I. PENDAHULUANSocrates pernah mengatakan dalam sebuah nasehatnya
yang masyhur: Jika engkau ingin memiliki anak-anak yang berprilaku
dan berbudi pekerti baik, maka seratus tahun sebelumnya, didiklah
orang tuanya.
Alangkah dalam dan indahnya makna pernyataan si Socrates
ini.
Artinya bahwa untuk menghasilkan anak-anak dan generasi yang
sesuai dengan harapan orang tua, sesuai dengan harapan dan tuntunan
agama, selaras dengan kebiasaan adat istiadat setempat, serta
banyak harapan lainnya, bukanlah pekerjaan mudah dan singkat.
Kalau diiinginkan bahwa anak-anak Mbojo-Dompu kelak bukan lagi
generasi pemberang yang cepat mengumbar nafsu amarah dan nafsu
perang, maka mulai sekarang kita harus memperbaiki orang-orang
tuanya saat ini. siapakah orang-orang tuanya dimaksud?
Mereka adalah balita-balita Mbojo Dompu saat ini, atau yang kini
masih duduk di bangku SD. Sebab dalam dua puluhan tahun ke depan,
para balita dan anak-anak SD di Mbojo Dompu saat ini akan menjadi
orang-orang tua yang melahirkan anak-anak baru.Jika perilaku, tutur
kata, serta mental mereka saat ini dapat kita gembleng dan bina
sesuai kepatutan Agama, Adat, Istiadat dan budaya, insya Allah
dalam tiga atau empat tahun ke depan akan kita dapatkan generasi
baru yang tidak asal teriak, tidak asal hujat dan tidak asal
mengaku diri reformis.Ini menjadi keprihatinan kita bersama bahwa
laju pertumbuhan teknologi di bidang informasi, infiltrasi budaya
asing sehingga berubahnya nilai-nilai keseharian, membuat kita
gamang dan berfikir bagaimanakah anak-anak dan generasi bangsa ini
kelak? apakah kita biarkan dan cuek terhadap generasi kita kelak?
kalau tidak lalu bagaimana cara kita?
Ngoa rei tei ana kei nggahi ro eli manari ro mpida (Menasehati
anak dengan cara bijak dan santun terutama dengan contoh
nyata)-picture-
-picture-
Caha ka tuu sambea ro ibadah, di ma sandaka weki ndai karawi ma
da bae ro ma wati tupo ro ambi (Sholat dan ibadah yang rajin,
menjauhkan kita dari perbuatan buruk)
-picture-
Memang banyak hal yang dapat kita lakukan. mulai dari yang
sederhana hingga yang sulit sekalipun.
Kita tentu harus realistis mengambil pertimbangan, cara apakah
yang sederhana, yang murah biayanya, hemat waktu pelaksanaannya dan
serta efisien sasaran?
Diantara banyak cara yang mungkin adalah penggunaan buku sebagai
media penyampai yang sederhana dan sabar.buku tidak akan pernah
bosan dikerjain oleh pembaca. buku akan dengan sabar menyediakan,
dirinya untuk disimak, dibaca dan dibaca berulang-ulang.
Dengan demikian, maka pesan dan nilai-nilai yang diperuntukkan
bagi pembaca khususnya bagi anak-anak kita akan mudah diterima,
dipikirkan dan diharapkan dapat mempengaruhi mental dan kelakuan
anak-anak kita sesuai dengan agama, adat istiadat yang berlaku
serta budaya yang sudah menjadi milik masyarakat.Saat ini semakin
disadari, bahkan perilaku para orang tua maupun sesepuh kita
sebelumnya, turut dipengaruhi oleh adanya pelajaran Budi Pekerti
saat di SD.
Dampak dari pelajaran ini, dapat kita rasakan sekarang, bahwa
para orang tua kita, para pendahulu memiliki adab kesopanan dan
pekerti yang manusiawi.
Kita dapat membandingkan dengan keadaan masa kini. kesopanan
ukuran anak-anak kita sekarang, sudah jauh dari faham kesopanan
para orang tua kita.Kalau dulu, para orang tua kita diajarkan agar
jangan semena-mena dan gampang mencari maki orang lain, tidak
demikan halnya dengan situasi di jaman sekarang.
Kenapa ini dapat terjadi, tentu diakibatkan oleh banyak factor.
tetapi apakah kita tega membiarkan dan meneruskan keadaan ini
berkembang tanpa arah?
Kewajiban kita para orang tua dan pihak-pihak yang memiliki
kepedulian, adalah jangan sampai generasi kita kehilangan jati
diri/karate sebagai bangsa timur, yang mengedepankan kesopanan,
menghargai orang tua, dan tahu tata cara berkehidupan.
Disisi lain, kita juga tidak menutup mata terhadap fakta, bahwa
tidak sedikit para orang tua yang bersifat kekanak-kanakan.
Mereka tidak ingin disalahkan, mereka tetap ingin dihargai
secara penuh, dan para orang tua ini selalu merasa benar
dibandingkan dengan anak-anak yang istilahnya baru kemarin dan
masih bau kencurMenjadi tugas kita bersama agar keadaaan ini dapat
kita selaraskan. yakni para generasi muda menghargai dan
menghormati para orang tua, sebaliknya para orang tua bersifat
mengayomi dan tetap mengarahkan anak-anak muda mampu menjadi
manusia
Kerja sama, gotong royong dan saling membantu adalah misi suci
di dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan. dengan demikian,
mestinya kita tidak akan lagi berkelakuan hewan dan bersifat
seperti setan
Tetapi tetap saja selalu ada pertanyaan, kenapa kita masih saja
dihadapkan pada situasi dimana muncul perlawanan dan pemberontakan
kaum muda terhadap kaum tua???Letak persoalannya adalah bukan
mencari siapa yang paling bersalah. yang diperlukan adalah
membangun kesadaran bersama, bahwa merasa paling benar dan merasa
paling baik harus kita letakkan pada porsinya.
Kita perlu bersama-sama belajar mengisi kehidupan berbangsa
dengan menyatukan visi, bahwa tidak mungkin bangsa ini dibangun
oleh segelintir kecil kelompok dan orang.
Mustahil kita bisa tumbuh, berkembang dan menjadi masyarakat
madani, jika persoalan-persoalan kecil justru dibesar-besarkan.
Maka melalui buku sederhana berjudul Taho Ade, Taho Asa dan Taho
Rawi ini, kita semua boleh jadi sama berharap, bahwa anak-anak kita
dan siapapun kita, tergelitik hatinya bahwa kita sebenarnya, masih
memiliki nilai-nilai filosofi kehidupan, yang akan mengendalikan
kita di dalam berbuat, berbicara dan bersikap.
Suatu kebetulan saja judul ini diambil dari khasanah budaya
masyarakat Mbojo Dompu. mestinya apa yang diuraikan di dalam buku
ini hampir dimiliki juga oleh masyarakat lainnya di Indonesia.
Berbeda namun memiliki kesamaan, serupa namun ada perbedaannya.
Oleh sebab itu, kepada pembaca yang menyimak dan membaca buku
ini dengan baik, mohon agar ada masukan dan kritikan yang membuat
buku ini lebih baik di masa depan.
Pekerjaan membuat dan menyusun buku, memang tidak sederhana dan
tidak murah. oleh sebab itu, sangat diharapkan dukungan para
pembaca agar isi buku ini dapat dikembangkan dan dijabarkan
sehingga lebih mantap diadopsi oleh anak-anak kita.
Buku ini disusun, sebagai langkah konkrit dan sederhana di dalam
membangkitkan dan meningkatkan kesadran, bahwa kita manusia adalah
makhluk paling sempurna ciptaan Allah di dibandingkan makhluk
lainnya. kesempurnaan ini konsekensinya adalah kita harus mampu
bersikap dan berfikir lebih mulia dari hewan dan makhluk tuhan
lainnya.
Jika hal-hal di dalam buku ini dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari oleh kita dan nak-nak kita, masih mungkinkah
kita salaing berseteru dan berlaga demi sebuah kesombongan yang
tersembunyi dan sahwat amarah kita yang berlebihan? dan masihkah
kita bangga dan patut menyebut diri sebagai orang beragama
khususnya agama islam sementara di saat yang bersamaan kita
dustakan nilai-nilai gama dan keislaman yang kita selalu
agung-agungkan?
