Media ini dikelola oleh Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sebagai media informasi, opini dan komunikasi mahasiswa Indonesia di Mesir. Redaksi menerima tulisan dari pelbagai pihak dan berhak mengeditnya tanpa menghilangkan makna dan tujuan. TëROBOSAN ADVERSITING Sekapur Sirih, Terimakasih, Halaman 2 Sikap, Gerakan Tujuh Belas, Halaman 3 Laporan Utama, Semester Olahraga Masisir, Halaman 4 Laporan Utama, Melirik Fenomena HUT Kekeluargaan, Halaman 5 Komentar Peristiwa, Hubungan Kekeluargaan dan Pemerintah Daerah, Halaman 6 Wawancara, Opick: Bangsa Kita Sangat Butuh Kepada Kalian!, Halaman 8 Seputar Kita, PPMI Menggelar ASEAN Student Gathering 2013, Halaman 9 Opini, Kekeluargaan dan Wajah PPMI, Halaman 10 Kolom, Dua Dunia, Halaman 11 Edisi 352 10 April 2013 Selamat Membaca! Santai dan penting dibaca Tajam tanpa melukai Kritis tanpa menelanjangi Semester Olahraga Masisir Semester ini berbagai event olahraga diadakan. Ribuan Pound dana mengalir demi kelancaran kegiatan-kegiatan ini... Simak Laporan Utama hal 4 Opick: Bangsa kita sangat butuh kepada kalian! Doc: www.facebook.com/anakbasketcairo
Buletin Terobosan adalah media independen yang dikelola oleh mahasiswa Indonesia yang berdomisili di Mesir. Terbit pertama kali sejak 21 Oktober 1990.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Media ini dikelola oleh Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sebagai media informasi, opini dan komunikasi
mahasiswa Indonesia di Mesir. Redaksi menerima tulisan dari pelbagai pihak dan berhak mengeditnya
Semester Olahraga Masisir Semester ini berbagai event olahraga diadakan. Ribuan
Pound dana mengalir demi kelancaran kegiatan-kegiatan
ini...
Simak Laporan Utama hal 4
Opick: Bangsa kita sangat butuh kepada kalian!
Doc: www.facebook.com/anakbasketcairo
TëROBOSAN, Edisi 352, 10 April 2013
Sekapur Sirih
Belajar dari Kesalahan
Terbit perdana pada 21 Oktober 1990. Pendiri: Syarifuddin Abdullah, Tabrani Sabirin. Pemimpin Umum: Tsabit Qodami. Pemimpin Redaksi: Fahmi Hasan Nugroho. Pemimpin Perusahaan: Erika
Nadarul Khoir. Dewan Redaksi: Abdul Majid, M. Hadi Bakri. Reportase: M. Ainul Yaqien, M. Zainuddin, Dirga Zabrian, Luthfiatul Fuadah Al-Hasan, Ainun Mardiah, Heni Septiani. Editor: Zulfahani Hasyim. Pembantu Umum: Keluarga TëROBOSAN. Alamat Redaksi: Indonesian Hostel-302 Floor 04, 08 el-Wahran St. Rabea el-Adawea, Nasr City Cairo-Egypt. Telepon: 22609228, E-mail: [email protected]. Facebook : Terobosan Masisir. Untuk pemasangan Iklan dan Layanan Pelanggan silakan menghubungi nomor telpon : 01159319878 (Tsabit) atau 01122217176 (Fahmi)
Kami ucapkan selamat kepada kekeluargaan
KSW dan KSMR yang telah berhasil menjuarai
ajang olahraga bergengsi Jawa Cup dan Sumatera
Cup. Semoga dengan adanya kegiatan ini bukan
hanya menjadi ajang bergengsi antar
kekeluargaan, namun juga menjadi wahana
untuk saling bersilaturahmi dan berkomunikasi
antar kekeluargaan.
