BUPATI KAMPAR PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KAMPAR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KAMPAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAMPAR, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 3 ayat (6) Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kampar, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 dengan pokok- pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169 Nomor 169, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5994);
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BUPATI KAMPAR PROVINSI RIAU
PERATURAN BUPATI KAMPAR
NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KAMPAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KAMPAR,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 3 ayat (6) Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Kampar, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956, tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041),
sebagaimana telah diubah dengan undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 dengan pokok-
pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169 Nomor 169, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5994);
2
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 214, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang undang
Nomor 23 Tahun 2014 tantang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 56794);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 6
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Kampar (Lembaran Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2016 Nomor 6);
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KAMPAR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Kampar.
2. Pemerintahan Kabupaten adalah Pemerintahan
Kabupaten Kampar.
3. Bupati adalah Bupati Kampar.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Kampar.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Kampar.
3
6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah
Kabupaten Kampar.
8. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kampar.
9. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan
DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
10. Dinas adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar.
11. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Lingkungan HidupKabupaten Kampar.
12. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar.
13. Bidang adalah Bidang pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kampar.
14. Sub Bagian adalah Sub bagian pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar.
15. Seksi adalah Seksi pada Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kampar.
16. Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Lingkungan
Hidup yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
17. Eselonisasi adalah tingkat jabatan struktural.
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu Kedudukan
Pasal 2
(1) Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup, dengan tipe A;
(2) Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
4
(3) Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang lingkungan hidup;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang lingkungan
hidup; c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan
lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan administrasi Dinas Lingkungan
Hidup;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 3
(1) Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Program dan Pelaporan; c. Sub Bagian Keuangan dan Aset.
3. Bidang Tata Lingkungan terdiri dari :
a. Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS; b. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
c. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup. 4. Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan
terdiri dari :
a. Seksi Penanganan Sampah; b. Seksi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah;
c. Seksi Pertamanan. 5. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup; b. Seksi Kerusakan Lingkungan Hidup; c. Seksi Pencemaran dan Limbah B3.
6. Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Seksi Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup;
b. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
c. Seksi Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan dan Kerja Sama Lingkungan Hidup.
7. Unit Pelaksana Teknis. 8. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Struktur Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran Peraturan Bupati ini.
5
Eselonisasi Perangkat Daerah
Pasal 4
(1) Kepala Dinas Lingkungan Hidup merupakan jabatan
struktural eselon II b atau jabatan pimpinan tinggi pratama.
(2) Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup merupakan jabatan struktural eselon III a atau jabatan administrator.
(3) Kepala Bidang Dinas Lingkungan Hidup merupakan jabatan struktural eselon III b atau jabatan
administrator. (4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi Dinas
Lingkungan Hidup merupakan jabatan struktural
eselon IV a atau jabatan pengawas.
BAB III TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu Kepala Dinas
Pasal 5
(1) Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dibidang Lingkungan Hidup
dan bidang yang menjadi kewenangan Kabupaten dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai tugas dan fungsi : a. Merumuskan, mengarahkan, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan teknis dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah di bidang lingkungan hidup dan pertamanan;
b. Merumuskan dan menetapkan visi, misi, rencana strategis, serta program kerja Dinas berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
pencapaian pelaksanaan urusan lingkungan hidup dan pertamanan yang berkualitas dan
unggul; c. Merumuskan Rencana Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
Kabupaten; d. Merumuskan/menyusun Kajian Lingkungan
Hidup Strategi (KLHS) untuk Kebijakan Rencana
Program (KRP) Kabupaten; e. menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait;
6
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup dan Kebersihan dengan para
