Catatan Tabel Mata

7/23/2019 Catatan Tabel Mata

1/26

Social Edition

Diagnosa banding MATA MERAH

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 Page1


2/26

Social Edition

Konjungtivitis Keratitis Uveitis Anterior Glaukoma Kongestif

AkutVisus Normal Tergantung letak infltrat Menurun perlahan, tergantung

letak radang

Menurun mendadak

Hiperemi Konjungtiva perikornea siliar Mix injeksi

Epiora,otooia

! " " !

#ekret $an%ak ! ! !&alpera Normal Normal normal EdemaKornea 'ernih $er(ak infltrat )umpalan sel radang Edema, suram *tidak

ening+, halo *"+-. ukup (ukup #el radang *"+ dangkalH/ .0uous Normal normal #el radang *"+, are *"+, t%ndal

eek *"+

Kental

2ris Normal normal Kadang edema *omans+ Kripta menghilang

karena edema&upil Normal normal miosis Mid midriasis *d34mm+5ensa Normal normal #el radang menempel Keruh

Terapi .ntiineksi6

antialergi

#imptomatik *sikloplegik+,

kausati, eat mata

#imptomatik *sikloplegik+,

kausati, eat mata, steroid jika

tidak ada ineksi

.ntiglaukoma

#inekia 7168

iridektomi

#inekia 9168edah

fltrasiKomplikasi Keratitis epithelial,

ulkus kornea,

ikten

.ses kornea, ulkus kornea,

uveitis anterior, endotalmitis,

katarak komplikata

)lau(oma sekunder, katarak

komplikata

&rognosis $aik jikakomplikasi *!+

$aik jika komplikasi *!+ $aik jika komplikasi *!+ 'elek jika T2- meningkatdlm 8x:;jam

Keterangan3


3/26

Social Edition

Uveitis: nyeri bila digerakkan

Glaukoma: tdk ada nyeri keala! yg disertai mual munta"

DD leukokoria:

- katarak- retinolastoma- endotalmitis *endogen+- froplasi retrolental

DD mata uti":

- alasio retina- #>- &apil edema- &apil atrof- Neuritis opti(- >etinopati diaeti(- ?veitis posterior- )lau(oma primer- .lasio retina

- Tumor retina- $adan ka(a hiperplasi- M%opia tinggi

- retinolastoma- endotalmitis- froplasias retrolental- alasio retina- oklusi pupil- papil atrof- papil edem- neuritis opti(

- glau(oma primer- uveitis posterior- #>- >etinopati diaeti(- Miop tinggi

DD rotosis:

- selulitis orita- pseudotumor

- grave otalmopatiav shunt tanda ruit/ #tetoskop diletakkan dig laella

terdengar un%i seirama dengan nadi



4/26

Social Edition

RIAS- RIAS

Trias akomodasi

- lensa (emung- kontraksi otot siliar- @onula @inn kendor

Trias keratitis

- otooia- epiora- learospasme

Trias uveitis

- sinekia posterior- keratik presipitat- are6t%ndall *"+

Trias Glaukoma Akut

- hiperemis unilateral- pupil midriasis non reakti- palpasi ola mata keras seperti atu

#eda terigium dan seudoterigium

$teri

gium $seudoterigiumsea &roses degenerati >eaksi tuuh pen%emuhan dari

luka akar, )-, diteri, dllsonde Tak dapat dimasukkan

di a=ahn%a

dapat dimasukkan di a=ahn%a

kekamuh

an

>esidi Tidak

usia Ae=asa anak

$erbedaan ma%am&ma%am konjungtivitis berdasar etiologi:

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 Page;


5/26

Social Edition

'irus #akteri Klamidia Alergi)atal minimal minimal minimal HeatHiperemi umum umum umum ?mum.ir mata an%ak sedang sedang #edangEksudasi Minimal an%ak an%ak Minimal

.denopatipreaurikuler

#ering jarang &adakonjungtivitis

inkusi

!

