Top Banner
CAIRAN Pembimbing: dr. Herman Pipih Sp.An
28

cairan anestesi

Jul 21, 2016

Download

Documents

tentang penanganan cairan untuk anestesi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: cairan anestesi

CAIRANPembimbing:

dr. Herman Pipih Sp.An

Page 2: cairan anestesi

CAIRAN

CAIRAN TUBUH

60% Berat Badan

EXTRASELULER20% Berat

Badan

INTERSTISIAL15% Berat

Badan

INTRAVASKULAR5% Berat Badan

3% Berat Badan Plasma

+ Eritrosit (Volume darah

8% BB)INTRASELULER40 % Berat

Badan

Page 3: cairan anestesi

Sebagian besar (60%) tubuh kita terdiri dari air.Cairan tubuh (air & zat-zat yg terlarut di dalamnya)

berfungsi :• Pengangkutan zat2 makanan ke semua sel tubuh• Pengeluaran bahan sisa dari dalam tubuh,

melalui : urin, tinja, keringat & uap air pernafasan

Page 4: cairan anestesi

Jumlah cairan yg masuk & keluar dlm 24 jam relatif sama.

M a s u k :- Minuman -------- 800-1700ml- Makanan -------- 500-1000 ml- Hasil oksidasi -----200-300 ml - K e l u a r :- Urin ----------- 600-1600 ml- Tinja ------------ 50-200 ml- Keringat / paru (iwl) ---- 850-1200 ml

Page 5: cairan anestesi

• Zat-zat yg terlarut dlm cairan tubuh : elektrolit, karbohidrat (BM kecil), protein (BM besar), lemak, vitamin dll.

• Elektrolit yg penting : - intraselular --------K+, Mg+, PO4- - ekstraselular ---- Na+, Cl-• Konsentrasi elektrolit cairan tubuh : miliekivalen/liter

(mEq/L) mg% x 10 x valensi berat atom / berat molekul • Serum : plasma darah – faktor pembekuan (fibrinogen,

protrombin)• Ht : presentasi volume eritrosit dalam darah

Page 6: cairan anestesi

• Cairan interstitial ( = transelular/antar sel ) : cairan serebrospinal, persendian, peritoneum

• Tekanan osmotik : tekanan yg dibutuhkan utk mencegah perembesan (difusi) cairan melalui membran semipermeabel ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggi

• Membran semipermeabel : membran yg dapat dilalui air (pelarut) namun tidak dapat dilalui zat terlarut (protein).

Page 7: cairan anestesi

KEBUTUHAN CAIRAN

Tujuan terapi cairan :◦Mengganti defisit cairan saat puasa sebelum dan

sesudah pembedahan◦Mengganti kebutuhan rutin saat pembedahan◦Mengganti perdarahan yg terjadi◦Mengganti cairan pindah ke ruang ketiga (rongga

peritoneum, luar tubuh)

Page 8: cairan anestesi

DEHIDRASIDEHIDRASI PRA ANESTESIAAkibat pemasukan yg kurang atau penyakit penyerta:PuasaMuntahMasuknya cairan ke rongga ketiga (ekstraselular):

peritonitis, obstruksi ileus

Page 9: cairan anestesi

DEHIDRASI DURANTE ANESTESIA/BEDAH disebabkan:

Kekurangan cairan pra anestesia karena puasa

Kebutuhan untuk pemeliharaanmeningkatnya insensible loss karena suhu

ruang operasi tinggi dan hiperventilasiTranslokasi cairan pd daerah operasi ke

rongga interstisial / ketiga tergantung besar/kecilnya pembedahan

Terjadinya perdarahan

Page 10: cairan anestesi

CAIRAN

Translokasi cairan tergantung besar kecilnya pembedahan:

- Kecil 2-4 ml/kgBB/jam (bedah plastik)- Sedang 4-6 ml/kgBB/jam (bedah tungkai,

apendektomi)- Besar 6-8 ml/kgBB/jam (reseksi usus,

mastektomi radikal)

Page 11: cairan anestesi

Cairan yg diberikan: Cairan elektrolit/kristaloid - ringer laktat : metabolisme di hati lambat (100 mEq/jam) - asering (asetat ringar) : metabolisme di otot cepat (400mEq/jam)

Cairan tanpa elektrolit (dektrosa 5%, 10%) tidak berguna pada

hipovolemia, karena cepat keluar dari sirkulasi dan mengisi rongga interselular

Kecepatan/jumlah pemberian cairan sampai dengan :• Kardiovaskular stabil• Produksi urin 0,5-1 ml/kgBB/jam

Page 12: cairan anestesi

NATRIUM• Sebagai terapi dehidrasi eksresi Na lewat

urin, tinja, keringat.• 84% berada di cairan ekstraseluler.• Kebutuhan 24 jam : 50-100 mEq (3-6 gr).

