Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Sampah Organik
Kali ini saya akan berbagi bagaimanaCara Membuat Pupuk Kompos
Dari Sampah Organikdengan mudah, berdasarkan pengalaman saya saat
mengikuti pelatihan pembuatan kompos di Kampus tercinta. Sebenarnya
hampir semua bahan organik itu bagus untuk di jadikan kompos,
tetapi ada sebagian dari bahan organik yang kuran gbika jika di
jadikan kompos seperti limbah organik jeruk (karena terlalu
asam).
Kita mengerti kalau limbah atausampah organik itu banyak
macamnya, ada yang sisa tanaman ada juga yang sisa dari hewan
seperti kotoran sapi, kambing dan ayam. berdasarkan dari beberapa
penelitian bahwa setaip bahan organik yang berbeda menghasilkan
kualitas kompos yang berbeda. Misalkan kotoran kambing dengan
kotoran sapi kita jadikan kompos dalam tempat yang berbeda nanti
hasil yang di peroleh kualitas komposnya juga berbeda yang berbeda.
Pertanyaannya manakah yang lebih baik? Anda bisa menguji coba pada
2 tanaman yang sama dengan tindakan yang berbeda, satu tanaman
kompos dari kotoran sapi dan yang satunya kompos dari kotoran
hewan. Lihat dan amati perbedaan pertumbuhan di antara keduanya
manakah yang lebih baik pertumbuhannya nanti itulah hasil
jawabandari pertanyaan di atas. Owkey searang kita kembali ke
topik.
Membuat Pupuk Organik Dari Limbah Rumah Tangga
Biasanya limbah rumah tangga itu sisa nasi, potongan sayuran,
sisa lauk seperti tulang dan sisa organik yang lainnya. Begini cara
buatnya :
Alat Bahan Yang diperlukan
Siapkan lubang berbentuk kotak pada halam rumah anda ukuran 50
cm persegi kalau bisa di semen agar tetap awet dan kompos nanti
bisa kita ambil Siapkan kompos yang sudah jadi, jika tidak punya
bia mengambil di bawah tumpukan sampah (tanah yang berwarna agak
kehitaman dan gembur) Ini berfungsi sebagai katalisator agar limbah
cepat teruraiCara Membuat Kompos Limbah Rumah Tangga Kotak limbah
yang sudah di siapkan tadi di taburi kompos di landasan kotaknya
(jadi sampah tidak langsung nempel pada semen bawah) Taburkan
secara merata dengan tinggi yang sama atau datar Lapisi tumpukan
sampah organik dengan humus atau kompos yang sudah di sediakan
tadi. Basahi sedikit saja tumpukan tadi dan tutup dengan apa saja
yang penting oksigen tetap bisa masuk pada kotak tersebut. Diamkan
selama 30 hari maka kompos siap untuk di gunakan,Untuk mempercepat
proses pengomposan bisa di tambahkan dengan starter bakteri pada
saat mendiamkan limbah organik. Tapi jika anda ingin sangat cepat
sekitar satu minggu sudah jadi maka anda butuh bantuan hewan yaitu
cacing lumbricus luberus, tambahkan jenis cacing ini pada proses
pengomposan maka diamkan selama 1 minggu lihat hasilnya.
Membuat Kompos dengan Kotoran Ternak Sapi, Kambing, dan Ayam
Caranya cukup mudah dan hampir sama dengan cara di atas, dalam
prosesnya juga butuh starter bakteri agar proses pengomposan
terjadi secara maksimal dan cepat. Starter bakteri ini dapat kita
beli di toko pertanian terdekat seperti MOL. Nanti saya bahas di
bawah ini cara membuat mol super simpel dan mudah.
