Top Banner
1 | BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI KATA PENGANTAR Alhamdulillah Buku panduan Tes Inteligensi ini akhirnya bisa dibuat. Buku Panduan ini merupakan saduran dari buku pegangan Tes Inteligensi seperti WAIS & BINET yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada Yogyakarta pada tahun 1983 serta sumber dari beberapa literatur lainnya. Maksud diterbitkannya buku ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan praktikum tes inteligensi yang berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat bermanfaat untuk para mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang pada umumnya, khususnya yang mengambil mata kuliah Tes Inteligensi. Padang, Februari 2016 Penyusun, Neny Andriani, M.Psi, Psikolog, Ch. Cht, M.NLP
74

BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

Jul 22, 2018

Download

Documents

lykhuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

1 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Buku panduan Tes Inteligensi ini akhirnya bisa dibuat. Buku

Panduan ini merupakan saduran dari buku pegangan Tes Inteligensi seperti WAIS

& BINET yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada

Yogyakarta pada tahun 1983 serta sumber dari beberapa literatur lainnya.

Maksud diterbitkannya buku ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dan

mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan praktikum tes inteligensi yang

berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET.

Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat bermanfaat untuk para

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang pada

umumnya, khususnya yang mengambil mata kuliah Tes Inteligensi.

Padang, Februari 2016

Penyusun,

Neny Andriani, M.Psi, Psikolog, Ch. Cht, M.NLP

Page 2: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

2 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

RAVEN PROGRESSIVE

MATRICES

Page 3: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

3 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Raven Progressive Matrices diciptakan oleh J.C. raven pada tahun 1938.

Tes ini pada awalnya dikembangkan di Inggris dan secara luas dipergunakan dalam

lingkungan angkatan bersenjata Inggris pada Perang Dunia II.

Raven Progressive Matrice (RPM) merupakan tes inteligensi yang dapat

disajikan secara kelompok maupun individul. Materi tes ini berupa gambar

dengan sebagian yang terpotong. Tugas testee adalah mencari potongan yang

cocok untuk gambar tersebut dari alternatif-alternatif potongan yang sudah

disediakan. Dari tes Raven tidak memberikan suatu angka IQ seseorang, akan

tetapi menyatakan hasilnya dalam taraf inteligensi yang dibagi dala Grade I –

Grade V yang ditentukan berdasarkan presentil. Tes Raven sering disebut sebagai

tes culture fair, maksudnya bisa untuk berbagai budaya yang ada, yaitu adil setiap

orang tidak tahu diasumsikan gambar-gambar matriks dalam item Tes Raven.

Semua orang tidak tahu juga tidak membutuhkan kemampuan bahasa atau non

verbal. Tes tersebut dimaksudkan sebagai tes non verbal yang dirancang untuk

mengukur kemampuan, pengertian dan melihat hubungan antara bagian-bagian

gambar yang disajikan, serta mengembangkan pola berpikir sistematis.

Raven Progressive Matrices terdiri dari 3 tes dengan penggunaan yang

berbeda-beda yaitu :

1. Standard Progressive Matrices (SPM)

SPM terdiri dari 60 soal yang dikelompokkan dalam 5 seri, mulai A, B, C, D

dan E. Tes ini dapat dipergunakan untuk orang normal dari usia 6 – 65

tahun. Tes SPM mengukur kecerdasan orang dewasa. Yang paling banyak

diungkap adalah faktor general (“G” Factor). Penyajian tes ini dapat

secara individual maupun secara kelompok. Dalam penyajia kelomppok,

sebaiknya satu tester maksimum menangani 30 orang. Total waktu, tidak

terbatas hanya biasanya disediakan sekitar 30 menit untuk mengerjakan

soal, ditambah dengan waktu untuk pemberian penjelasan.

Page 4: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

4 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Menurut Raven, tes SPM sangat memuaskan untuk mengukur kecerdasan

dan validitas yang cukup meyakinkan. Cara pemberian skor adalah nilai

satu untuk soal yang dijawab betul dan nilai nol bagi jawaban yang salah.

Soal no satu dan dua dipakai sebagai contoh dan harus betul. Sehingga

secara teoritis “range” nilai akan bergerak dari 2 sampai 60.

2. Coloured Progressive Matrices

Bentuk tes CPM ada dua macam yaitu bentuk dalam cetakan buku dan

yang lainnya berbentuk papan cetak berwarna dan gambar-gambarnya

tidak berbeda dengan yang di buku cetak yang dimaksudkan untuk

menarik dan memikat anak kecil. Pada dasarnya kedua bentuk tersebut

dalam pelaksanaan teks memberikan hasil yang sama.

CPM terdiri dari 36 soal yang dikelompokkan kedalam tiga seri, A, Ab, dan

B. Soal disusun bertingkat dari soal yang mudah sampai ke soal yang

sukar. Tiap soal terdiri dari sebuah gambar besar yang berlubang dan

dibawahnya terdapat 6 gambar penutup. Tuas testee adalah memilih

salah satu diantara gambar ini mana yang tepat untuk menutupi

kekosongan pada gambar besar. Tes ini dapat dipergunakan untuk anak

usia 5 – 11 tahun, anak yang mengalami hambatan mental, dan orang

lanut usia diatas 60 tahun dengan pendidikan rendah atau menengah

bahkan untuk anak-anak “defective”. Raven berpendapat bahwa tes CPM

dimaksudkan untuk mengungkap aspek-aspek :

a. Berpikir logis

b. Kecakapan pengamatan ruang

c. Kemampuan untuk mencari dan mengerti hubungan antara

keseluruhan dan bagian-bagian, jadi termasuk kemampuan

analisa dan kemampuan integrasi.

d. Kemampuan berpikir secara analogis

Page 5: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

5 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Tes CPM dapat disajikan baik secara individual maupun secara klasikal,

tergantung dari kebutuhannya. Hasilnya berupa presentil dan grade dari

inteligensi.

3. Advance Progressive Matrices

APM disusun pertama kali pada tahun 1943, revisi dilakukan pada tahun

1947 dan 1962, tes ini dapat digunakan pada orang normal tanpa batasan

waktu, yakni untuk mengukur kemampuan observasi dan “clear-

thinking”. Jika tes ini dipergunakan dalam batasan waktu selama 40

menit, berarti untuk mengukur kecepatan kemampuan intelektual.

APM terdiri atas dua bagian. Bagian I terdiri dari 12 soal, sedangkan

bagian ke II terdiri dari 36 soal. Apabila dalam bagian I testee tidak mampu

menjawab dengan betul sebanyak 6 soal dari 12 soal yang telah

disediakan, maka APM bagian ke II tidak perlu disajikan, tes ini dilanjutkan

dengan SPM. Apabila testee mampu menjawab betul 6 soal atau lebih

baru dilanjutkan dengan bagian II. Hasil tes berupa presentil. Iasanya tes

ini digunakan untuk testee yang berusia diatas 11 tahun.

Tes APM dapat disajikan secara individual maupun klasikal. Dalam hal

penyajian secara klasikal, harus diperhatikan jumlah testee yang ditangani

oleh seorang tester.

Page 6: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

6 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

CULTURE FAIR

INTELLIGENCE TEST

(CFIT)

Page 7: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

7 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

CFIT terdiri dari dari skala 2 dan 3, bentuk A dan B. Test ini mengukur faktor

kemampuan mental umum, seluruh penyajian untuk setiap bentuk membutuhkan

waktu 20 – 40 menit tergantung pada daya tahan kelompok atau testee.

Tujuan dari tes CFIT adalah untuk keperluan yang berkaitan dengan faktor

kemampuan mental umum atau kecerdasan.

Tabel 1.

CFIT skala 2 dan 3 (Bentuk A dan B) terdiri dari :

No Subtes Item Waktu

Test 1 Series 12 3 menit

Test 2 Classification 14 4 menit

Test 3 Matrices 12 3 menit

Test 4 Conditions 8 2,5 menit

Jumlah 46 12,5 menit

Skala 2 adalah untuk anak-anak usia 8 – 14 tahun dan untuk orang dewasa

yang memiliki kecerdasan dibawah normal.

Skala 3 adalah untuk usia sekolah lanjutan atas dan orang dewasa dengan

kecerdasan tinggi.

Tabel 2.

Hasil CFIT skala 2 dan 3 berupa IQ dan presentil :

No Subtes Item Waktu

Test 1 Subsituation 12 3 menit

Test 2 Classification 12 2 menit

Test 3 Mazes 12 2,5 menit

Test 4 Selecting name objek

12 2,5 menit

Test 5 Following direction

12 4 menit

Test 6 Wrong picture 12 2,5 menit

Test 7 Riddlers 12 3,5 menit

Test 8 Similiarities 12 2 menit

Jumlah 96 22 menit

Page 8: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

8 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

CFIT skala 1 dapat disajikan sebagian saja yaitu :

a. The group test abbreviated form, subtest no. 1, 3, 4, 8.

b. The fully culture fair form, subtest no. 1, 2, 3, 8.

c. The short time form,

a. Tes 1 waktu 40 detik

b. Tes 2 berhenti pada kegagalan pertama

c. Tes 3 waktu 45 detik

d. Tes 4, 5, 6, 7, 8 berhenti pada kegagalan pertama

Page 9: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

9 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

WECHSLER

ADULT

INTELELLIGENCE SCALA

Page 10: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

10 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN UMUM

DALAM TESTING

PROSEDUR – PROSEDUR STANDAR

Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) harus diberikan sesuai dengan

petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam buku panduan ini. Prosedur yang harus

diisi, direncanakan untuk memperoleh taksiran secara teliti tentang kemampuan

mental, sudah diuji dengan seksama dalam ujian pendahuluan dalam

perkembangan skala, dan standarisasi. Karena itu hasil yang berlaku dari

penggunaan WAIS tergantung juga pada ketaatan mengikuti petunjuk yang dibuat.

Prosedur ini berlaku juga untuk prosedur menilai. Variasi atau

penympangan dari metode yang ditunjukkan untuk memberi nilai atau

menghitung jumalh nilai, nilai skala, dan AK (angka kecerdasan) hanya akan

mengakibatkan taksiran yang salah tentang kecerdasan subjek/testee.

Tester yang sudah biasa dengan Wechsler-Bellevue Intelligence Scale perlu

memperhatikan untuk tidak menambahkan prosedur-prosedur skala tersebut

dalam memberikan WAIS, terutama bilamana prosedurnya menyerupai prosedur

dalam skala baru tetapi tetap berbeda dalam hal-hal yang penting.

Seperti dalam segala tes psikologi, pemberian WAIS secara layak meminta

tester yang mampu, bahan-bahan yang teratur, ruang testing yang sesuai, dan

waktu yang cukup. Tester harus terlatih secara khusus dalam testing perseorangan

pada umumnya maupun dalam memberikan WAIS pada khususnya. Dia harus

melatih langkah-langkah dalam skala sebelum memberikannya kepada subjek. Dia

harus cukup mengenal petunjuk dan keadaan-keadaan khusus berkenaan dengan

tes-tes dalam WAIS sedemikian rupa sehingga dapat mengikuti Buku Panduan

Page 11: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

11 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

dalam mencatat jawaban-jawaban tanpa ragu-ragu, dan mampu mengatasi reaksi-

reaksi subjek atau menjawab apapun.

Bahan-bahan tes harus diatur secara baik sehingga tester dapat

menyajikan setiap waktu dibutuhkan tanpa kebungungan dan penundaan. Materi

tes harus dijaga dari pandangan subjek sampai sub-tes itu disajikan dalam testing

; sebaliknya, perahasiaan yang berlebih-lebihan dari materi tes bisa menimbulkan

reaksi yang tidak menyenangkan dari subjek.

Ruangan dimana testing diberikan harus bebas dari suara dan gangguan.

Ruangan itu harus diberi penerangan dan udara yang sejuk. Meja kursi harus

diatur sedemikian rupa sehingga subjek dan tester merasa tenang, subjek dapat

melakukan pengerjaan materi tes dengan bebas, dan tester dapat menyajikan

materi-materi tes, mengamati pekerjaan subjek, dan mencatat jawaban dengan

baik.

Untuk testing diberikan waktu yang cukup sehingga hubungan (rapport)

yang baik dapat dipelihara dan penyajian tes dapat dijalankan dengan cara yang

tenang dan tidak tergesa-gesa.

Tester harus bisa bekerjasama dengan subjek dan memelihara

kenyamanannya. Tester harus mampu memberikan motivasi pada subjek untuk

mau mengerjakan semua tes. Contoh-contoh obrolan tergantung pada soal atau

sub-tesnya, seperti : “baik”, “ok”, “kita lanjutkan lagi”. Tidak disarankan

mengatakan “betul sekali” jika selesai memberikan jawaban karena jika ini

dilakukan pada sub-tes selanjutnya ketika tester lupa memberikan komentar

subjek berpikir ia melakukan kegagalan.

Page 12: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

12 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Susunan penyajian tes dalam WAIS adalah sebagai berikut :

TES VERBAL TES PERFORMANCE

(LISAN) (NON LISAN)

1. Informasi 7. Simbol Angka

2. Pengertian 8.Melengkapi Gambar

3. Hitungan 9. Rancangan Balok

4. Persamaan 10. Mengatur Gambar

5. Rentangan Angka 11. Merakit objek

6. Perbendaharaan kata

Karena tes-tes itu disajikan dalam urutan-urutan kepada semua subjek

dalam sampel standarisasi, sangat diharapkan agar mereka diberikan dalam cara

yang sama dalam susunannya untuk menjamin dapat digunakannya norma

terhadap hasilnya. Dalam hal yang sangat jarang mungkin dikehendaki untuk

menyimpang dari susunan penyajian; misalnya, bila subjek mempunyai gangguan

biacara, baginya akan lebih menyenangkan untuk memulai dengan Rancangan

Balok atau Merakit Objek daripada mulai dengan Tes Informasi. Pada umumnya,

penyimpangan dari susunan standard hanya dikerjakan oleh penguji yang sangat

berpengalaman.

Selain Buku Panduan dan Bentuk Penilaian, perlengkapan materi tes

digunakan dalam menyajikan WAIS. Materi-materi berikut termasuk dalam

perlengkapan :

1. Suatu booklet terikat spiral berisi soal-soal tes Melengkapi Gambar

2. Suatu booklet terikat spiral berisi Rancangan-rancangan untuk tes

Rancangan Balok. Isi dari booklet ini diatur sedemikian rupa sehingga soal-

soal dapat disajikan dengan mudah.

3. Suatu kantong berisi kartu-kartu untuk Tes Mengatur Gambar, masing-

masing soal dalam kantong yang terpisah.

