Polyfit ( Polynomial Curve Fit) merupakan sebuah fungsi dalam MATLAB. Polyfit tersimpan dalam direktori matlab dengan nama “polyfit.m”. Dengan polyfit sebuah data dapat diketahui polanya dengan menemukan konstanta untuk pendekatan polynomial. Titik diskrit akan dijadikan acuan untuk mendapatkan nilai continue dari pendekatan nilai diskrit tersebut. Syntax polyfit adalah p = polyfit(x,y,n) dimana : p= variabel yang digunakan untuk minyimpan nilai polyfit x,y= koordinat nilai diskrit yang dijadikan acuan untuk mencari trend dari persamaan polynomial n= orde polynomial Tabel 2.1 menunjukkan data karakteristik input (Btu/KWh) terhadap output generator (MW). Informasi lain yang dapat diambil dari Tabel 2.1, adanya 3 jenis generator steam turbine yang beroperasi menggunakan 3 bahan bakar yang berbeda yaitu batu bara, minyak dan gas. Selain itu, terdapat 5 pembangkit yang mempunyai rating yang berbeda yaitu 50 MW, 200 MW, 400 MW, 600 MW, dan rating daya 800 – 1200 MW. Data bahan bakar diambil saat 5 keadaan operasi, yakni saat 25%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dari total rating daya. Dari semua data diatas kemudian plot menggunakan fungsi polyfit dilakukan. Plot-plot tabel masing-masing rating menggunakan matlab, program yang saya gunakan sudah terlampir pada folder 2214105009.rar dengan nama 2214105009.m
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Polyfit ( Polynomial Curve Fit) merupakan sebuah fungsi dalam MATLAB. Polyfit tersimpan dalamdirektori matlab dengan nama “polyfit.m”. Dengan polyfit sebuah data dapat diketahui polanya dengan menemukankonstanta untuk pendekatan polynomial. Titik diskrit akan dijadikan acuan untuk mendapatkan nilai continue daripendekatan nilai diskrit tersebut. Syntax polyfit adalah
p = polyfit(x,y,n)
dimana : p= variabel yang digunakan untuk minyimpan nilai polyfitx,y= koordinat nilai diskrit yang dijadikan acuan untuk mencari trend dari persamaan polynomialn= orde polynomial
Tabel 2.1 menunjukkan data karakteristik input (Btu/KWh) terhadap output generator (MW). Informasi lainyang dapat diambil dari Tabel 2.1, adanya 3 jenis generator steam turbine yang beroperasi menggunakan 3 bahanbakar yang berbeda yaitu batu bara, minyak dan gas. Selain itu, terdapat 5 pembangkit yang mempunyai rating yangberbeda yaitu 50 MW, 200 MW, 400 MW, 600 MW, dan rating daya 800 – 1200 MW. Data bahan bakar diambilsaat 5 keadaan operasi, yakni saat 25%, 40%, 60%, 80%, dan 100% dari total rating daya. Dari semua data diataskemudian plot menggunakan fungsi polyfit dilakukan.
Plot-plot tabel masing-masing rating menggunakan matlab, program yang saya gunakan sudah terlampir pada folder2214105009.rar dengan nama 2214105009.m
berikut program yang saya tulis :%--------------------------------------------------------------------% plot karakteristik pembangkit termal%--------------------------------------------------------------------% oleh : Christina Tio Trisnasari% nrp : 2214105009close all;clear all;clc;a=input('Input Unit Ranting (50/200/400/600/800 MW)=');Pout1=[1 0.8 0.6 0.4 0.25];%Daya Output (Dalam %)Pout2=[1 0.8 0.6 0.4];%Daya Output (Dalam %)%Data Input Pembangkit%if(a==50)
endb=input('karakteristik dalam satuan \n 1.Heat \n 2.Full Cost \n adalah ');
if(b==1)G=1000;%Merubah dari Btu/kWh ke Btu/MWhH1=(Hcoal.*P)/G;H2=(Hoil.*P)/G;H3=(Hgas.*P)/G;
elseif(b==2)G=1000;%Asumsi saat 1 MBtu sama dengan 1 ($ atau R)Uang=1;%Merubah dari Btu/kWh ke R/hH1=(Hcoal.*P*Uang)/G;H2=(Hoil.*P*Uang)/G;H3=(Hgas.*P*Uang)/G;
end
%KOEFISIEN MBtu/h ORDE 2X1=polyfit(P,H1,1);X2=polyfit(P,H2,1);X3=polyfit(P,H3,1);%INTEGRAL DARI KOEFISIEN Btu/MWh ke MBtu/h%INTEGRAL DARI R/MWh ke R/hB1=polyint(X1);B2=polyint(X2);B3=polyint(X3);%Penambahan nilai CC=500;B1(3)=C;B2(3)=C;B3(3)=C;%HASIL PERSAMAAN KUADRATx1=poly2str(B1,'P');x2=poly2str(B2,'P');x3=poly2str(B3,'P');R1=poly2str(X1,'P');R2=poly2str(X2,'P');R3=poly2str(X3,'P');%KURVA KARAKTERISTIKj=[0:1:a];Y1=polyval(B1,j);Y2=polyval(B2,j);Y3=polyval(B3,j);S1=polyval(X1,j);S2=polyval(X2,j);S3=polyval(X3,j);
%GAMBAR KURVA KARAKTERISTIK INPUT-OUPUT H terhadap Pif(b==1)figureplot(j,S1,':r',j,S2,'--g',j,S3,'-b')title (['Kurva Karakteristik Kenaikan Panas Unit Rating ', num2str(a),' MW'])legend(['Coal=',num2str(R1)],['Oil=',num2str(R2)],['Gas=',num2str(R3)],2);xlabel 'P (MW)'ylabel 'dH/dP(BTu/MWh)'grid onfigureplot(j,Y1,':r',j,Y2,'--g',j,Y3,'-b')title(['Kurva Karakteristik Input-Output Unit Rating ' , num2str(a),'MW']);xlabel('P (MW)')ylabel('H (MBtu/h)')legend(['Coal=',num2str(x1)],['Oil=',num2str(x2)],['Gas=',num2str(x3)],2);grid onelseif(b==2)figureplot(j,S1,':r',j,S2,'--g',j,S3,'-b')title (['Kurva Karakteristik Kenaikan Biaya Unit Rating ', num2str(a),' MW'])legend(['Coal=',num2str(R1)],['Oil=',num2str(R2)],['Gas=',num2str(R3)],2);xlabel 'P (MW)'ylabel 'dF/dP(R/MWh)'grid onfigureplot(j,Y1,':r',j,Y2,'--g',j,Y3,'-b')
Hasil simulasi antara 5 rating generator dengan input bahan bakar yang berbeda menghasilkan nilai yangsama. Input bahan bakar yang terdiri dari batu bara, minyak dan gas. Batu bara ini memiliki daya output yang lebihkecil dibandingkan minyak dan gas jika sama-sama diberikan input yang sama. Dan output yang memiliki nilaiterbesar adalah gas, selanjutnya ada minyak yang berada di antara bahan bakar batu bara dan gas.
Data pada tabel 2.1 diplot menggunakan polyfit dan dievaluasi menggunakan polyval sehingga didapatkanpendekatan dari data yang ada di dalam tabel guna untuk mencari nilai biaya yang optimal agar pembangkit bisabekerja dengan baik.
Bila harga bahan bakar dalam satuan panas dan uang ($ atau R) sama, plot karakteristik input – outputpanas (orde 2) dan karakteristik perubahan/kenaikan panas dari unit-unit pembangkit termal diatas