KARAKTERISTIK PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS KECAMATAN CIRACAS TAHUN 2015 Disusun Oleh : Kelompok Puskesmas Kecamatan Ciracas Novisi Septriarta Parlindungan Gultom Elisabeth C Manurung Nurmaulia Rizky Zahra Stefani Larasati Irvan Rahmat Amanu Priskila Kristiawan Etriansa Widiens Orno Novena Jean Resty Zagoto Merry Oktavia Zega Agustian Reymond Hendrikson Nur Cahyo Tri Utomo KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARAKTERISTIK PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS
KECAMATAN CIRACAS TAHUN 2015
Disusun Oleh :
Kelompok Puskesmas Kecamatan Ciracas
Novisi
Septriarta Parlindungan Gultom
Elisabeth C Manurung
Nurmaulia Rizky Zahra
Stefani Larasati
Irvan Rahmat Amanu
Priskila Kristiawan
Etriansa Widiens Orno
Novena Jean Resty Zagoto
Merry Oktavia
Zega Agustian
Reymond Hendrikson
Nur Cahyo Tri Utomo
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2015
1
Abstrak
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis, dimana pola, kebiasaan serta perilaku penderita sangatlah menentukan progresif dan prognosis dari penyakit non infeksi ini. Peningkatan penderita hipertensi yang cukup meningkat pesat pada daerah perkotaan dan urutan ke-3 penyakit terbanyak di Kecamatan Ciracas yang mendorong untuk dilakukannya penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang pada penderita hipertensi tahun 2015 di puskesmas Ciracas, Jakarta Timur. Dari hasil yang ditemukan terlihat penderita cukup mengetahui betapa pentingnya pola hidup, kebiasaan, pemeriksaan rutin, dan sikap terhadap penyakit hipertensi. Dari penelitian ini dapatlah kita simpulkan seberapa besar pengaruh berbagai aspek dalam penderita hipertensi yakni pengetahuan, sikap dan perilaku gizi seimbang terhadap peningkatan penyakit hipertensi. Metode penelitian adalah deskriptif observasional, desain penelitian adalah Cross sectional, populasi adalah seluruh penderita hipertensi di Kecamatan Ciracas, Metode simple random sampling dengan kuesioner, wawancara, dan pengukuran, sampel yang diambil sebanyak 100 penderita hipertensi di Puskesmas Kecamatan Ciracas.
Kata kunci : Hipertensi, Pengetahuan, Perilaku, Sikap, Gizi Seimbang
Abstract
Hypertension is a condition when the blood pressure is chronically increased blood vessels, where the of lifestyle, habits, behavior of patients is crucial in progressity and prognosis of this non-infectious disease. The higher amounts of hypertension patients in urban areas especially this is the big three main disease in health centre of Ciracas are what an encouraged to do the research about the knowledge, behavior and practice nutrition of hypertensive patients in health centers in 2015 Ciracas, East Jakarta. This results found the patient’s understanding of hypertension have seen good enough to know the importance of lifestyle, habits, routine inspection, and attitudes of the hypertension. From this study we may conclude how much influence of various aspects of the hypertension patient such as characteristics and attitudes toward the improvement of hypertension. The used method is observational descriptive, the used design is Cross sectional design, the populations are the people with hypertension in Ciracas, sampling method is simple random sampling with quesioner, interview, and measuring blood pressure, sample that being taken was 100 people with hypertension in health centre of Ciracas.
Dari tabel diatas, dapat dilihat tekanan darah penderita hipertensi didominasi hipertensi grade I yaitu 140-159/90-99mmHg sebanyak 96 (58,89%)
Tabel I.I.4 Distribusi Berat badan penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Berat badan Jumlah Presentase (%)40-70 kg 48 29,4470-90 kg 93 57,05>90 kg 22 13,49TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat distribusi berat badan penderita hipertensi didominasi berat badan 70-90kg sebabnyak 93 (57,05%)
Tabel I.I.5 Distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pemilik keturunan hipertensi
Jumlah Presentase(%)
Ada 54 33,12Tidak 109 66,87TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat distribusi pemilik riwayat hipertensid alam keluarga didominasi kelompok yang tidak memilikik riwayat penderita dalam keluarga sebanyak 109 (66,87)
34
B. Pengetahuan
Tabel I.II.1 Distribusi mengenai pengetahuan penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pengetahuan mengenai hipertensi
Jumlah Presentase(%)
Ya 104 63,80Pernah dengar, tidak tahu 47 28,83Tidak tahu 12 7,36TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pengetahuan mengenai hipertensi didominasi kelompok yang menjawab Ya, yaitu sebanyak 104 (63,80 %)
Tabel I.II.2 Distribusi pemahaman hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pemahaman hipertensi Jumlah Presentase(%)
Penyakit darah akibat gangguan tidur
96 58,89
Tekanan darah tinggi akibat stress, rokok, dan garam
64 39,26
Tidak tahu 3 1,84
TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat pemahaman mengenai arti dari hipertensi didominasi kelompok yang menjawab penyakit darah akibat gangguan tidur sebanyak 96 (58,89%)
35
Tabel I.II.3 Distribusi pemahaman mengenai usia penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Dari tabel diatas, dapat dilihat pengetahuan mengenai usia yang beresiko menderita hipertensi didominasi kelompok yang menjawab 50-70tahun sebnayak 96 (58,89%)
Tabel I.II.4 Distribusi pemahaman mengenai jenis kelamin penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Jenis kelamin Jumlah Presentase(%)Pria 129 79,14Wanita 34 20,85TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa pemahaman mengenai jenis kelamin yang sering menderita hipertensi didominasi kelompok yang menjawab Pria sebanyak 129 (79,14%)
36
Tabel I.II.5 Distribusi pemahaman mengenai penyebab hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Penyebab hipertensi Jumlah Presentase(%)Rokok, lemak, makanan tinggi garam
127 77,91
Makanan yang manis dan gula
20 12,26
Jajanan dan minuman dengan pengawet
5 3,06
Polusi udara 11 6,74TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, pengetahuan mengenai penyebab hipertensi didominasi kelompok yang menjawab rokok, lemak dan makanan tinggi garam, sebanyak 127 (77,91%)
Tabel I.II.6 Distribusi pemahaman mengenai pencegahan hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Pencegahan hipertensi Jumlah Presentase(%) Rajin pijat dan refleksi dan yoga
9 5,52
Hindari rokok, makanan asin dan lemak
106 65,03
Minum obat obatan anti hipertensi sebelum menderita hipertensi
45 27,60
Tidak tahu 3 1,84TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, pemahaman mengenai pencegahan hipertensi didominasi kelompok yang menjawab hindari rokok, makanan asin dan lemak sebanyak 106 (65,03%)
37
Tabel I.II.7 Distribusi pemahaman mengenai gejala hipertensi pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Gejala hipertensi Jumlah Presentase(%)Sakit kepala, sakit tengkuk
Dari data tabel diatas, dapat dilihat bahwa pemahaman mengenai gejala hipertensi didominasi kelompok yang menjawab sakit kepala, sakit tengkuk sebanyak 99 (60,73%)
Tabel I.II.8 Distribusi pemahaman mengenai bahaya dan resiko hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Bahaya dan resiko hipertensi
Jumlah Presentase(%)
Berbahaya, tidak menyebabkan kematian
62 38,03
Berbahaya, dapat menyebabkan kematian
89 54,60
Tidak berbahaya 9 5,52Tidak tahu 3 1,84TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat pengetahuan bahaya dan resiko hipertensi didominasi kelompok yang menjawab berbahaya, dapat menyebabkan kematian sebesar 89 (54,60%).
