Top Banner

of 27

case report stroke.doc

Mar 01, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    1/27

    CASE REPORT

    Stroke Ulang ec Perdarahan IntraSerebral Sistem Carotis

    Sinistra Faktor Resiko Hipertensi

    Oleh :

    Airia Aselea Athira

    !!"#"!""!!

    $okter Pembimbing:

    $r% H% &asir Okbah' Sp%S

    $A(A) RA&*+A TU*AS +EPA&ITERAA& +(I&I+

    S)F &EURO(O*I RSU$ *ARUT

    FA+U(TAS +E$O+TERA&

    U&I,ERSITAS -ARSI

    .U&I #"!/

    1

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    2/27

    +ATA PE&*A&TAR

    Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan kekuatan dan

    kemampuan kepada penyusun sehingga penyusunan Case Report ini dapat

    diselesaikan. Case Report ini disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti dan

    menyelesaikan kepaniteraan klinik SMF Neurologi di RS! !r. Slamet "arut.

    #enulis menyadari bah$a terselesaikannya Case Report ini tidak lepas dari bantuan

    dan dorongan banyak pihak. ntuk itu penulis ingin menyampaikan u%apan terima

    kasih kepada&

    1. dr. '. Nasir (kbah) Sp.S dan dr. So*ie Mina$ati) Sp.S.

    +. #ara !okter dan #era$at di ,agian Neurologi !r. Slamet "arut.

    -. Temanteman seja$at dokter muda di lingkungan RS! !r. Slamet "arut.

    Segala daya upaya telah di optimalkan untuk menghasilkan Case report yang

    baik dan berman*aat) dan terbatas sepenuhnya pada kemampuan dan $a$asan

    berpikir penulis. #ada akhirnya penulis menyadari bah$a Case Report ini masih jauh

    dari sempurna) untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pemba%a

    agar dapat menghasilkan Case Report yang lebih baik di kemudian hari.

    "arut) /uni +01

    #enulis

    +

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    3/27

    0A0 I

    STATUS PASIE&

    A% Identitas Pasien

    Nama & Ny. Mala

    mur & 20 tahun

    /enis 3elamin & #erempuan

    Status & Menikah

    #endidikan & SMA

    #ekerjaan & 4bu Rumah Tangga

    Alamat & #angatikan

    Tanggal Masuk & -1 Mei +01

    0% Anamnesis

    !% Alloanamnesis%

    +el1han Utama & penurunan kesadaran sejak jam SMRS

    Ri2a3at Pen3akit Sekarang:

    #asien datang ke 4"! RS! dr Slamet "arut dengan keluhan terdapat

    penurunan kesadaran se%ara mendadak sejak jam SMRS saat baru bangun

    tidur dan hendak berjalan ke kamar mandi. Sebelumnya keluarga pasien

    mengatakan bah$a pasien sempat sulit untuk berbi%ara dan anggota badan

    sebelah kanannya terasa lemas. 3eluarga pasien mengatakan bah$a pasien

    sering mengeluh nyeri kepala namun tidak ada keluhan muntah yang

    menyemprot. 3eluhan demam dan kejang disangkal oleh keluarga pasien.

    3eluarga pasien mengatakan bah$a pasien belum ,A, selama 2 hari namun

    ,A3 dalam batas normal.

    Ri2a3at Pen3akit $ah1l1 :

    #asien dikatakan pernah mengalami kejadian serupa - bulan yang lalu. #asienjuga dikatakan memiliki ri$ayat darah tinggi sejak lama namun tidak ada

    ri$ayat penyakit !M. #asien tidak pernah merokok. Ri$ayat sakit jantung

    disangkal. Ri$ayat trauma disangkal. Ri$ayat alergi juga disangkal.

    Ri2a3at Pen3akit +el1arga :

    a. Ri$ayat 'ipertensi 56

    b. Ri$ayat !M 56

    %. Ri$ayat Alergi 56

    d. Ri$ayat kolesterol 56

    -

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    4/27

    e. Ri$ayat keluhan yang sama dengan pasien 56

    Ri2a3at Sosial dan Ekonomi :

    #asien berkerja sebagai 4bu Rumah Tangga. Tinggal dengan 1 orang suami dan

    + orang anaknya.

    !%!% Pemeriksaan Fisik

    A% +eadaan Um1m

    Saat di I*$ 45! )ei #"!/6

    3eadaan umum & Tampak Sakit Sedang

    3esadaran & Somnolen

    Tekanan darah & +007100 mm'g

    Nadi & 89 :7menitregular

    Heart rate & 80 :7menit regular

    Respirasi & +0 :7menit

    Suhu & -);

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    5/27

    %6 ,atas pinggang jantung pada linea parasternalis sinistra sela iga

    ke-

    d. Auskultasi & ,unyi jantung S1 S+ murni reguler) S-7S9 5 7 6

    Murmur 56 "allop 56

    #aru #aru

    a. 4nspeksi & "erakan statis dan dinamis hemitoraks kanan dan kiri)

    Tidak tampak retraksi sela iga) sikatrik) hematoma) udem) massa) dan

    de*ormitas pada kedua hemitoraks.

    b. #alpasi & Fremitus Taktil dan @okal simetris pada kedua

    hemitoraks.