-picture-
wati wara one na sambae ro ibada ndai manusia, nggara mbuipu si
ta kalampa rawi sa au pahu di iha kai ba dou ma kalai ro kasusa
mori dou ma kalai (sia-sialah amal ibadah kita jika perilaku kita
masih menyusahkan dan merugikan orang lain)
-picture-
-picture-
Ncao ro mpangga si ndai manusia, na kadihi kai ade ba seta ro
ibilis. (syaitan dan iblis akan berbahagia jika kita semua sesame
manusia saling berkelahi. sebab kawan mereka untuk sama-sama ke
neraka akan semakin banyak).
II.TAHO ADETaho ade, secara leksikal adalah = baik, indah,
sempurna. sedangkan Ade = Hati, Perasaan, Niat, Pikiran, Nurani,.
jadi Taho Ade = Baik Hati/Berbudi Luhur.Dua kata yang digabungkan
ini akhirnya membentuk pemahaman yang sangat dalam dan luas, serta
dapat dijabarkan menjadi uraian yang demikian lengkap.
Adapun perluasan maknanya dapat menjadi:
Taho Ade = Berniat Baik
Taho Ade = Ikhlas
Taho Ade = Berpikir PositifTaho Ade = Berhati Sabar
Taho Ade = Berperasaan Halus
Taho Ade = Berpekerti Sopan
Taho Ade = beradab dan Santun
Taho Ade = Tidak Berburuk Sangka
Taho Ade = Tidak Berhati Culas
Taho Ade = Tidak Berhati Dengki
Taho Ade = Tidak Bersifat Iri Hati
Taho Ade = Tidak Bersifat Khianat
1. Taho Ade = Berniat BaikSeseorang yang Taho Ade dalam konteks
berniat baik, adalah seseorang yang selalu mendasarkan niatnya pada
tuntunan agama yang diyakininya.
Masyarakat Mbojo Dompu adalah masyarakat yang berjiwa agamis.
Sembilan puluh Sembilan persen masyarakat Mbojo-Dompu memeluk agama
islam.
Islam memberikan pengaruh yang demikian nyata di dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Mbojo-Dompu. tak ada kegiatan apapun yang
tidak dirujuk kepada nilai-nilai islam.
Masyarakat Mbojo-Dompu menerapkan prinsip Adat bersendikan
syariat, syariat bersendikan kepada Kitabulloh dan sunnah Rasul.
prinsip ini sama dan sebangun dengan filosofi masyarakat Sumatera
Barat maupun Masyarakat Sulawesi Selatan.
Itu sebabnya Taho Ade yang berarti berniat baik, mengajarkan dan
mengarahkan masyarakat Mbojo-Dompu untuk melakukan sesuatu dan
mengerjakan sesuatu, harus dengan dasar Nawaitu yang Taho Ade.
Artinya, harus dilandasi oleh niat baik untuk kemaslahatan diri,
kebaikan keluarga, lingkungan dan kemakmuran masyarakat banyak.
Jika seseorang meletakkan dasar niatnya tidak atas Taho Ade,
terjadilah kemungkinan konflik dan kericuhan-kericuhan.
Hal ini bisa dimaklumi, karena tujuan pekerjaan dan kegiatannya
memang tidak dilandasi oleh niat yang baik. tetapi justru oleh niat
yang didasari oleh kepentingan sesaat, riya, politis, dan
kepentingan diri.
2. Taho Ade = IkhlasKeikhlasan di dalam mengerjakan sesuatu
kegiatan tidak mungkin dilihat dan diketahui oleh orang lain. oleh
sebab itu, Taho Ade yang bermakna ikhlas, merupakan ajaran/nasehat
yang akn mengarahkan masyarakat Mbojo-Dompu untuk beramal, berbuat
atau berkarya atas dasar keikhlasan.
Ikhlas sangat dianjurkan di dalam ajaran agama islam. pekerjaan
yang tidak didasari oleh keikhlasan adalah pekerjaan yang sia-sia.
karena ganjarannya hanya mengharap pujian, bukan mengharapkan
berkah dari Allah SWT.
Oleh sebab itu, Taho Ade yang bermakna Ikhlas, sangat dianjurkan
dan ditekankan oleh para Dou Matua, sehingga siapapun yang
melakukan pekerjaan dengan dasar Taho Ade = ikhlas, akan mendapat
ganjaran yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kaya.
3. Taho Ade = Berpikiran Positif
Para nenek moyang masyarakat Mbojo-Dompu ternyata sudah
meletakkan dasar-dasar manajemen dan kepemimpinan yang modern.
Di dalam menghadapi kehidupan sehari-hari masyarakat Mbojo-Dompu
dianjurkan agar Taho Ade = Berfikiran positif. ini sekaligus sebuah
filosofi kelas tinggi bahwa berpikiran positif di dalam kehidupan
sehari-hari, akan membuat seseorang tidak kehilangan energi secara
sia-sia. Bayangkanlah jika di dalam kehidupan sehari-hari, pikiran
dan perasaan kita dihabiskan hanya untuk memikirkan hal-hal yang
negatif.Jika kita tidak Taho Ade = berpikiran positif, maka
seseorang yang berbisik-bisik di depan kita, dapat kita curigai
sedang ngomongin kita.
Orang yang sedang tersenyum, kita anggap sedang melecehkan kita.
jadi menderitalah batin kita. tak ada lagi kenyamanan bathin. semua
sikap gerak gerik dan tutur kata orang lain, seolah-olah diarahkan
kepada kita.
Tetapi dengan konsep Taho Ade = berpikiran positif, kita akan
terhindar dari kecurigaan yang berlebihan, yang merontokkan energy
kita.
Dunia akan jadi indah, karena tak ada musuh yang kita liat
disekitar kita. justru musuh terbesar adalah diri dan nafsu serta
pikiran-pikiran buruk kita.
4. Taho Ade = Sabar
Taho Ade yang bermkna sabar, sesungguhnya bermuasal dari ajaran
islam. di dalam ajaran islam dianjurkan agar menjadikan sholat dan
sabar sebagai penolong.Sholat dan sabar sebagai penolong telah
diketahui oleh hampir semua orang yang menganut islam. Allah SWT
sendiri sudah memperingatkan bahwa dua hal yakni Sholat dan sabar
itu sanagat berat dilaksanakan kecuali bagi orang-orang yang teguh
hatinya.Oleh sebab itu Taho Ade yang bermakna sabar, harus
diterjemahkan di dalam konteks ajaran islam.
Sabar bukan berarti kita terima semua hal dan mengatakan Saya
Sabar. keadaan dan pemahaman seperti ini justru harus dihindari,
karena akan merugikan kita sendiri.
Memahami makna Taho Ade = Sabar disisni adalah bersabar menerima
ketentuan ilahi, setelah kita sebagai hamba dan makhluknya telah
berusaha.
Katakanlah kita telah mengerjakan semua amal ibadah dan
kesholehan yang diajarkan agama. kita sudah melakukan doa yang
paling khusuk sekalipun. bahkan kita sudah habis-habisan melakukan
pekerjaan dengan perencanaan yang demikian teliti.
Tetapi ternyata takdir dan ketentuan Nya ber;laku. akhirnya kita
menerima musibah, cobaan, kesakitan, kemiskinan, kelaparan, dan
lain-lain kesedihan di dalam berkehidupan.
disinilah makna sabar = Taho Ade itu diterapkan.
Artinya jangan kita mengumpat orang lain, jangan kita salahkan
pihak lain, hjangan kita cari kambing hitamnnya.
Dalam kondisi demikian kita harus bersikap sabar dan memaklumi
bahwa ada rencana dari Allah SWT yang tidak pernah kita ketahui
nantinya.
Sabar dalam konteks Taho Ade juga bisa berwujud untuk memaafkan
kesalahan orang lain pada kita.
Katakanlah kita difitnah, kita di dizolimi, kita dicurangi dan
kita dirugikan secara nyata oleh orang lain.Tindakan dan sikap yang
diajarkan oleh filosofi Taho Ade disini, adalah kita menyerahkan
kedengkian orang kepada kita dengan tawakal kepada Allah SWT. Tuhan
yang maha adil tidak pernah tidur untuk mengawasi perilaku hamba
dan makhluknya.
Bahkan gugurnya sehelai daun pun tidak terlepas dari pengawasan
Allah Rabbul Izzati.
Jadi dengan konsep kesabaran TahoAde, kita diajarkan untuk
(sesuai dengan ajaran islam) memaafkan orang lain yang nyata-nyata
telah merugikan diri kita.
Dari konteks tersebut, maka menjadi indahlah dunia kehidupan
ini. orang tidak gampang marah. sebaliknya bagi orang-orang yang
berhati hasad dan dengki, akan tiba suatu saat dia menyadari
kekeliruannya.