Cara membuat Kompos dari Kotoran Ternak
Alat dan Bahan yang diperlukan: Kotoran ternak Cangkul Starter
Bakteri Air Tempat pengomposan Terpal
Cara Membuat kompos Dari Kotoran Ternak1. Kotoran yang masih
baru di biarkan hingga tidak basah atau kandungan amoniaknya sudah
berkurang2. Siapkan tempat untuk mengompos, bisa membuat lubang di
tanah menggunakan cangkul dan di lapisi dengan terpal3. Siapkan
Kompos yang sudah jadi seikit saja4. Lapisi dasar tempat
pengomposan dengan kompos yang sudah jadi setebal 5-10 cm kemudian
tuangkan kotoran kedalamny asetebal 20 cm.5. Siram dengan larutan
starter secukupnya kemudian lapisi lagi dengan kompos matang,
tuangkan kembali kotoran setinggi 20 cm. dan seterusnya hingga
total tebal kurang lebih 1 cm dengan lapisan paling atas adalah
kompos jadi.6. Tutup dengan sisa terpal yang ada jangan terlalu
rapat aga udara tetap bisa masuk, bakteri juga buth oksigen utnuk
mengurai bahan organik.7. Pada hari kelipan 7 (hari ke 7, 14, 21,
dan 28) di buka dan di aduk-aduk hingga rata. Pada hari ke 28 di
buka insy@ pupuk sudah siap du gunakan. Selamat mencoba.Sesuai
dengan janji saya untuk membehas cara membuat MOL atau starter
bakteri untuk mempercepat pembuatan kompos. Simak ya baik-baik di
bawah ini :
Cara Membuat Starter Kompos (MOL) Alami Dengan Mudah
Alat dan bahan membat Starter bakteri pengurai kompos: Limbah
rumah tangga yang lembut dan berair (conoth potongan sayur, nasi
dan lain-lain) Tong yang terbuat dari plastik Sisa minuman yang
manis, bisa kopi, teh dan sirup Pengaduk - aduk dari kayuCara
Starter Kompos atau Mikor Organisme Lokal (MOL)1. Limbah di
masukkan dalam tong plastik yang sudah di sediakan2. Tambahkan air
di daam otng yang berisi limbah organik tadi, jangan terlalu banyak
yang penting terendam3. Tuangkan sisa miunuman yang manis,
Berfungsi untuk mekanan organisme di dalam tong.4. Tutup tong
dengan apa saja yang penting ada saluran udara yang masuk
kedalamnya, ini karena bakteri juga butuh bernafas dengan
oksigen.5. Diamkan selam 5 hari dan MOL siap di guanakan untuk
proses pengomposan.Bagaimana, cukup mudahkan untuk membuat starter
komposnya? Ia memang mudah, tapi perlu di ketahui ada cara lain
untuk membuat MOL yan glebi ribet, saya mengerti anda lebih suka
yang simpelkan, jadi saya buatkan cara yang praktis dan mudah
seperti di atas.
Demikian sedikit ulasan dari sayaCara Membuat Pupuk Kompos Dari
Sampah Organiksemoga bermanfaat sampai jumpa di postingan
berikutnya.
BIOAKTIVATOR PENGURAI KOMPOS (BAKTERI FERMENTASI)
Secara alami, kotoran ternak akan mengalami dekomposisi sehingga
menjadi pupuk kandang yang siap pakai. Namun, proses ini berjalan
sangat lama, berkisar 4-6 bulan. Untuk mempercepat proses
pengomposan, bisa dilakukan dengan pembuatan bioaktivator. Mikroba
yang terdapat dalam bioaktivator akan membantu menguraikan
ikatan-ikatan kimia kompleks menjadi sederhana. Kesulitan
mendapatkan pupuk saat musim tanam membuat petani berfikir keras
untuk menghilangkan ketergantungan terhadap pupuk kimia. Kondisi
ini memacu para ahli untuk membuat terobosan dengan menjaga
kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, memperkaya bahan
makanan dalam tanah, dan menetralisir kimia atau racun dalam tanah.
Pemanfaatan pupuk kandang juga dapat mengurangi pemakaian pupuk
kinia hingga 50% untuk satu hektar lahan pertanian.A.Mengenal MOL
(Mikroorganisme Lokal)Mikroorganisme Lokal (MOL) merupakan
mikroorganisme menguntungkan yang digunakan untuk peragian atau
mempercepat pembusukan dalam proses pembuatan pupuk kandang. Dengan
penggunaan MOL dalam pembuatan pupuk kandang bisa mengemilir adanya
limbah, selain itu, MOL juga bisa mempercepat pengomposan pupuk
kandang menjadi tiga minggu.Selain digunakan sebagaistarterpupuk
kandang, MOL bisa juga dipakai sebagai pupuk cair. Cara aplikasinya
dengan mengencerkan MOL terlebih dahulu. Satu bagian MOL dicampur
dengan 15 bagian air. Larutan tersebut disiramkan pada tanah di
sekitar tanaman. Upayakan jangan mengenai batang tanaman. Namun
demikian, pupuk cair MOL ini tidak direkomendasikan untuk tanaman
anggrek. Karena, anggrek tumbuh di media pakis dan akarnya
menonjol. Jika MOL disiramkan ke media pakis, mikrobia dalam MOL
akan memakan pakis dan menimbulkan panas. Akibatnya, akar terbakar
dan tanaman mati.B.Membuat Bioaktivator (Bakteri Pengurai
Kompos)Bioaktivator yang dibuat sendiri atau mikroorganisme local
(MOL), yaitu kumpulan mikroorganisme yang bisa diternakan.
