Top Banner

of 15

Buku Saku SPP

Jul 08, 2018

Download

Documents

Kenneth Jethro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    1/37

    Buku SakuPemantauan Akseptor

    Pasca Pelayanan Kontrasepsi

    Bagi PKB/PLKB dan IMP

    Direktorat Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah

    Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

    2 Anak Cukup

    BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

    Jakarta, 2014

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    2/37

    1

    Buku Saku

    Pemantauan Akseptor

    Pasca Pelayanan Kontrasepsi Bagi PKB/PLKB dan IMP

    (Lay out Cover : gambar alkon)

    Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional

    Jakarta

    2013

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    3/37

    2

    Kata Pengantar

    Petugas lapangan KB sebagai lini lapangan terdepan dalam sistem pelayanan KB memiliki peran

    yang sangat penting dalam memantau pasca pelayanan kontrasepsi bagi peserta KB Aktif. Selainitu mereka berperan dalam memberikan informasi tentang metode kontrasepsi yang rasional,

    efisien, efektif (REE) serta sesuai dengan pemenuhan hak-hak reproduksinya. Dalam kegiatan

    pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi, pengetahuan dan kepatuhan akseptortentang

    kontrasepsi dapat diketahui sehingga kemungkinan-kemungkinan terjadinya gejala efek

    samping, komplikasi dan kegagalan yang diakibatkan penggunaan kontrasepsi, atau angka putus

    pakai (drop out ) dapat ditekan. Oleh karena itu petugas lini lapangan harus memiliki

    pengetahuan yang cukup tentang berbagai metode kontrasepsi, sebagai bekal dalam

    memberikan informasi melalui kegiatan pemantauan peserta KB aktif pasca pelayanan

    kontrasepsi.

    Buku saku ini merupakan pegangan praktis bagi PKB/PLKB dalam memantau pasca pelayanan

    kontrasepsi yang dapat dilakukan bersama-sama dengan Institusi Masyarakat

    Pedesaan/Perkotaan (PPKBD/Sub PPKBD).

    Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga selesainya buku saku ini, kami ucapkan

    terima kasih.

    Direktur Bina KesertaanKB Jalur Pemerintah,

    dr. Wicaksono, M.Kes

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    4/37

    3

    Sambutan

    Kegiatan Pemantauan Pasca Pelayanan Kontrasepsi merupakan salah satu upaya dalam

    meningkatkan kelangsungan ber-KB pada peserta KB Aktif (PA). Kegiatan tersebut merupakan

    salah satu upaya kegiatan Survailan Pasca Pelayanan (SPP) melalui pemantauan dan pengamatan

    secara berkala terhadap timbulnya efek samping, komplikasi dan kegagalan penggunaan alat dan

    obat kontrasepsi serta penanganannya.

    Sebagai salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi

    melalui kegiatan ini, sangatlah dibutuhkan bagi petugas lapangan KB yaitu ketrampilan dalam

    memberikan konseling serta pengetahuan yang luas dalam membina peserta KB Aktif.

    Buku ini merupakan pegangan bagi PKB/PLKB dan IMP dalam melakukan kegiatan Survailan

    Pasca Pelayanan melalui pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi, yang mencakup kegiatan

    monitoring efek samping, komplikasi dan kegagalan kontrasepsi. Selain itu buku saku tersebut

    merupakan salah satu penjabaran dari buku Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Peserta KB Aktif.

    Buku saku ini dilengkapi dengan beberapa lampiran tentang bagaimana cara melakukan

    pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi. Dengan harapan buku tersebut dapat dimanfaatkan

    sebaik-baiknya oleh petugas lapangan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan

    ketrampilannya dalam salah satu upaya kegiatan Survailan Pasca Pelayanan di wilayah kerjanya

    masing-masing.

    Deputi Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi

    dr. Julianto Witjaksono AS, MGO, Sp.OG. (K. Fer)

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    5/37

    4

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ............................................................................................................. I

    Sambutan ..................................................................................................................... II

    Daftar Isi ....................................................................................................................... III

    I. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

    II. Tujuan .................................................................................................................... 2

    Tujuan Umum ......................................................................................................... 2

    Tujuan Khusus ......................................................................................................... 2

    III. Ruang Lingkup ......................................................................................................... 2

    IV.Pokok – Pokok Kegiatan ......................................................................................... 2

    A. Persiapan ........................................................................................................ ... 2

    B. Pelaksanaan ....................................................................................................... 3

    C. Pemantauan dan Evaluasi ................................................................................. 5

    V. Indikator Keberhasilan ........................................................................................... 5

    VI.Cara Melakukan Pemantauan Pasca Pelayanan Kontrasepsi ................................. 5

    LAMPIRAN : ................................................................................................................ 7

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB PIL ..................................................................................... 7

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB KONDOM .......................................................................... 13

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK .............................................................................. 16

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB IUD .................................................................................... 19

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB IMPLAN ............................................................................. 22

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    6/37

    5

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN DENGAN

    AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI WANITA (MOW) / TUBEKTOMI ............................. 25

    - CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI PRIA (MOP) / VASEKTOMI ...................... 27

    VII. PENUTUP ............................................................................................................... 30

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    7/37

    6

    I. Latar Belakang

    Hasil sensus Penduduk tahun 2010 memperlihatkan jumlah penduduk Indonesia

    sekitar 237,6 juta jiwa melebihi 3,4 juta dari proyeksi sebelumnya yaitu sebesar 234,2

     juta jiwa dan ditambah dengan peningkatan angka laju pertumbuhan penduduk (LPP)periode tahun 2000 -2010 sebesar 1,49% yang lebih tinggi dari periode tahun 1990 -

    2000 yaitu 1,45%. Hal ini mengisyaratkan bahwa masih besarnya permasalahan

    Kependudukan dan KB dimasa yang akan datang.

    Tingkat Pertumbuhan penduduk Indonesia telah mengalami penurunan dalam tiga

    dasawarsa terakhir antara tahun 1980 dan 1990, rata-rata pertumbuhan penduduk

    setiap tahun adalah 1,98 %. Antara tahun 1990 dan 2000 turun menjadi 1,44 %, namun

    sesuai hasil SDKI tahun 2012 pertumbuhan penduduk meningkat menjadi 1,49 %.

