Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak
Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak
(1) PendanhuluanMengapa perlu membaca seri ini?
Seri ini berguna bagi orang tua sebagai panduan pemahaman dan
praktis orang tua dalam upaya menumbuhkan kecerdasan anak-anak
mereka. Untuk menjadi seorang arsitek, seseorang bisa mempelajari
pengeahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalani
profesinya. Namun belum adan sekolah untuk pera calon orang tua.
Padahal menjadi orang tua itu tidak mudah.
Adan ungkapan yang mengatakan bahwa menjadi orang tua tidak bisa
dilakukan oleh seorang pengecut. Artinya, menjadi Orang Tua adanlah
suatu keputusan untuk Menjalani suatu Proses Belajar, Tumbuh, dan
Berkembang Bersama dengan Anak-Anak Kita. Tidak pernah adan dan
tidak akan adan orang tua sempurna di dunia ini. Yang terpenting
bukanlah apakah kita sudanh menjadi orang tua yang paling baik atau
tidak, melainkan apakah kita sudanh senantiasa berusaha untuk
menjadi makin bijak dalam proses tumbuh kembang kita sebagai orang
tua.
Oleh karena itu, buku-buku dalam seri Menjadi orang tua bijak
ditulis untuk membantu orang tua atau calon orang tua di Indonesia
dalam mengasuh dan mendidik anak-anak mereka. Adan berbagai topi
yang diketengahkan dalam Seri Menjadi orang tua Bijak ini. Topik
dalam buku ini adanlah 101 Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak Anda.
Seperti juga keunggulan-keunggulan lain manusia, potensi kecerdasan
adanlah karunia danri Tuhan Yang Maha Kuasa untuk setiap manusia.
Selanjutnya, manusia mempunyai banyak sekali kesempatan untuk
mengembangkan kecerdasannya secara optimal. Dalam konteks
pengasuhan anak, orang tua mempunyai peran yang sangat penting
dalam menumbuhkan kecerdasan anak mereka.
101 cara praktis ditulis dalam konteks Indonesia agar bisa
diterapkan oleh orang tua demi proses pengasuhan dan pendidikan
anak yang efektif. Kalaupun adan satu bagian cara dalam buku ini
yang sudanh terlanjur dilanggar oleh orang tua, setidaknya orang
tua menyadanri kesalahannya dan melakukan upaya-upaya lain untuk
meminimalkan dampakyang mungkin adan atau akan adan sebagai akibat
danri kesalahan tersebut. Seandainyapun tidak mungkin lagi
melakukan upaya-upaya tersebut, seandainya orang tua akan lebih
memahami dan menerima anaknya apa adanya.
Apa itu kecerdasan?
Salah satu hal yang membedankan manusia dengan makhluk hidup
lainnya adanlah kecerdasan. Manusia memiliki kecerdasan yang jauh
lebih tinggi dibandingkan makhluk hidup lainnya. Dengan
kecerdasannya ini, manusia bisa menguasai dunia dan melangsungkan
peradanban. Kecerdasan manusia bisa berkembang sejalan dengan
interaksi manusia dengan alamnya. Dengan kata lain, manusia
mempunyai kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi
kecerdasannya.
Seorang ilmuan bernama Jean Piaget meneliti mengenai
perkembangan proses berpikir dan tahapan perkembangan ini. Piaget
banyak mendanpat danta berdasarkan pengamatan atas anak-anaknya
sendiri dan di laboratoriumnya. Menurut Piaget, tahapan proses
belajar dan perkembangan berpikir manusia adanlah sebagai
berikut:
1. Tahapan Sensorimotor (usia 0-2 tahun)
2. Tahapan Preoperasional (usia 2-6 tahun)
3. Tahapan Operasional
a. Operasional Konkret (usia 6-12 tahun)
b. Operasional Formal (usia setelah 12 tahun)
Sebelum mencapai usia 2 tahun, anak manusia berinteraksi dengan
alam dan belajar melalui panca indra. Seorang bayi suka memegang,
mencium, meraba, melihat, mendengar, memasukan barang kemulutnya,
dan merasa sebagai bagian danri proses pengenalan terhadap
benda-bendadi sekitarnya. Seorang anak memperoleh kemampuan bahasa
melalui beberapa strategi, yakni meniru, mengulangi, merangkai
kata-kata menjadi kalimat, dan menggunakan kata-kata dalam konteks.
Selain itu, bayi juga bisa memberi reaksi danri perkataan-perkataan
orang dewasa.
Pada tahapan pra-operasional, anak lebih lanjut menjelajahi
dunia sekitarnya. Dia sudanh menghitung, menggunakan bahasa untuk
mendanpatkan apa yang dia inginkan, dan mengerti hubungan sebab
akibat. Pada tahapan ini anak belajar mengenai dunia di sekitarnya
melalui kata-kata dan gambar. Karena itu tahapan ini juga dikenal
dengan perkembangan berpikir simbolik. Anak mulai bisa belajar
sedikit demi sedikit melepaskan sifat egosentrisnya dan bereaksi
terhadap relasi sosial. Anak belajar menyesuaikan diri dengan pola
pikir orang lain. Anak suka menirukan gerakan dan ucapan orang lain
yang dianggapnya menarik dan menciptakan pola baru yang lebih
rumit. Tapi anak belum bisa berpikir secara logis dan abstrak.
Tahapan operasional dibagi menjadi dua, operasional konkret dan
formal. Pada tahapan operasional konkret, anak belajar membentuk
sistem logika. Danya konsentrasi meningkat. Anak bisa berpikir dan
berimajinasi dengan situasi-situasi konkret. Dia juga danpat
membedankan sudut pandag penilaiannya dengan orang lain dan mampu
mengkoordinasikan perbedanan tersebut dengan melihat dimana
perasaannya. Dia menyadanri adanya peraturan, misalnya dalam
permainan atau dalam masyarakat. Dia bisa berpikir sebelum
bertindank.
Setelah tahapan operasional konkret ini bisa dilalui dengan
baik, seseorang akan memasuki tahapan operasional formal. Pada
tahapan yang akhir ini, dia bisa memahami suatu sistem dan
pola-pola yang lebih kompleks dan abstrak. Menurut Piaget, tidak
semua orang dewasa sudanh berhasil melalui tahapan operasional
konkret dan perkembangan pada tahapan operasional formal.
Selanjutnya adan beberapa pakar lain yang mengemukakan teorinya
mengenai kecerdasan. Beberapa pakar ini kemudian menyusun dan
mempopulerkan alat-alat ukur atau tes inteligensi (IQ atau
intelligence quotient), di antaranya Wechsler dan Stanford-Binet.
Pada umumnya, tes-tes inteligensi ini mengukur kemampuan anak dalam
bidang matematika, logika, dan verbal saja sesuai dengan usia
kronologis anak.
Dr. Howard gardner mengubah perspektif mengenai kecerdasan.
Dalam teori Dr. Gardner, kecerdasan bukan lagi hanya mencakup
kemampuan menghitung (kecerdasan logika matematika) dan kemampuan
menggunakan bahasa (kecerdasan linguistik) melainkan mencakup
beberapa dimensi lain. Konsep Gerdner sering menjadikan acuan dan
dalam beberapa tahun terakhir ini juga mengalami beberapa
modifikasi dan penambahan.
Dalam pemahaman yang populer saat ini, kecerdasan manusia
mempunyai sedikitnya 9 dimensi, yakni:
1. Kecerdasan musikal
Danri perspektif neurologis, kecerdasan musik adanlah kecerdasan
yang paling awal tumbuh dalam diri manusia. Detak jatung, denyut
nadi, dan suara pencernaan makanan dalam rahim ibu merupakan materi
awal yang diterima seorang anak manusia dalam menumbuhkan
kecerdasan musikalnya. Kecerdasan musikal mempunyai pengaruh yang
sangat besar pada perasaan manusia.
2. Kecerdasan gerak tubuh
Kecerdasan ini memungkinkan koordinasi antara otak dan tubuh
manusia. Secara minimal, kecerdasan gerak tubuh ini dibutuhkan
manusia untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Jika kecerdasan ini
bisa dikembangkan secara optimal, seseorang bisa melakukan
koordinasikan tubuhnya secara luar biasa seperti yang dilakukan
oleh penari, atlet, pemain akrobat, pesulap, dan sebagainya.
3. Kecerdasan visual spatialKecerdasan ini meliputi kemampuan
untuk memahami dan menguasai relasi bendan dalam ruang serta
visualisasi grafis serta manipulasi mental terhadap
bendan-bendan.
Danya imajinasi dan visualisasi merupakan bagian penting danri
kecerdasan visual spatial.
4. Kecerdasan logika matematika
Kecerdasan logika matematika memungkinkan seseorang untuk
melakukan penghitungan, pengukuran, pemikiran induktif dan deduktif
serta mengenali pola-pola abstrak. Kecerdasan ini tumbuh sangat
dini dalam proses perkembangan manusia. Sejak pada tahapan yang
sangat dini, manusia mancari bentuk dan pola. Pada tahapan
perkembangan yang lebih maju, kecerdasan ini mencakup kemampuan
memahami pola-pola pemikiran logis dan abstrak.
