“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual” Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013 LE 2,00 Aktualita Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013 PERSENTASE AKADEMIS KMM MESIR TAHUN 2013 Oleh: Assa Dullah Rouf T idak terasa ujian akhir penentuan dari tiap tingkatan di universitas Al-Azhar telah selesai dil- aksanakan. Setelah sekian lama menunggu dengan perasaan panas dingin akhirnya hasil keputusanpun keluar, dan untuk Kekeluargaan dari Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) menjadi cerita tersendiri untuk tahun ini. Kenajahan yang dicapai melebihi setengah dari jumlah kese- luruhan mahasiswa KMM, “Kenajahan anggota KMM tahun ajaran 2012-2013 lebih kurang 70% dari total anggota yang ada”, ujar Jasri. Bisa dikatakan bahwa persentase ke- najahan di KMM Mesir bisa dikatakan relative stabil setiap tahunnya, ini ter- bukti dengan beberapa kali KMM ter- pilih sebagai nominasi kekeluargaan terbaik, “ Hal itu juga dapat dilihat dari masuknya KMM sebagai nominasi kekeluargaan terbaik dalam acara akademic award PPMI selama bebera- pa tahun terakhir”, tutus Jasri asal So- lok tersebut. Jasri juga menambahkan bahwasanya barangkali persentase kenajahan KMM tahun ini yang menurun hanya pada Mahasiswa Baru, tentu saja karena satu dan lain hal. Dan dari data yang dikumpulkan bisa dikatakan persentase kenajahan KMM pada tahun ini menurun seperti yang disampaikan Jasri yang juga merupa- kan ketua KMM tersebut. Jasri ber- pendapat bahwa ini disebabkan karena beberapa factor ; pertama, per- tama : ditinjau dari kapasitas maha- siswa baru tahun ajaran 2012/2013 secara umum bisa dikatakan tidak merata. Masih banyak diantara ma- hasiwa baru yang kemampuan bahasa arabnya masih kurang. Sehingga untuk memahami muqarrar mereka agak kesulitan. Hal ini ditambah lagi dengan Selengkapnya hal. 13
Melihat perubahan signifikan yang terus menjadi-jadi hinga abad ke 21 ini, membuat sensitifitas terhadap hal-hal men-cakup keagamaan semakin menurun. Hingga sesuatu yang paling penting dalamnya terus menerus semakin diabaikan. Akhlak tidak lagi menjadi pondasi utama dalam kerja-kerja nyata. Semua itu untuk memenuhi imajinasi-imajinasi tanpa pondasi agama.
Untuk itu, Mitra sengaja menitikberatkan pada tata krama, adab dan sopan santun di edisi pertama ini. Kemulian wanita yang memudar lantas hilangnya rasa malu.
Di bagian awal terdapat tulisan yang betemakan tentang Miss World yang baru-baru ini dilaksanakan di Indonesia. Pada tulisan ini Mitra mengupas seluk beluknya hingga hukum dari pelaksanaan agenda tersebut.
Selain itu, mengikuti tema yang ada, Mitra juga mengangkat tentang rahasia kemuliaan wanita. Juga ter-masuk biografi seorang wanita pembaharu, Siti Walidah Ahmad Dahlan. Dan banyak lagi hal menarik lainnya. Selamat Menikmati!
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
LE 2,00
Aktualita
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
PERSENTASE AKADEMIS KMM
MESIR TAHUN 2013
Oleh: Assa Dullah Rouf
T idak terasa ujian akhir penentuan dari tiap tingkatan di universitas Al-Azhar telah selesai dil-
aksanakan. Setelah sekian lama menunggu dengan perasaan panas dingin akhirnya hasil keputusanpun keluar, dan untuk Kekeluargaan dari Kesepakatan Mahasiswa Minangkabau (KMM) menjadi cerita tersendiri untuk tahun ini. Kenajahan yang dicapai melebihi setengah dari jumlah kese-luruhan mahasiswa KMM, “Kenajahan anggota KMM tahun ajaran 2012-2013 lebih kurang 70% dari total anggota yang ada”, ujar Jasri.
Bisa dikatakan bahwa persentase ke-najahan di KMM Mesir bisa dikatakan relative stabil setiap tahunnya, ini ter-bukti dengan beberapa kali KMM ter-pilih sebagai nominasi kekeluargaan terbaik, “ Hal itu juga dapat dilihat dari masuknya KMM sebagai nominasi kekeluargaan terbaik dalam acara akademic award PPMI selama bebera-pa tahun terakhir”, tutus Jasri asal So-lok tersebut. Jasri juga menambahkan bahwasanya barangkali persentase kenajahan KMM tahun ini yang menurun hanya pada Mahasiswa Baru, tentu saja karena satu dan lain hal.
Dan dari data yang dikumpulkan bisa dikatakan persentase kenajahan KMM pada tahun ini menurun seperti yang disampaikan Jasri yang juga merupa-kan ketua KMM tersebut. Jasri ber-pendapat bahwa ini disebabkan karena beberapa factor ; pertama, per-tama : ditinjau dari kapasitas maha-siswa baru tahun ajaran 2012/2013 secara umum bisa dikatakan tidak merata. Masih banyak diantara ma-hasiwa baru yang kemampuan bahasa arabnya masih kurang. Sehingga untuk memahami muqarrar mereka agak kesulitan. Hal ini ditambah lagi dengan
Selengkapnya hal. 13
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbillamin. Segala puji bagi Allah atas lim-
pahan rahmat dan karunia-Nya yang tak bertepi, menun-
dukkan alam ini dan isinya hanya untuk manusia.
Shalawat dan Salam marilah selalu kita doakan akan tercu-
rahkan buat pemimpin umat, Nabi Muhammad Saw. Berkat
kegigihan, semangat, dan keteladan yang beliau con-
tohkan, kita bisa menikmati indahnya cahaya kehidupan
saat ini.
Melihat perubahan signifikan yang terus menjadi-jadi hinga
abad ke 21 ini, membuat sensitifitas terhadap hal-hal men-
cakup keagamaan semakin menurun. Hingga sesuatu yang
paling penting dalamnya terus menerus semakin diabaikan.
Akhlak tidak lagi menjadi pondasi utama dalam kerja-kerja
nyata. Semua itu untuk memenuhi imajinasi-imajinasi
tanpa pondasi agama.
Untuk itu, Mitra sengaja menitikberatkan pada tata krama,
adab dan sopan santun di edisi pertama ini. Kemulian
wanita yang memudar lantas hilangnya rasa malu.
Di bagian awal terdapat tulisan yang betemakan tentang
Miss World yang baru-baru ini dilaksanakan di Indonesia.
Pada tulisan ini Mitra mengupas seluk beluknya hingga
hukum dari pelaksanaan agenda tersebut.
Selain itu, mengikuti tema yang ada, Mitra juga
mengangkat tentang rahasia kemuliaan wanita. Juga ter-
masuk biografi seorang wanita pembaharu, Siti Walidah
Apa kabar Sobat Mitra semua? Semoga semuanya sehat selalu ya dan tetap berada dalam lindungan rahmat-Nya.
Rasanya kali ini Mitra sedang “mambangkik batang taran-dam”. Setelah beberapa bulan berada dalam diam, akhirnya Mitra berhasil mengangkat suaranya lagi. Banyak yang ber-tanya-tanya, “bagaimana keadaan Mitra saat ini?”. Setelah bersusah payah, akhirnya Mitra bangkit dengan edisi per-tama yang semakin memukau.
Pada edisi ini Mitra mengangkat sebuah Edisi yang hamper seluruh tulisannya berkaitan dengan wanita. Melihat kondisi saat ini, para kuli tinta Mitra melihat perlunya menghan-gatkan kembali kemuliaan pada wanita. Seyogyanya mereka adalah cermin kokoh atau tidaknya sebuah bangsa.
Kita, para Kuli Tinta Mitra yakin bahwa sebenarnya banyak di antara warga KMM yang ingin ‘mengisi diri’ nya dengan keterampilan menulis. Namun, sebagai pembukaan Mitra kali ini, lebih banyak melibatkan kuli tinta Mitra sebagai penulis. Biasa, sentuhan pertama. Hehe. Insya Allah selanjutnya Mi-tra lebih banyak memberi kesempatan pada Sobat semua.
Mohon dukungan dari Sobat semua agar Mitra tetap eksis. Terakhir, selamat melahap lembaran demi lembaran yang sudah tersajikan. q
Salam Mitra
Assalamualaikum wr. wb.
Apa kabar MITRAku tersayang, kehadiranmu sudah lama kutunggu-tunggu.
Engkau lah pelepas rinduku akan kampung tercinta.
My dear MITRA, klw boleh ku koreksi sedikit ,kenapa rasanya mitra yg sekarang
berbeda dengan mitra yang dulu kukenal. Berasa sedikit hambar, semangatnya
tidak sekokoh dulu. Well, memang kehadiran jejaring sosial sangat berdampak
pada dunia kepenulisan masisir. Namun kami harap bulletin mitra dapat menjadi
karang di tengah lautan, tetap akan kokoh dan eksis.
Ala kulli hal, semangat selalu mitraku!
By: Rajo Paleno
Alaikumsalam wr. Wb
Terimakasih atas masukannya saudara Rajo Lelo. Kita memang merasakan banyak hal yang belum bisa
kita sempurnakan untuk pembaca mitra semua. Namun, insya Allah kedepannya kita akan mencoba
berbenah, mengintropeksi diri dan mulai melakukan perubahan. Itu semua tidak akan terlaksana tanpa
dukungan dari para pembaca MITRA dimanapun berada.
S ang pencerah, siapa yang tak mengenal tokoh ini. Sepak terjangnya melampau seluruh
nusantara. Tak perlu banyak kata untuk menjelaskan biografinya. Ketika menyebut nama K.H Ah-mad Dahlan, berbagai kesukses-annya langsung mencuat keper-mukaan. Mulai dari pergerakann-ya membawa umat manusia dari gelapnya kejahilan haingga keberhasilannya mendirikan se-buah organisasi yang kini dikenal diseluruh Indonesia bahkan inter-nasional, Muhammadiyah.
Berbeda halnya ketika nama Siti Walidah disebutkan, hampir tidak ada bayangan yang menyeruak dalam ingatan. Nama ini mungkin hanya dikenal oleh segelintir orang, padahal tanpanya kesuksesan dan keharuman na-ma seorang Ahmad Dahlan yang kini kita kenal mungkin tak akan ada. Dialah yang selalu mene-mani sang suami merentasi per-juanganya sejak 1905.
Siti Walidah yang kerap di panggil Nyai Ahmad Dahlan ini, hampir saja terlupakan. Namanya tidak pernah tercatat sebagai pahlawan negeri ini. Namun ini bukan berarti bahwa dia tidak pernah berjuang untuk Indonesia. Wanita yang telah berjuang me-lalui Aisyiyah memiliki derajat yang tidak kalah dengan Kartini.