    Sesuai dengan hasil Survei Demografi Indonesia pada tahun 2012 didapati bahwa

    tingkat Fertilitas di Indonesia (TFR) masih 2,6, angka tersebut tidak berubah sejak SDKI

    2002-2003. Jumlah wanita usia 14-49 tahun yang mengetahui tentang kontrasepsi

    modern sebanyak 98 persen, namun hanya 62 persen menggunakan kontrasepsi dan

    58 diantaranya kontrasepsi cara modern. Sekitar 27 persen peserta KB menghentikan

    penggunaan suatu metode kontrasepsi dalam waktu 12 bulan setelah penggunaannya,

    yang kebanyakan dari mereka adalah pengguna kontrasepsi jangka pendek, dan 13

    persen beralih ke metode kontrasepsi yang lain.

    Berdasarkan kondisi tersebut dapat dilihat bahwa keberhasilan program

    kependudukan dan KB nasional belum optimal. Keberhasilan program KB sangat

    dipengaruhi oleh komposisi dan kompetensi tenaga lini lapangan (PLKB) dalam

    memberikan informasi tentang kontrasepsi, karena PLKB memiliki peran dalam

    sepuluh langkah penggarapan program PLKB. Adapun tiga diantara sepuluh peran

    tersebut antara lain : (1) bekerjasama dengan petugas medis, agama, penerangan,

    Guru dalam menyelenggarakan pelayanan KB-KS, (2) pembinaan peserta KB melalui

    kunjungan ke klien KB di desa-desa untuk melihat hasil pelayanan, memberikan

    penjelasan pasca pelayanan dan mengambil tindakan yang diperlukan setelah

    pelayanan, (3) PLKB melakukan evaluasi proses pelaksanaan di masing-masing wilayah,

    mencatat dan melaporkan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti. Sehingga pembuatan

    buku Saku Pemantauan Pasca Pelayanan Kontrasepsi Bagi PKB/PLKB dianggap perlu,

    dimana buku tersebut dapat digunakan dalam melakukan upaya Pemantauan Pasca

    Pelayanan Kontrasepsi Bagi PKB/PLKB. Kegiatan Survailan Pasca Pemasaran

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    8/37

    7

    merupakan salah satu bagian kegiatan Pembinaan Peserta KB Aktif, sesuai dengan

    Peraturan Kepala yang telah ditetapkan pada Nomor 246/PER/E1/2011 tentang

    Pembinaan Peserta Keluarga Berencana Aktif.

    II. TujuanTujuan Umum

    Meningkatkan kesertaan dan kelangsungan penggunaan kontrasepsi pada peserta KB.

    Tujuan khusus

    1. Meningkatkan pengetahuan PKB/PLKB dan IMP tentang pelayanan kontrasepsi

    2. Meningkatkan pengetahuan peserta KB dalam mengenali risiko efek samping,

    komplikasi dan kemungkinan kegagalan penggunaan kontrasepsi

    3. Meningkatkan kepatuhan peserta KB dalam penggunaan kontrasepsi secara benar

    untuk mencegah risiko terjadinya efek samping, komplikasi dan kemungkinan

    kegagalan penggunaan kontrasepsi

    4. Meningkatkan kemampuan peserta KB dalam memahami dan menyikapi

    kemudian mengambil keputusan apabila terjadi efek samping, komplikasi dan

    kemungkinan kegagalan penggunaan kontrasepsi

    III. Ruang Lingkup

    Melakukan pemantauan, mengumpulkan data secara aktif dan melaksanakan

    kegiatan KIE dan Konseling KB oleh PKB/PLKB bersama dengan Institusi Masyarakat

    Pedesaan/Perkotaan.

    IV. Pokok-Pokok Kegiatan

    A. Persiapan

    Diperlukan persiapan yang berjenjang dimulai dari tingkat pusat hingga tingkat

    desa:

    1. Pemahaman di tingkat Pusat bagi pengelola KB di tingkat provinsi tentang

    proses pelaksanaan pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi di Lapangan.

    Koordinasi tentang kegiatan SPP di tingkat Pusat dilakukan oleh Kedeputian

    Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dan Kedeputian Advokasi,

    Penggerakan dan Informasi (ADPIN).

    2. Pengelola KB tingkat provinsi melakukan pertemuan koordinasi dengan

    pengelola KB tingkat Kabupaten dan Kota tentang pelaksanaan pemantauan

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    9/37

    8

    pasca pelayanan kontrasepsi di lapangan. Koordinasi ditingkat provinsi

    dilakukan antara Bidang KB dan Bidang ADPIN.

    3. Pengelola KB di tingkat Kabupaten dan Kota melakukan pertemuan

    pelatihan/orientasi bagi PKB/PLKB dan IMP tentang cara melakukan

    pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi di lapangan. Koordinasi antaraBidang KB dan Lini Lapangan.

    4. PKB/PLKB dan IMP melakukan pertemuan/rapat koordinasi di tingkat

    Kecamatan dan desa/kelurahan dengan memanfaatkan forum-forum

    pertemuan yang ada, antara lain: rapat koordinasi tingkat kecamatan, rapat

    koordinasi tingkat desa/kelurahan, pertemuan/sarasehan PPKBD/Sub-PPKBD,

    dll.

    5. PKB/PLKB dan IMP yang melakukan pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi

    terlebih dahulu dilatih tentang KIP/Konseling alat kontrasepsi dan/atau

    Pelatihan ABPK bagi PKB/PLKB yang dilakukan oleh tenaga yang kompeten.

    B. Pelaksanaan

    Pelaksanaan Pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi dilakukan oleh PKB/PLKB

    bersama dengan IMP, dengan memanfaatkan kesempatan kegiatan rutin seperti

    pada saat Posyandu, Poktan Tribina, UPPKS ataupun jika memungkinkan dengan

    kunjungan rumah akseptorpeserta KB Aktif.

    1. Waktu Pelaksanaan

    Pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi dapat dilaksanakan bersamaan

    dengan kegiatan rutin petugas pada waktu melaksanakan pembinaan

    terhadap akseptorKB, atau kunjungan khusus petugas lapangan terhadap

    akseptor KB yang teridentifikasi sebagai akseptoryang mengalami efek

    samping ataupun komplikasi dan kegagalan.

    2. Bentuk kegiatan

    Kegiatan Pemantauan Pasca Pelayanan kontrasepsi terbagi menjadi :

    a. Wawancara

    Wawancara dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kejadian efek

    samping, komplikasi dan kegagalan pada akseptor KB. Jika ditemukan

    maka segera ditindaklanjuti sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.