Kerokan

eksudat

monosit &MN &MN, sel

plasma,

inklusi

Eosinofl

#akit

tenggorokan,

demam

kadang kadang Tak pernah Tak pernah

&engoatan #ulonamide,

gentami(in

B,8C,

kloramenikol

B,4C

.ntihistamin,

kortikosteroid

$erbedaan sikatriks dan in(ltrat

#ikatriks 2nfltrat$atas tegas Tidak tegas

5i(in #uramTes ouresin *!+ Tes ouresin *"+Tanda radang *!+ Tanda radang *"+



6/26

Social Edition

CATATAN TABEL MATA

Gejala Mata

Merah

Visus TIO Palpebra Konjungtia Kornea COA I!I" P#PIL LEN"A

$or%eolu&

-Eksternm

!g"#mei$om%

-Internm

!g"#&eiss n

mo""%

'da benjolan(

sakit( n)eri

tekan( gata" n

menggan*a"

Mata

merah#

N N/P +en*o"an(

N, !%

.ieremis in*eksi

kon*ngtia

ernih ernih(

keda"am

an

sedang

arna

3ok"at

kehitaman

(

krits !%

Letak

sentra"(

isokor(

$entk

$"at(

diameter 4

mm(

re5"eks

3aha)a

"angsng/

tidak !%

ernih

Kala'ion 'da $en*o"an(

tdk n)eri

Mata

merah#

N N/P +en*o"an(

N, !-%

,enang Idem

!Norma"%

Idem

!Norma"

%

Idem

!Norma"%

Idem

!Norma"%

Idem

!Norma"%

Konjungtiiti

s

Pedes( rasa

ke"i"ian(

belekan

terutama pagi

hari, gatal

Mata

merah#

N N/P n)eri

tekan !%

.ieremis

In*eksi

kon*ngtia

Idem Idem Idem Idem Idem

Keratitis SIL'U Mata

merah#

,rn

mendadak

N/P ,enang in*eksi

kon*ngtia danSi"iar

Kerh -/ sar S"it

dini"ai

N/miosis S"it dini"ai

#l(us (ornea Sakit( Si"a(

iss trn

Mata

merah#

,rn

mendad

ak

N/P ,enang .ieremis(

in*eksi

kon*ngtia dan

Si"iar

Kerh(

In5i"trat !%

S"it

dini"ai

S"it

dini"ai

Norma"/mi

osis

S"it dini"ai

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 PageD


7/26

Social Edition

#eitis sakit(

"akrimasi(

fotofobia( iss

trn

Mata

merah#

,rn

mendad

ak

Norma" ,enang in*eksi Si"iar Keratitik

resiitat

.ioio

n(flare

Sinekia

posterior

Miosis

reg"er

Sinekia

posterior

Katara(

!"ihat ta$e"

k"asi5ikasi

katarak%

Peng"ihatan

$ram

er"ahan( ada

ka$t n si"a

--- ,rn

er"ahan

Norma" ,enang ,enang ernih ernih(

dangkal

Idem N Idem N Keruh

Gejala Mata

Merah

Visus TIO Palpebra Konjungtia Kornea COA I!I" P#PIL LEN"A

Glau(o&a

) pen*uri

penglihatan

)

1# Peningkatan ,IO2# Eksakasi g"akomatosa

4# Pen)emitan "a#andang

Glau(o&

a A(ut

+su%ut

tertutup,

N)eri hebatdi

sekitar

mata#sa(it

(epala( ma"#

6itemkan

halo$i"a

me"ihat "am#

,im$" ada

temat ge"a#

Mata

merah#

,rn

mendad

ak#

Tinggi +engkak Kon*ngtia

$"$i 7 hieremia

kongesti5(

kemotis dengan

in*eksi si"ier(

in*eksi

kon*ngtia(

in*eksi eis"era

edema(

kerh(

insensiti5

karena

tekanan ada

sara5 kornea#

6angka" gam$aran

3orak

$ergaris

tak n)ata

karena

edema(

$er8arna

ke"a$#

me"e$ar(

"on*ong(

miring

agak

ertika"(

kadang-

kadang

didaat

midriasis

)ang tota"(

8arna

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 Page


8/26

Social Edition

kehi*aan(

re5"eks

3aha)a

"am$an

ata tidak

ada sama

seka"i#

Glau(o&

a Kroni(

+su%ut

terbu(a,

'simtomatis

sering

mengganti

ka3amata

- sakit kea"a

ringan#

$ermr 90

tahn ata

"e$ih( enderitadia$etes

me""its(

engo$atan

kortikosteroid

,idak ,rn

er"ahan

,IO :

er"ahan(

keda mata(

se"a"