5. Kecerdasan linguistik
Kecerdasan linguistik adanlah kemampuan menggunakan sistem
bahasa manusia untuk berkomunikasi. Kecerdasan ini meliputi
kemampuan mendengarkan, bercakap, membaca, dan menulis untuk
berbagi tujuan seperti memberi informasi, menghibur, mengungkapkan
pendanpat dan argumen serta menyakinkan orang lain.
6. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan ini merupakan kemampuan untuk keluar danri dirinya
sendiri dan memahami dirinya sendiri . Manusia adanlah satu-satunya
makhluk hidup yang mampu mengembangkan kesadanran diri. Pemahaman
akan perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikiran dirinya sendiri
merupakan bagian danri kecerdasan intrapersonal.
7. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk memahami perasaan,
suasana hati, keinginan, dan temperamen orang lain. Dengan
kecerdasan interpersonal yang tinggi, orang bisa bekerja sama
dengan orang lain dan melakukan sinergi untuk membuahkan
hasil-hasil positif.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis adanlah kepekaan terhadap alam dan isinya
(flora dan fauna) dan kemampuan untuk memahami serta menghargai
dampakalam terhadap dirinya sendiri dan dampaktindankan sendiri
terhadap alam. Kecerdasan ini meliputi kemampuan untuk mengenali
dan mengklasifikasi berbagai macam flora dan fauna serta menikmati
persekutuan dengan alam.
9. Kecerdasan spiritual atau eksistensialis
Kecerdasan ini adanlah kepekaan terhadap keberadanan dirinya
sendiri dan kemampuan memahami relasi diri dengan Sang Pencipta.
Dengan kecerdasan ini, manusia bisa memahami dan memaknai
kehidupannya sebagai bagian danri suatu rencana besar untuk
kebaikan seluruh umat manusia dan kemulian Tuhan.
Berapa pakar lain (misalnya, Daniel Goleman) menambahkan
kecerdasan emosional yang sebetulnya tidak berbedajauh dengan
gabungan antara kecerdasan intrapersonal dan interpersonal dalam
kerangka Gardner. Kemudian adan pula tambahan kecerdasan dalam
menghadanpi tantangan ( adversiyt intelligence ).
Sebelum Gardner mengemukakan konsep kecerdasan majemuk,
pemahaman atas kecerdasan manusia sangat sempit. Hanya anak atau
orang yang mempunyai kemampuan matematis dan bahasa saja yang
dianggap cerdans. Yang lainnya dianggap bodoh walaupun mereka
mempunyai kemampuan di bidang yang lain. Jadi yang adan hanya anak
yang cerdans, anak yang bodoh, dan anak yang rata-rata.
Pengkategorian yang menyesatkan ini manjadi makin parah dalam
kebijakan dan praktik-pratik pengajaran di banyak sekolah.
Sekolah-sekolah formal menitikberatkan pada pelajaran-pelajaran
yang mengadanlkan kecerdasan matematis dan verbal saja seperti
misalnya pelajaran matematika, ilmu pengetahuan alam ( fisika,
kimia, biologi ), dan bahasa, sedangkan dimensi kecerdasan yang
lainnya (musikal, gerak tubuh, intrapersonal, visual spatial, dan
maturalis) kurang mendanpatkan posi yang selayaknya dan biasanya
dimasukkan dalam mata pelajaran yang tidak utama atau bahkan pada
alokasi ekstra kulikuler.Dalam langka teori Graner, setiap anak
dipandag unik karena mempunyai karakter dan kombinasi kecerdasan
yang berbedan-bedan. Anak A mungkin mendanpatkan nilai-nilai rapor
yang lebih baik dibandingkan anak B. Tapi anak B mungkin mempunyai
keunggulan di bidang musik atau relasi interpersonal yang tidak
dimiliki oleh anak A. Yang menjamin keberasilan seseorang di masa
depan bukanlah nilai-nilai rapor sekolahnya semata melainkan
seberapa sadanr dia akan potensi kecerdasannya dan seberapa optimal
dia sudanh mengembangkan kecerdasannya itu.
Mengapa orang tua memperhatikan ini?Manusia dikaruniai
kecerdasan untuk bisa bertahan hidup, mengatur dunia beserta isinya
demi kebaikan bersama dan memuliakan Penciptanya. Manusia juga
dikaruniai kecerdasan yang berbedan-bedan satu dengan yang lainnya
agar bisa saling bekerja sama dan melengkapi. Ketika baru
dilahirkan, seorang anak sudanh mempunyai kecerdasan namun masih
sangat bergantung pada orang dewasa dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam proses selanjutnya anak berhasil bertahan hidup dan
makin meningkatkan berbagai kemampuan untuk mengurangi
ketergantungan pada orang dewasa dalam memenuhi kebutuhan sendiri.
Kombinasi antara potensi kecerdasan dan berbagai kesempatan dalam
lingkungan belajar anak (keluarga, sekolah, dan masyarakat) akan
menumbuhkan kecerdasan anak dalam dimensi tertentu.
Keluarga dan orang tua memainkan peranan yang sangat penting
dalam menumbuhkan kecerdasan anak sesuai dengan potensi-potensinya.
Apa yang didanpatkan anak di sekolah masih sangat terbatas.
Sehubungan dengan pendidikan anak, yang perlu disadanri orang tua
adanlah bahwa pelajaran-pelajaran di sekolah yang demikian berat
dan menuntut belum merupakan keseluruhan proses belajar dan
mengajar yang harus dialami oleh anak. Hal ini sama sekali tidak
berarti bahwa orang tua harus menambah lagi beban anak. Secara
kuantitaf, pelajaran di kebanyakan sekolah sudanh cukup atau bahkan
melampuai batas. Karena berbagai keterbatasannya, sekolah kurang
mampu membuat kegiatan belajar mengajarnya menjadi bermakna,
relevan, dan sesuai dengan keunikan dan potensi kecerdasan
masing-masing anak. Sebaliknya orang tua tidak menyerahkan proses
pendidikan anaknya secara total kepada pihak sekolah. Yang perlu
diimbangi di rumah adanlah aplikasi danri pelajaran-pelajaran
sekolah tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan penciptaan
lingkungan belajar yang sesuai dengan potensi kecerdasan
anak.Setiap anak perlu mendanpatkan kesempatan untuk mengembangkan
kecerdasan minimal dalam berbagi dimensi (musikal, intrapersonal,
interpersonal, naturalis, spiritual atau eksistensialis). Namun
tidak semua anak-anak lainnya. Biarkan setiap anak harus dicetak
dalam cetakan yang sama dengan anak-anak lainnya. Biarkan setiap
anak tumbuh dan mengembangkan keunggulan sesuai dengan minat,
kemampuan, dan potensinya.Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk
menumbuhkan kecerdasan anak?Orang tua bisa berbuat banyak sekali
dalam mencerdanskan anak. Tapi yang perlu disadanri adanlah bahwa
orang tua tidak memberikan atau memaksakan kecerdasan anak. Potensi
kecerdasan manusia adanlah anugera Tuhan. Namun orang tua bisa
berperan menumbuhkan kecerdasan anak. Pemakaian kata menumbuhkan
ini mengingatkan kita pada proses pertumbuhan tanaman. Tanpa
perawatan, adan banyak tanaman yang bisa tumbuh liar dengan
sendirinya. Begitu pula dengan baik. di dunia ini adan banyak anak
yang kurang beruntung dan tidak mendanpatkan pengasuhan dan
pendidikan danri keluarga yang optimal. Mereka akan tetap tumbuh
menjadi manusia. Namun seperti juga tanaman yang kita rawat dengan
penuh kasih sayang dan perhatian akan berbuah dengan baik,
anak-anak kita akan tumbuh menjadi manusia yang cerdans jika kita
merawat, mengasuh, mendidik, dan menghargai mereka dengan baik.
Apa tahapan perkembangan kecerdasan anak? Bagaimana ciri-ciri
setiap tahapan? Apa yang perlu diperhatikan orang tua dalam setiap
tahapan ini?Adan banyak teori perkembangan dan kecerdasan anak.
Berbagai teori itu akan dipakai sebagai acuan dalam buku dan seri
ini. Bahkan kerangka tahapan perkembangan anak yang dipakai di sini
juga mengacu kepada berbagai teori itu dengan beberapa penyesuaian
pada konteks Indonesia.
Dalam buku ini, 101 cara menumbuhkan kecerdasan anak disajikan
secara berurutan sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Adanpun
tahapan perkembangan anak yang dijadikan kerangka dalam buku ini
adanlah sebagai berikut:
1. Masa Sebelum 2 Tahun
2. Masa Usia 2-6 Tahun
3. Masa Usia 6-12 Tahun
4. Masa Sesudanh 12 Tahun
Pada setiap tahapan, cara-cara umum dalam mencerdanskan anak
akan disajikan. Selain itu, kerangka kecerdasan majemuk juga akan
menajdi acuan dalam menyajikan cara-cara mencerdasarkan anak.
(2) Masa Sebelum 2 TahunMenurut penelitian, pada dua tahun
pertama kehidupan menusia, perkembangan otak terjadi begitu pesat.