    %. #erkusi & Sonor di kedua lapang hemitoraks.

    d. Auskultasi & Vesicular Breathing Sound sama di kedua

    hemitoraks)Ronkhi 576) WheeBing 576

    :tremitas & Akral hangat) edema 7) turgor baik

    0% Pemeriksaan &e1rologi

    !% Inspeksi:

    +epala

    ,entuk & Normocephal

    Nyeri tekan & 56

    Simetris & 5D6

    (eher

    Sikap & !alam batas normal

    #ergerakan & !alam batas normal

    3uduk kaku & 56

    3aku kuduk & 56

    #% Sara8 otak

    N. %ranialis 3anan 3iri

    &% I 4Ol8aktori1s6

    Subyekti*

    !engan ,ahan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    &% II 4Optik1s6

    Tajam #englihatan

    >apang penglihatan

    Melihat $arnaFundus okuli

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Tidak dilakukanTidak dilakukan

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Tidak dilakukanTidak dilakukan

    =

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    6/27

    &% III 4Ok1lomotori1s6

    Sela mata

    #ergerakan ,ulbus

    Strabismus

    Nistagmus:o*talmus

    #upil 5,esar) bentuk6

    Re*leks %ahaya langsung

    Re*leks 3onsesual

    Re*leks kon@ergensi

    Melihat kembar

    Simetris

    Normal

    ,ulat) isokor

    D

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    simetris

    Normal

    ,ulat) isokor

    D

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    &% I, 4Troklearis6

    #ergerakan mata

    Sikap bulbus

    Melihat kembar

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai&% ,I 4Abd1sens6

    #ergerakan mata

    Sikap bulbus

    Melihat kembar

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    &% , 4Trigemin1s6

    Membuka mulut

    Menguyah

    Mengigit

    Re*lek kornea

    Sensibilitas muka

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    &% ,II 4Facialis6

    Mengerutkan dahi

    Menutup mata

    Memperlihatkan gigi

    ,ersiul

    Rasa ke%ap +7- depan lidah

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Tidak dilakukan

    tidak dilakukan

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Tidak dilakukan

    tidak dilakukan

    &% ,III

    4,estib1lokoklearis6

    !etik arloji

    Suara berbisik

    Tes S$aba%h

    Tes Rinne

    Tes Weber

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    &% I9 4*loso8aringe1s6

    Re*leks ke%ap 17- belakang

    Sensibilitas *aring

    Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    7/27

    &% 9 4,ag1s6

    Arkus *aring

    @ula

    ,erbi%ara

    Menelan

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    &% 9I 4 Assesori1s 6

    Menenggok kanan kiri

    Mengangkat ,ahu

    Sulit dinilai

    Sulit dinilai

    &% 9II 4 Hipogloss1s 6

    #ergerakan >idah

    >idah de@iasi

    Artikulasi

    Sulit dinilai

    !e@iasi ke kiri

    5% 0adan dan anggota gerak0adan

    Respirasi & Torako abdominal

    ,entuk kolumna @etebralis & !alam batas normal

    #ergerakan kolumna @etebralis & Sulit !inilai

    Re*leks kulit perut atas & Tidak dilakukan

    Re*leks kulit perut tengah & Tidak dilakukan

    Re*leks kulit perut ba$ah & Tidak dilakukan

    Anggota gerak atas :

    (engan atas (engan ba2ah Tangan

    3anan 3iri

    "erakan 3esan hemiparese Sulit dinilai

    3ekuatan 3esan hemiparese Sulit dinilai

    Tonus Meningkat 5Spastik6 Meningkat 5Spastik6

    Tro*i N7N7N N7N7N

    ,i%eps Tri%eps ,ra%hioradialis

    Re*lek *isiologis D7D D7D D7D

    Re*lek #atologis

    Sensibilitas

    2

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    8/27

    >engan

    atas

    kanan

    >engan

    atas kiri

    >engan

    ba$ah

    kanan

    >engan

    ba$ah

    kiri

    Tangan

    kanan

    Tangan

    kiri

    Nyeri Sulitdinilai

    Sulitdinilai

    Sulitdinilai

    Sulitdinilai

    Sulitdinilai

    Sulitdinilai

    Termis Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Taktil Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    !iskriminasi Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    #osisi Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    ?ibrasi Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Anggota gerak ba2ah :

    T1ngkai atas T1ngkai ba2ah +aki

    3anan 3iri

    "erakan 3esan hemiparese Sulit dinilai

    3ekuatan 3esan hemiparese Sulit dinilai

    Tonus N N

    Tro*i N7N7N N7N7N

    #atela A%hilles

    Re*lek *isiologis D7D D7D

    #erluasan re*lek 7 7

    Re*lek silang 7 7

    8

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    9/27

    3anan 3iri

    ,abinski D

    Chaddo%k D

    (ppenheim D

    "ordon D

    S%hae**er D

    Rossolimo Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Mendel ,e%htere$ Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    3anan 3iri

    Tes >asegue

    Tes (EConnel Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Tes #atri%k Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Tes 3ontra #atri%k Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Tes "aenslen Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Tes 3ernig

    3lonus paha

    3lonus kaki

    ,rudBinsky

    4)44)444)4?

