Cara membentuk kalimat dalam bahasa Jepang Membentuk kalimat
sederhana
Yang perlu di pahami dalam membuat kalimat dalam bahasa Jepang
adalah memahami penggunaan pola kalimatnya. Kita tahu dalam bahasa
Indonesia pola pembentukan kalimatnya adalah S-P-O-K, sedangkan
dalam bahasa Jepang menggunakan pola S-K-O-P (pasti pusing
O_o)Tentu saja pola ini sangat terbalik dengan penggunaan kalimat
dalam bahasa Indonesia. Itulah yang menyebabkan banyak orang merasa
sulit dalam membentuk kalimat dalam bahasa Jepang.
Disisni saya akan membahas bagaimana cara membuat kalimat
sederhana dalam bahasa Jepang. Maka tahap yang di perlukan dalam
membuat kalimatnya secara besar terbagi 3, yaitu :
Memahami pembentukan kalimat melalui pola umumMemahami
penggunaan pertikel dasarMemahami penggunaan kata kerja dan
perubahannya
Mari kita bahas itu satu persatu
Memahami pola kalimat
Baiklah, perhatikan contoh penggunaannya di bawah ini :
Indo : Saya (S)Belajar (P)Bahasa Jepang (O)Di kamar (Ket)Maka
akan di bentuk : saya belajar bahasa jepang di kamar (SPOK)
Jepang :Saya = watashi (S)Belajar = benkyoushimasu (P)Bahasa
Jepang = nihongo (O)Di kamar = heya de (Ket)Maka akan di bentuk :
saya, di kamar, bahasa Jepang, belajar (SKOP)Diartikan dalam bahasa
Jepang : watashi wa heya de nihongo o benkyoushimasu
Nah, maka yang perlu di perhatikan adalah kata kerjanya, jangan
sesekali anda meletakkan kata kerja setelah Subjek jika dalam
kalimat itu memiliki objek dan kata keterangan, (watashi wa
benkyoushimasu nihongo desu) ini kesalahan besar.
Tapi predikat boleh di letakkan setelah subjek jika dalam
kalimat itu tidak memiliki kata keterangan lain, seperti objek dan
kata keterangan, (watashi wa benkyoushimasu = saya belajar) ini di
benarkan karena dalam kalimat itu hanya terdiri dari subjek dan
predikat saja.
Begitupun dengan penggunaan objek dan kata keterangan. Objek
diikuti oleh partikel wo/o(tapi tidak selalu), diletakkan sebelum
kata kerja utama, (ninongo o benkyoushimasu = belajar bahasa
Jepang)
Sedangkan pada kata keterangan di letakkan sebelum objek dan
partikelnya tidak pasti (mengikuti kata keterangan sebelumnya)
seperti : di rumah = ue (ni)dengan taksi = takushi (de)dengan teman
= tomodachi (to)pada jam 3 = san ji (ni), dll
Sedangkan cara membentuk kalimat tanya (introgatif), hampir sama
pemakaian polannya. Hanya ada beberapa faktor yang perlu di
perhatikan.Yaitu ;Kata kerjanya harus berbentuk kata kerja
tanya(apakah), menggunakan perubahan dari kata kerjanya dengan
penambahan (ka) atau (desuka).
Misalnya :Apakah kamu makan nasi? = anata wa gohan o
tabemasu(ka)?Apakah anda belajar? = anata wa
benkyoushimasu(ka)?Apakah kamu membeli buku? = anata wa hon o
kaimashita(ka)?
Sedangkan penggunaan desuka pada :Apabila dalam kalimat itu
tidak terdapat kata kerja.
Misalnya :Apakah kamu seorang siswa? = anata wa gakusei
desuka?Apakah kamu disini? = anata wa koko desuka?Apakah disana
toilet? = toire wa asoko desuka?
Siswa = gakuseiDisini = koko (ni)Disana = asoko (ni)
Pembentukan kata apakah berasal dari penambahan (ka) pada kata
kerja, saya pikir semua sudah tahu hal ini dan cukup mudah^^
Setelah kita memahami pola kalimat dasarnya, kita sudah bisa
membentuk kalimat dalam bahasa Jepang dengan benar .
Coba buat kalimat di bawah ini dalam bahasa Jepang:a. Saya makan
nasib. Saya belajar di kelasc. Saya membeli bukud. Saya tidure.