Latar belakang santri yang dimili-ki oleh Siti Walidah membuatnya menjadi wanita yang agamis dan taat kepada Allah Swt.
Keberadaan sang ayah yang memiliki disiplin tinggi terhadap agama membuatnya bersentuhan dengan pendidikan agama sejak dini.
H. Muhamad Fadlil bin Kiai Penghulu Haji Ibrahim bin Kiai Muhamad Hasan Pengkol bin Kiai Muhamad Ali Ngraden Pengkol
adalah ayah yang sangat tegas. Sejak kecil Siti Walidah telah
dididik untuk belajar mengaji. Pekerjaannya sebagai penghulu keraton dan penjual batik tidak melalaikannya dari kesibukan mendidik anak-anaknya. Sang istri yang biasa dipanggil nyai mas-pun turut andil dalam hal ini.
Siti Walaidah dilahirkan di Kau-man Yoyakarta pada tahun 1872. Ia menghabiskan masa kecilnya untuk belajar mengaji. Namun ia tidak pernah belajar di sekolah
formal karena pada masa itu penduduk Kauman memiliki pan-dangan bahwa belajar di sekolah formal yang didirikan Belanda haram hukumnya.
Keadaan itu berlangsung hingga tahun 1900-an saat pandangan tentang pentingnya pendidikan formal masih belum berkembang. Faktor lain yang mempengaruhinya adalah karena wanita tidak diizinkan kelur ru-mah. Dipingit hingga datang saat
untuk menikah.
Walau tidak pernah belajar disekolah formal semasa kecil-nya, hal ini tidak membuat Siti Walidah tumbuh menjadi seorang wanita yang tidak berpennge-tahuan. Kehadiran sang suamilah yang kemudian melangkapi semua kekurangannya. Mereka
mulai merubah pola pikir masyarakat, merubah sistem pe-santren menjadi lebih modern. Mengganti kebiasaan menghafal
dengan pemahaman. Selain itu, beliau juga menambahkan pelaja-ran Alquran ke sekolah-sekolah umum.
Ini adalah peran penting yang ikut diambil oleh Siti Walidah da-lam sejarah pencerahan yang dilakukan K.H Ahmad Dahlan. Dalam melakukan pencerahan itu bukan berarti mereka tidak mendapatkan rintangan ataupun penghalang dalam menghiasi per-
juangan mereka. Dia pernah mendapat ancaman akan diasing-kan dan suaminya akan dibunuh jika tetap datang ke Banyuwangi. Namun hal itu tidak menyurutkan langkah mereka untuk datang ke Banyawangi.
Perjalan Siti Walidah kemudian diperkuat dengan berdirinya Aisyiyah, yang juga merupakn bagian dari Muhammadiyah. Me-lalui lembaga ini dia memper-juangakan hak kaum wanita, meningkatkan intelektual serta memberikan pendidikan agama dan moral. Aisyiyah sendiri didi-rikan karna Ahmad Dahlan me-mandang pentingnya peran kaum wanita demi menunjang dakwah.
Organisasi yang didirikan pada tanggal 27 Rajab 1426 H atau bertepatan dengan 27 Mei 1918 itu kemudian bergerak di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan ke-budayaan. Di antara produk yang
dihasilkan Aisyiah adalah FROBEL atau yang hari ini lebih dikenal dengan TK Aiasyiyah. FROBEL merupakan pendidikan dini untuk anak-anak pertama di Indonesia.
Selain itu pada tahun 1923 me-
bersambung ke hal. 20
10
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Afaq Oleh: Muhajir Muslim
Islam di “Negeri Tembok”
D i Hong Kong (HK) agama dipandang sebagai bagi-an dari budaya HK. Kebebasan beragama
merupakan salah satu hak men-dasar yang dinikmati penduduk HK. Kebebasan beragama dilin-dungi oleh Hukum Dasar (Basic Law) dan peraturan terkait. Agama yang tumbuh dan berkembang di HK antara lain Budha (Buddhism), Tao (Taoism), Kong Hu Cu (Confucianism), Kris-ten, Islam, Hindu, Sikh, dan Ya-hudi (Judaism). Sekitar 700,000 warga HK menganut Budha dan Tao, 320,000 Protestant Chris-tians, 243,000 Roman Catholics, 90,000 Muslims, 40,000 Hindus, 8,000 Sikhs, dan 4,000 Yahudi. Saat ini diperkirakan jumlah kaum Muslim di Hong Kong men-capai 250.000 jiwa. Kaum Muslim menjadi komunitas yang perkem-bangannya tercepat. Perkem-bangan Islam di HK dipengaruhi buruh migran Indonesia (BMI) atau perantau Indonesia yang jumlahnya terus meningkat. Pada akhir tahun 2008 saja, tercatat ada 123.000 BMI. Saat ini di-perkirakan jumlah perantau indo-nesia (TKW) mencapai 130.000 orang, umumnya menjadi “domestic helper” atau pembantu rumah tangga. Kebanyakannya Muslim HK/Cina dari suku Han, diikuti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Timur Tengah, dan negara-negara Afri-ka. Empat masjid utama
digunakan bagi solat setiap hari di HK dan satu di Semenanjung Kowloon. Masjid tertua adalah Masjid Jalan Shelley di Pulau Hong Kong yang didirikan tahun 1840-an dan direnovasi tahun 1915. Komunitas Muslim telah ada di HK/Cina sejak lebih dari seribu tahun yang lalu. Dibawa oleh komunitas pedagang Arab yang membawa barang-barangnya berjualan melintasi jalur sutra yang menghubungkan Cina dengan dunia barat. Perkembangan Islam di HK men-capai puncaknya pada saat Mus-lim Pakistan dan India dipeker-jakan sebagai tentara Inggris un-tuk menjaga kawasan ini. Hong Kong dulunya merupakan koloni Inggris, sebelum diserahkan kembali ke Cina tahun 1997. Jumlah penganut Islam makin berkembang pesat dengan ban-yaknya komunitas Cina minoritas yang masuk Islam. Kelompok Cina minoritas ini kemudian dikenal dengan nama “Hui”. Sejarah mencatat, perkembangan Islam di Cina/HK sudah berlang-sung sejak berabad-abad lalu. Dimulai saat Rasulullah Saw mengirimkan tiga sahabatnya untuk mendatangi negeri Cina untuk menyebarkan ajaran Islam. Dua di antaranya meninggal di perjalanan, satu orang lainnya tiba dan membangun tiga buah
masjid, salah satunya ada di Guang Zhou. Hingga kini, masjid yang dibuat pada tahun 627 ini masih berdiri di Guang Zhou. Ada lima masjid besar di Hong Kong, empat di Hong Kong Is-land, satu di semenanjung Kow-loon. Jamiah Masjid (Shelley Street Mosque), Kowloon Mosque and Islamic Centre, Chai Wan Mosque, Stanley Mosque dan Masjid Ammar & Osman Ramju Sadick Islamic Centre berlokasi di 40 Oi Kwan Road, Wanchai, Hong Kong. Dibuka tahun 1981. Daya tampung 700 jamaah. Masjid Ammar adalah salah satu tempat yang dijadikan simbol perkem-bangan Islam sebab sebagian besar aktifitas keislaman selalu dilakukan di masjid ini. Setelah kita mengetahui bebera-pa poin penting dalam sejarah perkembangan Islam di Hongkong dan beberapa titik yang dijadikan sebagain pusat kegiatan keislaman, penting juga bagi kita untuk mengetahui sedi-kit banyaknya tentang perge-rakan keislamannya. Jika kita menelisik lagi kita akan dapatkan kesimpulan bahwa WNI mempunyai kontribusi dalam mempengaruhi pesat atau tid-aknya Islam di Hongkong. Seba-gian besar darinya adalah tenaga kerja atau buruh. TKI atau Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong berhak libur sehari dalam seminggu. Sebagai wadah aktivi-tas dan silaturahmi mengisi hari libur, BMI HK mendirikan sejumlah organisasi, baik yang bernuansa keislaman (organisasi dakwah) maupun “umum”. Hing-ga saat ini ada sekitar lima pulu-han organisasi keislaman BMI HK yang berhasil “direkam” Redaksi Dompet Duafa Hongkong (DDHK) News. Akhir-akhir ini perkembangan Islam di Hongkong semakin pe-sat. Satu rekaman peristiwa yang terjadi di Masjid Ammar bisa kita ambil sebagai salah satu con-tohnya. Dalam satu acara ter-catat empat puluh orang dari berbagai Negara masuk Islam di masjid ini. Sebagaimana yang dikutip dari Redaksi DDHK News, sebanyak
Bersambung ke hal. 20
11
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Tsaqofi Oleh: Rahmatul Insan
Istiqomah, Agar Hati Tak Bimbang
D alam mengerjakan sesuatu, terkadang hati seseorang tidak selalu semangat dan bergairah.
Adakalanya ia dihinggapi rasa bosan, letih dan jenuh. Sebagai manusia, hal ini sangatlah wajar terjadi, karena ia bukanlah mesin yang mampu bekerja nonstop. Butuh istirahat ? Tentu saja. Na-mun, jika istirahat berlanjut hing-ga pekerjaan terlupa, itu juga tidak baik. Di saat inilah ia butuh sifat istiqamah, konsisten pada tujuan atau pekerjaan awal. Perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa memilikinya karena istiqamah memang perkara yang berat karena kecenderungan hati yang selalu berbolak-balik.
Berikut ini beberapa kiat yang bisa membantu seseorang untuk memelihara istiqamah dalam dirinya:
Ikhlaskan Niat
Inilah pintu pertama sekaligus utama yang dapat mengantarkan seseorang untuk dapat istiqamah. Hendaklah ia membersihkan hat-inya dari sifat ingin dipuji atau tujuan duniawi lainnya karena jika penyakit ini tumbuh dalam hati ia akan melahirkan sifat ria yang menyebabkan amal per-buatan tidak diterima oleh Allah. Begitujuga dengan belajar dan menuntut ilmu. Tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang menuntut ilmu tak bisa dipisahkan dari keinginan untuk meraih cita-cita di masa depan. Namun, tentu akan lebih bernilai jika dimaksudkan untuk meraih ridha Allah. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya se-tiap orang akan mendapatkan ganjaran sebagaimana yang ia niatkan.” Sungguh akan sangat utama di sisi Allah jika seorang penuntut ilmu berusaha untuk senantiasa mengoreksi, memper-baiki dan meluruskan niat demi ridha Allah.
