Top Banner

of 142

Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

Jun 01, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    1/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    2/142

    Profil Herbarium Celebense

    Universitas TadulakodanDeskripsi 100Jenis Pohon Khas

    Sulawesi

    Prof. Ir. Zainuddin Basri, PhD

    Prof. Dr. Ramadanil PitopangDr. Ir. Iskandar Lapandjang, MP

    In'am F Burhanuddin, S.Si

    Editor :

    Penulis :

    2011

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    3/142

    Editor :

    Penulis:

    Penerbit: UNTAD PRESSISBN 978-970-3701-64-6

    Prof. Ir. Zainuddin Basri, PhD

    Prof. Dr. Ramadanil Pitopang, Dr. Ir. Iskandar Lapandjang, MP,In'am F Burhanuddin, S.Si

    Penerbitan buku ini dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Tadulako Palu,Tahun 2011.

    : 2011 Herbarium Celebense UNTADCover design : Inam F. BurhanuddinLay out : Inam F.Burhanuddin

    UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)HERBARIUM CELEBENSE (CEB)UNIVERSITAS TADULAKO PALU

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    4/142

    Sambutan Rektor

    Universitas Tadulako

    Prof. Dr. Ir. Muhammad Basir, SE, MS

    Segala puji dan syukur kami persembahkan kepada TuhanYang MahaKuasa yang atas karuniaNya buku Profil Herbarium Celebense dan Deskripsi 100JenisPohon Khas Sulawesi ini akhirnya dapat disusun dan diterbitkan dengan baik.Keanekaragaman hayati Sulawesi yang begitu tinggi perlu didokumentasikandengan baik agar menjadi panduan bagi generasi mendatang yang inginmempelajari keanekaragaman hayati sulawesi khususnya bagi para pelajar, guru-guru, mahasiwa, peneliti, pejabat fungsional dan parapihak yang ingin

    mengembangkan kajiantentangKEHATI di sulawesi. .

    Kehadiran buku ini merupakan salah satu dari hasil Tri Darma PerguruanTinggi yang dilakukan di Universitas Tadulako dan merupakan bukti nyata bahwakegiatan penelitian merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian utama diUniversitas Tadulako, sehingga melalui pengembangan lembaga riset sepertiHerbarium merupakan fasilitas utama penting dalam menunjang bidangkeanekaragaman hayati Sulawesi yang terkenal dengan keunikan dan tingkatendemisitas yang tinggi. Potensi biodiversitas tumbuhan Sulawesi ini masih

    sangat tinggi, hal ini ditunjukan dengan banyaknya penemuan ilmiah baru olehbotanist dalam beberapa tahun terakhir baik yang bersifat New Record ataupunNew Species. Tercatat beberapa jenis yang merupakan baru untuk ilmupengetahuan seperti (Araceae) dari C.A. Tinombala,

    (Balsaminaceae) dari Lore Lindu, (Arecaceae) dan(Nepenthaceae)dari Taman Nasional LoreLindu.

    Kami merasa bangga dan menyambut baik kehadiran Buku ini yangkedepannya diharapkan muncul karya-karya dari civitas academica UniversitasTadulako untuk kemajuan IbuPertiwi yang tercinta.

    Palu, 1 Agustus 2011

    Allocasia megawatii Impatien

    punaensis Pinanga aurantiaca

    Nepenthespitopangii

    iii

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    5/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    6/142

    Ucapan Terima Kasih

    Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat danKaruniaNya sehingga buku ini dapat diselesaikan secara baik hingga

    penerbitannya. Seperti disadari bahwa publikasi menyangkut Flora Sulawesi masihsangat terbatas, disisi lain kawasan ini merupakan bioregion penting untukkeanekaragaman hayati Indonesia terutama kekayaan Flora dan Fauna diIndonesia. Oleh sebab itulah buku ini disusun untuk membantu para pihak dalampengenalan keanekaragaman hayati tumbuhan Sulawesi terutama kaumakademisi (dosen, peneliti dan mahasiswa) pada bidang Ilmu Pengetahuan Alamseperti Biologi, Kimia, Kehutanan serta lembaga terkait lainnya seperti pertanian,pariwisata, kehutanan, dan konservasi konservasi sumberdaya alam.

    Penulisan buku ini sangat ditunjang oleh fasilitas Herbarium Celebense(CEB) UNTAD, yang merupakan salah satu herbarium penting di bioregionWallacea dan merupakan aset Universitas Tadulako. Untuk itu penulis inginmenyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telahberjasa dalam pengembangan Herbarium Celebense terutama pada Bpk. Prof. Dr.Ir. H. Edi Guhardja, MSc (IPB), Dr. Paul J.A. Kessler (Hortus Botanicus Leiden), Prof.Dr. Stephan Robert Gradstein (Univ.of Gottingen), Dr. Michael Kessler (Univ.Gottingen), Dr. Ir. Sri S. Tjitrosoedirdjo (SEAMEO BIOTROP), Prof. Dr. Johanis P.Mogea (Herbarium Bogor) dan Dr. Ir. H. Dede Setiadi (IPB), Dr. Gillian Brown

    (School of Botany the University of Melbourne Australia) yang semuanyamerupakanpakar ekotaksonomi dankonservasi biodiversitas tumbuhan.

    Buku ini diterbitkan atas biaya dari Kementerian Pendidikan Nasionalmelalui Dana DIPA Universitas Tadulako tahun 2011. Untuk itu penulismenyampaikan terima kasih banyak atas tersediannya pembiayaan tersebut.Akhirnya penulis berharap semoga buku ini bermanfaat untuk kemaslahatan umatmanusia.

    Palu, 22 Agustus 2011

    Prof. Dr. Ramadanil Pitopang

    v

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    7/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    8/142

    DAFTAR ISI

    Sambutan Rektor Universitas Tadulako.....iiiUcapan Terima Kasih......vDaftar Isi.....viiPendahuluan.....1Tinjauan Pustaka.....3

    Profil Herbarium Celebence....9Teknik Pengkoleksian dan PembuatanHerbarium....14Deskripsi 100 Jenis Pohon khas Sulawesi..25Aleurites moluccana.....27

    Annona muricata.....30

    Annona reticulata.....31

    Annona squamosa....32

    Areca vestiaria.....35

    Arenga pinnata.....36

    Arenga undulatifolia.....37

    Artocarpus heterophyllus.....38

    Bischofia javanica.....39

    Buchanania arborescens....40

    Calophyllum inophyllum....41

    Cananga odorata....42

    Canarium hirsutum...43

    Carallia brachiata....44

    Cassia siamea....45

    Casuarina equisetifolia....47

    Celtis phillipinensis...48

    Cinnamomum porrectum....49

    Cocos nucifera....50

    Cynometra ramiflora.....52

    Delonix regia....53

    Deplanchea bencana....54

    Dillenia serrata.....55

    Diospyros celebica....56

    Dracontamelon dao......58Duabanga mollucana.....59

    Durio zibethinus.....60

    Dysoxylum nutans.....61

    Elaeocarpus teijsmannii....62

    Elmerillia ovalis.....63

    Erythrina subumbrans.....64

    Erythrina variegata.....65

    Eucalyptus deglupta.....66

    Ficus benjamina......67

    Ficus minahassae.....68

    Galbulimima belgraveana....69

    Garuga floribunda....70

    Gastonia serratifolia.....71

    Gironniera subaequalis.....73

    Gnetum gnemon....74

    Alstonia scholaris.....28

    Alstonia spectabilis......29

    Anthocephalus chinensis....33

    Antidesma bunius.....34

    Castanopsis accuminatisima....46

    Heritieria littoralis....75

    Hibiscus tiliaceus.....76

    Homalanthus populneus....77

    Hopea celebica....78

    Horsfieldia costulata.....79

    Kalappia celebica.....80Kleinhovia hospita.....82

    Knema celebica.....83

    Leucaena leucocephala....85

    Lithocarpus havilandii.....87

    Macadamia hildebrandii.....88

    Macaranga hispida......89

    Mangifera foetida.....91

    Mangifera minor......92Manilkara fasciculata...93

    Meliosma sumatrana.....94

    Morinda citrifolia.....95

    Moringa oleifera.....96

    Myristica fragrans....98

    Nageia wallichiana.....99

    Octomeles sumatrana.....100

    Palaquium quercifolium.....101

    Pandanus tectorius......102

    Paraserianthes falcataria.....103

    Pinanga caesea.....106

    Platea excelsa.....107

    Podocarpus imbricatus.....108

    Podocarpus neriifolius.....109

    Polyalthia lateriflora.....110

    Pometia pinnata.....111

    Pterospermum javanicum.....113Sarcotheca celebica.....114

    Shorea assamica.....115

    Streblus asper.....116

    Syzygium aromaticum....117

    Syzygium cumini.....118

    Syzygium malaccensis.....119

    Tectona grandis.....120

    Terminalia catappa......121

    Timonius minahassae.....122

    Toona ciliata.....123

    Trema orientalis.....125Vernonia arborea.....126

    Winmannia celebica....127

    Wrigtia pubescens.....128

    Koordersiodendron pinnatum...84

    Lithocarpus celebicus.....86

    Magnolia candollii.....90

    Myristica fatua....97

    Phylocladus hypophyllus.....104

    Pigafeta elata.....105

    Pterocarpus indicus.....112

    DAFTAR PUSTAKARIWAYAT PENULIS

    vii

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    9/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    10/142

    PENDAHULUAN

    Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mendapat julukansebagai Megabiodiversity Countries karenamemiliki keanekaragaman hayati yang

    sangat tinggi. Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia ini tersebar di dalamwilayah nagarakesatuanRepublik Indonesia.

    Sulawesi merupakan pulau terbesar dan penting di Indonesia, secarabiogeografi pulau ini terletak dalam subregion biogeografi Wallacea yaitu suatuwilayah yang unik karena merupakan kawasan peralihan antara Benua Asia danAustralia dan memiliki keanekaragaman hayati dengan tingkat endemisitas yangtinggi. Diperkirakan 15% dari tumbuhan berbunga di Sulawesi adalah endemik

    (Whitten et al. 1987 : Ramadhanil Pitopang, 2006). V. Balgooy et al. (1996) melaporkan933 tumbuhan asli dari Sulawesi yang dibahas dalam Flora Malesiana waktu itu, 112adalahendemik Sulawesi.

    Endemisitas tumbuhan berbunga di Sulawesi sangat bervariasi diantarakelompok takson, Sebagai contoh pada Palm (Arecaceae) dan Anggrek (Orchidaceae) dari total 817 spesies anggrek dari Sulawesi dan Maluku (128 genera)149 merupakan endemik (Thomas and Schuiteman 2002). Selain itu Sulawesi jugadikenal sebagai salah satu kawasan EBA (Endemic Bird Area) terpenting di

    Indonesia, dimana dari 328 jenis burungnya, 88% adalah jenis yang unik (White andBruce, 1986). Dari 127 hewan menyusui asli, 79 (62%) bersifat endemik danpresentasinya meningkat sampai 98% jika kelelawar tidak dihitung (Whitten et al.,1987).

    Berdasarkan data base yang ada, diperkirakan di Sulawesi terdapat lebihdari 2100 jenis tumbuhan berkayu yang terdiri atas famili Meliaceae, Euphorbiaceae,Rubiaceae, Myrtaceae, Ebenaceae, Moraceae, Magnoliaceae, Burseraceae,Araucariaceae dan lain-lain (Kessler et al 2002). Diantaranya merupakan tumbuhan

    yang tergolong pohon (dbh > 10 cm) yang mempunyai nilai ekonomi, estetika dankonservasi yang sangat baik.

    Publikasi tentang flora Sulawesi terutama jenis tumbuhan berbunga masihsangat terbatas, sampai saat ini terbatas hanya berupa checklist dan cataloque(Kessler etal 2002; Gradstein et al.2005 ; Thomas and Schuiteman 2002). Di dalambuku ini diperkenalkan 100 jenis pohon yang beberapa diantaranya ditemukansecara alami di Sulawesi yang masing-masing dilengkapi dengan gambar, deskripsi,nama lokal, habitat dan ekologi serta kegunaan. Diharapkan kehadiran buku inibermanfaat untuk berbagai pihak yang memerlukan terutama untuk keperluanpendidikan, pengusaha, konservasi danpengambil kebijakan.

    1

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    11/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    12/142

    TINJAUAN PUSTAKA

    Biogeografi , Sejarah Alam dan Keanekaragaman Hayati Sulawesi

    Sulawesi merupakan salah satu pulau besar dan penting di Indonesia, karenasecara biogeografi termasuk dalam kawasan Wallacea, suatu kawasan yangterdiri ataspulau Sulawesi, sebagian Maluku, kepulauanBanda,dankepulauan

    Nusa Tenggara Barat, dengan luas keseluruhan sekitar 346.782 km2. Wilayah inisangat unik karena merupakan tempat bercampurnya tumbuhan, hewan, danhidupan lain dari Asia dan Australia, serta merupakan kawasan peralihan ekologi(ekoton) antara kedua benua tersebut (Mittermeieret al., 1999).

