7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
1/30
Case Report Session
IKTERUS NEONATORUM
Disusun Oleh :
Silvia Rane 0910313249
Wina Hia!a"i 10103130#2
$%ese&"'%:
%( Rah)i *e""i+ S&(A
,A-IAN I.MU KESEHATAN ANAK
/AKU.TAS KEDOKTERAN UNIERSITAS ANDA.AS
RUMAH SAKIT AHMAD MOHTAR
,UKITTIN--I
201#
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
2/30
,A, 1
TINAUAN $USTAKA
1(1 Deinisi
Ikterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh
pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang
berlebih. Ikterus secara klinis akan mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin
darah sebesar 5-7 mg/dl.1
1(2 Klasiiasi
1(2(1 I"e%us /isi'l'5is
Secara umum, setiap neonatus mengalami peningkatan konsentrasi bilirubin
serum, namun kurang dari 1 mg/d! pada hari ketiga hidupnya, dan ini dipertimbangkan
sebagai ikterus "isiologis. #ola ikterus "isiologis pada bayi baru lahir antara lain kadar
bilirubin serum total biasanya mencapai puncak pada hari ke $-5 kehidupan dengan kadar
5-% mg/d!, kemudian menurun kembali dalam minggu pertama setelah lahir. &adang dapat
muncul peningkatan kadar bilirubin sampai 1 mg/d! dengan bilirubin terkonyugasi '
mg/d!.
#ola ikterus "isiologis ini ber(ariasi sesuai prematuritas, ras, dan "aktor-"aktor
lain. Sebagai contoh, bayi prematur akan memiliki puncak bilirubin maksimum yang lebih
tinggi pada hari ke-% kehidupan dan berlangsung lebih lama, kadang sampai beberapa
minggu. )ayi ras *ina cenderung untuk memiliki kadar puncak bilirubin maksimum pada
hari ke-+ dan 5 setelah lahir.
#ada kebanyakan bayi, masalah ini ringan dan dapat membaik tanpa pengobatan.
Ikterus masih dianggap "isiologis jika
- erjadi setelah + jam pertama
1
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
3/30
- #ada bayi baru lahir kadar bilirubin tak terkonjugasi pada minggu pertama
kehidupannya ' mg/d!
- #ada bayi cukup bulan yang mendapatkan susu "ormula, kadar bilirubinnya
sebanyak %- mg/d!- #ada bayi cukup bulan yang mendapatkan SI, kadar bilirubinnya sebanyak 7-1+
mg/d!
- #ada bayi kurang bulan, kadar bilirubinnya sebesar 10-1 mg/d!
- #eningkatan/akumulasi bilirubin serum ' 5 mg/d!/hari
1(2(2 I"e%us $a"'l'5is
isebut sebagai hiperbilirubinemia patologis apabila kadar serum bilirubin
terhadap usia neonatus 2 presentil 35 sesuai standar 4ormogram )hutani. Ikterus juga
dapat dicurigai patologis jika-+
- erjadi sebelum + jam kehidupan bayi- #eningkatan total bilirubin serum 2 5 mg/d!/hari- )ilirubin total serum 2 17 mg/d! pada bayi baru lahir yang mendapat SI- Ikterus menetap setelah hari pada bayi cukup bulan atau setelah 1+ hari pada
bayi kurang bulan.- isertai tanda-tanda penyakit lain seperti muntah, letargi, bayi malas menyusu,
penurunan berat badan, apneu, takipneu, dan suhu yang tidak stabil.
2
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
4/30
ambar 1. 4ormogram )hutani
1(2(3 I"e%us Te%ai" ASI
#ada bayi yang mendapat SI terdapat dua bentuk neonatal jaundice, yaitu early
6berhubungan dengan breast feeding dan late6berhubungan dengan SI.