    Sensibilitas :

    Tungkaiatas

    kanan

    Tungkai

    atas

    kiri

    Tungkai

    ba$ah

    kanan

    Tungkai

    ba$ah

    kiri

    3aki

    kanan

    3aki

    kiri

    Nyeri D D D D D D

    Termis Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Taktil Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    ;

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    10/27

    !iskriminasi Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    #osisi Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    ?ibrasi Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    Sulit

    dinilai

    ;% +oordinasi' *ait dan keseimbangan

    Tidak dilakukan karena pasien tidak bisa bangun dari tempat tidur.

    ekosit 8;+07mm-

    Trombosit ++9.0007mm-

    ritrosit 9)-0 juta7mm-

    AST 5S"(T6 -= 7>

    A>T 5S#T6 1; 7>

    reum 9; mg7d>

    3reatinin 0); mg7d>

    10

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    11/27

    "lukosa !arah Se$aktu 10 mg7d>

    "ambaran 3"

    !%5 Ringkasan

    S1b3ekti8

    #asien datang ke RS! dr Slamet "arut dengan keluhan penurunan

    kesadaran sejak jam SMRS. Sebelum mengalami penurunan kesadaran

    pasien dikatakan baru bangun tidur dan hendak ke kamar mandi. Sebelumnyapasien mengeluh lemas pada anggota badan sebelah kanan dan juga sulit untuk

    berbi%ara. 3eluhan muntah disangkal namun pasien sering mengeluh nyeri

    kepala yang hebat. 3eluarga pasien mengatakan pasien sudah pernah

    mengalami hal seperti ini - bulan yang lalu namun sudah membaik.

    Ob3ekti8

    Pemeriksaan 8isik :

    3eadaan umum & Tampak Sakit Sedang

    11

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    12/27

    3esadaran & Somnolen

    Tekanan darah & 1;07100 mm'g

    Nadi & ;- :7menitregular

    Respirasi & 1; :7menit

    Suhu & -)=eher & 3", tidak teraba) /?# tidak meningkat

    Status interna & @esi%ular breathing sound kanan kiri) rhonki 7

    $heeBing 7

    Stat1s &e1rologi :

    RM & 3356 >asegue Tidak terbatas7tidak terbatas ) 3ernig tidak terbatas7tidak

    terbatas ,47,447,444 77

    Sara* otak & re*lek %ahaya dire%t7indire%t 5D7D6) pupil bulat isokor) dolls eye 5D6ke

    kiri

    N.?44 G N.H44 & sulit dinilai

    Re*le: *isiologis & D7D

    Re*le: patologis & D7

    Motorik & kesan hemiparese de:tra

    Sensorik & sulit dinilai

    Fungsi luhur & sulit dinilai

    @egetati* & ,A, 7 ,A3 D

    !%5% $iagnosa

    Stroke ulang e% #4S s% Sinistra FR'T

    !%;% Rencana A2al

    Rencana diagnosis

    CT I S%an 3epala

    CT S%an digunakan untuk mengetahui letak perdarahan pada otak

    Fisioterapi

    Fisioterapi dan rehabilitasi juga diberikan untuk men%egah dan mengurangi

    %a%at%

    1+

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    13/27

    Rencana terapi

    )edikamentosa

    4n*. Asering 1= tpm 54?6

    4nj. Ranitidin +:1 54?6

    4nj. %e*ota:ime +:1 gr7i@

    4nj Citi%olin +:1gr

    4n* Manitol +0 +00100100100

    Captopril -:+=mg

    &on )edikamentosa

    Tirah baring

    N"T !an 3ateter

    Rencana Ed1kasi

    Minum obat se%ara teratur

    Tidak makan yang asinasin dan berminyak

    #erbanyak istirahat

    Tidak melakukan akti@itas berat

    Rutin kontrol ke dokter

    !%

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    14/27

    SN & RM & 33 56 Mata & #upil bulat isokor) RC> 5D7D6) RCT> 5D7D6)

    !olls eyes phenomenon& de@iasi ke kiri ",M sulit dinilai

    N?44& sulit dinilai N H44 & sulit dinilai Motorik & kesan hemiparese de:tra Sensorik & sulit dinilai

    RF & D 7 DK D 7 D R# & D7 F> & sulit dinilai F? & ,A3 dbn

    ,A, I sejak 2hari SMRS

    A7 Stroke ulang e% #4S s% S FR'T

    4nj Citi%olin +:1gr

    Captopril - : +=mg

    Tanggal Catatan 4nstruksi

    19

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    15/27

    +7=71

    5' -6

    S7 #asien sulit diajak berbi%ara) demam56)mual56) muntah 56(73 & SS

    3S & somnolenT! & 1;07;0mm'g

    N& ;+: 7 menitR & +0: 7 menitS & -2)=oC

    S4 & #>M( & 3a 3i) Wh 7) Rh 7 C(R &S1S+Reguler) Murmur 56)

    "allop 56

    SN &

    RM & 33 56 Mata & #upil bulat isokor) RC> 5D7D6)

    RCT> 5D7D6) ",M sulit dinilai

    N?44& sulit dinilai N H44 & sulit dinilai Motorik & kesan hemiparese de:tra

    Sensorik & sulit dinilai RF & D 7 D K D 7 D R# & 7 F> & sulit dinilai F? & ,A3 dbn

    ,A, I sejak 8hari SMRS

    A7 Stroke ulang e% #4S s% S FR'T

    #! 7

    #T 7

    4n*. Asering 1=

    tpm

    4n* Manitol +0

    +00100100100 5h+6

    4nj Ce*ota:ime

    +:1gr

    4nj Ranitidin

    +:1amp

    4nj Citi%olin

    +:1gr

    Captopril - :

