KARAKTERISTIK BAHAN PENGHANTAR LISTRIKPada umumnya ketahui,
bahwa untuk pelaksanaan penyaluran energi listrik dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu berupa saluran udara dan kabel tanah. Pada
saluran Udara, terutama hantaran udara telanjang biasanya banyak
menggunakan kawat penghantar yang terdiri atas: kawat tembaga
telanjang (BCC, singkatan dari Bare Cooper Cable), Aluminium
telanjang (AAC, singkatan dari All Aluminium Cable), Campuran yang
berbasis aluminium (Al-Mg-Si), Aluminium berinti baja (ACSR,
singkatan dari Aluminium Cable Steel Reinforced) dan Kawat baja
yang berisi lapisan tembaga (Cooper Weld). Sedangkan pada saluran
kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan penghantar
jenis tembaga dan aluminium, perkembangan yang sangat dominan pada
saluran kabel tanah adalah dari sisi bahan isolasinya, dimana pada
saat awal banyak menggunakan isolasi berbahan kertas dengan
perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian menggunakan
minyak ( jenis kabel ini dinamakan GPLK atau Gewapend Papier Lood
Kabel yang merupakan standar belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit
Bleimantel Aussenumheullung yang merupakan standar jerman, dan
jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa PVC
(Polyvinyl Chloride) dan XLPE (Cross-Linked Polyethylene). Jenis
bahan isolasi PVC dan XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan
merupakan bahan isolasi yang andal. Di waktu yang lalu, bahan yang
banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis tembaga (Cu).
Namun karena harga tembaga yang tinggi dan tidak stabil bahkan
cenderung naik, aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai
bahan kawat saluran listrik, baik saluran udara maupun saluran
kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk lain. Suatu
ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam
atau campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:
Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat
normalisasi, baik mengenai daya hantar listrik maupun mengenai
sifat-sifat mekanikal. Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang
lebih besar, namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering
dipakai untuk kawat pentanahan. Aluminium, yang memiliki kelebihan
karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya adalah daya hantar
listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat
kompetitif. Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan
dapat dikatakan bahwa secara praktis kini mulai lebih banyak
digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru
dari pada menggunakan tembaga. Aluminium berinti baja, yang
biasanya dikenal sebagai ACSR (Aluminium Cable Steel Reinforced),
suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat
baja pada inti kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna
meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak digunakan untuk
kawat saluran hantar udara. Aldrey, jenis kawat campuran antara
aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar 0,4 % 0,7 %),
Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % 0,35 %) dan ferum
(konsentrasinya antara 0,2 % 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan
mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak
rendah. Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi
lapisan tembaga.
Baja, bahan yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan
juga sebagai kawat pentanahan.
Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa bahan yang terpenting untuk
saluran penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga
kedua bahan tersebut banyak digunakan sebagai kawat pengantar
listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.
6kV ~ 35kV tembaga dan aluminium di kabel listrik tegangan
rendah berisolasi XLPE (YJV kabel, kabel YJV22, YJLV kabel, kabel
YJLV22) Kabel Daya XLPE Insulated. Kabel listrik berisolasi XLPE
adalah penggunaan metode kimia atau fisik, sehingga oleh molekul
polietilena linier menjadi struktur tiga dimensi jaringan,
termoplastik polietilena menjadi cross-linked polyethylene
termoset, sehingga meningkatkan polietilena penuaan perlawanan,
sifat mekanik dan ketahanan terhadap kapasitas lingkungan, dan
mempertahankan kinerja listrik yang baik. Konduktor berisolasi XLPE
kabel daya untuk memungkinkan jangka panjang suhu maksimum 90
derajat Celcius, lebih rendah kabel berisolasi, kabel berisolasi
PVC dan kabel polietilen terisolasi tinggi, dan memiliki bobot yang
ringan, struktur sederhana, mudah digunakan, ketahanan terhadap
korosi kimia dan peletakan tidak drop pembatasan, dll. 26/35KV
kabel power, kabel XLPE 18/30KV, 12/20KVYJV kabel, kabel
8.7/15KVYJV22, 6/10KV aluminium kabel cross-linked, 3.6/6KVYJLV
kabel single core. Tegangan rendah kabel XLPE standar produk
Standar Produk sesuai dengan GB12706 "tegangan 35V dinilai dan di
bawah, tembaga, aluminium berisolasi kabel plastik kekuasaan"
produksi standar, sementara juga didasarkan pada kebutuhan pengguna
yang direkomendasikan oleh International Electrotechnical
Commission standar IEC, Standar Inggris, Standar Jerman dan standar
AS. Produk ini diproduksi sesuai dengan standar "GB12706 atau IEC,
BS, DIN dan ICEA atas permintaan. Lingkup Aplikasi Produk ini cocok
untuk distribusi tegangan frekuensi daya dinilai 3.6/6kv ~ 26/35kv
transmisi listrik dan jaringan distribusi untuk digunakan anak.
Produk ini cocok untuk digunakan dalam transmisi listrik dan
saluran distribusi dengan tegangan frekuensi daya dinilai 3.6/6kv ~
26/35kv. Operasi karakteristik dengan fitur. Frekuensi tegangan
pengenal U0 / U adalah 3.6/6kv ~ 26/35kv. Nilai tegangan
listrik-frepuency U0 / U: 3.6/6kv ~ 26/35kv. The suhu konduktor
kabel maksimum yang diijinkan: 90 . Max.admissible operasi suhu
konduktor: 90 . Sirkuit pendek (waktu terpanjang tidak lebih dari
5s) kabel konduktor tidak melebihi suhu maksimum 2500C. Max pendek
circurt suhu. Konduktor tidak melebihi 2500C (5s durasi maksimum).
Ketika peletakan kabel tidak boleh kurang dari 00C suhu ambien.
Suhu ambien dalam proses instalasi tidak harus di bawah 00C.
tikungan radius: tiga-inti kabel tidak diameter kurang dari 15 kali
kabel; singlecore kabel tidak diameter kurang dari 20 kali kabel.