Early neonatal jaundice (breast feeding jaundice/ BFJ ialah ikterus yang
disebabkan oleh produksi SI yang belum banyak pada hari hari pertama. )iasanya timbul
pada hari ke- atau ke-$ pada waktu SI belum banyak. )ayi mengalami kekurangan
asupan makanan sehingga bilirubin direk yang sudah mencapai usus tidak terikat oleh
makanan dan tidak dikeluarkan melalui anus bersama makanan. i dalam usus, bilirubin
direk ini diubah menjadi bilirubin indirek yang akan diserap kembali ke dalam darah dan
mengakibatkan peningkatan sirkulasi enterohepatik.5
3
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
5/30
Late neonatal jaundice (breast milk jaundice/ BMJ mempunyai karakteristik
kadar bilirubin indirek yang masih meningkat setelah +-7 hari pertama. &ondisi ini
berlangsung lebih lama daripada hiperbilirubinemia "isiologis dan dapat berlangsung $-1
minggu tanpa ditemukan penyebab hiperbilirubinemia lainnya. #enyebab )89
berhubungan dengan pemberian SI dari seorang ibu tertentu, dan biasanya akan timbul
pada setiap bayi yang disusukannya. Selain itu, ikterus karena SI juga bergantung kepada
kemampuan bayi mengkonjugasi bilirubin indirek 6misalnya bayi prematur akan lebih
besar kemungkinan terjadi ikterus.5
1(3 E&ie)i'l'5i
Sebuah studi cross-sectional yang dilakukan di :umah Sakit ;mum #usat
:ujukan 4asional *ipto 8angunkusumo selama tahun 00$, menemukan pre(alensi
ikterus pada bayi baru lahir sebesar 5< untuk kadar bilirubin di atas 5 mg/d! dan 3,$al ini disebabkan oleh masa hidup eritrosit bayi lebih pendek yaitu
berkisar antara 70-30 hari, adanya peningkatan jumlah dari degradasi heme, turn over
sitokrom yang tinggi, serta besarnya reabsorbsi bilirubin di usus.$
1(4(2 T%ans&'%"asi ,ili%u6in
)ilirubin yang terbentuk pada sistem retikuloendotelial, akan dilepaskan ke
sirkulasi. i sini, bilirubin akan berikatan dengan albumin. Ikatan ini merupakan =at non-
polar dan tidak larut dalam air, yang kemudian akan dibawa ke sel hati. )ilirubin yang
terikat dengan albumin tidak dapat memasuki susunan sara" pusat dan bersi"at non
toksik.1,7
lbumin mempunyai a"initas yang tinggi, sehingga obat-obatan yang bersi"at
asam seperti penisilin dan sul"onamid akan mudah menempati perlekatan utama antara
albumin dan bilirubin. ?bat golongan ini bersi"at kompetitor. Sedangkan obat-obatan lain
5
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
7/30
yang dapat menurunkan a"initas albumin, dapat melepaskan ikatan albumin-bilirubin,
seperti digoksin, gentamisin, "urosemide, dan lain-lain.1-$
1(4(3 Asu&an ,ili%u6in7Bilirubin Intake
Saat ikatan albumin-bilirubin mencapai membran plasma hepatosit, albumin akan
terikat ke reseptor permukaan sel. &emudian bilirubin ditranspor melalui membran sel
yang berikatan dengan ligandin 6protein @. &eseimbangan antara jumlah bilirubin yang
masuk ke sirkulasi, dari sintesis de no(o, sirkulasi enterohepatik, perpindahan bilirubin
antar jaringan, pengambilan bilirubin oleh sel hati dan konjugasi bilirubin, akan
menentukan konsentrasi bilirubin tak terkonjugasi dalam serum, baik pada keadaan normal
ataupun tidak normal.,7
1(4(4 K'n8u5asi ,ili%u6in
)ilirubin tak terkonjugasi dikon(ersikan ke bilirubin terkonjugasi yang larut
dalam air di retikulum endoplasma dengan bantuan en=im uridine dipospat glukuronil
transferase6;#-. &atalisa oleh en=im ini akan mengubah "ormasi bilirubin menjadi
bilirubin monoglukoronida. &emudian =at ini akan di konjugasikan kembali menjadi
bentuk bilirubin diglukoronida dengan bantuan en=im monoglukoronida. An=im ini akan
menyatukan dua molekul bilirubin monoglukoronida untuk menghasilkan satu molekul
bilirubin diglukoronida.5,7
#ada bayi baru lahir didapatkan de"isiensi akti"itas en=im monoglukoronida.
4amun setelah + jam kehidupan, akti"itas en=im ini meningkat melebihi bilirubin yang
masuk ke hati, sehingga konsentrasi bilirubin serum akan turun. &apasitas kerja en=im ini
akan sama dengan orang dewasa pada hari ke + kehidupan bayi.
1(4( Es%esi ,ili%u6in
6
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
8/30
)ilirubin yang terkonjugasi akan dieksresikan melalui kandung empedu sebelum
di keluarkan ke saluran cerna. Saat mencapai usus halus, bilirubin terkonjugasi akan
diubah oleh bakteri usus menjadi bentuk urobilinogen. Sebagian urobilinogen ini akan
dikon(ersikan kembali menjadi bentuk tidak terkonjugasi oleh en=im B-glukoronidase agar
dapat diresorbsi dan kembali ke hati untuk dikonjugasikan lagi, yang disebut sirkulasi
enterohepatik. Sekitar 5 < urobilinogen akan dialirkan ke ginjal. Saat terpapar dengan
udara di dalam urin, urobilinogen akan teroksidasi menjadi urobilin, yang akan mewarnai
urin. Sedangkan urobilinogen yang tidak terserap di usus, akan dibuang melalui "eses
melalui reaksi oksidasi menjadi sterkobilin, suatu produk yang tidak dapat direabsorbsi
kembali dan akan mewarnai "eses.,
ambar . 8etabolisme #emecahan >emoglobin dan #embentukan )ilirubin
1( E"i'l'5i
#enyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat
disebabkan oleh beberapa "aktor, antara lain sebagai berikut.
