7/25/2019 Case Glossodynia
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
Burning Mouth Syndrome atau sindroma mulut terbakar disebut juga
glossodynia, glossopyrosis, oral dysesthesia, stomatopyrosis dan stomatodynia.
Merupakan kumpulan gejala yang meliputi rasa terbakar, rasa sakit, rasa gatal , rasa
kebas, rasa tajam dan atau bahkan mati rasa yang mengenai satu atau beberapa struktur
rongga mulut.
Sindrom mulut terbakar (BMS) didefinisikan sebagai kondisi sakit orofasial
kronis, ditandai gejalanya dengan membakar nyeri terlokalisasi ke lidah dan bibir atau
mungkin melibatkan seluruh rongga mulut.1 Prevalensi terbakar gejala mulut dilaporkan
dari internasional Studi berkisar dari ,!" menjadi 1#". BMS adalah kondisi yang
diartikan sebagai sensasi terbakar tanpa perubahan patologis dari mukosa mulut.$
BMS yang paling umum timbul pada %anita pas&amenopause, meskipun laki'
laki dan perempuan yang lebih muda juga dapat dipengaruhi dan belum dijelaskan pada
remaja.
Prevalensi BMS dilaporkan untuk masyarakat umum bervariasi antara , dan
1#". Basker dan rekan kerja melaporkan prevalensi BM menjadi antara $,!" dan 11"
dalam berbagai kelompok pasien. alam sebuah survei di antara manusia yang dipilih
se&ara a&ak dan %anita usia $'!* tahun di +orthern S%edia prevalensi BMS meningkat
dari ," menjadi ,!" pada laki'laki dan dari ,!" menjadi 1$,$" pada %anita dengan
bertambahnya usia. alam sebuah studi epidemiologi yang dilakukan di -merika Serikat,
prevalensi keseluruhan mulut terbakar ditemukan ," pada orang de%asa hingga usia
!# tahun.
BAB II
1
7/25/2019 Case Glossodynia
2/23
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi lidah4
idah merupakan organ muskular yang menonjol ke dalam kavum oris dari permukaan
inferior. /tot'otot lidah merupakan otot ber&orak seperti otot skelet dan terdiri dari otot
ekstrinsik (mempunyai origo di luar lidah) dan intrinsik (mempunyai origo di dalam lidah). /tot
ber&orak lidah tersusun dalam berkas'berkas yang berjalan dalam tiga bidang0 masing'masing
bidang membentuk sudut tegak lurus satu dengan yang lain. al ini memungkinkan pergerakan
lidah dengan fleksibilitas dan ketepatan tinggi, yang berperan baik dalam proses bi&ara maupun
digesti dan menelan
idah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup olehmembran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan'
tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran'akhiran saraf penge&ap dan terletak pada
seluruh permukaan lidah. Saraf'saraf penge&ap inilah yang dapat membedakan rasa makanan.
Permukaan dorsal lidah terbagi atas $2 bagian anterior dan 12 bagian posterior oleh
lekukan berbentuk huruf 3, disebut sulkus terminalis. -peks dari lekukan huruf 3 mengarah ke
posterior dan merupakan lokasi foramen sekum. Pada bagian dorsal lidah terdapat beberapa jenis
papila lidah yang berperan dalam fungsi mekanis mengatur makanan dalam kavum oris dan
2
7/25/2019 Case Glossodynia
3/23
fungsi penge&apan (organ indera). Pada permukaan dorsal dari bagian anterior sampai ke sulkus
terminalis terdapat &orak mukosa yang iregular dan tonjolan yang disebut papila lidah. Papila
lidah dan kun&up ke&ap menyusun organ indera penge&ap dalam kavum oris. 4erdapat 5 jenis
papila lidah, yaitu6 papila filiformis, papila fungiformis, papila sirkumvalata, dan papila foliata.
