Top Banner
LAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. Misan Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan : SLTA Alamat : Kembangan Utara No. 102 A, Jakarta Barat Tanggal masuk : 6 Januari 2015 Nomor RM : 12.41.98 Ruang rawat : P. Numfor kelas III II. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama: Nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu 2. Riwayat Penyakit Sekarang:
30

Case Neuro - Vertigo

Dec 26, 2015

Download

Documents

felixhartanto

laporan kasus vertigo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Case Neuro - Vertigo

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Misan

Umur : 47 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SLTA

Alamat : Kembangan Utara No. 102 A, Jakarta Barat

Tanggal masuk : 6 Januari 2015

Nomor RM : 12.41.98

Ruang rawat : P. Numfor kelas III

II. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama:

Nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu

2. Riwayat Penyakit Sekarang:

OS mengeluhkan nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu, post jatuh dari motor.

OS menyatakan tidak ingat posisi saat jatuh dan bagian mana yang terkena lebih dulu.

Nyeri dirasakan terus menerus, tidak hilang dengan istirahat. OS tidak dapat duduk

ataupun berdiri karena kepala terasa sangat berat. OS mengatakan tidak pernah

muntah sejak kecelakaan tersebut. Keluhan kejang dan demam juga disangkal oleh

OS. OS mengatakan bahwa mata kiri menjadi tidak bisa dibuka sejak kecelakaan

Page 2: Case Neuro - Vertigo

sejak 1 bulan yang lalu. Tidak terdapat gangguan BAB dan BAK pada OS. Setelah

kecelakaan, OS sempat dirawat di RS Pelni selama kurang lebih 2 minggu dan

dilakukan operasi ORIF pada clavicula kiri OS. Hasil CT Scan kepala pada tanggal 1

Desember 2014 di RS Pelni menyatakan bahwa terdapat subdural hematoma. Pasien

dipulangkan dari RS Pelni tetapi keluhan nyeri kepala tetap ada.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:

OS menyangkal adanya riwayat DM, hipertensi, asma, penyakit jantung, dan alergi.

4. Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak terdapat riwayat penyakit DM, hipertensi, asma, dan alergi pada keluarga OS.

5. Riwayat Social Ekonomi dan Pribadi:

OS merupakan seorang tukang ojek yang sudah berkeluarga dan mempunyai seorang

anak (sudah kuliah). OS menggunakan asuransi BPJS.

III. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Pasien

Kesadaran : GCS 15 (E4V5M6) : compos mentis

Tekanan darah : 110/70

Nadi : 90x / menit

Pernafasan : 26x / menit, abdominotorakal

Suhu : 36,70 C

Kepala : Normosefali

Leher : Pergerakan baik, kaku (-), jejas (-), memar (-), KGB tidak teraba

membesar

Thorax:

Jantung : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Page 3: Case Neuro - Vertigo

Abdomen : Supel, bising usus (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

Ekstremitas : dbn

2. Status psikikus: sulit dinilai

Cara berpikir :

Perasaan hati :

Tingkah laku :

Ingatan :

Kecerdasan :

3. Status Neurologis:

A. Tanda rangsang meningeal

Kaku kuduk : (-)

Brudzinski I : (-)

Brudzinski II : (-)

Laseque : (-)

Kernig : (-)

B. Kepala

Bentuk : normosefali

Nyeri tekan : (-)

Pulsasi : (-)

Simetri : (+)

C. Leher

Sikap : Normal, kaku (-)

Pergerakan : Baik

D. Afasia motorik : (-)

Page 4: Case Neuro - Vertigo

Afasia sensorik : (-)

Disartria : (-)

E. Nervi Kranialis

N. I (Olfaktorius) tidak dilakukan

Subjektif :

Dengan beban :

N. II (Optikus)

Tajam penglihatan : baik / kabur

Lapang penglihatan : luas / menyempit

Melihat warna : baik / baik

Penglihatan ganda : (-) / (-)

N. III (Okulomotorius)

Sela mata : 2 cm / -

Pergerakan mata : (+) / terhambat

(ke dalam)

