Top Banner

of 20

Cara MengaCara Mengambil Foto Bagus Menggunakan DSLRmbil Foto Bagus Menggunakan DSLR.docx

Oct 09, 2015

Download

Documents

Yuri Pramono

Cara Mengambil Foto Bagus Menggunakan DSLR
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Cara Mengambil Foto Bagus Menggunakan DSLR|Top tips untuk membantu Anda menemukan gambar yang sempurna dengan menggunakan kamera digital SLR.

Perhatikan Beberapa Langkah disini tetang Bagaimana "Cara Mengambil Foto Bagus Menggunakan DSLR.

1. Pastikan lensa kamera Anda bersih.Jika Anda menggunakan Digital SLR, Anda juga perlu memastikan bahwa sensor bersih, Hal ini mudah dilakukan dan akan menghindari gambar Anda memiliki apapun titik yang tidak diinginkan.

2. Baca manual kamera Anda. Baca manual kamera Anda.Baca manual kamera Anda. Kedengarannya membosankan, tetapi 1-2 jam dengan manual dan kamera di tangan akan menjamin bahwa Anda akan belajar untuk memahami dengan cepat. Semakin cepat Anda dapat beroperasi dalam mode manual penuh lebih baik. Ini adalah satu-satunya cara untuk mulai mendorong kemampuan fotografi Anda.

3. Dapatkan subjek Anda di tempat yang tepat.Jika Anda menembak potret atau sekelompok orang, Pastikan tidak ada yang tumbuh keluar dari kepala mereka dan jika Anda ingin menampilkan latar belakang Anda kemudian melakukannya. Meminta Anda subjek (s) untuk bergerak maju atau mundur dan membidik Anda dengan subjek Anda dibingkai keras ke kiri atau kanan dapat bekerja dengan sangat baik. Jangan malu-malu untuk memindahkan subjek Anda (s) di sekitar, itu adalah cara terbaik untuk belajar.

4.Framing/Pembingkaian.Lihatlah gambar di majalah, menonton film dan melihat bagaimana mereka dibingkai. Anda perlu untuk memungkinkan cukup ruang kepala, tapi tidak terlalu banyak bijak lain gambar dapat terlihat canggung. Jangan memotong setengah tangan atau bagian kepala mereka. Cobalah untuk tidak menempatkan orang secara langsung di tengah frame. Hal terbaik yang pernah diajarkan adalah 'Jika terlihat baik, itu baik!

5. Dapatkan pencahayaan yang tepat.Pencahayaan sangat penting dan membantu mengatur suasana hati. Sementara menggunakan flash unit tambahan bisa menjadi maju sedikit, tambahkan pengaturan flash internal Anda ke tingkat yang benar untuk lingkungan pencahayaan, Hal ini membuat Perbedaan besar. namun jika Anda memiliki DSLR, dapatkan flash eksternal dan percobaan menggunakan itu dari kamera.

6. Kontrol eksposur.Mampu mengendalikan eksposur dan kecepatan rana secara manual akan berarti bahwa Anda dapat mengekspos apa yang Anda ingin.

7. Memahami Depth of Field.Belajar dasar-dasar kedalaman lapangan (DOF) dan bagaimana paparan (F Berhenti), kenaikan atau penurunan apa yang ada dalam fokus akan memperluas kreativitas Anda pada akhir.

8. Memiliki kamera ke tangan.Fotografi adalah semua tentang menangkap momen dan saat hanya berlangsung sesaat, untuk itu anda perlu mempersiapkan beberpa kamera cadangan kalau diperlukan.

9. Pencahayaan.Jika Anda menembak di siang hari dan ingin gambar terbaik, kemudian menggunakan matahari untuk keuntungan Anda. Fotografi backlit dapat terlihat fantastis, dan sangat membantu untuk memisahkan subjek Anda dari latar belakang dan dapat memberikan citra yang lebih 3D. Anda akan terkejut betapa efektifnya metode ini dan akan secara dramatis mengangkat bayang-bayang dari wajah subjek Anda dan meningkatkan gambar Anda.

10. Cobalah untuk menggunakan lensa prime.Dengan ini, tidak berarti pergi dan membeli lensa panjang fokus tetap mahal, hanya mengatur lensa kamera Anda zoom sekitar 50mm, Jangan selalu menembak dari berdiri, hanya karena ini adalah yang paling nyaman.

11. Jangan takut untuk menembak vertikal.Karena sebenarnya, Vertikal dapat benar-benar sesuai gambar tertentu, terutama potret. Mencobanya adalah cara yang tepat.

12. Jika Anda mengambil gambar dari orang yang Anda tidak tahu, maka pastikan Anda tersenyum! Kedengarannya sederhana, tapi orang-orang selalu menghargainya.

Demikian Pembahasan tentang bagaimana "Cara Mengambil Foto Bagus Menggunakan DSLR.

Semoga Bermanfaat.