1gr = 17 mEq.• Fungsi : Memelihara tekanan osmotik dan

volume cairan ekstraselular.• ↓ Na :–Pemberian infus tanpa Na–Sekresi ADH ↓

Page 13: cairan anestesi

KALIUM• Sebagian besar di dalam sel (150 mEq/L). K pada plasma

2% dari total K tubuh.• Kebutuhan rutin 0,5 mEq/kgBB/hari. Kadar normal 3-5

mEq/L.• Fungsi : Merangsang saraf otot, menghantarkan impuls

listrik, membantu utilisasi O2, asam amino, glikogen , pembentukan sel.

• Pembedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan mobilisasi K pada h1+2.

• Hipokalemia (<3 mEq/L) :– Keletihan otot - Ileus paralitik–Gangguan irama jantung - Kembung– Lemas

Page 14: cairan anestesi

KRISTALOID

Page 15: cairan anestesi

KRISTALOID• RA, RL, NS Isotonik→ Perbaikan perfusi jaringan

– RA → Metabolisme di otot, metabolisme 3-4 x lebih cepat. Th/ Luka bakar-shock haemorrhagic, stroke akut + dehidrasi, Loading sp, PE/E → memperbaiki asidosis laktat neonatus, hepatektomi, bedah otak, dugaan stroke-edema otak

– RL → Metabolisme di hati– RA-RL → Th/ Dehidrasi berat dan shock + Asidosis

• NS Hipertonik/Manitol → Memperbaiki elektrolik simptomatik

• KA EN 3B, KA EN MG3 → Membantu asupan oral yg tdk adekuat

Page 16: cairan anestesi

KOLOID• Poligelin (Haemaccel)

– Bertahan lebih lama di dalam ruang intravascular 1 jam setelah pemberian 70% masih dalam ruang Intravascular waktu paruh 4-6 jam

• Hydroxy Ethyl Starch (HAES Steril)– Bertahan dalam ruang intravascular selama 4-8 jam

• Dextran 70– Menyulitkan penentuan golongan darah oleh karena bersifat

menyelubungi Erithrocyt• Dextran 40

– Menyebabkan Diatesis Haemorrhagic oleh karena bersifat menyelubungi trombocyt. Faktor VIII Plasma mempercepat Fibrinolisis

Page 17: cairan anestesi

PERBEDAAN KRISTALOID & KOLOID

Page 18: cairan anestesi

TRANSFUSI DARAH

Tujuan : Meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dan volume intravaskular (meningkatkan volume intravaskular cukup dengan kristaloid/koloid)

NORMAL Wanita Pria Hb (g%) 12-14 14-16Ht (%) 40-48 42-50

Page 19: cairan anestesi

Perdarahan - Hipovolemia (penurunan vol. intravask) - Penurunan Hb/Ht - Penurunan kapasitas pengangkutan O2

- Gangguan kardiovaskular - Gangguan faktor pembekuan - Penyembuhan luka yang lambat

Volume darah:- Bayi/anak 80 ml/kgBB - Dewasa pria 75 ml/kgBB - Dewasa wanita 65 ml/kgBB

Page 20: cairan anestesi

Pendarahan

Perdarahan selama anestesi / pembedahan :Bila < 10% volume drh (bayi/anak) atau < 20%vol

darah (dewasa) : kristaloidBila > 10%vol darah (bayi/anak) atau > 20% vol drh

(dewasa) : koloid/darahKoloid/plasma ekspander iv → dapat bertahan lama

di sirkulasi

Page 21: cairan anestesi

Pengukuran banyaknya perdarahan :• Mengukur jumlah darah dalam alat pengisap• + 25% (kasa, kain penutup pasien, baju

operator/asisten)

Indikasi transfusi darah :1. Perdarahan akut s/d Hb < 8 gr% atau Ht < 30%.