    Kawasan ini dinamakan Wallacea, merujuk nama Alfred Russel Wallace,

    seorang penjelajah alam dari Inggris yang pada tahun 1850-an melakukan ekspedisidi kawasan ini.Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam buku The Malay Archipelagoyang menyimpulkan bahwa flora dan fauna di kawasan ini banyak yang unik danspesifik, serta mempunyai biogeografi tersendiri yang berbeda dengan bagian baratdan timur Indonesia. Karena hasil pemikirannya ini, Alfred Russel Wallacea dikenalsebagai Bapak Biogeografi, studi tentang persebaran geografi tumbuhan dan hewan(Whitten etal., 1987;Kinnaird, 1997; Mittermeier et al., 1999).

    Whitmore (1989) dan Mittermeier et al. (1999) menyatakan bahwa kondisibiogeografi pulau Sulawesi yang spesifik merupakan akibat proses pembentukanpulau ini sejak masa purba. Menurut Kinnaird (1997), kawasan ini memiliki sejarahgeologi yang komplek, meliputi pergeseran lempeng bumi, perbenturan antarlempeng bumi, pergolakan dalam perut bumi, dan kegiatan gunung api yangmemuntahkan isi perut bumi, hingga menjadikan bentuk pulau Sulawesi unik dantidak beraturan seperti saat ini (Gambar 3).

    Gambar 1. Kepulauan Indonesia dengan zona biogeografinya (Whitten et al. 1987)

    3

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    13/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    14/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    15/142

    50

    Gambar 3. Rekontruksi Asia Tenggara sejak 50 juta tahun lalu. (Hall 1995)

    50 40

    30 20

    10 0

    6

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    16/142

    Yuzammi dan Hidayat (2002) melaporkan 67 spesies anggrek dan 67 spesiesflora non anggrek yang bersifat endemik dan unik dari Sulawesi yang disusunberdasarkan pada hasil ekspedisi botani yang dilakukan di beberapa kawasankonservasi di Sulawesi. Jenis flora tersebut antara lain: ,

    , , ,

    Sweet, J.J. Smith, Yuzammi & A.Hay,Yuzammi, Val., Hay,Bakh., Miq., , dan lain-lain.

    Cymbidium finlaysonianum

    Coelogyne celebica Abdominiea minimiflora Goodyera reticulata Phalaenopsis

    celebensis Vanda celebica Allocasia suhirmanianaAlocasia megawatii Alpinia abendanoni Alocasia balgooyii

    Diospyros celebica Orophea celebica Agathis celebica

    Gambar 4. spec.nov, jenis baru dari TN.Lore Lindu dan (Proteaceae)species endemik Sulawesi.

    Nepenthes

    Macadamia hildebrandii

    Menurut Mogea (2002) Sulawesi memiliki tingkat endemisitas palem yangtinggi (72%),dimana68% spesies dan 58% genus palem yangtumbuhdibioregion ini

    adalah asli Sulawesi. Di antara jenis-jenis palem yang ada dua di antaranya endemikuntuk Sulawesi Tengah, yaitu dan sp. nov(longirachilla). Beberapa spesies palem Sulawesi lainnya yang endemik adalah

    Becc., Miq., serta beberapa spesies rotan sepertitaimanu ( ), tohiti ( Becc. var. Becc.),

    , Becc., Mart. danlain-lain.

    Gronophyllum sarasinorum Pinanga

    Pigafetta elata Licuala celebica

    Korthalsia celebica Calamus inops celebicus

    Calamus minahassae Calamus koordersianus Calamus symphisipus

    7

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    17/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    18/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    19/142

    Pendirian dan pengembangan lembaga ini telah melibatkan dan dukungan daribeberapa ahli sistimatik botani seperti: Prof. S. Robert Gradstein (Department ofSystematic Botany, Gttingen, Germany), Dr. Paul J.A. Keler (Nationaal HerbariumNederland, Universiteit Leiden, Nederlands), Dr. Johanis P. Mogea, LIPI-Indonesia),Prof. Dr. Edi Guhardja, M.Sc. Selama perkembangannya CEB juga menjalin kerjasama

    dengan beberapa herbarium baik dari dalam maupun luar negeri, seperti HerbariumBogoriense (BO), Herbarium Biotrop (BIOT), Herbarium Gttingen (GOET), NationalHerbarium of the Netherlands di Leiden (L), Herbarium Wanariset (WAN), HerbariumUniversitas Andalas (ANDA) dan National Herbarium of Australia di Canberra.Kehadiran herbarium ini di kawasan Sulawesi sangat penting untuk mempelajari danmengkoleksi seluruh spesimen tumbuhan dari Indonesia,khususnya flora wallacea.

    Pada tahun 2002 Herbarium Celebense telah terdaftar secara resmi dalamInternational Index Herbariorum (New York) dengan akronim CEB. Pada saat ini CEB

    telah aktif melakukan koleksi botani dan menyimpan lebih dari 12.000 spesimentumbuhan Sulawesi yang didatabasekan dalam BRAHM SYSTEM. Di antara koleksiterdapat juga Specimen Type yang pertama sekali di deskripsi dari Sulawesi (Jenisbaru). Kebanyakan spesimen herbarium tersebut terdiri atas tumbuhan tingkat tinggi(spermatophyta) yang tergolong ke dalam dikotiledon seperti pohon danMonokotiledon (rotan, anggrek, dan rumput) serta beberapa merupakan tumbuhantingkat rendah yang terdiri dari paku-pakuan dan lumut, artifak etnobotani dankoleksi karpologi.

    Secara umum keberadaan Herbarium Celebense (CEB) mempunyai peranansebagai berikut:

    1. Mendukung penelitian keanekaragaman hayati tumbuhan, taksonomi,ekologi dan konservasinya.

    2. Secara khusus mendukung konservasi flora Sulawesi dan Wallacea

    ataupun Indonesia secara umum.3. Menyediakan fasilitas pendidikan dan penelitian bagi mahasiswa

    Universitas Tadulako dan masyarakat Sulawesi Tengah4. Memberikan jasa pelayanan identifikasi dan determinasi tumbuhan

    kepada mahasiswa ataupun pihak yang memerlukannya.5. Memberikan pelatihan kepada unit kegiatan mahasiswa ataupun siswa

    sekolah menengah Umum di Sulawesi Tengah.6. Sebagai sarana pendidikan dan rekreasi bagi masyarakat.7. Sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya koleksi, pemeliharaan

    dan perbanyakan jenis tumbuhan dalam rangka membentuk danmengembangkan habitat baru.

    8. Sebagai sarana pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi.

    PeranandanFungsi HerbariumCelebense danKebunBotaniUNTAD

    10

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    20/142

    11

    Atas :

    Tengah :

    Bawah

    Nupa Bomba, Kebun Kopi (kiri), Nokilalaki, TN Lore Lindu (kanan)

    Rano Kodi CA Morowali (kiri) Rorekatimbu, TN Lore Lindu (kanan)

    Deplancea bencana Macadamia

    hildebrandii

    : (Scheff) Steenis (Bignoniaceae) (kiri).

    Steenis (Proteaceae) (kanan)

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    21/142

    12

    AktifitasPenelitian

    Sejauh ini Herbarium Celebense (CEB) telah melakukan beberapa aktivitas

    penelitian, dimana penelitian botani tidak hanya dilakukan secara sendiri akan tetapi

    bekerjasama melalui penelitian bersama dengan beberapa lembaga baik dari dalam

    negeri ataupun dengan lembaga luar negeri. Sebagai contoh adalah kerjasama

    melalui proyekSTORMA (2000-2007), denganbeberapa herbarium dankebun raya.

    Pada tahun 2001, dalam kerangka ekspedisi botani bersama dengan Kebun Raya

    Bogor (LIPI) telah menghasilkan sebuah hasil yang prestisius dimana ditemukan

    sebuah jenis baru (New Species) yang diberi nama Allocasia megawatii dari Cagar

    Alam Tinombala Sulawesi Tengah. Ekspedisi lainnya telah pula dibuat denganlembaga seperti National Herbarium of Canberra, CSIRO Australia (2002), The

    Herbarium Bogoriense (2004-2006), The Nature Conservancy (2007) dan The Royal

    Botanical Garden, Edinburg, Scotland (2007-2008) .

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    22/142

    Nama Keahlian Lembaga

    1 Prof. Dr. Ramadanil Pitopang Taxonomi Tumbuhan

    Tinggi

    UNTAD

    2 Irmasari, SP, MP Kehutanan UNTAD

    3 Dr. Syamsurizal Sulaeman Ekologi Mangrove UNTAD4 Prof. Dr. Andi Tanra Tellu Taxonomi dan Ekologi

    Rotan

    UNTAD

    5 Dr. Ir. Iskandar M. Lapandjang Agronomi UNTAD

    6 Dr. Ir. Muhammad Basri Konservasi satwa liar UNTAD

    7 Dr. Ir. Muhd. Nur Sangadji, DEA Ethno botany UNTAD

    8 Dr. Ir. A. Masyahoro Botani laut UNTAD

    9 Safaruddin, SSi, Apt Ethno Farmasi UNTAD

    10 Gatot Sutanto Teknisi UNTAD

    11 Nofri Arianto Teknisi UNTAD

    Staf Kehormatan

    Nama Lembaga

    1 Prof. S.Robbert Gradstein University of Gttingen, Germany

    2 Dr. Gillian Brown School of Botany, University of Melbourne,

    Australia

    3 Dr. Max Van Balgooy NHN , Leiden, Netherland

    4 Prof. Dr. Edi Guhardja Bogor Agricultural University, Indonesia5 Prof. Dr. Michael Kessler University of Zurich, Switzerland

    Staf Herbarium Celebence

    13

    Koleksi-koleksi Penting

    P.J.A. Kessler (NHN), Johannis P.Mogea

    (BO), H. Wiryadinata (BO), Ramadhanil

    Pitopang (CEB), S. Schmol (GOET)

    Weed, Cambell Webb (TNC), C.H.

    Schulze (GOET), L. Craven & Brown

    (CANB), M Newman et al (RBG, E.), H.K.

    Culmsee (GOET), J. Kluge (GOET), S.R.

    Gradstein (GOET).

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    23/142

    14

    Teknik Pengkoleksian dan Pembuatan

    Herbarium

    Herbarium adalah istilah yang pertama sekali digunakan oleh Tournerfort padatahun 1700 untuk koleksi tanaman kering. Selanjutnya Lucha Gini (1490-1556)

    seorang Professor Botany di Universitas Bologna Italia adalah orang pertama

    mengeringkan tumbuhan dengan menggunakan tekanan dan kemudian

    mengeplaknya diatas kertas untuk disimpan sebagai koleksi dan dilakukan

    pencatatan sebagai koleksi. Pada Era Carolus Linneaus teknik pembuatan

    herbarium sudah sangat baik dipraktekan dan telah menyebar di seluruh dataran

    Eropah(Bridosn& Forman1998)

    Herbariumdapat dipergunakanuntuk keperluan riset dalam bidang Taksonomi

    Tumbuhan, Ekologi, Ethnobotani, Biodiversity monitoring, Antropologi, Fitokimia,

    disamping itu herbarium dimaksudkan untuk mengumpulkan contoh-contoh

    tumbuhan yang hidup pada suatu daerah atau kawasan kemudian selanjutnya

    digunakanuntuk penyusunan buku Flora daerahsetempat.

    Untuk mempelajari keanekaragaman jenis tumbuhan perlu diketahui teknik

    dasar dalam pengkoleksian spesimen dari lapangan, alat-alat dan bahan yangdibutuhkan. Setiap contoh spesimen tumbuhan seharusnya diambil yang digunakan

    baik sebagai Voucher ataupun sebagai koleksi herbarium yang digunakan untuk

    proses identifikasidandeterminasi.

    Tahapan KerjaDalam Pembuatan Herbariumdan Pengkoleksian Tumbuhan

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    24/142

    Sebuah herbarium specimen adalahseluruh bagian tumbuhan atau padasebuah ukuran ketika di pres secaramerata dan kering dilekatkan pada

    selembar kertas plak (mounting paper)yang berukuran 26 X 42 cm sheets, Ukuranyang sama diadopsi dari HerbariumBogoriense (BO)danNational HerbariumofNether land, Leiden (L). Specimensebaiknya memiliki ranting, daun, bungadan buah dan disertai dengan label yangberisi keterangan.

