Top Banner

of 57

Cairan Tubuh Danblok Regulasi 2010

Jul 19, 2015

Download

Documents

Ulva Hirata
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

CAIRAN TUBUH DAN ELEKTROLIT

Ratna Indriawati

PENDAHULUANEverything is water (Thales, 600 SM)51-71 % bagian tubuh adalah air Massa cairan : darah, sisanya berupa larutan seperti gel Tubuh manusia mirip seperti pudding

DISTRIBUSI & KOMPOSISI CAIRAN TUBUH Penting untuk homeostasis Volume : 70% berat tubuh bebas lemak TBW laki (usia 17-40 thn): 60% BB TBW perempuan : 51% BB TBW manula : 45-50% BB Cairan Intrasel (CIS) : 62,5% Cairan Ekstrasel (CES) : 37,5% - cairan intra vaskuler - Cairan ekstra vaskuler/cairan intertisial

SUSUNAN CAIRAN TUBUH Bagian terbanyak adalah air, karena: 1. Air adalah pelarut universal 2. Semua reaksi kimia yg terjadi dalam tubuh mempunyai medium air Total Body Water (TBW) : dipengaruhi jenis kelamin, umur, kandungan lemak tubuh. Bahan-bahan penyusun lain : - Elektrolit : kation : Na, K, Ca, Mg anion: Cl, HCO3, HPO4, SO4 - Non elektrolit : protein, urea, glukosa, O2, CO2, asam organik

Perbedaan CES dan CIS CES > ion Na, Cl, bikarbonat > bahan makanan sel (O2,glukosa, lemak, AA) CO2 20% BB : - cairan intertisial 15% (10,5 L) - plasma 5% (3,5 L)

CIS > ion K, Mg, fosfat 40% BB (28 L)

KESEIMBANGAN CAIRANAgar tubuh mengalami hidrasi yang cukup, cairan yang masuk harus sama dengan cairan yang keluar dari tubuh Cairan Masuk: - Minuman (60%) dan makanan (30%) - Air metabolik atau oksidasi (10%) Cairan Keluar : - Urine (60%) dan feces (4%) - Insensible losses (28%), keringat (8%) Kenaikan osmolalitas plasma memicu rasa haus dan pelepasan ADH

PENGATURAN ASUPAN CAIRANPusat haus hypothalamus dipicu oleh- Penurunan volume plasma 10-15% - Kenaikan osmolalitas plasma 1-2%

- Via input baroreceptor, angiotensin II dan stimuli lainnya - Hilang rasa haus pada saat minum air - Yang menghambat pusat haus :- Mukosa mulut dan pharynx dalam keadaan basah - Aktivasi reseptor regangan ventriculus dan intestinal

PENGATURAN PENGELUARAN AIRKehilangan Cairan - Insensible water losses dari paru dan kulit - Bersamaan dengan residu makanan di dalam feces. - Melalui urine

PENGARUH DAN REGULASI ADH- Absorpsi air di ductus collectivusproporsional dengan pelepasan ADH - Kadar ADH yang rendah urine encer dan menurunkan volume cairan tubuh - Kadar ADH yang tinggi urine pekat - Osmoreceptor Hypothalamus memicu atau menghambat pelepasan ADH

- Pemicu pelepasan ADH yang spesifik - demam yang lama - berkeringat berlebihan - muntah-muntah, atau diarrhea - pendarahan hebat - luka bakar

KESEIMBANGAN ELEKTROLIT- Elektrolit: garam, asam dan basa - Keseimbangan elektrolit biasanya mengacu pada keseimbangan garam saja. - Garam penting untuk = eksitabilitas saraf-otot = aktivitas sekresi = permiabilitas membran = kontrol thd. Gerak cairan

- Garam masuk ke dalam tubuh melalui - pencernakan keluar melalui: = penguapan = feces = urine

SODIUM DALAM CAIRAN & KESEIMBANGAN ELEKTROLIT- Sodium memegang posisi sentral dalam cairan dan keseimbangan Elektrolit - Garam Sodium - 90-95% zat terlarut di dalam CES - kontribusi 280 mOsm dari 300 mOsm konsentrasi zat terlarut di CES - Sodium merupakan kation terbesar di CES