Teknik Dasar Menggunakan DSLRPublishedFebruary 15, 2014Untuk menghasilkan gambar yang berkualitas dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus menguasai paling tidak teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Teknik-teknik dasar tersebut adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang seimbang dan fokus yangtajam.Untuk melatih itu semua tentu diperlukan jam terbang yang tinggi dalam memotret, karena insting/kepekaan kita akan semakin terasah, apalagi terkait dengan komposisi gambar seorang fotografer harus mempunyai naluri seni yang tinggi agar menghasilkan gambar tajam dan sebuah gambar yang bisa bercerita.Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan bagus(dari sononya bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik juga dimana fotografer mampu menemukan titik yang terbaik.Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan kapanpun, baik siang, malam atau petang dengan mempertimbangkan pencahayaan, kondisi tempat pemotretan dan menguasai penggunaan berbagai aksesori kamera untuk mendapatkan gambar yang kita inginkan.Setiap kamera pasti memiliki karakteristik sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali bagi seorang fotografer menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki. Disinilah pentingnya peran buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya terdapat cara pemasangan komponen, cara merawat kamera serta cara mengoperasikannya.Berikut ini adalah teknik pengaturan kamera yang wajib kita kuasai:1. White BalanceUntuk melakukan pengaturan white balance kita memerlukan benda berwarna putih, bisa menggunakan kertas, baju ataupun dinding. Anggap saja kita menggunakan kertas maka caranya adalah menempatkan kertas pada bidang tertentu, gunakan pencahayaan yang sedang (tidak kurang atau kelebihan), gunakan manual fokus dan usahakan seluruh frame foto terisi dengan kertas tersebut. Pengaturan white balance bisa dengan menggunakan skala kelvin atau dengan gambar-gambar untuk menyatakan suhu pencahayaan ruangan seperti cloudy, tungsteen, white flourescent dll. Nah, gambar yang kita ambil tadi merupakan patokan untuk mengoreksi white balance untuk mendapatkan ketajaman gambar sesuai dengan suhu ruangan.Berikut adalah tabel Skala Kelvin

Skala KelvinDari Skala Kelvin diatas menunjukkan bahwa 1.000 kelvin berwarna merah dan 10.000kelvin berwarna langit biru, hal ini menunjukkan bahwa apabila settingan kelvin kita terlalu tinggi akan berwarna kekuningan, dan apabila settingan kelvin kita terlalu rendah akan berwarna kebiruan. Aturlah skala kelvin sesuai gambar diatas, hasil foto haruslah tampak netral, yakni tidak kekuningan atau kebiruan.2. Fokus

fokus lensaPengaturan fokus secara manual dapat dilakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan cara memutar ring fokus pada lensa. Gunakan mode auto apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis untuk menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar yang berkaitan dengan jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas) 2. Long Shot (pandangan lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari lutut sampai kepala) 4. Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium Close Up(Objek manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close Up(Hidung / mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat jelas.3. Diafragma

pengaturan apertureDiafragma disimbolkan dengan f yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Angka f yang kecil(bukaan besar) akan menyebabkan Depth of Field(DOF) / area tajam lebar meliputi objek utama dan background akan nampak jelas, sedangkan semakin besar pengaturan f(bukaan kecil) Depth of Fieldnya akan sempit yakni objek didepan jelas, sedangkan objek dibelakang/backgorund buram. Ukuran f sendiri terdiri dari f/1,4(yang terkecil) hingga f/16(yang terbesar). Diaframa termasuk 1 dari 3 komponen eksposur yang sangat bermanfaat mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa.4. Shutter Speed

shutter speed cepatShutter speed adalah pengaturan kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka satuannya misal 1/1000 makaa semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/ jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih banyak.Untuk membekukan objekbergerak misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin besar pula satuan shutter speednya. Set pengaturan shutter Speed diatas 1/250 untuk membekukan aksi (seperti gambar disamping) , serta gunakan shutter speed dibawah 1/25 untuk memburamkan objek seperti air yang sedang jatuh/air terjun.

Tehnik Fotografi Slow SppedUntuk menghasilkan foto sesuai gambar disamping dibutuhkan settingan shutter speed yang rendah, hal ini akan memperbanyak cahaya yang masuk yang sangat berguna apabila dilakukan dimalam hari. Pada shutter speed yang rendah diperlukan bantuan Camera stand(monopod/tripod), agar mampu meredam goyangan dan gambar yang dihasilkan tidak kabur. Lebih baik lagi apabila menggunakan shutter release / aksesori kamera untuk menggantikan peran tangan kanan dalam menekan tombol shutter. Alat ini juga bisa dikendalikan dari jarak jauh sehingga gambar yang dihasilkan akan lebih tajam.5. ISO

ISO merupakan tingkat kesensitifan sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera . Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise, sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula noisenya. Kita harus menemukan setting ISO yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat cahaya benar benar minim. Agar gambar yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.http://askthephotographer.com/2014/02/15/teknik-dasar-menggunakan-dslr/