4erdapat empat jenis papilla pada lidah manusia,yaitu#6
Papila fungiform, terletak di $2 anterior lidah dan pada umumnya terdiri dari satu hingga
beberapa taste buds di setiap papila yang diinervasi oleh nervusfa&ial (377). Papila ini
terlihat seperti bintik'bintik ber%arna merah karena kaya akan pembuluh darah. 8umlah
papila fungiform di setiap lidah manusia adalah sekitar $ papila. Papila ini lebih
sensitif terhadap rasa manis dan asin. Papila di lidah bagian depan memiliki lebih banyak
taste buds (1'19) dibanding dengan papila di lidah bagian tengah (1'*). iperkirakan ada
sekitar 11$ taste buds di papila fungiform pada setiap lidah. Sebuah penelitian di :hina
mengungkapkan bah%a adanya hubungan antara kepadatan papila fungiform dengan
pemeriksaan rasa manis menggunakan larutan sukrosa pada pria de%asa muda. Penelitian
ini menyimpulkan bah%a anatomi papila sangat erat hubungannya dengan ambang
sensitivitas rasa khususnya pada papila fungiformis.
Papila sirkumvalataa, terletak pada pangkal dorsum lidah di depan sul&us
terminalislinguae yang tersusun seperti huruf 3. Papila ini sensitif terhadap rasa asam danpahit di 12 posterior lidah yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (7;). 8umlahnya
berkisar '1 papila di setiap lidah dengan jumlah taste buds $#$ di setiap papilla
sehingga total $$ taste buds yang terdapat di papilla sirkumvalata pada setiap lidah.
alam jumlah besar taste budsini terletak menge lilingi papila &ir&umvalata yang
membentuk garis seperti huruf 3 ke arah posterior lidah.
Papila foliate, terletak pada lipatan dan &elah bagian lateral lidah Sensitivitas papila ini
lebih dominan terhadap rasa asam yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (7;).
7/25/2019 Case Glossodynia
4/23
4aste Buds
/rgan penge&apan bagian perifer disebut taste buds (&ali&ulus gustatorious) yang
meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 12 milimeter dan
panjang sekitar 121! milimeter. =etika lahir, kita memiliki sekitar 1. taste bud, akan
tetapi setelah usia # tahun jumlahnya mulai berkurang. 4aste bud merupakan sel epitel yang
telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentakulardan lainnya disebut
sebagai sel reseptor. Sel'sel reseptor ini terus'menerus digantikan melalui pembelahan
mitosis dari sel'sel epitel di sekitarnya dengan %aktu paruh sekitar sepuluh hari. =ekhasan
dari sel reseptor gustatori ini ditentukan oleh papilla dimana taste buds berada bukan oleh
nervusyang menginervasi.
4aste bud memiliki beberapa tipe reseptor rasa yang memiliki silia. Setiap tipe ini
akan mendeteksi satu jenis rasa dari # rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit dan umami.
4
7/25/2019 Case Glossodynia
5/23
Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan
lebih sensitif pada daerah tertentu.
>jung'ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore yang sangat ke&il. ari
ujung'ujung setiap sel,mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore dan mengarah ke rongga
mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor untuk penge&apan. Beberapa
dari serabut saraf penge&ap yang dirangsang oleh sel'sel reseptor ini berinvaginasi menjadi
lipatan membran sel penge&ap yang juga dibentuk oleh banyak vesikel.3esikel ini
mengandung substansi neurotransmitter yang dilepaskan melalui membran sel untuk
merangsang ujung'ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap rangsang penge&apan.
4aste buds juga terletak pada palatum dan beberapa diantaranya pada pilar tonsilar, epiglotis,
dan bahkan di esofagus bagian proksimal.
Pembuluh arah dan Saraf idah6
-rteri berasal dari arteri &arotis e?terna. -rteri sublingualis berlanjut ke depan untuk
mensuplai darah ke glandula sublingualis mus&ulus Mylohyoid dan mukosa membrane mulut
menuju vena 8ugularis interna. i ba%ah lidah, muko sa membran ini membentuk frenulum
lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah. 3ena ingualis merupakan vena &ommitantes
mendampingi arteri ingualis menuju venaingualis interna. -da vena ingualis profundus,
vena ingualis dorsalis, dan vena&ommitantes yang berasal dari per&abangan nervus
hypoglossi.
Saraf'saraf yang berperan pada lidah adalah nervus fa&ial (377), nervus glossopharyngeal
(7;), dan nervus vagus (;). 8alur syaraf pengantar ke otak adalah dari nervus lingualis
5
7/25/2019 Case Glossodynia
6/23
menuju &horda tympani (377) dari $2 anterior lidah, melalui nervus ; dari pharyn? dan
epiglottis atau melalui nervus 7; dari 12 lidah posterior lidah.
2.1.1 Fisiologi lidah
Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan
lebih sensitif pada daerah tertentu.
