2
DAFTAR ISI
Kita harus mengikuti dan komit
dengan kesepakatan
konferensi tingkat tinggi dunia,
entah itu earth summit atau
world summit atau apapun itu
namanya dan dimanapun
tempatnya, walau akan lebih
bagus kalau pertemuan
tersebut diselenggarakan di
Nusantara tercinta ini. Yang
paling penting setelah
diselenggarakannya
pertemuan – pertemuan
tersebut, kita harus mampu
menyusun target – target
nyata secara kuantitatif dan
mampu menyusun jadwal
waktu pelaksanaannya.
Demikian juga perihal
Millennium Development
Goals (MDG), yang menjadi
target pembangunan
internasional menjadi acuan
dari pembangunan kita. Kita
wajib wajib memiliki recana ...
World Health Organization
(WHO) pada tanggal 11 Juni
2009 telah menyatakan
pandemi global pada fase 6
atau fase terakhir dimana
dinyatakan bahwa pandemi
influenza tersebut telah
menyebar ke 5 regional
wilayah dunia. Keadaan ini
mengindikasikan bahwa
seluruh negara termasuk
Indonesia harus mengaktifkan
rencana persiapan pandemik
sebagai wabah penyakit
global.
Data terakhir WHO sampai 30
Agustus 2009 kasus Flu Baru
H1N1 telah menyebar di 179
negara dan territorial dengan
jumlah penderita seluruhnya
254.206 orang dengan 2.837
kematian (1,11%). Sedangkan
di Indonesia dilaporkan oleh
25 provinsi sampai pada
tanggal 2 September 2009 ...
PEMBANGUNAN MANUSIA
SEUTUHNYA
ANTISIPASI LONJAKAN
KASUS INFLUENZA A H1N1
Diterbitkan oleh : KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK
DITJEN PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PELINDUNG / PENASEHAT : Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Raissekki, SKM.MM., DEWAN REDAKSI : Ketua, RBA. Widjonarko,SKM.M.Kes. Anggota Redaktur : Drs. Wilpren Gultom,MM.,Rosyid Ridlo Prayogo,SE.,MKM., Ikron, SKM.,MKM., Agus Syah FH.SKM., dr. I Nyoman Putra., dr.Endriana S.Lubis. EDITOR : Nana Mulyana,SKM, Lussi Soraya., Dewi Dyah Palupi,SKM.,Desain Grafis &Photografer : Ali Isha Wardhana dan Syaflovida., Sekertariat : Evi Maria, Nursamah,S.Sos
Alamat : Jl. Raya pelabuhan No.17 - Tanjung Priok, Jakarta Utara, Telepon : (021) 43931045, 4373266., Faximile : (021) 4373265., Webblog : http://kkptanjungpriok.blogspot.com., E-mail : [email protected]
Pengantar Redaksi 3
Pembangunan Manusia Seutuhnya,
Raissekki,SKM,MM 4
Memelihara peralatan Komputer Tugas Siapa ?, 5
Visi,Misi dan Slogan (Model alternatif ?) 6
Analisis Data Kekarantinaan, Ikron, SKM, MKM 9
Global Warming, Dewi Dyah Palupi, SKM 10
Mengenal Bahan Aditif, Dewi Dyah Palupi, SKM 13
Vektor yang Membesarkan Manusia, 19
Penyebab Utama Gangguan Kesehatan di Tempat 22
Semoga Nilai Pekerjaanku Sepadan dengan Gajiku, 24
Profil Priyayi Jawa, R. Hendara Kusumawardahana 33
Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Wanita Karir, Ba-34
Antisipasi Lonjakan Kasus Influenza A H1N1 di 35
WORAWARIBANG, Ny. Bertha M. Pasolang, SSos. 38
KADAL alias BENGKARUNG, 39
Pelatihan Management TIM, 40
Gonjang Ganjing Gempa, 43
Gonjang Ganjing Cicak VS Buaya, 43
Kasus GAY dan Homo Meningkat dan Menyebabar 44
TIPS Ber-NOTEBOOK Yang Sehat, Nana Mulyana 45
Strategi Seorang Grandmaster, 47
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
3
Cover Buletin :
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan ini merupakan buletin Volume IV edisi 4 yang
diterbitkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Buletin ini merupakan
wahana informasi bagi insan pelabuhan dalam
mengembangkan potensi diri guna mendukung pelaksanaan
program kesehatan, khususnya bagi para pegawai Kantor
Kesehatan Pelabuhan di seluruh Indonesia.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan
berisi informasi hasil pelaksanaan program,
kajian – kajian, pengembangan
teknologi, peningkatan sumber daya manusia
melalui pelatihan, naskah – naskah ilmiah
dan karya – karya seni serta peristiwa –
peristiwa terkini lainya, bahkan informasi
kesehatan tradisional. Topik – topiknya yakni
Atensi, Ruang TU, Ruang PKSE, Ruang PRL,
Ruang UKLW, Teknologi dan informasi, Serba
serbi, Jejaring kerja dan kemitraan, Flora dan
fauna, Kajian dan Diklat, Aneka peristiwa serta
Relaksasi
Redaksi menerima sumbangan artikel,
laporan, reportase, saduran, karikatur, sajak –
sajak ataupun karya sastra lain dan foto – foto yang
berkaitan dengan program kesehatan pelabuhan.
Redaksi memberikan kesempatan ini pada para
kolega KKP, institusi kesehatan unit pusat dan daerah serta
seluruh pembaca di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi
dalam penulisan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan.
Dewan redaksi mengajak para pembaca buletin ini untuk melaju dengan
kecepatan optimal dalam meningkatkan jejaring informasi guna mencapai kinerja yang
kita inginkan.
Selamat bekerja dan sukses selalu
Pengantar Redaksi
INFO KESEHATAN PELABUHAN
dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
COVER
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
4
P embangunan manusia dimaksudkan
bahwa menempatkan manusia
Indonesia sebagai subyek pembangunan
nasional yang mengarah pada kehidupan
bangsa yang bermutu. Tantangan
pembangunan manusia yang mulai dikelola
selama ini, antara lain budaya kebebasan,
kemiskinan, jender, demokrasi, hak asasi
manusia, globalisasi, kelangkaan air,
perubahan iklim, dan mobilitas. Diskusi yang
perlu dikembangkan pada saat ini yakni
diskusi yang berfokus pada implikasi dari
pendekatan pembangunan manusia untuk
kebijakan dan strategi pembangunan serta
perlu meninjau kembali konsep
pembangunan manusia selama ini dan
tentang pengukurannya.
Apabila ditanyakan tentang
bagaimana ukuran kuantitatis suatu
kebijakan pembangunan manusia
Indonesia saat ini, tentang indek kuantitatif
pembangunan manusia Indonesia saat ini,
dan beberapa pertanyaan lainnya.
Apa jawaban kita ??? Pastilah jawabannya
tidak akan memuaskan.
Mungkin diperlukan adanya perangkat
tambahan untuk membantu para pembuat
kebijakan. Tanpa target yang jelas, mustahil
jika pembangunan berkelanjutan khususnya
pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dapat berjalan terarah.
Pembangunan manusia Indonesia ini
tidak bisa berdiri sendiri tanpa mengabaikan
dunia internasional, kita ini bukan katak
dalam tempurung yang mengabaikan
aspek global. Kita harus mengikuti dan
komit dengan kesepakatan konferensi
tingkat tinggi dunia, entah itu earth summit
atau world summit atau apapun itu
namanya dan dimanapun tempatnya,
walau akan lebih bagus kalau pertemuan
tersebut diselenggarakan di Nusantara
tercinta ini. Yang paling penting setelah
diselenggarakannya pertemuan –
pertemuan tersebut, kita harus mampu
menyusun target – target nyata secara
kuantitatif dan mampu menyusun jadwal
waktu pelaksanaannya. Demikian juga
perihal Millennium Development Goals
(MDG), yang menjadi target pembangunan
internasional menjadi acuan dari
pembangunan kita. Kita wajib wajib memiliki
rencana yang nyata dan terarah, sehingga
kerjasama internasional memberikan
manfaat maksimal. Upaya penguatan
kapasitas lokal dan nasional harus semakin
nyata agar Indonesia dapat masuk ke
arena internasional dengan posisi tawar
yang cukup kuat.
Memang kita tidak perlu berbicara
terlalu banyak, yang penting adalah aplikasi
nyata tentang apa yang kita perbuat demi
bangsa dan negara tercinta ini. Contoh
sederhana ; sampai dengan saat inipun,
sektor kesehatan belum secara jelas
membahas program legislasi secara benar
tentang penerapan IHR 2005. Para
perencana dan pelaksana program berada
diambang kebimbangan tentang kekuatan
hukum penerapan IHR 2005 ini. Kalau
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
PEMBANGUNAN MANUSIA SEUTUHNYA
Oleh : RAISSEKKI, SKM, MM
5
memang harus diterapkan maka hukum
internasional yang telah disepakati dan
bersifat mengikat ini, harus segera diratifikasi
dalam arti bahwa secara legal kita telah
menerima dan harus menerapkan aturan
perundang – undangan ini. Selamat
bekerja.
senggang. Memang tidak semuanya begitu
tapi masih ada ! hal ini harus diambil lang-
kah dan kebijakan pimpinan dalam pem-
bagian tugas sehingga tingkat produktifitas
kerja dapat dicapai seoptimal mungkin.
Kembali kepada peralatan komputer,
bahwa komputer memang harus dilakukan
pemeliharaan minimal tiga bulan sekali
dalam mengatisipasi debu yang menempel
pada mesin kipas, prosesor, motherboard,
dan hardware lainnya termasuk mesin
printer, scanner, keyboard, mouse, speaker,
UPS dan lain-lainnya. Apakah hal ini diker-
jaan oleh seorang pegawai pada instansi
tersebut ? bisa ya atau tidak, tetapi seba
iknya dilakukan oleh teknisi yang berpen-
galaman dan menguasai bidangnya.
Karena semua peralatan komputer yang
ada pastilah dianggarkan dalam pemeli-
haraannya, kalaupun tidak maka perlu di-
usulkan pengadaannya atau dilakukan
kawin silang sehingga dengan terpeliha-
ranya komputer dan peralatan pendu-
kungnya maka hasil suatu pekerjaan pasti
mencapai target yang diinginkan dalam
flapon program tersebut.
Bagaimana peran pengguna dalam per-
awatan komputer dan pendukungnya ?, hal
inipun sangat berarti dalam proses pemerli-
haraan lebih lanjut. Karena komputer me-
mang diperuntukan bagi tugas rutin perkan-
toran kebanyakan user tidak ambil pusing
apakah komputer mau rusak ataupun tidak,
mereka berpikir bahwa kerusakan tersebut
bukanlah disebabkan oleh diri mereka dan
kerusakan itu bisa diperbaiki oleh teknisi. Si-
kap ini sangat disayangkan karena jika ber-
pikir lebih bijaksana bagaimana jika data–
data yang ada dan penting tidak bisa di
backup !?.
Jadi tugas memelihara peralatan komputer
adalah tugas kita bersama atau ….. !?(NM)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
MEMELIHARA PERALATAN KOMPUTER
TUGAS SIAPA ?
U ntuk mengerjakan yang menyangkut
pekerjaan perkantoran baik secara
khusus atau umum diperlukan peralatan
yang mendukung pengerakan yang cepat
dan keakuratan hasil yang akan dicapai,
walaupun masih ada yang menggunakan
peralatan ―tempo doeloe‖ kemungkinan
tidak memiliki anggaran yang cukup untuk
membeli hal tersebut atau juga teknologi
tidak menyentuh peradaban mereka. Sei-
ring berkembangnya jaman maka pera-
lihan teknologipun semakin berkembang
pesat perubahan ini terasa sekali dalam
penggunaan peralatan perkantoran pada
umumnya ditambah dengan isu teknologi
yang memasuki dunia pendidikan baik se-
bagai pengajar ataupun murid. Semuanya
tidak mau ketinggalan dalam peng-
gunaaan teknologi tersebut baik yang diam
seperti komputer rumah/personal computer
atau komputer bergerak/ notebook. Tetapi
sangat disayangkan bahwa penggunaan
komputer ini bagi sebagian masyarakat ma-
sih sebagai ―pengguna tingkat dasar
sekali /lowest user ― sehingga dalam peng-
gunaannya bukan karena kebutuhan tetapi
karena aksi dan bergaya. Sedangkan
dalam dunia perkantoran mereka bisa
menggunakannya hanya sebagai perala-
tan pengetikan yang lebih parah hanya
sebagai pengetikan chating semata dikala
6
Se tiap individu maupun organisasi
apapun jenis dan bentuknya perlu
memiliki rencana strategis untuk mencapai
kinerja atau hasil kerja yang efektif dan
efisien. Perencanaan strategis ini harus
secara runtut dan berdiri secara integral
yang dimulai dari visi, misi, tujuan,
kebijakan, strategi, sasaran, program,
kegiatan, sampai pada sub kegiatan.
Membaca visi dan misi seorang individu
ataupun suatu instansi, kita bisa menilai
secara sepintas tentang wawasan, arah
dan keberadaan individu tersebut ataupun
kemampuan pimpinan instansi tersebut.
Aturan perundang – undangan tentang
bentuk ataupun corak visi dan misi tersebut
memang tidak ada, namun rambu – rambu
tentang cara penyusunannya sudah
banyak dikemukakan oleh para ahli dalam
perencanaan strategis.
Tentang VISI
Dibawah ini diajukan beberapa pengertian
visi, tujuan penetapan visi, dan contoh –
contoh visi seorang individu maupun suatu
institusi.
Visi merupakan cara pandang jauh ke
depan kemana seseorang ataupun sesuatu
instansi harus dibawa agar dapat eksis,
antisipatif dan inovatif; merupakan suatu
gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh
seseorang ataupun suatu instannsi;
merupakan kondisi masa depan yang ingin
diwijudkan / diciptakan.
Sedangkan penetapan visi tersebut,
bertujuan : untuk mencerminkan apa yang
ingin dicapai oleh seseorang ataupun suatu
institusi; untuk memberikan arah dan fokus
strategi yang jelas; menjadi perekat dan
menyatukan berbagai gagasan strategik;
memiliki orientasi terhadap masa depan.
Beberapa contoh visi suatu instansi :
Visi Departemen Kesehatan yang
terdahulu yakni ―Indonesia sehatan
2010”, sedang yang baru – baru ini
berubah menjadi ―Masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat‖.
Visi PT. POS Indonesia Yakni ―Penyedia
Pos bernilai tinggi dengan daya saing
global‖
Microsoft yakni ―A computer on every
desk and in every home running
Microsoft software.‖
Broeri Alexander yakni ―I have a dream
that every action blessed by God‖
John F. Kenedy yakni ―By the end of
this decade we will land a man on the
moon and return him safely to the
earth‖
Khusus rumusan visi suatu institusi harus
mampu : menarik komitmen dan
menggerakkan anggota organisasi;
memberikan makna bagi kehidupan
organisasi; membentuk suatu standar
keunggulan; dan menjembatani keadaan
sekarang dan keadaan masa depan.
Sedangkan proses perumusan visi tersebut
harus memperhatikan :
VISI, MISI DAN SLOGAN
(Model alternatif ?)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
7
1. Penetapan nilai – nilai (values),
Nilai – nilai tersebut harus digali dan
dirumuskan mulai dari nilai – nilai
individu, nilai – nilai kelompok, dan
terakhir mengkristal menjadi nilai
organisasi (diskusi penetapan nilai –
nilai tersebut dapat menggunakan fish
bowl.
2. Pendeteksian kecenderungan (trend
watching),
Trend watching merupakan
kemampuan untuk mendeteksi
perubahan dan peluang yang
tersembunyi di masa yang akan
datang. Aspek-aspek yang harus
diperhatikan meliputi : politik, ekonomi,
sosial budaya, teknologi,
informasi,hankam, sumber daya
(manusia, alam dsb).
3. Envisioning,
Envisioning merupakan kemampuan
untuk merumuskan visi berdasarkan
hasil trendwatching. Dengan demikian
maka trendwatching tersebut
menggambarkan perubahan apa
yang akan diwujudkan di masa yang
akan datang (ciptakan yang belum
pernah ada atau kondisi baru yang
belum pernah ada).
4. Penetapan kepercayaan inti (core
belief),
Core beliefs adalah keyakinan atau
kepercayaan untuk menilai bahwa Visi
yang dirumuskan telah benar.
Tentang MISI
Dibawah ini diajukan beberapa
pengertian misi dan beberapa hal yang
berkaitan dengan penyusunan misi seorang
individu ataupun suatu institusi.
Misi merupakan sesuatu yang harus
dilaksanakan oleh seorang individu ataupun
suatu instansi agar tujuan dapat tercapai
dan berhasil dengan baik; dengan
pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh
pegawai dan pihak yang berkepentingan
dapat mengenal individu ataupun suatu
instansi dan mengetahui alasan
keberadaan serta perannya dengan lebih
baik; hadir untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan; merupakan tujuan utama
kearah mana perencanaan dan program
instansi pemerintah ingin dicapai; dan
dalam proses perumusannya harus
memperhatikan masukan – masukan dari
stakeholders, dan memberikan peluang
untuk perubahan atau penyesuaian
dengan tuntutan lingkungan.