stakeholder terkait berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan agar terwujudnya sinkronisasi kebijakan dengan baik;
g. melaksanakan kerjasama dengan pihak lain baik dari instansi pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, dan swasta; h. menyelenggarakan urusan Lingkungan Hidup,
Kebersihan dan Pertamanan dan tugas
pembantuan meliputi manajemen, penelitian, dan pengembangan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan demi terwujudnya kebersihan lingkungan yang berkualitas;
i. memberikan pertimbangan dan penetapan
perizinan serta rekomendasi teknis bidang Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan;
j. membina aparatur dalam penyelenggaraan
urusan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan agar pencapaian hasil pelaksanaan tugas dapat lebih efisien dan efektif;
k. mengevaluasi penyelenggaraan urusan
Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan guna mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas secara komprehensif; l. melaporkan penyelenggaraan urusan Lingkungan
Hidup, Kebersihan dan Pertamanan secara periodik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bentuk
akuntablitas kinerja; m. pengguna anggaran dinas;
n. pengguna barang dinas; dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 6
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai
tugas pokok membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan kegiatan umum dan kepegawaian,
perencanaan dan data serta kegiatan keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai tugas dan fungsi:
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;
7
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib; c. Mengkoordinasikan penyusunan program dan
penyelengaraan tugas-tugas bidang secara
terpadu dan tugas pelayanan administratif; d. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum;
e. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Melaksanakan pengelolaan administrasi
perlengkapan; g. Melaksanakan pengelolaan administrasi program;
h. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
i. Melaksanakan koordinasi penyusunan,
pelaksanaan dan pelaporan Standar Operasional Prosedur (SOP);
j. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang
dan alat kelengkapan kantor; k. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip
dan dokumen lainnya; l. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan
bertanggung jawab atas keamanan kantor;
m. Pelaksanaan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib;
n. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi
Pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas;
o. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas; p. Memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi
inventaris kantor; q. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada
atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku; r. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol,
merencanakan kegiatan dan membuat laporan
pelaksanaan tugas; s. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
t. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat
catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan SKP bawahan;
u. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
8
Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 7
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas
membantu Sekretaris melaksanakan penyiapan dan penyusunan peraturan dan pelaksanaan advokasi, pengelolaan urusan umum, kepegawaian,
ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
melaksanakan tugas dan fungsi : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan
disposisi atasan;
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancer dan tertib; c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan
administrasi umum dan kepegawaian;
d. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Menyusun rencana kerja sub bagian dengan
mempedomani rencana kerja tahunan dan petunjuk atasan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas dan sub bagian; f. Mengecek tugas yang akan dikerjakan dengan
membaca disposisi, isi surat masuk dan rencana
kerja sub bagian untuk menentukan prioritas tugas;
g. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan;
h. Menggandakan, menomori dan mendistribusikan
surat masuk dan surat keluar; i. Memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat
masuk dan surat keluar;
j. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor;
k. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya;
l. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol
dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas; m. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada
atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanan tugas;
n. Membuat konsep surat dinas yang menyangkut
kepegawaian, berupa kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan masalah lainnya untuk menyelesaikan administrasi kepegawaian;
9
o. Membuat konsep dan mengetik daftar urut kepangkatan kepegawaian dengan mempedomani
data yang ada untuk disampaikan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kampar;
p. Mengumpukan daftar hadir pegawai secara langsung sebagai bahan informasi dan membuat
rekapitulasi daftar hadir pegawai, dinas luar, sakit dan pegawai yang sedang cuti dengan mempedomani laporan dan daftar hadir yang ada
sebagai bahan laporan pada atasan; q. Melakukan konsultasi dengan atasan atau
instansi terkait terhadap masalah-masalah yang bersifat insidentil di bidang kepegawaian, serta membuat konsep surat yang bersifat insidentil
dengan mempedomani masalah yang ada petunjuk atasan untuk mempersiapkan naskah dinas yang diperlukan untuk mendapatkan
pedoman penyelesaian tugas; r. Mengatur administrasi tugas-tugas yang
berakitan dengan pembinaan kedudukan hukum pegawai, bimbingan dan penyuluhan pegawai, pembinaan disiplin, penyelesaian administrasi
kepegawaian; s. Mengumpulkan, mengelola dan mensistematiskan
data Pegawai Negeri Sipil, mengatur pencatatan
segala bentuk mutasi kepegawaian dalam kartu induk dan buku induk Pegawai Negeri Sipil;
t. Menyelesaikan administrasi permohonan pensiun pegawai yang akan mencapai batas usia pensiun dengan cara mempedomani ketentuan yang ada