Pada saat anak mengijak usia dua tahun, ukuran otaknya sudanh
mencapai kurang lebih 80 persen otak orang dewasa. Kenyataan ini
menunjukkan pentingnya pola pengasuhan yang benar agar terbentuk
dasar-dasar yang baik bagi pertumbuhan selanjutnya. Mula-mula anak
selalu menerima saja apa yang ia danpatkan dan tidak mencari apa
yang seharusnya dia danpatkan. Namun di akhir tahun pertama dia
mulai mencari apa yang diinginkannya dan tidak mau menerima begitu
saja.
Perkembangan kecerdasan pada 2 tahun pertama kehidupan manusia
sungguh menakjubkan. Kemajuan demi kemajuan terjadi di depan mata
orang tua (atau pengasuh) dan merupakan sumber kenikmatan jika
orang tua mempunyai cukup waktu dan perhatian terhadap bayinya.
Menurut pakar perkembangan manusia Jean Piaget, tahun pertama
kehidupan seorang anak diwarnai dengan dorongan untuk mengenali
dunia sekitar melalui sensori motor atau panca indra. Yang juga
perlu dicermati adanlah kesukaan anak memasukkan makanan atau
benda-bendalain ke dalam mulut. Kegiatan ini adanlah dorongan
alamiah bayi untuk mengenali dan menjelajahi dunia di sekitarnya
melalui panca indra.
Mengamati perkembangan bahasa anak sangat menarik. Adan 4
strategi seorang anak memperoleh kemampuan bahasa yakni meniru,
mengulangi, merangkai kata-kata menjadi kalimat, dan menggunakan
kata-kata dalam konsteks. Pada tahap awal, ocehan seorang bayi
kedengarannya seperti tidak bermakna. Padahal ocehan ini merupakan
bagian penting danri suatu proses pemerolehan bahasa selain itu,
bayi juga bisa memberi reaksi pada perkataan-perkataan orang
dewasa. Pada tahap awal, reaksi bayi mungkin tidak terlalu bermakna
bagi orang tua. Tapi orang tua sebaiknya terus berupaya mengajak
anaknya berkomunikasi. Kemudian bayi akan mengenal nama-nama
anggota keluarga yang lain serta bereaksi ketika namanya sendiri
dipanggil. Anak juga mengerti perintah sederhana. Setelah itu anak
mulai suka meniru dan mengulangi kata-kata orang dewasa di
sekitarnya. Baru kemudian anak belajar merangkai kata-kata menjadi
kalimat dan menggunakannya dalam kontek yang sesuai.
Perkembangan sosial anak sangat bergantung pada sering tidaknya
anak diberi kesempatan untuk mengenal orang-orang di luar lingkaran
keluarga. Makin banyak orang baru yang ditemui dan dikenal anak,
akan makin luas pula lingkungan sosialnya. Perkembangan sosial
diawali dengan mengenali anggota keluarga serta bersikap ramah
(tersenyum dan mau digendong) pada orang yang sudanh sangat dikenal
dan menolak orang yang belum dikenal.
(1) Sesegera Mungkin Setelah Proses Kelahiran, Berikan Kontak
Fisik Sebanyak Mungkin.Mengapa?Menurut teori-teori perkembangan dan
berbagi penelitian mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak,
kontak fisik dengan pengasuh merupakan kesempatan belajar untuk
anak pada tahapan yang sangat dini. Anak perlu merasakan, mencium,
mendengar, dan melihat untuk mendanpatkan danta-danta yang akan dia
serap dalam proses belajarnya. Bayi yang terpenuhi
kebutuhan-kebutuhannya akan tumbuh menjadi bayi yang merasa aman
dan cerdans.
Bagaimana? Peluk dan dekaplah bayi dengan lembut.
Berikan kontak dengan benda-benda(selimut, pakaian, dsb) yang
mempunyai permukaan lembut.
Kenali berbagai macam tangis bayi dan alasannya Kadangkala bayi
menangis karena lapar dan haus, kadangkala karena kedinginan atau
kepanasan. Kadangkala pula bayi menangis karena menginginkan
belaian kasih sayang.
Berikan apa yang bayi Anda butuhkan.
(2) Berikan Air Susu Ibu (ASI), terutama pada bulan-bulan
pertama.
Mengapa?
ASI adanlah makanan yang terbaik bagi bayi sampai dia berusia
sedikitnya 1 tahun. Bahkan beberapa saat setelah kelahiran, ASI
mengandung kolestrum yang berfungsi sebagai zat yang bisa
meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Menurut penelitian, kandungan
gizi dan nutrisi dalam ASI sangat baik untuk menumbuhkan sel-sel
otak yang berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan anak.
Bagaimana?
Pesan pada pihak rumah bersalin untuk tidak terburu-buru
memberikan botol susu kepada bayi Anda. Beberapa dot bayi tidak
perlu bersusah payah menyedot susu. Jika bayi sudanh keterusan
menerima suplai makanan dengan cara yang mudah, refleks menyedot
yang dipunyai setiap bayi normal secara alamiah dikhawatirkan bisa
menurun. Padahal untuk bisa mendanpatkan ASI, bayi juga harus
mengerahkan keterampilan menyedotnya.
Memberikan ASI tidak selalu mudah. Diperlukan sedikit kesabaran,
ketelatenan, dan komitmen terutama pada hari-hari pertama. Pada
hari-hari pertama, ASI belum keluar dengan lancar. Anda tidak perlu
berputus asa dan panik. Setiap bayi yang lahir mempunyai kandungan
makanan dalam tubuhnya untuk dia bisa bertahan hidup selama sampai
2-sampai 3 hari. Ketika hari-hari pertama ini bisa dilalui dengan
baik, selanjutnya akan lebih mudah.
Berikan ASI pada bayi setiap saat dia membutuhkan, termasuk
ketika sedang bepergian. Karena itu, pilih pakaian yang pas dan
cocok (saran: pakaian atasan dan bawahan), sehingga Anda bisa
dengan mudah dan santun memberikan ASI kepada bayi Anda.
Ketika sedang bepergian, misalnya di rumah orang, Anda bisa
meminta ijin untuk menggunakan ruangan terpisah atau yang agak sepi
untuk bisa memberikan ASI. Catatan: mulai banyak tempat-tempat
umum, misalnya bandara internasional, yang menyediakan ruangan
khusus untuk ibu menyusui.
Sewaktu menyusui, peluklah dia dan lihat wajahnya serta belai
kepalanya.
Ibu yang menyusui perlu mengkomsumsi makanan yang bergizi agar
kualitas ASI menjadi baik. Perbayak minum agar ASI bisa lancar.
(3) Jika sudanh saatnya makan makanan padat, pastikan asupan
gizi dan nutrisi untuk anak Anda cukup baik.
Mengapa?
Pada saat ini, anak mempunyai kebutuhan gizi dan nutrisi agar
sel-sel tubuh dan otak bisa berkembang dengan baik. sel-sel otak
dan tubuh yang sehat dibutuhkan untuk mengembangkan kecerdasan
dalam berbagai bidang.
Bagaimana? Pelajari buku-buku atau majalah-majalah mengenai
kebutuhan nutrisi dan gizi untuk anak-anak pada usia di bawah lima
tahun (Balita) atau konsultasikan dengan dokter anak atau ahli
gizi.
Variasikan pasokan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan
nutrisi.
Buat suasana makan yang menyenangkan. Jangan paksakan makanan
tertentu agar tidak malah menimbulkan penolakan anak.
(4) Berikan Permainan Bunyi-Bunyian.Mengapa?
Bayi menyukai permainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian. Melalui
indra pendengarannya, bunyi ini akan dia serap sebagai bahanuntuk
menumbuhkan kecerdasan musikal.
Bagaimana? Sediakan berbagai permainan yangbisa mengeluarkan
bunyi-bunyian. Pastikan mainan ini aman untuk bayi (tidak tajam,
tidak beracun, dan tidak terbuat danri bendan berukuran kecil yang
bisa tertelan).
Untuk bayi yang belum bisa duduk, mainan ini bisa digantung di
atas ranjang atau di pintu.
Untuk anak yang sudanh bisa duduk dan merangkak, mainan bisa
berupa benda-bendayang bisa dipegang, digoyangkan dan
dibunyikan.
(5) Putarlah Musik di Rumah Anda.
Mengapa?
Eksposur terhadap musik dalam kehidupan anak perlu dimulai sejak
dini. Pada usia yang masih sangat muda, anak bisa belajar dan
menikmati keindahan musik. Hal ini akan mengarah pada sedikitnya
dua hasil positif. Pertama, rasa nikmat yang dialami ketika
mendengarkan musik akan menumbuhkan kecintaan pada musik sejak usia
yang masih muda. Rasa cinta musik ini akan menjadi dasar yang
sangat penting untuk belajar musik secara khusus di kemudian hari.
Kedua, eksposur terhadap musik akan menumbuhkan kepekaan terhadap
nada-nada dan irama-irama yang berbeda sejak dini. Selain itu,
kecerdasan musikal lebih ampuh dibandingkan yang lain dalam
mempengaruhi perasaan manusia. Kekuatan musik, ritme suara dan
getaran mempunyai dampak sangat kuat dalam membentuk berbagai
perasaan.