Saya pergi ke Jakarta dengan mobilSaya = watashi (wa)Nasi = gohan
(wo)Makan = tabemasuBelajar = benkyoushimasuDi kelas = kyoushitsu
(ni)Membeli = kaimasuBuku = hon (o)Tidur = nemasuPergi = ikimasuKe
Jakarta = Jakaruta (e)Dengan mobil = kuruma (de)
Nah, apabila anda sudah dapat membentuk kalimat dengan benar,
mari kita belajar untuk memahami penggunaan partikel secara umum
dalam bahasa Jepang. Doumo ^^
2. Penggunaan pertikel dasar
Menentukan partikel dalam bahasa Jepang sangat sulit dan rumit.
Kita butuh banyak penghafalan kosa kata untuk menentukan partikel
yang menguikutinya, karena partikel2 itu sudah ditentukan dengan
kata yang mengikutinya tersebut.
Saya akan membahas beberapa partikel yang sering di pakai.
a. Partikel waPenggunaannya mengikuti Subjek pada sebuah kalimat
.Menunjukkan kata yang sebelumnya adalah berfungsi sebagai Subjek
utama, dan merupakan pokok pelakunya.
Misal :Saya tidur = watashi (wa) nemasuSaya pergi = watashi (wa)
ikimasu
(wa) disini menerangkan kalau (watashi) adalah subjeknya.
b. Partikel woPartikel ini sering di pakai untuk menerangkan
bahwa kata sebelumnya adalah objek dalam sebuah kalimat. Dibaca o,
hanya o, jelas? o! ^^
Misalnya : Saya makan nasi = watashi wa gohan (o) tabemasuKamu
menulis karangan = anata wa sakubun (o) kakimasuKami membeli
televisi = watashitachi wa terebi (o) kaimasu
Karangan = sakubunMenulis = kakimasuTelevisi = terebi
(katakana)
c. Partikel niPenggunaannya sangat banyak. Pada, di, dalam, ke,
untuk, kepada, dengan ,adalah beberapa arti dari partikel ini.Oke,
saya akan membahasnya secara umum saja ya^^
Perhatikan contoh :Saya makan di rumah = uchi (ni) tabemasuTidur
di kamar = heya (ni) nemasuPergi pada jam 2 = 2 ji (ni)
ikimasuDalam seminggu libur = isshukan (ni) yasumimasuBertanya
kepada sensei = sensei (ni) shitsumonshiteimasuPergi ke Jepang =
nihon (ni) ikimasu
Jadi, simpelnya saya jelaskan aja ya..
1. Partikel (ni) bisa di artikan [pada] apabila kata yang
sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan waktu. Misalnya ;
hari minggu=nichiyoubi, hari jumat=kinyoubi, jam 1=1 ji, jam 5=5
ji, bulan agutus=hachi gatsu, bulan januari=ichi gatsu, bulan
oktober=juu gatsu, tanggal 20=hatsuka, tanggal 14=juuyokka,
dll.
2. Partikel (ni) bisa di artikan [di] apabila kata yang
sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan keterangan
tempat.Misalnya ; rumah=uchi, sekolah=gakko, departemen
store=depaatoo, pasar=ichiba, perpustakaan=toshokan, kamar=heya,
taman=kootei, dll
3. Partikel (ni) bisa diartikan [ke] apabila kata yang
sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan keterangan tempat
yang ingin dituju. Tapi sebenarnya partikel (e) bisa
menggantikannya. Hanya saja tergantung pada kita untuk menggunakan
(ni) atau (e)Misalnya ; ke sekolah=gakko ni, ke Jepang=nihon ni,
dll
4. Partikel (ni) bisa di artikan [kepada] apabila kata yang
sebelumnya adalah kata2 yang berhubungan dengan objek yang berupa
orang.Misalnya ; kepada sensei=sensei ni, kepada ayah=chichi ni,
kepada dia=kare ni, kepada mereka=anatatachi ni, dll
d. Partikel toPertikel ini dipakai untuk menghubungkan satu kata
dengan kata lainnya yang memiliki makna dan. Hanya menghubungkan
kata benda 1 dan kata benda 2 juga kata benda 3, dst. Bukan di
gunakan untuk menghubungkan kata sifat dan kata kerja dan juga
bukan untuk menghubungkan anatar 2 kalimat, tidak seperti bahasa
Indonesia.
Misalnya :Saya mempunyai pulpen dan pensil = watashi wa pen to
enpitsu ga arimasuBuku dan majalah = hon to zasshiMata dan telinga
= me to mimiMembeli yakitori dan ramen = ramen to yakitori o
kaimasuApakah kamu punya kacamata, HP, tas dan dompet? = anata wa
megane to denwa bango to kaban to saifu ga arimasuka?
