BUKU PINTAR COVID-19 Materi Sosialisasi Karyawan Petrogas (Basin) Ltd HSE Department Maret 2020
BUKU PINTAR
COVID-19
Materi Sosialisasi Karyawan Petrogas (Basin) Ltd
HSE Department
Maret 2020
1
DAFTAR ISI
1 Q & A terkait dengan COVID-19 2
2 Tips Traveling Aman 8
3 Etika Batuk 9
4 Cuci Tangan Yang Benar 10
5 Pengetahuan tentang masker & cara menggunakan masker yang benar 13
6 Deep Cleaning (Cara membersihkan lingkungan kerja dengan desinfektan) 16
7 Gejala & Kriteria Kasus COVID-19 18
8 Apa yang harus dilakukan jika self-quarantine (isolasi) di rumah 21
9 Sumber informasi yang terpercaya seputar COVID-19 22
10 RS Rujukan COVID-19 & Hotline COVID-19 23
2
Pertanyaan dan Jawaban (Q & A) Terkait
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Update 6 Maret 2020
1. Apakah Coronavirus dan COVID-19 itu?
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada
manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019,
kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
2. Apakah COVID-19 sama seperti SARS?
COVID-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam keluarga besar
coronavirus yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003, hanya berbeda
jenis virusnya. Gejalanya mirip dengan SARS, namun angka kematian SARS (9,6%)
lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun jumlah kasus COVID-
19 jauh lebih banyak dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki penyebaran yang
lebih luas dan cepat ke beberapa negara dibanding SARS.
3. Apa saja gejala COVID-19?
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang
yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan
ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19,
maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut
untuk memastikan diagnosisnya. Daftar negara terjangkit dapat dipantau melalui
http://infeksiemerging.kemkes.go.id
3
4. Seberapa bahayanya COVID-19 ini?
Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan
termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih
tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita
sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya
muncul secara bertahap. Walaupun angka kematian penyakit ini masih rendah
(sekitar 3%), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi
medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan
penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah. Melihat
perkembangan hingga saat ini, lebih dari 50% kasus konfirmasi telah dinyatakan
membaik, dan angka kesembuhan akan terus meningkat.
5. Bagaimana manusia bisa terinfeksi COVID-19?
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar
melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.
Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang
lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang
itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat
terinfeksi COVID-
19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup
droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak
hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit. Sampai saat ini, para ahli masih
terus melakukan penyelidikan untuk menentukan sumber virus, jenis paparan, dan
cara penularannya. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai
perkembangan penyakit ini.
6. Apakah COVID-19 dapat ditularkan dari orang yang tidak bergejala sakit?
Cara penularan utama penyakit ini adalah melalui tetesan kecil (droplet) yang
dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin. Saat ini WHO
4
menilai bahwa risiko penularan dari seseorang yang tidak bergejala COVID- 19 sama
sekali sangat kecil kemungkinannya. Namun, banyak orang yang teridentifikasi
COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk ringan, atau tidak mengeluh
sakit, yang mungkin terjadi pada tahap awal penyakit. Sampai saat ini, para ahli
masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan periode penularan atau masa
inkubasi COVID-19. Tetap pantau sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai
perkembangan penyakit ini.
7. Apakah virus penyebab COVID-19 dapat ditularkan melalui udara? Tidak.
Hingga saat ini penelitian menyebutkan bahwa virus penyebab COVID-19
ditularkan melalui kontak dengan tetesan kecil (droplet) dari saluran pernapasan.
8. Bisakah manusia terinfeksi COVID-19 dari hewan?
COVID-19 disebabkan oleh salah satu jenis virus dari keluarga besar Coronavirus,
yang umumnya ditemukan pada hewan. Sampai saat ini sumber hewan penular
COVID-19 belum diketahui, para ahli terus menyelidiki berbagai kemungkinan jenis
hewan penularnya.
9. Bisakah hewan peliharaan menyebarkan COVID-19?
Saat ini, belum ditemukan bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing
dapat terinfeksi virus COVID-19. Namun, akan jauh lebih baik untuk selalu mencuci
tangan dengan sabun dan air setelah kontak dengan hewan peliharaan. Kebiasaan
ini dapat melindungi Anda terhadap berbagai bakteri umum seperti E.coli dan
Salmonella yang dapat berpindah antara hewan peliharaan dan manusia.
10. Berapa lama virus ini bertahan di permukaan benda?
Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu
bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa
COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam,
5
tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan
sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi
orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub
berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah)
lebih efektif melindungi diri Anda.