Khusus untuk suatu organisasi, misi
harus dapat menjawab pertanyaan –
pertanyaan :
Apa sebab organisasi ini ada dan
apa tujuannya?
Apa yang unik atau berbeda dari
organisasi ini?
Kegiatan apa yang berbeda
dalam 3 – 5 tahun mendatang?
Siapa pengguna jasa organisasi ini?
Apa produk organisasi ini?
Apa nilai – nilai yang diyakini?
Apa aspirasi dan prioritas organisasi
ini?
Oleh karena Kantor Kesehatan Pelabuhan
merupakan unit pelaksana teknis
Departemen Kesehatan RI, maka contoh
misi yang disajikan adalah contoh misi
Departemen Kesehatan pada masa lalu
dan yang beru – baru ini.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
8
Visi dan misi Departemen Kesehatan pada
masa lalu yakni :
Visi : ―Indonesia sehatan 2010‖,
Misi : ―Menggerakkan pembangunan
nasional berwawasan kesehatan;
Mendorong kemandirian masyarakat untuk
dapat hidup sehat; Memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau; dan
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya―.
Sedangkan visi dan misi yang baru – baru ini
yakni :
Visi : ―Masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat‖
Misi : ―Membuat rakyat sehat‖
Nah, sedikit mengacu uraian tersebut
diatas, maka kita bisa menilai secara
sepintas tentang visi dan misi Departemen
Kesehatan yang lalu dengan yang baru –
baru ini.
Mana yang lebih tepat disebut misi atau
slogan?
Silakan anda sendiri yang menjawabnya.
Sekedar sebagai bahan pengingat,
dibawah ini disajikan gambar model
perencanaan strategis. Selamat berpikir dan
selamat bekerja. (RBAW)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
Bunga krisan berkhasiat sebagai obat sakit
bengkak pada mata dan untuk obat luka.
Daun kremi berkhasiat sebagai obat sakit perut, untuk
peluruh air seni, wasir dan rambut rontok.
Daun, atau seluruh bagian tanaman krangkong dalam
keadaan segar atau setelah dikeringkan berkhasiat untuk anti
nyeri, penurun panas dan peluruh air seni.
9
S alah satu perubahan mendasar dalam
orientasi berfikir dari IHR 1969 menjadi IHR
2005 adalah perubahan pengendalian ke-
mungkinan penyebaran suatu penyakit me-
lalui perbatasan, menjadi pengendalian ke-
mungkinan penyebaran suatu penyakit di
sumber penyakit, oleh karena itu dalam IHR
2005 sangat ditekankan pentingnya pen-
guatan surveilans disemua tingkatan, ker-
jasama antar negara meliptuti informasi dan
komunikasi bilateral situasi kedaruratan Ke-
sehatan Masyarakat yang menjadi per-
hatian global (Public Health Emergency of
International Concern/PHEIC).
Meningkatnya perkembangan kemajuan
teknologi dan informasi dan dengan
adanya arus globalisasi dunia, maka men-
dorong meningkatnya aktivitas di Pelabu-
han, Bandara dan Lintas Batas Darat Ne-
gara membuat jarak tempuh antara ne-
gara semakin cepat karena waktu tempuh
yang semakin cepat, sehingga mobilitas
orang, barang dan alat angkut semakin ce-
pat melebihi masa inkubasi penyakit, hal
tersebut merupakan risiko terjadinya trans-
misi penyebaran penyakit potensial wabah
berserta faktor risikonya secara global yang
dapat berpotensi menimbulkan PHEIC.
Salah upaya untuk mengantisipasi masalah
PHEIC, antara lain diperlukan surveilans di
pintu masuk negara, sehingga dapat
diperoleh informasi yang lebih cepat dan
akurat dalam rangka pengambilan kupu-
tusan untuk tindak lanjut penanganan dan
pencegahannya, khususnya dipintu masuk
negara melalui pelabuhan, bandara dan
batas lintas darat negara.
Salah satu unsur surveilans adanya analisis
data. Analisis data dilakukan setelah dilaku-
kan pengolahan data. Tujuan Analisis yaitu :
1. Memperoleh gambaran/deskripsi
masing –masing variabel
2. Membandingkan dan menguji teori/
konsep dengan informasi yang ditemu-
kan
3. Menemukan adanya konsep baru dari
data yang terkumpul
4. Mencari penjelasan apakah konsep
baru yang diuji berlaku umum atau
hanya pada kondisi tertentu
5. Agar data yang dikumpulkan dapat
menguji arti/makna yang berguna un-
tuk pemecahan masalah
Kekeliruan dalam memilih analisis dan perhi-
tungan akan berakibat fatal pada kesimpu-
lan, generalisasi maupun interpretasi. Analisis
data pada umumnya dibagi menjadi dua :
1. Analisis data sederhana (analisis uni-
variate) yaitu analisis data absolut
atau persen dalam bentuk tabel se-
derhana, grafik garis, histogram, poli-
gon frekuensi, diagram batang, dia-
gram lingkar dan peta dengan varia-
bel yang sederhana untuk melihat dis-
tribusi frekuensi dalam bentuk nilai rata
-rata, nilai ratio, proporsi dan atau nilai
ANALISIS DATA KEKARANTINAAN
Oleh : Ikron, SKM, MKM.
(Kasie Pengendalian Karantina, KKP Kelas I Tanjung Priok)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
10
tengah suatu variabel
2. Analisis lanjut yaitu analisis yang men-
dalam pada tabel dan grafik dan
peta yang dibuat dengan men-
curahkan segala kemampuan penga-
nalisis tentang penyakit dan faktor
risikonya serta pemahaman tentang
perkembangan penduduk dan ling-
kungannya, biasanya menggunakan
analisis statistik lanjut (analisis bivari-
ate/multivariate)
Di bawah ini, salah satu contoh Analisis
data kekarantinaan secara sederhana
yang meliputi variabel :
1. Kedatangan Kapal
2. Keberangkatan kapal
3. Kedatangan ABK
4. Keberangkatan ABK
5. Penumpang
6. Ukuran Kapal
7. Kebangsaan Kapal
8. Emergency Call
9. Penerbitan SSCC
10. Penerbitan SSCEC
11. Penerbitan Buku Kesehatan
12. Penerbitan Port Health Quarantine
Clearance
13. Penerbitan Certificate of Pratique
14. Pengawasan Lalu Lintas Komoditi OM-
KABA Eksport-Import
15. Jenis Kecoa yang Ditemukan dari Hasil
Fumigasi
16. Jenis Tikus yang Ditemukan dari Hasil
Fumigasi
17. Penerbitan SSCC Berdasarkan Temuan
Bersambung ke Volume V Edisi 1 Tahun
2010
Global Warming……..
Oleh : Dewi Dyah Palupi, SKM
S umbangan terbesar dari polusi laut di
dunia adalah aktivitas yang dilakukan
oleh manusia. Hancurnya terumbu karang,
penumpukan sampah, timbunan zat kimia
berbahaya, sampai peningkatan suhu
permukaan laut merupakan beberapa
contoh akibat dari aktivitas manusia yang
tidak memperhatikan keseimbangan alam
sehingga mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan ekosistem yang ada di
laut. Hasil penelitian Ove Hoegh-Guldberg
yang dipublikasikan di jurnal Science edisi
Desember 2007 meramalkan bahwa akibat
pemanasan global pada tahun 2050 akan
mendegradasi 98 persen terumbu karang
dan 50 persen biota laut. Bahkan,
memprediksikan apabila suhu air laut naik
1,5 0C setiap tahunnya sampai 2050, akan
memusnakan 98 persen terumbu karang di
Great Barrier Reef, Australia.
Global warming (pemanasan global)
merupakan salah satu penyebab
perubahan dari struktur kimia yang ada di
lautan dan proses perubahan ekosistem laut
lainnya, dan hal tersebut merupakan
ancaman terhadap jutaan spesies biota
laut yang tidak dapat bertahan dengan
temperatur yang tinggi. Isu pemanasan
global merupakan suatu keadaan yang
perlu mendapatkan perhatian.
Perubahan iklim tidak lepas dari cam-
pur tangan manusia. Manusia telah melaku-
kan perubahan dalam hal teknologi dan
gaya hidup. Revolusi industri di Inggris pada
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
11
dari melelehnya es di tepinya, para ilmuwan
tidak tahu mana yang lebih besar - es yang
masuk atau es yang keluar. Perbedaan
antara input dan output es disebut sebagai
kesetimbangan massa (mass balance).
Kesetimbangan ini sangat penting karena
menyebabkan perubahan permukaan laut
global.
Paparan-paparan es (ice shelves)
yang melayang di permukaan laut jika
mencair tidak akan mengubah permukaan
laut. Demikian juga halnya dengan
mencairnya tutupan es di kutub utara yang
terdiri dari kumpulan es yang melayang
yang tidak akan menaikkan permukaan
laut secara signifikan. Hal ini terjadi karena
yang mencair adalah air segar yang
meskipun akibat mencairnya mereka dapat
menaikkan permukaan laut, namun
ordenya cukup kecil dan umumnya dapat
diabaikan. Namun demikian hal itu dapat
juga dibantah dengan menyatakan bahwa
jika paparan es mencair, maka ia adalah
sebuah pertanda dari mencairnya
lempengan es di Greenland dan Antartika.
Jika semua glasier dan tutupan es mencair,
kenaikan permukaan laut diproyeksikan
sekitar 0,5 m. Jika pencairan juga terjadi
pada lempengan es di Greenland dan
Antartika (keduanya memiliki es di atas
permukaan laut), maka kenaikan akan
awal abad ke-19 merupakan awal sebuah
era baru dalam kehidupan manusia, yaitu
era industrialisasi. Penggunaan berbagai
bahan bakar fosil untuk bahan bakar alat-
alat industri dan transportasi telah membuat
sebuah perubahan besar pada kondisi iklim
dunia. Peningkatan pembangunan gedung
-gedung dengan konsentrasi Gas Rumah
Kaca (GRK) yaitu CO2, CH4, N2O, SF6, HFC
dan penggunaan PFC akibat aktifitas
manusia menyebabkan meningkatnya radi-
asi yang terperangkap di atmosfer.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan
permukaan laut juga akan ikut
menghangat, sehingga volumenya akan
membesar dan akan menyebabkan
naiknya permukaan laut. Bermacam-
macam faktor mempengaruhi volume dan
massa lautan yang mengakibatkan
perubahan permukaan laut eustatik dalam
jangka panjang. Dua pengaruh paling
utama yaitu pertama, temperatur (karena
volume air bergantung pada temperatur),
dan kedua adalah massa air yang
tersimpan di darat dan laut sebagai air
segar (fresh water) di sungai, danau, glasier,
tutupan es di kutub, dan es di lautan. Pada
skala waktu yang panjang, perubahan
bentuk samudera dan distribusi daratan/
lautan akan mempengaruhi tinggi
permukaan laut.
Setiap tahun sekitar 8 mm air dari
seluruh permukaan laut mengalir ke
lempengan es Antartika dan Greenland
sebagai hujan salju. Jika tidak ada dari es
itu yang kembali ke laut, maka permukaan
laut akan turun 8 mm setiap tahunnya.
Meskipun air dalam jumlah yang hampir
sama kembali ke laut dalam gunung es dan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
12
Cilincing akan hilang, juga Muara Gem-
bong, Babelan, dan Tarumajaya di Bekasi.
Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) memperkirakan kenaikan
suhu secara umum akan berkisar antara 1,6-
4,2 derajat Celsius pada tahun 2050 atau
2070. Di Indonesia sendiri, akibat perubahan
iklim akan membuat suhu meningkat men-
jadi 1,6-3,0 derajat Celcius pada 2050-2070
berdasarkan perkiraaan Canadian Climate
Change Model dan United Kingdom Mete-
orological Office. Sedangkan menurut
perkiraan dua lembaga Amerika Serikat,
yaitu Global Fluid
Dynamic dan
Goddart Interna-
tional Space
Study, suhu Indo-
nesia akan men-
ingkat 2 hingga
4,2 0Celcius. Se-
dangkan untuk di
Jakarta sudah
mengalami dam-
pak perubahan
iklim. Hal ini terlihat dari suhu udara di Ja-
karta sempat naik menjadi 37 0 Celcius
padahal dalam kondisi normal suhu udara
di Ibukota hanya berkisar 30-33 0 Celcius.
Penelitian tim dari Institut Teknologi
Bandung mengenai peningkatan air
permukaan laut di Jakarta memperlihatkan
bahwa tren yang muncul menunjukkan
adanya kenaikan. Pada 1925, kondisi
permukaan laut di Teluk Jakarta tercatat
51,19 cm.
Dalam 25 tahun berikutnya (1950),
permukaan laut bertambah 14,37 cm dan
selanjutnya pada 25 tahun selanjutnya
menjadi lebih drastis lagi, 68,8 m.
Keruntuhan reservoir interior lempengan es
Antartika Barat akan menaikan permukaan
laut setinggi 5-6 m. Tinggi rata-rata
permukaan air laut diukur dari daerah
lingkungan yang stabil secara geologi.
Akibat pemanasan global, menurut
berbagai penelitian menyatakan bahwa,
minimal terdapat 18 pulau di permukaan
bumi ini telah tenggelam, antara lain tujuh
pulau di Manus, sebuah provinsi di Papua
Nugini. Kiribati, negara pulau yang
berpenduduk 107.800 orang, sekitar 30
pulaunya saat ini
sedang
tenggelam,
sedangkan tiga
pulau karangnya
telah tenggelam.
Maladewa yang
berpenduduk
369.000 jiwa,
presidennya
telah
menyatakan
akan merelokasikan seluruh negeri itu.
Sementara itu, Vanuatu yang didiami
212.000 penduduk, sebagian telah
diungsikan dan desa-desa di pesisir
direlokasikan.
Bagaimana dengan di Indonesia???
Indonesia yang merupakan negara dengan
komposisi mayoritas perairan sangat berpo-
tensi besar untuk kehilangan beberapa pu-
launya akibat dari meningginya air permu-
kaan laut. Penelitian Institut Teknologi Band-
ung (ITB) tahun 2007 yang menyebutkan
pada tahun 2050 nanti, daerah- daerah di
Jakarta seperti Kosambi, Penjaringan, dan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
13
seperti narkotika, alkohol, dan
psikotropika. Akan tetapi zat adiktif
yang akan dibahas pada kali ini adalah
zat adiktif yang bukan narkotika,
alkohol, atau psikotropika, akan tetapi
zat-zat baru hasil olahan manusia yang
dapat menyebabkan kecanduan seperti
zat pewarna, pengawet, penyedap, dll.
Sengaja ataupun tidak sengaja,
disadari ataupun tidak disadari manusia
didalam kehidupan kesehariannya pasti
telah menggunakan zat aditif, sebagai
contoh adalah bahan aditif pada
makanan, yang definisikan sebagai
bahan tambahan makanan yang
merupakan bahan yang ditambahkan
dan dicampurkan sewaktu melakukan
pengolahan makanan. Diantara zat
aditif makanan yang biasa digunakan
adalah : pewarna, penyedap,
pengawet, pemantap, antioksidan,
pengemulsi, penggumpal, pemucat,
pengental, dan anti gumpal.
Bila dilihat dari sumbernya, bahan
aditif dapat berasal dari sumber
alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan
lain-lain, dapat juga disintesis dari
bahan kimia yang mempunyai sifat
serupa dengan bahan alamiah yang
sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat
metabolismenya seperti karoten, asam
askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya
bahan sintetis mempunyai kelebihan,
yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih
murah. Walaupun demikian ada
kelemahannya yaitu sering terjadi
ketidaksempurnaan proses sehingga
mengandung zat-zat berbahaya bagi
kesehatan, dan kadang-kadang bersifat
(1975), terjadi kenaikan permukaan laut
14,38 cm. Jumlah kenaikan permukaan laut
Teluk Jakarta setiap 25 tahun berada di
pada kisaran 14,37 cm, atau rata-rata
kenaikan per tahun 8 mm. Berdasarkan
asumsi tersebut, pada 2050 diperkirakan
permukaan laut di Teluk Jakarta akan
mencapai 123,06 cm (1,23 meter).
Melihat kenyataan yang ada di
depan mata, tentunya sebagai warga yang
tinggal di Jakarta tidak ingin melihat dimasa
depan tidak ada lagi daerah- daerah di
Jakarta seperti Kosambi, Penjaringan,
Cilincing, dan Ancol yang hanya tinggal
kenangan. Oleh karena itu sebelum semua
menjadi dongeng, Mari kita mulai
selamatkan bumi ini.
