3.1.4 Care Plan Apoteker merupakan salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab pada keberhasilan terapi obat pasien. Adanya care plan diharapkan dapat membantu dalam pelayanan kefarmasian di apotek “AL-AKBAR” sehingga dapat meningkatkan keberhasilan terapi dalam sebuah pengobatan. Contoh pelayanan obat dengan resep di apotek “AL- AKBAR”. Semua data tentang resep didapatkan penulis selama PKP komunitas di Apotek Anggun Sidoarjo. A. Input Terapi Dr. U.S.A SIP : xxx Praktk : JL. xyz, Sidoarjo No.Telp. xxx Sidoarjo, 25 Oktober 2011 R/ Disudrin Drop No.I S3dd 0,2CC (pilek) R/ Sanmol Drop No.I S3dd 0,5 CC (panas)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
3.1.4 Care Plan
Apoteker merupakan salah satu profesi kesehatan yang bertanggung jawab
pada keberhasilan terapi obat pasien. Adanya care plan diharapkan dapat
membantu dalam pelayanan kefarmasian di apotek “AL-AKBAR” sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan terapi dalam sebuah pengobatan.
Contoh pelayanan obat dengan resep di apotek “AL-AKBAR”. Semua
data tentang resep didapatkan penulis selama PKP komunitas di Apotek Anggun
Sidoarjo.
A. Input Terapi
B. Tujuan Terapi
Tujuan terapi yang ingin dicapai dalam pengobatan adalah mengobati
pilek dan panas pada pasien (anak).
Dr. U.S.ASIP : xxx
Praktk : JL. xyz, SidoarjoNo.Telp. xxx
Sidoarjo, 25 Oktober 2011
R/ Disudrin Drop No.I
S3dd 0,2CC (pilek)
R/ Sanmol Drop No.I
S3dd 0,5 CC (panas)
Nama : An. AUmur : 5 bulanAlamat : -
C. Data Penderita
Nama : An. A
Umur : 5 bulan
Alamat : -
Data penderita diperoleh dari hasil skrining resep sebagai berikut, dilakukan
pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep yang meliputi:
1. Dokter penulis resep
Nama dokter : dr. U.S.A.
Alamat praktek : Jl. XYZ Sidoarjo
SIP : ada
2. Pasien penerima resep
Nama pasien : An. A
Alamat : tidak ada
3. Kelengkapan resep
Tempat dan tanggal penulisan resep : Surabaya, 25 Oktober 2011
Tanda tangan/paraf dokter : ada
Umur : 5 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Berat badan pasien : tidak dicantumkan
Tanda resep : ada
Nama obat dan jumlah yang diinginkan : ada
Bentuk sediaan yang diinginkan : ada
Aturan pakai : ada
Keputusan Resep dapat dilayani
Dari hasil assesment diperoleh data bahwa :
Ibu datang datang dengan membawa resep dari dokter untuk mengobati
anaknya yang berusia 5 bulan yang sedang mengalami pilek dan panas.
Keluhan terjadi lebih dari 3 hari sebelum berobat ke dokter.
D. Tinjauan tentang NSAID
NSAID merupakan obat yang memiliki efek analgesik, antipiretik dan
pada dosis yang lebih tinggi bersifat antiinflamasi. Pasien sering memperoleh
resep NSAID yang banyak menggunakan obat aspirin, paracetamol dan
ibuprofen serta jenis NSAID juga dapat dibeli bebas (Neal, 2005). Secara
umum, NSAID diindikasikan untuk merawat gejala penyakit berikut:
rheumatoid arthritis, osteoarthritis, encok akut, nyeri haid, migrain dan sakit
kepala, nyeri setelah operasi, nyeri ringan hingga sedang pada luka jaringan,
demam, ileus, dan renal colic (Rossi, 2006)
Mekanisme kerja
a. Efek analgesik
Efek analgesik NSAID digunakan baik di perifer maupun sentral, tetapi
umunya di perifer. Analgesik sangat dihubungkan dengan efek
antiinflamasi yang diakibatkan oleh inhibisi dari sintesis prostaglandin
dalam jaringan yang meradang. Prostaglandin menghasilkan rasa nyeri,
namun mempotensiasi nyeri merupakan mediator inflamsi lain (misal :
histamin, brandikinin) (Neal, 2005).
