Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag. Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27 o C, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis varietas cabe. Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe keriting dalam polybag. Pemilihan benih Di pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara. Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri . Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.
62
Embed
Cabe Merupakan Salah Satu Komoditas Pertanian Yang Harganya Sangat Berfluktuasi
Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Cabe merupakan salah satu komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi. Apalagi menjelang hari-hari besar seperti lebaran, harga cabe pasti melonjak tinggi. Hal ini yang memancing orang untuk menanam cabe, baik untuk dijual maupun sekadar untuk persediaan sendiri. Sayangnya bagi yang tinggal diperkotaan ketersedian lahan untuk bercocok tanam sangat terbatas. Namun hal ini bisa disiasati dengan menanam cabe dalam pot atau polybag.
Cara menanam cabe dalam pot atau polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe bisa dilakukan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Secara umum menanam cabe bisa dilakukan pada ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27oC, namun masih bisa tahan terhadap suhu yang lebih dari itu. Sifat tersebut tergantung dari jenis varietas cabe.
Salah satu jenis cabe yang cocok untuk ditanam di pekarangan adalah cabe kerting. Jenis ini relatif lebih tahan terhadap iklim tropis dan rasanya pedas banyak disukai di pasaran. Berikut ini kami paparkan tentang cara menanam cabe keriting dalam polybag.
Pemilihan benihDi pasaran banyak macam varietas cabe keriting, mulai dari hibrida hingga varietas lokal. Cara menanam cabe lokal dan hibrida tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hanya saja beberapa cabe hibrida dianjurkan dirawat dengan produk-produk obat-obatan tertentu. Varietas hibrida banyak didatangkan dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara.
Saat ini terdapat varietas lokal hasil seleksi, produktivitasnya pun lebih baik daripada varietas lokal tanpa seleksi. Benihnya dijual dalam kemasan kaleng seperti tampar yang diproduksi Sang Hyang Sri. Dari segi teknis, cara menanam cabe keriting lokal lebih sederhana dan anti ribet dibanding cara menanam cabe hibrida. Cabe lokal lebih adaptif dengan kondidi lingkungan dibanding cabe hibrida. Hanya saja produktivitasnya masih kalah dari hibrida.
Penyemaian benihCara menanam cabe dalam polybag sebaiknya tidak langsung dilakukan dari benih atau biji. Pertama-tama benih cabe harus disemaikan terlebih dahulu. Proses penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.
Tempat persemaian bisa berupa polybag ukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Untuk melihat lebih detail silahkan baca cara membuat media persemaian. Cara yang paling ekonomis adalah dengan menyiapkan petakan tanah untuk media persemaian.
Buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm.
Masukkan benih cabe dalam larikan dengan jarak 7,5 cm kemudian siram untuk membasahi tanah dan tutup dengan abu atau tanah. Setelah itu tutup dengan karung goni basah selama 3-4 hari, pertahankan agar karung goni tetap basah. Pada hari ke-4 akan muncul bibit dari permukaan tanah, kemudian buka karung goni. Sebaiknya petakan ditudungi dengan plastik transparan untuk melindungi bibit cabe yang masih kecil dari panas berlebih dan siraman air hujan langsung. Tanaman cabe siap dipindahkan ke polybag besar setelah berumur 3-4 minggu, atau tanaman telah mempunyai 3-4 helai daun.
Penyiapan media tanamPilih polybag yang berukuran diatas 30 cm, agar media tanam cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman cabe yang rimbun. Selain polybag, bisa juga digunakan pot dari jenis plastik, semen, tanah, atau keramik. Atau bisa juga menggunakan wadah-wadah bekas yang tidak terpakai lagi, beri lubang pada dasar wadah untuk saluran drainase.
Cara menanam cabe dalam polybag bisa menggunakan media tanam dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya. Silahkan baca cara membuat media tanam polybag untuk penjelasan lebih detail.
Beberapa contoh komposisi media tanam diantaranya adalah (1) Campuran tanah dengan kompos dengan komposisi 2:1, (2) Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1, atau (3) Campuran tanah dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang. Lihat jenis dan karakteristik pupuk kandang.
Buat media tanam sehalus mungkin dengan cara mengayaknya. Campurkan sekitar 3 sendok NPK dalam setiap polybag. Aduk hingga campuran tersebut benar-benar rata. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman.
Pemindahan bibitSetelah bibit tanaman dan media tanam siap, pindahkan bibit tanaman cabe dari tempat persemaian kedalam polybag. Lakukan pekerjaan ini saat pagi hari atau sore hari, dimana matahari tidak terlalu terik untuk menghindari stres pada tanaman.
