1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi 1. Struktur Tulang Kaki adalah suatu kesatuan unit yang kompleks dan terdiri dari 26 buah tulang yang dapat menyangga berat badan secara penuh saat berdiri dan mampu memindahkan tubuh pada semua keadaan tempat berpijak. Ke-26 tulang itu terdiri dari: 14 falang, 5 metatarsal dan 7 tarsal. Kaki dapat dibagi menjadi 3 segmen fungsional. a. Hindfoot (segmen posterior) Bagian ini terletak langsung dibawah os tibia dan berfungsi sebagai penyangganya. Terdiri dari: Talus yang terletak di apeks kaki dan merupakan bagian dari sendi pergelangan kaki Calcaneus yang terletak dibagian belakang dan kontak dengan tanah b. Midfoot (segmen tengah) Terdiri dari 5 tulang tarsal yaitu: Cuneiforme (3) : medial, intermedium dan lateral Cuboid Navikulare Ke-5 tulang tersebut membentuk persegi empat ireguler dengan dasar medial dan apeks
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
1. Struktur Tulang
Kaki adalah suatu kesatuan unit yang kompleks dan terdiri dari 26 buah
tulang yang dapat menyangga berat badan secara penuh saat berdiri dan
mampu memindahkan tubuh pada semua keadaan tempat berpijak. Ke-26
tulang itu terdiri dari: 14 falang, 5 metatarsal dan 7 tarsal. Kaki dapat
dibagi menjadi 3 segmen fungsional.
a. Hindfoot (segmen posterior)
Bagian ini terletak langsung dibawah os tibia dan berfungsi sebagai
penyangganya. Terdiri dari:
Talus yang terletak di apeks kaki dan merupakan bagian dari sendi
pergelangan kaki
Calcaneus yang terletak dibagian belakang dan kontak dengan
tanah
b. Midfoot (segmen tengah)
Terdiri dari 5 tulang tarsal yaitu:
Cuneiforme (3) : medial, intermedium dan lateral
Cuboid
Navikulare
Ke-5 tulang tersebut membentuk persegi empat ireguler dengan
dasar medial dan apeks lateral. 3 cuneiforme dan bagian anterior
cuboid serta naviculare dan bagian belakang tulang cuboid
membentuk suatu garis.
c. Forefoot (segmen anterior)
Bagian ini terdiri dari:
5 metatarsal : I, II, III, IV, V
14 falang. Dimana ibu jari kaki mempunyai 2 falang sedangkan
setiap jari lainnya 3 falang
2
Gambar 1. Anatomi Pedis Tampak Anterior
Gambar 2. Anatomi Pedis Tampak Lateral
2. Sendi dan Ligamen
Tulang-tulang tersebut diatas membentuk persendian-persendian sebagai
berikut:
a. Artikulatio talocruralis
Merupakan sendi antara tibia dan fibula dengan trachlea talus. Sendi
ini distabilkan oleh ligamen-ligamen:
3
Sisi medial
Lig. Deltoid yang terdiri dari:
Lig. tibionavikularis
Lig. calcaneotibialis
Lig. talotibialis anterior dan posterior
Gambar 3. Ligamen Sisi Medial
Sisi lateral:
Lig. talofibularis anterior dan posterior
Lig. calcaneofibularis
Gerak sendi ini: Plantar fleksi
Dorsofleksi
Sedikit abduksi dan adduksi pergelangan kaki
Gambar 4. Ligamen Sisi Lateral
4
3. Artikulatio talotarsalis
Terdiri dari 2 buah sendi yang terpisah akan tetapi secara fisiologi
keduanya merupakan 1 kesatuan, yaitu:
Bagian belakang : Artikulatio talocalcanearis/subtalar
Ligamen yang memperkuat adalah :
Lig. talocalcanearis anterior
Lig. talocalcanearis posterior
Lig. talocalcanearis medial
Lig. talocalcanearis lateral
Bagian depan : Artikulatio talocalcaneonavicularis
Ligamen yang memperkuat adalah :
Lig. tibionavikularis
Lig. Calcaneonaviculare plantaris
Lig. Bifurcatum : pars calcaneonavicularis (medial) dan pars
calcaneocuboid (lateral) berbentuk huruf V
Gerak sendi ini: Inversi pergelangan kaki
Eversi pergelangan kaki
c. Articulatio tarsotransversa (CHOPART)
Disebut juga sendi midtarsal atau ‘surgeon’s tarsal joint’ yang sering
menjadi tempat amputasi kaki
Terdiri dari 2 sendi, yaitu:
Articulatio talonavicularis