    15

    Herbarium Specimen

    Scissors cuttings ("Prunning cutter"), GPS (Global Positioning System), Altimeter,

    Compass, Branch Cutter, Pole, Hand lens, Electric stove, Oven, Tree Climbing

    equipment (either "Single rope technique or Iron Foot Technique"), Parang , Parang,

    Martil, Label gantung, Spidol, Pensil 2 B, Plastik besar, plastic kecil, amplop, spiritus,

    alcohol, Gliserin, Papan sasak ukuran 45 cm X 35 cm, Kardus 45 cm X 35 cm, Tali

    raffia, karungberas dll.

    Alat dan Bahan yang diperlukan

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    25/142

    16

    I. Cara Membuat/ Pengkoleksian Tumbuhan Spermatophyta (Koleksi

    Kering atau Dried Collection)

    Pengkoleksian (Collecting)

    Dalam pembuatan herbarium dan pengkoleksian spesimen terdapat beberapalangkah kerja yang harus diikuti yaitu :

    1. Untuk pengkoleksian spesimen tumbuhan sebaiknya dikoleksi spesimen

    yang fertil (memiliki bunga dan buah), menggunakan gunting stek. Untuk

    tumbuhan tingkat pohon bagian tumbuh yang diperlukan adalah ranting

    yangberbunga atau berbuah sebanyak7 duplikat.

    2. Untuk tumbuhan yang kecil , misalnya rumput , semanggi dan sebagainya

    dapat diambil dengan akarnya , setelah dicuci dapat diawetkan dengan

    jumlah sebanyak 7 duplikat juga.

    3. Lakukan pencatatan terhadap informasi lapangan tempat spesimen tersebut

    dikoleksi pada buku lapangan misalnya : altitude, latitude, longitude, habitat

    tempat tumbuh, lokasi tempat koleksi (misalnya: Dusun, Desa, Kecamatan,

    Kabupaten, Pulau, Propinsi dll), Deskripsi tumbuhan misalnya ada atautidaknyagetah, warna getah, bau, warna bunga, informasi etnobotani dll.

    4. Setiap spesimen diberi label gantung yang bertuliskan nama kolektor (cukup

    Inisial), nomor koleksi, tanggal, dll.

    5. Contoh tumbuhan tadi dikumpulkan dalam karung beras untuk selanjutnya

    dibawa ke basecamp.

    6. Selanjutnya spesimen tadi diatur dengan rapi diatas kertas koran terlipat ,

    ditutup dengan kertas koran lain, dan dibungkus dengan koran dan

    disimpan dalam plastik besar dan diberi spiritus (Pengkoleksian specimen

    menggunakan Schweinfurthmethod (Bridson andForman 1999).

    7. Selanjutnya di laboratorium/ di herbarium spesimen disusun lagi diantara

    kertas koran dan dilapisi olehsponge pada keduasisinya dan keringkan pada

    alat electric stove.

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    26/142

    8. Apabila tidak memiliki Electric stove dan sponge dapat juga spesimen secara

    langsung diatur dengan rapi diatas kertas koran terlipat , ditutup dengan

    kertas koran lain, dijepit dengan dua papan tripleks , kemudian diikat

    dengantali katun .

    9. Untuk mendapat hasil yang lebih baik dan pengeringan lebih cepat , pada

    tripleks tadi dibuat lubang lubang secukupnya , misalnya 12 lubang

    berdiameter +/- 2 cm . Satu pasang tripleks tadi dapat dipakai untuk

    membuat beberapa contoh hebarium sekaligus , yaitu tumbuhan yang telah

    diatur di antara dua koran tadi ditumpuk . Simpan di tempat yang kering

    selama beberapa hari , tiap 2 hari sekali kertas koran diganti yang kering ,

    dan dijaga tumbuhan tadi tidak berjamur . Setelah contoh tumbuhan kering ,dapat ditempelkan pada kertaskarton putih ukuran folio , dan diberi label.

    17

    Untuk proses identifikasi spesimen tadi dapat dilakukan di lapangan ataupun

    di herbarium menggunakan Serial Buku Flora Malesiana, Journal-journalBotany/Plant Taxonomy, CD-room, dan dengan membandingkannya dengan

    reference specimen yang tersimpan di Herbarium Celebense Universitas Tadulako

    Palu. Jenis vegetasi yang bersifat dilindungi, langka dan endemik juga dapat

    ditentukan menggunakan beberapa literature seperti : Series Flora Malesiana,

    Flora of Java ( Backer & Van den Brink, 1968), Prosea (Soerianegara and Lemmens

    1994; Lemmens et al. 1995; Hong 2004), Checklist of Woody Plant of Sulawesi (Keler

    PJA et al 2002) IUCN, CITES dan Jenis-jenis Hayati yang dilindungi di Indonesia (

    Noerdjito& Maryanto, 2001).

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    27/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    28/142

    Contoh label specimen 1 :

    HERBARIUM CELEBENSE (CEB)Research Center for Plant Diversity of Wallacea

    UNIVERSITAS TADULAKO

    Kampus Bumi Tadulako, Tondo

    CENTRAL SULAWESI, PALU, INDONESIA

    Family : Magnoliaceae

    Species : (Blume) H. Keng var.

    Vern. : UruDet. : Ramadhanil PitopangLeg. : R. Pitopang, S.R Gradstein, S. Sporn, N.S. Ariayanti, H. Mangopo andC.DrubertColl. Number : 1005Date : 28 Feb. 2004

    Locality : Indonesia, Central Sulawesi, Donggala

    Regency, Kulawi District, Toro, Dusun 1,Bulu KamonuaLong. : 01 29.735' SLat. : 120 02. 212' EAlt. : 832 m

    Tree, 7 m tall, 10 cm in diameter, flos terminalis, Growth on sandy soil at the Forest Marginof the Lore Lindu National Park, sloope 40.

    Assosiated with sp, and sp.

    to L, BO, BIOT, GOET, WAN, ANDA

    Please notify Herbarium Celebense (CEB) of new identification of this specimen

    Magnolia candoleiiCandollii

    Polypodium Schizostachium brachycladum Lithocarpus

    Description :

    Duplicate send

    19

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    29/142

    20

    Contoh Label 2

    HERBARIUM CELEBENSE (CEB)Research Center for Plant Diversity of Wallacea

    UNIVERSITAS TADULAKO

    CENTRAL SULAWESI, INDONESIA

    KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, PALU

    Collector(s) : RamadhanilNo. : R. 1200 Date : 01/01/2002Local Name : KouHabit : Solitary, up to 25 m. Diam. With leaf sheath to 8 cm, to 1 cm without leaf

    sheath. Internodus to 30 cm in length. Knee conspicuous. Leaf sheathgrayish, smooth surface. Spine in leafsheathvery rare, in group of two orsingle spine, scattered. Leaves in one plane. Leaflets irregularlyarranged, 15 in each side, in distance of 10 to 15 cm. Leaves to 2,0 m

    including petiole to20cm. Cirrusup to300 cm. Inflorescence female, to7branches, in40cmindistant.

    NotesUses

    Determined by Ramadhanil Date : 27/02/2000

    Arecaceae

    Calamus zollingeriiBecc.

    Locality : Manokwari Regency, Wasior District, Wosimi river, Sikama river, 3 km SE ofSenderawoi village, 26 km SE

    Latitude : 02 57 02.7 SLongitude : 134 34 22.5 E

    Altitude :Habitat : Swampy area

    Duplicated sent to BO, CANBPlease notify Herbarium

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    30/142

    21

    Pengeplakan(MountingSpecimen)

    Proses pengeplakan (mounting) bertujuan untuk melekatkan spesimen

    tumbuhan yang telah kering pada kertas plak menggunakan kertas yang bebas

    asam (acid free) dengan ukuran 43 X 30 cm. Apabila spesimen agak berat dan

    besar menggunakan kertas plak yang tebal (600 g/m) sedangkan untuk spesimen

    yang ringan menggunakan kertas plak yang tipis (400 g/m). Selanjutnya

    pengeplakan dapat juga dilakukan setelah spesimen dideterminasi atau

    diidentifikasi.

    Bahan yang digunakan dalam proses pengeplakan adalah kertas plak bebasasam, selotip 3 m bebas asam (lebar 4,5 mm dan 6 mm), sampul jenis dari kertas

    bebas asam, benang goodyear, lem Fox, Stempel CEB, numbering, pensil 2B,

    pinset, jarum layar, jarum preparat,gunting, scalpel dankuas.

    1. Kertas plak yang digunakan untuk menempel spesimen terlebih dahulu diberi

    nomor CEB menggunakan alat.

    2. Spesimen diletakan secara hati-hati di atas kertas plak, disusun sedemikian

    rupa sehingga kelihatansimetris danrapi.

    3. Spesimen dilekatkan rata dengan kertas plak menggunakan selotip yang

    bebas asam dan apabila organ spesimen tersebut besar dan tebal seperti

    buah, batang danakar harus dijahit menggunakan benangGoodyear.

    4. Selanjutnya dilakukan penempelan label pada sudut kanan bawah

    menggunakan lem yangbebas asam.

    5. Spesimen yang berlembar ganda (multple sheet) ditempatkan pada kertas

    plak yang berbeda.

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    31/142

    22

    Pembekuan (Freezing)

    Penyelipan (Inserting)

    II. TeknikPembuatan Koleksi Basah (Spirit Collection)

    1. Spesimen yang sudah di data, kemudian dimasukan ke dalam kantong lastic

    berklip (zipperplastic bag) denganukuran44 X 55cm.

    2. Dimasukan ke dalam frezzer atau lemari pendingin dan dibekukan sampai

    pada suhu -18 sampai -20 C selama 48 hari-72 jam atau 5-7 hari. Diharapkanpada suhu tersebut semua tahap perubahan serangga (metamarfosis) dan

    organismeperusak lain sudah mati.

    3. Setelah itu dikeluarkan dari freezer dan diaklimatisasi selama 1-2 hari untuk

    kembali kesuhu ruangan.

    4. Guna menghindari segala kemungkinan buruk seperti masuknya kembali

    serangga dalam spesimen, diupayakan agar tidak mengganti kantong plastikyang digunakan pada saatpembekuan.

    Setelah proses aklimatisasi selama beberapa hari spesimen diseleksi

    kembali dan dipilah-pilah berdasarkan taksanya seperti suku, marga dan jenis

    serta lokasi pengambilan (pula) yang diurut secara alfabetis.

    Koleksi basah biasa digunakan untuk spesimen-spesimen yang lunak dan

    mudah rusak seperti : Cucurbitaceae, Zingiberaceae, Musaceae, Araceae,

    Rafflesiaceae,Orchidaceae atau juga untuk jamur yang lunak.

    CaraKerja:

    1. Spesimen yang berasal dari lapangan yang difiksasi dengan alkohol berserta

    label yang telah ditulis denganpensil 2 B dipindahkanke dalam larutanalkohol

    70%, kemudian ditutup rapat danditempel label sertadiregistrasi.

    2. Larutan alkohol (ethanol) 70 % dapat dibuat dengan cara mengencerkan

    larutan induk (alkohol absolut) dengan akuades. Khusus untuk bunga

    tumbuhan dari suku anggrek (Orchidaceae) biasa ditambahkan gliserin agar

    jaringan bunga anggrek tidak tegang dan rapuh agar spesimen tidak mudahpatah biladigunakan dalam penelitian.

    3. Formulasi bahan pengawet untuk suku Orchidaceae adalah 3100 cc alkohol

    96%,akuades 1650 cc, dan Gliserin250 cc.

    O 0

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    32/142

    23

    PenyimpanandanPerawatanKoleksiBasah

    Penyimpanan:

    Perawatan

    Spesimen koleksi basah yang akan diawetkan terlebih dahulu diregistrasi

    dalam buku register (buku yang memuat data koleksi). Data yang diperlukan adalah

    sebagai berikut :

    Nama Suku (Family)

    Nama jenis ( Species)

    Kolektor (Nama orang yang mengkoleksi)

    No. Koleksi ( Nomor koleksi dari kolektor)

    Lokasi (lokasi tempatpengambilan spesimen)

    Tanggal Koleksi

    Gunakan tempat yang biasanya terdiri atas botol. Ukuranbotol yang digunakan

    pada keperluan (Untuk koleksi yang besar seperti Rafflesia atau

    Amorphophallus dapat digunakanbotol asinanyang besar).

    Penataan spesimen disusun secara alfabetis mulai dari Family (suku), Genus

    (marga) danSpecies (jenis).

    Untuk koleksi jamur (Fungi) koleksi disusun secara alfabetis bangsa (Ordo),

    Marga dan Jenis

    Tambahkan alkohol 70% ke dalam botol bagi spesimen yang kurang

    alkoholnya.