Pulpen = pen (katakana)Pensil = enpitsuMajalah = zasshiMempunyai
= ga arimasuKacamata = meganeHP = denwa bangoTas = kabangDompet =
saifu
e. Partikel dePartikel ini dapat diartikan dengan [dengan] dan
[ni].
Di artikan sebagai [di] yang di ikuti oleh kata keterangan
tempat. Penggunaanya sama dengan partikel (ni).Misalnya : Di
sekolah= gakko (de), di pasar=ichiba (de), di kamar=heya (de),
dll
Perbedaan panggunaan partikel (ni) dengan partikel (de) adalah
:
Partikel (de) menunjukkan tempat suatu kejadian terjadi, Cth :
saya belajar di kelas = watashi wa kyoushitsu (de)
benktoushimasu
Sedangkan partikel (ni) menunjukkan tempat seseorang berada.Cth
: saya tinggal di Jakarta = watashi wa Jakaruta (ni) sundeimasu
Diartikan sebagai [dengan] apabila di ikuti oleh kata benda
sebangai keterangan alat.Misalnya :Pergi dengan mobil = kuruma (de)
ikimasuPulang dengan bus = bus (de) kaerimasuMenulis dengan pulpen
= pen (de) kakimasu
Okeh! setelah mengetahui tantang partikel, kita memasuki tahap
terakhir dari membuat kalimat sederhana, yaitu mengenal kata kerja
beserta perubahannya.
Dalam bahasa Jepang perubahan kata kerja mencapai 60-an bentuk
dari satu kata kerja dasar, dari sopan sampai biasa. Waw!!.. 3 buah
perubahan saja sulit, apalagi sampai sebanyak itu. . tapi tetap
semangat ya^^ Gambare! Gambare!^^
3. Kata Kerja dan perubahannya
Kata kerja dalam bahasa Jepang sebelum berbentuk-masu, memiliki
kata kerja bentuk dasar atau bentuk-u. Di tandai dengan
akhiran(-u). Pada bentuk inilah dasar dari semua perubahannya.
Jika kita ingin mencari arti suatu kata kerja dalam kamus, maka
carilah kata kerja dengan bentuk ini (-u). jangan pernah mencari
dengan akhiran masu, pasti tidak akan pernah ketemu^^. Ok , Mari
kita bahas. Doumo^^
KK bentuk-u :Terbagi 3 golongan;
gol 1 berbentuk akhiran (-u, -tsu, -ru, -bu, -nu, -su, -mu, -gu,
-ku, )cth :a(u) = bertemuta(tsu) = bangunkae(ru) = pulangaso(bu) =
bermainshi(nu) = matihana(su) = berbicarayo(mu) = membacaoyo(gu) =
berenango(ku) = meletakkan
gol 2 berbentuk akhiran (-eru dan -iru)cth :tab(eru) =
makanm(iru) =melihat
gol 3 berbentuk akhiran (-suru)cth :benkyou(suru) =
belajarshigoto(suru) = bekerja(suru) = melakukan
Dalam membentuk kata kerja sopan, bentuk akhiran-u ini tidak
bisa di pakai. Dalam membuat kalimat bahasa Jepang, kesopanan
pembantukan kalimatnya sangat di perhatikan. Apalagi jika berbicara
dengan orang yang baru dikenal atau yang lebih tua.
Maka dalam membentuk kalimat yang sopan, kita bisa mengubah kata
kerja bentuk-u(dasar) menjadi kata kerja bentuk-masu(sopan).
Berikut perubahannya :Gol 1 berbentuk akhiran (-u, -tsu, -ru,
-bu, -nu, -su, -mu, -gu, -ku, )cth :Ganti akhiran(-u) (i) +
(masu)
a(u) = bertemu a (u i ) + masu = aimasuta(tsu) = bangun ta (tsu
chi ) + masu = tachimasukae(ru) = pulang kae (ru ri ) + masu =
kaerimasuaso(bu) = bermain aso (bu bi) +masu = asobimasushi(nu) =
mati shi (nu ni) + masu = shimasuhana(su) = berbicara hana (sushi)
+ masu = hanashimasuyo(mu) = membaca yo (mu mi) + masu =
yomimasuoyo(gu) = berenang oyo (gugi) + masu = oyogimasuo(ku) =
meletakkan o (ku ki) + masu = akimasu
Gol 2 berbentuk akhiran (-eru dan -iru)hilangkan akhiran(-ru),
kemudian tambahkan (+masu)cth :tab(eru) = makan tabe + masu =
tabemasum(iru) =melihat mi + masu = mimasu
Gol 3 berbentuk akhiran (-suru)Hilangkan akhiran(-suru) (shi) +
masuCth :benkyou(suru) = belajar benkyou (suru shi) + masu =
benkyoushimasushigoto(suru) = bekerja shigoto( suru shi) + masu =
shigotoshimasu(suru) = melakukan (suru shi) + masu = shimasu
Setelah mengetahui perubahannya, kita dapat membuat KK-u(dasar)
menjadi KK-masu(sopan). Maka jika ingin membuat kalimat, pakailah
KK-masu.