Strabismus : (-) / (-)

Nistagmus : (-) / (-)

Eksoftalmus : (-) / (-)

Pupil

Besarnya : 3 mm / 1 cm (anisokor)

Bentuknya : bulat / bulat

Refleks cahaya : RCL (+) / << , RCTL (+) / <<

Refleks konvergensi :

Melihat kembar : (-) / (-)

Page 5: Case Neuro - Vertigo

N. IV (Troklearis)

Pergerakan mata : (+) / terhambat

(ke bawah – dalam)

Sikap bulbus :

Melihat kembar : (-) / (-)

N. V (Trigeminus)

Membuka mulut : (+) / (+)

Mengunyah : (+) / (+)

Menggigit : (+) / (+)

Refleks kornea : (+) / (+)

Sensibilitas muka : dbn / dbn

N. VI (Abducens)

Pergerakan mata : (+) / (+)

(ke lateral)

Sikap bulbus :

Melihat kembar : (-) / (-)

N. VII (Facialis)

Mengerutkan dahi : (+) / (+)

Menutup mata : (+) / (+)

Memperlihatkan gigi : (+) / (+)

Bisul :

Perasaan lidah (2/3 depan) : tidak dilakukan

Page 6: Case Neuro - Vertigo

Hiperakusis : (-) / (-)

N. VIII (Vestibulokoklearis)

Detik arloji :

Suara berisik : (+) / (+)

Tes Swabach : tidak dilakukan

Tes Rinne : tidak dilakukan

Tes Weber : tidak dilakukan

N. IX (Glosofaringeus) tidak dilakukan

Perasaan lidah (1/3 belakang) :

Sensibilitas faring :

N. X (Vagus)

Arkus faring : Simetris

Berbicara : Baik

Menelan : Baik, tersedak (-)

Nadi :

Refleks Okulokardiak : tidak dilakukan

N. XI (Accesorius)

Mengangkat bahu : (+)

Memalingkan kepala : (+)

Page 7: Case Neuro - Vertigo

N. XII (Hipoglosus)

Pergerakan lidah : baik ke segala arah

Tremor lidah : (-)

Artikulasi : baik

F. Badan dan Anggota Gerak

1. Badan

Respirasi : Simetris

Gerak kolumna vertebralis :

Sensibilitas

Taktil : (+) / (+)

Nyeri : (+) / (+)

Suhu : tidak dilakukan

Diskriminasi 2 titik : tidak dilakukan

2. Anggota gerak atas

Motorik

Pergerakan : baik / baik

Kekuatan : 5 / 5

Trofi : normotrofi / normotrofi

Tonus : normotrofi / normotrofi

Refleks fisiologis

Biseps : (+) / (+)

Triseps : (+) / (+)

Radius : tidak dilakukan

Ulna : tidak dilakukan

Refleks patologis

Hoffman – Tromner : (-) / (-)

Page 8: Case Neuro - Vertigo

Sensibilitas

Taktil : (+) / (+)

Nyeri : (+) / (+)

Suhu : tidak dilakukan

Diskriminasi 2 titik : tidak dilakukan

3. Angota gerak bawah

Motorik

Pergerakan : baik / baik

Kekuatan : 5 / 5

Trofi : normotrofi / normotrofi

Tonus : normotonus / normotonus

Refleks fisiologis

Patella : (+) / (+)

Achilles : (+) / (+)

Refleks patologis

Babinski : (-) / (-)

Chaddock : (-) / (-)

Schaefer : (-) / (-)

Oppenheim : (-) / (-)

Gordon : (-) / (-)

Mendei : (-) / (-)

Bechterew : (-) / (-)

Rossolimo : (-) / (-)

Klonus

Paha : (-) / (-)

Kaki : (-) / (-)

Page 9: Case Neuro - Vertigo

Sensibilitas

Taktil : (+) / (+)

Nyeri : (+) / (+)

