Top Banner
Amirul PAJAK PENGHASILAN BADAN Selasa 14 Juni 2022 Objek PPh SPT 1771 Subjek PPh Rekonsiliasi Fiskal Corporate Income Tax Corporate Income Tax
68

Chapter 10 Pph Badan A

Jan 03, 2016

Download

Documents

iyexrahman
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PAJAK PENGHASILAN BADAN

Kamis 20 April 2023

Objek PPhSPT 1771Subjek PPhRekonsiliasi Fiskal

Corporate Income TaxCorporate Income Tax

Page 2: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

Presented by: NORSAIN, SE.M.Ak

Page 3: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

Penghasilan Yang Bagaimana terutang

PPh…?

Saya telah membuat laporan keuangan, dapatkah

langsung diterima sebagai dasar menghitung PPh..?

Bagaimana cara pengisian SPT PPh

Badan…?

Siapa Sih Yang Mempunyai

Kewajiban PPh…?

Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam

menghitung PPh…?

?

Page 4: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

MATERI PAJAK PENGHASILAN BADANMATERI PAJAK PENGHASILAN BADAN

PENDAHULUAN

REKONSILIASI FISKAL

PENENTUAN HARGA PEROLEHAN & KETEN-TUAN PPH LAINNYA

PENENTUAN PPH TERUTANG & KREDIT PPH BADAN

PENGISIAN SPT

• Biaya Fiskal

• Penyusutan & Amortisasi

• Bunga Pinjaman

• Selisih Kurs Valas

• Sewa Guna Usaha

• Penilaian Harta Perusahaan

• Revaluasi Aktiva Tetap

• Restrukturisasi Perusahaan

• Bentuk Usaha Tetap

• Kredit Pajak WP Badan

• Angsuran PPh Pasal 25 Bagi WP Tertentu

Page 5: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Penilaian Harta

2. Hubungan Istimewa

3. Revaluasi Aktiva Tetap

4. Restrukturisasi Perusahaan

5. Bentuk Usaha Tetap

1. Pendahuluan

2. Biaya Fiskal

3. Penyusutan & Amortisasi

4. Bunga Pinjaman

5. Selisih Kurs Valas

6. Sewa Guna Usaha (Leasing)

7. Kompensasi Kerugian

Page 6: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENDAHULUAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

Amirul Idris

April 20, 2023

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

NextBack

Page 7: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

UU No.7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 36/2008

Tentang Pajak Penghasilan (PPh)UU

• PP No. 130 Tahun 2000Pengecualian Sebagai Objek Pajak Atas Keuntungan Karena Pembebasan Utang Debitur Kecil

• PP No. 131 Tahun 2000PPh Atas Bunga Deposito dan Tabungan Serta Diskonto SBI

• PP No. 132 Tahun 2000PPh Atas Hadiah Undian

• PP No. 138 Tahun 2000Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan PPh Dalam Tahun Berjalan

• PP No. 139 Tahun 2000PPh Atas Penghasilan Dari Obligasi Yang Diperdagangkan di Bursa Efek

• PP No. 140 Tahun 2000 stdtd PP No. 51 Th. 2008PPh Atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi

• PP No. 148 Th. 2000 diganti dg PP No. 1 Th. 2007Fasilitas PPh Untuk Penanaman Modal Di Bidang-bidang Usaha Tertentu Dan/Atau di Daerah-daerah Tertentu

• PP No. 20 Th. 2000 stdd PP No. 147 Th. 2000Perlakuan Perpajakan di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)

PP

Page 8: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

• PP No. 7 Th. 2001

Pemberian Keringanan PPh Kepada WP Yang Melakukan Restrukturisasi Utang Usaha Melalui Lembaga Khusus Yang Dibentuk Pemerintah

• PP No. 42 TAHUN 1995 stdtd(3) PP No. 25 Th. 2001BM, BMT, PPN & PPnBM, PPh Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri

• PP No. 32 Th. 2007Pemberian Fasilitas Perpajakan Dalam Rangka Penanganan Bencana Alam Di NAD dan Kepulauan Nias Prov. Sumut

• PP No. 81 Th. 2007Penurunan Tarif PPh Bagi WP Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka

• PP No. 27 Th. 2008PPh Atas Diskonto Surat Perbendaharaan Negara

PP

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• No. 520/KMK.04/2000 stdd No. 138/KMK.03/2002

Jenis-jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan

• No. 521/KMK.04/2000Jenis-jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Untuk Keperluan Penyusustan Bagi Kontraktor Yang Melakukan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Dalam Rangka Kontraktor Bagi Hasil Dengan Pertamina

Page 9: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• No. 522/KMK.04/2000 stdd No. 394/KMK.03/2001 & 84/KMK.03/2002

Penghitungan Besarnya Angsuran PPh Dalam Tahun Berjalan Yang Harus Dibayar Sendiri Oleh WP Baru, Bank, SGU Dengan Hak Opsi, BUMN, BUMD dan WP Lainnya Termasuk WP OP Tertentu

• No. 571/KMK.04/2000TC Pemberian Fasilitas PPh Kepada WP Yang Melakukan Penanaman Modal Di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu

• No. 574/KMK.04/2000 stdtd(6) No. 87/KMK.03/2007

Organisasi-organisasi Internasional Dan Pejabat Perwakilan Organisasi Internasional Yang Itdak Termasuk Sebagai Subjek PPh

• KEP- 537/PJ./2000Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak Ddalam Tahun Berjalan Dalam Hal-hal Tertentu

• No. 200/KMK.04/2000 stdd No. 11/KMK.04/2001 Jo. KEP - 229/PJ./2001

Perlakuan Perpajakan Dan Kepabeanan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)