Berdoalah kepada Allah
Di saat seseorang menginginkan sesuatu maka ia akan mencari atau memintanya kepada siapa yang memiliki hal itu. Begitu juga dengan seorang hamba, jika ia ingin istiqamah maka hendaklah
ia memintanya kepada Zat yang dalam genggamannya terdapat lebih dari sekedar istiqamah, Al-lah azzawajalla .Dialah Sang Ma-ha Kuasa atas hati yang selalu berbolak-balik.
Salah satu doa yang selalu diucapkan oleh Rasulullah adalah, “Wahai Zat yang maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku untuk selalu berada di atas agama-Mu.” Tidak ada seorang pun yang lebih sempurna dari nabi Muhammad, beliau adalah teladan terbaik dalam hal istiqomah. Begitu berat beban dakwah yang beliau pikul, tapi tak sedikit pun beliau surut untuk menyerah. Beliau yang sudah pasti akan masuk surga dengan kemantapan hatinya tak pernah lupa memohon kepada Allah meminta keteguhan hati, lalu bagaimana dengan umatnya yang cenderung ke arah maksiat? Tentu terlalu sombong untuk merasa cukup tanpa meminta pada Tuhan yang Maha Pemberi.
Tanamkan Keyakinan dan Ingatlah Ganjaran Istiqamah
Istiqamah adalah perkara besar yang membutuhkan usaha besar pula, maka tak heran Allah menyediakan pahala besar untuk hal tersebut.
Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka istiqamah, maka mereka akan dibebaskan dari rasa takutdan kesedihan. Mereka itulah para penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS : Al-Ahqaf 13 – 14).
Sudah sangat dipahami bahwa menuntut ilmu juga merupakan ibadah di sisi Allah, bahkan seluruh aspek kehidupan seorang muslim yang ditujukan pada Allah bernilai ibadah. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, maka sesungguhnya ia sama dengan orang yang berjihad di jalan Allah hinnga ia kembali.”Subhanallah, begitu mulia pahala yang dise-diakan Allah untuk seorang penuntut ilmu yang istiqamah.
Pilihlah Teman yang Baik.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Tentang penjual minyak wangi, walau engkau tid-ak membeli minyak itu darinya, kau akan mendapatkan wanginya. Adapun tentang pan-dai besi, jika tidak tubuh atau pakaianmu yang terbakar, kau akan mendapatkan bau yang tid-ak sedap...”
Teman yang baik akan membantu seseorang untuk dapat istiqamah, dialah yang akan selalu mengingatkan saat lengah, memberi ketenangan saat gundah dan menguatkan saat lemah. Seperti para sahabat yang saling mengingatkan satu sama lain, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.
Sebaliknya, teman yang buruk adalah batu pijakan licin di tengah rawa kehidupan yang dapat menggelincirkan seseorang dari jalan istiqamah bahkan mencelakainya. Paman Rasulullah, Abu Thalib, enggan mengucapkan kalimat syahadat di akhir hayatnya di sebabkan para pemuka Quraisy yang merupakan sahabat-sahabatnya selalu menimpali setiap kalimat Rasulullah yang mati-matian men-talqin-kan pamannya, sehingga ia meninggal dalam keadaan kafir.
Tiada kata terlambat untuk peru-bahan menuju arah yang lebih baik, maka bersegeralah lalu istiqomahlah. Terakhir, pesan untuk para penuntut ilmu :
“Siapa yang meniti jalan untuk mencari ilmu di dalamnya, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga” (Hadits). q
12
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
B oleh dikatakan Bahasa
arab itu ibarat “senter”,
yang mana baterainya
bersifat rechargerable.
Begitupun juga dalam realitanya,
semakin banyak kita menguasai
berbagai macam cabang
disiplin Ilmu bahasa arab,
maka semakin terang dan
jelas jalan kita untuk men-
guasai “maqosid ad-
dunyawiyah wal bil aham
maqosid al-ukhrowiyyah”.
Pertanyaan berikutnya apa
kaitannya dengan “isi
ulang” (baca:rechargerable)?
Jawabannya karena sudah mut-
lak manusia itu pasti bersifat alpa
dan khilaf. Disinilah fungsi isi
ulang tadi, yaitu dengan
seringnya kita mengulang-ulang
pelajaran menjadikan “cahaya”
itu stabil, sehingga ilmu yang kita
kuasai pun menjadi tidak pernah
redup.
Hal itulah yang disadari oleh divi-
si Pendidikan Dewan Pengurus
Kesepakatan Mahasiswa
Minangkabau (KMM-Mesir).
Dibawah komando langsung dari
ketua divisi Ust. Yogi Imam, KMM
-Mesir mengadakan kerjasama
dengan Dr. Syarafuddin, Lc beliau
adalah alumnus doktoral fakultas
bahasa Arab Al-Azhar Syarif yang
be- rasal
dari Nige-
ria. Bertempat di Dangau Azhar-
Husein, proses belajar mengajar
terasa begitu menyenangkan,
terasa sekali bahwa beliau sangat
menguasai materi.
Madrasah Nahwu begitulah
kegiatan ini disebut, kegiatan ini
dimulai pada tanggal 22 Oktober
2013 dan terus berlanjut sampai
sekarang. Diadakan seminggu
dua kali, pada hari Minggu dan
Selasa. Antusiasme yang tinggi
dari “adek-adek” KMM lah yang
membuat acara ini sukses dan
lancar. Walaupun untuk saat ini
baru diadakan khusus untuk
banin, diharapkan kedepannya
kader-kader madrasah tercinta
inilah yang akan mengem-
bangkan dalam lingkup KMM
yang lebih universal.
“Awalnya kami dari divisi
pendidikan memang ber-
encana memfokuskan
pembinaan kemampuan
bahasa Arab bagi warga
kmm terutama bagi maha-
siswa baru, karna ini merupakan
bekal paling utama bagi kita un-
tuk memulai perjuangan
menuntut ilmu baik di ranah
kuliah maupun majlis talaqqi di Al
Azhar” ujar ketua divisi Ust. Yogi
Imam. “Harapan kedepannya
dengan diadakannya Dauroh
B.Arab ini aktivitas menuntut
ilmu kita di Kairo ini akan lebih
optimal karna dasarnya sudah
kuat, dan kita tak lagi kesulitan
baik memahami mukarrar mau-
pun penjelasan dari duktur”
lanjut beliau. q
Nasyati Oleh: Makoto Teru
KMM-Mesir belajar Nahwu
13
kemajuan teknologi saat ini yang sangat mudah untuk dinikmati sehingga telah banyak mengambil perhatian kita, Baik dari aplikasi game dsbg maupun kemudahan mengakses internet termasuk hp. Dan yang kedua ditinjau dari aspek mahasiswa lama. Kami pribadi melihat bahwa kenajahan mahasiswa la-ma bisa dikatakan tidak menyeluruh. Sebagian kawan-kawan tersandung di tinggkat 2, 3 atau 4. Ada-pun penyebabnya beragam. Ada yang memang karena setiap tinggkat madah kuliahnya semakin sulit sehingga agak sulit mencocokkan diri, ada juga yang karena memiliki fokus yang lain sehingga tidak mengikuti ujian dari tidak maksimal ketika ujian da ada juga yang sudah berusaha maksimal dengan target najah, tapi ternyata Allah berkehendak lain, sehingga sebagai seorang mukmin, semuanya dikembalikan kepada Allah.
Melihat dari hal ini Jasri berencana untuk melakukan sedikit follow up dengan mengadakan pelatihan bahasa arab intensif seperti yang sudah terlaksana dua kali seminggu di dangau Al-azhar kawasan Hu-sein. “Target acara ini adalah agar mahasiswa baru secara umum bisa melakukan percepatan diri dalam menguasai ilmu dasar bahasa arab, baik nahwu mapun sharaf. Sehingga dengan itu mereka mampu meningkatkan kemampuan dalam memahami dan menguasai muqarrar yang umumnya berbahasa ar-ab. Namun, acara ini juga boleh diikuti oleh mahasiwa lama bagi yang berminat”, tutur Jasri. Selain itu KMM juga akan mengadakan acara motivasi ujian berupa manajemen diri dan manajemen waktu untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam memaksimalkan semua potensi dan semua waktu yang di-miliknya.