Hasad dan dengki yang diselamatkan kepada kita akan menjadi
senjata makan tua bagi dirinya.
Bukankah tuhan memiliki sifat Maha Adil? kenpa kita tidak
percaya pada keadilan Tuhan
Jangan sampai salah memahami dan menerapkan kata Taho Ade =
sabar, dalam bentuk kita biarkan orang lain menginjak-injak harga
diri dan terutama harga diri agama dan keluarga.
Jika ada seseorang yang mengatakan Saya Sabar, meskpun kepala
dan mukanya di injak, maka sabar jenis ini lebih tepat dikatakan
sebagai pengecut.
Agar tidak sampai dicap pengecut, maka seseorang harus
menyelaraskan antara kata dan tindakannya, sehingga dia tidak
pernah diludahi dan diinjak-injak oleh orang lain.
5. Taho Ade = halus perasaan / Berperasaan halusTaho Ade dalam
konteks halus perasaan atau berperasaan halus, maksudnya kita mampu
memahami keadaan orang lain, sehingga kita memiliki kepekaan dan
perasaaan utuk berperilaku sopan.
Sebagai contoh, jika suatu saat kita bertamu ke rumah seseorang,
sementara saat itu kita melihat suasana di rumah dimaksud sedang
ada masalah, maka sebaiknya kita tidak berlama-lama.
Memang ada konsep di dalam kehidupan bahwa tanu adalah raja yang
harus dihormati. tamu merupakan orang terhormat yang dapat saja
membawakan tuan rumah rezeki atau hal-hal yang bernilai
positif.
Tetapi tidak jarang, kita menemukan tamu yang lupa diri, tidak
tahu diri, sehingga merepotkan tuan rumah.
Oleh sebab itu, ketika posisi kita sedang sebagai tamu, mka kita
harus Taho Ade, untuk segera pamit pulang, manakala si tuan rumah
sedang ada masalah, seerti : percekcokan, pertengkaran, musibah
sakit, atau hal-hal lain yang mungkin oleh tuan rumah tidak
dikehendaki diketahui oleh sang tamu.
Sebaliknya pada ketika posisi kita sedang sebagai tuan rumah,
maka Taho Ade yang bermakna berperasaan halus di sini adalah
mencoba dan berusaha sedapat mungkin agar kita tidak menunjukkan
roman wajah yang memungkinkan sang tamu tersinggung atau
terluka.
Dalam kondisi berbeda di atas, maka Taho Ade yang berarti
berperasaaan halus, harus mampu kita implementasikan secara
wajar.
Lihat contoh berikut, ketika kita kedatangan tamu, maka
teriakan-teriakan keras, atau bunyi-bunyian piring di dapur,
seyogyanya tidak terjadi. dalam kondisi demikian, mungkin bermakna
macam-macam bagi tamu. padahal kiya sendiri belum tahu persis untuk
maksud apa sang tamu bertandang ke rumah kita.Dengan menghindari
hal-hal sebagaimana contoh sederhana di atas, maka Taho Ade yang
merupakan makna dari berperasaan halus, akan mampu menhindarkan
kita dari konflik-konflik sederhan yang muncul tanpa ada unsur
kesengajaan.Contoh lain dari Taho Ade sebagai wujud dari
berperasaan halus adalah, ketika ada kaum kerabat, keluarga, handai
tolan atau family dating ke rumah kita, maka sangat bijak kita
mengajaknya makan (seandainya waktu makan hampir tiba) dengan
kalimat : Alae..ncihi ncao poda ake ni. Mai ta tando sama wau (mai
tangaha sama wau). dibandingkan dengan kalimat : Wau ra ngaha ro?
atauWati ngaha wau ro?.
Pada yang pertama, sang tamu secara terus terang diajak untuk
makan. tetapi pada ajakan jenis kedua, sang tamu seolah-olah
diingatkan bahwa ajakan makan yang ditawarkan bersifat
basa-basi.Sebab pada yang kedua, kalimat yang berarti Apakah anda
sudah makan? atauApa ndak sebaiknya kita makan bersama?.Dari sisi
psikologi, ajakan kedua ini sama dengan member tahu tamu untuk
menjawab :yach.terima kasih, sebaiknya saya tidak makan saat ini.
silahkan anda saja yang makan.
6. Taho Ade = Berpekerti sopan
Dalam konteks ini, pekerti seseorang yang di dalam
kesehariaannya memang sopan, tidak lain adalah wujud dari Taho
Adenya yang demikian mendalam, sehingga yang bersangkutan sangat
berhati-hati dan mencoba untuk menghindarkan kekasaran-kasaran
tabiat yang berdampak kepada harmonis tidaknya sebuah hubungan.
7. Taho Ade = Beradab dan Santun
Adalah sebuah ungkapan yang mengingatkan seseorang untukberadab
dan santun (Taho Ade) kepada sesame manusia.Konsep agama selalu
menjelaskan bahwa harkat dan martabat manusia sesungguhnya
sederajat. yang membedakan seseorang dengan orang lain, lebih
banyak diakibatkan oleh adanya atribut-atribut social, dalam bentuk
perbedaan level pendidikan, perbedaan harta kekayaan yang
dimiliki,serta perbedaan status social karena factor keturunan.
Agama Islam pun jelas-jelas mengungkapkan di dalam Al-Quran,
bahwa seseorang di lebihkan dari orang lain karena ilmi pengetahuan
yang dimilikinya.
ini tidak berarti bahwa manusia yang satu lebih pantas untuk
dihina dan disepelekan dibandingkan dengan orang lain.
Bagaimanapun, antara manusia yang satu dengan manusia yang lain,
sebagai sesema makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dari zat yang
sama, tindakan-tindakan dan oerlakuan yang bertujuan menghina orang
lain, harus dijauhi.
Dalam konteks Taho Ade = Beradab dan santun , maka kita manusia,
mestilah mampu bersikap adil di dalam menghadapi seseorang,
sertamampu secara adil menempatkan posisi sesorang di dalam
memberikan penghargaan kepadanya.
Penghargaan terhadap seseorang guru, tentu berbeda dengan
penghargaan kepada seorang tentara. demikian juga penghargaan dan
nilai seseorang petani tentu ada selisihnya dibandingkan dengan
seoran penjambret. tetapi satu hal yang jelas, bahwa dalam
koridornya sesame makhluk tuhan, tidak pernah dianjurkan oleh etika
untuk menganggap seorang manusia lebih hina dari manusia
lainnya.
8. Taho Ade = Tidak berburuk sangkaPerbedaan antara Taho Ade =
Berpikiran positif, dengan Taho Ade = tidak berburuk sangka,
terletak pada konteks masalah yang dihadapi seseorang.
Pada konteks umum, manusia dianjurkan agar selalu berfikiran
positif, demi menghindari kesia-siaan energy dan waktu akibat
berpikiran macam-macam yang negative. pada konteks ini,Taho Ade
yang bermakna Berfikiran positif, lebih banyak berkaitan dengan
usaha kita mengendalikan diri dan emosi yang ada di dalam pikiran
akibat hal-hal internal.
Tetapi di dalam konteks yang khusus, Taho Ade yang artinya kita
tidak boleh berburuk sangka, lebih menekankan kita pada situasi
untuk menjauhi buruk sangka terhadap orang lain.
Sebagai contoh untuk hal yang pertama, kita dianjurkan untuk
senantiasa berfikiran positif di dalam memahami
keterbatasan-keterbatasan diri kita : miskin, tidak sebagai pejabat
dan sebagainya. dengan meletakkan cara berfikiran positif, maka
kita tidak akan pernah mengeluh bahwa kita miskin atau bukan orang
penting.
Artinya, kalau kita justru kaya, mungkinkekayaan itu justru akan
menjerumuskan kita kedalam hal-hal yang merugikan kita, seperti
congkak, sombong dan arogan.
Dengan cara berpikiran positif, kita mengedepankan hikmah bahwa
kemiskina dan ketiadaan jabatan penting merupakan bukti cintanya
Tuhan pada kita, sehingga kita senantiasa ingat nama Nya.
Meskipun demikian, tidak serta merta hal ini membuat langkah
kita surut untuk menjadi orang berkecukupan dan memiliki posisi
penting. kita harus tetap berikhtiar, kita harus tetap berdoa agar
kita kalu mungkin mendapat kekayaan, punya posisi tapi dengan sikap
Taho Ade yang tetap prima.9. Taho Ade = Tidak berhati culas
Disini semakin jelas betapa setelah semua Taho Ade lainnya mampu
kita miliki, akan kurang lengkap jika kita tidak menambahnya dengan
Taho Ade yang berarti tidak berhati culas.