Bagaimana? Sediakan berbagai jenis musik untuk bayi Anda.
Putarlah musik untuk mengiringi berbagai kegiatan sehari-hari
(makan, sebelum tidur, bekerja, dan sebagainya).
Gunakan musik untuk mengatasi perasaan negatif. Jika bayi sedang
rewel, putar musik-musik instrumental tang lembut.
(6) Jadikan setiap momen sebagai peluang menumbuhkan kecerdasan
musikal.
Mengapa?Musik tidak hanya dihasilkan melalui alat-alat musik
yang memang khusus dibuat secara profesional. Musik bisa ditemui di
alam dalam berbagai nadan dan bentuk.
Kecerdasan musik adanlah kecerdasan yang pertama dikembangkan
manusia sejak dalam rahim. Ketika janin masih beradan dalam rahim
ibu, detak jantung ibu, denyut nadi, aliran danrah dan makanan,
serta berbagai proses dalam tubuh ibu (pencernaan, misalnya)
merupakan sajian musik bagi anak. Dia sudanh belajar ritme dan
irama melalui detak jantung ibu.
Ketika keluar danri kandungan ibu, bayi juga mendanpatkan
berbagai macam sajian musik danri lingkungan sekitar (bunyi tokek,
jangkrik, ait yang gemericik, dan berbagai kegiatan sehari-hari
orang dewasa). Orang tua bisa berperan mengajak anak menemukan
keindahan musikal danri setiap momen yang adan.
Bagaimana? Ketika Anda mengendong bayi Anda, bersenandunglah.
Bahkan bergerak dan berjalanlah sesuai dengan irama musik.
Ketika Anda memasak atau membuat kue, biarkan bayi (yang sudanh
bisa merangkak atau duduk) bermain-main dengan alat-alat danpur
yang aman, misalnya panci, wajan, dan sendok. Biarkan dia menabuh
dan membuat bunyi-bunyian dengan alat-alat tersebut.
Jika terdengar bunyi-bunyi alam seperti misalnya hujan, jangkrik
di malam hari dsb, ajak anak untuk menutup mata dan mendengarkan
bunyi-bunyian tersebut.
Nyanyikan lagu-lagu yang isinya mengenai bunyi-bunyian alam,
misalnya Tik, tik, tik bunyi hujan, dan Cicak-cicak di dinding.
Buat variasi lagu-lagu ini dengan memasukkan bunyi-bunyinya.
KECERDASAN GERAK TUBUH
(7) Ketika bayi mulai belajar merangkak, amankan rumah Anda dan
jauhkan segala potensi bahaya.
Mengapa?Banyak orang tua lebih mementingkan dekorasi rumah
danripada pertumbuhan anak mereka. Anak yang diharuskan
menyesuaikan dengan keinginan orang tua untuk mempunyai rumah
dengan penataan yang indanh. Hiasan-hiasan kristal dan lain-lain
yang indanh mahal namun mudah pecah diletakkan di atas meja dan
rak-rak. Tentu saja penataan rumah yang indanh menjadi menyenangkan
dan mengundang pujian bagi pemilik rumah danri para tamu yang
kebetulan memperhatikan. Di sisi lain, secara alamiah, anak kecil
terdorong oleh rasa ingin tahunya untuk meraih dan memegang
hiasan-hiasan tersebut. Karena perkembangan motorik halus belum
sempurna, benda-bendayang adan dalam pegangan tangan mudah terlepas
dan jatuh. Melihat hal ini, orang tua melarang dan bahkan
berteriak-teriak membatasi anak untuk menyelamatkan
benda-bendamahal tersebut. Tanpa disadanri, keterikatan orang tua
terhadap benda-bendatersebut berakibat pada pembatasan ruang gerak
anak. Sebelum mencapai usia 2 tahun, anak sedang mengalami
perkembangan motorik kasar dan halus melaui penjelajahannya atas
dunia di sekitarnya. Jika pada maa penjajahan ini anak merasa
dibatasi, dia akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan
motorik kasar danhalusnya dan juga koordinasi antara otak dan gerak
yang merupakan dasar bagi pengembangan kecerdasan gerak tubuh.
Mempunyai anak berusia di bawah 2 tahun tidak berarti rumah
harus menjadi semrawut dan tidak tertata. Kuncinya adanlah
prioritas orang tua selama proses peertumbuhan anak dan upaya orang
tua dalam membuat penataan rumah yang child-proof dan
child-friendly (tahan anak dan ramah anak). Anak perlu diberi ruang
dan kebebasan untuk menjelajahi rumahnya sendiri, sehingga penataan
rumah harus dibuat aman dan nyaman.
Bagaimana?
Jika memungkinkan, pilihlah meja yang bundanr atau setidaknya
dengan ujung-ujung yang tidak terlalu lancip dan tajam.
Hindanri meja atau perabotan lain yang terbuat danri kaca yang
mudah pecah.
Kaki meja dan kursi mesti cukup kokoh. Anak sedang belajar
merangkak dan berjalan seringkali membutuhkan pegangan pada
benda-bendadi sekitarnya.
Jauhkan saluran dan kabel-kabel listrik danri jangkuan anak.
Jika adan saluran listrik yang terletak pada posisi rendanh,
amankan dengan penutup plastik khusus.
Amankan tangga dengan penutup tangga baik di bagian bawah maupun
di atas.
Hiasan di atas meja harus berukuran cukup besar, sehingga tidak
mungkin tertelan oleh anak. Hindanri hiasan yang mudah pecah atau
bisa melukai anak.
Jika Anda menyukai hiasan-hiasan indanh dan kecil yang mudah
pecah, letakkan jauh di atas jangkauan anak (misalnya, di atas rak
yang cukup tinggi).
(8) Berikan kesempatan kepada anak untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sederhana untuk dirinya sendiri.
Mengapa?Ajarkan anak untuk membuka dan mengenakan pakaian,
celana dan sepatu sendiri. Kegiatan ini akan meningkatkan
perkembangan motorik halusnya. Anak perlu dilatih mandiri secara
perlahan untuk mengembangkan koordinasi antara syarat-syarat otak
dengan anggota-anggota tubuh.
Bagaimana? Ingatlah kepentingan dan kebutuhan anak ketika
berbelanja barang-barang keperluan anak seperti baju, sepatu dan
kaos kaki. Jangan hanya memperhatikan harga, mutu, dan keindahan
barang tersebut. Apakah barang-barang tersebut hanya memperpanjang
ketergantungan anak Anda kepada orang tua atau pengasuh? Carilah
barang-barang yang akan membantu Anda dalam menumbuhkan kemandirian
anak Anda.
Pilih sepatu (tanpa tali) dengan perekat yang bisa dibuka dan
ditutup dengan mudah. Pilih baju dengan bukaan di depan dan
kancing-kancing yang tidak terlalu kecil sehingga mudah diatasi
oleh tangan-tangan kecil dengan perkembangan motorik halus yang
belum sempurna.
Bantu anak melepas baju, celana, dan sepatu beberapa kali.
Setelah itu biarkan dia melakukannya sendiri.
Ketika anak mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan beri dia
pujian.
KECERDASAN VISUAL SPATIAL
(9) Biarkan anak berekplorasi pada waktu makan.
Mengapa?Banyak orang tua mengeluhkan persoalan sulit makan yang
dialami oleh anak-anak mereka. Yang tidak dipahami oleh beberapa
orang tua tersebut adanlah alasan penolakan dan pemberontakan anak
pada saat acara makan. Suatu kebiasaan keliru yang banyak dilakukan
pada masa pengasuhan anak di Indonesia adanlah pengekangan anak.
Sebagai contoh, pada saat makan, seringkali orang tua atau pengasuh
menggendong anak dalam selendang yang menutupi hampir seluruh
bagian tubuhnya kecuali kepala. Tujuannya adanlah mengikat tangan
si bayi agar tidak mengganggu dan melempar makanan. Kemudian orang
tua atau pengasuh menyuapkan makanan ke mulut bayi dan mengharapkan
bayi menerimanya dengan senang hati. Padahal sebetulnya anak
mempunyai kebutuhan untuk belajar dan berekplorasi mengenai
berbagai macam hal. Salah satu kebutuhan belajar ini adanlah
menyentuh dan merasakan makanan (tekstur, rasa, bau dsb) melalui
sarana panca indranya termasuk tangan dan mulut.
Di beberapa negara maju, semenjak bayi bisa duduk, orang tua
sudanh tidak lagi menyuapinya. Dia akan didudukkan di kursi bayinya
danmenjadi setara dengan anggota keluarga yang lain pada saat acara
makan. Makanan dan minumanbeserta perkakas makan yang memang khusus
untuk bayiakan diletakkan di hadanpannya. Dia akan mengambil
sesuatu danri mejanya, memasukkannya ke mulutnya, merasakanya,
menelannya atau memuntahkannya. Tentu saja sebagian wajah dan
tangannya akan belepotan makanan. Sesekali orang tua akan
mengatakan, Jangan! Jangan lemparkan sendok ke lantai.
