CARA MENENTUKAN NILAI ALPHA DENGAN MENGGUNAKAN TABEL Z (DISTRIBUSI NORMAL TERSTANDAR) Masih ingat dengan distribusi normal, yang sebelumnya pernah kita bahas (see Distribusi Normal dan Distribusi Normal Standar). Distribusi normal adalah distribusi kontinu yang biasanya untuk mengukur selang waktu, bobot, tinggi, volume dan lain sebagainya, dan ukuran sampel (n) besar (biasanya n≥30). Dalam penggunaannya juga berkaitan dengan Tabel Distribusi Normal Standar atau yang dikenal dengan Tabel Z, karena pada Tabel Z menggunakan distribusi normal standar yang selalu memiliki mean nol (=0) dan standar deviasi satu (=1) atau biasa ditulis N(0,1). Jika X adalah populasi yang menyebar secara normal dengan mean dan standar deviasi maka dapat ditulis XN(,). Jika danmaka XN(,). Pada kurva normal yang berbentuk genta atau lonceng dan simetris serta asimtot terhadap sumbu-X (datar). Pada Kurva Normal Standar atau Kurva Z yang berkaitan dengan Tabel Z, maka ada dua hal terpenting dalam penggunaannya, yaitu taraf signifikansi (nilai alpha, dan titik kritis (nilai Z). Taraf signifikansi atau nilai adalah luas daerah yang berada di bawah kurva normal dan di atas sumbu datar (Sumbu-X), sedangkan titik kritis atau nilai Z adalah titik batas yang membatasi luas daerah tersebut. Coba perhatikan gambar berikut :
10
Embed
Cara Menentukan Nilai Alpha Dengan Menggunakan Tabel z
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
CARA MENENTUKAN NILAI ALPHA DENGAN MENGGUNAKAN TABEL Z (DISTRIBUSI NORMAL TERSTANDAR)
Masih ingat dengan distribusi normal, yang sebelumnya pernah kita bahas
(see Distribusi Normal dan Distribusi Normal Standar). Distribusi normal adalah
distribusi kontinu yang biasanya untuk mengukur selang waktu, bobot, tinggi, volume
dan lain sebagainya, dan ukuran sampel (n) besar (biasanya n≥30).
Dalam penggunaannya juga berkaitan dengan Tabel Distribusi Normal Standar atau
yang dikenal dengan Tabel Z, karena pada Tabel Z menggunakan distribusi normal
standar yang selalu memiliki mean nol (=0) dan standar deviasi satu (=1) atau biasa
ditulis N(0,1). Jika X adalah populasi yang menyebar secara normal dengan mean dan
standar deviasi maka dapat ditulis XN(,). Jika danmaka XN(,).
Pada kurva normal yang berbentuk genta atau lonceng dan simetris serta asimtot
terhadap sumbu-X (datar). Pada Kurva Normal Standar atau Kurva Z yang berkaitan
dengan Tabel Z, maka ada dua hal terpenting dalam penggunaannya, yaitu taraf
signifikansi (nilai alpha, dan titik kritis (nilai Z). Taraf signifikansi atau nilai adalah
luas daerah yang berada di bawah kurva normal dan di atas sumbu datar (Sumbu-X),
sedangkan titik kritis atau nilai Z adalah titik batas yang membatasi luas daerah
tersebut. Coba perhatikan gambar berikut :
Nilai alpha atau luas daerah yang diarsir adalah nilai probabilitas dari variabel X dengan
batas titik kritisnya. Dan jika titik kritisnya dari negatif tak hingga sampai tak hingga,
maka luas daerahnya adalah satu. Dan luas daerah dari titik kritis 0 hingga tak hingga