    Ganti larutanapabila larutannyakeruh dankotor.

    Untuk koleksi yang kering direndam terlebih dahulu dengan ammoniak selama

    satuhari untuk menghindari kerusakansaatpemindahan.

    Tutup botol dengan kaca penutup yang sebelumnya telah diolesi dengan

    parafin. Untuk menghindari kebocoran penutup olesi sekeliling penutup

    dengan parafin yang cair, apabila parafin telah padat test (coba) apakah ada

    kemungkinan kebocoran botol dengan cara membalikan botol, apabila adayangbocor oleskan lagi parafin cair menggunakankuas.

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    33/142

    24

    III. KoleksiKarpologi(CarpologicalCollection)

    IV. KoleksiTumbuhan Rendah (Cryptogamie)

    Koleksi karpologi pada umunya merupakan bagian dari koleksi umum karena

    ukurannya terlalu besar sehingga sulit untuk diplak. Koleksi karpologi berasal dari

    koleksi buah kering tetapi ada juga batang, kulit, bunga, akar dan umbi serta jamur

    Basidiomisetes seperti Fomes, Polyporus dan Ganoderma. Koleksi karpologi

    disimpan di dalam lemari yang disusun secara alfabethis menurut suku, marga, jenis

    dan pulau. Untuk mengurangi kerusakan koleksi akibat serangan serangga, setiap

    k a nt o ng p l as t i k k o l e ks i d i be r i k an s a tu b u t i r k ap u r b a ru s .

    Koleksi tumbuhan tingkat rendah meliputi jamur (Ascomisetes), Algae

    (Chrysophyta, Chlorophyta dll ), Lumut (Hepaticae dan Musci) serta Lumut kerak

    (Lichenes).

    Setiap spesimen/koleksi untuk jamur, lumut dan lichens dilakukan pencatatansewaktu di lapangan meliputi lokasi, ketinggian tempat, longitude, latitude,

    kelembaban, habitat, kolektor dan nomor koleksi pada label dan pada buku

    lapangan.

    Spesimen tersebut dikeringanginkan dan disimpan dalam kertas koran.

    Setelah sampai di gedung herbarium dilanjutkan pengeringan secara alami (kering

    anginkan). Spesimen yang telah kering dideterminasi dan diidentifikasi untuk

    menentukan nama jenis dan sukunya. Masukan spesimen ke dalam amplop

    pembungkus yang terdiri atas 2 macam yaitu : amplop bagian luar yang terbuat dari

    kertas tebal, dan baian dalam terbuat dari kertas biasa. Label lama diganti dengan

    label yang baru dan lengkapi nama jenis, kolektor, suku dan takson spesimen

    tersebut. Penulisan memakai tinta hitam yang permanen (drawing pen). Sebelum

    disimpan terlebih dahulu diregistrasi dalam buku registrasi (buku Besar/ buku

    register)kemudian disimpan dalam lemarikoleksi secaraalfabethis.

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    34/142

    25

    Deskripsi 100 Jenis Pohon Khas Sulawesi

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    35/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    36/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    37/142

    28

    DeskripsiBerukuran besar, tinggi hingga 40 m, diameter

    setinggi dada (DBH) hingga 100 cm. Kulit batangbagian luar coklat terang hingga krem, batangberlenti sel, kulit batang bagian dalammenghasilkan getah warna putih (susu). Daun :Tunggal, tersusun dalam bentuk melingkar yangterdiri atas 5-8 daun, berbentuk elip, berukuran 7-17 X 2.5 3,5 cm, dasar daun runcing, ujungmembulat, pertulangan daun sering prominent,

    warna hijau pada permukaan atas, dan keputihanpada permukaan bagian bawah, tangkai daun 1,5-3cm panjangnya. Bunga : Putih krem, dalam bentukcymus terletak pada ujung, corolla tubular dengan5 lobes. Buah disusun oleh 2 folikel, 20-30 cmmasing-masingnya, glabrous (polos), biji panjangdan pipih dengan bulu/ rambut pada ujung.

    Nama Lokal

    Dita (Filipina), Pulai lilin (Brunei), Pulai(Indonesia, Malaysia), Lettok (Myanmar),Tinpet (laos), Sattaban, Teenpet, Hassaban(Thailand), C[aa]y m[of] cua (Vietnam).Pule, Gabusan (Jawa), Lame bodas

    (Sunda), Poole, Ajooras, Shaitan wood,Whitecheese wood (Inggeris), Pulai,Shaitan (Perancis). Sulawesi : Kayu Tolor(Buol), Lengaru (Kaili, Muma, Uma).

    Distribusi

    Srilanka dan India hingga Asia Tenggara

    dan China Selatan termasuk Filipina danAustralia bagian Utara, KepulauanBismarck, dan Salomon.

    Kegunaan

    Kayu berkualitas bagus untuk pulpberwarna putih ringan, mempunyai beratjenis 0,38 termasuk kelas awet V dan kelaskuat V-IV. Kulit batang untuk banyakkegunaan seperti obat Malaria, kadang-

    kadang ditanam sebagai tanaman hias.

    Alstonia scholaris (L.) R.BrAPOCYNACEAE

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    38/142

    29

    Nama Lokal

    Hiha, Labuangi (Sulawesi Tengah).

    Distribusi

    Tersebar di Asia Tenggara seperti diSumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku. DiSulawesi tersebar merata seperti di TamanNasional Lore Lindu, Dumoga Bone,Tangkongko, Cagar Alam Morowali, danSoroako.

    KegunaanKayu berkualitas bagus untuk pulpberwarna putih ringan, mempunyai beratjenis 0,37 termasuk kelas awet III dankelas kuat III-II.

    Deskripsi

    Berukuran sedang, tinggi 8-10 m, kulit batangagak gelap, bergetah seperti susu. Banir akan adaapabila pohon sudah tua. Daun tunggal,berhadapan atau melingkar, bentuk elip melebar,urat daun jelas. Perbungaan terminal, tersusunmalai, bunga berukuran kecil. Mahkota bungaputih, kuncup terpuntir pada ujung. Buah bulatmemanjang, diameter 4 mm. Tumbuh

    berpasangan.

    Alstonia spectabilis R.Br.APOCYNACEAE

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    39/142

    Annona muricata L.ANNONACEAE

    DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi 3-8 m. Daun

    memanjang, bentuk lanset atau bulat telurterbalik, ujung meruncing pendek, seperti kulit,panjang 6-18 cm, tepi rata.Bunga berdiri sendiri berhadapan dengan daun,bau tak enak. Daun kelopak kecil. Daun mahkotaberdaging, 3 yang terluar hijau, kemudian kuning,panjang 3,5- 5cm, 3 yang terdalam bulat telur,kuning muda. Daun kelopak dan daun mahkota

    terdalam secara genting. Dasar bunga cekungsekali. Benang sari banyak. Penghubung ruangsari di atas ruang sari melebar, menutupruangnya, putih. Bakal buah banyak, bakal biji 1.Tangkai putik langsing, berambut. Kepala putiksilendris. Buah majemuk tidak beraturan, bentuktelur miring atau bengkok, 15-35 kali 10-15 cm.Biji hitam dan daging buah putih. Manis

    keasaman rasanya apabila masak.

    Distribusi

    Tropis, berasal dari Amerika Selatan,banyak ditanam dan kadang tumbuh liardi Malesia. Banyak tumbuh di lembahPalu

    Nama Lokal

    Zuurzak (Nederland), Sirsak (Indonesia),Durian Balando (Minangkabau),Mandalika (Sunda), Nangka Belanda(Jawa, Sunda), nangka buris (Madura),Nangka England (Madura), NangkaSabrang (Jawa).

    Kegunaan

    Ekstrak biji dan daun digunakan sebagaipestisida botani. Daging buah bahanbaku industri minuman (juice),mengandung vitamin C.

    30

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    40/142

    31

    Annona reticulata L.ANNONACEAE

    DeskripsiPohon atau perdu berukuran kecil, tinggi hingga7 m, semua bagian jika diremas berbau kuat.Daun memanjang sampai bentuk lanset,9-30 X 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata.Bunga dalam karangan yang pendek berbunga 2-10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secarakatup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu.Bunga dengan daun mahkota terluar berdagingsangat tebal, 2-3 cm panjangnya, dari dalam

    putih kekuningan, dengan pangkal beronggaakhirnya ungu. Daun mahkota yang dalam sangatkecil. Dasar bunga meninggi. Benang saribanyak, putih. Penghubung ruang sari di atasruang sari melebar, dan menutup ruangnya.Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakanduduk. Buah majemuk bentuk bola, garis tengah5-12 cm ; anak buah khususnya dengan ujung

    datar, juga pada waktu masak masihberhubungan.Biji coklat hitam. Daging buah putih kotor.

    Distribusi

    Tropis, berasal dari Amerika Selatan,banyak ditanam dan kadang tumbuh liardi Malesia. Banyak tumbuh di lembahPalu.

    Nama Lokal

    Buah nona (Indonesia), kemluwa (Jawa),manowa (Jawa).

    Kegunaan

    Hampir sama dengan sirsak, buah dapatdimakan.

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    41/142

    32

    Annona squamosa L.ANNONACEAE

    DeskripsiPohon atau perdu berukuran, tinggi hingga 7 m.

    Daun elip memanjang sampai bentuk lansettumpul, 6-17 X 2,5-7,5 cm, tepi daun rata. Bunga 1-2 berhadapan atau di samping daun. Daun kelopaksegitiga, waktu kuncup bersambung secara katup,kecil. Daun mahkota yang terluar berdaging tebal,panjang 2-2,5 cm, dari putih kuning, denganpangkal yang berongga akhirnya ungu. Daunmahkota yang terdalam sangat kecil atau tidak ada.

    Dasar bunga dipertinggi. Benang sari banyak,putih. Penghubung ruang sari di atas ruangdiperpanjang dan melebar, dan menutup ruangnya.Bakal buah banyak, ungu tua. Kepala putik duduk,rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemukbentuk bola, garis tengah 5-10 cm, berlilin. Anakbuah khususnya dengan ujung yang melengkung,pada waktu masak sedikit atau banyak melepaskan

    diri satu dengan yang lain. Biji masak hitammengkilat. Daging buah putih.

    Distribusi

    Tropis, berasal dari Amerika Selatan,

    banyak ditanam dan kadang tumbuh liardi Malesia. Banyak tumbuhan di lembahPalu, terutama di sekitar kampusUniversitas Tadulako dan jalan rayamenuju Donggala. Salah satu buah-buahan utama di Kota Palu.

    Nama Lokal

    Srikaya ( Indonesia, Jawa, Sunda),Sarkaya (Madura), Srikaya (Palu), Sarikayo

    (Minangkabau).

    Kegunaan

    Buah dapat dimakan. Ekstrak biji dandaun digunakan sebagai pestisida botani.Buah di makan segar atau dibuat juice.

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    42/142

    Anthocephalus chinensis (Lam.) A. Rich ex Walp.Syn :Neolamarckia cadamba

    Anthocephalus cadamba

    (Roxb) Bosser,

    (Roxb.) Miq.

    RUBIACEAEDeskripsiPohon berukuran besar, Tinggi hingga 40 m,DBH hingga 60 cm. Batang lurus. Banir jika ada,curam, tinggi hingga 2 m. Kulit batang halushingga bersisik, berwarna coklat abu-abu hinggacoklat tua. Kulit batang bagian dalam berwarnakuning pucat, kayu berwarna kuning pucat. Cabangmendatar. Daun penumpu segi tiga sempit,

    panjang 1-2 cm, bertumpang tindih dan memelukkuncup ujung. Daun menjorong hinggamembundar telur sungsang, panjang 12- 30 cm,lebar 5-16 cm, pangkal membundarhingga menjantung, ujung melancip, gundul dipermukaan bawah, tulang daun sekunder 11-17pasang, susunan tulang daun tersier mirip tangga.Tangkai daun panjang 1-4 cm. Perbungaan di

    ujung, berbentuk sebuah bongkol soliter,membulat, garis tengah 2-4 cm, tanpa daun gagangantar bunga, berkelamin ganda, berkelipatan 5,hampir tanpa tangkai, mahkota berwarna kuning,gundul, panjang hingga 9 mm, terpilin dalamkuncup, bakal buah beruang 2, bakal biji banyak.Bongkol berbuah membulat, berwarna jingga,buah muda garis tengah hingga 3 mm, tidak

    merekah, biji garis tengah 0.2 mm, tidak bersayap.Di Sulawesi terdapat 2 jenis Anthocephalus yaitu :dan (Roxb) Havil. yang

    merupakan jenis endemik untuk Wallacea.A. chinensis A. macrophyllus

    Distribusi

    Habitat dan Ekologi

    India hingga New Guinea. Malesia :Sumatra, Kalimantan, SemenanjungMalaysia, Jawa, Sulawesi, NTT, NTB,Maluku, PNG, Filipina.

