Top Banner
Kosmetik merupakan alat yang tidak lain. (fiqh Wanita, 662. Al Jami' fi Fiqhi a-Nisa dapat dipisahkan dari seorang wanita. Wanita Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidhah, secara fitrahnya dipandang menarik hati Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 1998). Hal ini manusia yang melihatnya terlebih jika wanita didasarkan kepada firman Allah Swt: itu menggunakan kosmetik yang membuat mereka tampil cantik dan indah dipandang mata.Tetapi dalam Islam, wanita dibolehkan “Dan janganlah kalian tampil cantik hanya untuk suaminya bukan berhiasdanbertingkahlaku (bertabarruj) orang lain. Oleh karena itu, kosmetik yang seperti orang jahiliah yang terdahulu.” (QS. digunakan harus diniatkan untuk kesenangan Al-Ahzab:33). suaminya. Menurut Yusuf Qardhawi bahwa Demikianlah Islam membolehkan perempuan tidak akan dikatakan tabarruj, jika wanita muslimah untuk tampil cantik hanya menepati hal-hal sebagai berikut: untuk suaminya, hal ini didasarkan kepada Pertama, menundukkan pandangan, hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad Abu sebab perhiasan perempuan yang termahal Daud dan Nasai bahwa seorang wanita adalah rasa malu, sedang bentuk malu yang dilarang berhias untuk orang lain selain lebih tegas ialah menundukkan pandangan. suaminya, maka Allah akan membakarnya Seperti yang difirmankan Allah, “Katakanlah dengan api neraka karena berhias untuk kepada orang-orang mukmin perempuan selainsuaminya adalah termasuk tabarruj. hendaklah mereka itu menundukkan sebagian Imam Bukhari mengatakan bahwa pandangannya.” tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang Kedua, tidak bergaul bebas sehingga menampakkan kecantikannya kepada orang terjadi persentuhan antara laki-laki dengan Q2 (Fiqh Qta) Q2 (Fiqh Qta) Q2 (Fiqh Qta) perempuan, seperti yang biasa terjadi di ajakan setan kepada pengikut-pengikutnya, di gedung-gedung bioskop, ruangan-ruangan mana setan akan berkata kepada pengikutnya, kuliah, perguruan-perguruan tinggi, kendaraan-kendaraan umum di zaman sekarang ini. Sebab Ma'qil bin Yasar “Akan aku suruh mereka (mengubah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka bersabda: “Sungguh kepala salah seorang di mengubahnya.” (QS. al-Nisa:119). antara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, Salah satu cara berhias yang mengubah lebih baik dari pada dia menyentuh seorang ciptaan Allah itu adalah mencukur rambut alis perempuan yang tidak halal baginya.” (HR. mata untuk ditinggikan ataupun disamakan. Thabrani, Baihaqi). Sebagaimana keterangan Rasulullah Saw: Ketiga, pakaiannya harus selaras “Rasulullah Saw melaknati dengan tata kesopanan Islam. Sedangkan perempuan-perempuan yang mencukur pakaian menurut tata kesopanan Islam alisnya atau yang minta dicukurkan memiliki sifat-sifat sebagai berikut: alisnya.”(HR. Abu Daud dengan sanad yang 1.Harus menutup seluruh badan. hasan). 2.Tidak tipis dan tidak membentuk Ulama madzhab Hambali berpendapat, lekukan tubuh sehingga tampak kulit. bahwa perempuan diperkenankan mencukur 3.Tidak ketat dan menampakkan rambut di wajah, mengukuir, memberikan cat bagian-bagian tubuh yang menarik, sekali pun merah (make up), dan meruncingkan ujung tidak tipis atau transparan. matanya apabila dengan seizing suami, karena Keempat, tidak bergaya untuk menarik hal itu bagian dari berhias. Tetapi oleh Imam perhatian laki-laki, supaya mereka Nawawi diperketat, bahwa mencukur rambut mengetahui apa yang disembunyikan baik dahi itu sama sekali tidak boleh. dengan berhias atau wangi-wangian. Imam Thabari meriwayatkan dari Sebagaimana firman Allah Swt: isterinya Abu Ishak, bahwa satu ketika dia pernah datang kerumah Aisyah. Isteri Abu Ishak waktu itu masihg adis belia yang senang “Janganlah mereka memukulkan dengan kecantikan. Kemudian dia bertanya: kakinya agar diketahui perhiasan yang bagaimana hukumnya perempuan yang mereka sembunyikan.” (QS. al-Nur:31). menghias mukanya untuk kepentingan Padaprinsipnya, Islam menentang suaminya? Maka jawab Aisyah: sikap berlebih-lebihan dalam berhias hingga “Hilangkanlah kejelekan-kejelekan yang ada menjurus kepada suatu sikap yang mengubah pada kamu itu sedapat mungkin”. ciptaan Allah. Al-Quran menilan, bahwa mengubah ciptaan Allah itu sebagai salah satu Referensi: Dari berbagai sumber Edisi XIV Ramadhan ‘33 / Juli ‘12 Edisi XIV Ramadhan ‘33 / Juli ‘12 Oleh : Kaffa Bie Oleh : Kaffa Bie Etika Muslimah Berhias Etika Muslimah Berhias
1

Buletin Akrimna (Mu'allimat) - Etika Muslimah Berhias

Jul 31, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buletin Akrimna (Mu'allimat) - Etika Muslimah Berhias