Kami pun tak lupa mengucapkan selamat hari
jadi kepada beberapa kekeluargaan yang baru
saja memperingati hari jadinya. Semoga dengan
bertambahnya umur organisasi anda semakin
menjadikan ikatan kekeluargaan antar anggota
dan kekeluargaan lain menjadi lebih kuat.
Beberapa waktu lalu, salah seorang senior
TëROBOSAN berkunjung ke negeri ini. Zainur
Rofieq, pemimpin redaksi buletin TëROBOSAN
tahun 1996-1997 dan Ketua PPMI tahun 1998-
1999. Di tengah perbincangan antara tim
TëROBOSAN dengannya, ia sempat berbicara, “Di
TëROBOSAN–lah saya mendapatkan pengalaman
yang sebenarnya.”
Membaca lembaran-lembaran buletin
TëROBOSAN lama dalam arsip seolah membawa
kami kepada zaman saat TëROBOSAN menjadi
penerobos kebekuan aktifitas jurnalistik di kala
itu. Tidak terasa memang, buletin yang anda
pegang saat ini hampir memasuki umur yang ke
dua puluh tiga, bahkan mungkin umur buletin ini
lebih tua dari umur sebagian pembaca.
Namun bukan umur yang kami pentingkan.
TëROBOSAN tidak lain adalah tempat bagi kami
untuk belajar, belajar menulis, belajar membaca
dan belajar untuk peka terhadap masalah sosial.
Tidak jarang, dalam masa pembelajaran
manusia akan mendapatkan berbagai macam
ujian, manusia pun pasti
akan berbuat kesalahan
dalam jalan hidupnya.
Kesalahan bukanlah se-
buah pukulan agar kita
berhenti untuk mencoba
dan berkarya, kesalahan
justru sebuah tamparan
agar kita terus mencoba
dan berbuat.
Seorang anak me-
nyemprotkan selai ka-
cang ke seantero ruang
makan karena sempro-
tan selainya rusak.
Bukan marah yang ia
dapatkan, justru seluruh
keluarga itu tertawa dan memberinya se-
mangat untuk terus mencoba.
Itu adalah sedikit cuplikan dari film
Meet the Robinson. Film tentang anak yang
jenius namun aneh. Salah satu pelajaran
yang bisa kita ambil dari film itu adalah
kita harus terus mencoba dan tidak menye-
rah karena kesalahan.
Pada edisi kali ini kami mencoba untuk
mengadakan riset ke hampir seluruh
kekeluargaan. Ya, riset ini memang kami
rasa berat dan melelahkan. Terlebih harus
“mengganggu” para ketua kekeluargaan
agar bersedia untuk diwawacara dan
dimintai keterangan.
Namun akhirnya keringat kami mem-
buahkan hasil. Setidaknya, saat ini kami
bisa menghidangkan kepada anda sebuah
laporan tentang peringatan hari jadi
masing-masing kekeluargaan disertai
dengan jenis kegiatan dan keperluan dana
dari masing-masing kekeluargaan.
Ternyata, jika dikalkulasikan seluruh
kegiatan peringatan hari jadi kekeluargaan
bisa menghabiskan dana hingga seratus
ribu pound lebih. Sebuah dana yang sangat
besar untuk kegiatan komunitas Masisir.
Survey lain kami lakukan untuk menge-
tahui sejauh mana hubungan kekeluargaan
dengan daerah masing-masing. Kami ingin
menginformasikan kepada pembaca bahwa
di seluruh penjuru Indonesia saat ini telah
berdiri ikatan-ikatan alumni al-Azhar tem-
pat para alumni al-Azhar berkiprah.
Kami pun ingin menginformasikan se-
jauh mana kontribusi masing-masing
pemeritah provinsi kepada putra dae-
rahnya di negeri ini.
Akhirnya, kami ucapkan terimakasih
kepada beberapa pihak yang telah mem-
bantu kami dalam penerbitan kali ini mau-
pun dalam terbitan-terbitan lain.
Selamat membaca! [ë]
02
Express Copy
Menerima segala jenis
fotokopi
Mahatthah Mutsallas,
Hay `Asyir
Building 102 Sweesry.