Page 13: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

13 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

4. Sembilan kubus merah putih untuk Tes Rancangan Balok, ini juga

digunakan untuk soal pertama dalam Tes Hitungan

5. Empat kantong berisi bagian-bagian untuk soal-soal Tes Merakit Objek

6. Suatu kartu perisai berisi tata cara untuk bagian-bagian soal Merakit Objek.

Kartu ini berisi dua tujuan, menyembunyikan potongan-potongan tes dari

subjek hingga selesai diatur untuk penyajian dan menyediakan contoh

untuk pengaturan bagi penguji.

7. Stop watch, untuk mencatat waktu

Bentuk penilaian (Record Form) dibuat untuk mempermudah pencatatan

jawaban-jawaban dan informasi lainnya yang dikehendaki tentang subjek dan

perilakunya selama tes berlangsung. Untuk beberapa tes, misalnya Informasi dan

Melengkapi Gambar, soal-soalnya dapat dinilai sewaktu subjek memberikan

jawabannya. Dalam Tes Pengertian, Persamaan, Perbendaharaan Kata dan Tes

Mengatur Gambar, haruslah tester mencatat jawaban-jawaban setepat-tepatnya

seperti jawaban subjek. Suatu catatan verbatim (ucapan) jawaban subjek

memungkinkan penilaian selanjutnya dan pertimbangan-pertimbangan yang lebih

lengkap.

Dalam menyajikan tes, tester harus selalu membaca petunjuk dan

pertanyaan dari Buku Panduan. Jika tidak bisa terjadi pengubahan kata-kata

sehingga menyimpang dari prosedur standar. Jika perlu, tester boleh mengulangi

petunjuk atau pertanyaan-pertanyaan kepada subjek (kecuali dalam Rentangan

Angka), tetapi tidak boleh menyatakan dengan perkataan/bahasa sendiri kecuali

yang ditunjukkan dalam petunjuk tes yang terpisah.

Petunjuk dan pertanyaan harus dibaca dengan jelas dan teratur. Kegagalan

subjek untuk mengerti jangan sampai disebabkan oleh ucapan tester.

Dalam kebanyakan tes-tes Verbal, bilamana jawaban-jawaban subjek tidak

lengkap atau tidak jelas, tester boleh meminta subjek untuk menjelaskan kembali.

Cara ini, biasanya disebut “probing”, dapat memperbaiki ketelitian penilaian

Page 14: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

14 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

maupun pengertian kualitas dari jawaban. Akan tetapi, hal itu membebani tester

dengan tanggung jawab untuk mengenal kriteria-kriteria nilai dengan seksama

dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan dengan cerdik. Dorongan atau

bantuan dengan ekstensif yang berupa pertanyaan menuntun harus dihindari.

Demikian juga, praktek mengeja kata-kata dalam pertanyaan atau mengubah

kata-kata dari suatu soal tidak boleh dilakukan.

Bertanya harus bersifat netral dan tidak boleh memberi kesan kepada

subjek bahwa jawabannya dapat diperbaiki dan menjadi cara memberi tekanan

tentang batas-batas pengetahuannya. Sebaiknya meminta seperti : “Coba

terangkan lebih lanjut”, “Coba ulangi” atau “teruskan”, yang memungkinkan

subjek menjelaskan pertanyaannya sehingga dapat dinilai sepatutnya. Bila

menanyai digunakan, tester harus mencatat huruf “T” dengan jawaban subjek

terhadap pertanyaan dibelakangnya. Dengan demikian, dalam penilaian jawaban-

jawaban selanjutnya akan dapat dilihat mana yang spontan dan mana yang

ditimbulkan oleh pertanyaan.

Jika subjek menjelaskan atau membenarkan jawabannya, baik secara

spontan maupun akibat pertanyaan, nilai harus diberikan untuk jawaban yang

dibenarkan sesuai dengan kriteria penilaian. Selanjutnya jika subjek sama sekali

mempunya pengertian yang keliru tentang penyelesaian soal, maka harus dinilai

nol.

Dalam tes yang tidak berbatas waktu, penguji harus memberikan waktu

secukupnya kepada subjek untuk menyusun dan menyampaikan jawabannya.

Waktu yang cukup dalam memberikan jawaban akan berbeda pada masing-

masing soal. 10 hingga 15 detik adalah cukup untuk memulai jawaban. Jika subjek

masih tidak menjawab sesuadah dipersilahkan atau pertanyaan yang diulangi,

penguji harus mencatat nol untuk soal tersebut dan melanjutkan ke soal

berikutnya.

Page 15: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

15 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Petunjuk untuk tes yang berbatas waktu dan memiliki reward (bonus),

tester harus harus mulai mencatat waktu pada akhir penyajian tiap-tiap soal. Stop-

watch harus terus digunakan.

Petunjuk tentang menghentikan tes diberikan bersamaan saat menyajikan

tiap-tiap tes. Dalam banyak hal, sejumlah kegagalan yang berturut-turut (jawaban

dinilai nol) merupakan dasar menghentikan tes itu dan melanjutkan dengan tes

berikutnya. Dalam beberapa hal, tiap-tiap soal disajikan kepada semua subjek, dan

untuk satu tes Simbol Angka, batas waktu menentukan banyaknya soal yang

dikerjakan. Dalam contoh tes pertama, jika penguji tidak yakin apakah kriteria

penghentian sudah dicapai, maka harus melanjutkan ke beberapa soal lagi

sehingga tester puas bahwa penilaian jawaban-jawaban kemudian memenuhi

keharusan jumlah kegagalan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, testing yang

terlalu banyak akan selalu lebih aman daripada testing yang terlalu sedikit.

Petunjuk-petunjuk untuk menilai tes juga diberikan dalam bagian

administratif dala Buku Panduan. Untuk semua tes Perbuatan dan tiga tes Lisan,

penilaian sepenuhnya bersifat objektif. Akan tetapi penilaian jawaban dalam tes

Pengertian, Persamaan, dan Perbendaharaan Kata meminta pertimbangan

penguji secukupnya.

Adalah tidak mungkin mendahului atau mendaftar semua jawaban yang

mungkin diberikan untuk soal-soal dalam tes ini; akan tetapi kriteria menilai dan

contoh-contaoh jawaban yang umum sekali diberikan dalam bagian terpisah dari

Buku Panduan ini. Tester haruslah mengenal betul kriteria itu, mempelajari kata-

kata itu dan pengertian yang berhubungan dengannya.

Page 16: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

16 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PEKERJAAN ADMINISTRATIF UNTUK TESTER

Selama penyajian dan penilaian WAIS, ada sejumlah langkah yang sifatnya

administratif. Walaupun tester dianggap orang yang terpilih dalam pekerjaannya,

dan ahli dalam pemberian tes hal ini tidak bisa dijamin. Tiap-tiap tester atau

penguji harus menyadari pentingnya pengerjaan secara hati-hati dan teliti dalam

menyelesaikan Formulir Penilaian, dan harus memeriksa; prosedur-prosedurnya

sebagai berikut :

1. Nilai (catat) angka-angka untuk tiap soal dengan teliti dan jelas

sebagaimana menilai suatu jawaban (soal).

2. Bila ada reward (nilai bonus), catat waktu yang digunakan oleh subjek dan

nilai rewardnya dengan teliti.

3. Jika soal-soal diawal tes tidak diberikan, seperti Tes Informasi, Pengertian,

Hitungan dan Perbendaharaan akata, jangan lupa memberi nilai pada soal-

soal tersebut.

4. Periksa penjumlahan nilai-nilai soal dalam menghitung angka kasar dari

tes.

5. Pastikan bahwa angka kasar untuk tiap-tiap tes sudah dipindahkan ke

bagian ringkasan pada halaman Formulir Penilaian

6. Cocokkan umur subjek dengan mengurangi umur yang dinyatakan dengan

tanggal testing atau periksa kembali catatan yang ada

7. Hindari kesalahan-kesalahan dalam menyalin angka kasar ke angka skala

ke Angka Kecerdasan (IQ). Ulangi langkah-langkah dalam menggunakan

tabel-tabel untuk mengoreksi kesalahan membaca

8. Periksa semua pemindahan tes, perhitungan, dan penyalinan angka-angka

secara teliti.

Page 17: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

17 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

MENYALIN ANGKA KASAR KE ANGKSA SKALA

Jika soal untuk tiap-tiap tes sudah dinilai, dan angka sudah dijumlah,

hasilnya adalah angka kasar untuk tiap-tiap tes. Angka kasar ini kemudian

dipindahkan ke bagian Ringkasan di depan Formulir Penilaian. Tepat disebelah kiri

bagian Ringkasan itu ada suatu tabel dari skala Angka perbandingan (Tabel 17,

buku terpisah). Tabel ini digunakan untuk menyalin angka-angka skala untuk

semua subjek tanpa memandang umur dan jenis kelamin. Angka kasar yang

diperoleh subjek untuk suatu tes ditempatkan dalam kolom tabel itu untuk tes

yang bersangkutan. Dengan membaca secara mendatar dari suatu angka kasar ke

kolom yang terkiri atau kanan dari tabel, tester akan mendapatkan skala angka

perbandingan.

Angka skala ini kemudian dimasukkan alam kolom dibagian ringkasan tepat

disebelah kanan dari angka kasar yang sudah dicatat. Jika sudah dikerjakan untuk

semua tes, bagian ringkasan menunjukkan suatu kolom untuk angka-angka kasar

dan kolom yang berdekatan untuk angka-angka skala. Setelah itu, tidak perlu

memerhatikan angka-angka kasar karena perbandingannya angka-angka skala

adalah lebih berarti dan memungkinkan pengerjaan-pengerjaan arithmatik.

Angka verbal adalah jumlah angka-angka skala dari enam Tes Verbal.

Demikian juga, Angka Performance diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka

skala dari lima tes Performance. Angka Skala Lengkap adalah jumlah Angka Verbal

dan Angka Performance; oleh karena itu didasarkan atas sebelas tes.

Terkadang hasil salah satu tes tidak dapat digunakan, baik disebabkan

karena pencatatan yang tidak dilakukan selama penyajian maupun karena

halagan-halangan khusus pada subjek tidak memungkinkan semua tes diberikan.

Maka, jumlah dari angka skala harus “ditimbang” untuk memperoleh Angka Verbal

atau Angka Performance untuk dapat digunakan untuk memperoleh AK. Jika yang

dilewatkan adalah salah satu dari tes verbal, jumlah angka skala untuk lima Tes

Page 18: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

18 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Verbal lainnya dikalikan enam per lima (6/5) untuk memperoleh Angka Verbal. Jika

saalah satu Tes Performance dilewatkan, jumlah Angka Skala untuk empat Tes

Performance sisanya dikalikan dengan lima perempat (5/4) untuk menentukan

Angka Performance. Adalah mungkin sekali untuk menimbang empat tes Verbal

dengan mengalikan jumlah angka-angka skalanya dengan 3/2, dan menimbang

tiga Tes Performance dengan faktor 5/3, tetapi hal ini tidak disarankan.

Angka Skala Lengkap harus selalu didasarkan atas sedikitnya lima Tes

Verbal dan empat Tes Performance. Perlu dicatat bahwa menimbang dilakukan

untuk memperoleh Angka-angka Verbal dan Performance secara terpisah; Angka

Skala Lengkap tidak pernah ditimbang. Sesudah Angka Verbal dan Angka

Performance diperoleh, mereka dijumlah untuk memperoleh Angka Skala Lengkap

sebagaimana biasa. Angka yang ditimbang harus dicatat ditepi sebelah kanannya

dalam bagian ringkasan dari Formulir Penilaian dengan simbol TIMB.

Page 19: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

19 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

MENENTUKAN AK

(ANGKA KECERDASAN)

Untuk menyalin Angka-angka Verbal, Performance dan Skala lengkap ke

dalam Angka Kecerdasan (IQ), digunakan Tabel. 18.

Tabel. 18 sebenarnya terdiri atas 10 rangkaian tabel, masing-masing untuk

tiap-tiap kelompok umur. AK Skala Verbal, AK Skala Performance dan AK Skala

Lengkap dapat diperoleh dari melihat halaman-halaman itu sehingga tester dapat

menentukan ketiga-tiga AK untuk seorang subjek dengan memeriksa serangkaian

tabel-tabel untuk kelompok umur subjek.

Umur subjek adalah umurnya pada akhir hari kelahirannya. Misalnya ; bila

dia berumur 24 tahun, 10 bulan pada waktu testing, dia harus dipandang berumur

34 tahun, dan AK-nya harus diperoleh dalam rangkaian tabel untuk kelompok

umur 25 – 34 tahun.

Prosedurnya sebagai berikut : cari rangkaian tabel-tabel di Tabel 18 untuk

golongan umur subjek. Pada sisi kiri dari halaman sebelah kiri akan diketemukan

Angka Verbal yang bersangkutan dengan AK Verbal; pada sebelah kanan dari

halaman sebelah kiri akan ditemukan Angka Performance dengan AK

Performance. Halaman sebelah kanan berisi Angka-angka Skala Lengkap dan AK

Skala Lengkap. Cari Angka Verbal secara langsung dalam bagian yang tersedia

dalam bagian Ringkasan dari formulir Penilaian. Demikian juga dengan Angka Skala

Performance dan Lengkap.

Contoh untuk menetapkan AK sebagai berikut : subjek berumur 42 tahun

7 bulan saat di tes. Angka Verbalnya (jumlah Angka Skala dari enam tes Verbal)

adalah 68; Angka Performancenya (jumlah angka skala pada lima tes Performance)

adalah 48. Angka skala Lengkapnya (Angka Verbal + Angka Performance) = 116.

Page 20: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

20 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Menunjuk pada Tabel 18 untuk kelompok umur 35 – 44 tahun, AK verbal subjek

adalah 108, AK Performance adalah 103, dan AK Skala Lengkap = 106.

TES INFORMASI

PETUNJUK :

Mulai dengan soal no. 5 untuk semua subjek. Jika soal ke-5 dan 6 kedua-

duanya gagal, berikan soal ke-1 sampai 4. Jika kemudian subjek gagal dalam soal

ke-2 sampai 4, hentikan tes; tetapi jika salah satu dari soal ke-2, 3 atau 4 berhasil,

berikan mulai soal ke-7.

Jika suatu jawaban tidak lengkap atau tidak jelas, tester boleh meminta

agar subjek menerangkan dengan jelas. Akan tetapi tester tidak diperkenankan

menerangkan kembali kata-katanya atau mengubah perkataan-perkataaan dalam

suatu soal.

HENTIKAN setelah gagal 5 soal berturut-turut.

NILAI satu angka untuk tiap-tiap jawaban yang benar. Angka pecahan tidak

diberikan. Empat angka untuk subjek yang kepadanya tidak diberikan soal ke-1

sampai 4.

Nilai tertinggi : 29

INSTRUKSI :

“kepada saudara akan saya ajukan beberapa pertanyaan yang

menyangkut pengetahuan umum. Tugas sdr. Adalah menjawab secara lisan, dan

sdr. Katakan tidak tahu bila sdr. Belum mengetahui jawabannya. Apakah sdr.