Suhu : tidak dilakukan

Diskriminasi 2 titik : tidak dilakukan

G. Koordinasi, gait, dan keseimbangan tidak dilakukan

Cara berjalan :

Tes Romberg :

Disdiadokinesia :

Ataksia :

Rebound Phenomenon :

Dismetri :

H. Gerak abnormal

Tremor : (-) / (-)

Athetose : (-) / (-)

Mioklonik : (-) / (-)

Chorea : (-) / (-)

I. Alat vegetative

Miksi : baik

Defekasi : baik

Refleks anal : tidak dilakukan

Refleks kremaster : tidak dilakukan

Refleks bulbokavernosus : tidak dilakukan

J. Laseque : (-)

Patrick : (-)

Kontra Patrick : (-)

Page 10: Case Neuro - Vertigo

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium

6/1/15 7/1/15 17/1/15 18/1/15 19/1/15

Hemoglobin 11,0 - 10,8 10,4 10,7

Hematokrit 32 - 34 31 32

Trombosit 335.000 - 254.000 299.000 321.000

Leukosit 7.100 - 6.600 12.100 14.400

Ureum 35 32 46 - -

Kreatinin 1,2 1,2 1,2 - -

CT Scan (tanggal 1 Desember 2014)

Page 11: Case Neuro - Vertigo

CT Scan (tanggal 13 Januari 2015)

V. ASSESMENT

Diagnosa klinis : vertigo + gangguan penglihatan mata sinistra

Diagnosa etiologis : trauma

Diagnosa topis : subdural

Diagnosa patologis : subdural hematoma

Page 12: Case Neuro - Vertigo

VI. RINGKASAN

OS datang dengan keluhan nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu, post jatuh dari

motor. OS menyatakan tidak ingat posisi saat jatuh dan bagian mana yang terkena lebih

dulu. Nyeri terus menerus, tidak hilang dengan istirahat. OS tidak dapat duduk ataupun

berdiri karena kepala terasa sangat berat. Muntah (-), demam (-), kejang (-). OS

mengatakan bahwa mata kiri menjadi tidak bisa dibuka sejak kecelakaan sejak 1 bulan

yang lalu. Gangguan BAB dan BAK (-). Setelah kecelakaan, OS sempat dirawat di RS

Pelni selama kurang lebih 2 minggu dan dilakukan operasi ORIF pada clavicula kiri OS.

CT Scan kepala pada tanggal 1 Desember 2014 di RS Pelni menyatakan bahwa terdapat

subdural hematoma.

VII. PLANNING

Inj. Neulin 2 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Dramamine 3 x 1

Drip Neurobion 5000 1 x 1

Pro MRI kepala

VIII. PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad fungtionam : dubia ad malam

Ad sanationam : ad bonam

Page 13: Case Neuro - Vertigo

IX. FOLLOW UP

6 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 1)

7 Januari 2015 ( hari perawatan ke

2)

S - Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

- Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 110/70

N : 90x / menit

S : 37,50 C

RR : 26 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat

diangkat + hambatan gerak bola

mata ke arah medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+

(bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 150/110

N : 88x / menit

S : 37,50 C

RR : 24 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Page 14: Case Neuro - Vertigo

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

P Inj. Neulin 2 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Dramamine 3 x 1

Drip Neurobion 5000 1 x 1

Pro MRI kepala

Betahistine 3 x 1

Dramamine 3 x 1

Drip Neurobion 5000 1 x 1

Pro MRI kepala

Konsul mata

8 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 3)

9 Januari 2015 ( hari perawatan ke

4)

S - Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

- BAB (-) sejak 3 hari

- Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 88x / menit

S : 37,50 C

RR : 24 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 92x / menit

S : 37,50 C

RR : 22 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Page 15: Case Neuro - Vertigo

Palpebra sinistra tidak dapat

diangkat + hambatan gerak bola

mata ke arah medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+

(bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

P Betahistine 3 x 1

Dramamine 3 x 1

Drip Neurobion 5000 1 x 1

Pro MRI kepala

Betahistine 3 x 1

Dramamine 3 x 1

Drip Neurobion 5000 1 x 1

Pro MRI kepala tidak

dapat dilakukan karena

terdapat pen pada clavicula

kiri

10 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 5)