untuk memproses pensiun pegawai yang bersangkutan;
u. Menginventarisasi pegawai dan mengusulkan yang akan mengikuti pelatihan perjenjangan diklat PIM IV, III, II dan diklat teknis fungsional
serta pendidikan formal dengan cara menyampaikan surat edaran sebagai bahan persiapan test;
v. Menginventarisasi nama-nama pegawai yang akan memperoleh penghargaan dan tanda jasa dengan
cara meneliti perlengkapan persyaratan pemberian tanda jasa dengan cara membaca kelengkapan persyaratan yang diajukan untuk
menilai layak atau tidaknya PNS yang bersangkutan mendapatkan penghargaan dan
tanda jasa; w. Membuat konsep surat usulan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas;
x. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP3 bawahan;
y. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
10
Paragraf 2 Sub Bagian Program dan Pelaporan
Pasal 8
(1) Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas
membantu Sekretaris melaksanakan Penyusunan rencana, program, dan anggaran, dan pengelolaan data dan informasi, monitoring dan evaluasi,
dokumentasi dan pelaporan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Pelaporan melaksanakan tugas dan fungsi :
a. Melakukan pengumpulan, pengelolahan, analisa dan evaluasi penyiapan serta penyajian data dinas;
b. Melakukan study dan survey / identifikasi kegiatan teknis dan sarana dengan institusi
terkait; c. Mengkoordinir / merumuskan program /proyek
pembangunan/ kegiatan dengan institusi terkait;
d. Melakukan penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan Standar Operasional Prosedur (SOP);
e. Melakukan penyusunan LKjIP, Renstra, Renja,
Penja, dan IKU; f. Mempersiapkan dan mengajukan Daftar Usulan
Proyek (DUP) dan Daftar Usulan Kegiatan (DUK) serta menyelesaikan Daftar Isian Proyek (DIP) dan Daftar Isian Kegiatan (DIK);
g. Mempersiapkan bahan pengendalian teknis dan administrasi program dan proyek serta
merumuskan, mengelola, mengevaluasi serta menyusun laporan
h. Melakukan dan menelaah pelaksanaan anggaran
pembiayaan proyek pembangunan; i. Menyiapkan kebijaksanaan teknis di masing-
masing bidang dan institusi kepala bidang terkait;
j. Melaksanakan proses revisi DIP/PO bilamana diperlukan;
k. Menyelesaikan bahan laporan tahunan badan dan dengan intitusi/kepala bidang terkait;
l. Mempersiapkan/mengkoordinir laporan
bulanan/tahunan kegiatan proyek pembangunan; m. Melaksanakan langkah-langkah persiapkan
pelaksanaan rencana kerja program kegiatan tahunan tersebut;
n. Menyusun dokumen rencanan kerja, rencana
kegiatan anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran;
o. Menyusun dokumen program kegiatan pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP);
p. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
11
Paragraf 3 Sub Bagian Keuangan dan Aset
Pasal 9
(1) Sub Bagian Keuangan dan Aset dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas
membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan
belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan, dan penyusunan pertanggungjawaban keuangan dinas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan dan Aset
melaksanakan tugas dan fungsi : a. Menyusun rencana kerja sub bagian dan
membagi tugas serta memberi petunjuk dan
arahan kepada bawahan; b. Mengecek tugas yang akan dikerjakan dengan
membaca disposisi isi surat masuk atau rencana kerja sub bagian untuk menentukan prioritas;
c. Menghimpun bahan dan data kebutuhan
pembiayaan rutin dari masing-masing bidang dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk diajukan Ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset/Bappeda Kabupaten Kampar; d. Membuat Konsep Surat Pencairan Dana (SPD)
kegiatan rutin dan bidang-bidang atas dasar
permintaan dari rutin dan bidang-bidang/PPTK dalam rangka pengajuan SPD ke Bendahara
Umum Daerah (BUD); e. Meneliti konsep SPD, mencatat SPD dan membuat
laporan bulanan SPD yang telah diterbitkan;
f. Mangajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dari kegiatan rutin;
g. Memeriksa (verifikasi) SPP Kegiatan rutin dan
bidang-bidang; h. Meneliti SPPL-LS, SPP-UP, SPP-TU gaji dan
tunjangan PNS lainnya yang disampaikan Bendaharawan Pengeluaran;
i. Meneliti/membuat Surat Perintah Membayar
(SPM) yang akan diterbitkan Pengguna Anggaran; j. Mengajukan SPM yang telah dibuat kepada
Bendahara Umum Daerah (BUD) dan mencatat SP2D serta membuat laporan bulanan SP2D yang telah diterbitkan;
k. Meneliti, mengawasi dan mengurusi pelaksanaan pembukuan penerima dan pengeluaran belanja OPD;
l. Melakukan pemantauan pelaksanaan anggaran rutin, meneliti konsep penyusunan anggaran
rutin dan membahas anggaran rutin;
12
m. Mengatur administrasi tata usaha pembukuan, perhitungan anggaran dan pembinaan
bendaharawan; n. Meneliti dan menandatangani pengesahan Surat
Pertanggung Jawaban (SPJ);
o. Melaksanakan pembuatan neraca dan arus kas dalam melaksanakan akutansi SKPD serta
membuat jurnal; p. Membuat konsep perhitungan permintaan gaji
pegawai, honorarium dan beban kerja;
q. Membuat daftar permintaan gaji pegawai, melakukan urusan pembayaran gaji, membuat
permintaan gaji pokok, rapel honorarium; r. Membuat usulan Surat Keterangan
Pemberhentian Pembayaran (SKPP) gaji pegawai
untuk disampaikan kepada Bendahara Umum Daerah (BUD);
s. Memenuhi permintaan kenaikan gaji berkala;
t. Melakukan wajib pungut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; u. Menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi anggaran OPD;
v. Menyiapkan laporan keuangan (bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan);
w. Menyiapkan laporan keuangan untuk LAKIP;
x. Mengoreksi laporan bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan tentang keuangan;
y. Melakukan konsultasi dengan atau instansi terkait terhadap masalah-masalah yang bersifat insidentil dibidang keuangan untuk mendapatkan
pedoman menyelesaikan tugas; z. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku
catatan penilaian sebagai bahan penilaian SKP bawahan;
aa. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh sekretaris; bb. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan
administrasi perlengkapan; dan
cc. Merencanakan kebutuhan barang.