Radius bending dari kabel single core tidak boleh kurang dari 20
kali diameter kabel. Radius bending dari kabel single core tidak
boleh kurang dari 15 kali
diameter kabel. Kabel penunjukan pemilihan dinilai Tegangan
tegangan Tegangan Cable harus dinilai cocok untuk kondisi operasi
sistem kabel, dengan U0 / U (Um) kv kata. U0-konduktor kabel
dirancang logam perisai di tanah atau antara tegangan frekuensi
daya pengenal; Ukonduktor kabel dirancang untuk digunakan antara
tegangan frekuensi daya pengenal; Um-peralatan dapat menahan
"sistem tegangan tertinggi" maksimum. Tegangan pengenal kabel untuk
applixation tertentu harus cocok untuk kondisi operasi dalam sistem
di mana kabel digunakan, dan dinyatakan dalam bentuk U0 / U (Um)
kv. Dimana: U0-tegangan daya frekuensi pengenal antara konduktor
dan bumi layar logam, kabel yang dirancang; U - tegangan daya
frekuensi pengenal antara conductos, kabel yang dirancang; Um-Nilai
maksimum "tegangan sistem tertinggi" yang mungkin beused peralatan.
Tiga-fase sistem dengan kabel U0 nilai yang direkomendasikan
sebagai berikut: Nilai U0 yang direkomendasikan untuk kabel yang
akan digunakan dalam sistem fase tiga tercantum di bawah ini:
Sebuah sistem kelas sistem seperti dan setiap konduktor fase dan
konduktor pembumian untuk menghubungi, dalam sistem dapat
dipisahkan dalam 1min Kelas B sistem sistem tersebut hanya mencakup
jangka pendek fase-tunggal tanah kondisi kesalahan, kesalahan waktu
tanah harus tidak lebih dari 1 jam, tetapi dalam hal apapun, tidak
lebih dari 8h total durasi dari masing-masing kesalahan tanah tidak
melebihi 125h: Kelas C sistem bukan milik Sebuah sistem, kelas
kelas B. Sistem kategori A Kategori ini terdiri atas sistem di mana
setiap konduktor fase yang datang dalam kontak dengan bumi atau
konduktor bumi. Apakah terputus dari sistem dalam 1 menit. Sistem
kategori B Kategori ini meliputi mereka sistem yang, di bawah
faultconditions, dioperasikan, dioperasikan untuk ashorttimewith
satu fase periode earthed.This tidak boleh melebihi 1 jam periode
Fora lagi,. Tidak melebihi 8h pada setiap kesempatan, dapat
ditoleransi. total durasi kesalahan bumi di tahun apapun tidak
boleh melebihi 125h. Sistem categeory C Kategori ini terdiri dari
semua sistem yang tidak jatuh ke A dan B Kabel Jenis model kabel
Model Tipe Penetapan Nama Aplikasi Aplikasi Tembaga klorida YJV
berselubung XLPE kabel listrik konduktor Tembaga, berisolasi XLPE
dan berselubung PVC kabel listrik di dalam ruangan, terowongan dan
parit dan tempat-tempat lain, tidak tahan kekuatan mekanik
eksternal. Kabel inti tunggal diletakkan dalam pipa magnetik tidak
diperbolehkan. Untuk peletakan ruangan, intunnel atau parit kabel,
tak tahan eksternal mekanis-icalforces.Single-inti kabel pada
duktus magnet tidak diperbolehkan YJLY Aluminium konduktor
berisolasi XLPE vinil berselubung kabel power konduktor aluminium,
berisolasi XLPE dan berselubung PVC kabel listrik Tembaga klorida
YJY berselubung XLPE kabel power konduktor Tembaga, kabel listrik
berisolasi XLPE dan PEsheathed
Aluminium klorida YJLY berselubung konduktor berisolasi XLPE
kabel power Alumimium, kabel listrik berisolasi XLPE dan PEsheathed
YJV22 tembaga berisolasi XLPE inti baja lapis baja pita konduktor
listrik berselubung PVC kabel tembaga, berisolasi XLPE, baja lapis
baja dan PVC kaset berselubung kabel power dalam ruangan,
terowongan, parit kabel, atau dikubur petelur, dll, dapat menahan
tertentu kekuatan mekanik, tetapi tidak mampu tarik besar. Untuk
meletakkan dalam ruangan, di dalam terowongan, kabel parit, atau
langsung di tanah, mampu menanggung mechanicalforces eksternal,
tetapi tidak mampu menanggung gaya tarik besar. YJLV22 Aluminium
XLPE konduktor berinsulasi PVC baja lapis baja pita kabel power
berselubung konduktor aluminium, berisolasi XLPE, baja lapis baja
pita dan PVC kabel listrik berselubung YJV23 tembaga berisolasi
XLPE inti baja lapis baja pita konduktor listrik berselubung PVC
kabel tembaga, berisolasi XLPE, baja lapis baja pita dan PVC kabel
listrik berselubung YJLV23 Aluminium XLPE konduktor berinsulasi PVC
baja lapis baja pita kabel power berselubung konduktor aluminium,
berisolasi XLPE, baja lapis baja pita dan PVC kabel listrik
berselubung YJV32 tembaga berisolasi XLPE inti kawat baja lapis
baja berselubung PVC kabel listrik konduktor Tembaga, berisolasi
XLPE, kawat baja lapis baja dan PVC kabel listrik berselubung dalam
ruangan, terowongan, parit, lubang atau meletakkan bawah tanah,
dll, dapat menahan mekanik kekuatan dan kekuatan tarik. Untuk
meletakkan dalam ruangan, di dalam terowongan, kabel perancis,
kekuatan baik atau langsung di tanah, mampu menahan kekuatan
mekanik eksternal, dan pasti. YJLV32 Aluminium XLPE konduktor
berinsulasi PVC kawat baja lapis baja berselubung kabel power
konduktor aluminium, berisolasi XLPE, kawat baja lapis baja dan PVC
kabel listrik berselubung YJV33 tembaga berisolasi XLPE inti kawat
