CASE REPORT HANA CHOVICHA YULIA 0961050011
5/24/2018 Case Report
1/26
CASE REPORTHANA CHOVICHA YULIA
0961050011
5/24/2018 Case Report
2/26
Kolelitiasis merupakan kondisi
dimana ditemukannyabatu pada kantung
empedu.
5/24/2018 Case Report
3/26
Pasien denganbatu empeduasimtomatik
Pasien denganbatu empedusimtomatik
Pasien dengankomplikasibatu empedu
Pasien dengan batu empedu dapat
dibagi menjadi tiga kelompok
5/24/2018 Case Report
4/26
PERTIMBANGAN ANASTESI SELAMA
OPERASI LAPAROSKOPIK
Perubahan
Hemodinam
ika
dan
Pe
rnapasan Tekanan intraabdominal
Insuflasi gas yangdiabsorbsi oleh darahPosisi Trendelemburgdan anti Trendelemburg
5/24/2018 Case Report
5/26
Pneumoperitoneum meningkatkan tekanan
abdominal, meninggikan diafragma, danmenekan pembuluh darah besar dan kecil.Tekanan intraabdominal diperolehsepanjang prosedur ini, biasanya 12mmHg,
meningkatkan tekanan vena central,denyut nadi, resistensi pembuluh darahsistemik meningkat hingga 65%, danresistensi pembuluh darah pulmonarmeningkat hingga 90%.
5/24/2018 Case Report
6/26
Komplikasi Respiratori
Emfisema Subkutan CO2
Pneumothorakspneumomediastinumpneumopericardium
5/24/2018 Case Report
7/26
Emfisema Subkutan CO2
Emfisema subkutan CO2 dapatberkembang menjadi komplikasi yang
dapat terjadi secara kebetulan dari insuflasiekstraperitoneal, tetapi dapat jugadipikirkan sebagai efek samping yang tidakdapat dihindarkan dari prosedur
pembedahan laparoskopik tertentu yangmembutuhkan insuflasi ekstraperitonealintensional seperti pada perbaikan herniainginalis, pembedahan ginjal, danlimfadenektomi pelvis.
5/24/2018 Case Report
8/26
Pneumothoraks,
pneumomediastinum,pneumopericardium
Pergerakan gas selama pembentukanpneumoperitoneum dapat menghasilkan
pneumomediastinum, pneumothoraksunilateral dan bilateral, danpneumopericardium. Defek padadiafragma atau titik lemah pada aorta dan
hiatus esofagus dapat memungkinkan gasberpindah kedalam thoraks.
5/24/2018 Case Report
9/26
Ketika capnothoraks timbul salama
laparoskopik berlangsung, kita dapatdilakukan beberapa hal tersebut:
1.Hentikan pemberian CO2
2.Sesuaikan pengaturan ventilator untuk
mengkoreksi hipoksemia.3.Gunakan positive end-expiratory pressure(PEEP)
4.Kurangi IAP sebanyak mungkin
5.Memelihara komunikasi dengan ahli bedah6.Hindari thorakosintesis kecuali jika diperlukan,karena pneumothoraks spontan sembuhsetelah
5/24/2018 Case Report
10/26
PREMEDIKASI DAN INDUKSI
ANESTESI
Untuk tindakan yang bukan darurat, theAmerican Society of Anesthesiologistmengeluarkan guidelines yang dapat diikuti.Secara garis besar pasien harusdirencanakan terlebih dahulu tentang
prosedur laparoskopi, dan teknik induksiyang dilakukan (inhalasi dan intravena).
5/24/2018 Case Report
11/26
PREMEDIKASI DAN INDUKSI
ANESTESI
Dalam keadaan tertentu, profilaksisgastrointestinal termasuk diantaranya,
antasid oral, H2 antagonis dapatdigunakan. Kondisi fungsi jantung dandarah harus diperhatikan untukmenentukan teknik anestesi yang
digunakan. Induksi intravena dapatdigunakan barbiturat atau propofol.Sedangkan induksi inhalasi dapatdigunakan sevofluranc dalam 100% oksigen,15-20 menit setelah premedikasi denganmidazolam intravena.
