Top Banner
Page 1 Table of Contents Table of Contents............................................ 1 Table of Figures............................................. 2 A. Regulations............................................... 4 Rules for Cargo Hatches (Lubang Palkah Cargo).............4 Rules for Cargo Handling Appliances.......................7 B. Container Ship............................................ 9 Pengertian umum........................................... 9 Ukuran kapal peti kemas................................... 9 Lashing peti kemas....................................... 10 Penanganan cargo (cargo handling)........................11 Kendaraan pengangkut peti kemas..........................13 Istilah – istilah........................................ 16 C. Bulk Carier.............................................. 17 Pengertian umum.......................................... 17 Jenis-jenis Bulk Carrier Sesuai dengan Cargo Handling-nya. .17 Perlengkapan yang Digunakan untuk Load/Unload Muatan di Daratan.................................................. 20 Peralatan Cargo Handling.................................25 Komponen dari mesin pemindah muatan / Peralatan penanganan muatan................................................... 27 D. Daftar Pustaka........................................... 42
51

Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Mar 10, 2023

Download

Documents

Sanjaya CeBe
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page1

Table of Contents

Table of Contents............................................1Table of Figures.............................................2A. Regulations...............................................4

Rules for Cargo Hatches (Lubang Palkah Cargo).............4Rules for Cargo Handling Appliances.......................7

B. Container Ship............................................9Pengertian umum...........................................9Ukuran kapal peti kemas...................................9Lashing peti kemas.......................................10Penanganan cargo (cargo handling)........................11Kendaraan pengangkut peti kemas..........................13Istilah – istilah........................................16

C. Bulk Carier..............................................17Pengertian umum..........................................17Jenis-jenis Bulk Carrier Sesuai dengan Cargo Handling-nya. .17Perlengkapan yang Digunakan untuk Load/Unload Muatan di Daratan..................................................20Peralatan Cargo Handling.................................25Komponen dari mesin pemindah muatan / Peralatan penanganan muatan...................................................27

D. Daftar Pustaka...........................................42

Page 2: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page2

Table of Figures

Figure 1 Onboard crane......................................11

Figure 2 Onboard crane......................................12

Figure 3 Onshore crane......................................13

Figure 4 Shuttle carrier....................................14

Figure 5 Reach stacker......................................14

Figure 6 Lift truck.........................................15

Figure 7 Forklift truck.....................................15

Figure 8 Bulk carrier.......................................17

Figure 9 Geared bulk carrier................................18

Figure 10 Self-discharger bulk carrier......................18

Figure 11 BIBO bulk carrier.................................19

Figure 12 Gearless bulk carrier.............................20

Figure 13 Ship loader.......................................21

Figure 14 Grab bucket.......................................22

Figure 15 Conveyor belt.....................................23

Figure 16 Reclaimer.........................................24

Figure 17 Ukuran utama mata rantai..........................27

Figure 18 Rantai Rol........................................28

Figure 19 Penampang Tali Rami...............................28

Figure 20 Lapisan Serat Tali Baja...........................29

Figure 21 konstruksi Serat Tali Baja........................29

Figure 22 Puli..............................................30

Figure 23 Sistem Puli.......................................30

Page 3: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page3

Figure 24 Drum..............................................31

Figure 25 Kait..............................................31

Figure 26 kait tempa standar................................32

Figure 27 kait tanduk ganda.................................32

Figure 28 kait mata segitiga padat..........................32

Figure 29 kait segitiga bersendi............................33

Figure 30 Rem Sepatu........................................33

Figure 31 rem sepatu yang dioperasikan dengan pendorong

elektrohidraulik............................................34

Figure 32 rem terkendali....................................34

Figure 33 penggerak tangan (a) dan penggerak daya tersendiri

(b).........................................................35

Figure 34 motor penggerak...................................35

Figure 35 system transmisi..................................36

Figure 36 Rel dan roda penggerak............................36

Figure 37 Crane dengan pilar putar..........................37

Figure 38 Crane dengan tiang tetap..........................38

Figure 39 Crane bentang dengan troli........................38

Figure 40 Crane kantilever..................................38

Figure 41 Uraian umum.......................................39

Figure 42 Pemberat kait.....................................39

Figure 43 Rumah kait........................................40

Figure 44 Pencengkeram crane................................40

Figure 45 Ember curah samping...............................41

Page 4: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page4

A. Regulations

International Labour Organisation Convention No.152.1979 (ILO 152)

Convention Concerning Occupational Safety and Health in Dock Work

Cargo Handling Appliances

Part III

Rules for Cargo Hatches (Lubang Palkah Cargo)i. Pasal 17

1. Akses ke lubang kapal atau kargo dek harus dengancara :o ( a) tangga tetap ,dengan kekuatan yang memadai dankonstruksi yang tepat o ( b ) dengan cara lain yang dapat diterima olehpihak yang berwenang

2. Sejauh ini cara ini cukup praktis , sarana akses yangditentukan dalam Pasal ini harus terpisah dari bukaanlubang palkah.

3. Pekerja tidak akan menggunakan , atau diminta untukmenggunakan setiap cara lain akses ke lubang kapalatau kargo dek dari yang ditentukan dalam Pasal ini .

Page 5: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page5

ii. Pasal 181. Penutup Palkah atau balok tidak harus digunakan

kecuali konstruksi suara, kekuatan yang memadai untukpenggunaan yang itu adalah untuk diletakkan dan benardipertahankan .

2. Tutup Palkah (Hatch Cover) ditangani dengan bantuanalat angkat harus dilengkapi dengan lampiran mudahdiakses dan cocok untuk mengamankan kain atau liftinggear lainnya .

3. Dimana palkah dan balok tidak saling dipertukarkan,mereka harus disimpan jelas ditandai untukmenunjukkan palkah mana mereka berasal dan posisimereka di dalamnya .

4. Hanya orang yang berwenang ( anggota awak kapal )harus diijinkan untuk membuka atau menutup power-dioperasikan penutup palkah; tutup palkah tidak akandibuka atau ditutup sementara setiap orangbertanggung jawab akan terluka oleh pengoperasiantutup .

5. Ketentuan-ketentuan ayat 4 Pasal ini akan berlaku ,mutatis mutandis, untuk peralatan listrik yangdioperasikan kapal seperti sebuah pintu di lambungkapal, jalan , mobil dek ditarik atau peralatanserupa .

iii. Pasal 191. Langkah-langkah yang memadai harus diambil untuk

melindungi setiap pembukaan di atau di dek di manapara pekerja dituntut untuk bekerja , di manapembukaan pekerja atau kendaraan berisiko untuk jatuh.

