7/25/2019 case report stroke.doc
1/27
CASE REPORT
Stroke Ulang ec Perdarahan IntraSerebral Sistem Carotis
Sinistra Faktor Resiko Hipertensi
Oleh :
Airia Aselea Athira
!!"#"!""!!
$okter Pembimbing:
$r% H% &asir Okbah' Sp%S
$A(A) RA&*+A TU*AS +EPA&ITERAA& +(I&I+
S)F &EURO(O*I RSU$ *ARUT
FA+U(TAS +E$O+TERA&
U&I,ERSITAS -ARSI
.U&I #"!/
1
7/25/2019 case report stroke.doc
2/27
+ATA PE&*A&TAR
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan dan
kemampuan kepada penyusun sehingga penyusunan Case Report ini dapat
diselesaikan. Case Report ini disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti dan
menyelesaikan kepaniteraan klinik SMF Neurologi di RS! !r. Slamet "arut.
#enulis menyadari bah$a terselesaikannya Case Report ini tidak lepas dari bantuan
dan dorongan banyak pihak. ntuk itu penulis ingin menyampaikan u%apan terima
kasih kepada&
1. dr. '. Nasir (kbah) Sp.S dan dr. So*ie Mina$ati) Sp.S.
+. #ara !okter dan #era$at di ,agian Neurologi !r. Slamet "arut.
-. Temanteman seja$at dokter muda di lingkungan RS! !r. Slamet "arut.
Segala daya upaya telah di optimalkan untuk menghasilkan Case report yang
baik dan berman*aat) dan terbatas sepenuhnya pada kemampuan dan $a$asan
berpikir penulis. #ada akhirnya penulis menyadari bah$a Case Report ini masih jauh
dari sempurna) untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pemba%a
agar dapat menghasilkan Case Report yang lebih baik di kemudian hari.
"arut) /uni +01
#enulis
+
7/25/2019 case report stroke.doc
3/27
0A0 I
STATUS PASIE&
A% Identitas Pasien
Nama & Ny. Mala
mur & 20 tahun
/enis 3elamin & #erempuan
Status & Menikah
#endidikan & SMA
#ekerjaan & 4bu Rumah Tangga
Alamat & #angatikan
Tanggal Masuk & -1 Mei +01
0% Anamnesis
!% Alloanamnesis%
+el1han Utama & penurunan kesadaran sejak jam SMRS
Ri2a3at Pen3akit Sekarang:
#asien datang ke 4"! RS! dr Slamet "arut dengan keluhan terdapat
penurunan kesadaran se%ara mendadak sejak jam SMRS saat baru bangun
tidur dan hendak berjalan ke kamar mandi. Sebelumnya keluarga pasien
mengatakan bah$a pasien sempat sulit untuk berbi%ara dan anggota badan
sebelah kanannya terasa lemas. 3eluarga pasien mengatakan bah$a pasien
sering mengeluh nyeri kepala namun tidak ada keluhan muntah yang
menyemprot. 3eluhan demam dan kejang disangkal oleh keluarga pasien.
3eluarga pasien mengatakan bah$a pasien belum ,A, selama 2 hari namun
,A3 dalam batas normal.
Ri2a3at Pen3akit $ah1l1 :
#asien dikatakan pernah mengalami kejadian serupa - bulan yang lalu. #asienjuga dikatakan memiliki ri$ayat darah tinggi sejak lama namun tidak ada
ri$ayat penyakit !M. #asien tidak pernah merokok. Ri$ayat sakit jantung
disangkal. Ri$ayat trauma disangkal. Ri$ayat alergi juga disangkal.
Ri2a3at Pen3akit +el1arga :
a. Ri$ayat 'ipertensi 56
b. Ri$ayat !M 56
%. Ri$ayat Alergi 56
d. Ri$ayat kolesterol 56
-
7/25/2019 case report stroke.doc
4/27
e. Ri$ayat keluhan yang sama dengan pasien 56
Ri2a3at Sosial dan Ekonomi :
#asien berkerja sebagai 4bu Rumah Tangga. Tinggal dengan 1 orang suami dan
+ orang anaknya.
!%!% Pemeriksaan Fisik
A% +eadaan Um1m
Saat di I*$ 45! )ei #"!/6
3eadaan umum & Tampak Sakit Sedang
3esadaran & Somnolen
Tekanan darah & +007100 mm'g
Nadi & 89 :7menitregular
Heart rate & 80 :7menit regular
Respirasi & +0 :7menit
Suhu & -);
7/25/2019 case report stroke.doc
5/27
%6 ,atas pinggang jantung pada linea parasternalis sinistra sela iga
ke-
d. Auskultasi & ,unyi jantung S1 S+ murni reguler) S-7S9 5 7 6
Murmur 56 "allop 56
#aru #aru
a. 4nspeksi & "erakan statis dan dinamis hemitoraks kanan dan kiri)
Tidak tampak retraksi sela iga) sikatrik) hematoma) udem) massa) dan
de*ormitas pada kedua hemitoraks.
b. #alpasi & Fremitus Taktil dan @okal simetris pada kedua
hemitoraks.