- Sodium merupakan satu-satunya kation yang menimbulkan tekanan osmotik - Peran sodium dalam mengontrol volume CES dan distrubusi air tubuh karena: - Sodium tekanan osmotik - Sodium menembus ke dalam sel dan dipompa keluar melawan gradien elektrokimiawinya - Kadar sodium di CES tetap konstan

Perubahan kadar sodium plasma mempengaruhi: = volume plasma, tekanan darah = vol. CIS dan interstisiil - Mekanisme pengawasan asam basa ginjal adalah berpasangan dengan pengangkutan ion sodium

REGULASI KESEIMBANGAN SODIUM: ALDOSTERON- Reabsorpsi Sodium - 65% sodium di dalam filtrat direabsorpsi di tubulus proksimalis - 25% di Ansa Henle - Bila kadar aldosteron tinggi, semua ion Na secara aktip di reabsorpsi - air mengikuti sodium jika permiabilitas tubulus meningkat ADH

- Mekanisme renin-angiotensin memicupelepasan aldosteron - Keadaan ini diperantarai oleh juxtaglomerularis yang melepaskan renin sebagai jawaban thd: - stimulasi saraf simpatis = penurunan osmolalitas filtrat - penurunan regangan (o.k penurunan T.D) - Renin mengkatalisis produksi angiotensin II, yang menyegerakan pelepasan aldosteron - Sel korteks adrenal secara langsung dipicu untuk melepaskan aldosteron o.k kenaikan ion K di CES - Aldosteron produksi urine menurun dan meningkatkan volume darah.

SISTIM KARDIOVASA BARORESEPTORBaroreseptor menyiagakan otak untuk meningkatkan volume darah T.D naik - Simpatis ginjal menurun - Arteriole dilatasi - GFR meningkat - Sodium dan pengeluaran air meningkat - Fenomena: pressure diuresis, menurunkan tekanan darah Penurunan tekanan darah aksi berlawanan T.D meningkat - O.K kadar ion sodium volume cairan baroreseptor dipandang sebagai reseptor sodium

PEPTIDA NATRIURETIK ATRIAL- Menurunkan T.D dan volume darah dengan menghambat - event yang memicu vasokonstriksi - ion sodium dan retensi air - Dilepaskan di atrium sebagai respons thd.regangan (kenaikan T.D) - Diuretik yang potent dan efek natriuretik - Memicu ekskresi sodium dan air - Menghambat produksi angiotensin II

PENGARUH HORMON THD. KESEIMBANGAN SODIUMEstrogen - Meningkatkan rabsorpsi NaCl tubulus renalis - Retensi air selama siklus menstruasi - Edema selama kehamilan Progesteron - Menurunkan reabsorpsi sodium - Diuretik sodium dan air - Glukokortikoid meningkatkan reabsorpsi sodium dan memicu terjadinya edema

REGULASI KESEIMBANGAN POTASSIUMKadar ion potassium CIS-CES relatip mempengaruhi potensial membran istirahat sel - Kadar berlebihan di CES menurunkan potensial membran - Terlalu sedikit hyperpolarisasi dan nonresponsiveness

- Hyperkalemia dan hypokalemia - konduksi elektrik jantung berhenti - mati mendadak - Pergeseran ion H di dalam/luar sel - pergeseran potassium pada arah yang berbeda - mempengaruhi aktivitas sel eksitabel

DUCTUS COLLECTIVUS CORTICAL- Kurang dari 15% ion K yang difiltrasi dibuang melalui urine - Keseimbangan ion K dikontrol di ductus collectivus cortical dengan mengubah jumlah potassium yang disekresi ke dalam filtrat - Ion K yang berlebih diekskresi duct.collect.cort. - Bila ion K rendah sekresi minimal

PENGARUH KADAR POTASSIUM PLASMA- Ion K yang tinggi di CES sekresi ion K - Ion K yang rendah pembuangan ion K ditekan oleh duct.collectivus