2. Setiap tingkap bawah tidak dilengkapi dengan ambangtinggi dan kekuatan yang memadai harus ditutup ataupenjaga yang diganti bila tingkap bawah tidak lagidigunakan , kecuali selama pekerjaan, dan orang yang

Page 6: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page6

bertugas harus bertanggung jawab untuk memastikanbahwa langkah-langkah ini dilakukan

iv. Pasal 201. Semua langkah yang diperlukan harus diambil untuk

menjamin keselamatan pekerja yang dibutuhkan untukberada di palka atau pada dek kargo kapal ketikakendaraan listrik yang beroperasi ataupemuatan/operasi bongkar sedang berlangsung denganbantuan peralatan listrik yang dioperasikan .

2. Hatch (Tutup) tidak boleh dihapus atau diganti,sementara pekerjaan sedang berlangsung di dalam palkabawah tingkap bawah ini . Sebelum bongkar atau muatberlangsung , setiap tutup palka atau balok yangtidak mempunyai jaminan yang cukup terhadapperpindahan harus dihilangkan .

3. Ventilasi yang memadai harus disediakan di dalampalka atau pada dek kargo oleh sirkulasi udara segaruntuk mencegah risiko cedera yang disebabkan dariasap yang dipancarkan oleh mesin pembakaran internalatau dari sumber lain.

4. Pengaturan yang memadai , termasuk sarana yang amanuntuk melarikan diri , harus dibuat untuk keselamatanorang ketika kargo curah kering sedang dimuat ataudibongkar dalam memegang atau ' tween deck/geladakkedua’ atau ketika seorang pekerja dituntut untukbekerja dalam bin atau hopper di kapal .

v. Pasal 21Setiap alat pengangkat , setiap item gigi longgar dansetiap sling atau perangkat pengangkat harus membentukbagian terintegrasi dari beban-

a. konstruksi dan design yang baik , kekuatan yangmemadai sesuai dengan tujuan yang digunakan ,dipelihara dalam kondisi baik dengan urutan kerja ,dalam alat lifting terhadap mana ini diperlukan ,terpasang dengan baik ;

Page 7: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page7

b. digunakan dengan cara yang aman dan tepat ,khususnya tidak akan dimuati melampaui beban kerjayang aman, kecuali untuk tujuan pengujian sepertiyang ditentukan dan di bawah arahan orang yangkompeten .

vi. Pasal 221. Setiap alat pengangkat dan setiap item gigi longgar

harus diuji sesuai dengan hukum nasional atauperaturan oleh orang yang kompeten sebelum mulaidigunakan untuk pertama kalinya dan setelah setiapperubahan yang signifikan atau perbaikan.

2. Peralatan Lifting membentuk bagian dari peralatankapal harus diuji ulang setidaknya sekali setiap limatahun .

3. Peralatan angkat berbasis harus diuji ulang padawaktu seperti yang ditetapkan oleh otoritas yangberwenang .

4. Setelah menyelesaikan setiap ujian dari alat angkatatau item gigi longgar dilakukan sesuai dengan Pasalini , alat atau gigi harus benar-benar diperiksa dandisertifikasi oleh orang yang melakukan tes .

vii. Pasal 231. Selain persyaratan Pasal 22 , setiap alat pengangkat

dan setiap item gigi longgar harus secara periodikdikaji dengan teliti dan disertifikasi oleh orangyang kompeten . Pemeriksaan tersebut harus dilakukansetidaknya sekali dalam setiap 12 bulan .

2. Untuk tujuan ayat 4 Pasal 22 dan ayat 1 Pasal ini ,pemeriksaan menyeluruh berarti pemeriksaan visualrinci oleh orang yang kompeten , ditambah jika perludengan cara lain yang sesuai atau langkah-langkahuntuk sampai pada kesimpulan yang dapat diandalkan

Page 8: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page8

mengenai keselamatan alat atau item gigi longgardiperiksa .

viii. Pasal 271. Setiap alat angkat ( selain derek kapal ) yang

memiliki beban kerja yang aman tunggal dan setiapitem gigi longgar harus secara jelas ditandai denganbeban kerja yang aman oleh stamping atau , di manahal ini tidak praktis , dengan cara lain yangsesuai .

2. Setiap alat angkat ( selain derek kapal ) memilikilebih dari satu beban kerja yang aman harusdilengkapi dengan sarana yang efektif untukmemungkinkan pengemudi untuk menentukan beban kerjayang aman di bawah setiap kondisi penggunaan .

3. Derek Setiap kapal ( selain derek derek ) harussecara jelas ditandai dengan beban kerja yang amanketika menerapkan derek digunakan –

a. dalam pembelian tunggal;b. dengan blok kargo yang lebih rendah ;c. dalam pembelian serikat di semua posisi blok

mungkin.

ix. Pasal 381. Tidak ada pekerja yang akan dipekerjakan di dermaga

kecuali ia telah diberi instruksi atau pelatihanyang memadai mengenai potensi risiko yang terikatpada pekerjaannya dan kewaspadaan pokok yangdiambil.

2. Sebuah alat pengangkat atau peralatan penanganankargo lainnya harus dioperasikan hanya oleh orangyang setidaknya 18 tahun dan yang memiliki kecakapandan pengalaman tersebut atau orang di bawahpelatihan yang diawasi dengan baik .

Page 9: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page9

Rules for Cargo Handling Appliances

Aturan dengan tujuan untuk, dan persyaratan didefinisikan sebagai berikut :

1. Alat - alat penanganan cargo untuk mengangkat dan untukmelepas

2. Alat – alat Pengangkatan adalah roda gigi untuk cargo danakses jalan untuk cargo termasuk instalasi untuk sistempendorong dan perlengkapan untuk cargo.

3. Roda gigi cargo adalah sistem derek, crane, lift untukcargo dan mesin lainnya yang digunakan untuk memuat danbongkar muat untuk cargo.

4. Bagian struktur adalah peralatan yang penanganan untukmengepaskan cargo yang membawa beban kerja yang aman,termasuk untuk mengepaskan cargo dalam blok untukmengepaskan cargo secara permanen tergabung dalam gigikargo dan akses jalan untuk mengepaskan cargo.

5. Peralatan pengepas kargo antara lain goose neck bracket,topping bracket, alat pengepas di kepala derrick boom,derrick, dll, yang secara permanen dipasang keanggotastruktural atau struktur lambung untuk tujuan penanganankargo.

6. Roda gigi cargo untuk melonggarkan blok, tali,rantai,cincin, pengait, shackles, memutar(swivels),penjepit, magnet untuk mengangkat ,dll yang merupakanbagian removable (pemindahan) yang digunakan untukmengirimkan beban kargo kestruktural anggota.

7. Beban kerja yang aman adalah massa maksimum kargo yangditentukan oleh Peraturan dan kargo dapat dengan aman

Page 10: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page10

dioperasikan. Massa maksimum ini disingkat "SWL" dandinyatakan dalam satuan ton (t).