terdaat

er$edaan 9

mm.g

Ablasio

retina

5"oater(

ri8#me"ihat

i*aran ai!5otosia%(

enrnan

eng"ihatan

--- ,rn

mendad

ak

Turun/

tidak dpt

dinilai

,enang Idem ernih ernih Idem N 'nisokhor(

midriasis(

re5"e;3aha)a

"angsng/td

k !-%

Fndskoi7

ada $agian

$a8ah/in5erior $er8arna

kemerahan#

Retina

ter"ihat 3at(

terangkat

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 PageF


9/26

Social Edition

dengan

em$"h

darah di

atasn)a

TabKlasi.i(asi Katara(

Insipien I&atur Matur $iper&atur

Kekerhan Ringan Se$agian Se"rh Masi5

tak terkoreksi

,a*am eng"ihatan menghitng

*ari samai ersesi 3aha)a#

Perban%ingan ECCE %an ICCE

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 PageG


10/26

Social Edition

Sm$er 7 Ohta"mo"og)( a Po3ket ,e;t$ook 't"as( 2ndEd( ,hieme( g 1?2

$enggunaan Ka%amata Afakia! )ensa Tanam *+,)-! )ensa Kontak setela" oerasi katarak

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 Page1B

ECCE ICCE

Penge"aran "ensa N3"es dike"arkan dari kas"( korteks dis3tion Lens dike"arkan se3ara in toto

Kas"a osterior > &on"a &inii Intak dike"arkan

In3isi Le$ih ke3i" !@ mm% Le$ih $esar !10 mm%

Iridektomi eri5er ,idak di"akkan 6i"akkan ntk menghindari g"akoma karena$"okade i"

Instrmen !rmit% 6ier"kan ,idak dier"kan

akt Le$ih "ama Le$ih singkat

Im"antasi IOL Posterior 3ham$er Anterior chamber!Pseudo-phakic Bullous

Keratopathy%

,eknik Le$ih s"it Le$ih mdah

+ia)a Le$ih $an)ak Le$ih sedikit

Kom"ikasi )ang meningkat '5ter- Endothe"ia" ingro8thD/ Neoas3"ar ="a3oma in Pro"i5eratie

6ia$eti3 Retinoath)

Kom"ikasi )ang $erkrang Se"rh kom"ikasi )ang dise$tkan ada I


11/26

Social Edition

'enis Keuntungan Kerugian2-5 Visus kemali normal, lapang

pandang seperti semula, tidak

terjadi pemesaran a%angan

di retina, han%a 1x

pemasangan seumur hidup

Mahal, dapat terjadi alergi, ila

pemasangan tidak steril

ineksi

Ka(amata

aakia

Murah, mudah, aman, dapat

dipakai seumur hidup

Aistorsi a%angan (ukup erat,

lapang pandang teratas

*enomena ja(k in the ox+,

kosmetik jelek *lensa terlalu

teal+, anisometrop5ensa

Kontak

5apang pandang normal, tidak

ada distorsi a%angan,

kosmetik leih aik

$ongkar pasang setiap hari,

mudah ineksi ila pemasangan

tidak steril, tidak dapat untuk

semua umur

Glau(o&a A(ut +su%ut tertutup, Glau(o&a (ronis +su%ut terbu(a,

Pato.isiologi roses degenerati5 di *aringan

tra$ek"ar( termask engendaan

$ahan ekstrase" di da"am *a"inan dan

di $a8ah "aisan endote" kana"is

S3h"emm#

'ki$atn)a enrnan drainase

hmor akes )g men)e$a$kan e:

tekanan intra ok"er



12/26

Social Edition

AKIBA KEKURANGAN VI AMIN A

- uta senja6a%am *IN+- xerosis konjungtiva3 putih mata kering, suram, tak

ersinar *I1.+

- er(ak itot3 er(ak seperti usa saun pada putihmata *I1$+- xerosis kornea3 hitam mata kering, kusam, tidak

ersinar *I:+- keratomalasia3 seagian dari agian hitam mata

melunak seperti uur *I8.+

- ?lserasi kornea3 seluruh agian hitam mata melunakseperti uur *I8$+

- Ierotalmia s(ars3 ola mata menge(il6mengempes

*I4+-

- &en(egahan3 pemerian vitamin .3

- a%i 71 tahun3 kapsul iru 1BB/BBB unit- 1!4 tahun3 =arna merah :BB/BBB unit

Mohamad Fikih FK UPN / RS POLRI 2010 Page1:


13/26

-

-

-

-

- TA./A 0A1A#

1/ Hordeolum internum adalah radang dari3! Kel/Meiom

:/ Keadaan dimana kelopak mata atas tidak dapat diuka diseut3! &tosis

8/ Kelopak mata %ang tidak dapat menutup sempurna diseut3 5agotalmus;/ Timuln%a ulu mata atau silia kearah dalam diseut3

! Trikiasis4/ &eradangan kelopak mata dan margo palpera diseut3

! $learitisD/ Keadaan dimana kelopak mata melipat ke arah dalam diseut3

! Entropion/ Aakriosistitis merupakan peradangan daripada3

! sakus lakrimalF/ &en%ea dakriosistitis adalah3

! #taflokokus, pneumokokus, streptokokusG/ $erkurangn%a isi jaringan ola mata dielakang mata diseut3

! Enatalmus1B/&en%ea konjungtivitis akut adalah

! $akteri, virus, jamur

11/Konjungtivitis %g dapat men%eakan keutaan3! konjungtivitis gonorrhea

1:/Keratitis terjadi akiat3! infltrasi sel radang pada kornea

18/)ejala!gejala keratitis adalah3! 5akrimasi, otooia, tajam penglihatan turun/


14/26

1;/Keratitis %ang terjadi akiat defsiensi kelenjar musin atau kekurangan sel golet diseut3! Keratitis sika

14/Keratitis dengan entuk infltrat seperti (aang adalah3! Keratitis dendritika

1D/2nfltrasi sel radang pada kornea disertai hilangn%a epitel kornea diseut3! ulkus kornea

1/&engoatan ulkus kornea adalah! .ntiakteri, tetes mata atropine, spooling etadine 13:B

1F/#alah satu gejala episkleritis %g khas adalah3! >asa sakit dan n%eri tekan di sklera

1G/&engoatan episkleritis adalah! tetes mata kortikosteroid

:B/Hematoma sukonjungtiva terjadi karena pe(ahn%a! ./ konjungtiva dan ./ Episklera

:1/2ridonlegi adalah kelumpuhan otot3! sfngter pupil

::/Hiema adalah penimunan darah dalam ilik mata depan

:8/&utusn%a @onula @inn seagian ataupun seluruhn%a dapat mengakiatkan! Aislokasi lensa, suluksasi lensa anterior dan suluksasi posterior

:;/Terapi pengoatan pada trauma radiasi sinar ultraviolet! #ikloplegik, antiiotika oral dan analgetik

:4/?veitis posterior adalah radang koroid/ ?veitis anterior adalah peradangan iris:D/Katarak senilis adalah katarak %ang ditentukan pada pasien erusia

! 9 4B tahun:/aang otalmologi %ang erhuungan dengan gejala mata pada eragai kelainan sara adalah

! Neurootalmologi:F/)amaran papil edema adalah seagai erikut3

! papil er=arna leih merah! Ekskavasi papil menge(il

! &apil leih esar:G/)erakan ola mata %ang teratur olak!alik aik hori@ontal ataupun verti(al diseut3

! kampimeter8B/&emeriksaan untuk menentukan lapangan pandang seseorang diseut381/&ada papil atrof primer akan ditemui gamaran s

! &apil er=arna pu(at


15/26

! $atas papil tegas! Ekskavasi leih luas

8:/)amaran klinis pada papilitis adalah s3! Mata tenang tidak merah! Visus menurun mendadak! Mata n%eri ila digerakkan

88/&enderita %g mengeluh melihat doule atau diplopia ila melirik ke kanan, kemungkinan menderita! &arese N 222 kiri

8;/Kelainan posisi kedua ola mata akiat terdapat gangguan gerakan satu leih otot!otot penggerak ola mata diseut3! #traismus

84/Kedudukan ola mata %ang normal diseut3! -rtooria

8D/#eorang menderita mempun%ai kedudukan ola mata normal ila kedua mata diuka, tetapi terlihat deviasi ke

temporal ila satu mata ditutup/ &enderita ini diseut! Eksooria

8/Terlepasn%a lapisan otoreseptor retina dari agian dia=ahn%a diseut3! .lasio retina

8F/&emeriksaan retina dapat menggunakan alat %ang diseut3! -talmoskop

8G/?ntuk menentukan seseorang uta =arna dapat dilakukan pemeriksaan3! ?ji 2s(hihara

;B/Tumor ganas mata %ang paling sering ditemukan pada anak!anak adalah3! >etinolastoma