    Dalam wawancara pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi , petugas

    lapangan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

    penggunaan kontrasepsi kepada klien. Jika akseptor tidak memberikan

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    10/37

    9

     jawaban yang benar, petugas berkewajiban memberikan pengetahuan

    kepada klien.

    b. Pengamatan

    Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya efeksamping, komplikasi dan kegagalan pada penggunaan semua jenis

    kontrasepsi. Untuk pengamatan kepatuhan aksepto peserta KB, dapat

    dilakukan pengamatan melalui :

    • MOW dan MOP dilihat dari kartu akseptor KB (K/I/KB) ataupun

    K/IV/KB yang ada di provider.

    • IUD dan Implan dilihat dari kartu akseptor KB (K/I/KB) ataupun

    K/IV/KB yang ada di provider

    • Suntik dapat dilihat dari kartu akseptor (K/I/KB) dengan waktu

    kunjungan ulang suntik• Pil dilakukan pengecekan tentang jumlah pil yang diminum dengan

    memeriksa secara fisik keadaan obat dalam cyclenya

    • Kondom, dilakukan pengecekan keadaan fisik kondom sebelum

    digunakan.

    c. Konseling

    Konseling dianggap perlu dalam memberikan informasi untuk

    meningkatkan kepatuhan terhadap penggunaan alat dan obat kontrasepsi,

    bagaimana mengenali timbulnya efek samping, komplikasi dan kegagalanpenggunaan kontrasepsi serta cara penanggulangannya.

    3. Sumber Data

    Bersumber dari data laporan (dallap) cakupan pelayanan kontrasepsi

    berdasarkan dari laporan klinik pemerintah dan swasta, dokter serta bidan

    praktek mandiri.

    4. Sumber Pembiayaan

    Pembiayaan kegiatan pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi bersumber

    dari APBN yang terdapat di provinsi masing-masing, APBD atau sumber

    pendanaan lain yang sah.

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    11/37

    10

    C. Pemantauan dan Evaluasi

    1. Kegiatan pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi merupakan kegiatan rutin

    untuk mengetahui perkembangan kasus efek samping, komplikasi dan

    kegagalan pemakaian kontrasepsi melalui laporan bulanan klinik F/II/KB

    2. Kegiatan pemantauan dilakukan secara terus menerus terhadap akseptoryangdiintervensi dengan kegiatan pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi

    3. Kegiatan evaluasi pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi dilakukan untuk

    membandingkan jumlah kasus komplikasi dan kegagalan terhadap jumlah

     population at risk  (jumlah klien) pada wilayah binaan petugas yang

    bersangkutan.

    V. Indikator Keberhasilan

    1. Menurunnya jumlah kasus komplikasi kontrasepsi

    2. Menurunnya jumlah kasus kegagalan kontrasepsi

    3. Meningkatnya jumlah peserta KB Aktif (PA)

    4. Menurunnya jumlah kasus drop out (DO)

    5. Meningkatkan jumlah peserta MKJP

    VI. Cara melakukan pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi

    Pemantauan pasca pelayanan kontrasepsi dapat dilakukan oleh PKB/PLKB dan kader

    IMP dengan mengetahui antara lain :

    1. Tingkat pengetahuan klien, beberapa hal yang dapat diukur antara lain :

    a. Jenis kontrasepsi yang digunakan

    b. Cara kerja atau cara penggunaan kontrasepsi

    c. Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan kontrasepsi

    2. Tingkat kepatuhan klien

    Kepatuhan akseptor dalam penggunaan kontrasepsi termasuk kepatuhannya

    dalam melakukan kunjungan ulang ke tempat pelayanan, sehingga dalam

    wawancara petugas lapangan harus dibarengi dengan pemberian pengetahuan

    penggunaan kontrasepsi dan melakukan kunjungan ulang. Untuk mengukur

    kepatuhan tersebut, petugas lapangan dapat melakukan dengan cara :

    a. bertanya kepada klien.

    b. melihat kartu peserta KB (K/I/KB) yang dimiliki klien

    c. melihat fisik kontrasepsi yang digunakan akseptor(khusus pil dan kondom).

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    12/37

    11

    3. Kejadian Efek Samping, Komplikasi dan Kegagalan

    Pemantauan efek samping, komplikasi dan kegagalan kontrasepsi merupakan

    salah satu cara untuk mengetahui kejadian dalam penggunaan kontrasepsi yang

    dialami oleh akseptor KB. Dalam pemantauan ini selain untuk mengetahui jenis

    kejadiannya, juga sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan tentang efeksamping, komplikasi dan kegagalan kontrasepsi kepada akseptor KB, yang

    dikunjungi oleh petugas lapangan melalui pemantauan pasca pelayanan

    kontrasepsi.

    Sebagaimana pada umumnya, penggunaan alat/obat kontrasepsi dapat

    menimbulkan risiko terjadinya masalah efek samping dan komplikasi. Efek

    samping adalah perubahan fisik atau psikis yang timbul akibat dari pengunaan

    metode kontrasepsi tetapi tidak berakibat serius terhadap kesehatan, sedangkan

    komplikasi adalah kondisi yang timbul dari penggunaan suatu metode kontrasepsi

    yang berakibat buruk bagi kesehatan klien.

    Melalui jawaban akseptor yang pernah maupun belum pernah mengalami efek

    samping, komplikasi maupun kegagalan akibat kontrasepsi, petugas lapangan

    harus menanyakan :

    a. Pernah atau tidak mendapat penjelasan tentang kemungkinan akan terjadinya

    efek samping, komplikasi dan kegagalan kontrasepsi

    b. Mengetahui atau tidak cara mengatasi keluhan efek samping, komplikasi dan

    kegagalan akibat kontrasepsi

    4. Pengamatan fisik kontrasepsi pil dan kondom

    Pengamatan fisik kontrasepsi pil dan kondom dimaksudkan untuk mengetahui

    kondisi kontrasepsi yang akan digunakan akseptor (kemasan, label dan kondisi

    fisiknya). Selain petugas dapat mengetahui secara langsung keadaan fisik pil dan

    kondom yang akseptor gunakan, petugas dapat sekaligus memberikan

    pengetahuan kepada akseptor tentang kondisi kontrasepsi tersebut.