Dan diakhir sesi wawancara Jasri yang telah menyelesaikan pendidikan strata satu inipun berpesan kepada selurush mahasiswa KMM mesir Pesan saya kepada Mahasiswa/I anggota KMM dalam menghadapi tahun ajaran 2013/2014, setelah wasiat taqwa untuk kami pribadi dan anggota KMM Maha-siswa/I, kami berpesan yang terbungkus dalam bentuk harapan; pertama Bagi
Sambungan dari hal. 1
bersambung ke hal. 17
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Bundo Kanduang Oleh: Nur Halimah
Telaah Pakaian Bundo
W anita adalah insan mulia yang diibaratkan oleh Rasulullah Saw sebagai perhiasan,
sesuatu yang cantik dan berharga tentunya. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shole-hah. Wanita adalah lambang ke-hormatan bagi orang Minangkabau. Mereka dimuliakan dan dituahkan dengan Rumah Gadang, harta pusaka serta dige-lari dengan Bundo Kanduang. Sedangkan lelaki hanya ditua-hkan dengan Gelar Pusaka. Namun sangat disayangkan, seiring berjalannya waktu, se-jarah adat Minang semakin memudar. Banyak generasi muda Minang yang tak begitu paham dengan adat-istiadatnya sendiri. Salah satunya mengenai pakaian kemualiaan seorang wanita Minangkabau, yaitu baju kuruang. Pakaian ini sebenarnya tidak hanya dipakai oleh perempuan Minangkabau saja, akan tetapi seluruh perempuan Melayu seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura dan Thailand bagian selatan. Saat ini, hanya orang-orang Melayu di Malaysia yang masih mempertahankan pakaian ini, sedangkan wanita Minangkabau mungkin saat ini sudah ada yang tidak tahu dengan perihal baju kuruang. Maka tidak mengherankan jika mereka berseru, “Oh baju seperti yang dipakai oleh orang Malaysia itu?” Tidak mengherankan generasi muda Minangkabau telah mulai lupa dengan jati diri sendiri, be-gitu juga dengan para orang tua zaman ini. Hal ini disimpulkan dengan melihat kenyataan bahwa jarang sekali orang tua zaman ini yang masih mengenakan baju kuruang. Jika orang tua sudah enggan mengenakanna, apatah lagi anak-anak mudanya. Hanya sebagian kecil generasi muda yang masih mengenakannya dan orang tua kita dahulu yang mungkin masih diberi umur pan-jang sampai saat ini. Baju kuruang merupakan pakaian yang rancangannya longgar pada lubang lengan, perut dan dada
sehingga tidak berlekuk seperti halnya kebaya. Lurus kebawah dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh perempuan. Panjangnya mencapai betis kaki. Tetapi ada juga yang meman-jangkannya hanya sampai lutut. Baju kuruang berlengan panjang, tidak dipasangi kancing melain-kan hampir serupa dengan baju kaus. Baju kuruang juga tidak berkerah, tapi ujungnya di renda. Beberapa bagian sering dihisi su-laman dan bordiran. Dahulu baju kuruang dipakai un-tuk upacara kebesaran Melayu oleh kaum wanita di dalam kera-jaan, dipakai dengan songket sebagai sarungnya. Karena seba-gian besar masyarakat Melayu memeluk Islam banyak yang me-makai baju kuruang dan me-nyerasikannya dengan jilbab, meskipun ada juga yang tidak mengenakannya. Sedangkan di Ranah Minang, di bawahnya digunakan kodek yakni Kain Saruang Jawa. Kodek dipakai se-bagai ganti rok, karena rok belum dikenal oleh orang dahulu. Baju kuruang dahulu rata-rata ialah baju kuruang basiba, yakni tidak berjahit dibahu melainkan di siku. Baju jenis ini sudah ja-rang kita temui di Minangkabau pada masa sekarang. Telah habis termakan zaman, ditinggalkan oleh anak-kamanakan. Tinggal
kenangan bagi orang tua renta yang memandang dengan pahit pakaian anak gadis sekarang. “Mungkin baju kuruang akan ta-mat riwayatnya seiring dengan khatamnya umur mere-ka,”begitulah kira-kira isi hati mereka. Di Minangkabau, pakaian ini dihi-asi dengan selendang bagi per-empuan-perempuan yang tidak suka memakai lilik. Selendang ada yang sekedar jadi hiasan di bahu ataupun leher, ada juga yang dipakai sebagai kerudung. Lilik serupa dengan jilbab, hanya berbeda pada bentuk dan teknik pemakaian. Pemakaian lilik tergolong rumit. Sudah jarang dipakai oleh kaum perempuan zaman sekarang karena dianggap menyusahkan. Yang masih menggunakannya hingga sekarang ialah anak sekolah MTsN dan MAN. Lilik berupa kain kerudung berukuran lebar sekitar 60 cm dan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter. Dinamakan lilik karena teknik pemakainya memang dili-litkan ke kepala. Lilik lazim dipa-kai oleh orang-orang zaman da-hulu. Pada masa sekarang mulai banyak ditinggalkan, bahkan anak gadis Minangkabau sekarang sangat banyak yang tidak bisa atau tidak tahu cara memakai lilik. Pada hakikatnya baju kuruang tidak hanya pakaian yang identik disandarkan kepada kaum wanita, akan tetapi ada juga un-tuk laki-laki. Seperti Malaysia, laki-laki juga memakai baju yang disebut dengan baju kuruang. Adapun baju kuruang laki-laki terbagi 2 yaitu baju kuruang taluak balango dan baju kuruang cekak musang. Catatan dari Tiongkok mencer-itakan bahwa masyarakat Melayu baik laki-laki maupun wanita di abad ke-13 hanya menggunakan penutup tubuh bagian bawah. Namun kemudian perdagangan membawa pengaruh budaya
bersambung ke hal. 20
14
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Opini
Hukum Berguru Kepada “Mbah Google”
Oleh: Humairoh Bahar
Z aman globalisasi sudah tidak terhindari lagi. Globalisasi seolah meruntuhkan tembok
pemisah ruang dan waktu. Sehingga kejadian di belahan bumi utara bisa diterima beberpa detik dibelahan bumi selatan. Begitulah karakter globalisasi yang cenderung merusak berbagai pelanggaranan, termasuk di dalamnya juga berbagai pelanggaran keagamaan. Sehingga di zaman globalisasi ini susah sekali membedakan antara alim dan jahil, antara faqih dan bukan faqih, antara mufassir dan mengaku-ngaku ahli tafsir. Tak dipungkiri bahwa saat ini Internet-Google menjadi perpustaakan terbesar di dunia cyber. Ibarat kantong Doraemon yang mampu menjawab semua keinginan Nobita. Google dan fitur lainnya menjadi solusi instant untuk segala permasalahan manusia. Mulai dari info masakan, kesehatan, politik dan masih banyak lagi. Hal ini pun dimanfaatkan oleh para ulama islam kontemporer untuk menyebarkan Ilmu-ilmu islam yang sangat banyak dan komplikatif. Agar masyarakat dunia mudah mencari dan mengetahui secara langsung hukum yang belum diketahui. Hingga saat ini dengan mudah kita bisa menemukan website yang isinya berbicara tentang hukum dan dalil shohih dari berbagai macam permasalahan fiqh dan akidah. Salah satunya seperti Hidayatullah. Namun bebas dan liarnya dunia maya tidak menutupi kemungkinan terbaliknya fakta dan data. Sehingga kitapun harus berhati hati dalam mencerna berita yang tersedia. Jangan mudah percaya dengan berita yang tersebar diinternet. Tak
semua yang tertulis ada benarnya. Terdapat banyak ketimpangan berita dan juga minimnya sumber yang tercatum di sebagian artikel. Pada beberapa waktu lalu salah seorang teman mencari referensi yang berkaitan dengan wanita, ada sebuah cerita tabi’ tabiin yang membuat dia bingung kebenarannya. Tulisan tersebut terkesan dibuat buat. Terdapat kejanggalan dari informasi yang tertulis.
Begitu banyak Jurnalis Masisir yang sangat aktif dan produktif dalam menghasilkan karya-karya ilmiah. Hingga banyaknya majalah atau bulletin yang muncul menjadi ladang bagi masisir dalam menyebarkan berita. Semangat menulis masisir sangat membantu dalam mensyiarkan dakwah lewat tulisan. Namun sebagian dari masisir cendrung memilih untuk mencari bahan dan referensi dari internet daripada ke perpustaakan. Sedikitnya waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencari informasi membuat kita lebih sering merujuk pada internet. Kemudahan yang ditawarkan internet- google membuat kita malas untuk mencari maroji’ asli. Ini tentu menjadi nilai positif dan negatif internet sebagai sumber informasi bagi para penulis. Pada dasarnya boleh saja menjadikan internet sebagai Maroji’, tapi ada beberpa point yang harus diketahui agar tidak terjadi kesalahan informasi. Pertama, hendaknya sangat memperhatikan tulisan apakah memiliki sumber yang shohih dan tercantumkan bersama dalilnya. Kedua. Akan lebih aman jika kita mengenal siapa penulisnya dan sudah masyhur dikalangan masyarakat. Dan kita sebagai Azhari, para penerus ulama salaf akan lebih baik mencari solusi sebuah permasalahan langsung pada nash aslinya. Mengenal secara dekat karya pemikiran ulama terdahulu. Apalagi jika kita sering ditanyakan dan menjadi rujukan oleh orang orang awam karna sudah menilai kita sangat paham dengan hukum-hukum islam. Jika kita mengikuti cara para muhaddisin, mereka menegaskan
untuk adanya cek ulang ke maroji’ utama seperti kitab-kitab ulama besar, karna dari kacamata muhaddisin diharuskan mengenal kejujuran penulis dan itu sulit di dunia maya. Mengingat begitu besarnya peluang dalam memalsukan dalil yang tak bisa dibedakan. Sejarah merupakan senjata terbaik yang digunakan oleh ulama dalam menghadapi para pendusta. Sufywan Al Tsaury mengatakan : “Sewaktu para perawi menggunakan kedustaan, maka kami menggunakan sejarah untuk melawan mereka.” Oleh karena itu, keberadaan globalisasi dan internet yang tidak dapat dihindarkan harus diposisikan yang benar dan memberi manfaat. Sebagaimana pisau ditangan tukang masak bukan di tangan preman. Demikianlah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. yang berguru langsung kepada Jibril. Demikianlah tuntunan agama yang baik sebagaimana dilanutnkan dalam sya’ir:
# ومن يأخذ العلم من شيخ مشافهة
يكن عن الزيغ والتصحيف فى حرم
ومن يكن أخذا للعلم من صحف #
فعلمـــه عند أهــــــــل العلم كالعدم
Barangsiapa yang mengambil ilmu dari seorang guru dengan musyafahah (berhadap-hadapan langsung), niscaya terpeliharalah ia dari tergelincir dan keliru. Dan barangsiapa mengambil ilmu dari buku-buku (apalagi internet), maka pengetahuannya menurut penilaian ahli ilmu adalah nihil semata.
Demikianlah seharusnya memposisikan internet sebagai media yang harus dikonfirmasi kembali berbagi informasi di dalamnya. Tidaklah layak langsung ditelan, tetapi harus dimasak lebih dahulu.Wallahu A’lam bisoab. q
15
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Wawancara Oleh: Yusra Munira
Pelaksanaan Miss
World 2013 mendapat penolakan
dari berbagai elemen bangsa
Indonesia. Puluhan ormas Islam
di Indonesia bersama MUI
menolak tegas acara yang
diadakan di Bali tersebut. Tidak
hanya di Indonesia, mahasiswa
yang ada di Mesir pun ikut
merapatkan barisan untuk
menolak acaraitu. Mari simak
wawancara Mitra bersama ketua
Wihdah Tsaqofina Hanifah
mengenai dampak positif dan
negatif dari acara ini.
Menurut Anda apakah gam-
baran dan definisi dari Miss
World itu?
Memang ada beberapa istilah
yang kita kenal akhir-akhir ini,
ada Miss World, Miss Universe
dan lainnya. Miss World sendiri
diawali pelaksanannya di Inggris
yang dulunya dikenal sebagai
ajang bikini. Ketika disiarkan di
beberapa media di Eropa,
mendapat respon yg besar dari
publik khususnya negara-negara
di Eropa. Setelah itu terus mele-
bar ke negara selain Eropa dan
akhirnya ajang yang awalnya
kontes Miss Bikini tersebut,
sekarang sudah berubah menjadi
Miss World. Di sana ada sesi-sesi
yang mana sesi-sesi tersebut me-
mang dari awal kita sudah tahu
bahwa tidak sesuai dengan aja-
ran kita terutama dengan ajaran
Islam yang sangat bertentangan
sekali, apalagi ada eksploitasi
fisik ya...wanita dinilai cantik
secara zahir dan cantik menurut
pandangan mereka, meskipun di
sana ada beberapa sesi-sesi yang
menunjukkan daya intelektualitas
wanita, seperti beauty of pur-
pose.
Menurut Anda apa dampak
positif dari Ajang Miss world
di Indonesia?