10 Cara mendapatkan foto yang tajam detail Kamera DSLRAdvertisementTips Cara mendapatkan Hasil foto yang tajam dan detail pada kamera DSLR untuk pemula. Salam Jeprat jepret untuk anda semua yang suka fotografi, khususnya yang baru belajar seni berfoto ria. Memotret memang mengasyikkan kenapa bisa mengasyikan karena dengan satu obyek gambar yang sama mampu menghaslkan karya yang berbeda dan banyak sekali. 1 obyek saja bisa di eksplorasi berbagai kreasi seni foto yang indah. Nah saat ini pecinta fotografi nampak sekali perkembanganya sangat pesat di indonesia, disamping karena memfoto itu mengasyika saat ini karaya mereka bisa diperjualkan dengan harga yang cukup tinggi dan bisa menjadi profesi selain juga hobi.

oke langsung masuk saja ke pembahasanTips Cara mendapatkan Hasil foto yang tajam dan detail pada kamera DSLR untuk pemula.Kadang kadag bagi newbie seperti saya masih bingung cara mendapatkan foto yang tajam dan detail den agan kamera dslr, untuk permulaan kita masih asyik dengan format automode yang diberikan oleh pabrikan namun tidak apa apa namanya belajar harus dari nol. jangan takut salah jangan takut rusak kamera anda ya kalau selama pemakaian kita bisa mendapatkan pengalaman yang berharga kenapa tidak betul buka. Bagi pemula tentunya kita masih bingung fungsi masing masing fitur seperti Shutter speed, Aparture

10. Tips Cara mendapatkan Hasil foto yang tajam pada kamera DSLR untuk pemula

1. Gunakan ISO yang Sekecil MungkinISO adalah salah satu faktor penting untuk mendapatkan hasil foto yang tajam dan detail. Pengaruh ISO ini adalah jika ISO terlalu besar maka akan menghasilkan noise yang banyak akibatnya foto tidak tajam. Sebenarnya ISO yang semakin besar akan mempercepat Shutter speed, namun jika terlalu tinggi akan menyebabkan noise. ISO merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan untuk mendapatkan exposure yang tepat. Namun untuk mendapatkan foto yang tajam, gunakanlah ISO sekecil mungkin.

2. Pilih Shutter Speed yang TepatSeperti yang ane beritahukan sebelumnya selain ISO, kecepatan rana/shutter speed juga memiliki peranan penting. Pilih kecepatan rana yang tepat untuk mendapatkan hasil foto yang tajam. Semakin cepat shutter speed, maka semakin besar harapan untuk menghindari foto yang blur. Perlu Anda ketahui, untuk menentukan shutter speed agar memperoleh foto yang tajam ada sedikit aturan. Gunakan shutter speed di atas angka focal lenght atau panjang maksimal lensa. Misal lensa 70-200mm, gunakan speed minimal 1/250 untuk menghindari goyangan dan mendapatkan foto yang tajam.3. Maksimalkan Sweet Spot LensaSweet spot adalah aperture terntentu dimana lensa mampu menghasilkan ketajaman foto yang maksimal. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture terlebar lensa. Misal lensa Nikon Af-s 35mm F1.8, sweet spot lensa tersebut pada F2.2. Contoh pada lensa 18-55mm memiliki Aperture terlebar F3.5 untuk mendapatkan ketajaman foto minimal atur ke F5.6.4. Pilih Aperture yang TepatSeperti yang sudah kami sebutkan di atas, Aperture memiliki peranan penting untuk mendapatkan foto yang tajam. Karena Aperture memiliki peranan terhadap kedalaman fokus atau disebut sebagai Depth of Field. Intinya Aperture dengan F angka besar foto Anda akan tajam dari depan (foreground) sampai belakang (background), sebaliknya F kecil akan semakin sedikit area tajam foto. Kombinasikan shutter speed untuk mendapatkan hasil exposure yang tepat.5. Fokus yang TepatPada sebagian orang ada yang tidak mempercayai fitur auto fokus pada kamera/lensa. Bahkan tidak sedikit memilih manual fokus untuk mendapatkan foto yang tajam. Apapun caranya, manfaatkan fokus yang tepat untuk mendapatkan foto yang tajam.6. Gunakan Fitur Image StabilisationDalam kamera Canon disebut IS, untuk kamera Nikon disebut VR. Dengan fitur Image Stabilisation pada lensa atau kamera dapat membantu memaksimalkan kestabilan dari pergerakan kamera/lensa saat memotret.7. Gunakan Tripod/Monopodsaat Anda memotret dengan Aperture kecil atau diafragma dengan angka besar misal F22, penggunaan tripod/monopod sangat membantu dalam mengatasi kamera yang goyang pada saat memotret meskipun penggunaanya tidak praktis akan tetapi foto yang dihasilkan lebih tajam dan lebih bagus.8. Pastikan Kamera dan Lensa BersihSetiap selesai menggunakan kamera apalagi digunakan diruangan terbuka, jangan lupa bersihkan peralatan kamera seperti lensa dan sensor kamera dari noda, debu dan kotoran karena hal tersebut akan mempengaruhi hasil foto seperti menimbulkan bercak pada foto. Baca juga tips merawat kamera.9. Pegang Kamera Dengan TepatFoto blur selain tidak tepatnya menentukan shutter speed, posisi memegang kamera juga memiliki peranan. Selain menggunakan tripod/monopod, cara praktis lainnya adalah memegang kamera dengan benar

10. Gunakan Burst ModeApa itu Burst mode ? yaitu mode pengambilan gambar dengan menghasilkan 10 gambar sekali jepret. jadi anda bisa menghasilkan banyak gambar sehingga anda bisa memilih yang mana yang paling tajam dan detail.