Fungsinya sebagaistarterdalam pembuatan pupuk kandang. Berdasarkan
bahannya, ada dua MOL yang bisa dibuat, yaitu MOL tapai dan MOL
nasi basi serta MOL berbahan lainnya.1.Mol TapaiMol tapai adalah
bioaktivator yang bahan dasarnya terbuat dari tapai, baik tapai
singkong maupun tapai ketan.BahanAdapun bahan-bahan yang perlu
dipersiapkan sebelum membuat MOL tapai sebagai berikut:Tapai
singkong atau tapai ketanAir bersihGula pasir1 ons 1.000 ml5 sendok
makan
Cara PembuatanAdapun cara pembuatan MOL tapai sebagai
berikut:a.Siapkan satu botol plastic bekas air mineral ukuran besar
(1.500 ml) tanpa tutup. Masukan tapai ke dalam botol tersebut.b.Isi
air ke dalam botol berisi tapai hingga mendekati penuh.c.Masukan
gula pasir ke dalam botol berisi tapai dan air.d.Kocok-kocok botol
sebentar agar gula melarut.e.Biarkan botol terbuka tanpa tutup
selama 4-5 hari agar MOL bisa bernafas.f.Setelah lima hari MOL
sudah bisa digunakan. Hal ini ditandai dengan adanya aroma alcohol
dari larutan MOL.g.Jika ingin beternak MOL, ambilah botol mineral
kosong sejenis. Bagi rata cairan MOL ke dalam dua botol tersebut.
Lalu, isi air ke dalam masing-masing botol tadi sampai penuh.
Kemudian, masukkan gula ke masing-masing botol dengan takaran
seperti di atas. Jika ingin memperbanyak MOL ke dalam botol-botol
lain, lakukan dengan cara pembagian yang sama.2.MOL Nasi BasiNasi
basi di rumah selalu jadi masalah. Biasanya, nasi basi ini dibuang
sebagai sampai atau diberikan kepada ternak sebagai pakan. Cara
lain untuk memanfaatkan nasi basi adalah dengan membuatnya menjadi
bioaktivator.BahanBahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:Nasi
BasiAirGula PasirSecukupnya 1.000 ml5 sendok makan
Cara PembuatanAdapun pembuatan MOL nasi basi dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:a.Kepal-kepal nasi basi sebesar bola
pingpong.b.Letakan bola-bola nasi tersebut di dalam kardus bekas,
lalu tutup dengan dedaunan (misalnya daun pisang) yang membusuk.
Dalam tempo 3 hari, akan tumbuh jamur-jamur berwarna kuning,
jingga, dan merah.c.Buat larutan gula dengan cara mencampur dan
mengocok gula dengan air.d.Ambil bola-bola nasi yang telah
ditumbuhi jamur, masukkan ke dalam wadah plastic, lalu campur
dengan larutan secukupnya.e.Biarkan selama 1 minggu. Setelah satu
minggu, cairan akan mengeluarkan bau seperti tapai. Hal itu
menandakan bahwa cairan ini sudah bisa dipakai sebagaistarteruntuk
membuat puppuk kandang.C.Aplikasi Pembuatan Pupuk Kandang dengan
MOL1.BahanKotoran TernakSerbuk GergajiArang SekamMikroorganisme
Lokal (MOL)Air500 kg400 kg100 kg2,5 littersecukupnya
2.Tahap PembuatanSiapkan terpal dengan ukuran secukupnya sebagai
alas dasar. Kemudian, taburkan kotoran ternak dengan ketinggian
15-20 cm, tuburkan abu bakar dan serbuk gergaji di atasnya dan aduk
hingga merata.Buat larutan MOL dengan menuangkan 2,5 litter MOL
dalam 10 litter air. Aduk hingga MOL terlarut dalam air.Siramkan
sedikit demi sedikit larutan MOL yang telah diramu sebelumnya.
Untuk pembuatan 1 ton pupuk organic, diperlukan larutan MOL 2,5
litter. Aduk lagi bahan pupuk kandang dan larutan MOL.Setelah bahan
pupuk diaduk rata, adukan tersebut dikumpulkan hingga ketinggian
50-75 cm. Tutup adukan dengan terpal atau plastik hingga rapid an
rapat. Sekitar 3-5 hari, bongkar adukan dan aduk ulang untuk
mendapatkan hasil pupuk kandang yang baik. Setelah 7-10 hari, pupuk
kandang tersebut siap digunakan. Cirri-cirinya apabila dikepal,
tidak terasa panas dan remah.
Banyak yang bertanya cara membuat Mikro Organisme Lokal (MOL).
Setelah diberi penjelasan bahannya dari sampah dapur yang membusuk
atau bahan lain yang berjamur, kebanyakan mundur karena jijik, bau.
Berikut saya membuat MOL yang relatif bersih, dari tapai atau
peuyeum.
MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan,
fungsinya dalam konsep zero waste adalah untuk starter pembuatan
kompos organik. Dengan MOL ini maka konsep pengomposan bisa selesai
dalam waktu 3 mingguan.
Dalam blog ini beberapa waktu lalu telah banyak saya uraikan
cara-cara membuat MOL yang gratisan, yaitu dari bahan sampah dapur
yang mudah membusuk, sayur kemarin yang basi. Bisa juga dari bahan
lain misalnya keong sawah yang ditumbuk, buah nenas yang busuk.
Tinggal pilih bahan yang paling mudah didapat disekitar kita.
Setelah bahan dipilih dari salah satu di atas, kemudian dimasukkan
ke dalam drum plastik, dan diberi air, hingga bahan tenggelam.
Setelah 4 atau 5 hari MOL ini sudah bisa dipakai.
Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk pupuk
cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur
15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan
jangan mengenai batang tanaman. Untuk anggrek? Karena anggrek ini
tumbuh di pakis dan akarnya menonjol, saya tidak menyarankan dengan
pupuk cair MOL ini. Nanti pakisnya di makan MOL dan timbul panas
yang bisa mematikan anggrek. Jadi baiknya untuk tanaman yang tumbuh
di tanah saja, dan tanahnya yang disiram MOL encer.
Kembali ke MOL tapai atau MOL peuyeum, saya sebut lebih bersih,
karena bahannya juga bersih, dan tidak ada kesan menjijikkan. Bisa
tapai singkong atau peuyeum ketan, pilih yang paling mudah
didapat.
Pertama, siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar
(1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan
tutupnya.Kedua, beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya
butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.Ketiga,
isikan air dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi.
Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.Keempat, masukkan gula ke
dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa
gula pasir atau gula merah, 5 sendok makan.Kelima, kocok-kocok
sebentar agar gula melarut.Keenam, biarkan botol terbuka tidak
ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak
ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.Ketujuh, setelah 5 hari, dan
kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah bisa
dipakai.Kedelapan, kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol
kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol
kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol
tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke
masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya
2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang
lain, lakukanlah dengan cara yang sama.
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN
KESUBURAN TANAHDitulis oleh Aprida, SPJumat, 19 September 2014
13:08MIKROORGANISMELOKAL (MOL)merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN
KESUBURAN TANAHOleh.Aprida, SPWidyaisawara Madya Balai Pelatihan
PertanianLampungPENDAHULUANDalam Perkembangan Pertanian khususnya
tanaman pangan dan hortikultura bisa di istilahkan dengan pisau
bermata dua, . Disatu sisi akan dapat memberikan manfaat berupa
pendapatan dan kesejahteraan petani, menyediakan pangan sehat bagi
masyarakat, menyediakan banyak lapangan kerja, serta mencegah
urbanisasi. Disisi lain bila pembangunan pertanian tidak dikelola
dengan baik dan tanpa memperhatikan daya dukung sumberdaya alam,
hal ini akan dapat merusak kelestarian dan pencemaran lingkungan
lingkungan.Oleh karena itu dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan
pengelolaan lingkungan harus dilakukan bukan hanya memperhatikan
aspek teknis dan keuntungan ekonomis semata, namun harus dipadukan
dengan kelayakan ekologis. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat
serta kearifan lokal yang telah ada ditengah masyarakat selama ini
dan dipelihara secara turun-temurun dalam pengelolaan sumberdaya
alam perlu dilestarikan.Pertanian organik adalah suatu pendekatan
dalam proses produksi dengan lebih banyak menggunakan bahan dan
sumberdaya lokal. Demikian juga dengan teknologi yang digunakan
harus didasarkan kearifan lokal yang sudah ada di tengah masyarakat
sehingga secara sosial akan lebih mudah diterima dan diaplikasikan
masyarakat. Hal demikian, tentu akan menguntungkan secara ekonomi
dan akan berkelanjutan secara agro-ekosistem.Indonesia memiliki
potensi yang cukup besar untuk menjadi pemasok pangan organik
bersaing di pasar internasional. Hal ini karena berbagai keunggulan
komperatif, antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang
dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2)
teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia
seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati
dan lain-lain.PEMANFATAAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DALAM
PEMBUATAN KOMPOSPupuk kompos adalah salah satu bahan yang saat ini
banyak dicari dan digunakan oleh petani baik untuk budidaya tanaman
sayuran maupun untuk tanama padi, tetapi seringkali petani
menganggap bahwa pupuk kompos hanya berasal dari kotoran hewan.
Padahal bahan yang dapat digunakan sangat banyak dan tersedia
dilingkungan sekitar seperti, daun-daunan, jerami dan sampah rumah
tangga kecuali plastik.Berikut hal-hal lain yang perlu
diketahuidalam pembuatan kompos:Pertamaterkait bahan baku utama
membuat kompos, yaitu sampah itu sendiri. Ada dua jenis sampah
yaitu organik dan anorganik. Kita harus memisahkan sampah
berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah organik dan bisa
dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun kering, rumput
kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami, kulit jagung,
kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan sampah hijau
(sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun segar, sampah
dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang). Sedangkan yang
masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik, stereoform, kertas
(mengkilat), logam, dan kaca.
Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos
yaitu:1. Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju,
lemak/minyak, ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan
(menyebabkan munculnya belatung).2. Kotoran anjing & kucing
(kemungkinan membawa penyakit).3. Tanaman yang berhama (hama dan
bijinya masih terkandung dalam komposjadi).4. Ranting, dahan, dan
batang kayu yang tidak mudah hancur dalam kompos (mengundang
rayap).Kedua,starter yang digunakan untuk mengurai sampah menjadi
kompos. Di toko pertanian sebenarnya dijual starter siap pakai
seperti EM4 (effective microorganism 4), tapi barangkali akan lebih
puas dan murah jika bisa membuat sendiri.Starter buatan sendiri ini
biasa disebut dengan MOL (mikro organisme lokal).MOL adalah
kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan, fungsinya dalam
konsep zero waste adalah untuk starter pembuatan kompos organik.