Pasti segala sesuatu itu punya
dampak positif ada dampak
negatif. Seperti halnya
pelaksanaan Miss World di Indo-
nesia yang mana penduduknya
Bhineka Tunggal Ika ya...juga
Indonesia bukan negara Islam,
jadi mereka melihat Miss World
dari berbagai macam sisi tidak
hanya dari sisi agama. Meskipun
Indonesia bukan negara Islam,
namun yg perlu digarisbawahi
adalah bahwa Indonesia adalah
negara yang beragama dan mas-
ing-masing agama tidak
mengajarkan kepada penga-
nutnya untuk membuka aurat
meskipun aurat menurut mereka
dan aurat menurut kita berbeda.
Tapi Indonesia sekali lagi mem-
iliki nilai-nilai yang berhubungan
dengan budi pekerti dan rasa ma-
lu atau nilai luhur budaya yang
ketimuran yang mengedepankan
rasa malu.
Miss World dampaknya apa? Me-
mang devisa negara dari sisi
ekonomi akan naik. Lalu pamor
Indonesia khususnya Bali juga
akan naik di mata internasional
pastinya. Dan itu dampak positif
yang umum apabila ditinjau dari
sosial dan budaya. Akan tetapi
menurut saya, masih banyak
even lain selain ajang Miss World
yang bisa digunakan untuk pro-
mosi budaya, menaikkan devisa
negara dan tentunya sesuai
dengan nilai-nilai luhur bangsa
dan negara kita.
Namun dampak negatifnya apa?
Seperti yang sudah kita lihat bah-
wa Indonesia mayoritas beraga-
ma Islam dan mereka tahu bah-
wa hal tersebut bertentangan
dengan agama Islam apalagi ini
baru pertama kali di Indonesia.
Dari pertama sudah menuai
kontroversi yang banyak dari pa-
ra penganut agama kita. Diawali
adanya surat pernyataan dari
MUI menolak adanya ajang sep-
erti Miss World di Indonesia lalu
diikuti oleh ormas-ormas lain se-
bagai penguat seperti itu. Kejadi-
an-kejadian itu memberikan kita
penjelasan bahwa Miss World ini
tidak sesuai dengan nilai-nilai
luhur dan agama Islam
khusunya. Selain itu sedikit ban-
yaknya Miss World membentuk
pola pikir yg hedonis yang mana
Miss World Cemari Agama dan
Budaya Bangsa
16
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
yang sudah
najah dengan nilai yang memuas-kan, semoga bisa dipertahankan untuk masa yang akan datang. kapan perlu ditingkatkan. Jangan terpaku dengan hasil yang ba-rangkali kurang memuaskan. Masih banyak waktu untuk mem-buktikan bahwa diri kita juga mampu untuk najah. Seperti kata orang bijak “ kesuksesan itu bukan Cuma sekedar hasil akhir, tapi juga usaha yang continiu tanpa kenal lelah untuk mencapai kesuksesan”. Semoga ke depan
kita bisa mendapatkan nilai yang lebih baik. Nilai yang akan kita persembahkan untuk orang tua, , keluarga dan sanak family. Wabil khusus untuk dakwah islam. Kedua, pergunakan kesempatana yang ada untuk meraih ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya. Karena kesemptan untuk belajar di Mesir akan terasa sangat berharga ketika sudah pu-lang ke tanah air” begitu ungkap salah seorang senior. Seperti pe-san guru-guru kita dahulu, bahwa tujuan kita belajar bukan cuma sekedar meraih nilai yang tinggi,
tapi sudah saatnya masuk ke ta-taran aplikasi di dunia nyata. Ke-tiga, kepada semua anggota KMM, kami pribadi berharap, agar kita tetap menjaga kebersamaan kita di KMM, tetap menjaga sila-turrami dan Saling mengingatkan dalam hal-hal positif, terutama untuk kesuksesan studi terlebih lagi untuk kesatuan KMM yang kita sayangi ini. Semoga ke depan semua anggota KMM bisa meraih kesuksesan demi kesuksesan diimpikan sehingga kita semua bisa bangga pernah menjadi bagi-an dari KMM. q
segala sesuatu dinilai dari fisik
dan materi. Juga melihat tinda-
kan asusila terhadap wanita di
Indonesia sekarang sudah ban-
yak, ditakutkan dengan ajang ini
berpengaruh dalam pening-
katannya. Nah, dengan kata lain
menjatuhkan harkat dan marta-
bat wanita yang meruapakan
pendidik pertama generasi
bangsa.
Bagaiman pendapat Anda ter-
hadap pihak yang pendukung
acara Miss World ?
Memang dalam suatu hal tentu
ada pro dan kontra, dan selama
ini menurut pengamatan saya,
yang kontra berarti mereka tahu
akan nilai-nilai apalagi dari nilai
agama. Umat muslim tentu
mereka menolak karena melihat
dari sisi agama yang berten-
tangan dengan syariat, sedang
yang pro ajang Miss World mere-
ka melihat bahwa Indonesia akan
dikenal oleh dunia internasional
dari sisi budaya akan memperke-
nalkan budaya Indonesia karena
mereka akan disuruh
mengenakan pakaian adat nusan-
tara. Jadi menurut mereka (pro
Miss World) setuju dengan ajang
tersebut karena sebagai momen
promosi budaya, mereka akan
dikenal di dunia internasional dan
juga merasa bahwa dari sisi kea-
manan Indonesia aman untuk
mengadakan beberapa kegiatan
yang bersifat internasional dan
Indonesia tidak lagi akan dikenal
sebagai negara yang ada
terorisnya apalagi diadakan di
Bali. Namun menurut pendapat
saya sebagai seorang muslimah
dan menelaah ilmi-ilmu keis-
laman, ajang tersebut sangat
bertentangan dengan syariat kita.
Saya memang menolak diadakan
Miss World, karena meskipun
dari lain sisi bisa menaikkan de-
visa negara, tapi mudarat diada-
kannya ajang tersebut lebih be-
sar dari pada maslahatnya dan
saya yakin masih ada ajang lain
yang bisa mempromosikan bu-
daya dan meningkatkan budaya
selain ajang Miss World yang tid-
ak bertolak belakang dengan aja-
ran dan nilai-nilai bangsa dan
negara kita yaitu nilai luhur budi
pekerti dan agama yang tentunya
apabila sesuai tidak akan menuai
kontroversi di sana sini.
Apa saja tindakan dari
Wihdah sendiri yang sudah
dilakukan terhadap pelaksa-
naan ajang Miss Wolrd ini?
Kami tanggal 8 September
tepatnya setelah LKS (laporan
kerja semester) berkumpul
dengan perwakilan ketua
keputrian dan saat itu ada sekitar
6 keputrian yang dapat hadir
namun yang lain sudah
dikomunikasikan tapi
berhalangan namun mereka
setuju dengan adanya gerakan
wihdah ini untuk membuat surat
pernyataan sikap, didukung oleh
kawan kawan putri yang berada
di PII wati. Kemudian ide dari
kawan-kawan juga kita bekerja
sama untuk membuat suatu
seminar yang berhubungan
dengan Miss World yaitu
‘Propaganda Miss World Mengikis
Karakter Anak Bangsa di KPMJB’
tanggal 11 September dan hal itu
juga ada momentum tanda
tangan yang menunjukkan bukti
sikap kita semua untuk menolak
acara itu dan tidak hanya sekedar
menolak karena kita sebagai
pelajar muslim mengetahui
kenapa kita menolak, atas dasar
apa? Ada ayat-ayat yang Allah
tuangkan salah satunya dalam
surat an-Nur ayat 31 yang mana
menjadi salah satu dasar
penolakan, setelah itu dari teman
-teman di PII berinisiatif untuk
membuat surat pernyataan
tambahan di sana nilai plusnya
ada tanda tangan di setiap ketua
keputrian yang mana akan jadi
perwakilan dari setiap daerah
mengenai penolakkan Miss World.
Dalam surat itu kami
menghimbau pemerintahan untuk
meninjau ulang acara dan
melihat kegiatan yang
bertentangan dengan nlai-nilai
luhur ketimuran kita dari segi
agama, dan kepada masyarakat
untuk berhati-hati dalam
kegiatan yang bertolak belakang
dengan nilai luhur dan ketimuran
juga yg menurunkan harkat dan
martabat khususnya wanita. q
Nama : Tsaqofina Hanifah
TTL: Jakarta, 13 Januari 1992
Fakultas: Dirasat Islami-yah wal arabiah syu’bah
Syariah Islamiyah
Jabatan: Ketua Wihdah PPMI Mesir
Periode 2012-2013
17
Sambungan dari hal. 13
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Wakatu siang manjalang patang, si Upiak Banun pai ka pasa. Tibo di pasa si upiak bakaliliang untuak mancari baju nan ka dipakai di acara Miss World kampuangnyo. Basuolah si Upiak jo toko nan rancak. Rancak lantainyo, ba-ase lo lai tu. Ka sudah tu, masuaklah si Upiak Banun ko, di tanggaannyo tarompa japang nan dipakainyo. Sakiang bakileknyo lantai toko, jo raso takjub, dirosok-rosoklah dek si Upiak lantai tadi. Lah bakaco pulo si upiak di lantai tu. Sajaleh sakaliliang urang lah mancaliak ka nyo. Si Upiak dek talampau udiknyo, diacuahannyo sen urang sakuliliang. Katiko bacamin, ndak disangko si Upiak bacamin di sipatu urang. Lah mancaliak urang nan punyo sipatu ka nyo. Naiak-naiak sunguik urang nan punyo sipatu. Si Udin nan punyo sapatu mangecek, “Maaf One, baa kok takah itu bana One mancaliak sapatu gagah ambo?”
“Sorilah Da! Ambo kiro tadi kaco, dek bakilek bana sapatu Uda nampak di ambo eh,”jawek Upiak.
“Ooh iyo dong Ne, lai tantu One dima ambo bali sapatu ko?”
“Maa lo tantu dek ambo Da, nan bali sapatu kan Uda, manga tanyo ka ambo?”paneh lo si Upiak.
“Ohh iyo, aem sori lah Ne.. Taka iko ne ha, ambo bali sipatu ko di Australi,”kato Udin.
“Ooh, di nagari Inggirih tu Da? Kiro-kiro bara sipatu uda sapasang?”tanyo Upiak.
“Jan ditanyo harago ko lai Ne, ndak do urang manjua sapatu mode ko. Kok ado bana, ndak ka tabali dek One ko doh,”si Udin mulai ongeh.
“Ongeh bana gaya Uda mah, dek untuang ka lai, kalau ndak lah kamari bedo iduik Uda,”
Si Udin galak gadang mandanga kecek Upiak. ”Hahaha. Santai Ne! Jan kalua lo urek lihia One mangecek lai. Oh iyo, takana dek
ambo Ne, ma tarompa One?”