Mari kita berlatih membuat kalimat dengan sopan.1. Saya bermain
di halaman rumah2. Ayah membaca koran di kantor3. Adik makan sushi
di rumah4. Dia membeli buku dan tas5. Hari ini saya pergi ke Bali6.
Besok saya pulang ke Indonesia7. Ibu membeli makanan dan minuman di
pasar8. Aku menulis karangan untuk guruPerhatikan pula penggunaan
partikelnya. Ingat! KK-masu adalah kata kerja, jadi tidak perlu
lagi menggunakan akhiran desu. Bentuk KK-masu/-masen/-mashita
adalah bentuk sopan.
Halaman rumah = niwaKantor = kaishaKoran = shinbunPasar =
ichibaKarangan = sakubunRumah = uchi / ieMembeli = kau (1)Bermain =
asobu (1)Membaca = yomu (1)Pergi = iku (1)Pulang = kaeru (1)Makan =
taberu (2)Buku = honTas = kabanHari ini = kyouBesok = ashitaBali =
Bari (katakana)Makanan = tabemonoMinuman = nomimono
Jika sudah berhasil membentuk kalimat dengan KK bentuk sopan,
mari kita lihat lagi perubahan KK-u(dasar) menjadi
KK-masen(negatif). Mari perhatikan perubahannya^^
Perubahan KK-u menjadi KK-masen sangat mudah. Apabila kita telah
mengetahui perubahan KK-masu, cukup ubah (masu masen).Cth
:(2)Tabemasu(makan) tabemasen (tidak makan)(3) benkyoushimasu
(belajar) benkyoushimasen (tidak belajar)(3) samposhimasu
(jalan-jalan) sanposhimasen (tidak jalan-jalan)(1) yomimasu
(membaca ) yomimasen (tidak membaca)Dan KK lainya
Jika sudah berhasil merubah KK-masu menjadi KK-masen,
selanjutnya kita akan mempelajari perubahan KK-mashita (lampau).
Perubahannya sama saja, hanya yang perlu di perhatikan adalah :
KK-u KK-masu KK-masen KK-mashita. Bisa langsung saja, (-masu
-mashita)Cth :(2) tabemasu(makan) tabemashita (telah makan)(2)
mimasu (melihat) mimashita (telah melihat)(1) oyogimasu (berenang)
oyogimashita (telah berenang)(3) benkyoushimasu (belajar)
benkyoushimashita (telah belajar)
Setelah mengetahui bentuk KK-mashita( lampau), kita dapat
membuat kalimat dengan KK-masen deshita(negatif lampau). Bentuk ini
adalah perpaduan Kata kerja menyangkal dan lampau / telah
terjadi.
Perubahannya mengikuti KK-masen + deshita. Maka akan membentuk
KK-masen deshita. Perhatikan contoh :Mimasen deshita = tidak
melihat (lampau)Tabemasen deshita = tidak makan (lampau)Ikimasen
deshita = tidak pergi (lampau)Yomimasen deshita = tidak membaca
(lampau)Dan lain2
Baiklah cukup untuk perubahan KK bentuk sopan.
Untuk lebih memahami penerapannya, perhatikan contoh
berikut.
Perhatikan contoh penggunaannya :1. Yuube, watashi wa
benkyoushimasu. lampau(tadi malam saya sudah belajar)2. Kinou wa
nihon e ikimasu. lampau(kemarin saya pergi ke Jepang)3. Kesa wa
gohan o tabemasen deshita. negatif lampau(tadi pagi saya tidak
makan nasi)4. Kyou, watashitachi wa kyoushitsu ni benkyoushimasen.
negatif(hari ini kami tidak belajar di kelas)5. Mainichi wa gakko e
ikimasu. positif(setiap hari saya pergi ke sekolah)6. Kinou, kanojo
wa kouhi o nomimashita. lampau(kemarin dia(pr) minum kopi)7.