(Berbagai sumber **)
D idalam Permenkes 356 Tahun 2008
tentang Tata Kerja dan Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) salah
satu tugas pokok dan fungsi Kantor
Kesehatan Pelabuhan adalah
pengawasan Obat, Makanan, Kosmetik,
Alat Kesehatan dan Bahan Aditif
(OMKABA). Mungkin kata - kata Obat,
Makanan, Kosmetik, dan Alat Kesehatan
sudah tidak terlalu asing didengar oleh
telinga, akan tetapi bagaimana untuk
Bahan Aditif??? Seberapa banyak anda
tahu mengenai bahan aditif????
Secara umum pengertian bahan adiktif
adalah zat atau bahan yang dapat
menyebabkan manusia yang
mengkonsumsinya dapat menjadi
kecanduan atau ketergantungan,
MENGENAL BAHAN ADITIF
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
14 Secara garis besar, Bahan Tambahan
Makanan (BTM) digunakan dalam
pengolahan makanan setidaknya
mempunyai beberapa alasan diantaranya:
1. Untuk mempertahankan konsistensi
produk. Emulsifier memberikan tekstur
produk berbentuk emulsi atau suspensi
karsinogen yang dapat merangsang
terjadinya kanker pada hewan dan
manusia.
Bahan aditif makanan telah
dimanfaatkan dalam berbagai proses
pengolahan makanan, berikut adalah
beberapa contoh bahan aditif :
Bahan aditif Contoh Keterangan
Pewarna
Daun pandan (hijau), kunyit (kuning),
buah coklat (coklat), wortel (orange) Pewarna alami
Sunsetyellow FCF (orange), Carmoisine
(Merah), Brilliant Blue FCF (biru),
Tartrazine (kuning), dll
Pewarna sintesis
Pengawet Natrium benzoat, Natrium Nitrat, Asam
Sitrat, Asam Sorbat, Formalin
Terlalu banyak mengkonsumsi
z a t p e n g a w e t a k a n
mengurangi daya tahan
tubuh terhadap penyakit
Penyedap
Pala, merica, cabai, laos, kunyit,
ketumbar Penyedap alami
Mo no -n at r ium g l u tam at /ve t s in
(a j inomoto/sasa), asam cuka ,
benzaldehida, amil asetat, dll
Penyedap sintesis
Antioksidan Butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi
toluena (BHT), tokoferol Mencegah Ketengikan
Pemutih Hidrogen peroksida, oksida klor, benzoil
peroksida, natrium hipoklorit -
Pemanis bukan gula Sakarin, Dulsin, Siklamat
Baik dikonsumsi penderita
diabetes, Khusus siklamat
bersifat karsinogen
Pengatur keasaman Aluminium amonium/kalium/natrium
sulfat, asam laktat
Menjadi lebih asam, lebih
basa, atau menetralkan
makanan
Anti Gumpal
Aluminium sil ikat, kalsium sil ikat,
magnesium karbonat, magnesium
oksida
Ditambahkan ke dalam
pangan dalam bentuk bubuk
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
15 bakteria dapat menyebabkan
penyakit yang dibawa makanan (food
born illness) termasuk botulism yang
membahayakan kehidupan.
Beberapa pengawet yang termasuk
antioksidan berfungsi mencegah
makanan menjadi tengik yang
disebabkan oleh perubahan kimiawi
dalam makanan tersebut. Antioksidan
adalah pengawet yang mencegah
terjadinya bau yang tidak sedap,
pencoklatan, dan perkembangan
noda hitam. Antioksidan menekan
reaksi yang terjadi saat pangan
menyatu dengan oksigen, adanya
sinar, panas, dan beberapa logam.
4. Mengembangkan atau mengatur
keasaman/kebasaan pangan. Bahan
pengembang yang melepaskan asam
bila dipanaskan bereaksi dengan
baking soda membantu
mengembangkan kue, biskuit dan roti
selama proses pemanggangan.
Pengatur keasaman/kebasaan
membantu memodifiksi keasaman/
kebasaan pangan agar diperoleh
bau, rasa dan warna yang sesuai.
5. Untuk menguatkan rasa atau
mendapatkan warna yang diinginkan.
Ada beberapa tujuan bahan pewarna
digunakan dalam pengolahan
makanan diantaranya :
Memperbaiki penampakan dari
makanan yang warnanya memu-
dar karena pemanasan.
Memperoleh warna yang seragam
pada makanan yang warna ala-
minya tidak seragam.
Memperoleh warna yang lebih tua
dari aslinya.
yang konsisten dan mencegah
pemisahan fasa air dengan fasa lemak
suatu emulsi atau pemisahan fasa cair
dan fasa padat suatu suspensi.
Penstabil dan pengental menghasilkan
tekstur yang lembut dan homogen
pada pangan tertentu. Sebagai
contoh adalah Gom Arab yang
merupakan bahan aditif alami yang
gunanya untuk mengemulsi minyak
dan air agar dapat bersatu.
2. Untuk meningkatkan atau
mempertahankan nilai gizi. Vitamin
dan mineral yang ditambahkan ke
dalam pangan seperti susu, tepung,
serelia lain dan margarin untuk
memperbaiki kekurangan zat tersebut
dalam diet seseorang atau mengganti
kehilangannya selama proses
pengolahan pangan. Fortifikasi dan
pengayaan pangan semacam ini
telah membantu mengurangi
malnutrisi dalam populasi masyarakat
Amerika. Semua pangan yang
mengandung nutrien yang
ditambahkan harus diberi label yang
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku secara internasional atau
sesuai ketentuan masing-masing
negara.
3. Untuk mempertahankan /
mengawetkan kelezatan
(wholesomeness) makanan. Pengawet
digunakan untuk memelihara
kesegaran dan mencegah kerusakan
makanan atau bahan makanan yang
diakibatkan oleh kapang, bakteria,
fungi atau khamir. Kontaminasi
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
16 Memperoleh penampakan yang
lebih menarik selama penyim-
panan.
Sebagai indikator visual untuk kuali-
tas, dan
Mempertahankan warna yang me-
mudar karena sinar matahari.
Bahan pewarna makanan terbagi dalam
dua kelompok besar yakni pewarna alami
dan pewarna buatan. Di Indonesia,
penggunaan zat pewarna untuk makanan
(baik yang diizinkan maupun dilarang)
diatur dalam SK Menteri Kesehatan RI No.
235/MenKes/Per/VI/79 dan direvisi melalui
SK Menteri Kesehatan RI No. 722/MenKes/
Per/VI/88 mengenai bahan tambahan
makanan.
Pewarna yang aman sebagaimana
tercantum dalam Permenkes No.722/1988
adalah :
1) Pewarna alami
Pewarna alami diperoleh dari
tanaman ataupun hewan yang
berupa pigmen. Beberapa pigmen
alami yang banyak terdapat di
sekitar kita antara lain: klorofil
(terdapat pada daun-daun
berwarna hijau), karotenoid
(terdapat pada wortel dan sayuran
lain berwarna oranye-merah).
Umumnya, pigmen-pigmen ini
bersifat tidak cukup stabil terhadap
panas, cahaya, dan pH tertentu.
Walau begitu, pewarna alami
umumnya aman dan tidak
menimbulkan efek samping bagi
tubuh.
Beberapa contoh pewarna alami :
Anato, Beta-Apo-8′Karotenoat, Etil
Beta-Apo-8′Karotenoet, Kantasantin,
Karamel, Amonia Sulfit Proses, Kara-
mel, Karmin, Beta Karoten, Krorofil,
Klorofil Tembaga Komplex, Kurkumin,
Riboflavin, Titanium Dioksida.
2) Pewarna sintetik
Pewarna buatan untuk makanan
diperoleh melalui proses sintesis
kimia buatan yang mengandalkan
bahan-bahan kimia, atau dari
bahan yang mengandung pewarna
alami melalui ekstraksi secara
kimiawi. Beberapa contoh pewarna
buatan yaitu : Biru Berlian, Coklat HT,
Eritrosin, Hijau FCF, Hijau S, Indigotin,
Karmoisin, Kuning FCF, Kuning
Kuinolin, Merah Alura, Ponceau 4 R,
dan Tartrazin.
Sedangkan untuk jenis pewarna yang tidak
aman sebagaimana tercantum dalam Per-
menkes No.722/1988 adalah : Auramine, Al-
kanet, Butter Yellow, Black 7984, Burn Um-
ber, Chrysoidine, Chrysoine S. Citrus Red
No.2, Chocolate Brown FB, Fast Red E. Fast
Yellow, Guinea Green B, Indanthrene Blue
RS, Magenta, Metanil Yellow, Oil Orange SS,
Oil Orange XO, Oil Yellow AB, Oil Yellow OB,
Orange G, Orange GGN, Orange RN, Or-
ange and Orcein, Ponceu 3 R, Ponceu SX,
Ponceu 6 R, Rhodamin B, Sudan 1, Scartet
GN, dan Violet 6 B.
Bahan pewarna jika tidak digunakan
dengan benar dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, ditambah lagi
dengan adanya ―oknum-oknum‖
pengusaha yang menggunakan bahan
pewarna berbahaya yaitu zat pewarna
yang bukan untuk makanan (non food
grade) seperti pemakaian zat pewarna
tekstil atau kulit. Berdasarkan beberapa
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
17 penelitian yang telah dilakukan
menyatakan bahwa, perilaku hiperaktif
pada anak-anak ternyata terkait dengan
pewarna makanan dan pengawet sodium
benzoate. Sebuah penelitian yang
diterbitkan ―The Lancet‖, menyatakan
bahwa dampak dari zat-zat tersebut
sangat luas, kata para peneliti. Mereka
menyarankan para orang tua mengatur
makanan anak-anak mereka, karena
langkah itu ternyata cara mudah untuk
menangani perilaku hiperaktif.
Penilaian lain juga dilakukan oleh para
pengamat terlatih (bahkan oleh para
sarjana psikologi), yang duduk di kelas dan
mencatat perilaku masing-masing anak,
sesuai ukuran-ukuran yang berlaku secara
internasional. Selama sepekan pertama
pecobaan, anak-anak menerima makanan
biasa. Setelah itu, semua permen-permen
dan minuman yang menggunakan
pengawet tidak lagi diberikan, lalu para
orang tua diminta menggantinya dengan
minuman percobaan dalam botol tersebut.
Takaran minuman yang diberikan kepada
anak-anak itu disesuaikan dengan takaran
pewarna pada makanan mereka sehari-
hari. Para orang tua tidak tahu manakah
Campuran A, Campuran B atau juice asli.
Enam pekan kemudian, anak-anak itu
kembali dinilai tingkat hiperaktifnya.
Campuran A memberi efek yang
“merugikan secara signifikan” kepada
balita usia tiga tahun, meski Campuran B
tidak berpengaruh terhadap kelompok itu.
Pada kelompok usia 8-9 tahun, Campuran A
maupun Campuran B punya efek yang
kuat.
“Secara keseluruhan, anak-anak yang
diberi minuman campuran, maju sekitar 10
persen ke arah hiperaktif. Kita sekarang
punya bukti nyata bahwa campuran
antara pewarna tertentu dengan
pengawet benzoat memengaruhi tingkah
laku anak-anak secara merugikan,” (Jim
Stevenson, profesor psikologi di universitas
Southampton).
Melihat dari gangguan kesehatan yang
diakibatkan dari penggunaan bahan aditif
maka ada beberapa saran yang bisa
digunakan dalam penggunaannya :
Perhatikan label pada setiap kema-
san produk. Pastikan di label itu ter-
cantum izin dari BPOM (Badan Pen-
gawas Obat dan Makanan) yang
tertulis: ―POM dan Nomor izin pen-
daftaran‖. Atau jika produk tersebut
hasil industri rumah tangga maka
harus ada nomor pendaftarannya
yang tertulis : ― P-IRT dan nomor izin
pendaftaran‖.
Gunakan dengan takaran yang
benar sesuai petunjuk pada label.
Membaca dengan cermat label
produk pangan yang dipilih/dibeli
serta mengkonsumsinya secara
cerdas produk pangan yang
menggunakan bahan aditif
Untuk produk makanan yang tidak
dikemas secara khusus, sebaiknya
pilih makanan atau minuman yang
warnanya tidak terlalu mencolok,
karena kemungkinan warna terse-
but berasal dari bahan pewarna
bukan makanan (non food grade)
seperti pewarna tekstil.***Berbagai
Sumber(Dewi Dyah Palupi)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
18
Bahan Pengawet Produk Pangan Pengaruh terhadap Kesehatan
Ca-benzoat
Sari buah, minuman ringan,
minuman anggur manis,
ikan asin
Dapat menyebabkan reaksi
merugikan pada asmatis dan
yang peka terhadap aspirin
Sulfur dioksida
(SO2)
Sari buah, cider, buah kering,
kacang kering, sirup, acar
Dapat menyebabkan pelukaan
lambung, mempercepat
serangan asma, mutasi genetik,
kanker dan
alergi
K-nitrit Daging kornet, daging kering,
daging asin, pikel daging
Nitrit dapat mempengaruhi
kemampuan sel darah untuk
membawa oksigen,
menyebabkan
kesulitan bernafas dan sakit
kepala, anemia, radang ginjal,
muntah
Ca- / Na-propionat Produk roti dan tepung Migrain, kelelahan, kesulitan
tidur
Na-metasulfat Produk roti dan tepung Alergi kulit
Asam sorbat Produk jeruk, keju, pikel dan
salad Pelukaan kulit
Natamysin Produk daging dan keju
Dapat menyebabkan mual,
muntah, tidak nafsu makan,
diare dan pelukaan kulit
K-asetat Makanan asam Merusak fungsi ginjal
BHA
Daging babi segar
dan sosisnya, minyak
sayur, shortening, kripik
kentang, pizza beku, instant
teas
Menyebabkan penyakit hati
dan kanker.
Pengaruh beberapa bahan pengawet terhadap kesehatan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
19
Maksudnya, binatang ini dapat menjadi
vektor penular cacing filaria yang dapat
membengkakkan anggota badan manusia
sehingga tampak lebih besar.
Dalam kehidupannya, nyamuk
tersebut selalu memerlukan tiga macam
kebiasaan, yakni : tempat berkembang biak
(breeding places), kesukaan dan keaktifan
untuk mendapatkan makanan (feeding
habbits) dan tempat untuk beristirahat
(resting places). Setiap jenis nyamuk memiliki
tipe tempat berkembang biak yang
berlainan, kecuali culex yang karena dapat
berkembang biak di sembarang tempat.
Aedes hanya mau di tempat yang airnya
cukup bersih dan tidak langsung beralaskan
tanah, sedang anopheles tergantung
speciesnya.
Anopheles yang suka pada air payau :
Anopheles sundaicus, Anopheles subpictus,
Anopheles vagus namun hampir semua
jenis anopheles menyukai air tawar.
Anopheles yang menyukai air yang
langsung mendapat sinar matahari :
Anopheles sundaicus, Anopheles
maculatus, sedang yang suka terlindung
dari sinar matahari : Anopheles vagus,
Anopheles umbrocus, Anopheles
barbumbrocus.
Anopheles yang suka berkembang biak di
air yang tenang atau tidak mengalir :
Anopheles vagus, Anopheles indefinitus,
Anopheles leucosphirus, sedang yang suka
di air yang sedikit mengalir : Anopheles
aconitus, anopheles vagus, Anopheles
D ahulu kala kita sering mendengar
lelucon tentang Jakarta sebagai
ibukota negara kita yang tercinta ini, seperti
―sekejam – kejam Ibu Tiri, tidak sekejam
Ibukota‖ bahkan ada lantunan lagu ―siapa
suruh datang Jakarta‖, dll. Betapa tidak, di
Ibukota Jakarta ini masih boleh dikatakan
merupakan daerah endemis penyakit
Demam Berdarah Dengue alias DBD,
kemudian kekhawatiran selanjutnya adalah
kemungkinan munculnya filariasis atau
penyakit kaki gajah yang menjalar dari
propinsi tetangga. Munculnya penyakit
baru yakni kasus H1N1 di Indonesia berada
pada urutan negara ke 110 setelah
awalnya muncul di Mexico, pada minggu
ke 25 dalam kalender mingguan wabah.
Betapa memprihatinkan bila ibukota
negara kita masih endemis penyakit yang
bisa dibilang penyakit tradisionil atau
penyakit lama yang kini muncul kembali (re
– emerging disease).
Vektor adalah arthropoda yang
dapat memindahkan atau menularkan
suatu ―infectious agent‖ dari sumber infeksi
kepada induk semang yang rentan
(susceptible host).
Vektor apakah yang membesarkan
manusia???
Jawabannya antara lain adalah nyamuk
culex, aedes, anopheles dan mansonia.
Kenapa memakai kata antara lain? Karena
ada kemungkinan nyamuk jenis lain dapat
juga membesarkan manusia.
Apa maksud membesarkan manusia?
VEKTOR YANG MEMBESARKAN MANUSIA
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
20
dan mansonia, dengan agent yang
ditularkannya adalah cacing filaria Brugia
malayi, Brugia timori, dan Wucheria
bancrofti.