Sudah mengerti?”.

Page 21: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

21 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

TES PENGERTIAN

PETUNJUK :

Mulai dengan soal ke-3 untuk semua subjek. Bilamana salah satu dari soal

ke-3, 4 atau 5 gagal, berikan soal ke-1 dan 2 sebelum melanjutkan.

Terkadang subjek mendapatkan kesukaran mengingat-ingat seluruh

pertanyaan. Dalam hal demikian, tester boleh mengulangi pertanyaan, tetapi tidak

boleh mengubah atau menyingkatnya. Jika subjek perlu didorong, katakan “Ya”

atau “Lanjutkan”. Jika jawaban tidak jelas, katakan “Coba terangkan lebih lanjut”

atau “Coba beri penjelasan”.

Jika subjek tidak memberi jawaban sesuadh 10 atau 15 detik, tester harus

mengulangi pertanyaannya.

HENTIKAN sesudah gagal 4 soal berturut-turut (jawaban dinilai 0). NILAI

Soal ke-1 dan 2 masing-masing dinilai 2 angka atau 0, soal ke-3 sampai 14 masing-

masing dinilai 2,1, atau 0. Nilai 4 angka bagi subjek jika soal ke-1 dan 2 tidak

diberikan.

Nilai tertinggi : 28.

INSTRUKSI :

“kepada sdr. Akan saya ajukan beberapa pertanyaan/pernyataan yang

berhubungan dengan siruasi yang biasa sdr. Hadapi dalam kehidupan sehari-hari

termasuk cara sdr. Dalam mengatasi masalah yang ditemukan”.

Page 22: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

22 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

TES BERHITUNG

PETUNJUK :

Jangan mengatakan bahwa tes ini terdiri dari soal-soal hitungan. Beberapa

orang memiliki sikap negatif dan cepat menyerah pada kemampuannya

memecahkan masalah hitungan.

Mulai dengan soal ke-3 untuk semua subjek. Jika soal ke-3 dan 4 kedua-

duanya gagal, berikan soal ke-1 dan 2. Jika keduanya masih gagal, hentikan tes;

tetapi jika salah satu dari soal ke-1 atau ke-2 brhasil, lanjutkan dengan soal ke-5.

Jika subjek meminta, atau terlihat tidak mengerti, tester boleh mengulangi

soalnya, tetapi tidak boleh mengubah kata-katanya.

Batas waktu ditunjukkan pada tiap-tiap soal. Mulailah mencatat waktuya

pada akhir soal diberikan. Jika soal diulangi, waktu tetap dicatat mulai pada saat

soal yang pertama diberikan. Dalam Formulir Penilaian tersedia tempat yang

digunakan untuk mencatat waktu tiap-tiap soal. Untuk soal ke-11 sampai 14

diberikan reward untuk jawaban yang tepat.

HENTIKAN sesudah gagal 4 soal berturut-turut.

NILAI satu angka untuk tiaptiap jawaban yang benar. Nilai 2 angka untuk

subjek bila soal ke-1 dan 2 tidak diberikan. Jika jawaban yang berupa angka-angka

sudah benar, jawaban dinilai benar, walaupun kesatuannya seperti rupiah, sen,

dan sebaginya tidak disebutkan. Nilai juga diberikan jika subjek secara spontan

membenarkan jawaban yang salah dalam batas waktunya. Untuk soal ke-11

sampai 14, reward/bonus ditunjukkan pada tiap-tiap soal.

Nilai tertinggi : 18

INSTRUKSI :

Page 23: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

23 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

“Sekarang kita lanjutkan pada subtes yang berikut. Silahkan sdr.

Menjawab secara lisan”. Atau “Mari kita coba yang ini”. Pada subtes ini saya

akan menggunakan stop-watch untuk mengukur waktu.”

TES PERSAMAAN

PETUNJUK :

Mulai dengan soal ke-1 untuk semua subjek. Mulai dengan mengatakan :

“apa persamaan antara jeruk dan pisang?”. Jika subjek menjawab kedua-duanya

buah-buahan atau keduanya makanan, katakan “Baik” dan lanjutkan dengan soal

ke-2.

Jika subjek menyebut perbedaannya, tidak menjawab dengan benar, atau

mereka tidak sama, nilai 0 untuk soal itu dan katakan “Persamaannya adalah

keduanya buah-buahan, keduanya dapat dimakan, keduanya berkulit, dan

kemudian lanjutkan soal ke-2.

Tanyakan : “Nah, apa persamaan antara baju jas dan kemeja?”. Tidak boleh

diberikan pertolongan lagi pada soal ini dan soal-soal berikutnya. Tanyakan tiap-

tiap soal dengan cara yang sama.

HENTIKAN sesudah gagal 4 soal berturut-turut (jawaban dinilai 0).

NILAI tiap-tiap soal dinilai 2, 1 atau 0.

Nilai tertinggi untuk subtes ini : 26.

INSTRUKSI :

“kepada sdr. Akan saya ucapkan dua buah kata. Tugas sdr. Adalah

menyebutkan persamaan dari kedua kata itu”.

Page 24: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

24 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

TES RENTANGAN ANGKA

Tes angka kemuka dan kebelakang, diberikan secara terpisah. Angka-angka

disebutkan dengan jarak satu detik, dan tidak boleh dikelompok-kelompokkan.

Rendahkan nada suara pada angka terakhir pada tiap-tiap seri. Seri atau rangkaian

menunjukkan banyaknya angka dalam tiap-tiap soal.

RENTANGAN ANGKA KE MUKA

PETUNJUK:

Mulai dengan Percobaan I dari rangkaian ke-3 untuk semua subjek. Dalam

tiap rangkaian, jika subjek menirukan I dengan benar, lanjutkan dengan rangkaian

selanjutnya. Jika subjek gagal dalam Percobaan I, berikan Percobaan II pada

rangkaian yang sama, kemudian lanjutkan ke rangkaian berikutnya bila ia berhasil.

Percobaan II dari suatu rangkaian hanya diberikan bilamana subjek gagal dalam

Percobaan I.

HENTIKAN – sesudah gagal kedua percobaan dalam satu rangkaian.

NILAI – NILAI adalah jumlah angka dalam rangkaian yang terpanjang yang

dikatakan kembali tanpa salah dalam Percobaan I atau Percobaan II.

Nilai tertinggi : 9

INSTRUKSI :

“ saya akan mengatakan beberapa angka. Dengarkan baik-baik, dan

kalau saya sudah selesai, segera tirukan”.

Page 25: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

25 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

RENTANGAN ANGKA KE BELAKANG

INSTRUKSI :

Mulai tes ini dengan mengatakan : “sekarang saya akan mengatakan

beberapa angka lagi, tetapi sekarang bilamana saya selesai saya ingin sdr.

Menirukan dari belakang. Misalnya kalau saya mengatakan 7-1-9, bagaimana

sdr. Harus menirukannya”.

Jika subjek menjawab dengan benar, katakam : “Ini lainnya” dan lanjutkan

dengan tes Percobaan I dengan rangkaian 3 angka.

Jika subjek tidak menjawab dengan benar atau tidak mengerti, berikan

jawaban yang benar atau tidak mengerti, berikan jawaban yang benar atau contoh

yang lain, dengan mengatakan : “Ingat, sdr. Harus mengatakannya dari belakang :

3-4-8”. Jika pada waktu ini subjek berhasil, lanjutkan dengan tes yang

menggunakan Percobaan I dengan rangkaian 3 angka. Tetapi jika gagal dalam

contoh kedua, mulai kembali dengan percobaan I dengan rangkaian 2 angka. Jika

subjek berhasil dalam contoh tetapi gagal kedua percobaan dengan rangkaian 3

angka kembali berikan rangkaian 2 angka, dan hentikan tes.

HENTIKAN – sesudah gagal pada kedua percobaan dalam suatu rangkaian.

NILAI – nilai adalah jumlah angka yang terpanjang dalam rangkaian yang

berhasil ditirukan ke belakang tanpa salah dalam Percobaan I atau Percobaan II.

Nilai tertinggi : 8.

Jumalah nilai untuk Tes Rangkaian Angka ialah jumlah angka-angka pada

Angka ke muka dan Angka Ke belakang yang diucapkan tanpa salah.

Nilai tertinggi tes Rentangan Angka : 17.

Page 26: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

26 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

TES PERBENDAHARAAN KATA

PETUNJUK/INSTRUKSI :

Tempatkan daftar kata di depan subjek dan katakan : “saya ingin sdr.

Menyebut arti beberapa kata. Mari kita mulai dengan apa arti ...?” setiap

mengucapkan, tunjuklah kata itu pada daftar. Semua kata-kata diberikan dengan

cara semacam itu.

Mulai dengan kata ke-4 (kemarau). Jika kecakapan verbal subjek nampak

dibawah rata-rata, mulai dengan kata ke-1 (tempat tidur). Jika ada salah satu dari

kata-kata ke-4 sampai ke-8 dinilai 0, segera berikan kata-kata ke-1, 2,3 dan beri

nilai. Kemudian lanjutkan tes sampai kriterium hentikan tes tercapai. Misalnya,

jika jawaban 0 diberikan kepada kata ke-7 (tekstil), tester harus memberikan kata

ke-1, 2 dan 3, kemudian lanjutkan dengan kata-kata ke-8, 9 dan seterusnya sampai

lima kata berturut-turut gagal.

Dengan subjek yang agak cerdas, pertanyaan secara formal (dan tunjukan)

boleh dilewati sesudah kata ke-3 atau ke-4; hanya saja ucapan kata-katanya

dengan jelas. Juga harus diingat bahwa subjek telah menunjuk kata dalam daftar

dengan tepat.

Kadang-kadang sukar menetapkan apakah subjek tahu arti katanya atau

tidak. Dalam hal demikian, tester boleh mengatakan :”jelaskan” atau “Beri

penjelasan”, atau kata-kata lain yang netral.

HENTIKAN – sesudah gagal 5 kata berturut-turut (jawaban dinilai 0). Jika

kata ke-1, 2, dan 3 diberikan, hentikan bilaman terdapat kegagalan 5 soal berturut-

turut yang manapun.

Page 27: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

27 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

NILAI – masing-masing soal ke-1, sampai 3 dinilai 2 atau 0; tiap-tiap soal

sisanya dinilai 2, 1, atau 0. Nilai 6 angka untuk subjek yang kepadanya tidak

diberikan soal ke-1 sampai ke-3.

Nilai tertinggai : 80.

TES SIMBOL ANGKA-ANGKA

PETUNJUK/INSTRUKSI :

Materi tes ini terdapat di Formulir Penilaian. Tempatkan tes di depan

subjek dan dengan merujuk kepada kunci, katakan : “lihat pada kotak-kotak ini.

Ingat bahwa masing-masing kotak mempunyai angka di sebelah atas dan tanda

disebelah bawah. Tiap-tiap angka mempunyai tanda yang berbeda-beda.

Sekarang lihat ini : (dengan melihat ke contoh) dimana kotak-kotak diatas

mempunyai angka-angka tetapi kotak-kotak dibawah tidak ada tanda-tandanya.

Sdr. Harus mengisi tiap-tiap kota ini dengan tanda yang diisikan pada

tempatnya, seperti ini (tunjuk kuncinya, kemudian contohnya). Ini adalah 2,

sehingga sdr. Harus mengisikan tanda ini. Ini adalah 3, sehingga sdr. Harus

mengisikan tanda ini”.

Tulislah ketiga simbol itu sebagai demonstrasi, kemudian berikan pensil

kepada subjek dan silahkan dia menyelesaikan 7 soal sisanya dalam contoh. Tunjuk

garis yang memisahkan contoh dengan tes dan katakan : “sekarang kerjakan

angka-angka itu sampai garis ini.”

Jika subjek tidak mengerti tugasnya, beri pertolongan dengan soal-soal

lainnya sampai 10 soal contoh diselesaikan. Setelah demonstrasi dan latihan,

tunjuk kotak pertama sesudah contoh dan katakan : “nah, jika saya katakan untuk

mulai, mulailah disini dan isi sebanyak mungkin kotak itu tanpa dilewati. Siap,

mulai”.

Page 28: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

28 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Jika subjek mulai melewati kotak-kotak atau hanya mengerjakan sesuatu

macam angka, katakan :”kerjakan berturut-turut dan jangan ada yang dilewati”.

BATAS WAKTU : 90 detik. Mulailah mencatat waktu jika subjek diberitahu

untuk memulai setelah soal-soal contoh diselesaikan. Pencatatan waktu harus

dikerjakan dengan telitit pada tes ini.

NILAI – satua angka untuk tiap-tiap kotak yang diisi dengan benar. Beri

angka setengah untuk simbol angka yang terbalik. Sepuluh soal contoh tidak

dimasukkan dalam penilain.

Nilai tertinggi : 90.

TES MELENGKAPI GAMBAR

PETUNJUK/INSTRUKSI :

Mulai dengan kartu 1. Sebelum mengemukakan gambar pertama, katakan

: “ saya akan menunjukkan kepada sdr. Beberapa gambar yang ada bagian

pentingnya yang hilang. Periksalah tiap-tiap gambar dan katakan kepada saya

apa yang hilang”.

Tunjukkan kepada subjek kartu pertama dan katakan : “nah, lihat gambar

ini. Bagian penting apa yang hilang?”.

Jika jawaban subjek benar, lanjutkan dengan gambar-gambar berikutnya.

Dalam mengemukakan tiap-tiap gambar, katakan : “nah, apa yang hilang pada

gambar ini?”. Jika gambar pertama gagal katakan :” lihatlah, bukaan/pegangan

pintunya hilang”. Teruskan dengan soal ketiga, dan jangan beri bantuan lagi.

Terkadang subjek menyebutkan bagian yang hilanga yang tidak penting.

Jika ini terjadi pada gambar pertama, tester diperkenankan berkata :” ya, tetapi

bagian penting mana yang hilang?”. Jangan lagi diulangi komentar itu untuk sisa

Page 29: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

29 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

soal yang manapun. Subjek tidak diharuskan memberi nama yang tepat untuk

bagian yang hilang, jika jelas bahwa ia melukiskan tanda yang benar, dia berhak

mendapat nilai. Terkadang subjek tidak memberikan jawaban secara verbal tetapi

menunjuk kepada bagian dari gambar. Tester harus melihat soalnya apakah

dijawab dengan benar jika tester yakin bahwa ia menunjuk bagian yang hilang.

BATAS WAKTU - : 20 detik untuk tiap-tiap soal

NILAI – satu angka untuk tiap-tiap jawaban yang benar.

Nilai tertinggi : 21.

