Cara kerja : Rangkaian Listrik paralel Rangkaian parallel tahanan Suatu Rangkaian Listrik paralel beberapa tahanan terbentuk, jika arus yang ditimbulkannya terbagi dalam arus-arus cabang dan serentak mengalir menuju tahanan-tahanan tersebut. Gambar 2.14 Rangkaian parallel Bagaimana karakteristik arus, tegangan dan tahanannya, diperlihatkan melalui pemikiran dan percobaan berikut : Diantara kedua titik percabangan arus yaitu titik A dan B (gambar 2.14) terletak tegangan total U. Disini semua tahanan bagian bergantung pada klem-klemnya, semua tahanan terhubung pada tegangan yang sama U. Dengan demikian sebagai ciri utama rangkaian parallel berlaku : Pada suatu rangkaian parallel semua tahanan terletak pada tegangan yang sama. Percobaan : Pengukuran arus I, I1 , I2 dan I3 pada rangkaian yang diberikan (gambar 2.15). Gambar 2.15 Pembagian arus padaRangkaian Listrik paralelHasil pengukuran: I= 1,1 A; I1 = 0,6 A; I2 = 0,3 A; I3 = 0,2 A
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Seper tahanan total adalah sama dengan jumlah dari seper tahanan bagian (cabang).
Untuk dua tahanan parallel berlaku:
Dari sini penyebut disamakan menjadi R1 R2
atau
Tahanan total untuk dua tahanan yang dirangkai parallel
Rangkaian parallel sangat sering digunakan didalam praktik. Praktis semua beban dirangkaiparallel pada jala-jala, dalam hal ini peralatan tersebut dibuat untuk tegangan nominal
tertentu dan pada gangguan tidak berfungsinya salah satu peralatan semua yang lainnya
tidak terpengarug olehnya (gambar 2.16). Tahanan parallel juga dipasang, untuk mengatasi
tingginya kuat arus suatu pemakai (beban), seperti misalnya pada perluasan batas ukur suatu