Articulatio calcaneocuboid, yang diperkuat oleh:
Pars calcaneocuboid lig. bifurcati di medial
Lig. calcaneocuboid dorsalis di sebelah dorsal
Lig. calcaneocuboid di sebelah plantar
Gerak sendi ini : Rotasi kaki sekeliling aksis
Memperluas inversi dan eversi art. Talotarsalis
5
4. Artikulatio tarsometatarsal (LISFRANC)
Adalah sendi diantara basis os metatarsal I-V dengan permukaan sendi
distal pada os cuneiformis I-III
Rongga sendi ada 3 buah, yaitu:
Diantara os metatarsal I dan cuneoformis I
Diantara os metatarsal II dan III dengan cuneiformis II dan III
Diantara os metatarsal IV dan V dengan cuboid
Ligamentum pengikatnya adalah:
Ligg. Tarsi plantaris
Ligg. Tarsi dorsalis
Ligg. Basium os metatarsal dorsalis, interosea dan plantaris
5. Articulatio metacarpofalangeal
Ligamen pengikatnya adalah : lig. collateralia pada kedua sisi tiap sendi
Gerak sendi ini Fleksi-ekstensi sendi metacarpal
Abduksi-adduksi sendi metacarpal
6. Artculatio interfalangeal
Ligamen pengikat: lig. colateral di sebelah plantar pedis
Gerak sendi ini: Fleksi-ekstensi interfalang
Abduksi-adduksi interfalang
Gambar 5. Sendi-sendi pada Pedis
7. Otot
Otot-otot penggerak kaki dibagi menjadi 2, yaitu:
6
a. Otot-otot ekstrinsik
Adalah otot-otot yang berorigo dan bekerja di luar kaki. Otot-otot
tersebut adalah otot-otot tungkai bawah, yaitu:
M. gastrocnemius
Otot ini berorigo pada condylus femoralis medialis dan lateralis
dan berakhir sebagai tendon Achilles yang berinsersi di sisi
posterior calcaneus.
Berfungsi untuk:
Plantarfleksi
Bersama dengan soleus, membantu supinasi sendi subtalar saat
segmen anterior kaki menapak di tanah
M. soleus
Otot ini terletak dibawah gastrocnemius dan berorigo pada tibia
dan fibula bagian atas, dibawah sendi lutut. Berakhir sebagai
bagian dalam tendo Achilles.
Berfungsi untuk : plantarfleksi
Otot ekstrinsik yang lain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
Kelompok lateral terdiri dari :
M. peroneus longus dan brevis : berorigo pada sisi lateral fibula.
Peroneus brevis berinsersi di basis metatarsal V sedangkan
peroneus longus pada basis metatarsal I dan suneiformis medialis
di permukaan plantar.
Berfungsi untuk: eversi pergelangan kaki.
Kelompok anterior terdiri dari:
M. tibialis anterior: berorigo pada sisi lateral tibia dan
berinsersi di cuneiformis medialis dan basis metatarsal I.
Berfungsi untuk: inversi pergelangan kaki dan dorsofleksi
pergelangan kaki
M. ekstensor hallucis longus: berorigo pada permukaan anterior
fibula dan membran interoseus dan berinsersi di atas falang
distal ibu jari kaki.
7
Berfungsi untuk: ektensi ibu jari kaki dan membantu
dorsofleksi pergelangan kaki
M. ekstensor digitorum longus: berorigo pada condylus tibia
lateralis dan permukaan anterior fibula dan berakhir sebagai 4
tendon yang melekat disisi dorsal ke-4 jari-jari kaki. Di ujung
tiap tendon terbagi tiga, 1 berinsersi di atas falang tengah dan 2
lainnya berinsersi di atas falang distal.
Berfungsi untuk: ekstensi jari-jari kaki dan bersama-sama
dengan m. peroneus tertius, yang merupakan bagian dari
ekstensor digirotum longus membantu dorsofleksi dan
eversi pergelangan kaki.
Kelompok medial terdiri dari:
M. tibialis posterior:berorigo pada tibia dan sisi posterior
fibula dan berinsersi di tarsal dan metatarsal medial.
Berfungsi untuk : inversi pergelangan kaki dan
plantarfleksi
M. fleksor hallucis longus: berorigo pada sisi lateral fibula
dan tibia, berinsersi di falang distal ibu jari kaki.
Berfungsi untuk : fleksi falang distal ibu jari kaki
M. fleksor digitorum longus: berorigo pada sisi posterior
tibia dan berinsersi di sisi lateral falang distal ke-4 jari
kaki.