baja lapis baja berselubung PVC kabel listrik konduktor Tembaga,
berisolasi XLPE, kawat baja lapis baja dan PVC kabel listrik
berselubung YJLV33 Aluminium XLPE konduktor berinsulasi PVC baja
lapis baja pita kabel power berselubung konduktor aluminium,
berisolasi XLPE, kawat baja lapis baja dan PVC kabel listrik
berselubung
Jenis Kabel Bawah Tanah
Jenis Kabel Bawah Tanah Menurut jumlah dan susunan hantarannya,
kabel bawah tanah meliputi : - Kabel hantaran tunggal (single core
cable) - Kabel tiga hantaran (three core cable) - Kabel sektoral
(sector cable) - Kabel dengan netral konsentris Tetapi kabel lebih
lazim disebut menurut jenis isolasinya. Ada beberapa isolasi kabel
yaitu : - Kertas (di impegnasi di dalam cairan minyak) - Karet -
Kain (dengan vernis) - PVC (Poly Vinyl Chloride) - PE (Poly
Ethylene) - XLPE (Cross Linked Poly Ethylene) Selain itu menurut
jenis konduktor yang digunakan, dikenal ada kabel tembaga dan kabel
aluminium. Kini orang mulai berangsur angsur meninggalkan kabel
tembaga dan beralih menggunakan kabel aluminium, meskipun dialiri
tembaga secara elektris maupun pisik lebih baik. Sedang dari segi
isolasi, sekarang orang mulai menggunakan XLPE yang memiliki
ketahanan kerja lebih baik, meskipun harganya mahal mahal
dibandingkan dengan isolasi sintetis jenis lain. XLPE mempunyai
karakteristik paling baik. Tetapi pada umumnya isolasi sintetis
mempunyai kelebihan di bandingkan dengan isolasi kertas yaitu -
Lebih bersih - Ringan, karena tak memerlukan selubung logam -
Perbaikan dan pemeliharaannya mudah - Cara penyambungannya
sederhana - Suhu kerjanya lebih tinggi (khusus XLPE), karena itu
kapasitas penyalurannya besar. Jenis kabel yang sering di gunakan
pada sistem saluran distribusi yaitu pada tegangan kerja 6 kv
sampai 30 kv dan saluran sub transmisi pada tegangan kerja 30 kv
sampai 220 kv adalah : 1. Kabel ikat (balted cable) 2. Kabel H
(Hoclstadter, sercened cable) 3. Kabel isolasi sintetis 4. Kabel
isolas minyak (oil filled cable) 5. Kabel SL (Separated Lead) dan
SA (Separated Aluminium) 6. Kabel H.S.L
JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH5-1 Konsep Dasar dan
Sistem
5-1-1 Ruang LingkupSistem tegangan menengah s/d 35 kV, sistem
konstruksi saluran udara, dan saluran kabel tanah. Dasar
pertimbangan; Ditinjau dari segi persyaratan teknis masih memenuhi
syarat untuk digunakan dan dari segi ekonomis termasuk murah
harganya dan jika ditinjau dari estetika (keindahan) maka kabel
tanah hanya dipasang untuk keperluan keamanan dan keindahan pada
daerah khusus karena biayanya masih relatif mahal. Dari segi
pelayanan maka pemasangan kabel tanah akan menunjang kontinuitas
pelayanan, karena tidak mudah terkena gangguan alam.
5-1-2 Karakteristik PerlengkapanPada umumnya material-material
utama perlengkapan distandarisir, disesuaikan dengan karakteristik
perlengkapan untuk mempermudah stock manajemen, mengurangi variasi
penyediaan perlengkapan, Fasilitas gudang, dan menyederhanakan
variasi tugas petugas, operasi.& pemeliharaan. Karakteritik
teknis, contoh : PT: PLN (Persero) Distribusi DKI Jakarta &
Tangerang, Material TM terdiri dari: Rated insulation voltage , 24
kV V Test power frequency. 24 kV, 50 c/s Ketahanan Impulse (BTL.-
SID) 125 kV Arus nominal .....A Test ketahanan hubung pendek 12,5
kA ,1 detik Short circuit making capacity 31.5 kA
5-1-3 Perlengkapan Hubung Bagi TR Gardu Distribusi Test power
frekuensi tegangan fasa-fasa 2-3 Kv,1 menit Test ketahanan impulse
20 KV Test power frekuensi tegangan fasa-tanah 10 KV, 1 menit
Arus nominal Busbar ....A Keseragaman acceptance test. (Ageing
test, impulse test, mechanical stength test, maintenance
requirements, power frequency test, dan lainlain). Short times with
stand current dalam waktu 0,5 detik
5-1-4 Karakteristik Jaringan Distribusi Saluran Kabel Tanah Pada
gardu induk, pemutus tenaga dengan relai proteksi (non
directional). Jaringan penghantar; Multicore belted cable, Single
belted cable, Ukuran 95 mm2, 150 mm2, 240 mm2, Tingkat kontinuitas
pelayanan tinggi, Sistem 3 fasa dengan gardu distribusi kapasitas
besar. Struktur jaringan: Radial open ring, pada jarak yang sangat
pendek dapat dipertimbangkan sistem radial. Jangkauan pelayanan;
maksimum 8 km panjang rute lintasan. Rugi tegangan; Diatur pada
batas normal operasi dengan: - Tap changer pada transformator
tenaga di gardu induk (on-load). - Tap changer off load t 5 % pada
gardu distribusi. Gardu distribusi Gardu beton dengan dilengkapi: -
Load breakswitch pada kabel keluar - Isolating switch pada kabel
masuk (Kadang-kadang dipakai juga load breakswitch pada kabel
masuk) Pengaman transformator dengan HRC fused. Pembatas beban
dengan relai pembatas dan trafo tegangan pada pelanggan tegangan
menengah. Gardu kiosk/metal (lad). - Perlengkapan sama dengan gardu
beton. - Kapasitas 1 transformator maksimum 630 kVA. Tingkat
kontinuitas pelayanan.