Demikian informasi terupdate yang dapat kami sampaikan kepada ada semua pecinta fotografi mengenai Tips Cara mendapatkan Hasil foto yang tajam pada kamera DSLR untuk pemula.Semoga informasi yang telah kami sampaikan diatas dapat bermanfaat untuk anda semua khususnya yang sedagn mencari cara mendapatka foto yang jelas dan tajam dengan kamera DSLR. Sekian dan terimakasih.- See more at: http://www.hargacamerabaru.com/2014/01/10-cara-mendapatkan-foto-yang-tajam.html#sthash.wadS1W07.dpuf

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLRKamera DSLR kini semakin trend dikalangan masyarakat, berbagai produsen kini meluncurkan kamera DSLR terbaru, selain dilengkapi dengan berbagai fitur, kamera DSLR menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang kita inginkan jika kita mengetahui cara menggunakannya.

Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama menggunakan kamera DSLR.

Pertama sekali yang harus diperhatikan adalah pastikan kamera sudah dalam keadaan siap untuk digunakan, cek baterai, cek memory, dll. Setelah anda rasa kamera siap digunakan, selanjutnya kita coba mensetting kamera terlebih dahulu, setting kamera ke mode AV ( aperture Value) yaitu hanya merubah besarnya bukaan diagfragma sehingga Shutter Speed sudah otomatis di set oleh kamera tersebut.

Lalu, Bukaan terbaik / ketajaman terbaik ada di bukaan F/8.0 jika DOF (depth of field) lebih panjang bisa memakai bukaan F/14 (tidak disarankan jika memakai F/16 keatas, memang semua terlihat focus tetapi ketajaman sudah berkurang sehingga hasil kurang maksimal). Selanjutnya kita pastikan memakai ISO 100 ( semakin rendah semakin baik) jika cahaya kurang dan shutter speednya kurang (shutter speed lebih baik diatas 1/60 agar tidak shake) bisa dinaikan ISO nya. Lalu yang terakhir lebih baik gunakan lensa wide seperti 18-55mm dan 17-85mm.

Setelah melakukan settingan, pastikan tempat dimana yang baik untuk memotret, dan dalam penentuan tempat pemotretan harus di pastikan baik-baik juga karena akan berpengaruh pada hasil foto yang akan diambil. Untuk arah cahaya matahari, lebih baik memotret jangan mengarah berlawanan, akan lebih baik membelakangi matahari (karena kita membutuhkan cahaya matahari untuk pencahayaan).

Memotret lebih baik pada pagi dan sore hari, karena kalau siang hari, cahaya matahari terlalu tajam (biasanya langit putih dan tidak menarik). Pilih background yang baik dan indah (pilih sesuka hati). Dan carilah angle terbaik, bisa dikatakan ada low angle, mid angle, high angle. Ketiga angle tersebut memberikan perbedaan pada hasil gambar yang sangat berarti.

Bila ingin memotret wajah, perhatikan latar belakang, hindari latar belakang yang berwarna warni atau gambar yang semrawut, yang menyebabkan kurang jelas (bisa jadi justru latar belakang yang menjadi menonjol). Jadi, berusahalah untuk menghidarinya. Jika anda sudah mencoba dengan teknik dasar, dan cobalah bereksperimen dengan teknik dasar lainnya.

Menggunakan Kamera DSLR dengan teknik Panning, yang merupakan dengn menggerakan kamera kearah gerakan objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya latar belakang kabur, akan tetapi gambar subjek sangat jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada kecepatan atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasil akan blur (kabur).

Menggunakan kamera SDLR dengan teknik slowspeedadalah jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya gambar akan tampak kabur, seakan akan disapu, namun latar belakang jelas. Efek ini terkadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.

Menggunakan kamera DSLR dengan menggunakan teknik freezeyaitu speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergeraan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang harus kita gunakan. Dengan beberapa teknik dasar menggunakan kamera DSLR ini, semoga dapat membantu anda dalam bereksperimen untuk menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang diinginkan, semoga bermanfaat dan selamat

Pakai mode manual (M). Disitu anda bisa atur sendiri semua (ISO, speed) sesuai keinginan anda. ISO adalah pencahayaan, speed ya speed, kecepatan kamera anda dalam nge-capture sesuatu.

Tapi kalau masih ga ngerti apa2, coba pakai Auto aja, ga papa. Biar kamera yang atur sendiri, anda tinggal klik. Lama2 kalau uda mulai biasa sama kamera anda, coba main2 pakai P (anda bisa atur ISO), A (anda bisa atur aperture), S (anda bisa atur speed) dan lain sebagainya.