Dengan MOL maka konsep pengomposan bisa selesai dalam waktu 3
mingguan.Bahan yang digunakan untuk membuatnya bisa bermacam-macam,
tergantung selera. Namun, di sini saya akan menjelaskan cara
membuat MOL yang bahannya mudah didapat.Di rumah ada nasi kan? Kita
bisa membuat MOL dari nasi, yang baru maupun basi.Langkah-langkah
membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:1. Nasi (baru
maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4
buah.2. Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna
kuning, jingga, dan abu-abu.3. Bola nasi jamuran kemudian
dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.4. Tuang air satu gayung
yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam
botol/wadah yang berisi nasi jamuran.5. Diamkan selama satu minggu.
Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti
tape/peuyeum.MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat
kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar
1:5.Membuat MOL Tapai/Peuyeum
Gambar. Oleh: Christine Sumber: Sobirin,
http://clearwaste.blogspot.com/Foto: Sobirin 2008, MOL Tapai atau
MOL Peuyeum.Cara pembuatan :1. 1.siapkan botol plastik air minum
kemasan ukuran besar (1.500 mililiter). Cukup satu botol kosong
saja, tidak usah dengan tutupnya.2. 2.beli tapai atau peuyeum,
sedikit saja, soalnya butuhnya juga hanya 1 ons, lalu masukkan
dalam botol tadi.3. 3.isikan air dalam botol yang telah berisi
tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah penuh, cukup hampir penuh.4.
4.masukkan gula ke dalam botol yang telah diisi tapai atau peyeum
dan air tadi. Bisa gula pasir atau gula merah, 5 sendok
makan.kocok-kocok sebentar agar gula melarut.5. 5.biarkan botol
terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5 hari. Selanjutnya, selamanya
botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa bernafas.6. 6.setelah 5
hari, dan kalau dicium akan berbau wangi alkohol, maka MOL telah
bisa dipakai.7. 7.kalau ingin beternak MOL, maka ambillah botol
kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari botol yang satu ke botol
kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air ke dalam botol-botol
tadi sampai hampir penuh, dan kemudian masukanlah gula ke
masing-masing botol dengan takaran seperti di atas. Maka kita punya
2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke dalam botol-botol yang
lain, lakukanlah dengan cara yang sama.MEMBUATMOL HIJAUGambar. 17
Juli 2009 Foto: Sobirin, 2009, MOL Hijau Pupuk CairOleh:
Sobirin.Cara pembuatan :1. 1.siapkan tong plastik ukuran sedang,
kira-kira volumenya 50 liter. Cuci sampai bersih supaya sisa-sisa
zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong dijemur supaya kering.2.
2.siapkan bahan-bahan yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna
hijau. Bisa menggunakan daun papaya, daun tomat, daun teh, daun
kiambang yang ada di sawah, eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih
daun-daun yang ada disekitar kita. Banyaknya sekitar 1 kg, atau
sekitar 1 kantong kresek plastik besar.3. 3.siapkan kotoran sapi
atau kotoran kambing atau kotoran ayam, sebanyak sekitar 1 kg. Gula
pasir sebanyak 1/2 kg. Air kelapa 2 gelas minum.4. 4.siapkan tanah
yang hidup, yaitu tanah selokan sebanyak 1/2 kg. Upayakan tanah
selokan ini tidak ada deterjen atau air sabun yang terbawa mengalir
di selokan. Di dalam tanah selokan ini diharapkan banyak mikro
organisme yang hidup.5. 5.setelah daun-daun hijau segar dipotong
kecil-kecil, maka bersama bahan-bahan lain yang telah disiapkan,
semuanya dimasukkan dalam tong plastik.6. 6.campurkan air sebanyak
40 liter. Diaduk hingga rata, kemudian tong ditutup dengan tutup
yang berlubang-lubang supaya ada sirkulasi udara.7. 7.aduk tiap
hari, setelah 5 hari pupuk cair ini bisa dimanfaatkan.Pupuk cair
ini juga adalah MOL atau mikro organisme lokal. Warnanya hijau,
pekat, maka untuk mudahnya sebut saja MOL hijau. Baunya agak
menyengat. Cara memanfaatkannya, ambil MOL hijau dari tong sebanyak
1 kaleng susu kecil. Masukkan dalam ember plastik, dan campurkan
dengan air sebanyak 15 kaleng susu kecil. Aduk sampai rata, lalu
siramkan pada media tanaman di pot atau di kebun rumah tangga kita.
Menyiram MOL ke tanaman ini tidak tiap hari, tetapi 3 hari sekali.
Siramkan pada media tanahnya, bukan pada batang tanamannya.
Hasilnya memuaskan.MOL Bonggol PisangBahan: bonggol pisang 5 kg,
gula merah 1/2 kg sampai 1 kg, air beras 10 liter.Cara pembuatan:1.