Bagian Ketiga Bidang Tata Lingkungan
Pasal 10
(1) Bidang Tata Lingkungan dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang tata lingkungan yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan
koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan
pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
13
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Tata Lingkungan melaksanakan
tugas dan fungsi: a. Inventarisasi data dan informasi sumberdaya
alam;
b. Penyusunan dokumen RPPLH; c. Koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH
dalam RPJP dan RPJM; d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; e. Penentuan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup; f. Koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis
daya dukung dan daya tampung lingkungan; g. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan
hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme insentif
disinsentif, pendanaan lingkungan hidup); h. Sinkronisasi RLPLH Nasional dan Ekoregion; i. Penyusunan NSDA dan LH;
j. Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah; k. Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup;
l. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
m. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kabupaten; n. Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; o. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam
pelaksanaan KLHS; p. Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS;
q. Pemantauan dan evaluasi KLHS; r. Koordinasi penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
s. Penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
t. Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan
hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
u. Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam;
v. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam; w. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber
daya alam; x. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam; y. Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim; z. Pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan
pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
cc. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati; dd. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan
keanekaragaman hayati; dan
14
ee. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati.
Paragraf 1
Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS
Pasal 11
(1) Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Lingkungan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Inventarisasi RPPLH dan KLHS
melaksanakan tugas dan fungsi : a. Inventarisasi data dan informasi sumberdaya
alam;
b. Penyusunan dokumen RPPLH; c. Pelaksanaan dan sinkronisasi pemuatan RPPLH
dalam RPJP dan RPJM; d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; e. Penentuan daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup; f. Pelaksanaan penyusunan tata ruang yang
berbasis daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup; g. Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan
hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
h. Sinkronisasi RLPLH Nasional dan Ekoregion;
i. Penyusunan NSDA dan LH; j. Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah;
k. Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup; l. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang
RPPLH;
m. Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten;
n. Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
o. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
p. Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS; dan q. Pemantauan dan evaluasi KLHS.
Paragraf 2 Seksi Kajian Dampak Lingkungan
Pasal 12
(1) Seksi Kajian Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Tata Lingkungan.
15
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kajian Dampak Lingkungan
melaksanakan tugas dan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan instrumen pencegahan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH);
b. Penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL/UPL);
c. Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup
yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan);
d. Melakukan evaluasi dan pengawasan, ketaatan dan kepatuhan terhadap dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL-UPL);
e. Melaksanakan inventarisasi terhadap seluruh jenis usaha yang telah dikeluarkan dokumen/izin lingkungan; dan
f. Evaluasi terhadap penyampaian pelaporan pelaksanaan izin lingkungan.
Paragraf 3
Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Pasal 13
(1) Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Tata Lingkungan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
melaksanakan tugas dan fungsi : a. Pelaksanaan perlindungan sumber daya alam; b. Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam;
c. Pelaksanaan pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;
d. Pelaksanaan pencadangan sumber daya alam;
e. Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
f. Pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK;
g. Perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
h. Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian
kerusakan keanekaragaman hayati; i. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati;
j. Penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati; dan
k. Pengembangan sistem informasi dan pengelolaan
database keanekaragaman hayati.