;1/#emua dia=ah ini memiliki gejala mata tenang tapi visus turun mendadak, ke(uali3! Katarak

;:/Komplikasi %ang paling serius terhadap terhadap mata akiat pen%akit diaetes mellitus adalah3! Timuln%a diaeti( retinopati

;8/>etinitis pigmentosa adalah! #uatu pen%akit degenerasi pigmen epitel retina! #tadium a=al ditandai dengan gejala uta senja! Aapat menimulkan keutaan

;;/#eseorang di(urigai glau(oma ila tekanan ola matan%! :B J :1mmHg

;4/)amaran klinis glau(oma akut adalah s3! Mata merah, visus menurun


16/26

! #akit kepala heat dapat sampai muntah! $ilik mata depan dangkal

;D/.dan%a papil edema ilateral tanpa disertai gangguan visus merupakan tanda dari3! &eningkatan tekanan intrakranial

;/Tanda paling khas glau(oma (ongenital adalah3! $utalmos

;F/&eninggian tekanan ola mata dapat terjadi oleh keadaan!keadaan s3! &roduksi (airan pada adan siliar meningkat! Ekskvasi pada an%aman traekular erkurang/! $lokade pupil

;G/Tekanan ola mata dapat diukur dengan! Aigital! Tonometri

4B/Kapan veran oleh diuka pada pasien post operasi pterig%um! $esok pagi

41/Kapan pasien post operasi pterig%um (ontrol ke dokter3! $esok pagi

4:/$ila hendak mengoati pasien dengan salep! &alpera inerior

48/$ila hendak mengoati pasien dengan tetes mata! &alpera superior

4;/Memasang veran pada mata kiri %ang enar adalah kea rah! Miring ke kanan

44/.lat!alat %ang enar dipakai harus dilap %ang diasahi dengan! .ir lugol! 5arutan etadin! .l(ohol BC

4D/#pooling mata pada pasien lenorrhea dilakukan dengan (airan! $etadine 4C

4/&eriksa ulang laoratorium pada pasien lennorhea dilakukan setelah spooling erturut!turut! 8 kali

4F/#eelum dilakukan epilasi pada pasien trikiasis ditetes terleih dahulu dengan!


17/26

DB/?ntuk mengetahui ungsi ekskresi lakrimal, dilakukan dengan! ?ji anel/

-

- Essay1/ a/ ! >eraksi adalah sinar dating sejajar sumu ola mata mengalami pemiasan melalui medium reraksi pada adan

mata/- ! sedangkan emetrop adalah sinar dating sejajar sumuh ola mata tanpa akomodasi a%angan jatuh tepat pada

retina/- / ! Mioiadalah sinar dating sejajar sumu ola mata, tanpa akomodasi a%angan jatuh di depan retina/ Koreksi3

lensa spheris negative seke(il!ke(iln%a sampai mendapatkan visus teraik- ! Hiermetroiadalah sinar dating sejajar sumu ola mata, tanpa akomodasi a%angan jatuh di elakang retina/

Koreksi3 lensa spheris positi sekuat!kuatn%a sampai mendapatkan visus teraik/- ! $resbioadalah kelainan ketajaman penglihatan dimana pun(tum proximum letakn%a jauh dari jarak a(a

seseorang/ Timul mulai usia " ;B tahun, dikarenakan da%a akomodasi dan elastisitas lensa %ang erkurang/- Koreksi3 ! 5ensa spheris positi

! iasan%a usia ;Btahun "1/BB

! usia ;4 tahun "1/4B! usia 4B tahun ":/BB! usia 44 tahun ":/4B! usia DB tahun "8/BB

- Astigmatismusadalah sinar dating sejajar sumuh ola mata, diiaskan lensa leih 1 titik mementuk : idang

utama %g saling tegak lurus/- Koreksi3 astigmatisma regular3 dapat dikoreksi dengan lensa silindris- .stigmatisma ireguler3 tidak dapat dikoreksi dengan lensa silindris

a/ astigmatisma mioptikus- dua titik o(us, titik pertama diretina

/ astigmatisma hipermetrop- dua titik o(us, titik pertama diretina, titik %g lainn%a dielakang retina/