Dalam keadaan-keadaan tertentu, terkadang sulit dihindari adanya
semacam perasaan culas (=tidak jujur) terhadap teman atau
kerabat.
Dengan mudahnya dan tanpa sadar kita mengharapkan seseorang itu
jatuh dirudung malang, akibat adanya rasa dengki, iri hati, dan
khianat di hati kita.Perhatian contoh berikut. suatu hari seseorang
bertemu dengan sahabat lama. keduanya sangat akrab. sebagai seorang
sahabat, si A cerita kepada si B bahwa ia baru saja dipindahkan
posisinya dari yang basah ke tempat yang kering.
Oleh si B, diresponnya keluhan kawan ini dengan menjawab
Sabar.sabar.itu semua ada hikmahnya. siapa tahu di tempat yang baru
ini, kamu akan lebih cocok dan lebih makmur.
Padahal yang terjadi di dalam hatinya, si B justru
bersorak-sorak dan mengatakan mampus kamu, selama ini kamu tidak
pernah mau menemani saya. giliran susah baru mencari saya. kapok
lu!!!.
Contoh di atas adalah perilaku culas oleh seorang sahabat kepada
sahabatnya yang lain.
dengan adanya konsep Taho Ade, mestinya si B tidak demikian,
meskipun ungkapan tersebut hanya di dalam hati.
10. Taho Ade = Tidak berhati dengki
Taho Ade yang berarti tidak berhati dengki sebenarnya hampir
sama dengan Taho Ade yang berarti tidak berhati culas, tidak iri
hati, serta tidak berkhianat.
Pada konteks tidak berhati dengki seseorang dilarang untuk
gusar, marah atau iri terhadap keberhasilan orang lain.
Promosi jabatan, kekayaan seseorang, mestinya harus disyukuri
sebagai sebuah keberhasilan kita juga.
Bukankah kawan yang berhasil di dalam sebuah posisi dan materi,
akan bermanfaat bagi orang lain, jika kita sebagai sahabatnya mampu
memberikan masukan-masukan positif untuk memaksimalkan manfaat dari
posisi dan kekayaannya?
tentu akan bermafaat bagi orang lain jika kita mengingatkannya
agar harta dan kekuasaan yang dimilikinya lebih merupakan amanat
sang Maha Kaya, sehinga kawan ini akan memiliki sikap dan perangi
untuk ikhlas beramal, serta ringan tangan membantu orang lain.
Apa akibatnya jika kita justru berhati dengki padanya?
mungkin yang pertama adalah kita akan mudah melakukan
usaha-usaha yang bersifat destruktif, sehingga tiba saatnya kawan
jatuh melarat atau kehilangan kekuasaan.
Kalau kita sadar bahwa harta dan kekuasaan itu hanyalah amanat,
maka kita pun akan legowo (lega) dan senang terhadapa keberhasilan
kawan lain.
Oleh sebab itu Taho Ade = tidak berhati dengki, harus kita
miliki, kita jaga dan kita jadikan panduan hidup. yang dengan
demikian akan membuat kita merasa nikmat menjalani kehidupan
ini.
Tidak akan pernah kita sakit hatoi manakala orang lain berhasil
dan lebih maju dari kita. justru hal seperti ini akan memacu kita
untuk lebih gesit dan giat berusaha agar dapat mengukti jejak-jejak
kawan dan orang-orang yang berhasil.
11. Taho Ade = tidak bersifat iri hati dan khianatMerupakan
kumpulan dari sifat-sifat Taho Ade yang diuraikan sebelumnya.
sungguh tidak mungkin kita terhindar dari kedua kondisi batin
-picture-
Taho si nuntu ro nggahi labo mafaka, wati wara ncao ro mpangga
di ma mai ( musyawarah dan mufakat yang baik, menjauhkan kita dari
permusuhan kita dari permusuhan dan perkelahian)
-picture-
Ipi lalo si kadihi ade, mpaa lone, labo daju ro kanajo di rawi,
di moda kai maina susa ro darer (hidup terlalu santai dan
menyianyiakan waktu akan menyusahkan kita dan membuat kita jatuh
melarat).-picture-
Ini, jika kita tidak memiliki sifat-sifat untuk senantiasa
berniat baik, ikhlas, berpikiran positif, sabar dan sampai dengan
tidak berhati culas.
di dalam kehidupan sehari-hari memang sulit untuk mengukur
perasaan orang lain apakah dia iri hati atau dia berkhianat kepada
kita.
yang mampu kita lakukan adalah mencoba dan berusaha agar kita
tidak mempunyai pikiran dan perasaan seperti demikian.
jika sudah kita mampu menghindarinya, maka terwujudlah
kepribadian kita di atas dasar MAJA LABO DAHU serta NGGAHI RAWI
PAHU.
III. TAHO ASATaho Asa merupakan istilah sederhana yang memiliki
jangkauan makna sangat luas.
Taho yang berarti baik, jika dikombinasikan dengan kata Asa yang
berarti mulut, akan memberika pengertian dan ajaran agar kita
hati-hati menggunakan lisan kita, dipikir masak-masak sebelum
mengeluarkan kata-kata serta di pertimbangkan apa dampak baik dan
buruk ketika sebuah kata dan kalimat kita sampaikan.
Orang-orang pandai mengatakan, bahwa kata atau kalimat itu
adalah pedangmu. jika tak pandai-pandai kau menggunakannya, maka
lidahmu atau mulutmu justru akan mencelakakanmu.
Taho Asa dalam kosa kata bahasa Mbojo-Dompu, lebih menekankan
kepada penggunaan bahasa, kata dan kalimat, yang sopan, benar,
tidak menyakitkan orang lain, serta dapat diterima banyak
orang.
Ambil contoh kita mengetahui dan memiliki bukti adanya sebuah
tidndak kejhatan dan pelanggaran moral oleh seseorang.
Jika kita memegang prinsip Taho Asa, maka pengetahuan kita
terhadap masalah tadi, tidak akan pernah kita umbar secara vulgar
kesana kemari.
Seorang Taho Asa, akan dengan bijaksana, arif dan penuh
perhitungan untuk melakukan pengumuman kepada orang lain terhadap
hal-hal yang diketahuinya.
Agama islam memang mengajarkan agar janganlah engkau membuka aib
saudaramu sendiri.
gunakanlah cara yang bijaksana untuk mengingatkan dan menasehati
saudaramu (atau orang lain), agar tidak lagi melakukan hal-hal yang
tidak baik.
Pengungkapan kesalahan orang dengan cara yang berlebihan, justru
akan menjatuhkan orang tersebut dari jalan kebenaran.
Adalah hal yang aneh dan unik, bahwa manusia, jika diserang dan
disudutkan, pasti akan melakukan perlawanan secara kodrati.
Hal ini didasari oleh naluri manusia untuk hidup memperthankan
diri. naluri ini merupakan karunia dari Allah SWT. tanpa adanya
naluri ini, tentu sudah lama manusia akan lenyap dari muka
bmi.Tetapi tidak berarti kemungkaran dan kebatilan di depan mata
harus kita biarkan dan tidak berupaya untuk mengatasnya.
Dengan prinsip Taho Asa, diajarkanlah kita Dou Mbojo-Dompu,
untuk secara kekeluargaan dan secara hati ke hati menyelesaikan
masalah. diskusi dan mufakat merupakan metode ampuh untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi ditengah-tengah
masyarakat.
Bayangkanlah apa jadiya jika orang yang nyata-nyata bersalah
dipermalukan di depan umum, maka yang akan marah, bereaksi dan
tersinggung justru oleh pihak-pihak lain. baik karena hubungan
kekerabatan/kekeluargaan, maupun oleh hubungan pertemanan dan
ikatan psikologis lainnya.
Tentu akan beda dengan ketika seseorang diajak secara hati ke
hati untuk menjauhi masalah-masalah yang tidak baik, merugikan
orang lain dan masyarakat umum, serta mengganggu ketertiban dan
keamanan masyarakat.
Pada mulanya harus dilakukan secara sabar dan beberapa kali.
kalau sdah tidak mempan, maka koridor hukum dapat perupakan jalan
terbaik untuk menyelesaikannya.
Taho Asa, dapat juga bermakna menghindarkan diri dari
ucapan-ucapan tidak baik, sia-sia dan bernuansa sara.