    Merupakan jenis pohon pionir pentingdalam hutan sekunder, terutama di tanahalluvial. Pada ketinggian 70 m.

    Nama Lokal

    Jabon, kelempayan (Melayu). Sulawesi :Kokabo (Poso, Baree, Tojo),Bekawa/Bekava (Besoa, Napu, Kulawi).

    Kegunaan

    Buah dapat dimakan, di Jawa Baratdigunakan sebagai bahan pembuatanrujak, kadang-kadang difermentasimenjadi wine. Dimasak bersama-sama

    ikan.

    33

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    43/142

    Antidesma bunius (L.) Spreng.

    EUPHORBIACEAE

    Deskripsi

    Berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, Kanopi sangatrapat. Daun : Tunggal, tersusun secara alternate,coriaceus, berdaging dan mengkilat, berukuran8-16 X 15 cm, jarang lebih besar tetapi sering

    lebih kecil, dasar daun cuneatus atau membulat.Ujung runcing, petioles bulat dan besar 1 cmpanjangnya. Bunga : dalam bentuk racemusterdapat pada dekat ujung tangkai, Bunga putihkekuningan, bunga jantan sesil. Bunga betinadengan tangkai yang pendek. Buah : pendekbentuk elip atau bulat, 1 cm diameter.

    Distribusi

    India, Srilanka, Indochina dan Malesia

    meliputi Malaysia, Sumatra, Jawa,Sulawesi, Filipina.

    Nama Lokal

    Bignai (Filipina), Buni (Malaysia), Kholien tu (Laos), ba mao chaang (Thailand),Choi moi (Vietnam). Wuni, Buni(Indonesia), Wuni (Jawa), Huni, Buni,Wuni, Barune (Sunda), Antidesme(Perancis). Chinese Laurel, Bignay

    (Inggeris), Sulawesi : Aropi (Kaili, Muma,Uma).

    Kegunaan

    Buah dapat dimakan, di Jawa baratdimakan sebagai rujak, kadang-kadangdifermentasi menjadi wine (anggur).Dimasak bersama-sama ikan.

    34

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    44/142

    Areca vestiaria GisekeARECACEAE

    Deskripsi

    Areca adalah salah satu marga tumbuhan berciripohon, berbatang lurus. Terdiri atas 60 jenistersebar mulai dari Asia Selatan, China bagianselatan, Indochina, malesia sampai kepulauanSalomon. Di alam tumbuh di hutan hujan tropik

    yang rapat mulai dari dataran rendah sampaidataran tinggi.

    Giseke memiliki perawakan pohonberbatang lurus tanpa cabang, tunggal atauberumpun, tegak, tinggi 5-10 m, tajuk pelepahberwarna kuning sampai jingga, warnanya makinterang dengan bertambahnya ketinggian tempat.Daun: tangkai dan tulang daun berwarna kuning.Perbungaan : tumbuh pada batang di bawah tajukpelepah. Buah : bulat, diameter sampai 2 cm,

    warna kuning sampai merah, daging buah berseratdan berbiji satu.

    Areca vestiaria

    Distribusi

    Wallacea (Sulawesi dan Maluku)

    Habitat dan EkologiTumbuh pada hutan yang agak terbukapada ketinggian 300-1.200 m dpl.

    Nama Lokal

    Harao (Napu), Katasa (Wana, Morowali),Pinang yakis (Sulawesi)

    Kegunaan

    Tanaman hias di luar ruangan, Di alam,buah banyak dimakanmonyet jika sudah masak.

    Areca vestiaria

    35

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    45/142

    Arenga pinnata (Wurmb) Merr.ARECACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, Palem pohon soliter tinggi

    hingga 12 m, diameter setinggi dada (DBH)hingga 60 cm. Permukaan batang ditutupi olehserat ijuk berwarna hitam yang berasal dari dasartangkai daun. Daun : pinnate, hingga 8 m panjang,anak daun divaricate, panjangnya 1 m atau lebih,jumlahnya 100 atau lebih pada masing-masingsisi, dasar daun 2 auriculate, ujung daun lobes, dankadang-kadang bergigi, permukaan atas hijau

    berdaging, bagian bawah putih dan bertepung.Bunga: baik bunga jantan dan betina terpisah,besar, tangkai perbungaan muncul dari batang,panjangnya 1-1,5 m masing-masing pada rachille.Buah : bulat, ujung tertoreh, 4 X 5 cm, sesil danterdapat 3 bractea yang tebal, secara rapatberkumpul sepanjang tangkai perbungaan,berwarna hijau mengkilat, buah masak warna

    kuning, terdapat 3 biji keras.

    Distribusi

    Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,Sulawesi, Filipina. Di Sulawesi Tengahterutama tumbuh pada hutan dataran

    rendah hingga ketinggian 1000 m dpl.

    Nama Lokal

    Kaong (Filipina), Aren, Lirang (Jawa),Anau, Biluluak, (Minangkabau), Kawung,

    Taren (Sunda), Areng Palm, Sugar Palm,Gomuti palm (Inggeris), Palmier a sucre,Areng, Aren (Perancis). Sulawesi :Ngkonau (Kaili), Saguer (Minahasa,Sulawesi Utara),

    Kegunaan

    Buah muda dimasak dan dapat dibuatbiluluak (kolang-kaling), gula disadap daritangkai bunga untuk pembuatan gulamerah, difermentasi menjadi minumanberalkohol, cuka, Ijuk (serat) digunakanuntuk pembuatan sapu. Saringan air, ataprumah, lidi untuk sapu.

    36

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    46/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    47/142

    Artocarpus heterophyllus LmkSinonim : Artocarpus integrifolia L.f

    MORACEAEDeskripsi

    Pohon berumah satu, tinggi 10-25m. Memilikigetah perekat. Daun tunggal, biasanya tidakberlekuk, hanya daun pada pohon muda dan tunasair dengan lekuk besar 3-5; tangkai 1-4 cm; helaiandaun memanjang atau bulat telur terbalik, 10-25 X4,5-10 cm, dengan pangkal menyempit demi sedikit,tepi rata, serupa kulit, dari atas mengkilat hijau tua.

    Karangan bunga

    jantan atau betina. Bulir betina berbentuk gadasilendris, anak bunga tenggelam dalam poros, bagianyang bebas panjangnya lebih kurang 0,5 cm, padaujung berpori, di mana muncul kepala putik yangtunggal, pipih pada sisinya. Bulir jantan bentuk gadaatau spul, kerapkali bengkok, hijau tua; anak bungasangat kecil, dan tenda bunga bertaju 2, dan 1benang sari. Buah semu menggantung pada rantingyang p endek dari batang atau cabang utama, bentuktelur, memanjang, atau + bentuk ginjal, dengan duritempel pendek yang runcing segi 3-6, berbau manisyang keras; berdaging ketat di sekeliling biji. Biji 3,5cm panjangnya. Terdapat jenis lain yang umumnyatumbuh secara alami di hutan yaituMerr. (cempedak hutan) yang buahnya harum danberasa enak, pada musimnya biasanyadiperjualbelikan di pasar.

    Daun penumpu segitiga bulat telur.

    Artocarpus integra

    Distribusi

    Tanaman ini berasal dari India. Di

    Indonesia umumnya ditanam untukdiambil buahnya. Dapat tumbuh padaketinggian 50-1200 m dpl. Di Sulawesi,terutama tumbuh baik di sekitar lembahPalu.

    Nama Lokal

    Nongko (Jawa), Cubadak (Minangkabau),Nangka (Indonesia). Sulawesi : ganaga(Kaili, Muma), Sulawesi Tengah; panasa(Bugis), nanaka (Bungku, nanaka(Sulawesi Tenggara).

    Kegunaan

    Buah muda disayur, biasanya digulai(kari), sedangkan buah yang sudahmasak, daging buah yang meyelimuti bijiberwarna kuning, harum dapat dimakan.Biji kadangkala direbus dan dimakan.Salah satu buah utama dari Kota Palu.Kayunya berwarna kuning digunakansebagai bahan ukiran Toraja, getahnyadigunakan untuk perekat penangkapburung.

    38

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    48/142

    Bischofia javanica BlumeEUPHORBIACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, bersifat menggugurkan daun(deciduous) tinggi hingga 35 m, diameter setinggidada (DBH) hingga 80 cm. Kulit batang bagianluar coklat kemerahan dan bersisik, kulit batangbagian dalam menghasilkan getah warna merah.Daun : Beranak daun tiga (trifoliate), anak daunelip hingga ovatus, berukuran 6-16 cm X 3-10 cm,dasar daun membulat, ujung daun meruncing,pinggiran daun bergerigi, permukaan daun

    berdaging dan mengkilat terutama padapermukaan bagian atas. Tangkai daun 8-20 cmpanjangnya. Bunga : Kuning kehijauan baik bungajantan dan betina. Dalam bentuk bunga malai

    yang terletak secara axilaris, 9-20 cm panjangnya.Buah: bulat (globosa), drupa berdaging,berdiameter 1-1.5 cm dengan 3-4 lokul, masing-masingnya terdapat 2 biji. Biji oblong-obovoid,

    panjangnya 5 mm berwarna coklat.

    Distribusi

    India dan Himalaya hingga China, Taiwan,Jepang Selatan, Indochina, Thailand, diseluruh Malesia, termasuk Filipina, danAustralia Utara, Samoa, di hutan-hutanprimer, areal terbuka.

    Nama Lokal

    Tuai (Filipina), Gadog, Gintungan, Kerinjing(Indonesia), Jitang, Tuai (Malaysia), Javacedar ( Papua New Guinea), Khom 'fat,'Foung'fat (Laos), Toem, Pradu sam

    (Thailand), Nhoi (Vietnam). Sulawesi :Pepolo (Pakerehua/ Napu), Balintunga(Kulawi, Moma. Uma), Bunga- bunga(Pantai barat).

    Kegunaan

    Kayu digunakan sebagai kontruksibangunan, tanin dapat diekstrak dari kulitbatang, daun muda dapat dimakan, diNapu digunakan sebagai obat cacingSchistosomiasis. Kadangkala digunakan

    sebagai tanaman pelindung.

    39Jenis-Jenis Pohon Yang Umum Di Sulawesi

    Batang Buah

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    49/142

    Buchanania arborescens (Blume) BlumeANACARDIACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, hingga 75 m tinggi, Kulit batangbagian luar umumnya halus. Daun tunggal,tersebar (spiral), obovatus, berukuran 4-26 X 2-7cm, ujung daun cuneatus, ujung daun membulat.Pertulangan daun 7-18 pasang, petiole 1-3 cmpanjangnya. Bunga : Putih atau kuning terang,bisexual, dalam panikel axilaris. Buah 1 bijiberbentuk drupa, buah masak hitam violet, 10 mmdiameter.

    Distribusi

    Andamans, Thailand, Indochina, Taiwan,

    Menyebar keseluruh Malesia meliputiSemenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,kalimantan, Sulawesi, Filipina, NewBritain, Kepulauan Salomon, Australiautara. Terutama pada elevasi yang rendahseperti dekat pantai dan pesisir.

    Nama Lokal

    Balinghasai (Filipina), Kepala Tundang,Renghas Ayam (Brunei), Otak, Udang

    tumpul, Rangas laut, beluno-beluno(Malysia), Chaa muang, Luaet khwai,Mamuang khee kratai (Thailand), C[aaa]ym[uw]ng ri (Vietnam), Popohan, rawa-rawa pipit (Indonesia). Sulawesi Tengah :Marantaripa (Baree, Tau Taa),Marantaipa (Kaili, Moma)

    Kegunaan

    Kayu digunakan sebagai kontruksi

    bangunan, meubel, dan kotak-kotak.

    40

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    50/142

    Calophyllum inophyllum L.CLUSIACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, hingga 20 m tinggi, DBH hingga80 cm. Kulit batang bagian luar umumnya bersisik( scaly), apabila dipotong mengeluarkan getahberwarna kuning. Kanopi tersebar.. Daun :Tunggal, berhadapan, membulat, dasar daun bulatatau tumpul, ujung bulat dengan urat daun padapermukaan atas secara prominen putih kekuningan.Pertulangan daun sekunder sangat jelas. Daunberdaging. Bunga : Putih, beraroma bagus, biasanya

    tidak bercabang, terdapat pada ketiak daun. Buah :Drupa, bluat, 3-4 cm diamaternya, hijau keabu-abuan. Buah masak kuning.