7/25/2019 Case Glossodynia
7/23
berisi nitrogen, dan ($) alkaloid. -lkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam
kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
#. mami
Umamiberasal dari bahasa 8epang yang artinya enak.
7/25/2019 Case Glossodynia
8/23
daerah insula. 7mpuls diproyeksikan ke daerah &orte? serebrum di postcentral gyrus
kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat menge&ap makanan yang
masuk ke dalam mulut kita. 4iap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses
spesifik, artinya rasa oleh masing'masing ion atau molekul @at tersebut dapat bereaksi
pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf penge&apan.
8adi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa %alau dengan intensitas berbeda.
=elenjar saliva
=ira'kira 1# m saliva disekresikan per hari, p saliva pada saat istirahat
sedikit lebih rendah dari ,, tetapi selama sekresi aktif, p men&apai 9,. Saliva
mengandung $ en@im yaitu lipase lingual disekresikan oleh kelenjar pada lidah dan C'
amilase yang disekresi oleh kelenjar'kelenjar saliva. =elenjar saliva tebagi atas , yaitu
kelenjar parotis yang menghasilkan serosa yang mengandung ptialin. =elenjar
sublingualis yang menghailkan mukus yang mengandung musin, yaitu glikoprotein yang
membasahi makanan dan melndungi mukosa mulut dan kelenjar submandibularis yang
menghasilkan gabungan dari kelenjar parotis dan sublingualis. Saliva juga mengandung
7g- yang akan menjadi pertahanan pertama terhadapkuman dan virus.Dungsi penting
saliva antara lain, memudahkan poses menelan,mempertahankan mulut tetap
lembab,bekerja sebagai pelarut molekul'molekul yang merangsang indra penge&ap,
8
7/25/2019 Case Glossodynia
9/23
membantu proses bi&ara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah dan
mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih.!
2.2Burning mouth syndrome (BMS) / Glossodynia3
2.2.1 D!%inisi
Burning Mouth Syndrome(disebut jugaglossodynia, glossopyrosis, stomatodynia,
dysaesthesia oral) Burning Mouth Syndrome adalah kondisi yang sangat menyakitkan yang
sering didefinisikan sebagai sensasi panas di lidah, bibir, palatum ataupun di seluruh rongga
mulut. Ealaupun sindrom ini dapat mengenai siapapun, namun lebih banyak terjadi pada %anita
setengah baya maupun lanjut usia. Burning Mouth Syndrome sering terjadi dengan disertai
berbagai kondisi medis dan gigi, dari kekurangan gi@i dan menopause sampai mulut kering
alergi. 4etapi hubungan mereka tidak jelas, dan penyebab pastiBurning Mouth Syndrome tidak
selalu dapat diidentifikasi dengan pasti. ditandai dengan sensasi terbakar yang mempengaruhi
mukosa oral yang disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik lain misalnya ?erostomia, desain
gigi tiruan yang tidak baik, diabetes, anemia.
4erdapat tipe BMS menurut amey dan e%is, berdasarkan variasi gejala6
1) BMS tipe 1
1. Prevalensi #" dari kejadian BMS
$. Mun&ul setiap hari, namun gejala bertahap yaitu tidak mun&ul ketika bangun tidur pagi
hari, mulai timbul di pertengahan hari dan semakin memberat di sore hari.
. Berhubungan dengan faktor nonpsikiatri
$) BMS tipe $
1. Prevalensi ##"
$. +yeri konstan sepanjang hari
. ihubungkan dengan faktor psikiatri, seperti ansietas kronik
) BMS tipe
1. Prevalensi 1"
$. +yeri hilang timbul (intermitten) dan mun&ul di area yang tidak la@im yaitu biasanya di
mukosa mulut, dasar mulut dan tenggorokan.
. ihubungkan dengan alergi makanan
9
7/25/2019 Case Glossodynia
10/23
2.2.2 Etiologi &
7diopatik 6 tidak diketahui penyebabnya0
Sistemik 6 efisiensi mineral dan vitamin, gangguan endokrin (M, hipotiroid,
menopause), ?erostomia (produksi kelenjar ludah yang kurang), medikasi (-:F inhibitor,
kemoterapi), refluks esofageal, anemia0
okal 6 7ritasi gigi tajam, makanan, obat kumur, pasta gigi, infeksi jamur &andida
albi&ans, infeksi bakteri stafilokokus, merokok, mengunyah tembakau, gigi palsu0
Psikiatri 6 -nsietas, depresi, obsesif konvulsif, kelainan psikosomatis, phobia, stressor
psikososial.