8. Sudut minimum yang diijinkan adalah sudut horizontal dariderrick boom dimana sistem derrick diijinkan untukberoperasi di bawah bebankerja yang aman, dan dinyatakandalam derajat(°).

9. Radius slewing maksimum adalah jari-jari di mana cranejib diizinkan untuk beroperasi di bawah beban kerja yangaman, dan dinyatakan dalam meter(m).

10. Beban kerja yang aman, dll sudut minimum yangdiijinkan dan kondisi restriktif lainnya dalam kasussistem derrick, beban kerja yang aman, radius slewingmaksimum dan kondisi restriktif lainnya dalam kasus jibcrane, beban kerja yang aman dan kondisi restriktiflainnya dianggap perlu oleh Masyarakat dalam hal mesinlain yang digunakan untuk bongkar muat kargo, dan bebankerja yang aman dan kondisi membatasi lain yang dianggapperlu oleh perkumpulan dikasus akses jalan kargo.

11. Beban kerja yang aman dari gigi longgar adalah massamaksimum kargo ditentukan oleh aturan yang dengan gigilonggar dapat digunakan secara aman. Hal ini disingkat"SWL" dan dinyatakan dalam ton(t). Untuk blok kargo,beban kerja yang aman didefinisikan menurut (1) atau (2)di bawah ini:(1) Beban kerja yang aman dari puli katrol blok tunggaladalah massa maksimum kargo yang dapat aman terangkatoleh blok yang ketika ditangguhkan oleh kepala pas danmassa dijamin untuk tali kawat melewati putaransheavenya.(2) Beban kerja yang aman dari blok katrol ganda adalahmassa maksimum kargo yang mungkin diterapkan untuk paskepala blok.

Page 11: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page11

12. Cranes menutup jib crane, gantrycrane, craneoverhead dan kerekan, davits kargo, dll dan mampumelakukan pekerjaan pemuatan dan pembongkaran kargo,slewing dan/atau gerakan horisontal waktu bersamaan atauterpisah.

13. Lift Cargo adalah instalasi yang dirancang untukmemuat dalam struktur untuk memuat dan pembongkaranmuatan

14. Akses jalan Cargo adalah instalasi yang dipasangdishell atau disediakan dikapal, dan diatur untukmengizinkan bagian kendaraan sebagai atau kendaraan saratdengan pada diri mereka sendiri dan memiliki mekanismememungkinkan pembukaan dan penutupan atau memutar.

15. JIS adalah akronim dari Japanese IndustrialStandards.

16. Mengangkat beban adalah jumlah dari beban kerja yangaman didefinisikan sebagai massa maksimum kargo sendiriharus menghentikandan massa aksesoris seperti kait,blok , diperebutkan, ember, mengangkat balok, spreaders,dll. Kecuali dianggap perlu oleh perkumpulan massa kawattali digunakan sebagai jatuh tidak perlu diperhitungkankecuali bila instalasi tersebut dirancang untukmengangkat dari50 m atau lebih.

17. Percepatan gravitasi adalah sama dengan 9,81 m/sec2.

Page 12: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page12

B. Container Ship

Pengertian umumContainer ship atau kapal peti kemas dalam bahasa

Indonesia adalah kapal yang khusus digunakan untukmengangkut peti kemas. Memiliki rongga (cells) untukmenyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkatke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakankran/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baikderek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yangberada di kapal itu sendiri.

Ukuran kapal peti kemasKapal petikemas dapat dikelompokkan atas beberapa

jenis mulai dari kapal pengumpan sampai kapal postpanamax yang kemudian dikembangkan lagi menjadi kapalUltra Large Container Vessel yang bisa mengangkut di atas14.501 petikemas.i. Ultra Large Container Vessel (ULCV)

kapal container yang memiliki kapasitas lebihdari 14.500 TEU (twenty foot equivalent unit).Contoh kapal ULCV adalah Kapal Emma Maersk, memilikipanjang 397 m, lebar 56 m, draft 15.5 m, dankapasitas di atas 15,000 TEU.

Page 13: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page13

ii. New Panamaxkapal container yang memiliki kapasitas 10,001–

14,500 TEU. Contoh : Kapal Cosco Guangzhou,  dengan lebar 43m kapal ini tidak bisa melewati kolam pemindahan kontainer di terusan Panama class yang lama tetapi bisa melalui pelebaran yang baru.

iii. Post Panamaxkapal container yang memiliki kapasitas 5,101–

10,000 TEU.

iv. Panamaxkapal container yang memilki kapasitas 3,001 –

5,100 TEU. Contoh : Kapal dari kelas yang berada pada batas atas Panamax class, dengan panjang 292.15m, lebar 32.2m, dan kedalaman draft 21.2 m.

v. Feedermaxkapal container yang memilki kapasitas 2,001 –

3,000 TEU. Kapal peti kemas sampai dengan 3,000 TEU biasanya disebut sebagai kapal pengumpan, dan biasanya dilengkapi dengan kran. Contoh : kapal Royal Arctic Line

Page 14: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page14

vi. Feederkapal container yang memilki kapasitas 1,001 – 2,000 TEU

vii. Small feederkapal container yang memilki kapasitas lebih dari 1000 TEU.

Lashing peti kemasUntuk menghindari muatan yang berada di atas palka

bergerak ataupun jatuh kelaut pada saat pelayaran, maka muatan yang berada di atas palka diikat ke kapal sehinggawalaupun kapal melalui badai dengan gelombang yang tinggiselama pelayaran muatan tetap pada tempatnya dan tidak terjatuh ke laut.

Ada tiga cara yang biasa digunakan untuk mengikat petikemas yaitu

a. System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai yang dapat mengkencangkan.

b. System lashing kebadan kapal dengan menggunakan kabel baja, batang pengikat atau rantai yang dapat mengkencangkan.

c. System butress, biasanya digunakan dikapal peti kemas yang besar, yang merupakan perangkat penyanggayang menghalangi petikemas bergeser pada saat

Page 15: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page15

berlayar, penyangga dipasang sebelum berlayar, setelah semua peti kemas telah selesai dimuat.

Penanganan cargo (cargo handling)1. Onboard crane

Crane ini hanya terdapat pada kapal-kapalcontainer yang kecil saja dan kapal semi container.Penanganan kargo pada system ini dilakukan olehcrane yang terdapat pada kapal. Jadi proses bongkarmuat muatannya dilakukan oleh crane yang terdapatpada kapal tersebut.

Figure 1 Onboard crane

Page 16: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page16

Figure 2 Onboard crane

2. Onshore crane

Crane ini terdapat di terminal petikemas. Craneini berfugsi sebagai alat bongkar muat dari kapal menuju ke dermaga sebelum akhirnya dibawa ke Containeryard (CY)/lapangan penumpukan untuk di-stack atau disusun.