Lakukan pemindahan bibit dengan hati-hati, jangan sampai terjadi kerusakan pada perakaran tanaman. Buat lubang tanam pada polybag sedalam 5-7 cm. Apabila persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang lalu masukan seluruh tanah dalam tempat persemaian kedalam lubang tanam. Apabila persemaian dilakukan di atas petak tanah atau tray, pindahkan dengan tanah yang menempel pada perakaran dan masukkan kedalam lubang tanam.
Pemeliharaan dan perawatan Pemupukan, berikan pemupukan tambahan dengan dosis satu sendok makan NPK per
polybag setiap bulannya. Atau apabila ingin menanam cabe secara organik, sebagai gantinya semprotkan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman mau berbuah.
Penyiraman, tanaman cabe sebaiknya disiram sekurang-kurangnya 3 hari sekali. Apabila matahari bersinar terik, siram tanaman setiap hari.
Pengajiran, setelah tanaman cabe tumbuh sekitar 20 cm, berikan ajir bambu. Ajir ini berguna untuk menopang tanaman agar berdiri tegak.
Perompesan, tunas-tunas muda yang tumbuh di ketiak daun sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulai pada hari ke-20 setelah tanam, perompesan biasanya dilakukan tiga kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang.
Hama dan penyakit, penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami, silahkan lihat di cara membuat pestisida organik.
PemanenanUmur cabe dari mulai tanam hingga panen bervariasi tergantung jenis varietas dan lingkungan. Masa panen terbaik adalah saat buah belum sepenuhnya berwarna merah, masih ada garis hijaunya. Buah seperti ini sudah masuk bobot yang optimal dan buah cabe masih bisa tahan 2-3 hari sebelum terjual oleh pedagang di pasar. Waktu panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah embun kering. Hindari waktu panen pada malam dan siang hari.
Tutorial cara menanam cabe ini cocok diterapkan pada pertanian sekala kecil atau lahan pekarangan. Bisa diterapkan juga untuk pertanian vertikultur atau urban farming. Semoga bermanfaat.
Syarat Tumbuh Cabai Merah (Capsicum annuum L.).
Jenis Tanah
Tanah yang paling sesuai untuk tanaman cabai merah (terutama cabai hibrida) adalah tanah yang bertekstur remah, gembur tidak terlalu liat, dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah yang terlalu liat kurang baik karena sulit diolah, drainasenya jelek, pernafasan akar tanaman dapat terganggu dan dapat menyulitkan akar dalam mengadopsi unsur hara. Tanah yang terlalu poros/banyak pasir juga kurang baik, karena mudah tercucinya pupuk oleh air. Penambahan pupuk kandang 20-25 ton/ha dapat memperbaiki tanah terlalu liat atau terlalu poros.
Tanah yang mengandung unsur hara yang optimum serta terbebas dari unsur-unsur toksik bisa dikatakan mempunyai kesuburan kimia, tetapi bukan itu saja kesuburan fisik yang meliputi keadaan air, oksigen, suhu tanah, dan ukuran pori tanah harus selalu seimbang dan optimum sehingga menjadikan keadaan tanah tersebut optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Supriyanto, et. al. 1999).
Derajat Keasaman Tanah (pH)
Derajat keasaman tanah yang sesuai adalah berkisar antara pH 5,5-6,8 dengan pH optimum 6,0-6,5. Cendawan berkembang pada hampir semua tingkatan pH, cendawan penyebab layu Fusarium dan cendawan penyebab rebah kecambah seperti Rhizoctoma sp, Phythium sp. berkembang baik pada tanah-tanah asam. Cendawan yang hidup pada pH>5,5 kehidupannya bersaing dengan bakteri, karena bakteri berkembang baik pada pH>5,5. Pengaturan pH dapat dilakukan dengan penambahan kapur pertanian pada pH rendah dan belerang (S) pada pH tinggi.
Air
Air berfungsi sebagai pelarut dan pengangkut unsur hara ke organ tanaman, air berperan dalam proses fotosintesis (pemasakan makanan) dan proses respirasi (pernafasan). Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang bersih yang membawa mineral atau unsur hara yang dibutuhkan tanaman, bukan air yang berasal dari suatu daerah penanaman cabai yang terserang penyakit, karena air ini dapat menyebabkan tanaman cabai yang sehat akan segera tertular, dan bukan air yang berasal dari limbah pabrik yang berbahaya bagi tanaman cabai.
Iklim
Faktor iklim yang penting dalam usaha budidaya cabai merah adalah angin, curah hujan, cahaya matahari, suhu dan kelembaban. Angin sepoi-sepoi akan membawa uap air dan melindungi tanaman dari terik matahari sehingga penguapan yang berlebihan akan berkurang. Selain lebah, angin juga berperan penting sebagai perantara penyerbukan, namun angin yang kencang justru akan merusak tanaman. Curah hujan yang diperlukan adalah 1500-2500 mm/tahun. Tanaman dapat tumbuh dan berproduksi baik pada iklim A, B, C, dan D (tipe iklim menurut Schmid dan Ferguson).
