BUKU PANDUAN PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
Buku Panduan Praktek Profesi Keperawatan KeluargaBuku Panduan
Praktek Profesi Keperawatan Keluarga
BAB IPENDAHULUAN
A. Informasi Umum
Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan
program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk
dapat menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap ketika
melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan
tersier, kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas dengan
masalah yang bersifat aktual, resiko, dan potensial, menjalankan
fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta
menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperawatan keluarga dan komunitas.Praktik profesi Keperawatan
Keluarga dan Komunitas berfokus pada kebijakan dan program
pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat melalui kerjasama lintas program dan
sektoral.
B. Sistematika Penulisan
Buku panduan ini berisi informasi tentang tujuan dan kompetensi,
materi yang harus dikuasai mahasiswa, metode pembelajaran profesi,
tata tertib, lahan praktek, proses pelaksanaan praktek, tugas dan
kewajiban mahasiswa serta strategi bimbingan, tugas harian
mahasiswa dan evaluasi.
BAB II TUJUAN DAN KOMPETENSI
A. Tujuan
Tujuan Instruksional UmumSetelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga sesuai dengan konsep dan teori keperawatan keluarga (tahap
perkembangan keluarga).
Sasaran Pembelajaran TerminalApabila mendapat kasus keluarga di
komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga sesuai dengan kasus yang diberikan.
Sasaran Pembelajaran Penunjang1. Apabila mendapat kasus keluarga
pasangan baru menikah (keluarga pemula) di komunitas, mahasiswa
mampu memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga pasangan baru
menikah dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga
dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.2. Apabila
mendapat kasus keluarga yang sedang menanti kelahiran di komunitas,
mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi ibu hamil dan
keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan
keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses keperawatan.3.
Apabila mendapat kasus keluarga yang sedang mengasuh anak (keluarga
child-bearing) yaitu anak tertua adalah bayi sampai umur 30 bulan
di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi
anak dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar
keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses
keperawatan.4. Apabila mendapat kasus keluarga dengan anak usia
pra-sekolah (toddler) yaitu anak tertua berumur 2,5 hingga 6 tahun
di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan bagi
anak usia pra-sekolah dan keluarganya dengan menggunakan
konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan
langkah-langkah proses keperawatan.5. Apabila mendapat kasus
keluarga dengan anak usia sekolah yaitu anak tertua berumur 6
hingga 13 tahun di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan bagi anak sekolah dan keluarganya dengan menggunakan
konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan
langkah-langkah proses keperawatan.6. Apabila mendapat kasus
keluarga dengan anak remaja yaitu anak tertua berumur 13 hingga 20
tahun di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
bagi remaja dan keluarganya dengan menggunakan konsep-konsep dasar
keperawatan keluarga dan sesuai dengan langkah-langkah proses
keperawatan.7. Apabila mendapat kasus keluarga dengan anggota
keluarga dewasa yaitu anak pertama sampai anak terakhir telah
meninggalkan rumah di komunitas, mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan bagi anak usia dewasa dan kelurganya dengan menggunakan
konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai dengan
langkah-langkah proses keperawatan.
8. Apabila mendapat kasus keluarga dengan resiko tinggi dari
berbagai tahapan perkembangan keluarga di komunitas, mahasiswa
mampu memberikan asuhan keperawatan bagi keluarga dengan
menggunakan konsep-konsep dasar keperawatan keluarga dan sesuai
dengan langkah-langkah proses keperawatan.9. Apabila mendapat kasus
rujukan di komunitas, mahasiswa mampu merujuk keluarga yang
dibinanya pada fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
B. Kompetensi
Setelah mengikuti praktek profesi Keperawatan Keluarga dan
Komunitas mahasiswa mampu:a. Melakukan komunikasi yang efektif
dalam pemberian asuhan keperawatan pada individu, keluarga,
kelompok dan komunitas.b. Menggunakan keterampilan interpersonal
yang efektif dalam kerja tim.c. Menggunakan teknologi dan informasi
kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.d. Menggunakan
proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah terkait individu,
keluarga, kelompok dan komunitas.e. Bekerjasama dengan unsur
terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas.f. Menggunakan langkah langkah pengambilan keputusan etis
dan legal. g. Memberikan asuhan keperawatan peka budaya denagn
menghargai etnik, agama, atau faktor lain dari setiap klien yang
unik.h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien individu, keluarga, kelompok dan komunitas.i.
Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar
pelayanan yang diberikan efisien dan efektif.j. Mengembangkan
program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan
masyarakat.k. Mengembangkan pola berfikir kritis, logis, dan etis
dalam mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dan komunitas.l.
Memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas secara holistik,
kontinu, dan konsisten.m. Menjalankan fungsi advokasi untuk
mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk
dirinya.n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten
melalui penggunaan strategi manajemen kualitas, dan manajemen
resiko.o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan
memperhatikan akuntibilitas asuhan keperawatan yang diberikan.p.
Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.q. Mengembangkan
potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.r.
Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.s.
Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan.t. Mampu melaksanakan terapi
modalitas/komplementari sesuai dengan kebutuhan klien.
BAB IIIPROSES BIMBINGAN
A. Metode
Selama praktek profesi keperawatan keluarga metode pembelajaran
pada proses bimbingan praktek profesi keperawatan keluarga akan
melalui tahapan orientasi, latihan, dan umpan balik. Dimana
masing-masing tahapan terdiri dari berbagai kegiatan seperti pada
tabel 1.
Tabel 1.Kegiatan Pembelajaran Praktek Profesi Keperawatan
Keluarga
TahapanKegiatan
O OrientasiPenjelasan profesi, orientasi lapangan, laporan
pendahuluan
SupervisiUjian kasus keluarga (supervisi), pendidikan kesehatan,
terapi modalitas, pendokumentasian asuhan keperawatan, pre-post
conference
Umpan balikResponsi pasca ujian, responsi pasca pendidikan
kesehatan dan terapi modalitas, koreksi pada laporan pendahuluan
dan laporan asuhan keperawatan, pre-post conference
B. Tata Tertib
Secara umum peraturan praktek profesi keperawatan keluarga
merujuk pada tata tertib Universitas Andalas dan Program Studi Ilmu
Keperawatan. Secara khusus, peraturan praktek profesi keperawatan
keluarga adalah :1. Waktu praktek mahasiswa adalah 6 hari kerja
selama 4 minggu, tanpa kecuali hari libur.2. Lama praktek setiap
hari jam 08.00 sampai jam 14.00 atau sesuai kontrak dengan
keluarga.3. Proses bimbingan pre-post confrence wajib diikuti oleh
semua mahasiswa tanpa terkecuali.4. Jika mahasiswa meninggalkan
tempat praktek sebelum waktu praktek selesai, mahasiswa wajib lapor
pada pembimbing yang ada.5. Menggunakan pakaian sopan dan rapi.
Kemeja warna putih dan rok/ celana panjang warna hitam seta
menggunakan jacket almamater Universitas Andalas. Dianjurkan
memakai sepatu kets atau sepatu hak 2-3 cm.
C. Tempat Praktek
Tempat praktek mahasiswa disesuaikan dengan pengembangan lahan
praktek komunitas di wilayah setempat.
D. Metoda Pembelajaran1. Pre dan post conference.2. Tutorial
individual yang diberikan preseptor3. Diskusi kasus4. Case report
dan overan dinas5. Pendelehasian kewenangan bertahap.6. Seminar
kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan
terkini7. Problem solving for better health (PSBH)8. Belajar
berinovasi dalam pengelolaan asuhan
E. Evaluasi:1. Log book 2. Direct Observasional of Prosedure
skill3. Case test/iji kasus (SOCA-Student Oral Case Analysis)4.
Critical insidence report5. OSCE6. Problem Solving skill7. Kasus
lengkap,kasus singkat8. Portfolio
BAB IVSTRATEGI KEGIATAN
A. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
1. Setiap mahasiswa diwajibkan menetukan 2 keluarga binaan
sebagai penerapan asuhan keperawatan keluarga individu2. Selama
asuhan keperawatan keluarga, mahasiswa akan disupervisi oleh
pembimbing untuk dilakukan evaluasi. Evaluasi akan dilakukan sesuai
dengan kegiatan asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan saat itu
dengan pedoman rencana kegiatan (pra-planning)3. Setiap mahasiswa
pada akhir kegiatan wajib mempresentasikan hasil asuhan keperawatan
keluarga secara kelompok
B. Kegiatan Mahasiswa dan Strategi Bimbingan Praktek Keperawatan
Keluarga
Strategi bimbingan praktek keperawatan keluarga pada mahasiswa
dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1. MINGGU I & IIKegiatan Mahasiswa : a. Serah terima
mahasiswa dengan institusi pemerintahan kecamatan, kelurahan, pihak
puskesmas dan tokoh masyarakat wilayah praktek profesi
komunitas-keluargab. Melaksanakan kegiatan temu kenal dengan
masyarakat lahan praktek profesi komunitas-keluarga.c. Menetapkan 2
keluarga yang akan digunakan dalam penerapan asuhan keperawatan
keluarga. Membuat laporan pendahuluan kasus keluarga.d.