b. Efek antiinflamasi
Pada inflamsi prostaglandin berperan dalam menyebabkan vasodilatasi
dan meningkatkan permeabilitas vaskular. Akan tetapi, inhibisi sintesis PG
oleh NSAID mengurangi sedikit inflamsi karena obat tidak menghambat
mediator inflamasi lainnya. Efek antiinflamasi NSAID relatif ringan
mengurangi nyeri kekakuan dan pembengkakan, namun NSAID tidak
mengubah perjalanan penyakit (Neal, 2005).
c. Efek antipiretik
NSAID tidak mengurangi suhu tubuh normal atau suhu yang meningkat
pada heat stoke yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus. Selama
demam, pirogen endogen (interleukin-1) dilepaskan dari leukosit dan
bekerja langsung pusat termoregulator dalam hipotalamus untuk
menaikkan suhu tubuh. Efek ini berhubungan dengan peningkatan PG
(yang bersifat pirogenik). Aspirin mencegah efek peningkatan suhu tubuh
dari interleukin-1 dengan mencegah peningkatan kadar PG otak (Neal,
2005).
Gambar 3.1 Skema berbagai mediator yang berasal dari Arachidonic acid
Sediaan berbentuk drop sirup, pasien terkadang belum memahami cara menggunakan pipet drop yang benar, sehingga dapat terjadi ketidaksesuaian dosis yang digunakan.
Over Doses dan under doses
Pasien diberi informasi cara menggunakan pipet drop yang benar meliputi pembacaan skala pipet drop yang tepat.
Sanmol Drop
Pasien adalah balita yang masih belum pernah mengkonsumsi obat paracetamol. Tidak diketahui riwayat alergi pasien.
Efek samping Obat
Bila terjadi alergi (kulit ruam dan kemerahan) segera menghubungi dokter untuk segera mendapat terapi pengobatan yang baru.
Tabel 3.4 Drug TherapyProblem (DTP)Drug Therapy
Problem(DTP)
Monitoring Penggunaan Obat (Mx)
RencanaTindakan Profesi (Ax)
Tidak memahami aturan minum obat
Memberikan informasi tentang cara minum obat yang benar saat penyerahan obat (waktu minum obat sebelum atau sesudah makan, cara mengunakan pipet drop yang benar)
Menghubungi pasien via telepon untuk menanyakan obat-obat yang sudah diminum pada saat jam makan dan dapat mendapat kesulitan dalam menggunakan pipet drop.
Efek yang tidak diinginkan
Memberikan informasi tentang efek samping yang paling sering muncul pada obat-obat tertentu dan tindakan yang harus dilakukan jika efek samping terjadi
Menghubungi pasien via telepon untuk menanyakan keadaannya setelah minum obat dalam 3 hari terakhir
Penyerahan obat kepada pasien disertai pemberian informasi mengenai nama
dan jumlah obat, indikasi obat, bentuk sediaan, dosis dan aturan pakai obat, cara
penyimpanan, efek samping yang mungkin timbul dan cara mengatasinya,
makanan atau minuman yang harus dihindari, pemberian nomor telepon apotek
agar bisa dihubungi kembali oleh pasien. Namun tidak semua hal di atas
disampaikan. Hanya seperlunya saja bila pasien meminta lebih detail akan
dijelaskan.
Konseling yang diberikan pada pasien antara lain:
1. Resep terdiri dari 2 macam obat, yaitu Disudrin Drop yang digunakan
untuk pilek dan Sanmol Drop yang digunakan untuk panas pasien.