Jika kita menyadari hakekat dari Taho Asa, maka
kejadian-kejadian fitnah, penghinaan dan perkataan-perkataan yang
menjurus kepada hal-hal negative akan jauh dari diri kita.
Demikian juga dengan perselisihan, tawuran dan perkelahian antar
warga tentu dapat dihindari, jika kita semua mampu mewujudkan
folosofi Taho Asa ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kendati demikian yang menjadi pertanyaan besar kita adalah,
koridornya dan aturan mana yang dapat dijadikan rujukan di dalam
mengamalkan konsep Taho Asa ini?
Yang pertama dan pasti adalah koridor agama (islam). sebagai
agama yang dianut oleh Sembilan puluh Sembilan persen masyarakat
Mbojo-Dompu, aturan dan tata krama berbicara sudah jelas.
Bahwa kita dilarang intuk memfinat, dilarang untuk mengatakan
hal-hal yang tidak baik, dilarang untuk mengucapkan kata-kata
kotor.Kalau ditarik kedalam kerangka agama secara utuh, maka Taho
Asa ini berwujud sebagai: dilarang untuk bergunjing, Ghibah,
Membicarakan Aib sesame saudara serta Menyebarkan fitnah.
Kita mungkin lupa bahwa Dou Mbojo-Dompu adalah masyarakat agamis
yang memiliki adata, adat yang bersendikan syara, serta syara yang
bersendikan Kitabulloh dan Sunnah Rasul.
Tetapi kenapa kita masih menyepelekan hal tersebut?
Diakhir-akhir ini, pengingkaran terhadap sendi-sendi agama di
dalam berprilaku dan bertutur kata, banyak disebabkan oleh
kurangnya kesadaran menjalankan tuntutan ibadah dan muammalah,
sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Quran dan Al-Hadist.
Kita juga sering beranggapan keliru bahwa umur kita masih
panjang, bahwa kita masih punya waktu untuk bertaubat serta kurang
yakin terhadap kebenaran agama itu sendiri.
Jika benar kita yakin terhadap apa yang disampaikan oleh
Rasulullah tentang dosa dan pahala, surga dan neraka, serta qadar
baik dan buruk, tentu tak ada kehidupan rusuh dan tawuran macam
sekarang ini.
Apakah ini karena situasi bangsa dan nasional yang kini sedang
berubah dan mengalami transisi secara dramatis?
Mungkin iya tapi tidak sebagai satu-satunya alasan pembenaran.
bahwa reformasi yang bergulir dijadikan sebuah alasan pembenaran
untuk menjadi Taho Asa, maka ini adalah kekeliruan dan kebodohan
yang dilakukan tanpa sadar akan akibat-akibatnya.Merasa paling
benar dan merasa paling reformis, telah mengaburkan hati nurani
kita dan membelakangi perintah ajaran agama kita yang mulia, bahwa
saling nasehat menasehati degan cara yang bijak dan sabar, lebih
diutamakan dibandingkan dengan cara-cara yang menyakitkan sebagian
orang lain.
Jika dijabarkan secara urut, maka Taho Asa dapat dikemukakan
sebagai perilaku positif berupa :
Tidak berkata semena-mena yang mungkin menyakitkan orang
lain.
Tidak menebar berita bohong alias fitnah.
Tidak mengumpat dan menghujat orang dengan maksud untuk
mempermalukan orang.
Tidak mengucapkan kata-kata kotor dan keji yang dilarang oleh
agama.
Tidak menjadi penyambung informasi (Loa Asa) dari satu pihak ke
pihak lain, yang mengakibatkan terjadinya perselisihan dan
pertengkaran diantara dua atau beberap pihak.
Tidak mempergunjingkan kelemahan saudara sendiri seperti cacat
fisik, cacat mental, kelemahan-kelemahan pribadi serta
kekurangan-kekurangan orang lain.
Tidak mengeluarkan kata-kata yang bersifat ejekan (melecehkan)
orang atau pihak lain dengan motif untuk membalas dendam,
menyakiti, atau menark keuntungan pribadi dari akibat yang
ditimbulkannya.
Mengatur dan memikirkan secara arif bijaksana kata-kata dan
kalimat apa yang mudah diterima orang, difahami banyak orang, serta
tidak menimbulkan permusuhan dan kebencian.
Tidak sembarangan berkata asal bunyi, apalagi, menyimpulkan
terlalu cepat hal-hal yang tidak diketahui secara pasti maupun
tidak memiliki fakta-fakta yang dijadikan pegangan.
Bersuara lemah lembut pada saat yang tepat dan kondisi yang
tepat, misalnya di dalam sebuah majelis, di dalam sebuah mufakat
keluarga, serta di dalam sebuah forum pertemuan-pertemuan social
kemasyarakatan.
-picture-
Eee manusia ma dese ro ntasa.ba bau ja ku di ncao ro hade kai
angi?sabua wati kawara menamu Ruma Allah TaAla ro? (Wahai manusia
yang berderajat mulia dari makhluk lainnya, kenapa kalian
bertengkar dan saling berbunuh-bunuhan? tidakkah engkau ingat bahwa
Allah SWT sangat murka terhadap perilaku demikian?
-picture-
Ohruma ma ncewi Ngau ro mancewi Badekasi kaipu ade di adamu
akeaina kandadi mu mada doho ake bune si ntika rawi ro ruku polisi
india ma wara di film (Ya Allah.tolonglah kami para polisi
Indonesia, agar tidak berprilaku seperti Polisi India yang ada di
Film-Film).
-picture-
IV. TAHO RAWI
Taho rawi merupakan resultant dari sikap dan sifat Taho Ade dan
Taho Asa.Mencari dan menjabarkan makna kata Taho Rawi merupakan
pekerjaan sederhana namun sangat luas.
Sederhana karena darei perpaduan kata Taho Rawi dapat langsung
diterkjemahkan menjadi Berprilaku baik.
Tetapi di dalam kehidupan sehari-hari, kata Taho Rawi ini
umumnya dipadankan dengan kata lain yakni Taho Ruku.
Dengan demikian, gabungan kata Taho Rawi dan Taho Ruku, menjadi
pendek yakni Taho Rawi ro Ruku.
Rawi bisa mengandung arti pekerjaan, kegiatan, dan usaha.
sedangkan Ruku lebih mengarah kepada tingkah laku dan tabiat yang
dapat dilihat.
Perhatikan kalimat berikut : Wungu au rawi mu Saleh?. bandingkan
denga kalimat ruku nggomi ake sama lao ruku Ana Sangaji!?.
Pada kalimat pertama artinya adalah hai Salaeh, kamu sedang
mengerjakan Apa?. sedangkan pada kalimat kedua artinya kurang lebih
: Ya ampun.tingkah lakumu ini bagaikan anak Raja saja!.
Tetapi kata Taho Rawi yang berdiri sendiri, merupakan istilah
yang dapat dipakai didalam menerjemahkan makna pekerjaan dan
perilaku seseorang secara total.
Di dalam kalimat Tiopu ana dou aka re.ede sana ja adeku eda. tio
ka taho dekapu, wancuku taho rawina.
ini mengandung arti kurang lebih Tuh Coba lihat anak itu. sangat
menyenangkan untuk dilihat. perhatikan baik-baik betapa kelakuannya
(atau pekerjaannya).
Taho Rawi harus menjadi pakaian masyarakat Mbojo-Dompu agar
konsep Maja Laa Dahu serta Nggahi Rawi Pahu dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.Taho Rawi, jika dijabarkan juga dapat
merupakan konsep untuk berprilaku sebagai berikut:
Tahu adat dan serta bersikap sopan santun di dalam kehidupan
sehari-hari, tidak merasa lebih hebat dari orang lain apalago dari
orang-orang yang lebih tua.
Mengucapkan kata permisi saat melewati kumpulan orang banyak
apalagi kumpulan orang-orang tua.
Menjunjung tinggi dan melaksanakan nasehat-nasehat dari orang
tua, tidak menganggap enteng orang lain, apalagi sampai
menghinanya, terutama terhadap orang yang lebih tua. menghindarkan
perasaan lebih mulia dari orang lain dengan dasar yang tidak jelas
atau dibuat-buat, menjauhi perbuatan-perbuatan yang meresahkan
masyarakat.
Menjauhi dan haram melakukan perselingkuhan dan perjinahan.
menjauhi diri dari perbuatan judi dan meminum-minuman keras.
menjauhi perilaku menipu dan merugikan orang lain.
Dan perilaku-perilaku baik lainnya yang dianjurkan dan diajarkan
oleh agama (islam).