TES RANCANGAN BALOK

PETUNJUK/INSTRUKSI :

Mulai dengan rancangan 1 untuk semua subjek. Ambil empat balok dan

katakan : “periksalah balok-balok ini. Semuanya sama. Pada beberapa sisinya

semuanya merah; pada sisi-sisi yang lain semuanya putih; dan pada sisi-sisi

lainnya lagi, separuh putih dan separuh merah”. Bolak baliklah baloknya.

Kemudian katakan : “saya akan mengumpulkan balok-balok ini untuk membuat

suatu rancangan. Periksalah”. Atur empat balok itu secara pelan-pelan menjadi

suatu rancangan seperti dalam kartu 1, tanpa menunjukkan kartu 1 kepada subjek.

Kemudian, biarkan model itu dengan utuh, berikan empat balok lainnya kepada

subjek dan katakan : “nah, buatlah lainnya seperti ini”. Jika subjek menyelesaikan

dengan benar rancangannya dalam batas waktu, nilai 4 angka dan lanjutkan

dengan Rancangan 2.

Jika subjek gagal dalam menyelesaikan rancangan dalam batas waktu, atau

mengatur balok-balok dengan tidak benar, ambil balok-baloknya, biarkan model

(contoh) penguji tetap utuh, dan katakan : “periksa lagi”.

Page 30: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

30 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Beri demonstrasi yang kedua dengan menggunakan balok-balok subjek,

kemudian campur aduk balok-balok itu, dengan contoh tester masih tetap utuh,

dan katakan : “nah, sdr. Mencoba lagi dan ingat membuat yang lain tepat seperti

kepunyaan saya”. Baik subjek berhasil atau gagal dalam percobaannya, lanjutkan

dengan Rancangan 2.

Terkadang subjek akan mencoba meniru contoh tester dengan tepat,

termasuk sisi-sisinya. Jika hal semacam ini terjadi pada Rancangan I, katakan

bahwa hanya sisi-sisi atas yang harus ditiru.

Rancangan II. Ambil balok-balok untuk contoh rancangan I dan atur

menurut kartu yang bertanda 2. Katakan : “ sekarang kita akan mengatur balok

ini sesuai dengan gambar ini. Periksa saja”. Bangunlah rancangan pelan-pelan

untuk memberikan kesempatan kepada subjek memeriksa bahwa rancangan itu

meniru rancangan pada kartu 1. Kemudian campur aduk balok-balok yang

digunakan dalam demonstrasi, berikan kepada subjek dan katakan : “ nah, lihat

gambar ini dan buatlah satu, tepat seperti ini dengan balok-balok ini. Kerjakan

dan katakan bila sdr. Telah selesai”.

Jika subjek berhasil dalam percobaan ini, lanjutkan dengan Rancangan 3.

Jika gagal, beri demonstrasi untuk kedua kalinya, katakan : “lihat saya lagi”.

Sesuadah menyelesaikan rancangan, capur aduk balok-baloknya dan katakan :

“nah, cobalah ini”. Baik subjek berhasil atau tidak dalam percobaan kedua.

Lanjutkan dengan rancangan 3.

Rancangan 3 – 10. Tempatkan kartu untuk rancangan 3 di depan subjek

dan beri dia empat balok. Katakan : “ nah, buatlah seperti ini. Katakan kepada

saya kalau sdr. Sudah selesai”. Ikuti prosedur ini untuk semua rancangan

berikutnya.

Jika telah sampai rancangan 7, keluarkan lima balok lainnya dan katakan :

“ nah, buatlah satu seperti ini, dengan menggunakan sembilan balok. Jangan

Page 31: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

31 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

lupa memberitahu saya kalau sdr. Sudah selesai”. Untuk rancangan 10, subjek

tidak diijinkan membalik kartu untuk memperoleh dasar yang rata. Akan tetapi,

beri nilai sepenuhnya bila reproduksinya pada rancangan ini diputar tidak lebih

dari 45 derajat.

BATAS WAKTU : Rancangan 1 – 1 : 60 detik (catat waktu secara terpisah)

Rancangan 3 – 6 : 60 detik

Rancangan 7 – 10 : 120 detik

Catatlah waktu yang diambil untuk menyelesaikan tiap-tiap rancangan

bilamana hal itu dikerjakan dengan benar dalam batas waktu : hadiah diberikan

untuk pekerjaaan-pekerjaan yang cepat Rancangan 7 – 10.

HENTIKAN : sesudah gagal tiga kali berturut-turut. Kegagalan pada kedua

percobaan baik pada Rancangan I atau Rancangan II dihitung saatu kegagalan.

NILAI : Rancangan 1 – 2 : percobaan pertama masing-masing 4 angka

percobaan kedua, masing-masing 2 angka.

Rancangan 3 – 6 : masing-masing 4 angka

Rancangan 7 – 10 : masing-masing 4 angka

Periksalah tabel dibawah ini untuk nilai-nilai dengan bonus. Nilai-nilai

didasarkan ata penyelesaian dengan benar dalam batas waktu. Tidak diberikan

angka untuk rancangan-rancangan yang tidak benar seluruhnya atau tidak

lengkap.

Nlai tertinggi : 48.

Page 32: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

32 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

NILAI UNTUK RANCANGAN 7 – 10 DENGAN BONUS

Angka Dengan Batas Waktu

Rancangan Nilai

4 5 6

7 41” – 120” 31” – 40” 1” – 30”

8 71” – 120” 46” – 70 “ 1” – 45”

9 81” – 120” 61” – 80” 1” – 60”

10 81” – 120” 61” – 80” 1” – 60”

Page 33: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

33 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

NILAI DENGAN BONUS DALAM BATAS WAKTU

No Rangkaian Batas Waktu

Urutan

2 4 5 6

1 Sarang I 60” WXY - 1” – 60”

- -

p. II WXY 1” – 60”

- - -

2 Rumah I 60” PAT - 1” – 60”

- -

p. II PAT 1” – 60”

- - -

3 Rampok 60” ABCD - 1” – 60”

- -

4 Louis 60” ATOMIC - 1” – 60”

- -

5 Masuk 60” OPENS - 1” – 60”

- -

6 Flirt 60” JANET - 1” – 60”

- -

JNAET/ AJNET 1” – 60”

- - -

7 Ikan 120” EFGHIJ/ EJFGHI - 41 – 120”

26 – 40”

1 – 25”

EGFHIJ 1” – 120”

8 Taksi 120” SAMUEL/AMUELS - 26 – 120”

16 – 25”

1 – 15”

SALMUE 1” – 120”

- - -

NILAI : Rangkaian I : p. I nilai 4 angka, p. II nilai 2 angka Rangkaian 2 : p. I nilai 4 angka, p. II nilai 2 angka Rangkaian 3 – 8 : nilai 4 angka untuk pengaturan yang benar di dalam

batas Waktu. Lihat tabel untuk memberi nilai tambahan.

Page 34: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

34 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

TES MERAKIT OBJEK PETUNJUK/INSTRUKSI :

Berikan kepada semua subjek dengan urutan : Orang-orangan, Wajah,

Telapak Tangan, dan Gajah. Atur potongan-potongan dari tiap-tiap soal seperti

ditunjukkan dalam diagram. Beri tirai pengaturan dari pandangan subjek.

Bilamana potongan-potongan Orang-orangan sudah diletakkan, katakan : “bila

potongan-potongan ini diatur dengan benar, akan terbentuk sesuatu. Kerjakan

dan atur secepat-cepatnya”.

Letakkan potongan-potongan untuk soal-soal lainnya dalam urutan-urutan

sesuai dengan diagram yang bersangkutan, katakan dalam tiap-tiap hal : “atur ini

secepat-cepatnya”. Jangan biarkan subjek melihat gambar-gambar objek yang

lengkap tercetak.

BATAS WAKTU :

Orang-orangan dan Wajah ............. 120 detik

Telapak tangan dan gajah ............... 180 det8ik

Mulai mencatat waktu segera sesudah petunjuk-petunjuk diberikan. Catat

dengan teliti waktu yang digunakan oleh subjek untuk mengatur tiap rakitan bila

ia melakukan dengan benar dalam batas waktu; bonus-bonus diberikan kepada

pekerjaan yang cepat.

NILAI : satu angka untuk tiap-tiap penjajaran yang benar dalam batas

waktu (penyimpangan-penyimpangan kecil, misal : luput menempatkan tidak

lebih dari ½ senti, dapat diterima). Sambungan-sambungan untuk dinilai

ditunjukkan dengan tanda “X” pada diagram di Buku Panduan. Beri nilai untuk

penjajaran yang benar, sungguhpun tampak hanya penjajaran sebagian. Misalnya

: bila 2 potongan telinga dari Wajah dihimpun di luar kepala, diberi nilai satu angka,

tetapi bila mereka ditempatkan dengan benar dalam gambar, diperoleh 3 angka.

Atau, bila dua bagian dari Gajah dijajarkan dengan benar, diperoleh satu angka

walaupun mereka itu tidak dirakit dengan bagian-bagian badan lainnya.

Page 35: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

35 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Nilai untuk pekerjaan yang benar tanpa bonus adalah :

Orang-orangan ........................ 5

Wajah ........................ 9

Telapak tangan ........................ 7

Gajah ......................... 8

Di formulir penilaian ditunjukkan nilai-nilai dengan bonus dalam batas

waktu tertentu. Catatan : bonus untuk waktu yang cepat diberikan pada soal

hanya jika nilai pekerjaan yang benar sudah diperoleh.

Nilai tertinggi : 44.

Page 36: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

36 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

INTELLIGENZ

STRUKTUR

TEST

Page 37: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

37 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

INTELLIGENZ STRUKTUR TEST (IST)

Rudolf Amthauer memandang aspek inteligensi manusia secara berbeda

dibandingkan dengan David Wechsler. Dalam buku karangannya Amthauer

mengemukakan pandangannya perihal masalah inteligensia sebagai berikut :

Intelligenz wird aufgefaszt als eine ondestruktur in Gesamt der Personlichkeitsstruktur sines Menschen. Intelligenz ist – fur unseine. Strukturierte Genzheit von seelisch-geistigen Fahigkeiten, die in Leis Tungen wirksam werden und den Menschen befahigen, als Handelnder In seiner welt bestehen zu konnen. Erkannt werden kann die Intelligenz Nur an ihren Auszerungen, namlich dann, wenn sie in Leistungen sichtbar wird.

Yang berarti :

Intelligensia ditanggapi sebagai sesuatu struktur tersendiri didalam keseluruhan struktur kepribadian seseorang manusia. Inteligensi bagi kita merupakan suatu keseluruhan terstruktur yang terdiri dari kemampuan-kemampuan jiwa dan rohani, yang berfungsi sedemikian rupa sehingga memberikan kemampuan bagi manusia, untuk bertindak sebagai pelaksana dalam dunianya. Selanjutnya Amthauer juga mengatakan bahwa sebenarnya inteligensi

sukar dipisahkan dari aspek-asoek psikologis lain, seperti; motivasi, dorongan dan

kehidupan perasaan seperti suasana hati. Akan tetapi aspek-aspek ini juga tidak

dapat dianggap sebagai identik dengan proses-proses intelektual itu sendiri.

Hipotesis kerja yang dipakai Amthauer berpangkal dari suatu pandangan

bahwa dalam suatu keterikatan tertentu maka kemampuan-kemampuan

intelektual itu menunjukkan suatu struktur tertentu dan struktur itu mengikuti

suatu hirarki tertentu pula. Atas dasar pandangan ini pula maka Amthauer

berusaha untuk membuktikannya melalui pengalaman empirik yaitu melalui

penelitian dan eksperimen dibawah suatu kontrol yang ketat. Jadi selain beranjak

dari segi teoritik, Amthauer juga berusaha untuk meneliti apakah sesuai dengan

kenyataan pandangannya ini.

Page 38: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

38 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Tes ini menunjukkan sifat-sifat (karakteristik-karakteristik) dari suatu tes

batteray untuk faktor-faktor inteligensi, yakni melalui suatu interkorelasi yang

rendah antar subtes (rata-rata r = 0.25) serta korelasi tes dari jumlah subtes yang

rendah pula (rata-rata r = 0.60).

IST ini dapat dipandang sebagai suatu tes kesesuaian kemampuan atau

dengan perkataan lain sebagai tes bakat. IST versi Indonesia merupakan suatu

bentuk adaptasi dari yang aslinya.

SUSUNAN TES DAN CARA MENYELESAIKANNYA

Tes IST terdiri dari 9 sub-tes, dengan keurutan sebagai berikut :

1. SE (Satzerganzung) waktu penyelesaian 6 menit

2. WA (Wortauswahl) waktu penyelesaian 6 menit

3. AN (Analogien) waktu penyelesaian 7 menit

4. GE (Gemeinsamkeiten) waktu penyelesaian 8 menit

5. RA (Rechen Aufgaben) waktu penyelesaian 10 menit

6. ZR (Zahlen Reihen) waktu penyelesaian 10 menit

7. FA (Form Auswahl) waktu penyelesaian 7 menit

8. WU (Wurfel Aufgaben) waktu penyelesaian 9 menit

9. ME (Merk Aufgaben) untuk menghafal 3 menit, waktu penyelesaian 6

menit

Cara menyelesaikan setiap sub-tes adalah sebagai berikut :

SE : Melengkapi Kalimat

Disini disediakan kalimat-kalimat yang belum selesai yang harus diselesaikan

testee.

Contoh : Seekor kuda mempunyai kesamaan terbanyak dengan seekor .....

(jawaban dipilih diantara 5 buah pilihan jawaban yang sudah disediakan)

Page 39: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

39 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

WA : memilih salah satu kata yang tidak termasuk didalam kesamaan yang

dipertunjukkan 4 kata lainnya. Jadi dari 5 kata yang disediakan, testee harus

memilih salah satu kata (diantara 5 kata tadi) yang tidak termasuk dalam ke 4 kata

lainnya yang menunjukkan sesuatu persamaan tertentu.

Contoh : meja – kursi – tempat tidur – burung – lemari

Burung disini merupakan kata yang tidak memiliki persamaan seperti empat kata

lainnya yang merupakan perabotan rumah tangga (meubel)

AN : disini ditentukan tiga kata, dimana diantara kedua kata pertama

menunjukkan suatu hubungan tertentu; hubungan tertentu itu sendiri harus

dicari. Kemudian berdasarkan hubungan yang sama itu, perlu dipilihkan satu kata

diantara lima kemungkinan jawaban yang dianggap paling tepat agar hubungan

itu tetap ada.

Contoh : hutan : pohon = tembok : ..........

Kata-kata sebagai pilihan jawaban yang tersedia adalah :

a) Batu bata b) rumah c) semen d) putih e) dinding

Hubungan antara hutan dan pohon adalah bahwa hutan terdiri dari pohon-pohon,

sehingga hubungan antara tembok dan salah satu kata pilihan adalah tembok

terdiri dari batu-bata.