• No. 133/KMK.03/2001 dicabut dg No. 281/KMK.03/2001

Pemberian Keringanan PPh Kepada WP Yang Melakukan Restrukturisasi Utang Usaha Melalui Lembaga Khusus Yang Dibentuk Pemerintah (TIDAK BERLAKU LAGI)

• KEP- 237/PJ./2001; diganti KEP- 563/PJ./2001Saat Pengakuan Penghasilan Berupa Keuntungan Karena Pembebasan Utang Yang Diperoleh Debitur tertentu Dari Perjanjian Restrukturisasi Utang Usaha

Page 10: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• KEP- 238/PJ./2001Penghapusan Piutang Yang Nyata-nyata Tidak Dapat Ditagih

• KEP- 447/PJ./2001 stdd PER- 69/PJ./2007TC Pemberian Surat keterangan Fiskal

• KEP- 564/PJ./2001 Perlakuan PPh Atas Penghasilan WP dari Usaha Lapangan Golf

• KEP- 667/PJ./2001Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto Bagi WP Luar Negeri Yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia

• KEP- 701/PJ./2001Penentuan Tempat Tinggal OP dan Tempat Kedudukan badan

• No. 291/KMK.05/1997 stdtd(7) No. 101/PMK.04/2005Kawasan Berikat

• SE - 02/PJ.42/2002Perlakuan PPh Atas Pengeluaran Untuk Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

• SE - 01/PJ.42/2002Perlakuan PPh Atas Pengeluaran Untuk BPHTB dan PBB Sebagai Biaya/Pengurang Penghasilan Bruto

• No. 113/KMK.03/2002Perlakuan Perpajakan Atas Penghasilan Kena Pajak Sesudah Dikurangi Pajak dari Suatu BUT

• SE - 04/PJ.42/2002Perlakuan PPh Atas Pemberian Imbalan Bunga Kepada WP

Page 11: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• KEP- 184/PJ./2002Pengakuan Penghasilan Atas Penghasilan Bank Berupa Bunga Kredit Non performing

• KEP- 220/PJ./2002Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler dan Kendaraan Perusahaan

• No. 164/KMK.03/2002Kredit Pajak Luar Negeri

• KEP- 316/PJ./2002Perlakuan PPh Atas Pengeluaran/Biaya Perolehan Perangkat Lunak (Software) Komputer

• KEP- 390/PJ/2002 Perlakuan PPh Atas Dana Jaminan Penyelesaian Transaksi Bursa

• No. 486/KMK.03/2002; diganti No. 79/PMK.03/2008

Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan

• KEP- 519/PJ./2002TC dan Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Untuk Tujuan Perpajakan

• No. 543/KMK.03/2002Norma Penghitungan Khusus Penghasilan Neto dan Cara Pembayaran PPh Bagi WP Yang Melakukan Kegiatan Usaha Jasa Maklon (Contract Manufacturing) Internasional di Bidang Produksi Mainan Anak-anak

• KEP- 520/PJ./2002Jenis-jenis Harta Yang Dipergunakan dalam Usaha Jasa Telekomunikasi Seluler Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan

Page 12: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• KEP- 34/PJ/2003 Klasifikasi Lapanagan Usaha (KLU)

• SE- 03/PJ.41/2003 Penyesuaian Fiskal Negatif Premi Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Dwiguna dan Asuransi Beasiswa yang Dibayarkan Premi Pemberi Kerja dan Premi Tersebut Dihitung Sebagai Penghasilan

• KEP- 147/PJ/2003 PPh Atas Penghasilan Yang Diterima atau Diperoleh KIK-EBA dan Para Investornya

• No. 422/KMK.04/1998 stdtd(3) 75/PMK.03/2005 ; diganti dg No. 43/PMK.03/2008

Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha

• KEP- 163/PJ/2003Perlakuan Zakat Atas Penghasilan Dalam Penghitungan PKP PPh

• SE- 03/PJ.31/2004 Kompensasi Kerugian Fiskal dalam Penghitungan PPh

• KEP- 165/PJ/2004 Jenis-jenis Harta Yang Dipergunakan dalam Usaha Jasa Persewaan Peralatan Tambat Air Dalam Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan

• No. 609/PMK.03/2004 Perlakuan PPh Atas Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam di NAD dan Sumut

• SE- 01/PJ.33/2005Pemberian Imbalan Bunga Kepada WP

Page 13: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• No. 14/PMK.03/2005Persyaratan Sumbangan Serta Tata Cara Pendaftaran dan Pelaporan Oleh Penampung, Penyalur dan/atau Pengelola Sumbangan Dalam Rangka Bantuan Kemanusiaan Bencana alam di NAD dan Sumut

• No. 80/KMK.04/1995 stdtd(4) No. 83/PMK.03/2006

Besarnya Dana Cadangan Yang Boleh Dikurangkan Sebagai Biaya

• No. 93/PMK.03/2006Perlakuan PPh Atas bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Gempa Bumi di Prov. DIY & Sebagian Jateng Serta Gempa Bumi & Tsunami di Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa

• No. 94/PMK.03/2006Persayaratan Sumbangan Serta TC Pendaftaran dan Pelaporan Oleh Penampung, Penyalur, dan/atau Pengelola Sumbangan Dalam Rangka Bantuan Kemanusiaan Bencana Alam Gempa Bumi di Prov. DIY & Sebagian Jateng Serta Gempa Bumi & Tsunami di Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa

• No. 16/PMK.03/2007Pemberian Fasilitas PPh Untuk Penanaman Modal DI Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu

• PER- 67/PJ./2007 TC Pemberian Fasilitas PPh Untuk Penanaman Modal Di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah-daerah Tertentu