“Yo Da? Nampak dek Uda tu urek lihia ambo kalua? Uda mananyo tarompa ambo, tu nyo a , tarompa ambo di lua,”sahuik si Upiak.
Tagalaklah si Udin ko, “ Ha..Ha... Bato kok sampai di lua tarompa One?”
“Tantulah iyo Da, ambo bukak mah, batanyo juo lae,”
“Pamaneh One mah! Jadih manah Ne, lakekanlah tarompa One sagan wak jo urang, ciek lai Ne ndak ado lo paraturan njik mananggaan tarompa do Ne,”
“Oo.. taka itu yo Da. Beko lantainyo kumuah Da..“
“Ndeh Ne, udik bana One mah, di siko ado pagawai mah Ne, usah kapaniang-paniang One lantai ko ka dirty or not,”
“Sok mantap Uda ma, yo lah kalau taka itu kecek Uda baa juo lai,”
Pado akhianyo si Upiak mamakai tarompanyo baliak. Lanjuiklah si Upiak bapaniang-baniang mancari baju njik acara Miss World. Dicubonyo lah sado baju nan ado di kadai tu, alhamdulillah dapek juo baju nan katuju di hatinyo. Sakaligus jo tingkuluak sarato sepatu tinggi nan ka dipakai di acara Miss World.
Tibolah hari nan ditunggu-tunggu. Pagi tu si Upiak Banun lah siap jo baju, tingkuluak sarato sapatu tinggi nan ka di performnyo. Saatnyo si Upiak mancabuik lot di meja panitia. Dapeklah nomor tigo. Sambia manunggu gilirannyo, si Upiak duduak mangamek di balakang pangguang.
Akhianyo nomor si Upiak dipanggia dek Emsi. Lanjuik si Upiak Banun bajalan dari ujuang ka ujuang sambia mamparagakan alaik-alaik nan dipakainyo. Batapuak tangan panonton sadonyo tanpa terkecuali si Udin pun ikuik
batapuak tangan, sarato galak-galak macaliak si Upiak Banun ko.
Bajalanlah si Upiak sabanyak 3 kali di ateh pangguang, wakatu si Upiak bajalan untuak nan ka 3 kalinyo, tajilapak lah liau ko, sangkiang tinggi bana sapatu nan dipakainyo. Walaupun bantuak itu, si Upiak dak patah samangaik do, inyo taruih bajalan, sarato baranti di tangah-tangah pangguang untuak siap ditanyo dek ciek urang juri dari 3 juri.
“ Namo adiak Upiak Banun yo?”tanyo ibuk juri.
“Iyo Buk, ba a kok bisa tau Ibuk?”tanyo si Upiak ka ibuk juri.
“Dek lah tatulih di siko mako ambo tau Piak,”jawek ibuk juri ko.
“Oo yo lah buk. Sori buk, ambo kiro Ibuk tanyo pulo ka amak ambo, oio silakan Ibuk tanyo-tanyo ambo,”kato si Upiak Banun.
“Ambo dak ka mananyo do Piak, ambo ka agiah bakomentar sen nyo, baju Upiak rancak, bakilek, tapi kalau bisa lapangan sarato panjangkan kabawah saketek lai dan tangkuluak tu elok-elokan masangnyo, jan asal kabek ka lihia Piak, tacakiak beko, oio takana dek ambo, tarompa Upiak dak usah tinggi-tinggi bana, sakiang tinggi tajilapak Upiak jadinyo, yang biaso-biaso sen lah Piak, aa itu se saran ambo ka Upiak, salamaik juo lah untuak Upiak ciek lu karano lah bagak untuak tampil lai indak patah samangaik dek insiden di ateh pangguang,”
“ Yo Buk, mokasih saran dan pujiannyo Buk, ambo pai dulu Buk,”
Akhianyo penampilan para kontestan pun salasai, saatnyo panitia untuak maumuman sia nan jadi juaranyo , dak disangko si Upiak mandapek juara partamo sarato manjadi Miss World dikampuangnyo. q
Lapeh Panek Oleh: Durratul Azkya
Heboh-heboh Miss World
18
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
Tabassam Oleh: Bujang Panenang
Sorban Usang Selamatkan Raja
Pada suatu hari di kerajaan yang
dipimpin oleh Raja Harun Ar-
Rasyid telah terjadi huru hara.
Rakyatnya tidak lagi mendapat
ketenangan seperti biasanya ka-
rena telah terjadi penculikan dan
pembunuhan yang misterius.
Raja dan para prajuritnya akhirn-
ya mengetahui bahwa huru-hara
tersebut bukan datang dari
musuh, namun dari dalam istana
sendiri yang diotaki oleh para
menterinya.
Namun, raja sangat kesulitan
untuk mencari siap yang ber-
seongkol terhadap tindakan pen-
culikan dan pembunuhan terse-
but karena dia melihat bahwa
para menterinya semuanya taat
kepadanya.
Dari itu, dipanggillah Abu Nawas
yang dikenal memiliki otak yang
cerdas.
"akhir-akhir ini aku gelisah,
seolah ada seseorang yang hen-
dak mengkudeta kerajaanku. Apa
ada yang salah dengan kepem-
impinanku?" tanya raja kepada
Abu Nawas.
"Ampun beribu ampun baginda,
apa yang bisa hamba lakukan
untuk membantu?" tanya Abu
Nawas.
"Begini wahai Abu Nawas, berilah
cara kepadaku untuk menguji
kesetiaan para menteriku," kata
raja dengan iming-iming hadiah.
"Baiklah paduka, berilah hamba
waktu sehari saja agar bisa
memikirkan caranya," ujar
Abunawas sambil bernjak
meninggalkan rajanya.
Tes Kesetiaan menteri-
menteri.
Setibanya di rumah, Abunawas
berpikir keras untuk menemukan
cara yang terbaik dan jitu. Kare-
na kelelahan, Abu Nawas akhirn-
ya tertidur dengan lelapnya.
Pada keesokan harinya ketika ia
hendak shalat subuh,ia
menemukan sorban yang berbau
tidak sedap. Sorban itu memang
telah lama tidak dicuci oleh
istrinya. Dari situlah Abunawas
menemukan cara jitu untuk men-
guji kesetiaan para menteri kera-
jaan.
Setelah shalat subuh, Abu Nawas
segera bergegas menuju istana
kerjaaan untuk menghadap Raja
Harun Ar-Rasyid.
Abu Nawas meminta raja untuk
bersandiwara seolah telah mem-
iliki sorban sakti.
Raja Harun seteju dan
melakukan apa yang telah di-
perintahkan oleh Abu Nawas.
Setelah itu, maka dikumpulkan-
lah kelima menterinya untuk
menghadap. Di hadapan para
menteri itu, raja mengatakan
bahwa ia telah mendapat hadiah
berupa sorbansakti hasil pem-
berian dari kerajaan lain. Dan
salah satu kesaktian sorban itu
adalah bisa menentukan masa
depan kerajaan di masa yang
akan datang.
"Wahai para menteriku, bantulah
aku untuk menentukan masa
dean negeri ini," titah raja.
"Bagaimana caranya wahai Bag-
inda?" tanya salah seorang men-
teri.
"Masing-masing dari kalian, coba
ciumlah sorban hadiah ini secara
bergantian. Apabila berbau
wangi, maka kerajaan ini akan
abadai. Namun, billa baunya
busuk, maka kerajaan ini tidak
akan lama lagi akan segera
runtuh," jelas raja.
Kehebatan Sorban Usang
Sesuai dengan perintah raja, pa-
ra menteri satu persatu memasu-
ki ruangan untuk mencium
sorban sakti tersebut. Setelah
semuanya telah mendapatkan
giliran, maka dikumpulkanlah lagi
menteri-menterinya.
"Bagaimana baunya," tanya raja.
"Sorban ini baunya sangat
harum, niscaya kerajaan ini akan
abadi," jawab menteri pertama.
Menteri kedua dan ketiga menja-
wab sama dengan menteri per-
tama. Intinya adalah mereka be-
rusaha untuk membuat rajanya
senang.
Giliran menteri keempat dan
kelima angkat bicara.
Di luar dugaan, menteri keempat
dan kelima ini mengatakan bah-
wa sorab sakti tersebut baunya
busuk dan menyengat hidung.
Mendengar penyataan menteri
keempat dan kelima itu, raja ka-
hirnya membuka rahasia bahwa
sorban yang dikiranya sakti ter-
sebut adalah milik Abunawas
yang sudah usang dan tidak
dicuci lama sekali.
Bergetarlah badan dari menteri
pertama,kedua dan ketiga.
"Kini aku tahu siapa diantara kal-
ian yang telah berkhianat kepa-
daku. Kalian telah terbukti ber-
bohong dan kalian pantas untuk
masuk penjara," ujar raja Harun.
Menteri pertama,kedua dan keti-
ga segera ditangkap dan di-
masukkan ke dalam penjara.
Kepada menteri keempat dan
kelima, Raja Harun memberikan
hadiah kepada mereka karena
kesetiaan yang telah diberikan.
Tak lupa juga, Abu Nawas
mendapat agian hadiah yang te-
lah dijanjikan oleh Raja Harun
kemarin hari. q
19
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
lalui Aisyiyah, Siti Walidah juga mencanangkan program pember-antasan buta huruf pertama di Indonesia. Baik buta huruf Arab maupun latin. Dalam kegiatan ini Aisyiyah merangkul ibu-ibu dan para gadis demi meningkatkan pengetahuan dan partisipasi per-empuan dalam dunia publik.
Dalam perkembangan selanjutnya
Nyai Ahmad Dahlan disarankan untuk membangun asrama-asrama bagi para pelajar putri. Di asrama itu mereka dididik dengan ilmu agama kemasyarakatan. Ra-sa kebangsaan juga tak luput ditanamkan agar kelak mereka dapat berperanaktif dalam perge-rakan nasional.
Sebagai seorang muballighah, Siti Walidah berbicara jelas dan fasih. Beberapa kali ia memimpin kon-
gres dengan sukses. Hingga kon-gres Aisyiyah ke 23 pada tahun 1934, beliau masih memimpin. Namanya makin tersohor ketika kongres Aisyiyah di Surabaya.
Meskipun tidak pernah mengen-yam pendidikan formal, tapi ia mampu memimpin kongres yang berskala cukup besar tersebut. Hal itu menambah kekaguman masyarakat padanya.
Selain aktif dalam organisasi Aisyiyah, Siti Walidah juga ikut serta membantu perjuangan rakyat Indonesia pada masa awal revolusi walau usianya sudah senja. Untuk membantu tentara
yang sedang berperang ia menganjurkan para wanita untuk mendirikan dapur umum. Para pemudapun ditempa agar terus semangat dan tabah menghadapi situasi saat itu dan terus mem-pertahankan kemedekaan. Tidak hanya itu, dia juga dikenal se-bagai tokoh wanita yang rajin berdialog dan bertukar pikiran tentang perjuangan dengan Presi-den Soekarno dan Jendaral Su-dirman.
