5/21/2018 case report.ppt
1/25
Laporan Kasus
Anestesia Umumpada OperasiOrchidopexy
Dewi Rahmawati Syam
Kepaniteraan Klinik Stase
Anestesia RSIJ/Fkk UMJ
5/21/2018 case report.ppt
2/25
Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. J
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.Intan, Jakarta Pusat
No RM : 68-80-76
5/21/2018 case report.ppt
3/25
Status Anamnesis
KU: Pasien merasa ada yang mengganjal
pada selangkangan kiri
RPS: Pasien merasa ada yang mengganjal
pada selangkangan iri. Pasien mengaku
sejak kecil hanya memiliki satu testis. Saat
ini pasien sudah menikah dan memiliki duaanak.
5/21/2018 case report.ppt
4/25
RPD:- DM disangkal
- Hipertensi disangkal
- Penyakit Jantung disangkal- Penyakit kelainan darah
- Alergi disangkal
Riwayat operasi : tidak pernah dioperas
sebelumnya
Riwayat merokok: tidak merokok
5/21/2018 case report.ppt
5/25
KEADAAN PRA BEDAH
KU : Baik
Kesadaran : komposmentis
TTV :
- TD : 130/70 mmHg
- N : 70 kali/menit
- S : 360C
Berat badan (BB) : 83 kg
Tinggi badan (TB) : 167 cm
Pasien tampak gelisah dan cemas karena
akan dioperasi
5/21/2018 case report.ppt
6/25
Pemeriksaan Penunjang (18/2/10)
Darah rutin:
Hb : 13,6 gr%
Leukosit : 8900 LED : 10
Ht : 41
Trombosit : 261.000/mm3
Liver profile : SGOT: 21
SGPT: 22
Faktor pembekuan:- Masa perdarahan : 2
menit
- Masa pembekuan : 4menit
- PT : 11
- APTT : 34
GDS : 116
Renal profile : Ureum : 23
Kreatinin : 0,8
5/21/2018 case report.ppt
7/25
Hasil R Thoraks
Cor CTR < 50 %, Aorta Normal
Sinus dan diafragma Normal
Pulmo : Hili normal, corakan vaskuler normal.
Tak tampak infiltrat/kranialis
Kesan : Thorak Normal
5/21/2018 case report.ppt
8/25
STATUS FISIK
American Society of Anesthesiologis ts (ASA) :
1. Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik & biokimia.
2. Pasien dgn peny. sistemik ringan atau sedang.
3. Pasien dgn peny. sistemik berat, aktivitas rutin terbatas.
4. Pasien dgn peny. Sistemik berat, tdk dapat melakukanaktivitas rutin & penyakitnya merupakan ancamankehidupan sehari-harinya.
5. Pasien sekarat yg diperkirakan dengan atau tanpa
pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.
5/21/2018 case report.ppt
9/25
DIAGNOSIS & RENCANA TINDAKAN
Diagnosis pra-bedah: Undesensus testis sinistra
Jenis pembedahan orchidopexy
Jenis anestesia Anestesia Umum
Teknik anestesia
Laringeal Mask no.4. tertutup. Observasi
Ventisali kontrol.
5/21/2018 case report.ppt
10/25
PERSIAPAN OPERASI
Medikasi pra-bedah :
Tidak ada terapi
Dipastikan tidak ada benda asing yang akan
mengganggu proses anastesi dan operasi: Gigi palsu
Cat Kuku
Perhiasan
Pemasangan infus RA
Persiapan alat anestesi
5/21/2018 case report.ppt
11/25
Pasien diposisikan terlentang di meja operasi
Dipasang ECG, tensimeter, dan pengukurSpO2.
17.20 : Disuntikkan Fantanyl 0,1 mg i.v,
Klonidin 0,075 mg, Atrakurium 40 mg,
propofol 150mg. Setelah refleks bulu mata
hilang, dan keadaan pasien relaks dipasang
LMA no.4. Dihubungkan dengan sirkuit dan
mesin anastesi. Diberikan O2dan N2O 1:2dan Desfluran. TD: 118/72 mmHg, HR:
79x/m,SpO2: 99%.
5/21/2018 case report.ppt
12/25
Peri-Operatif
Operasi dimulai pukul 17.30. TD:90/60 mmHg. HR:
58x/m.
Pukul 17.35, TD: 85/48 mmHg, HR: 51x/m.
Desfluran dikurangi + Efedrin 10 mg, SA 0,5 mg.
Pukul 17.45, TD: 145/80 mmHg, HR: 95x/m, desfluran
dinaikkan.
Selanjutnya TD: 120/74 mmHg, HR: 85x/m, diberikan
ketorolac 30 mg i.v, dan petidin 50 mg.
Pukul 18.05, operasi selesai
Pukul 18.10 anestesi selesai diberikan. TD: 120/70
mmHg. HR: 95x/m, SpO299%. Setelah pernapasan
spontan, pasien dipindahkan ke RR
5/21/2018 case report.ppt
13/25
Post-Anestesi
Diruang RR dipasang tensimeter dan
pengukur SpO2, TD: 118/72mmHg, HR:
85x/m,SpO2: 98% Diberikan O24 L/menit,
Pukul 18.20, skor Aldrate 10 pindah
ke ruang rawat.
