Irwan Setiawan, S.Pd.I 1 | Page BAB I DINASTI ABBASIYAH Standar Kompetensi : Memahami Perkembangan Masyarakat Islam Pada Masa Bani Abbasiyah Kompetensi Dasar : 6.1. Menceritakan sejarah berdirinya Bani Abbasiyah 6.2. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah Indikator : 6.1.1. Menjelaskan sejarah berdirinya Bani Abbasiyah 6.1.2. Menyebutkan proses terbentuknya sejarah Bani Abbasiyah 6.1.3. Menampilkan tokoh tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Bani Abbasiyah 6.1.4. Mengidentifikasi faktor pendukung sejarah berdirinya Bani Abbasiyah A. RUNTUHNYA DINASTI BANI UMAYYAH 1. Kemunduran Dinasti Bani Umayyah Terdapat lima kholifah yang dianggap menonjol dalam masa pemerintahan bani umayyah, mereka yaitu : 1. Muawiyah bin Abi Sufyan 2. Abdul Malik bin Marwan 3. Al-Walid bin Abdul Malik 4. Umar bin Abdul Aziz 5. Hisyam bin Abdul Malik Namun setelah pemerintahan Hisyam, para kholifah tidak ada yang dapat menjaga stabilitas keamanan dalam Negara, mereka tidak dapat mengatasi para pemberontak, bahkan terjadi perpecahan dalam keluarga besar Bani Umayyah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Irwan Setiawan, S.Pd.I 1 | P a g e
BAB I
DINASTI ABBASIYAH
Standar Kompetensi :
Memahami Perkembangan Masyarakat Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar :
6.1. Menceritakan sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
6.2. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan / peradaban Islam pada masa Bani
Abbasiyah
Indikator :
6.1.1. Menjelaskan sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
6.1.2. Menyebutkan proses terbentuknya sejarah Bani Abbasiyah
6.1.3. Menampilkan tokoh tokoh yang berperan dalam sejarah berdirinya Bani
Abbasiyah
6.1.4. Mengidentifikasi faktor pendukung sejarah berdirinya Bani Abbasiyah
A. RUNTUHNYA DINASTI BANI UMAYYAH
1. Kemunduran Dinasti Bani Umayyah
Terdapat lima kholifah yang dianggap menonjol dalam masa pemerintahan bani
umayyah, mereka yaitu :
1. Muawiyah bin Abi Sufyan
2. Abdul Malik bin Marwan
3. Al-Walid bin Abdul Malik
4. Umar bin Abdul Aziz
5. Hisyam bin Abdul Malik
Namun setelah pemerintahan Hisyam, para kholifah tidak ada yang dapat menjaga
stabilitas keamanan dalam Negara, mereka tidak dapat mengatasi para pemberontak, bahkan
terjadi perpecahan dalam keluarga besar Bani Umayyah
Irwan Setiawan, S.Pd.I 2 | P a g e
Sebab-sebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah antara lain adalah :
1. Kekuasaan Kholifah yang absolut
Semua kebijakan kholifah tidak dapat diganggu gugat
2. Gaya hidup Kholifah yang bermewah-mewahan
Para Kholifah telah mengikuti gaya hidup para bangsawan Bizantium
3. Tidak adanya peraturan khusus tentang tata cara pengangkatan kholifah
Hal ini menyebabkan terjadi perebutan kekuasaan diantara putra mahkota
4. Banyaknya gerakan pemberontakan yang dilakukan selama pemerintahan bani Umayyah
Diantaranya adalah Golongan Syi‟ah, Khawarij, dan keluarga Bani Abbasiyyah
5. Pertentangan antara golongan Arab utara dan Arab selatan
Pertikaian itu terjadi antara Arab Utara, (Quraisy-Mudhariyah) dan Arab Selatan
(Yaman-Himariyah) dan Bani Umayyah lebih condong memihak pada kelompok Arab Selatan
6. Kekecewaan para tokoh agama tentang kebijakan pemerintah
Kebijakan Kholifah yang tidak sesuai dengan syari‟at Islam diantaranya Berfoya-foya,
dan selalu mencacimaki keluarga Ali.