2. Disudrin Drop digunakan sehari tiga kali 0,2 CC dan Sanmol digunakan
sehari 3 kali 0,5 CC dapat digunakan bersamaan setelah makan.
3. Keduanya merupakan bentuk sediaan tetes drop. Sebagian orang masih
belum paham menggunakan pipet drop yang benar maka perlu memberikan
informasi seperti pembacaan skala pipet drop yang tepat untuk mencegah
kesalahan penggunaan.
4. Bila terjadi efek samping (ruam dan kemerahan di kulit) segera hubungi
dokter.
5. Obat disimpan di tempat sejuk, kering dan terhindar dari sinar matahari.
H. Implement The Care Plan
Tujuan dari pharmaceutical care adalah meningkatkan kualitas hidup pasien
melalui pencapaian outcome terapi yang diinginkan secara optimal. Outcome
terapi yang diinginkan dapat berupa :
Sembuh dari penyakit
Hilangnya gejala penyakit
Diperlambatnya proses penyakit
Pencegahan terhadap suatu penyakit
Untuk menjaminnya hal tersebut, maka dapat dilakukan penyerahan obat
pada pasien disertai dengan pemberian etiket dan informasi pada pasien.
1. Label Disudrin Drop
2. Label Sanmol Drop
Apotek “ANGGUN”Jl. Raya Suko no 7-B Sidoarjo telp. (031)-71175554
3 x sehari 0,5 CC/ bungkus (PANAS)Sebelum makan/sesudah makan
ɠ
I. Information sheet
Apotek “ANGGUN”
Jl. Raya Suko no 7-B Sidoarjo telp. (031)-71175554
Apoteker : Ratna Dewi., S.Si, Apt.
SIK: KP 01. 01. 13. 7518
Lembar Informasi
Nama : An. A
Usia : 5 bulan
Tgl : 25 Oktober 2011
Dokter : dr. U.S.A
No. Resep : 2508
1. Resep terdiri dari 2 macam obat, yaitu Disudrin Drop yang
digunakan untuk pilek dan Sanmol Drop yang digunakan untuk
panas pasien.
2. Disudrin Drop digunakan sehari tiga kali 0,2 CC dan Sanmol
digunakan sehari 3 kali 0,5 CC, dapat digunakan bersamaan setelah
makan dan diminum secara teratur.
3. Keduanya merupakan bentuk sediaan tetes drop. Sebagian orang
masih belum paham menggunakan pipet drop yang benar maka perlu
memberikan informasi seperti pembacaan skala pipet drop yang tepat
untuk mencegah kesalahan penggunaan.
4. Bila terjadi efek samping (ruam dan kemerahan di kulit) segera
hubungi dokter.
5. Obat disimpan di tempat sejuk, kering dan terhindar dari sinar
matahari.
Gambar 3.3 Information Sheet
K. Monitor & review the Care Plan
Monitoring dan review adalah bagian dari pharmaceutical care untuk
mencapai tujuan akhir dalam meningkatkan taraf hidup pasien. Salah satu bentuk
monitoring yang bisa dilakukan oleh apoteker adalah dengan melakukan
percakapan via telepon dengan pasien untuk menanyakan kondisi pasien dengan
mengacu pada PMR (Patient Medication Record) atau catatan pengobatan Pasien
untuk review kesehatan pasien.
CATATAN PENGOBATAN PASIENApotek “ANGGUN”
Jl. Raya Suko no 7-B Sidoarjo telp. (031)-71175554Apoteker : Ratna Dewi., S.Si, Apt.