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    13/37

    12

    LAMPIRAN 1 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    AKSEPTOR KB PIL

    1. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui akseptor tentang Pil KB?

    1) Jumlah

    2) Macam dan jenis Pil KB

    3) Merupakan kontrasepsi hormonal

    b. Cara penggunaan Pil KB ?

    1) Cara mulai minum pil, pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid (sangat

    dianjurkan penggunaannya pada hari pertama haid), sehingga dapat dipastikan

    akseptor tidak dalam keadaan hamil

    2) Pil diminum setiap hari pada saat yang sama

    3) Pada paket 28 tablet pil, dianjurkan mulai minum pil placebo sesuai dengan hari

    yang ada pada paket

    c. Keuntungan dan kekurangan dari penggunaan Pil KB ?

    1) Keuntungan :

    • Metode kontrasepsi yang efektif, bila digunakan secara teratur

    • Tidak diperlukan pemeriksaan dalam

    • Tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri

    • Mudah digunakan

    2) Kekurangan :

    • Harus diminum setiap hari dan waktu yang sama

    • Jika lupa minum akan terjadi resiko kegagalan

    • Ada kemungkinan terjadinya perdarahan bercak

    • Tidak mencegah IMS dan HIV

    • Untuk pil kombinasi tidak dianjurkan bagi ibu menyusui karena

    mengganggu produksi ASI

    Jika akseptor dapat memberikan jawaban-jawaban yang relatif benar, maka akseptor

    dianggap memiliki pengetahuan yang baik

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    14/37

    13

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptor dalam menggunakan

    kontrasepsi Pil, apabila:

    a.

    b.

    Contoh :

    : Lupa minum Pil selama 1 hari

    : Lupa minum Pil selama 2 hari

    : Lupa minum Pil selama 3 hari

    Lupa minum 1 atau 2 pil (hari 1-21 hari)

    • Segera minum pil setelah ingat

    • Minum 2 pil pada hari yang

    sama

    • Tidak memerlukan perlindungan

    kontrasepsi lainnya

    Lupa minum lebih dari

    2 Pil hari 1-21

    Minum 2 pil setiap hari, sampai jadwal yang ditetapkan, dan

    disarankan :

    • Memerlukan kontrasepsi perlindungan kondom atau

    • Tidak melakukan hubungan suami-istri sampai paket pil telah

    habis

    Bila tidak haid, segera ke klinik untuk tes kehamilan

    123

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    15/37

    14

    Pada 1 : minum 2 pil pertama

    Pada 2 : minum 2 pil kedua

    Pada 3 : minum 2 pil ketiga

    Hari selanjutnya kembali minum pil secara reguler

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptor selama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping. Bagi

    akseptor yang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban akseptor relatif benar, antara

    lain minta pertolongan kepada petugas kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan,

    maka akseptor dianggap mempunyai kemampuan mengatasi keluhan efek samping

    tersebut.

    4. Mengamati fisik kontrasepsi Pil

    Untuk melakukan pengamatan fisik kontrasepsi, minta bantuan akseptor untuk

    menunjukan Pil KB yang sedang digunakan. Periksa dengan cermat, sesuai kondisi

    sebenarnya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk melihat keadaan fisik pil KB, mengenai

    sifat zat secara umum yang meliputi : wujud/rupa (bentuk), warna, rasa dan bau.

    Keadaan fisik merupakan petunjuk awal tentang mutu pil, misalnya apabila ada

    perubahan warna atau bentuk dan sebagian hilang, maka harus diganti dengan pil baru

    atau menggunakan kontrasepsi pelindung (kondom) dan pantang berkala. Jika

    berdasarkan pengamatan ditemukan Pil KB dalam kondisi yang tidak baik, maka

    akseptorharus diberikan pil yang baru, jika keadaan sebaliknya maka pil dapat diteruskan.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi Pil KB kombinasi dan

    penanganannya

    Masalah efek samping : Cara Penanggulangannya

    Mual dan muntah Jelaskan kepada akseptor

    bahwa gejala ini bersifat

    sementara dan individual

    Akseptor disarankan agar

    meminum pil setelah

    makan malam.

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    16/37

    15

    Jika dalam 3 bulan berturut

    rasa mual belum hilang,

    segera sarankan untuk

    konsultasi dengan

    bidan/dokter

    Pusing/sakit kepala Disarankan untuk

    meminum obat penghilang

    rasa sakit kepala, namun

     jika sakit kepala dirasakan

    menetap segera anjurkan

    untuk konsultasikan dengan

    bidan/dokter

    Rasa sakit/tegang dan payudaradirasakan tegang

    Jelaskan bahwa gejalabersifat sementara, jika ada

    rasa sakit bisa disarankan

    meminum obat penghilang

    rasa sakit

    Disarankan agar akseptor

    memakai pakaian dalam

    (BH) yang longgar/yang

    sesuai dengan ukuran

    Bila sakit menetap

    disarankan untuk berobat

    ke dokter/bidan

    Nafsu makan bertambah Jelaskan bahwa gejala ini

    bersifat sementara

    Sarankan agar makan

    teratur, namun jika makan

    tidak teratur segera rujuk

    ke bidan/dokter

    Penurunan ASI Jelaskan bahwa pil

    kombinasi tidak dianjurkan

    pada wanita menyusui,

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    17/37

    16

    kecuali pil yang hanya

    mengandung progesteron

    (exluton). Segera anjurkan

    untuk ganti metode

    kontrasepsi yang cocokuntuk ibu menyusui.