Jangan foto itu2 aja. Coba foto dengan sudut2 yang berbeda untuk melihat sudut apa yang paling cocok untuk benda tersebut atau sudut mana yang menonjolkan bagian apa. Coba juga main2 dengan speed, coba speed yang lumayan slow (2" contohnya) atau sangat cepat (1/700? tapi kemungkinan kamera anda bisa lebih cepat lagi) dan liat apa perbedaannya. semakin cepat shutter, semakin besar ISO yang dibutuhkan. coba di experiment ISO berapa yang paling cocok untuk speed apa dalan kondisi apa.

Lens. Kamera murahan bekas kalau lens-nya oke hasil fotonya pasti bagus, setidaknya untuk ukuran kamera murahan. Pilih lens yang anda suka dan bisa sering pake. Fix (50mm, 28, 85, 200 etc) zoom (18-200, 16-85, 55-200) atau kit lens (biasanya 18-55) yang dapet dari kamera langsung sudah cukup? masih banyak pilihan yang lain yang bisa anda cari sendiri.

Fix lenses aperture (f/) nya besar (f/1.2, f/1.8, f/2 etc) sementara zoom bervariasi (kalo ga salah 18-55 f/3.5 - 5.6).

Post processing. Photoshop yang paling terkenal. Kalau ga punya dan ga mau bayar mahal (saya uda dapet photoshop dari awal beli laptop tapi kalo ga salah satunya $600!????!!!?? apa itu mahal buanget) bisa download (GIMP - mirip photoshop dan gratis tapi ga bisa baca action/curve photoshop, Photoscape, paint tool sai etc) atau online (picknick? picnic? picknic? lupa tapi itu bagus) atau beli Photoshop element yang lebih murah dari Phtoshop beneran tapi tentu saja ga selengkap tapi bagi saya sih oke2 aja karena saya cuma student dan element biasanya uda dikasih di laptop sekolah.

Tapi pada dasarnya belajar aja terus. Cliche, tapi ampuh. Practise practise practise dan tanpa disadari anda uda improve dari orang norak punya dslr ga kepakai sampai tiba2 uda jago dan ngerti.

semoga beruntung.

Cara Setting Kamera DSLR

Sedikit pengetahuan tentang setting dan pemakaian yang tepat, kamera digital anda akan mampu menghasilkan foto yang lebih indah dibandingkan dengan menggunakan metode auto atau asal jeprat-jepret tanpa menggunakan settingnya, sepertinya akan sangat disayangkan. Kalau kamera anda dilengkapi dengan setting manual, sebaiknya anda mulai membiasakan diri untuk memanfaatkan mode tersebut demi memperoleh tampilan foto yang lebih indah dari biasanya.Kamera digital itu punya dua sisi yang saling berlawanan. Di satu sisi, kamera digital menawarkan banyak kemudahan, namun disisi lain, kamera digital juga menawarkan berbagai fitur canggih yang rumit dan sulit untuk dipahami. Meski cukup rumit, namun, bukan berarti fitur-fitur tersebut tidak bisa dipelajari dan jika kita tahu cara menggunakannya dengan efektif, maka fitur-fitur tersebut akan sangat membantu untuk menghasilkan photo-photo yang luar biasa.

Banyak pengguna kamera digital yang masih enggan dan takut untuk menggunakan kameranya dengan mode manual. Hal ini mungkin disebabkan begitu banyaknya pilihan menu, padahal jika anda mengerti akan hal ini maka hasil foto anda akan terlihat berbeda.Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh kebanyakan orang adalah mengatur setting exposure yang tepat untuk menghasilkan tampilan foto yang indah, terutama foto pemandangan/landscape.

Shutter Speed(S atau TV)

Merupakan ukuran atau kecepatan bukaan pengatur cahaya kamera. Semakin lama bukaan cahayanya, semakin banyak cahaya yang diterima sensor untuk menerangi subjek. Oleh karena itu exposure sangat berperan dalam fotografi.Umumnya shutter speed terdiri dari urutan angka 1, 2,4,8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000 dan seterusnya. Kecepatan bukaan cahaya adalah 1 per ukuran ISO Speed. Misalnya ukuran ISO Speed 2 berarti cahaya membuka selama detik, ISO Speed 4 berarti cahaya membuka selama detik, begitu juga seterusnya. Untuk kecepatan diatas 1 detik digunakan tanda (tanda petik dua), sebagai contoh, 1 berarti 1 detik. ISO Speed mempengaruhi cahaya yang masuk. Semakin cepat bukaan cahayanya, semakin sedikit cahaya yang masuk.Shutter Speed yang cepat ideal digunakan untuk memotret subjek yang bergerak atau mengabadikan suasana olahraga. Pada kecepatan 1/500 per detik, shutter akan menangkap apa yang terlihat sekama rentang waktu tersebut.Untuk mengabadikan pemandangan di malam hari (night shot) atau suasana yang agak gelap, anda perlu memperlambat shutter speed agar sensor lebih banyak menangkap cahaya untuk menerangi subjek. Untuk menghasilkan gambar yang indah saat menggunakan shutter speed yang rendah, diperlukan treepost atau alat lain untuk menyangga kamera. Sebab, jika tangan anda goyang, hasil foto akan tampak kabur atau tidak fokus.