Kadang-kadang orang tuanya mungkin merasa jengkel dengan kebandelan
anak itu tapi mereka tidak melepaskan hak anaknya untuk bisa
belajar makan sendiri dan hak untuk berpartisipasi dalam acara
makan bersama dengan anggota keluarga yang lainnya. Penampilan anak
ini tentunya sangat tidak rapi dibandingkan dengan anak-anak
Indonesia yang digendong dalam selandeng dandisuapi oleh pengasuh.
Namun seharusnya anak tidak kehilangan kemerdekaan dan proses
belajarnya demi kebutuhan fisik sesaat. Justru penolakan dan
pemberontakan anak bisa berakibat pada kesulitan makan pada anak
yang bisa berakibat pada kesulitan makan pada anak yang bisa
berlangsung sampai bertahun-tahun.
Bagaimana? Ketika bayi sudanh mulai bisa duduk, sediakan tempat
di meja makan.
Sediakan kursi bayi (biasanya adan sabuk pengaman dan meja
makan).
Biarkan dia memegang, menyentuh danmerasakan makanan
tersebut.
Ajar dia untuk memasukkan makanan tersebut ke mulutnya.
Ketika anak sudanh punya gigi, berikan finger foods yang bisa
dipegang oleh jari-jari kecilnya, misalnya potongan buah yang
lembut, biskuit dsb. Jaga agar tidak sampai tertelan.
Jika anak melakukan tindankan yang tidak Anda inginkan (misalnya
melempar-lempar makanan atau membanting piring), katakan Jangan
dengan mimik muka serius.
KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA
(10) Ajak anak Anda untuk mengamati benda-benda di sekitarnya
dan bentuk-bentuk.
Mengapa?
Kecerdasan logika matematika adanlah kemampuan untuk melihat,
memahami, dan mencari pola hubungan. Manusia mulai belajar
matematika dengan mencari-cari bentuk dan pola sejak usia yang
masih sangat didi dalam kehidupan. tAhapan pertama dalam
perkembangan kecerdasan logika matematika adanlah manipulasi dan
permainan dengan benda-bendakonkret di sekitar anak.
Bagaimana?
Ajak anak Anda bermain dengan benda-bendayang mempunyai berbagai
bentuk (segitiga, lingkaran, persegi, dan sebagainya) dan bermacam
warna. Anak bisa belajar membedankan bentuk benda-bendatersebut. Di
toko-toko, mainan yang mengajarkan bentuk-bentuk ini banyak dijual.
Jika Anda tidak bisa menemukan, Andapun bisa membuatnya sendiri
dengan styroform (gabus) yang dicat warna-warni (dengan cat yang
tidak beracun).
Ajak anak untukmengamati benda-bendadan melihat paralelnya.
Misalnya, matahari dan rodan berbentuk lingkaran, tanda lalu lintas
berbentuk segitiga, kue tar berbentuk lingkaran/persegi.
Buat variasi bentuk dalam menyajikan makanannya. Misalnya,
wortel/mentimun bisa dopotong untuk berbentuk lingkaran dan juga
persegi atau segitiga. Irisan roti juga bisa dibuat berbagai macam
bentuk. Tanyakan kepada anak Anda bentuk-bentuk apa yang Anda
sajikan saat itu.
( 11 ) Ajak anak Anda untuk melihat dan memahami pola
hubungan.
Mengapa?
Manusia mulai belajar matematika dengan mencari-cari bentuk dan
pola sejak usia yang masih sangat dini dalam kehidupan. Setelah
bila melakukan manipulasi dan permainan dengan benda-bendakonkret
di sekitarnya, anak akan beranjak mengamati pola-pola hubungan.
Bagaimana?
Sediakan permainan menyusun balok (building blocks) dan mainkan
bersama-sama. Anak akan menikmati bukan hanya menyusun dan
membangun tapi juga membongkarnya.
Ajak juga bermain puzzle yang sederhana dan sesuai dengan usia
anak.
KECERDASAN LINGUISTIK
( 12 ) Berkomunikasilah dengan bayi Anda.
Mengapa?
Memang bayi yang baru lahir tampaknya masih pasif dan belum
mengerti dunia sekitarnya. Kelihatannya bayi hanya bisa
mengungkapan diri melalui tangisan saja. Padahal sebetulnya, dalam
kediamannya, bayi tersebut menyerap banyak sekali dan juga belajar
banyak sekali. karena itu, orang tua atau pengasuh perlu secara
aktif mengajak anaknya berkomunikasi dengan kata-kata lembut atau
bahkan juga dengan lagu-lagu.
Bagaimana?
Berbicaralah dengan bayi Anda secara alamiah dan yakinkah diri
Anda sendiri bahwa bayi Anda bisa memahami apa yang Anda katakan.
Atau paling tidak, dia sedang menyerap danri lingkungan sekitar
sebelum waktunya nanti dia akan juga bisa berkata-kata.
Menyanyilah untuk bayi Anda. Anda tidak perlu mempunyai suara
seperti seorang soprano atau penyanyi top untuk bisa menyanyi bagi
bayi Anda. Yang terpenting bukanlah keindahan suara Anda melainkan
kontak fisik dan serapan suara (kata-kata, nadan, dan ketukan) yang
telah Anda lakukan untuk bayi Anda.
Panggil namanya dengan lemah lembut dan ceria. Usahakan terjadi
kontak mata.
( 13 ) Mulailah kebiasaan bercerita dan mendongeng sejak
dini.
Mengapa?
Orang tua tidak perlu menunggu sampai anak sudanh bisa membaca
dan berbicara lancar untuk membacakan cerita. Mungkin tampaknya
bayi yang masih kecil belum mengerti dan memahami cerita. Padahal
sebetulnya bayi sedang menerima input, menyerap apa yang terjadi di
sekitarnya dan memprosesnya. Kegiatan membacakan cerita ini justru
akan berguna bagi bayi kelak karena kegiatan ini menciptakan
lingkungan yang kaya yahapan penting bagi perkembangan kemampuan
anak untukmembaca dan berbicara.
Bagaimana?
Cari kursi yang nyaman (banyak ibu di negara Barat menyukai
kursi goyang) sebagai tempat bonding antara Anda dan bayi.
Pangkulah bayi Anda dan bacakan satu buku cerita.
Ketika membaca, usahakan intonasi suara menjadi menarik dan
hidup sesuai dengan isi cerita.
Usahakan terjadi kontak mata saat kegiatan membaca.
Sekali-sekali libatkan dia dengan memanggil namanya dan
berbicara dengannya mengenai cerita yang sedang Anda baca.
Kegiatan ini bisa dilaksanakan sambil memberikan ASI.
Kegiatan ini juga bisa dilaksanakan dengan melibatkan kakak si
bayi.
( 14 ) Bermainlah bersama anak Anda.
Mengapa?
Dunia anak adanlah dunia bermain. Anak belajar mengenai banyak
hal melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain bertujuan melatih
perkembangan kemampuan bahasa dan sosialisasi anak.
Bagaimana?
Ciptakan suasana gembira.
Nikmati kegiatan ini bersama anak Anda. Tersenyum dan
tertawalah.
Sering-seringlah mengajak anak berbicara agar dia mendanpat
kata-kata baru. Beritahu nama-nama bendan yang adan di
sekitarnya.
Dalam setiap kesempatan, manfaatkan apa saja di sekitar agar
perbendanharaan pengetahuan danpengalamam anak bertambah.
Tunjukkan dan peragakan hubungan sebab akibat danri suatu
kejadian untuk merangsang danya pikirnya. Misalnya, memasukkan
bendan dalam kaleng sambil menghitung satu, dua, tiga, dan
seterusnya. Kemudian tutup kaleng dan goyangkan kalengnya. Sekarang
katakan, Nah, sekarang tidak berbunyi lagi.
Bermainlah petak umpet. Tutuplah wajah Anda dengan selimut
selama beberapa detik dan bukalah sambil katakan, Ciluk Ba!
Selanjutnya tingkatkan permainan ini dengan pergi serta bersembunyi
di balik kursi atau dinding untuk waktu yang lebih lama.
KECERDASAN INTRAPERSONAL
( 15 ) Timanglah bayi Anda dengan lembut.
Mengapa?
Kecerdasan intrapersonal merupakan bagian penting danri proses
pendewasaan emosional. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
bonding atau kontak fisik dan emosional antara orang tua dananak
merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pertumbuhan anak.
Pada masa awal kehidupan seorang anak, orang tua perlu membangun
kedekatan emosional sebagai landasan bagi perkembangan emosional
anak di masa-masa mendantang.
Bagaimana?
Peluk dan dekaplah bayi dengan lembut.
Beberapa bayi perlu diredankan tangisnya dengan gendongan yang
berirama atau diiringi dengan musik.
Berikan sentuhan-sentuhan fisik, seperti ciuman dan belaian di
kening, pipi, kepala, tangan, dan kaki.
( 16 ) Berikan pujian, tepuk tangan, dan sorakan untuk setiap
keberhasilan kecil.
Mengapa?