• SE- 06/PJ.03/2007 Penghitungan Angsuran PPh Psl 25 Dalam Tahun Pajak 2007 Bagi WP Yang Penghasilan Utamanya Dari Imbalan Jasa yang Pada Tahun 2006 Tidak Termasuk Jasa Yang Dipotong PPh Psl 23 Berdasarkan PER-70/PJ/2007

Page 14: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

PER/KEP :-MEN KEU

(PMK/KMK)

-DIRJEN PAJAK

(KEP/PER)

• No. 466/KMK.04/2000 Jo. KEP - 213/PJ./2001Penyediaan Makanan & Minuman Bagi Seluruh Pegawai dan Penggantian atau Imbalan Sehubungan Dengan Pekerjaan atau Jasa Yang Diberikan Dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan Di daerah Tertentu Serta Yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja

• No. 239/KMK.01/1996 stdtd No. 486/KMK.04/2000Jo. KEP- 526/PJ./2000

BM, BMT, PPN & PPnBM, PPh Dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri

• H…….

• H…….

• H…….

• H…….

Page 15: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

LAIN-LAINTERKAIT

• No. 274/KMK.06/2002; diganti No. 301/KMK.06/2004

TC Penghitungan dan Pembayaran Subsidi BBM

• No. 431/KMK.06/2002TC Penghitungan dan Pembayaran Subsidi Listrik

• No. 485/KMK.03/2003 stdd No. 98/PMK.03/2005Konsultan Pajak Indonesia

• KEP- 167/PJ./2004 Perizinan, Tata Tertib, Pembinaan dan Pengawasan Konsultan Pajak Indonesia

• No. 06/DAGLU/KP/III/2004, 10/PDN/KEP/III/2004, 16/BC/2004, KEP-56/PJ/2004 (Kep. Bersama 4 Dirjen)

Pertukaran Dokumen/Data Secara Elektronik Antara Dirjen Perdagangan LN, Dirjen Perdagangan DN, DJBC dan DJP

• No. 386/KMK.04/2004Pekerjaan Sub Kontrak dari DPIL ke Kawasan Berikat

• Perdirjen BC: P- 16/BC/2005 stdd P - 18/BC/2005TC Pendirian, Pemasukan dan Pengeluaran Barang Ke dan Dari Tempat Penimbunan Berikat di Pulau Batam, Bintan dan Karimun

• No. 144/KMK.05/1997 stdtd(3) No. 64/PMK.04/2007Pembebasan BM dan Cukai Atas Impor Barang Kiriman Hadiah Untuk Keperluan Ibadah Umum, Amal, Sosial dan Kebudayaan

• No. 99/PMK.06/2006 stdtd(2) No. 37/PMK.05/2007

Modul Penerimaan Negara

Page 16: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

DASAR HUKUM KETENTUAN PPH BADAN

Top

Next

Back

PENDAHULUAN

LAIN-LAINTERKAIT

• PER- 148/PJ./2007Pelaksanaan Modul Penerimaan Negara

• ….…

• ….…

• ….…

• ….…

• ….…

• ….…

• ….…

Page 17: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGERTIAN PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 1

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

A D A L A H

PAJAK YANG DIKENAKAN TERHADAP SUBJEK PAJAK ATAS PENGHASILAN YANG

DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA DALAM TAHUN PAJAK

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 18: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

JENIS-JENIS SUBJEK PAJAK

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 & 5

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

SUBJEK PAJAK

SUBJEK PAJAK

SP LNSP LN

SP DNSP DN

Orang PribadiOrang Pribadi

BadanBadan

BUTBUT

Non BUTNon BUT

Seluruh Penghasilan

• Penghasilan dari kegiatan operasi dan harta yang dimiliki/dikuasai

• Penghasilan kantor pusat

• Penghasilan lainnya yang diperoleh sehubungan dengan penghasilan kantor pusat

Penghasilan yang diperoleh dari Indonesia

Pasal 4

Pasal 2 (2)

Pasal 2 (3)

Pasal 2 (4)

Objek Pajak

Warisan yang belum terbagiWarisan yang belum terbagi

Orang PribadiOrang Pribadi

BadanBadan

Page 19: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 Ayat (3)

Orang Pribadi• Bertempat tinggal/berada di Indonesia >183 hari dlm 12

bulan; atau

• Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia

Orang Pribadi• Bertempat tinggal/berada di Indonesia >183 hari dlm 12

bulan; atau

• Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia

BadanBadan

Warisan yang belum terbagiWarisan yang belum terbagi

• Berdiri dan bertempat kedudukan di Indonesia• Sekumpulan orang/modal yg merupakan kesatuan• Baik melakukan usaha atau tidak• PT, CV, BUMN/D, firma, kongsi, koperasi, dana

pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, ormas, org sosial/politik, lembaga, reksadana, bentuk badan lainnya.