16
Bagian Keempat Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan
Pasal 14
(1) Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang Pengelolaan
Sampah dan Pertamanan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, penanganan pengelolaan
sampah dan penataan taman.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan melaksanakan tugas dan fungsi:
a. Mengumpulkan, menghimpun dan memahami Peraturan Perundang-Undang dan ketentuan lainnya sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas; b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Bidang
Pengelolaan Sampah dan Pertamanan sebagai acuan di dalam pelaksanaan tugas;
c. Membagi tugas, memberi petunjuk dan
mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar cepat mengetahui hasil kerja dengan yang diharapkan;
d. Merencanakan pengumpulan dan kebersihan sampah pada jalan-jalan umum, kompleks
rumah, kompleks pertokoan, terminal, pasar, selokan dan kompleks perkantoran pemerintah/swasta;
e. Melaksanakan pengangkutan sampah ke tempat pengelolaan akhir sampah dan pengangkutan
tinja ke tempat pembuangan akhir tinja; f. Melaksanakan pengumpulan dan kebersihan
sampah pada jalan-jalan umum, kompleks
rumah, kompleks pertokoan, terminal, pasar, selokan dan kompleks perkantoran pemerintah/swasta;
g. Penyusunan dan pengkoordinasian perencanaan pembangunan bidang pengelolaan sampah dan
pertamanan; h. Menyusun laporan berkala pelaksanaan tugas
dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai
dokumen kerja; i. Menyiapkan bahan serta memberikan layanan
dalam rangka penanganan sampah; j. Membuat data dan menghitung kubikasi
timbunan sampah di lokasi TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) dan IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu) setiap hari sesuai dengan pengolahan sampah;
k. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/unit
kerja terkait untuk pembangunan taman dan
pemeliharaan taman;
l. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan;
17
m. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/unit
kerja terkait pemeliharaan taman;
n. Melaksanakan sistem penampungan dan pemanfaatan sampah;
o. Merencanakan, melaksanakan pengomposan serta daur ulang sampah di lokasi TPA;
p. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Provinsi dan Instansi terkait dalam pengelolaan kebersihan/persampahan;
q. Merencanakan koordinasi dan mengadakan lokasi TPA pada setiap kecamatan yang volume sampahnya banyak;
r. Menyusun, melaksanakan serta mengevaluasi retribusi persampahan dan tinja sesuai ketentuan berlaku;
s. Menginventarisir kegiatan serta permasalahan yang dihadapi;
t. Merencanakan dan melaksanakan, menginventarisir dan pemilihan jenis sampah yang dihasilkan setiap hari;
u. Merencanakan melaksanakan pengomposan serta daur ulang sampah di lokasi TPA;
v. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana TPA;
w. Melaksanakan penyimpanan peralatan sarana
dan prasarana dinas; x. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana
pengelolaan dan pemanfaatan persampahan;
y. Membuat laporan pelaksanaan tugas di bidangnya kepada Kepala Dinas;
z. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Paragraf 1 Seksi Penanganan Sampah
Pasal 15
(1) Seksi Penanganan Sampah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penanganan Sampah melaksanakan tugas dan fungsi :
a. Mengumpulkan, menghimpun dan memahami Peraturan Perundang-Undang dan ketentuan
lainnya sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Seksi
Pengelolaan Sampah sebagai acuan di dalam pelaksanaan tugas;
18
c. Membagi tugas, memberi petunjuk dan mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan
agar cepat mengetahui hasil kerja dengan yang diharapkan;
d. Melaksanakan pengumpulan dan kebersihan
sampah pada jalan-jalan umum, kompleks rumah, kompleks pertokoan, terminal, pasar, selokan dan
kompleks perkantoran pemerintah/swasta; e. Penyusunan dan pengkoordinasian perencanaan
pembangunan bidang penanganan sampah;
f. Menyusun laporan berkala pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai dokumen
kerja; g. Menyiapkan bahan serta memberikan layanan
dalam rangka penanganan sampah;
h. Membuat data dan menghitung kubikasi timbunan sampah di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu)
setiap hari sesuai dengan pengolahan sampah; i. Menyusun, melaksanakan serta mengevaluasi
retribusi persampahan sesuai ketentuan berlaku; j. Melaksanakan perawatan sarana dan prasarana
angkutan sampah;
k. Membuat laporan pelaksanaan tugas di bidangnya kepada Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan; dan
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan
Pertamanan.