Aperture(A atau AV)

Jika shutter speed menentukan lamanya bukaan shutter, maka ukuran aperture (diafragma) menentukan jumlah cahaya yang masuk. Besarnya diameter terbukanya diafragma akan membuat cahaya yang masuk menjadi lebih banyak, sehingga exposure cahaya bertambah, demikian pula sebaliknya.Aperture juga menentukan ketajaman fokus (depth of field) dari semua background objek dalam gambar. Dengan cara ini anda dapat menentukan apakah anda ingin mengambil fokus pada satu objek saja, atau ingin menyertakan background yang sama jelasnya dengan subjek utama. Semakin kecil ukuran aperture maka semakin besar depth of field yang anda dapatkan. Ukuran aperture yang kecil sesuai untuk mengambil foto pemandangan atau tempat yang luas meski membutuhkan depth of field yang besar. Namun jika anda merasa terganggu dengan background subjek sebaiknya set ukuran aperture menjadi lebih besar. Dalam kamera, angka yang yang digunakan untuk menentukan ukuran aperture dilambangkan dengan f-stop (factorable stop). Semakin besar angka f-stop, semakin kecil ukuran aperturenya. Jadi angka f8.0 akan mengindikasikan ukuran aperture yang lebih kecil dari f2.0.Kualitas Exposure (EV)Kamera digital merupakan teknologi pintar yang dapat membantu anda memperoleh foto dengan komposisi yang sempurna. Untuk itu ada tiga metode bantuan yang ada pada kamera digital prosumer:Histogram: tool ini banyak digunakan oleh fotografer amatir. Histogram adalah grafik yang membantu anda mengetahui pencahayaan (brightness) gambar yang tertangkap oleh kamera. Bagian kiri grafik ditujukan untuk jumlah pixel gelap dan bagian kanan untuk pixel terang. Jadi jika grafik terlihat. Jika grafik terlihat lebih tinggi di bagian kiri, foto yang anda ambil terlalu gelap (under-exposed) dan jika grafik terlihat lebih tinggi di bagian kanan maka foto yang anda ambil terlalu terang (over-exposed). Untuk mendapatkan pencahayaan atau exposure yang tepat, histogram harus terlihat lebih tinggi di bagian tengah. Note: anda tidak perlu melihat histogram ini secara terus-menerus. Experiment bisa membantu anda mendapatkan setting exposure yang tepat untuk hasil foto yang sempurna.Exposure Compensation: jika ada area tertentu yang terlalu terang, agak sulit mendapatkan setting exposure yang tepat. Disinilah diperlukan adanya exposure compensation atau exposure value (EV). Anda dapat membuka atau menutup aperture untuk menambah atau mengurangi cahaya yang masuk. Pilihan exposure compensation dapat anda temukan di setting-an kamera, yang ditunjukkan dengan skala yang memiliki range dari +2 (atau lebih tinggi) sampai -2 (atau lebih rendah). Skala yang lebih tinggi akan menambah cahaya yang lebih banyak pada gambar yang dibutuhkan saat pengambilan foto dalam cahaya remang-remang. Sedangkan skala negatif akan menjadikan gambar semakin gelap.Bracketing: agar terhindar dari kesalahan men-setting exposure anda bisa menggunakan mode bracketing. Dalam mode bracketing kamera anda akan menghasilkan tiga gambar sekaligus dalam sekali penekanan tombol shutter. Salah satu dari tiga gambar tersebut mengguna kan setting exposure yang telah anda set sebelumnya, sedangkan dua gambar yang lain menggunakan setting exposure yang rendah dan tinggi. Anda dapat juga mengubah settingan exposure pada ketiga gambar tersebut secara manual.Kunci mendapatkan nilai exposure yang tepat adalah mengatur nilai yang seimbang antara shutter speed dan aperture. Sebaiknya, jika ada perubahan pada ukuran aperture sebaiknya diiringi dengan perubahan pada shutter speed.