Kelembaban relatif yang diperlukan 80% dan sirkulasi udara yang lancar. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga tidak terserbuki dan banyak rontok. Lamanya penyinaran (foto periodisitas) yang dibutuhkan tanaman cabai antara 10-12 jam/hari, intensitas cahaya ini dibutuhkan untuk fotosintesis, pembentukan bunga, pembentukan buah dan pemasakan buah. Suhu untuk perkecambahan benih paling baik antara 25-30 0C. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 24-28 0C. Pada suhu <150C>32 0C buah yang dihasilkan kurang baik, suhu yang terlalu dingin menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, pembentukan bunga kurang sempurna, dan pemasakan buah lebih lama.
Budidaya Cabai merah besar (Capsicum annum var. longum)
Botani cabe adalah sebagai berikut:Divisio : Spermatophyta.Subdivio : Angiospermae.Kelas : Dicotyledonae.Subkelas : Sympetale.Ordo : Tubiflorae.Famili : Solanaceae.Genus : Capsicum.Spesies : Capsicum annuum L (besar) Capsicum frustescens L. (kecil)
Cabai sering disebut chili, hot peper atau lombok. Bagaimana budidaya cabai agar menghasilkan keuntungan bagi petani. Tip yang ada ini merupakan panduan praktis bagi anda yang berkecimpung di usaha budidaya cabai.
Harga cabai yang sangat fluktuatif, bahkan hampir setiap jam harga bisa berubah-ubah. Faktor penting yang menyebabkan harga cabai melonjak sangat tinggi adalah jumlah petani yang menanam lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Hal ini sering terjadi karena pada tahun sebelumnya harga merosot jatuh menyebabkan petani enggan menanam sehingga pasokan produksi tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Yang kedua banyak sentra tanaman cabai terserang penyakit layu, busuk batang, dan antarknosa. Agar keuntungan dapat diraih petani, harus mengatur saat tanam sehingga pada musim panen bersamaan banyaknya kebutuhan konsumen seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, pernikahan dan sunatan. Pada hari-hari seperti ini hukum pasar berlaku bahwa barang terbatas dan permintaan tinggi harga pasti naik.
Disilah petani harus memahami ketika memilih waktu untuk menanam cabe merah.Ada pertanyaan yang perlu diperhatikan sebelum memulai usaha anda.Siapkah anda untuk membuat rencana dan mematuhi rencana yang dibuat?Sebelum memulainya, sangat baik bila anda telah memiliki serangkaian rencana untuk membuat usaha anda sukses. Dengan rencana yang matang, anda punya arah yang jelas. Tapi jika tidak atau bingung apa yang harus dilakukan, mungkin jenis usaha budidaya cabai tersebut kurang cocok bagi Anda. Dan satu hal yang perlu saya tekankan, saat anda membuat perencanaan, saya harapkan anda mau
berkomitmen mematuhinya. Jalankan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditetapkan.
Buat jadwal dengan menarik mundur saat panen.1. Perkiraan puncak panen.2. Perkiraan panen perdana.3.Jadwal Penanaman.4.Jadwal Pemasangan mulsa PHP.5.Jadwal Pemberian pupuk kimia6.Jadwal pemberian pupuk kandang/kapur.7.Jadwal Pembentukan bedengan.8.Jadwal pengolahan tanah.
Apakah harapan hasil yang anda peroleh cukup realistis?Bila hasil yang anda targetkan cukup realistis, bersiaplah dengan sekuat tenaga untuk mencapainya, anda tak boleh seeanaknya sendiri. Anda tetap harus menjadi penggerak utama agar target yang dicanangkan bisa tercapai. Anda harus mau bekerja keras agar tujuan anda menjadi kenyataan. Karena bagaimanapun, hidup-mati usaha anda ada di tangan anda sendiri.
Apakah anda tahu dengan usaha budidaya cabai yang anda lakoni?Jangan pernah merasa ahli karena perkembangan waktu berpengaruh terhadap tehnologi pemupukan, berpengaruh terhadap perkembangan hama dan penyakit. Jangan pernah berhenti belajar mengenai usaha yang anda rencanakan. Saat ini, Anda tidak perlu khawatir kekurangan sumber belajar. Banyak orang yang siap membimbing anda, seperti buku dan para Penyuluh Pertanaian.
Bagaimana dengan anggaran usaha anda?Anda perlu pertimbangkan juga kemampuan keuangan anda. Butuh pengorbanan untuk mencapai tujuan yang anda diinginkan. Alokasi anggaran yang perlu tiperhitungkan adalah sewa tanah, Tenaga kerja, Bibit, Pupuk kandang, Kapur, Pestisida, mulsa PHP dan alat. Karena itulah anda perlu menganggarkannya. Kalau belum begitu yakin, mulai saja dengan jumlah yang tak begitu besar. Dengan luasan yang mampu anda biayai dulu sebagai langkah awal untuk proses belajar yang menghasilkan.