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 20: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 Ayat (3)

Tidak Termasuk Pengertian BADANTidak Termasuk Pengertian BADAN

• Pembentukannya berdasarkan Ketentuan Peraturan Per-UU-an

• Pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD• Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pem. Pusat

atau Pem. Daerah; dan • Pembukuannya diperiksa oleh Aparat Pengawasan

Fungsional Negara

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Unit Tertentu dari Badan Pemerintah yang memenuhi kriteria:

Page 21: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 AYAT (4)

• Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia/berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam 12 bulan

• Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia

Yang menjalankan usaha atau kegiatan

melalui BUT di Indonesia

Yang menerima atau memperoleh penghasilan dari

Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau kegiatan melalui BUT di

Indonesia

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 22: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGERTIAN BENTUK USAHA TETAP (BUT)

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 ayat (5)

Bentuk usaha yang dipergunakan olehBentuk usaha yang dipergunakan oleh

Orang pribadi sebagai subjek pajak LN

Badan sebagai subjek pajak LN

Untuk menjalankan usaha atau kegiatan di

Indonesia

Untuk menjalankan usaha atau kegiatan di

Indonesia

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 23: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGERTIAN BENTUK USAHA TETAP (BUT)

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 ayat (5)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

OrangPribadi

Badan

- Tdk bertempat tinggal di Indo.- Berada di Indonesia tdk lbh

dari 183 hari dlm 12 bulan

- Tdk bertempat tinggal di Indo.- Berada di Indonesia tdk lbh

dari 183 hari dlm 12 bulan

Tidak didirikan dan Tidak Bertempat Kedudukan di Indo.

Tidak didirikan dan Tidak Bertempat Kedudukan di Indo.

Melalui Bentuk Usaha

yang dapat menerima

atau memperolehpenghasilan di Indonesia

MenjalankanUsaha atauKegiatan diIndonesia

Indikasi adanya BUTPlace of Business

-Fasilitas-Aktivitas-Keagenan-Asuransi

Pengenaan pajak BUT disamakan dengan WP Badan DN dengan beberapa modifikasi

Pengenaan pajak BUT disamakan dengan WP Badan DN dengan beberapa modifikasi

Page 24: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

BENTUK USAHA TETAP (BUT)

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 ayat (5)

Dapat berupa :

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

• Tempat kedudukan manajemen

• Cabang perusahaan

• Kantor perwakilan

• Gedung kantor

• Pabrik

• Bengkel

• Pertambangan dan penggalian sumber alam,

• wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi

Page 25: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

BENTUK USAHA TETAP (BUT)

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 2 ayat (5)

Dapat berupa :

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan, atau kehutanan.

• Proyek konstruksi, instalasi atau proyek perakitan

• Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau orang lain sepanjang dilakukan lebih dari 60 hari dlm j.w. 12 bulan

• Orang/badan bertindak selaku agen yg kedudukannya tdk bebas

• Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Indonesia

• komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa, atau digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet

Page 26: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PERBEDAAN PPH ORANG PRIBADI V.S BADAN

PENDAHULUAN

UU PPh

Orang Pribadi Badan/BUT

Pembukuan atau Pencatatan Wajib pembukuan

Ada PTKP Tidak ada PTKP

Tarif Lama : 5%, 10%, 15%, 25% & 35%

Baru (>= 2009): 5%, 15%, 25%, 30%

Tarif

Lama :(10%, 15%, & 30%)

Baru : - 2009 : 28%

- 2009 : 25%

Kredit Pajak sehubungan dg pek/jasa : PPh 21

Kredit Pajak sehubungan dg jasa : PPh 23

SPT : 1770, 1770 S, 1770 SS SPT : 1771

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 27: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

BUKAN SUBJEK PPHPENDAHULUAN

UU PPh Pasal 3

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

- Pejabat2 perwakilan diplomatik & konsulat atau pejabat2 lain Neg. Asing

- Orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yg bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka

Dengan syarat : bukan WNI dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau

pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik

Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:1.Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan 2.tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota

Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:1.Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut; dan 2.tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota

pejabat2 perwakilan organisasi internasional di atas dgn syarat:-bukan WNI dan -tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia

Kantor perwakilan negara asingKantor perwakilan negara asing

Page 28: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILANPENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1)

SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YG :

- Diterima atau diperoleh Wajib Pajak,

- Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, - Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk Menambah

kekayaan Wajib Pajak,- Dengan nama dan bentuk apapun

P E N G H A S I L A NP E N G H A S I L A N

DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 29: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Definisi Penghasilan (Pasal 4 ayat (1)

UU PPh)Definisi Penghasilan (Pasal 4 ayat (1)

UU PPh)

5 elemen5 elemen

tambahan kemampuan ekonomis

tambahan kemampuan ekonomis

diterima atau diperolehditerima atau diperoleh

untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan

untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan

dari Indonesia maupun dari luar Indonesia

dari Indonesia maupun dari luar Indonesia

dengan nama dan dalam bentuk apapun.

dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Aspek ekonomi (bukan akuntansi)Aspek ekonomi (bukan akuntansi)Pengakuan secara cash atau accrual basisPengakuan secara cash atau accrual basis

Cakupan geografis (global)Cakupan geografis (global) Pemanfaatan/pemakaianPemanfaatan/pemakaian

Konsep material (bukan formal)Konsep material (bukan formal)

Page 30: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Arus PenghasilanPendekatan

SumberSource concept

of income

Pendekatan Sumber

Source concept of income

Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan

pekerjaan bebas;

Penghasilan dari usaha dan kegiatan;

Penghasilan dari modal;

Penghasilan lain-lain.

Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan

pekerjaan bebas;

Penghasilan dari usaha dan kegiatan;

Penghasilan dari modal;

Penghasilan lain-lain.