    +=mg

    Tanggal

    0-707+01

    5'.96

    Catatan

    S7 os masih belum sadar penuh Mual 56muntah 56 demam 56(7

    3 & SS3S& SomnolenT! & 100720mm'gN& 8: 7 menitR & +9: 7 menitS & -2)0oC

    S4 & #>M( & 3a 3i) Wh 7) Rh 7 C(R &S1S+Reguler) Murmur 56)

    "allop 56

    SN & RM & 33 56 Mata & #upil bulat isokor) RC> 5D7D6)

    RCT> 5D7D6) ",M s.d.n !olls eyephenomenon& de@iasi ke sinistra

    N?44& s.d.n N H44 & s.d.n

    4nstruksi

    #T 7

    4n*. Asering 1=

    tpm

    4n* Manitol

    +0 +00100100100

    5h-6

    4nj Ce*ota:ime

    +:1gr

    4nj Ranitidin

    +:1amp

    4nj Citi%olin

    +:1gr

    Captopril - :

    +=mg

    #AS4N

    1=

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    16/27

    Motorik & kesan hemiparesede:tra

    Sensorik & sulit dinilai RF & D 7 D K D 7 D

    R# & D7 F> & sulit dinilai

    F? & ,A3 dbn,A, I sejak ; hari SMRS

    A7 Stroke e% #4S s% S FR'T

    #>AN" ATAS

    #RM4NTAAN

    SN!4R4

    0A0 II

    TI&.AUA& PUSTA+A $A& A&A(ISA +ASUS

    A% $e8inisiStroke perdarahan intraserebral atau perdarahan intraserebral primer adalah

    suatu sindroma yang ditandai adanya perdarahan spontan ke dalam substansi

    otak.

    #erdarahan intraserebral 5#4S6 adalah perdarahan yang terjadi di otak yang

    disebabkan oleh pe%ahnya 5ruptur6 pada pembuluh darah otak. #erdarahan

    dalam dapat terjadi di bagian manapun di otak. !arah dapat terkumpul di

    jaringan otak) ataupun di ruang antara otak dan selaput membran yang

    melindungi otak. #erdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemis*er 5lobar

    1

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    17/27

    intra%erebral hemorrhage6) atau dapat pula terjadi pada struktur dari otak) seperti

    thalamus) basal ganglia) pons) ataupun %erebellum 5deep intra%erebral

    hemorrhage6.

    0% Epidemiologi

    #erdarahan intraserebral lebih sering terjadi pada pria daripada $anita)

    terutama yang lebih tua dari == tahun) dan dalam populasi tertentu) termasuk

    orang kulit hitam dan /epang. Selama periode +0 tahun studi The National

    'ealth and Nutrition :amination Sur@ey pidemiologi% menunjukkan insiden

    perdarahan intraserebral antara orang kulit hitam adalah =0 per 100.000) dua

    kali insiden orang kulit putih.

    C% Faktor Risiko

    'ipertensi merupakan penyebab terbanyak 52+816. #erdarahan intraserebral

    spontan yang tidak berhubungan dengan hipertensi) biasanya berhubungan

    dengan diskrasia darah) hemartroma) neoplasma) aneurisma) A?M) tumor otak

    metastasis) pengobatan dengan antikoagulans) gangguan koagulasi seperti pada

    leukemia atau trombositopenia) serebralarteritis) amyloid angiopathy dan adiksi

    narkotika.

    #erdarahan intraserebral dapat disebabkan oleh &

    1. 'ipertensi

    'ipertensi lama akan menimbulkan lipohialinosis dan nekrosis *ibrinoid yang

    memperlemah dinding pembuluh darah yang kemudian menyebabkan ruptur

    intima dan menimbulkan aneurisma. Selanjutnya dapat menyebabkan

    mikrohematoma dan edema. 'ipertensi kronik dapat juga menimbulkan

    aneurismaaneurisma ke%il 5diameternya 1 mm6 yang tersebar di sepanjang

    pembuluh darah) aneurisma ini dikenal sebagai aneurisma Charcot Bouchard.

    +. Cerebral Amyloid Angiopathy

    Cerebral Amyloid Angiopathy adalah suatu perubahan @askular yang unik

    ditandai oleh adanya deposit amiloid di dalam tunika media dan tunika

    ad@entisia pada arteri ke%il dan arteri sedang di hemis*er serebral. Arteriarteri

    yang terkena biasanya adalah arteriarteri korti%al super*isial dan arteriarteri

    12

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    18/27

    leptomening. Sehingga perdarahan lebih sering di daerah subkortikal lobar

    ketimbang daerah basal ganglia. !eposit amiloid menyebabkan dinding arteri

    menjadi lemah sehingga kemudian pe%ah dan terjadi perdarahan intraserebral.

    !i samping hipertensi) amyloid angiopathy dianggap *aktor penyebab kedua

    terjadinya perdarahan intraserebral pada penderita lanjut usia.

    -. Arterio@enous Mal*ormation

    9. Neoplasma intrakranial. Akibat nekrosis dan perdarahan oleh jaringan

    neoplasma yang hiper@askular.

    #erdarahan di putamen) thalamus) dan pons biasanya akibat ruptur a.

    lentikulostriata) a. thalamoperforating dan kelompok basilarparamedian.

    Sedangkan perdarahan di serebelum biasanya terdapat di daerah nukleus

    dentatus yang mendapat pendarahan dari %abang a. serebelaris superior dan a.

    sere%elaris in*erior anterior.