Paragraf 2
Seksi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah
Pasal 16
(1) Seksi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan
Sampah dan Pertamanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah melaksanakan tugas dan fungsi :
a. Mengumpulkan, menghimpun dan memahami Peraturan Perundang-Undang dan ketentuan
lainnya sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
Pengolahan Sampah, Pemanfaatan Sampah dan penyuluhan sebagai acuan di dalam pelaksanaan tugas;
c. Menginventarisir kegiatan serta permasalahan yang dihadapi;
19
d. Merencanakan dan melaksanakan, menginventarisir dan pemilihan jenis sampah yang
dihasilkan setiap hari; e. Melaksanakan sistem penampungan dan
pemanfaatan sampah;
f. Merencanakan melaksanakan pengomposan serta daur ulang sampah di lokasi TPA;
g. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana TPA;
h. Melaksanakan penyimpanan peralatan sarana dan
prasarana TPA; i. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana
pengelolaan dan pemanfaatan persampahan; j. Membuat laporan pelaksanaan tugas di bidangnya
kepada Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan
Pertamanan; dan k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan
Pertamanan.
Paragraf 3
Seksi Pertamanan
Pasal 17
(1) Seksi Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pertamanan melaksanakan tugas
dan fungsi : a. Menyusun program kegiatan bidang pertamanan;
b. Melaksanakan dan menyelenggarakan kebijakan
teknis perencanaan, pemanfaatan, pengawasan,
pengendalian evaluasi dan pelaporan kegiatan;
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/unit
kerja terkait untuk pembangunan taman dan
pemeliharaan taman;
d. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan taman;
e. Melaksanakan koordinasi terkait pemeliharaan,
penganggaran dan pembiayaan di bidang
pertamanan dengan instansi dan unit kerja terkait;
f. Memberikan arahan dan bimbingan pekerjaan
kepada bawahan dalam bidang kerjanya;
g. Menilai kinerja bawahan;
h. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan;
i. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku
catatan sebagai bahan penilaian sasaran kerja
pegawai;
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
20
Bagian Kelima Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup Pasal 18
(1) Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan
koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan,
dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup melaksanakan tugas dan fungsi:
a. pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perijinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;
b. pelaksanaan perumusan penyusunan kebijakan
perizinan penyimpanan sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) di daerah; c. pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara
limbah B3 di daerah;
d. pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3 di daerah;
e. pelaksanaan pelayanan konsultasi perizinan penyimpanan sementara/pengumpulan limbah B3;
f. pelaksanaan koordinasi dengan BLH Provinsi Riau terkait perizinan penyimpanan sementara/pengumpulan limbah B3;
g. pelaksanaan penilaian terhadap dokumen lingkungan;
h. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan konsultan penyusun dokumen lingkungan;
i. pelaksanaan pelayanan konsultasi pengajuan
rekomendasi dokumen lingkungan; j. pelaksanaan penilaian dan menerbitkan
rekomendasi / izin lingkungan; k. pelaksanaan pelayanan konsultasi pengajuan
rekomendasi / izin lingkungan;
l. pelaksanaan koordinasi dengan BLH Provinsi Riau terkait rekomendasi / izin lingkungan;
m. pelaksanaan pemrosesan Izin Pembuangan Air
Limbah; n. pelaksanaan pelayanan konsultasi permohonan
Izin Pembuangan Air Limbah;
21
o. pelaksanaan koordinasi dengan BLH Provinsi Riau terkait Izin Pembuangan Air Limbah;
p. pelaksanaan koordinasi dan monitoring secara berkala terhadap kualitas udara ambien skala kabupaten;
q. pelaksanaan pemantauan / pengujian terhadap kualitas air dan udara (dari sumber emisi tidak
bergerak); r. pelaksanaan pelaporan indikator kinerja bidang
yang tertuang dalam dokumen perencanaan
strategis; s. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. t. Pelaksanaan pemantauan kualitas air; u. Pelaksanaan pemantauan kualitas udara;
v. Pelaksanaan pemantauan kualitas tanah; w. Penentuan baku mutu lingkungan; x. Penyiapan sarpras pemantauan lingkungan
(laboratorium lingkungan); y. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar
institusi dan non institusi; z. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran
(pemberian informasi, pengisolasian serta
penghentian) sumber pencemar institusi dan non institusi;
aa. Pelaksanaan pemulihan pencemaran
(pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non
institusi; bb. Penentuan baku mutu sumber pencemar; cc. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi
dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup
kepada masyarakat; dd. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap
sumber pencemar institusi dan non institusi;
ee. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
ff. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut
rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi;
gg. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan; hh. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan; ii. Pelaksanaan penanggulangan (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan;
jj. Pelaksanaan pengendalian pengawasan pencemaran limbah cair bagi industri penerima izin pembuangan air limbah ke sumber air;
kk. Pelaksanaan pengawasan pengendalian pencemaran air limbah pada tanah perkebunan sawit (Land Application); dan
ll. Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan.