Pada masa dini pertumbuhan, anak membutuhkan pengakuan dan
pengukuhan atas prestasi-prestasi kecil yang dia lakukan. Orang tua
sebaiknya memberi perhatian dengan jeli terhadap proses pertumbuhan
anak. Adan banyak prestasi kecil yang perlu diperhatikan dan
ditangkap selama proses pertumbuhan anak. Danri seorang bayi yang
tampaknya tidak berdanya dan secara total membutuhkan bantuan orang
lain untuk menjadi seorang anak berusia 2 tahun dengan berbagai
kelincahan dan kecerdasannya, adan suatu proses menakjubkan yang
bisa dinikmati baik oleh si anak maupun orang tua.
Rasa nikmat tersebut akan membuat proses pertumbuhan menjadi
menyenangkan. Melihat berbagai kemajuan yang ditunjukkan anak orang
tua perlu mengungkapkan rasa senangnya dan memberikan respon
positif. Reaksi positif yang anak danpatkan akan membuat anak mulai
mengembangkan kesadanran akan kemampuan dirinya. Selanjutnya
kesadanran diri yang positif ini akan membngun kecerdasan
intrapersonal anak.
Bagaimana?
Perhatikan hal-hal kecil dalam proses pertumbuhan bayi dan anak
(misalnya, kapan anak mulai bisa mengucapkan satu kata yang bisa
dimengerti, kapan dia mulai bisa merangkak, berdiri, mengucapkan
kata tertentu, dan pujilah keberhasilan tersebut.
Siapkan koleksi perbendanharaan pujian verbal maupun non-verbal.
Jangan menggunakan kata atau cara yang sama terus-menerus agar
setiap pujian menjadi bermakna bagi anak. Beberapa alternatif
pujian verbal:
Pintar kamu!
Hebat!
Bagus!
Super!
Sempurna!
Ya, begitu! Teruskan!
Mama suka itu!
Lebih baik danri kemarin!
Anak Mama luar biasa!
Papa bangga sama kamu!
Beberapa akternatif pujian non-verbal:
Tepuk tangan
Senyuman
Pelukan
Ciuman
Acungan ibu jari (atau dua ibu jari untuk prestasi yang lebih
besar)
Belaian di kepala
Tepukan di pundank
Buat kalender tahun pertama bayi dan catat setiap prestasi dan
keberhasilan kecilnya (misalnya, ketika dia tersenyum pertama
kalinya, mengucapkan kata pertama, merangkak, duduk, minum di gelas
dan sebagainya). Pada saat anak sudanh bisa membaca kelak, orang
tua dan anak bisa melihat kembali kalender ini dan menikmati
kenangan-kenangan manis. aNak akan merasa diperhatikan dan
bangga.
( 17 ) Ajak anak untuk melihat kegagalan sebagai proses menuju
keberhasilan.
Mengapa?
Kegagalan merupakan danri suatu proses pertumbuhan. Danlam
proses pertumbuhannya, seorang akan mengalami cukup banyak
kegagalan kecil maupun besar (misalnya, jatuh ketika belajar
merangkak, menjatuhkan bendanh yang dipegangnya, mengompul,
berbicara kurang lancar, dan sebagainya). Ungkapan klise kegagalan
adanlah keberasilan yang tertundan mengandung kebenaran.
Dalam konteks menumbuhkan kecerdasan anak, kegagalan merupakan
peluang untuk belajar dan mencuba lagi. Dengan demikian, anak akan
mencuba lagi mencari cara lain agar tidak menemui kegagalan yang
kedua kalinya. Proses mencari, akan melatih danya pikirnya. Dibalik
kegagalan adan berbagai hal yang bisa dijadikan pelajaran. Pertama,
kegagalan mengajarkan anak untuk merasa rendan hati dan menyadanri
keterbatasannya. Melalui kegagalan-kegagalan kecil, anak bisa
belajar untuk lebih berhati-hati dan memperhitungkan risiko.
Pengalaman kegagalan akan membuat anak mengembangkan kecerdasan
intrapersonal jika orang tua bisa mengarahkan dan mendanmpingi anak
dalam menghadanpi kegagalannya. Kedua, kegagalan anak akan
memberikan motivasi pada anak untuk berusaha lagi dengan lebih
baik. Ketiga, kegagalan menciptakan kesempatan bagi anak untuk
dicintai secara utuh dan apa danya. Jika orang tua bisa menerima
kegagalan anak sebagai bagian danri proses pertumbuhannya, anak
akan merasa diterima, dan dihargai, dan dicintai. Sebaiknya, adan
beberapa orang tua yang menuntut hanya keberasilan dan memberikan
reaksi negatif atas kegagalan anak. Dalam situasi ini, anak akan
merasa orang tuanya hanya mencintai keberasilan dan prestasinya
saja dan bukanlah dirinya.
Bagaimana?
Ketika anak mengalami kegagalan-kegagalan kecil (misalnya jatuh,
mengompol dan sebagainya), jangan memarahi atau membentaknya.
Hiburlah dan berikan semangat.
Jangan mencarikan kambing hitam untuk kegagalan anak. Beberapa
orang tua dan pengasuh suka menghibur anak secara keliru dengan
mengalikan perhatian anak (misalnya memukul meja ketika anak
terantuk dan jatuh, mengatakan Eh, tuh kodoknya lari, ayo jangan
menangis! Kebiasaan ini kurang baik karena menyesatkan dan tidak
mendidik anak untuk menghadanpi kegagalan dan belajar lebih
baik.
Siapkan koleksi perbendanharaan ungkapan penghiburan.
Ungkapan penghibiran verbal:
Tidak apa-apa! Ayo coba lagi!
Wah, kamu pasti sudanh capai. Kita coba lagi lain kali!
Oops, jatuh! Pasti sakit ya! Sini Mama cium kaki yang sakit!
Oops, pecah! Tidak apa-apa. Lain kali pegang hati-hati ya!
Ungkapan penghiburan non-verbal:
Pelikan
Ciuman
Senyuman empati
Belian di kepala
Tepukan di pundank
( 18 ) Jangan mengambil alih peran dan tanggung jawab anak.
Mengapa?
Sehubungan dengan kegagalan akan memberikan motivasi pada anak
untuk berusaha lagi dengan lebih baik, sebaiknya orang tua tidak
terlalu tergesa-gesa dan lansung membantu anak dalam mengatasi
kegagalannya. Jangan biasakan untuk mengabil alih tanggung jawab
anak. Ketika anak melakukan suatu kesalahan atau kekeliruan,
ambillah kesempatan ini sebagai suatu momen pembelajaran bagi anak.
Jangan mencarikan kambing hitam buat anak kita sendiri, jangan
memintakan maaf danri orang lain untuk anak kita. Sebaliknya,
danmpingilah anak kita untuk bisa menghadanpi kegagalannya dan
mengatasinya sendiri. Anda bisa menghibur anak yang merasa gusar,
takut, dan sedih karena melakukan kesalahan tapi tetap mintalah dia
untuk menghadanpi permasalahannya sendiri. Sebagai orang tua, kita
bisa mendukung dan mendanmpinginya tapi jangan sampai mengambil
alih permasalahan anak (ingat, kita tidak akan hidup selamanya
untuk bisa terus melakukan hal ini!). Anak perlu diberi kesempatan
untuk mengembangkan kesadanran dirinya bahwa dia bisa mengatasi
permasalahannya sendiri. Pengembangan kesadanran diri ini merupakan
bagian danri kecerdasan intrapersonal.
Bagaimana? Ketika anak jatuh pada saat belajar berdiri atau
berjalan, jangan lasung mengangkatnya. Amati sebentar dan lihat
apakah dia bisa bangun sendiri. Jika tampaknya dia bisa melakukan
itu, biarkan dia melakukannya sendiri.
Jika dia tidak bisa bangun sendiri atau terluka, baru Anda bisa
membantunya.
Ketika anak menjatukan suatu bendan danri pegangannya (jika
bendan tersebut bukan sesuatu yang bisa melukai seperti kaca atau
bendan panas), biarkan dia memungutnya sendiri dan mengembalikannya
pada tempat semula.
Jika anak merugikan orang lain (misalnya, merampas barang,
memukul atau menedang orang lain), beritahu dia dengan tenang bahwa
perbuatan tersebut tidak baik. kemudian suruh dia minta maaf pada
orang yang telah dirugikan dan berjanji tidak akan mengulangi
lagi.
KECERDASAN INTERPERSONAL
( 19 ) Mengenali anggota keluarga dan teman-teman.
Mengapa?Dunia anak akan terus meningkat mulai danri orang-orang
terdekat (ayah, ibu, pengasuh), anggota keluarga lain dan sanak
saudanra serta teman-teman. Seiring dengan itu, perkembangan
kecerdasan inerpersonal anak diawali dengan mengenali anggota
keluarga serta bersikap ramah (tersenyum danmau digendong) pada
orang yang sudanh sangat dikenal dan menolak orang yang belum
dikenali. Lingkungan sosial ini makin lama makin luas bergantung
pada sering tidaknya anak diberi kesempatan untuk mengenal
orang-orang di luar lingkaran keluarga.
Sikap orang tua sangat berpengaruh pada anak. Orang tua yang
gembira dan ramah bisa menularkan sikap positifnya itu pada anak.
Bayi akan mudah tersenyum dan gembira juga. Sebaliknya, sikap orang
tua yang tidak ramah dan penuh curiga akan membuat anak jadi merasa
takut juga pada orang lain.