11 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 6)

Page 16: Case Neuro - Vertigo

S - Nyeri kepala berputar (+)

terasa seperti melayang

- Mata kiri tidak dapat

membuka

- Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/70

N : 90x / menit

S : 37,50 C

RR : 24 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat

diangkat + hambatan gerak bola

mata ke arah medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+

(bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 130/80

N : 86x / menit

S : 37,50 C

RR : 24 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

Page 17: Case Neuro - Vertigo

P As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

12 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 7)

13 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 8)

S - Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

- Hidung tersumbat

- Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 88x / menit

S : 37,50 C

RR : 22 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat

diangkat + hambatan gerak bola

mata ke arah medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+

(bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 88x / menit

S : 37,50 C

RR : 20 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

Page 18: Case Neuro - Vertigo

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

P As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Tramadol 3 x 100 mg

Ondansentron 3 x 1

As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Tramadol 3 x 100 mg

Ondansentron 3 x 1

Pro CT Scan kepala ulang

14 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 9)

15 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 10)

S - Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

- Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 90x / menit

S : 37,50 C

RR : 24 x / menit

KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 90x / menit

S : 37,50 C

RR : 22 x / menit

Page 19: Case Neuro - Vertigo

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat

diangkat + hambatan gerak bola

mata ke arah medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+

(bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural hematom

P As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Tramadol 3 x 100 mg

Ondansentron 3 x 1

Menunggu hasil CT Scan

kepala ulang

As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Tramadol 3 x 100 mg

Ondansentron 3 x 1

Menunggu hasil CT Scan

kepala ulang

16 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 11)

17 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 12)

Page 20: Case Neuro - Vertigo

S - Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

- Nyeri kepala berputar (+)

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 87x / menit

S : 37,50 C

RR : 22 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat

diangkat + hambatan gerak bola

mata ke arah medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+

(bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 120/80

N : 90x / menit

S : 37,50 C

RR : 22 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural higroma

Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural higroma

Page 21: Case Neuro - Vertigo

P As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Tramadol 3 x 100 mg

Ondansentron 3 x 1

Hasil CT Scan kepala ulang :

Subdural hygroma yang

meluas dibanding CT scan

sebelumnya

Konsul bedah saraf

As. Mefenamat 3 x 500 mg

Betahistine 3 x 1

Tramadol 3 x 100 mg

Ondansentron 3 x 1

Pro Op. Kraniotomi konsul

jantung, anestesi, dan

penyakit dalam

18 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 13) craniotomy

19 Januari 2015 ( hari perawatan

ke 14) ICU

S - Post craniotomy H+1

- Nyeri kepala (+) berkurang

- Mata kiri tidak dapat

membuka

O KU : CM, TSS

GCS : E4V5M6

TD : 130/80

N : 88x / menit

S : 37,50 C

RR : 20 x / menit

Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm

RCL +/<< ; RCTL + / <<

Palpebra sinistra tidak dapat diangkat

+ hambatan gerak bola mata ke arah

Page 22: Case Neuro - Vertigo

medial

R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)

R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)

Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)

Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)

TRM : (-)

LNK : parese N. III totalis

A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan

mata kiri

Etiologi : trauma

Topis : subdural

Patologis : subdural higroma

P Instruksi post operative :

Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram

Inj. Ketorolac 3 x 1 ampul

Transamin 3 x 500 mg

Inj. Vit. K 3 x 1 ampul

Citikoline 2 x 500 mg

Gentamisin 1 x 320 mg

Inj. Ranitidin 2 x 1 ampul

Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram

Inj. Ketorolac 3 x 1 ampul

Transamin 3 x 500 mg

Inj. Vit. K 3 x 1 ampul

Citikoline 2 x 500 mg

Gentamisin 1 x 320 mg

Inj. Ranitidin 2 x 1 ampul