1((1 $%'usi !an5 6e%le6ihan
7
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
9/30
#enyakit hemolitik atau peningkatan laju destruksi eritrosit merupakan penyebab
tersering dari pembentukan bilirubin yang berlebihan, disebut ikterus hemolitik.3
1. Hemolytic Disease of the Newborn HDN;
>4 atau eritroblastosis "etalis merupakan suatu penyakit darah yang terjadi
apabila tipe darah ibu dan anak tidak kompatibel. 9ika tipe darah bayi masuk ke darah ibu
sewaktu dalam kandungan atau sewaktu kelahiran, sistem imun ibu akan melihat darah
bayi sebagai suatu bahan dari luar dan akan menghasilkan antibodi untuk menyerang dan
menghapuskan sel darah merah bayi.10&eadaan ini akan mengakibatkan komplikasi dari
ringan ke berat. Sistem imun ibu menyimpan antibodi yang dihasilkannya tadi dan jika
terjadi inkompatibilitas lagi, hal yang sama akan terjadi kepada sel darah merah bayinya.
?leh karena itu, >4 sering terjadi pada ibu yang mengandung kedua kalinya atau
kandungan setelah yang pertama, atau juga setelah keguguran atau aborsi. Inkompatibilitas
:h lebih sering terjadi daripada )?. iga kali lebih rentan pada bayi &aukasia
dibandingkan bayi "rika-merika.7,3
!emolytic "isease of te #e$borndipengaruhi oleh golongan darah )? dan
:hesus ibu, sehingga dibedakan atas
a. Inkompatibilitas :h
>4 dengan inkompatibilitas :h adalah >4 yang selalu terjadi apabila ibu
dengan :h-negati" mengandung anak :h-positi" karena berasal dari ayah yang :h-positi".
Ibu dengan :h-negati" dapat terpapar dengan antigen :h melalui trans"usi "etomaternal.
#ada paparan pertama, sebanyak 0.1 ml darah :h-positi" sudah dapat memicu
terbentuknya anti-:h, yang sebagian besar berupa Ig. erjadinya sensitisasi ulang
memicu terbentuknya lebih banyak Ig. Ig tersebut dapat melewati plasenta dan
kemudian masuk kedalam peredaran darah janin, sehingga sel-sel eritrosit janin akan
diselimuti 6coated dengan antibodi tersebut dan akhirnya terjadi aglutinasi dan hemolisis.
8
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
10/30
>emolisis yang terjadi pada inkompatibilitas :h lebih berat terjadi pada kehamilan
berikutnya setelah terjadi sensitisasi.5,11
b. Inkompatibilitas )?
>4 karena inkompatibilitas )? tidak selalu terjadi. >4 ini terjadi bila
seorang ibu dan bayinya mempunyai tipe darah yang tidak sama. 8isalnya pada ibu
dengan golongan darah ? yang mendapat sensitisasi maternal oleh antigen atau ) janin,
akan memproduksi anti- dan anti-) berupa Ig. ntibodi itu dapat menembus plasenta
dan masuk ke sirkulasi janin sehingga menimbulkan hemolisis.5,11
2( Deisiensi -#$D Glucose !hosphat Dehy"ro#enase;
e"isiensi %# merupakan suatu kelainan en=im tersering pada manusia, yang
terkait kromosom seC 6%-linked. &elainan dasar biokimiade"isiensi %# disebabkan
mutasi pada gen %#. #eranan en=im %# dalam mempertahankan keutuhan sel darah
merah serta menghindarkan kejadian hemolitik, terletak pada "ungsinya dalam jalur
pentosa "os"at 1$. Sel darah merah membutuhkan suplai energi secara terus menerus untuk
mempertahankan bentuk, (olume, kelenturan dan menjaga keseimbangan potensial
membran melalui regulasi pompa natrium-kalium. Dungsi en=im %# adalah
menyediakan 4#> yang diperlukan untuk membentuk kembali S>, yang ber"ungsi
menjaga keutuhan sel darah merahsekaligus mencegah hemolitik.10
3( Deisiensi $i%uva" Kinase
e"isiensi piru(at kinase, walaupun jarang, merupakan de"isiensi en=im kedua
yang tersering. #enyakit ini diwariskan sebagai si"at resesi" autosom. An=im ini ber"ungsi
melisis perubahan "os"oenol piru(at menjadi piru(at dan merupakan tahap akhir
9
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
11/30
pembentukan energi pada jalur glikolitik. A"ek de"isiensi en=im ini terlihat pada sel-sel
darah merah tua yang tidak memiliki kemampuan "os"oliperasi oksidati" metabolik yang
merupakan sumber utama pembentukan energi untuk sel darah merah non retikulosit,
dimana tahap ini berkaitan dengan pembentukan #. Sel-sel eritrosit dengan de"isiensi
piru(at kinase lebih mudah dihancurkan dilimpa dan pasien mengalami anemia hemolitik
kronis yang ditandai dengan meningkatnya hemolisis dan peningkatan bilirubin indirek.