Page 17: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page17

Figure 3 Onshore crane

Kendaraan pengangkut peti kemasUntuk membawa kontainer atau peti kemas dari quay

(dermaga) ke container yard biasanya menggunakan kendaraan yang terdapat di terminal peti kemas, seperti :

1. Shuttle Carrier

Page 18: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page18

Figure 4 Shuttle carrier

2. Reach Stacker

Figure 5 Reach stacker

Page 19: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page19

3. Lift Truck

Figure 6 Lift truck

4. Forklift Truck

Figure 7 Forklift truck

Page 20: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page20

Istilah – istilahAdapula istilah-istilah yang ada pada proses cargo handling

yaitu : Receiving  : adalah aktivitas pergerakan Container dari

hinterland / luar melalui in gatemenuju Container yard (CY)/lapangan penumpukanuntuk di stack/ditumpuk

Loading  : adalah aktifitaspergerakan Container dariContainer yard(CY)/lapangan penumpukan menuju dermaga ke kapaluntuk dimuat

Unloading/discharge  :adalah aktifitaspergerakan Containerdari kapal menujuke Containeryard (CY)/lapangan penumpukan untukdi stack

Delivery  : adalah aktifitaspergerakan Container dari Container yard(CY)/lapangan penumpukan melalui out gate menujuhinterland

Stevedoring  : adalah pekerjaan membongkar petikemas daripalka kapal ke atas chasis/dermaga atau sebaliknyadengan menggunakan crane kapal atau crane darat

Trucking/haulage  : adalah pekerjaan mengangkut petikemasdengan menggunakan chasis dalam daerah kerjapelabuhan dari lambung kapal ke Container yard(CY)/lapangan penumpukan atau sebaliknya

Shifting grounded        : adalah pekerjaanmemindahkan Container dari bay/row/tierkebay/row/tier yang lain dalam palka kapal yangdilaksanakan dengan menumpuk lebih dahulu kedermaga

Relokasi  : adalah pekerjaan memindahkan Container dariblok/slot/row/tier ke blok/slot/row/tier laindi Container yard (CY)/lapangan penumpukan dengantujuan pengelompokkan Container di suatu tempatatau pengosongan tempat penumpukan

Angsur  : adalah pekerjaan memindahkan Container dari suatutempat ke tempat lain dalamContainer yard(CY)/lapangan penumpukan tanpa menggunakantrailer/chasis

Page 21: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page21

Transhipment  : adalahpekerjaan pembongkaran Container dari kapalpengangkut pertama disusun dan ditumpukdi Container yard (CY)/lapangan penumpukan dandimuat dan dimuat di kapal pengangkut kedua

Reefer monitor  : adalah pekerjaan memonitor kapasitassupply listrik dan temperatur didalamContainer reefer

Lift on  : adalah pekerjaan mengangkat Container daritempat penumpukan ke atas chasis denganmenggunakan transtainer/top loader atau alat lain

Lift off  : adalah pekerjaan mengangkat Container dari ataschasis ke tempat penumpukan  denganmenggunakan transtainer / top loader atau alatlain

Unstuffing       : adalah pekerjaan mengeluarkan barangdari Container dan disusun di atas alat angkutan

Stacking  : adalah pekerjaanmenyusun Container di Container yard (CY)/lapanganpenumpukan atau tempat penumpukan lainnya.

C. Bulk Carier

Pengertian umumKapal Bulk carrier adalah Kapal yang dibangun dengan dek

tunggal, tangki sisi atas dan sisi tangki hopper dalam ruangkargo, dan terutama kapal ini dimaksudkan untuk membawa kargokering dalam jumlah besar, sebuah kapal bijih, atau pembawakombinasi dari keduanya. (International Convention for the Safety of Life at Sea, 1999).

Page 22: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page22

Figure 8 Bulk carrier

Jenis-jenis Bulk Carrier Sesuai dengan Cargo Handling-nya1. Geared Bulk Carrier

Pada jenis ini, untuk memuat muatannya ataupun untukmenurunkan muatannya dari kapal menggunakan kran atauderek yang terpasang diatas kapal tersebut. Sehinggauntuk jenis kapal ini tidak lagi menggunakanperlengkapan-perlengkapan untuk load maupun unload cargodari daratan melainkan langsung dapat dikerjakan darikapal tersebut. Karena adanya kran atau derek yang telahterpasang pada kapal tersebut memberikan kemudahan aksesdalam penangan muatan untuk loading ataupun unloading.

Page 23: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page23

Figure 9 Geared bulk carrier

2. Self-dischargherUntuk penanganan dalam hal load/unload muatan pada

jenis kapal ini menggunakan conveyer belt atau excavatoryang mana perlengkapan ini dipasang secara melintangsecara menyeluruh diatas lubang palkah, yang dapatdigerakkan ke masing-masing sisi kapal. Conveyor beltatau excavator yang telah terpasang pada kapal inimemberikan keuntungan, yakni dapat menurunkan muatannyasecara cepat dan effisien.

Page 24: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page24

Figure 10 Self-discharger bulk carrier

3. Bulk In, Bags Out Bulk CarrierJenis ini biasa disebut dengan BIBO. Dilengkapi

dengan tas kargo pada saat kapal ini menurunkanmuatannya.

Figure 11 BIBO bulk carrier

4. Gearless bulk carrierIni adalah jenis bulk carrier terbesar dari jenis-

jenis bulk carrier yang ada, yang mana hanya dapat masukdok pada pelabuhan yang mempunyai kapasitas area yangbesar. Gearless bulk carrier ini tidak mempunyai craneatau derrick ataupun conveyor belt yang terpasang, jadiuntuk memuat atau menurunkan muatan hanya dapat dilakukandengan bantuan perlengkapan - perlengkapan pelabuhan.Keuntungan dari bulk carrier jenis ini adalahterhindarnya biaya dari penggunaan crane atau derrick.

Page 25: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page25

Figure 12 Gearless bulk carrier

Perlengkapan yang Digunakan untuk Load/Unload Muatan di Daratan

1. Ship LoaderSebuah shiploader adalah mesin besar yang digunakan

untuk memuat bahan padat massal seperti bijih besi, batubara, pupuk, biji-bijian ke dalam kapal untuktransportasi laut. Shiploaders adalah sesuatu yangsangat umum di pelabuhan dan dermaga dari mana bahanmassal diekspor. Bagian utamanya terdiri boom danconveyor belt untuk mendukung boom. Ini biasanyadipasang pada rel dan kadang-kadang pada ban dan dapatbergerak agar mampu mencapai seluruh panjang kapal. Boomini juga dapat bergerak ke depan dan belakang, atas danbawah dengan penggerak yang terpisah sehingga dapatmencapai seluruh sisi-sisi palkah. Shiploaders dibuatdengan kapasitas 1.000-15.000 TPH (ton per jam).