Melaksanakan pengumpulan data dan pengkajian pada keluarga (sesuai
format).e. Menganalisa data, merumuskan diagnosa keperawatan, dan
menentukan skala prioritas dengan cara skoringf. Membuat atau
menyusun rencana asuhan keperawatan.g. Melaksanakan kegiatan
implementasi asuhan keperawatan keluarga sesuai rencana asuhan
keperawatan yang telah dibuat.Kegiatan Pembimbing: a. Melaksanakan
Pre-Post Confrence pada mahasiswa sesual dengan jadual yang telah
ditentukan.a. Menghadiri acara temu kenal dengan masyarakatb.
Melaksanakan bimbingan pada mahasiswa c. Membantu mahasiswa apabila
dalam melakukan pengkajian khusus ada hambatan dalam mengkaji : apa
hambatan dalam pengetahuan, komunikasi, ataupun ketrampilan.d.
Pengumpulan laporan pertama.
2. MINGGU III & VII :Kegiatan mahasiswa :a. Melanjutkan
kegiatan implementasi asuhan keperawatan keluarga sesuai rencana
asuhan keperawatan.b. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan.c.
Melakukan kontrak dengan ke 2 keluarga binaan untuk supervisi
didampingi pembimbing.d. Membuat laporan pendahuluan supervisi
kasus keluarga (pra-planning).e. Melanjutkan kegiatan implementasi
asuhan keperawatan keluarga sesuai rencana asuhan keperawatan.f.
Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatan.
Pembimbing :a. Melaksanakan pre-post confrence pada mahasiswa
sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.b. Melaksanakan
bimbingan dengan mahasiswa c. Mendampingi mahasiswa melakukan
kegiatan implementasi asuhan keperawatan, sekaligus mengevaluasinya
(supervisi) pada waktu yang tidak terjadual. d. Melaksanakan
bimbingan dan menilai atau mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga
yang telah dilakukan mahasiswa secara langsung pada keluargae.
Melakukan evaluasi pada mahasiswa asuhan keperawatan keluarga yang
telah didokumentasikan.f. Pengumpulan laporan kedua dan ketiga
sesuai jadual.
3. MINGGU VIII :Kegiatan Mahasiswa :a. Melaksanakan presentasi
seminar kelompokb. Melaksanakan evaluasi asuhan keperawatanc.
Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluargad. Merencanakan
terminasi dengan keluarga binaane. Melaksanakan kegiatan terminasi
dengan klg
Pembimbinga. Melaksanakan bimbingan untuk presentasi seminar
mahasiswab. Melakukan evaluasi pada mahasiswa asuhan keperawatan
keluarga yang telah didokumentasikan.c. Pengumpulan laporan
keempat.
BAB VPROSES PELAKSANAN PRAKTIK
A. Proses Pelaksanaan Praktik
Proses pelaksanaan praktek profesi keperawatan keluarga melalui
tahapan kegiatan pra-interaksi, introduksi/ orientasi, kerja,
terminasi proses dan teminasi akhir sesuai pada tabel 2.
Tabel 2.Proses Pelaksanaan Praktek
Tahap KegiatanWaktuKegiatan MahasiswaKegiatan Pembimbing
1.Pra Interaksia. Setiap hari sebelum melaksanakan praktekb.