Hp: 01001726484
RALAT Pada buletin TëROBOSAN edisi 351, 15
Maret 2013, rubrik Seputar Kita yang
berjudul PPMI mengadakan Halaqoh
Ilmiyah kedua, terdapat sebuah
kesalahan.
Di sana tertulis Syaikh Yusri Rusydi
Jabar al-Husny.
Seharusnya tertulis: Syaikh Yusri
Rusydi Jabar al-Hasany.
Kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya atas kesalahan ini.
Permohonan Maaf
Kami segenap keluarga besar buletin
TëROBOSAN memohon maaf atas
dimuatnya tulisan dalam buletin kami
yang dikhawatirkan akan memicu
ketidaknyamanan atau melukai
perasaan beberapa pihak.
TëROBOSAN, Edisi 352, 10 April 2013
S i k a p
03
Gerakan Tujuh Belas
Angka “tujuh belas” telah menjadi warna
sejarah tersendiri yang berperan dalam
menghiasi mozaik perjalanan Masisir.
Bagaimana tidak, angka tujuh belas adalah
sejumlah angka yang mewakili perwajahan
Masisir. Untuk merujuk pernyataan di atas,
organisasi kekeluargaan adalah alasannya.
Mereka yang berjumlah tujuh belas itu ada-
lah mesin penggerak Masisir untuk meraup
kekuatan anggotanya.
Tujuh belas organisasi kekeluar-
gaan yang hadir di hadapan kita
bukanlah organisasi yang secara
tidak sengaja menjadi perwakilan
suara ataupun aspirasi. Mereka telah
ada sejak lama, umurnya bukan lagi
seumuran pohon jagung. Itu seha-
rusnya menandakan mereka sebagai
organisasi yang sudah mapan secara
turun-temurun. Jika sebuah acara
sekelas Masisir dijadwalkan, maka
deretan utama yang akan
mendapatkan undangan adalah
tujuh belas alamat di atas. Hal ini
dikarenakan mereka sebagai peng-
gerak masa yang dianggap ampuh.
Bahkan akhir-akhir ini merekalah pemain
utama di panggung Masisir, organisasi lain
tergeser perannya menjadi hanya pemeran
figuran.
Contoh yang bisa kita ambil adalah or-
ganisasi senat. Jika di Indonesia, senat adalah
organisasi tulang punggung mahasiswanya.
Namun tidak demikian dengan nasib senat di
Masisir. Beberapa kali senat harus tepinggir-
kan karena keadaan alam sekitarnya. Lan-
dasan logisnya sederhana, karena dianggap
tidak memenuhi kriteria organisasi ideal
Masisir –dianggap tidak bisa menjaring ma-
sa. Itulah dia alasan yang mungkin paling
bisa ditangkap logika kita.
Barangkali anggota bisa saja menunjuk-
kan angka banyak, namun partisipasi aktif
perlu dijadikan acuan untuk melihat besar
tidaknya sebuah organisasi. Rasanya cukup
patut menyorot sepak terjang “tujuh belas
sekawan di atas” setelah kita melihat keti-
dakberdayaan organisasi yang terpinggirkan
semisal tadi atau yang lainnya. Penting bagi
kita melakukan usulan ini, setidaknya untuk
mengukur sejauh mana roda peradaban
Masisir ini melaju. Sudahkah program yang
diadakan mereka searah dengan yang kita
cita-citakan bersama? Atau malah jauh
melenceng?
Selama gelaran semester ini kita bisa
melihat keadaan Masisir yang penuh dengan
pergerakan di lapangan. Berbagai macam
bentuk di lapangan bisa kita dapatkan.
Semuanya itu diadakan dalam bentuk
kegiatan Masisir. Misal pada perlombaan
yang diadakan dalam rangka menyambut
hari jadi organisasi terkait atau agenda ruti-
nan yang diadakan atas nama organisasi.