Page 26: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page26

Ketinggian shiploader dapat lebih dari 20 meter dan boomdapat diperpanjang dengan panjang lebih dari 60 meter.

Figure 13 Ship loader

2. Grab Bucket

Grab bucket dalah perangkat yang digunakan dalamproyek-proyek konstruksi dan penggalian. Meskipun adamodel yang lebih kecil yang dapat dioperasikan dengantangan, grab bucket ini biasanya terletak di crane dandigunakan untuk memindahkan muatan dalam jumlah besardan relatif mudah. Alat jenis ini biasanyadiklasifikasikan sebagai alat berat, dan memerlukanbeberapa pelatihan sebelum digunakan.

Desain grab bucket ini relatif sederhana. Grabbucket itu sendiri dibagi menjadi dua bagian yang samayang terhubung dengan engsel . Dua bagian yang dibuka

Page 27: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page27

dan ditutup dengan bantuan mekanisme hidrolik yangmembuatnya mudah untuk dioperasikan. Kebanyakan grabbucket ini memiliki serangkaian gigi sepanjang tepiinterior di mana dua bagian bertemu. Penampilankeseluruhan hampir seperti rahang manusia yang dapatmembuka dan menutup. Dalam banyak kasus, grab bucket inimelekat pada derek, dengan bantuan kabel yang kuat .Desain ini memudahkan untuk memindahkan grab bucket kesuatu posisi dan menurunkan ke tingkat yang tepat.Ketika tepat pada posisi yang diinginkan, kedua bagiandibuka dan ditempatkan di sekitar muatan kemudian muatandiambil dan grab bucket ditutup, diangkat dan grabbucket yang melekat di derek itu dipindah ke lokasi yangkita inginkan.

Figure 14 Grab bucket

Page 28: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page28

3. Conveyor Belt

Conveyor belt adalah mesin pemindah bahanmenggunakan sabuk karet (belt) yang tidak berujung,terdiri dari beberapa lapisan yang diperkeras denganserat baja (fiber steel) dan atau kawat baja untukmenghasilkan kekuatan pada belt. Conveyor belt ini dapatdigunakan untuk memindahkan muatan satuan (unit load)maupun muatan curah (bulk load) sepanjang garis lurus(horizontal) atau sudut inklinasi terbatas. Conveyorbelt ini mempunyai kapasitas pemindahan sebesar (500m³/h sampai 5000 m³/h atau lebih, mampu memindahkanbahan dalam jarak yang jauh (500 m sampai 1000 m ataubahkan lebih), perencanaan yang sederhana, berat mesinrelatif ringan, dan pemeliharaan serta operasional yangmudah. Kemampuan ini menjadikan conveyor belt secaraluas digunakan sebagai mesin pemindah bahan.

Berdasarkan perencanaan, conveyor belt dapatdibedakan menjadi stationary conveyor dan portable(mobile) conveyor. Berdasarkan lintasan gerak, conveyorbelt diklasifikasikan sebagai horizontal, inklinasi, dankombinasi horizontal-inklinasi. Belt itu sendiri bisaterbuat dari textile, strip baja, dan atau kawat baja(woven-mesh steel wire). Berdasarkan sistem pullipenggerak dan metode pengencang, conveyor belt dibedakanmenjadi empat macam, yakni pengencang atas, pengencangsamping, pengencang bawah dan penggerak tandem. Jenisbahan belt strip baja sesuai untuk memindahkanelectronic circuit board, bahan yang panas, dan sesuaiuntuk memindahkan bahan yang bermuatan listrik. Jenisbelt tekstil terdiri dari cotton (woven atau sewed),duck cotton, camel hair, dan rubberized textile belt.Conveyor belt jenis tekstil harus memenuhi persyaratan,yakni tidak menyerap air, kekuatan tinggi, ringan,

Page 29: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page29

pertambahan panjang spesifik rendah, fleksibilitastinggi, tidak mudah lepas, dan tahan lama.

Figure 15 Conveyor belt

4. Reclaimer

Sebuah reclaimer adalah mesin besar yang digunakandalam aplikasi penanganan material curah. Fungsireclaimer adalah untuk mengangkut bahan massal sepertibijih-bijihan. Sebuah stacker digunakan untukmenumpuk/menyusun muatan. Reclaimers adalah mesinvolumetrik dalam m³/h (meter kubik per jam) untukkapasitasnya, yang sering dikonversi ke t/h (ton perjam) berdasarkan bulk density rata-rata bahan yangdireklamasi. Reclaimers biasanya berjalan pada reldiantara penyimpanan di tempat penyimpanan. Rodaembernya biasanya dapat bergerak dalam tiga arah, yaknisecara horizontal di sepanjang rel, vertikal, danberotasi dengan menggunakan slewing boom. Reclaimersumumnya bertenaga listrik dengan menggunakan kabel.

Page 30: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page30

Figure 16 Reclaimer

Page 31: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page31

D. Peralatan Cargo HandlingPeralatan Cargo Handling

Peralatan penanganan muatan (cargo handling equipment)adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yangberat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang tidakjauh, misalnya pada bagian – bagian dari suatu pabrik,pelabuhan, tempat penyimpanan dan bongkar muat dan sebagainya.Peralatan penanganan muatan mendistribusiokan muatan keseluruh lokasi di area bongkar muat, memindahkan muatan diantara unit proses.

Jenis – jenis Peralatan penanganan muatan

Peralatan penanganan muatan (cargo handling equipment) dapatdibagi dalam tiga kelompok yaitu :

1. Peralatan pengangkut yaitu perlatan yang ditujukan untukmemindahkan muatan satuan dalam satu batch, missal :crane, elevator

2. Peralatan pemindahan (conveyor), yaitu peralatan yangditujukan untuk memindahlan ,muatan curah (banyakpartikel, homogen) maupun muatan satuan secara kontinu,belt conveyor

3. Peralatan permukaan dan overhead, yaitu peralatan yangditujukan untuk memindahkan muatan curah dan satuan, baikdalam batch maupun kontinu missal excavator, bulldozerdan lain – lain.

Setiap kelompok peralatan penanganan muatan dibedakanoleh sejumlah ciri khas dan bidang penggunaan khusus.Perbedaan dalam desain kelompok ini juga ditentukan olehkeadaan muatan yang akan ditangani, arah gerakan kerja, dankeadaan proses penanganannya.

Muatan yang ditangani dibedakan menjadi muatan tumpahan(bulkl load), dan muatan satuan unit (unit load). Bahan yangditangani dalam bentuk bulk load terdiri atas banyak partikelatau gumpalan yang homogeny, missal batubara, bioji besi,

Page 32: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page32

semen, pasir, tanah, tanah liat, batu dan sebagainya. Unitload bisa jadi bulk load yang terbungkus, seperti di dalampeti kemas, karung dan lain – lain.