%. #erkusi & Sonor di kedua lapang hemitoraks.
d. Auskultasi & Vesicular Breathing Sound sama di kedua
hemitoraks)Ronkhi 576) WheeBing 576
:tremitas & Akral hangat) edema 7) turgor baik
0% Pemeriksaan &e1rologi
!% Inspeksi:
+epala
,entuk & Normocephal
Nyeri tekan & 56
Simetris & 5D6
(eher
Sikap & !alam batas normal
#ergerakan & !alam batas normal
3uduk kaku & 56
3aku kuduk & 56
#% Sara8 otak
N. %ranialis 3anan 3iri
&% I 4Ol8aktori1s6
Subyekti*
!engan ,ahan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
&% II 4Optik1s6
Tajam #englihatan
>apang penglihatan
Melihat $arnaFundus okuli
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukanTidak dilakukan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukanTidak dilakukan
=
7/25/2019 case report stroke.doc
6/27
&% III 4Ok1lomotori1s6
Sela mata
#ergerakan ,ulbus
Strabismus
Nistagmus:o*talmus
#upil 5,esar) bentuk6
Re*leks %ahaya langsung
Re*leks 3onsesual
Re*leks kon@ergensi
Melihat kembar
Simetris
Normal
,ulat) isokor
D
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
simetris
Normal
,ulat) isokor
D
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
&% I, 4Troklearis6
#ergerakan mata
Sikap bulbus
Melihat kembar
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai&% ,I 4Abd1sens6
#ergerakan mata
Sikap bulbus
Melihat kembar
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
&% , 4Trigemin1s6
Membuka mulut
Menguyah
Mengigit
Re*lek kornea
Sensibilitas muka
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
&% ,II 4Facialis6
Mengerutkan dahi
Menutup mata
Memperlihatkan gigi
,ersiul
Rasa ke%ap +7- depan lidah
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
tidak dilakukan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dilakukan
tidak dilakukan
&% ,III
4,estib1lokoklearis6
!etik arloji
Suara berbisik
Tes S$aba%h
Tes Rinne
Tes Weber
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
&% I9 4*loso8aringe1s6
Re*leks ke%ap 17- belakang
Sensibilitas *aring
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
7/25/2019 case report stroke.doc
7/27
&% 9 4,ag1s6
Arkus *aring
@ula
,erbi%ara
Menelan
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
&% 9I 4 Assesori1s 6
Menenggok kanan kiri
Mengangkat ,ahu
Sulit dinilai
Sulit dinilai
&% 9II 4 Hipogloss1s 6
#ergerakan >idah
>idah de@iasi
Artikulasi
Sulit dinilai
!e@iasi ke kiri
5% 0adan dan anggota gerak0adan
Respirasi & Torako abdominal
,entuk kolumna @etebralis & !alam batas normal
#ergerakan kolumna @etebralis & Sulit !inilai
Re*leks kulit perut atas & Tidak dilakukan
Re*leks kulit perut tengah & Tidak dilakukan
Re*leks kulit perut ba$ah & Tidak dilakukan
Anggota gerak atas :
(engan atas (engan ba2ah Tangan
3anan 3iri
"erakan 3esan hemiparese Sulit dinilai
3ekuatan 3esan hemiparese Sulit dinilai
Tonus Meningkat 5Spastik6 Meningkat 5Spastik6
Tro*i N7N7N N7N7N
,i%eps Tri%eps ,ra%hioradialis
Re*lek *isiologis D7D D7D D7D
Re*lek #atologis
Sensibilitas
2
7/25/2019 case report stroke.doc
8/27
>engan
atas
kanan
>engan
atas kiri
>engan
ba$ah
kanan
>engan
ba$ah
kiri
Tangan
kanan
Tangan
kiri
Nyeri Sulitdinilai
Sulitdinilai
Sulitdinilai
Sulitdinilai
Sulitdinilai
Sulitdinilai
Termis Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Taktil Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
!iskriminasi Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
#osisi Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
?ibrasi Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Anggota gerak ba2ah :
T1ngkai atas T1ngkai ba2ah +aki
3anan 3iri
"erakan 3esan hemiparese Sulit dinilai
3ekuatan 3esan hemiparese Sulit dinilai
Tonus N N
Tro*i N7N7N N7N7N
#atela A%hilles
Re*lek *isiologis D7D D7D
#erluasan re*lek 7 7
Re*lek silang 7 7
8
7/25/2019 case report stroke.doc
9/27
3anan 3iri
,abinski D
Chaddo%k D
(ppenheim D
"ordon D
S%hae**er D
Rossolimo Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Mendel ,e%htere$ Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3anan 3iri
Tes >asegue
Tes (EConnel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes #atri%k Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes 3ontra #atri%k Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes "aenslen Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes 3ernig
3lonus paha
3lonus kaki
,rudBinsky
4)44)444)4?
