BAB I PENDAHULUAN Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38 ºC) akibat suatu proses ekstrakranium. Dalam praktek sehari-hari orang tua sering cemas bila anaknya mengalami kejang, karena setiap kejang kemungkinan dapat menimbulkan epilepsy dan trauma pada otak. Kejang Demam dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana, kejang yang berlangsung kurang dari 15 menit, umum dan tidak berulang pada satu episode demam, sedangkan kejang demam kompleks adalah kejang yang berlangsung lebih lama dari 15 menit baik bersifat fokal atau multiple. Insiden kejang demam pada anak laki-laki lebih sering dari pada perempuan dengan perbandingan 1,2–1,6 : 1. 1,2 TUJUAN LAPORAN KASUS Untuk mengingatkan kembali kasus kejang demam dikemudian hari. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di
atas 38 ºC) akibat suatu proses ekstrakranium. Dalam praktek sehari-hari orang tua sering cemas
bila anaknya mengalami kejang, karena setiap kejang kemungkinan dapat menimbulkan epilepsy
dan trauma pada otak. Kejang Demam dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kejang demam
sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam sederhana, kejang yang berlangsung
kurang dari 15 menit, umum dan tidak berulang pada satu episode demam, sedangkan kejang
demam kompleks adalah kejang yang berlangsung lebih lama dari 15 menit baik bersifat fokal
atau multiple. Insiden kejang demam pada anak laki-laki lebih sering dari pada perempuan
dengan perbandingan 1,2–1,6 : 1.1,2
TUJUAN LAPORAN KASUS
Untuk mengingatkan kembali kasus kejang demam dikemudian hari.
1
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. MSUmur : 9/12 tahunTanggal Lahir : Jakarta, 28 Oktober 2013Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : IslamPendidikan : -Alamat : Jl. Raden Saleh II Gg IV
No. 57 Cikini IDENTITAS ORANG TUA
AYAH Nama : Tn. JunaidiUmur : 38 TahunSuku Bangsa : JawaAlamat : Jl. Raden Saleh II Gg IV
No.57 Cikini
Agama : IslamPendidikan : STMPekerjaan : SwastaPenghasilan : Rp 3.500.000/bulan
IBU
Nama : Ny. IsmaUmur : 23 tahun Suku Bangsa : JawaAlama : Jl. Raden Saleh II Gg IV No.
57 Cikini
Agama : Islam Pendidikan : SMAPekerjaan : Ibu Rumah TanggaPenghasilan : -
2
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
KEHAMILAN
Perawatan Antenatal : Trimester I 1 kali/bulan di RS
Trimester II 1 kali/bulan di RS
Trimester III 2 kali/bulan di RS
Penyakit Kehamilan : Tidak ada
KELAHIRAN
Tempat lahir : RS
Penolong Persalinan : Dokter
Cara Persalinan : Sectio Caesarea (SC)
Penyulitnya : Belum ada pembukaan
Masa Gestasi : Cukup Bulan
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Keadaan Bayi
Berat Badan Lahir : 2800 gr
Panjang badan : 27 cm
Lingkar Kepala : -
Nilai APGAR : 8/9
Gigi pertama : -
Psikomotor
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : -
Berjalan : -
Berbicara : -
Membaca / Menulis : -
Gangguan Perkembangan : disangkal
3
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (Umur)
BCG 0 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
POLIO 1 bulan
CAMPAK
HEPATITIS B 0 bulan
MMR
TIPA
Kesan : imunisasi dasar dilakukan sesuai umur di RS
RIWAYAT KELUARGA
Corak Reproduksi
No Umur Jenis Kelamin Hidup Lahir
Mati
Abortus Mati
(Sebab)
Keterangan
1 9/12 Perempuan Hidup Sakit
(pasien)
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama : Muntah
Keluhan Tambahan : Kejang, demam, diare
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang diantar oleh kedua orang tuanya dengan keluhan demam sejak 30 menit sebelum
masuk rumah sakit. Demam dirasakan secara tiba-tiba pada pagi hari saat pasien bangun dari
tidurnya. Sebelum pasien demam pasien sempat muntah-muntah sejak 6 jam sebelum masuk
4
rumah sakit. Pasien muntah sebanyak 3-4 kali, pasien muntah setiap kali diberikan ASI. Sekali
muntah kira-kira sebanyak ¼ gelas aqua dan yang keluar merupakan cairan putih seperti
susu.kemudian setelah muntah-muntah pasien tiba-tiba demam tinggi, oleh ibu pasien demam
tiidak sempat diukur karena terlalu panik. Pasien segera di larikan ke IGD setelah kejang
beberapa menit tersebut pasien menangis. Sampai di IGD pasien bab lebih dari 3 kali warna
kuning dan berampas, bak jarang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah memiliki riwayat kejang sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga/ Orang Lain Serumah
Ayah dan ibu pasien menyangkal memiliki riwayat kejang.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 29 Juli 2012
Jam : 12.00 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis (GCS: E 4 V 5 M 6)
Frekuensi nadi : 120 x / mnt (reguler, kuat angkat, isi cukup)
Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan
kejang demam > 4 kali per tahun.
13
Penjelasan:
Sebagian besar peneliti setuju bahwa kejang demam > 15 menit merupakan indikasi
pengobatan rumat
Kelainan neurologis tidak nyata misalnya keterlambatan perkembangan ringan bukan
merupakan indikasi pengobatan rumat
Kejang fokal atau fokal menjadi umum menunjukkan bahwa anak mempunyai fokus
organik.