Konsumsi dan/atau menambah kekayaanKonsumsi dan/atau menambah kekayaan

Penghasilan aktif

Penghasilan pasif

Pendekatan Pertambahan Accretion concept of incomePendekatan Pertambahan Accretion concept of income

Page 31: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4

PENGHASILANPENGHASILAN

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH

OBJEK PPH TIDAK BERSIFAT PEMOTONGAN FINAL

OBJEK PPH DIPOTONG FINAL

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 32: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

a. Penggantian atau imbalan berkenaan dgn pekerjaan

atau jasa yg diterima atau diperoleh a. termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus,

gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dlm bentuk lainnya, b. kecuali ditentukan lain dalam UU ini;

b. Hadiah dr undian, pekerj. atau kegiatan, & penghargaan;

c. Laba usaha

d. Keuntungan krn penjualan atau krn pengalihan harta

e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yg tlh dibebankan sbg biaya & pembayaran tambahan pengembalian pajak

f. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang

Page 33: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

g. Deviden, dgn nama dan dlm bentuk apapun, • Termasuk deviden dari perusahaan asuransi kpd • pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi

h. Royalti, i. Sewa & penghasilan lain sehub. dg penggunaan

hartaj. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala k. Keuntungan krn pembebasan utang,

• kecuali sampai dgn jumlah tertentu ditetapkan dgn PP (PP No.130 Tahun 2000)

l. Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing,

Page 34: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva,

n. Premi asuransi,

o. Iuran yg diterima/diperoleh perkumpulan dari anggotanya yg terdiri dari WP yg menjalankan usaha / pekerjaan bebas,

p. Tambahan kekayaan neto dari pengh. yg blm dikenai pajak.

q. Penghasilan dari usaha yang berbasis syariah

r. Imbalan bunga di bid. Perpajakan (UU KUP)

s. Surplus Bank Indonesia

Page 35: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf d

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

1. pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;

2. pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya

3. likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, pengambilalihan usaha, atau reorganisasi dgn nama/dlm bentuk apa pun

4. penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan

Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:

Page 36: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf d

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

5. pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada :

• keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat dan

• badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau OP yg menjalankan usaha mikro dan kecil, (ketentuannya diatur PerMenKeu),

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan

Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk keuntungan karena:

Page 37: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)

PENDAHULUAN

Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

1. Pembagian laba baik secara langsung ataupun tidak langsung, dengan nama dan dalam bentuk apapun;

2. Pembayaran kembali karena likuidasi yang melebihi jumlah modal yang disetor;

3. Pemberian saham bonus Yang dilakukan tanpa penyetoran Termasuk yg berasal dari kapitalisasi agio saham;

4. Pembagian laba dalam bentuk saham;5. Pencatatan tambahan modal yang dilakukan tanpa penyetoran;6. Jumlah yang melebihi jumlah setoran sahamnya yang diterima

atau diperoleh pemegang saham karena pembelian kembali saham-saham oleh perseroan yang bersangkutan;

Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:

Page 38: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)

PENDAHULUAN

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

7. Pembayaran kembali seluruhnya atau sebagian dari modal yang disetorkan, jika dlm tahun2 yg lampau diperoleh keuntungan, kecuali jika pembayaran kembali itu adalah akibat dari pengecilan

modal dasar (statuter) yang dilakukan secara sah;

8. Pembayaran sehubungan dengan tanda2 laba, termasuk yang diterima sebagai penebusan tanda2 laba tersebut;

9. Bagian laba sehubungan dengan pemilikan obligasi;

10. Bagian laba yang diterima oleh pemegang polis;

11. Pembagian berupa sisa hasil usaha kepada anggota koperasi;

12. Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi pemegang saham yang dibebankan sebagai biaya perusahaan.

Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:

Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g

Page 39: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)PENDAHULUAN

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Contoh Praktek:

PT. APT. A

PT. BPT. B

Pemegang Saham

(Tlh disetor penuh)

Memberikan Pinjaman

Membayar Bunga > Kewajaran

Selisih Yg Dibayar atas nilai wajar :

Tidak boleh jadi Biaya (Non Deductible Expense)

Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g

Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:Termasuk dalam pengertian Dividen adalah:

Page 40: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)

PENDAHULUAN

Penjelasan UU PPh Pasal 4 ayat (1) huruf g

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

1. hak atas harta tak berwujud, • misalnya hak pengarang, paten, merek dagang, formula, atau

rahasia perusahaan;

2. hak atas harta berwujud, • misalnya hak atas alat2 industri, komersial, & ilmu pengetahuan.

3. informasi, • yaitu informasi yang belum diungkapkan secara umum, walaupun

mungkin belum dipatenkan, • misalnya pengalaman di bid. industri, atau bid. usaha lainnya. • Ciri : informasi tersebut telah tersedia sehingga pemiliknya tidak

perlu lagi melakukan riset untuk menghasilkan informasi tersebut.

Royalti terdiri dari :Royalti terdiri dari :

Page 41: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK PENGHASILAN (Penjelasan)

PENDAHULUAN

PP No.25 Th 2009

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

1. Penghasilan

2. Biaya, termasuk :a. hak pihak ketiga atas bagi hasil;b. margin; danc. kerugian dari transaksi bagi hasil.

3. Pemotongan pajak atau pemungutan pajak dilakukan juga terhadap :a. hak pihak ketiga atas bagi hasil;b. bonus;c. margin; dand. hasil berbasis syariah lainnya yang sejenis

Perlakuan Pajak Penghasilan dari kegiatan Usaha Berbasis Syariah meliputi :

Perlakuan Pajak Penghasilan dari kegiatan Usaha Berbasis Syariah meliputi :

Page 42: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Penghasilan berupa Bunga:

Bunga deposito dan tabungan lainnya (PP 131/2000)

Bunga Obligasi dan SUN (PP 16/2009)

bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi OP (PP 15/2009)

Hadiah undian (PP 132/2000)

Penghasilan dari : Trans. saham & sekuritas lain (PP 41/1994 std. PP 14/1997)

Trans.derivatif yg diperdagangkan di bursa (PP 17/2009)

Transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura (PP 4/1995)

Page 43: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

penghasilan dari :

