pengolahan motif menggunakan teknik sekuens dan harafiah, 3) Progresi akor menggunakan akor pokok I, IV dan V (mayor/minor), serta kadens, 4) tanda birama yang digunakan adalah 2/4, 3/4, dan 4/4, dan 5) lagu-lagu A. T. Mahmud masuk dalam kategori lagu bentuk 2 bagian. Kelima ciri-ciri musikal lagu anak ciptaan A. T. Mahmud inilah yang menyebabkan lagu-lagu tersebut tetap dinyanyikan dan bertahan hingga saat ini. Lagu anak diciptakan untuk anak-anak dan dinyanyikan oleh anak-anak, sehingga unsur kesederhanaan dalam pemilihan nada, ritme, dan harmoni tetap menjadi pertimbangan seorang pencipta lagu dalam membuat lagu anak agar mudah dinyanyikan dan indah untuk di dengar.

DAFTAR PUSTAKADrupadi, Rizki, dkk. 2014. Pengaruh Teks Lagu

Anak-Anak Terhadap perilaku prososial Anak TK. Jurnal Kumara Cendekia. Universitas Sebelas Maret. Vol. 2 No.1, h.4.

Karsono. 2011. Proses Kreatif AT Mahmud dalam Penciptaan Lagu Anak-anak. Dewa Ruci. Jurnal Kajian dan Penciptaan Seni,Vol.7, h. 39.

Kusumawati, Heni. 2014.Pendidikan Karakter Melalui Lagu Anak, Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni. Vol. 11 no 2. H. 163-173.

Muttaqin, Moh. (2007). Lagu untuk Anak: sebuah kajian Musikologis. Journal UNNES. Vol. 3 no. 2.

Prier, Karl Edmund, 2013. Ilmu Bentuk Musik, cetakan ke-4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. 2013. H. 28.

Rinestu, Tyas, 2014. Lirik Musikal pada lagu Anak berbahasa Indonesia, Resital. Jurnal Seni Pertunjukan. Vol 15. No. 2. Hal. 167.

Stein, Leon. (1979). Structure and Style: Expanded Edition The Study an Analysis of Musikal Forms. Summy Birchard Music.vol 3 no 2.