2.2.' Fa(to P!dis#osisi')*
Mulut kering (?erostomia) dapat disebabkan oleh berbagai obat atau penyakit0 7nfeksi
jamur mulut (thrush), oral liken planus atau lidah geografis0 Daktor psikologis, seperti
ke&emasan, depresi atau kekha%atiran berlebihan0 =ekurangan nutrisi, seperti kekurangan @at
besi, seng, folat (vitamin B*), thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B$), piridoksin (vitamin
B!) dan &obalamin (vitamin B1$)0 Gigi palsu. Gigi palsu dapat menekan beberapa otot dan
jaringan mulut, menyebabkan nyeri mulut. Bahan yang digunakan dalam gigi palsu juga bisa
mengiritasi jaringan dalam mulut0 =erusakan saraf yang mengendalikan rasa dan nyeri di lidah0
-lergi terhadap makanan, penyedap makanan, bahan aditif makanan, %e%angian, pe%arna atau@at lainnya.
7/25/2019 Case Glossodynia
11/23
mulut kering dengan peningkatan rasa haus, perubahan rasa, seperti rasa pahit atau rasa logam,
hilangnya rasa penge&ap.
Burning Mouth Syndrome biasanya memiliki beberapa pola yang berbeda. 7ni dapat
terjadi setiap hari, dengan sedikit rasa tidak nyaman ketika bangun, tapi menjadi lebih buruk
sepanjang hari, atau ketidaknyamanan hilang timbul.
-papun pola ketidaknyamanan mulut, Burning Mouth Syndrome dapat berlangsung
selama berbulan'bulan sampai bertahun'tahun. alam kasus yang jarang terjadi, gejala mungkin
tiba'tiba pergi sendiri atau menjadi kurang sering.Burning Mouth Syndrome biasanya tidak
menyebabkan perubahan fisik terlihat dengan lidah atau mulut.,*
2.2.- Pato%isiologi
ia%ali adanya sensori2stimulus rasa yang ditangkap oleh taste bud yang berada di dalampapilla lidah. Sensasi rasa itu kemudian diteruskan ke otak melalui saraf 377, 7; dan ; untuk
dapat dipersepsikan. =etiga saraf tersebut memba%a impuls ke medula, talamus dan area
penge&apan yang terletak di korteks serebri lobus parietal. Berbagai gangguan penge&apan,
termasuk Burning Mouth Syndrome dapat terjadi sebagai akibat rusaknya jalur penge&apan
tersebut dan2atau kerusakan pada otak.
2.2. Diagnosis
Manifestasi =linis6 nyeri mukosa0 rasa terbakar pada daerah 12 anterior lidah atau
palatum durum0 iritasi atau rasa baku0 dysgeusia0 dysestesia.iagnosis dapat dilakukan dengan
bantuan pemeriksaan oral se&ara menyeluruh dan pemeriksaan medis se&ara umum untuk
mengetahui sumber penyebab rasa terbakar tersebut, diantaranya6
1. Pemeriksaan laboratorium darah untuk men&ari infeksi, kekurangan gi@i, dan gangguan yang
berkaitan denganBurning Mouth Syndromese perti diabetes atau masalah tiroid
$. S%ab oral untuk memeriksa kandidiasis oral tes alergi terhadap bahan gigi tiruan, makanan
tertentu, atau @at lain yang mungkin menyebabkan gejala'gejala tersebut.
2.2.& P!m!i(saan #!n/n,ang
Pemeriksaan difokuskan untuk mendeteksi penyebab sensasi terbakar yang
mempengaruhi mukosa. Penghitungan darah lengkap dan hematinik untuk mendiagnosis anemia
11
7/25/2019 Case Glossodynia
12/23
dan atau defisiensi besi, folat atau vitamin B1$. =emun&ulan infeksi kandida tidak dideteksi
dengan s%ab ataupun smear namun dengan pemeriksaan kuantitatif menggunakan sampel saliva.