    "ambar 1. >okasi tersering sumber perdarahan intraserebral

    $% Pato8isiologi

    3asus #4S umumnya terjadi di kapsula interna 520 6) di *ossa posterior

    5batang otak dan serebelum6 +0 dan 10 di hemis*er 5di luar kapsula

    interna6. "ambaran patologik menunjukkan ekstra@asasi darah karena

    robeknya pembuluh darah otak dan diikuti adanya edema dalam jaringan

    otak di sekitar hematom. Akibatnya terjadi diskontinuitas jaringan dan

    18

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    19/27

    kompresi oleh hematom dan edema pada struktur sekitar) termasuk

    pembuluh darah otak dan penyempitan atau penyumbatannya sehingga

    terjadi iskemia pada jaringan yang dilayaninya) maka gejala klinis yang

    timbul bersumber dari destruksi jaringan otak) kompresi pembuluh darah

    otak 7 iskemia dan akibat kompresi pada jaringan otak lainnya.

    E% *e7ala klinis

    Se%ara umum gejala klinis #4S merupakan gambaran klinis akibat

    akumulasi darah di dalam parenkim otak. #4S khas terjadi se$aktu

    akti@itas) onset pada saat tidur sangat jarang. #erjalanan penyakitnya)

    sebagian besar 5-2)=206 per akut. ,iasanya disertai dengan penurunan

    kesadaran. #enurunan kesadaran ini ber@ariasi *rekuensi dan derajatnya

    tergantung dari lokasi dan besarnya perdarahan tetapi se%ara keseluruhanminimal terdapat pada 0 kasus. dua pertiganya mengalami koma) yang

    dihubungkan dengan adanya perluasan perdarahan ke arah @entrikel) ukuran

    hematomnya besar dan prognosis yang jelek. Sakit kepala hebat dan

    muntah yang merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial dijumpai

    pada #4S) tetapi *rekuensinya ber@ariasi. Tetapi hanya - kasus yang

    disertai dengan sakit kepal sedang muntah didapati pada 99 kasus. /adi

    tidak adanya sakit kepala dan muntah tidak menyingkirkan #4S) sebaliknya

    bila dijumpai akan sangat mendukung diagnosis #4S atau perdarahn

    subarakhnoid sebab hanya 10 kasus stroke oklusi* disertai gejala tersebut.

    3ejang jarang dijumpai pada saat onset #4S.

    F% Pemeriksaan Fisik

    'ipertensi arterial dijumpai pada ;1 kasus #4S. Tingginya *rekuensi

    hipertensi berkorelasi dengan tanda *isik lain yang menunjukkan adanya

    hipertensi sistemik seperti hipertro*i @entrikel kiri dan retinopati hipertensi*.

    #emeriksaan *undus okuli pada kasus yang diduga #4S mempunyai tujuan

    ganda yaitu mendeteksi adanya tandatanda retinopati hipertensi* dan

    men%ari adanya perdarahan subhialoid 5adanya darah di ruang preretina)

    yang merupakan tanda diagnostik perdarahan subarakhnoid6 yang

    mempunyai korelasi dengan ruptur aneurisma. 3aku kuduk terdapat pada

    98 kasus #4S.

    "erakan mata) pada perdarahan putamen terdapat deviation

    conjugae ke arah lesi) sedang pada perdarahan nukleus kaudatus terjadi

    1;

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    20/27

    kelumpuhan gerak horisontal mata dengan deviation conjugaeke arah lesi.

    #erdarahan thalamus akan berakibat kelumpuhan gerak mata atas (upard

    ga!e pals"#) jadi mata melihat ke ba$ah dan kedua mata melihat ke arah

    hidung. #ada perdarahan pons terdapat kelumpuhan gerak horisontal mata

    dengan ocular bobbing.

    #ada perdarahan putamen) reaksi pupil normal atau bila terjadi

    herniasi unkus maka pupil anisokor dengan paralisis N. 444 ipsilateral lesi.

    #erdarahan di thalamus akan berakibat pupil miosis dan reaksinya lambat.

    #ada perdarahan di mesense*alon) posisi pupil di tengah) diameternya

    sekitar 9 mm) reaksi pupil negati*. 3eadaan ini juga sering dijumpai pada

    herniasi transtentorial. #ada perdarahn di pons terjadi pinpoint pupils

    bilateral tetapi masih terdapat reaksi) pemeriksaannya membutuhkan ka%a

    pembesar.

    #ola perna*asan pada perdarahan diense*alon adalah Che"ne$

    Stroke) sedang pada lesi di mesense*alon atau pons pola perna*asannya

    hiper@entilasi sentral neurogenik. #ada lesi di bagian tengah atau %audal

    pons memperlihatkan pola perna*asan apneustik. #ola perna*asan ataksik

    timbul pada lesi di medula oblongata. #ola perna*asan ini biasanya terdapat

    pada pasien dalam stadium agonal.

    *% $IA*&OSIS

    #4S khas terjadi se$aktu akti@itas) onset pada saat tidur sangat

    jarang

    ,iasanya disertai dengan penurunan kesadaran.

    Sakit kepala hebat dan muntah yang merupakan tanda peningkatan

    tekanan intrakranial dijumpai pada #4S) tetapi *rekuensinyaber@ariasi

    #ada perdarahan pons terdapat kelumpuhan gerak horisontal mata

    dengan ocular bobbing.