MAMPUKAH KITA MENJADI ORANG YANG :
1. Sabar dan ikhlas
2. Tawadhu dan rendah hati
3. Mampu melawan hawa nafsu
4. Taat dan hormat pada kedua orang tua dan para orang tua
5. Pandai bersyukur
6. Melindungi dan mengasihi yang lemah
7. Menjalankan ajaran agama dan menjauhi larangannya?
Jika iya kita mampu, maka dunia ini akan aman, damai dan penuh
dengan kebajikan manusia.V. MENGHINDARI PERKELAHIAN DAN TAWURAN
ANTAR WARGAPekerjaan sulit dan melelahkan adalah bagaimana kita
berusaha dan menghentikan bibit-bibit permusuhan yang mengakibatkan
terjadinya tawuran antar warga.
Perselisihan, perkelahian dan akhirnya tawuran yang ada, bukan
terjadi secara tiba-tiba. kebanyakan sebab pemicunya adalah
masalah-masalah kecil, sederhana dan sepele.
Lalu kenapa demikian mudahnya masyarakat mengambil keputusan dan
tindakan untuk berperang dengan sesama? lupakah kita betapa
sia-sianya pekerjaan tersebut. selain sia-sia, tindakan-tindakan
seperti ini tentu dikecam dan dikutuk oleh Allah SWT. betapa tidak,
akibat dari perkelahian dan tawuran tersebut, tidak jarang membawa
korban meninggalnya orang-orang tidak berdosa, mengakibatkan celaka
dan terlukany orang-orang yang tidak tahu apa-apa.
Selain itu, perkelahian dan pertengkaran yang melibatkan
kelompok masyarakat (antar kampung). tidak mudah untuk dianggap
selesai sementara hati, persaaan dan pikiran dendam masih
terpelihara.Untuk itu, diperlukan kemauan bersama semua pihak tanpa
kecuali untuk peduli dan melakukan usaha-usaha yang konstruktif,
konsisten dan kontinyu. dengan demikian bibit-bibit sengketa dan
permusuhan dapat dihadang dan musnahkan sebelum berubah menjadi
sebuah perkelahian terbuka.
Menyelesaikan dan mengatasi persoalan seperti ini, bukanlah
tanggung jawab bupati semata. bukan pula kewajiban aparat keamanan
belaka. siapapun yang masih memiliki jiwa yang sholeh dan tawadhu,
tabiat dan perilaku yang arif dan bijaksana, serta peduli terhadap
kelangsungan generasi yang paling asah, wajib untuk mengambil
bagian di dalam mengatasi persoalan-persoalan kamtibmas, khususnya
yang berkaitan dengan upaya meredam dan mengurangi konflik-konflik
horizontal.
Sehubungan dengan hal tersebut, adalah sebuah kerja sama yang
mulia, jika kita bersatu dan bahu-membahu mengatasi
persoalan-persoalan tersebut.
Dari kebersamaan yang kita lakukan, insya Allah,
persoalan-persoalan dalam bentuk tawuran antar kampung atau antar
wilayah dapat kita hindarkan.
Meskipun demikian, tentu perlu kita satuka pendapat dan pikiran
serta cara untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut.Diantara
cara-cara yang logis, kita perlu melakukan sosialisasi tanpa henti
untuk membangkitkan kesadaran masyarakat kita, bahwa alangkah
sia-sianya segala bentuk perkelahian dan tawuran yang terjadi.
Tidakkah kita kasihan dan iba betapa masyarakat yang sudah sulit
menghadapi hidup, susah membiayai pendidikan anak-anaknya serta
kesulitan membangun kondisi ekonominya harus menghadapi lagi dampak
dari perkelahian dan tawuran yang penuh kesia-siaan?
Sehubungan dengan keadaan terebut, perlu difahami dan patuhi
bagaiman cara-cara atau usaha agar kita semua terhindar dari
perkelahian dan tawuran diantara sesama.
Usaha dan cara dimaksud adalah
Perkuat dan pertebal iman dan Taqwa kita melalui bacaan-bacaan
agama, menghadiri majelis-majelis pengajian serta ceramah-ceramah
keagamaan.
Tingkatkan rasa percaya dan keyakinan kita bahwa semua rencana,
pembicaraan dan perbuatan kita selalu dibawah pengetahuan Allah
SWT.
yakinlah dengan Haqqul yakin, bahwa Allah SWT akan memberikan
ganjaran yang Maha keras terhadap perilaku kita yang menyebabkab
sengsaranya masyrakat, memprovokasi masyarakat serta membuat dan
menyebar fitnah.
Senantiasalah beristighfar menyebut nama Allah dan memohon
kepadanya agar kita diberikan hidayah dan rahmat serta kekuatan
untuk menjauhkan diri dari hal-hal buruk.
Jangan melibatkan diri di dalam diskusi-diskusi yang mengarah
kepada perbuatan anarkhis serta berpotensi menimbulkan
kerusuhan.
Hindarkan kebiasaan buruk untuk meneruskan dan mengembangkan
serta membumbui berita-berita yang ada.
Jangan mau melakukan pekerjaan-pekerjaan karena disuruh oleh
seseorang atau beberapa orang, yang mengarah kepada pengrusakan dan
tindakan anarkhis lainnya.
Tanyakanlah kepada pihak-pihak berwenang atau yang dapat
dipercaya, terhadap berkembangnya sebuah isu yang mengarah kepada
konflik SARA.Jauhkan sikap berlebihan untuk membela kelompok,
apalagi secara membabi buta. sikap seperti ini lebih banyak ruginya
dibandingkan manfaatnya. Apalagi kalau yang dibela ternyata sebagai
pihak yang salah.
Bersikaplah sabar dan mengalah untuk menang, jika kita diajak
berkelahi. menghindari ajakan berkelahi tidak berarti kita kalah.
justru kita menang karena mampu mengalahkan Nafsu amarah kita yang
berbahaya.Berilah contoh perbuatan-perbuatan yang baik kepada yang
berusia lebih muda harus menghormati yang tua.
Setiap ada permasalahan yang muncul, usahakan untuk segera
mengadakan diskusi ditingkat masing-masing (Desa/kelurahan,
Kecamatan, dan Kabupaten) dan menyelesaikannya dengan tuntas secara
musyawarah, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat umum sebagai
prioritas.
Jangan terlalu cepat berfikiran panas dan emosi ketika mendapat
kabar tidak sehat, meski dari orang kepercayaan sekalipun. yang
penting harus dilakukan check dan re-check.
Laporkan segera kepada pihak berwajib atau pihak berwenang, jika
ada gejala akan terjadinya perkelahian missal.
-picture-
SEBANYAK-BANYAKNYA HARTA KEKAYAAN YANG KITA KUMPULKAN, PADA
AKHIRNYA TAK PERNAH MAMPU KITA BAWA KE LIANG KUBUR. KARENA ITU
CARILAH HARTA KEKAYAAN DENGAN BAIK, GUNAKAN DENGAN BENAR, SISAKAN
UNTUK KEPERLUAN DIRI DAN KELUARGAMU SELAYAK MUNGKIN!!!!
VI. BEBERAPA PETUAH DAN NASEHAT BAGI ANAK-ANAKA. Kosa kata yang
banyak digunakan di dalam nasehat /petuah1. Wati (tidak)
a) Wati Ambi (tidak patut)
contoh :
Baju ede wati ambina di kani ba dou mataho = Baju itu tidak
patut dipakai oleh orang baik-baik. Wati s iambi ade mu, aina lao =
kalau merasa tidak sreg (patut) maka jangan pergi.
b) wati loa (tidak boleh)
contoh :
Wati Loa di batu rawi da bae = tidak boleh dicontoh perbuatan
jahat.
dalam konteks ini berarti bodoh.
c) Wati Pehe (tidak Pantas)
contoh :
wati pehe ba dambe toI da kadee ba dou matua = tidak pantas
dilakukan oleh anak-anak untuk tidak menghiraukan orang tua.
2. Aina (jangan)
contoh :
Aina Bengke = Jangan Nakal
Aina Daju = jangan malas
Aina Dambalu = jangan melawak
Aina Dabae = jangan jadi jahat
Aina Sombo = jangan sombong
3. Dengga (hentikan)Contoh :
Dengga wau bola = stop dulu begadang
dengga wau ndeu =Stop dulu mandi
4. Sanawa (istirahat)
Contoh :
Sanawa wau karawi = istirahat dulu kerja
Sanawa wau lampa = istirahat dulu berjalan
5. Midi (diam)contoh :
Ka midi pu asa ro ilu mu ede ni = coba diamkan mulutmu yang
cerewet itu !