GE : disini setiap kali disajikan dua buah kata tertentu.

Testee kemudian harus mencari satu perkataan lain yang mencakup pengertian

kedua kata tadi.

Contoh : pensil – pena

Disini alat tulis dapat merupakan jawaban yang paling tepat, karena meliputi

pengertian kata pensil dan kata pena.

Page 40: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

40 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

RA : Merupakan hitungan-hitungan sederhana.

Tugas testee adalah mengerjakan persoalan-persoalan hitungan yang disediakan

dan menuliskan jawabannya yang benar.

ZR : Merupakan deret-deret angka

Testee harus menyelesaikan deret-deret angka ini sesuai dengan suatu aturan

tertentu yang terkandung dalam setiap deret angka itu.

FA : Mencari bentuk tertentu yang dapat disusun dari bagian-bagian (kepingan-

kepingan) yang tersedia.

Bentuk-bentuk tertentu itu sendiri sudah ditentukan, misalnya dalam bentuk

lingkaran/bola, segutiga dan sebaginya.

WU : Disini ditetapkan lima buah kubus yang berlainan satu dengan yang

lainnya.

Sepintas lalu, dapat memberikan kesan seolah-olah kubus itu sama, karena

memiliki beberapa tanda-tanda pada sisi-sisi kubus yang tampaknya sepintas

sama. Akan tetapi sebenarnya susunannya berbeda. Tugas testee adalah mencari

kembali kubus-kubus yang telah ditentukan tadi dari kubus-kubus yang tersedia

sebagai soal, karena setiap kubus soal pada dasarnya sebenarnya merupakan

salah satu kubus yang sudah ditentukan pada awalnya tadi, hanya saja kini

disajikan dalam posisi yang berbeda.

ME : Disini disediakan beberapa buah perkataan yang harus dihafalkan testee

dalam kurun waktu tiga menit.

Kemudian hasil hafalan tadi ditanyakan kembali melalui soal-soal yang harus

dikerjakannya dalam waktu 6 menit. Jadi sebenarnya disini tidak hanya

menyangkut masalah ingatan murni saja akan tetapi melalui masalah-masalah

Page 41: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

41 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

yang ditanyakan kembali dapat dilihat bahwa antara lain juga menyangkut

masalah pengertian.

Kertas jawaban IST memiliki suatu bentuk tertentu yang dapat memuat

semua hasil pada lembar jawaban yang sama. Untuk hampir setiap sub-tes

disediakan huruf-huruf a sampai e, sehingga testee hanya perlu mencoret salah

satu huruf itu untuk menyatakan jwabannya. Untuk sub-tes GE, jawaban perlu

ditulis oleh testee. Sedangkan untuk masalah-masalah berupa angka misalnya

pada sub-tes-sub-tes RA dan ZR, maka disediakan angka 1 sampai dengan 9 dan 0

secara beraturan, dimana testee dalam menyatakan jawabannya itu hanya perlu

mencoret angka-angka sesuai jawabannya itu.

PENILAIAN/SKORING

Untuk masalah skoring telah tersedia kunci-kunci jawabannya. Untuk

sebagian besar tester hanya bertugas untuk memeriksa apakah jawaban-jawaban

itu salah atau benar. Disini ditekankan pada berapa banyak soal yang diselesaikan

dengan benar.

Khusus untuk sub-tes GE, tersedia kunci khusus dengan ketentuan

penilaian yang bergerak antara 0 sampai dengan 2 sesuai dengan mutu

jawabannya. Tester/ pemeriksa disini perlu mempertimbangkan dengan serius

tergolong nilai berapakah jawaban tersebut, untuk selanjutnya semua nilai yang

dicapai testee pada sub-tes GE ini dijumlahkan.

Kesemua hasil yang diperhitungkan selama ini dikenal dengan “raw score”.

“raw score” ini dipindahkan kedalam “weighted-score” dengan bantuan tabel-

table tertentu sesuai dengan tingkatan pendidikan testee (khusus untuk versi

Indonesia) sedangkan di negara asalanya tersedia pula tabel-tabel sesuai dengan

tingkat usia testee. Khusus untuk jumlah raw-score tersedia pula tabel tersendiri

untuk memindahkan nilai raw-score ini ke dalam weighted-score. Weighted-score

Page 42: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

42 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

ini (dari jumlah raw-score) dapat dipersamakan atau identik dengan taraf

kecerdasan seseorang.

INTERPRETASI

Untuk memahami teori dari Amthauer melalui IST ini, perlu ditinjau

pengertian yang dianut Amthauer dalam menyusun tes ini. Telah disebutkan

bahwa Amtahuer menyatakan inteligensi sebagai suatu struktur khusus dalam

struktur keseluruhan kepribadian. Dibandingkan dengan Wechsler yang

merumuskan inteligensi dengan titik berat pada aspek-aspek dinamis daripada

inteligensi, Amthauer menitikberatkan inteligensi pada struktur yang khusus. Hal

inilah yang menyebabkan cara-cara konstruksi tes yang berlainan.

Perbedaan yang lain antara Wechsler dan Amthauer terdapat pada

masalah korelasi, yakni :

Dalam IST diusahakan :

a) Suatu korelasi yang tidak tinggi antara kelompok masalah (sub-tes)

dengan hasil keseluruhan (r = 0.60)

b) Indeks korelasi yang rendah antara setiap sub-tes (r = 0.25)

Pada WB atau WAIS :

a) Suatu korelasi yang tinggi antara sub-tes dengan hasil keseluruhan

b) Tetapi suatu indeks korelasi yang menengah antara sub-tes

Dari sini dapat disimpulkan bahwa IST mendekati pandangan Thurstone

dan bukan spearman.

Syruktur yang dihasilkan melalui tes IST ini menunjukkan bahwa setiap sub-

tes mengukur suatu kemampuan tertentu. Didalam pembentukan IST ini

diperhatikan juga masalah power dan masalah kecepatan (speed).

Kemampuan-kemampuan intelektual yang digali/dipancing melalui setiap

sub-tes adalah sebagai berikut :

Page 43: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

43 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

SE : terutama akan mengukur masalah pembentukan keputusan, common

sense, suatu penilaian yang mendekati realitas. Dengan tes ini tergali

apakah seseorang dapat berpikir secara mandiri.

WA : terutama mengukur daya berpikir verbal yang integratif, dapat

memahami isi dari suatu pengertian. Suatu kemampuan untuk menghayati

masalah bahasa.

AN : mengukur kemampuan mengkombinasi, sehingga sub-tes ini dapat

menunjukkan adanya kelincahan (fleksibilitas), pemahaman¸ dan suatu

kedalaman dalam berpikir.

GE : mengukur kemampuan abstraksi yaitu pembentukan pengertian

kemampuan untuk menyatakan pengertian di dalam bahasa.

RA : mengukur daya pikir praktis dalam masalah hitungan

ZR : mengukur daya pikir induktif yang menggunakan bilangan-bilangan. Daya

pikir teoritis mengenai hitungan, komponen-komponen ritmis.

FA :mengukur kemampuan membayangkan, kekayaan untuk membayangkan,

cara berpikir secara keseluruhan konkrit

WU : mengukur kemampuan membayangkan ruang, komponen-komponen

konstruksi teknis, ada momen-momen analitis

ME : mengukur daya ingat, kemampuan menyimpan kata-kata yang telah

dipelajari

Melalui tes IST dari Amthauer ini, diperoleh juga dua macam bentuk

kecerdasan lain, yaitu :

1. Kecerdasan teoritis, yang ditunjukkan melalui grafik pada lembar jawaban,

yaitu apabila ke-empat sub-tes pertama secara bersama membentuk huruf

M.

2. Kecerdasan praktis, apabila ke-empat sub-tes pertama secara bersama

membentuk huruf W pada grafik lembar jawaban.

Page 44: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

44 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Yang dimaksud dengan kecerdasan teoritis disini adalah adanya suatu

kelebihan dalam abstraksi dan menyatakannya dalam bahasa. Karena itu WA dan

GE lebih menonjol daripada SE dan AN. Sedangkan yang dimaksud dengan

kecerdasan praktis, yaitu kemampuan menentukan hubungan-hubungan dalam

suatu masalah, lebih praktis dalam menghadapi masalah. Karena itu kurang

menggunakan WA dan GE.

Page 45: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

45 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

BINET

Page 46: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

46 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PETUNJUK PENYAJIAN PENSEKORAN

BENTUK L – M

PROSEDUR PENYAJIAN TES

Penyajian tes harus tepat seperti apa yang telah dilakukan pada waktu

pembentukan norma skala. Tugas tester ialah menentukan “apa yang dilakukan

subjek tertentu pada kondisi saat ini”.

Instruksi khusus dengan kata-kata yang tepat telah disediakan bagi masing-

masing subtes. Bila diperbolehkan memilih bentuk pertanyaan, pilihan-pilihan

telah disediakan, misalnya variasi bentuk pertanyaan dalam subtes

“Perbendaharaan kata”. Bagi jawaban-jawaban yang kurang jelas, juga telah

disediakan pertanyaan-pertanyaan kelanjutan, seperti pada tes-tes keanehan-

keanehan verbal dan kata-kata abstrak. Meskipun jelas kita tidak mungkin

mempersiapkan diri terhadap semua situasi istimewa yang mungkin timbul selama

penyajian tes, instruksi untuk menangani situasi-situasi istimewa yang paling

mungkin timbul telah dipersiapkan, misalnya Administrasi Tiga Tugas (VI, 6, 5) atau

Menyebut Kata-kata (X,5).

Dengan mempelajari sungguh-sungguh instruksi umum penyajian tes ini,

tester akan mendapatkan pengertian mengenai prinsip yang mendasari

penyajiannya. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terkandung dalam instruksi

khusus untuk masing-masing tes harus disesuaikan dengan prinsip praktek

tersebut.

Page 47: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

47 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PETUNJUK-PETUNJUK UMUM

Syarat yang paling penting untuk menentukan suatu skor tes mental yang

valid bagi skala Stanford Binet ialah tester yang mengetahui alatnya dan yang peka

akan kebutuhan subjek yang di tes.

Tiga kondisi yang menentukan apakah tes itu valid atau tidak :

1. Mengikuti prosedur standar

2. Usaha subjek yang maksimal harus ditimbulkan dengan jalan menciptakan

dan memelihara rapport yang cukup memadai.

3. Jawaban-jawaban atau respon-respon harus diskor secara tepat.

Tester harus akrab dengan penyajian sehingga seluruh perhatian dapat

diarahkan pada subjek, untuk membuat subjek tidak tegang dan memungkinkan

dia berusaha secara optimal.

Kondisi-kondisi standar penyajian tes tercapai secara maksimal dengan

jalan melaksanakan semirip mungkin aturan-aturan yang ditentukan dalam proses

standarisasi tes. Urutan dalam memberikan tes pada tiap-tiap kelompok umur

sebaiknya persis seperti yang diberikan didalam buku pegangan (manual) dan

buku jawaban (record booklet). Sedang dalam prakteknya masih dapat diterima

perubahan urutan tes karena adanya kebutuhan. Jadi kadang-kadang disarankan

untuk meloncat ke tugas-tugas yang lebih menyenangkan bila ternyata tes tipe-

tipe tertentu (seperti mengulang angka atau menggambar) ditolak. Hal ini

dilakukan untuk memelihara semangat si anak. Bila subjek telah tenang, tester

dapat kembali ke soal yang tidak menyenangkan tadi dengan hasil lebih baik.

Demikian juga bila tester angat meleset dalam memperhitungkan tingkat

kecerdasan subjek, sehingga tingkat umur pada penyajian permulaan ternyata

sangat mudah atau sangat sukar. Tester harus segera beralih ke tingkat yang cukup

sukar sehingga subjek melakukan usaha untuk menyelesaikan tugasnya, namun

tidak terlalu sukar sehingga ia tidak merasa bahwa tak seorangpun dapat

mengerjakannya.

Page 48: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

48 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PRINSIP UMUM DALAM PELAKSANAAN

Instruksi-instruksi khusus telah diberikan untuk masing-masing tes, tetapi

beberapa prinsip umum yang mengatur pelaksanaan harus diperhatikan.

KAPAN SUATU PERTANYAAN DAPAT DIULANG

Apabila seorang subjek tidak mengerti pertanyaan yang ditujukan

kepadanya, atau ia bertanya apakah arti pertanyaan tersebut, maka tester

diperbolehkan menerangkan hanya dengan jalan mengulang bagian tertentu dari

pertanyaan itu, kecuali apabila ada bentuk alternatif lain dalam instruksi yang

diberikan dalam buku pegangan (manual). Tester dapat mengulang pertanyaan tes

lebih dari satu kali apabila “testee” terus bungkam. Sebetulnya kecuali untuk anak-

anak yang sangat muda pengulangan jarang dilakukan dan pada umumnya

dihindari.

Perlu diperhatikan, bahwa didalam keadaan bagaimanapun juga tes

ingatan (memory test) tidak boleh diulang, seperti pada tes ingatan mengani

angka, kalimat, cerita, dan yang lainnya.

Apabila “testee” memberi jawaban yang tidak memuaskan, tidak diijinkan

untuk mengulangi pertanyaan, meskipun tester yakin bahwa subjek dapat

memberikan jawaban yang benar.

Aturan ini mempunyai satu perkecualian; yaitu apabila jawaban subjek

menunjukkan bahwa sebagian dari pertanyaan itu tidak dapat dimengerti

(ditangkap salah), karena tester salah mengucapkannya atau pendengaran subjek

yang kurang baik. Didalam hal ini seluruh pertanyaan dapat diulang. Misalnya

dalam tes kekayaan bahasa, seorang subjek memberi definisi “mars” sebagai

sesuatu untuk membuat perhiasan, disini jelas subjek mengira bahwa tester

mengatakan “mas” atau “emas”.

Page 49: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

49 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

JAWABAN YANG MERAGUKAN

Sumber kesalahan yang sering terjadi didalam penyajian tes ialah apabila

tester tidak dapat mengikuti jawaban yang kurang jelas. Jawaban-jawaban yang

tidak dapat diskor karena kurang jelas, atau karena arti yang dikemukakan tidak

jelas, tidak dapat dipakai, kecuali setelah tester mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang sesuai untuk lebih memperjelas jawaban itu. Situasi itu terutama

sering timbul dalam pemberian tes-tes Perbendaharaan Kata, Keanehan-

keanehan Verbal, dan Kata-kata Abstrak. Suatu jawaban yang tepat dapat diskor

biasanya diperoleh dengan mengajukan pertanyaan : “katakan apa yang kau

maksud” atau “terangkan apa maksudmu”. Pertanyaan : “ceritakan lebih lanjut

tentang itu”, biasanya menyebabkan subjek memberikan detail tambahan yang

tidak relevan dan tidak membantu pensekoran.