Sensibilitas :
Tungkaiatas
kanan
Tungkai
atas
kiri
Tungkai
ba$ah
kanan
Tungkai
ba$ah
kiri
3aki
kanan
3aki
kiri
Nyeri D D D D D D
Termis Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Taktil Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
;
7/25/2019 case report stroke.doc
10/27
!iskriminasi Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
#osisi Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
?ibrasi Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
Sulit
dinilai
;% +oordinasi' *ait dan keseimbangan
Tidak dilakukan karena pasien tidak bisa bangun dari tempat tidur.
ekosit 8;+07mm-
Trombosit ++9.0007mm-
ritrosit 9)-0 juta7mm-
AST 5S"(T6 -= 7>
A>T 5S#T6 1; 7>
reum 9; mg7d>
3reatinin 0); mg7d>
10
7/25/2019 case report stroke.doc
11/27
"lukosa !arah Se$aktu 10 mg7d>
"ambaran 3"
!%5 Ringkasan
S1b3ekti8
#asien datang ke RS! dr Slamet "arut dengan keluhan penurunan
kesadaran sejak jam SMRS. Sebelum mengalami penurunan kesadaran
pasien dikatakan baru bangun tidur dan hendak ke kamar mandi. Sebelumnyapasien mengeluh lemas pada anggota badan sebelah kanan dan juga sulit untuk
berbi%ara. 3eluhan muntah disangkal namun pasien sering mengeluh nyeri
kepala yang hebat. 3eluarga pasien mengatakan pasien sudah pernah
mengalami hal seperti ini - bulan yang lalu namun sudah membaik.
Ob3ekti8
Pemeriksaan 8isik :
3eadaan umum & Tampak Sakit Sedang
11
7/25/2019 case report stroke.doc
12/27
3esadaran & Somnolen
Tekanan darah & 1;07100 mm'g
Nadi & ;- :7menitregular
Respirasi & 1; :7menit
Suhu & -)=eher & 3", tidak teraba) /?# tidak meningkat
Status interna & @esi%ular breathing sound kanan kiri) rhonki 7
$heeBing 7
Stat1s &e1rologi :
RM & 3356 >asegue Tidak terbatas7tidak terbatas ) 3ernig tidak terbatas7tidak
terbatas ,47,447,444 77
Sara* otak & re*lek %ahaya dire%t7indire%t 5D7D6) pupil bulat isokor) dolls eye 5D6ke
kiri
N.?44 G N.H44 & sulit dinilai
Re*le: *isiologis & D7D
Re*le: patologis & D7
Motorik & kesan hemiparese de:tra
Sensorik & sulit dinilai
Fungsi luhur & sulit dinilai
@egetati* & ,A, 7 ,A3 D
!%5% $iagnosa
Stroke ulang e% #4S s% Sinistra FR'T
!%;% Rencana A2al
Rencana diagnosis
CT I S%an 3epala
CT S%an digunakan untuk mengetahui letak perdarahan pada otak
Fisioterapi
Fisioterapi dan rehabilitasi juga diberikan untuk men%egah dan mengurangi
%a%at%
1+
7/25/2019 case report stroke.doc
13/27
Rencana terapi
)edikamentosa
4n*. Asering 1= tpm 54?6
4nj. Ranitidin +:1 54?6
4nj. %e*ota:ime +:1 gr7i@
4nj Citi%olin +:1gr
4n* Manitol +0 +00100100100
Captopril -:+=mg
&on )edikamentosa
Tirah baring
N"T !an 3ateter
Rencana Ed1kasi
Minum obat se%ara teratur
Tidak makan yang asinasin dan berminyak
#erbanyak istirahat
Tidak melakukan akti@itas berat
Rutin kontrol ke dokter
!%
7/25/2019 case report stroke.doc
14/27
SN & RM & 33 56 Mata & #upil bulat isokor) RC> 5D7D6) RCT> 5D7D6)
!olls eyes phenomenon& de@iasi ke kiri ",M sulit dinilai
N?44& sulit dinilai N H44 & sulit dinilai Motorik & kesan hemiparese de:tra Sensorik & sulit dinilai
RF & D 7 DK D 7 D R# & D7 F> & sulit dinilai F? & ,A3 dbn
,A, I sejak 2hari SMRS
A7 Stroke ulang e% #4S s% S FR'T
4nj Citi%olin +:1gr
Captopril - : +=mg
Tanggal Catatan 4nstruksi
19
7/25/2019 case report stroke.doc
15/27
+7=71
5' -6
S7 #asien sulit diajak berbi%ara) demam56)mual56) muntah 56(73 & SS
3S & somnolenT! & 1;07;0mm'g
N& ;+: 7 menitR & +0: 7 menitS & -2)=oC
S4 & #>M( & 3a 3i) Wh 7) Rh 7 C(R &S1S+Reguler) Murmur 56)
"allop 56
SN &
RM & 33 56 Mata & #upil bulat isokor) RC> 5D7D6)
RCT> 5D7D6) ",M sulit dinilai
N?44& sulit dinilai N H44 & sulit dinilai Motorik & kesan hemiparese de:tra
Sensorik & sulit dinilai RF & D 7 D K D 7 D R# & 7 F> & sulit dinilai F? & ,A3 dbn
,A, I sejak 8hari SMRS
A7 Stroke ulang e% #4S s% S FR'T
#! 7
#T 7
4n*. Asering 1=
tpm
4n* Manitol +0
+00100100100 5h+6
4nj Ce*ota:ime
+:1gr
4nj Ranitidin
+:1amp
4nj Citi%olin
+:1gr
Captopril - :
+=mg
Tanggal
0-707+01
5'.96
Catatan
S7 os masih belum sadar penuh Mual 56muntah 56 demam 56(7
3 & SS3S& SomnolenT! & 100720mm'gN& 8: 7 menitR & +9: 7 menitS & -2)0oC
S4 & #>M( & 3a 3i) Wh 7) Rh 7 C(R &S1S+Reguler) Murmur 56)
"allop 56
SN & RM & 33 56 Mata & #upil bulat isokor) RC> 5D7D6)
RCT> 5D7D6) ",M s.d.n !olls eyephenomenon& de@iasi ke sinistra
N?44& s.d.n N H44 & s.d.n
4nstruksi
#T 7
4n*. Asering 1=
tpm
4n* Manitol
+0 +00100100100
5h-6
4nj Ce*ota:ime
+:1gr
4nj Ranitidin
+:1amp
4nj Citi%olin
+:1gr
Captopril - :
+=mg
#AS4N
1=
7/25/2019 case report stroke.doc
16/27
Motorik & kesan hemiparesede:tra
Sensorik & sulit dinilai RF & D 7 D K D 7 D
R# & D7 F> & sulit dinilai
F? & ,A3 dbn,A, I sejak ; hari SMRS
A7 Stroke e% #4S s% S FR'T
#>AN" ATAS
#RM4NTAAN
SN!4R4
0A0 II
TI&.AUA& PUSTA+A $A& A&A(ISA +ASUS
A% $e8inisiStroke perdarahan intraserebral atau perdarahan intraserebral primer adalah
suatu sindroma yang ditandai adanya perdarahan spontan ke dalam substansi
otak.