- Orde menit untuk pemulihan gangguan. - Orde detik (short
break) pada gardu dengan memakai, network protector (automatic
change over). Pengaman Jaringan. - Relai overcurrent fasa-fasa dan
groundfau4t relay pada gardu induk. - HRC fused pada gardu
distribusi untuk pengaman trafo. - Setting relai 0,47 detik pada
gardu induk. Pentanahan Sistem. - Memakai tahanan rendah 12 ohm
pada transformator gardu induk. - Membatasi arus gangguan tanah
sampai dengan 1000 A selama 1 detik: Kontruksi Jaringan - Ditanam
sedalam miimal 0,8 meter. - Untuk single core cable tiap 2 km,
ditransposisi. Transformator - Kapasitas transformator ukuran besar
250 kVA, 315 kVA, 400 kVA, 630 kVA, 1 MVA dengan 1 atau 2 trafo per
gardu.
5-1-5 Karakteristik Jaringan Distribusi Saluran Udara Pada gardu
induk: pengaman circuit breaker dengan automatic redoser (pemutus
balik). Jaringan Penghantar - A 3 C, A 2C, ACSR - Single core cable
- Twisted cable - Ukuran 35 mm2, 50 mm2, 70,mm2, 150 mm2, 187;5
mm2, 240 mm2. Secara umum penggunaan pada daerah dengan kepadatan
beban rendah: - Pedesaan - Kota kecil
- Daerah penyangga - Konstruksi " Antara" Sifat Pelayanan -
Jangkauan luas - Tingkat keandalan penyaluran relatif rendah -
Murah dan mudah dibangun. - Tingkat perawatan tinggi. -
Pemeliharaan lebih sulit - Sistem 3 fasa dan atau 1 fasa. Struktur
Jaringan : - Umumnya beberapa tempat membentuk radial terbuka (open
ring) sesama fider utama. Pengaman Jaringan - Circuit breaker pada
gardu induk dengan relai overcurrent phasaphasa dan groundfault non
directional, dan directional untuk sistem PLN Distribusi Jawa
Timur. - Automatic redoser pada titik-titik tertentu. -
Sectionalizer pada jaringan cabang - Cut-out fuse pada jaringan
dengan cabangan ranting. - Pole switch pada tiap 4 km. - Arrester
tipe 5.0 untuk tiang tengah dan tipe 10 KA untuk Tang ujung serta
pada gardu distribusi dan pertemuan dengan kabel tanah. Gardu
Distribusi Beton Portal Cantol (3 fasa, 2 fasa, 1 fasa) Tiang
penyangga. - Tinggi 11 m, 12 m, 13 m, 15m.
- Kekuatan tiang : 200 daN, 350 daN, 500 daN, 800 daN, 1200 daN.
- Jenis tiang - Beton, besi - Kerangka - Sela tanduk pada isolator
gantung di tiang akhir dan isolator TM transformator. Sistem
Pentanahan - Pentanahan pada BKT Tang dengan nilai tahanan tanah
maksimum 10 ohm. - Pentanahan sistem bersama dengan penghantar
netral jaringan'Tegangan rendah. - Pentanahan sistem pada
transformator gardu induk dengan tahanan 40 ohm, 500 ohm dan atau
solid grounded/ pentanahan langsung pada sistem jaringan netral
bersama. Kapasitas-kapasitas Transformator - Pada gardu beton,
kapasitas besar. - Pada gardu portal/cantol, kapasitas 25 kVA, 50
kVA , 160 kVA, 250 kVA, 315 kVA, 400 kVA, sistem 3 fasa atau 25
kVA, 50 kVA satu fasa pada sistem jaringan netral bersama. -
Cut-out fused dan arrester untuk proteksi transformator distribusi.
- Gardu distribusi beton, portal, cantol.
5-1-6 Kontinyuitas Pelayanan Tingkat pelayanan yang akan
diberikan menentukan aspek teknis/ekonomis sistem yang diperlukan
dan harga jual (tarif listrik) Tingkat pelayanan biasanya
ditentukan oleh parameter: - SAIDI (System Average Interuption
Duration Index), adalah rata-rata indeks lama waktu padam Contoh :
Lama padam 2 jam selama 1 tahun - SAIFI (System Average
Interruption Frekuency Index), adalah indeks jumlah kali padam
dalam 1 kurun waktu. Misalnya : 12, kali gangguan selama 1
tahun.
Contoh pada PT. PLN (Persero), menentukan 5 tingkat pelayanan. -
Padam orde beberapa jam. Contoh : SUTM tanpa sistem proteksi
memadai (desadesa). - Padam orde maksimum 30 menit Misalnya pada
daerah perkotaan. - Padam orde beberapa menit Misalnya sistem
dengan sistem scada remote controlled (DCCUPD). - Padam orde
beberapa detik. Misalnya dengan Automatic Switch. - Tanpa padam,
spot load sistem yang dipasok dari 2 penyulang.
5-1-7 Langkah-langkah Meningkatkan Kontinyuitas Pelayanan Sistem
proteksi jaringan (relai pentanahan, redoser). Sistem perlengkapan
jaringan (pole switch, load break) Prosedur manuver (SOP) Sistem
scada-unit pengatur distribusi (DCC-UPD). Manajemen pemeliharaan
(SOP HAR, peralatan, dan lain-lain). Manajemen perencanaan sistem
dan perencanaan penyambungan baru. Manajemen operasi (mobil unit,
dinas gangguan). Manajemen komunikasi (radio area, unit operasi).
Manajemen perbekalan (material harian) SDM yang kompeten dan
profesional (KSA, iklat). PDKB Pemakaian saluran udara berisolasi,
tree guard, pada daerah. daerah rawan pohon. Pemakaian kawat tanah
sebagai pelindung sambaran langsung petir.
Interloop antar penyulang.