Wucheria bancrofti endemis di daerah yang
kelembabannya cukup tinggi, umumnya
ditemukan di daerah perkotaan dengan
kondisi ideal untuk perkembangbiakan
nyamuk, sedang Brugia malayi dan Brugia
timori ditemukan di daerah pedesaan.
Semua manusia rentan terhadap infeksi
cacing filaria ini namun ada perbedaan
pada jenis dan beratnya infeksi, sedang
infeksi ulang yang terjadi di daerah endemis
dapat mengakibatkan manifestasi lebih
berat.
Penularan filariasis melalui gigitan
nyamuk pada saat mikrofilaria berada
pada darah tepi yang menetap terus
selama 5 – 10 tahun atau lebih sejak infeksi
awal. Nyamuk akan infektif sekitar 12 – 14
hari setelah menghisap darah manusia
yang terinfeksi.
Wucheria bancrofti ditularkan melalui
berbagai species nyamuk, yang paling
dominan adalah Culex quinquefasciatus,
Anopheles gambiae, Anopheles funestus,
Aedes polynesiensis, Aedes
pseudoscutellaris dan Anopheles scapularis.
Brugia malayi ditularkan oleh species yang
bervariasi dari mansonia, anopheles dan
aedes, sedang Brugia timori ditularkan oleh
Anopheles barbirostris.
Berikut ini beberapa gambar nyamuk yang
diambil dari beberapa website :
barbirostris, Anopheles indefenitus,
Anopheles anularis
Kesukaan nyamuk untuk mendapatkan
makanan, tidak bersifat mutlak karena
meskipun nyamuk tersebut mempunyai
kesukaan menggigit atau menghisap darah
manusia tetapi bila tidak ada manusia
maka nyamuk tersebut akan menggigit
atau menghisap darah binatang.
Keaktifan nyamuk untuk mendapatkan
makanan, juga berlainan walaupun
seringkali kita jumpai nyamuk yang aktif
menggigit atau menghisap darah pada
malam hari kadang juga menggigit atau
menhisap darah pada siang hari, dan
sebaliknya.
Nyamuk yang aktif menggigit atau
menghisap darah pada malam hari :
Anopheles dan Culex, sedang yang aktif
pada siang hari adalah Aedes.
Setelah nyamuk menggigit manusia
ataupun binatang hingga perutnya penuh
darah, nyamuk tersebut akan pergi
beristirahat sekitar 2 – 3 hari.
Tempat istirahat nyamuk juga berlainan,
ada yang di dalam bangunan atau rumah
dan ada yang di luar bangunan atau
rumah atau di sekitar lingkungan luar
rumah.
Nyamuk yang suka menggigit atau
menghisap darah dan istirahat sebentar di
dalam rumah adalah nyamuk Anopheles.
Dalam pengendalian nyamuk, yang perlu
diperhatikan yakni jarak terbang nyamuk,
jarak terbang untuk nyamuk Anopheles
mencapai 5 km.
Vektor penular penyakit kaki gajah
atau elephantiasis atau filariasis, antara lain
adalah : nyamuk culex, aedes, anopheles,
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
21
Kalau jarak terbang nyamuk ada yang
mencapai 5 km, kemudian nyamuk tersebut
menularkan penyakit kaki gajah ini secara
estafet, atau mungkin nyamuk tersebut
terbawa oleh alat transportasi (bus, kereta,
dll), atau penderita (host) penularnya
melancong bepergian kemana - mana;
maka potensi penyebaran penyakit ini akan
cenderung tinggi.
Katakanlah bahwa sumber awal kasus
berasal dari Kabupaten Bogor, Depok,
Tangerang ataupun Bekasi, maka
berbahayalah Ibukota negara tercinta ini,
betapa malunya kita di depan mata
negara lain.
Berikut ini gambar beberapa kasus filariasis
yang diambil dari beberapa website. Tidak
takutkah anda bila badan anda sampai
mengalami kesakitan filariasis seperti di
bawah ini? (RBAW)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
22
reaksi tubuh terhadapnya, kita dapat
meminimalkan risikonya bagi kesehatan.
Untuk memahami reaksi tubuh terhadap
substansi kimia tertentu, kita perlu
mengetahui akibat dari substansi kimia
tertentu terhadap tubuh.
Untuk itu, mari kita bahas substansi kimia
yang dapat menimbulkan pengaruh
merugikan bagi kesehatan pekerja.
Beberapa penyebab utama gangguan
kesehatan dalam pekerjaan dapat dilihat
pada tulisan tersebut di bawah ini.
Ke sehatan merupakan unsur penting
agar kita dapat menikmati hidup
yang berkualitas, baik di rumah maupun
dalam pekerjaan. Kesehatan juga menjadi
faktor penting dalam menjaga
kelangsungan hidup sebuah organisasi.
Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan,
baik material yang digunakan, atau tata
letak tempat kerja, menimbulkan risiko yang
lebih tinggi dari biasanya terhadap
kesehatan. Dengan memahami karakteristik
material yang digunakan dan kemungkinan
PENYEBAB UTAMA GANGGUAN KESEHATAN DI
TEMPAT KERJA
Oleh : dr.Endriana Svieta Lubis
MATERIAL/KONDISI REAKSI TUBUH
DEBU Jika terhirup akan mempengaruhi paru, sehingga akan
menyebabkan radang paru (Pneumokoniosis)
Debu tertentu menyebabkan penyakit khusus, seperti debu
asbesàasbestosis; debu silicaàsilikosis; debu batu bara :
pneumokoniosis
ZAT PELARUT masuk ke tubuh melalui hirupan asap, asupan cairan dan
penyerapan melalui kulit.
dapat menimbulkan
- efek iritasi penghancuran lemak kulit
- efek narkotika (bius) pada sistem saraf
- efek racun pada organ hati, ginjal, sum-sum tulang
KOROSIF
ASAM DAN BASA
menghancurkan jaringan tubuh
dapat diencerkan dengan menggunakan air
kedua kasus, baik asam atau basa membutuhkan
pertolongan medis segera
IRITAN dalam bentuk debu atau cair dapat bereaksi dengan kulit
dan menyebabkan dermatitis
jika terhirup, debu dapat menimbulkan iritasi dan fibrosis pada
paru
GAS karena sifat beracun dari gas atau asap yang terhirup
contohnya adalah klorin, karbonmonoksida, hidrogen sulfida
dan sebagainya
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
23
terdapat beberapa alat pelindung atau
perlengkapan diri dan teknik yang dapat
dipakai untuk melindungi pekerja dari
bahaya tersebut. Rincian selanjutnya
tentang Alat Pelindung Diri akan di bahas
dalam tulisan yang akan datang.
Memahami substansi dalam berbagai
bentuk yang membahayakan kesehatan
akan membuka separuh jalan dalam upaya
kita menghilangkan atau mengurangi risiko.
Meskipun tempat kerja mengandung
sumber bahaya bagi kesehatan, tetapi
MATERIAL/KONDISI REAKSI TUBUH
ASFIKSIA adalah kekurangan oksigen akibat menghirup gas yang lebih
berat dari udara seperti metana dan karbondioksida
KEPEKAAN àkita dapat menjadi peka terhadap zat seperti debu kayu,
tepung,uap solder, jamur dari jerami busuk
ASMA àmerupakan penyakit industri
àdisebabkan oleh beberapa jenis material, termasuk : debu
kayu, tepung, hewan dan serangga dalam laboratorium
PENYAKIT AKIBAT LOGAM àpenyakit dengan tingkat keparahan yang beragam dapat
disebabkan oleh pajanan/eksposur terhadap logam-logam
seperti : timbal, merkuri, arsenic, kromiun, mangan, nikel,
cadmium, vanadium
RADIASI IONISASI àpengaruhnya terhadap kesehatan adalah merusak sperma
dan sel darah putih, mual, muntah pingsan dan kematian
àmanajemen yang ketat harus diberlakukan di tempat yang
menggunakan radioaktif
ALAT KERJA YANG
BERGETAR
àdapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di
tangan, diawali dengan memucatnya jari dan akhirnya mati
rasa
àoperator yang mengalami kondisi ini sebaiknya dipindahkan
ke bagian lain
KEBISINGAN àpengaruh utamanya adalah kehilangan pendengaran
akibat dampak bising (noise induced hearing loss)
àkebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan
disorientasi dan keletihan
PANAS dan LEMBAB àbekerja pada suhu dan kelembaban tinggi dapat
menyebabkan : kejang/kram; stroke panas/heat stroke dan
kelelahan
MIKRO-ORGANISME àsejumlah mikro-organisme yang mengganggu
- Bakteri : anthrax, tetanus dsb
- Virus : Hepatitis A,B dan HIV-AIDS
- Jamur
- Protozoa : malaria
- Nematoda : cacing tambang
KEGIATAN REPETITIF àkegiatan yang dilakukan dengan kuat dan berulang-ulang
dapat menyebabkan : kram jemari, sindrom tulang
pergelangan tangan (carpal tunnel syndrome)
TEKANAN/STRESS àReaksi psikologis terhadap faktor-faktor yang berada di luar
kendali manusia, seperti: lingkungan kerja, hubungan dengan
sesama pekerja
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
24
P ada suatu hari disaat libur sekolah,
pengunjung Taman Safari Cisarua
dipenuhi oleh pengunjung yang ingin
melihat secara nyata tentang bentuk dan
tingkah laku kehidupan binatang yang lazim
tinggal di hutan belantara. Beberapa
binatang liar yang telah jinak pun juga
menjadi hiburan para pengunjung, salah
satunya adalah seekor gajah jinak yang
tingginya dua kali lipat tinggi orang Jawa
bahkan beratnya mungkin 10 – 20 kali lipat
berat orang Jawa. Pada hari itu
diselenggarakan lomba tanpa membuat
marah Si Gajah namun Si Gajah dapat
menangis. Berbagai macam cara dilakukan
oleh para pengunjung agar Si Gajah dapat
menangis, ada yang berpura – pura luka
parah memakai perban dan obat merah
sambil meraung – raung kesakitan namun Si
Gajah tidak menangis; ada yang menaruh
asap di dekat mata Si Gajah namun Si
Gajah tidak keluar air mata; ada yang
berceritera tentang emak bapaknya yang
telah meninggal sehingga menjadi yatim
piatu namun Si Gajah juga tidak menangis;
ada yang bercerita tentang kasus cicak VS
buaya namun si Gajah juga tidak menangis;
tiba – tiba muncul seorang pegawai KKP
Kelas I Tanjung Priok muncul dan dengan
memelas pegawai tersebut bercerita
tentang tugasnya sehari – hari dan tentang
gaji yang diterimanya setiap bulan, dengan
serta merta Si Gajah meraung – raung dan
menangisi rintihan pegawai KKP tersebut
sambil berkata terbata – bata : ―weleh . . .
weleh . . . ngger . . . kasihan sekali kamu ini‖
Kenyataan menunjukkan bahwa gaji
p e g a w a i n e g e r i s i p i l s a n g a t
memprihatinkan, besarnya gaji seorang
sarjana yang baru diangkat ternyata yang
diterima setiap bulannya kurang dari dua
juta rupiah. Memang tidak masuk diakal bila
dihitung dengan akal sehat bahwa dengan
gaji kurang dari Rp 2.000.000,- (dua juta
rupiah), sedang pengeluaran yang harus
dibayarkan : dia tinggal di Jakarta dengan
sewa kamar sederhana per bulan Rp
500.000,- (lima ratus Ribu Rupiah), untuk
makan Rp 15.000,- X 3kali sehari X 30 hari
dalam sebulan = Rp 1.350.000,- (Satu Juta
Tiga Ratus Lima Puluh Ribu) atau dengan
penghematan bisa menjadi Rp
1.000.000,- (Satu Juta Rupiah), beli untuk
kebutuhan mandi cuci dll dengan
penghematan dalam sebulan Rp 100.000,-
(Seratus Ribu Rupiah), untuk transport ke
kantor atau tempat lainnya Rp 5.000,- X 30
hari = Rp 150.000,- (Seratus Lima Puluh Ribu).
Total kebutuhan dengan penghematan
dalam sebulan sekitar Rp 1.750.000,- (Satu
Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah),
tanpa beli pulsa Hand Phone – tanpa beli
obat – tanpa beli baju – dll. Mungkinkah
ini??? Bersyukur sang sarjana ini masih
belum punya anak istri yang harus
ditanggungnya. Kalau tidak?! Jangan
disalahkan bila mereka harus korupsi,
mereka harus melakukan pungli, dan lain –
lain cara yang tidak benar.
Marilah kita berpikir sejenak, apa yang harus
dilakukan oleh seorang ayah bila melihat
anaknya kurang makan atau kurang gizi
SEMOGA NILAI PEKERJAANKU
SEPADAN DENGAN GAJIKU
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
25
atau sakit yang harus berobat dengan
biaya mahal atau anaknya harus
membayar uang sekolah / kuliah???
Merupakan peristiwa yang manusiawi bila
ayah tersebut berusaha dengan cara
apapun untuk memenuhi kebutuhan
anaknya!!!
Bila ayah tersebut seorang pencopet,
pastilah akan lebih meningkatkan
copetannya; bila ayah tersebut seorang
pemulung, pastilah dia akan mengambil
barang apapun yang ditemuinya walau
barang tersebut tidak dibuang oleh
pemiliknya; dan . . . bila ayah tersebut
seorang pegawai negeri sipil, pastilah dia
akan korupsi atau pungli atau mencari uang
siluman lainnya.
Memang memprihatinkan, antar
beban kerja dan gaji yang diterimanya
setiap bulan amat sangat tidak sepadan.
Siapa sebenarnya yang membuat seekor
gajah menangis ini? Ooo pegawai negeri
sipil pada UPT Depkes yang disebut KKP!
Menurut Kepmenkes 315 tahun 2009,
pegawai negeri sipil adalah mereka yang
setelah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang –
undangan yang berlaku, diangkat oleh
pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas Negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang –
undangan dan digaji menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
sedangkan UPT atau Unit Pelaksana Teknis
adalah Satuan organisasi yang bersifat
mandiri yang melaksanakan tugas teknis
oprasional dan/atau tugas teknis penunjang
dari organisasi induknya.
Selanjutnya, bagaimana cara menilai
pekerjaan para pegawai negeri sipil pada
unit pelaksana teknis seperti Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP)?? Peraturan
perundang – undangan yang tertuang
dalam Kepmenkes 315 / 2009 telah
mengatur hal ini secara detail, yang disebut
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
adalah daftar yang memuat hasil penilaian
pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai
Negri Sipil dalm jangka waktu 1 (satu) tahun
yang dibuat oleh Pejabat Penilai.
Unsur yang dinilai :
Kesetiaan
Yang dimaksud kesetiaan adalah
Kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara
dan Pemerintah.
Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang
dicapai oleh seorang pegawai negeri
sipil dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan
seorang pegawai negeri sipil
menyelesaikan pekerjaan yang
diserahkan kepadanya dengan sebaik –
baiknya dan tepat waktunya serta
berani memikul resiko atas keputusan
yang diambilnya atau tindakan yang
dilakukannya.
Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan
seorang pegawai negeri sipil untuk
mentaati segala peraturan perundang
– undangan dan peraturan kedinasan
yang berlaku, mentaati perintah
kedinasan yang diberikan oleh atasan
yang berwenang, serta kesanggupan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
26
untuk tidak melanggar larangan yang
ditentukan.
Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang
pegaw ai neger i s ip i l dalam
melaksanakan tugas dan kemampuan
untuk tidak menyalahgunakan
wewenang yang diberikan kepadanya.
Kerjasama
Kerjasama adalah kemampuan
seorang pegawai negeri sipil bekerja
bersama – sama dengan orang lain
dalam menyelesaikan suatu tugas yang
ditentukan, sehingga mencapai
dayaguna dan hasilguna yang sebesar
– besarnya.
Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan seorang
pegawai negeri sipil untuk mengambil
keputusan, langkah – langkah atau
melaksanakan sesuatu tindakan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas
pokok tanpa menunggu perintah
atasan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan
seorang pegawai negeri sipil untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat
dikerahkan secara maksimal untuk
melaksanakan tugas pokok.
Nilai pelaksanaan pekerjaan.
Nilai Pelaksanaan Pekerjaan pegawai
negeri sipil dinyatakan dengan sebutan dan
angka, sebagai berikut :
Amat Baik : 91 – 100
Nilai Amat Baik, nilai lebih tinggi dari 90 –
100 adalah bagi pegawai negeri sipil
luar biasa yang memiliki kemampuan
rata – rata diatas pegawai negeri sipil
yang setara, mempunyai wawasan lebih
baik dari l ingkup tugas yang
dipangkunya dan kerjanya mempunyai
dampak nilai tambah diatas tuntutan
hasil kerja yang dibebankan kepadanya.