4( $en!ai" He)'li"i Ka%ena Kelainan E%i"%'si" K'n5eni"al
olongan penyakit ini dapat menimbulkan gambaran klinik yang menyerupai
eritroblastosis "etalis akibat iso-imunisasi. #ada penyakit ini coombs testbiasanya negati".
)eberapa penyakit lain yang dapat disebut ialah thalasemia, anemia sel sabit 6sickle-cell
anemia, dan s"erositosis kongenital. #ada pasien s"erositosis terdapat peningkatan
"ragilitas eritrosit oleh karena itu waktu daya tahan hidup eritrosit menurun. #ada pasien
ini mengalami ikterus ringan, jika waktu hemolisis cepat biasanya disertai meningkatnya
ikterus awitan yang cepat.
( Aan!a Da%ah Es"%avasule%
apat berupa ptekie, hematoma, perdarahan pulmonal dan cerebral. arah yang
dipecah oleh makro"ag di luar sirkulasi akan meningkatkan produksi bilirubin I. )iasanya
jarang menunjukkan anemia yang berarti maupun retikulosis. ertelannya darah ibu selama
proses kelahiran juga dapat menyebabkan icterus neonatorum. arah ini akan di
katabolisme di dalam mukosa intestinal sehingga menjadi sumber bilirubin tambahan.3
#( $'lisi"e)ia
)anyaknya jumlah darah merah akan meningkatkan jumlah produksi bilirubin.
#olisitemia biasanya diikuti dengan hiper(iskositas yang akan menambah beban karena
akan mengganggu per"usi dari sinusoid-sinusoid hepar.7#olisitemia sering terjadi karena
10
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
12/30
a. !ipoksia Janin. &ekurangan oksigen pada janin merangsang pembentukan sel
darah merah, sehingga meningkatkan produksi bilirubin.7
b. &ransfusi Maternal-Fetal. alam perdarhan transplasental ibu-janin, darah bayi
memiliki hemoglobin dewasa 2 $0< atau konsentrasi Ig yang tinggi untuk
usianya. >al ini menyebabkan peningkatan destruksi eritrosit.3
c. &ransfusi Fetofetal. erjadi pada bayi kembar. &ecurigaan akan adanya trans"usi
"eto"etal dipikirkan bila berat badan bayi berbeda secara signi"ikan. Salah satu akan
menderita anemia, dan yang lain akan mengalami polisitemia.
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
13/30
perubahan ini merupakan bukti adanya ikterus kolestatik, yang merupakan nama lain dari
ikterus obstrukti". &olestasis dapat bersi"at intrahepatik 6mengenai sel hati, kanalikuli, atau
kolangiola atau ekstra hepatik 6mengenai saluran empedu di luar hati. #ada ke dua
keadaan ini terdapat gangguan biokimia yang sama.$,
1((3 -an55uan K')6inasi $%'usi an Es%esi
1( Inesi $%ena"al an $e%ina"al
apat berupa toksoplasmosis, rubella, penyakit sitomegalo(irus, herpes simpleks,
si"ilis, dan hepatitis. Semua in"eksi ini dapat ditularkan melalui plasenta, dan sebagian
diantaranya juga didapat saat persalinan. In"eksi prenatal dapat meningkatkan kadar Ig8
darah dan menghambat pertumbuhan janin. )ayi dengan in"eksi tersebut dapat mengalami
hepatosplenomegali, anemia hemolitik, trombositopenia, dan trauma hepatoseluler. Semua
hal tersebut akan meningkatkan jumlah bilirubin.3
2( Se&sis
#eningkatan bilirubin I pada sepsis terjadi karena proses in"lamasi yang akan
merusak sel darah merah dan gangguan konjugasi oleh kerusakan hepar. #eningkatan
bilirubin II pada sepsis dihubungkan dengan kolestasis, yang dapat terjadi karena
sumbatan pada jalur pengeluaran bilirubin terkonjugasi oleh in"lamasi.7
3( I"e%us $aa ,a!i en5an I6u Dia6e"es
apat disebabkan oleh peningkatan sirkulasi enterohepatal, polisitemia, masalah
pada konjugasi bilirubin. #roses konjugasi melebihi kapasitas hepar untuk mengeksresikan
bilirubin terkonjugasi karena kecepatan produksi bilirubin yang sangat tinggi.3
1(# $e)e%isaan /isi
12
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
14/30
Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau beberapa
hari kemudian. Ikterus biasanya terlihat menyebar secara se"alokaudal, dimulai dari wajah
dan menyebar ke perut dan kemudian ke kaki seiring peningkatan kadar bilirubin serum.
mati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup. Ikterus akan terlihat lebih
jelas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang, terutama
pada neonatus yang kulitnya gelap. #enilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita
sedang mendapatkan terapi sinar.1
ekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan
jaringan subkutan. Eaktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam diagnosis
dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat
dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.1
ambar $. #emeriksaan ikterus pada kulit bayi. 6 tidak ikterik 6) ikterik1$
ari pemeriksaan "isik, penentuan perkiraan kadar bilirubin dapat dilakukan
menurut kriteria &ramer 6abel .