Bila anda menjalankannya secara konsisten, modal anda akan digantikan dengan hasil yang jauh lebih besar berkali-kali lipat. Kalau sudah tak ada masalah , segeralah bertindak. Tapi ingat tidak ada usaha yang tidak beresiko.
Langkah untuk usaha budidaya cabaiSebagai langkah untuk keberhasilan, Sedini mungkin persiapkan turus penopang tanaman. Sediakan pestisida dan perekat, jika ditanam musim hujan persediaan fungisida dan perekat lebih banyak.
Pilih Varietas yang sesuai, baca label kemasan cocok untuk musim apa, ketinggian tempat berapa, Toleran pada hama dan penyakit apa dan lain-lain. Lokasi penanaman sebisa mungkin menghindari bekas penanaman cabe, tomat, kentang, terung (famili Solanaceae) dan juga jauh dari tanaman famili Solanaceae yang sudah ada, karena hama penyakit diareal itu akan berpindah pada tanaman yang masih muda.
Perhatikan jenis tanah yang cocok. Tanah latosol, andosol, regusol sangat cocok untuk ditanami cabai sedangkan tanah yang sangat liat seperti tanah grumosol dan podzolik merah kuning tidak cocok ditanami karena kurang porous yang menyebabkan menggenangnya air terutama di musim hujan. pH tanah optimal 5,5 – 6,5. Jika tanahnya masam tanahnya perlu ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit, diberikan bersamaan pengolahan tanah. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur hara kalsium (Ca), magnesium (Mg).
Berapa pupuk yang dibutuhkan : pupuk kandang 18 Ton, ditebarkan diatas bedengan selanjutnya di cangkul kecil-kecil agar merata. Setelah 2 minggu diberi pupuk Za 400 – 700 kg, Urea 200 – 300 kg, SP 36 450 – 650 kg, KCl 350 – 450 kg di tebar diatas bedengan kemudian di cangkul kecil-kecil untuk meratakan berbaur dengan tanah. Bedengan disiram secukupnya kemudian segera ditutup dengan mulsa PHP. Lubang tanam dibuat sehari sebelum penanaman dengan jarak 60 x 65 cm atau 60 x 70 cm. bibit dapat ditanam setelah bibit berdaun 3 – 4 helai. tanaman yang mati dan rusak segera di ganti.
Pembentukan bedengan*Bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman.*Olah lahan sedalam 30 cm – 40 cm, dikeringanginkan selama 1 minggu.*Buat bedengan lebar 110 cm – 120 cm, tinggi 40 cm , lebar parit (antar bedengan) 60 cm – 70 cm.*Buat parit keliling selebar 70 cm sedalam 70 cm untuk pemasukan dan pengeluaran air.*Beri pupuk kandang18 Ton, ditebarkan diatas bedengan ditambahkan kapur pertanian seperti kalsit atau dolomit sebanyak 2-4 ton/ha selanjutnya di cangkul kecil-kecil agar merata. Setelah 2 minggu diberi pupuk Za 375 – 400 kg, Urea 190 – 200 kg, SP 36 650 – 660 kg, KCl 375 kg.*Rapikan bedengan kemudian ditutup dengan mulsa PHP
Keuntungan bertani dengan mulsa plastik hitam perak (PHP) adalah sebagai berikut :*Pemberian pupuk dapat dilakukan sekaligus sebelum pemasangan mulsa.*Warna hitam dari mulsa menahan sinar matahari sehingga memberikan warna gelap yang dapat menekan pertumbuhan gulma.*Warna perak dari mulsa dapat memantulkan sinar matahari dan mempengaruhi perkembangan hama terhambat.*Suhu dan kelembaban tanah relatif stabil.*Menghindarkan hilangnya unsur hara oleh guyuran air hujan dan penguapan.*Buah cabe yang berada diatas permukaan tanah terhindar dari percikan air tanah sehingga dapat mengurangi risiko berjangkitnya penyakit busuk buah.*Mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan tanah.*Menekan penguapan air dari dalam tanah.
Pemasangan mulsa yang tepat pada kondisi terik karena mulsa mudah mengembang bila ditarik. Mulsa PHP dikaitkan terlebih dahulu dengan penjepit dari bilah bambu pada ujung bedengan ke ujung yang lain. Jika kondisi panas, mulsa pada sisi-sisi bedengan dirapikan dengan dikaitkan pada panah menggunakan penjepit dari bilah bambu.
Potensi Bisnis Budidaya Cabe
"Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor."
Saat ini cabe menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibutuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional. Setiap harinya permintaan akan cabe, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di berbagai negara. Sehingga budidaya sayur ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan, bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor.