Transaksi pengalihan harta berupa T/B, (PP 48/1994 stdd(3) PP 71/2008)

Usaha Real Estate Usaha jasa konstruksi (PP 51/2008 std. PP 40/2009)

Persewaan tanah dan bangunan (PP 29/1996 std. PP 5/2002)

penghasilan tertentu lainnya; Dividen Yg Diterima/Diperoleh oleh WP (PP 19/2009)

Diskonto SPN (PP 27/2008)

Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, THT & JHT Yg Dibayarkan Sekaligus (PP 68/2009)

Page 44: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

2 PENGHASILAN DARI PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (PP No. 29 Th 1996 std. PP No.5 Thn 2002 )

4. PENGHASILAN DARI HADIAH UNDIAN ( PP No. 132 Thn 2000 )

3. PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI (PP No. 51 Th 2008 std. PP 40 Th 2009)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

1. PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN (PP No. 48 Th 1994 stdd(3) PP 71 Th 2008)

5. BUNGA SIMPANAN YG DIBAYARKAN OLEH KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI OP (PP No. 15 TH 2009)

6. DIVIDEN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH WP ORANG PRIBADI DALAM NEGERI (PP No. 19 TH 2009)

Page 45: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL

PENDAHULUAN

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

12. PENGHASILAN DARI TRANSAKSI DERIVATIF BERUPA KONTRAK BERJANGKA YG DIPERDAGANGKAN DI BURSA(PP No. 17 TH 2009)

9. DISKONTO SURAT PERBENDAHARAN NEGARA (PP 27 Th 2008)

8. PENGHASILAN BERUPA BUNGA OBLIGASI (PP 16 Th 2009)

11.PENGHASILAN DARI TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK ( PP No. 41 Thn 1994 std. PP No.14 Thn 1997 )

10.PENGHASILAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DARI TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM ATAU PENGALIHAN PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN PASANGAN USAHANYA ( PP No. 4 Th 1995)

7. PENGHASILAN DARI BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SBI ( PP No. 131 Th 2000)

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

13. PENGHASILAN BERUPA UANG PESANGON, UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA, DAN JAMINAN HARI TUA YANG DIBAYARKAN SEKALIGUS (PP No. 68 TH 2009)

Page 46: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL

PENDAHULUAN

UU PPh

17. PENGHASILAN YANG DITERIMA/DIPEROLEH WP LN ATAS PENGHASILAN YANG BERSUMBER DARI INDONESIA BERUPA:

- DEVIDEN- BUNG, TERMASUK PREMIUM, DISKONTO DAN IMBALAN- SEHUBUNGAN DENGAN JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG- ROYALTI, SEWA, DAN PENGHASILAN LAIN SEHUBUNGAN DG- PENGGUNAAN HARTA- HADIAH DAN PENGHARGAAN- PENSIUN DAN PEMBAYARAN BERKALA LAINNYA

16. PENGHASILAN KENA PAJAK DARI SUATU BUT DI INDONESIA(KECUALI PENGHASILAN TERSEBUT DITANAMKAN KEMBALIDI INDONESIA)

PPH Final Lainnya Yang Tidak Diatur Dengan PPPPH Final Lainnya Yang Tidak Diatur Dengan PP

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 47: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN DIPOTONG PPH FINAL

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

10. PENGHASILAN SELISIH LEBIH KARENA REVALUASI AKTIVA TETAP ( KMK. 486/KMK.03/2002)

11. PUNGUTAN PPH ATAS PENYERAHAN PREMIUM, SOLAR, PREMIX KEPADA SPBU SWASTA DAN SPBU PERTAMINA

12. PENGUTAN OLEH PERTAMINA DAN BADAN SELAIN PERTAMINAATAS PENYERAHAN MINYAK TANAH, GAS LPG DAN PELUMAS

9. PENGHASILAN YANG DITERIMA WP PERUSAHAAN PELAYARAN /PENERBANGAN LN (KMK No. 417/KMK.04/1996)

8. PENGHASILAN YANG DITERIMA WP PERUSAHAAN PELAYARAN DALAM NEGERI (KMK No. 416/KMK.04/1996 JO. SE-29/PJ.04/1996)

13. PUNGUTAN PPH OLEH INDUSTRI ROKOK PADA SAAT PENJUALAN ROKOK DI DALAM NEGERI (KEP-24/PJ./1997)

14. PENGHASILAN DARI PENJUALAN HARTA DI INDONESIA YANGDITERIMA WP LN SELAIN BUT DI INDONESIA DAN PREMI ASURANSI YANG DIBAYARKAN KPD PERUSAHAAN ASURANSIDI LN (PASAL 26 UU PPH)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 48: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPHPENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Bantuan dan Hibah Harta sbg pengganti Saham atau Penyertaan modal;

termasuk setoran tunai

Deviden atau Bagian Laba dgn kriteria tertentu Iuran yg diterima atau diperoleh Dana Pensiun

Yang pendiriannya tlh disahkan Menteri Keuangan, Baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun Pegawai

Penghasilan dari modal yg ditanamkan Dana Pensiun (tlh disahkan Menkeu) dlm bidang-bidang tertentu

Bagian laba dari badan pasangan usaha Perusahaan Ventura, dgn syarat tertentu

Sisa Lebih Badan/Lembaga Pendidikan dan Litbang Bantuan atau santunan yg dibayarkan oleh BPJS kpd EP Ttt

Page 49: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH bagi WP OPPENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Warisan Penggantian atau Imbalan bentuk natura/kenikmatan

dari WP atau Pemerintah, Sehub. dg pekerjaan atau jasa

kecuali yang diberikan oleh :• bukan Wajib Pajak,

• WP yang dikenakan pajak secara final atau

• WP yg menggunakan Norma Penghitungan Khusus (deemed profit) Pasal 15

Pembayaran asuransi kpd OP sehubungan dengan : asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa

Page 50: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH bagi WP OPPENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Bagian laba yg diterima atau diperoleh anggota dari : Perseroan komanditer yg modalnya tdk terbagi atas

saham2, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, dan Kongsi, Tmsk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif

Beasiswa yg memenuhi persyaratan tertentu

Page 51: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH YG DIHAPUS DALAM PERUBAHAN UU YG BARU

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh

perusahaan reksadana selama 5 (lima) tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian ijin usaha; (UU No 10 Tahun 1994)

Page 52: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); PP No. 18 Th 2009

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Tidak ada hub. dgn usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak2 yg bersangkutan

Bantuan atau sumbangan, termasuk Zakat yg diterima oleh :

• BAZ atau LAZ yg dibentuk/disahkan pemerintah

• Penerima zakat yang berhak

Sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yg diterima :

• lembaga keagamaan yg dibentuk/disahkan pemerintah

• penerima sumbangan yang berhak,

Syarat Bantuan dan Hibah :Syarat Bantuan dan Hibah :

Page 53: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Harta hibah, bantuan, atau sumbangan yg diterima : Keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu derajat;

• Orang tua dan anak kandung

Badan Keagamaan;• kegiatannya semata-mata mengurus tempat-tempat ibadah dan/atau

• Menyelenggrkn keg. di bid. keagamaan, yg tdk mencari keuntungan

Badan Pendidikan; Badan Sosial termasuk yayasan dan koperasi OP yg menjalankan Usaha Mikro dan Kecil

Pembukuan oleh Penerima: sesuai dengan nilai buku harta dari pihak pemberi.

Syarat Bantuan dan Hibah :Syarat Bantuan dan Hibah :

Page 54: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi : Kegiatan semata-mata menyelenggarakan:

a. Pemeliharaan kesehatan;

b. Pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);

c. Pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang terlantar, dan anak atau orang cacat;

d. Santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya;

e. Pemberian beasiswa;

f. Pelestarian lingkungan hidup; dan/atau

g. Kegiatan sosial lainnya.

yang tidak mencari keuntungan

Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan Badan Sosial

Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan Badan Sosial

Page 55: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per MenKeu No. 245/PMK.03/2008

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

OP yg menjalankan Usaha Mikro & Usaha Kecil:memiliki dan menjalankan usaha produktif yang memenuhi kriteria sebagai berikut :a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

500.000.000,-• Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;

ataua. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

2.500.000.000,-

Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan OP Usaha Mikro & Kecil

Syarat Bantuan dan Hibah : - Penjelasan OP Usaha Mikro & Kecil

Page 56: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); PP No. 18 Th 2009

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Yang Menerima atau Memperoleh : Perseroan Terbatas (PT) sbg WP DN, Koperasi, BUMN BUMD

Yang memberikan (tempat penyertaan modal): Badan Usaha yg didirikan dan bertpt kedudukan di Ind.

Syarat : Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan PT, BUMN & BUMD yg menerima dividen, kepemilikan

saham paling rendah 25% dari jumlah modal yg disetor.

Kriteria Deviden Bukan Objek Pajak:Kriteria Deviden Bukan Objek Pajak:

Page 57: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); Per Men Keu No. 234/PMK.03/2009

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Penanaman Modal Tertentu oleh Dana Pensiun yg penghasilannya bukan merupakan Objek Pajak:

Bunga, Diskonto, dan Imbalan dari: Deposito, Sertifikat Deposito dan Tabungan pada BI

serta sertifikat BI Obligasi, Sukuk, SBSN, SPN

• Yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia

Deviden dari PT yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia

Penanaman Modal Tertentu oleh Dana Pensiun:Penanaman Modal Tertentu oleh Dana Pensiun:

Page 58: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2); Kep Men Keu 250/KMK.04/1995

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Syarat Pasangan usaha : didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indo. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang

menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan

sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia

Jangka Waktu Penyertaan Modal Ventura: 10 Tahun

Lain-lain: Apabila Pasangan Usaha menjual saham di Bursa Efek,

saham modal ventura harus dijual plg lbt 36 bulan sejak diizinkan Bapepam

Syarat Perusahaan Ventura:Syarat Perusahaan Ventura:

Page 59: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2) hrf m & Penjelasannya; 80/PMK.03/2009; PER - 44/PJ./2009

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Syarat: Badan/Lembaga :

• bersifat Nirlaba dan Terbuka bagi siapa saja

• telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, Sisa Lebih tsb ditanamkan kembali dalam bentuk

Pembangunan dan Pengadaan sarana dan Prasarana kegiatan Pendidikan / Litbang, dlm jk wkt Plg Lama 4 tahun sejak diperolehnya.

