Cara Mudah Menggunakan Strategi Trendline29/05/14, 16:25
WIB/inBlog/byEko TrijuniTrendlinemerupakan salah satu alat yang
paling sederhana dalam analisis teknikal. Namun jangan tertipu pada
penampilannya yang sederhana itu, sebab di balik kesederhanaannya
tersimpan potensi yang besar untuk menghasilkan keuntungan bagi
transaksi Anda.Trendline? Sungguh? Mungkin pertanyaan itu yang
berkecamuk di pikiran Anda saat ini.Ya. Trendline. Sungguh.
Percayalah.Pernah dengar ungkapanthe trend is your friend? Trend
harga adalah teman Anda. Jangan bermusuhan dengan trend karena itu
hanya akan membuat Anda kepayahan dalam trading, bahkan berujung
kehancuran. Anda tak akan pernah bisa mengalahkan pasar. Yang bisa
Anda lakukan adalah mengikuti ke arah mana pasar bergerak. Itulah
satu-satunya cara yang paling aman.Sesuai dengan namanya, trendline
tentu saja adalah alat yang bisa Anda gunakan untuk mengenali arah
trend. Selain itu, trendline ini juga berfungsi sebagai support
(dalam uptrend) dan resistance (dalam downtrend). Kali ini, Anda
akan mempelajari cara mengombinasikan trendline dengan indikator
teknikal yang juga sederhana sebagai sebuah sistem atau strategi
trading.Yang pertama kali perlu Anda lakukan adalah tentu saja
mengenali trend itu sendiri. Secara kasat mata, sebenarnya Anda
sudah bisa mengetahui trend apa yang tengah berlangsung di pasar
saat itu (baca : mengenai trendline). Jika Anda telah mengenali
trend yang berlangsung saat itu, Anda bisa menarik trendline.Pada
contoh di bawah ini, terlihat chart GBP/USD bergerak dalam uptrend.
Anda bisa melihat trendline di chart tersebut.
Oke. Biasanya kemudian muncul pertanyaan: apa yang selanjutnya
harus dilakukan?Prinsipnya sederhana saja. Anda tinggal menunggu
koreksi terjadi hingga ke area trendline tersebut dan mencari
konfirmasi sinyal bullish sebelum trendline tersebut
tembus.Permasalahannya kemudian adalah sinyal seperti apakah yang
harus Anda cari?Solusi untuk permasalahan tersebut adalah:
indikator teknikal. Dalam hal ini, Anda bisa memasang indikator
teknikal yang bersifat oscillator di chart Anda. Analis teknikal di
FOREXimf.com menyarankan untuk menggunakan stochastic dan CCI
sebagai filter untuk mencari sinyal buy atau sell (baca di
sini:stochasticdanCCI). Sebagai penguat, Anda juga bisa menggunakan
konfirmasi pola candlestick, atau nama kerennya:candlestick
pattern(baca:mengenal pola-pola candlestick).Tentu saja Anda bebas
bereksperimen menggunakan berbagai macam indikator yang sesuai
dengan karakter Anda sebagai trader, namun sebaiknya Anda tetap
menjaga prinsip simplicityatau kesederhanaan. Jangan sampai saking
kompleksnya justru Anda dibingungkan oleh sistem yang Anda buat
sendiri. Jika Anda mau, silakan kunjungi halaman edukasi kami yang
khusus membahas indikator teknikal dan cara menggunakannyadi
sini.
Nah, setelah Anda selesai memasang setup tersebut di chart Anda,
maka Anda tinggal mengikuti aturan-aturan yang dipaparkan berikut
ini.Aturan untuk SKENARIO BUY:1. Pastikan trend yang sedang
berlangsung adalah UPTREND (trend naik).2. Tunggu koreksi terjadi
ke area trendline.
3. Jika koreksi sudah terjadi, tunggu konfirmasi sinyal bullish
dari stochastic dan CCI. Jika konfirmasi sinyal stochastic dan CCI
diikuti oleh kemunculan candlestick pattern, maka sinyal bullish
akan semakin kuat.
4. Tempatkan target (TP) di resistance yang terdekat, serta
stoploss (SL) di bawah trendline (10-20 pips di bawah
trendline).
Ending dari skenario di atas:
Aturan untuk SKENARIO SELL:1. Pastikan trend yang sedang
berlangsung adalah DOWNTREND (trend turun).2. Tunggu koreksi
terjadi ke area trendline.
3. Jika koreksi sudah terjadi, tunggu konfirmasi sinyal bearish
dari stochastic dan CCI. Jika konfirmasi sinyal stochastic dan CCI
diikuti oleh kemunculan candlestick pattern, maka sinyal bearish
akan semakin kuat.
4. Tempatkan target (TP) di support yang terdekat, serta
stoploss (SL) di atas trendline (10-20 pips di atas trendline).
Nah, ending skenario sell di atas ternyata seperti ini:
Contoh-contoh chart di atas kebetulan menggunakantime frameDaily
(harian) dan H4 (4 jam), namun tentu saja Anda tidak perlu terpaku
padatime frameyang dicontohkan. Silakan bereksperiman mencoba time
frame lain yang sesuai denganstyleatautipetrading Anda.Anda juga
bebas melakukan uji coba dengan indikator teknikal yang lain dengan
konsep trendline yang sama.Terakhir, ingatlah bahwa tidak ada
sistem trading yang sempurna. Maka dari itu pergunakanlah modal
Anda dengan bijak. Terapkan manajemen resiko dan manajemen modal
yang baik. Agar lebih mantap, cobalah dahulu didemo account.Selamat
mencoba.
Tags:Analisa Forex,Blog,Broker Forex,Forex,Investasi
Forex,Online Trading Indonesia,Strategi Forex,Trading Forex