    #erdarahan di thalamus akan berakibat pupil miosis dan reaksinya

    lambat

    #ada perdarahan di mesense*alon) posisi pupil di tengah)

    diameternya sekitar 9 mm) reaksi pupil negati*

    #ada perdarahn di pons terjadi pinpoint pupils bilateral tetapi masih

    terdapat reaksi) pemeriksaannya membutuhkan ka%a pembesar

    +0

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    21/27

    #ola perna*asan pada perdarahan diense*alon adalah CheyneStroke

    lesi di mesense*alon atau pons pola perna*asannya hiper@entilasi

    sentral neurogenik

    #ada lesi di bagian tengah atau %audal pons memperlihatkan pola

    perna*asan apneustik

    "ejala klinik yang sangat menonjol pada perdarahan pons ialah

    onset yang tibatiba dan terjadi koma yang dalam dengan de*isit

    neurologik bilateral serta progresi* dan *atal. ,ahkan perdarahan

    ke%il segera menyebabkan koma) pupil pinpoint 51 mm6 namun

    reakti*) gangguan gerak okuler lateral) kelainan sara* kranial)

    kuadriplegia) dan postur ekstensor. Nyeri kepala) mual dan muntah

    jarang.

    H% Penanganan Perdarahan Intraserebral

    Semua penderita yang dira$at dengan intracerebral hemorrhage harus

    mendapat pengobatan untuk &

    1. LNormalisasiL tekanan darah

    +. #engurangan tekanan intrakranial

    -. #engontrolan terhadap edema serebral

    9. #en%egahan kejang.

    'ipertensi dapat dikontrol dengan obat) sebaiknya tidak

    berlebihan karena adanya beberapa pasien yang tidak menderita

    hipertensiK hipertensi terjadi karena %athe%holaminergi% dis%harge pada

    *ase permulaan. >ebih lanjut autoregulasi dari aliran darah otak akan

    terganggu baik karena hipertensi kronik maupun oleh tekanan

    intrakranial yang meninggi. 3ontrol yang berlebihan terhadap tekanan

    darah akan menyebabkan iskemia pada miokard) ginjal dan otak.

    !alam suatu studi retrospekti* memeriksa dengan CTS%an

    untuk mengetahui hubungan tekanan darah dan pembesaran hematoma

    terhadap 2; penderita dengan #4S') mereka menemukan penambahan

    @olume hematoma pada 1 penderita yang se%ara bermakna

    berhubungan dengan tekanan darah sistolik. Tekanan darah sistolik

    10 mm'g tampak berhubungan dengan penambahan @olume

    hematoma dibandingkan dengan tekanan darah sistolik 1=0 mm'g.

    (batobat anti hipertensi yang dianjurkan adalah dari golongan &

    1. Angiotensin Con@erting nByme 4nhibitors

    +. Angiotensin Re%eptor ,lo%kers

    -. Cal%ium Channel ,lo%kers

    +1

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    22/27

    Tindakan segera terhadap pasien dengan #4S ditujukan

    langsung terhadap pengendalian T43 serta men%egah perburukan

    neurologis berikutnya. Tindakan medis seperti hiper@entilasi) diuretik

    osmotik dan steroid 5bila perdarahan tumoral6 digunakan

    untuk mengurangi hipertensi intrakranial yang disebabkan oleh e*ek

    massa perdarahan. Sudah dibuktikan bah$a e@akuasi perdarahan yang

    luas meninggikan sur@i@al pada pasien dengan koma) terutama yang bila

    dilakukan segera setelah onset perdarahan.

    Walau begitu pasien sering tetap dengan de*isit neurologis yang

    jelas. #asien memperlihatkan tandatanda herniasi unkus memerlukan

    e@akuasi yang sangat segera dari hematoma. Angiogram memungkinkan

    untuk menemukan kelainan @askuler. Adalah sangat serius untuk

    memikirkan pengangkatan #4S yang besar terutama bila ia bersamaan

    dengan hipertensi intrakranial yang menetap dan diikuti atau telah terjadi

    de*isit neurologis $alau telah diberikan tindakan medis maksimal.

    Adanya hematoma dalam jaringan otak bersamaan dengan

    adanya kelainan neurologis memerlukan e@akuasi bedah segera sebagai

    tindakan terpilih. ,eratnya perdarahan inisial menggolongkan pasien ke

    dalam tiga kelompok &

    1. #erdarahan progresi* *atal.

    3ebanyakan pasien berada pada keadaan medis buruk. #erubahan

    hebat tekanan darah mempengaruhi kemampuan otak untuk mengatur

    darahnya) gangguan elektrolit umum terjadi dan pasien sering dehidrasi.

    'ipoksia akibat e*ek serebral dari perdarahan serta obstruksi jalan na*as

    memperburuk keadaan. #erburukan dapat diikuti sejak saat perdarahan

    dengan bertambahnya tandatanda peninggian T43 dan gangguan batang

    otak. #engelolaan inisial pada kasus berat ini adalah medikal denganmengontrol tekanan darah ke tingkat yang tepat) memulihkan kelainan

    metabolik) men%egah hipoksia dan menurunkan tekanan intrakranial

    dengan manitol) steroid 5 bila penyebabnya perdarahan tumoral6 serta

    tindakan hiper@entilasi. "CS biasanya kurang dari .

    +. 3elompok sakit ringan 5"CS 1-1=6.