SIK: KP 01. 01. 13. 7518
Identitas PasienNama : An. AAlamat : -Telp. : -Jenis Kelamin : Laki-laki PerempuanTanggal Lahir : Usia 5 bulanPekerjaan : -Suku : JawaGolongan darah : - Berat badan : -Tinggi badan : -
Riwayat Alergi Ada Tidak adaa. Makanan : -b. Obat : -c. Lainnya : -
Riwayat Penyakit :
Riwayat Efek Samping Obat Ada Tidak adaNama obat, dosis, frekuensi Efek Samping
Riwayat PengobatanI. Dengan Resep
No Tgl. &No R/
Data Dokter
Nama / Kekuatan
ObatJmlh Aturan
Pakai DRP Penyelesaian
1.
25/10/112508
dr. U.S.A
Disudrin Drop (7,5
mg/0.8 ml)
1 botol
3 dd 0,2 cc
Over Doses dan under doses
Informasi Penggunaan pipet drop
Sanmol Drop
(100mg/1ml)
1 botol
3 dd 0,5 cc
1.Over Doses dan under doses2.ESO
1.Informasi Penggunaan pipet drop.2.Bila terjadi segera hubungi dokter
Continous Professionalism Development
A. Individual Learning Plan
Panduan pelaksanaan yang jelas dan mendalam dibutuhkan mahasiswa
tingkat profesi karena mahasiswa belum memiliki gambaran yang utuh sebelum
melaksanakan praktek kefarmasian. Dengan adanya rencana belajar, maka
kesempatan emas selama BPP dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin,
dengan mengoptimalkan segala kesempatan dan kemampuan yang ada untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal.
B. Writing Individual Learning Portofolio
Portofolio merupakan suatu pencatatan rekaman harian yang diperlukan
dalam proses belajar selama melaksanakan PKP Farmasi Komunitas. Dengan
menuliskan pengalaman pada saat PKP di portofolio, penulis dapat mengetahui
dan mengelompokkan beberapa kejadian yang penulis alami dan penulis amati
dalam bidang learning outcomes yang sangat penting dalam penentuan praktek
profesi kefarmasian. Terkadang fakta di lapangan tidak sesuai dengan teori dan ini
menuntut seorang apoteker mengambil keputusan profesi dalam menyelesaikan
fakta atau masalah yang timbul di lapangan.
Dari proses learning portofolio, pembelajaran penting yang dapat diambil
adalah sebagai berikut :
1. Seorang Apoteker yang ingin membuka praktek kefarmasian di apotek harus
memahami aturan yang ditetapkan, baik oleh pemerintah pusat maupun
daerah.
2. Pengadaan perbekalan farmasi dan alat kesehatan untuk pelayanan
kefarmasian pada dasarnya ditentukan oleh frekuensi (untuk menghindari
barang yang awalnya bersifat fast moving bisa menjadi dead moving) dan
kecepatan sirkulasi (moving), bukan berorientasi pada jumlah. Dengan kata
lain, pengadaan lebih berorientasi pada pola konsumtif.
3. Seorang Apoteker harus memiliki dedikasi yang tinggi, berdisiplin, dan life
long learner.
4. Professional judgement dalam memberikan pelayanan kepada pasien sangat
diutamakan.