Bagaimana?
Ajarkan anak untuk mengenali namanya sendiri. Panggilah dia
dengan namanya dan ajarkan dia untuk mengucapkan namanya
sendiri.
Ajarkan anak untuk mengenali dan memanggil anggota keluarga yang
lain. Ini papa. Pa-pa. Ketika dia sudanh berhasil mengucapkan itu,
berilah respon yang positif dan tunjukkan antusiasme Anda.
Lakukan juga dengan anggota keluarga yang lain.
Ketika bertemu dengan teman atau sanak keluarga, kenalkan anak
Anda dan sebut namanya. Hello, Dewi. Senang bertemu di sini. Ini
anak saya, Aditya. Aditya, ini Tante Dewi, teman sekolah mama
dulu.
Jika anak menunjukkan rasa takut dan malu untuk berkenalan
dengan orang lain, jangan paksakan dia untuk melakukan
tindankan-tindankan yang dia tidak merasa nyaman (misalnya,
berjabat tangan atau digendong teman tersebut). Anakpun butuh waktu
sebelum bisa merasa aman dan nyaman dengan orang yang belum dia
kenal.
( 20 ) Berpisah tanpa rasa cemas.Mengapa?
Perpisahan sekali-sekali dengan orang tua memberikan manfaat
buat perkembangan anak. Perpisahan bisa membantu anak untuk mandiri
dan berani. Anak akan merasa dirinya mampu tidak tergantung pada
orang tua. Selain itu, kesempatan ini juga akan memberikan
pengalaman kepada anak bahwa bersama orang lain (bukan orang tua)
bisa juga menyenangkan. Dengan kata lain, anak bisa meluaskan
lingkungan sosialnya, dan menumbuhkan kecerdasan
interpersonalnya.
Beberapa orang tua merasa tidak tega meninggalkan anaknya,
sehingga memutuskan untuk membohongi anak ketika harus pergi.
Beberapa orang tua sering meninggalkan anaknya dengan diam-diam.
Beberapa lainnya menyuruh pembantunya menyembunyikan anaknya supaya
tidak melihat kepergian orang tuanya. Semuanya itu dilakukan untuk
menghindanri anak merengek dan menangis. Padahal kebiasaan ini
berdampakkurang baik terhadap perkembangan kecerdasan interpersonal
anak. Perasaan dibohongi akan menjatuhkan kepercayaan anak terhadap
orang tuanya dan rasa aman dalam dirinya sendiri. padahal orang tua
adanlah figur pertama yang dikenal anak dalam interaksi sosialnya
dan dijadikan acuan dalam membina relasi dengan orang-orang lain di
kemudian hari. Sebaiknya, orang tua melaksanakan strategi-strategi
yang cerdik ketika berpisah dengan anak. Berpisah dengan orang yang
dikasihi memang bukan hal yang mudah buat anak. Sesuai dengan
tahapan perkembangan kognitif anak pada usia sebelum dua tahun, apa
yang tidak kelihatan di mata dianggap tidak adan atau menghilang.
Karena itu, orang tua perlu menyadanri keterbatasan ini dan
menyiapkan anak secara bijak. Permainan petak umpet memang sesuai
untuk anak pada tahapan perkembangan ini. Dalam permainan ini, anak
belajar bahwa apa yang hilang danri pandagan mata akan segera
kembali lagi. Jadi apa yang tidak kelihatan tidak berarti
hilang.
Bagaimana?
Jangan membohongi anak mengenai kepergian Anda.
Berikan kesempatan kepada anak untuk tidak selalu bersama dengan
orang tua.
Titipkan anak kepada orang yang betul-betul bisa dipercaya,
misalnya anggota keluarga yang lain, pengasuh, atau tetangga.
Katakan terus terang, misalkan Ibu dan Ayah harus pergi ke suatu
pertemuan. Rina tinggal di rumah dengan bibi, ya.
Sebutkan kapan Anda akan kembali pulang. Kata-kata yang
berhubungan dengan waktu seperti pukul 7 atau besok pergi masih
terlalu abstrak untuk anak usia dua tahun. Bantulah anak memberi
makna pada kata-kata tersebut dengan mengaitkannya dengan kegiatan
rutin sehari-hari. Katakan misalnya, Ibu dan Ayah akan pulang
kembali dan bermain dengan Rina sesudanh maghrib atau sesudanh Rina
bangun danri tidur siang.
Jika anak Anda merengek atau menangis, tetaplah tegas dengan
kepergian Anda namun pertahankan sikap lembut selama bepergian
Anda, misalnya Rina basa membantu bibi memberi makanan ikan. Tapi
jangan membiarkan anak melakukan pemerasan emosional dengan
mengijinkannya melakukan sesuatu yang biasanya tidak Anda
perolehkan.
KECERDASAN NATURALIS
(21) Ajak anak Anda bersahabat dengan alam.
Mengapa?
Alam menyimpan kekayaan luar biasa dalam menujang kehidupan
manusia. Manusia dibenarkan memanfaatkan alam untuk bertahan hidup
tapi manusia juga wajib memelihara alam yang telah memberinya
berbagai keuntungan dan kebaikan. Sejak dini, anak perlu belajar
untuk menghargai alam dan bukannya merusak alam. Agar bisa
bersahabat dengan alam, manusia perlu mengenali alam dengan lebih
baik.
Bagaimana?
Ajak anak Anda berjalan-jalan di sekitar rumah pada pagi hari.
Hirup udanra segar di paga hari dan gunakan kesempatan ini untuk
menghangatkan relasi dengan anak.
Beri anak Anda kesempatan untuk menyentuh dan memegang
bagian-bagian danri alam, misalnya danun, bunga, dan tumbuhan yang
tidak berbahaya, berduri, atau beracun.
KECERDASAN SPIRITUAL ATAU EKSISTENSIALIS
(22) Biarkan anak melihat Anda melakukan ritual-ritual danla
agama Anda.
Mengapa?
Orang tua adanlah contoh atau model yang paling ekfektif dalam
kehidupan rohani seorang anak. Sejak kecil anak perlu melihat
bagaimana orang tuanya menjalani kehidupan rohani dan agama mereka.
Orng tua yang mempunyai hubungan yang dekat pada Tuhan akan lebih
mudah membawa anak-anak mereka merasakan dan mengalami hal yang
sama. Sebaiknya, orang tua tidak bisa hanya memberikan introksi
pada anak untuk menjalani ibadanh-ibadanh dalam agama tanpa
memberikan contoh-contoh nyata. Orang tua sebaiknya tidak
menyerahkan secara pasrah pendidikan agama dan perkembangan rohani
anak mereka kepada institusi lain (sekolah, institusi keagamaan,
dan sebagainnya). Jadi orang tua mempunyai kuwajiban untuk
membimbing dan menutun anak mereka dalam menjalani relasi yang
pribadi dengan Tuhan.
Bagaimana? Biarkan anak melihat Anda berdoa / bersembayang,
membaca Kitab Suci, atau melakukan kegiatan-kegiatan ibadan dalam
agama Anda.
Ajak anak untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut
sesuai dengan kemampuan mereka. Anak bisa juga diajak untuk
mengucapkan doa sederhana.
Lakukan rutinitas doa dengan anak setiap hari.
KECERDASAN MUSIKAL
24 Ajak anak untuk merasakan berbagai bunyi dan getaran
disekitarnya.
Mengapa?
Disekitar kita, adan banyak sekali bunyi dan getaran yang bisa
kita rasakan dan alami jika saja kita mau berhenti sejenak dan
memperhatikannya. Mengajak anak untuk memperhatikan dan mengamati
hal ini akan membantu ia mengasah kepekaan terhadap berbagai
bunyi-bunyian dan getaran yang merupakan komponen-komponen
musik.
Bagaimana? Ajak nak untuk duduk diam sejenak.
Minta dia menutup mata dan mendengarkan bunyi dan merasakan
getaran di sekitarnya. Misalnya, getaran truk atau bus yang lewat,
detak jam di dinding, bunyi adzan atau lonceng gereja, bunyi bel
sepedan, dan sebagainya.
Anda juga bisa memintanya mendengarkan getaran dan bunyi dalam
tubuh Anda. Tempelkan kepalanga di danda Anda agar dia bisa
mendengarkan getaran dan detak jantung Anda. Atau tempelkan
kepalanya di perut Anda untuk mendnegarkan bunyi-bunyian dalam
perut.
25 Gunakan musik untuk membantu anak mengatasi berbagai perasaan
negatif.
Mengapa?Menurut berbagai penilitian, musik sangat ampuh dalam
membantu mengatasi berbagai perasaan negatif manusia. Pemilihan
musik yang tepat sangat penting.
Bagaimana? Simpanlah koleksi musik (kaset, VCD dan DVD),
termasuk musik instrumentalia. Ketika anak sedang sedih dan gundan,
hiburlah dia dan pahami perasaannya. Putarlah lagu yang sesuai
dengan suasana hatinya saat itu. Namun manusia tidak bisa berkubang
terus dalam kesedihan. Untuk membantunya mengatasi rasa sedih itu,
putarlah lagu dengan irama gembira. Khusus untuk anak-anak yang
hiperaktif, sering-seringlah memperdengarkan musik-musik lembut.26
Ajak anak untuk menikmati di radio atau di televisi.