11. Apakah sudah ada vaksin untuk COVID-19?
Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang dalam tahap pengembangan/uji
coba.
12. Apakah antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati COVID-19?
Tidak, antibiotik hanya bekerja untuk melawan bakteri, bukan virus. Oleh karena
COVID-19 disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak bisa digunakan sebagai
sarana pencegahan atau pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit dan
didiagnosis COVID-19, Anda mungkin akan diberikan antibiotic karena seringkali
terjadi infeksi sekunder yang disebabkan bakteri..
13. Siapa saja yang berisiko terinfeksi COVID-19?
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana virus COVID-19 bersirkulasi
sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi adalah orang-orang yang
dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan perjalanan dari negara terjangkit,
atau yang kontak erat, seperti anggota keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang
merawat pasien sebelum mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih
tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka sendiri dengan prosedur
pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.
6
14. Manakah yang lebih rentan terinfeksi coronavirus, apakah orang yang lebih tua,
atau orang yang lebih muda?
Tidak ada batasan usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-
19). Namun orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah
ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah
tinggi) tampaknya lebih rentan untuk menderita sakit parah.
15. Bagaimana membedakan antara sakit akibat infeksi COVID-19, dengan
influenza biasa?
Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran
pernafasan yang sama, seperti demam, batuk dan pilek. Walaupun gejalanya sama,
tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sulit mengidentifikasi masing-
masing penyakit tersebut. Pemeriksaan medis yang akurat disertai rujukan
pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah
seseorang terinfeksi COVID-19. Bagi setiap orang yang menderita demam, batuk,
dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk segera mencari pengobatan, dan
memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan dari
wilayah terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau jika mereka telah
melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi
saluran pernafasan.
16. Berapa lama waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul
gejala penyakit infeksi COVID-19?
Waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala disebut masa
inkubasi. Saat ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara 1-14 hari, dan
perkiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.
7 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
17. Amankah jika kita menerima paket barang dari Cina atau negara lain yang
melaporkan virus ini?
Ya, aman. Orang yang menerima paket tidak berisiko tertular virus COVID-19
Dari pengalaman dengan coronavirus lain, kita tahu bahwa jenis virus ini tidak
bertahan lama pada benda mati, seperti surat atau paket..
18. Apakah sudah ada pembatasan untuk bepergian ke Cina dan negara
terjangkit lainnya?
Sejak 5 Februari 2020, Indonesia telah memberlakukan pembatasan perjalanan ke
Cina berupa penghentian sementara penerbangan dari dan ke Cina.
Pada tanggal 5 Maret 2020, Indonesia juga memberlakukan pelarangan transit
atau masuk ke Indonesia bagi pelaku perjalanan yang dalam 14 hari sebelumnya
datang dari wilayah berikut:
Iran : Tehran, Qom, Gilan
Italia : Wilayah Lombardi, Veneto, Emilia Romagna, Marche dan
Piedmont
Korea Selatan : Kota Daegu dan Propinsi Gyeongsangbuk-do.
19. Berapa banyak orang yang telah terinfeksi oleh COVID-19 dan negara mana
saja yang sudah ada kasusnya?
WHO secara ketat memantau situasi terkini dan secara teratur menerbitkan
informasi tentang penyakit ini. Informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini dapat
dilihat melalui:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 atau
http://infeksiemerging.kemkes.go.id/category/situasi-infeksi- emerging/info-
corona-virus/
8 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
TIPS TRAVELLING AMAN
Untuk detail tips traveling yang aman harap dapat mengakses link berikut & menonton
video tanya jawab dengan WHO seputar melakukan perjalanan pada saat kondisi wabah
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/travel-advice
Bagi anda yang ingin melakukan perjalanan namun sedang dalam kondisi sakit, lebih
baik untuk menunda atau membatalkan perjalanan anda terutama jika lokasi tujuan
merupakan daerah yang terdampak COVID-19. Terutama jika anda berusia lanjut atau
dengan penyakit penyerta (cth: diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, dll).
