Karsinoma Paru McGirt Lamberth Robert Uniplaita 102011088 C5 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Kampus 2 Ukrida, Jl. ArjunaUtara no. 6 Jakarta 11510 Skenario 1 Skenario 1 Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk darah sejak 4 bulan yang lalu. Pasien telah berobat sebelumnya, dan telah menjalani pengobatan TB selama 2 bulan, tapi keluhan batuk darah tersebut belum berkurang. Selain itu, selama 1 bulan ini, pasien mengeluh sering sakit pada punggung di sekitar tulang belakangnya. Pasien pernah menjalani operasi total pengangkatan payudara 1 tahun yang lalu setelah didiagnosa terkena kanker payudara. Rumusan Masalah: Seorang wanita 55 wanita mengeluh batuk darah sejak 4 bulan yang lalu disertai sakit di sekitar punggung. Hipotesis: Wanita tersebut menderita karsinoma paru. Pendahuluan Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa prakanker. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Karsinoma Paru
McGirt Lamberth Robert Uniplaita
102011088
C5
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Kampus 2 Ukrida, Jl. ArjunaUtara no. 6 Jakarta 11510
Skenario 1
Skenario 1 Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk darah
sejak 4 bulan yang lalu. Pasien telah berobat sebelumnya, dan telah menjalani pengobatan TB
selama 2 bulan, tapi keluhan batuk darah tersebut belum berkurang. Selain itu, selama 1
bulan ini, pasien mengeluh sering sakit pada punggung di sekitar tulang belakangnya. Pasien
pernah menjalani operasi total pengangkatan payudara 1 tahun yang lalu setelah didiagnosa
terkena kanker payudara.
Rumusan Masalah: Seorang wanita 55 wanita mengeluh batuk darah sejak 4 bulan yang lalu disertai sakit di sekitar punggung.
Hipotesis: Wanita tersebut menderita karsinoma paru.
Pendahuluan
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau
epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak
terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus
didahului oleh masa prakanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut
metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia.
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan
tindakan yang cepat dan terarah. Penyakit Kanker Paru-paru tergolong dalam penyakit kanker
yang mematikan, baik bagi priamaupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker
lainnya, penyakit kanker paru-paru dewasa ini cenderung lebih cepat meningkat
perkembangannya. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan keterampilan dan sarana
yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini
membutuhkan kerja sama yang erat dan terpadu antara ahli paru dengan ahli radiologi
diagnostik, ahli patologi anatomi, ahli radiologi terapi dan ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi
medik dan ahli-ahli lainnya.
1
Anamnesis1
Gambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru
lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala obyektif. Dari anamnesis akan didapat
keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor - faktor lain yang sering sangat
membantu tegaknya diagnosis. Keluhan utama dapat berupa :
Batuk- batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)
Batuk darah
Sesak napas
Suara serak
Sakit pada bagian dada menjalar ke punggung
Sulit menelan
Terdapat benjolan dipangkal leher
Muka dan leher terlihat sembab disertai dengan nyeri hebat pada lengan
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar
paru,seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau
patah tulang kaki. Gejala dan keluhan yang tidak khas seperti :
Berat badan berkurang
Nafsu makan hilang
Demam hilang timbul
Sindrom paraneoplastik, seperti "Hypertrophic pulmonary osteoartheopathy",
trombosis venaperifer dan neuropatia.
Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa perubahan
bentuk dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah bening dan tanda-tanda
obstruksi parsial, infiltrat dan pleuritis dengan cairan pleura
Inspeksi: Pada pemeriksaan ini dilaporkan bentuk thoraks pasien. Apakah terlihat normal,
pectus excavatum, pectus carinatum atau barrel chest. Seterusnya dilaporkan pergerakan
thoraks saat keadaan statis dan dinamis (simetris atau tidak, ada atau tidak dada yang
tetinggal). Kemudian dilaporkan keadaan sela iga apakah terlihat mencekung atau
mencebung atau normal.
2
Palpasi: Dilakukan palpasi acak dan terstruktur thoraks anterior atau posterior. Setelah itu
meraba sela iga pasien dan melaporkan. Seterusnya melakukan taktil fremitus pada thotaks
depan dan menjelaskan hasilnya.
Perkusi: Melakukan perkusi acak dan terstruktur sambil menyebutkan hasil perkusinya.
Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kelainan penyebab perkusi pekak, redup dan
hipersonor pada paru.
Auskultasi: Mendengarkan suara nafas dasar. Kemudian mendengarkan suara nafas
patologis.
Pemeriksaan Penunjang1
Pemeriksaan Darah Lengkap
Foto rontgent dada secara posteroior-anterior (PA) & lateral
Pemeriksaan foto rontgent adalah awal pemeriksaan yang sederhana untuk
mendeteksi kanker paru. Pada kanker paru, pemeriksaan foto rontgent dada ulang
diperlukan juga untuk menilai doubling timenya. Dilaporkan bahwa kebanyakan
kanker paru mempunyai doubling time antara 37-465 hari. Bila doubling time > 18
bulan, berarti tumornya termasuk benigna. Tanda- tanda tumor benigna lainnya adalah
lesi berbentuk bulat konsentris solid dan adanya kalsifikasi yang tegas. Pemeriksaan
foto rontgen dada dengan cara tomografi lebih akurat menunjang kemungkinan
adanya tumor paru, bila dengan cara foto dada biasa tidak dapat memastikan
keberadaan tumor.
CT Scan & MRI
Pemeriksaan CT Scan pada torak lebih sensitif dibandingkan dengan
pemeriksaan foto polos dada biasa, karena bisa mendeteksi kelainan atau nodul
dengan diameter minimal 3 mm, walaupun positif palsu untuk kelainan sebesar itu
mencapai 25-60%. Bila memungkinkan, pemeriksaan CT Scan bisa sebagai
pemeriksaan skrining kedua setelah foto dada biasa.
Pemeriksaan MRI tidak selalu dikerjakan karena hanya terbatas untuk menilai
kelainan tumor yang menginvasi kedalam vertebra, medula spinalis, mediastinum.