    Tekanan darah tinggi Jelaskan bahwa gejala ini

    bersifat individual dan

    sementara. Disarankan

    agar mengurangi konsumsi

    garam

     jika dalam 3 bulan berturut-

    turut tekanan darahnya >140/100 mmHg, segera

    sarankan untuk ganti

    metode kontrasepsi dan

    sarankan untuk

    mengunjungi bidan/dokter

    Perubahan berat badan Jelaskan bahwa gejala ini

    bersifat individual

    Sarankan untuk melakukanaktifitas fisik (olah raga)

    rutin setiap hari

    Sarankan agar mengatur

    menu makanan

    Jika berat badan berubah

    secara drastis, segera

    sarankan untuk

    mengunjungi dokter/bidan

    Jerawat Jelaskan bahwa gejala

    tersebut bersifat individual

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    18/37

    17

    Disarankan agar

    mengurangi makanan

    berlemak (seperti minyak,

    kacang)

    Kloasma (hiperpigmentasi pada

    wajah)

    Jelaskan bahwa gejala ini

    bersifat individual

    Sarankan untuk

    menghindari matahari,

    bilang bercak hitam diwajah

    tidak

    menghilang/bertambah

    banyak segera kunjungi

    bidan/dokter

    varises Jelaskan bahwa gejala

    tersebut sangat individual

    Bila gejala menetap atau

    semakin bertambah,

    sarankan untuk menemui

    bidan/dokter

    Keputihan Jelaskan bahwa gejalatersebut sangat bersifat

    individual

    Sarankan untuk menjaga

    kebersihan daerah

    kemaluan

    Gangguan haid Jelaskan bahwa gejala ini

    bersifat individual

    Jika perdarahan menetap

    atau bertambah banyak,

    segera rujuk ke

    dokter/bidan

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    19/37

    18

    LAMPIRAN 2 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB KONDOM

    1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui tentang kondom?

    • Terbuat dari karet (latex)

    • Macam-macam kondom

    b. Bagaimana cara menggunakan kondom?

    Akseptor diharapkan dapat menerangkan cara penggunaan kondom dan

    fungsinya

    c. Keuntungan dan kekurangan penggunaan kondom?1) Keuntungan:

    • Tidak memerlukan pemeriksaan medis

    • Murah dan mudah didapat

    • Mencegah ejakulasi dini

    • Mencegah penularan IMS

    • Dapat digunakan bersamaan dengan kontrasepsi lainnya

    2) Kekurangan :

    • Memerlukan persediaan setiap kali berhubungan seksual

    •Dapat menimbulkan iritasi/alergi

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptor dalam

    menggunakan kondom. Jika akseptor relatif menggunakan kondom mengikuti

    petunjuk dapat diberikan pujian, namun jika tidak/belum mengikuti petunjuk, maka

    berikan penjelasan sebagai berikut:

    a. Ingatkan akseptor bahwa kondom hanya digunakan sekali pakai

    b. Selalu menyiapkan persediaan kondom

    c. Kondom dapat digunakan pada saat keadaan istri dalam masa suburd. Kondom jangan disimpan di tempat yang panas karena dapat merusak pelumas

    dan mudah bocor

    e. Jangan mengunakan minyak mineral atau baby oil untuk pelicin kondom, karena

    secara tidak langsung akan menyebabkan kerusakan kondom

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    20/37

    19

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptor selama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping.Bagi akseptor yang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban akseptor relatif benar,

    antara lain minta pertolongan kepada petugas kesehatan atau tempat pelayanan

    kesehatan, maka akseptor dianggap mempunyai kemampuan mengatasi keluhan efek

    samping tersebut.

    4. Mengamati fisik kontrasepsi kondom

    Untuk melakukan pengamatan fisik kondom, minta bantuan akseptor untuk

    menunjukkan kondom yang akan digunakan dan periksa dengan cermat kondisi

    kondom tersebut.

    Pemeriksaan fisik kondom ditujukan untuk melihat apakah kondom yang akan

    digunakan akseptor masih mengandung minyak pelumas atau tidak, apakah bocor

    atau tidak dan apakah sudah kadaluarsa atau belum. Jika pada pemeriksaan tersebut

    ternyata kondom masih mengandung minyak pelumas, tidak bocor dan belum

    kadaluarsa, maka akseptor dapat meneruskan penggunaan kondom persediaannya,

    namun jika sebaliknya berikan kondom baru.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi kondom dan

    penanganannya

    Masalah: Cara penanggulangannya

    a. Kondom rusak atau dicurigai

    bocor

    Ganti segera dengan

    kondom baru jika dicurigai

    adanya rusak atau

    kebocoran.

    b. Mengurangi kenikmatanhubungan seksual

    Jika perasaan menurunkansensitivitas tidak bisa

    diatasi, dianjurkan

    pemakaian metode

    kontrasepsi lain.

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    21/37

    20

    Efek samping : Cara penanggulangannya

    Reaksi alergi Jika setiap menggunakan

    kondom, ibu atau bapak

    mengalami gatal-

    gatal/reaksi alergi. Jika

    reaksi alergi ringan, tidak

    memerlukan pengobatan,

     jika reaksi alegi berat hingga

    timbul keputihan pada

    wanita, akseptor dianjurkan

    berobat ke klinik, dan

    dianjurkan menggunakan

    metode kontrasepsi lainnya

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    22/37

    21

    LAMPIRAN 3 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK

    1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui tentang suntik KB ?

    • Kontrasepsi hormal

    • Macam-macam suntik KB

    b. Kapan akseptor mendapatkan suntikan ulangan?

    Akseptor diharapkan dapat menjelaskan kapan mendapatkan suntikan ulangan

    dan dapat menunjukkan kartu kunjungan ulangan

    c. Keuntungan dan kekurangan menggunakan suntikan KB ?

    1) Keuntungan:• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

    • Tidak berpengaruh pada hubungan suami dan istri

    • Tidak perlu menyimpan obat suntik

    • Tidak mempengaruhi produksi ASI, kecuali suntikan 1 bulan

    • Reaksi suntikan sangat cepat

    2) Kekurangan :

    • Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan

    • Harus kembali kontrol ke tempat pelayanan untuk mendapatkan suntikan

    ulangan• Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

    • Tidak mencegah IMS dan HIV

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptordalam

    menggunakan suntikan. Pada intinya tingkat kepatuhan akseptordapat dinilai disaat

    akseptordapat mengikuti petunjuk petugas dokter/bidan, namun jika

    akseptortidak/belum dapat mengikuti petunjuk maka berikan :

    b. AkseptorKB yang mendapat suntikan 3 bulanan harus kembali setiap 12 minggusedangkan untuk suntikan 1 bulan akseptordapat kembali setiap 4 minggu sekali

    c. Jelaskan bahwa setiap penyuntikan akseptorharus disuntik dengan jarum baru,

    untuk menghindari penularan penyakit Hepatitis, IMS dan HIV

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    23/37

    22

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptorselama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping.