5-1-8 Aspek Proteksi pada JTM Tujuan : - Pengaman manusia/
lingkungan. - Pengamanan alat peralatan (kerusakan minimal) -
Pelayanan, selektifitas pemadaman. Macam-macam gangguan -
Persistent/menetap - Umumnya pada SKTM - Non persistent/temporer,
Umumnya pada SUTM Jenis relay dan penempatannya - Pola proteksi
pada saluran kabel tanah - Pada sisi 20 kV gardu induk
transformator 150 kV/20 kV. - Overcurrent relay - OCR - OCR -
Groundfault relay
5-1-9 Aspek Proteksi pada Pembangkit- Tegangan keluar pembangkit
diatas 1 MW umumnya dengan pengenal 1 s/d 11 kV. - Jadi persyaratan
A.L. PHB utama juga dilengkapi dengan relai-relai elektris.
5-1-10 Aspek Pembumian pada JTMPembumian JTM dilakukan pada
titik bintang transformator tenaga.
5-1-11 Aspek-aspekPembumian titik netral transformator tenaga di
Garduk Induk pada - Kerusakan akibat hubung pendek jaringan. -
Keselamatan lingkungan.
- (manusia, mahluk hidup) akibat hubung pendek dengan JTR.I -
Selektifitas penyulang yang mengalami gangguan. - Pengaruh terhadap
sistem telekomunikasi. Faktor 1,2,4 menghendaki arus gangguan
rendah. Faktor 3 menghendaki arus gangguan besar.
5-1-12 Pola jaringan TM berdasarkan aspek pembumianPola jaringan
melalui pembumian tahanan rendah. a). R = 12 ohm, sistem 3 fasa, 3
kawat untuk saluran udara. R = 40 ohm, sistem 3 fasa, 3 kawat untuk
saluran kabel tanah. Contoh : Jakarta, Jabar, Luar Jawa. b). Pola
Jaringan melalui pembumian tahanan tinggi R = 500 ohm. Contoh di
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. c). Pola jaringan melalui
pembumian langsung. R = 0 / kecil sekali Contoh : sistem 3 fasa, 4
kawat multi grounded system di Jawa Tengah. d). Pola jaringan tanpa
pembumian tidak ada pembumian netral pada sisi TM. Umumnya di luar
Jawa
5-1-13 Karakteristik jaringan dengan pembumian tahanan
rendahContoh di PT. PLN (Persero) Jakarta Raya Sistem jaringan 3
fasa 3 kawat. Jaringan radial atau radial open - loop. Sistem
proteksi dengan: Overcurrent relay untuk gangguan phasa-phasa.
Groundfault relay, gangguan hubung tanah. HRC fused dan cut-out
fused untuk pengaman transforrnator Arrester untuk pengaman petir
Relay murah Pengaruh tegangan langkah kecil
Pemakaian peralatan proteksi lebih mudah. Pengaruh gangguan
magnetik pada saluran telepon relatif kecil. Sistem 20 KV : . [z] =
20 ohm I Gangguan : 1000 A [z] = 40 ohm I Gangguan : 300 A 5-1-14
Karakteristik jaringan dengan pembumian tahanan tinggi Contoh di
PT. PLN (Persero) Jawa Timur Sistem 3 fasa, 3 kawat. Jaringan
radial atau radial open - loop. Sistem proteksi :. Overcurrent
differential relay dengan automatic recloser pada circuit breaker
gardu induk. Automatic recloser pads seksi-seksi jaringan dengan
sensor tegangan Automatic sectionalizer pada pencabangan jaringan
Cut - out fused untuk pengaman transformator Arrester untuk
pengaman petir Relay mahal memakai relai arah (directional relay)
Selektifitas dan koordinasi dengan pengaman lain memakai sensor
tegangan. Gangguan terhadap saluran telekomunikasi kecil. [Z] = 500
ohm. I gangguan 24 A
5-1-15 Karakteristik jaringan dengan pembumian langsungContoh di
PT. PLN (Persero) lawa Tengah Sistem jaringan 3 fasa, 4 kawat
(Multi grounded system). SUTM dengan kawat netral sisi TM dijadikan
satu dengan kawat netral sisi TR, yang ditanahkan setiap 500 meter.
Jaringan umumnya radial.
Gardu distribusi type portal dengan transformator 3 fasa dan
type cantol dengan transformator 1 fasa. Sistem proteksi -
Overcurrent relay dengan automatic recloser, berkoordinasi dengan
sectionalizer pada seksi-seksi tertentu saluran utama clan
pencabangan. - Cut - out fused 1 fasa pada saluran pencabangan 1
fasa. - Cut - out fused untuk pengaman trafo. - Arrester untuk
pengaman petir. - Relai murah, arus gangguan besar - Cocok untuk
jangkauan jaringan luas. - Koordinasi dengan pengaman sisi hilir
mudah - Perlu kawat tanah pada sisi TM.
5-1-16 Karakteristik jaringan tanpa pentanahan Umumnya listrik
desa dengan trafo distribusi sebagai step up dari sisi TR kesisi
TM. Hanya ada pengaman cut-out clan arrester pada transformator
distribusi. Kadang-kadang dilengkapi relai tegangan tidak seimbang
pada penyulang TM keluar. Apabila terjadi gangguan tanah UFR mesin
PLTD jatuh.
5-1-17 Titik pembumian pada sistem TM Pada titik netral
transformator tenaga. Pada jaringan saluran udara TM tiap 3 tiang.
Pada arrester. Pada terminasi kabel masuk sel gardu induk Pada
titik netral transformator distribusi. Semua BKT dibumikan. Nilai R
: Maksimum 10 ohm pada tiang
Maksimum 0,2 ohm pada titik netral transformator distribusi
5-1-18 Titik-titik pembumian pada jaringan TM
5-1-19 Ketentuan-ketentuan Tentang Persyaratan InstalasiTegangan
Menengah PUIL 2000 PUIL 2000 mencakup persyaratan-persyaratan
instalasi listrik sampai dengan tegangan 35 kilo Volt dalam
bangunan dan di luar bangunan, mencakup:
Perancangan, Pemasangan, Pemeriksaan, Pengujian, Pelayanan,
Pemeliharaan, Pengawasan. Bahasan-bahasan pada persyaratan
instalasi jaringan distribusi tegangan menengah berikut ini adalah
bahasan-bahasan mengenai persyaratan instalasi baik pada jaringan
ataupun gardu listrik. Standard-standard konstruksi yang ada dan
dipakai khususnya terbitan PT. PLN (Persero) digunakan sebagai
contoh aplikasi.