Pre-confrencea. Membuat laporan pendahuluan berdasarkan kasus
individub. Memahami laporan pendahuluana. Memberikan informasi
tentang kasus keluarga yang akan dibina b. Mengevaluasi pemahaman
mahasiswa tentang laporan pendahuluan
2.Introduksi/ Orientasia. Hari pertama praktekb. Pada awal
pertemuan setiap hari prakteka. Memperkenalkan diri, menyampaikan
tujuanb. Orientasi Evaluasi/ validasi keadaan kelompok, komunitas
Mengingatkan kontrak yang lalu (topik, tujuan, waktu, hasil yang
diharapkan)
a. Mengobservasi kegiatan mahasiswab. Mengobservasi dan
memberikan umpan balik
3.KerjaSetiap hari prakteka. Melakukan pengkajianb. Merumuskan/
mevalidasi diagnosis keperawatanc. Melakukan intervensid. Melakukan
evaluasi proses (tergantung pada tahap proses keperawatan)
Membimbing, memvalidasi kegiatan mahasiswa
4.Terminasi Prosesa. Pada akhir pertemuan setiap hari praktekb.
Post-confrencea. Mengevaluasi hasil pertemuanb. Membuat modifikasi
tindakanc. Membuat kontrak untuk pertemuan berikutnyaMembimbing,
memvalidasi kegiatan mahasiswa
5.Terminasi AkhirPada akhir prakteka. Mengevaluasi hasil praktek
secara keseluruhan yang telah dicapai individu, keluarga dan
kelompokb. Presentasi hasil kegiatan kelompokMemvalidasi kegiatan
mahasiswa
B. Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan mahasiswa selama praktek adalah sebagai berikut :1.
Praktek mahasiswa menggunakan metode wilayah binaan untuk 1
kelompok mahasiswa, dimana satu mahasiswa membina atau mengelola 2
keluarga. 2. Mahasiswa melakukan pembinaan untuk satu atau
kedua-duanya keluarga binaan yang akan dilaporkan secara lengkap
atau 1 keluarga kelolaan lainya yang akan dilaporkan secara
resume.3. Laporan mahasiswa terdiri dari :a. Laporan Pendahuluan
(LP)Mahasiswa menuliskan rencana kegiatan yang akan dilakukan
dengan keluarga untuk kurun waktu 1 minggu, jadi bila dalam 1
minggu akan dilakukan 3 kali kunjungan maka LP yang dibuat
merupakan resume dari rencana 3 kali kunjungan tersebut bukan
rencana kunjungan 3 hari ditulis secara terpisah. Format LP dapat
dilihat di lampiran. LP dikoreksi pembimbing setiap hari Sabtu.
b. Laporan Keluarga Lengkap Mahasiswa menuliskan proses
keperawatan keluarga secara komprehensif. Pengkajian dilakukan
sesuai data yang ditemukan pada hari kunjungan dan dilengkapi
sampai dengan penjajakan tahap II (kemampuan keluarga melaksanakan
5 tugas kesehatan keluarga). Pengkajian dilengkapi dalam kurun
waktu praktek. Bila sudah ditemukan masalah maka lakukan analisis
data, skoring, perencanaan keperawatan, implementasi, dan evaluasi
dapat langsung dilakukan, tanpa menunggu lengkapnya pengkajian.
Akan tetapi, mahasiswa wajib melengkapi seluruh item dalam
pengkajian selama proses praktek profesi. Mahasiswa wajib
menuliskan minimal 3 asuhan keperawatan dan menyelesaikan masalah
keperawatan sesuai dengan kemampuan keluarga.
c. Pengumpulan laporan keluarga dilakukan pada minggu I;
meliputi pengkajian lengkap, analisis data, diagnosa keperawatan,
intervensi dan implementasi dan evaluasi; minggu III & VII
meliputi asuhan keperawatan keluarga lanjutan; dan mingguVIII
meliputi proses keperawatan keluarga lengkap.d. Jadwal supervisi
akan ditetapkan oleh mahasiswa sesuai kontrak dengan keluarga
kelolan serta koordinasi dengan pembimbing.
BAB VIPROSES KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan mengunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.Tahapan proses
keperawatan keluarga meliputi :1. Pengkajian keluarga dan individu
di dalam keluarga2. Perumusan diagnosa keperawatan3. Penyusunan
perencanaan asuhan keperawatan4. Pelaksanaan asuhan keperawatan5.
Evaluasi
I. Tahap Pengkajian
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan
metode : Wawancara keluarga Observasi fasilitas\ rumah Pemeriksaan
fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut hingga ujung kaki)
Data sekunder, seperti hasil laboratorium, hasil X-Ray, pap
smear
II. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian dengan pendekatan NANDA, NOC dan NIC
BAB VIIEVALUASI
Evaluasi digunakan dalam proses pembelajaran profesi keperawatan
keluarga dilakukan pada komponen penampilan harian, partisipasi
dalam pre-post conference, ujian kasus keluarga, kinerja pendidikan
kesehatan dan penyajian kasus, laporan asuhan keperawatan keluarga
dan resume. Bobot evaluasi untuk masing-masing komponen dapat
dilihat dalam tabel 4.