Pegawai negeri sipil yang seperti ini
adalah pegawai negeri sipil yang harus
mendapatkan prioritas utama untuk
memperoleh kenaikan pangkat atau
promosi jabatan serta kemungkinan
percepatannya. Disamping itu pegawai
negeri sipil seperti ini perlu mendapat
prioritas khusus, karena berpotensi untuk
menduduki jabatan puncak.
Baik : 76 – 90
Nilai Baik, nilai antara 76 – 90 adalah
bagi pegawai negeri sipil yang
mempunyai nilai baik. Yang dimaksud
dengan nilai baik adalah pegawai
negeri sipil yang mungkin dapat dinaikan
pangkatnya dan atau dipromosikan ke
jabatannya lebih tinggi.
Cukup : 61 – 75
Nilai Cukup dan Kurang, nilai dibawah 76
adalah nilai bagi pegawai negeri sipil
yang tidak mungkin dinaikkan
pangkatnya secara normal, dan tidak
dapat dipromosikan ke jabatan lebih
tinggi. Pegawai negeri sipil seperti ini
memerlukan penanganan khusus.
Nah bagaimana kalau ada pegawai negeri
sipil yang memperoleh nilai sedang (50 – 60)
atau kurang (50 kebawah)??? Ya . .
dipecat saja.
Untuk memudahkan cara penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil
ini, silakan memakai panduan ini :
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
27
1. Kesetiaan
Amat Baik (> 90 – 100) :
Tidak pernah menyangsikan kebenaran
Pancasila baik dalam ucapan, tingkah
laku dan perbuatan
Baik (> 85 s/d 90) :
Pada umumnya tidak menyangsikan
kebenaran Pancasila baik dalam
ucapan, sikap tingkah laku dan
perbuatan
Baik (> 80 s/d 85) :
Tidak menyangsikan kebenaran
Pancasila namun kadang-kadang tidak
konsisten sikap dan tingkah laku dan
perbuatan
Baik (> 76 s/d 80) :
Tidak pernah menyangsikan kebenaran
Pancasila namun sering tidak konsisten
dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan
2. Prestasi kerja
Amat Baik (> 90 – 100) :
Mempunyai kecakapan dan
menguasai seluk beluk tugas yang
menjadi tanggung jawabnya dan
bidang lain yang berhubungan
dengan tugasnya dengan baik.
Hasil kerja selalu lebih baik dari segi
mutu, waktu atau jumlah yang
ditentukan dan hasilnya mempunyai
nilai tambah (added value) di
lingkungan kerjanya.
Baik (> 85 s/d 90) :
Mempunyai kecakapan dan
menguasai seluk beluk tugas sesuai
dengan bidang tugas yang
menjadi tanggung jawabnya
dengan baik dan pada umumnya
dapat menguasai bidang lain.
Hasil kerja selalu sesuai dengan,
jumlah mutu dan waktu
ditetapkan.
Baik (> 80 s/d 85) :
Mempunyai kecakapan dan
menguasai seluk beluk di bidang
tugasnya dengan baik.
Pada umumnya hasil kerja sesuai
dengan jumlah, mutu dan waktu
yang ditetapkan.
Baik (> 76 s/d 80) :
Pada umumnya mempunyai
kecakapan dan menguasai seluk
beluk di bidang tugasnya.
Pada umumnya hasil kerja sesuai
dengan jumlah, mutu, namun
untuk hal tertentu masih
memerlukan bimbingan.
3. Tanggungjawab
Amat Baik (> 90 – 100) :
Selalu melaksanakan tugas
dengan baik sesuai dengan
perintah, tanggung jawab
jabatan, dan organisasi serta
bekerja berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
Berani bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil atau
tindakan yang dilakukan sesuai
dengan lingkungan dan tanggung
jawab wewenangnya serta tugas
di luar tanggung jawabnya untuk
kepentingan Negara dan bangsa.
Selalu berani mengambil resiko
melampaui tanggung jawabnya
demi kepentingan bangsa dan
negara.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
28
Baik (> 85 s/d 90) :
Selalu melaksanakan tugas dengan
baik sesuai dengan perintah,
tanggung jawab jabatan dan
organisasi serta pada umumnya
bekerja sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dalam keadaan mendesak berani
melaksanakan tugas di luar
tanggung jaw abnya untuk
kepentingan Bangsa dan Negara.
Dalam keadaan mendesak berani
memikul resiko dari keputusan yang
di ambil atau tindakan yang
dilakukan dalam lingkup dan di luar
tanggung jawab demi kepentingan
Bangsa dan Negara.
Baik (> 80 s/d 85) :
Pada umumnya melaksanakan
tugas dengan baik sesuai dengan
perintah, tanggung jawab jabatan
dan organisasi serta bekerja sesuai
dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
Berani bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil atau
tindakan yang dilakukan sesuai
dengan lingkup dan tanggung
jawab wewenangnya.
Berani memikul resiko atas
keputusan yang diambil atau
tindakan yang dilakukan dalam
lingkup dan tangggung jawabnya.
Baik (> 76 s/d 80) :
Pada umumnya melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung
jawab jabatan dan organisasi,
serta kadangkala mengabaikan
p e r a t u r a n p e r u n d a n g a n -
undangan.
Pada umumnya melaksanakan
tugas, sesuai dengan perintah dan
tanggung jawabnya.
Pada umumnya berani memikul
resiko atas keputusan yang diambil
atau tindakan yang dilakukan
dalam lingkup dan tanggung
jawabnya.
4. Ketaatan
Amat Baik (> 90 – 100) :
Selalu mentaati peraturan
perundang-undangan dan atau
peraturan kedinasan yang berlaku
dengan baik.
Selalu mentaati perintah kedinasan
yang diberikan oleh atasan yang
berwenang dengan baik.
Selalu mentaati ketentuan –
ketentuan jam kerja.
Baik (> 85 s/d 90) :
Pada umummnya mentaati
peraturan perundang-undangan
dan atau peraturan kedinasan
yang berlaku dengan baik.
pada umumnya mentaati perintah
kedinasan yang diberikan oleh
atasan yang berwenang dengan
baik.
Pada umunya mentaati ketentuan
–ketentuan jam kerja.
Baik (> 80 s/d 85) :
Pada umumnya mentaati
peraturan perundang-undangan
dan atau peraturan kedinasan
yang berlaku.
Pada umumnya menaati perintah
kedinasan yang diberikan oleh
atasan yang berwenang.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
29
Pada umumnya mentaati
ketentuan-ketentuan jam kerja,
namun adakalanya tidak masuk
kerja dengan alasan yang sah
tetapi tidak lebih dari 40 (empat
puluh) jam kerja dalam waktu 1
(satu) tahun.
Baik (> 76 s/d 80) :
Pada umumnya mentaati
peraturan perundang-undangan
dan atau peraturan kedinasan
yang berlaku, namun kadang kala
mengabaikan perintah karena
kurang menguasai peraturan
perundang –undangan dengan
baik.
Pada umumnya mentaati perintah
kedinasan yang diberikan oleh
atasan yang berw enang,
adakalanya melakukan kegiatan
tidak sesuai peraturan kedinasan.
Pada umumnya mentaati
ketentuan-ketentuan jam kerja,
namun adakalanya tidak masuk
kerja dengan alasan yang sah
tetapi tidak lebih dari 80 (delapan
puluh) jam dalam waktu 1 (satu)
tahun.
5. Kejujuran
Amat Baik (> 90 – 100) :
Tidak pernah menyalahgunakan
wewenangnya dan selalu
b e r u s a h a m e m p e n g a r u h i
lingkungan kerja untuk tidak
menyalahgunakan wewenang.
Selalu melaporkan hasil kerjanya
kepada atasannya menurut
keadaan yang sebenarnya
dengan atau tanpa perintah
atasan.
Baik (> 85 s/d 90) :
Tidak pernah menyalahgunakan
wewenangnya.
Pada umumnya melaporkan hasil
kerjanya kepada atasannya
m e n u r u t k e a d a a n y a n g
sebenarnya dengan atau tanpa
perintah atasan.
Baik (> 80 s/d 85) :
Pada umumnya tidak pernah
menyalahgunakan wewenangnya.
Pada umumnya melaporkan hasil
kerjanya kepada atasannya
m e n u r u t k e a d a a n y a n g
sebenarnya dengan atau tanpa
perintah atasan.
Baik (> 76 s/d 80) :
Pada umumnya tidak pernah
menyalahgunakan wewenangnya,
namun adakalanya melakukan
penyalahgunaan wewenangnya
karena kurang mengetahui
peraturan perundang – undangan
yang berlaku.
Pada umumnya melaporkan hasil
kerjanya kepada atasannya
m e n u r u t k e a d a a n y a n g
sebenarnya namun adakalanya
tidak melaporkan seluruh hasil
kerjanya.
6. Kerjasama
Amat Baik (> 90 – 100) :
Selalu mampu bekerja dengan
orang lain menurut waktu dan
bidang tugas yang ditentukan.
Selalu menghargai pendapat
orang lain.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
30
S e l a l u b e r s e d i a
m e m p e r t i m b a n g k a n d a n
menerima usul yang baik dari
orang lain, sesuai dengan
kesepakatan bersama walaupun
b e r t e n t a n g a n d e n g a n
pendapatnya.
Baik (> 85 s/d 90) :
Pada umumnya mampu bekerja
dengan orang lain menurut waktu
dan b idang tugas yang
ditentukan.
Pada umumnya menghargai
pendapat orang lain.
Pada umumnya bersedia dan
m e m p e r t i m b a n g k a n d a n
menerima usul yang baik dari
orang lain, sesuai dengan
kesepakatan bersama walaupun
b e r t e n t a n g a n d e n g a n
pendapatnya.
Baik (> 80 s/d 85) :
P a d a u m u m n y a d a p a t
beker jasama besama-sama
dengan orang lain menurut waktu
dan b idang tugas yang
ditentukan .
Pada umumnya menghargai
pendapat orang lain sepanjang
searah dengan pendapatnya.
Pada umumnya ber sedia
m e m p e r t i m b a n g k a n d a n
menerima usul yang baik dari
orang lain, sesuai denagn
k e s e p a k a t a n b e r s a m a a n
sepanjang searah dengan
pendapatnya.
Baik (> 76 s/d 80) :
Pada umumnya dapat bekerja
bersama-sama dengan orang lain
namun membutuhkan waktu untuk
penyesuaian.
Pada umumnya menghargai
pendapat orang lain namun
adakalanya dalam hal tertentu
kukuh pada pendapatnya.
P a d a u m u m n y a d a p a t
mempertimbangkan usul dari orang
lain, namun adakalanya dalam hal
tertentu kukuh pada pendapatnya.
7. Prakarsa
Amat Baik (> 90 – 100) :
Tanpa menunggu petunjuk atau
perintah dari atasan selalu dapat
mengambil keputusan atau
melakukan t indakan yang
diperlukan dalam melaksanakan
tugasnya, tetapi tidak bertentangan
dengan kebijaksanaan umum
pimpinan .
Selalu berusaha mencari tata cara
kerja baru dan memberikan saran
kepada atasan dalam mencapai
dayaguna dan hasil guna yang
sebesar-besarnya.
Baik (> 85 s/d 90) :
Pada umumnya tanpa menunggu
petunjuk atau perintah dari atasan
mengambil keputusan atau
melakukan t indakan yang
diperlukan dalam melaksanakan
tugasnya, tetapi tidak bertentangan
dengan kebijaksanaan umum
pimpinan.
Pada umumnya berusaha mencari
tata cara kerja baru dan
memberikan saran kepada atasan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
31
dalam mencapai dayaguna dan
hasil guna yang sebesar-besarnya.
Baik (> 80 s/d 85) :
Dalam keadaan yang mendesak
tanpa menunggu petunjuk atau
perintah dari atasan mengambil
keputusan atau melakukan
tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan tugasnya, tetapi
tidak bertentangan dengan
kebijaksanaan umum pimpinan.
Sering berusaha memberikan saran
yang dipandangnya baik dan
berguna kepada atasan, baik
diminta ataupun tidak diminta
mengenai atau yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan
tugas.
Baik (> 76 s/d 80) :
Dapat mengambil keputusan atau
melakukan t indakan yang
diperlukan dalam melaksanakan
tugasnya, namun melakukan
konsultasi dari pihak terkait.
K a d a n g - k a d a n g b e r u s a h a
memberikan saran yang dipandang
nya baik dan berguna kepada
atasan, baik diminta atau tidak
diminta mengenai atau yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan
tugas.
8. Kepemimpinan
Amat Baik (> 90 – 100) :
Selalu mampu dengan baik
menentukan prioritas pelaksanaan
kegiatan dengan tepat.
Selalu mampu dengan baik
mengambil keputusan denga tepat
waktu, tepat guna dan tidak
memihak.
Selalu mampu dengan baik
mengemukakan pendapatnya
secara jelas kepada orang lain.
Selalu berusaha dengan baik
menggugah semangat dan
menggerakkan bawahan dalam
melaksanakan tugas.
Selalu memberikan teladan dengan
baik dalam ucapan dan perilaku.
Baik (> 85 s/d 90) :
Pada umumnya mampu dengan
ba ik menentukan p r ior i ta s
pelaksanaan kegiatan dengan
tepat.
Pada umumnya mampu dengan
baik mengambil keputusan dengan
tepat waktu, tepat guna dan tidak
memihak.
Pada umumnya mampu dengan
baik mengemukakan pendapatnya
dengan jelas kepada orang lain.
Pada umumnya berusaha dengan
baik menggugah semangat dan
menggerakan bawahan dalam
melaksanakan tugas.
Pada umumnya memberikan
teladan dengan baik dalam
ucapan dan prilaku.
Baik (> 80 s/d 85) :
Pada umumnya dapat menentukan
prioritas pelaksanaan pekerjaan.
Pada umumnya dapat mengambil
keputusan dengan tepat waktu,
dan tepat guna.
P a d a u m u m n y a d a p a t
mengemukakan pendapatnya
dengan jelas kepada orang lain.
Pa da um umnya b er usaha
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
32
menggugah semangat dan
menggerakan bawahan dalam
melaksanakan tugas.
P a d a u m u m n y a d a p a t
menggerakan bawahan berperilaku
b a i k , n a m un a d a k a l a n y a
implementasi perlu dijabarkan lebih
lanjut.
Baik (> 76 s/d 80) :
Pada umumnya dapat menentukan
prioritas pelaksanaan pekerjaan,
adakalanya masih memerlukan
bimbingan dan konsultasi dengan
pihak lain.
Pada umumnya dapat mengambil
keputusan dengan tepat guna.
P a d a u m u m n y a d a p a t
mengemukakan pendapatnya
kepada orang lain.
Adakalanya berusaha menggugah
semangat dan menggerakkan
bawahan dalam melaksanakan
tugas.
P a d a u m m n y a d a p a t
menggerakkan bawahan untuk
b e r p e r i l a k u b a i k , n a m u n
adakalanya berperilaku tidak
konsisten dengan ucapan.
Menilai pelaksanaan pekerjaan
pegawai negeri sipil tampaknya cukup
menyulitkan, baik menyulitkan pejabat
penilai maupun pejabat yang dinilai dan
juga atasan pejabat penilai, apalagi
melaksanakan dalam tugasnya secara
benar. Pada kenyataannya penilaian
penilaian pegawai negeri sipil ini terkesan
asal – asalan, yang penting dibuat yang
hanya merupakan prasyarat formal saja.
Peristiwa yang sangat mengherankan yakni
justru pejabat yang dinilai inilah yang
membuat konsep penilaian terhadap
dirinya sendiri sesuai dengan kebutuhan
urusan kepegawaian, sedang pejabat
penilai hanya menandatangani saja.
Secara praktis bahwa penilaian ini tidak
pernah dilaksanakan sesuai pedoman
standar operasional dan pemberian nilainya
hanya sekenanya saja.
Penilaian terhadap pelaksanaan
pekerjaan pegawai negeri sipil ini sudah
sangat tepat, namun secara operasional
diperlukan petunjuk teknis yang lebih rinci
mencakup kinerja pegawai negeri sipil
tersebut agar pemberian nilainya tidak
terkesan asal – asalan. Semoga pada masa
mendatang penilaian terhadap pegawai
negeri sipil akan lebih bagus, lebih efektif
sehingga penghasilan atau gaji bisa
sepadan dengan beban kerja, tanpa kesan
adanya PNS PGPS atau pegawai negeri sipil
(pintar/ goblok) penghasilan sama. (RBAW)
Dasiku yang berat
atau tugasku yang
berat ? ? ?
SEMOGA NILAI
PEKERJAANKU SEPADAN
DENGAN GAJIKU !!!
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
33
Priyayi merupakan istilah yang
lazim dipakai bagi
sekelompok orang yang menjadi kerabat
raja dan diperoleh sejak lahir melalui
keturunan, yang memiliki kewajiban untuk
melindungi kaum kecil serta memiliki
semangat pengabdian untuk kepentingan
kerajaan, namun kemudian
meluas termasuk juga
kalangan orang yang
berada di sekitar pusat
kekuasaan kerajaan
melalui upaya yang
bermacam – macam.