Mukashi, watashi wa seito deshita. lampau(dulu, saya seorang
pelajar)8. Watashi to tomodachi wa kyoushitsu ni imasen deshita.
negatif lampau(saya dan teman ada tidak ada di kelas)9. Kyou wa hon
o yomimasen. lampau(hari ini saya tidak membaca buku(belum))
MATERI LENGKAP POLA KALIMAT BAHASA JEPANG
DAFTAR ISIDAFTAR ISI.1
BAB 1Pola kalimat menyatakan kesukaanPola kalimat menyatakan
kemampuanPola kalimat menyatakan alasanKata kerja akhiran ~tePola
kalimat menyatakan keberadaanPola kalimat menyatakan
letak/posisiPola kalimat menyatakan bilanganPola kalimat bentuk
lampau dan perbandinganHal yang paling diinginkanMenyatakan
perintah/meminta sesuatu...............233456691012
BAB 2Pola yang menyatakan bolehPola yang menyatakan tidak
bolehKata kerja bentuk kamusKata kerja bentuk ~taKata kerja bentuk
~nai..........1314151617
BAB 1Pola Kalimat Menyatakan Kesukaan ()Pola : subjek + wa +
kata benda + ga + sukidesuContoh : warashi wa itaria ryouri ga
sukidesu. ( saya suka masakan Italia)Menyatakan kesukaan
menggunakan partikel ga ( ) untuk benda. Sedangkan untuk orang
menggunakan partikel ni ( ). Untuk kata kerja harus bentuk kamus
disertai dengan koto ga...Contoh : watashi wa eiga o miru koto ga
sukidesu. ( saya suka menonton film ). Watashi wa takeshi ni
sukidesu ( saya suka takeshi ).
Bentuk Tanya : kaneshiro wa juzu ga sukidesuka? Hai, sukidesu
(+) Iie, suki ja / dewa arimasen (-)Jika menyangkal gunakan suki ja
/ dewa arimasen
A : anata wa taberu koto ga sukidesuka?B : hai, sukidesu.A :
donna tabemono ga sukidesuka?B : ramen desu
Pola Kalimat Menyatakan Kemampuan Memahami
Pola : subjek + wa + kata benda + ga + wakarimasu / masen.Contoh
: watashi wa eigo ga wakarimasu. ( saya mengerti bahasa inggris ).
watashi wa eigo ga sukoshi wakarimasu. ( saya mengerti sedikit
bahasa inggris ). watashi wa eigo ga yoku wakarimasu. ( saya sangat
mengerti bahasa inggris ).Bentuk negatif : watashi wa eigo ga
wakarimasen. ( saya tidak mengerti bahasa inggris ).Bentuk Tanya :
yamada-san wa judou ga wakarimasuka? Hai, wakarimasu (+) Iie,
wakarimasen (-)
Pola Kalimat Menyatakan AlasanPola : subjek + sebab + kara +
akibatContoh : kyou wa kodomo no tanjoubidesukara, hayaku
kaerimasu. ( hari ini pulang cepat, karena anak saya ulang tahun
).Untuk menyatakan alasan gunakan kara () dan untuk menanyakan
alasan gunakan doshite ().A : doshite kinou hayaku kaerimashitaka?B
: watashi wa atama ga itai desu kara
Kata Kerja Akhiran-Te
Fungsi kata kerja berakhiran-te adalah :1. Sebagai kata kerja
sambung yaitu untuk menjelaskan beberapa aktivitas yang dilakukan
secara berurutan dalam waktu yang sama. Contoh : watashi wa maiasa
go-ji ni okite abite. Roku-ji ni asagohan o tabete. Roku-ji han ni
uchi o demasu.2. Menyatakan setelah dengan pola : kata kerja te +
kara. te-kara digunakan untuk kegiatan yang hanya berhenti dan
tidak terus menerus.Contoh : abite kara asagohan o tabemasu3.