Pada umumnya mekanisme peralatan penanganan muatandidesain untuk melakukan suatu gerakan tertentu.Misalnya cranedapat mengangkat muatan, menggeser, menahannya tetap di atasbila diperlukan dan membawa ke tempat yangditentukan.Sementara itu, conveyor digunakan untuk memindahkanmuatyan sepanjang jalur yang sudah ditentukan secara kontinu.

Mesin pemindah muatan /peralatan penanganan muatan harusdapat memindahkan muatan ke tujuan yang ditentukan dalam waktuyang dijadwalkan, dan harus dihantarkan ke departemen atauunit produksi dalam jumlah muatan yang ditentukan. Mesin harusdapat dimekaniskan sedemikian rupa sehingga hanya memerlukansedikit mungkin operator untuk pengendalian, pemeliharaan,perbaikan, dan tugas- tugas tambahan l;ainnya. Alat ini tidakboleh merusak muatan yang dipindahkan ataupun menghalangi danmenghambat proses produksi. Alat ini harus aman dalamoperasinya dan ekonomis baik dalam biaya operasi maupun modalawalnya.

Faktor – faktor teknis yang harus diperhatikan dalam pemilihanmesin pemindah muatan / peralatan penanganan muatan, antaralain:

1. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani2. Kapasitas per jam yang dibutuhkan3. Arah dan jarak perpindahan4. Cara menyusun muatan pada tempat asal, akhir dan antara5. Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam

pemindahan muatan6. Kondisi local yang spesifik7. Jangka waktu penggunaan alat

Pemilihan peralatan juga didasarkan atas faktor – faktorekonomis, antar lain :

1. Biaya pengeluaran modal (capital outlay), meliputi: biayaperalatan (cost of equipment), biaya pengangkutan,pemasangan (erection), dan biaya konstruksi yangdiperlukan dalam operasinya.

Page 33: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page33

2. Biaya operasionalnya (operation cost), mencakup : upahbekerja, biaya bahan bakar (energy), biaya perawatan danperbaikan, biaya pelumasan, pembersihan, dan perbaikanmenyeluruh (overhaul).

Juga perlu dipertimbangkan parameter teknis dalammengoperasikan mesin pemindah muatan, yang antara lainberupa :

1. Kapasitas pemindahan dan kecepatan (ton/jam)2. Berat mati peralatan (dead weight of equipment)3. Kecepatan berbagai gerakan peralatan4. Tinggi angkat (lifting height)5. Ukuran geometris peralatan, antara lain bentangan,

panjang, dan lebar.

Semua mesin pengangkat termasuk kelompok kerja periodic dankapasitas per jamnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dengan ,

n = jumlah siklus mesin per jam

Q = berat muatan, dalam ton

Bila menangani muatan satuan, Q adalah berat rata – rata satusatuan muatan dalam ton, dan bila menangani muatan curah,

Dengan,

V = volume muatan (m3)

ᵠ = faktor pengisian

ᵞ = berat jenis, dalam ton/m3

Kapasitas angkat total mesin akan menjadi :

∑❑

Q=Q+¿G,dalamton¿

Dengan,

Qhr = nQ (ton /jam)

Q = Vᵠ ᵞ

Page 34: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page34

Q = berat muatan, dalam ton

G = berat ember atau penahan, dalam ton

Jumlah siklus per jam adalah

n=3600/∑t1

Dengan, ∑t1 = total waktu yang dibutuhkan dalam detik yangdigunakan untuk melaksanakan satu siklus kerja yang tergantungpada kecepatan gerakan, jarak perpindahan dan angkatan, waktuyang hilang dalam percepatan dan perlambatan, tingkatpenggabungan beberapa operasi sekaligus dan waktu yang hilangdalam penambahan dan pelepasan muatan.

Komponen dari mesin pemindah muatan / Peralatan penanganan muatan

D. Perlengkapan pengangkat fleksibel1. Rantai lasan

Rantai lasan terbuat dari jalinan baja oval yangsecara berurutan, ukuran utama adalah kisar (t), samadengan panjang bagian dalam mata rantai, lebar luar(B), dan diameter batang rantai (d). tergantung padaperbandingan kisar dan diameter batang rantai, rantailasan diklasifikasikan menjadi mata pendek (t ≤ 3d) danrantai mata panjang (t > 3d).

Figure 17 Ukuran utama mata rantai

2. Rantai rol

Page 35: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page35

Rantai rol terdiri dari atas pelat yang dihubung-engselkan oleh pena. Rantai untuk beban ringan yangterbuat dari dua keeping pelat saja, sedangkan untukbeban berat dapat menggunkan samapat 12 keping pekat.

Figure 18 Rantai Rol

3. Tali Rami Tali rami hanya cocok digunakan untuk mesin

pengangkat yang digerakkan tanpa puli tali karena sifatmekanisnya yang lemah cepat aus, kekuatan yang rendah,mudah rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan dansebagainya. Tali rami harus memenuhi standar Negara danterbentuk dari tiga untai rami dan tiap untai terdiriatas beberapa serabut yang berbeda.

Figure 19 Penampang Tali Rami

4. Tali BajaTali Baja digunakan secara luas pada mesin – mesin

pengangkut sebagai perabot pengangkat. Dibandingkan

Page 36: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page36

dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagaiberikut,

a. Lebih ringanb. Lebih tahan terhadap sentakanc. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan

operasi tinggid. Keandalan operasi yang lebih tinggi

Figure 20 Lapisan Serat Tali Baja

Figure 21 konstruksi Serat Tali Baja

E. Puli, Sistem Puli, dan Druma. Puli

Puli disebut juga katrol yaitu cakram yangdilengkapi dengan tali yang merupakan suatu kepingbundar, terbuat dari logam maupun bukan logam, misalnyabesi tuang, kayu atau plastic. Pinggiran cakram diberialur yang berguna untuk laluan tali. Puli dengan asyang tetap disebut juga puli penuntun karena berfungsiuntuk merubah arah peralatan pengangkat. Ada dua jenis

Page 37: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page37

puli yaitu puli tetap dan puli bebas. Puli tetapterdiri dari cakra dan sebuah tali yang dilingkarkanpada alur di bagian atasnya dan pada ujungnyadigantungi beban. Puli bebas terdiri dari satu cakradan poros yang bebas. Tali dilingkarkan dalam alurbagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap danujung lainnya ditahan dan ditarik pada waktupengangkatan.

Figure 22 Puli

b. System puliSystem puli adalah gabungan beberapa puli bebas dan

puli tetap. Biasanya menggunakan sistempuli ganda untukmenghindari kesalahan pada waktu operasi pengangkatanyang menggantungkan beban langsung pada ujung tali.Sistempuli ganda dirancang dari kombinasi simple pulleydengan ujung tali digulung pada drum. Tali melaluibagian yang satu ke bagian yang lain dari sistem denganmaksud menjaga keseimbangan puli ke setiap panjang talibila regangan tidak merata.