Meluasnya kalangan priyayi
ini menimbulkan anggapan
masyarakat bahwa priyayi
terdiri atas orang – orang
yang berada pada strata
atas pada masyarakat
Jawa, yang memimpin,
yang mengatus, yang
menunun masyarakat.
Secara otomatis
para priyayi memiliki nilai – nilai dan tindak –
tanduk dalam kehidupan sehari – hari yang
berbeda dengan masyarakat pada
umumnya karena anggapan bahwa
mereka memiliki warisan budaya keraton
pada masa lalu. Berbagai lambang dan
simbol yang mereka pakai, seperti : bentuk
rumah, pola berpakaian, upacara –
upacara dan berbagai atributnya, sudah
sering dan banyak diterapkan oleh
masyarakat pada umumnya sebagai simbol
tentang keberadaan yang bersangkutan
telah berada pada papan atas.
Ya . . . boleh – boleh saja walau sering
tampak menggelikan
Aspirasi perjuangan Boedi Oetomo
adalah keserasian di kalangan masyarakat
Jawa sehingga pada awal tahun 1908
sekretarisnya cabang Batavia yang
mewakili mahasiswa
Stovia mengeluarkan
edaran yang
menyatakan bahwa
Boedi Oetomo akan
menjadi perintis
terciptanya persatuan
Jawa umum
(Algemeene
Javaansche Bond).
Pada akhir tahun 1908
Dr. Wahidin
Soedirohoesodo
membuka konggres
berpidato yang
mengagungkan
sejarah Jawa dan
menekankan pentingnya pendidikan barat
bagi kemajuan Jawa, khususnya bagi
priyayi Jawa, bukan pendidikan bagi rakyat
secara umum. Pandangan ini mendapat
dukungan dari Radjiman yang waktu itu
menjadi penasehat kesehatan di Keraton
Soerokarto yang mengemukakan bahwa
pengetahuan ilmiah barat bukan tidak perlu
bagi rakyat umum tetapi sukar dimengerti
oleh orang Jawa non priyayi.
Hal ini menimbulkan pertentangan
antar pengikut Boedi Oetomo dan Wahidin,
PROFIL PRIYAYI JAWA Oleh : R. HENDRA KUSUMAWARDHANA
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
34
namun syukurlah pada saat ini perbedaan
pandangan tentang priyayi dan rakyat
pada umumnya sudah tidak ada lagi.
Pandangan perbedaan yang tampak pada
saat ini sudah bergeser, hanya bergeser dan
bukan berubah. Pandangan pada saat ini,
para pemegang kekuasaan dan uang
merupakan kelompok masyarakat strata
atas tanpa ada perbedaan tata tingkah
laku sepert priyayi jaman dulu lagi. Tata
krama, sopan santun, dan nilai – nilai moral
pada era ini sudah luntur. Kita lihat
kenyataan pada saat ini betapa
menyedihkan seorang pencuri ayam yang
tertangkap basah, dibakar, dihabisi oleh
masa padahal pencuri ayam pada jaman
dahulu memperoleh perlakuan yang jauh
lebih manusiawi. Semoga perbedaan
strata sosial di bumi Nusantara ini semakin
tipis tetapi tata krama, sopan santun, dan
nilai – nilai moral semakin menebal. (selesai –
red)
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
Ja man Siti Nurbaya sudah berganti
dengan Ibu Kita Kartini yang diwaris-
kan sampai saat ini, apakah yang terjadi ?.
Tidak ada gender yang memisahkan dalam
proses mengikuti perkembangan pendidi-
kan dan karir semakin hari semakin ber-
lomba antara wanita dan pria mengejar
yang namanya prestasi kerja dan penghasi-
lan yang layak dan semuanya mengarah
pada satu titik untuk menghidupi anak-
anaknya dan keluarganya. Tetapi ada se-
suatu hal yang mengelitik seberapa penge-
seran nilai peran seorang ibu sebagai ibu
rumah tangga, pada posisi Anda sebagai
ibu rumah tangga tulen dan mencari tam-
bahan sam pingan bukan sebagai wanita
karir atau kantoran bukanlah hal yang
―rumit‖, tetapi jika anda sebagai wanita
rumah tangga dan sampingannya sebagai
wanita karir atau kantoran, memang men-
jadi dilema dan topik yang menarik untuk
diangkat menjadi isu. Kembali pada posisi
sebagai sebagai wanita karir/kantoran
apakah memang menjadi pilihan terakhir
atau memang menjadi posisi yang tidak
diperkirakan, pastilah ada jawabannya. Ala-
san menjadi wanita karir/ kantoran biasa
karena hal sebagai berikut :
Pendidikan tinggi, sayang jika tidak di-
manfaatkan.
Orang tua menginginkan anda bekerja.
Penghasilan suami belum mecukupi.
Bekerja adalah aktualisasi diri dan seba-
gai ajang sosialisasi.
Punya kebebasan finansial, tidak harus
bergantung sepenuhnya pada suami.
Untuk menunjang kebutuhan sendiri, mi
salnya membantu keluarga tanpa
meminta dari suami.
Bekerja membuat anda merasa dihar-
gai.
Anak-anak dan suami bangga jika anda
bekerja.
Bekerja dapat menambah wawasan,
yang pada akhirnya akan meningkatkan
kualitas pola asuh anak-anak.
Sedangkan menjadikannya sebagai ibu
rumah tangga tulen tidak disambi dengan
SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA dan
WANITA KARIR, Bahagiakah ?
Oleh : Syaflovida
Bersambung kehalaman ……………………… 36
35
Si tuasi penyakit Flu Burung atau Avian
Influenza yang disebabkan oleh Virus
H5N1 dan Flu Baru H1N1 di Indonesia pada
saat ini memerlukan perhatian yang serius,
karena sejauh ini dunia belum mampu
mengatasi penyebaran secara efektif. Yang
perlu menjadi perhatian adalah adanya
kemungkinan terjadinya mutasi dari kedua
virus tersebut, yang dapat memicu
terjadinya pandemi. Pandemi influenza ini
akan menyebabkan banyak orang jatuh
sakit, bahkan jatuhnya korban jiwa dalam
jumlah besar.
World Health Organization (WHO)
pada tanggal 11 Juni 2009 telah
menyatakan pandemi global pada fase 6
atau fase terakhir dimana dinyatakan
bahwa pandemi influenza tersebut telah
menyebar ke 5 regional wilayah dunia.
Keadaan ini mengindikasikan bahwa seluruh
negara termasuk Indonesia harus
mengaktifkan rencana persiapan pandemik
sebagai wabah penyakit global.
Data terakhir WHO sampai 30 Agustus 2009
kasus Flu Baru N1H1 telah menyebar di 179
negara dan territorial dengan jumlah
penderita seluruhnya 254.206 orang dengan
2.837 kematian (1,11%). Sedangkan di
Indonesia dilaporkan oleh 25 provinsi sampai
pada tanggal 2 September 2009 dengan
jumlah penderita 1.097 kasus konfirmasi
dengan 10 kematian. Sehubungan dengan
hal tersebut Departemen Kesehatan telah
mengeluarkan Langkah-Langkah Kesiagaan
Menghadapi Perkembangan Kasus Flu Baru
agar Institusi kesehatan di Propinsi dan
Kabupaten / Kota serta Unit Pelaksana
Teknis (UPT), antara lain :
1. Surveilans Epidemiologi
2. Uji Pemerikasaan Laboratorium
Konfirmasi Influenza A Baru (H1N1)
3. Melakukan Tata Laksana Kasus
4. Terapi Antiviral
5. Perawatan di rumah bagi pasien yang
sakit ringan ataupun sesudah pulang
rawat inap, yaitu:
Tetap tinggal di rumah, hindari
berpergian ke tempat – tempat
umum.
Obat Oseltamivir yang diberikan
dokter harus dihabiskan dan
diminum sesuai aturan
Gunakan masker jika berbicara
dengan orang lain
Selalu cuci tangan sesudah bersin
dan batuk
Buang tissue/masker bekas ke
tempat sampah tertutup
Batasi kunjungan tamu di rumah
Konsumsi makanan bergizi
Banyak minum air putih
Istirahat tidur yang cukup
Jika terjadi peningkatan suhu tubuh,
batuk dan sesak napas, segera
ANTISIPASI LONJAKAN KASUS INFLUENZA A H1N1
DI WILAYAH KERJA KKP
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
36
kembali ke rumah sakit.
6. Peningkatan KIE pada masyarakat
Cara penularan, pencegahan pe-
nularan penyakit influenza dengan
menerapkan PHBS,
Penderita kasus ringan maupun
kasus pulang rawat dari rumah sakit
diberi konseling agar tetap tinggal
di rumah,
Peningkatan kewaspadaan para
tenaga kesehatan terhadap
penderita yang memiliki risiko,
Sekolah, pondok pesantren dan
asrama agar mewaspadai adanya
klaster kasus maupun langkah
penanggulangannya termasuk
langkah memisahkan penderita dari
yang sehat.
7. Bersama – sama RS Rujukan, RS Umum
Daerah, RS Swasta agar menyiagakan
jejaring kerja dan jejaring dukungan
sumber daya dalam mengantisipasi
lonjakan kasus yang perlu dirawat.
Untuk memperoleh dukungan sumber
daya dalam mengantisipasi lonjakan kasus
Influenza A H1N1 di Pintu Masuk Negara,
khususnya di wilayah pelabuhan Tanjung
Priok dan Wilayah Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan(KKP) Kelas I Tanjung Priok maka
pertemuan – pertemuan jejaring kerja telah
dilaksanakan secara intensif.
Penyelenggaraan pertemuan jejaring kerja
dan kemitraan yang diselenggarakan pada
wilayah kerja KKP Kelas I Tanjung Priok ini
dilakukan di Wilayah Kerja Pelabuhan Sunda
Kelapa, Wilayah Kerja Pelabuhan Muara
Baru, Wilayah Kerja Pelabuhan Marunda,
Wilayah Kerja Pelabuhan Muara Angke dan
Wilayah Kerja Pelabuhan Kalibaru. Yang
diikuti oleh seluruh stake holder terkait,
Beberapa foto – foto penyelenggaraan
pertemuan tersebut, disajikan dibawah ini.
Penyelenggaraan pertemuan jejaring kerja dan
kemitraan yang diselenggarakan pada
WILAYAH KERJA SUNDA KELAPA
Penyelenggaraan pertemuan jejaring kerja dan
kemitraan yang diselenggarakan pada
WILAYAH KERJA MUARA BARU
Penyelenggaraan pertemuan jejaring kerja dan
kemitraan yang diselenggarakan pada
WIALAYAH KERJA MARUNDA
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
37
wanita karir/kantoran karena alasan seba-
gai berikut :
Tuntutan keluarga untuk berhenti kerja
Memiliki waktu yang sangat fleksibel un-
tuk keluarga
Anak-anak membutuhkan keberadaan
sosok ibu di rumah
Tidak menyukai pekerjaan
Pendapatan suami sudah mencukupi
Tempat kerja jauh dari rumah, biaya dan
rasa capek dirasa impas dengan gaji
Malas terikat atau diatur-atur orang lain
Kondisi anak yang tidak memungkinkan
pengasuhannya diserahkan kepada
orang lain. Misalnya anak sakit-sakitan
atau mengidap penyakit tertentu.
Demi alasan kesehatan sendiri, karena
menjalankan tanggung jawab pekerjaan
sekaligus tanggung jawab rumah tangga
membutuhkan kondisi kesehatan yang
fit.
Jika Anda untuk memilih menjadi ibu rumah
tangga tanpa disambi sebagai wanita kan-
toran/karir pilihan di atas cukup bagus dilak-
sankan tetapi sebelum memutuskannya
coba lakukanlah diskusi secara matang
dengan suami / pasangan sehingga tidak
terjadi penyesalan di kemudian hari.
Tetapi tidak sedikit yang melakukan dan
menjalani sebagai Ibu rumah tangga dan
wanita karir bersamaan dengan segala ma-
salah yang ditimbulkannya dan juga sisi
plusnya. Dalam hal ini yang menjadi titik
solusi masalah adalah melakukan diskusi
dengan suami sehingga apapun masalah-
nya adalah masalah dalam rumah tangga
dan dapat dipecahkan bersama dan jan-
gan merasa berkecil hati dan hati—hati jan-
gan mecari solusi pada orang lain !
Manfaatkan waktu libur untuk keluarga, jika
anda Wanita karir dan juga Ibu rumah
tangga, selamat berkarya !
Penyelenggaraan pertemuan jejaring kerja dan
kemitraan yang diselenggarakan pada
WILAYAH KERJA MUARA ANGKE
Penyelenggaraan pertemuan jejaring kerja dan
kemitraan yang diselenggarakan pada
WILAYAH KERJA KALIBARU
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
Bersambung dari halaman ……………… 34
38
Wo rawaribang, maksudnya adalah
bunga worawari abang (red :
bahasa Jawa abang adalah merah) yang
sering dipakai sebagai tanaman pagar
pada rumah – rumah di pedesaan daerah
Jawa. Dalam kehidupan kita sehari – hari,
bunga worawaribang ini sering disebut
sebagai bunga sepatu yang saat ini sering
kita temui dihalaman rumah sebagai
tanaman hias dalam bentuk yang sudah
dikerdilkan.
Pada umumnya tinggi tanaman
bunga sepatu atau kadang disebut juga
bunga raya ini sekitar 2 – 5 meter, namun
sering kita temukan di halaman rumah
sudah berbunga indah pada ketinggian
tanaman sekitar 20 cm karena dikerdilkan.
Daunnya berbentuk bulat lonjong yang
ujungnya meruncing. Walau tanaman ini
berbunga sepanjang tahun, namun
bunganya tidak pernah menghasilkan buah
sehingga cara penanamannya melalui stek,
yakni batangnya dipotong sekitar 10 cm
kemudian langsung di tanam (cara yang
mudah).
Daun bunga sepatu ini sering
digunakan anak – anak di daerah Jawa
untuk bermain ―jual – beli‖ : daun bunga
sepatu ini ditumbuk halus dan dituang
sedikit air, maka airnya akan menjadi kental;
air kental ini diumpamakan sebagai minyak
goreng dalam mainan anak – anak.
Manfaat tanaman ini, disamping
sebagai tanaman hias, tanaman pagar,
dan sebagai mainan anak – anak di daerah
Jawa, namun bisa untuk menyemir sepatu
hingga sepatu tampak mengkilat. Menurut
beberapa teman dari Suku Batak, bahwa
bunga sepatu ini ditempatkan diatas
makanan yang akan disajikan, selanjutnya
bunga sepatu tersebut sekaligus akan
dimakan bersama – sama makanan yang
disajikan tersebut.
Bagi yang belum pernah melihat bunga
tersebut, dibawah ini disajikan foto – foto
bunga sepatu atau worawaribang atau
Shoes Flower (Hibiscus rosa-sinensis L.)
WORAWARIBANG
Oleh : Ny. Bertha M. Pasolang, SSos.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
39
Ka dal alias bengkarung (East Indian
B rown Mab uya ) mer upakan
binatang sebangsa reptil yang sering kita
jumpai di sekitar permukiman penduduk
bertubuh lebih besar sedikit dibanding dari
cicak, kulitnya bersisik licin dan mengkilat.
Ekor kadal atau bengkarung ini dapat
tumbuh kembali apabila terputus, dan juga
mampu memutuskan ekornya bila dalam
kondisi berbahaya. Sebagian jenis kadal ini
juga merupakan pemanjat pohon yang
baik dan pelari yang cepat. Sebagian besar
kadal tinggal di atas tanah, sementara
sebagiannya hidup menyusup di dalam
tanah gembur atau pasir juga sebagian lagi
berkeliaran di batang pohon untuk
memburu mangsanya.
Makanan kadal sangat bervariasi, antara
lain biji – bijian tanaman (buah – buahan),
serangga (nyamuk, lalat, ngengat, kupu –
kupu, cacing tanah, dll) atau reptil lainnya.
Sebagian besar kadal tidak berbahaya bagi
manusia, gigitannya jarang menimbulkan
akibat yang fatal dari luka yang
ditimbulkannya meskipun luka yang
diakibatkan oleh gigitannya dapat sangat
menyakitkan.
Pada umumnya kadal berguna bagi
manusia karena mengendalikan aneka
hama atau serangga yang mengganggu.
Disamping itu, kadal juga bisa dimakan dan
sebagai obat penyakit kulit atau kulit yang
gatal dengan cara dibakar ataupun
digoreng. Lebih lengkap referensi bisa dilihat
di http://id.wiki.detik.com/wiki/Kadal_kebun.