PENGARUH ALDOSTERON- Memicu sekresi ion potassium sel prinsipal - Duct.Collectivus, setiap reabsorbsi ion Na disekresi ion K - Kenaikan ion K di CES sekitar cortex adrenal - Pelepasan aldosteron - Sekresi potassium Catatan: Kadar potassium CES dikontrol melalui regulasi feedback pelepasan aldosteron

REGULASI KALSIUMKalsium ion di CES penting untuk - pembekuan darah - permiabilitas membran sel - aktivitas sekresi Hypocalcemia-Meningkatkan eksitabilitas -Menyebabkan kejang otot (tetany)

REGULASI KALSIUM- Hiperkalsemia- Menghambat neuron dan sel otot - Menyebabkan aritmia jantung - Keseimbangan Kalsium dikontrol oleh - Hormon parathiroid (PTH) dan calcitonin

REGULASI KALSIUM DAN FOSFATPTH memicu peningkatan kadar Kalsium - Tulang, PTH mengaktivkan osteoclast mengurai matriks tulang - Intestinum absorpsi meningkat - Ginjal meningkatkan reabsorpsi kalsium dan menurunkan reabsorpsi fosfat - Reabsorpsi Kalsium dan Eksresi Fosfat terjadi secara berimbang

REGULASI KALSIUM DAN FOSFAT- Fosfat yang terfiltrasi diabsorpsi aktif di tubulus proksimalis - Kadar Kalsium yang normal atau tinggi menghambat sekresi PTH - pelepasan kalsium tulang dihambat - kalsium dibuang melalui feces dan urin dalam jumlah besar - fosfat ditimbun

PENGARUH KALSITONIN- Disekresi untuk merespons kenaikan kadar kalsium darah - Merupakan antagonis PTH

REGULASI ANION- Khlorid, anion utama bersama dengan sodium di CES - Bila terjadi asidosis, reabsorbsi ion khloride sedikit - Anion lainnya transport maksimum dan kelebihan dibuang melaui urine

KESEIMBANGAN ASAM BASA- pH Normal cairan tubuh - darah arteri : 7,4 - darah vena dan cairan interstisiil: 7,35 - cairan intrasel : 7,0 - Alkalosis : pH darah arteri di atas 7,45 - Asidosis : pH darah turun di bawah 7,35

SUMBER ION HIDROGEN- Sebagian besar ion H berasal dari metabolisme selluler - asam fosforik CES protein-fosfor - asam laktat respirasi anaerobik - asam organik dan keton met.lemak - ion hidrogen bikarbonat (transpCO2)

REGULASI ION HIDROGENKadar ion Hidrogen diatur melalui - Buffer kimiawi, dalam satuan detik - Pusat pernapasan (brain stem), dalam 1-3 menit - Mekanisme renal, beberapa jam - hari

SISTIM BUFFER KIMIAWI- Asam kuat seluruh ion H mengalami dissosiasi sempurna di dalam air - Asam lemah dissosiasi sebagian di dalam air dan efisien dalam mencegah perubahan pH - Basa kuat mudah mengalami dissosiasi di dalam air - Basa lemah menerima ion H lebih lambat (ion HCO3 dan NH3)

Sistim buffer kimiawi utama - bikarbonat - fosfat - protein

- Bila asam kuat ditambahkan - ion H dilepaskan bersenyawa dengan ion bikarbonat asam karbonat (asam lemah) - pH larutan menurun sedikit - Bila basa kuat ditambahkan - bereaksi dengan asam karbonat sodium bikarbonat (basa lemah) - pH larutan meningkat sedikit

Sistim Buffer Fosfat - Identik dengan sistim bikarbonat - Komponen: - garam sodium Fosfat Hidrogen (H2PO4) asam lemah - monohidrogen fosfat (HPO4), basa lemah - Buffer effektif di urine dan cairan intra sel

Sistim Buffer Protein - Protein intrasel dan plasma merupakan buffer yang amat kuat dan dalam jumlah besar - Beberapa asam amino memiliki - Kelompok asam organik bebas, asam lemah - Kelompok basa lemah (group mino) - Molekul amphoterik, molekul protein yang dapat berfungsi sebagai asam maupun basa lemah