    Bagi akseptoryang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban akseptorrelatif benar,antara lain minta pertolongan kepada petugas kesehatan atau tempat pelayanan

    kesehatan, maka akseptordianggap mempunyai kemampuan mengatasi keluhan efek

    samping tersebut.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi Suntik dan

    penanganannya

    Efek Samping : Cara Penanggulangannya :

    Amenorhoe (tidak datang haid) Tentukan akseptor

    hamil/tidak

    Bila tidak hamil, berikan

    konseling

    Bila hamil, Disarankan

    kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik

    Pertambahan berat badan Mengatur pola makanuntuk menurunkan berat

    badan, namun jika berat

    badan cenderung semakin

    menaik, dianjurkan untuk

    menggunakan yang non

    hormonal

    Sakit kepala disertai gangguan

    penglihatan

    Jika sakit kepala ringan,

    dapat mengkonsumsi obat

    penghilang rasa nyeri

    Bila sakit kepala dirasakan

    berat, berulang atau

    tekanan darah meningkat,

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    24/37

    23

    disarankan untuk ke

    dokter/bidan

    Nyeri perut sebelah

    bawah/nyeri pinggul (dengan

    tanda hamil)

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

    Tekanan darah tinggi Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

    Komplikasi : Cara penanggulangannya :

    Perdarahan banyak dan tidak

    ada penyebab lain selain

    kontrasepsi

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

    Infeksi bekas suntikan ditandai

    dengan tanda radang

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    25/37

    24

    LAMPIRAN 4 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    AKSEPTOR KB IUD

    1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui tentang IUD ?

    • Kontrasepsi non hormonal

    • Dipasang di dalam rahim

    • Macam-macam IUD

    • Dapat dipasang sewaktu-waktu dan atau pasca persalinan dan pasca

    keguguran (apabila tidak terjadi infeksi)

    b. Kapan akseptor harus kontrol dan melepas/mengganti IUD yang digunakannya?• Kontrol ke tempat pelayanan setelah pemasangan 4-6 minggu

    • Kontrol setelah 1 tahun setelah pemasangan

    • Melepas IUD setelah 8 tahun pemakaian

    c. Keuntungan dan kekurangan menggunakan IUD ?

    1) Keuntungan:

    • Efektif dalam jangka panjang

    • Murah dan efisien

    • Cocok untuk ibu menyusui

    • Kesuburan segera kembali setelah IUD dilepas• Dapat sekaligus dilakukan Pap Smear

    • Tidak ada risiko faktor lupa seperti pada pemakaian Pil, Suntik dan

    Kondom

    2) Keterbatasan :

    • Pemasangan dan pelepasan harus melalui pemeriksaan dalam

    • Akseptor tidak dapat mencabut sendiri

    • Tidak dapat mencegah IMS dan HIV

    • Gangguan siklus haid

    • Rasa sakit pada beberapa bulan pertama (bersifat individualis)

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptor dalam

    menggunakan IUD. Pada intinya tingkat kepatuhan akseptordapat dinilai disaat

    akseptordapat mengikuti petunjuk petugas dokter/bidan, namun jika

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    26/37

    25

    akseptortidak/belum dapat mengikuti petunjuk maka berikan penjelasan sebagai

    berikut :

    a. Kontrol pertama ke tempat pelayanan sesudah haid pertama setelah pemasangan

    dan setelah 7 atau 40 hari pada pemasangan pasca persalinan

    b. Kontrol selanjutnya minimal 1 tahun sekali atau bila ada keluhan-keluhan tentangkemungkinan adanya infeksi panggul atau perdarahan

    c. Memberikan penjelasan cara memeriksakan IUD, dengan cara usahakan agar jari

    tangan ibu dapat menjamah benang yang terpasang pada liang senggama, bila

    benang teraba artinya IUD masih tetap terpasang, jika tidak teraba agar

    dikonsultasikan ke dokter/bidan.

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptor selama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping.

    Bagi akseptor yang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan atau efek samping tersebut.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi IUD dan

    penanganannya

    Efek samping : Cara Penanggulangannya :

    Gangguan haid : perdarahan

    bercak hingga haid yang

    berlebihan pada 3 bulan pertama

    penggunaan IUD

    Kalau permasalahan ringan,

    dianjurkan agar dilakukan

    konseling, dan apabila

    perdarahan banyak,

    dianjurkan agar dirujuk ke

    tempat pelayanan

    Perasaan kurang enak, demam

    dan menggigil

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

    Keluar Cairan vagina/keputihan

    yang banyak

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    27/37

    26

    Komplikasi : Cara penanggulangannya :

    Nyeri perut bagian bawah atau

    keputihan yang berbau

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

    Masalah : Cara penanggulangannya :

    Benang IUD hilang (pindah

    tempat atau lepas)

    Jika akseptor mengetahui

    bahwa benang IUD tidak

    teraba segera kunjungi

    klinik/dokter/bidan

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    28/37

    27

    LAMPIRAN 5 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    AKSEPTOR IMPLAN

    1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui tentang implan ?

    • Kontrasepsi hormonal

    • Macam-macam implan

    b. Kapan akseptor harus kontrol dan mencabut/mengganti implan yang digunakan ?

    • Kontrol setelah 1 minggu pemasangan

    • Kontrol setiap 1 tahun sekali atau bila ada keluhan

    • Melepas implan setelah 3 tahun pemasangan

    c. Keuntungan dan kekurangan menggunakan implan?Keuntungan:

    • Efektif dalam jangka panjang

    • Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

    • Tidak berpengaruh pada hubungan suami dan istri

    • Pengembalian tingkat kesuburan relatif cepat setelah pencabutan

    Keterbatasan :

    • Kemungkinan mengalami perubahan siklus haid

    • Dapat mempengaruhi penurunan maupun kenaikan berat badan

    • Perlu pembedahan kecil pada waktu pemasangan dan pencabutan• Tidak mencegah penularan IMS dan HIV

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptor dalam

    menggunakan implan. Pada intinya tingkat kepatuhan akseptor dapat dinilai disaat

    akseptor dapat mengikuti petunjuk petugas dokter/bidan, namun jika akseptor

    tidak/belum dapat mengikuti petunjuk maka berikan :

    a. Kontrol pertama ke tempat pelayanan setelah 1 minggu pemasangan implan

    b. Kontrol ke tempat pelayanan bila ada keluhan atau bila akan dilakukanpencabutan/pemasangan kembali

    c. Memberitahu ke PKB/PLKB dan IMP ditempat asal dan yang ditempat yang baru

    apabila pindah alamat

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    29/37

    28

    PKB/PLKB dan IMP dapat mengecek kebenarannya dengan melihat kartu peserta KB

    (K/I/KB) yang dimiliki akseptor, dengan demikian petugas lapangan akan mengetahui

    secara pasti tentang kepatuhan akseptor yang bersangkutan.