1.bonggol pisang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dimasukkan
bersama air beras.2. 2.masukkan gula merah sambil diaduk rata.
Simpan dalam drum atau tong plastik.3. 3.tutup dengan plastik yang
rapat, beri lubang udara dengan cara memasukkan slang plasti yang
dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air. Ujung slang plastik
harus terendam dalam air. Ini adalah fermentasi dengan cara
anaerob.4. 4.dibiarkan selama 15 hari.Cara penggunaan:Untuk
pengomposan: dapat digunakan sebegai decomposer dengan konsentrasi
1 : 5 (1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air tawar),
tambahkan gula merah 1 ons, aduk hingga rata, siramkan pada proses
pembuatan kompos.Untuk penggunaan pada tanaman : Semprotkan pada
berbagai jenis tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14
liter air tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga
generatif pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40. Semprotkan
pada pagi atau sore hari, hindari penyemprotan pada siang
hari.PENUTUPBagi petani organik, kompos merupakan pupuk yang sering
diaplikasikan ke lahan, dan untuk membantu proses dekomposisi
bahan-bahan organik menjadi kompos, diperlukan bahan-bahan
dekomposer. Berbagai macam bahan-bahan dekomposer banyak beredar di
pasar (seperti EM4). Petani yang ingin mandiri tidak ingin selalu
bergantung dengan pihak lain, terutama pihak-pihak penyedia sarana
produksi pertanian.Kalau kita bisa bikin EM4, kenapa kita harus
beli?EM4 itu kan sama saja dengan MOL, dari baunya kan sudah sama,.
Dari sinilah ide mengkaji bagaimana membuat atau menghasilkan
mikroorganisme lokal atau lebih sering dikenal dengan nama MOL.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar, petani-petani
kreatif dapat membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan
busuk (pisang, pepaya, mangga, dll), rebung, pucuk tanaman
merambat, tulang ikan, keong, urine sapi, bahkan sampai urine
manusia, darah hewan, bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa
makanan.Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk
pupuk cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL
dicampur 15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman.
Upayakan jangan mengenai batang tanaman.Terima kasih.DAFTAR
PUSTAKABalai Pelatihan Pertanian Lampung. 2010. Laporan Pelatihan
Sayuran Organik Dataran rendah bagi Petugas Angkatan I, Bandar
Lampung.Yayasan IDEP. 2006. Buku Panduan untuk Permakultur Menuju
Hidup Lestari.IDEPFoundation - www.idepfoundation.org. ISBN:
979-15305-0-5 (dan sumber lain).Tarmo. 2008.Cara Jitu membuat
Kompos dan MOL. IPPHTI, Lampung.
MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) merupakan INOVASI DALAM MENINGKATKAN
KESUBURAN TANAHDitulis oleh Aprida, SP Jumat, 19 September 2014
13:08MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) merupakan INOVASI DALAM
MENINGKATKAN KESUBURAN TANAH
Oleh. Aprida, SP
Widyaisawara Madya Balai Pelatihan PertanianLampung
PENDAHULUANDalam Perkembangan Pertanian khususnya tanaman pangan
dan hortikultura bisa di istilahkan dengan pisau bermata dua, .
Disatu sisi akan dapat memberikan manfaat berupa pendapatan dan
kesejahteraan petani, menyediakan pangan sehat bagi masyarakat,
menyediakan banyak lapangan kerja, serta mencegah urbanisasi.
Disisi lain bila pembangunan pertanian tidak dikelola dengan baik
dan tanpa memperhatikan daya dukung sumberdaya alam, hal ini akan
dapat merusak kelestarian dan pencemaran lingkungan lingkungan.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sumberdaya alam dan
pengelolaan lingkungan harus dilakukan bukan hanya memperhatikan
aspek teknis dan keuntungan ekonomis semata, namun harus dipadukan
dengan kelayakan ekologis. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat
serta kearifan lokal yang telah ada ditengah masyarakat selama ini
dan dipelihara secara turun-temurun dalam pengelolaan sumberdaya
alam perlu dilestarikan.
Pertanian organik adalah suatu pendekatan dalam proses produksi
dengan lebih banyak menggunakan bahan dan sumberdaya lokal.
Demikian juga dengan teknologi yang digunakan harus didasarkan
kearifan lokal yang sudah ada di tengah masyarakat sehingga secara
sosial akan lebih mudah diterima dan diaplikasikan masyarakat. Hal
demikian, tentu akan menguntungkan secara ekonomi dan akan
berkelanjutan secara agro-ekosistem.
Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi
pemasok pangan organik bersaing di pasar internasional. Hal ini
karena berbagai keunggulan komperatif, antara lain : 1) masih
banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan
sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian
organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa
olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.
PEMANFATAAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DALAM PEMBUATAN
KOMPOS
Pupuk kompos adalah salah satu bahan yang saat ini banyak dicari
dan digunakan oleh petani baik untuk budidaya tanaman sayuran
maupun untuk tanama padi, tetapi seringkali petani menganggap bahwa
pupuk kompos hanya berasal dari kotoran hewan. Padahal bahan yang
dapat digunakan sangat banyak dan tersedia dilingkungan sekitar
seperti, daun-daunan, jerami dan sampah rumah tangga kecuali
plastik.
Berikut hal-hal lain yang perlu diketahui dalam pembuatan kompos
:Pertama terkait bahan baku utama membuat kompos, yaitu sampah itu
sendiri. Ada dua jenis sampah yaitu organik dan anorganik. Kita
harus memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Yang termasuk sampah
organik dan bisa dijadikan bahan kompos adalah sampah coklat (daun
kering, rumput kering, serbuk gergaji, serutan kayu, sekam, jerami,
kulit jagung, kertas yang tidak mengkilat, tangkai sayuran) dan
sampah hijau (sayuran, buah-buahan, potongan rumput segar, daun
segar, sampah dapur, ampas teh/kopi, kulit telur, pupuk kandang).
Sedangkan yang masuk kelompok sampah anorganik adalah plastik,
stereoform, kertas (mengkilat), logam, dan kaca.
Selain itu ada bahan-bahan yang sebaiknya tidak dibuat kompos
yaitu:
Daging, ikan, kulit udang, tulang, susu, keju, lemak/minyak,
ampas kelapa, sisa sayuran yang bersantan (menyebabkan munculnya
belatung).Kotoran anjing & kucing (kemungkinan membawa
penyakit).Tanaman yang berhama (hama dan bijinya masih terkandung
dalam komposjadi).Ranting, dahan, dan batang kayu yang tidak mudah
hancur dalam kompos (mengundang rayap).Kedua, starter yang
digunakan untuk mengurai sampah menjadi kompos. Di toko pertanian
sebenarnya dijual starter siap pakai seperti EM4 (effective
microorganism 4), tapi barangkali akan lebih puas dan murah jika
bisa membuat sendiri.
Starter buatan sendiri ini biasa disebut dengan MOL (mikro
organisme lokal). MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa
diternakkan, fungsinya dalam konsep zero waste adalah untuk starter
pembuatan kompos organik. Dengan MOL maka konsep pengomposan bisa
selesai dalam waktu 3 mingguan. Bahan yang digunakan untuk
membuatnya bisa bermacam-macam, tergantung selera. Namun, di sini
saya akan menjelaskan cara membuat MOL yang bahannya mudah
didapat.
Di rumah ada nasi kan? Kita bisa membuat MOL dari nasi, yang
baru maupun basi.
Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam
pengomposan:
Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong
sebanyak 4 buah.Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang
berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.Bola nasi jamuran kemudian
dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.Tuang air satu gayung yang
sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam
botol/wadah yang berisi nasi jamuran.Diamkan selama satu minggu.
Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti
tape/peuyeum.MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat
kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar
1:5.
Membuat MOL Tapai/Peuyeum
Cara pembuatan :
1. siapkan botol plastik air minum kemasan ukuran besar (1.500
mililiter). Cukup satu botol kosong saja, tidak usah dengan
tutupnya.2. beli tapai atau peuyeum, sedikit saja, soalnya butuhnya
juga hanya 1 ons, lalu masukkan dalam botol tadi.3. isikan air
dalam botol yang telah berisi tapai atau peuyeum tadi. Tidak usah
penuh, cukup hampir penuh.4. masukkan gula ke dalam botol yang
telah diisi tapai atau peyeum dan air tadi. Bisa gula pasir atau
gula merah, 5 sendok makan.kocok-kocok sebentar agar gula
melarut.5. biarkan botol terbuka tidak ditutup selama 4 atau 5
hari. Selanjutnya, selamanya botol tidak ditutup, biar MOL-nya bisa
bernafas.6. setelah 5 hari, dan kalau dicium akan berbau wangi
alkohol, maka MOL telah bisa dipakai.7. kalau ingin beternak MOL,
maka ambillah botol kosong yang sejenis, lalu bagilah MOL dari
botol yang satu ke botol kedua. Separoh-separoh. Lalu isikanlah air
ke dalam botol-botol tadi sampai hampir penuh, dan kemudian
masukanlah gula ke masing-masing botol dengan takaran seperti di
atas. Maka kita punya 2 botol MOL. Bila ingin memperbanyak lagi ke
dalam botol-botol yang lain, lakukanlah dengan cara yang sama.
MEMBUAT MOL HIJAU
Gambar. 17 Juli 2009 Foto: Sobirin, 2009, MOL Hijau Pupuk
CairOleh: Sobirin.