Tabel 4.Komponen Evaluasi Praktek Profesi Keperawatan
Keluarga
NoTopik PenilaianPresentasiFormat Penilaian
1Pre-Post Conference 20%Lampiran 9
2Laporan asuhan keperawatan keluarga35%Lampiran 13
3Ujian kasus keluarga (Supervisi) 35%Lampiran 11 & 12
4Presentasi seminar10%Lampiran 14
Jumlah100%
BAB VIIPENUTUP
Praktek profesi keperawatan keluarga bertujuan untuk membekali
mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan lapangan yang optimal
pada keluarga di komunitas sebelum memasuki lapangan kerja, baik di
institusi pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat
diperoleh mahasiswa melalui praktek profesi yang dilaksanakan
dengan jelas dan sistematis merujuk pada tujuan dan kompetensi yang
harus dicapai mahasiswa.Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan praktek profesi keperawatan
keluarga dan memfasilitasi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi
dan tujuan akhir mata ajar. Penyusun juga mengharapkan masukan dan
saran untuk penyempurnaan pada edisi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Ilmu keperawatan Universitas Indonesia, 2005. Buku
Panduan Praktik Profesi Keperawatan Keluarga.
Friedman, MM. 1998. Family Nursing. 5th Ed. Connecticut :
Appleton and Lange.
Universitas Andalas, 2006. Tata Tertib Mahasiswa Universitas
Andalas.
Wahid, Bambang, Khoirul & Siti. 2006.Teori & Aplikasi
Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas,
Gerontik dan Keluarga. Edisi I. Penerbit :CV.Sagung Seto,
Jakarta
Lampiran 1
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
Tahapan proses keperawatan keluarga meliputi :1. Pengkajian
keluarga dan individu di dalam keluarga.Yang termasuk pada
pengkajian keluarga adalah :a. Mengidentifikasi data demografi dan
socio cultural.b. Data lingkunganc. Struktur dan fungsi keluarga.d.
Stres dan strategi koping yang digunakan keluargae. Perkembangan
keluarga.
Sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu
sebagai anggota keluarga, adalah pengkajian :a. Fisikb. Mentalc.
Emosid. Sosiale. Spiritual2. Perumusan diagnosis keperawatan.3.
Penyusunan perencanaanPerencanaan disusun dengan menyusun prioritas
menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan
menyeleksi intervensi keperawatan.4. Pelaksanaan asuhan
keperawatanPerencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan
memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat
dan pemerintah.5. Evaluasi Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan
penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
TAHAP PENGKAJIANSumber informasi dari tahapan pengkajian dapat
menggunakan metode :1. Wawancara keluarga2. Observasi fasilitas
rumah3. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut
ke ujung kaki)4. Data sekunder, seperti contoh : hasil
laboratorium, hasil X-Ray, pap semar, dsb)