Figure 23 Sistem Puli

c. Drum

Page 38: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page38

Drum adalah alat untuk menggulung tali. Drum dengansatu tali tergulung hanya mempunyai satu arah heliks kekanan. Drum yang didesain untuk dua tali diberi duaarah heliks, ke kanan dank e kiri.

Figure 24 Drum

F. Kait (Hook)Kait berfungsi sebagai pengait antar beban dengan

alat angkat melalui tali kawat baja. Ada beberapamacam kait, antara lain kait pemilah, kait sliprantai, kait penangkap, kait pencekik luncur, dansebagainya. Kait dengan kapasitas angkat kecil diberiulir matriks-Vnormal. Pada kait yang digunakan untukmengangkat muatan di atas 5 ton, jenis ulir yangsering dipakai adalah ulir trapezium dan ulir gergaji.

Figure 25 Kait

Salah satu hal penting dalam analisis kait craneadalah tentang distribusi tegangan kait yang dianggapsebagai benda lentur, yang ditentukan menggunakanasumsi yaitu,

Page 39: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page39

a. Penampang kait mempunyai sumbu simetri terhadapbidang sepanjang balok

b. Penampang datar kembali datar stelah bekerjategangan lentur

c. Modulus elastisitas tarik, dan tekan adalah sama

Macam – macam kait :

a. Kait tempa standar : kait yang memiliki bentuk yangsederhana dengan dudukan yang lebar, dan tangkaikait yang berulir.

Figure 26 kait tempa standar

b. Kait tanduk ganda : didesain dengan dudukan yanglebih kecil daripada kait tunggal dengan kapasitasangkat yang sama. Dimensi pada bagian tangkai kaityang polos dan berulir hampir sama dengan kaittunggal.

Figure 27 kait tanduk ganda

c. Kait mata segitiga padat : biasanya dipakai padacrane dengan kapasitas angkat yang besar diatas 10ton, dan hanya kadang – kadang saja dipakai pada

Page 40: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page40

crane dengan kapasitas sedang. Kelemahan kait iniadalah anduh yang mengangkat muatan harus dilewatkanke dalam lubang kait tersebut.

Figure 28 kait mata segitiga padat

d. Kait segitiga bersendi : lebih banyak digunakanuntuk mengaitkan beban yang besar.

Figure 29 kait segitiga bersendi

G. Peralatan Penahan dan RemRem digunakan untuk :

a. Mengatur kecepatan penurunan muatanb. Menahan muatan agar diamc. Menyerap inersia massa yang bergerak

Rem dibedakan menjadi rem otomatis dan rem yangdioperasikan secara manual. Jenis rem manual adalah remsepatu atau blok, rem cakram, dan sebagainya.Jenis remyang termasuk rem otomatis adalah rem sentrifugal (untukmengatur kecepatan) dan rem yang digerakkan oleh bobotmuatan yang diangkat.

Page 41: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page41

Figure 30 Rem Sepatu

Macam – macam rem :

a. Rem sepatu atau blok : didesain dengan sepatu luaratau dalam. Rem sepatu luar adalah jenis rem yangumum digunakan pada mesin pengangkat, sedangkan remsepatu dalam hanya ditujukan untuk penggunaan craneyang dipasang pada truk.

b. Rem sepatu yang dioperasikan oleh pendorong : remyang dioperasikan dengan pendorong merupakanperkembangan baru di dalam desain rem. Pendorongelektrohidraulik merupakan mekanisme tersendiri yangtidak memerlukan kopling ataupun pipa dari luar.Silinder pendorong ditempati oleh satu pompasentrifugal dan piston dengan dua batang dorong yangmenonjol keluar melewati tutup pendorong atau denganporos yang didesain khusus yang dibuat menjadi satukesatuan dengan tutup.

Figure 31 rem sepatu yang dioperasikan dengan pendorong elektrohidraulik

Page 42: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page42

c. Rem terkendali : pada mekanisme pengangkat momengaya rem diperlukan tidak hanya untuk menghentikanbeban tetapi juga untuk menahan beban agartergantung diam. Rem terkendali hanya dipakai untukpengangkat berkapasitas kecil untuk penurunanmuatan.

Figure 32 rem terkendali

H. Motor penggerakMekanisme pengangkatan dibagi menjadi 3 kelompok menurutpenggeraknya,a. Penggerak tangan

Gerakan ditransmisikan dari gagang engkol tanganmelalui tiga pasang roda gigi lurus ke drum yangdipasan pada poros.

Figure 33 penggerak tangan (a) dan penggerak daya tersendiri (b)

b. Penggerak daya tersendiriDaya ditransmisikan dari motor elektrik melalui tigapasang roda ke drum tempat tali pengangkat di gulung

c. Satu motor penggerak

Page 43: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page43

Mekanisme ini didesain untuk crane yang dipasang padakapal, pelabuhan, crane rantai, crane Derek. Alatpenggerak utamanya adalah mesin uap atau bisa jugamotor bakar.

Figure 34 motor penggerak

I. Sistem transmisiDari mesin, gerakan ditransmisikan pada mekanisme

crane pendongkrak, pengangkat, dan pemutar. Dari kotakpengatur daya 12 gerakan ditransmisikan melalui kotakpembalik 1 ke p[oros 3 melalui poros garden 2. Melaluigigi reduksi 4, poros 3 menggerakkan poros transmisiutama 7 yang dari sini gerakan ditransmisikan melauikopling dan penggerak cacing 5 dan 6 ke drum 8 untukpendongkrak tiang crane atau drum 9 untuk pengangkatan.Di samping itu, kopling 10 dapat mentransmisikan gerakanpenggerak cacing 11 untuk perlengkapan pengangkut.Olehsebab itu, poros transmisi 7 merupakan poros penggerakuntuk perlengkapan pengangkat.

Page 44: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page44

Figure 35 system transmisi

J. Rel dan roda penggerakMekanisme penggerak untuk Troli Crane.Mekanisme

penggerak troli crane dapat dikelompokkan lagi menjaditiga kelompok yaitu yang dioperasikan dengan tangan,dengan penggerak daya tersendiri biasanya penggeraklistrik dan penggerak daya dengan tali. Roda penggerakuntuk monorel, roda yang berjalan pada flens di atasbatang I- dipakai hanaya untuk troli yang digerakkantangan (gambar troli monorel a), roda penggerak di corbersama – sama dengan roda giginya. Roda yang bergerakpada flens bawah batang-I yang miring (gambar trolimonorel b) selalu dipakai berpasangan; untuk kedudukanvertical roda tersebut dibuat dengan permukaan gelingdingyang tirus/ sedikit cembung agar sesuai dengan kemiringanflens 14% .biasanya roda penggerak dipasang bebas pada asyang diikat pada pelat sisi troli dan berputar padabantalan rol. Semua jenis crane kecuali crane yangberjalan pada rel kereta standar, harus diberi roda yangberflens ganda dengan kelonggaran tertentu pada keduasisi untuk roda crane = 10-20 mm.