Pada orangtua, kel paru & jantung Hb < 10 gr%2. Bedah mayor kehilangan darah > 20% vol drh• Pada dewasa dg perdarahan sampai 20% (bayi/anak

sampai 10%) masih bisa diganti dengan koloid dengan jumlah yang sama atau kristaloid (ringer laktat, asering) sebanyak 3-4 kali jumlah perdarahan.

Page 22: cairan anestesi

JENIS DARAH / KOMPONEN Beberapa jenis darah/komponen untuk transfusi :1. Darah lengkap (whole blood) :

– Segar (< 48 jam), Baru (< 6 hari), Biasa (35 hari)– Satu unit (kantung) berisi 450-540 ml. – Untuk menaikkan Hb 1g/dl atau Ht 3–5% diperlukan darah lengkap 8

ml/kgBB.– Indikasi : - perdarahan akut - syok hipovolemik

- perdarahan > 1.500 ml - pembedahan mayor 2. Packed red cell (eritrosit konsentrasi)

– Satu unit (kantung) berisi 240-340 ml– Untuk menaikkan Hb 1g/dl atau Ht 3-5%, diperlukan packed cell 4

ml/kgBB – Indikasi : - perdarahan lambat

- anemia - penyakit jantung

Page 23: cairan anestesi

3. Plasma biasa dan plasma beku segar (PBS, FFP = fresh - frozen plasma)– Satu unit (kantung) berisi 200 ml → Mengendapkan darah lengkap 72

jam.– Plasma biasa mengandung semua faktor pembekuan, kecuali faktor V

dan faktor VIII. Sedang plasma beku segar, faktor V dan faktor VIII masih aktif.

– Indikasi : a. Setelah transfusi darah masif

Transfusi darah masif → defisiensi faktor koagulasi → setiap pemberian 4-6 unit darah simpan, diberikan 1 unit PBS

b. Setelah terapi warfarinc. Koagulopatia pada penyakit hepar

4. Trombosit– Konsentrat darah donor dengan sentrifugasi diberi setelah 12 jam pengambilan– Trombosit mampat (Trombocyt concentrate), Cryoprecipitate-AHF

Page 24: cairan anestesi

TRANSFUSI DARAHCara pemberian transfusi darah :Sebelum diberikan, unit darah yang masih dingin harus

dihangatkan dulu, untuk mencegah terjadinya hipotermia henti jantung. Bila dihangatkan dengan air panas harus < 40°C, Jika > 40°C eritrosit akan rusak.

Sebelum dan sesudah transfusi, diberikan larutan NaCl 0,9% karena merupakan larutan yg isotonik dengan plasma.

Bila dipakai larutan yang hipotonik, eritrosit akan bengkak bahkan bisa lisis. Larutan yg mengandung Ca++ akan menyebabkan pembekuan.

Pada pemberian 100 ml transfusi darah pantau ketat terjadinya reaksi transfusi.

Page 25: cairan anestesi

KOMPLIKASI TRANSFUSI1. Reaksi hemolitik : - intravaskular - ekstravaskular

Destruksi eritrosit donor oleh antibodi resipien atau sebaliknya S/ pada pasien sadar :

- mual - menggigil - demam - nyeri dada/panggul

S/ pada pasien dilakukan anestesia : - demam - perdarahan merembes pada tempat pembedahan - takikardia - hipotensi - spasme bronkus - syok - Hb-uria, ikterus, renal shut down

Page 26: cairan anestesi

2. Infeksi : - virus : hepatitis, HIV-AIDS, CMV - bakteri : stafilokokus, yesteria,

citrobakter - parasit : malaria 3. Lain-lain : - demam - purpura - urtikaria - intoksikasi sitrat - anafilaksis - hiperkalemia - edema paru non-kardial - asidosis

Page 27: cairan anestesi

PENANGGULANGANTerapi reaksi transfusi :• Stop transfusi• Naikkan tekanan darah : - kristaloid - vasokontriktor

- koloid - inotropik• Oksigen 100%• Diuretik manitol 50 mg / furosemid 10-20 mg• Antihistamin• Steroid dosis tinggi• Periksa analisis gas dan pH darah → gangguan asam basa• Periksa elektrolit darah (Ca++, K+) - hipokalsemia ok Ca diikat pengawet sitrat - hiperkalemia ok darah simpan K+ >>• Jika perlu dilakukan “exchange transfusion”

Page 28: cairan anestesi

Terima Kasih