Berfungsi untuk : fleksi jari-jari kaki
b. Otot-otot intrinsik
Adalah otot-otot yang berorigo dan berinsersi pada kaki. Otot-otot
tersebut adalah otot-otot kaki. Otot-otot ini tidak dapat diperiksa
secara individual dan untuk detailnya, dapat merujuk ke buku-buku
anatomi. Yang termasuk otot-otot intrinsik yaitu :
Lapis I
M. Abduktor digiti kuinti
M. abduktor hallucis
M. Fleksor digitorum brevis
8
Lapis II
M. Kuadratus plantaris
Mm. Lumbricales
Lapis III
M. Adduktor hallucis kaput transversal dan oblik
M. Fleksor hallucis brevis
M. Fleksor digiti kuinti brevis
Lapis IV
Mm. Interosseus plantaris dan dorsalis
Gambar 6. Otot Pedis Tampak Superfisial dan Intermediet
Gambar 7. Otot Pedis Tampak Bagian Dalam
9
8. Fascia
Fascia plantaris merupakan sebuah ligamentous/jaringan ikat yang
kuat yang yang menghubungakan dua tulang di bawah kaki yang
membentuk lengkungan (arkus), melekat atau berorigo pada bagian medial
tubercalcaneum dan menyebar ke anterior dan bergabung atau berinsersio
dengan ligamen-ligamen dari sendi metatarsophalangeal I-V. Fascia
plantaris memiliki dua fungsi, yaitu fungsi statis arkus longitudinal medial
dan secara dinamis mengembalikan arcus dan membantu
mengkonfigurasikan kaki saat berjalan.
Gambar 8. Fascia Plantaris
Fungsi utama dari fascia plantaris adalah untuk menstabilkan arcus
longitudinal pada kaki, yang bekerja seperti pegas. Untuk menahan
tekanan ke dasar/landasan tumit dan telapak kaki berikut jari-jari kaki,
dilengkapi dengan jaringan-jaringan lunak yang merupakan bantalan
penahan beban yang menekan pada landasan berupa bursa subcalcaneus
dan heel pad dari jaringan lemak yang tebal.
Secara normal, beban tubuh sewaktu berdiri jatuh lurus ke talus
dan kemudian dibagi ke calcaneus, ke anterior medial dan ke anterior
lateral, sehingga terlihat cetakan kaki dimana sisi medial tidak terlihat.
Bila diumpamakan berat yang membebani talus adalah 6 kg makan beban
yang jatuh ke calcaneus 3 kg, ke anterior media 2 kg, dan ke anterior
lateral 1 kg.
10
Pada kondisi tertentu dimana beban dari tibia ke talus
menyebabkan talus cenderung bergeser ke anterior dan ke medial di atas
calcaneus, maka calcaneus akan terputar ke posterior dan ke lateral atau
tidak pada posisinya. Keadaan ini membuat arcus longitudinal akan
memanjang sehingga fascia plantaris akan bertambah tegang. Hal ini
membuat tarikan di periosteum juga meningkat. Dengan adanya rotasi
calcaneus ke posterior, naviculare akan turun oleh tarikan ligamen
calcaneonaviculare. Dengan adanya tarikan calcaneus ke lateral (calcaneus
valgus) pada awalnya akan mengakibatkan terjadi peregangan pada
ligamen colateral medial, apabila keadaan ini berlanjut akan
mengakibatkan pula peregangan pada ligamen talocalcaneal. Ketegangan
pada tendon Achilles turut memberikan tekanan pada fascia plantaris dan
ini sering dihubungkan dengan nyeri tumit.
B. Definisi
Secara harafiah calcaneal spur artinya, bagian tulang yang mengeras
menjadi taji. Jadi calcaneus spur adalah pembentukan tulang kecil seperti taji
di tumit. Calcaneal spur adalah eksostosis (pertumbuhan tulang yang tidak
semestinya) di daerah tuber calcaneus, yang bentuknya seperti jalu ayam.
C. Etiologi
Penyebab calcaneal spur adalah Gerakan yang abnormal pada sendi dari
waktu ke waktu dapat menyebabkan spur.
Ketegangan yang berlebihan pada fascia palntaris tulang calcaneus dapat
menyebabkan spur (seperti dalam kasus plantar fasciitis, plantar fasia
menjadi meradang karena stres yang berlebihan dan dapat menyebabkan
calcaneal spur). Peregangan fasia plantar sering terjadi karena over-
pronasi (flat foot), tetapi orang-orang dengan lengkungan yang sangat
tinggi juga dapat menyebabkan calcaneal spur.
Trauma, baik yang parah dan berulang (every day wear and tear), dapat
menyebabkan calcaneal spur.
Penyakit seperti osteomielitis dan Charcot foot bisa menyebabkan
calcaneal spur.
11
Arthritis dan infalamasi yang luas dapat menyebabkan calcaneal spur.
Faktor resiko calcaneal spur :
Orang yang overweight atau obesitas
Orang tua
Wanita
Pemakain sepatu yang tidak tepat
D. Patogenesis
Patofisiologi calcaneal spur masih belum begitu jelas. Beberapa