2. Keruntuhan Dinasti bani Umayyah
Keluarga Bani Abbasiyyah sudah mulai menyusun kekuatan untuk dapat
menggulingkan pemerintahan bani Umayyah sejak pemerintahan Kholifah Umar bin Abdul
Aziz yang bersikap arif sehingga memberi kebebasan kelompok-kelompok lain untuk
melakukan dakwah (Propaganda), namun kegiatan tersebut masih besifat rahasia.
Perang Zab Hulu adalah perang terakhir Dinasti bani Umayyah, Perang antara Kholifah
Marwan bin Muhammad melawan pasukan Abu Muslim Al-Khurasani. Dalam perang ini terjadi
pembersihan etnis keluarga besar Dinasti bani Umayyah.
Irwan Setiawan, S.Pd.I 3 | P a g e
Hanya ada satu dari keturunan Bani Umayyah yang dapat selamat, yaitu :
Abdurrahman Ad-Dakhil, beliau dapat menyelamatkan diri sampai ke Andalusia (Spanyol)
dan mendirikan Dinasti Bani Umayyah II disana.
Sebab-sebab runtuhnya Dinasti Bani Umayyah adalah :
1. Figur Kholifah yang lemah
Ada kholifah yang merupakan keturunan dari budak belian
2. Hak istimewa bangsa arab dan syuriah
Karena keluarga bani Umayyah berasal dari Syuriah, maka sebagian besar para
pejabat Negara berasal dari sana, sehingga menimbulkan kecemburuan social antara orang arab
lainnya terutama orang-orang Islam dari Persia
3. Pemerintahan yang korup dan tidak demokrasi
Sistem pemerintahan turun temurun telah menyalahi pemerintahan Khulafaur
Rosyidin, selain itu karena para pejabat Negara merupakansatu keluarga maka praktik korupsi
tidak dapat diadili
4. Terjadinya perebutan kekuasaan dalam anggota keluarga Dinasti bani Umayyah
Hal ini terjadi pada masa pemerintahan Marwan bin Hakam yang menginginkan kedua
anaknya menjabat sebagai kholifah (Abdul malik dan Abdul Aziz)
5. Tidak adanya pemimpin politik dan militer yang handal
Setelah pemerintahan Hisyam, para Kholifah bani Umayyah bersifat lemah sehingga
gagal mengatasi pemberontakan-2 yang terjadi
6. Munculnya gerakan para pemberontak
Karena para Kholifah lemah, system pemerintahan kacau, dan para pejabat hanya
mengutamakan kepentingannya pribadi untuk memperkaya diri dan berfoya-foya, hal ini
mendorong terjadinya banyak pemberontakan
7. Serangan dari kelompok Abu Muslim Al-Khurasani dan Abul Abbas As-Shaffah
Panglima Abu Muslim bersatu dengan Abul Abbas sehingga terbentuk sebuah
kekuatan besar yang berusaha meruntuhkan kekuasaan bani Umayyah
Irwan Setiawan, S.Pd.I 4 | P a g e
3. Hikmah Dari Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah
1. Tidak boleh rakus terhadap kekuasaan
2. Tidak boleh boros dalam menggunakan uang Negara
3. Harus bersikap adil dan bijaksana dalam menjalankan kekuasaan
4. Dekat dengan tuhan dan taat menjalankan syari‟at Islam
5. Dekat dengan rakyat dan mengasihi fakir, miskin.
B. Proses Berdirinya Dinasti Abbasiyah
1. Latar Belakang berdirinya Dinasti Abbasiyah
o Pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari
pemerintahan sebelumya yaitu Dinasti Umayyah yang telah
digulingkannya.
o Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya
merupakan keturunan Abbas bin Abdul Mutholib, paman Rosulululloh.
o Nama Abbasiyah berasal dari kata Al-Abbas dan Abbas itu adalah nama
seorang keturunan Bani Hasyim.
o Berdirinya Dinasti Abbasiyah dilatar belakangi oleh terjadinya
kekacauan dalam kehidupan bernegara Dinasti Umayyah.
o Menjelang runtuhnya Dinasti Umayyah ini para khalifah dan pejabat
negara lainnya melakukan kekeliruan dan kesalahan yang menyebabkan
terjadinya kekacauan tersebut. Kesalahan dan kekeliruan Dinasti
umayyah yang menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut :
o Dinasti ini menganakemaskan (mengistimewakan) bangsa Arab atas
bangsa lainnya dan menganggap rendah kaum muslim non Aran
Irwan Setiawan, S.Pd.I 5 | P a g e
(Mawali), sehingga orang-orang Mawali merasa kecewa atas perlakuan
ini.