    3elompok intermediet) dimana perdarahan %ukup berat untuk

    menimbulkan de*isit neurologis parah namun tidak %ukup untuk

    menyebabkan pasien tidak dapat bertahan hidup 5"CS 1+6. Tindakan

    ++

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    23/27

    medikal di atas diberikan hingga ia keluar dari keadaan berbahaya)

    namun keadaan neurologis tidak menunjukkan tandatanda perbaikan.

    #ada keadaan ini pengangkatan hematoma dilakukan se%ara bedah.

    )eng1rangi E8ek )assa

    #engurangan e*ek massa dapat dilakukan se%ara medikal maupun

    bedah. #asien dengan peninggian T43 dan atau dengan area yang lebih *okal dari

    e*ek massa) usaha nonbedah untuk mengurangi e*ek massa penting untuk

    men%egah iskemia serebral sekunder dan kompresi batang otak yang mengan%am

    ji$a. Tindakan untuk mengurangi peninggian T43 antara lain &

    1. le@asi kepala higga -0o untuk mengurangi @olume @ena intrakranial serta

    memperbaiki drainase @ena.

    +. Manitol intra@ena 5mulamula 1)= g7kg bolus) lalu 0)= g7kg tiap 9 jam

    untuk mempertahankan osmolalitas serum +;=-10 m(sm7>6.

    -. Restriksi %airan ringan 522= dari pemeliharaan6 dengan penambahan bolus

    %airan koloid bila perlu.

    9. ?entrikulostomi dengan pemantauan T43 serta drainase CSS untuk

    mempertahankan T43 kurang dari +0 mm'g.

    =. 4ntubasi endotrakheal dan hiper@entilasi) mempertahankan #C(+ +=-0

    mm'g.

    #ada pasien sadar dengan e*ek massa regional akibat #4S) peninggian

    kepala) restriksi %airan) dan manitol biasanya memadai. Tindakan ini dilakukan

    untuk memperbaiki tekanan per*usi serebral dan mengurangi %edera iskemik

    sekunder. 'arus ingat bah$a tekanan per*usi serebral adalah sama dengan tekanan

    darah arterial ratarata dikurangi tekanan intrakranial) hingga tekanan darah

    sistemik harus dipertahankan pada tingkat normal) atau lebih disukai sedikit lebih

    tinggi dari tingkat normal. !iusahakan tekanan per*usi serebral setidaknya 20

    mm'g) bila perlu memakai @asopresor seperti dopamin intra@ena atau *enile*rin.

    +-

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    24/27

    #asien sadar dipantau dengan pemeriksaan neurologis serial)

    pemantauan T43 jarang diperlukan. #ada pasien koma yang tidak sekarat

    5moribund6) T43 dipantau se%ara rutin. !isukai @entrikulostomi karena

    memungkinkan mengalirkan CSS) karenanya lebih mudah mengontrol T43.

    #erdarahan intra@entrikuler menjadi esensial karena sering terjadi hidrose*alus

    akibat hilangnya jalur keluar CSS. >ebih disukai pengaliran CSS dengan

    @entrikulostomi dibanding hiper@entilasi untuk pengontrolan T43 jangka lama.

    #emantauan T43 membantu menilai man*aat tindakan medikal dan membantu

    memutuskan apakah inter@ensi bedah diperlukan.

    #emakaian kortikosteroid untuk mengurangi edema serebral akibat #4S

    pernah dilaporkan berman*aat pada banyak kasus anekdotal. Namun penelitian

    menunjukkan bah$a deksametason tidak menunjukkan man*aat) di samping jelas

    meningkatkan komplikasi 5in*eksi dan diabetes6. Namun digunakan deksametason

    pada perdarahan parenkhimal karena tumor yang berdarah dimana CTs%an

    memperlihatkan edema serebral yang berat.

    I% Prognosis

    #erdarahan yang besar jelas mempunyai morbiditas dan mortalitas yang

    tinggi. diperkirakan mortalitas seluruhnya berkisar +=0. Mortalitas

    se%ara dramatis meningkat pada perdarahan talamus dan serebelar yang

    diameternya lebih dari - %m) dan pada perdarahan pons yang lebih dari 1

    %m. ntuk perdarahan lobar mortalitas berkisar dari -0 . ,ila

    @olume darah sesungguhnya yang dihitung 5bukan diameter

    hematomnya6) maka mortalitas kurang dari 10 bila @olume darahnya

    kurang dari +0 mm-dan ;0 bila @olume darahnya lebih dari 0 mm-.

    3ondisi neurologik a$al setelah terserang perdarahan juga penting

    untuk prognosis pasien. #asien yang kesadarannya menurun mortalitas

    meningkat menjadi -. Mortalitas juga meningkat pada perdarahan

    yang besar dan letaknya dalam) pada *ossa posterior atau yang meluas

    masuk ke dalam @entrikel. Felmann mengatakan bah$a 9= pasien

    meninggal bila disertai perdarahan intra@entrikular. Suatu penilaian

    dilakukan untuk memperkirakan mortalitas dalam $aktu -0 hari pertama

    dengan menggunakan - @ariabel pada saat masuk rumah sakit yaitu

    "lasgo$ Coma S%ale 5"CS6) ukuran perdarahan dan tekanan nadi.