C. Writing Outcomes Presentation
Berikut ini ringkasan capaian hasil belajar yang diperoleh selama PKP
Farmasi Komunitas di Apotek sesuai dengan 7 bidang learning outcomes dan
dipandu dengan learning checklist dimana arti dari angka-angka sebagai berikut :
0 = zero position = mengetahui secara teoritis
1= understanding = memahami berdasarkan penjelasan atau petunjuk
2 = looking = mengamati secara langsung
3 = doing = melakukan sendiri dengan pengawasan
4 = experience = dipercaya melakukan sendiri
Antara lain 7 bidang learning outcomes, yang dilaksanakan selama PKP adalah:
1. Professional Judgement
Kompetensi Deskripsi BelajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Pengadaan
Melakukan pemesanan perbekalan
kefarmasian√ √ √
Melakukan penerimaan
perbekalan kefarmasian√ √ √ √
Melakukan penyimpanan dan
pencatatan perbekalan
kefarmasian
√ √ √ √ √
Melakukan pelaporan penggunaan
obat narkotika dan psikotropika√ √ √
Pelayanan resep
Melakukan penyiapan obat-obatan
baik bukan racikan dan racikan
sesuai dengan resep
√ √ √ √ √
Melakukan penerimaan resep dan
assessment pasien√ √ √ √ √
Melakukan penandaan etiket dan
copy resep√ √ √ √ √
Melakukan penyerahan obat
kepada pasien disertai KIE√ √ √ √ √
Pelayanan Melayani kebutuhan obat sesuai √ √ √ √ √
kebutuhan
pasien
permintaan pasien
Melayani kebutuhan obat sesuai
keluhan pasien√ √ √ √ √
Memenuhi kebutuhan informasi √ √ √ √
2. Pharmaceutical Care
Deskripsi belajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Menyerahkan obat
kepada
penderita/customer
disertai informasi
Membuat “patient information
sheet (Ix)” untuk diberikan
kepada customer sebagai
bentuk uraian lebih lanjut dan
luas dari label/etiket
√ √ √
Berdialog, belajar percaya diri
untuk berperan sebagai
konsultan memberikan
informasi (Ix) dan konseling
dengan customer.
√ √ √ √
Menyusun care
plan
Menulis (atau melengkapi dan
melanjutkan) data penderita
(patient medication record =Nx)
sehubungan dengan kasus terapi
obat yang terakhir diserahkan
(Tx).
√ √ √ √
Menulis rencana asuhan (care
plan) , yaitu catatan rencana
aktivitas monitoring (Mx) dan
solusi/tindakan
lanjut/actualisasi (Ax), setelah
obat yang terakhir diserahkan.
√ √ √ √
Monitoring terapi,
melalui
komunikasi
Berkomunikasi melalui telepon
(interpersonal oral
communication)
√ √
telepon dan
kunjungan kepada
penderita
Melakukan kunjungan kerumah
(monitoring for assurance drug
usage and safety)
√ √
Berkomunikasi dengan dokter (
confirmation goal of therapy
and medicines)
√ √
patient
medication record Mencatat terapi dan care plan √ √
3. System Management
Kompetensi Deskripsi belajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Be a manager
1. Pharmaceuticals (FIFO) √ √ √ √ √
2. Facilities (Eficiency) √ √ √
3. Finance (Accountable) √ √ √ √
4. Human resource
(Productivity)√ √
5. Customer services
(Satisfaction)√ √ √ √ √
4. Practice Business Plan
Kompetensi Deskripsi belajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Rencana strategis Mampu menyusun rencana
strategis berdasarkan analisis
SWOT, menentukan visi, misi,
tujuan, dan manfaat pendirian
apotek
√ √ √ √ √
Sistem manajemen Menyusun dokumen rencana
manajemen kefarmasian di
apotek untuk berbagai bidang
√ √ √ √ √
kewajiban sebagai sistem
layanan barang dan jasa
(modal, ketenagaan,
perbekalan kefarmasian,
administrasi keuangan dan
pelaporan, pengembangan)
Rencana
menjalankan
praktek profesi
Menyusun naskah kerangka
konseptual dan operasioanal
praktek profesi farmasi
komunitas langsung kepada
klient. (Pelayanan obat dengan
resep, non resep)
√ √ √ √ √
Membuka praktek
profesi di Apotek
Menyusun kumpulan
dokumen dan borang yang
diperlukan untuk membuka
praktek profesi di apotek
√ √ √ √ √
5. Public Health
Kompetensi Deskripsi belajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Prepare public
health
information
Membuat leaflet yang berisi
tentang informasi kesehatan √ √ √ √ √
Implement
Pharmaceutical
Public Health
Profession Action
(public health
initiative activity)
Perencanaan aksi kepedulian
terhadap lingkungan kesehatan
masyarakat sekitar.