38
C. Sikap
Tabel I.III.1 Distribusi persetujuan dilakukan pemeriksaan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Persetujuan Jumlah Presentase(%)Setuju 160 98,15Tidak setuju 3 1,84TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat sikap setuju dilakukan pemeriksaan tekanan darah didominasi kelompok yang setuju sebanyak 160 (98,15%)
Tabel I.III.2 Distribusi alasan persetujuan pemeriksaan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Alasan persetujuan Jumlah Presentase(%)Khawatir menderita hipertensi
26 15,95
Disuruh keluarga 16 9,81Kebetulan sedang berobat
81 49,69
Ikut ikutan 28 17,17Terpaksa 12 7,36TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa alasan setuju dilakukan pemeriksaan tekanan darah didominasi kelompok yang menjawab kebetulan sedang berobat sebanyak 81 (49,69%)
39
Tabel I.III.3 Distribusi perlunya memeriksa tekanan darah pada penderita
hipertensi secara rutin di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Pemeriksaan rutin TD Jumlah Presentase(%)Perlu 104 63,80Tidak perlu 59 36,19TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat sikap yang merasa perlu memeriksa tekanan darah secara rutin didominasi kelompok yang menjawab perlu sebanyak 104 (63,80%)
Tabel I.III.4 Distribusi persetujuan pemeriksaan tekanan darah sebelum
muncul gangguan di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Pemeriksaan TD sebelum timbul gangguan/gejala
Jumlah Presentase(%)
Setuju 93 57,05Tidak setuju 70 42,94TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa kelompok yang setuju melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum timbul gangguan didominasi kelompok yang setuju sebanyak 93 (57,05%)
Tabel I.III.5 Distribusi persetujuan untuk rutin memeriksa tekanan darah di
Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Dari tabel diatas, persetujuan untuk rutin minum obat anti hipertensi didominasi kelompok setuju sebanyak 102 (62,57%)
41
D. Perilaku
Tabel I.IV.1 Distribusi perokok pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Perokok Jumlah Presentase(%) Ya 69 42,33Tidak 94 57,66TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat penderita hipertensi yang merokok didominasi kelompok yang tidak merokok sebanyak 94 (57,66%)
Tabel I.IV.2 Distribusi penderita stress pada penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Stress Jumlah Presentase(%) Sangat sering 16 9,81Sering 88 53,98Jarang 59 36,19TOTAL 163 100
Dari tabel diatas dapat dilihat penderita hipertensi yang mengalami stress didominasi kelompok yang sering mengalami stress sebanyak 88 (53,98%)
Tabel I.IV.3 Distribusi konsumsi garam penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Konsumsi garam Jumlah Presentase(%) Sangat sering 55 33,74Sering 92 56,44Jarang 16 9,81TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat frekuensi konsumsi garam pada penderita hipertensi didominasi kelompok yang menjawab sering sebanyak 92 (56,44%)
42
Tabel I.IV.4 Distribusi konsumsi minyak dan lemak pada penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Konsumsi lemak dan minyak
Jumlah Presentase(%)
Sangat sering 91 55,82Sering 58 35,58Jarang 14 8,58TOTAL 163 100
Dari tabel diatas, dapat dilihat frekuensi konsumsi lemak dan minyak pada penderita hipertensi didominasi kelompok yang menjawab sangat sering sebanyak 91 (55,82%)
43
5.2 Tabel bivariat
A. Karakteristrik
Tabel II.I.1 Distribusi usia penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014.
USIA
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
30-40 tahun 16 9,81 10 6,13 26 15,95
40-50 tahun 30 18,40 22 13,49 52 31,90
50-60 tahun 40 24,53 31 19,01 71 43,55
>60 tahun 10 6,13 4 2,45 14 8,58
TOTAL 96 58,87 67 41,08 163 100
Kelompok usia didominasi oleh hipertensi grade I dengan usia 50-60 tahun sebanyak 40 (43,55%) dan pada kelompok grade II didominasi usia 50-60tahun sebanyak 31 (19,01)
Tabel II.I.2 Distribusi jenis kelamin penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Grade tekanan
darah
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Pria 36 22,08 36 22,08 72 44,17
Wanita 60 36,80 31 19,01 91 55,82
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Jenis kelamin didominasi oleh kelompok grade I dengan Jenis kelamin wanita sebanyak 60 (36,80%), dan grade II didominasi oleh jenis kelamin pria sebanyak 36 (22,08%).
44
Tabel II.I.3 Distribusi Berat badan penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Berat badan
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
40-70 kg 27 16,56 21 12,88 48 29,44
70-90 kg 66 40,49 27 16,56 93 57,05
>90 kg 3 1,84 19 11,65 22 13,49
TOTAL 96 58,89 67 41,09 163 100
Berat badan didominasi oleh grade I yang beratnya 70-90kg sebanyak 66 (40,49%), dan grade II, didominasi oleh kelompok yang beratnya 70-90kg sebanyak 27 (16,56%).
Tabel II.I.4 Distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Riwayat
Hipertensi di
Keluarga
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Ada 38 23,31 16 9,81 54 33,12
Tidak ada 58 35,58 51 31,28 109 66,87
TOTAL 96 58,89 67 41,09 163 100
Distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga didominasi grade I yang menjawab tidak ada penderita di keluarga sebanyak 58 (35,58%), grade II didominasi yang menjawab tidak ada sebanyak 51 (31,28%).
45
B.Pengetahuan
Tabel II.II.1 Distribusi pengetahuan mengenai hipertensi penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pengetahuan
penderita
mengenai
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Ya 63 38,65 41 25,15 104 63,80
Pernah dengar,
tidak tahu25 15,33 22 13,49
4728,83
Tidak tahu 8 4,90 4 2,45 12 7,36
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Kelompok pengetahuan penderita mengenai hipertensi didominasi kelompok grade I yang menjawab ya sebanyak 63 (38,65%), dan kelompok grade II paling sedikit menjawab tidak tahu sebanyak 4 (2,45%)
46
Tabel II.II.2 Distribusi pemahaman hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pengetahuan
penderita
mengenai
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Penyakit darah
akibat gangguan
tidur
61 37,42 35 21,47
96
58,89
Tekanan darah
tinggi akibat stress,
rokok, dan garam
34 20,85 30 18,40
64
39,26
Tidak tahu1 0,61 2 1,22
31,84
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Pengetahuan mengenai hipertensi didominasi kelompok grade I yang menjawab penyakit akibat gangguan tidur sebanyak 61 (37,42%), dan untuk kelompok grade II didominasi oleh kelompok menjawab penyakit akibat gangguan tidur sebanyak 35 (21,47%).