Rekomendasi umum untuk orang yang akan melakukan perjalanan adalah seputar
personal hygiene masing-masing:
Pastikan anda mengikuti briefing untuk tips selama traveling ke PBL Health team
Membawa hand sanitizer pribadi kemanapun anda pergi. Praktekkan kebiasaan
cuci tangan kapan pun dan di manapun. (dengan alcohol based min 20 detik dan
dengan air & sabun min 40 detik)
Menerapkan etika batuk jika anda batuk, yaitu menutup dengan tissue/lengan baju
bagian dalam/baju bagian dalam di saat anda bersin & batuk. Atau jika anda dalam
kondisi sehat dan ada orang di sekitar anda yang batuk, jaga jarak minimal 2 meter
dengan orang tersebut.
Pastikan anda tidak menyentuh permukaan benda apapun (tombol lift, pegangan
escalator, meja, dll) yang kemungkinan disentuh oleh semua orang sebisa
mungkin, jika memang harus menyentuh benda tsb segera cuci tangan anda baik
dengan hand sanitizer ataupun air mengalir dengan sabun.
Jaga selalu tangan anda untuk tidak menyentuh area “T” wajah anda (mata,
hidung, mulut).
Penggunaan masker untuk orang sehat saat perjalanan belum terbukti
menghindari dari terinfeksi dengan COVID-19. Jika anda memang akan
menggunakan masker anda wajib tahu bagaimana memakai dan melepaskan
9 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
masker yang benar. Sehingga masker bukan menjadi sumber infeksi yang justru
akan menjadi penyebab kita terinfeksi COVID-19.
ETIKA BATUK
10 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
CUCI TANGAN YANG BENAR BERDASARKAN WHO
1. Menggunakan Hand Sanitizer
11 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
2. Menggunakan air yang mengalir & sabun
12 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Selain rutin mencuci tangan, untuk memutus rantai penularan COVID-19 salah satunya
dengan tidak menyentuh wajah anda. Transmisi penularan indirect (secara tidak
langsung) dimana tangan anda menyentuh permukaan benda yang terdapat droplet,
dengan anda menyentuh wajah anda (mata, hidung, dan mulut) virus (di dalam droplet)
akan mudah masuk ke tubuh anda.
13 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
PENGETAHUAN TENTANG MASKER
Pemakaian masker diperuntukkan untuk orang yang sedang sakit.
Untuk COVID-19 dikarenakan transmisi penularan melalui droplet bukan airborne
(udara), sehingga penggunaan surgical mask sudah cukup efisien & efektif untuk
mencegah penularan ke orang yang sehat
14 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Berikut perbedaan antara surgical mask dan respirator (N95):
15 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Surgical mask menjadi pilihan utama mengingat masker diperuntukkan untuk orang sakit, dimana
pada orang sakit terdapat kesulitan bernapas yang bertambah parah jika menggunakan masker
N95.
Sebagai alat proteksi diri dalam menangani pasien dengan kasus dugaan terinfeksi COVID-19,
N95 mask menjadi pilihan untuk alat pelindung diri (APD).
16 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Saat Membersihkan :
1. Gunakan sarung tangan sekali pakai. 2. Minimalisasi penggunaan peralatan untuk mencegah banyaknya kontaminasi
alat. 3. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan.
Proses Desinfeksi:
1. Buka jendela untuk meningkatkan ventilasi udara sekitar. 2. Semprot ruangan dengan desinfektan. 3. Pel lantai dengan sodium hipoklorit 0,1% (1000ppm) atau bisa menggunakan
bayclin (95ml larutan bayclin diencerkan dengan 905 ml air= 1:10) 4. Bersihkan benda-benda yang sering disentuh (keyboard, mouse, sakelar dll)
dengan cairan sodium hipoklorit/ bayclin (chlorin) 5. Bersihkan benda-benda logam dengan cairan alkohol 70%. 6. Bersihkan tirai dan dinding (hingga ketinggian 3 meter) dangan desinfektan. 7. Lepaskan gorden dan cuci. 8. Bersihkan permukaan yang sering disentuh (meja, kursi, gagang pintu, dll.)
dengan desinfektan. 9. Biarkan kering dengan sendirinya.
Setelah membersihkan area:
1. Ganti air yang kotor dengan air bersih baru sebelum membersihkan di tempat lain.
2. Bersihkan peralatan pembersih yang telah digunakan, termasuk ember.
DEEP CLEANING
(Dekontaminasi)
17 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Bersihkan benda dan area yang sering disentuh atau terkontaminasi.