Jika ada yang belum mengenal kadal ini
dapat di lihat di bawah :
KADAL alias BENGKARUNG
Oleh : Ny. Bertha M. Pasolang, SSos.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
40
P engelolaan kegiatan program pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan sangat
tergantung dari keberadaan gaya
individual para pengelola program dan
pelaksananya sebagai suatu tim kerja; yang
dimaksud dengan pengelola program
tersebut adalah mulai dari top manager
sampai pada low manager. Masing –
masing individu mempunyai kontribusi
dalam keberhasilan penanganan suatu
kegiatan program.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan
kemampuan pegawai Kantor Kesehatan
Pelabuhan dalam pelaksanaan kegiatan
program maka salah satu upaya yang harus
dilakukan adalah pelatihan management
tim, baik bagi pengelola program maupun
pelaksananya. Untuk mengetahui gaya
individu dalam pemecahan masalah
ataupun konflik, anda dapat menjawab
tentang gaya anda sendiri.
Berikut ini adalah beberapa
pasangan pertanyaan yang mungkin dapat
merupakan jawaban – jawaban terhadap
penanganan masalah ataupun konflik.
Untuk setiap pasangan, berilah lingkaran
pada A atau B yang paling sesuai dengan
perilaku anda.
Dalam beberapa hal baik pernyataan A
maupun B tidak ada yang sesuai dengan
perilaku anda tapi bagaimanapun anda
harus memilih salah satu pernyataan yang
paling mendekati perilaku anda :
1. A. Ada saat dimana saya menyerahkan
tanggung jawab kepada orang lain
untuk memecahkan persoalan
B. Daripada berunding untuk hal-hal
yang kita tidak sepaham saya anggap
lebih baik menyelesaikan hal-hal yang
kita sepakati bersama
2. A. Saya mencoba untuk menemukan
pemecahan-pemecahan yang
bersifat kompromi
B. Saya berusaha untuk mengatasi
seluruh masalah saya dan masalah dia
sekaligus
3. A. Saya biasanya teguh dalam mengejar
cita-cita saya
B. Saya bisa saja mencoba
mempertimbangkan perasaan-
perasaan orang lain dan demi
menjaga hubungan satu sama lain
4. A. Saya mencoba untuk menemukan
pemecahan-pemcahan yang bersifat
kompromi
B. Saya kadang-kadang mengorbankan
keinginan-keinginan saya demi
keinginan-keinginan orang lain
5. A. Saya merasakan bahwa perbedaan-
perbedaan tidak perlu dirisaukan
B. Saya membuat beberapa upaya
untuk memperoleh jalan keluar
6. A. Saya teguh dalam mengejar cita-cita
B. Saya mencoba untuk menemukan
pemecahan-pemecahan yang
bersifat kompromi
7. A. Saya berupaya untuk memecahkan
segala persoalan dan segala isu
sesegera mungkin dan secara blak-
blak
B. Saya bisa saja mencoba
mempertimbangkan perasaan orang
PELATIHAN MANAGEMENT TIM
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
41
lain demi menjaga hubungan satu
sama lain
8. A. Saya sering menghindari dari pendirian
yang bisa menimbulkan pertentangan
(konfrontasi)
B. Saya akan membiarkan dia berada
dalam posisi-posisinya apabila diapun
membiarkan saya berada pada posisi-
posisi saya
9. A. Saya mengusulkan sesuatu hal yang
wajar
B. Saya paksakan agar ide-ide saya
disetujui
10. A. Saya kemukakan ide-ide saya dan
saya meminta ide-ide dia juga
B. Saya mencoba untuk menunjukan
padanya bahwa posisi saya logis dan
menguntungkan
11. A. Saya bisa saja mencoba
mempertimbangkan perasaan-
perasaan orang lain demi menjaga
hubungan satu sama lain
B. Saya mencoba untuk berbuat hal-hal
yang diperlukan untuk menghindari
timbulnya ketegangan-ketegangan
(tensions)
12. A. Saya mencoba untuk tidak melukai
perasaan-perasaan orang lain
B. Saya mencoba untuk meyakinkan
orang lain tentang keunggulan dari
pendapat/posisi saya
13. A. Saya biasanya teguh dalam
mengejar cita-cita saya
B. Saya mencoba untuk berbuat hal-hal
yang diperlukan untuk menghindari
ketegangan-ketegangan yang tak
ada manfaatnya
14. A. Bila hal itu membuat orang lain
senang, saya memperbolehkannya
untuk mempertahankan pandangan-
pandangannya
B. Saya akan membiarkan dia berada
dalam pendiriannya apabila diapun
membiaarkan saya berada pada
posisi-posisi saya
15. A. Saya berupaya untuk memecahkan
segala persoalan dan segala isu
sesegera mungkin secara blak-
blakan
B. Saya mencoba untuk menunda isu
sampai saya punya waktu untuk
memikirkan kembali
16. A. Saya bersedia untuk segera bekerja
dalam keadaan penuh perbedaan-
perbedaan
B. Saya berusaha untuk mendapatkan
keseimbangan antara menang dan
kalah diantara kita
17. A. Untuk mencapai kesepakatan, saya
berusaha mempertimbangkan
keinginan orang lain
B. Saya selalu cenderung menginginkan
diskusi langsung terhadap masalah
18. A. Saya berusaha untuk mendapatkan
posisi diantara pendapat dia dan saya
B. Saya teguh pada kemauan saya
19. A. Saya seringkali menginginkan
tercapainya rasa kepuasan atas
keinginan kita semua
B. Ada waktunya kapan saya
menyilahkan orang lain mengambil
tanggung jawab untuk memecahkan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
42
masalah
20. A. Apabila posisi-posisi yang lain
dianggap sangat penting untuk dia,
saya lebih senang memberikannya
B. Saya berusaha membantu dia untuk
mencapai kompromi
21. A. Saya berusaha menunjukkan
padanya bahwa posisi saya adalah
logis dan menguntungkan
B. Untuk mencapai kesepakatan, saya
berusaha mempertimbangkan
keinginan-keinginan orang lain
22. A. Saya mengusulkan sesuatu hal yang
wajar
B. Saya hampir selalu memperhatikan
untuk memuaskan semua keinginan-
keinginan orang lain
23. A. Saya kadang-kadang menghindari
mengambil posisi yang akan
menciptakan timbulnya kontroversi
B. Apabila hal ini dapat membuat
orang lain puas, saya lebih senang
mempersilahkan dia
mempertahankan pendapat-
pendapatnya
24. A. Saya biasanya teguh pada pendirian
saya untuk mencapai tujuan
B. Saya biasanya mencari pertolongan
orang lain untuk memecahkan
masalah
25. A. Saya mengusulkan sesuatu yang
wajar
B. Saya merasa adanya perbedaan-
perbedaan tidak perlu terlalu
dirisaukan
26. A. Saya berusaha tidak melukai
perasaan orang lain
B. Saya biasanya membicarakan
masalah saya dengan orang lain
sehingga kita dapat mencari
pemecahan bersama
Apabila anda sudah memilih salah
satu dari pernyataan – pernyataan tersebut
diatas, silakan masukkan jawaban anda
dalam dalam tabel skoring dibawah ini :
LEMBAR SKORING
Bersambung ke Halaman …………………………………………………. 46
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
No COMPETING
(Forcing)
COLLABORATING
(Problem
Solving)
COPROMISING
(Sharing) AVOIDING
(Withdrawal) ACCOMODATING
(Smoothing)
1 A B
2 B A
3 A B
4 A B
5 B A
6 A B
7 A B
8 B A
9 B A
10 B A
11 B A
12 B A
13 A B
14 B A
15 A B
16 A B
17 B A
18 B A
19 A B
20 B A
21 A B
22 B A
23 A B
24 A B
25 A B
26 B A
JML
43
Ma raknya berita tentang korupsi di
negeri tercinta ini, keterpurukan
lain seperti kekeringan, tanah longsor,
banjir, Demam Berdarah Dengue (DBD)
yang tetap bercokol di ibukota negara
bahkan santernya berita tentang Polri dan
KPK, tiba – tiba muncul berita memilukan
yang terjadi secara berentetan ―gempa
melanda Nusantara tercinta‖.
Tanah Nusantara ini kembali dilanda
gempa memilukan saudara kita yang
tinggal di Sumatera Barat, gempa yang
membuat hati menjadi miris, muncul
kekhawatiran, ketidakpastian dan
ketakutan mendalam. Gempa Sumatera
Barat ini terjadi pada hari Rabu, 30
September 2009 pada pukul 17.16 WIB,
dengan kekuatan gempa 7,6 skala richter.
Pusat gempa berada pada arah Barat
Daya Pariaman sekitar 57 km, dengan
kedalaman sekitar 71 km. Korban gempa
mencapai lebih dari seribu orang, dan
banyak bangunan gedung yang hancur
dengan kata lain bahwa kerugian nyawa,
moril, materiel yang tinggi sekali. Banyak
sekali korban meninggal dunia yang
terjebak oleh reruntuhan bangunan rumah,
hotel, dll menyebabkan penduduk untuk
sementara waktu tidak berani berada di
dalam gedung.
Kejadian memilukan kembali terjadi
pada hari Senin tanggal 9 Nopember 2009,
saat gempa menimpa Kota Bima – Pulau
Sumbawa – Propinsi Nusa Tenggara Barat
pada pukul 03.41 WITA dengan kekuatan
gempa 6,7 skala richter. Pusat gempa
berada pada 28 km sebelah barat laut
Raba Kota Bima, dengan kedalaman laut
25 km. Jarak pusat gempa ke Labuan Bajo
(pulau Flores bagian barat) – Nusa Tenggara
Timur sekitar 139 km. (RBAW)
GONJANG – GANJING GEMPA
GONJANG – GANJING
CICAK VS BUAYA
I ssue tentang cicak melawan buaya
mengundang banyak sekali kontroversi,
baik di warung – warung kopi pinggir jalan
sampai yang mewah di mall – mall. Asumsi
issue tersebut tidak jelas, apakah Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) melawan Polisi
RI (POLRI) ataukah institusi lain? Penuh
tanda tanya besar yang meresahkan
masyarakat kalangan manapun, kecuali
yang bertindak sebagai buaya atau cicak.
Apakah benar cicak melawan buaya
ataukah sebenarnya komodo melawan
buaya??? Sedang bengkarung alias kadal,
biawak dan cicaknya berada di posisi
mana???
Lantas, siapakah yang berperan sebagai
buaya??? Siapakah yang ikut serta makan
makanan sisa dari buaya??? PPNS
digambarkan sebagai binatang apa???
Bagaimana kalau PPNS digambarkan
sebagai cicak yang mudah mabok oleh
tembakau??? Apakah anda setuju??? Nah,
kejaksaan digambarkan sebagai binatang
apa??? Silakan pilih sendiri.
Yang jelas dan pasti adalah ada
keuntungan – keuntungan oknum lain yang
selama ini sementara dicengkeram oleh
buaya ataupun yang dicengkeram oleh
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
44
komodo, untuk sementara waktu aman
terlepas dari cengkeraman si pemakan
daging mentah.
Kalau institusi pemerintahan sudah saling
menyerang, masyarakat mau lari mengadu
kemana saat masyarakat mencari
keadilan??? Antar institusi saling
menyerang, saling curiga, saling tuding
menuding, kemanakah arah bangsa kita
pada masa mendatang??? Semoga antar
masyarakat tidak ikut – ikutan saling
menyerang. Adakah institusi yang benar –
benar bersih??? Kalau memang tidak ada
institusi yang bersih, maka lebih tepat bila
dikatakan Buaya VS komodo. (RBAW)
CICAK
Bengkarung atau
kadal
BIAWAK
BUAYA
KOMODO
KASUS GAY DAN HOMO
MENINGKAT DAN MENYEBAR SECARA
SIGNIFIKAN
A nda percaya dengan berita ini ?
Silakan diteliti atau dikaji atau dianalisis
atau dikomentari saja.
Tingginya frekuensi pertemuan –
pertemuan, rapat – rapat kerja, rapat –
rapat koordinasi, dan berbagai pertemuan
– pertemuan apapun namanya di berbagai
instansi sektoral berjalan lurus dengan
tingginya peningkatan dan penyebaran
kasus gay dan homo di seluruh pelosok
negeri ini.
Penyebaran kasus ini terutama menimpa
berbagai kabupaten / kota di sejumlah
propinsi yang diundang dalam pertemuan –
pertemuan tersebut, termasuk di ibukota
negara.
Namun anehnya, kasus ini hanya menimpa
para pejabat menengah kebawah.
Setelah diteliti, ternyata . . . sederhana saja
pemicunya.
Para peserta yang diundang dalam
pertemuan – pertemuan tersebut, ternyata
disiapkan satu buah kamar untuk dua orang
dengan jenis kelamin yang sama; laki – laki
dijadikan satu kamar dengan laki – laki dan
yang perempuan dijadikan satu kamar
dengan yang perempuan; bahkan tidak
jarang juga disiapkan satu kamar untuk
lebih dari dua orang bagi peserta dengan
jenis kelamin yang sama.
Kenapa demikian??? ―Demi penghematan
keuangan negara‖, kata salah seorang
panitia pertemuan yang tidak bersedia
disebutkan namanya.
Negaranya siapa??? ―Negaranya
nenekku‖, jawabnya.
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
45
Padahal dalam standar biaya umum dalam
Permenkeu sudah sangat jelas sekali bahwa
biaya tersebut mencukupi untuk penyiapan
perorang satu kamar dengan kriteria yang
berbeda sesuai pangkat / golongan dan
eselon.
Oleh adanya pertemuan – pertemuan yang
seringkali diadakan dan kamar yang
tersedia selalu disiapkan untuk 2 orang atau
lebih dalam satu kamar inilah yang memicu
meningkatnya dan menyebarnya kasus gay
dan homo di perkotaan sampai ke pelosok
kabupaten / kota seluruh negeri.
Para pejabat tinggi tidak terpapar oleh risiko
ini karena beliau – beliau pastilah dalam
satu kamar sedirian, kalau toh ada . . . kalau
ada lho . . . pastilah berlainan jenis kelamin.
Marilah kita tinjau ulang dalam penyiapan
kamar yang tidak tepat ini.
Baiklah kita kesampingkan prifasi dan
kenyamanan para peserta pertemuan
walau prifasi dan kenyamanan mereka juga
cenderung menggugah proses pertemuan
dalam mencapai output yang kita
harapkan
Apa hasil yang dapat kita harapkan dari
pertemuan yang maksimal rata – ratanya
hanya dalam tiga hari efektif ???
Kalau demi efisiensi dan efektifitas,
bukankah kita sudah bisa ber – website???
Selamat mempertimbangkannya. (RBAW)
Pengguna notebook sudah banyak
sekarang. Selain harganya yang bersaing,
notebook juga sangat ringkas. Mengguna-
kan notebook atau ngenotebook ada
aturan – aturannya juga sehingga aman un-
tuk notebook dan anda sendiri. Tips berikut
semoga bermanfaat bagi anda yang
menggunakan Notebook dalam sehari-
harinya.
1. Hindari menggunakan notebook di tem-
pat tidur, sofa dan sejenisnya. Notebook
dilengkapi dengan fan (baca: kipas an-
gin) biasanya dilengkapi dengan fan
untuk mengambil udara segar dari luar,
membawanya ke dalam notebook dan
ada lagi yang membuang udara panas
dalam notebook ke luar. Yang menjadi
masalah adalah ketika tempat tidur,
sofa atau sejenisnya cenderung banyak
debu. kelihatannya bersih tapi se-
benarnya tidak. Ketika notebook dile-
takkan di kasur, sofa, atau sejenisnya fan
yang bertugas menghisap udara dari
luar bekerja, yang masuk bukan sekedar
udara tatapi debu yang tersimpan di
dalam kasur, sofa atau sejenisnya akan
ikut terbawa ke dalam notebook se-
hingga debu tersebut akan merusak
komponen dalam notebook.
2. Hindari meletakkan minuman atau
makanan berbentuk cairan dekat den-
gan notebook. Cairan adalah konduk-
tor atau penghantar arus listrik. Jadi
kalau saja ada cairan baik itu kopi, susu,
kopi susu, teh, tertumpah di notebook
anda, bisa menyebabkan notebook jadi
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
TIPS BER-NOTEBOOK YANG SEHAT
Bersambung ke ahalaman ……………………. 51
46
PENILAIAN HASIL SKORING GAYA ANDA
1. GAYA “COMPETITION”
Skor tinggi :
Barang kali anda dikelilingi oleh
orang-orang ―Yesman‖ atau
mungkin mereka memperhatikan
bahwa akan tidak bijaksana
apabila mereka itu berani
menyatakan tidak setuju atas
tindakan dan pendapat anda.
Hal ini akan membuat anda
kehilangan banyak informasi
Barangkali bawahan anda takut
menyatakan ketidak pastian
mereka pada anda
Skor rendah :
Mungkin anda sering merasa tidak
mempunyai kemampuan dalam
keadaan tertentu.