Tanaman yang berasal dari daerah tropis di benuaAmerika ini, sekarang banyak dibudidayakan di Indonesia. Potensi bisnis cabe yang cukup menguntungkan, menarik minat para petani di daerah dataran tinggi, dataran rendah, hingga daerah pesisir pantai untuk membudidayakan sayuran ini. Beberapa daerah penghasil cabe di Indonesia antara lain Banten, Cianjur, Tasik, Brebes, Medan, Padang, Tapanuli Utara, Lombok, serta beberapa daerah lainnya.
Jenis cabe juga cukup bervariasi, beberapa jenis dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia sendiri jenis cabe yang banyak dibudidayakan antara lain cabe keriting, cabe besar, cabe rawit, dan cabe paprika. Sebab menyesuaikan permintaan konsumen, yang banyak menggunakan jenis cabe tersebut sebagai penyedap masakan.
Selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabe juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabe, sambel cabe, pasta cabe, bubuk cabe, cabe kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah berhasil di ekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
Untuk menghasilkan cabe yang berkualitas, diperlukan proses pembibitan dan perawatan yang tepat pada saat budidaya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada budidaya cabe, agar tidak mengalami kerugian antara lain sebagai berikut :
1. Pemilihan lahan yang sesuai. Tanaman cabe cocok ditanam di daerah yang disinari matahari 10-12 jam per hari, memiliki suhu 24-28° celcius, memiliki kelembapan 80% dan cocok tumbuh ditanah lempung berpasir yang banyak mengandung unsur hara, serta memiliki pH antara 6 sampai 7.
2. Musim tanam yang tepat. Jika harga cabe sedang anjlok, sebaiknya ganti dengan tanaman lain. Hal ini untuk mencegah kerugian akibat anjloknya harga, saat pasokan cabe melimpah.
3. Pilihlah jenis cabe yang banyak diminati konsumen, namun harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dengan begitu biaya produksi juga dapat ditekan, agar tidak merugi.
4. Yang terakhir yaitu proses perawatan yang tepat. Lakukan penyemprotan pestisida cair dengan dosis 0,5-1 gram/liter ke lahan sebelum bibit ditanam, ini untuk mencegah serangan jamur dan patogen lain. Selain itu setelah 10 hari ditanam, tambahkan pupuk setiap seminggu sekali. Dan lakukan berselang-seling dengan pemberian pestisida.
A. PENDAHULUANCabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dllPT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.
B. FASE PRATANAM1. Pengolahan Lahan
Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2 Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu) Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2 Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt) Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air
tambahkan 200 cc larutan induk atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.
POC NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).
2. Benih
Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30
Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 - 1 tutup / liter air hangat kemudian diperam semalam.
C. FASE PERSEMAIAN ( 0-30 HARI)
1. Persiapan Persemaian
Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia. Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring,
perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.
2. Penyemaian
Biji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring
Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10, 17 HSS Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
3. Pengamatan Hama & Penyakit
a. Penyakit
· Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk , disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.
· Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.
· Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.
b. H a m a
· Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.
· Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.
· Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip
Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)
2. Cara Tanam
Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda. Plastik polibag dilepas Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram /disemprot POC NASA 3-4 tutup/
tangki.
3. Pengamatan Hama
Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI
Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua ). Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabai gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.
Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.
E. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :
Jenis Pupuk 1 - 4 minggu ( kg ) 5 - 12 minggu ( kg )Urea 7 56SP-36 7 28KCL 7 28
Catatan :
1. Umur 1 - 4 mg 4 kali aplikasi (± 7 tong/ aplikasi)2. Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi (± 14 tong/aplikasi)3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada umur 10, 20,
kemudian pada umur 30, 40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik dosis 1-2 tutup/tangki.4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.5. Pengamatan Hama dan Penyakit
· Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO
· Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.
· Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor
Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha
· Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.
Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya
Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph
2. Cara panen :
Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%) Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering Penyortiran dilakukan sejak di lahan Simpan ditempat yang teduh
3. Pengamatan Hama & Penyakit
Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak
JENIS-JENIS CABAICabai dikenal denga jenis dan kegunaan yang beragam. Ayo, mengenal jenis-jenis cabai.
· TM 88 dan TM 99TM 99 dan TM 88 adalah jenis cabai merah keriting hibrida yang banyak dikembangkan di pusat budidaya tanaman. Jenis ini memiliki keunggulan fisik tahan hama dan buah cabai yang optimal. Di samping itu, jenis TM terutama 99 memiliki derajat pedas yang tinggi pada kelompok cabai sejenisnya.
· CTH 01Adalah cabai keriting hasil single cross dua tanaman cabai yang fleksibel ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Selain itu tahan terhadap penyakit antraknose buah dan mudah perawatannya.
· CAKRA HIJAUMerupakan cabai rawit hijau favorit petani karena masa panen yang lebih singkat sekitar 80-85 hari. Dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi. Ketika muda, buah berwarna hijau gelap. Saat tua akan berubah memerah dan berukuran sekitar 3 cm dengan citarasa sangat pedas di kelompok cabai rawit.