Metode MeteringKembali ke fotografi menggunakan film, light meter digunakan untuk menetukan intensitas cahaya disekeliling objek. Untuk itu fotografer akan mengatur setting exposure kameranya terlebih dahulu sebelum mengambil gambar. Saat ini kamera digital sudah dilengkapi dengan beberapa light meter build in pintar. Untuk mengaktifkan light meter, cukup arahkan kameranya ke objek dan tekan tombolnya setengah. Kamera akan secara otomatis akan membaca kondisi cahaya dan akan menyarankan setting exposure terbaik.Kamera prosumer memungkinkan anda memilih metode light metering yang sesuai dengan keinginan anda. Anda tetap dapat menggunakan setting default untuk mendapatkan hasil foto yang indah. Namun untuk mendapatkan cahaya yang tepat dan sempurna, anda perlu mengatur metode metering yang tepat. Berikut ini beberapa metode metering yang bisa anda pilih.Matrix Metering: metode ini akan membaca beberapa area melalui pemandangan dan membagi rata nilai tersebut. Pilihan ini sangat sesuai digunakan saat seluruh cahaya memiliki kondisi cahaya rata.Spot Metering: seperti namanya, digunakan untuk mendapatkan detail tertentu secara maksimal.Center-weight Metering: disini, setting exposure diatur menurut cahaya yang jatuh dibagian tengah frame. Cara ini sangat bagus digunakan untuk pengambilan foto dimana objek hampir memenuhi frame.Memilih ISO yang TepatISO dalam fotografi digital menandakan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya. Tiap kamera punya ISO dasar (atau ISO terendah) yang umumnya diantara ISO 80 hingga ISO 200. Di ISO terendah ini sensor memberikan hasil foto yang rendah noise sehingga umumnya kebanyakan orang membiarkan kameranya selalu memakai ISO rendah. Padahal adanya pilihan nilai ISO pada kamera disediakan tentu untuk kemudahan kita, dan kapan memakai ISO rendah dan kapan harus menaikkan ISO tentu perlu kita pahami. ISO rendah (ISO 80 200) cocok untuk dipakai sehari-hari, selama cahaya sekitar cukup terang seperti saat memotret di siang hari. ISO rendah juga bisa dipilih bila kita ingin fotonya terhindar dari noise atau saat sedang bermain slow speed. ISO menengah (ISO 400 800) bisa jadi nilai kompromi antara sensitivitas dan noise, dalam arti di ISO menengah ini kita mendapat sensor yang lebih sensitif namun dengan noise yang tidak terlalu tinggi. Gunakan ISO menengah bila cahaya sekitar sudah mulai redup, atau saat memakai ISO dasar ternyata shutter speed terlampau lambat dan berpotensi blur. Noise yang muncul akibat memakai ISO menengah ini masih bisa dikurangi memakai software komputer. ISO tinggi (ISO 1000 6400) adalah peningkatan ekstrim dari sensitivitas sensor yang akan membuat sensor sangat sensitif terhadap cahaya sekaligus membuat banyak noise pada foto. Gunakan ISO tinggi bila cahaya yang ada tidak mencukupi bagi kamera untuk mendapat eksposur yang tepat, atau bila kita ingin mendapatkan shutter speed yang tinggi. Pada kebanyakan kamera digital, ISO tinggi umumnya memberi hasil foto yang penuh noise dan kurang baik untuk dicetak.

HOME TECHNOLOGY PAINTING FOTOGRAFI SOSIAL MEDIA ENTERTAINMENT Top of FormBottom of FormHomeFotografiTriks Cara Shoot Menggunakan Mode Manual Kamera DSLRTriks Cara Shoot Menggunakan Mode Manual Kamera DSLRozy oktaviandaAdd CommentFotografiFriday, 4 April 2014

Mode Manual DSLRMode Manual diindikasikan pada kamera Anda Dial Mode dengan huruf M. Saat ingin memotret dengan menggunakan Mode Manual, Anda dapat mengontrol setiap aspek fotografi Anda untuk menciptakan gambar yang terbaik dan bagus. Ada baiknya untuk meluangkan waktu sejenak untuk belajar. Ini akan memungkinkan Anda untuk menggunakan Kamera DSLR Anda ke batas yang paling penuh!. Apa yang dapat anda sesuaikan ketika Anda mengambil gambar dengan menggunakan Mode Manual, simak ini dengan teliti dan lakukanlah dengan serius.

Sesuaikan ISO DSLR anda untuk menyesuaikan sensitivitas kamera terhadap cahaya. Sesuaikan Aperture, juga dikenal sebagai F-Stop, untuk menyesuaikan berapa banyak gambar dalam fokus. Hanya sedikit (seperti di Close Up Mode) atau banyak (seperti di luar Mode) . Dan yang ini sangat penting sesuaikan juga Shutter Speed anda, yang mengubah seberapa cepat kamera Anda mengunci sebuah gambar dan langsung shoot. Sebuah kecepatan rana akan menangkap objek yang bergerak cepat tetapi membutuhkan lebih banyak cahaya. Sebuah shutter speed yang lambat dapat beroperasi dalam kondisi cahaya rendah tetapi membutuhkan tangan yang sangat stabil. dan laukakan penyesuaian Fokus manual untuk memastikan kamera Anda berfokus pada pada daerah yang benar.

Ketika Anda shoot atau mengambil gambar dalam Mode Manual, salah satu hal utama yang perlu diingat adalah bahwa Anda sedang menciptakan keseimbangan antara tiga pengaturan kamera kunci untuk menciptakan gaya foto yang Anda inginkan saat bekerja dengan kondisi pencahayaan saat ini Anda miliki.

"Ada tiga pilar fotografi yang harus dipelajari: ISO Speed, Aperture dan Shutter Speed "

ISOadalah sensitivitas kamera terhadap cahaya. Jika Anda menetapkan nomor ISO tinggi, kamera Anda akan lebih sensitif terhadap cahaya, yang berarti Anda akan dapat bekerja dalam kondisi cahaya rendah. Tapi ketika anda menyetelnya terlalu tinggi, dan Anda akan membuat graininess tidak diinginkan dalam foto Anda.