    Distribusi

    Afrika Timur hingga India, Srilanka,

    menyebar ke seluruh Asia Tenggara,Taiwan, Kepulauan Ryukyu, termasukFilipina, Australia bagian Utara, danpulau-pulau di bagian barat Pasifik,terutama pada hutan-hutan pantai,kadang-kadang hingga 200 m dpl.

    Kegunaan

    Kayu banyak digunakan untuk banyakkeperluan, minyak dari biji untukpenerangan dan pembuatan sabun, seringditanam sebagai tanaman hias.

    Nama Lokal

    Bitaag, Palo Maria (Filipina), Bintangorlaut, pinaga laut, penaga (Malaysia),

    Beach Calophyllum (PNG), Ponnyetph'ang (Myanmar), Krating, Sarapheenaen, Naawakan (Thailand), C[aa}ym[uf]u (Vietnam), Calaba, Calophyle,Bintangor, Bintangur, Bois canot, Boistatamaka, Laurier d'Alexandrie (Perancis),Alexandrian Laurel, Ceylon beautyleaf,Bintangoor (Inggeris). Nyamplung,Dingkaran (Indonesia), Nyamplung(Sunda). Sulawesi : Pude' (Bugis),Bintangoro (Muma, Uma), Donggala

    (Palu).

    41

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    51/142

    Cananga odorata (Lamk) Hook.f. & ThomsonANNONACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, hingga 50 m tinggi, DBH hingga

    60 cm. Tidak memiliki akar papan/ banir, Kulitbatang bagian luar umumnya halus, coklatkekuningan. Daun : tunggal, alternate, berbentukoval- oblong, berukuran 13-29 X 4-10 cm,berdaging, ujung runcing-meruncing, pinggirandaun berombak, pertulangan daun 8-9 pasang,tangkai daun 1-2 cm panjang. Bunga : hijau terang,kuning, sangat harum dalam karangan bunga

    dengan 2-6 bunga berukuran pendek. Petal 6,linear-lancelata, 3-9 X 5-16 mm, seringbergelombang. Buah : terdiri atas 7-16 terpisah.Bulat, monokarp, berukuran 2,5 X 1,5 cm. Buahmasak kehitaman. Biji 2-12, diselaputi oleh pulpberminyak. ukuran 9X6 X 2,5 mm, coklat.

    Distribusi

    Seluruh Asia Tenggara, dan Malesia

    termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan,Sulawesi, Filipina, PNG, Australia dankepulauan Pasifik. Biasanya pada hutandataran rendah.

    Nama Lokal

    Ilang-ilang, Alangilang (Filipina),Chenanga, kenanga utan, kenanga(Malysia), Kadatngan, Kadapnam,Sagasein (myanmar), Chhke sreng

    (Kamboja),, Kradangnya thai, Kradangnyasongkla (Thailand), Ngh[oj]c lant [aa]y,ho[af]ng lan (Vietnam), Ylang ylang(Inggeris), Kananga, Kenanga(Indonesia). Bois de banane, Alanguillan,Aquillon (Perancis). Sulawesi: Ndolia(Muma, Uma, Pakerahua), Andolia (Kaili),Lia-liatangon (Saluan).

    Kegunaan

    Bunga digunakan pada acara-acara

    pernikahan, festival dan perayaan lain,dan juga digunakan sebagai obattradisional, minyak diekstrak dari bungadigunakan sebagai parfum. Pohon seringditanam sebagai tanaman hias.

    42

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    52/142

    Canarium hirsutum Willd.BURSERACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga

    60 cm. Banir kadang-kadang hadir, kadang tidakada. Kulit batang bagian luar umumnya coklatkeabu-abuan hingga coklat gelap, bersisik. Daun :Majemuk, pinnate, tersusun secara spiral dengan9-27 anak daun, rachis tebal dengantepi yang tajam,pinggir daun rata, dengan 12-30 prominen pasangurat daun. Bunga inflorescen yang terletak secaraaxilaris. Bunga jantan dalam satu panikel, sedang

    bunga betina subracemus. Bunga 10-13 mmpanjangnya. Stamen 6. Buah ovoid, 20 X 63 X 17-45 mm, berwarna hitam keunguan. Biasanyamemiliki trikom/bulu yang tajam danmenimbulkan gatal.

    Distribusi

    Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa,

    Kalimantan, Maluku, PNG, Filipina,Kepulauan Salomon.

    Nama Lokal

    Dulit, Bakayan, Hagushus (filipina),Kedondong, Damar degun, KambayauBurong (Malaysia), ki bonteng, KanariJaki, Mede-mede (Indonesia), Butohuloku(Napu).

    Kegunaan

    Batang menghasilkan resin yang dapatdigunakan sebagai penerang dan lem.Akar digunakan secara lokal sebagai obatsakit perut.

    43

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    53/142

    Carallia brachiata (Lour.) Merr.RHIZOPHORACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, hingga 15 m tinggi, DBH hingga

    25 cm. Kulit batang bagian luar coklat gelap,ranting secara prominen memiliki nodus (buku).Daun : Tunggal, berhadapan, oblong. Berkuran 4-10 cm panjang, dasar daun cuneat, ujung runcing,pinggiri daun rata, mengkilat, permukaan atasgelap, bagian bawah lebih pucat, petiole pendek,hingga 5 mm. Bunga : Hijau kekuningan, dalamcymus pada ketiak daun dengan sedikit

    percabangan, Buah : subglobosa, berdaging, 5-8mm panjang, kuning, buah masak merah dengan 1biji.

    Distribusi

    Madagaskar, India, Srilanka, Myanmar,

    Indochina, China bagian selatan,Thailand, Malesia (Sumatra, Jawa,Kalimantan, Jawa, Sulawesi, PNG)Filipina, Australia Utara, KepulauanSalomon.

    Nama Lokal

    Bakawan gubat, Anosep, Katolit (Filipina),Meransi, Sabar buku (Brunei), Mesinga,Radipah, Rabong (Malaysia), Maniagwayat (Myanmar), Trameng (Kamboja), Bong

    nang, Halay, Kaueum (laos), Chiang phranang ae (Thailand), Mam[ax], S[aw]ngm[ar], Send[aw] (Vietnam), Kitamiyang,Ringgit daerh, Sepat (Indonesia).Sulawesi : Dango ( Kulawi, Besoa, Napu)

    Kegunaan

    Kayu merupakan bahan yang bagusuntuk furnitur, lantai, dan interior. Kulitbatang untuk sumber tanin.

    44

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    54/142

    Cassia siamea Lamk.CAESALPINIACEAE

    DeskripsiPohon, tinggi hingga 20 m. Daun majemuk

    menyirip genap. Kelenjer daun tidak ada atau satudi antara pasangan daun terbawah. Anak daun ovalsampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam,bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawahberambut halus, 3-7,5 X 1-2,5 cm. Daun penumpucepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopakberbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah,panjang lebih kurang 2 cm. Tangkai sari terpanjang

    kira-kira 1 cm. Bakal buah dengan tangkai putiksama panjang dengan benang sari yang terpanjang.Polongan dengan katup yang tebal dan sambunganbuah yang sangat dipertebal, di antara sambunganberbelok-belok, 15-30 X 1,5 cm, berkatup 2. Biji20-30, panjang 1,5 kali lebar.

    Distribusi

    Tumbuhan ini berasal darai Asia Tenggara,

    kerap ditanam dan menjadi liar. Sangatmudah tumbuh di lembah Palu dansekitarnya (ketinggian 1-1000 m dpl).Banyak digunakan sebagai tanamanpeneduh jalan-jalan di kota Palu dan dikampus Universitas Tadulako. Jugaditanam sebagai tanaman reboisasi.

    Nama Lokal

    Johar (Indonesia), Juwar (Jawa, Sunda),

    Jua (Minangkabau)

    Kegunaan

    Tanaman peneduh jalan, kayu cukup baik.

    45

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    55/142

    Castanopsis acuminatissima (Blume) RhederFAGACEAE

    DeskripsiPohon berukuran besar, 10-35 m tinggi, DBH

    hingga 30-90 cm. Banir hingga 2 m tingginya.Kulit batang bagian luar abu-abu hingga coklat,kasar, kulit batang bagian dalam 1-2 cm tebalnyaDaun tipis hingga sedikit berdaging, tunggal,berukuran 4,5-17 cm X 2,5-6 cm, terlebar padabagian agak ke bawah dari pertengahan, pangkaldaun membulat, pinggiran daun rata, ujungmeruncing, permukaan atas hijau mengkilat

    berdaging, permukaan bawah coklat hinggakeperak-perakan, tidak terdapat rambut,pertulangan daun prominen pada bagian bawah,tulang daun 10-14 pasang dengan sudut 45-60.Pembungaan terdapat bunga jantan dan bungabetina (Androginous), rachis jantan 5-10 cm,bunga betina soliter. Buah soliter, ovoid-conical,berukuran 1-1,5 X 3,4-1 cm.

    Distribusi

    India, Burma, China, Taiwan, Siam, Indo-

    china (Tonkin, laos, Annam). Malesia :Sumatra utara (Aceh), SemenanjungMalaysia (Kedah, Selangor, Pahang), Jawa(Gunung Gede dan Wilis), KalimantanUtara (Gunung Kinabalu), Sulawesi ( LoreLindu, Sojol, Bawakaraeng dangununggunung lain), New Guini (sangatbanyak), Japen, Misima, New Britain.Habitat biasanya tumbuh pada hutanyang bergunung-gunung pada tanahberpasir, pada altitude 300-2500 m dpl.

    Di Sulawesi terutama dominan padahutan pegunungan mulai dari 1100 mdpl seperti di Taman Nasional Lore Lindubersama-sama dengan ,Palaquium, dan Litsea sebagai penyusunhutan submontane.

    Lithocarpus spp

    Nama Lokal

    Riung anak (Sunda) karena pada indukyang besar muncul tunas atau individubaru yang jumlahnya sangat banyak.

    Sulawesi Tengah : Kaha (Muma, Uma),Haleka (Besoa, Bada, Napu).

    Kegunaan

    Bahan bangunan dan kayu bakar, buahdapat dimakan.

    46

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    56/142

    Casuarina equisetifolia L.CASUARINACEAE

    DeskripsiBerukuran besar, hingga 30 m tinggi, DBH hingga

    70 cm. Kulit batang bagian luar bersisik, Decidoustree. Daun : halus, tersusun dalam lingkaran 5-20daun (pohon menggugurkan daun). Bungaunisexual, bunga jantan dengan stamen tunggaldalam sebuah spike pada brancelet lateral. Buahagregate seperti cone berkayu dengan sebuah biji.

    Distribusi

    Semenanjung Malaysia, Thailand dan

    menyebar di seluruh Malesia meliputiSumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, PNG,Filipina, Australia Timur, KepulauanSalomon.

    Nama Lokal

    Agoho, ahaso, aro (Filipina), aru, ru, rulaut (Malaysia), Pink tinyu (Myanmar),Pek nam, Son tha le (laos), Son thale(Thailand), C[aa]y phi lao (Vietnam),Cemara laut, ai smara, aru (Indonesia),

    Cemara, Cemawis (Jawa), Cemara laut(Sunda), Casuarine Filao de I'Inde(Perancis), Pin d'Australia (Perancis),Cassowary tree, Australian pine, Swampoak, Bull o Beefwood tree (Inggeris).Sulawesi : Kayu angin (Tojo, Luwuk), Guu( Tou Taa Morowali).

    Kegunaan

    Kayu merupakan bahan kontruksi yangkuat, Kulit batang menganduing tannin

    yang digunakan dalam pembuatan jaringikan dan di pabrik. Ditanam sebagaitanaman hias.

    47

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    57/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    58/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    59/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    60/142

    Kegunaan

    Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya dapatdimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan CakarAyam (dipakai misalnya pada Bandar Udara Soekarno Hatta) oleh Sedyatmo.Batangnya, yang disebut glugu dipakai orang sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakaisebagai papan untuk rumah.Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai

    sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang sangat menarik,terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai upacara, dan menjadi bentuk kerajinantangan yang berdiri sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebutlidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.Tandan bunganya, yang disebut mayang (sebetulnya nama ini umum bagi semua bunga palma), dipakaiorang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betinanya, disebutbluluk (bahasa Jawa), dapat dimakan. Cairan manis yang keluar dari tangkai bunga, disebut (air) niraatau legn (bhs. Jawa), dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. kelapa adalahbagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-serat kasar,diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, , serta media tanam bagianggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai sebagai bahanbakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai bentuk kerajinan tangan.Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam batok("daging buah kelapa") adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih dan lunakserta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung beraneka enzimdan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa kelapa bermutasi sehinggaendapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur dengan cairan endosperma.Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna putih dan mengeras. Sarinyadiperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga dapat diambil dan dikeringkanserta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra. Kopra adalah bahan baku pembuatanminyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa biasanya tidak menjadi bahan minuman

    penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun demikian dapat dimanfaatkan lagi untukdibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata de coco dan merupakan bahan campuranminuman penyegar.