22
Paragraf 1 Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pasal 19
(1) Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pemantauan Lingkungan Hidup melaksanakan tugas dan fungsi : a. Pelaksanaan pemantauan kualitas air;
b. Pelaksanaan pemantauan kualitas udara; c. Pelaksanaan pemantauan kualitas tanah; d. Penentuan baku mutu lingkungan;
e. Penyiapan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan);
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Paragraf 2
Seksi Kerusakan Lingkungan Hidup
Pasal 20
(1) Seksi Kerusakan Lingkungan Hidup dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Kerusakan Lingkungan Hidup melaksanakan tugas dan fungsi : a. Penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan;
b. Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan; c. Pelaksanaan penanggulangan (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan;
d. Pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi,
rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan; dan
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
23
Paragraf 3 Seksi Pencemaran dan Limbah B3
Pasal 21
(1) Seksi Pencemaran Limbah B3 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pencemaran dan Limbah B3 melaksanakan tugas dan fungsi :
a. Pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi;
b. Pelaksanaan penanggulangan pencemaran
(pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non
institusi; c. Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan,
remidiasi, rehabilitas, dan restorasi) sumber
pencemar institusi dan non institusi; d. Penentuan baku mutu sumber pencemar; e. Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi
dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup
kepada masyarakat; f. Perumusan penyusunan kebijakan perizinan
pembuangan limbah dan perizinan aplikasi limbah
cair ke kebun sawit (Pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah
Kabupaten; g. Penyusunan kebijakan pembinaan terhadap
sumber pencemar institusi dan non institusi;
h. Pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
i. Pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi
hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi;
j. Perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan, dan pencabutan) dalam
satu daerah Kabupaten; k. Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara
limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten; l. Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan
penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah Kabupaten; m. Pelaksanaan pengendalian pengawasan
pencemaran limbah cair bagi industri penerima izin
pembuangan air limbah ke sumber air; n. Pelaksanaan pengawasan pengendalian
pencemaran air limbah pada tanah perkebunan sawit (Land Application);
24
o. Penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan,
perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
p. Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3;
q. Pelaksanaan perizinan pengangkutan limbag B3 menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) dilakukan
dalam satu daerah Kabupaten; r. Pelaksanaan perizinan penimbunan limbah B3
dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;
s. Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3 medis; dan
t. Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3.
Bagian Keenam
Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
Pasal 22
(1) Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas di bidang penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup yang
meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan
instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan,
dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup melaksanakan tugas dan fungsi :
a. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat;
b. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas
pengaduan; d. Penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil
verifikasi pengaduan;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan;
f. Penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;
25
g. Sosialisasi tata cara pengaduan; h. Pengembangan sistem informasi penerimaan
pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
i. Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
j. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
k. Pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan; l. Pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas
Pengawas Lingkungan Hidup Daerah;
m. Pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum lingkungan;
n. Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
o. Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;
p. Penanganan barang bukti dan penanganan
hukum pidana secara terpadu; q. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA
terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
r. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup; s. Penetapan tanah ulayat yang merupakan
keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA
terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
t. Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA; u. Pembentukan panitia pengakuan masyarakat
hukum adat;
v. Penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup w. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
26
x. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan pendampingan terhadap
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
y. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan
pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
z. Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
aa. Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH; bb. Pengembangan materi diklat dan penyuluhan
Lingkungan Hidup;
cc. Pengembangan metode diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
dd. Pelaksanaan diklat dan penyuluhan Lingkungan
Hidup; ee. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh
Lingkungan Hidup; ff. Pengembangan kelembagaan kelompok
masyarakat peduli Lingkungan Hidup;
gg. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
hh. Penyiapan sarana prasarana diklat dan
penyuluhan Lingkungan Hidup; ii. Pengembangan jenis penghargaan Lingkungan
Hidup; jj. Penyusunan kebijakan tata cara pemberian
penghargaan Lingkungan Hidup;
kk. Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan;
ll. Pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; dan
mm. Dukungan program pemberian penghargaan
tingkat Provinsi dan Nasional.