Aperturemenentukan berapa banyak gambar dalam fokus, tetapi juga dampak cahaya. Sejumlah F-Stop rendah memungkinkan dalam banyak cahaya sementara juga menciptakan banyak blurriness di latar belakang. Sejumlah F -Stop yang tinggi juga memungkinkan banyak kurang cahaya dan menyebabkan segala sesuatu berada dalam fokus.

Shutter Speedmenentukan seberapa cepat kamera Anda Mengunci gambar. Shutter speed yang lambat memungkinkan lebih banyak cahaya ( karena shutter menutup perlahan-lahan ) dan kecepatan rana memungkinkan dalam waktu kurang cahaya. Anda harus menyeimbangkan tiga hal itu untuk memberikan DSLR atau kamera Anda cukup cahaya, dan juga menciptakan efek yang Anda cari, sekian dulu triks nya semoga sukses. Baca juga Artikel yang ini4 Fitur Terbaik dari Kamera Canon EOS 70d.

6 Tips Membuat Foto Bokeh Dahsyat Dengan Kamera DSLR4:30 PMDebora ArianiNo comments

Belajar Fotografi sudah mengulas secara dasar mengenai apa itu foto bokeh dan bagaimana cara menghasilkannya. Sekedar mengulang secara singkat, bokeh pada intinya adalah ukuran kualitas blur yang membuat obyek terpisah dari background-nya. Mata kita senang saat melihat foto dengan backgorund yang kabur secara lembut, creamy dan cantik. Salah satu pertanyaan yang paling sering dikirim pembaca adalah, kok bokeh saya masih kurang bagus sih? apa yang salah?Ada enam faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas foto bokeh kita, penuhi keenamnya maka anda akan mendapatkan bokeh dengan kualitas jempol.1. Gunakan aperture besar.Bokeh berasal dari lensa bukan dari kamera. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah setting aperture lensa anda pada bukaan yang besar (terbesar yang diijinkan situasi pemotretan aperture maksimal). Anda bisa melakukannya dengan menggunakan modeAperture Prioritydan mengubahfkedalam nilai terkecil (putar ring aperture berlawanan arah jarum jam).Dalam settingan ini secara praktis kita menurunkandepth of fieldmenjadishallow/dangkal.2. Kurangi jarak antara kamera dengan obyek foto.Semakin dekat kita berdiri dari obyek foto, semakin blur background-nya. Semakin dekat obyek foto, fokus lensa juga semakin dekat dandepth of fieldakan makin menyempit. Cobalah lakukan ini: acungkan jari telunjuk anda didekat gelas yang jauhnya kira-kira 50 cm didepan anda, fokuskan mata anda pada telunjuk, sekarang gerakkan telunjuk tadi mendekat mata anda. Makin dekat telunjuk dengan mata, gelas dibelakangnya akan makin kabur bukan?3. Jauhkan jarak antara obyek dan background-nya.Saat anda memotret teman dan ingin menghasilkan bokeh yang bagus, maka semakin jauh teman tadi dari background dibelakangnya, semakin bagus bokeh yang anda dapatkan. Lihatlah foto dibawah ini, daun yang paling dekat kamera masih terlihat tajam. Tapi semakin menjauh dari kamera, semakin kabur. Sementara daun dengan warna hijau dibelakang sana terlihat kabur sekali.

4. Gunakan focal length terpanjang.Saat anda memakai lensa zoom, gunakan focal length terpanjang untuk makin memisahkan obyek utama dengan background-nya. Sebagai contoh: saat anda menggunakan lensa maut 70200 mm, set focal length di posisi 200mm untuk menghasilkan bokeh yang bagus.Kalau di tas anda tersimpan lensa 300mm, lensa 18200mm, lensa 1424mm, pilihlah lensa terpanjang (300mm) kalau tujuan anda menghasilkamn foto bokeh yang maut.5. Pilih lensa dengan kualitas optik terbaik yang mampu anda beli.Kualitas bokeh juga sangat dipengaruhi oleh kualitas optik lensa yang kita pakai. Katakanlah anda memilik dua lensa yang focal length maksimalnya sama, contoh: lensa 1820mm/f5.6 dan lensa 70200mm/f2.8, karena kualitas optik lensa 70200mm (biasanya) jauh lebih superior dibandingkan lensa 18200mm (sehingga harganya juga berlipat-lipat lebih mahal). Maka gunakan lensa 70200mm tadi, dan sebisa mungkin pakailah di aperture f/2.8. Pastikan anda membaca review sebelum anda membeli lensa.6. Gunakanlensa primeKarena makin besar aperture makin bagus pula bokehnya, jika anda memiliki lensa prime, pakailah. Lensa prime atau prime lens atau fixed lens, adalah lensa yang memiliki focal length tunggal alias lensa yang tidak bisa di-zoom. Lensa prime biasanya menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus karena memilki bukaan aperture yang sangat besar, tipikal lensa prmeadalah 50mm f/1.4, 85mm f/1.4 atau varian murahnya 50mm f/1.8 dan 85mm f/1.8. Nah selamat menghasilkan foto dengan bokeh yang dahsyat.