(/ .stigmatisma miop komplit- Kedua titik o(us jatuh didepan retina

d/ .stigmatisma hipermetrop komplit- Kedua titik o(us jatuh dielakang retina

e/ .stigmatisma mixtus- Titik pertama didepan, titik kedua dielakang retina/


18/26

:/ a/ 2ris3 memerikan =arna pada mata/- / 5ensa 3 erungsi untuk memiaskan (aha%a- (/ Vitreus humour adalah seagai (airan ola mata, seagai media reakta, integritas struktur/- d/ Makula3 agian dari retina %g memungkinkan mata melihat detil!detil- e/ retina 3 erungsi untuk menangkap (aha%a/

-

-

-

- Kerangka Pemeriksaan o5ta"mo"ogi $at 3ase !sesai keinginan dr#=artati SM%

-


19/26

-


20/26

-


21/26

(atara(t+

- ! Katarak @onular6lamelar

- J Katarak kortikonuklear *opasitas pada eerapa lapisan %ang

ereda+

- #entuk oasitas lensa

- J Katarak kuneiormis *Wedge-shaped cataract+

- J Katarak fsiormis *Fish-shaped cataract+

- J Katarak pulverulent *Powdery cataract+

- J Katarak stelatum *Star-shaped cataract+

- 1arna

- J Katarak runes(ent *brown cataract+

- J Katark nigra *black cataract+

- ,nset

- J Katarak kongenital

- J Katarak inantil *7 1 tahun+

- J Katarak juvenil *1!1: tahun+


22/26

- J Katarak presenilis *di a=ah usia ;B tahun+

- J Katarak senilis *9 ;B tahun+

- Asal

- J Katarak traumatik

- J Katarak s%ndermatotik

- J Katarak sekunder

-

- Tael :/: Klasifkasi opasitas lensa erdasarkan pen%ean%a

- #umer 3 #(holte, &o(ket .tlas o -phtalmolog%, Thieme, :BBD, pg 1;1

- Usia*peruahan photo!oxidative pada katarak senilis+

- Traumaokuli *mekanik+3 tumpul *kontusio+ atau tajam

*penetrasi+

- ,erasi okuli

- Vitrektomi pars plana

- -perasi pemuatan fstula- 2ridektomi perier

- $enyakit intraokular

- 2namasi3 uveitis kronik, endophthalmitis, emriopati ruella *)regg


23/26

s%ndrome+, s%philis, toxoplasmosis, dll/

- Tumor3 melanoma koroidal, dll

- Kondisi degenerati6distrof3 retinitis pigmentosa

- 2skemia intrao(ular primer3 ollo=ing (er(lage operation *string

s%ndrome+

- )laukoma sudut teruka akut *glaukome(kenL+

- Malormasi3 mikrophthalmia, &H&V, &eters anomal%, aniridia, dll- 2indrom

- Trisom% 18

- Trisom% 1F

- Trisom% :1

- #indrom Turner- #indrom 5o=e

- #indrom .lport, dll- $enyakit sistemik

- Kelainan metaolik 3 diaetes mellitus, galaktosemia, defsiensi

galaktokinase, defsiensi !galaktosidase *esum

s%ndrome, degenerasi hepatolentikular *Oilson disease+, gi@i uruk,

dial%sis, dll

- ir(ulator% disorders3 stenosis arteri karotikus *is(hemi(

ophthalmopath%+, pen%akit Taka%asu *pulseless disease+

- Katarak s%ndermatotik3 dermatitis atopik, sindrom Oerner *progeria


24/26

de=asa+, dll

- 5ain!lain 3 neurofromatosis *Nuptura kapsula posterior lensa


25/26

8/ &rolapsus dan degenerasi vitreus;/ H%phaema4/ Hemoragik ekspulsiD/ Aislokasi nu(leus ke dalam vitreus

-

- $ostoeratif- Aini1/ Edema kornea:/ $ekas luka8/ &rolapsus iris;/ $ilik mata depan %ang dangkal4/ HiemaD/ )laukoma/ Aislokasi 2-5F/ Endophthalmitis

-

- )anjut

1/ Katarak sekunder:/ %stoid ma(ular edema *ME+8/ Vitreous tou(h s%ndrome;/ Vitreous =i(k s%ndrome4/ ?)H s%ndrome *uveitis, glau(oma and h%phaema+D/ $ullous Keratopath%/ )laukoma

-

- D'ma"kan I"mm meski han)a sat a)at##tidak ada maksd ntk menggri( semoga $erman5aat(amien#


26/26

Catatan Tabel Mata

Documents