47
Tabel II.II.3 Distribusi pemahaman mengenai usia penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pengetahuan
mengenai usia
beresiko
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )PRIA WANITA
N % N %
30-50 12 7,36 35 21,47 47 28,83
50-70 75 46,01 21 12,88 96 58,89
>70 5 3,06 8 4,90 13 7,97
Tidak tahu 4 2,45 3 1,84 7 4,29
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Kelompok usia beresiko didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab 50-70tahun sebanyak 75 (46,01%), dan untuk kelompok grade II mendominasi dengan jawaban 30-50tahun sebanyak 35 (21,47%).
48
Tabel II.II.4 Distribusi pemahaman mengenai jenis kelamin penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Jenis kelamin
tersering
menderita
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Pria 80 49,07 49 30,06 129 79,14
Wanita 16 9,81 18 11,04 34 20,85
TOTAL 96 58,88 67 41,10 163 100
Pengetahuan mengenai jenis kelamin beresiko didominasi kelompok grade I yang menjawab pria sebanyak 80 (49,07%), dan pada kelompok grade II jawaban terbanyak adalah pria sebanyak 49 (30,06%).
49
Tabel II.II.5 Distribusi pemahaman mengenai penyebab hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Penyebab
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Rokok, lemak, makanan tinggi garam
78 47,85 49 30,06127
77,91
Makanan yang manis dan gula 9 5,52 11 6,74
2012,26
Jajanan dan minuman dengan pengawet
3 1,84 2 1,225
3,06
Polusi udara 6 3,68 5 3,06 11 6,74
TOTAL 96 67 163 100
Pengetahuan penyebab hipertensi didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab rokok, lemak dan makanan tinggi garam sebanyak 78 (47,85%), dan kelompok grade II didominasi jawaban rokok, lemak dan makanan tinggi garam sebanyak 49 (30,06%).
50
Tabel II.II.6 Distribusi pemahaman mengenai pencegahan hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Pencegahan
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Rajin pijat dan refleksi dan yoga 2 1,22 4 2,45
95,52
Hindari rokok, makanan asin dan lemak
74 45,39 35 21,47106
65,03
Minum obat obatan anti hipertensi sebelum menderita hipertensi
18 11,04 27 16,56
45
27,60
Tidak tahu 2 1,22 1 0,61 3 1,84
TOTAL 96 67 163 100
Pengetahuan pencegahan hipertensi didominasi oleh hindari rokok, makanan asin dan lemak sebanyak 74 (45,39%) pada penderita grade I. Dan pada penderita grade II, yang mendominasi adalah jawaban hindari rokok, makanan asin dan lemak sebanyak 35 (21,47%).
51
Tabel II.II.7 Distribusi pemahaman mengenai gejala hipertensi pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Gejala hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Sakit kepala, sakit tengkuk 51 31,28 48 29,44
9960,73
Lemas, sesak napas 36 22,08 16 9,81
5231,90
Jantung berdebar debar 3 1,84 2 1,22
53,06
Tidak tahu 6 3,68 1 0,61 7 4,29
TOTAL 96 58,88 67 41,08 163 100
Pengetahuan gejala hipertensi didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab sakit kepala dan tengkuk sebanyak 51 (31,28%). Dan kelompok grade II didominasi jawaban sakit kepala dan tengkuk sebanyak 48 (29,44%).
52
Tabel II.II.8 Distribusi pemahaman mengenai bahaya dan resiko hipertensi
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Bahaya dan
resiko
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Berbahaya, tidak menyebabkan kematian
20 12,26 42 25,7662
38,03
Berbahaya, dapat menyebabkan kematian
69 42,33 20 12,2689
54,60
Tidak berbahaya 6 3,68 3 1,84 9 5,52
Tidak tahu 1 0,61 2 1,22 3 1,84
TOTAL 96 58,88 67 41,08 163 100
Kelompok pengetahuan bahaya dan resiko hipertensi didominasi kelompok grade I yang menjawab berbahaya, dapat menyebabkan kematian sebanyak 69 (42,33%). Dan kelompok grade II didominasi jawaban berbahaya, tapi tidak menyebabkan kematian sebesar 42 (25,76%).
53
C. Sikap
Tabel II.III.1 Distribusi persetujuan dilakukan pemeriksaan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Persetujuan
dilakukan
pemeriksaan TD
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Setuju 94 57,66 66 40,49 160 98,15
Tidak setuju 2 1,22 1 0,61 3 1,84
TOTAL 96 58,88 67 41,10 163 100
Persetujuan memeriksa tekanan darah didominasi kelompok grade I yang setuju sebanyak 94 (57,66%), sedangkan kelompok grade II yang menyatakan setuju untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 66 (40,49%)
54
Tabel II.III.2 Distribusi alasan persetujuan pemeriksaan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Alasan
persetujuan
pemeriksaan TD
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Khawatir menderita hipertensi
12 7,36 14 8,5826
15,95
Disuruh keluarga 8 4,90 8 4,90 16 9,81
Kebetulan sedang berobat 55 33,74 26 15,79
8149,69
Ikut ikutan 16 9,81 12 7,36 28 17,17
Terpaksa 5 3,06 7 4,29 12 7,36
TOTAL 96 58,87 67 41,10 163 100
Alasan setuju dilakukan pemeriksaan tekanan darah didominasi oleh kelompok hipertensi grade I yang kebetulan sedang berobat sebanyak 55 (33,74%), sedangkan pada kelompok hipertensi grade II alasan setuju dilakukan pemeriksaan tekanan darah kebanyakan karena kebetulan sedang berobat sebanyak 26 (15,79 %).
55
Tabel II.III.3 Distribusi perlunya memeriksa tekanan darah pada penderita
hipertensi secara rutin di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Perlunya rutin
memeriksa
tekanan darah
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Perlu 83 50,92 21 12,88 104 63,80
Tidak perlu 13 7,97 46 28,22 59 36,19
TOTAL 96 58,89 67 41,10 163 100
Kelompok perlunya rutin memeriksa tekanan darah didominasi oleh kelompok hipertensi grade I yang menjawab perlu sebanyak 104 (50,92%), sedangkan sebanyak 46 (28,22%) penderita hipertensi grade II mengatakan tidak perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
Tabel II.III.4 Distribusi persetujuan pemeriksaan tekanan darah sebelum muncul gangguan di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Persetujuan
memeriksakan
tekanan darah
sebelum muncul
gangguan
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )
Grade I Grade II
N % N %
Setuju 51 31,28 42 25,76 93 57.05
Tidak setuju 45 27,60 25 15,33 70 42.94
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Persetujuan pemeriksaan tekanan darah sebelum muncul gangguan didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab setuju sebanyak 51 (31,28%), sedangkan sebanyak 42 (25,76%) penderita hipertensi grade II mengatakan setuju untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum muncul gangguan.