abel . &riteria &ramer1
13
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
15/30
1(< $e)e%isaan .a6'%a"'%iu)
#emeriksaan bilirubin serum 6bilirubin total, direk, dan indirek harus dilakukan
pada neonatus yang mengalami ikterus, terutama pada bayi yang tampak sakit atau bayi-
bayi yang tergolong risiko tinggi terserang hiperbilirubinemia berat. 4amun pada bayi
yang mengalami ikterus berat, lakukan terapi sinar sesegera mungkin, jangan menunda
terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar bilirubin serum. #emeriksaan
serum bilirubin total harus diulang setiap +-+ jam tergantung usia bayi dan tingginya
kadar bilirubin. &adar serum albumin juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi
sinar ataukah tran"usi tukar.1,$
#emeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk e(aluasi menentukan
penyebab ikterus antara lain1+
1. olongan darah
. *oombs test
$. arah lengkap dan hapusan darah. #emeriksaan hapusan darah diperlukan untuk
membedakan kelainan hemolitik.
14
DerajatIkterus
Daerah IkterusPerkiraanKadarBilirubin
I Kepala dan leher 5,0 mg/dL
II Sampai badan atas (di atas umbilikus) ,0 mg/dL
IIISampai badan ba!ah (di ba!ahumbilikus) hingga tungkai atas (di ataslutut)
"",# mg/dL
I$ Sampai lengan, tungkai ba!ah lutut "%,# mg/dL
$ Sampai telapak tangan dan kaki "&,0 mg/dL
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
16/30
+. >itung retikulosit. 9umlah retikulosit yang 2 %< setelah tiga hari kehidupan bayi,
biasanya menandakan proses hemolitik yang abnormal.
5. Skrining %#
)erdasarkan pemeriksaan laboratorium, alur diagnosis ikterus neonatorum dapat
dijabarkan pada gambar + dan abel $.
ambar +. lur diagnosis ikterus neonatorum berdasarkan hasil laboratorium.
abel $. iagnosis banding ikterus neonatorum berdasarkan gambaran bilirubin serum
15
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
17/30
1(= $ena"alasanaan
1(=(1 I"e%us /isi'l'5is
Ikterus "isiologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat ditatalaksana
melalui rawat jalan dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 7 hari
pada bayi cukup bulan, atau 1+ hari pada kurang bulan. 9ika bayi dapat menghisap,
anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan SI ekslusi" lebih sering minimal setiap
jam. 9ika bayi tidak dapat menyusu, berikan SI melalui pipa nasogastrik atau dengan
gelas dan sendok. !etakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar matahari pagi
selama $0 menit selama $-+ hari dan jaga agar bayi tetap hangat. 1$
1(=(2 I"e%us $a"'l'5is
Setiap Ikterus yang timbul dalam + jam pasca kelahiran adalah patologis dan
membutuhkan pemeriksaan laboratorium lanjutF minimal kadar bilirubin serum total, serta
pemeriksaan ke arah adanya penyakit hemolisis oleh karena itu selanjutnya harus dirujuk.
Selain itu pada bayi dengan ikterus &remer III atau lebih perlu dirujuk ke "asilitas yang
lebih lengkap setelah keadan bayi stabil.1$
16
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
18/30
ujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk
mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menimbulkan
kern-ikterus/ ense"alopati bilirubin, serta mengobati penyebab langsung ikterus tadi.
#engendalian kadar bilirubin dapat dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi
bilirubin dapat lebih cepat berlangsung.1
#rinsipnya dalam penanganan ikterus ada $ cara untuk mencegah dan mengobati,
yaitu1,1
1. 8empercepat metabolisme dan pengeluran bilirubin
. 8engubah bilirubin menjadi bentuk yang tidak toksik agar dapat dikeluarkan
melalui ginjal dan usus, misalnya dengan terapi sinar 6"ototerapi
$. 8engeluarkan bilirubin dari peredaran darah, yaitu dengan tran"usi tukar darah
abel +. #enanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin +,1+
'sia
erapi sinar ransusi tukar
Ba*i sehat +aktr -isik. Ba*i sehat +aktr -isik.