Wanita yang terkenal karena kecerdasan dan ketaatannyanya itu memiliki enam orang anak dari pernikahannya dengan K.H
Ahmad Dahlan. Mereka adalah Dhohanah (1890), Haji Siradj Dahlan (1898), Siti Busyro Islam (1903), HJ. Siti Aisyah Hilal (1905), IrfanDahlan (1907), dan Siti Zuharah Masykur (1908).
Nyai Ahmad Dahlan telah mem-buktikan bahwa spirit Islam mampu mendorong kemajuan kaum wanita. Dalam per-juangannya dia membuktikan pada dunia luar bahwa asumsi
agama menjadi sebab keterbe-lakangan bagi wanita tidak benar.
Nyai Ahmad Dahlan wafat pada hari Jumat, 31 Mei 1946 pada jam 13.00 di kediamannya di kampung Kauman, Yogyakarta. Ia meninggal setelah 23 tahun dit-inggal wafat oleh K.H. Ahmad Dahlan. Kemudian atas dasar su-rat keputusan Presiden RI No.042/TK. Tahun 1971, tanggal 22 September 1971 beliau
ditetapkan menjadi pahlawan na-sional. q
40 puluh warga yang terdiri dari kebangsaan Philipina, Indonesia, China dan Inggris mengikrarkan syahadat di Masjid Ammar Wan-chai 6/F, Oi Kwan Road Hong Kong, Ahad (22/9), dalam acara “Declaration of Faith Ceremony” yang menghadirkan Guest Lectur-er Dr. Muhamed Salah (Mesir) dan para imam dan tokoh ulama setempat. Dr. Mohamed menjelaskan ten-tang Islam yang hanya percaya kepada satu Tuhan (monotheism) dan setiap manusia yang dilahirkan alam keadaan fitrah (suci), tergantung orang tuanya
yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Ia juga menjelaskan kalau Allah tidak makan, tidak tidur, dan semua yang ada di langit dan bumi selalu dalam penjagaan-Nya, tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dipaparkannya bahwa da-lam Islam semua bersaudara, walaupun tidak ada hubungan darah sekalipun harus saling membantu. Acara pengikraran syahadat di baca dengan berbagai bahasa, yaitu Arab, Inggris, Kantonis, dan Indonesia. Pemberian cinderama-ta dan sertifikat muslim, berfoto bersama dan makan-makan mengakhiri acara tersebut. Di Hongkong BMI tidak seperti BMI yang tersebar di belahan
Negara lain pada umumnya. Mereka lebih terorganisir dengan komunitas-komunitas atau pun organisasi-organisasi yang mere-ka kelola sendiri. Bahkan suatu hal yang mengejutkan, tercatat dari akumulasi zakat mereka sa-ja bisa mencapai angka satu mi-lyar. Sudah pasti itu dikelola san-gat rapi dan terstruktur dengan jelas. Melalui beberapa komunitas ini juga mereka aktif mengadakan kajian-kajian keislaman untuk memupuk dan semakin menam-bah pemahaman mereka tentang keislaman. Ini bisa dikatakan menjadi BMI percontohan yang patut dan layak bagi BMI di be-berapa Negara lainnya. q
Sambungan dari hal. 10
Sambungan dari hal. 11
keyakinan beragama, yaitu aga-ma Islam. Orang Melayu juga mengadopsi Islam sebagai agama mereka, dan ini mempengaruhi cara berpakaian mereka karena dalam agama ini terdapat kewajiban untuk menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan. Puncaknya kira-kira pada tahun 1400 dimana pakaian Melayu digambarkan dengan jelas
dengan kesusastraan. Nah dis-inilah kita dapat melihat muncul-nya baju kuruang. Baju kuruang dulunya diperkenal-kan oleh pedagang-pedagang Is-lam dan India Barat. Baju ku-ruang pada awalnya berpotongan ketat dan juga pendek. Konon, Tun Hassan merupakan orang yang mengubah potongan baju kuruang menjadi lebih longgar dan panjang. Menurut Dato’ Hajj
Muhammad Said Haji Sulaiman dalam buku “Pakaian Patut Mela-yu”, baju kuruang seperti yang kita kenal sekarang berasal dari pemerintahan Sultan Abu Bakar pada kira-kira tahun 1800 di Te-luk Belanga, Singapura. Semen-tara Mattiebelle Gettinger men-jelaskan bahwa baju kuruang te-lah dipakai oleh penari Istana di Palembang dan telah menjadi pakaian populaer di Sumatra pa-da abad ke-20. q
Sambungan dari hal. 14
20
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
“Wa’alaikum salam, Bunda” kuakhiri
pembicaraanku dengan sesosok wanita
yang amat aku cinta, pendidik dan
pengayom diri ini. Sehingga, si Pemalas
yang selalu bangga dengan prestasinya
masuk sekolah dua kali dalam seminggu
menjelma menjadi seperti saat ini. Yah,
seperti ini. Kebalikan dari diriku yang
sebenarnya, 360 derajat.
Setiap pagi, mbok Darmi melepasku
berangkat ke sekolah diiringi anggukan
pak Kasmo suaminya, sopir setia keluarga
kami. Di tengah jalan, aku selalu
menyuruh pak Kasmo berhenti dan tidak
melanjutkan perjalanan ke sekolah.
Tanpa segan, kubentak beliau jika tak
mengindahkan pintaku.
Sebenarnya aku tak tega
bersikap begini, sebagai
aksi demo terhadap sikap
mama yang tidak peduli
padaku. Tak banyak yang
kuinginkan, hanya
sebongkah kesabaran untuk
menghargai papa. Mama
yang tak pernah bersyukur
memiliki pendamping seperti
papa. Tak ada keinginan mama
yang diabaikan olehnya kecuali
yang melanggar hukum Allah.
Kulihat raut muak dan kesal papa
sore ini, sikap mama yang selalu
mengejar obsesi dan hubungan
beliau dengan temannya sangat
mengecewakan papa. Kekecewaan
semakin jelas dari wajah papa melihat
mama pulang diantar CRV silver dengan
angkuhnya tanpa menoleh sedikitpun ke
arah papa. Sosok lelaki amanah seperti
papa tak akan ingin mengkhianati orang
tua mama, khususnya kakekku yang telah
berusaha membesarkan putrinya seorang
diri.
Hari-hari pun berlalu, mama
menunjukkan perubahannya, cara
berpakaian, kepedulian, perhatian seolah
-olah dunia kami berbeda dengannya.
Pertanyaan besar timbul di kepalaku
“Kenapa mama seperti ini?” pikirku.
Kala itu ku beranikan diri bertanya “Siapa
sosok dibalik kaca mobil CRV silver itu?”
Mama hanya menjawab, ”Dia itu temen
SMA mama, juga rekan kerja mama di
kantor”
Bagiku perkataan mama tidak sebatas itu.
Menurutku dialah yang membuat mama
berubah seperti ini. Hingga aku tidak
hidup bersama papa lagi. Perpisahan
sepihak yang memisahkan anak dengan
ayahnya. Sejak berpisah, papa tak pernah
memberi kabar. Bukan, bukan papa yang
tak memberiku kabar tapi
inilah skenario mama.
Segala cara
dilakukan agar
aku
tak
berkomunikasi
dengan papaku.
Dua bulan kemudian...
Aku berumur 13 tahun, papa datang
menjemputku. Kali ini mama tak
memaksakan aku tetap tinggal
bersamanya. Ia memberiku pilihan,
antara sedih dan bahagia. Jujur, aku tak
ingin hidup seperti ini, aku hanya ingin
tinggal bersama kedua orang tuaku. Tapi
saat ini, hal itu tak mungkin terjadi.
Akhirnya aku memutuskan untuk tinggal
bersama papa. Kerinduan yang sangat
padanya dan sikap mama yang
membuatku tertekan mematangkanku
pada pilihan ini.
Dua tahun setelah kejadian itu, ingatanku
terhadap masa lalu yang suram mulai
kabur. Perlahan, kehidupanku bersama
papa menuntunku menjadi anak yang
berbakti. Tak lupa papa menasihatiku
untuk selalu mengingat dan mendoakan
mama, bagaimanapun mama adalah
wanita yang telah mengandung dan
melahirkanku. Hari-hariku terasa lebih
berwarna. Aku tak pernah bolos lagi. Si
pemalas kini menyandang predikat murid
teladan dan kebanggaan sekolahnya.
Sekarang, aku menduduki bangku sekolah
menengah pertama. Sepulang sekolah,
tertera pesan papa di depan pintu
kamarku, beliau ingin berbicara
hanya empat mata malam ini
denganku. Begegas,
kuselesaikan
pekerjaan rumahku
karena nanti malam
aku akan
menghabiskan
waktu dengan papa.
“Nak, papa percaya
kamu sudah berpikir
dewasa, papa ingin meminta
pendapatmu. Bagaimana kalau kita
menghadirkan sosok pengganti mamamu
di rumah ini? Sebagai orang tua tunggal,
papa tidak bisa mengurusmu 24 jam.
Sedangkan remaja seusiamu tentu
membutuhkan perhatian penuh dari
kedua orang tua.”
“Wah, papa santai aja pa, kaga usah
serius-serius amat “ aku mencoba
mencairkan suasana.
“Ehem...hem, papa dari dulu donk, biar
papa ga lama-lama merasakan efek
galauisasi alias kontraversi hati.”
“Hahaha, kamu itu selalu bisa bikin papa
Tak Seindah Pangeran
Oleh: Santi Angreani Cerpen
21
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
tersenyum, papa bangga memilki anak
sepertimu. Eits…! Jangan bilang kamu
terbang melayang gaya horizontal hingga
rumah ini bercerobong dibuatnya.”
“Tenang, Pa, tidak untuk kali ini.” Papa ini
tahu saja, gumam hatiku.
Malam itu terasa begitu hangat antara
aku dan papa. Apalagi sosok ibu akan
segera hadir di gubuk kecil kami ini. Papa
pun bercerita padaku tentang seorang
perempuan yang ditemui papa di masjid
seberang kantor papa. Lima tahun sudah
papa menduda, sudah saatnya papa
membuka hati untuk seorang wanita
bergelar istri. Hari-hari yang aku tunggu
akan segera datang, aku akan memilki
seorang Ibu yang kupanggil “Bunda”.
Lembaran baru hidupku terasa makin
sempurna.
Sebelum hari itu datang, papa mengurus
semua surat perceraian papa dan mama.