Menyatakan sebelum dengan pola : kata kerja bentuk kamus + mae ni +
kata kerja.Contoh : terebi o miru mae ni tabemasu.4. Larangan (~ te
wa ikemasen)koko de shashin o totte wa ikimasen
koko de tabete wa ikimasen
ima kaette wa ikimasen
jisho o tsukatte wa ikimasen5. Setelah ~, melakukan ~ (~ te
kara, ~)Daigaku o detekara, chichino kaisha de hatarakimasuKaisha o
yametekara, nanio shimasuka
6. Menggabungkan 2 kata kerja atau lebih (~ te, ~te, )
Toshokan e itte, hon o karate, sorekara tomodachini
aimashitaDepato e itte, kaimonoshite, sorekara eiga o
mimasuNiponbashikara chikatetsu ni note, osakaeki de JR ni
norikaete, koshien de orimasuContoh percakapan:A : kinowa dokoka
ikimashitaka ?B : ee, kyouto e ikimashita.A : soudesuka. Kyoutoe
itte, nanio shimashitaka ?B : tomodachini ate, shokujinshite,
sorekara isshoni otera o mimashita.
Pola Kalimat Menyatakan KeberadaanContoh : asoko ni satou-san ga
imasu ( disana ada satou ) Tsukue no ueni shashin ga arimasu (
diatas meja ada foto )Imasu / arimasu digunakan untuk menjelaskan
keberadaan suatu benda / orang, bukan untuk menjelaskan letak atau
posisi. Pada imasu / arimasu memakai partikel ga. Untuk benda
manusia & hewan gunakan imasu, sedangkan benda mati (termasuk
pohon) gunakan arimasu.
1. A : niwa ni dare ga imasuka? B : daremo imasen. Neko ga
imasu. 2. A : sumimasen. Denwa wa arimasenka? B : denwa desuka. Ano
ichiban ueno tanadesu.A : doumo.
Pola Kalimat Menyatakan Letak / PosisiContoh : kazoku wa
shizuoka ni imasu ( keluarga saya ada di shizuoka ) kissaten no
tonari ni kouen ga arimasu ( disebelah kafe ada taman )
Sama seperti menyatakan keberadaan (menggunakan imasu / arimasu)
bedanya pada penggunaan partikel. Untuk menyatakan letak / posisi
gunakan partikel ni dan benda harus diletakkan di awal kalimat.1. A
: kono chikaku ni denwa ga arimasuka? B : hai, asoko ni arimasu.2.
A : koyuki-san wa doko ni imasuka?B : kaigishitsu ni imasu3. A :
anou, chikaku ni yuubinkyouku ga arimasuka?\B : ee, asoko ni takai
biru ga arimasune. Ano tonaridesu.A : wakarimashita. Doumo.4. A:
sumimasen, Mirasan wa imasuka ?B: iie, kaigishitsuni imasu.A:
soudesuka, doumo.
Contoh percakapan:
A: Sumimasen, yuubinkyoku wa doko desu ka. B: Tsugi no shingou o
migi ni magatte, sonomama yaku 50 meetoru susunde kudasai.
Hidarite-ni atarashii eigakan ga miemasu. Yuubinkyoku wa sono
eigakan no mukai ni arimasu. A: Arigatou gozaimashita.
Pola Kalimat Menyatakan Bilangan
Contoh : kaigishitsu ni teburu ga nanatsu arimasu. ( di ruang
rapat ada 7 meja ) Watashi wa nihon ni ichinen imasu. (saya tinggal
di Jepang selama 1 tahun )
Partikel yang digunakan untuk menyatakan bilangan adalah ni.
Untuk menanyakan orang gunakan nin seperti iku / nan nin? (berapa
orang?). dalam menghitung benda terjadi perubahan pada angka. Untuk
menghitung benda maka penyebutan angka berubah, misalnya : Satu /
ichi berubah menjadi hitotsu. Untuk orang tsu berubah menjadi ri
contoh : hitori, futari. Sedangkan dai digunakan untuk kata bantu
bilangan seperti mesin, mobil, dll. Kata bantu bilangan untuk benda
berbentuk helai / lembar seperti kertas, perangko, gunakan mai. Dan
untuk pengulangan (seperti 3 kali, 2 kali) gunakan kai contoh : 1
kali (ikkai), 8 kali (hakkai).
1. A : gakusei wa iku nin imasuka? B : ju-go nin imasu.2. A :
ringgo o ikutsu kaimashitaka?B : yotsu kaimashita.3. A : kazoku wa
nan nin desuka?B : gonindesu. Ryoushinto aneto aniga imasu.4. A :
ishukan ni nan kai tenisu o shimasuka?B : nikai gurai shimasu.5. A
: ryou ni jitensha ga nan dai arimasuka?B : godai arimasu.6. A :
kippu o nan mai kaimasuka? B : nimai kaimasu.
Contoh percakapan:Kore, OnegaishimasuKanrinin : ii tenkidesune.