o Dinasti ini memihak pada salah satu golongan dari suku Arab yang
bersaing Dalam persaingan antara Arab Utara (Mudariyah) dan Arab
Selatan (Himyariyah), penguasa Dinasti Umayyah mendukung salah satu
suku yaitu suku Himyariyah, sehingga suku yang tidak mendapat
dukungan merasa kecewa.
o Dinasti ini selalu menindas para pengikut Ali dan Bani Hasyim. Dinasti
ini juga mengingkari salah satu isi dari perjanjian ”Ammul Jamaah” yaitu
setalah jabatan khalifah Muawiyah berakhir kekuasaan akan diserahkan
pada musyawarah kaum muslimin tetapi Muawiyah dan penerusnya
justru mengangkat putra mahkota.
o Banyak diantara pemimpin Dinasti Umayyah melakukan pelanggaran
terhadap ajaran Islam, yaitu bergaya hidup mewah dan berfoya-foya
meniru gaya hidup penguasa Romawi, sehingga para penguasa Dinasti
ini memiliki figur yang lemah.
Kelompok-kelompok yang merasa tidak puas terhadap Dinasti Umayyah
yang menyebabkan runtuhnya dinasti tersebut :
1. Kelompok muslim non Arab (Mawali) yang memprotes kedudukan
mereka sebagai warga kelas dua dibawah warga muslim Arab.
2. Kelompok Syiah dan Khawarij yang menganggap Dinasti Umayyah
telah merampas kekhalifahan.
3. Kelompok muslim Arab di Mekah, Madinah, dan Irak yang merasa
sakit hati atas perlakuan istimewa terhadap penududuk Suriah
Irwan Setiawan, S.Pd.I 6 | P a g e
4. Kelompok muslim yang saleh, baik Arab maupun non Arab yang
menganggap keluarga Dinasti Umayyah bergaya hidup mewah jauh
dari ajaran Islam.
Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan
gabungan yang dikoordinasi dan dipimpin oleh keturunan Al-
Abbas, Paman Nabi Muhammad.
Untuk mencari dukungan masyarakat luas, kelompok Dinasti
Abbasiyah melakukan propaganda yang mereka sebut sebagai
Gerakan Dakwah.
Mereka mempropagandakan bahwa “menggulingkan kekuasaan
pemerintah Dinasti Umayyah merupakan perintah agama”.
Di samping itu untuk meraih simpati umat dan dukungan kaum
Syiah mereka tidak mengusung nama Bani Abbas tetapi
mengusung nama Bani Hasyim. Mereka mengatakan bahwa
jabatan khalifah merupakan hak keluarga Nabi.
Gerakan mereka didukung oleh kaum Syiah, Khawarij dan
Mawali di kota Khurasan yang sebelumnya selalu ditindas oleh
Dinasti Umayyah.
Persamaan nasib sebagai kelompok yang tertindas inilah yang
membuat ketiga kelompok itu mendukung propaganda ini.
Jadi latar belakang lahirnya Dinasti Abbasiyah, yaitu kekecewaan
yang menumpuk dan bersatu akibat dari kekeliruan dan kesalahan
para penguasa Dinasti Umayyah dalam mengambil kebijakan.
Irwan Setiawan, S.Pd.I 7 | P a g e
Gerakan menentang Dinasti Umayyah semakin membesar saat
Dinasti Umayyah dijabat khalifah yang terkahir yaitu Marwan bin
Muhammad (Marwan II).
2. Proses Pembentukan Dinasti Abbasiyah
1. Pendiri Dinasti Abbasiyah
Dinasti ini didirikan oleh Abu Abbas As Saffah (As Saffah berarti penumpah
darah, Ia diberi gelar ini karena ia memiliki kemauan yang keras dan tidak segan-
segan untuk menumpahkan darah guna mewujudkan keinginannya).
Langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Daulat Abbasiyah :
1. Membentuk gerakan di bawah tanah dengan melakukan propaganda
(menyusun kekuatan secara diam-diam) dengan tokohnya antara lain :
Muhammad Al-Abbas
Ibrahim Al Imam
Abu Muslim Al-Khurasani
Dari ketiga tokoh propaganda tesebut Abu Muslim Al Khurasani
merupakan propagandis yang paling sukses dan terkenal.
2. Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbas tidak
memperlihatkan sikap bermusuhan dengan Bani Umayyah atau siapapun.
3. Menggunakan nama Bani Hasyim (Ahlul Bait). Hal ini dimaksudkan
agar mendapat simpati umat dan dukungan dari kelompok pendukung
Ali (Syiah).
Irwan Setiawan, S.Pd.I 8 | P a g e
4. Menjadikan Khurasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbas yang
dipimpin oleh Abu Muslim Al-Khurasani.
Strategi ini ternyata berhasil menghimpun kekuatan besar dan dahsyat
yang tidak bisa dibendung lagi oleh golongan manapun juga. Dalam
perjuangannya untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah, para tokoh pendiri Dinasti
ini menerapkan cara kepemimpinan yang bersifat kolektif (kolegial leadership),
namun tertutup dengan gerakan bawah tanah. Para tokoh pendiri Dinasti
Abbasiyah menetapkan tiga kota sebagai pusat kegiatan,
yaitu : Humaymah sebagai pusat perencanaan organisasi, Kufah sebagai kota
penghubung dan Khurasan sebagai pusat gerakan praktis
Proses berdirinya Dinasti Abbasiyah dimulai dari tahap persiapan dan
perencanaan yang dilakukan oleh Ali bin Abdulloh bin Abbas. Gerakan bawah
tanah dan propaganda untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah ini dimulai ketika
Dinasti Umayyah berada di bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz (717-
720 M). Pada waktu itu Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Negara
dalam keadaan aman, tentram dan stabil. Ia juga menerapkan persamaan hak
kepada seluruh warga negara. Kondisi ini memberi peluang pada Bani Abbas
untuk menyusun kekuatan dengan melakukan gerakan bawah tanah dan
propaganda di kota Al Humayah.
Peluang emas yang dimiliki Bani Abbas untuk merebut kekuasaan Bani
Umayyah itu terjadi pada masa Kholifah Marwan Bin Muhammad (127 – 132
H/745 – 750 M) yakni kholifah Bani Umayyah terakhir, di mana waktu itu
pemerintahan Dinasti Umayyah mencapai puncak kekacauan yang sulit diatasi.
Irwan Setiawan, S.Pd.I 9 | P a g e
Pemimpin gerakan Bani Abbasiyah pada waktu itu adalah Muhammad bin Ali
(wafat tahun 743 M) kemudian diteruskan anaknya Ibrahim Al Imam dengan
mengangkat Abu Muslim Al Khurasani sebagai panglima perang
Abu Muslim Al-Khurasani merupakan seorang pemuda yang pemberani,
pada usia 19 tahun ia diangkat sebagai panglima perang oleh Ibrahim Al Imam.
Ia banyak memperoleh dukungan di kota Khurasan. Pernah dalam sehari ia
berhasil menarik simpati penduduk dari sekitar 60 desa di sekitar Merv. Abu
Muslim Al Khurasani mengajak golongan Syiah, golongan Alawiyyin (Bani Ali)
untuk menentang Bani Umayyah yang telah menindas mereka.
Sebelum Abu Muslim Al Khurasani diangkat sebagai panglima perang,
gerakan dakwah dan propaganda dilakukan secara diam-diam. Hal itu dilakukan
karena belum berani melawan Dinasti Umayyah secara terang-terangan. Pada
tahun 747 M setelah Abu Muslim Al Khurasani diangkat menjadi panglima
perang, Ibrahim Al Imam menyuruhnya untuk merebut kota Khurasan dan
menyingkirkan orang-orang Arab yang mendukung Dinasti Umayyah. Namun
rencana ini tercium oleh khalifah Marwan II dan akhirnya Ibrahim Al Imam
ditangkap dan dipenjara hingga meninggal. Selanjutnya komando perlawanan
diambil alih keponakan Ibrahim Al Imam yang bernama Abdulloh bin
Muhammad yang dikenal sebagai Abu Abbas As Saffah. Ia tetap menunjuk Abu
Muslim Al Khurasani untuk menjadi panglima dan melakukan perlawanan di
Khurasan.