#erdarahan intraserebral 5#4S6 adalah perdarahan yang terjadi di otak yang
disebabkan oleh pe%ahnya 5ruptur6 pada pembuluh darah otak. #erdarahan
dalam dapat terjadi di bagian manapun di otak. !arah dapat terkumpul di
jaringan otak) ataupun di ruang antara otak dan selaput membran yang
melindungi otak. #erdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemis*er 5lobar
1
7/25/2019 case report stroke.doc
17/27
intra%erebral hemorrhage6) atau dapat pula terjadi pada struktur dari otak) seperti
thalamus) basal ganglia) pons) ataupun %erebellum 5deep intra%erebral
hemorrhage6.
0% Epidemiologi
#erdarahan intraserebral lebih sering terjadi pada pria daripada $anita)
terutama yang lebih tua dari == tahun) dan dalam populasi tertentu) termasuk
orang kulit hitam dan /epang. Selama periode +0 tahun studi The National
'ealth and Nutrition :amination Sur@ey pidemiologi% menunjukkan insiden
perdarahan intraserebral antara orang kulit hitam adalah =0 per 100.000) dua
kali insiden orang kulit putih.
C% Faktor Risiko
'ipertensi merupakan penyebab terbanyak 52+816. #erdarahan intraserebral
spontan yang tidak berhubungan dengan hipertensi) biasanya berhubungan
dengan diskrasia darah) hemartroma) neoplasma) aneurisma) A?M) tumor otak
metastasis) pengobatan dengan antikoagulans) gangguan koagulasi seperti pada
leukemia atau trombositopenia) serebralarteritis) amyloid angiopathy dan adiksi
narkotika.
#erdarahan intraserebral dapat disebabkan oleh &
1. 'ipertensi
'ipertensi lama akan menimbulkan lipohialinosis dan nekrosis *ibrinoid yang
memperlemah dinding pembuluh darah yang kemudian menyebabkan ruptur
intima dan menimbulkan aneurisma. Selanjutnya dapat menyebabkan
mikrohematoma dan edema. 'ipertensi kronik dapat juga menimbulkan
aneurismaaneurisma ke%il 5diameternya 1 mm6 yang tersebar di sepanjang
pembuluh darah) aneurisma ini dikenal sebagai aneurisma Charcot Bouchard.
+. Cerebral Amyloid Angiopathy
Cerebral Amyloid Angiopathy adalah suatu perubahan @askular yang unik
ditandai oleh adanya deposit amiloid di dalam tunika media dan tunika
ad@entisia pada arteri ke%il dan arteri sedang di hemis*er serebral. Arteriarteri
yang terkena biasanya adalah arteriarteri korti%al super*isial dan arteriarteri
12
7/25/2019 case report stroke.doc
18/27
leptomening. Sehingga perdarahan lebih sering di daerah subkortikal lobar
ketimbang daerah basal ganglia. !eposit amiloid menyebabkan dinding arteri
menjadi lemah sehingga kemudian pe%ah dan terjadi perdarahan intraserebral.
!i samping hipertensi) amyloid angiopathy dianggap *aktor penyebab kedua
terjadinya perdarahan intraserebral pada penderita lanjut usia.
-. Arterio@enous Mal*ormation
9. Neoplasma intrakranial. Akibat nekrosis dan perdarahan oleh jaringan
neoplasma yang hiper@askular.
#erdarahan di putamen) thalamus) dan pons biasanya akibat ruptur a.
lentikulostriata) a. thalamoperforating dan kelompok basilarparamedian.
Sedangkan perdarahan di serebelum biasanya terdapat di daerah nukleus
dentatus yang mendapat pendarahan dari %abang a. serebelaris superior dan a.
sere%elaris in*erior anterior.