Misalkan saja Jawa Cup yang diadakan setiap
tahun oleh forum Jawa, juga demikian Su-
matera Cup. Sedangkan acara yang diadakan
oleh
kekeluargaan
misalkan Kambing Cup (KMB), KKS Cup dan
KMM Cup. Tidak hanya olahraga sepakbola
dan voli, ABC Cup hadir dalam gelora seman-
gat olahraga basket.
Pastinya data di atas menunjukkan beta-
pa bertaringnya Masisir di dunia lapangan.
Selama semester ini pertunjukkan seni di
atas lapangan menjadi tontonan kita. Ti-
daklah sedikit pundi-pundi uang yang ter-
gelontor untuk agenda-agenda ini. Ratusan
pound bahkan ribuan adalah jumlah wajib
yang pasti dikeluarkan. Intinya jumlah yang
tidak sedikit ini memang telah keluar demi
gelaran kompetisi olah raga. Lalu mengapa
sampai demikian besarnya gengsi sebuah
trofi di bidang olahraga ya?
Yang menjadi tawaran sebuah organisasi
mahasiswa adalah belajar memahami proses
dari pengalaman. Tidak ada tawaran keun-
tungan yang lebih menarik selain satu hal
tersebut, kecuali bagi mereka yang memang
mengejar suatu hal lain di luar garis normal.
Jika dilihat dari sisi non oportunis, pengor-
banan adalah asas pokok yang selalu
menghiasi pergerakan organisasi. Untuk itu,
tidaklah mudah bagi Masisir untuk bergerak
dalam ranah organsiasi jika khalayak ini
masih terjangkit kegersangan rasa ikhlas.
Bukankah menghindar dari ranah sosial ada-
lah egoisme yang mengatasnamakan kepent-
ingan pribadi? Masa depan misalnya.
Namun akan sangat membahayakan,
bahkan bisa menimbulkan virus yang me-
matikan jika seandainya gerakan menum-
buhkembangkan kesadaran ikhlas guna
membangun sosial semacam tersebut
kemudian dibelokkan arahnya. Jika saja
program dan kegiatan tersebut kemudian
berseberangan dengan keyakinan individu,
maka yang dirasakan adalah publik merasa
tidak adanya kesesuaian dengan norma
dasarnya. Terlebih akan sangat
menakutkan, jika program ini diang-
gap menghianati kepercayaan dan
kebutuhan publik.
Menimbang.
“Masisir bergelora”. Mungkin itulah
yang pantas untuk kita apresiasikan
atas nama rentetan kegiatan di atas
yang begitu banyak, khususnya sela-
ma semester ini. Saking bergeliatnya
Masisir kali tekadang kawan-kawan
aktifis sampai rela begadang
mengejar deadline. Sudah menjadi
cerita lumrah karena seringnya cerita
yang kita temukan semacam ini. Ham-
pir setiap minggunya ada sebuah event
besar di Masisir, khususnya olahraga.
Pastilah ada kerja keras panitia maupun
pihak yang bersinggungan di dalamnya.
Maka bisa kita katakan, Masisir bergelora.
Jika sebuah kata mutiara latin menga-
takan: “men sana in corpore sano” (dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat).
Mungkin kutipan ini harus mempunyai porsi
besar dalam pembicaraan kita kali ini. Se-
buah slogan yang akan selalu melekat pada
setiap insan yang menginginkan keselamatan
jasmani dan rohani. Tapi benarkah slogan ini
mutlak benar diterapkan tanpa menimbang
bobot sebuah lazimnya kebutuhan?