    51

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    61/142

    Cynometra ramiflora LLEGUMINOSAE/CAESALPINIACEAE

    DeskripsiPohon berukuran kecil, tinggi hingga 7 m, DBHhingga 30 cm. Daun 1-2 jugate, anak daun ovatus,elip, berukuran 2,5 X 7 cm, berdaging, dasar daunmembulat, ujung runcing atau meruncing,pertulangan daun 8-16 pasang, tangkai daun hingga1,5 cm panjangnya, daun muda berwarna putihterang hingga krem . Bunga kekuning-kuningan,dalam panikel yang muncul diketiak daun, petaldan sepal sama, tidak sama, 4-8 mm panjang,

    oblong. Buah (polong) elip, berkayu, coklat, 2-5 X1,3-4 cm.

    Distribusi

    India melewati Asia Tenggara dan

    Malesia termasuk Indonesia, Filipinahingga Pasifik. Di Sulawesi Tengahbanyak ditemukan di Tojo Una-una,hutan dataran rendah Taman NasionalLore Lindu (sekitar Pakuli).Habitat dan EkologiBiasanya pada hutan dataran rendahhingga 400 m dpl, kadang-kadang hutanmangrove.

    Nama Lokal

    Balitbitan (Filipina), Nam-nam(Indonesia). Nam-nam (Jawa, Sunda).Cynometre ramiflore (Perancis). Nam-nam (Inggeris).

    Kegunaan

    Kayu dikatakan keras tapi tidak tahanlama, kadang-kadang digunakan untukkontruksi, umumnya ditanam sebagaitanaman hias.

    52

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    62/142

    Delonix regia Raf.CAESALPINIACEAE

    DeskripsiPohon yang kadang-kadang menggugurkan

    daunnya (deciduous), tinggi 10-20 m. Ujungranting berambut. Daun penumpu bentuk garisatau menyirip sampai menyirip rangkap. Siripdaun4-21 pasang, yang tengah terbesar. Anak daunberhadapan, persirip 6-35 pasang, oval sampaimemanjang, tumpul, membulat atau berlekuk, 0,5-2 X 0,2-0,6 cm. Bunga dalam tandan yangberbentuk malai rata ; tandan 1-3 pada pangkalnya

    tunas muda, berdiri miring, berbunga 6-12. Anaktangkai 0,5-1 cm, tatap. Tabung kelopak pendek;taju dari luar hijau kuning, dari dalam merah,panjang 2-3 cm. Daun mahkota berkuku panjang;

    yang teratas kuning dengan noda dan garis merah,panjang 4,5-8 cm ; yang ke -4 lainnya kuningoranye dengan merah, panjang 4-7 cm. Benangsari 10, lepas; tangkai sari pada pangkalnya

    berambut, separo bagian atas merah. Bakal buahbertangkai pendek. Polongan berambut, separohbagian atas merah. Bakal buah bertangkai pendek.Polongan menggantung, bentukgaris pipih,berkayu, 20-72 X 3-6 cm, berkatup 2, dengansekat lebar antara biji. Biji 10-50, melintang,memanjang.

    Distribusi

    Aslinya dari Madagaskar. Sekarang telah

    banyak ditanam sebagai tanamanpeneduh jalan. Di Kota Palu banyakditanam di pinggir jalan seperti Jl.Sudirman.

    Nama Lokal

    Flamboyant (Indonesia, Nederland)

    Kegunaan

    Tanaman hias, peneduh jalan.

    53

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    63/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    64/142

    Dillenia serrata Hoogl.DILLENIACEAE

    DeskripsiPohon berukuran agak tinggi hingga 30 m, DBH

    hingga 70 cm. Kulit batang abu-abu kemarah-merahan. Daun oblong dengan 16-35 pertulangan.Daun berukuran 20-45 cm X 8-19 cm denganujung membulat hingga meruncing. Dasarmeruncing, pinggir rata. Petiol (tangkai daun) 2,5-6,5 cm panjangnya bersayap. Permukaan daunberdaging. Bunga racemus dengan 2-6pembungaan, hingga 15 cm panjang. Bunga

    apetalous, 7,5 cm diamter, sepal 5, ukuran 40 X 25mm. Stamen berjumlah hingga 750 panjangnya 9-11 mm. Carpel 18-19 dengan ukuran 4,5 X 1,5 mmdengan 8 mm panjangnya. Buah indehicent,kekuningan, 3,5 cm tinggi, 6 cm diameter termasukdengan kelopak bunga. Sepal dalam bunga melebarhingga 6,5 X 5,5 cm, pada dasar 3 mm tebalnya.Karpel 25 X16 mm dengan jumlah biji 5. Biji

    hitam.

    Distribusi

    Endemik Sulawesi (Sulawesi Tengah,

    Morowali, Lore Lindu, Soroako, Buton dankepulauan Muna). Di Sulawesi terdapatjuga jenis Hoogl. (jugaendemik Sulawesi) yang penyebarannyadi Sulawesi Utara dan Tengah,

    (Miq) Teijsm & Binn. (endemikSulawesi), Hoogl.(endemik dan terbatas di pulau SalibabuSangir Talaud, Sulawesi Utara),

    Roxb. (di Sulawesi Selatan danMuna).

    Dillenia celebica

    Dillenia

    ochreata

    Dillenia talaudensis

    Dillenia

    pentagyna

    Nama Lokal

    Dengen (Soroako), dengen bolusu,dengilo, dongi-dongi (Uma, Napu),wuadengi, Jongi (Wana Morowali), sonih(Muna).

    Kegunaan

    Buah bisa dimakan rasanya asam. Kayuuntuk bahan bangunan.

    55

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    65/142

    DeskripsiPohon berukuran besar tegak lurus, tinggi hingga

    40 m, DBH hingga 100 cm, akar banir dapatmencapai 4 m, tinggi bebas cabang 20 m. Ebonidapat dengan mudah dikenal di hutan karena kulitbatang bagian luar berwarna hitam seperti arang,bagian yang hidup berwarna merah muda, putih,sawo matang, kulit beralur, agak mengelupas kecil-kecil dan memberi suara nyaring apabila dipacak.Kayu gubal mempunyai tebal 8-15 cm, dengan

    warna kekuningan atau putih kelabu, kayu terasberwarna hitam abu-abu. Komponen kimia kayueboni mengandung celulose, lignin, ekstrakalkohol benzen yang tinggi, sedang kandunganpentosannya rendah.Berat jenis eboni rata-rata 1,05 dengan kelas awetI, tekstur halus dengan serat yang lurus atausedikit berpadu, kadang-kadang bergelombang,

    kekerasan sedang sampai keras, termasuk kayudaya kembang susut tinggi. Susunan daun duabaris, berselang-seling, berbentuk baji (lebar 12-35cm dan lebar 2,5-7 cm), tanpa daun penumpu,permukaan bawah daunhijau tua, bagian bawah hijau keabu-abuan,permukaan bawah daun berbulu melekat.

    Diospyros celebica BakhEBENACEAE

    Distribusi

    Genus Diospyros terdapat di Pantropikal;

    dan tersebar di Jawa, Kalimantan,Sulawesi dan lain-lain. Sedangkan Ebonihidupnya secara alami hanya terdapat diSulawesi (endemik Sulawesi). Di Sulawesisecara alami tersebar terutama dikabupaten Poso, Tojo Una-una, Donggala,Parigi Moutong (Sulawesi Tengah), Gowa,Maros, Barru, Sidrap, Mamuju dan Luwu(Sulawesi Selatan), dan Gorontalo. Ebonidapat tumbuh pada berbagai tipe tanahmulai dari tanah berkapur, berpasir

    sampai tanah liat dan berbatu asal tanahtidak becek. Menurut Steup dalamSoerianegara (1967) tanah pada hutaneboni bersifat permiabel, sehinggakeadaannya kering, bertekstur lempungdan tergolong dalam tanah-tanah kapur.Ketinggian tempat tumbuh eboni dari 50m sampai 500 m dpl dan kadang-kadangdapat mencapai 700 m dpl, tetapi di atas600 m pertumbuhannya sudah tidak baik.Curah yang baik untuk mendukungpertumbuhan pohon eboni berkisar 2000-2500 mm/tahun, walau demikian ebonidapat tumbuh mulai daerah keringdengan curah hujan 1.230 mm (wilayahTomini, Sulawesi Tengah), daerahbermusim dengan curah hujan antara1700 mm/tahun (daerah Parigi dan PantaiTimur Sulawesi Tengah) dan daerah yangpaling basah dengan curah hujan 2.400-2.750 mm/tahun (Malili, Wotu, Mamuju

    dan Poso). Jawa, Borneo, Sulawesi,Filipina, Maluku, Papua New Guinea.Biasanya tumbuhan ini banyak dijumpaidalam hutan sekunder, terutama di lerengatau tepi sungai, ditanah aluvial atauberpasir.

    Nama Lokal

    Eben, ebon, kayu hitam, kayu arang(Sulawesi Tengah), batulinau, belongeta(Filipina), macassar ebony (Inggeris,

    Amerika), ebene de macassar,coromandel (Perancis), ebano diMacassar (Italia), coromandel, getreepteben (Belanda), macassar ebenholz,Gestreiftes ebenholz (Jerman)

    56

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    66/142

    Kegunaan

    Species asli Sulawesi ini termasuk kayumewah yang harganya mahal yang dapatdigunakan sebagai perabot, mebel,perkakas rumah tangga, barang kerajinandan bahan bangunan dengan ornamen

    yang sangat indah dan lux. Jenis inisacara alami sudah tergolong langka dantermasuk sebagai salah satu flora yangdilindungi dan merupakan maskot floraSulawesi Tengah. Permintaan kayu jenisini masih tinggi di luar negeri sehinggajenis ini populasinya menipis di alamakibat dieksploitasi terus menerus.Dengan adanya peraturan pembatasandan pelarangan eksploitasi kayu inimendorong konsumen kayu

    menggunakan bagian dari eboni sepertiakar, batang dan cabang-cabangnya.

    57

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    67/142

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    68/142

    Duabanga moluccana BlumeSONNERATIACEAE

    DeskripsiPohon berukuran besar, tinggi 25-35(-45). DBH

    hingga 70-100 cm,. Batang lurus, banir tidak ada,Kulit batang luar berwarna keabu-abuan halus,bersimpai. Kulit batang bagian dalam lembut,menyerabut. Kayu gubal menyerabut, berwarnakekuningan, lembut. Ranting muda menyegi 4tumpul, berubah menjadi menggalah. Penumputidak ada. Daun berhadapan, tunggal, tepi rata,membundar telur, melonjong, atau melanset,

    panjangnya 7-30 cm X 4-12 cm, pangkal daunmenjantung dangkal, ujung melancip, tulangdaun sekunder 10-15 pasang, menyengkelit dekattepi membentuk tulang daun intramarginal nyata.Tangkai daun panjangnya 4-8 mm. Bunga di ujung,tersusun memalai rata agak besar, terdiri atas 5hingga banyak bunga, daun kelopak menyatu dalammangkuk bercuping 4, daun mahkota luruh awal,

    benang sari 12, dalam sebuah pusaran, bakal buahberuang 4, kepala putik tebal. Kapsul melonjongmembulat telur, panjangnya 2,5-3 cm. Mengatup 4.Biji banyak, berekor di kedua ujung.

    Distribusi

    Habitat dan Ekologi

    Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Filipina,

    Maluku dan New Guenea.

    Banyak dijumpai dalam hutan sekunder,terutama di lereng atau tepi sungai, ditanah aluvial berpasir.

    Nama Lokal :

    Binuang laki (Melayu). Sulawesi Tengah :Lekatu, Lek(o)tu : Kulawi, Napu, Besoa.

    PenggunaanKayunya lembut pucat tidak tahan lama,terutama dimanfaatkan untuk bahan petikemas dan kayu bakar. Di Maluku danNusa Tenggara kayunya dimanfaatkanuntuk kontruksi rumah tinggal.

    59

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    69/142

    Durio zibethinus Merr.BOMBACACEAE

    DeskripsiHampir semua orang Indonesia mengenal durian.

