BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1 Umum Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang digunakan. Sedangkan beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif. Dimana beban induktif membutuhkan daya reaktif seperti trafo pada rectifier, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedangkan beban kapasitif mengeluarkan daya reaktif. Daya reaktif itu merupakan daya yang tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi tenaga, akan diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban. Jadi yang menyebabkan pemborosan energi listrik adalah banyaknya peralatan yang bersifat induktif. Berarti dalam menggunakan energi listrik ternyata pelanggan tidak hanya dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVar). Penjumlahan kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang disuplai oleh PLN. Jika nilai daya itu diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan industri maka rugi-rugi daya menjadi besar sedangkan daya aktif (kW) dan tegangan yang sampai ke konsumen berkurang. Dengan demikian produksi pada industri itu akan menurun. Hal ini tentunya tidak boleh terjadi, untuk itu suplai dan PLN harus ditambah berarti penambahan biaya. Universitas Sumatera Utara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.1 Umum
Kehidupan moderen salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik
yang besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu disebabkan karena banyak dan
beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang digunakan. Sedangkan beban listrik
yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif. Dimana beban induktif
membutuhkan daya reaktif seperti trafo pada rectifier, motor induksi (AC) dan
lampu TL, sedangkan beban kapasitif mengeluarkan daya reaktif. Daya reaktif itu
merupakan daya yang tidak berguna sehingga tidak dapat dirubah menjadi tenaga,
akan diperlukan untuk proses transmisi energi listrik pada beban. Jadi yang
menyebabkan pemborosan energi listrik adalah banyaknya peralatan yang bersifat
induktif. Berarti dalam menggunakan energi listrik ternyata pelanggan tidak hanya
dibebani oleh daya aktif (kW) saja tetapi juga daya reaktif (kVar). Penjumlahan
kedua daya itu akan menghasilkan daya nyata yang merupakan daya yang disuplai
oleh PLN. Jika nilai daya itu diperbesar yang biasanya dilakukan oleh pelanggan
industri maka rugi-rugi daya menjadi besar sedangkan daya aktif (kW) dan
tegangan yang sampai ke konsumen berkurang. Dengan demikian produksi pada
industri itu akan menurun. Hal ini tentunya tidak boleh terjadi, untuk itu suplai
dan PLN harus ditambah berarti penambahan biaya.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Sistem Jaringan Distribusi
Ada tiga bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik,
yaitu: Pembangkitan, Penyaluran (transmisi) dan distribusi seperti pada gambar
berikut :
Gambar 2.1 Tiga komponen utama dalam Penyaluran Tenaga Listrik
Tegangan sistem distribusi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian besar,
yaitu distribusi primer (20kV) dan distribusi sekunder (380/220V). Jaringan
distribusi 20kV sering disebut Sistem Distribusi Tegangan Menengah dan
jaringan distribusi 380/220V sering disebut jaringan distribusi sekunder atau
disebut Jaringan Tegangan Rendah 380/220V.
2.3 Sistem Distribusi Primer
Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang terpadu oleh hubungan-
hubungan peralatan dan komponen listrik seperti: generator, transformator,
jaringan tenaga listrik dan beban-beban listrik atau pelanggan. Pendistribusian
Universitas Sumatera Utara
tenaga listrik adalah bagian dari suatu proses sistem tenaga listrik yang secara
garis besar dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1. Proses produksi di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik (PLTA, PLTG,
PLTU).
2. Proses penyaluran daya/transmisi dengan tegangan tinggi (30, 70, 150,
500 KV) dari pusat-pusat pembangkit ke gardu-gardu induk.
3. Proses pendistribusian tenaga listrik dengan tegangan menengah/melalui
jaringan Distribusi primer (misal 11 atau 20 Kv) dan tegangan