Jenis antikonvulsan untuk pengobatan rumat Pemberian obat fenobarbital atau asam valproate
setiap hari efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang. Berdasarkan bukti ilmiah
bahwa kejang demam tidak berbahaya dan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping,
maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka pendek.
Pemakaian fenobarbital setiap hari dapat menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar
pada 40-50% kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil kasus,
terutama yang berumur kurang dari 2 tahun asam valproat dapat menyebabkan gangguan fungsi
hati. Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari
dalam 1-2 dosis. Lama pengobatan rumat diberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian
dihentikan secara bertahap selama 1-2 bulan.1,2,3
Kemungkinan berulangnya kejang demam
Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang
demam :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
3.2 Diare
14
Diare adalah buang air besar yang terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya nampak
sehat, dengan frekuensi tiga kali atau lebih per hari, disertai perubahan tinja menjadi cair, dengan
atau tanpa lendir dan darah.4,5,6
Tabel 1. Kuman penyebab diare akut karena infeksi
15
Gambar 1. Patofisiologi diare osmotic
Gambar 2. Patofiologi diare sekretorik
16
Gambar 3. Patofisiologi diare osmotik
Tabel 2. Gejala klinis, dan sifat tinja penderita diare karena infeksi usus
17
Penatalaksanaan Diare
• Prinsip tatalaksana pasien diare4,5,6 :
– Rehidrasi oral
– Dukungan nutrisi
– Antibiotik secara rasional
– Pemberian Zinc
– Edukasi pada orang tua
BAB IV
PEMBAHASAN
18
Menurut pendapat kami anamnesis yang kurang distatus adalah kurangnya menggali anamnesis
mengenai keadaan saat pasien kejang seharusnya ditambahkan pasien kejang selama kurang
lebih 5 menit dengan posisi tangan lurus dan kaki menghentak-hentak kaku posisi mata mendelik
ke atas dan perlunya ditanyakan apakah ada riwayat trauma atau tidak. Pada pemeriksaan fisik
rangsangan meningeal tidak dilakukan rangsangan kaku kuduk, brudzinski I, brudzinski II,
kernig. Penanganan Kejang agak bertentangan dengan konsensus kejang demam, seharusnya
pemberian luminal tidak diberikan, untuk penangan kejang diganti dengan diazepam.
Penanganan diare menurut kami sudah sesuai dengan 5 pilar diare menurut WHO. Berdasarkan
dari pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan fisik, lab oratorium penunjang kami menegakkan
diagnosis kejang demam sederhana dengan diare akut tanpa dehidrasi, observasi anemia.
Mengingat kejang demam dapat berulang sampai umur 5 tahun diperlukan edukasi kejang
demam pada kedua orang tua pasien yaitu :
I. Jangan panik II. Panas sumeng-sumeng / hangat – hangat (suhu > 38 0 C) → beri puyer penurun panas
III. Panas tinggi ( suhu ≥ 39 0C ) a. Puyer panas 4 x 1b. Stesolid melalui anus tiap 8 jamc. Kompres dengan air hangat di kedua axilla ( ketiak ), ubun-ubun besar dan
selangkangan. Bila tidak menggigil baju tipis-tipisd. Bila berlanjut dengan suhu di bawah 39 0 C, stesolid stop, puyer panas lanjutkan.
IV. Bila kejang a. Posisi tidur terlentang, leher tengadah, miring ke kananb. Beri stesolid melalui anus, boleh di ulang tiap 30 menit bila kejang belum
berhentic. Saat kejang apapun tidak boleh dimasukkan ke dalam mulutd. Kopi dan kecap tidak bisa mencegah kejang, jadi tidak boleh diberikan 1 sendok
tiap hari.
SIMPULAN
19
Pasien datang dengan muntah-muntah dengan kejang diagnosis kejang demam sederhana dengan
diare akut tanpa dehidrasi, dengan penatalaksanaan O2 2Liter per menit, cairan intravena Kaen
3B 16 tetes permenit, medikamentosa ondansentron 3 x 0,5 mg (IV), puyer panas 4x1(po), puyer
Phenobarbital 2 x 40 mg (PO) (selama 2 hari), zinc 2 x 1 (PO), Cephalosporin 2 x 250 mg
(IV),Zinc zalf (ue) sesuai dengan protab.
DAFTAR PUSTAKA
20
1. A Consensus development conference on febrile seizures. Febrile saizures: long term management of children with fever associated seizures. Padiatrics 1980; 66:1009-12.
2. Saing B. Faktor pada kejang demam pertama yang berhubungan dengan terjadinya kejang demam berulang (Studi selama 5 tahun). Medan: Balai Penerbit FK-USU,1999:1–44.
3. Samuel L. Pengobatan epilepsi. Dalam: Soetomenggolo TS, Ismael S, Penyunting. Buku Ajar Neurologi Anak. Jakarta : IDAI, 1999. h. 226-43.
4. Baqui AH, Effect of zinc supplementation started during diarrhea on morbidity and mortality in Bangladeshi children: community randomized trial. BMJ. 2002;325:1-7
5. Sandhu BK. Practical guidelines for management of astroenteritis in children. J pediatrr Gastroenterol Nutr. 2001;33:36-9
6. Dwiprahasto I. penggunaan antidiare ditinjau dari aspek terapi nasional. Jurnal manajemen pelayanan kesehatan. 2003;9(2):94-101