√
Penyuluhan penggunaan obat
yang benar dan baik kepada
masyarakat bekerjsama dengan
RT/RW-Lurah
√
Practice experince in primary
health care services.
√
Bakti sosial ke kelompok
masyarakat yang membutuhkan√
6. Research and Development
Kompetensi Deskripsi belajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Prepare document-
based Research’s
Plan
Pharmacoeconomy: Cost –
(benefit, effectiveness,
minimazation, utility) Analysis
√ √
Pharmacoepidemiology (the use of
and effect of drugs in large
number of people), in area of
acute/infectious and/or chronic
disease.
√ √ √ √ √
Pharmacogenomic (
personalized / individual
prescription/medication )
√ √
Prepare people-
based Research’s
Plan
Customer (client / patient)
Satisfaction√ √
Pharmacovigilance ( side
effect, safety monitoring/report)√ √
Public health locally “initiative
policy”√ √
7. Continous Profesionalism Development
Kompetensi Deskripsi belajarLearning checklist
0 1 2 3 4
Learning
Portfolio
Development
Individual learning plan
(learning objective and road
map)
√ √ √ √ √
Writing individual learning
portfolio (daily learning
√ √ √ √ √
record)
Writing learning outcomes
presentation (reflection and
report)
√ √ √ √ √
Learning
Reflection and
Improvement
Sharing the learning
achievement in the forum (to
collegeous)
√ √ √ √ √
Access new information
(advance, deep and relevance)√ √ √ √ √
Writing new learning plan issue
for continuing self development√ √ √ √ √
Kesimpulan :
1. Berdasar dari hasil learning checklist di atas maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar outcomes belajar dapat dicapai selama BPP
2. Outcomes yang dicapai selama BPP adalah melalui kegiatan mengetahui,
memahami, mengamati atau merekam proses, melakukan sendiri di bawah
bimbingan preceptor maupun dipercaya untuk melaksanakan suatu proses
praktik kefarmasian di apotek.
3. Dengan membuat learning checklist maka mahasiswa akan mengetahui
tahapan capaian belajar yang telah dilaksanakan selama BPP
Saran :
Penyatuan ide dan standar yang jelas antar dosen pembimbing dan pengelola
program profesi akan mempermudah mahasiswa dalam pengerjaan tugas dan
menjalani program profesi.
D. Sharing The Learning Achievement In The Forum
Dari proses learning share, pembelajaran penting yang dapat diambil
adalah sebagai berikut :
a. Sistem pengadaan di setiap apotek sangat bervariasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi apotik (ex : sistem tender dan sistem lelang)
b. Apotik Rumah Sakit memiliki SOP yang jelas dalam melakukan semua
kegiatan di manajerial di apotik, hal ini sangat berbeda dengan Apotik Swasta
yang belum memilik SOP yang jelas (ex : perencaaan dan pengandaan obat
dan alat kesehatan).
E. Access New Information
Dengan adanya hubungan kerjasama antara distributor dan pihak apotek
Anggun, maka apotek Anggun dapat segera menyesuaikan terhadap adanya
perubahan harga beberapa produk obat yang berasal dari salah satu produsen
sediaan obat, sehingga produk-produk dari produsen tersebut yang sudah ada di
apotek Aggun dapat segera disesuaikan harganya mengikuti perubahan harga yang
telah diumumkan oleh distributor dari produsen tersebut.
F. Writing New Learning Plan Issue for Continuing Self Development
Untuk dapat melayani masyarakat, penulis perlu mengembangkan soft skill
yaitu kemampuan berkomunikasi dengan ramah dan sabar dalam menjelaskan
sesuatu kepada pasien. Juga bagaimana dapat memahami kondisi pasien sehingga
tidak mudah emosi apabila menemui pasien yang cerewet atau sedang emosi.
Selain itu, penulis juga akan belajar berkomunikasi yang baik dengan
tenaga kesehatan yang lain, khususnya dokter dalam memberikan informasi