"ambar 1. >okasi tersering sumber perdarahan intraserebral
$% Pato8isiologi
3asus #4S umumnya terjadi di kapsula interna 520 6) di *ossa posterior
5batang otak dan serebelum6 +0 dan 10 di hemis*er 5di luar kapsula
interna6. "ambaran patologik menunjukkan ekstra@asasi darah karena
robeknya pembuluh darah otak dan diikuti adanya edema dalam jaringan
otak di sekitar hematom. Akibatnya terjadi diskontinuitas jaringan dan
18
7/25/2019 case report stroke.doc
19/27
kompresi oleh hematom dan edema pada struktur sekitar) termasuk
pembuluh darah otak dan penyempitan atau penyumbatannya sehingga
terjadi iskemia pada jaringan yang dilayaninya) maka gejala klinis yang
timbul bersumber dari destruksi jaringan otak) kompresi pembuluh darah
otak 7 iskemia dan akibat kompresi pada jaringan otak lainnya.
E% *e7ala klinis
Se%ara umum gejala klinis #4S merupakan gambaran klinis akibat
akumulasi darah di dalam parenkim otak. #4S khas terjadi se$aktu
akti@itas) onset pada saat tidur sangat jarang. #erjalanan penyakitnya)
sebagian besar 5-2)=206 per akut. ,iasanya disertai dengan penurunan
kesadaran. #enurunan kesadaran ini ber@ariasi *rekuensi dan derajatnya
tergantung dari lokasi dan besarnya perdarahan tetapi se%ara keseluruhanminimal terdapat pada 0 kasus. dua pertiganya mengalami koma) yang
dihubungkan dengan adanya perluasan perdarahan ke arah @entrikel) ukuran
hematomnya besar dan prognosis yang jelek. Sakit kepala hebat dan
muntah yang merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial dijumpai
pada #4S) tetapi *rekuensinya ber@ariasi. Tetapi hanya - kasus yang
disertai dengan sakit kepal sedang muntah didapati pada 99 kasus. /adi
tidak adanya sakit kepala dan muntah tidak menyingkirkan #4S) sebaliknya
bila dijumpai akan sangat mendukung diagnosis #4S atau perdarahn
subarakhnoid sebab hanya 10 kasus stroke oklusi* disertai gejala tersebut.
3ejang jarang dijumpai pada saat onset #4S.
F% Pemeriksaan Fisik
'ipertensi arterial dijumpai pada ;1 kasus #4S. Tingginya *rekuensi
hipertensi berkorelasi dengan tanda *isik lain yang menunjukkan adanya
hipertensi sistemik seperti hipertro*i @entrikel kiri dan retinopati hipertensi*.
#emeriksaan *undus okuli pada kasus yang diduga #4S mempunyai tujuan
ganda yaitu mendeteksi adanya tandatanda retinopati hipertensi* dan
men%ari adanya perdarahan subhialoid 5adanya darah di ruang preretina)
yang merupakan tanda diagnostik perdarahan subarakhnoid6 yang
mempunyai korelasi dengan ruptur aneurisma. 3aku kuduk terdapat pada
98 kasus #4S.
"erakan mata) pada perdarahan putamen terdapat deviation
conjugae ke arah lesi) sedang pada perdarahan nukleus kaudatus terjadi
1;
7/25/2019 case report stroke.doc
20/27
kelumpuhan gerak horisontal mata dengan deviation conjugaeke arah lesi.
#erdarahan thalamus akan berakibat kelumpuhan gerak mata atas (upard
ga!e pals"#) jadi mata melihat ke ba$ah dan kedua mata melihat ke arah
hidung. #ada perdarahan pons terdapat kelumpuhan gerak horisontal mata
dengan ocular bobbing.
#ada perdarahan putamen) reaksi pupil normal atau bila terjadi
herniasi unkus maka pupil anisokor dengan paralisis N. 444 ipsilateral lesi.
#erdarahan di thalamus akan berakibat pupil miosis dan reaksinya lambat.
#ada perdarahan di mesense*alon) posisi pupil di tengah) diameternya
sekitar 9 mm) reaksi pupil negati*. 3eadaan ini juga sering dijumpai pada
herniasi transtentorial. #ada perdarahn di pons terjadi pinpoint pupils
bilateral tetapi masih terdapat reaksi) pemeriksaannya membutuhkan ka%a
pembesar.
#ola perna*asan pada perdarahan diense*alon adalah Che"ne$
Stroke) sedang pada lesi di mesense*alon atau pons pola perna*asannya
hiper@entilasi sentral neurogenik. #ada lesi di bagian tengah atau %audal
pons memperlihatkan pola perna*asan apneustik. #ola perna*asan ataksik
timbul pada lesi di medula oblongata. #ola perna*asan ini biasanya terdapat
pada pasien dalam stadium agonal.
*% $IA*&OSIS
#4S khas terjadi se$aktu akti@itas) onset pada saat tidur sangat
jarang
,iasanya disertai dengan penurunan kesadaran.
Sakit kepala hebat dan muntah yang merupakan tanda peningkatan
tekanan intrakranial dijumpai pada #4S) tetapi *rekuensinyaber@ariasi
#ada perdarahan pons terdapat kelumpuhan gerak horisontal mata
dengan ocular bobbing.