5/21/2018 case report.ppt
14/25
SKOR ALDRATE
2
2
2
2
2
10
Nb : Post Operasi pasienPindah ke Ruang
0
2
2
0
2
6
18.15 18.20
5/21/2018 case report.ppt
15/25
Jumlah Cairan/Transfusi
Ringer Asering 1000 ml
M: 4x10+2x10+1x60=120
O: 4x80=320
P: 6x120=720
MOP: 120+320+360=800 ml
1jamprtama (50%P)
MOP: 120+320+180=620 ml1 jam
kedua (25%P)
5/21/2018 case report.ppt
16/25
ANALISIS KASUS Tinjauan Kepustakaan
Anestesi pada pesien ini sebenarnyadapat dilakukan dengan spinal anestesi
keadaan pasien yang gelisah dan takut
menjalani operasimenyulitkaninform consentbius umum.
5/21/2018 case report.ppt
17/25
Fentanyl Golongan Opiad 75-125 kali lebih poten dari
morpin
Sebagai analgesia dan anestesia
Tidak mengganggu kardiovaskuler
Dosis induksi IV : 540 g. Dosis Analgesia IV/IM25100 g, (0,72 g/kg BB) (Kasus0,1 mg)
Dosis rumatan 0,3-1 g /kg BB Efek samping :
- KV : bradikardi, hipotensi
- Pulmoner : Depresi pernapasan, apnoe
- GI : mual, emesis, pengosongan lambungterteunda, spasme tr.biliaris
- Mata : miosis
- Muskuloskeletal : kekakuan otot
Klonidin memperpanjang efek anestesi,
5/21/2018 case report.ppt
18/25
Atrakurium
Pelumpuh otot non depol kerja sedang (20-45)
Golongan Bensiliso-kuinolinum
Aman untuk hepar dan ginjal
Dosis awal : 0,5-0,6 mg/kg BB (kasus 40 mg,)
Dosis rumatan : 0,1 mg/kg BB(10 mg, 10 mg, 10
mg, 10 mg, 10 mg ).
5/21/2018 case report.ppt
19/25
PROPOFOL
Obat induksi , pemeliharaan dari anestesia,
pengobatan dari mual muntah akibat
kemoterapi/pasca bedah.
Dosis :
- sedasi sadar : Bolus IV, 25-50 mg (0,5-1
mg/kg)
- Induksi : IV, 22,5 mg/kg
- Pemeliharaan : IV = 25-50 mg, infus = 100-
200 g/kg/mnt, antiemetik = IV 10 mg
(kasus150 mg)
5/21/2018 case report.ppt
20/25
Pada menit ke 15 setelah anestesi, TD
dan HR menurun (TD: 85/48 mmHg,
HR: 51x/m)Efek obat anestesiEfedrin dan Atropin Sulfas
5/21/2018 case report.ppt
21/25
ATROPIN SULFAT
Pengobatan dari bradikardia sinus, premedikasi (vagolisis),reversi dari blokade neuromuskuler (blokade efek muskarinikantikolinesterase), terapi tambahan pd pengobatanbronkospasme dan tukak lambung
Dosis : bradikardia sinus = 0,51,0 mg; ulangi setiap 3-5 menitsesuai indikasi. (dosis maks 40 g/kg)(kasus0,5 mgdiberikan karena bradikardi + TD )
Efek samping :- KV : takikardia (dosis tinggi), bradikardia (dosis lemah), palpitasi
- SSP : kebingungan, halusinasi- Pulmoner : depresi napas
- GI : refluks esofagus
- Mata : penglihatan kabur, midriasis, peningkatan tek. Intraokuler
- Dermatologik : urtikaria
- Lain : mulut kering, reaksi alergi.
5/21/2018 case report.ppt
22/25
N2O
nama lain : gas gelak, laughing gas, nitrous oxide,dinitrogen monoksida
NH4NO3---> 2 H2O + N2O (dipanaskan 2400C)
pemberian N2O harus disertai O2 minimal 25 %.
bersifat anastetik lemah tetapi analgesik kuat
jarang digunakan scr tunggal, tapi di kombinasikandengan cairan anastetik lainnya spt halotan dsb.
pd akhir anastesi stlh N2O dihentikan berikan O2 100% selama 510 untuk menghindari tjdnya hipoksia
difusi.
5/21/2018 case report.ppt
23/25
DESFLURAN
Mirip Isofluran
Bersifat simpatomimetik
Efek samping takikardi dan hipertensi Efek depresi napas sama dengan isofluran
dan etran
Merangdang jalan napas
tidak untukunduksi anestesi
5/21/2018 case report.ppt
24/25
Petidin
Petidin sangat berbeda dengan
morfin
ESmirip morfin,
Lebih larut lemak, metabolisme lebih
cepat di hepar.
Efektif menghilangkan gemetar pasca
bedah
Kerja lebih pendekn
5/21/2018 case report.ppt
25/25
TERIMA KASIH