Tokoh-tokoh pendiri Bani Abbasiyah
1. Muhammad bin Ali bin Abdullah,
Irwan Setiawan, S.Pd.I 10 | P a g e
2. Ibrahim al Imam,
3. Abu Muslim Al Khurasani,
4. Abul Abbas as-Shaffah
5. Abu Ja‟far al Mansyur.
2. Silsilah Bani Abbasiyah dan Khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah
1. Silsilah Bani Abbasiyah
Qusyai dipandang sebagai tokoh besar yang mengumpulkan kembali suku-
suku turunan Fibri yang bergelar Quraisy. Suku-suku ini mula-mula terpencar
dan bertempat tinggal di Bakkah (Mekah) dan sekitarnya yang dipandang
sebagai tanah suci oleh bangsa Arab, sebab mereka sendiri keturunan langsung
dari Nabi Ibrahim AS.
Hasyim merupakan tokoh besar yang pertama merintis kebijaksanaan
mengirimkan kafilah dagang Mekah ke utara pada musim panas dan ke selatan
pada musim dingin. Dari keturunan Hasyim itulah lahir Bani Abbas yang disebut
Abbasiyah dan keluarganya Ali yang disebut Alawiyin.
Irwan Setiawan, S.Pd.I 11 | P a g e
Dalam silsilah Bani Umayyah terdapat tiga keluarga besar yang saling
bersaing memperebutkan kekuasaan, yaitu :
1. Keluarga Alawiyyin (didukung oleh kaum Syiah)
2. Keluarga Umayyah
3. Keluarga Abasiyah
Irwan Setiawan, S.Pd.I 12 | P a g e
2. Khalifah-khalifah Dinasti Abbasiyah
a. Periode pertama
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode pertama adalah sebagai berikut :
1. Abu Abbas As-Saffah (132 – 136H = 750-754M)
2. Abu Ja‟far Al-Mansur (136 – 158H = 754-775M)
3. Muhammad Al-Mahdi (158-169H = 775-785M)
4. Muhammad Al-Hadi (169 – 170H = 785 – 786M)
5. Harun Ar-Rasyid (170 – 193H = 786-809M)
6. Abdullah Al-Amin (193 – 198H = 809-813M)
7. Al Ma‟mun (198 – 218 = 813 – 833 M)
8. Al Mu‟tashim Billah (218 – 227H = 833-842M)
9. Abu Ja‟far Al-Watsiq (227 – 232H = 842-847M).
b. Periode Kedua
Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode kedua adalah sebagai berikut :
1. Al-Mutawakil (232 – 247H = 847-861M)
2. Al-Muntshir (247 – 248H = 861-862M)
3. Al-Mu‟tain (248 – 252H = 862-866M)
4. Al-Mu‟taz (252 – 255H = 866-869M)
5. Al-Muhtadi (255 – 256H = 869-870M)
6. Al-Mu‟tamid (256 – 279H = 870-892M)
7. Al-Mu‟tadhid (279 – 289H = 892-902M)
8. Al-Muktafi (289 – 295H = 902-908M)
Irwan Setiawan, S.Pd.I 13 | P a g e
9. Al-Muqtadi (295 320H = 908-932M)
10. Al-Qohir (320 – 322H = 932-934M)
11. Ar-Rodhi (322 – 329H = 934-941M)
12. Al-Muttaqi (329 – 333H = 941-945M)
13. Al-Mustaqfi (333 – 334H = 945-946M).
c. Periode Ketiga
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode ketiga adalah sebagai berikut :
1. Al-Muti (334 – 363H = 946-974M)
2. At-Tho‟I (363 – 381H = 974–991M)
3. Al-Qodir (381 – 422H = 991-1031M)
d. Periode keempat
Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah sebagai berikut :
1. Al-Qoyyim (422 – 467H = 1031-1075M)
2. Al-Muqtadi (467 – 487H = 1075-1094M)
3. Al-Mustazhir (487 – 512H = 1094-1118M)
4. Al-Musytarsid (512 – 529H = 1118-1135M)
5. Al-Rasyid (529 – 530H = 1135-1136M)
6. Al-Muktafi (530 – 555H = 1136-1160M)
7. Al-Mustanjid (555 – 566H = 1160-1171M)
8. Al-Mustadi (566 – 575H = 1171-1180M)
9. An-Nashir (575 – 622H = 1180-1125M)
Irwan Setiawan, S.Pd.I 14 | P a g e
e. Periode kelima
Kholifah Dinasti Abbasiyah pada periode kelima adalah sebagai berikut :
1. Az-Zahir (622 – 623H = 1225-1226M)
2. Al-Mustanshir (623 – 640H = 1226-1242M)
3. Al-Musta‟shim (640 – 656H = 1242-1258M)
Dari ke-37 khalifah ini setidaknya terdapat tiga khalifah yang menonjol
yaitu Abu Ja‟far Al Mansur, Harun Ar Rasyid dan Abdulloh Al Ma‟mun.