“Komunitas sehat, komunitas idaman”,
demikian mungkin lanjutan slogan yang
sesuai dengan arah kutipan di atas. Untuk
memenuhi cita-cita luhur ini kita perlu me-
nilik balik kegiatan Masisir sebagai cerminan
usaha kita untuk mewujudkannya. Untuk itu
seharusnya ada sebuah pertimbangan atas
dasar kepentingan bersama, untuk
mewujudkan cita-cita kita sebagai maha-
siswa, ikon pembangunan. Jika seandainya
data menunjukkan hal positif maka kita patut
bersyukur. Namun jika harus berbanding
terbalik dengan keseharusan, maka jidat
perlu berkerut. Lalu bagaimanakah dengan
laju kendaraan peradaban Masisir ini? Mari
kita jawab bersama! [ë]
Doc: sleepy00.wordpress.com
TëROBOSAN, Edisi 352, 10 April 2013
Laporan Utama
04
Semester Olahraga Masisir Solo adalah kota pertama yang menjadi
saksi diadakannya Pekan Olahraga Nasional
pertama (PON) pada tahun 1948. Pekan
Olahraga Nasional, sebuah nama agenda
olahraga yang diadakan selama sepekan se-
bagaimana namanya tersebut. Tepatnya, saat
itu diadakan pada tanggal 8 sampai
dengan 12 September 1948. Agenda olahraga
yang dirancang untuk kurun waktu empat
tahun sekali ini sudah diadakan hingga angka
ke tujuh belas kalinya sampai saat ini.
Jika pemerintah mengagendakan PON
selama sepekan, tidak demikian dengan
Masisir yang telah berhasil mengadakan
kegiatan selama hampir satu semester.
Berbagai macam olahraga diadakan di ranah
Masisir seperti perlombaan voli, sepak bola,
futsal hingga basket. Seandaianya kita harus
menamakan semester Masisir kali ini, maka
kita akan memberi nama dengan sebutan
“SOM” (Semester Olahrga Masisir). Hal itu
tidak lain karena semua agenda kejuaraan di
bidang olahraga Masisir yang berjalan sela-
ma satu semester ini. Itu bisa kita rujuk
dengan melihat agenda kegiatan olahraga
Masisir yang tanpa henti.
Perlombaan-perlombaan ini dihelat
sesaat setelah ujian musim dingin selesai
akhir Januari lalu. Tepatnya, pada tanggal 15
atau pertengahan Februari 2013 lalu, lon-
ceng semester olahraga Masisir dibunyikan
dengan diawali oleh kompetisi bola basket.
Kompetisi ini diadakan oleh komunitas ABC
(Anak Basket Cairo). Sejak tanggal tersebut
acara olahraga yang melibatkan khalayak
Masisir ini masih terus bergulir hingga berita
ini diturunkan.
Setidaknya terdapat enam kompetisi
besar olahraga yang digulir secara beruru-
tan. Kompetisi itu adalah, ABC Cup, Jawa Cup,
Sumatera Cup, Kambing Cup, KMM Cup
(Futsal dan Basket) dan yang terakhir adalah
KKS Cup (Voli dan Sepakbola). Semua kom-
petisi di atas adalah kompetisi yang digelar
terbuka untuk sekelas Masisir bahkan
ASEAN.
Berbagai format dan peserta kompetisi
mewarnai ajang olahraga ini. Untuk ABC Cup,
kompetisi diadakan untuk semua kalangan
Masisir yang diwakili atas nama kekeluar-
gaan. Meskipun pada kenyataannya perlom-
baan bola keranjang ini hanya diikuti oleh
enam kekeluargaan saja, namun menilik dari
profil ajang yang satu ini adalah untuk men-
jalin silaturahim. “Tujuan diadakan ABC Cup
adalah untuk menjalin silaturahim antara
semua kekeluargaan, khususnya di bidang
olahraga basket. Maka bermainlah basket
dengan jiwa!”, ungkap Haidar, ketua panitia
ABC Cup tahun ini.