    +9

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    25/27

    #erdarahan ke%il bila ukurannya kurang dari satu lobus) sedangkan

    perdarahan besar bila ukurannya lebih dari satu lobus. ,ila "CS lebih

    dari ;) perdarahannya ke%il) tekanan nadi kurang dari 90 mm'g) maka

    probabilitas hidupnya dalam $aktu -0 hari adalah ;8. Tetapi bila

    pasien koma) perdarahannya besar dan tekanan nadinya lebih dari =

    mm'g) maka probabilitas hidupnya dalam $aktu -0 hari hanya 8.

    #ada #4S hipertensi* jarang terjadi perdarahan ulang.

    0A0 III

    +ESI)PU(A&

    #erdarahan intraserebral 5#4S6 adalah perdarahan *okal dari pembuluh

    darah dalam parenkim otak. #enyebabnya biasanya hipertensi kronis. "ejala

    umum termasuk de*isit neurologis *okal) seringkali dengan onset mendadak

    sakit kepala) mual) dan penurunan kesadaran. 3ebanyakan perdarahan

    intraserebral juga dapat terjadi ganglia basal) lobus otak) otak ke%il) atau pons.

    #erdarahan intraserebral juga dapat terjadi di bagian lain dari batang otak atauotak tengah. Ada sindroma utama yang menyertai stroke hemoragik menurut

    Smith dapat dibagi menurut tempat perdarahannya yaitu putaminal hemorrhage)

    thalami% hemorrhage) pontine hemorrhage) %erebellar hemorrhage) lobar

    hemorrhage.

    #emeriksaan penunjang dengan lumbal pungsi) CTs%an) MR4) serta

    angiogra*i. Adapun penatalaksanannya di ruang ga$at darurat 5e@aluasi %epat

    dan diagnosis) terapi umum) stabilisasi jalan napas dan pernapasan) stabilisasi

    hemodinamik) pemeriksaan a$al *isik umum) pengendalian peninggian T43)

    pengendalian kejang) pengendalian suhu tubuh) pemeriksaan penunjang6

    kemudian penatalaksanaan di ruang ra$at inap 5%airan) nutrisi) pen%egahan dan

    mengatasi komplikasi) penatalaksanaan medik yang lain. #enatalaksanaan

    stroke perdarahan intraserebral 5#4S6 meliputi terapi medik pada #4S akut

    5terapi hemostatik) re@ersal o* anti%oagulation6 dan tindakan operati*.

    +=

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    26/27

    #rognosis ber@ariasi tergantung dari keparahan stroke) lokasi dan

    @olume perdarahan. Semakin rendah nilai "CS) maka prognosis semakin buruk

    dan tingkat mortalitasnya tinggi. Semakin besar @olume perdarahan maka

    prognosis semakin buruk. !an adanya darah di dalam @entrikel berhubungan

    dengan angka mortalitas yang tinggi. Adanya darah di dalam @entrikel

    meningkatkan angka kematian sebanyak + kali lipat.

    $AFTAR PUSTA+A

    1. Castel /#) 3issel #. Spontaneous intra%erebral and in*ratentorial hemorrhage.

    4n&Ooumans /R. ed. Neurologi%al Surgery) -rd ed) @ol.444l. #hiladelphia& W,

    Saunders CompanyK +00 .p. 18;01;1-.

    +. >uyendijk W. 4ntra%erebral hemorrhage. 4n & ?inken F") ,ruyn "W) editors.

    'andbook o* Clini%al Neurology. Ne$ Oork & lse@ier K +00=K 021;.

    -. #erdarahan 4ntraserebral 'ipertensi* Abdul "o*ar Sastrodiningrat !i@isi 4lmu

    ,edah Sara* !epartemen 4lmu ,edah Fakultas 3edokteran ni@ersitas Sumatera

    tara) Medan Suplemen Majalah 3edokteran Nusantara ?olume -; y No. - y

    September +00.

    9. Rumantir C. "angguan peredaran darah otak. #ekanbaru & SMF Sara* RS!

    Ari*in A%hmad7F3 NR4. #ekanbaru. +002.

    =. "oetB Christopher ". Cerebro@as%ular !iseases. 4n & "oetB& Te:tbook o* Clini%al

    Neurology) -rded. #hiladelphia & Saunders. +002.

    . Rumantir C. #ola #enderita Stroke !i >ab7#F 4lmu #enyakit Sara* Fakultas

    3edokteran ni@ersitas #adjadjaran Rumah Sakit 'asan Sadikin ,andung #eriode

    1;891;8=. >aporan #enelitian #engalaman ,elajar Riset !okter Spesialis ,idang

    4lmu #enyakit Sara*. +000.

    2. Ropper A') ,ro$n R'. Cerebro@as%ular !iseases. 4n & Adam and ?i%torEs

    #ri%iples o* Neurology. ight edition. Ne$ Oork & M% "ra$'ill. +00=.

    +

  • 7/25/2019 case report stroke.doc

    27/27

    8. 3elompok Studi Stroke #R!(SS4. #en%egahan #rimer Stroke. !alam &

    "uideline Stroke +002. /akarta.

    ;. ,aehr M) Frots%her M. !uusE & Topi%al !iagnosis in Neurology. 9th re@ised

    edition. Ne$ Oork & Thieme. +00=.

    10. lMit$alli) A.) Malko**) M !.).+008. 4ntra%erebral 'emorrhage. The 4nternet

    /ournal o* Ad@an%ed Nursing #ra%ti%e.