#erdarahan di thalamus akan berakibat pupil miosis dan reaksinya
lambat
#ada perdarahan di mesense*alon) posisi pupil di tengah)
diameternya sekitar 9 mm) reaksi pupil negati*
#ada perdarahn di pons terjadi pinpoint pupils bilateral tetapi masih
terdapat reaksi) pemeriksaannya membutuhkan ka%a pembesar
+0
7/25/2019 case report stroke.doc
21/27
#ola perna*asan pada perdarahan diense*alon adalah CheyneStroke
lesi di mesense*alon atau pons pola perna*asannya hiper@entilasi
sentral neurogenik
#ada lesi di bagian tengah atau %audal pons memperlihatkan pola
perna*asan apneustik
"ejala klinik yang sangat menonjol pada perdarahan pons ialah
onset yang tibatiba dan terjadi koma yang dalam dengan de*isit
neurologik bilateral serta progresi* dan *atal. ,ahkan perdarahan
ke%il segera menyebabkan koma) pupil pinpoint 51 mm6 namun
reakti*) gangguan gerak okuler lateral) kelainan sara* kranial)
kuadriplegia) dan postur ekstensor. Nyeri kepala) mual dan muntah
jarang.
H% Penanganan Perdarahan Intraserebral
Semua penderita yang dira$at dengan intracerebral hemorrhage harus
mendapat pengobatan untuk &
1. LNormalisasiL tekanan darah
+. #engurangan tekanan intrakranial
-. #engontrolan terhadap edema serebral
9. #en%egahan kejang.
'ipertensi dapat dikontrol dengan obat) sebaiknya tidak
berlebihan karena adanya beberapa pasien yang tidak menderita
hipertensiK hipertensi terjadi karena %athe%holaminergi% dis%harge pada
*ase permulaan. >ebih lanjut autoregulasi dari aliran darah otak akan
terganggu baik karena hipertensi kronik maupun oleh tekanan
intrakranial yang meninggi. 3ontrol yang berlebihan terhadap tekanan
darah akan menyebabkan iskemia pada miokard) ginjal dan otak.
!alam suatu studi retrospekti* memeriksa dengan CTS%an
untuk mengetahui hubungan tekanan darah dan pembesaran hematoma
terhadap 2; penderita dengan #4S') mereka menemukan penambahan
@olume hematoma pada 1 penderita yang se%ara bermakna
berhubungan dengan tekanan darah sistolik. Tekanan darah sistolik
10 mm'g tampak berhubungan dengan penambahan @olume
hematoma dibandingkan dengan tekanan darah sistolik 1=0 mm'g.
(batobat anti hipertensi yang dianjurkan adalah dari golongan &
1. Angiotensin Con@erting nByme 4nhibitors
+. Angiotensin Re%eptor ,lo%kers
-. Cal%ium Channel ,lo%kers
+1
7/25/2019 case report stroke.doc
22/27
Tindakan segera terhadap pasien dengan #4S ditujukan
langsung terhadap pengendalian T43 serta men%egah perburukan
neurologis berikutnya. Tindakan medis seperti hiper@entilasi) diuretik
osmotik dan steroid 5bila perdarahan tumoral6 digunakan
untuk mengurangi hipertensi intrakranial yang disebabkan oleh e*ek
massa perdarahan. Sudah dibuktikan bah$a e@akuasi perdarahan yang
luas meninggikan sur@i@al pada pasien dengan koma) terutama yang bila
dilakukan segera setelah onset perdarahan.
Walau begitu pasien sering tetap dengan de*isit neurologis yang
jelas. #asien memperlihatkan tandatanda herniasi unkus memerlukan
e@akuasi yang sangat segera dari hematoma. Angiogram memungkinkan
untuk menemukan kelainan @askuler. Adalah sangat serius untuk
memikirkan pengangkatan #4S yang besar terutama bila ia bersamaan
dengan hipertensi intrakranial yang menetap dan diikuti atau telah terjadi
de*isit neurologis $alau telah diberikan tindakan medis maksimal.
Adanya hematoma dalam jaringan otak bersamaan dengan
adanya kelainan neurologis memerlukan e@akuasi bedah segera sebagai
tindakan terpilih. ,eratnya perdarahan inisial menggolongkan pasien ke
dalam tiga kelompok &
1. #erdarahan progresi* *atal.
3ebanyakan pasien berada pada keadaan medis buruk. #erubahan
hebat tekanan darah mempengaruhi kemampuan otak untuk mengatur
darahnya) gangguan elektrolit umum terjadi dan pasien sering dehidrasi.
'ipoksia akibat e*ek serebral dari perdarahan serta obstruksi jalan na*as
memperburuk keadaan. #erburukan dapat diikuti sejak saat perdarahan
dengan bertambahnya tandatanda peninggian T43 dan gangguan batang
otak. #engelolaan inisial pada kasus berat ini adalah medikal denganmengontrol tekanan darah ke tingkat yang tepat) memulihkan kelainan
metabolik) men%egah hipoksia dan menurunkan tekanan intrakranial
dengan manitol) steroid 5 bila penyebabnya perdarahan tumoral6 serta
tindakan hiper@entilasi. "CS biasanya kurang dari .
+. 3elompok sakit ringan 5"CS 1-1=6.