Page 45: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page45

Figure 36 Rel dan roda penggerak

Roda penggerak dibagi menjadi tiga :

1. Roda penggerak untuk monorel, yaitu roda yangberjalan pada flens di atas batang –I dipakai hanyauntuk troli yang digerakkan oleh tangan.

2. Roda pejalan untuk rel baja rata dan untuk rel cranedan rel kereta, roda untuk crane yang digerakkanpenggerak daya dibuat dari baja cor atau roda bajatempa dengan suaian paksa.

3. Roda sorong (roda rel tanpa flens), roda sorong inidigunakan bila roda tersebut tidak mengalami bebanlateral sama sekali. Roda sorong dipakai pada cranemonorel dan kantilever, crane jalan dengan lengan.

K. Struktur Rangka PengangkatKerangka pengangkat mendukung semua mekanisme

operasi, p[erlengkapan listrik, motor dan peralatanpengendali pengangkat. Kerangka harus dapat menahan bebanmati, beban hidup gaya ineersia, dan pengaruh dari luar.Kerangka akan mentransmisikan gaya – gaya tersebut padapondasi, atau melalui roda pejalan dan rel jalan kepondasi. Kerangkan pengangkat harus dapat menjaminkekuatan dan stabilitas konstruksi secartakeseluruhan.Hal ini berarti tegangan pada elemennyasecara terpisah tidak boleh melebihi batas amannyasedangkan regangan yang terjadi harus dapat ditentukansendiri.kekakuan struktur pengangkat yang cukup merupakantuntutan utama untuk mendapatkan operasi seluruh

Page 46: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page46

mekanisme kerja yang dapat diandalkan dan bebas darigangguan. Macam – macam pengangkat dengan strukturnya :a. Crane dengan pilar putar : pena putar dipasang pada

kedua ujung pilar crane, satu dipasang pada pendukungbawah, yang dilengkapi bantalan dorong dan radial, danpena lainnya dipasang pada pendukung atas yang hanyamempunyai bantalan radial.

Figure 37 Crane dengan pilar putar

b. Crane dengan tiang tetap : keunggulan desain ini ialahtersedianya ruangan yang cukup besar di bawah tianglengan. Girder berbentuk kotak diperkuat pada bagianyang melengkung dengan pelat dan pada bagian yang lurusyang mnopang. Dimensi penampang ditentukan secaratrial.

Figure 38 Crane dengan tiang tetap

c. Crane bentang dengan troli : crane ini diberipengimbang untuk mengurangi gaya reaksi horizontal padapendukungnya. Besarnya pengimbang harus dibuatsedemikian rupa sehingga gaya reaksi horizontalbantalan dengan troli yang terbebabi penuh pada jari –jari maksimum bernilai sama dengan troli yang tak

Page 47: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page47

dibebani pada jari – jari minimum tetapi dengan arahyang berlawanan.

Figure 39 Crane bentang dengan troli

d. Crane kantilever : bagian pendukung crane kantileverini terdiri atas dua buah roda pejalan vertical yangakan menahan beban akibat bobot crane, troli dan bebanhidup dan dua pasang bantalan rol masing – masing padabagian atas dan bawah yang akan menahan gaya reaksihorizontal akibat momen yang akan menyingkirkan crane.

Figure 40 Crane kantilever

L. Alat tambahan penanganan muatan1. Uraian umum : muatan ditangani dengan memakai anduh

rantai atau tali yang diikatkan pada kait.

Page 48: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page48

Figure 41 Uraian umum

2. Pemberat kait : terkadang bobot kait terlalu ringanpada waktu mekanisme pengangkat diturunkan, sehinggapemberat tambahan perlu diberikan pada kait

Figure 42 Pemberat kait

3. Rumah kait : untuk menjaga tali agar tidak terlepasdari kait

Page 49: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page49

Figure 43 Rumah kait

4. Pencengkeram crane : untuk membawa dan mengaitkanmuatan – muatan tertentu missal pelat baja, muatancurah dll

Figure 44 Pencengkeram crane

Faktor penggunaan dan kapasitas penanganan yanglebih tinggi dan perabot pengangkat berbandinglangsung dengan waktu yang diperlukan untukmenggantung dan melepaskan muatan. Waktu ini dapatdikurangi dengan penggunaan pencengkeram khusus yangharus :

1.Sesuai dengan sifat dan bentuk muatan

2.Mencengkeram dan melepaskan muatan dengan cepat

3.Mempunyai kekuatan dan keandalan mekanis yang memadai

4.Memenuhi syarat keamanan

5.Tidak merusak muatan

Page 50: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page50

6.Mempunyai bobot yang minimum

7.Mudah dalam pengoperasiannya

5. Platform muatan dan ember curah samping : versisederhana dari peti kemas yang dipakai kereta rel danmode transportasi lainnya. Platform dan ember muatanini ialah kotak berukuran besar yang ditunjukkan untukmenampung segala beban.

Figure 45 Ember curah samping

6. Peralatan untuk menangani muatan bahan cairKrusibel (untuk mencairkan paduan baja dan logam

lainnya) dibuat dari bahan tahan panas: dan krusibelini dapat menampung muatan mulai 40 sampai 300 kglogam.Krusibel diangkat dari tanur dan dipindahkandengan tang garpu.

Ladel untuk menangani bahan cair dibuat dari platbaja dan mempunyai lapisan tahan panas.

Keamanan dan pelayanan yang mudah (pekerja lebihterlindung terhadap radiasi kalor dibandingkan denganpelayanan ladel biasa) dan kehilangan kalor yang lebihkecil akibat radiasi (karena drum tertutup) menyebabkanpenggunaan ladel drum sangat efektif

Page 51: Cargo Handling (Container Ship & Bulk Carrier)

Page51

M. Daftar Pustaka

1. Zainuri, Ach. Muhib, 2006, Material Handling Equipment Edisi 1, Yogyakarta : Andi Offset

2. Zainuri, Ach. Muhib, 2009, Material Handling Equipment Edisi 2, Yogyakarta : Andi Offset

3. Rudenko N, 1996,Mesin Pengangkat, Jakarta : Penerbit Erlangga4. Kurniawati, Hesty Anita, 2013, Ship Autfitting,

Surabaya : ITS5. http://ftp.gunadarma.ac.id/handouts/S1_MESIN/handout

%20mesin%20pengangkat.ppt_07desember20136. http://wikipedia.org/wiki/Shiploader 7. http://en.m.wikipedia.org/wiki/Bulk-handling_crane 8. http://en.m.wikipedia.org/wiki/Reclaimer