Odekakedesuka ?Toni : ee, chotto yubinkyoku made.Kanrinin :
soudesuka. Itte irasshai.Toni : itte mairimasu. .. Toni : kore,
sokutatsu de onegaishimasu. Yubinkyokuin : hai, otsutorariadesune.
370en desu. Toni : sorekara kono nimotsumo onegaishimasu.
Yubinkyokuin : funabindesuka, koukubindesuka ?Toni : funabinwa
ikuradesuka ?Yubinkyokuin : 500endesu.Toni : donokurai kakarimasuka
?Yubinkyokuin : 1 kagetsuguraidesu.Toni : Ja, funabinde
onegaishimasu.
Pola Kalimat Bentuk Lampau & Perbandingan
Contoh : kinou wa amedeshita (kemarin baru saja hujan) Kinou wa
samuikattadesu (kemarin udaranya dingin) Hokkaidou wa Kyushu yori
ooidesu (Hokkaidou lebih besar dari Kyushu) Watashi wa ichinen
natsu ga ichiban sukidesu. (dalam satu tahun saya paling suka musim
panas)
Bentuk lampau berubah menjadi deshita. Kata sifat yang
berakhiran-i menjadi bentuk lampau maka huruf i diganti dengan
katta. Untuk menunjukkan perbandingan antara 2 hal / benda gunakan
yori. Sedangkan untuk benda yang paling / tidak ada tandingannya
gunakan ichiban.
1. A : kyouto wa shizukadesutaka? B : iie, shizuka ja
arimasendeshita.2. A : ryokou wa tanoshikattadesuka?B : hai, totemo
tanoshikattadesu.3. A : Indonesia wa Singapura yori hito ga
ooidesuka?B : hai, zutto ooidesu.4. A : Hokkaidou wa itsu ga
ichiban iidesuka?B : soudesune. ichigatsu ga ichiban iidesuyo. Fuyu
no sakana wa oishiidesu.
Hal Yang Paling Diinginkan
Pola : kata benda + ga + hoshiidesu / hoshikunaidesuContoh :
watashi wa pasokon ga hoshiidesu (saya ingin komputer) Riko-san wa
kohi ga hoshikunaidesu (Riko tidak ingin kopi)
Menyatakan hal yang paling diinginkan gunakan hoshiidesu. Untuk
kata kerja maka polanya adalah : kata kerja masu + tai / takunai,
misalnya tabemasu maka berubah menjadi tabetai.
1. A : kono shumatsu wa nani o shimasuka? B : kodomo to Koube e
fune o mini ikimasu.2. A : April-san ima nani ga ichiban
hoshiidesuka?B : atarashi keitaidenwa hoshiidesu.3. A :
natsuyasumini doko e ikitaidesuka?B : Okinawa e ikitaidesu.
Contoh percakapan: Betsubetsuni OnegaishimasuYamada : mou
12jidesuyo. Hirugohan o tabeni ikimasenka ?Mira : ee.Yamada : dokoe
ikimasuka ?Mira : soudesune. Kyouwa nihonryouri ga
tabetaidesune.Yamada : Ja, tsuruya e ikimashoo.Miseno hitu :
gochumon wa ?Mira : watashiwa tenpurateshuku.Yamada : watashiwa
gyoudon.Misenihito :tenpurateishyokuto gyoudon desune. Shosho
omarakudasai.
Misenohito : 1680ende gozaimasu.Mira : sumimasen. Betsubetsuni
onegaishimasu.Misenohitu : hai, tenpurateishokuwa 980, gyodonwa
700endesu.
Menyatakan Perintah / Meminta Sesuatu
Contoh : chotto matte kudasai (harap tunggu sebentar) Chotto
borupen o kashite kudasai (maaf, tolong pinjam pulpennya)Dalam
penggunaan kalimat perintah harus diakhiri dengan kudasai dan kata
kerja berubah menjadi bentuk berakhiran-te.
1. A : ano shatsu o misete kudasai B : hai, douzo2. A :
sumimasen.B : hai.A : chotto kono nimotsu o mottekudasaiB :
iidesuyo.3. A : ano zasshi o mite kudasaiB : hai douzo.