· CAKRA PUTIHMerupakan cabai rawit berfisik kuat bercabang banyak. Buah mudanya berwarna hijau kekuningan dan merah ketika tua dengan besar sekitar 3 cm. tahan terhadap antraknose buah dan dapat ditanam di dataran rendah maupun tinggi.
· F1 ARIMBICabai jenis ini adalah cabai hasil single cross dua tanaman induk penghasil cabai merah besar berdaya tahan tinggi. Tahan terhadap serangan aphids dan kekurangan Ca. Selain itu, dapat dipanen kurang lebih 85 hari setelah pindah tanam.
Teknik Sukses Budidaya Cabe Merah – Selain cabe rawit, ada salah satu jenis cabe yang juga digemari oleh semua kalangan masyarakat, baik masyarakat lokal ataupun masyarakat mancanegara. Jenis cabe tersebut adalah cabe merah. Komoditas cabe merah di Indonesia masih terbilang cukup sedikit. Oleh sebab itu peluang untuk budidaya tanaman yang satu ini masih sangat tinggi.
Sama seperti cabe rawit, si merah merekah ini awalnya juga berasal dari benua Amerika. Namun saat ini sudah menjadi konsumsi masyarakat dunia. Cabe merah merupakan tanaman tropis, sangat cocok jika dibudidayakan di Indonesia.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya cabe merah agar hasil yang diperoleh juga maksimal. Tanaman cabe merah bisa hidup dengan baik di daerah yang disinari matahari selama 10 hingga 12 jam per harinya, dan memiliki suhu sekitar 24 sampai 28 derajat celcius. Selain itu tanaman cabe merah juga tumbuh subur di tempat dengan kelembapan 80 persen dan PH antara 6 sampai 7.
Strategi dalam menanam cabe merah adalah, jangan menanam cabe di saat musim harga cabe sedang anjlok atau saat pasokan cabe melimpah. Pilih jenis cabe yang harga jualnya tinggi dan harga bibitnya tidak terlalu mahal. Dan yang terakhir adalah rawat cabe dengan metode yang tepat. Beribut tata cara budidaya cabe merah yang baik dan benar.
1. Pengolahan Lahan dan PembenihanSebelum menanam benih cabe, terlebih dahulu media atau tanah yang akan digunakan untuk
menanam harus diolah. Caranya adalah mencampur tanah dan pupuk kandang. Apabila tanah terlalu asam bisa ditambahkan dolomit. Jangan lupa buat bedengan dan mulsa plastik. Alternatif lain yang bisa digunakan untuk mengganti mulsa plastik adalah mulsa jerami.Setelah lahan atau media siap, yang harus dipersiapkan selanjutnya adalah benih. Pilih benih yang sesuai dengan kondisi lahan. Atau jika menginginkan biaya yang lebih murah, bisa menggunakan biji cabe hasil panen yang telah diseleksi.
2. PenyemaianSebelum benih cabe ditanam di lahan, sebaiknya dilakukan penyamaian terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menggunakan media penyemaian berupa polybag yang diisi campuran kompos dan tanah. Selain itu bisa ditambahkan juga sekam agar tanah menjadi gembur. Setelah media siap, selanjutnya benih ditanam. Satu benih untuk satu pot. Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari.
3. PenanamanPenanaman benih cabe merah setelah disemai sebaiknya dilakukan di waktu pagi atau sore hari. Jangan lakukan penanaman saat matahari sedang terik. Dan usahakan agar sekali penanaman langsung selesai dalam sehari.Untuk menanan bibit cabe, lepas terlebih dahulu plastik polybag yang membungkusnya. Beri jarak antar satu tanaman dengan tanaman lain. Hindarkan cabe merah dari berbagai jenis hama yang mengancam seperti ulat dan bekicot.
4. PerawatanPerawatan tanaman cabe merah terbilang simpel. Tidak membutuhkan banyak biaya dan tenaga. Tanaman ini tidak memerlukan banyak air, jadi untuk penyiraman bisa dilakukan apabila tanah sudah terlihat kering. Selain itu pemberian pupuk bisa dilakukan seminggu sekali. Pupuk yang digunakan sebaiknya adalah pupuk kocor atau pupuk cair.
5. PemanenanTanaman cabe merah dapat dilakukan setelah 60 sampai 75 hari setelah ditanam. Frekwensi panen cabe merah ini bisa mencapai 30 sampai 40 kali, tergantung jenis cabe yang ditanam. Cara panennya cukup mudah, tinggal dipetik cabe yang tidak terlalu tua. Pemetikan disarankan pada saat pagi hari setelah embun mengering agar cabe tidak layu.