=emun&ulan dan derajat ?serostomia dinilai dengan sialometri. Gula darah dihitung untuk
mengetahui adanya diabetes. Pasien mungkin mempunyai alergi terhadap beberapa material
kedokteran gigi, dengan tidak adanya ri%ayat yang jelas ataupun tanda klinis yang
membuktikannya, hindari tes alergi sepertipatch testpada pasien.
2.2.* P!natala(sanaan10
BAB III
LAPAN KASUS
1.1 7dentitas Pasien
+ama 6 +y. =
8enis kelamin 6 Perempuan
12
7/25/2019 Case Glossodynia
13/23
>mur 6 !# tahun
Status Pernikahan 6 Menikah
-lamat 6 =emanggungan, =ota 4egal
Pekerjaan 6 7
7/25/2019 Case Glossodynia
14/23
sering bersin, batuk pilek juga disangkal. Pasien pernah memiliki ri%ayat hipoglikemia
sehingga dira%at di
7/25/2019 Case Glossodynia
15/23
Perkusi Batas 8antung kanan 6 7:S 73 linea sternalis dekstra 0
Batas 8antung kiri 6 7:S 3 linea midklavikularis sinistra 0
Pinggang jantung 6 7:S 777 linea parasternalis sinistra.
-uskultasi Bunyi jantung 7, 77 regular , murmur ('),gallop (')
Pa/
7nspeksi Pergerakan napas simetris statis dan dinamis kedua lapang paru
Palpasi vo&al fremitus sama kuat di kedua lapang paru
Perkusi Sonor kedua lapang paru
-uskultasi suara napas vesikuler, %hee@ing ('2'), rhonki ('2')
A3dom!n
7nspeksi Bentuk datar
Palpasi Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (')
Perkusi 4impani di seluruh region abdomen
-uskultasi Bising usus (I)
b. Status lokalis
4elinga
KANAN KII
Nomotia) n!i tai( 567) n!i
t!(an tag/s 567
aun telinga +ormotia, nyeri tarik ('),
nyeri tekan tragus (')
Hi#!!mis 567) %ist/la 567) o!d!m
567) si(ati(s 567
Preaurikuler iperemis ('), fistula ('),
oedem ('), sikatriks (')
Hi#!!mis 567) %ist/la 567) o!d!m
567) si(ati(s 567) n!i t!(an
mastoid 567
7/25/2019 Case Glossodynia
16/23
m!ng(ilat) !%l!: "ahaa 587 mengkilat, refle? &ahaya (I)
idung
KANAN KII
S!#t/m nasi eviasi (') eviasi (')
;a!at/s nasi m!di/s 4idak dapat dinilai 4idak dapat dinilai
>!at/s nasi in%!io 4idak dapat dinilai 4idak dapat dinilai
Sinus paranasal
Sin/s %ontalis N!i t!(an 567) n!i (!t/( 567
Sin/s !thmoidalis +yeri tekan ('), +yeri ketuk (')
Sin/s ma(silais +yeri tekan ('), +yeri ketuk (')
Pemeriksaan bibir J kavum oris6
7nspeksi 6 Simetris, sianosis ('), -nemis ('), mukosa hiperemis ('), gigi dan gusi tidak
tampak kelainan
/rofaring
>/l/t Tism/s 567
Palat/m Simetris , deformitas (')
A(/s %aing Simetris kanan dan kiri , hiperemis (')
>/(osa %aing 4enang , granul ('), post nasal drip ('), hiperemis (')
Dinding %aing #ost!io Permukaan rata, hiperemis (')
U
7/25/2019 Case Glossodynia
17/23
Status lokalis 6
idah 6 tampak kotor, hiperemis ('), papil atrofi ('), fissure ('), geographi& tongue ('),
stomatitis apthae ('), jejas (').
1.5 7-G+/S7S J PF+-4--=S-+--+
-. iagnosis =erja
GlossodyniaB. >sulan Pemeriksaan penunjang tambahan
' /ral s%ab test
' Pemeriksaan darah lengkap
17
7/25/2019 Case Glossodynia
18/23
' Pemeriksaan glukosa darah se%aktu
' pemeriksaan S-4, 47B:, S7
' Salivary flo% test' Psikologis asesmen
:. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan farmakologi 6 3it : $?12hari
3it B &omple? $?12 hari
Metil prednisone # mg $?12 hari
b) Penatalaksanaan non farmakologi 6Fdukasi 6 Banyak minum air putih, menjaga kebersihan oral.