    Batangnya tegak, besar dapat mencapai tinggi 45m, berdiameter sampai 120 cm. Percabangannyakadang banyak, kadang-kadang tidak jauh daritanah. Kulit batang berwarna hijau dan bagianbawah abu-abu sampai coklat muda keemasan,bersisik dan mengkilat. Buahnya sangatberanekaragam, bulat sampai bulat telur, berduri,daging buah harum menusuk, enak. Durian

    diperbanyak menggunakan biji, selain itu jugamenggunakan grafting ataupun okulasi, yaitumata tunas yang bermutu baik ditempelkan padabatang bawah macam durian yang mana saja. DiMalesia terdapat beberapa jenis Duriodiantaranya adalah ,

    dan lain-lain.

    Durio acuminatissima D. excelsus,D. kutejensis, D. lowianus, D. macrophyllus, D.oxleyanus, D. lanceolatus, D. griffithii, D. grandiflorus, D.affinis, D. acutifolius, D. carinatus, D. dilcis, D. conicus

    Distribusi

    Habitat dan Ekologi

    Secara alami durian tumbuh di Asia

    Tenggara seperti di Indonesia, Filipina,Malaysia, Thailand, dan Birma. Pusatpenyebarannya adalah di Kalimantan ,selain itu di Sumatra, Sulawesi, Malukusedangkan di Jawa umumnya ditanam.

    Durian tumbuh di tempat-tempat denganketinggian sampai 1200 m dpl. Di tanahTapanuli dilaporkan bahwa durian dapatmembentuk hutan yang hampir murni.

    Kegunaan

    Selaput biji dan biji dapat dimakan,menjadi kegemaran masyarakat AsiaTenggara (Indonesia, Malaysia danThailand). Di beberapa daerah buahdiasamkan dan difermentasi sebagaimakanan. Kayu durian digolongkan ke

    dalam kelas awet IV-V, kelas kekuatan I II-II, sedangkan Berat-jenisnya 0,57. kayudurian ini digunakan sebagai bahanbangunan, kayu lapis, bahanpembungkus, perabot rumah tangga dankorek api. Selain batangnya dipakaisebagai bahan bangunan, cairan kulitbatangnya dan cairan akarnya dipakaisebagi obat.

    Nama Lokal

    Durian

    60

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    70/142

    Dysoxylum nutans (Blume) Miq.Syn : ; ;D. hirsutum D. paucijugum D. rufumC.DC C.DC auct, non Benth : DC

    MELIACEAEDeskripsi

    Pohon kecil berupa semak /pohon tinggi hingga 6m, diameter 5 cm, Kulit batang abu-abu coklat,halus, kulit bagian dalam krem. Daun kuncupujung berbentuk seperti kepalan tangan denganbulu-bulu halus coklat. Daun 20-50imparipinnate. Anak daun berkembang bersama ,berhadapan, 3 di ujung dan berukuran besar 25 X8cm. Bunga putih-krem, soliter atau dalam untaian.kelopak berbentuk tabung, 2-2,5 mm diameter,sepal 5. Buah 2 cm panjangnya., subperical- elipberwarna orange merah, terdapat bulu-bulupendek halus. Biji hingga 10 buah, biasanya sedikit13 mm panjang, warna merah.

    Distribusi

    Habitat dan Ekologi

    Malesia : Sumatra, Jawa, KepulauanSunda kecil (Bali, Sumbawa, Flores),Sulawesi, Maluku.

    Umumnya pada hutan primer dansekunder termasuk pada tanah ultrabasadan limestone. Sebagai penyusununderstory pada hutan di Sulawesihingga 1600 m dplkhususnya disekitarsungai. Berbunga sepanjang tahun.Di Sulawesi dijumpai 11 species dari

    marga Dysoxylum diantaranya adalahMiq.,

    (Blume), Blume,(A.Juss) Miq., D.

    nutans, (Osbeck) Kosterm,Blume,

    Blume dan . Blume, Bijdr.

    D.densiflorum, D.cyrtobotryum D.

    arborescens D. excelsum

    D. gaudichaudianum

    D. parasiticum

    D. mollusimum D.macrocarpum

    D. alliaceum

    Nama Lokal

    Sulawesi : Lonca ibo (Uma, Muma). Jawa :gegertako, kokosan monyet, pinango.

    Flores: pu'u puor.

    Kegunaan

    Buah dapat dimakan .

    61

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    71/142

    DeskripsiPohon kecil atau sedang. Banir tidak ada. Duri tidakada. Daun berseling, atau dua-berselingan; tunggal;semua daun bentuknya seragam; Pertulangan tulangdaun menjulur dari tulang tengah. Tangkai daunpendek tidak bersayap; ujung membengkak;membengkak pada ujung tangkai (top). Daunpenumpu ada, cerutu; tersebar di sepanjang tulangdaun utama. Dua buah kelenjar pada dasar helaiantidak ada. Bulu pada daun yang tua tidak ada. Daun

    yang masih muda berwarna merah muda.Perbungaan berkelompok; di ketiak, atau dekatdaun, tetapi tidak di ketiak Bunga berkelamin dua,(hermaprodit); bertangkai; kecil, atau sedang;beraturan; tidak ada bagian yang tegak diatastangkai. Perhiasan bunga ada; ada daun kelopak dandaun mahkota. Daun kelopak (3-)4-5(-6); bebas

    tidak ditemukan lagi pada buah. Benang sari 8-20warna biru; ada tangkai; tidak berkelompok; Buahdrupe; berdaging, atau tidak berdaging; tidakterpecah; ; tidak bersayap. Biji 2-5 biji per buah;kecil.

    Elaeocarpus teijsmanniiKoord. & ValetonSinonim : Baker f., Koord.Elaeocarpus celebesianus Elaeocarpus rhizophorus

    ELAEOCARPACEAE

    DistribusiSulawesi dan Maluku. Banyak terdapat diTaman Nasional Lore Lindu, dan lokasipertambangan PT. INCO Soroako.

    Nama Lokal

    Sulawesi ; kapung (Toraja), dalen-dalen(Makassar), dira lai (Bugis).

    Kegunaan

    Disarankan sebagai tanaman hias.

    62

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    72/142

    Elmerillia ovalis DandyMAGNOLIACEAE

    DeskripsiPohon tinggi besar sekali tingginya dapat mencapai

    45 m, DBH hingga 100 cm. Batang lurus, bulattidak berbanir. Kadang-kadang bentuk bagianbawahnya besar dengan ujung kecil, bercabang danberanting banyak. Sering cabang-cabang itudimulai dekat di atas tanah. Kulit batang bagianluar halus, berwarna kecoklatan dan sedikitmengelupas. Ranting menggundul. Tangkai daunpanjang 3-11 cm. Daun menjorong, panjangnya 30

    cm, lebar 7-15 cm, gundul. Ujung agak melancip.Pohon jenis ini dapat diperbanyak denganmenggunakan biji. Persentase perkecambahan bijirendah dan daya kecambah biji cepat hilang. Bijiberkecambah setelah berumur kira-kira 15 hari.Sebaiknya untuk ditanam digunakan biji yangmasih segar. Jenis ini tumbuhnya cepat. Tanah yangbaik digunakan untuk penanamannya adalah tanah

    pasir vulkanis atau tanah lempung dengan drainaseyang baik. Oleh Lembaga Penelitian Kehutanantelah dicoba penanamannya di Kebun PercobaanPasir Awi, Pasir Hantap Bogor dan ternyata dapathidup dengan baik.

    Nama Lokal

    Sulawesi Tengah : Uru tandu (Kulawi,Napu, Uma, Bada, Bare'e).

    Kegunaan

    Species ini dapat dimanfaatkan kayunyasebagai bahan bangunan. Kayunya bagus,mudah dikerjakan dan disenangi orang.Terutama oleh penduduk Minahasa danSulawesi Tengah. Warnanya coklat kuningmuda atau kelabu kekuning-kuningandan kerap kali di antaranya ada bintik-bintik hijau. Baunya sedap, harum segar,rasanya pahit. Kayunya mempunyai B.J.0,43, kelas keawetan II dan kelaskekuatan II-IV. Selain sifat-sifat di atas,

    jenis ini mempunyai sifat yang tahan akankelembaban dan air, dan di atas tanahyang bebas tanpa lindungan dapat tahanlama. Penduduk menggunakan kayu iniini untuk pembuatan perabot rumahtangga seperti lemari, kursi, meja, daunpintu, pembuatan saluaran air penggantipipa, bantalan kayu, tiang, papan ataukontruksi di bawah atap pada bangunan

    Habitat dan Ekologi

    Hidupnya liar dalam hutan-hutan

    pegunungan pada ketinggian 300 msampai 1000 m dpl. Di Sulawesi Tengahjenis ini dapat dijumpai dalam hutanpegunungan pada ketinggian 1200 m dpl.

    63

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    73/142

    Erythrina subumbrans Merr.LEGUMINOSAE (PAPILIONACEAE)

    DeskripsiPohon berukuran sedang hingga tinggi 25,

    diamater 60 cm. Kulit batang bagian luar putihkeabu-abuan berserabut dan berduri, Daunmajemuk dengan 3 anak daun, rachis termasuktangkai daun 8-16 cm panjangnya, anak daunberbentuk bulat telur. Perbungaan pada ujungranting, berupa tandan. Bunga berwarna merah-orange terang, berukuran cukup besar, mencolok.Kelopak bunga berupa tabung, hijau. Mahkota

    bunga terdiri atas 5 bagian bagian terluar berupasayap, pendek, bagian tengah lunas, berujunglancip sedang bagian lainnya yang lebar disebutbendera. Buahnyaberupa buah polong, mengelembung pada bagianbiji, ke ujung berupa sayap. Biji tunggal. Kayumempunyai berat jenis 0,29 serta kelas awet Vdan kelas kuat V.

    Distribusi

    Habitat dan Ekologi

    India, Srilanka melewati Asia Tenggara

    dan Malesia termasuk Indonesia, Filipina,Fiji dan Samoa.

    Hutan primer, sekunder, sepanjang tepisungai dan daerah terbuka, di beberapalokasi tumbuh alami seperti sekitar danauTambing (Taman Nasional Lore Lindu),banyak ditanam pada sistem agroforest.

    Nama Lokal

    Rodo (Sulawesi Indonesia : Kulawi, Uma).Dadap duri, dadap rangrang, dadapminyak (Indonesia), dedap batik,cengkering (Malaysia), ye-katit(Myanmar), tawng lang (Laos), thonglanpa, thong meet khut (Thailand).

    Kegunaan

    Sebagai pohon peneduh ( ) padaperkebunan coklat dan kopi. Kulit dan

    daun digunakan sebagai obat, daun mudadirebus dimakan. Kayu untuk perahu.

    shade tree

    64

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    74/142

    Erythrina variegata LLEGUMINOSAE / PAPILIONACEAE

    Deskripsi

    Pohon berukuran sedang hingga tinggi 15 m,diamater 40 cm. Desidous. Kulit batang bagianluar keabu-abuan berserabut berduri. Cabangmenyebar, berduri hitam. Daun majemuk dengan3 anak daun, anak daun ovatus, 8-18 X 6-14 cm,satu yang di ujuang berukuran besar, dasar daunlebar, ujung meruncing, berdaging. Bungaberwarna merah terang, berukuran besar,mencolok terletak di ujung. Kelopak bungaberupa tabung, hijau. Mahkota bunga terdiri atas5 bagian, bagian terluar berupa sayap, pendek,bagian tengah lunas, berujung lancip sedangbagian lainnya yang lebar disebut bendera.Buahnya berupa buah polong, berukuran 10-25cm panjang, 1,5-2 cm diameter. Biji tipis.

    Distribusi

    Habitat dan Ekologi

    Afrika timur, Madagascar, pulau-pulau di

    lautan Hindia, India, Srilanka, Myanmar,Indochina, China selatan, Thailand.Sepanjang Malesia termasuk Indonesia,Filipina, dan kepulauan pasifik seperti Fijidan Samoa.

    Terdapat secara alami pada hutan pantai,secara luas ditanam di tropik sebagaitanaman hias.

    Nama LokalDoda (Sulawesi Indonesia : Kulawi,Uma). Dadap blendung, dadap ayam,dede bineh (Indonesia), dedap,cengkering (Malaysia), balbal bigininamatia (PNG), penglay kathit(Myanmar), roluah bay (Camboja), dockkho, th'o;ng banz (Laos), thong baan,thong phueak, thong loang laai(Thailand), v[oo]ng nem, h[ar]i d[oof]ngb[if] (Vietnam.

    Kegunaan

    Ditanam sebagai tanaman hias, daundimakan sebagai sayuran dan jugadigunakan sebagai pakan terrnak, bijidibuat kalung. Bunga sebagai pewarnaalami.

    65

  • 8/9/2019 Buku Profil CEB Dan 100 Jenis Pohon-libre

    75/142

    Eucalyptus deglupta BlumeMYRTACEAE

    DeskripsiEucalyptus deglupta