5-1-20 Susut Tegangan pada Sistem 3 fasa 3 kawat 20 kV Susut
tegangan pada jaringan distribusi TM dibatasi dengan batasbatas
sadapan pada transformator distribusi. Contoh : Sadapan
transformator distribusi 5 % pada tegangan pelayanan/tegangan
nominal. Namun apabila akan dihitung besarnya susut tegangan pada
jaringan jika memikul beban dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode perhitungan dapat dilakukan antara lain dengan: - Metode
impedansi jaringan Perhitungan secara klasik impedansi jaringan dan
arus beban. - Metode momen listrik. Perhitungan berdasarkan
tabel-tabel momen listrik yang telah disusun. - Metode grafis
Perhitungan berdasarkan kurva-kurva susut tegangan, panjang
jaringan, penampang hantaran dan jenis hantaran. - Perhitungan
berdasarkan tabulasi susut tegangan per km jaringan. Uraian-uraian
berikut diambil contoh untuk metode moment listrik, mengingat
metode ini paling mudah diterapkan.
5-2 Saluran Kabel Tanah Tegangan MenengahKabel tanah Tegangan
Menengah yang dipakai adalah kabel tanah dengan pelindung mekanis
bagian luar (pita baja), dengan berpelindung medan magnet dan
elektris. Kabel dapat berbentuk multicore belted cable atau single
core full isolated cable. Dipakai kabel Alluminium berurat dipilin
dengan bahan isolasi XLPE. Pada umumnya kabel tegangan menengah ini
terdiri atas 3 x 1 core atau 1 x 1 core
dengan ukuran penampang 300 mm2, 240 mm2, 185 mm2, 150 mm2, 70
mm2, dan 25 mm2. Pemilihan pemakaian tergantung beban/kerapatan
beban yang dilayani. Kabel tanah diletakkan pada minimum: - 0,8
meter di bawah permukaan tanah pada jalan yang dilewati kendaraan.
- 0,6 meter di bawah permukaan tanah pada jalan yang tidak dilewati
kendaraan. - Lebar galian sekurang-kurangnya 0,4 meter Catatan:
Ketentuan ini sangat bergantung pada peraturan daerah setempat.
Contoh di Jakarta kabel digelar pada minimum 1,1 meter di bawah
permukaan tanah. Kabel harus dilapisi pasir halus setebal minimum 5
cm dari permukaan kulit kabel dan bagian atas diberi pelindung
mekanis untuk maksud keamana terbuat dari beton, batu atau bata
(lihat gambar penampang galian kabel tanah menurut standard
konstruksi PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Tangerang). Kabel
tegangan lebih tinggi berada di bawah yang bertegangan rendah.
5-2-1 Konstruksi persilangan kabel telekomunikasi dan kabel
listrik non PLN.- Kabel listrik harus di bawah kabel telekomunikasi
kabel harus dilindungi dengan pelindung (pipa beton belah, plat
beton, pipa yang tahan api). Kedua sisi persilangan pelindung di
tambah 0,5 meter. - Jika jarak antara kabel tanah dengan kabel
telekomunikasi kurang dari 0,5 meter pelindung harus di dua kalikan
(tambahan pelat beton). - Bila kabel telekom sejajar dengan kabel
TM panjang selama sejajar harus dimasukkan dalam pipa beton belah,
pelat beton atau sejenis. - Jarak kabel tanah dengan instalasi
telekom minimal 0,3 meter dan harus diberi pelindung (termasuk
tiang telekom). (lihat standard konstruksi PT. PLN (Persero) ).
5-2-2 Persilangan kabel tanah TM dengan rel kereta api,- Rel ka
bel harus berjarak minimal 2 meter dari rel kereta api. - Jika
terjadi persilangan, kabel harus dimasukkan dalam pipa gas dengan
diameter minimal 4 inchier (10 cm) dan diiebihkan 0,5 meter dari
masing-masing garis vertikal kid kanan rel kereta dengan kedalaman
2 meter dibawah rel kereta api. - Hal yang sama jika melintas
dipekarangan atau bangunan PT. KAI.
Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem tenaga listrik terdiri
atas tiga bagian utama yaitu sistem pembangkitan, sistem transmisi
dan sistem distribusi. Dari ketiga sistem tersebut, sistem
distribusi merupakan bagian yang letaknya paling dekat dengan
konsumen, fungsinya adalah menyalurkan energi listrik dari suatu
Gardu Induk distribusi ke konsumen. Adapun bagian-bagian dari
sistem distribusi tenaga listrik adalah :
Gardu Induk Distribusi Jaringan Primer (JTM) Transformator
Distribusi Jaringan Sekunder (JTR)
Klasifikasi Sistem Jaringan Distribusi Jaringan distribusi
dikategorikan kedalam beberapa jenis, sebagai berikut ; a. Tegangan
pengenalnya :
JTM 20 KV JTR 380/220 Volt
b. Konfigurasi jaringan primer
Jaringan distribusi pola radial Jaringan distribusi pola loop
Jaringan distribusi pola loop radial Jaringan distribusi pola grid
Jaringan distribusi pola spindel
c. Konfigurasi penghantar jaringan primer
Konfigurasi penghantar segitiga Konfigurasi penghantar vertikal
Konfigurasi penghantar horisontal
d. Sistem Pentanahan Jaringan Distribusi di Indonesia Pentanahan
titik netral adalah hubungan titik netral dengan tanah, baik
langsung maupun melalui tahanan reaktansi ataupun kumparan
Petersen. Di Indonesia sistem pentanahan meliputi empat macam,
yaitu ; 1. 2. 3. 4. Sistem distribusi tanpa pentanahan Sistem
distribusi pentanahan tak langsung (dengan tahanan) Sistem
distribusi pentanahan langsung (solid) Sistem distribusi pentanahan
dengan kumparan Petersen
Gangguan Sistem Distribusi Jenis gangguan hubung singkat yang
sering terjadi : a. Hubung singkat satu fasa ke tanah Hubung
singkat satu fasa ke tanah adalah gangguan hubung singkat yang
terjadi karena flashover antara penghantar fasa dan tanah (tiang
travers atau kawat tanah pada SUTM). Gangguan ini bersifat
temporer, tidak ada kerusakan yang permanen di titik gangguan. Pada
gangguan yang tembusnya (breakdown) adalah isolasi udaranya, oleh
karena itu tidak ada kerusakan yang permanen. Setelah arus
gangguannya terputus, misalnya karena terbukanya circuit breaker
oleh relay pengamannya, peralatan atau saluran yang terganggu
tersebut siap dioperasikan kembali. Jika terjadi gangguan satu fasa
ke tanah, arus gangguannya hampir selalu lebih kecil daripada arus
hubung singkat tiga fasa. Adapun formula perhitungan arus hubung
singkatnya adalah : I = 3 . E / ( Z1 + Z2 + Z0 + 3 Zf )
b. Hubung singkat dua fasa Hubung singkat dua fasa adalah
gangguan hubung singkat yang terjadi karena bersentuhannya antara
penghantar fasa yang satu dengan satu penghantar fasa yang lainnya
sehingga terjadi arus lebih (over current). Gangguan ini dapat
diakibatkan oleh flashover dengan pohon- pohon yang tertiup oleh
angin. Jika terjadi gangguan hubung singkat dua fasa, arus hubung
singkatnya biasanya lebih kecil daripada arus hubung singkat tiga
fasa. Adapun formula perhitungan arus hubung singkatnya adalah
:
I = E . 3 / ( Z1 + Z2 + Zf ) c. Hubung singkat tiga fasa Hubung
singkat tiga fasa adalah gangguan hubung singkat yang terjadi
karena bersatunya semua ketiga penghantar fasa. Gangguan ini dapat
diakibatkan oleh tumbangnya pohon kemudian menimpa kabel jaringan.
Adapun formula perhitungan arus hubung singkatnya adalah : I = E /
( Z1 + Zf ) Keterangan : E Z1 Z2 Z0 Zf = Tegangan fasa = Tegangan
fasa-fasa / 3 dalam Volt = Impedansi urutan positip rangkaian dalam
Ohm = Impedansi urutan Negatip rangkaian dalam Ohm = Impedansi
urutan Nol rangkaian dalam Ohm = Impedansi Gangguan dalam Ohm
Sistem JTM 20 KV PLN a. Pasokan daya distribusi 20 KV Pasokan
daya listrik pada sistem distribusi 20 KV PLN didapat dari sitem
penyaluran 150 KV atau 70 KV melalui trafo tenaga yang berfungsi
sebagai trafo step down 150/20 KV atau 70/20 KV yang terpasang di
Gardu Induk dengan kapasitas yang bervariasi antara 5, 10, 20, 30
s/d 60 MVA. Dengan berkembangnya sistem kelistrikan, sistem
penyaluran 150 KV PLN menjadi sudah besar sekali terinterkoneksi
antara area satu dengan area lainnya. Khusus di pulau Jawa,
kapasitas saluran 150 KV sudah sampai pada level 1000 s/d 2000 A
per sirkit dan kapasitas hubung singkat di Bus 150 KV sudah
mencapai ribuan MVA. b. Sistem distribusi 20 KV Keluaran dari trafo
daya dikumpulkan dulu pada Bus 20 KV di kubikel Gardu Induk untuk
kemudian di distribusikan melalui beberapa penyulang 20 KV ke
konsumen dengan jaringan berupa Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM) atau Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM). Khusus SUTM,
jaringan bisa ditarik sepanjang puluhan sampai ratusan Km termasuk
percabangannya dan biasanya ada diluar kota besar. Seperti
diketahui di Indonesia, jaringan dengan konduktor telanjang yang
digelar di udara bebas banyak mengandung resiko terjadi gangguan
hubung singkat fasa-fasa atau satu fasa-tanah.
Disepanjang SUTM terdapat percabangan yang dibentuk didalam
Gardu Distribusi atau Gardu Tiang. Sementara jaringan SKTM relatif
lebih pendek dan berada di dalam kota besar dengan jumlah gangguan
relatif sedikit. Bila terjadi gangguan itu biasanya pada sambungan
yang akan merupakan gangguan permanen. Seperti halnya di jaringan
SUTM, di jaringan SKTM juga terdapat Gardu Distribusi untuk
percabangan ke beban konsumen atau percabangan SKTM. Seringnya
gangguan hubung singkat di jaringan menyebabkan sering pula relay
proteksi bekerja dan sesering itu pula trafo daya menderita pukulan
hubung singkat yang dapat memperpendek umur trafo daya tersebut.