Hal ini disebabkan anda tidak sabar
akan kemampuan yang anda miliki
Mungkin anda merasa akan
mendapat kesulitan untuk
mempertahankan pendapat anda,
walaupun anda menganggap hal
itu perlu
2. GAYA “COLLABORATIION”
Skor tinggi :
Anda selalu banyak menggunakan
waktu untuk mendiskusikan hal-hal
secara mendalam, walaupun
nampaknya perlu
Kebiasaan anda tersebut mungkin
dapat gagal memancing
tanggapan yang baik dari orang
lain, anda tidak mau melihat
adanya rasa tidak sabaran orang
lain.
Skor rendah :
Sulit bagi anda menanggapi
adanya perbedaan pendapat
sebagai kesempatan untuk
mencapai pemecahan masalah
Mungkin bawahan anda tidak
mematuhi keputusan atau
kebijaksanaan anda, karena
kepentingan mereka tidak
tertampung pada keputusan atau
kebijaksanaan anda
3. GAYA “COMPROMOSING”
Skor tinggi :
Mungkin anda terlalu memusatkan
taktik praktis dalam berkompromi
sehingga kadang-kadang anda
kehilangan pandangan yang lebih
luas
Anda menekankan tawar-menawar
untuk menciptakan hubungan yang
baik
Skor rendah :
Mungkin anda merasakan bahwa
anda terlalu sensitif atau tidak yakin
dapat mempertahankan pendapat
anda semula
Mungkin anda merasa sulit
mendapatkan konsensus
4. GAYA “AVOIDING”
Skor tinggi :
Teman-teman sejawat anda
Sambungan dari halaman ………………………………. 42
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
Bersambung ke halaman ………………………………..…….. 48
47
Catur m e r u p a k a n
permainan fisik dan
mental sehingga catur ini bisa dikatakan
sebagai oleh raga karena berkenaan
dengan fisik para pemain catur. Permainan
atau olah raga catur ini dimainkan oleh 2
(dua) orang yang masing – masing
diperbolehkan memilih biji catur mana yang
akan dimainkan (biji hitam atau biji putih).
Langkah awal dilakukan oleh Pecatur yang
memainkan biji putih, yang selanjutnya
diikuti oleh pemain biji hitam secara
bergantian sampai permainan selesai.
Permaianan dilakukan diatas papan
catur yang terdiri dari 8 (delapan) baris
kotak dan 8 (delapan) lajur kotak yang
warnanya selang – seling hitam dan putih.
Jumlah masing – masing bidak (hitam
ataupun putih) sebanyak 16 (enam belas)
buah bidak dengan susunan yang sama.
Pion berada pada baris pertama sebanyak
8 (delapan) buah bidak pion, sedang baris
kedua secara berurutan dari kiri ke kanan :
benteng, kuda, gajah / peluncur, raja,
menteri / ratu / star, gajah / peluncur, kuda
dan benteng.
Langkah maju tiap – tiap bidak dan
langkah cara memakannya juga berlainan.
Strategi permainan dalam catur sering
dipakai oleh beberapa orang dalam
penerapan kehidupan sehari – hari,
tentang bagaimana cara kita
melangkah maju, bagaimana cara
kita bersekolah sampai menjadi
menteri, bagaimana cara kita
mematikan musuh, bagaimana cara kita
memakan lawan, dan lain – lain cara /
langkah / strategi kehidupan agar bisa
memenangkan suatu pertandingan hidup.
Bidak / pion hanya diperbolehkan
melangkah maju satu langkah
lurus ke depan, tidak boleh
bengkok ke kiri atau ke kanan.
Pion ini merupakan perumpamaan
seorang staf, bahwa staf hanya boleh
melangkah maju satu langkah saja dan
seorang staf tidak boleh dua langkah atau
lebih. Bidak / pion yang ingin sekolah
menjadi menteri, harus melangkah maju
lurus ke depan saja, tidak boleh melangkah
maju ke kiri atau ke kanan. Cara bidak /
pion bersekolah ini merupakan
perumpamaan seorang staf yang mau jadi
menteri harus maju lurus ke depan
selangkah demi selangkah untuk bersekolah
menjadi menteri, jadi staf harus maju lurus
selangkah demi selangkah dan tidak boleh
bengkok kiri atau bengkok kanan. Cara
makan bidak / pion ini adalah maju satu
langkah tetapi harus serong kiri atau serong
kanan, dan tidak diperkenankan makan
dengan cara maju lurus kedepan. Cara
makan bidak pion ini merupakan
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
48
sebenarnya menderita karena sulit
mendapatkan masukan atau ide-
ide anda
Skor rendah :
Sadarilah anda bahwa tindakan
anda akan melukai perasaan orang
lain
5. GAYA “ACCOMODATING”
Skor tinggi :
Mungkin anda merasa bahwa
pendapat anda sendiri tidak akan
mendapat perhatina orang lain
karena anda merasa kuatir
pendapat anda berbeda jauh dari
pendapat orang lain yang anda ras
akan mengancam pengaruh dan
ras hormat terhadap anda
Skor rendah :
Apakah anda mendapat kesulitan
untuk membangun kerjasama
dengan orang lain?
Dengan demikian anda sudah dapat
membaca gaya anda sendiri dalam
pelaksanaan kegiatan program yang
karena seluruh program merupakan
pekerjaan satu kesatuan tim. Semoga kita
semua menyadari bahwa setiap gaya yang
kita miliki, pasti memiliki kelemahan dan
kelebihan; sehingga kita dapat merasakan
bahwa kita memerlukan pelatihan
management tim. (RBAW)
perumpamaan bahwa seorang staf yang
ingin atau mau makan, maka staf harus
berjalan maju serong ke kiri atau ke kanan
saja; apabila seorang staf hanya
melangkah maju lurus ke depan saja maka
staf tersebut tidak akan bisa makan alias
kelaparan. Bagaimana bentuk bidak /
pion?? Kecil dan ditempatkan pada baris
depan sebagai umpan untuk dimakan
musuh. Jadi berhati – hatilah kalau anda
menjadi seorang staf.
Anda hanya diperbolehkan maju ke depan
namun hanya satu langkah
Anda hanya diperbolehkan makan, bila
anda bisa melakukan langkah serong ke kiri
atau ke kanan, dan itupun hanya satu
langkah. Kalau tidak?? Anda harus siap
kelaparan, pensiun tanpa makan.
Benteng hanya diperbolehkan
melangkah maju sepanjang
lintasan yang kosong lurus ke
depan dan ke kiri atau ke kanan,
tidak boleh bengkok ke kiri atau ke
kanan. Benteng ini merupakan
perumpamaan seorang pejabat eselon 5
pada institusi yang dipimpin oleh eselon 4
atau perumpamaan seorang pejabat
eselon 4 pada institusi yang dipimpin oleh
eselon 3 atau perumpamaan seorang
pejabat eselon 3 dan 4 pada institusi yang
dipimpin oleh eselon 2 atau perumpamaan
seorang pejabat eselon 2, 3, dan 4 pada
institusi yang dipimpin oleh eselon 1 atau,
perumpamaan seorang pejabat eselon 1, 2,
3 dan 4 pada institusi sektoral yang dipimpin
oleh pejabat politis atau non eselon, dan
juga perumpamaan sebagai pejabat teknis
Sambungan dari halaman …………………………..………… 47
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
Sambungan dari halaman ………………………………….…… 46
49
atau hukum dan organisasi; bahwa mereka
hanya diperbolehkan berjalan maju lurus ke
depan dan ke kiri atau ke kanan untuk
membentengi atau mem ―back up‖
kebutuhan pimpinannya, baik kebutuhan
keamanan maupun kebutuhan untuk
menang. Benteng ini tidak diperkenankan
untuk bersekolah menjadi menteri atau
apapun. Cara makan benteng ini adalah
sama dengan cara majunya atau cara
bergeraknya. Cara makan benteng ini
merupakan perumpamaan bahwa seorang
pejabat seperti tersebut diatas, bila ingin
atau mau makan maka pejabat tersebut
harus bisa berjalan hantam apa yang ada
di depannya dan hantam apa saja yang
ada di kiri atau kanannya. Apabila seorang
pejabat tersebut tidak mau hantam depan
atau kiri atau apa yang ada di kanannya
maka pejabat tersebut tidak akan bisa
makan alias kelaparan. Bagaimana bentuk
benteng?? Lebih besar sedikit dibanding
pion dan ditempatkan pada pojok kiri
kanan bagian belakang sebagai tameng
dan ―back up‖ dari serangan musuh. Jadi
berhati – hatilah kalau anda menjadi
seorang pejabat seperti ini.
Anda hanya diperbolehkan makan, bila
anda bisa melakukan langkah hantam
depan, kiri atau apapun yang ada di
sebelah kanan. Kalau tidak?? Anda harus
siap kelaparan, pensiun tanpa makan.
Kuda hanya diperbolehkan
melangkah maju zig – zag, dua
langkah ke depan dan selangkah
ke samping atau dua langkah ke
sampin dan selangkah ke depan,
tidak boleh lurus ke depan, ke kiri atau ke
kanan. Kuda ini merupakan perumpamaan
seorang pejabat eselon 5 pada institusi
yang dipimpin oleh eselon 4 atau
perumpamaan seorang pejabat eselon 4
pada institusi yang dipimpin oleh eselon 3
atau perumpamaan seorang pejabat
eselon 3 dan 4 pada institusi yang dipimpin
oleh eselon 2 atau perumpamaan seorang
pejabat eselon 2, 3, dan 4 pada institusi
yang dipimpin oleh eselon 1 atau,
perumpamaan seorang pejabat eselon 1, 2,
3 dan 4 pada institusi sektoral yang dipimpin
oleh pejabat politis atau non eselon, dan
juga perumpamaan sebagai pejabat
keuangan atau umum dan perlengkapan;
bahwa mereka hanya diperbolehkan
berjalan secara zig – zag untuk mem ―back
up‖ kebutuhan pimpinannya, baik
kebutuhan keamanan maupun kebutuhan
untuk menang. Kuda ini juga hanya
diperkenankan makan secara zig – zag dan
tidak diperkenankan untuk bersekolah
menjadi menteri atau apapun. Cara
makan kuda ini merupakan perumpamaan
bahwa seorang pejabat seperti tersebut
diatas, bila ingin atau mau makan maka
pejabat tersebut harus bisa berjalan zig –
zag hantam apa saja yang bisa diinjaknya.
Apabila seorang pejabat tersebut tidak
mau hantam zig - zag maka pejabat
tersebut tidak akan bisa makan alias
kelaparan. Bagaimana bentuk kuda??
Lebih besar sedikit dibanding pion dan
ditempatkan pada sebelah kiri atau kanan
benteng sebagai tameng dan ―back up‖
dari serangan musuh. Jadi berhati – hatilah
kalau anda menjadi seorang pejabat
seperti ini.
Anda hanya diperbolehkan makan, bila
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
50
anda bisa melakukan langkah hantam
secara zig - zag. Kalau tidak?? Anda harus
siap kelaparan, pensiun tanpa makan.
Peluncur atau gajah hanya
diperbolehkan melangkah maju
serong kiri atau serong kanan, dan
tidak boleh lurus ke depan. Kuda
ini merupakan perumpamaan
seorang pejabat eselon 5 pada institusi
yang dipimpin oleh eselon 4 atau
perumpamaan seorang pejabat eselon 4
pada institusi yang dipimpin oleh eselon 3
atau perumpamaan seorang pejabat
eselon 3 dan 4 pada institusi yang dipimpin
oleh eselon 2 atau perumpamaan seorang
pejabat eselon 2, 3, dan 4 pada institusi
yang dipimpin oleh eselon 1 atau,
perumpamaan seorang pejabat eselon 1, 2,
3 dan 4 pada institusi sektoral yang dipimpin
oleh pejabat politis atau non eselon, dan
juga perumpamaan sebagai pejabat
perencanaan dan informasi; bahwa mereka
hanya diperbolehkan berjalan serong kiri
dan serong kanan untuk mem ―back up‖
kebutuhan pimpinannya, baik kebutuhan
keamanan maupun kebutuhan untuk
menang. Peluncur atau gajah ini juga
hanya diperkenankan makan secara serong
kiri atau serong kanan dan tidak
diperkenankan untuk bersekolah menjadi
menteri atau apapun. Cara makan
peluncur atau gajah ini merupakan
perumpamaan bahwa seorang pejabat
seperti tersebut diatas, bila ingin atau mau
makan maka pejabat tersebut harus bisa
berjalan serong kiri atau serong kanan
hantam apa saja yang bisa diinjaknya.
Apabila seorang pejabat tersebut tidak
mau hantam serong kiri atau serong kanan
maka pejabat tersebut tidak akan bisa
makan alias kelaparan. Bagaimana bentuk
peluncur atau gajah?? Lebih besar sedikit
dibanding pion dan ditempatkan pada
sebelah kiri atau kanan kuda sebagai
tameng dan ―back up‖ dari serangan
musuh. Jadi berhati – hatilah kalau anda
menjadi seorang pejabat seperti ini.
Anda hanya diperbolehkan makan, bila
anda bisa melakukan langkah hantam
serong kiri atau serong kanan.
Kalau tidak?? Anda harus siap kelaparan,
pensiun tanpa makan.
Menteri atau ratu diperbolehkan
melangkah maju ke depan atau
serong kiri atau serong kanan.
Menteri atau ratu ini merupakan
perumpamaan seorang menteri
untuk mem ―back up‖ kebutuhan
pimpinannya, baik kebutuhan keamanan
maupun kebutuhan untuk menang. Cara
makan menteri ini merupakan
perumpamaan bahwa seorang menteri,
bila ingin atau mau makan maka hantam
kemana saja bebas, bisa makan, bisa injak
apa saja, dengan kata lain bahwa seorang
menteri tidak akan kelaparan. Bagaimana
bentuk menteri?? Lebih besar sedikit
dibanding benteng dan ditempatkan pada
sebelah kanan raja sebagai penyerang
musuh, ya . . . enak sekali menjadi menteri.
Silakan saja bila anda berkeinginan.
Raja diperbolehkan melangkah
maju ke depan atau serong kiri
atau serong kanan namun hanya
selangkah saja. Raja ini
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
51
merupakan perumpamaan seorang raja
atau kepala negara yang bisa berjalan ke
depan, ke kiri dan ke kanan walau terbatas
langkahnya. Cara makan raja ini
merupakan perumpamaan bahwa seorang
raja atau kepala negara, bila ingin atau
mau makan maka hantam kemana saja
bebas, bisa makan, bisa injak apa saja,
namun langkah makannya terbatas,
dengan kata lain bahwa seorang raja juga
tidak akan kelaparan. Raja tidak bisa
berjalan – jalan bebas karena public figure
nomor wahid, makanannyapun sedikit
karena harus melalui ujian keamanan
makanan (food security) supaya tidak
membahayakan kesehatan dan
keselamatan raja atau kepala negara, dan .
. . terutama tidak raja tidak bisa selingkuh.
Bagaimana bentuk raja?? Lebih besar
sedikit dibanding menteri dan ditempatkan
pada sebelah kiri menteri agar terlindungi
oleh menterinya.
Silakan saja bila anda berkeinginan menjadi
raja atau kepala negara.
Demikianlah strategi catur dalam
penerapan kehidupan sehari – hari. (RBAW)
rusak. Kalo punya kebiasaan meng-
gunakan notebook sambil minum kopi.
Sebaiknya letakkan minuman agak
jauh dari notebook.
3. Lepas baterai supaya baterainya awet.
Ketika notebook bekerja dengan meng-
gunakan tenaga baterai, sebaiknya ti-
dak sambil di charge (baca : dicas).
Notebook sebaiknya di cas dalam
keadaan mati. Jika ingin menggunakan
notebook sambil di charge, sebaiknya
baterainya dilepas. Ini demi keawetan
baterai notebook anda. Karena, ba
terai cepat drop jika dicas pada saat
notebook dalam keadaan hidup.
4. Hindari penggunaan external Fan. Tapi
tahukah anda bahwa penggunaan ex-
tra fan seperti itu bisa jadi berakibat bu-
ruk bagi notebook. Yakinlah bahwa si
produsen notebook sudah melakukan
riset yang sangat panjang pada saat
memproduksi notebook. Jadi perkiraan
panas yang dihasilkan dengan fan yang
disediakan di notebook sudah melewati
proses perhitungan yang matang.
5. Jauhkan dari anak kecil (yang belum
mengerti)
6. Gunakan Notebook sesuai jam pe-
makaian. Maka penggunaan notebook
sebaiknya 4 jam pertama lalu notebook
diistirahatkan, setelah kurang lebih 1 jam
bekerja kembali seperti biasa. Jika
menggunakan nonstop sebaiknya
menggunakan Komputer Desktop.
7. Pakailah pelindung keyboard, layar
monitor yang direkomondasikan vendor
atau beli yang bagus jika belum ter-
pasang. (NM)
+ = !
Buletin Info Kesehatan Pelabuhan Volume IV Edisi 3 Triwulan IV (Oktober - Desember) Tahun 2009
Sambungan dari halaman ……………….. 45
52