Jika ABC Cup diperuntukkan bagi Masisir,
maka Jawa Cup dan Sumatera Cup adalah
kompetisi yang diadakan untuk mempererat
satu kultur yang berada dalam suatu letak
geografis (asal kekeluargaan). Misalkan, pe-
serta tetap Jawa Cup adalah semua kekeluar-
gaan yang berasal dari pulau Jawa dan Madu-
ra yang berjumlah enam kekeluargaan. Se-
dangkan untuk Sumatera Cup pesertanya
yang berjumlah delapan kekeluargan yang
berasal dari pulau Sumatera. Dua agenda di
atas memang merupakan sebuah ajang sila-
turahim bagi peserta terkait. Hal senada juga
pernah disampaikan oleh ketua Fosgama
yang menjadi tuan rumah Jawa Cup tahun ini
ketika diwawancarai tim TëROBOSAN be-
berapa hari kemarin. “Tujuan dari kegiatan
ini tidak lain adalah sebagai ajang sila-
turrahmi”.
Masih menurut ketua Fosgama,
sebenarnya Jawa Cup yang berisi kompetisi
sepakbola ini merupakan salah satu agenda
yang dicanangkan Forum Jawa. Kegiatan
tersebut berisi tiga hal, pertama olahraga
(Jawa Cup), kedua kesenian yang mana
KPMJB menjadi tuan rumahnya tahun ini,
sedangkan terakhir adalah keilmuan yang
dipegang oleh Gamajatim. “Kabarnya divisi
keilmuan tahun ini mengagendakan untuk
menerbitkan sebuah karya berupa buku”,
ungkap pria yang biasa disapa dengan
panggilan Khodri ketika ditemui tim TëRO-
BOSAN di sekretariat Fosgama.
Agenda dalam rangka menyambut hari
jadi organisasi.
Biasanya hari jadi sebuah organisasi me-
mang erat kaitannya dengan perayaan. Hal
ini juga terjadi dengan fenomena yang
melanda organisasi di ranah Masisir. Selain
ajang silaturahmi, kegiatan di lapangan ini
juga merupakan kegiatan yang sengaja di-
adakan dalam rangka menyambut HUT or-
gansasi.
Kambing Cup, KMM Cup dan KKS Cup
merupakan perlombaan yang diadakan
kekeluargaan terkait dalam rangka menyam-
but hari jadi kekeluargaan. Kambing Cup
merupakan agenda yang diadakan KMB da-
lam rangka menyambut hari jadi KMB yang
ke-37. Menurut ketua KMB, ada dua Kambing
Cup diadakan KMB. Yang pertama adalah
kompetisi internal bagi paguyuban anggota
KMB sendiri. Sedangkan Kambing Cup yang
kedua diperuntukkan untuk khalayak
Masisir yang diadakan pada tanggal 17 dan
18 Februari lalu. Semuanya ini merupakan
rangkaian agenda yang diadakan dalam rang-
ka menyambut hari jadi KMB.
Selain KMB yang mengadakan dua Kamb-
ing Cup, KMM juga hadir dalam rangka
menyambut hari jadinya yang ke-56. KMM
sendiri memilih mengadakan dua kompetisi
besar berupa kejuaraan futsal dan bola bas-
ket. Kedua perlombaan ini dihelat di Nadi
Central Zahro. Sebagaimana terpampang di
pamflet pengumuman, perlombaan sepak
bola dan basket KMM ini merupakan agenda
yang diadakan dalam rangka menyambut
hari jadinya yang ke-56.
Kekeluargaan selanjutnya adalah KKS
yang mencoba unjuk diri dengan mengada-
kan perlombaan seperti di atas. KKS yang
hari jadinya jatuh pada 17 April ini memilih
untuk mengadakan berbagai macam perlom-
baan dalam rangka menyambut hari jadinya
semisal, MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an),
Musabaqah Qiraatul Kutub, Cipta baca puisi
dan lagu, terjemah langsung serta dua agen-
da besar yaitu perlombaan voli antar Masisir
dan ajang sepak bola sekelas Masisir dan
ASEAN.
Ketiga kekeluargaan inilah yang memilih
20.000 LE Perkiraan biaya yang dihabiskan oleh KKS
dan KPMJB
16.000 LE Perkiraan biaya yang dihabiskan oleh
Gamajatim
15.000 LE
Perkiraan biaya yang dihabiskan oleh KMB
12.000 LE Perkiraan biaya yang dihabiskan oleh KSW