56
Tabel II.III.5 Distribusi persetujuan untuk rutin memeriksa tekanan darah di
Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Setuju untuk
memeriksa TD
secara rutin
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Setuju 43 26,38 60 36,80 103 63,19
Tidak setuju 53 32,51 7 4,29 60 36,80
TOTAL 96 58,89 67 41,09 163 100
Kelompok tidak setuju untuk pemeriksaan tensi didominasi kelompok hipertensi grade I sebanyak 53 sebesar (32,51%), sedangkan kelompok hipertensi grade II mengatakan setuju untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin sebanyak 60 (36,80%).
Tabel II.III.6 Distribusi persetujuan menjaga berat badan tetap ideal pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Persetujuan
menjaga BB tetap
ideal
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Setuju 87 53,37 61 37,42 148 90,79
Tidak setuju 9 5,52 6 3,68 15 9,20
TOTAL 96 58,89 67 41,10 163 100
Persetujuan menjaga berat badan tetap ideal didominasi oleh kelompok hipertensi grade I yaitu sebanyak 87 (53,37%), dan kelompok grade II didominasi kelompok yang menjawab setuju sebanyak 61 (37,42%).
57
Tabel II.III.7 Distribusi persetujuan merubah pola hidup pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Persetujuan
merubah pola
hidup yang
menyebabkan
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )
Grade I Grade II
N % N %
Setuju 95 58,28 63 38,65 158 96,93
Tidak setuju 1 0,61 4 2,45 5 3,06
TOTAL 96 58,89 67 41,10 163 100
Persetujuan merubah pola hidup didominasi oleh kelompok grade I setuju sebanyak 95 (58,28%), dan kelompok grade II didominasi jawaban setuju sebesar 63 (38,65%).
Tabel I.III.8 Distribusi persetujuan untuk rutin minum obat anti hipertensi
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Persetujuan
untuk rutin
minum obat anti
hipertensi
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Setuju 63 38,65 39 23,92 102 62,57
Tidak setuju 33 20,24 28 17,17 61 37,42
TOTAL 96 58,89 67 41,09 163 100
Persetujuan untuk rutin minum obat didominasi oleh kelompok grade I yang setuju sebanyak 63 (38,65%), dan kelompok grade II didominasi yang menjawab setuju sebanyak 39 (23,92%).
58
D. Perilaku
Tabel I.IV.1 Distribusi perokok pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Perokok
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Perokok 30 18,40 39 23,92 69 42,33
Bukan perokok 66 40,49 28 17,17 94 57,66
TOTAL 96 58,89 67 41,09 163 100
Penderita hipertensi kelompok grade I yang bukan perokok sebanyak 66 (40,49,%) sedangkan penderita hipertensi grade II sebanyak 39 (23,92%) adalah perokok
Tabel I.IV.2 Distribusi penderita stress pada penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Stress
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Sangat sering 8 4,90 8 4,90 16 9,81
Sering 67 41,10 21 12,88 88 53,98
Jarang 21 12,88 38 23,31 59 36,19
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Penderita hipertensi kelompok grade I sebesar 67 (41,10%) sering mengalami stress sedangkan penderita hipertensi grade II sebanyak 38 (23,31%) jarang mengalami stress.
59
Tabel I.IV.3 Distribusi konsumsi garam penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Konsumsi garam
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Sangat sering 10 6,13 45 27,60 55 33,74
Sering 79 48,46 13 7,97 92 56,44
Jarang 7 4,29 9 5,52 16 9,81
TOTAL 96 58,88 67 41,09 163 100
Penderita hipertensi kelompok grade I yang sering mengkonsumsi garam sebesar 79 (48,46%) dan penderita hipertensi grade II sebanyak 45 (27,60%) sangat sering mengkonsumsi garam
Tabel I.IV.4 Distribusi konsumsi minyak dan lemak pada penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Konsumsi
makanan
berlemak
HIPERTENSI
JUMLAHPERSENTASE
( % )Grade I Grade II
N % N %
Sangat sering 76 46,62 15 9,20 91 55,82
Sering 12 7,36 46 28,22 58 35,58
Jarang 8 4,90 6 3,68 14 8,58
TOTAL 96 58,88 67 41,1 163 100
Konsumsi minyak dan lemak sangat sering didominasi oleh kelompok hipertensi grade I sebesar 76 (46,62%) dan penderita hipertensi grade II yang sering mengkonsumsi minyak dan lemak sebanyak 46 (28,22%).
60
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan Tabel Univariat
A. KARAKTERISTIK
Tabel I.I.1 Distribusi Usia penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkaan bahwa usia penderita hipertensi didominasi usia 50-
60tahun sebanyak 71 orang (43,55%). Hal ini menunjukkan rata-rata penderita
hipertensi di puskesmas kecamatan Ciracas berumur 50 – 60tahun.
Tabel I.I.2 Distribusi Jenis kelamin penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan bahwa jenis kelamin penderita hipertensi didominasi jenis
kelamin Wanita, sebanyak 91 orang (55,82%). Hal ini menunjukkan lebih dari 50%
wanita yang datang ke Balai Pengobatan di Puskesmas Kecamatan Ciracas menderita
hipertensi.
Tabel I.I.3 Distribusi Tekanan darah penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan tekanan darah penderita hipertensi didominasi hipertensi
grade I yaitu 140-159mmHg/90-99mmHg sebanyak 96 orang (58,89%). Dimana
tekanan darah normal pada orang dewasa adalah <130mmHg/<85mmHg.
61
Tabel I.I.4 Distribusi Berat badan penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan distribusi berat badan penderita hipertensi didominasi
berat badan 70-90kg sebanyak 93 orang (57,05%). Yang menyatakan bahwa
seseorang dengan berat badan 70-90kg memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena
hipertensi dibandingkan dengan berat badan yang < 70kg.
Tabel I.I.5 Distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan distribusi pemilik riwayat hipertensi dalam keluarga
didominasi kelompok yang tidak memiliki riwayat penderita dalam keluarga
sebanyak 109 orang (66,87%). Hal ini menyatakan bahwa, riwayat hipertensi dalam
keluarga tidak menentukan seseorang menderita hipertensi.
B. Pengetahuan
Tabel I.II.1 Distribusi mengenai pengetahuan penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai hipertensi didominasi
kelompok yang menjawab Ya, yaitu sebanyak 104 orang (63,80 %). Pengetahuan
masyarakat yang datang ke Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas akan hipertensi
secara umum sudah cukup baik.
62
Tabel I.II.2 Distribusi pemahaman hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan pemahaman mengenai arti dari hipertensi didominasi
kelompok yang menjawab penyakit darah akibat gangguan tidur sebanyak 96 orang
(58,89%). Dimana menurut JNC (Joint Comminttee on Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure) hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik sedikitnya 140mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya
90mmHg.