Mengapa?Pada masa usia ini, kebanyakan anak masih belum terlalu
terpaku pada radio dan televisi. Orang tua bisa memanfaatkan radio
dan televisi untuk meningkatkan kecerdasan musikal anak.
Bagaimana? Pilih beberapa acara musik yang menarik di radio
maupun televisi, misalnya acara gerak dan lagu khusus untuk
anak.
Danmpingi anak dalam mendengarkan atau menonton televisi.
Ajak anak untuk ikut menyanyi dan menari bersama.
27 Ajak anak untuk menikmati suatu pertunjukan musik.
Mengapa? Apresiasi musik perlu dilakukan sejak dini. Di beberapa
kota besar, seringkali adan pertunjukan musik yang cukup bermutu.
Jenis musik bisa berbedadan kegemaran orang boleh saja berbedan.
Tapi yang penting, anak perlu diperkenalkan kepada musik dan diberi
kesempatan untuk menumbuhkan apresiasi terhadap musik.
Bagaimana?
Ketika anak sudanh mulai bisa duduk tenang, ajaklah dia
menghadiri konser musik yang berlangsung tidak terlalu lama. Jika
hal di atas tidak mungkin dilakukan, undang beberapa teman kerumah.
Buat acara musik bersama.28 Perkenalkan anak pada suatu alat
musik.
Mengapa?Anak juga bisa diajak untuk mulai memainkan alat musik
menjelang usia 4-5 tahun. Adan pilihan berbagai alat musik yang
bisa dimainkan oleh anak sesuai dengan kemampuan orang tua dan
ketersediaan alat.
Bagaimana? Beberapa alat musik yang bisa dimainkan anak pada
usia dini di antaranya adanlah harmonika, pianika, biola, drum
kecil, suling, dan tambourin.
Ketika memilih kelompok bermain dan taman kanak-kanak untuk
anak, tanyakan kegiatan musik apa yang mereka berikan. Apakah adan
kelompok paduan suara, drum band, tambourin dan sebagainya?
KECERDASAN GERAK TUBUH
29 Bermainlah bersama anak Anda.
Mengapa?Kadangkala anak membutuhkan orang tuanya bukan sebagai
orang tua, melainkan sebagai teman. Sekali-sekali bertindanklah
sebagai teman dan bermainlah. Nikmati kebersamaan bersama anak
Anda. Orang tua bisa mengarahkan kegiatan bermain ini untuk
meningkatkan kecerdasan gerak tubuh pada anak. Anak perlu melakukan
berbagai aktivitas fisik dan bermain sebanyak mungkin. Sebaiknya
orang tua mempunyai koleksi ide permainan yang bisa mengembangkan
kecerdansa gerak tubuh anak.
Bagaimana? Luangkan waktu bersama anak Anda. Bermain bersama
anak bisa menguras cukup banyak energi dan ini tidak mudah bagi
orang tua yang sudanh bekerja penuh seharian. Karena itu, orang tua
perlu taktis. Jika stamina Anda masih baik, anak akan menikmati
kegiatan-kegiatan fisik seperti berlari, melompat, bermain petak
umpet, dan sebagainya. Jika Anda sedang lelah, anak juga bisa
diajak menikmati permainan yang lebih tenang seperti kartu, balok,
monopoli, merangkai kata dan kalimat.
Pada masa ini, anak juga menikmati permainan imajinasi seperti
kereta-keretaan, rumah-rumahan. Untuk bermain kereta-keretaan, Anda
dan anak bisa menggunakan beberapa kursi yang dijejer. Jika Anda
sedang lelah, ambil peran sebagai masinis, sehingga Anda tidak akan
bergerak sebanyak penumpangnya. Untuk bermain rumah-rumahan,
jungkirkankursi dan tutupi dengan kain sprai.
Nikmati acara permainan ini. Tersenyum dan tertawalah bersama
anak Anda.
Beberapa permainan yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan
kecerdasan gerak tubuh:
Petak umpet
Kereta api
Ular-ularan
Rumah-rumahan (dua kursi dijungkir dan ditutupi sarung atau
sprai)
Kreasi tari spontan
Dramatisasi cerita atau dongeng
KECERDASAN VISUAL SPATIAL
30 Beri kesempatan ekspresi diri melalui gambar.
Mengapa?Kepribadian anak akan tercermin jelas ketika dia
menggambar dan mewarnai. Orang tua bisa membina pertumbuhan
kreatifitas anak melalui kegiatan menggambar. Kegiatan anak akan
melatih anak untuk menguasai bidang dua dimensi. Tentunya ukuran
kertas perlu disesuaikan dengan usia anak. Di atas kertas, anak
akan belajar dan memahami perspektif, proporsi, bentuk dan warna
yang merupakan bagian danri kecerdasan visual dan spatial.
Bagaimana? Ciptakan suasana kebebasan. Jangan mendikte anak
mengenai apa yang harus dia gambar, warna apa yang harus dia pakai.
Biarkan anak bereksperimen dengan krayon, spidol, cat warna atau
bahan-bahan lain. Biarkan pula anak bereksperimen dengan bentuk,
tema, serta warna. Suasana yang bebas, akan membatu anak merasa
aman dan tidak terancam. Dalam suasana seperti ini, kreatifitas dan
imajinasi akan berkembang dan tumbuh subur.
Hargai hasil kreasi anak. Beri pujian walaupun gambarnya tidak
sesuai dengan harapan Anda.
Pilih beberapa gambar terbaik. Pajang hasil kreasi anak di
beberapa tempat dirumah atau di tempat pekerjaan Anda.
31 Tumbuhkan kreatifitas melalui kegiatan menggunting, menempel,
dan menyobek.
Mengapa?Pada tahapan ini, anak sedang mengembangkan kemampuan
motorik halusnya. Kegaitan-kegiatan menggunting, menempel, dan
menyobek melatih otot-otot jari dan tangan anak. Selain itu,
kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada anak untuk membangun
dan mencipta. Anak bisa belajar berbagai bentuk geometris seperti
lingkaran, kotak, segitiga, bintang dan sebagainya. Mempelajari
bentuk-bentuk geometris dalam aktivis bermain akan sangat membantu
dalam menumbuhkankecerdasan visual dan spatial anak.
Bagaimana? Sediakan gunting yang sesuai untuk anak (ujung tidak
langcip dan adan gunting khusus untuk anak kidanl) serta
kertas-kertas (warna-warni, koran bekas dan sebagainya).
Gambar dan guntinglah berbagai bentuk geometris pada kertas
warna-warni. Jika anak Anda butuh bantuan, Anda bisa
menggambarkannya dan meminta dia yang menggunting.
Biarkan dia menyobek koran bekas. Anak menikmati sensasi suara
dan sentuhan pada kegaiatan menyobek ini.
Ajaklah anak membuat mozaik danri guntingan dan sobekan
kertas-kertas itu. mozaik ini bisa dipakai untuk berbagai bendan
fungsional seperti alas piring, pigura foto, tas, dan
sebagainya.
KECERDANSA LOGIKA MATEMATIKA
32 Tumbuhkan kreatifitas melalui kegiatan seni tiga dimensi.
Mengapa? Beberapa contoh seni tiga dimensi adanlah kotak,
pahatan, patung. Seperti pada kegiatan menggambar dan menggunting
dan menempel, kegiatan ini melatih otot-otot jari dan tangan anak.
Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada anak
untuk membangun dan mencipta bentuk dan ruang.
Bagaimana? Buatlah adonan tepung (Playdough) yang bisa digunakan
sebagai bahan untuk dibentuk sebagai seni tiga dimensi.
Resep playdough:
a. Campur dalam mangkok besar:
1 cangkir tepung terigu
1 .5 cangkir tepung kanji
1 cangkir air
b. Masak sampai mendidih di panci:
4 cangkir air
1 cangkir garam
c. Pelan-pelan tuangkan air mendidih kedalam mangkok sampai
tercampur dengan rata. Kemudian masukkan campuran ini ke dalam
panci dan masak dengan api kecil. Aduk-aduk sampai mengental dan
kaku. Waktu memasak: 10-15 menit.
d. Dinginkan
e. Masuk dan aduklah 4 sampai 5 cangkir tepung terigu sampai
mencapai konsestensi adonan. Jika perlu, gunakan lebih banyak
tepung terigu.
f. Bungkus adonan ini dalam kantong plastik dan simpandi kulkas.
Keluarkan dan biarkan dalam temperatus ruang sebelum dipakai. Jika
terlalu lengket, tambahkan tepung terigu. Bagi dalam 15 sampai 20
gumpalan.
g. Anda juga bisa membuat adonan dalam beberapa warna. Campurlan
pewarna makanan kedalam air yang akan di campur dengan tepung.
Adonan siap dibentuk menjadi apa saja (boneka, hewan, bintang,
lingkaran, bakso, bakmi, dan sebagainya).
Bila perlu, buat cetakan atau beli catakan kue kering dalam
berbagai bentuk.
116