Kosmetik merupakan alat yang tidak lain. (fiqh Wanita, 662. Al Jami' fi Fiqhi a-Nisa

dapat dipisahkan dari seorang wanita. Wanita Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidhah,

secara fitrahnya dipandang menarik hati Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 1998). Hal ini

manusia yang melihatnya terlebih jika wanita didasarkan kepada firman Allah Swt:

itu menggunakan kosmetik yang membuat

mereka tampil cantik dan indah dipandang

mata.Tetapi dalam Islam, wanita dibolehkan “ D a n j a n g a n l a h k a l i a n

tampil cantik hanya untuk suaminya bukan berhiasdanbertingkahlaku (bertabarruj)

orang lain. Oleh karena itu, kosmetik yang seperti orang jahiliah yang terdahulu.” (QS.

digunakan harus diniatkan untuk kesenangan Al-Ahzab:33).

suaminya. Menurut Yusuf Qardhawi bahwa

Demikianlah Islam membolehkan perempuan tidak akan dikatakan tabarruj, jika

wanita muslimah untuk tampil cantik hanya menepati hal-hal sebagai berikut:

untuk suaminya, hal ini didasarkan kepada Pertama, menundukkan pandangan,

hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad Abu sebab perhiasan perempuan yang termahal

Daud dan Nasai bahwa seorang wanita adalah rasa malu, sedang bentuk malu yang

dilarang berhias untuk orang lain selain lebih tegas ialah menundukkan pandangan.

suaminya, maka Allah akan membakarnya Seperti yang difirmankan Allah, “Katakanlah

dengan api neraka karena berhias untuk kepada orang-orang mukmin perempuan

selainsuaminya adalah termasuk tabarruj. hendaklah mereka itu menundukkan sebagian

Imam Bukhari mengatakan bahwa pandangannya.”

tabarruj adalah tindakan seorang wanita yang Kedua, tidak bergaul bebas sehingga

menampakkan kecantikannya kepada orang terjadi persentuhan antara laki-laki dengan

Q2 (Fiqh Qta)Q2 (Fiqh Qta)Q2 (Fiqh Qta)

perempuan, seperti yang biasa terjadi di ajakan setan kepada pengikut-pengikutnya, di

gedung-gedung bioskop, ruangan-ruangan mana setan akan berkata kepada pengikutnya,

kuliah, perguruan-perguruan t inggi,

kendaraan-kendaraan umum di zaman

sekarang ini. Sebab Ma'qil bin Yasar “Akan aku suruh mereka (mengubah

meriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka

bersabda: “Sungguh kepala salah seorang di mengubahnya.” (QS. al-Nisa:119).

antara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, Salah satu cara berhias yang mengubah

lebih baik dari pada dia menyentuh seorang ciptaan Allah itu adalah mencukur rambut alis

perempuan yang tidak halal baginya.” (HR. mata untuk ditinggikan ataupun disamakan.

Thabrani, Baihaqi). Sebagaimana keterangan Rasulullah Saw:

Ketiga, pakaiannya harus selaras “ R a s u l u l l a h S a w m e l a k n a t i

dengan tata kesopanan Islam. Sedangkan perempuan-perempuan yang mencukur

pakaian menurut tata kesopanan Islam alisnya atau yang minta dicukurkan

memiliki sifat-sifat sebagai berikut: alisnya.”(HR. Abu Daud dengan sanad yang

1.Harus menutup seluruh badan. hasan).

2.Tidak tipis dan tidak membentuk Ulama madzhab Hambali berpendapat,

lekukan tubuh sehingga tampak kulit. bahwa perempuan diperkenankan mencukur

3.Tidak ketat dan menampakkan rambut di wajah, mengukuir, memberikan cat

bagian-bagian tubuh yang menarik, sekali pun merah (make up), dan meruncingkan ujung

tidak tipis atau transparan. matanya apabila dengan seizing suami, karena

Keempat, tidak bergaya untuk menarik hal itu bagian dari berhias. Tetapi oleh Imam

perhat ian laki- laki , supaya mereka Nawawi diperketat, bahwa mencukur rambut

mengetahui apa yang disembunyikan baik dahi itu sama sekali tidak boleh.

dengan berhias atau wangi-wangian. Imam Thabari meriwayatkan dari

Sebagaimana firman Allah Swt: isterinya Abu Ishak, bahwa satu ketika dia

pernah datang kerumah Aisyah. Isteri Abu

Ishak waktu itu masihg adis belia yang senang

“Janganlah mereka memukulkan dengan kecantikan. Kemudian dia bertanya:

kakinya agar diketahui perhiasan yang bagaimana hukumnya perempuan yang

mereka sembunyikan.” (QS. al-Nur:31). menghias mukanya untuk kepentingan

Padaprinsipnya, Islam menentang s u a m i n y a ? M a k a j a w a b A i s y a h :

sikap berlebih-lebihan dalam berhias hingga “Hilangkanlah kejelekan-kejelekan yang ada

menjurus kepada suatu sikap yang mengubah pada kamu itu sedapat mungkin”.

ciptaan Allah. Al-Quran menilan, bahwa

mengubah ciptaan Allah itu sebagai salah satu Referensi: Dari berbagai sumber

Edisi

XIVRamadhan ‘33 / Juli ‘12Edisi

XIV Ramadhan ‘33 / Juli ‘12

Oleh : Kaffa BieOleh : Kaffa Bie

Etika Muslimah BerhiasEtika Muslimah Berhias