B. Memberi nasehat dalam kehidupan sehari-hari
Nasehat para orang tua kepada anak-anaknya di dalam kehidupan
sehari-hari, diberikan dengan cara yang berbeda, sesuai dengan umur
dan tingkat pendidikannya.
Pada tahun 70-an ke bawah, banyak orang-orang tua yang merasakan
bahwa saat memberi nasehat yang paling tepat bagi anak-anak yakni
ketika mereka masih ditingkat kelas 3 SD ke bawah.
Adapun caranya terbanyak dilakukan dengan mendongeng (Mpama0,
baik oleh orang tuanya langsung, juga oleh kakek dan neneknya.
Cou ma bengke na nente jara bongka !
Cou ma cau ka iha dou, na kaiha wali mpa ba dou. cou ma kapili
dou, nakapili wali ku ba dou !
-picture-
-picture-
Iyo ruma la Hatalae, tiopu rawi samenana ada mu. cua kancoki
angi ro cua ka iha angi
(Ya..Tuhan ku.Lihatlah kini oerilaku hamba-hamba Mu. Saling
merusak dan tak punya belas kasih kepada sesama)
-picture-
Manusia cua hade angi, setan ro iblis na ngaha dihi ade (manusia
saling bunuh, setan dan iblis semakin senang)
-picture-
Eeee manusia ma ntau akal ro ma heba, name ma ndadi lako ro bote
(Hai manusia yang berakal dan mulia, janganlah berkelahi dan saling
membunuh seperti kami para hewan yang hina tak berakal).
Malu!!!!
VII. PETATAH PETITIH DAN PETUAH DALAM BAHASA MBOJO DOMPU
Kancada pu bangsamu
kamenci pu lampa rawi agama mu
Sandaka pu iha ngaramu, marada ku
Sandaka mu ntau mu.
iman ndadi ngahama mu
Dahu mandadi kani mu
Maja mandadi lombo mu.
Ade mori kai di dunia ake.
Samena na ma wara ro samena na di eda.
Ede du ntau Ruma Allah Taala.
Nggahi rawi pahu
Maja lao dahu
Caupu aina meci
Suu pu sawau wale mu, sia pu sawau pilimu.
Raba dou loa di eda, raba tiloa di eda.
Aina sarusa laina si jenggomu.
Kasi ja ada ta di dou matua, di dou ma
kenti bora, di dou ma nenti fungsi.
Wati wear a loan a karawi ma taho,
akibat dahu ro sanggaa di masyarakat mboto.
Ndadi, mai ta kataho mena ku niat ro itikat ma wara, loaku ra
taho
rasa ro dana, mbee ro jimba, terutama di ruu ma dour o
manusia.
Mai ta paki ku ra tabea rasa ma cau ola cila, ma cau roci mbani
ro tabae-
tabea ma wati ptu ro ambi. Simpa-simpai kai di taho kai rasa ro
dana ndai.
ESE MAI BA LANGI WARA WALI PULANGI!!
MU KA COI SI DOU, NA KACOI WALI MPA BA DAU!!
AINA ROCI IMBI MU NGGAHI DOU MA LAMPA RO MA LOA.
PARESA PONDA LENGA, PONDA NDAI MA LENGI.
VIII. BEBERAPA ISTILAH MBOJO DOMPU HASIL BENTUKAN DUA KATA
Di dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak istilah-istilah yang
digunakan sebagai alat untuk mempertegas dan menekan arti
pentingnya sebuah pesan.Istilah dimaksud merupakan hasil dari
perpaduan dua kata yang saling mengisi, yang tidak bisa digantikan
oleh kata lain. artinya kedua kata tersebut ibarat kunci dengan
anak kunci, yang saling mengisi dan saling mempertegas pesan yang
akan disampaikan.
Kedua kata tersebut, di ikat oleh kata perangkai ro yang berarti
dan.
untuk contoh, istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut
:
Berkaitan dengan Tata Krama.
Ada ro Ela = Hamba sahaja
Ade ro loko = Hati dan Perasaan
Ambi ro Patu = Layak dan Pantas
Asa ro ilu = Perangi berbicara
Pahu ro Mada = paras wajah
Nuntu ro Nggahi = Tutur kata
Rima ro Edi = Tangan dan Kaki
Lao ro Mai = Pergi dan dating
Berkaitan dengan alam dan lingkungan
Mbee ro jimba =Kambing dan Domba
Janga ro Lako = Ayam dan Anjing
Sahe ro Jara = Kerbau dan Kuda
Dana ro Dembi = Lahan tanahNggaro ro lewi = Kebun
So ro sera = Hamparan Lahan
Mura ro Mbonto = menyemai benih padi dan menanamnya.
Ura ro Angi = Hujan dan angin
Berkaitan dengan aspek social budaya dan seni
Jompa ro Lengga = Lumbung
Joto ro Sike = Dokter/Mantri
Roar o tabe = periuk dan penggorengan
Pingga ro piri = piring dan lepean
Ciru ro caki = sendok dan garpu
Iwa ro Lao = keluarga/kerabat
Lampa ro rawi = Aktivitas
Kaso ro Nepi = kasur
Dipi ro Lingga = Tikar dan Bantal
Londo ro nuu = silsilah
Ua ro Nahi = Pinang dan sirih
Penggunaannya di dalam kalimatWati weara wara na di jamana ake
ada roe la = Di jaman sekarang sudah tidak ada lagi system hamb
sahaja.
kani ja pu ade ro loko mu ni cinae = cobalah gunakan perasaan mu
hai saudara ku.
Karawi ja pu ma ambi ro patu =
Berbuatlah secara layak dan pantas.
Sia ede na karaka ro nee room asa ro ilui na = memang dia itu
mempunyai perangai berbicara yang keterlaluan.
Ntika pahu ro mada = berparas cantik Nuntu ro nggahi ma caru, di
mai kai ba busi ade = tutur kata yang baik, akan membuat perasaan
tentram.
Sia ede di rima ro edi ba Abu Tua = Dia menjadi orang
kepercayaan / kaki tangannya Pak Haji.Ngo ja pu dou lao ro mai mu
de = beritahukanlah orang setiap kedatangan dan kepergianmu.
Wancu ku mboto mbee ro jimba na = sangat banyak harta
kekayaannya
Paresa mena pu jang ro lako mu, aina moda mena kaina = periksa
dan telitilah terhadap kelengkapan milikmu.
Na bini ku sera ma wara sahe ro jara na = Kerbau dan kudanya
memenuhi tempat penggembalaan.
Ntau dana ro dembi = memiliki tanah garapan yang banyak.
Lau ngguda pu di nggaro ro lewi = pergilah menanam di
kebunmu.
Lao ngguda pu di nggaro ro lewi = Pergilah menanam di
kebunmu.
Lao hengga pu so ra sera = pergilah membuka lahan untuk
dijadikan sawah.
Mai ta lao mura ro mbonto = mari kita pergi untuk menyemai dan
menanam padi.Pea wau ja ni, tio waupu ura ro angi = nanti dulu lah,
kita lihat dulu keadaan, situasi dan cuaca.
WiI ka taho pu fare ro jago di jompa ro lengge = simpanlah padi
dan jagungmu di lumbung
kau pu paresa di joto ro sike = bawa saja dia ke dokter /
mantri.
Roar o tabe ma wara aina ro sike = periuk dan penggorengan mu
jangan dirusak.
Aina wiI kasampa pingga ro piri mu = jangan kotori piring dan
lepeanmu.
Rake ja pu sabune ciru ro caki ma wara = Hitung ada berapa
sendok dan garpu.
Mbui pu iwa ro lao ba ndai = masih merupakan keluarga dan
kerabat kita.
Aina daju di lampa ro rawi = jangan malas bekerja.
Lao lete ja pu nepi ra kaso ede = jemurlah kasur itu.
dipi ro lingga di maru kai = tikar dan bantal untuk tidur.
Wati bade wea ta londo ro nue na = tidak diketahui silsilah
keluarganya.
ka losa pu ua ro nahi ede re = keluarkan pinang dan sirih
itu.
DOU MA NGAU, LAI NA BA NAE SARUMBU RO MBANI KALA NGGA PAHU RO
MADA NA.
SAPODA-PODA KAI NA, DOU MA NGAU EDE DU DOU MA WAU TAPA RO LARA
NAFSU DA BAE, NGGAHI RO ELI MA WATI TUPA RO AMBI, LABO DOU MA BADE
KACOLANGI.