Tabel I.II.3 Distribusi pemahaman mengenai usia penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan pengetahuan mengenai usia yang beresiko menderita
hipertensi didominasi kelompok yang menjawab 50-70tahun sebanyak 96 orang
(58,89%). Pengetahuan yang diketahui masyarakat yang datang ke Balai Pengobatan
Puskesmas Ciracas bahwa orang yang berumur > 50tahun lebih banyak menderita
hipertensi dibandingkan yang berumur < 50tahun.
Tabel I.II.4 Distribusi pemahaman mengenai jenis kelamin penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat yang datang ke Balai
Pengobatan Puskesmas Ciracas masih memnilai bahwa pria memiliki resiko terkena
hipertensi lebih besar dibandingkan dengan wanita. Dengan persentase terhadap pria
adalah 79,14% yaitu sebanyak 129 orang.
63
Tabel I.II.5 Distribusi pemahaman mengenai penyebab hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Tabel diatas menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat yang datang ke Balai
Pengobatan Puskesmas Ciracas mengenai penyebab hipertensi lebih banyak pada
kelompok orang yang merokok, tubuh yang memilik lemak berlebih dan makan
makanan dengan kadar garam yang tinggi, dengan sebanyak 127 orang (77,91%).
Tabel I.II.6 Distribusi pemahaman mengenai pencegahan hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Dari tabel diatas, pemahaman mengenai pencegahan hipertensi didominasi kelompok
yang menjawab untuk menghindari rokok, menghindari makan makanan asin dan
berlemak sebanyak 106 orang (65,03%). Makanan asin dan berlemak menyebabkan
peningkatan volume darah akibat retensi air dan natrium serta pembentukan plak
atherosklerosis di pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan lumen dan
meningkatkan resistensi perifer.
Tabel I.II.7 Distribusi pemahaman mengenai gejala hipertensi pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Tabel diatas menyatakan bahwa pemahaman masyarakat yang datang ke Balai
Pengobatan Puskesmas Ciracas mengenai gejala hipertensi lebih mengetahui bahwa
sakit kepala, sakit tengkuk adalah gejala yang muncul pada seseorang yang
menderita hipertensi dengan yang menjawab terdapat sebanyak 99 orang (60,73%).
64
Tabel I.II.8 Distribusi pemahaman mengenai bahaya dan resiko hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Dari tabel diatas, dapat dilihat pengetahuan bahaya dan resiko hipertensi didominasi
kelompok yang menjawab berbahaya, dapat menyebabkan kematian sebesar 89
(54,60%). Kematian akibat hipertensi biasanya dikarenakan pecahnya pembuluh
darah diotak dan menyebabkan kematian akibat perdarahan otak.
C. Sikap
Tabel I.III.1 Distribusi persetujuan dilakukan pemeriksaan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Dari tabel diatas, dapat dilihat masyarakat menunjukkan sikap setuju untuk dilakukan
pemeriksaan tekanan darah. Dimana pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan
dalam 3 posisi, yaitu saat seseorang berdiri, duduk, dan tidur. Dimana pemeriksaan
yang dilakukan pada masyarakat yang setuju sebanyak 160 orang (98,15%)
dilakukan dengan posisi duduk.
Tabel I.III.2 Distribusi alasan persetujuan pemeriksaan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Tabel diatas, menunjukkan bahwa masyarakat yang setuju dilakukan pemeriksaan
tekanan darah sebanyak 81 orang (49,69%) karena kebetulan sedang berobat ke
Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas.
65
Tabel I.III.3 Distribusi perlunya memeriksa tekanan darah pada penderita
hipertensi secara rutin di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa masyarakat menyadari pentingnya
memeriksakan tekanan darah secara rutin, dimana tekanan darah dapat berubah-ubah
kapanpun sesuai dengan makanan yang dikonsumsi, aktivitas yang dikerjakan.
Banyaknya orang yang menjawab perlu adalah 104 orang (63,80%).
Tabel I.III.4 Distribusi persetujuan pemeriksaan tekanan darah sebelum
muncul gangguan di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa kelompok yang setuju melakukan pemeriksaan
tekanan darah sebelum timbul gangguan didominasi kelompok yang setuju sebanyak
93 orang (57,05%).
Tabel I.III.5 Distribusi persetujuan untuk rutin memeriksa tekanan darah di
Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Dari tabel diatas, terdapat masyarakat sebanyak 103 orang (63,19%) setuju untuk
melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin untuk dapat mengkontrol tekanan
darah dalam tubuhnya.
Tabel I.III.6 Distribusi persetujuan menjaga berat badan tetap ideal pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Dilihat dari tabel diatas 148 orang (90,79%) masyarakat menyatakan persetujuan
untuk menjaga BB tetap ideal. Dimana BB yang ideal dapat mencegah terjadinya
hipertensi pada seseorang.
66
Tabel I.III.7 Distribusi persetujuan merubah pola hidup pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Masyarakat yang sedang berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas setuju
untuk merubah pola hidup yang menyebabkan hipertensi sebanyak 158 orang
(96,93%). Karena pola hidup seseorang adalah salah satu faktor yang menyebabkan
terjadinya hipertensi.
Tabel I.III.8 Distribusi persetujuan untuk rutin minum obat anti hipertensi
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Obat yang dikonsumsi penderita hipertensi adalah ACE Inhibitor yang menghambat
enzim pengubah angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga sikap setuju untuk
rutin minum obat anti hipertensi terdapat 102 orang (62,57%).
D. Perilaku
Tabel I.IV.1 Distribusi perokok pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Dari tabel diatas, dapat dilihat penderita hipertensi didominasi kelompok yang tidak
merokok sebanyak 94 orang (57,66%).
Tabel I.IV.2 Distribusi penderita stress pada penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Stress merupakan salah satu penyebab seseorang menderita hipertensi, dimana
terdapat 88 orang (53,98%) yang mengakui banyaknya pikiran menjadi adalah salah
satu etiologi hipertensi.
67
Tabel I.IV.3 Distribusi konsumsi garam penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Frekuensi konsumsi garam yang berlebih dalam kesehariannya pada penderita
hipertensi sebanyak 92 orang (56,44%).
Tabel I.IV.4 Distribusi konsumsi minyak dan lemak pada penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Frekuensi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi dan mengandung banyak minyak
pada penderita hipertensi sebanyak 91 orang (55,82%)
68
6.2 Pembahasan Tabel Bivariat
A. karakteristrik
Tabel II.I.1 Distribusi usia penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Kelompok usia didominasi oleh hipertensi grade I dengan usia 50-60 tahun sebanyak
40 (43,55%) dan pada kelompok grade II didominasi usia 50-60tahun sebanyak 31
(19,01). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan jika hipertensi banyak diderita
oleh usia lanjut akibat menurunya elastisitas pembuluh darah. Hal ini dikarenakan
penurunan jumlah kolagen yang menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Tabel II.I.2 Distribusi jenis kelamin penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Berdasarkan tabel penderita hipertensi berdasarkan distribusi jenis kelamin,
didapatkan hasil bahwa hipertensi grade I lebih banyak diderita oleh wanita yaitu
sebanyak 60 orang (36,80 %) sedangkan hipertensi grade II didominasi oleh
penderita pria sebanyak 36 orang (22,08%). Grade II didominasi oleh pria
dikarenakan tingkat stress akibat pekerjaan yang relatif lebih berat.