mg/dL ml/L mg/dL ml/L mg/dL ml/L mg/dL ml/L
ari " Setiap ikterus *ang terlihat "5 %&0 "1 %%0
ari % "5 %&0 "1 %%0 %5 #%5 "5 %&0
ari 1 "2 1"0 "& %30 10 5"0 %0 1#0
ari # dst %0 1#0 "3 %0 10 5"0 %0 1#0
.+aktr risik4- usia kehamilan 13 minggu, berat badan lahir %6500 g- pen*akit hemlitik- ba*i tampak kuning sebelum usia %# jam- ineksi berat (sepsis)- saat lahir tidak bernaas spntan (memerlukan tindakan resusitasi)
1( /'"'"e%a&i
17
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
19/30
Dototerapi pada ikterus neonatorum adalah pemberian sinar berspektrum biru
berintensitas tinggi 6+0-+70 nm pada bayi. Sinar ini diketahui e"ekti" mengurangi ikterik
secara klinis dan menurunkan kadar bilirubin indirek dalam serum. )ilirubin di dalam kulit
akan menyerap energi cahayanya, menyebabkan serangkaian reaksi "otokimia. #roduk
utama yang dihasilkan dari "ototerapi adalah adanya reaksi "oto-isomerisasi yang
re(ersibel yang mengubah bilirubin indirek yang bersi"at toksik menjadi bilirubin indirek
yang non toksik yang dapat diekskresikan melalui kandung empedu tanpa melalui
konyugasi. #roduk "ototerapi lainnya adalah lumirubin, sebuah isomer struktural yang
dihasilkan dari bilirubin yang dapat dieksresi melalui ginjal. erapi penyinaran ini
menggunakan tabung "luorensens Gbiru spesialH, yang diletakkan 15-0 cm dari bayi dan
kain "iberoptik "ototerapi diletakkan di punggung bayi untuk meningkatkan area kulit bayi
yang terkena. Indikasi "ototerapi tergambar pada gambar 5.
ambar 5. Indikasi "ototerapi pada neonatus berdasarkan kadar bilirubin serum
2( T%ansusi Tua%
18
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
20/30
rans"usi tukar dilakukan jika "ototerapi intensi" gagal mengurangi kadar
bilirubin dan jika ditakutkan akan menyebabkan komplikasi kernikterus. rans"usi
dilakukan dengan teknik aseptik.Indikasi trans"us tukar3
1. iberikan kepada semua kasus ikterus dengan kadar bilirubin indirek 2 0 mg/d!
. #ada bayi prematur tran"usi tukar darah dapat diberikan walaupun kadar albumin
kurang dari $,5 gram per 100 ml.
$. #ada kenaikan yang cepat bilirubin indirek serum bayi pada hari pertama 60,$1
mg/d!/jam. >al ini terutama terdapat pada inkompatibilitas golongan darah.
+. nemia yang berat pada neonatus dengan tanda-tanda dekompensasi jantung.
5. )ayi penderita ikterus dan kadar hemoglobin darah tali pusat kurang dari 1+ mg/d!
dan 'oombs test langsung positi".
ambar %. Indikasi rans"usi ukar berdasarkan kadar bilirubin serum
3( Me"all'&'%i%in
19
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
21/30
8etallopor"irin sn-mesopor"irin 6Sn8# adalah obat yang dapat diberikan pada
hiperbilirubinemia neonatus. 8ekanisme kerjanya adalah sebagai inhibitor en=imatik
kompetiti" dari en=im heme-oksigenase yang merubah protein-heme menjadi bili(erdin.
1(9 K')&liasi
9ika bayi kuning patologis tidak mendapatkan pengobatan, maka dapat terjadi
penyakit kernikterus. &ernikterus adalah suatu sindrom neurologik yang timbul sebagai
akibat penimbunan bilirubin tak terkonjugasi dalam sel-sel otak. &ern ikterus dapat
menimbulkan kerusakan otak dengan gejala gangguan pendengaran, keterbelakangan
mental dan gangguan tingkah laku.1,
#ada neonatus cukup bulan dengan kadar bilirubin yang melebihi 0 mg/d!
sering keadaan berkembang menjadi kernikterus. #ada bayi prematur batasnya ialah 1
mg/d!, kecuali bila kadar albumin serum lebih dari $ g/d!. #ada neonatus yang menderita
asidosis dan hipoglikemia, kern ikterus dapat terjadi walaupun kadar bilirubin ' 1% mg/d!.
#encegahan kern ikterus ialah dengan melakukan trans"usi tukar darah bila kadar bilirubin
I mencapai 0 mg/d! .1,
1(10 $%'5n'sis
#rognosis tergantung pada penyebab utama ikterik. )iasanya baik jika ditangani
secara tepat dan cepat. 4amun jika komplikasi telah terjadi, prognosis memburuk.