BAB 2
Pola yang menyatakan boleh~temo ii menunjukkan izin/persetujuan,
dalam bahasa indo berarti "boleh~"
~temo ii dibentuk dari bentuk te + partikel mo yang menunjukkan
arti "pun" lalu ditambah kata sifat "ii" yang berarti "oke, baik" ,
jadi kalau diterjemahkan biasa berarti "melakukan...pun
boleh/oke"
pembentukannya:
Vte + mo + iidesu
kau => katte + mo ii => kattemo ii (boleh membeli)iku
=> itte + mo ii => ittemo ii (boleh pergi)nomu => nonde +
mo ii => nondemo ii (boleh minum)taberu => tabete + mo ii
=> tabetemo ii (boleh makan)miru => mite + mo ii => mitemo
ii (boleh nonton/lihat)kuru => kite + mo ii => kitemo ii
(boleh datang)suru => shite + mo ii => shitemo ii (boleh
melakukan)dll
contoh:
koko de shashin o tottemo ii desuboleh memotret disini
koko de tabetemo ii desuboleh makan disini
ima kaettemo ii desu yosekarang (kamu) boleh pulang
jisho o tsukattemo ii desuboleh menggunakan kamus
apabila dalam bentuk kalimat tanya, maka menunjukkan arti
meminta persetujuan atau ijin dari lawan bicara.contoh:
kono jisho o karitemo ii desu kaapakah boleh meminjam kamus
ini?
pasokon o tsukattemo ii desu kaapakah boleh menggunakan
komputer?
terebi o keshitemo ii desu kaapakah boleh mematikan
televisi?
untuk jawabannya, tergantung si lawan bicara:
(?)kono jisho o karitemo ii desu kaapakah boleh meminjam kamus
ini?
(+)hai, douzo(ya silahkan) atau hai, karitemo ii desu yo(ya,
boleh pinjam)
(-) iie, dame desu yo(tidak,tidak boleh) atau iie, karitewa
ikemasen yo (tidak, tidak boleh pinjam)
Pola yang menyatakan tidak boleh
Pembentukannya:
Vte + wa + ikimasen
Contoh:koko de shashin o totte wa ikimasentidak boleh memotret
disini
koko de tabete wa ikimasentidak boleh makan disini
ima kaette wa ikimasensekarang (kamu) tidak boleh pulangKata
Kerja Bentuk KamusKegunaan Kata Kerja Bentuk Kamus Bentuk informal
dari ~ masuWatashiwa ramen o tabemasuWatashiwa juzu o nomimasu
Menyatakan kebisaan/kemampuan (KK kamus + koto ga
dekimasu)Watashiwa kanji o yamu kotoga dekimasuWatashiwa jitensha
ni noru kotoga dekimasuDenwa de hikouki no chiketsu o yoyakusuru
kotoga dekimasu Menyatakan pola sebelum ~, melakukan ~ (KK kamus +
mae ni)Neru maeni nikki o kakimasuTaberu maeni daigaku e
ikimasuBenkyosuru maeni terebi o mimasuContoh percakapan:A : shumi
wa nandesuka ?B : eiga o miru kotodesu.A : donna eiga o mimasuka ?B
: yama no e desu.A : soudesuka.
Kata Kerja Bentuk ~ TaKata kerja bentuk "ta" adalah kata kerja
yang berakhitan "ta" atau "nda". Apabila kamu tau pembentukan kata
kerja "te", maka materi ini akan sangat mudah sekali.Kegunaan
bentuk ta Menyatakan Pengalaman. (KK ta + koto ga arimasu)Sumo o
mita kotoga arimasuHokaido e itta kotoga arimasuUma ni notta kotoga
arimasu Menggabungkan 2 atau lebih kegiatan dalam satu kalimat. (KK
tari, KK tari shimasu/shimashita)Ryoko o shitari, ocha o naratari
shitaidesuContoh percakapan :A : atsuku narimashitane.B :
soudesune. Mo natsudesune.A : kotoshiwa gehi oyogini ikitaidesune.B
: ee.
Kata Kerja Bentuk ~ NaiKata kerja bentuk "nai" adalah kata kerja
yang berakhiran "nai". Kegunaan bentuk ~nai Menyatakan larangan.
(KK nai + de kudasai)Kokode shasin o toranaide
kudasaiObunaidesukara, sochira e ikanaide kudasaiKono siryoowa
taisetsudesukara, nakushinaide kudasaiSamuraidesukara, mado o
okenaide kudasaiNetsuga arimasukara, ofurani hairinaide kudasai
Menyatakan keharusan. (KK nakereba narimasen)Pasupoto o
misenakereba narimasenKodomono okane o harawanakereba narimasen
Menyatakan tidak perlu. (KK nakutemo ii desu)Repotowa dasanakutemo
iidesuTabenakutemo iidesuKonakutemo iidesu Ikanakutemo iidesu