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptorselama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping.

    Bagi akseptoryang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban akseptorrelatif benar,

    antara lain minta pertolongan kepada petugas kesehatan atau tempat pelayanan

    kesehatan, maka akseptordianggap mempunyai kemampuan mengatasi keluhan efek

    samping tersebut.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi Implan dan

    penanganannya

    Efek samping : Cara Penanggulangannya :

    Amenorhoe (tidak Haid) Biasa terjadi pada pemakaian

    implan, jika tidak haid selama 6

    minggu, segera rujuk ke

    dokter/bidan untuk menyingkirkan

    tanda-tanda kehamilan

    Perdarahan lama dan banyak Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan lebih

    lanjut

    Nyeri perut bagian bawah/nyeri

    panggul (dengan atau tanpa

    gejala hamil)

    Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan lebih

    lanjut

    Nyeri payudara Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan lebih

    lanjut

    Nyeri dada Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan lebih

    lanjut

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    30/37

    29

    Perdarahan bercak Jelaskan ke akseptor bahwa

    perdarahan bercak kerap terjadi

    diawal penggunaan implan dan

    bersifat individual serta tidak

    berbahaya. Jika perdarahanmenetap segera rujuk ke

    dokter/bidan

    Nyeri kepala terutama bila

    disertai pandangan kabur

    Bila sakit kepala dirasakan berat,

    berulang dan disertai tekanan

    darah meningkat, disarankan untuk

    ke dokter/bidan

    Mual/pusing/gelisah Jelaskan ke klien, bahwa hal ini

    bersifat individual. Jikamual/pusing/gelisah menetap atau

    bertambah berat sarankan ke

    dokter/bidan

    Berat badan bertambah atau

    berkurang

    Jelaskan ke akseptor bahwa

    perubahan badan sekitar 1-2 kg

    adalah normal. Apabila jika

    akseptor tidak dapat menerima

    perubahan berat badannya,

    sarankan untuk ganti metode lain.

    Komplikasi : Cara penanggulangannya :

    Terjadi infeksi/tanda-

    tanda peradangan di

    tempat pemasangan

    implan.

    Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan

    lebih lanjut

    Masalah : Cara penanggulangannya :

    Implan tidak teraba di

    lengan

    Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan

    lebih lanjut

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    31/37

    30

    LAMPIRAN 6 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI WANITA (MOW)/TUBEKTOMI

    1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui tentang MOW ?

    • Kontrasepsi Jangka panjang

    • Dilakukan oleh tenaga ahli di Rumah Sakit

    b. Kapan akseptor harus kontrol ?

    • 1-2 minggu setelah tindakan

    • Disaat ada keluhan

    c. Keuntungan dan keterbatasan menggunakan MOW ?

    Keuntungan:• Dapat digunakan jangka panjang

    • Dapat dilakukan segera setelah melahirkan atau kapanpun juga

    • Tidak berpengaruh pada hubungan suami dan istri

    • Haid tetap terjadi tiap bulannya

    • Tidak mempengaruhi penurunan maupun kenaikan berat badan

    Keterbatasan :

    • Dapat terjadi rasa nyeri beberapa hari setelah tindakan (individualis)

    • Tidak mencegah penularan IMS dan HIV

    • Hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptor dalam kontrol

    ulang setelah tindakan MOW. Pada intinya tingkat kepatuhan akseptor dapat dinilai

    disaat akseptor dapat mengikuti petunjuk petugas medis, namun jika akseptor

    tidak/belum dapat mengikuti petunjuk maka disarankan:

    a. Kontrol pertama ke tempat pelayanan setelah 1-2 minggu pasca tindakan MOW

    b. Datang ke tempat pelayanan apabila ada keluhan

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptor selama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping.

    Bagi akseptor yang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban akseptor relatif benar,

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    32/37

    31

    antara lain minta pertolongan kepada petugas kesehatan atau tempat pelayanan

    kesehatan, maka akseptor dianggap mempunyai kemampuan mengatasi keluhan efek

    samping tersebut.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi tubektomi danpenanganannya

    Efek samping : Cara Penanggulangannya :

    sampai

    dengan

    24 jam

    pasca

    tindakan

    Peradarahan sedikit dari luka

    operasi yang membasahi plester

    (penutup luka)

    Menjaga luka bekas operasi

    harus tetap kering. Jika

    perdarahan tidak bertambah

    banyak, biarkan, biasanya

    akan mengering sendirinya,

    namun jika perdarahan

    menetap dan bertambah

    banyak segera bawa akseptor

    ke Rumah Sakit untuk

    mendapatkan tindakan

    Gatal dikulit, disertai bentol-

    bentol karena alergi

    Segera hentikan sementara

    pemakaian obat minum

    maupun oles, dan kunjungi

    klinik/dokter/bidan sambilmembawa serta obat yang

    dikonsumsi

    komplikasi : Cara penanggulangannya :

    setelah

    lebih dari

    24 jam

    pasca

    tindakan

    Panas tinggi, rasa sangat nyeri di

    daerah luka dan bernanah

    Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan

    lebih lanjut

    Rasa nyeri perut yang hebat,

    dinding perut kaku, kesadaran

    menurun, lesu dan lemah

    Disarankan kontrol ke Rumah

    Sakit/Klinik untuk perawatan

    lebih lanjut

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    33/37

    32

    LAMPIRAN 7 :

    CARA MELAKUKAN PEMANTAUAN PASCA PELAYANAN

    AKSEPTOR KB MEDIS OPERASI PRIA (MOP)/VASEKTOMI

    1. Mengetahui tingkat pengetahuan klien, pertanyaan yang diajukan antara lain :

    a. Apa yang diketahui tentang MOP ?

    • Kontrasepsi jangka panjang

    • Dilakukan oleh tenaga terlatih

    • Bukan dikebiri

    b. Kapan akseptor harus kontrol ?