20
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
22/30
,A, 2
.A$ORAN KASUS
IDENTITAS $ASIEN
4ama )y. @:
9enis &elamin !aki-laki
nak ke 1
;mur 15 hari
lamat uguak :andah, )ukittinggi
ANAMNESIS
elah dirawat seorang bayi laki-laki berusia 15 hari pada tanggal 10 Debruari 01%
pukul .$ EI) di ruang rawat inap #erinatologi :umah Sakit chmad 8ochtar
)ukittinggi dengan
Keluhan U"a)a: ampak semakin kuning sejak $ hari yang lalu
Ri>a!a" $en!ai" Sea%an5:
- 4eonatus berat badan lahir cukup 50 gram, panjang badan + cm, lahir S* atas
indikasi letak lintang, ditolong oleh dokter spesialis kebidanan, /S J %/7, ibu baik
ketuban jernih, kelainan kongenital tidak ada, jejas persalinan tidak ada
- )ayi tampak semakin kuning sejak $ hari yang lalu, mulai dari wajah sampai ke
pusar. )ayi kuning sejak lahir dan dirawat di bagian perinatologi :S8 selama $
hari. &emudian bayi pulang atas permintaan keluarga. )ayi masih tampak kuning
- )ayi akti"
- emam tidak ada, kejang tidak ada
- Sesak napas tidak ada, kebiruan tidak ada
- 8untah tidak ada
- Injeksi (itamin & dan obat tetes mata 6gentamisin sudah diberikan setelah lahir
- )uang air kecil warna dan jumlah biasa
- )uang air besar warna dan konsistensi biasa- :iwayat ibu sering demam selama hamil dan menjelang persalinan tidak ada
21
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
23/30
- :iwayat ibu keputihan selama hamil dan menjelang persalinan tidak ada
- :iwayat ibu nyeri saat buang air kecil selama hamil dan menjelang persalinan tidak
ada.
Ri>a!a" Keha)ilan Sea%an5:
? >amil sekarang 1, #0, 0, >0
- #emeriksaan antenatal ke bidan, teratur 1C sebulan dan kondisi janin dinyatakan
baik
- :iwayat anemia, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit ginjal
selama kehamilan tidak ada
- idak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol- &ualitas dan kuantitas makanan baik
- &ehamilan cukup bulan
Ri>a!a" $e%salinan:
#ersalinan di :S chmad 8ochtar )ukittinggi, dipimpin oleh dokter. !ahir tanggal
% 9anuari 01% dengan sectio caesaera atas indikasi letak lintang. &elahiran tunggal,
kondisi saat lahir hidup, /S J %/7.
$EMERIKSAAN /ISIK
$e)e%isaan U)u):
&eadaan umum sadar
Drekuensi jantung 1$$ C /menit
Drekuensi na"as 57 C/ menit
Suhu $7,1 K*
#anjang badan 50 cm
)erat badan $000 gram
22
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
24/30
Sianosis tidak ada
Ikterik mulai dari wajah sampai pusar
$e)e%isaan Khusus:
&epala normochepal,
- ;bun-ubun besar cekung, ukuran 1,5 cm C 1,5 cm,
- ;bun-ubun kecil 0,5 C 0,5 cm
- 9ejas persalinan tidak ada
8ata konjungti(a tidak pucat, sklera ikterik, pupil isokhor, diameter mm/mm,
re"leC cahaya 6L normal
8ulut sianosis sirkum oral tidak ada
elinga tidak ditemukan kelainan
>idung napas cuping hidung tidak ada
!eher tidak ditemukan kelaianan, 9M# sukar di nilai
oraks
)entuk normochest, simetris kiri dan kanan, retraksi epigastrium tidak ada
9antung irama teratur, bising tidak ada, gallop tidak ada
#aru bronko(esikuler, ronkhi tidak ada, whee=ing tidak ada
bdomen
#ermukaan datar
&ondisi lemas
>ati 1/+C1/+ pinggir tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal
!impa tidak teraba
ali #usat Sudah puput
;mbilikus tidak hiperemis , tidak berbau
enitalia tidak ditemukan kelainan
23
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
25/30
Akstremitas tas akral hangat, re"illing kapiler baik, *:' detik
)awah akral hangat, re"illing kapiler baik, *:' detik
&ulit teraba hangat, ikterus ada 6ikterik kramer II
nus ada
ulang-tulang tidak ditemukan kelainan
:e"leks neonatal
8oro L
:ooting L
Isap L
#egang L
;kuran
!ingkaran kepala $+ cm
!ingkaran dada $% cm
!ingkaran perut $$ cm
&epala-simpisis 7 cm
Simpisis-kaki $ cm
#anjang lengan 0 cm
#anjang kaki % cm
$EMERIKSAAN $ENUNAN-
#emeriksaan laboratorium
arah
- >b 17, g/d!- >ematokrit +5 : 1+% C/ menit, :: 51 C /menit, $7,$o*
)) $000 gram, #) 50 cm
8ata konjungti(a tidak pucat, sklera
Ikterik
&ulit kuning sampai pusar
>idung 4a"as cuping hidung 6-
oraks simetris, retraksi 6-
- cor irama teratur, bising 6-
- pulmo bronkho(esikuler, ronkhi 6-,
whee=ing 6-
bdomen distensi 6-, bising usus 6L normal,
Akstemitas akral hangat, re"illing kapiler baik
/ - Ikterik neonatorum grade II
-SI ?