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangCabe Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabe terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabe. Dari sisi produsen, akhir-akhir ini usaha tani cabe mengalami permasalahan cukup serius dalam hal budidaya. Permasalahan tersebut mengakibatkan menurunnya produktivitas cabe. Pasar komoditas cabe sulit diprediksi, mengingat fluktuasi harga cabe yang berubah-ubah.Makalah ini akan membahas Budidaya dan Pasca panen Cabe Merah yang memuat informasi syarat tumbuh, varietas, teknik budidaya, hama dan penyakit, panen, pasca panen dan pemasaran cabe.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
B. TujuanAdapun tujuan pembuatan makalah ini antara lain adalah:1. Untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Perencanaan Pengembangan Wilayah2. Untuk menambah pengetahuan terutama tentang budidaya tanaman cabe merah
BAB IIPEMBAHASAN
A. PENGERTIANTanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.Cabe (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Budidaya tanaman cabe diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit . Cabe atau lombok merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.Daerah sentral produksi utama cabe merah antara lain Jawa Barat (Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, dan Bandung); Jawa Tengah (Brebes, Magelang, dan Temanggung); Jawa Timur (Malang, Banyuwangi). Sentra utama cabe keriting adalah Bandung, Brebes, Rembang, Tuban, Rejanglebong, Solok, Tanah Datar, Karo, Simalungun, Banyuasin, Pagar Alam. Usahatani cabe yang berhasil memang menjanjikan keuntungan yang menarik, tetapi untuk mengusahakan tanaman cabe diperlukan keterampilan dan modal cukup memadai. Untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan diperlukan keterampilan dalam penerapan pengetahuan dan teknik budidaya cabe sesuai dengan daya dukung.
B. CARA BUDIDAYA TANAMAN CABE MERAHAdapun cara atau tehnik budidaya cabe merah adalah sebagai berikut :
a) Persiapan lahan untuk menana cabe merah keriting dan cabe rawit1. Pengolahan Lahan cabe merah keriting dan cabe rawit• Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2• Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)• Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2• Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm• Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).2. Benih cabe merah keriting dan cabe rawit• Kebutuhan per 1000 m2 1 - 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan Natural CS-20, CB-30• Biji direndam dalam air hangat kemudian diperam semalam.
b) Persemaian cabe merah keriting dan cabe rawit1. Persiapan Persemaian cabe merah• Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau rumbia.• Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang . Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau contong daun pisang.2. Penyemaian cabe merah• Biji cabe diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang telah disaring• Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
3. Pengamatan Hama & Penyakit cabe merah selama persemaiana. Penyakit cabe merah keriting dan cabe rawit• Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk, disebabkan oleh cendawan Phytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian: tanaman yg terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan (± 10 gr) per 10 liter air.• Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan berbulu pada daun atau kotil yg disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.• Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot vektor virus dengan BVR atau PESTONA.b. Hama cabe merah • Kutu Daun Persik (Aphid sp.), Perhatikan permukaan daun bagian bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik bersembunyi di bawah daun. Pijit dengan jari koloni kutu yg ditemukan, semprot dengan BVR atau PESTONA.• Hama Thrip parvispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran di bawah daun. Pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama akan keluar pada waktu teduh. Serangan parah semprot dengan BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran.
• Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip
c) Penanaman cabe merah 1. Pemilihan Bibit cabe merah • Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus• Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 - 30 hari)2. Cara Tanam cabe merah • Waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda.• Plastik polibag dilepas• Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram3. Pengamatan Hama cabe merah • Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon ), aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau tangkai daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang. Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot dengan PESTONA atau VIREXI• Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua )• Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil atau lubang-lubang besar. Serangan parah, daun cabe gundul sehingga tinggal ranting-rantingnya saja. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.• Bekicot/siput. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari. Dicari di sekitar pertanaman ( kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.
d) Perawatan tanaman cabe merah 1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengocoran tiap tanaman atau penggenangan (dilep) jika dirasa kering.2. Pemupukan lewat pengocoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang. Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP 36 : KCl : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter ( 1 tong kecil) larutan. Diberikan umur 1 - 4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12 minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCl : NASA = (500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.3. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15 - 30 hr.
e) Pengamatan hama dan penyakit cabe merah• Spodoptera litura/ Ulat grayak Lihat depan.• Kutu - kutuan ( Aphis, Thrips, Tungau ), lihat fase persemaian.• Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium, Phytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba, mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan
untuk mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO• Penyakit Bercak Daun, Cercospora capsici. Jamur ini menyerang pada musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah menjadi rusak karena terbakar sinar matahari. Pengamatan pada daun tua.• Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor Antraknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabe busuk, kumpulkan dan musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil Eugenol 40 buah / ha• Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), gejala serangan mula-mula bercak atau totol-totol pada buah yang membusuk melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam. Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan GLIO di bawah tanaman.
f) Panen dan Pasca panen cabe merah 1. Pemanenan cabe merah • Panen pertama sekitar umur 60-75 hari• Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya2. Cara panen cabe merah• Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)• Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering• Penyortiran dilakukan sejak di lahan• Simpan ditempat yang teduhDemikian cara budidaya tanaman cabe merah yang dapat anda lakukan semoga bermanfaat.