Cara pembuatan :
1. siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira volumenya 50
liter. Cuci sampai bersih supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen
hilang, lalu tong dijemur supaya kering.2. siapkan bahan-bahan
yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna hijau. Bisa menggunakan
daun papaya, daun tomat, daun teh, daun kiambang yang ada di sawah,
eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih daun-daun yang ada disekitar
kita. Banyaknya sekitar 1 kg, atau sekitar 1 kantong kresek plastik
besar.3. siapkan kotoran sapi atau kotoran kambing atau kotoran
ayam, sebanyak sekitar 1 kg. Gula pasir sebanyak 1/2 kg. Air kelapa
2 gelas minum.4. siapkan tanah yang hidup, yaitu tanah selokan
sebanyak 1/2 kg. Upayakan tanah selokan ini tidak ada deterjen atau
air sabun yang terbawa mengalir di selokan. Di dalam tanah selokan
ini diharapkan banyak mikro organisme yang hidup.5. setelah
daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, maka bersama
bahan-bahan lain yang telah disiapkan, semuanya dimasukkan dalam
tong plastik.6. campurkan air sebanyak 40 liter. Diaduk hingga
rata, kemudian tong ditutup dengan tutup yang berlubang-lubang
supaya ada sirkulasi udara.7. aduk tiap hari, setelah 5 hari pupuk
cair ini bisa dimanfaatkan.Pupuk cair ini juga adalah MOL atau
mikro organisme lokal. Warnanya hijau, pekat, maka untuk mudahnya
sebut saja MOL hijau. Baunya agak menyengat. Cara memanfaatkannya,
ambil MOL hijau dari tong sebanyak 1 kaleng susu kecil. Masukkan
dalam ember plastik, dan campurkan dengan air sebanyak 15 kaleng
susu kecil. Aduk sampai rata, lalu siramkan pada media tanaman di
pot atau di kebun rumah tangga kita. Menyiram MOL ke tanaman ini
tidak tiap hari, tetapi 3 hari sekali. Siramkan pada media
tanahnya, bukan pada batang tanamannya. Hasilnya memuaskan.
MOL Bonggol Pisang
Bahan: bonggol pisang 5 kg, gula merah 1/2 kg sampai 1 kg, air
beras 10 liter.
Cara pembuatan :
1. bonggol pisang ditumbuk atau dihaluskan kemudian dimasukkan
bersama air beras.2. masukkan gula merah sambil diaduk rata. Simpan
dalam drum atau tong plastik.3. tutup dengan plastik yang rapat,
beri lubang udara dengan cara memasukkan slang plasti yang
dihubungkan dengan botol yang sudah terisi air. Ujung slang plastik
harus terendam dalam air. Ini adalah fermentasi dengan cara
anaerob.4. dibiarkan selama 15 hari.Cara penggunaan :
Untuk pengomposan: dapat digunakan sebegai decomposer dengan
konsentrasi 1 : 5 (1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air
tawar), tambahkan gula merah 1 ons, aduk hingga rata, siramkan pada
proses pembuatan kompos.
Untuk penggunaan pada tanaman : Semprotkan pada berbagai jenis
tanaman dengan konsentrasi 400 cc dicampur dengan 14 liter air
tawar. Pada tanaman padi, sejak fase vegetatif hingga generatif
pasca tanam yaitu hari ke 10, 20, 30 dan 40. Semprotkan pada pagi
atau sore hari, hindari penyemprotan pada siang hari.
PENUTUP
Bagi petani organik, kompos merupakan pupuk yang sering
diaplikasikan ke lahan, dan untuk membantu proses dekomposisi
bahan-bahan organik menjadi kompos, diperlukan bahan-bahan
dekomposer. Berbagai macam bahan-bahan dekomposer banyak beredar di
pasar (seperti EM4). Petani yang ingin mandiri tidak ingin selalu
bergantung dengan pihak lain, terutama pihak-pihak penyedia sarana
produksi pertanian.
Kalau kita bisa bikin EM4, kenapa kita harus beli? EM4 itu kan
sama saja dengan MOL, dari baunya kan sudah sama,. Dari sinilah ide
mengkaji bagaimana membuat atau menghasilkan mikroorganisme lokal
atau lebih sering dikenal dengan nama MOL. Dengan memanfaatkan
bahan-bahan yang ada di sekitar, petani-petani kreatif dapat
membuat MOL dari bahan-bahan seperti buah-buahan busuk (pisang,
pepaya, mangga, dll), rebung, pucuk tanaman merambat, tulang ikan,
keong, urine sapi, bahkan sampai urine manusia, darah hewan,
bangkai hewan, air cucian beras, dan sisa makanan.
Selain untuk starter kompos, MOL bisa juga dipakai untuk pupuk
cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu, 1 bagian MOL dicampur
15 bagian air. Siramkan pada tanah di sekitar tanaman. Upayakan
jangan mengenai batang tanaman.Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pelatihan Pertanian Lampung. 2010. Laporan Pelatihan
Sayuran Organik Dataran rendah bagi Petugas Angkatan I, Bandar
Lampung.Yayasan IDEP. 2006. Buku Panduan untuk Permakultur Menuju
Hidup Lestari.IDEP Foundation - www.idepfoundation.org. ISBN:
979-15305-0-5 (dan sumber lain).Tarmo. 2008. Cara Jitu membuat
Kompos dan MOL. IPPHTI, Lampung.