3elompok intermediet) dimana perdarahan %ukup berat untuk
menimbulkan de*isit neurologis parah namun tidak %ukup untuk
menyebabkan pasien tidak dapat bertahan hidup 5"CS 1+6. Tindakan
++
7/25/2019 case report stroke.doc
23/27
medikal di atas diberikan hingga ia keluar dari keadaan berbahaya)
namun keadaan neurologis tidak menunjukkan tandatanda perbaikan.
#ada keadaan ini pengangkatan hematoma dilakukan se%ara bedah.
)eng1rangi E8ek )assa
#engurangan e*ek massa dapat dilakukan se%ara medikal maupun
bedah. #asien dengan peninggian T43 dan atau dengan area yang lebih *okal dari
e*ek massa) usaha nonbedah untuk mengurangi e*ek massa penting untuk
men%egah iskemia serebral sekunder dan kompresi batang otak yang mengan%am
ji$a. Tindakan untuk mengurangi peninggian T43 antara lain &
1. le@asi kepala higga -0o untuk mengurangi @olume @ena intrakranial serta
memperbaiki drainase @ena.
+. Manitol intra@ena 5mulamula 1)= g7kg bolus) lalu 0)= g7kg tiap 9 jam
untuk mempertahankan osmolalitas serum +;=-10 m(sm7>6.
-. Restriksi %airan ringan 522= dari pemeliharaan6 dengan penambahan bolus
%airan koloid bila perlu.
9. ?entrikulostomi dengan pemantauan T43 serta drainase CSS untuk
mempertahankan T43 kurang dari +0 mm'g.
=. 4ntubasi endotrakheal dan hiper@entilasi) mempertahankan #C(+ +=-0
mm'g.
#ada pasien sadar dengan e*ek massa regional akibat #4S) peninggian
kepala) restriksi %airan) dan manitol biasanya memadai. Tindakan ini dilakukan
untuk memperbaiki tekanan per*usi serebral dan mengurangi %edera iskemik
sekunder. 'arus ingat bah$a tekanan per*usi serebral adalah sama dengan tekanan
darah arterial ratarata dikurangi tekanan intrakranial) hingga tekanan darah
sistemik harus dipertahankan pada tingkat normal) atau lebih disukai sedikit lebih
tinggi dari tingkat normal. !iusahakan tekanan per*usi serebral setidaknya 20
mm'g) bila perlu memakai @asopresor seperti dopamin intra@ena atau *enile*rin.
+-
7/25/2019 case report stroke.doc
24/27
#asien sadar dipantau dengan pemeriksaan neurologis serial)
pemantauan T43 jarang diperlukan. #ada pasien koma yang tidak sekarat
5moribund6) T43 dipantau se%ara rutin. !isukai @entrikulostomi karena
memungkinkan mengalirkan CSS) karenanya lebih mudah mengontrol T43.
#erdarahan intra@entrikuler menjadi esensial karena sering terjadi hidrose*alus
akibat hilangnya jalur keluar CSS. >ebih disukai pengaliran CSS dengan
@entrikulostomi dibanding hiper@entilasi untuk pengontrolan T43 jangka lama.
#emantauan T43 membantu menilai man*aat tindakan medikal dan membantu
memutuskan apakah inter@ensi bedah diperlukan.
#emakaian kortikosteroid untuk mengurangi edema serebral akibat #4S
pernah dilaporkan berman*aat pada banyak kasus anekdotal. Namun penelitian
menunjukkan bah$a deksametason tidak menunjukkan man*aat) di samping jelas
meningkatkan komplikasi 5in*eksi dan diabetes6. Namun digunakan deksametason
pada perdarahan parenkhimal karena tumor yang berdarah dimana CTs%an
memperlihatkan edema serebral yang berat.
I% Prognosis
#erdarahan yang besar jelas mempunyai morbiditas dan mortalitas yang
tinggi. diperkirakan mortalitas seluruhnya berkisar +=0. Mortalitas
se%ara dramatis meningkat pada perdarahan talamus dan serebelar yang
diameternya lebih dari - %m) dan pada perdarahan pons yang lebih dari 1
%m. ntuk perdarahan lobar mortalitas berkisar dari -0 . ,ila
@olume darah sesungguhnya yang dihitung 5bukan diameter
hematomnya6) maka mortalitas kurang dari 10 bila @olume darahnya
kurang dari +0 mm-dan ;0 bila @olume darahnya lebih dari 0 mm-.
3ondisi neurologik a$al setelah terserang perdarahan juga penting
untuk prognosis pasien. #asien yang kesadarannya menurun mortalitas
meningkat menjadi -. Mortalitas juga meningkat pada perdarahan
yang besar dan letaknya dalam) pada *ossa posterior atau yang meluas
masuk ke dalam @entrikel. Felmann mengatakan bah$a 9= pasien
meninggal bila disertai perdarahan intra@entrikular. Suatu penilaian
dilakukan untuk memperkirakan mortalitas dalam $aktu -0 hari pertama
dengan menggunakan - @ariabel pada saat masuk rumah sakit yaitu
"lasgo$ Coma S%ale 5"CS6) ukuran perdarahan dan tekanan nadi.