Aku pun terlibat dalam persidangan
tersebut. Kejadian yang tak pernah aku
inginkan. Bagaikan disambar petir di siang
bolong, hati ini harus merelakan semua
keputusan saat palu dipukulkan.
Di usia yang ke-18 tahun ini, aku resmi
enam tahun bersama keluarga baru.
Bunda selalu mendampingi dan
mendidikku. Tutur katanya yang lembut
membuatku tak pernah menolak
ajakannya. Bunda merupakan sosok ibu
idaman. Sekalipun ia bukan ibu
kandungku.
Biasanya, teori yang aku pelajari di
sekolah tak kuaplikasikan. Berbeda
dengan sekarang, Bunda sang Ibu telaten
siap membimbing pelajaranku tuk ku
aplikasikan setiap hari, bersamanya.
Beberapa tahun kulewati hingga kuakhiri
statusku sebagai siswa di sekolah
Semesta Bilingual School. Aku berencana
melanjutkan pendidikanku di Timur
Tengah tepatnya King Fahd University of
Petroleum. Aku sangat menyayangi
bunda, karena beliau selalu memberi
energi positif di setiap langkahku.
Rangkaian tes kulalui dengan mantap,
namaku terdaftar di universitas impianku.
Tentunya diiringi doa keluarga, usaha dan
ikhtiarku, Alhamdulillah.
Hari keberangkatanku pun tiba, sungguh
bahagia karena aku lulus dan papa
memiliki pendamping yang luar biasa.
Tiba-tiba hatiku terasa perih ketika
ingatanku tertuju kepada mama.
Dimanakah mama berada? Ribuan
pertanyaan silih berganti diotakku. Sudah
9 tahun aku tak berjumpa dengannya.
Pertemuan terakhir kami di pengadilan
pun dihiasi perlakuan cuek mama. Ya,
sudahlah.
Dua tahun kemudian,
Aku dikejutkan sepucuk surat. Hari gini
masih pake surat? Sekarang udah
zamannya cappuccino cincau, bukan
kelapa muda lagi. Ingatanku langsung
melayang pada kota tua. Minuman
favorit keluarga ala ibunda. Hausku akan
segera hilang olehnya. Ups... Tanpa pikir
panjang kubuka surat itu.
Ini surat dari ibumu yang
dirundung rindu, tersiksa oleh
keegoisan hati sendiri. Walau
dingin, mama selalu mencoba
untuk menghangatkannya
berselimutkan keraguan dan
malu yang mendalam. Ketika
menuangkan cinta ini, selama
itu pula tangis penyesalan
menemani alunan gesekan
pena tak bertuan. Goresan luka
ulah pisau yang mama buat
sendiri.
Anakku tersayang…
Sembilan tahun yang kau lalui
tanpa mama. Engkau tumbuh
menjadi lelaki dewasa. Darah
dagingku yang cerdas lagi
bijaksana. Karenanya, engkau
telah siap menerima surat ini.
Maafkan mama yang kembali
hadir dalam hidupmu. Kian
kemari mama mencari
keberadaanmu, alamat
ayahmu. Akhirnya, tak sia-sia
usaha mama berbuah manis,
mama mengetahui
keberadaanmu dari ibu yang
hidup bersamamu. Ya, wanita
yang sangat beruntung hidup di
antara Raja yang Mulia dan
Pangeran yang Bijaksana.
Tahukah jagoanku? Ini adalah
hal terindah dalam hidup
mama. Diizinkan kembali
menyapa anak setelah lama
berpisah. Anakku, sekalipun
kertas ini akan kau robek
sebagaimana mama merobek
hati juga perasaanmu.
Aargh…! Aku tak sanggup
melanjutkannya. Rangkaian kata-kata ini
hanya mengeluarkan air mataku. Sesak…!
Sakit…! Tak bisa…!
Kriiing…..!
“Ya, ummi..”
“Fahath, gimana kabarmu, Nak? Kamu
baik-baik saja kan?” terdengar suara
bunda cemas dibalik telepon genggamku.
“Iya bunda. Alhamdulillah baik. Kenapa
bBnda?” tanyaku dengan semangat
menutupi keadaan hati yang gundah
gulana. Rasanya suara palu keputusan
siding hakim perceraian papa dan mama
kembali bergeming di telingaku.
“Bunda kepikiran kamu terus, makanya
bunda hubungi kamu.”
“Ga pa pa kok bunda, aku baik-baik saja”
jawabku berbohong.
“Syukurlah kalau begitu. Ya sudah, kamu
hati-hati disana, jaga diri baik-baik.”
Kuakhiri pembicaraanku dengan bunda
meskipun hati dan pikiran ini tak tenang
dihantui bayangan mama. Sudah sangat
lama aku tak tau apapun tentangnya.
Azan Isya berkumandang, kuredam
emosiku dengan wudhu dan shhlat fardu.
Kubaca pedoman hidupku sebelum
membaca kembali surat dari mama.
Sedikit gugup, ku buka kembali surat itu…
Buah hatiku…
Usiamu saat ini memasuki 22
tahun, bukan? Tiada kenangan
manis yang terukir 13 tahun
kebersamaan kita. Namun,
mama cukup bahagia pernah
22
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
hidup denganmu. Mama masih
ingat, saat dokter Risa
menyampaikan bahwa mama
mengandungmu. Bahagia dan
haru bercampur jadi satu. Sejak
kabar gembira itu, mama
bersamamu kemana-mana.
Anakku...
Mama menyadari kebersamaan
kita tak berarti apa-apa
bagimu. Kekerasan hati mama,
keegoisan, sikap acuh tak
peduli menyuramkan masa
lalumu. Maafkan mamamu, tak
memperhatikan masa
lincahmu. Mama yang tak
pernah tahu sedih-bahagiamu,
sepi-ramaimu, susah-
senangmu. Kehidupan masa
lalu yang hanya melepaskan
tanggung jawab wanita
berdosa ini sebagai seorang Ibu
yang telah melahirkanmu.
Mama pun tak tau apa saja
yang kau pelajari di sekolah,
bagaimana makan siangmu?
Mama yang tak pernah
menyiapkan bekal untukmu.Ibu
macam apa aku ini?
Seminggu pertama di Tasik,
mama dipertemukan dengan
seorang perempuan belia nan
anggun. Wajahnya teduh,
menyejukkan mata. Pribadinya
elok, menenteramkan hati.
Sungguh, tertunduk mama
dibuatnya. Keramahannya buat
mama berbagi kisah hidup
dengannya. Ia mengajari mama
arti keikhlasan dan indahnya
kebersamaan. Tutur katanya
selembut sutera. Pucuk dicinta,
usianya beriringan denganmu.
Semakin kuat keinginan mama
untuk segera bertemu
denganmu. Hari-hari mama
dipenuhi bayanganmu. Setiap
deringan bel rumah dan telepon
berbunyi berharap dihubungi
anak laki-laki tunggal mama.
Saat ini harapan itu mulai
mama urungkan. Kesempatan
kita untuk bertemu sudah tidak
ada lagi. Semoga kita
dipertemukan di tempat yang
lebih baik.
Setahun lalu, mama dirawat di
rumah sakit. Akibat kecelakaan
mobil ulah pria itu. Benar kata
kakek dan papamu, dia hanya
lelaki pengincar harta yang
ingin menjatuhkan perusahaan
papamu.
Putra semata wayangku...
Tak banyak pinta mama
kepadamu. Setiap ibu
menginginkan anaknya
bahagia. Permintaan terakhir
mama, jika kamu sukses nanti
bantu mama membalasi
kebaikan perempuan tadi. Ialah
yang merawat mama, dia selalu
menyemangati mama agar
tidak berputus asa dan
menemani mama mencari
keberadaanmu. Dia lakukan
dengan ikhlas lillahi ta’ala. Jika
mungkin dampingilah ia.
Yakinlah, dia adalah wanita
shalehah.
Semoga kamu tak terpuruk
dengan surat ini. Tapi mama
tak akan pergi dengan tenang
tanpa mengabarimu. Hidup
mama hanya menghitung hari,
mama di vonis kanker otak
stadium tiga dan telah
melakukan operasi beberapa
kali. Maafkan mama yang tak
bisa membuatmu bahagia.
Semoga kamu sukses dan selalu
berbakti kepada orang tua.
~ Your Mother~
Tangisku tak terbendung, polkadot
bening menghiasi surat mama. Ingin
sekali ku peluk mama dan mencium
kedua tangannya. Aku ingin membalas
suratnya. Walau tak tahu kemana surat
itu ditujukan. Jika surat itu kembali
padaku, Aku hanya perlu menghapusnya
goresan pensil ini kembali.
Mama yang ku sayangi…
Memang berat bagi aku, mama
dan kita semua menerima
takdir ini. Terlintas dalam
ingatanku ketika kita
meninggalkan ayah saat itu.
Aku sangat membencimu.
Terutama saat palu hakim
dijatuhkan, rasanya aku tak
ingin melihatmu.
Mama…
Maafkan aku yang tak tahu.
Tak ada manusia yang
sempurna, salah dan khilaf
sydah menjadi kodrat kita. Tapi
aku tak menginginkan kisah
kita berakhir seperti ini.
Anakmu ingin bertemu
denganmu mama. Aku belum
sempat berbakti padamu,
mama..
Tentang gadis itu, aku akan
berusaha terrlebih dahulu.
Tentu aku juga meminta restu
papa dan bunda. Maafkan aku
mama, maafkan anakmu…
Aku ingin berjumpa denganmu.
Aku mencintaimu, mama...
- Your Son-
Kulipat rapi surat itu dengan harapan
mama akan membacanya. Orang tua
memang diciptakan untuk cinta kepada
anaknya. Surat ini bukti gejolak hati
seorang ibu terhadap anaknya. Aku
berjanji, tidak akan menilai mama dengan
sebelah mata. Surat dari mama kan
menjadi penyemangat hidupku. Ku
sematkan ia dalam hatiku, sebelum aku
menyimpannya dalam kotak wasiatku.
Setelah empat tahun di negeri ini,
akhirnya aku menyelesaikan
pendidikanku dengan prestasi cumlaude
dan aku segera bertolak ke tanah airku
tercinta. Meski, orang yang ingin ku
jumpai pertama kali telah tiada, aku
bertekad tidak akan menyerah dan putus
asa. Aku bangga kasrena banyak yang
mendorong dan menyemangatiku. q
23
“Militan, Inovatif, Terarah, Rancak, dan Aktual”
Edisi I Th. MMXIII 29 Oktober –28 November 2013
24
Mengucapkan Selamat atas diwisudanya anggota KMM Mesir tahun 2013,
Semoga ilmu yang didapat hendaknya menjadi barokah buat Nagari kita kelak. Amin.
Adapun nama-nama anggota KMM Mesir tersebut adalah :