Tabel II.I.3 Distribusi Berat badan penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Menurut tabel distribusi berat badan penderita hipertensi didapatkan bahwa penderita
hipertensi grade I banyak diderita oleh responden yang memiliki berat badan 70-90
69
kg yaitu sebanyak 66 orang (40,49 %) begitu juga pada hipertensi grade II banyak
diderita oleh responden yang memiliki berat badan 70-90 kg sebanyak 27 orang
(16,56%). Jadi responden yang datang ke Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan
Ciracas dengan berat badan 70-90 kg menderita hipertensi baik grade I maupun
grade II sebanyak 93 orang (57,05%) dikarenakan karena timbunan lemak di
pembuluh darah menyebabkan timbulnya plak atherosklerosis yang mengurangi
diameter lumen pembuluh darah.
Tabel II.I.4 Distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga didominasi grade I yang menjawab
tidak ada penderita di keluarga sebanyak 109 orang(35,58%). Berdasarkan tabel
distribusi pemilik riwayat hipertensi di keluarga, didapatkan sebanyak 58 orang
(35,58%) tidak memiliki riwayat hipertensi grade I pada keluarga dan 51 orang
(31,28%) tidak memiliki riwayat hipertensi grade II pada keluarga. Jadi, dapat
disimpulkan sebanyak 109 orang (66,87%) tidak memiliki riwayat hipertensi pada
keluarga.
70
B.Pengetahuan
Tabel II.II.1 Distribusi pengetahuan mengenai hipertensi penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Kelompok pengetahuan penderita mengenai hipertensi didominasi kelompok grade I
yang menjawab ya sebanyak 63 orang(38,65%), dan kelompok grade II paling sedikit
menjawab tidak tahu sebanyak 4 orang (2,45%).
Tabel II.II.2 Distribusi pemahaman hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas
Kecamatan Ciracas tahun 2014
Pengetahuan mengenai hipertensi didominasi kelompok grade I yang menjawab
penyakit akibat gangguan tidur sebanyak 61 orang(37,42%), dan untuk kelompok
grade II didominasi oleh kelompok menjawab penyakit akibat gangguan tidur
sebanyak 35 orang (21,47%).
Tabel II.II.3 Distribusi pemahaman mengenai usia penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Kelompok usia beresiko didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab 50-
70tahun sebanyak 75 orang(46,01%), dan untuk kelompok grade II mendominasi
dengan jawaban 30-50tahun sebanyak 35 orang(21,47%).
71
Tabel II.II.4 Distribusi pemahaman mengenai jenis kelamin penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pengetahuan mengenai jenis kelamin beresiko didominasi kelompok grade I yang
menjawab pria sebanyak 80 orang(49,07%), dan pada kelompok grade II jawaban
terbanyak adalah pria sebanyak 49orang(30,06%).
Tabel II.II.5 Distribusi pemahaman mengenai penyebab hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Pengetahuan penyebab hipertensi didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab
rokok, lemak dan makanan tinggi garam sebanyak 78 orang (47,85%), dan kelompok
grade II didominasi jawaban rokok, lemak dan makanan tinggi garam sebanyak
49orang(30,06%).
Tabel II.II.6 Distribusi pemahaman mengenai pencegahan hipertensi pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Pengetahuan pencegahan hipertensi didominasi oleh hindari rokok, makanan asin
dan lemak sebanyak 74 orang (45,39%) pada penderita grade I. Dan pada penderita
grade II, yang mendominasi adalah jawaban hindari rokok, makanan asin dan lemak
sebanyak 35orang(21,47%).
72
Tabel II.II.7 Distribusi pemahaman mengenai gejala hipertensi pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Pengetahuan gejala hipertensi didominasi oleh kelompok grade I yang menjawab
sakit kepala dan tengkuk sebanyak 51 orang(31,28%). Dan kelompok grade II
didominasi jawaban sakit kepala dan tengkuk sebanyak 48orang(29,44%).
Tabel II.II.8 Distribusi pemahaman mengenai bahaya dan resiko hipertensi
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Kelompok pengetahuan bahaya dan resiko hipertensi didominasi kelompok grade I
yang menjawab berbahaya, dapat menyebabkan kematian sebanyak 69
orang(42,33%). Dan kelompok grade II didominasi jawaban berbahaya, tapi tidak
menyebabkan kematian sebesar 42 orang (25,76%).
C.Sikap
Tabel II.III.1 Distribusi persetujuan dilakukan pemeriksaan tekanan darah
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Persetujuan memeriksa tekanan darah didominasi kelompok grade I yang setuju
sebanyak 94 orang (57,66%), sedangkan kelompok grade II yang menyatakan setuju
untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 66 orang (40,49%)
73
Tabel II.III.2 Distribusi alasan persetujuan pemeriksaan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Alasan setuju dilakukan pemeriksaan tekanan darah didominasi oleh kelompok
hipertensi grade I yang kebetulan sedang berobat sebanyak 55 orang (33,74%),
sedangkan pada kelompok hipertensi grade II alasan setuju dilakukan pemeriksaan
tekanan darah kebanyakan karena kebetulan sedang berobat sebanyak 26 orang
(15,79 %).
Tabel II.III.3 Distribusi perlunya memeriksa tekanan darah pada penderita
hipertensi secara rutin di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Kelompok perlunya rutin memeriksa tekanan darah didominasi oleh kelompok
hipertensi grade I yang menjawab perlu sebanyak 104 orang (50,92%), sedangkan
sebanyak 46 orang (28,22%) penderita hipertensi grade II mengatakan tidak perlu
dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
74
Tabel II.III.4 Distribusi persetujuan pemeriksaan tekanan darah sebelum
muncul gangguan di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Persetujuan pemeriksaan tekanan darah sebelum muncul gangguan didominasi oleh
kelompok grade I yang menjawab setuju sebanyak 51 orang (31,28%), sedangkan
sebanyak 42 orang (25,76%) penderita hipertensi grade II mengatakan setuju untuk
dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum muncul gangguan.
Tabel II.III.5 Distribusi persetujuan untuk rutin memeriksa tekanan darah di
Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Kelompok tidak setuju untuk pemeriksaan tensi didominasi kelompok hipertensi
grade I sebanyak 53 orang sebesar (32,51%), sedangkan kelompok hipertensi grade
II mengatakan setuju untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin
sebanyak 60 orang (36,80%).
75
Tabel II.III.6 Distribusi persetujuan menjaga berat badan tetap ideal pada
penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun
2014.
Persetujuan menjaga berat badan tetap ideal didominasi oleh kelompok hipertensi
grade I yaitu sebanyak 87 orang(53,37%), dan kelompok grade II didominasi
kelompok yang menjawab setuju sebanyak 61orang(37,42%).