Diminta menerangkan apa yang dianggap anak sudah jelas terkadang

malah menyebabkan seorang anak menjadi bingung dan mengulangi jawaban

yang telah diberikan. Seringkali pengulangan dari pertanyaan aslinya dengan

tekanan pada kata yang menentukan misalnya, “Ya, tetapi apa artinya belas

kasihan?” aakan berhasil memperjelas jawaban.

Suatu masalah tertentu sering timbul dalam situasi tertentu. Misalnya,

subjek ditanya apa arti “mars”. Mungkin anak menjawab “bus”. Ini betul akan

tetapi pemberian skor plus akan mengubah taraf kesukaran soal tersebut, maka

harus ditanyakan lagi, “Betul, akan tetapi dapatkah kamu katakan arti yang lain?”.

Hanya apabila arti standar dari kata tersebut diberikan, skor plus dapat diberikan.

Pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu harus dihindarkan. Sebab pertanyaan-

pertanyaan lanjutan ada kemungkinan diartikan bahwa tester tidak puas dengan

jawaban subjek. Anak yang peka akan hal ini akan mengubah jawaban yang

terdahulu, atau akan mengakibatkan takut mengemukakan maksudnya dalam

soal-soal selanjutnya.

Page 50: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

50 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PENTINGNYA “RAPPORT”

Motivasi yang tinggi dan “performance” yang optimal dari subjek

merupakan syarat mutlak dalam penyelenggaraan tes. Untuk mencapai kondisi ini,

tidak ada resep tertentu. Tester yang kompeten haruslah mampu menduga

kebutuhan subjek sehingga ia dapat membantu subjek, menerima dan

menyesuaikan diri terhadap suasana penyelenggaraan tes.

Biasanya anak menerima tes tanpa banyak pertanyaan atau permintaan

keterangan, terutama apabila penyajian tes itu dilakukan di sekolah, atau tempat

yang akrab dengannya. Apabila anak bertanya, tentu diberikan keterangan.

Biasanya anak dapat menerima semua keterangan yang diberikan, karena sudah

biasa menerima keputusan-keputusan orangtua/dewasa,

Penting sekali untuk mempertahankan keberanian anak. Ini dapat

dilakukan dengan menunjukkan sikap bersahabat dengan memberikan senyum

penuh pengertian, dengan kata-kata penerimaaan yang spontan, komentar yang

penuh penghargaan, atau dapat pula dengan diam saja, akan tetapi menunjukkan

bahwa ada pengertian yang mengandung keyakinan dan penerimaan. Tanggapan

yang stereotip setelah tiap-tiap tes tidak ada gunanya.

Pada umumnya berguna untuk sering memuji dengan jujur. Tester harus

ingat bahwa yang dipuji adalah usaha bukan keberhasilan dari suatu jawaban

tertentu. Apabila hanya keberhasilan yang dipuji, ini dapat mempengaruhi usaha

anak pada tes berikutnya.

Pujian jangan sering diberikan diantara “item-item” yang menjadi bagian

dari sub-tes tertentu, akan tetapi harus ditahan sampai semua item-item telah

diberikan, agar jangan sampai timbul dorongan untuk memberi jawaban yang

berkualitas rendah. Suatu perkecualian untuk aturan ini adalah tes kekayaan

bahasa yang merupakan skala dalam skala.

Dalam keadaan bagaimanapun tester tidak boleh menunjukkan

ketidakpuasan akan suatu jawaban. Untuk anak-anak yang masih kecil pujian tidak

hanya diberikan pada tes yang dilakukan oleh anak dengan baik. Anak yang masih

Page 51: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

51 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

kecil tidak kritis dan sangat senang dengan jawaban yang tidak bermutu. Didalam

memberikan pujian bagi jawaban-jawaban yang tidak baik untuk anak-anak yang

lebih besar, tester harus ingat bahwa tujuan dari pujian itu untuk menguatkan,

bukan untuk menurunkan jawaban subjek ke mutu yang lebih rendah. Apabila

terjadi kegagalan yang menganggu subjek, maka tester perlu mengatakan bahwa

ia tidak mengharapkan subjek dapat mengerjakan semuanya atau ia boleh

menyela : “kamu sudah berusaha dengan baik”. Kesukaran dari item dapat

dikemukakan terutama apabila subjek mendekati “ceiling” (batas tertinggi). Tester

dapat mengatakan : “Sukar ya, “ atau “Belum mendapatkannya di sekolah ya?”.

Atau “Saya tidak memaksa bahwa kamu bisa menjawab semuanya, tetapi saya

ingin tahu seberapa banyak yang kamu ketahui dan berapa banyak yang bisa kamu

kerjakan”. Menjaga supaya anak-anak yang lebih besar jangan sampai putus asa,

dan membantu supaya mereka tetap berusaha. Pujian yang diberikan harus hidup

dan sesuai, jangan hanya kakta-kata tertentu yang diulang-ulang saja. Selama

situasi tes, orang akan lebih merasa enak apabila tester dapat memberitahu

mereka, bahwa usaha mereka diterima.

Bagi anak-anak yang selalu ragu-ragu dan yang selalu bertanya “Apakah ini

betul?” sering merupakan masalah. Sering jawaban itu sangat baik tidak dapat

memuaskan subjek tersebut. Didalam situasi ini senyuman bersahabat akan

melembutkan penolak, seperti :”Saya yang bertanya, bukan saya yang memberi

jawaban”, atau dapat pula: “Saya tidak dapat mengatakan padamu, karena itu

melanggar aturan”. Jawaban semacam itu biasanya telah memuaskan si anak. Dan

tentu saja tester tidak boleh memberikan jawaban yang benar, walaupun jawaban

subjek telah lengkap dan telah dicatat.

Komentar “Baik” setelah satu jawaban terkadang dianggap sebagai suatu

penerimaan atas jawaban tersebut. Meskipun tester harus selalu memberi

semangat kepada anak untuk percaya bahwa ia akan dapat menjawab benar

apabila ia mau berusaha tester harus menghindarkan kebiasaan untuk

mendapatkan jawaban dengan jalan terlalu banyak mendorong dan menanya-

Page 52: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

52 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

nanya kembali. Apabila itu dilakukan berari akan menghambat usaha yang

spontan.

Tester harus dapat membedakan antara rasa malu dan ketidakmampuan

untuk menjawab, ia harus mengerti diamnya subjek itu karena tidak mampu atau

karena hal lain sebabnya. Ia harus pula tahu apakah subjek mengatakan “Saya

tidak tahu”, hal ini karena memang sungguh-sungguuh tidak tahu atau sebab lain.

Seorang tester yang kompeten harus mamiliki kebijaksanaan yang tinggi,

kecakapan, kepekaan terhadap reaksi oranglain, juga harus mempunyai

pengetahuan dan penghargaan tentang metode ilmiah dan pengalaman dalam

penggunaan teknis psikometri. Tes yang bagaimana baiknya, tidak akan dapat

mengganti “judgement” dan “insight” yang baik dari tester.

PENGETESAN ANAK-ANAK PRA SEKOLAH

Karena adanya masalah-masalah yang istimewa dalam menghadapi anak-

anak kecil dalam situasi testing, pengetesan anak-anak pra sekolah membutuhkan

teknik tersendiri. Anak-anak kecil tidak mudah mau memusatkan perhatian pada

tugas dari luar yang diberikan. Perhatian mreka mudah beralih dan mereka sangat

mudah cepat lelah. Jawaban-jawaban mereka sangat dipengauhi oleh rasa lapar,

ketidaktenangan, keinginan untuk menyenangkan tester, rasa malu dan banyak

lagi penyebab lainnya. Mereka kurang memiliki dorongan untuk kompetisi atau

keinginan untuk mencapai standar. Sifat seperti rasa malu, ketergantungan, dan

sifat negatif cenderung mempengaruhi sikapnya.

Didalam memberikan tes untuk anak kecil harus diperhatikan rasa

konfrontabel bahasa tubuh dari anak-anak. Jangan mengetes anak kecil apabila ia

sedang lapar, atau sedang lelah atau butuh tidur. Apabila ia menunjukkan bahwa

ia mulai lelah, tes harus dihentikan. Untuk mengetes anak ini apabila mungkin

harus dipergunakan bangku kursi, meja yang rendah sesuai dengan anak.

Pada umumnya kehadiran oranglain sebaiknya dihindari, seperti orangtua,

guru ataupun saudaranya. Pada anak yang masih sangat kecil atau anak yang lebih

Page 53: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

53 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

besar akan tetapi pemalu, atau anak ang tergantung perlu ada salah seorang dari

orangtuanya yang menunggui, tidak boleh kedua-duanya, dan tidak boleh

ditunggui anak lain. Dalam hal ini, orangtua diminta untuk tetap berada di

belakang, membiarkan tester untuk menguasai anak dengan caranya sendiri.

Orangtua harus diberitahu bahwa ia tidak boleh mengubah kata-kata pertanyaan

yang diajukan atau mengatakan sesuatu yang dapat memberi sugesti suatu

jawaban.

Pendekatan yang pertama kepada anak adalah yang paling penting untuk

mendapatkan hasil yang baik. Bagaimana caranya untuk memperoleh situasi

tersebut, adalah hal yang dapat ditentukan sendiri oleh tester. Tidak ada teknik

yang sama bagi semua subjek. Pada umunya baik dengan memberikan

kesempatan pada anak untuk menyesuaikan diri terhadap situasi baru sebelum

mulai pengetesan.

Apabila mendapatka anak yang pemalu akan berguna untuk mengalihkan

perhatiannya dari dirinya sendiri dengan jalan tidak memperhatikannya atau

menarik perhatiannya pada hal lain. Akan sangat berguna apabila tester

melengkapi dirinya dengan permainan untuk mendekatkan diri pada anak.

Permainan bukan berasal dari tes, dan tester harus selalu mengontrol situasi,

jangan membiarkan anak menguasai keadaan.

Harus selalu dijaga supaya anak mempunyai motivasi. Keinginan untuk

dapat diterima dan sifat ingin tahunya merupakan bantuan yang sangat berguna

bagi tester. Jadi adalah tugas tester untuk menjaga supaya anak mempunyai

dorongan da percaya dengan jalan memberi pujian dan mengambil keuntungan

dan keingintahuannya.

Apabila perhatiannya berkurang maka untuk menarik perhatiannya dapat

memberikan janji akan memberikan permainan yang menarik. Jika tidak efekif

maka harus dipersiapkan hadiah yang akan diberikan diakhir tes.

Page 54: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

54 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Pada tes menggambar, pensil atau pensil berwarna yang tebal akan sangat

menguntungkan bagi anak-anak, karena keduanya lebih menarik dan lebih mudah

dipakai bagi anak-anak kecil daripada pensil biasa.

Tes telah dibuat menarik dan bermacam ragam, akan tetapi alat yang

terbukti pengukur inteligensi yang terbaik bukanlah hal yang menarik bagi anak-

anak. Terkadang dibutuhkan kecakapan tester untuk membuat anak selalu tetap

fokus. Di lain pihak sering alat tes itu begitu menariknya bagi anak sehingga

mengalihkan perhatian anak dari tugas tes.

Tentu saja, tester tidak boleh memberi petunjuk bagaimana

mempergunakan materi tes sementara materi tes sedang dipegang anak. Sebab

akan sulit mengetahui apakah jawaban atau respon subjek diberikan kesadaran

atau hanya asal menjawab. “Item” tes jangan diberikan sebelum tester pasti

bahwa anak menaruh perhatian. Jika tidak, ada kemungkinan merupakan

pemborosan tes karena adanya aturan tidak boleh mengulangi bila sudah dijawab,

walaupun dengan jawaban hanya sepintas lalu.

Pada pengetesan anak-anak pra sekolah, testerlah yang harus selalu

menyesuaikan terhadap situasi yang baru dan menghadapi keadaan darurat

bukannya anak. Tidak mungkin memberikan aturan yang keras dan tepat bagi

masalah perilaku saat tes. Yang penting adalah mengikuti prosedur yang telah

distandarisasikan.

Bagi anak-anak yang masih kecil sering tidak mungkin untuk menyajikan

tes sesuai urutan. Tester harus terampil menentukan kapan harus berhenti tepat

pada saat pemberian dorongan akan cenderung menyebabkan atau menaikkan

“negativism”.

Page 55: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

55 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

SKORING JAWABAN

PENGUASAAN ATURAN-ATURAN PENYEKORAN

Tiap-tiap tes dari bentuk L-M diikuti oleh instruksi cara penyekorannya.

Tester perlu menguasai dengan sungguh-sungguh aturan-aturan penyekoran,

standar penyekoran dan contoh-contoh jawaban dalam standar penyekoran pada

buku kunci. Pemahaman tentang apa yang mendasari suatu jawaban

dikategorikan memuaskan, sama pentingnya sengan pelaksanaan yang benar

dalam penyajian masalah-masalah pada subjek.

Tugas tester yang paling sulit ialah belajar membedakan jawaban-jawaban

yang hampir plus atau yang hampir minus. Beberapa contoh jawaban meragukan

yang membutuhkan pertanyaan lanjutan juga diberikan. Bla diperhatikan maka

tampak bahwa penyekoran jawaban berdasarkan pandangan “nalar”, sehingga

perbedaan plus dan minus bebas dari subjektivitas, atau yang dibuat-buat atau

yang terlalu ilmiah.

Demikian juga tester harus membebaskan diri dari prasangka mengani

bicara anak yang tidak jelas dan juga mau menilai jawaban benar, baik yang

dinyatakan dengan canggung maupun dalam bentuk bahasa yang baik. Perlu

diperhatikan agar dapat mempertimbangkan apakah jawaban yang dinyatakan

dengan buruk nyata benar maknanya.

MENGHINDARI “HALLO EFFECT”

Penyekoran harus bebas dari “hallo effect”. Tiap-tiap respon harus dinilai

atas dasar benar salahnya respon itu sendiri, tanpa memperhitungkan

keberhasilan atau kegagalan tes lainnya. Tester harus menjaga agar jangan sampai

penyekoran itu dipengaruhi oleh kesan umum mengenai kecakapan subjek. Ada

tendensi untuk menilai lebih tinggi kecakapan anak-anak yang lincah, percaya

pada diri sendiri, dan anak-anak yang banyak bicara. Penyekoran jangan didasari

Page 56: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

56 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

pendapat, bahwa mungkin subjek dapat menjawab dengan baik apabila ia

berusaha. Tugas tester adalah menyekor jawaban yang benar-benar diberikan.

“hallo effect” ini akan sangat berkurang apabila jawaban dicatat dengan lengkap.