SISTIM BUFFER FISIOLOGIS- Sistim Respirasi mengatur keseimbangan asam basa - Keseimbangan reversible - CO2 terlarut dan air - asam karbonat dan ion hidrogen dan bikarbonat CO2+H2O >H2CO3>H + HCO3

- Hipercapnia atau kenaikan plasma ion H - nafas dalam dan cepat CO2 - kadar ion H menurun - Alkalosis nafas lambat ion H meningkat - Gangguan sistim respirasi gangguan keseimbangan asam basa - asidosis respiratorik - alkalosis respiratorik

Mekanisme Renal - Mencegah asidosis metabolik, dengan membuang : fosfor, urat, asam laktat dan keton - Pengaturan asam basa yang paling akhir adalah ginjal - Mekanisme utama- konservasi atau membentuk ion bikarbonat - membuang ion bikarbonat

- Kehilangan ion bikarbonat = penambahan ion H - Reabsorbsi ion bikarbonat = kehilangan ion H - Ion H berasal dari dissosiasi asam karbonat - CO2 bersama air di sel tubulus asam karbonat - Asam karbonat ion H dan ion bikarbonat

DEFINISI Keadaan dr hyperhidrasi jadi euhidrasi atau dari euhidrasi jadi hypohidrasi Adalah kehilangan air dari kompartemen ECF yang menyebabkan peningkatan konsentrasi NaCl dan protein plasma Adalah kehilangan air dan elektrolit yang penting bagi keperluan badan

DEHIDRASI FISIOLOGIS Di bawah terik matahari (>100 F) Tanpa aktivitas Kehilangan 1 L/jam OR kehilangan 1.5 L 4 L /jam Hrs diganti dan tdk dpt hanya mengandalkan rasa haus

Di gurun 8 jam, minum tiap saat Tetap kehilangan 2% dari BB Harus diganti hingga 12-24 jam kemudian

Di dalam ruang ber-AC cukup lama Kelembaban lingkungan yang tinggi

FAKTOR RISIKO BAYI Luas permukaan tubuh besar Dalam inkubator

OBESITAS LANSIA PASIEN TIRAH BARING

KATEGORI Dehidrasi ringan (mild) Kehilangan 5% dari cairan badan Tdk terlalu berbahaya Mudah diatasi dg rehidrasi

Dehidrasi sedang (moderate) Kehilangan 10% dari cairan badan Harus ditangani segera

Dehidrasi berat (severe) Kehilangan >15% cairan badan Ditangani sbg kegawatdaruratan Rawat inap u keseimbangan elektrolit

TANDA & GEJALA Pd dehidrasi dg penurunan BB 2,6% Mudah lelah Penurunan waktu reaksi fungsi motorik Penurunan kewaspadaan/ tingkat konsentrasi

Mulut kering Haus Pusing (dizziness), bingung Demam Kram otot

Tanda/gejala Kesadaran Pengisian kapiler Mukosa Air mata HR RR TD Nadi Turgor kulit Fontanel Mata Urin

Mild Waspada 2 detik N N Sdkt naik N N N N N N Berkurang

Moderate Lethargi 2-4 detik Kering Berkurang Naik Naik N ttp ortostatik melemah Lambat Depresi Cekung Oliguria

Severe koma >4 detik, anggota bdndingin Kering & pecah-pecah

Tidak ada Sangat tinggi Tinggi & hiperpnea TurunTak teraba atau lemah

hilang cekung Sangat cekung Oliguria/anuria

MEKANISMEKehilangan banyak H20 dari ECF Tekanan osmotik ECF naik

H2O sel msk ECF Sel mengkerut

Kompensasi tubuh: Rasa haus Meningkatkan asupan garam

Sensor: Baroreseptor Osmoreseptor

SOAL Seorang laki-laki usia 30 tahun melakukan olahraga. Dia berkeringat banyak. Setelah selesai olahraga dia minum 2 liter air. Bagaimanakah pengaruh keadaan ini terhadap cairan intra dan ekstraselnya?A. B. C. D. E. Cairan intrasel nya hipertonik Cairan ekstrasel nya hipertonik Volume cairan intraselnya lebih besar Volume cairan ekstraselnya lebih besar Volume dan tonisitas caira intraselnya meningkat