    • 1-2 minggu setelah tindakan

    • saat ada keluhan

    c. Keuntungan dan keterbatasan menggunakan MOP ?Keuntungan:

    • Dapat digunakan jangka panjang

    • Tidak berpengaruh pada hubungan suami dan istri

    • Tidak menggangu libido, ereksi dan ejakulasi

    Keterbatasan :

    • Dapat terjadi rasa nyeri beberapa hari setelah tindakan (individualis)

    • Baru mencapai hasil optimal setelah 3 bulan (20 kali ejakulasi), sehingga

    pasangan harus menggunakan metode kontrasepsi lain bila akan berhubungan

    suami istri (kondom)• Tidak mencegah penularan IMS dan HIV

    • Perlu dilakukan analisa sperma untuk memastikan keefektifannya

    2. Mengetahui tingkat kepatuhan akseptor

    Tingkat kepatuhan berkaitan dengan tingkat pengetahuan akseptor dalam kontrol

    ulang setelah tindakan MOP. Pada intinya tingkat kepatuhan akseptor dapat

    dinilai disaat akseptor dapat mengikuti petunjuk petugas dokter, namun jika

    akseptor tidak/belum dapat mengikuti petunjuk disarankan :

    a. Kontrol pertama ke tempat pelayanan setelah 1-2 minggu pasca tindakan

    MOPb. Datang ke tempat pelayanan apabila ada keluhan

    3. Mengetahui kejadian efek samping

    Untuk mengetahui kejadian pada akseptor selama menggunakan kontrasepsi, petugas

    lapangan dapat menanyakan apakah pernah mengalami keluhan atau efek samping.

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    34/37

    33

    Bagi akseptor yang pernah mengalami keluhan atau efek samping, dapat ditanyakan

    bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut. Jika jawaban akseptor relatif benar,

    antara lain minta pertolongan kepada petugas kesehatan atau tempat pelayanan

    kesehatan, maka akseptor dianggap mempunyai kemampuan mengatasi keluhan efek

    samping tersebut.

    Pemahaman kemungkinan kejadian efek samping, komplikasi vasektomi dan

    penanganannya

    Efek Samping : Cara Penanggulangannya :

    < 24 jam

    pasca

    tindakan

    Perdarahan sedikit dari operasi

    yang membasahi plester

    penutup luka

    Jika perdarahan tidak

    bertambah banyak,

    biarkan saja, biasanya

    akan mengering sendiri.

    Jika perdarahan makin

    banyak, segera dibawa ke

    klinik/dokter/bidan

    Perdarahan banyak hingga

    membasahi dan menetes

    keluar plester penutup luka,

    terasa nyeri didaerah luka,

    disertai mual, pusing dan

    kesadaran terganggu

    Jika waktu

    memungkinkan, segera

    bawa akseptorke klinik

    tempat dilakukan tindakan

    atau rumah sakit

    Jika waktu tidak

    memungkinkan, untuk

    sementara kompres

    dengan es batu yang

    dibungkus dengan kain

    bersih dan selanjutnya di

    bawa segera ke klinik.

    Gatal di kulit disertai bentol-

    bentol

    Segera hentikan

    sementara pemakaian

    obat minum maupun oles,

    dan kunjungi

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    35/37

    34

    klinik/dokter/bidan sambil

    membawa serta obat yang

    dikonsumsi

    24

     jam pasca

    tindakan

    Panas tinggi, rasa sangat nyeri

    di daerah luka dan bernanah

    Segera bawa akseptor ke

    fasilitas kesehatan

    terdekat untuk

    mendapatkan penanganan

    selanjutnya.

    Memar di daerah skrotum Segera bawa akseptor ke

    fasilitas kesehatan

    terdekat untuk

    mendapatkan penanganan

    selanjutnya.

    1

    tahun

    atau

     jangka

    panjang

    Pegal dan nyeri dikantong

    skrotum (zakar), jika dipegang

    ada benjolan seperti biji

    kacang

    Disarankan kontrol ke

    Rumah Sakit/Klinik untuk

    perawatan lebih lanjut

    Komplikasi : Cara Penanggulangannya :

    Terjadi bengkak pada skrotumkarena infeksi

    Disarankan agar menjagakebersihan skrotum, dan

    segera sarankan

    akseptoruntuk ke

    klinik/dokter/bidan untuk

    mendapatkan penanganan

    selanjutnya

    Masalah : Cara Penanggulangannya :

    Masalah penurunan libido(gairah seksual)

    Jelaskan ke klien, bahwaMOP tidak mempengaruhi

    libido seseorang

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    36/37

    35

    Penutup

    Melakukan kegiatan pembinaan kesertaan KB pada peserta KB Aktif (PA) melaluipemantauan pasca pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh petugas ke

    akseptor harus dilakukan dengan dasar hubungan yang baik, agar dapat tercipta

    komunikasi yang efektif dua arah, tanpa batasan sama sekali. Dengan proses

    komunikasi tersebut, melalui kesempatan yang diberikan kepada akseptor,

    diharapkan informasi ataupun permasalahan yang ditemui akseptor dapat

    tersampaikan secara bebas dan terbuka. Sehingga diharapkan akseptor dapat

    bertambah pengetahuan, kepatuhan dan mengetahui risiko-risiko efek samping

    ataupun komplikasi yang mungkin terjadi serta penanggulangannya.

    Selain meningkatkan pengetahuan, kepatuhan dan risiko-risiko efek samping

    ataupun komplikasi yang mungkin terjadi pada akseptor, petugas KB perlu pula

    meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya, sehingga dalam memberikan

    informasi tentang kontrasepsi kepada akseptor dapat dilakukan dengan baik,

    benar dan jelas.

  • 8/19/2019 Buku Saku SPP

    37/37

    Tim Penyusun :1. Drs. Budi Priatna, MM (BINLAP)

    2. Komari, SH, MA (BINLAP)

    3. Dra. Hitima Wardhani, MPH (DITLAPTIK)4. Lalu Rustam, SH, M.Si (DITJALPEM)

    5. dr. Ali Sujoko (DITJALPEM)

    6. Annas, S.Sos (BINLAP)

    7. Dra. Nurhayati (BINLAP)

    8. Drs. Sentot (BPMP-KB DKI Jakarta)

    9. Dr. Nia Riviani, MAPS (DITJALPEM)

    10.Dr. Wiwit Ayu Wulandari (DITJALPEM)

    11.Dr. Fajar Firdawati (DITJALPEM)12.PLKB Jakarta Timur dan Jakarta Barat

    Editor : dr. Wicaksono, M.Kes