PENYEKORAN BUKANLAH SESUATU YANG MEKANISTIS

Tugas tester pada skala Stanford Binet adalah untuk menyekor sedapat

mungkin dengan cara penyekoran didalam proses standarisasi. Hanya apabila

penyekoran sudah dilakukan seperti itu, maka hasilnya dapat dibandingkan

dengan norma yang telah dibuat.

Latihan-latihan yang memadai disertai mempelajari instruksi secara baik

cara untuk mendapatkan kecakapan. Bagaimanapun baiknya instruksi

penyekoran, tidak mungkin sempurna, dan tidak dapat menggantikan

pertimbangan-pertimbangan ilmiah dan “nalar”.

Page 57: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

57 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PENYAJIAN TES

LINGKUNGANNYA

Tempat tes yang baik, adalah tempat dimana anak sudah biasa dan dimana

anak merasa nyaman, dan tidak ada gangguan. Sebuah ruang kelas yang tidak

terpakai adalah tempat yang baik untuk testing, karena anak sudah biasa untuk

bekerja di dalam kelas.

Tiap-tiap tugas yang diberikan bersifat pendek dan menarik perhatian.

Tugas-tugas pada masing-masing tingkat umur telah diatur sedemikian rupa

sehingga anak tetap tertarik.

Seorang tester yang baik tidak akan mengekang anak-anak yang banyak

bergerak diantara tugas-tugas tes. Kita akan lebih mudah mendapatkan perhatian

yang penuh untuk waktu singkat yang diperlukan untuk mengerjakan tugas bila

suasananya nyaman, tidak formil dan tidak ada keharusan untuk duduk tenang.

Jelas perlu membuat anak merasa nyman fisik maupun mental. Anak harus

mendapatkan posisi yang nyaman dan penerangan ruang yang cukup.

ADANYA ORANG-ORANG LAIN

Gangguan karena hadirnya oranglain merupakan hal yang paling

membertakan, terutama ibu atau guru anak. Dengan adanya orang asing justru

kurang berpengaruh. Sering lebih mudah untuk mengetes anak didalam kelas yang

penuh mahasiswa daripada ditempat yang ibu anak juga hadir. Apabila hanya ada

anak dengan tester, ia akan lebih merasa nyaman, sebab tidak perlu menjaga

image nya.

Orangtua dan guru merupakan simbol penguasa bagi anak, sehingga

apabila mereka hadir, maka anak tidak dapat membebaskan diri dari tekanan-

tekanan psikologis.

Page 58: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

58 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Meskipun orangtua atau guru idak menunjukkan setuju atau tidak setujua

mengenai respon-respon yang diberikan anak, akan tetapi kehadiran mareka akan

menghambat spontanitas dan menganggu hubungan baik antara tester dan anak.

Pada kasus anak yang pemalu, ibu diperbolehkan masuk ke ruangan tes, tetapi

setelah anak mampu menyesuaikan diri maka ibu diminta meninggalkan ruangan

tes. Jika anak masih sangat kecil, maka ibu diperlukan menunggui saat tes.

PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN TES

Tester harus mengatur secara sistematis bahan-bahan/materi tes,

sehingga tidak akan kehilangan waktu untuk mencari-cari kartu, stopwatch atau

pensil. Karena apabila tester masih mencari-cari ini akan menganggu hubungan

baik dan akan memperpanjang waktu tes. Bahan-bahan yang tidak dipakai harus

disembunyikan. Sangat baik untuk memakai kursi lain, yang diletakkan disamping

tester, yang tidak dapat dilihat atau dicapai oleh anak, untuk meletakkan tempat

dan bahan-bahan tes tersebut. Bagi anak-anak kecil, anjing kecil, kucing, gunting

dan cincin yang dipergunakan dalam tes sangat menarik untuk dimainkan,

sehingga harus disembunyikan, agar pelaksanaan tes dapat berjalan dengan

lancar.

Bagi subjek yang lebih besar, harus dijaga supaya kartu-kartu bahan yang

akan dipakai untuk selanjutnya dalam posisi terbalik dan dikembalikan ke kotak

supaya tidak menganggu dan tidak diamati lebih dari semestinya.

LAMANYA PENYELENGGARAAN TES

Apabila penyelenggaraan tes terlalu lama, maka akan terjadi kelelahan.

Jika tidak terlalu lama, tidak akan menimbulkan kelelahan karena tugas yang

diberikan merupakan hal baru dan menarik bagi anak.

Pemberian tes selama satu jam adalah tidak terlalu lama, kecuali pada anak

yang sangat muda. Testing bahkan dapat diperpanjang menjadi satu setengah jam,

tanpa adanya kehilangan perhatian atau terjadinya kelelahan. Reaksi anak-anak

Page 59: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

59 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

terhadap tes sangat berbeda-beda, sehingga tidak mungkin meramalkan waktu

yang dibutuhkannya. Pada kasus-kasus tertentu satu tes membutuhkan begitu

banyak waktu, sehingga perlu disajikan dalam dua tahap. Terkadang memberikan

beberapa menit istirahat sudah cukup. Penyelenggaraan tes untuk anak kecil

biasanya dapat diberikan dalam waktu setengah jam samapi empat puluh menit.

Pada anak-anak yang leih besar sering membutuhkan waktu setengah jam.

Seorang tester yang telah berpengalaman biasanya membutuhkan waktu yang

lebih singkat daripada yang belum berpengalaman.

MEMPERTAHANKAN KONDISI STANDAR TESTING

Instruksi harus selalu tersedia. Jangan mencoba menghafal seluruh skala

sebelum memberikan tes. Ingatan tester bisa keliru. Apabila telah banyak latihan,

maka biasanya hanya melihat kepada instruksi sebentar saja, kemudian dapat

diingat kembali. Tetapi tester yang berpengalamanpun perlu sesekali membaca

kembali instruksi tes untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan-

penyimpangan. Jika menutupi buku jawaban (record booklet) pada waktu

memberikan tes, jangan sampai kentara. Menutupi dengan kertas yang lain pada

angka-angka yang harus diulang, akan tampak wajar dan mudah. Apabila untuk

membuat pemisah antara tester dan testee dipergunakan buku “manual” dapat

menimbulkan perasaan tidak nyaman pada anak-anak.

Jawaban harus dicatat sedapat mungkin kata demi kata, persis seperti yang

dikatakan oleh anak. Berilah skor pada waktu itu juga, dan perlu dicek kembali

untuk memeriksa ketelitiannya.

Buku jawaban (record booklet) harus selalu menunjukkan catatan yang

jelas mengenai keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan-kegagalan. Untuk setiap

bagian dari masing-masing subtes, tester harus mencatat plus (+) atau minus (-).

Ini penting untuk tambahan pemeriksaan ketelitian, dan dapat terlihat

keberhasilan atau kegagalan dari masing-masing subtes. Ketidaktelitian pada

Page 60: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

60 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

penskoran lebih sering terjadi karena ketidakhatian dalam penulisan dan

mengabaikan prinsip-prinsip penskoran.

Tester sering mendapatkan bahwa testee tertarik dan ingin melihat

catatan jawabannya, terutama catatan keberhasilan atau kegagalan yang dibuat

testee. Sehingga penting untuk mengubah simbol-simbol yang dipakai. Misalnya

kalau benar diberi tanda V, kalau salah diberi tanda Vo.

DIMANA TESTING DIMULAI

Tes harus dimulai pada titik dimana anak mempunyai kemungkinan untuk

berhasil, akan tetapi dengan usaha. Apabila tugas diawal terlalu sulit,

kemungkinan anak akan putus asa dan menolak untuk mencoba. Apabila tes

terlalu mudah maka ia tidak akan berusaha dan akan terlalu percaya diri. Untuk

menentukan dimana pemberian tes dimulai, harus diperhatikan umur kronologis,

kelas, tingkah laku umum dalam situasi tes dan keterangan lain tentang anak yang

dimiliki tester.

Bagi anak-anak yang nampaknya memiliki kecakapan sekitar rata-rata,

biasanya baik untuk memulai setengah tahun di bawah umur kronologis untuk

anak-anak umur 5 tahun ke bawah, dan satu tahun di bawah umur kronologis bagi

anak-anak yang lebih tua. Bila ternyata pemikiran kecakapan ini keliru, maka harus

beralih ke tingkat usia yang lebih sesuai, maka terkadang harus segera beralih agar

anak tidak mulai patah semangat pada tugas-tugas yang terlalu sulit.

PENYEBARAN KEBERHASILAN

Tester yang sudah akrab dengan Skala Stanford Binet sudah biasa melihat

keberhasilan dan kegagalan pada berkas tes perseorangan yang umumnya

menyebar meliputi tingkat umur.

Penyebaran biasanya lebih meluas pada tingkat umur yang lebih tinggi

daripada yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena bebasnya jarak antara dua

tingkat umur lebih besar pada fase perkembangan mental awal yang diukur

Page 61: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

61 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

dengan tes pada tingkat rendah, daripada perkembangan selanjutnya. Perbedaan

antara umur mental 2 tahun dan 3 tahun jauh lebih besar daripada perbedaan

antara umur mental 13 tahun dan 14 tahun.

Meskipun telah banyak dilakukan penelitian apakah ada hubungan antara

bertebarannya itu dengan kepentingan diagnosis, tetapi belum pernah ditemukan

bukti yang meyakinkan sebagai suatu tanda diagnostik. Hal ini menunjukkan

kemampuan berbeda-beda antara orang satu dengan yang lain, ini menunjukkan

adanya perbedaan yang karakteristik diantara individu pada distribusi

keberhasilan dan kegagalan pada tes.

Adapun sifat dari inteligensi, manifestasinya pada masing-masing individu

tidak akan sama. Seseorang akan bekerja lebih baik pada suatu macam materi

daripada bentuk materi lainnya. Jadi, bisa saja seseorang akan berhasil dalam

tugas yang membutuhkan ingatan langsung sedangkan pada menggambar pola-

pola agak kurang. Kemampuan selalu dimanifestasikan dan diukur dalam

hubungannya dengan pengalaman dan latihan. Dan apa yang disebut dengan

inteligensi mungkin diubah dan dibentuk oleh faktor-faktor ini. Kekhususan

“performance” anak pada umumnya yang tampak pada tingkatan umur tertentu

tidak dapat dikatakan secara tepat sebagai sifat khas individu tertentu.

MENENTUKAN TINGKAT UMUR “BASAL” DAN “CEILING”

Dalam menghitung umur mental, semua keberhasiln dan kegagalan

diperhitungkan, termasuk semua kegagalan yang mungkin terjadi dibawah tingkat

umur tertinggi dimana semua tes dapat lulus dan berhasil diatas tingkat umur

terendah dimana semua tes dapat lulus dan berhasil diatas tingkat umur terendah

dimana semua tes telah gagal. Untuk mempermudah menghitung skor, kita sebut

sebagai umur “basal” tingkat umur dimana semua tes lulus tepat sebelum

tingkat umur dimana kegagalan pertama terjadi. Untuk keperluan penskoran

tentu saja ini tidak mengubah dasar darimana skor ditentukan, juga tidak

merupakan alasan mengubah bukti bahwa testee mungkin lulus beberapa tes

Page 62: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

62 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

diatas tingkat umur dimana ia pertama kali gagal semua, sehingga keberhasilan-

keberhasilan tersebut tidak diperhitungkan. Pada hakekatnya testee menjalani

semua tes dari skala meskipun “nyatanya” ia hanya diberi sebagian yang sesuai

untuk mengukur kemampuan-kemampuannya. Daerah (range) dari kemampuan

ini secara kasar dibatasi oleh tingkat “basal” dan tingkat “ceiling”. Penyebaran

keberhasilan dan kegagalan yang normal meluas meliputi beberapa tingkat umur

seperti yang digambarkan dalam contoh.

Tidak ada masalah dalam pemberian kredit bulan. Semua keberhasilan

dan kegagalan diperhitungkan. Namun telah banyak didebatkan menganai cara

yang benar yang harus diikuti tester bila ia menemukan suatu soal yang diskor

lebih dari satu tingkat telah gagal pada tingkat dibawah tingkat yang tadinya

diperkirakan akan menjadi “basal”.

Contoh : andaikan testee mengetes anak umur 11 tahun dan ia mulai

tingkat umur X, yang ternyata lulus semuanya. Testee melanjutkan ke tingkat

umur XI, dan mendapatkan bahwa untuk “Ingatan Mengenai Pola” ia gagal pada

tingkat umur XI juga pada tingkat umur IX. Apakah ia perlu kembali mengulangi

tingkat umur sebelumnya, sampai ia dapat menentukan titik dimana semua tes

dapat lulus? Jawabannya tergantung sebagian pada pertimbangan praktis

mengenai tingkat reliabilitas dari rating inteligensi dan kegunaannya dalam

membantu pengukuran diagnostik.

Apabila keenam tes dari umur X dapat dilakukan dan satu tes yang

diberikan pada umur XI, kemudian tergantung pada apakah testee sebagian besar

gagal atau sebagian besar berhasil, ditentukan apakah kembali ke tingkat umur X

atau terus mencari “ceiling” nya.

Misalnya : testee hanya dapat 2 tes yang lulus pada tingkat umur XI, maka

ada keragu-raguan apakah dapat menyelesaikan semua tes dibawah umur “basal”

sementara ini, apabila tes tersebut diberikan. Apabila dilanjutkan ke tingkat umur

XII akan memberikan hasil yang lebih jelas. Misalnya tester menemukan bahwa

hanya satu tes yang lulus, sedangkan yang lainnya gagal, tester yang

Page 63: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

63 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

berpengalaman akan mengenal bahwa tes akan sudah hampir sampai pada batas

atas “range” kemampuan testee, maka ia harus kembali ke tingkat di bawah umur

X, untuk mendapatkan estimasi yang reliabel dari inteligensi testee. Akan tetapi

apabila keberhasilan dan kegagalan subjek mengikuti pola yang normal, meluas

pada beberapa tingkat umur, enam atau lebih dan ia tidak menemukan masalah

tingkah laku, maka ia dapat memutuskan untuk tidak kembali dengan anggapan

bahwa kemungkinan ia lulus tes-tes itu sesuai dengan aturan skala mengenai

anggapan pemberian kredit plus dibawah “basal”.

TES YANG DISINGKAT

Dengan hanya menyajikan tes-tes yang bertanda bintang dalam manual

skala L-M dapat disingkat waktu penyajiannya menjadi tiga perempat dari waktu

biasanya, namun estimasi kecakapan subjek yang dicapai akan kurang reliabel.

Skala yang disingkat ini diskor dengan membagi jatah, sehingga masing-masing

dari keempat tes pada suatu tingkat umur dibobot lebih berat daripada apabila

keenam tes diberikan semuanya. Jadi, empat tes pada tahun XIII masing-masing

akan mendapat kredit 3 bulan, bukan 2 bulan; pada tingkat orang dewasa rata-

rata apabila hanya diberikan 4 tes yang seharusnya 8 tes, masing-masing tes yang

biasanya kreditnya 2 bulan, menjadi 4 bulan.