INDO KAPO WATI LOA NA PII ADE, DOU MA NDEDE SAMA MPA AONA NA
MORI SETA RA JIN.
IX. MOTTO DAN VISI DOU MBOJO DOMPU
Beberapa diantara motto dan visi Dou Mbojo Dompu di dalam
menghadapi kehidupan di dunia untuk menyongsong kehidupan akhirat
adalah :
Maja labo dahu
menjaga diri agar tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan
memalukan yang dilarang oleg agama, serta takut terhadap akibat
dari perbuatan-perbuatan yang memalukan.
Nggahi rawi pahu
selaraskan antara niat, perbuatan dan hasil. rencanakan dengan
baik, kerjakan dengan konsisten dan wujudkan sampai mendapatkan
hasil yang di inginkan.
Suu pus a wau, sia pus a wale.
Bertanggung jawab secara penuh, tahan dan bersabar di dalam
menghadapi kendala dan cobaan.
Wati si tiramu ka rawi wali.
kalau tidak kapok, kerjakan saja terus.
Ngaji iu, loa ade
Tahu dan menyelmi perasaaan orang lain, serta paham terhadap
situasi orang lain.
Na pili si liki ndaimu, na ndede ja mpa iu ba dou makali.
jika merasa sakit kalau dicubit, maka janganlah mencubit orang
lain.
Aina turu ka rawi
jangan berbuat ngawur tanpa aturan / jangan asal bnyi.
Ma toi bade ma tua, ma toa loa kao dambe toi.
yang muda menghormati yang tua, yang tua mengayomi yang
muda.
Meci angi, cua kasi ade
saling menyayangi dan melindungi
Aina wiI lampa rawi ma taho, paki wura pu lampa rawi ma iha.
jangan tinggalkan perbuatan baik, lenyapkan semua perbuatan
buruk.X. BEBERAPA LAGU PENGANTAR TIDUR ANAK-ANAK
Tutu Kali ku Ma Ma
Tutu ka li ku Mama
Sa anggo nggo waI le le le
Sa bua sabe kambuti mena waru
Kapela sara goa gopa ina nae gepu
Au Ele kae
Au ele kae ana bote toi
Ma rai diro daro bune sawa doro
Ka toka tolu mbua wudu jara ma kambeo
Nasi Monca
Nasi monca ma ngango asa
Bau nde de kaina sodi ba bote mpeke
cambe ba ka refa wati wara witi
bau di dawara kai witi di wotu
ba daju na karawi nee ngaha lalo.
Cou ma nangi
Cou ma nangi ele wombo alaaaa.
Nangi la Daru moda ka da be eeee
Pala si wara pita lombo weri..
Pala si wara pita lombo weri..
Eeee Au Le..
Ehau le ala wali di au
Ala wali di au di san a kai iu arie
Nahu ra midi ku di rasa ma nae
midi ndai kese ku wati wara nggomi
ma si pili ade ku weha tembe di sambea kai
wara ku cara di ngaha kai ma caru
poke mu pu dumu loa di kacampo lao sepi
ranu pu oi mangge ndenta lao pataha
Eh..au le ala wali di au
Ala wali di au di kaa ba ana raka
Aina weha ntau dou arie
na tunti ku ba ruma rawi mu ma da tantu
eda mpara kanente ba afi aana raka
wara si ntau muma ncewi di kanicengga pu di cina mu aina ngaha
ka kese
wati si ndede karawi mu
ndadi dou ma rugi arieee..
XI. CONTOH NGGAHI PA NATI (BAHASA PINANGAN)
Assalamualaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah di ruma Allahu Taala, ma ncewi dese ro
ntasa ro ma nae ro ntau, labo ndai Nabi Muhammad SAW, ma wau poda
ja danda ro dende, ro ma waa kata roan a di samena ndaita ake.
Indo kapo la mada doho kaso ro ndai doho kaso ma mai ake, ra tuu
di rasa ma doo sandonta ncaisi ma heko hemba, ra lampa teka doro,
londo dembi sapa sori, lampa dompu ku moti mori, loja lumba ku moti
ma nae limbo, pala ba nae ade di raka nuntu ede.
Ndai doho ku mai ake, mapanana dana ma pula na rasa, suu pa bua
mancewi toku. Maindai doho ku ake wati adi wiwi wonto wanga, pala
mai ndai doho ake, kai ade ma taho ntiri, itikad ma taho lanta, na
luu sir a sampa ro lopi ede, di sera na ma taho piri, di labu na ma
toho nggari, na midi ra sa mena na ma toI nanga ntura samena na
matua.
Ndai doho ake ma mai karongga nae ade cia cau mara mai di ade ba
cina ncore ndai doho ku, ede du.. (nama bapak calon mempelai pria),
labo dou di umana..(nama ibu calon mempelai pria) di ruu ba ana
monena ma ngara.. (nama calon mempelai pria), Mai waa ku cau ro nee
ake, di ana..(nama bapak si gadis yang dipinang) labo..(nama ibu si
gadis yang dipinang), ede du ma ngara.(nama gadis yang
dipinang).
Mai ndai doho ake ke ede du mai cafi wombo kili rafa. Di raho
ncore ba ndai doho ku ma mai ake di ade itika ma taho toI ba
ndaina. labo..sampe sa mena na cina ro angi, iwa ro labo na.
Taraho kasama ku di ridho ruma Allahu Subahanallahu Wa Taala,
Doo toI na di samena ngango ro lintina salama taho ro ntai, naru
toI nawa, ndede toI ma rada mina, ta loa ku ra sa mena na aura ma
faka ba ndai ta ake, ta suu sa wau sia sa wale, na tanisi ta sama
suu ro tunduku, na neo sit a sama tewe ro denge ku.
Indo ka po mai ndai doho ake ke, ade du lain a mai katente
rendu, pala mai kadai more. ndai doho ku wati mai sodi siwe, pala
nee mai ntau wai.
Tantu samena na di nee nba ndaI doho ku ake ke, na made kai ku
mufaka, wati wara coI na ma made, pala sa mena na ede buneku cara
na ma faka sa lalo ro dampa, di taho mena kai na, aura samena na di
Nee ro nia ba ndai ta ake.
Ndai dohoku ake, wau ra sama kai ba samena na weki, samena na
cina ro ango, iwa ro labo, ndai dohoku mawontu ake, di matinti
kadampa mantori karimpo, di atoho kai na jangka, di malara kai na
beti.
Samena na au pahu ra kau kai ba dou doho tam one aka, wati wara
cua suru kai. nggara suru wali si wau ra maju, na wancuku nae kai
ba maja. sa au ori pahu ra nuntu ro nggahi ake, tarima kataho toI
ba ndai doho kese ita doho kaso ta siwe kai.
Tara ho wali ku di ndai Ruma Allah hu Taala, mbei toI na bareka
labo salama taho ro ntai ka doo toI na di satunu wadu,di bentana
karanggo, doo toI na di nata kai ba nahi, mpaha kai ba afu.
Ro wara si nggahi ro eli mancara ro kancaru, takangampu ncore
pu. Wassalamualaikum Wr. Wb
MADE MPA RA MANUSIA, TOLU MBUA PAHU DI WII RO WARIS NA :
1. ILMU NA MA AO RO ONE DI RUU BA DOU MA KALAI2. ANA NA MA TOA
RO SHALEH
3. AMAL JARIAH NAManusia lebih mudah mengingat kesalahan orang
lain dari pada mengenang kebaikan yang pernah didapatkannya.
orang yang terus melakukan kejahatan, karena menganggap Tuhan
itu tidak ada.
jalan dan pintu menju ke neraka diantaranya adalah: hasad,
dengki, tamak, rakus, serakah, loba, iri, khianat, berbohong dan
culas. oleh sebab itu, tutuplah jalan dan pintu-pintu tadi kalau
anda ingin selamat !
Manusia sering melupakan sepuluh hal utama, bahwa:
Ia bisa berbuat benar dan salah tergantung pikiran dan perasaan
yang dimilikinya.
Ia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Ia pasti dibutuhkan dan membutuhkan orang lain.
Ia pasti punya sifat lupa.
Ia makhluk yang lemah
Ia kelak akan tua dan sakit
Ia akan pasti mati
Ia akan diminta pertanggung jawaban amalnya
Kalau ia tidak hati-hati, ia bisa jatuh terhina dari hewan
rendah sekalipun.
Ia lupa bahwa ia hanya manusia.
TAHO ADE, TAHO ASA, TAHO RAWIPage 3