Tabel II.III.7 Distribusi persetujuan merubah pola hidup pada penderita
hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Persetujuan merubah pola hidup didominasi oleh kelompok grade I setuju sebanyak
95 orang (58,28%), dan kelompok grade II didominasi jawaban setuju sebesar 63
orang (38,65%).
Tabel I.III.8 Distribusi persetujuan untuk rutin minum obat anti hipertensi
pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas
tahun 2014.
Persetujuan untuk rutin minum obat didominasi oleh kelompok grade I yang setuju
sebanyak 63orang (38,65%), dan kelompok grade II didominasi yang menjawab
setuju sebanyak 39 orang (23,92%).
76
D.Perilaku
Tabel I.IV.1 Distribusi perokok pada penderita hipertensi di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Penderita hipertensi kelompok grade I yang bukan perokok sebanyak 66 orang
(40,49,%) sedangkan penderita hipertensi grade II sebanyak 39 orang (23,92%)
adalah perokok
Tabel I.IV.2 Distribusi penderita stress pada penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Penderita hipertensi kelompok grade I sebesar 67 orang (41,10%) sering mengalami
stress sedangkan penderita hipertensi grade II sebanyak 38 orang (23,31%) jarang
mengalami stress.
Tabel I.IV.3 Distribusi konsumsi garam penderita hipertensi di Balai
Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Penderita hipertensi kelompok grade I yang sering mengkonsumsi garam sebesar 79
orang (48,46%) dan penderita hipertensi grade II sebanyak 45 orang (27,60%) sangat
sering mengkonsumsi garam
77
Tabel I.IV.4 Distribusi konsumsi minyak dan lemak pada penderita hipertensi
di Balai Pengobatan Puskesmas Kecamatan Ciracas tahun 2014.
Konsumsi minyak dan lemak sangat sering didominasi oleh kelompok hipertensi
grade I sebesar 76 orang (46,62%) dan penderita hipertensi grade II yang sering
mengkonsumsi minyak dan lemak sebanyak 46 orang (28,22%).
78
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Survei secara epidemiologi menunjukan peningkatan
penderita hipertensi pada daerah perkotaan sebanyak 25% sedangkan pada daerah
pedesaan sebanyak 10%, ini menunjukan cukup besarnya pengaruh wilayah pada
poeningkatan penyakit hipertensi. Di propinsi DKI Jakarta, hipertensi menjadi
penyebab sakit (29,52%) dan penyebab kematian (36,52%).
Berdasarkan hasil laporan dari Puskesmas Kecamatan Ciracas, hipertensi
menduduki urutan ketiga dari penyakit tersering yang dijumpai di Balai Pengobatan
Puskesmas Kecamatan Ciracas.
Beberapa faktor diduga menjadi penyebab tingginya angka kejadian
hipertensi ini, diantaranya adalah karakteristik, perilaku, pengetahuan dan praktek
penderita hipertensi. Dari hasil survei di Kecamatan Ciracas didapatkan hasil yang
cukup tinggi terhadapat tingkat pengetahuan, umur, dan perilaku (pola hidup &
kebiasaan) penderita hipertensi di Kecamatan Ciracas.
Usia penderita hipertensi didominasi usia 50-60tahun sebanyak 71 orang
(43,55%). Hal ini menunjukkan rata-rata penderita hipertensi di puskesmas
kecamatan Ciracas berumur 50 – 60tahun.
Jenis kelamin penderita hipertensi didominasi jenis kelamin Wanita,
sebanyak 91 orang (55,82%). Hal ini menunjukkan lebih dari 50% wanita
79
yang datang ke Balai Pengobatan di Puskesmas Kecamatan Ciracas menderita
hipertensi.
Tekanan darah penderita hipertensi di Ciracas didominasi hipertensi grade I
yaitu 140-159mmHg/90-99mmHg sebanyak 96 orang (58,89%). Dimana
tekanan darah normal pada orang dewasa adalah <130mmHg/<85mmHg.
Distribusi berat badan penderita hipertensi didominasi berat badan 70-90kg
sebanyak 93 orang (57,05%). Yang menyatakan bahwa seseorang dengan
berat badan 70-90kg memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena hipertensi
dibandingkan dengan berat badan yang < 70kg.
Distribusi pemilik riwayat hipertensi dalam keluarga didominasi kelompok
yang tidak memiliki riwayat penderita dalam keluarga sebanyak 109 orang
(66,87%). Hal ini menyatakan bahwa, riwayat hipertensi dalam keluarga
tidak menentukan seseorang menderita hipertensi.
Pengetahuan mengenai hipertensi didominasi kelompok yang menjawab Ya,
yaitu sebanyak 104 orang (63,80 %). Pengetahuan masyarakat yang datang
ke Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas akan hipertensi secara umum sudah
cukup baik.
Pemahaman mengenai arti dari hipertensi didominasi kelompok yang
menjawab penyakit darah akibat gangguan tidur sebanyak 96 orang
(58,89%). Dimana menurut JNC (Joint Comminttee on Detection, Evaluation
and Treatment of High Blood Pressure) hipertensi didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140mmHg atau tekanan
diastolik sedikitnya 90mmHg.
80
Pengetahuan mengenai usia yang beresiko menderita hipertensi didominasi
kelompok yang menjawab 50-70tahun sebanyak 96 orang (58,89%).
Pengetahuan yang diketahui masyarakat yang datang ke Balai Pengobatan
Puskesmas Ciracas bahwa orang yang berumur > 50tahun lebih banyak
menderita hipertensi dibandingkan yang berumur < 50tahun.
Pemahaman masyarakat yang datang ke Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas
masih memnilai bahwa pria memiliki resiko terkena hipertensi lebih besar
dibandingkan dengan wanita. Dengan persentase terhadap pria adalah
79,14% yaitu sebanyak 129 orang.
Pengetahuan masyarakat yang datang ke Balai Pengobatan Puskesmas
Ciracas mengenai penyebab hipertensi lebih banyak pada kelompok orang
yang merokok, tubuh yang memilik lemak berlebih dan makan makanan
dengan kadar garam yang tinggi, dengan sebanyak 127 orang (77,91%).
Pemahaman mengenai pencegahan hipertensi didominasi kelompok yang
menjawab untuk menghindari rokok, menghindari makan makanan asin dan
berlemak sebanyak 106 orang (65,03%).
Pemahaman masyarakat yang datang ke Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas
mengenai gejala hipertensi lebih mengetahui bahwa sakit kepala, sakit
tengkuk adalah gejala yang muncul pada seseorang yang menderita hipertensi
dengan yang menjawab terdapat sebanyak 99 orang (60,73%).
Masyarakat Kecamatan Ciracas mengetahui bahaya dan resiko hipertensi
dapat menyebabkan kematian sebesar 89 orang (54,60%).
81
Masyarakat menunjukkan sikap setuju untuk dilakukan pemeriksaan tekanan
darah. Dimana pemeriksaan tekanan darah dapat dilakukan dalam 3 posisi,
yaitu saat seseorang berdiri, duduk, dan tidur. Dimana pemeriksaan yang
dilakukan pada masyarakat yang setuju sebanyak 160 orang (98,15%)
dilakukan dengan posisi duduk.