TES PENGGANTI

Pada tiap-tiap tingkat umur dalam skala L-M diberikan satu tes ekstra

untuk menggantikan suatu tes yang keliru menyajikannya. Akan tetapi suatu tes

pengganti tidak diperkenankan untuk mengganti suatu tes yang gagal dikerjakan

oleh testee.

PERHITUNGAN UMUR MENTAL (MENTAL AGE)

Umur mental didapat dengan cara : umjr basala ditambah dengan kredit

tambahan yang diperoleh testee, diatas umur basalnya.

Page 64: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

64 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Pada tingkat bawah, tes dikelompokkan menjadi interval tengah tahunan :

II, II-6, III, III-6, IV, IV-6, dan V; masing-masing tes yang lulus mendapat kredit 1

bulan dari tahun ke enam (VI) sampai tahun XIV masing-masing kelompok umur

mempunyai interval 12 bulan, maka itu masing-masing tes dari keenam tes pada

tingkat ini mendapat kredit 2. Diatas tahun XIV tes diberi bobot yang lebih berat

supaya “IQ” tingkat umur yang diatas dapat dibandingkan dengan “IQ” tingkat

umur yang dibawah. Pada tingkat umur “orang dewasa rata-rata” jumlah tes

adalah delapan dan masing-masing tes diberi kredit 2 bulan, sehingga pada tingkat

ini jumlah kredit adalah 16 bulan.

Pada tingkat “orang dewasa superior I” masing-masing tes mendapat

kredit 4 bulan. “Orang dewasa superior tingkat II” mempunyai 6 tes, masing-

masing kreditnya 5 bulan dan “orang dewasa superior tingkat III” ada 6 tes,

masing-masing mendapat 6 bulan.

Disini akan dikemukakan 3 contoh bagaimana menghitung umur mental :

Contoh 1 :

PERHITUNGAN UMUR MENTAL ANAK UMUR 4 TAHUN

Tingkat umur Jml tes Yang lulus

Kredit bulan Per tes

Jumlah Tahun

Kredit bulan

III 6 (Basal) - 3 -

III-6 5 1 - 5

IV 3 1 - 3

IV-6 2 1 - 2

V 2 1 - 2

VI 2 2 - 4

VII 0 (Ceiling) - -

3 16

Skor umur mental : 3 tahun 16 bulan

: 4 tahun 4 bulan

Tes dibawah umur basal dianggap lulus semua dan diatas “ceiling”

dianggap gagal. Skor dihitung dengan jalan menambah umur basal (3) dengan

Page 65: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

65 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

kredit untuk masing-masing keberhasilan diatas umur basal : 1 bulan kredit untuk

tiap-tiap tes yang setengah tahunan dan 2 bulan kredit untuk tingkat tahun VI.

Contoh 2 :

PERHITUNGAN UMUR MENTAL UNTUK ORANG DEWASA

Tingkat Umur

Jumlah tes Yang lulus

Kredit bulan Per tes

Jumlah Tahun

Kredit Bulan

XIV Tidak diberikan kredit diperkirakan berumur

14

AA (dewasa rata-rata)

8 2 - 16

SA-I (dewasa superior I)

5 4 - 20

SA-II (dewasa superior II)

6 5 - 30

SA-III (dewasa)

3 6 - 18

14 84

Skor umur mental : 14 tahun 84 bulan

: 21 tahun 0 bulan (21 tahun)

Menggambarkan cara yang benar dalam menghitung umur mental orang

dewasa, dimana kredit dengan bobot diberikan dan juga diperhitungkan kredit

dimana ada kegagalan pada tingkat umur di bawah tingkat umur yang keenam

tesnya lulus, diperhitungkan.

Page 66: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

66 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Contoh 3 :

Tingkat umur Jumlah tes yang lulus

Kredit bulan per tes

Jumlah tahun Kredit bulan

VIII 6 (Basal) - 8 -

IX 5 2 - 10

X 6 2 - 12

XI 5 2 - 10

XII 3 2,4 - 7,2

XIII 2 2 - 4

XIV 1 2 - 2

AA 1 2 - 2

SA-I 0 - - 0

SA-II 1 5 - 5

SA-III 0 (Ceiling) - - 0

Contoh 3; menunjukkan situasi dimana terjadi kegagalan pensekoran

dibawah tingkat dimana tes lulus dan keberhasilan penskoran diatas suatu tingkat

dimana semua tes telah gagal. Tes dimulai pada tingkat umur X dan kegagalan

pertama terjadi pada tingkat umur XI. Tes yang gagal ialah tes yang diskor pada

dua tingkat dan ini juga merupakan kegagalan pada tingkat umur XI. Pada tingkat

umur XII, karena tester gagal memberikan pertanyaan lanjutan bagi jawaban yang

meragukan dari “keanehan-keanehan verbal” yang kemudian ternyata tidak dapat

diskor, maka hanya dapat diberi kredit atas dasar 5 tes yang seharusnya adalah 6.

Pada tingkat “orang dewasa rata-rata” salah satu dari tesnya mendapat kredit

pada SA-II (Orang dewasa Superior II).

MENCARI IQ

Umur mental dihitung seperti contoh-contoh diatas. “IQ” untuk Form L-M

dapat dilihat dalam tabel (Skala Pinneau). Umur kronologis dihitung dalam tahun

dan bulan menurut cara yang konvensional. Misalnya : 10 – 2 menunjukkan 10

tahun 1 bulan dan 16 hari (16 hari ke atas dihitung 1 bulan).

Page 67: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

67 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

DAFTAR PUSTAKA

Marnat, G.G. 1984. Handbook of Psychological Assesment. Van Nostrad Reinhold Company : New York

Anastasi, A. 1997. Tes Psikologi (Edisi Bahasa Indonesia). PT. Prenhalindo : Jakarta

Binet. A. 2001. Buku Pegangan Tes Standar Binet. (Adaptasi UGM). Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada : Yogyakarta

Wechsler, D. 1992. Buku Pegangan Wechsler Adult Intelligence Scala. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.

Page 68: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

68 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PEDOMAN PRAKTIKUM

TES INTELIGENSI

Page 69: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

69 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

PRAKTIKUM TES INTELEGENSI

BINET & WAIS

A. Pendahuluan

Alfred Binet merupakan tokoh utama, perintis pengukuran inteligensi.

Bersama Theodore Simon mendefinisikan inteligensi terdiri atas 3 komponen,

yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran/tindakan, kemampuan untuk

mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, dan

kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Menurut Lewis Madison Terman,

inteligensi merupakan kemampuan seseorang untuk berpikir abstrak. Defiinisi ini

mirip dengan yang dikemukakan Flynn, bahwa inteligensi adalah kemampuan

untuk berpikir secara abstrak dan kesiapan belajar dari pengalaman

Ahli lain yang mencoba mendefinisikan inteligensi yaitu Goddard, yang

mengatakan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah

yang akan datang. Sementara definisi yang dikemukakan David Wechsler

mengatakan inteligensi merupakan kumpulan atau totalitas kemampuan

seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir rasional, dan

menghadapi lingkungan secara efektif.

Upaya untuk mengungkap taraf inteligensi seseorang telah lama

dilakukan. Binet merupakan pionir dalam pengukuran inteligensi. Hingga saat ini,

tes Stanford-Binet masih banyak digunakan untuk keperluan pengukuran

inteligensi pada anak-anak. Selain itu, David Wechsler mengembangkan pula versi

lain pengukuran inteligensi, seperti Wechsler Adult Intelligence Scale untuk orang

dewasa dan The Wechsler Intelligence Scale for Children (untuk anak-anak).

Ketiga jenis tes inteligensi ini menghasilkan skor IQ. Tes-tes inteligensi lainnya,

seperti Culture Fair Intelligence Tes, Standar Progressive Matric, Colour

Page 70: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

70 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Progressive Matric, dan Advance Progressive Matric, merupakan contoh tes

inteligensi yang hanya menunjukkan level kecerdasan seseorang.

Sebagai calon ilmuwan psikologi, mahasiswa Fakultas Psikologi UPI

“YPTK” Padang perlu diperkenalkan secara langsung pada beberapa jenis tes

inteligensi. Mata kuliah Tes Inteligensi merupakan matakuliah yang

memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai seluk beluk tes

inteligensi, baik yang disajikan secara perorangan maupun kelompok.

Praktikum merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan secara lebih

dekat beberapa jenis tes intelegensi, baik yang disajikan dalam bentuk individual

maupun klasikal. Tes intelegensi yang akan dipraktekkan mahasiswa adalah Tes

WAIS dan Stanford-Binet.

B. Tujuan Praktikum

Praktikum Tes Inteligensi bertujuan agar:

1. Mahasiswa mengenal secara langsung beberapa jenis tes inteligensi

yang digunakan untuk asesmen individual dan kelompok.

2. Mahasiswa dapat menyajikan beberapa jenis tes inteligensi secara

individual dan kelompok.

3. Mahasiswa dapat melakukan skoring beberapa jenis tes inteligensi.

4. Mahasiswa dapat menyusun laporan sederhana berdasarkan hasil tes

inteligensi.

C. Alat & Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tes inteligensi

disesuaikan dengan jenis tes yang disajikan.

1. Tes WAIS

a. Alat : seperangkat alat Tes WAIS, pensil

b. Bahan: lembar jawaban , buku pedoman tes dan norma tes.

Page 71: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

71 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

2. Tes Stanford-Binet

a. Alat : seperangkat alat Tes Stanford-Binet yang sudah distandarisasi,

pensil.

b. Bahan: buku jawaban, buku pedoman tes dan norma tes.

* stop watch sebagai pencatat waktu

D. Administrasi

Praktikum dilaksanakan sebanyak 4 kali. Untuk masing-masing alat tes,

setiap mahasiswa diwajibkan melakukan praktikum terhadap 2 orang testee.

1. Petunjuk Pelaksanaan Tes

Sebelum praktikum dilaksanakan, ruang laboratorium telah

disiapkan terlebih dahulu, yang terdiri atas meja dan kursi, serta alat

dan bahan yang diperlukan. Praktikum tes individual dilaksanakan di

ruangan kecil yang tersedia sehingga memungkinkan pratikum

berlangsung tanpa ada gangguan dari kegiatan praktikum lainnya

atau dari orang yang tidak berkepentingan.

Untuk Tes Stanford-Binet, dan WAIS alat tes diletakkan

sedemikian rupa sehingga tidak mudah dilihat atau dijamah oleh

testee. Tester dan testee duduk di kursi masing-masing dan

berhadapan. Untuk Tes Stanford-Binet, tester dapat mengambil

posisi di samping atau di sebelah testee agar lebih mudah menyajikan

tes dan testee merasa lebih nyaman. Selain itu, jika testee-nya adalah

anak-anak dan ditemani pengantar (orangtua, kakak, atau pengasuh),

maka para pengantar sebaiknya tidak berada di dekat testee agar

tidak ada campur tangan dari pihak pengantar.

Selama tes berlangsung, tester diminta untuk melakukan

pencatatan hasil pengamatannya pada lembar observasi yang

tersedia. Hasil pencatatan tersebut dicantumkan pada saat

Page 72: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

72 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

penulisan laporan singkat hasil tes.

2. lnstruksi Tes

Untuk semua jenis tes, administrasi tes diawali dengan

mengucapkan salam.

Assalaamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi/"siang/sore.... (sebutkan

nama) atau selamat pagi/siang/sore ….

Selanjutnya adalah membina rapport agar testee merasa nyaman

dan tidak tegang. Rapport dapat dilakukan salah satunya dengan cara

menanyakan daftar isian identitas sambil bertanya hal-hal ringan

seperti: Tadi ke sini naik apa? Maaf ya, tempatnya jauh. Hari ini minta

izin tidak sekolah ya?

Instruksi awal Tes WAIS: Pada kesempatan ini saya ingin

mengelahui kemampuan anda dalam beberapa hal. Untuk itu,

saya akan mengajukan sejumlah pertanyaan dan meminta

anda untuk mengerjakan beberapa hal. Simaklah baik-baik

pertanyaan yang saya ajukan sebelum memberikan jawaban.

Namun, anda juga tidak perlu ragu untuk memberikan. jawaban

yang menurut anda benar dan segeralah memberikan jawaban

tersebut atau mengerjakan tugas yang diinstruksikan. lnstruksi

selanjutnya mengikuti pedoman yang tersedia untuk masing-

masing subtes.

Instruksi Tes Stanford-Binet dapat dimulai dengan: Hari ini

kakak/abang/ibu/bapak ingin mengelahui hal-hal yang sudah

pernah adik pelajari selama ini. Adik mungkin pernah

mempelajarinya di rumah, di sekolah, atau pada saat bermain

bersama teman-teman. Untuk itu, nanti

kakak/abang/ibu/bapak akan mengajukan beberapa

pertanyaan untuk adik jawab dan meminta adik untuk

Page 73: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

73 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

menyelesaikan beberapa tugas. Perhatikanlah apa yang

kakak/abang/ibu/bapak katakan sebelum menjawab, namun

adik tidak perlu takut jika jawabannya salah atau kurang tepat.

lnstruksi selanjutnya dilakukan sesuai dengan petunjuk yang

terdapat di dalam buku pedoman tes.

3. Skoring

Pemberian nilai untuk setiap alat tes mengikuti pedoman yang

telah baku, sebagaimana yang terdapat pada buku pedoman alat tes.

4. Norma

Norma alat tes yang telah baku telah tersedia. Untuk itu, untuk

menentukan posisi testee di dalam kelompoknya, maka dapat dilihat

norma yang ada.

5. Interprestasi

Hasil tes dan catatan hasil observasi kemudian dirangkum

menjadi satu kesatuan. Hal-hal yang perlu dilaporkan tester adalah

sebagai berikut :

Tes WAIS : IQ verbal, IQ performance, dan IQ total, serta hasil

pencatatan observasi.

Tes Stanford-Binet : umur mental dan umur kronologis, IQ,

kelemahan dan kelebihan testee, hasil observasi, saran untuk

kemajuan testee.

E. Sistematika Pelaporan

Sistematika pelaporan adalah sebagai berikut:

Cover jilid soft cover ungu

Halaman Judul

Kata Pengantar

Page 74: BUKU PANDUAN TES INTELIGENSI - fpsi.upiyptk.ac.idfpsi.upiyptk.ac.id/filedokumen/materi/BUKU PANDUAN... · berkaitan dengan alat tes WAIS, IST dan BINET. Mudah-mudahan Buku Panduan

74 | B U K U P A N D U A N T E S I N T E L I G E N S I

Daftar Isi

Hasil Tes WAIS

Hasil Tes Stanford-Binet

Lampiran lembar atau buku jawaban