5/24/2018 Case Report
12/26
INTRAOPERATIF DAN POST
OPERATIF
Umumnya digunakan intubasi trakealdengan ETT dengan ventilator yang akanmengontrol pernapasan. Untuk anestesiamaintenancenya digunakan opioidintravena. Pada anestesi inhalasi,
penggunaan halotan masihdipertimbangkan terutama padahipercarbia.
5/24/2018 Case Report
13/26
INTRAOPERATIF DAN POST
OPERATIF
Nitrit oksida juga dihindarkanpenggunaannya karena efek post operasi
yang mengakibatkan mual dan muntah.Sepanjang proses laparoskopi,memungkinkan terjadinya kombusio akibatpenggunaan nitrit oksida.
5/24/2018 Case Report
14/26
PEMBAHASAN
case report
5/24/2018 Case Report
15/26
IDENTITAS
Nama : Ny. S
Usia : 44 tahun
5/24/2018 Case Report
16/26
Diagnosis Pra Bedah : Cholelitiasis symptomatis
Jenis Pembedahan : Laparoskopikkolesistektomi
Diagnosis Pasca Bedah : Post laparoskopikkolelitiasis
Jenis Anestesia : General Anestesia
Lama Operasi : 3 jam 10 menit
Lama Anastesia : 3 jam 30 menit
5/24/2018 Case Report
17/26
Keadaan Pra BedahTinggi Badan : 150 cmBerat Badan : 40 kg
Golongan Darah : O (+)
Tekanan Darah : 140/90 mmHgNadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,80C
Hb : 13,5 g/dL
Ht : 37,6 %
5/24/2018 Case Report
18/26
Keadaan Pra Bedah
Sirkulasi:
Akral: hangat, CRT
5/24/2018 Case Report
19/26
Keadaan Pra BedahSaraf:
GCS : E4V5M6
Kesadaran :komposmentis
Gastrointestinal:
BU : +
Na: 130 mmol/L, K: 3,62 mmol/L, Cl: 103,08
mmol/L
5/24/2018 Case Report
20/26
Keadaan Pra Bedah
Renal:
Ureum: 11mg/dL
Kreatinin: 1 mg/dL
Metabolik:
Riw DM: - , GDS: 87 mg/dL
Status Fisik: ASA 2
5/24/2018 Case Report
21/26
Anestesia dengan:
Pre Medikasi : Miloz 5 mg + Fentanyl 100 mcg
Induksi : Propofol 100 mg
Medikasi : Isoflurence 1,5 vol% + N20 3lpm+ 02 3 lpm
5/24/2018 Case Report
22/26
Relaksasi dengan :
Roculax
Teknik Anestesia :
Preoksigenisasi, induksi, intubasi, ETT KK
No.7.0, cuff +, guedel no.3
Respirasi :
Kontrol, TV: 500, RR:12
5/24/2018 Case Report
23/26
Posisi : Supine + Trendelemburg
Infus : RL
Keadaan Akhir Pembedahan :
TD: 150/105 mmHg
N: 80 x/menit,
SPO2: 99%
5/24/2018 Case Report
24/26
Bolehkah penggunaan
N2O?
N2O yang umumnya digunakan sebagai
analgesi perioperatif dan mengurangi
penggunaan anestesi secara inhalasi atauintravena, teknik anesetesi terdahulu
mendeskripsikan bawa penggunaan nitrit
oksida pada laparoskopi cholesistektomi
seharusnya dihindarkan.
5/24/2018 Case Report
25/26
Mengapa Roculac
digunakan sebagai
muscle relaksan?
Dulu suksinalkolin merupakan musclerelaksan pilihan pada laparoskopi, tetapi
terjadi peningkatan insiden nyeri ototpostoperatif. Sekarang lebih banyakdigunakan obat relaksan non depol,walaupun tidak semuanya bekerja lebih
cepat dibanding suksinalkolin.
5/24/2018 Case Report
26/26
Bagaimana Respirasi
Pasien?
Pada general anestesia dengan intubasiendotrakeal dan kontrol ventilator diyakini
sebagai teknik yang paling aman, sehinggadirekomendasikan pada prosedurlaparoskopi yang lama. Dengan melakukanpengontrolan ETCO2 dengan target 35
mmHg.