Masyarakat yang setuju dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebanyak 81
orang (49,69%) karena kebetulan sedang berobat ke Balai Pengobatan
Puskesmas Ciracas.
Masyarakat menyadari pentingnya memeriksakan tekanan darah secara rutin,
dimana tekanan darah dapat berubah-ubah kapanpun sesuai dengan makanan
yang dikonsumsi, aktivitas yang dikerjakan. Banyaknya orang yang
menjawab perlu adalah 104 orang (63,80%).
Kelompok yang setuju melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum
timbul gangguan didominasi kelompok yang setuju sebanyak 93 orang
(57,05%).
Terdapat sebanyak 103 orang (63,19%) setuju untuk melakukan pengecekan
tekanan darah secara rutin untuk dapat mengkontrol tekanan darah dalam
tubuhnya.
148 orang (90,79%) masyarakat menyatakan persetujuan untuk menjaga BB
tetap ideal. Dimana BB yang ideal dapat mencegah terjadinya hipertensi pada
seseorang.
Masyarakat yang sedang berobat ke Balai Pengobatan Puskesmas Ciracas
setuju untuk merubah pola hidup yang menyebabkan hipertensi sebanyak 158
82
orang (96,93%). Karena pola hidup seseorang adalah salah satu faktor yang
menyebabkan terjadinya hipertensi.
Obat yang dikonsumsi penderita hipertensi adalah ACE Inhibitor yang
menghambat enzim pengubah angiotensin 1 menjadi angiotensin 2 sehingga
sikap setuju untuk rutin minum obat anti hipertensi terdapat 102 orang
(62,57%).
Dapat dilihat penderita hipertensi didominasi kelompok yang tidak merokok
sebanyak 94 orang (57,66%).
Stress merupakan salah satu penyebab seseorang menderita hipertensi,
dimana terdapat 88 orang (53,98%) yang mengakui banyaknya pikiran
menjadi adalah salah satu etiologi hipertensi.
Frekuensi konsumsi garam yang berlebih dalam kesehariannya pada
penderita hipertensi sebanyak 92 orang (56,44%).
Frekuensi mengkonsumsi makanan berlemak tinggi dan mengandung banyak
minyak pada penderita hipertensi sebanyak 91 orang (55,82%)
83
A. SARAN
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat keterbatasan
dari para peneliti. Melalui penelitian ini, diharapkan peniliti dapat:
memperbaiki cara melakukan penelitian yang benar. Mulai dari tahap awal
pembuatan pendahuluan, penyusunan metode yang digunakan dalam
menyusun penelitian, serta pembuatan kuesioner sebagai alat pengumpulan
dari masyarakat untuk selanjutnya mendistribusikannya ke beberapa
puskesmas kelurahan sebagai perwakilan dari masyarakat kecamatan
Ciracas, dan belajar bagaimana mengolah data dengan benar secara
manual, hingga akhirnya belajar menarik kesimpulan dari hasil penelitian
yang diperoleh.
Melalui tinjauan pustaka yang telah disusun diharapkan dapat memperluas
wawasan dari para peneliti. Dan untuk kedepannya diharapkan dapat
memperluas tinjauan kepustakaan lagi dengan menambah referensi dalam
membahas penelitian. Perluasan tinjauan pustaka dapat digunakan dengan
menggunakan beberapa referensi, seperti textbook, beberapa referensi dari
84
situs resmi di internet, maupun jurnal.
Melalui proses pembuatan penelitian ini, untuk kedepannya peneliti dapat
lebih mampu untuk mengatur waktu yang tepat dalam posisinya. Hal ini
dimulai dari menyususn pendahuluan, tinjauan kepustakaan, pengumpulan
data dari masyarakat, dan membuat kesimpulan. Sehingga kedepannya
setiap peneliti dapat menyusun suatu penelitian tepat waktu dan setiap
bagian dari penelitian dapat terselesaikan dengan sempurna.
2. Bagi Masyarakat
Dengan selesainya penelitian ini diharapkan bagi masyarakat Ciracas:
Diharapkan juga masyarakat dapat memperoleh informasi
selengkapnya tentang penyakit Hipertensi melalui pelayanan –
pelayanan kesehatan setempat, dan masyarakat kecamatan Ciracas
memahami tentang pentingnya pemeriksaan tekanan darah
sebelum timbul gejala gejala hipertensi.
Usia beresiko penderita hipertensi adalah 50-60 tahun dimana pada
usia ini elastisitas pembuluh darah menurun dan rentan menderita
hipertensi, karena itu masyarakat kisaran usia 50-60 tahun
diharapkan berhati hati dan menjaga pola makan dan gaya
hidupnya.
Kisaran berat badan yang rentan menderita hipertensi adalah berat
badan sekitar 70-90kg, oleh karena itu diharapkan penderita
maupun bukan penderita hipertensi dapat mengontrol berat
badannya.
85
Penderita hipertensi sebaiknya mengurangi konsumsi lemak dan
minyak dalam menu sehari hari.
Sebaiknya penderita hipertensi setuju untuk rutin memeriksakan
tekanan darahnya.
Sebaiknya penderita hipertensi rutin minum obat obatan anti
hipertensi
Penderita hipertensi sebaiknya merubah pola hidupnya yang
menyebabkan timbulnya hipertensi.
Penderita hipertensi sebaiknya menghindari rokok dan minuman
keras.
Penderita hipertensi sebaiknya menghindari berbagai hal yang
dapat memicu timbulnya stress.
Penderita hipertensi sebaiknya mengurangi konsumsi garam dalam
makanannya.
Penderita hipertensi sebaiknya memahami bahwa tekanan darah
tinggi berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
3. Bagi Puskesmas Kecamatan Ciracas
Setiap pusat pelayanan kesehatan masyarakat setempat, yaitu Puskesmas
Kecamatan Ciracas dapat :
meningkatkan peran aktif untuk memperluas cakupan pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat di daerah yang kurang terjangkau.
Diharapkan puskesmas dapat meningkatkan pelayanannya
terhadap penderita hipertensi dalam bentuk penyuluhan dan
86
pencegahan gaya hidup yang dapat menyebabkan hipertensi.
Diharapkan puskesmas dapat meningkatkan pelayanannya
terhadap penderita hipertensi dalam bentuk penyuluhan mengenai
keteraturan minum obat anti hipertensi
Diharapkan puskesmas dapat meningkatkan pelayanannya
terhadap penderita hipertensi dalam bentuk penyuluhan mengenai
bahaya hipertensi.
Diharapkan puskesmas dapat meningkatkan pelayanannya
terhadap penderita hipertensi dalam pemeriksaan dan deteksi dini
penderita hipertensi.
87
\
Daftar pustaka
1. Wilson, Price. 2012. Patofisiologi konsep klinis proses proses penyakit.
Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.
2. 2009. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta : Interna publishing.
3. Folkow, björn. 1993. Early Structural Change in Hypertension:
pathophysiology and clinical consequences. Department of physiology,
University of Göteborg, Sweden.
4. Diunduh dari : http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-