-Doto terapi
26
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
28/30
,A, 3
ANA.ISA KASUS
elah dirawat seorang bayi laki- laki dengan diagnosis kerja 4))!* 50 gram
dan Ikterus 4eonatorum grade II. iagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan "isik dan
penunjang.
ari pemeriksaan didapatkan bayi berat lahir cukup yaitu 50 gram sesuai masa
kehamilan, cukup bulan lahir sectio caesarea atas indikasi bayi letak lintang dengan /S
%/7. Selain itu dari pemeriksaan "isik ditemukan ikterik sampai ke pusar. Sebelumnya bayi
telah kuning sejak lahir dan di"ototerapi selama $ hari, namun pulang atas kemauan
keluarga disaat bayi masih kuning. &emudian masuk kembali pada usia 15 hari karena
terlihat semakin kuning dalam $ hari belakangan.
&arena kuning muncul sejak lahir, maka dipikirkan kemungkinan adanya penyakit
hemolisis, inkombilitas rhesus, inkompabilitas )?, de"isiensi %#, s"erositosis, in"eksi
kongenital.4amun Inkompatibilitas )? belum terbukti dengan jelas karena belum dilakukannya
pemeriksaan golongan darah. In"eksi kongenital juga disangkal karena ibu tidak pernah demam,
keputihan, dan nyeri saat buang air kecil selama kehamilan dan menjelang persalinan.
&emungkinan pada bayi ini dipikirkan adanya de"isiensi %# karena secara epidemilogi pun,
de"isiensi %# banyak terjadi pada bayi laki-laki. 9adi selanjutnya perlu pemeriksaan kadar
%# pada bayi ini.
#ada pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium dan didapatkan >b 17, gr/dl,
!eukosit 1$.500 /mmN, rombosit 5%.000 /mmN, )ilirubin otal 0,$ mg/dl, )ilirubin I
0,5 mg/dl, )ilirubin II 13,5 mg/dl. ari hasil laboratorium didapatkan kesan
hiperbilirubinemia.
)erdasar kan data tersebut ditegakkan diagnosis kerja pada pasien ini 4))!*
50 gram dan Ikterus 4eonatorum grade II. &epada pasien saat ini diberikan SI ? dan
27
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
29/30
"ototerapi sesuai gra"ik #. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan bilirubin ulang
untuk e(aluasi hasil terapi.
DA/TAR $USTAKA
1. &osim, 8. Sholeh, kk. )uku jar 4eonatologi. Adisi #ertama. 9akarta )alai #enerbit
II. 010F1+7-1%3.. mbala(anan 4, *arlo E. 9aundice and >yperbilirubinemia in the 4ewbornF in
&liegman, et al 6Ad 4elson eCtbook o" #ediatrics. 13th ed. #hiladelphia Alse(ier
Inc.F 011. *hapter 3%.$F%0$-.
$. sil . Ikterus an >iperbilirubinemia #ada 4eonatusF dalam .>. 8arkum 6Ad )uku
jar Ilmu &esehatan nak. 9ilid I. Adisi %. 9akarta )alai #enerbit D&;I. 1333F$1$-
$17.
+. arna >, 4ataprawira >8. #edoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak. Adisi ke-
$. )andung )agian Ilmu &esehatan nak D& ;npad. 005F Ikterus 4eonatorumF10-
.
5. Suradi, 4urina, et al. he ssociation ?" 4eonatal 9aundice nd )reast-Deeding.
#aediatrica Indonesiana. 001F+1%3-75.
28
7/24/2019 CASE IKTERIK NEONATORUM RANE-WINA.docx
30/30
%. )adan !itbangkes epkes :I. Sur(ey &esehatan :umah angga 6S&:. epartemen
&esehatan :epublik Indonesia. 9akarta. 00F-10.
7. *raw"ord, 9ames :. >ati an Saluran AmpeduF dalam :obbins )uku jar #atologi,
(olume . 9akarta #enerbit )uku A*. 007F%%5-%70.
. >asan :, latas >. )uku &uliah Ilmu &esehatan nak, $. Adisi IM. 9akarta )agian I&
D&;I. 133%F1035-100.3. #oland :, ?strea A8. >iperbilirubinemia #ada 4eonatusF dalam Danaro"" 6AdF
#enatalaksanaan 4eonatus :esiko inggi. Adisi +. 9akarta A*. 133F$%7-$3.
10. Eibowo, Satrio. #erbandingan &adar )ilirubin 4eonatus engan an anpa
e"isiensi lucose-%-#hosphate ehydrogenase pada In"eksi an idak In"eksi. esis
pada #rogram #endidikan okter SpesialisI Ilmu &esehatan nak ;ni(ersitas
iponegoro Semarang. 007.
11.uyton. )uku jar Disiologi &edokteran. Adisi &e-11. 9akarta A*. 007F30%-307.
1. Sulaiman, li. #endekatan &linis #ada #asien Ikterus dalam )uku jar Ilmu #enyakit
alam. 9ilid I Adisi IM. )alai #enerbit D&;I. 007. >. +0-+$.
1$. !ubis . >iperbilirubinemia. Slide #resentasi. D& ;nand. iakses dari
http//repository.unand.ac.id/151%//>@#A:)I!I:;)I4A8I