+9
7/25/2019 case report stroke.doc
25/27
#erdarahan ke%il bila ukurannya kurang dari satu lobus) sedangkan
perdarahan besar bila ukurannya lebih dari satu lobus. ,ila "CS lebih
dari ;) perdarahannya ke%il) tekanan nadi kurang dari 90 mm'g) maka
probabilitas hidupnya dalam $aktu -0 hari adalah ;8. Tetapi bila
pasien koma) perdarahannya besar dan tekanan nadinya lebih dari =
mm'g) maka probabilitas hidupnya dalam $aktu -0 hari hanya 8.
#ada #4S hipertensi* jarang terjadi perdarahan ulang.
0A0 III
+ESI)PU(A&
#erdarahan intraserebral 5#4S6 adalah perdarahan *okal dari pembuluh
darah dalam parenkim otak. #enyebabnya biasanya hipertensi kronis. "ejala
umum termasuk de*isit neurologis *okal) seringkali dengan onset mendadak
sakit kepala) mual) dan penurunan kesadaran. 3ebanyakan perdarahan
intraserebral juga dapat terjadi ganglia basal) lobus otak) otak ke%il) atau pons.
#erdarahan intraserebral juga dapat terjadi di bagian lain dari batang otak atauotak tengah. Ada sindroma utama yang menyertai stroke hemoragik menurut
Smith dapat dibagi menurut tempat perdarahannya yaitu putaminal hemorrhage)
thalami% hemorrhage) pontine hemorrhage) %erebellar hemorrhage) lobar
hemorrhage.
#emeriksaan penunjang dengan lumbal pungsi) CTs%an) MR4) serta
angiogra*i. Adapun penatalaksanannya di ruang ga$at darurat 5e@aluasi %epat
dan diagnosis) terapi umum) stabilisasi jalan napas dan pernapasan) stabilisasi
hemodinamik) pemeriksaan a$al *isik umum) pengendalian peninggian T43)
pengendalian kejang) pengendalian suhu tubuh) pemeriksaan penunjang6
kemudian penatalaksanaan di ruang ra$at inap 5%airan) nutrisi) pen%egahan dan
mengatasi komplikasi) penatalaksanaan medik yang lain. #enatalaksanaan
stroke perdarahan intraserebral 5#4S6 meliputi terapi medik pada #4S akut
5terapi hemostatik) re@ersal o* anti%oagulation6 dan tindakan operati*.
+=
7/25/2019 case report stroke.doc
26/27
#rognosis ber@ariasi tergantung dari keparahan stroke) lokasi dan
@olume perdarahan. Semakin rendah nilai "CS) maka prognosis semakin buruk
dan tingkat mortalitasnya tinggi. Semakin besar @olume perdarahan maka
prognosis semakin buruk. !an adanya darah di dalam @entrikel berhubungan
dengan angka mortalitas yang tinggi. Adanya darah di dalam @entrikel
meningkatkan angka kematian sebanyak + kali lipat.
$AFTAR PUSTA+A
1. Castel /#) 3issel #. Spontaneous intra%erebral and in*ratentorial hemorrhage.
4n&Ooumans /R. ed. Neurologi%al Surgery) -rd ed) @ol.444l. #hiladelphia& W,
Saunders CompanyK +00 .p. 18;01;1-.
+. >uyendijk W. 4ntra%erebral hemorrhage. 4n & ?inken F") ,ruyn "W) editors.
'andbook o* Clini%al Neurology. Ne$ Oork & lse@ier K +00=K 021;.
-. #erdarahan 4ntraserebral 'ipertensi* Abdul "o*ar Sastrodiningrat !i@isi 4lmu
,edah Sara* !epartemen 4lmu ,edah Fakultas 3edokteran ni@ersitas Sumatera
tara) Medan Suplemen Majalah 3edokteran Nusantara ?olume -; y No. - y
September +00.
9. Rumantir C. "angguan peredaran darah otak. #ekanbaru & SMF Sara* RS!
Ari*in A%hmad7F3 NR4. #ekanbaru. +002.
=. "oetB Christopher ". Cerebro@as%ular !iseases. 4n & "oetB& Te:tbook o* Clini%al
Neurology) -rded. #hiladelphia & Saunders. +002.
. Rumantir C. #ola #enderita Stroke !i >ab7#F 4lmu #enyakit Sara* Fakultas
3edokteran ni@ersitas #adjadjaran Rumah Sakit 'asan Sadikin ,andung #eriode
1;891;8=. >aporan #enelitian #engalaman ,elajar Riset !okter Spesialis ,idang
4lmu #enyakit Sara*. +000.
2. Ropper A') ,ro$n R'. Cerebro@as%ular !iseases. 4n & Adam and ?i%torEs
#ri%iples o* Neurology. ight edition. Ne$ Oork & M% "ra$'ill. +00=.
+
7/25/2019 case report stroke.doc
27/27
8. 3elompok Studi Stroke #R!(SS4. #en%egahan #rimer Stroke. !alam &
"uideline Stroke +002. /akarta.
;. ,aehr M) Frots%her M. !uusE & Topi%al !iagnosis in Neurology. 9th re@ised
edition. Ne$ Oork & Thieme. +00=.
10. lMit$alli) A.) Malko**) M !.).+008. 4ntra%erebral 'emorrhage. The 4nternet
/ournal o* Ad@an%ed Nursing #ra%ti%e.