Dengan sudah besarnya kapasitas sistem 150 KV, boleh dikatakan
hubung singkat di Bus 20 KV tergantung dan dibatasi oleh besarnya
kapasitas trafo daya. Peralatan Proteksi Pada Sistem Distribusi JTM
20 KV Peralatan proteksi pada sistem distribusi JTM 20 KV terdiri
dari : 1. Relay arus lebih (Over Current Relay/OCR) Relay arus
lebih adalah relay yang bekerja terhadap arus lebih, ia akan
bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai settingnya ( I set
). Prinsip kerja OCR pada dasarnya adalah suatu alat yang
mendeteksi besaran arus yang melalui suatu jaringan dengan bantuan
trafo arus. Harga atau besaran yang boleh melewatinya disebut
dengan setting. Macam-macam karakteristik relay arus lebih (Over
Current Relay/OCR) : a. Relay waktu seketika (Instantaneous relay)
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda), ketika arus yang
mengalir melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu
beberapa mili detik (10 20 ms). Relay ini jarang berdiri sendiri
tetapi umumnya dikombinasikan dengan relay arus lebih dengan
karakteristik yang lain. b. Relay arus lebih waktu tertentu (
Definite time relay) Relay ini akan memberikan perintah pada PMT
(pemutus tenaga) pada saat terjadi gangguan hubung singkat dan
besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Iset), dan jangka
waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja relay diperpanjang
dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya arus yang
mengerjakan relay. c. Relay arus lebih waktu terbalik (Inverse
time) Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung
dari besarnya arus secara terbalik, makin besar arus makin kecil
waktu
tundanya. Karakteristik ini bermacam-macam, setiap pabrik dapat
membuat karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik waktunya
dibedakan dalam tiga kelompok yaitu standar inverse, very inverse
dan extreemely inverse. 2. Relay gangguan ke tanah (Ground Fault
Relay/GFR) Relay gangguan ke tanah (Ground Fault Relay/GFR) adalah
alat yang berfungsi untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang
diakibatkan adanya gangguan satu fasa ketanah. 3. Recloser Pemutus
balik otomatis (Automatic circuit recloser = Recloser) ini secara
fisik mempunyai kemampuan seperti pemutus beban yang dapat bekerja
secara otomatis untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang
diakibatkan adanya gangguan hubung singkat. 4. Saklar seksi
otomatis (sectionaliser) Sectionaliser adalah alat perlindungan
terhadap arus lebih, hanya dipasang bersama-sama dengan PBO yang
berfungsi sebagai pengaman back-up nya. Alat ini menghitung jumlah
operasi pemutusan yang dilakukan oleh perlindungan back-up nya
secara otomatis disisi hulu dan SSO ini membuka pada saat peralatan
pengaman disisi hulunya sedang dalam posisi terbuka. 5. Pelebur
(fuse cut out) Fuse cut out adalah suatu alat pemutus, dimana
dengan meleburnya bagian dari komponen yang telah dirancang khusus
dan disesuaikan ukurannya untuk membuka rangkaian dimana pelebur
tersebut dipasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi
suatu nilai dalam waktu tertentu. Oleh karena pelebur ditujukan
untuk menghilangkan gangguan permanen, maka pelebur dirancang
meleleh pada waktu tertentu pada nilai arus gangguan tertentu.
Gangguan-gangguan pada TransformatorPosted on 27 October 2011 by
Endi Sopyandi
Gangguan-Gangguan Pada Transformator Tenaga Dalam operasi suatu
transformator dapat mengalami gangguan-gangguan yang dikelompokkan
pada 2 (dua) bagian, yaitu : a. Gangguan internal b. Gangguan
eksternal a. Gangguan Internal
Gangguan internal adalah gangguan yang terjadi di dalam
transformator tenaga itu sendiri. Gangguan-gangguan yang
digolongkan sebagai gangguan internal adalah sebagai berikut : 1.in
5Incipient Faults Adalah gangguan kecil yang apabila tidak segera
terdeteksi akanmembesar dan akan menyebabkan yang lebih serius
seperti : a. Terjadinya busur api(ar c ) yang kecil dan pemanasan
lokal yang akan disebabkan oleh : Cara penyambungan kumparan yang
kurang baik - Kerusakan isolasi dari penjepit inti b. Gangguan pada
sistem pendingin Semua gangguan tersebut diatas akan menyebabkan
terjadinya pemanasan lokal tetapi tidak mempengaruhi suhu
transformator secara keseluruhan. Gangguan ini tidak dapat
terdeteksi dari terminal transformator karena keseimbangan arus
tegangan tidak berbeda dengan kondisi normal . 2. Gangguan hubung
singkat Pada umumnya gangguan ini dapat segera terdeteksi karena
akan selalu timbul arus/tegangan yang tidak normal/tidak seimbang .
Jenis gangguan ini antara lain : a. Hubung singkat b. Hubung
singkat antar fasa c. Gangguan pada terminal transformator b.
Gangguan Eksternal Gangguan eksternal yaitu gangguan yang terjadi
diluar transformator tenaga (pada sistem tenaga listrik) tetapi
dapat menimbulkan gangguan pada transformator yang bersangkutan.
Gangguangangguan yang dapat digolongkandalam gangguan eksternal ini
adalah sebagai berikut : 1. Gangguan hubung singkat Gangguan hubung
singkat diluar transformator ini biasanya dapat segera dideteksi
karena timbulnya arus yang sangat besar, dapat mencapai beberapa
kali arus nominalnya, Hubung singkat di Hubung singkat pada
penyulang(f Hubung singkat pada incoming feeder transformator
tersebut seperti eeder : rel ) fasa pada ke kumparan yang tanah
sama
2. Beban lebih (Overload ) Transformator tenaga dapat beroperasi
secara terus menerus pada arus beban nominalnya. Apabila beban yang
dilayani lebih besar dari 100%, maka akan terjadi pembebanan lebih.
Hal ini dapat menimbulkan pemanasan yang berlebih. Kondisi ini
mungkin tidak akan menimbulkan kerusakan, tetapi apabila
berlangsung secara terus menerus akan memperpendek umur isolasi 3.
Gelombang Surja Gelombang surja dapat terjadi karena cuaca, yaitu
petir yang menyambar jaringan transmisi dan kemudian akan merambat
ke gardu terdekat dimana transformator tenaga terpasang. Walaupun
hanya terjadi dalam kurun waktu sangat singkat (beberapa puluh
mikrodetik), akan tetapi karena tegangan puncak yang dimiliki cukup
tinggi dan energi yang dikandungnya besar, maka ini dapat
menyebabkan kerusakan pada transformator tenaga. Bentuk gelombang
dari petir yang dicatat dengan sebuah asilograf sinar katoda
(berupa tegangan sebagai fungsi waktu). Disamping dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan, gangguan tersebut dapat juga membahayakan
manusia atau operator yang ada disekitarnya. Akibat-akibat yang
terjadi pada manusia atau operator adalah seperti terkejut, pingsan
bahkan sampai meninggal . Keadaan yang membahayakan tersebut
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: -Seseorang yang berada di
suatu tempat dimana badan atau anggota tubuhnya menghubungkan dua
tempat yang mempunyai perbedaan tegangan yang tinggi. -Besar dan
lamanya arus mengalir ke tubuh