Telepon
Komputer (layar, keyboard, mouse)
Meja dan kalkulator
Kursi dan sandaran tangan
Sakelar lampu
Kontrol suhu (termostat)
Tombol pada mesin fotokopi, mesin faks
Gagang pintu
Peralatan ruang konferensi
Tombol siram toilet
18 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
RINGKASAN DETEKSI DAN RESPON BERDASARKAN KRITERIA KASUS
TABEL RINCIAN KATEGORI PASIEN DALAM PENGAWASAN, ORANG
DALAM PEMANTAUAN DAN KONTAK ERAT
KATEGORI PASIEN DALAM PENGAWASAN
DEMAM/
RIW DEMAM
GEJALA&
TANDA
GANGGUAN
PERNAPASAN:
BATUK /
PILEK/NYERI
TENGGOROKAN
DLL
PNEUMONIA
BERAT /ISPA
BERAT
TIDAK ADA
PENYEBAB LAIN
BERDASARKAN
GAMBARAN
KLINIS YANG
MEYAKINKAN
PADA 14 HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA MEMILIKI
RIWAYAT PERJALANAN ATAU
TINGGAL
KONTAK DG KASUS
KONFIRMASI
COVID-19 PADA 14
HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA
DI LUAR
NEGERI YANG
MELAPORKAN
TRANSMISI
LOKAL
DI AREA
TRANSMISI
LOKAL DI
INDONESIA
1 + + + + +
- -
2 + + - + +
- -
3 + + + + +
- -
4 + + + + - +
-
5 + + - + - +
-
6 + + + + - +
-
7 + - - - - - +
19 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
8 + + + - - - +
9 + + - - - - +
10 + + + - - - +
11 + + + + - - -
TINDAKAN
RAWAT INAP (ISOLASI RS)
PEMERIKSAAN SPESIMEN KONTAK ERAT pasien dilakukan PEMANTAUAN kondisi
kesehatannya
KATEGORI ORANG DALAM PEMANTAUAN
PNEUMONIA
BERAT /ISPA
BERAT
TIDAK ADA
PENYEBAB LAIN
BERDASARKAN
GAMBARAN
KLINIS YANG
MEYAKINKAN
PADA 14 HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA MEMILIKI
GEJALA&
TANDA
RIWAYAT PERJALANAN ATAU
TINGGAL
KONTAK DG
GANGGUAN
KASUS
DI LUAR
NEGERI YANG
MELAPORKAN
TRANSMISI
LOKAL
DI AREA
TRANSMISI
LOKAL DI
INDONESIA
DEMAM/ PERNAPASAN: KONFIRMASI
RIW DEMAM
BATUK / COVID-19 PADA 14
PILEK/NYERI HARI TERAKHIR
TENGGOROKAN SEBELUM GEJALA
DLL
1 + - - + +
- -
2 - + - + +
- -
3 + - - + -
+ -
4 - + - + - +
-
TINDAKAN
ISOLASI DIRI DI RUMAH
PEMERIKSAAN SPESIMEN
Fasyankes melakukan PEMANTAUAN kondisi pasien SETIAP HARI kurang lebih SELAMA 2 MINGGU (menggunakan form pemantauan), APABILA mengalami PERBURUKAN SESUAI KRITERIA PASIEN DALAM PENGAWASAN ATAU LABORATORIUM POSITIF maka dibawa ke RS RUJUKAN
20 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
KATEGORI KONTAK ERAT RISIKO
TINGGI
DEMAM/
RIW DEMAM
GEJALA&
TANDA
GANGGUAN
PERNAPASAN:
BATUK /
PILEK/NYERI
TENGGOROKAN
DLL
PNEUMONIA
BERAT /ISPA
BERAT
TIDAK ADA
PENYEBAB LAIN
BERDASARKAN
GAMBARAN
KLINIS YANG
MEYAKINKAN
PADA 14 HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA MEMILIKI
RIWAYAT PERJALANAN ATAU
TINGGAL
KONTAK DG
KASUS
KONFIRMASI
COVID-19 PADA 14
HARI TERAKHIR
SEBELUM GEJALA
DI LUAR
NEGERI YANG
MELAPORKAN
TRANSMISI
LOKAL
DI AREA
TRANSMISI
LOKAL DI
INDONESIA
1 - - - - -
- +
TINDAKAN
DILAKUKAN OBSERVASI
PEMERIKSAAN SPESIMEN Puskesmas melakukan PEMANTAUAN kondisi pasien SETIAP HARI
kurang lebih SELAMA 2 MINGGU (menggunakan form pemantauan), APABILA mengalami MUNCUL GEJALA/TANDA SESUAI KRITERIA PASIEN DALAM PENGAWASAN atau LABORATORIUM POSITIF maka dibawa ke RS RUJUKAN
Termasuk kontak erat adalah:
1. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan
ruangan di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD sesuai standar.
2. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus (termasuk
tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala
dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
3. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat
angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
Untuk melakukan self-assessment untuk mengetahui apakah terindikasi COVID-19 atau
tidak, dapat menggunakan aplikasi yang dibuat oleh Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran (UNPAD).
Berikut link aplikasinya:https://is.gd/AMARICOVID19
21 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
INSTRUKSI SELF-QUARANTINE
22 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
SUMBER INFORMASI TERPERCAYA SEPUTAR COVID-19
Update kasus COVID-19 di Indonesia dan guideline terkait COVID-19
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
Website kemenkes secara nasional isinya hamper sama dengan infeksiemerging.kemkes
https://www.kemkes.go.id/article/view/20012900002/Kesiapsiagaan-menghadapi-Infeksi-Novel-Coronavirus.html
website DKI untuk monitoring kasus COVID-19 dengan fokus di Jakarta
https://corona.jakarta.go.id/
Website global WHO: situasi terkini di seluruh dunia, guideline, video edukasi seputar COVID-19
https://www.who.int/
Website CDC (Communicable Disease Center) di Amerika. Salah satu situs yang menjadi acuan praktisi kesehatan
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html
Website untuk mendapatkan informasi analisa statistic terkait dengan COVID-19
https://www.worldometers.info/coronavirus/
Untuk melihat perkembangan status positif COVID-19 di Indonesia berdasarkan cluster
https://louislugas.github.io/covid_19_cluster/index.html
23 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19
(update per 18 Maret 2020)
JAKARTA
1. Prof. Dr. Sulianti S Hospital
Jl. Raya Pelabuhan 34, Jakarta – Indonesia
Phone: +62 21 491812
5. RSUD Tarakan
Jl. Kyai Caringin No.7, Cideng, Kecamatan
Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10150
Phone: (021) 3503003
2. RSPAD Gatot Soebroto
Jl. Abdul Rahman Saleh Raya No.24 6 1,
RW.5, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10410
6. RSUD Pasar Rebo
Jl. TB Simatupang No.30, Gedong, Kec. Ps.
Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13760
Phone: (021) 8401127
24 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Phone: (021) 3441008
3. RSUP Persahabatan
Jl. Persahabatan Raya No.1, Pisangan Tim.,
Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13230
Phone: (021) 4891708
7. RS Bhayangkara Said Sukanto
Jl. Raya Jakarta-Bogor, RT.1/RW.5,
Kramat Jati, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
13510
Phone: (021) 8093288
4. RSUP Fatmawati
Jl. TB Simatupang c No.18, RT.4/RW.9,
Cilandak Bar., Kec. Cilandak, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
12430
Phone: (021) 7501524
8. RSAL Mintoharjo
Jl. Bendungan Hilir No.17 A, RW.3, Bend.
Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota
Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10210
Phone: (021) 5703081
PAPUA
1. RSUD Manokwari
Jl. Siliwangi No.1, Manokwari Bar.,
Kabupaten Manokwari, Papua Bar. 98312
Phone: (0986) 215133
2. RSUD Sorong
Kampung Baru, Sorong Sub-District,
Sorong City, West Papua 98411
Phone: (0951) 321850
3. RSUD Sele Besolu
Jl. Selebesolu II No.1, Klawalu, Sorong Tim.,
Kota Sorong, Papua Bar. 98416
Phone: (0951) 335955
EMERGENCY CONTACT NUMBER FOR COVID-19
(Dr. Riris 0813 8096 5228/ Abdillah 0813 7188 1616)
Jakarta -Hotline SSC Emergency team: Note: 021
27889000 ext 256
25 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
-Hotline Kemenkes/DInkes (Health Local
Authority)
0813-8837-6955
021-5210411
081212123119
or call 112/119 ext 9
Papua Contact number of each designated
hospital for COVID-19
26 Prepared by dr Kharisma K.R,MKK
Referensi:
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) rev 03. Dirjen P2P, Maret 2020.
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/travel-advice
https://www.who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Why_How_and_When_Brochure.pdf
https://www.cdc.gov/flu/professionals/infectioncontrol/resphygiene.htm
https://www.cdc.gov/infectioncontrol/pdf/guidelines/disinfection-guidelines-H.pdf
EPA Environmental Protection Agency), United State. EPA’s Registered Antimicrobal Products for Use Against Novel Coronarius SARS-CoV 2, the cause of COVID-19