&) /peratif 6 '
1.# PBAHASAN
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan lidah terasa panas sejak bulan yang lalu.
=eluhan ini dirasakan lidah terasa seperti terbakar atau seperti setelah memakan makanan yang
pedas. =eluhan dirasakan terus menerus dan tidak hilang ketika pasien makan makanan apapun,
18
7/25/2019 Case Glossodynia
19/23
keluhan ini diikuti oleh lidah yang terasa kering, sehingga pasien mengaku dalam satu hari sering
meminum air putih agar keluhan ini berkurang. Berdasarkan anamnesis tersebut gejala lidah
terasa panas mengarah keBMS (Burning Mouth Syndrome atau sindroma mulut terbakar. al ini
sesuai dengan gejala lidah terasa panas, seperti terbakar atau dapat pula terasa nyeri yang dapat
disebut sebagai K!lossodyniaL. Ftiologi dari !lossodynia berma&am'ma&am, dapat
dikeompokkan menjadi 6
7diopatik 6 tidak diketahui penyebabnya0
Sistemik 6 efisiensi mineral dan vitamin, gangguan endokrin (M, hipotiroid,
menopause), ?erostomia (produksi kelenjar ludah yang kurang), medikasi (-:F inhibitor,
kemoterapi), refluks esofageal, anemia0
okal 6 7ritasi gigi tajam, makanan, obat kumur, pasta gigi, infeksi jamur &andida
albi&ans, infeksi bakteri stafilokokus, merokok, mengunyah tembakau, gigi palsu0
Psikiatri 6 -nsietas, depresi, obsesif konvulsif, kelainan psikosomatis, phobia, stressor
psikososial.
Selain itu beberapa faktor predisposisi yang dapat ikut mempengaruhi kejadian dari
!lossodyniadiantaranya seperti mulut kering (?erostomia)0 7nfeksi jamur mulut (thrush), oral
liken planus atau lidah geografis0 Daktor psikologis, seperti ke&emasan, depresi atau
kekha%atiran berlebihan0 =ekurangan nutrisi, seperti kekurangan @at besi, seng, folat (vitamin
B*), thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B$), piridoksin (vitamin B!) dan &obalamin
(vitamin B1$)0 Gigi palsu. Gigi palsu dapat menekan beberapa otot dan jaringan mulut,
menyebabkan nyeri mulut. Bahan yang digunakan dalam gigi palsu juga bisa mengiritasi
jaringan dalam mulut0
Gejala dan tanda yang biasa ditemukan pada pasien BMS,antara lain116
rasa tidak enak (terbakar) pada kedua sisi mulut
rasa nyeri yang dalam pada mukosa mulut
gejala terjadi selama 5'! bulan
?erostamia
dysgeusia
gejala yang hampir menetap sepanjang hari
19
7/25/2019 Case Glossodynia
20/23
Sedangkan diagnosis dan gejala mayor pada BMS adalah 6
N?EI(rasa terbakar, panas, perasaan geli atau mati rasa) Biasanya terjadi bilateral. Predileksi
biasanya pada bagian anterior dari lidah atau ujungnya, mukosa palatum dan ba%ah bibir.
Sedangkan mukosa bukal dan dasar mulut jarang terjadi.
D?S+EUSIA4erjadi sampai " kasus dan dapat berbentuk rasa yang menetap di mulut atau
perubahan persepsi rasa. IA 4erdapat pada !5" pasien BMS, dengan keluhan mulut kering pada indera
perasa.
Pada pasien ini, didapatkan ketiga gejala mayor tersebut. Pada pasien ini termasuk
kategori BMS tipe $ karena didapatkan nyeri konstan sepanjang hari. 4ipe ini dihubungkan
dengan faktor psikiatri, seperti ansietas kronik. +amun dapat juga disebabkan oleh beberapa
faktor predisposisi yang disebutkan diatas.