Wajib menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana fisik sederhana dan rencana biaya kepada Ka. KPP tempat WP terdaftar

Sisa Lebih Lembaga Pendidikan & LitbangSisa Lebih Lembaga Pendidikan & Litbang

Page 60: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPH (Penjelasan)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 4 ayat (2) hrf m & Penjelasannya; 80/PMK.03/2009; PER - 44/PJ./2009

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Pengertian Pemb. dan pengadaan Sa-pra:Pembelian, pengadaan d/a pembangunan fisik sarana dan prasarana kegiatan pendidikan d/a penelitian dan pengembangan yang meliputi : Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana

kegiatan Pendidikan, Litbang termasuk pembelian tanah sbg lokasi pembangunan gedung dan prasarana tsb

Pengadaan sa-pra kantor, lab. dan perpustakaan; atau Pembelian atau pembangunan asrama mahasiswa, rumah

dinas, guru, dosen atau karyawan, dan sa-pra olahraga, sepanjang berada dilingkungan atau lokasi lembaga pendidikan formal

Sisa Lebih Lembaga Pendidikan & LitbangSisa Lebih Lembaga Pendidikan & Litbang

Page 61: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PAJAK BUT

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal 5 ayat (1)

PENGHASILAN DARI- USAHA/KEGIATAN BUT- HARTA YANG DIMILIKI/ DIKUASAI BUT

PENGHASILAN KANTOR PUSAT DARI

- USAHA ATAU KEGIATAN- PENJUALAN BARANG2- PEMBERIAN JASA

YG SEJENIS DGN YG DILA-KUKAN BUT DI INDONESIA

PENGHASILAN YG TERSEBUT DLM PASAL 26

YG DITERIMA ATAU DIPEROLEH

KANTOR PUSAT

DI INDONESIA

SEPANJANG ADA HUBUNGAN EFEKTIF ANTARA BUT DGN HARTA/KEGIATAN YGMEMBERIKAN PENGHASILAN

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 62: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

OBJEK PPH : CONTOH KASUS

PENDAHULUAN

Contoh Intercompany deviden

PT Aman

PT AKoperasi

XBurhan

PT A --> deviden tsb bukan Objek PPh

Koperasi X --> deviden tsb bukan Objek PPh

Burhan --> deviden tersebut Objek PPh

PT A --> deviden tsb Objek PPh

PT. Aman akan membayar deviden kepada para pemegang saham sejumlah Rp 40 juta. Penghasilan yang

manakah yang merupakan Objek PPh …?

PT B30% 30% 30%

10%

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 63: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

BAGAN PAJAK PENGHASILAN (PPH BADAN)PENDAHULUAN

UU PPh Pasal

Pasal 24

WAJIB PAJAKBADAN

Laporan Laba / Rugi

Penghasilan xxx

Biaya (xxx)

Laba xxx

Koreksi Fiskal xxx

Penghasilan Kena Pajak xxx

Pajak Terutang xxx

Pajak dibayar dimuka (xxx)

Pajak yang harus dibayar xxx

Pasal 23

Pasal 6

Pasal 22, 23, 24, 25

Pasal 26

Pasal 23

Pasal 4

Pembayaran dari Luar Negeri Pembayaran ke Luar Negeri

Luar Negeri

Indonesia

Pasal 9

Pasal 17

Pasal 29

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 64: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PERHITUNGAN PPH SECARA UMUM

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal

Komersial Fiskal

Penghasilan xxx xxxBiaya ( dan bukan biaya) (xxx) (xxx)Laba/Penghasilan netto xxx xxxKompensasi rugi tahun sebelumnya (xxx) Penghasilan kena pajak (PKP) xxxPPh terhutang (PKP x Tarif) xxx Kredit Pajak : - PPh 22/23/24/25 (xxx) Kurang (lebih) bayar xxx

Penyesuaian Dilakukan dengan Rekonsiliasi Fiskal

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 65: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

TARIF PPH BADAN

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal

Lapisan Penghasilan Kena Pajak

Tarif

> 0 juta – 50 juta 10%

> Rp 50 juta – Rp 100 juta

15%

> Rp 100 juta 30%

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

LAM

ABARU

Tarif Tunggal

Tahun 2009 : 28%Tahun 2009 : 28%Tahun 2010 & Setelahnya

: 25%Tahun 2010 & Setelahnya

: 25%

Page 66: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PRINSIP-PRINSIP UMUM

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal

• Pertanggungjawaban oleh Pengurus, termasuk pengurus yang mempunyai kuasa dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan dan terlibat dalam pengambilan keputusan.

• Sistem “Self Assessment”

• Wajib Pajak terdiri atas:

– Pemungut Pajak

– Pemotong Pajak

– Wajib Pajak PPh = Subjek Pajak + Objek Pajak (Penghasilan)

– UU Perpajakan Indonesia vs Penghindaran Pajak Berganda (Tax Treaties)

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 67: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PRINSIP-PRINSIP UMUM

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal

• Pada umumnya mengikuti prinsip akuntansi Indonesia, kecuali peraturan perpajakan menentukan lain.

• Prinsip akrual vs prinsip cash : prinsip akrual harus diterapkan untuk penghasilan dan biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

• Direktorat Jenderal Pajak berhak untuk melakukan review dan penyesuaian atas transaksi-transaksi yang melibatkan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

• Tahun Pajak:

– Tahun kalender vs Tahun Buku (Accounting Year)

– Dilakukan secara taat asas

– Perubahan tahun pajak : persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back

Page 68: Chapter 10 Pph Badan A

Amirul

PENGHITUNGAN PAJAK

PENDAHULUAN

UU PPh Pasal

• Prosedur Umum– Menerapkan tarif pajak badan atas penghasilan kena

pajak (penghasilan bruto dikurangi biaya yang boleh dikurangkan)

– Tidak termasuk penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan (PPh) Final

• Penetapan Provisi Khusus– Penghasilan kena pajak ditetapkan berdasarkan

perkiraan laba usaha

– Berlaku untuk perusahaan pelayaran/penerbangan internasional, perusahaan perdagangan luar negeri, perusahaan pengeboran minyak dan gas, dan perusahaan yang bergerak di bidang “Build-Operate-Transfer”

1. Pengertian & Dasar Hukum

2. Subjek Pajak

3. Objek Pajak

4. Prinsip-prinsip Umum PPh Badan

Top

Next

Back