Dari ketiga khalifah yang menonjol ini khalifah yang terkenal dari Dinasti
Abbasiyah adalah Harun Ar Rasyid.
3. Baghdad Sebagai Pusat Kekuasaan
Kota-kota yang pernah dijadikan Ibu Kota Abbasiyah adalah Kuffah,
Hirah, Anbar (Hasyimiah) dan Baghdad. Perpindahan ibu kota dari Kuffah ke
Hirah disebabkan karena penduduk kota Kuffah mayoritas pendukung Ali dan
dianggap tidak setia kepada golongan Abbas, sedangkan kota Hirah hanya
pilihan yang bersifat sementara, selanjutnya ibu kota pindah ke kota Anbar
(Hasyimiah).
Dengan adanya pemberontakan itu, khalifah Al-Mansyur memandang
bahwa kota Anbar tidak cocok lagi sebagai pusat pemerintahan. Kemudian
beliau memindahkan pusat pemerintahannya ke kota Bagdad.
Latar belakang dipilihnya kota Bagdad adalah :
Irwan Setiawan, S.Pd.I 15 | P a g e
1. Adanya pemberontakan Rowandiyah terhadap kholifah Abu Ja‟far
Al-Mansyur.
2. Wilayah Bahgdad cukup luas dan tanahnya subur.
3. Letak Bagdad sangat strategis dan mudah dijangkau oleh berbagai
wilayah.
Pendiri kota Baghdad adalah kholifah Abu Ja‟far Al-Mansyur dan arsitek
yang membangun kota itu adalah Hajjaj Bin Arthah dan Amran Bin Wahdhah
Para pekerjanya yang berpengalaman dari Syam, Kuffah, Basrah, Manshul,
Dailami dan lain-lain. Jumlah tenaga kerjanya kurang lebih 100.000 orang. Kota
Bagdad bentuknya bundar dengan gaya bangunan seni Islami. Di tengah kota
dibangun istana “Qashruzzahab” atau istana keemasan dengan luas 160.000
hasta persegi dan mesjid agung seluas 40.000 hasta persegi. Di luar kota
dibangun kota-kota satelit yang ditata rapi dan indah, serta dibangun istana
“Qashrulkhuldi” (Istana Abadi).
4. Mengambil ibrah dan meneladani peristiwa Sejarah Dinasti Abbasiyah.
Setelah kita membaca sejarah berdirinya Bani Abbasiyah, maka kita
dapat mengambil hikmah dan suri tauladan antara lain sebagai berikut :
1. Bersungguh-sungguh dalam meraih cita-cita tanpa pantang menyerah
walaupun banyak hambatan, rintangan bahkan penuh pengorbanan baik
berupa waktu, materi, tenaga bahkan nyawa demi tercapai cita-cita yang
diinginkan.
2. Bekerja sama dan saling menolong sesama umat Islam segala usaha.
3. Selalu mengutamakan kepentingan agama.
Irwan Setiawan, S.Pd.I 16 | P a g e
4. Hidup yang optimis, dinamis, inovatif dan siap menerima kritik
konstruktif.
5. Punya pandangan hidup yang lebih baik yang berdasarkan pada norma
susila, norma budaya, norma hukum dan norma agama.
6. Berani berjuang demi nusa, bangsa, dan negara.
EVALUASI
Jawablah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Sebutkan empat tokoh pendiri Bani Abbasiyah!
2. Sebutkan kelompok-kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan Dinasti
Umayyah !
3. Mengapa kelompok-kelompok tersebut tidak menyenangi kepimimpinan Dinasti
Umayyah?
4. Jelaskan usaha-usaha yang dilakukan oleh Abu Muslim Al Khurasani dalam
usahanya membangun Dinasti Abbasiyah!
5. Sebutkan latar belakang dipilihnya Bagdad sebagai ibukota Daulat Bani