Selain itu paien termasuk usia tua (!# th) yang merupakan usia pas&a menopause.
ikabarkan terdapat pengaruh hormonal terhadap kejadian. Selain itu, keluhan mulut kering
sering ditemukan pada usia lanjut. =eadaan ini disebabkan oleh adanya perubahan atropi pada
kelenjar saliva sesuai dengan bertambahan umur yang akan menurunkan produksi saliva dan
mengubah komposisinya sedikit (=idd dan Be&hal0 Sonis dkk,). Seiring dengan meningkatnya
usia, terjadi proses aging. 4erjadi perubahan dan kemunduran fungsi kelenjar saliva, di mana
kelenjar parenkim hilang yang di ganti kan oleh jaringan lemak dan penyambung, lining sel
duktus intermediatemengalami atropi. =eadaan ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran
saliva (Pedersen dan oe0 Sonis dkk). Selain itu, penyakit' penyakit sistemis yang diderita pada
usia lanjut dan obat'obatan yang digunakan untuk pera%atan penyakit sistemis dapat
memberikan pengaruh mulut kering pada usia lanjut (Frna%ati).
Pada pasien ini juga memiliki faktor predisposisi berupa ri%ayat penyakit M yang
sudah diderita sejak tahun lalu. Beberapa pengamat melaporkan prevalensi diabetes sebagai
penyebab BMS tidak terlalu tinggi (sampai #"). -da beberapa alasan yang mendukung
perkiraan bah%a diabetes menyebabkan timbulnya rasa panas dalam mulut. =urangnya insulin
pada penderita M mengganggu proses kataboli& dalam mukosa mulut sehingga menyebabkan
resistensi jaringan terhadap gesekan normal menjadi berkurang. =emungkinan lain adalah
adanya ?erostomoia dan infeksi &andida yang merupakan keadaan yang sering menyertai pasien
20
7/25/2019 Case Glossodynia
21/23
diabetes. (Broody) dkk menyatakan mekanisme timbulnya keluhan pada mulut merupakan
neuropati yang irreversible dan perubahan pada membrane dalam pembuluh darah ke&il di
jaringan mulut (gangguan neurosensori).1$
Panas dan nyeri yang ditimbulkan oleh karena panas dan makanan pedas dapat
mengaktifkan serabut saraf sensorik melalui saluran ion. Saluran yang dikenal sebagai reseptor
vanilloid subtipe1 (3
7/25/2019 Case Glossodynia
22/23
+amun pada kasus ini masih perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
etiologi yang menyebabkan timbulnya gejala tersebut. iantaranya adalah611
arah lengkap N untuk menyingkirkan anemia
Pemeriksaan oral s%ab N untuk menyingkirkan etiologi "andida spp
De, vitamin B1$ dan S-4 N untuk menyingkirkan defisiensi
glukosa darah se%aktu N untuk menyingkirkan M
Salivary #estN to e?&lude a dry mouth
/ral biopsy N apabila terdapat lesi oral pada pemeriksaan pemeriksaan Psikologis N untuk mengetahui adanya depresi atau gangguan ke&emasan.
BAB =
KESI>PULAN
22
7/25/2019 Case Glossodynia
23/23
Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan lidah terasa panas sejak 3
bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan lidah terasa seperti terbakar atau seperti
setelah memakan makanan yang pedas. Keluhan dirasakan terus menerus dan
tidak hilang ketika pasien makan makanan apapun, keluhan ini diikuti oleh lidah
yang terasa kering. Berdasarkan anamnesis tersebut gejala lidah terasa panas
mengarah ke BMS (Burning Mouth Syndrome) atau sindroma mulut terbakar. Hal
ini sesuai dengan gejala lidah terasa panas, seperti terbakar atau dapat pula
terasa nyeri yang dapat disebut sebagai !lossodynia".
Pada pasien ini, didapatkan ketiga gejala mayor tersebut. Pada pasien ini
termasuk kategori BMS tipe # karena didapatkan nyeri konstan sepanjang hari.
$ipe ini dihubungkan dengan %aktor psikiatri, seperti ansietas kronik. &amun
dapat juga disebabkan oleh beberap %aktor predisposisi yang disebutkan diatas.
'aktor predisposisi yang terdapat pada pasien ini diantaranya adalah riayat
M, usia *+ tahun (paa menopause) yang dikatakan keduanya turut
mempengaruhi kejadian !lossodynia.
Pasien ini mendapatkan terapi oral berupa -it. , -it B/#, dan
kortikosteroid oral (metilprednison +00mg). engan mendapatkan terapi ini,
pasien menunjukkan perbaikan gejala setelah minggu kedua pengobatan.
Prognosis pada sindrom ini adalah baik selama etiologi dapat diketahui dan
dikontrol baik dengan terapi %armakologi dan non1%armakologi.
23