Paragraf 1
Seksi Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup
Pasal 23
(1) Seksi Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan
Kapasitas LH.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup melaksanakan
tugas dan fungsi:
27
a. Penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian
pengaduan masyarakat; b. Fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau
kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; c. Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas
pengaduan; d. Penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil
verifikasi pengaduan;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan;
f. Penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;
g. Sosialisasi tata cara pengaduan;
h. Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup; i. Penyusunan kebijakan pengawasan terhadap
usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
j. Pelaksanaan pembinaan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
k. Pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan; l. Pelaksanaan pengawasan tindaklanjut
rekomendasi hasil evaluasi penerima izin
lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
m. Pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup Daerah;
n. Pembentukan tim koordinasi dan monitoring
penegakan hukum; o. Pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
p. Pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup; dan
q. Penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu.
Paragraf 2
Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
Pasal 24
(1) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penataan
dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup .
28
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup melaksanakan tugas dan fungsi : a. Penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan
masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA
terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadanaan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup; c. Penetapan tanah ulayat yang merupakan
keberadaan MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA
terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA;
e. Pembentukan panitia pengakuan masyarakat hukum adat;
f. Penyusunan data dan informasi profil MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup; g. Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait PPLH; h. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan,
pengembangan dan pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
i. Pelaksanaan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
j. Penyiapan model peningkatan kapasitas dan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH; dan k. Penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan
kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH. l. Pengembangan jenis penghargaan Lingkungan
Hidup; m. Penyusunan kebijakan tata cara pemberian
penghargaan Lingkungan Hidup;
n. Pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan;
o. Pembentukan tim penilai penghargaan yang
kompeten; dan p. Dukungan program pemberian penghargaan
tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
29
Paragraf 3 Seksi Pendidikan, Pelatihan ,Penyuluhan dan Kerjasama
Lingkungan Hidup
Pasal 25
(1) Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Penyluhan
Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang
Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Seksi Pendidikan, Pelatihan,
Penyuluhan dan Kerjasama Lingkungan Hidup melaksanakan tugas dan fungsi : a. Menyusun rencana kerja Seksi Pendidikan,
Pelatihan, Penyuluhan dan Kerjasama Lingkungan Hidup;
b. Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
c. Pengembangan materi, metode diklat dan
penyuluhan Lingkungan Hidup; d. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga diklat
teknis pusat, propinsi dan lembaga yang
terakreditasi; e. Peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh
Lingkungan Hidup; f. Pengembangan kelembagaan kelompok
masyarakat peduli Lingkungan Hidup;
g. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;
h. Penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;
i. Menjalin dan mengembangkan kerjasama dengan
pihak ke 3 (tiga) dibidang Lingkungan Hidup.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 26
(1) Setiap Pemimpin satuan Organisasi di lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, efisiensi, efektifitas, pencapaian program dan kegiatan dan sinkronisasi baik di Lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup serta dengan unit pelaksana teknis, di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kementerian serta instansi lainnya di
luar Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup sesuai dengan tugas masing-masing.
30
(2) Setiap pemimpin satuan organisasi di Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup :
a. Bertanggung jawab memimpin dan
mengoordinasikan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
b. Wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap pemimpin satuan organisasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian
bimbingan kepada bawahannya masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.
(4) Setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh pemimpin satuan
organisasi wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut dan
memberikan petunjuk kepada bawahan.
(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing
kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
(7) Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan
tugas : a. Wajib berkoordinasi Pemerintah Provinsi dan
Kementerian serta instansi lain yang relevan;
b. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati dengan tembusan kepada pihak-pihak yang
terkait.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 27
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kegiatan dinas secara profesional sesuai dengan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
31
Pasal 28
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 27 peraturan ini, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan.
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud ayat (1),
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan dinas.
(3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditentukan berdasarkan sifat, jenis,
kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada
ayat (1) pasal ini diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 29
(1) Kepala Dinas Lingkungan Hidup di angkat dan berhentikan oleh Bupati setelah terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Gubernur.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan
Kepala Seksi pada Dinas Lingkungan Hidup diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
BAB VII PEMBIAYAAN
Pasal 30
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
pada Dinas Lingkungan Hidup dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Kampar serta sumber lain yang sah.
32
BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
(1) Pada saaat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Pejabat yang ada tetap menduduki jabatan dan
melaksanakan tugas sampai dengan ditetapkannya pejabat yang baru.
(2) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas yang sudah dibentuk tetap melaksanakan tugas sampai dengan
ditetapkannya Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis.
BAB IX KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Peraturan Bupati Kampar Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Kampar masih tetap berlaku dan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku setelah ditetapkannya pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Bupati ini.
Pasal 33
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kampar.