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULANCabe merah merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabe mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan. Cabe (Capsicum annum L)
merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan.Budaidaya cabe merah bukanlah yang mudah dilakukan jika kita menginginkan hasil yang lebih maksimal. Dalam budidaya cabe merah banyak hal yang harus diperhatikan supaya hasil panen yang kita peroleh lebih baik, mulai dari pemilihan lahan sampai cara panen.
B. SARANDengan adanya makalah ini, kiranya dapat menambah pengetahuan kita dalam pembudidayaan cabe, bukan hanya asal tanam, akan tetapi bagaimana agar kita bisa memperoleh hasil panen yang lebih maksimal. Selanjutnya dengan pengetahuan yang kita miliki, hendaknya kita bisa berbagi pengetahuan kepada masyarakat kita terutama mereka yang membudidayakan cabe, dengan harapan mereka bisa memperoleh hasil yang maksimal.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) adalah tumbuh-tumbuhan perdu yang berkayu, dan
buahnya berasa pedas yang disebabkan oleh kandungan kapsaisin. Saat ini cabai menjadi salah satu
komoditas sayuran yang banyak di butuhkan masyarakat, baik masyarakat lokal maupun internasional.
Setiap harinya permintaan akan cabai, semakin bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk di berbagai negara. Budidaya ini menjadi peluang usaha yang masih sangat menjanjikan,
bukan hanya untuk pasar lokal saja namun juga berpeluang untuk memenuhi pasar ekspor (Santika,
2008).
Jenis cabai juga cukup bervariasi, beberapa jenis di bedakan berdasarkan ukuran, bentuk, rasa
pedasnya dan warna buahnya. Di Indonesia jenis cabai yang banyak dibudidayakan antara lain cabai
keriting, cabai besar, cabai rawit, dan cabai paprika (Anonim, 2013).
Dalam budidaya cabai salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produksi
adalah pemilihan jenis cabai. Cabai keriting mempunyai kelebihan tahan terhadap kelembapan udara.
Cabai keriting memiliki beberapa manfaat selain dijadikan sebagai bahan penyedap makanan, cabai
keriting juga bisa dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk olahan seperti saos cabai, sambel
cabai, pasta cabai, bubuk cabai, cabai kering, dan bumbu instant. Bahkan produk-produk tersebut sudah
berhasil diekspor ke Singapura, Hongkong, Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan India.
Budidaya Cabai Keriting memberikan keuntungan yang menarik, tetapi budidaya cabai keriting
juga sering menemui kegagalan dan kerugian besar. Untuk menghindari kegagalan tersebut, dilakukan
aplikasi teknologi yang tepat guna, yaitu Teknologi Enzymatis. Teknologi Enzymatis merupakan teknologi
baru yang sangat tepat untuk menghadapi permasalahan yang ada pada budidaya cabai (Santika, 2008).
Anonim, 2013. Aplikasi Perlakuan Permukaan Tanah dan Jenis Bahan Organic Terhadap Indeks Pertumbuhan Tanaman Cabai Keriting, http://jurnalfloratek.wordpress.com/tag/cabe-keriting/ di akses 6-6-13APLi di akses kamis 10 juni 2013
Anonim, 2009, Pembibitan Cabai Keriting, http://dilawimode.wordpress.com/2009/02/19/pembibitan-cabai-keriting/ di akses kamis 10 juni 2013
Cahyono, B. 2003. Teknik Budidaya dan Analisis Usahatani Cabai Keriting. Kanisius : Yogyakarta.
Hadiyanto, I. 2005. Bertanam cabai. PT Musi perkasa utama: Jakarta.
Nurfalach, D. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annum L.). http://eprints.uns.ac.id/8836/1/156592308201001241.pdf. Diakses pada tanggal 6 Desember 2013.
Prajnanta. F, 2008. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya : Jakarta.
Rahman, S. 2010. Meraup Untung Bertanam Cabai Rawit dengan Polybag. Lily Publisher : Yogyakarta.
Rukmana, R, 2002. Usaha Tani Cabai Keriting. Kanisius : Yogyakarta.
Rambe, Y. 2013. Teknik Budidaya Cabe. http://yunusray.blogspot.com/2013/2/teknik-budidaya-cabe.html. Diakses pada tanggal 19 desember 2013.
Setiadi, 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Keriting. Penebar Swadaya : Jakarta.
Soedarya, A. 2009. Agribisnis Cabai. CV. Pustaka Grafika, Bandung.
Tjahjadi, N. 1991. Bertanam Cabai. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.