1. Data UmumPengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :a.
Nama kepala keluarga (KK)b. Usiac. Alamat dan telepond. Pekerjaan
kepala keluargae. Pendidikan kepala keluargaf. Komposisi
keluarga
NoNamaJKHub dg KKUmurPekerjaanStatus ImunisasiKet
BCGPolioHepatitisDPTCampak
1234123123
GenogramSimbol-simbol yang bisa digunakan :
Laki-laki Perempuan Identifikasi klienMeninggalMenikahPisah
Cerai Cerai Anak angkat Aborsi KembarKeterangan:
Tinggal dalam 1 rumah
g. Tipe Keluarga: Menjelaskan mengenai jenis tipe/bentuk
keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan
jenis tipe/bentuk keluarga tersebut.h. Suku bangsaMengkaji asal
suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. Kalau ada perpedaan dalam
keluarga bagaimana keluarga beradaptasi terhadap perbedaan
tersebut, apakah berhasil atau tidak dan kesulitan kesulitan yang
masih dirasakan sampai saat ini sehubungan dengan proses adaptasi
tsb. i. AgamaMengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan. Apakah berasal dari
agama dan kepercayaan yang sama, kalau tidak bagaimana proses
adaptasi dilakukan dan bagaimana hasilnya.j. Status sosial ekonomi
keluargaStatus sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan
baik oleh kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain
itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Tingkat status sosial
ekonomi : adekuat bila keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan
primer maupun sekunder dan keluarga mempunyai tabungan; marginal
bila keluarga tidak mempunyai tabungan dan dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari, miskin bila kelurga tidak dapat memenuhi kebutuhan
sehari hari secara maksimal, sangat miskin bila keluarga harus
dibantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
k. Aktivitas rekerasi keluargaRekreasi keluarga tidak hanya
dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi
tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan
radio juga merupakan aktifitas rekreasi. Seberapa sering rekreasi
dilakukan dan apa kegiatan yang dilakukan baik oleh klg scr
keseluruhan maupun oleh anggota klg. Eksplorasi perasaan keluarga
setelah berekreasi, apakah keluarga puas / tidak. Rekreasi
dibutuhkan utk memperkokoh dan mempertahankan ikatan keluarga,
memperbaiki perasaan masing-masing anggota klg curah pendapat /
sharing, menurunkan ketegangan dan utk bersenang-senang.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan
keluarga saat ini.Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan
anak tertua dari keluarga inti. Contoh : keluarga Bapak A mempunyai
2 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun dan anak ke 2 berumur 4
tahun, maka keluarga Bapak A berada pada tahapan perkembangan
keluarga dengan usia anak sekolah.b. Tahap perkembangan keluarga
yang belum terpenuhiMenjelaskan mengenai tugas perkembangan yang
belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.c. Riwayat keluarga
intiMenjelaskan mengenai bagaimana keluarga terbentuk ( co. apakah
pacaran sebelum nikah, dijodohkan, terpaksa, dll ), riwayat
kesehatan pada keluarga inti, yang meluputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber
pelayanan kesehatan yang bisa digunakan keluarga serta
pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.d. Riwayat
keluarga sebelumnyaDijelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga
dari pihak suami dan istri
3. Pengkajian Lingkungana. Karakteristik rumahKarakteristik
rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot
rumah tangga, jenis septicktank, jarak septicktank dengan sumber
air minum yang digunakan serta denah rumah. Apakah rumah dan
lingkungan sekitar telah memenuhi syarat-syarat lingkungan sehat,
tk keamanan dalam pengunan fasilitas yg ada di rumah, apakah
privasi masing-masing anggota keluarga adekuat dan eksplorasi
perasaan anggota klg tentang keadaan rumah co puas / tidak, memadai
/ tidak.Diagnosa : Gangguan penatalaksanaan rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RWMenjelaskan mengenai
karakteristik tetangga meliputi urban, sub urban, pedesaan hunian,
industri, agraris, bgmn keamanan jalan yang digunakan.
Karakteristik komunitas setempat meliputi kebiasaan, lingkungan
fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan, pekerjaan masy. umumnya, tk kepadatan pddk,
stabil / tidak, yan kes / yan sos yg ada dan tk kejahatan yang
terjadi
c. Mobilitas geografis keluargaMobilitas geografis keluarga
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat. Tgl didaerah
yg sekarang sudah berapa lama dan apakah sdh dpt beradaptasi dg
lingkungan sdetempat
d. Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan
masyarakat.Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauhmana
keluarga interaksinya dengan masyarakat. Kepuasan dalam
keterlibatan dg perkumpulan atau pelayanan yg ada. Bgmn persepsi
keluarga terhadap masyarakat sekitarnyaDiagnosa : isolasi social,
menarik diri
e. Sistim pendukung keluargaYang termasuk pada sistim pendukung
keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat. Dapat digambarkan dengan
menggunakan genogram dan ekomap4. Struktur keluarga a Pola
komunikasi keluargaMenjelaskan mengenai cara / pola berkomunikasi
antar anggota keluarga. Pola komunikasi fungsional bila komunikasi
dilakukan secara efektif, proses komunikasi berlangsung dua arah
dan saling memuaskan kedua belah pihak. Komunikasi disfungsional
bila komunikasi tidak fokus pada 1 ide pembicaraan sehingga pesan
tidak jelas, bila bertahan pada pendapat masing - masing dan tidak
dapat menerima pendapat orang lain sehingga pembicaraan menjadi
buntu / tdk berkembang, serta bila ada pesan pesan penting yang
ditutupi padahal penting untuk dibicarakan.Diagnosa : gangguan
komunikasi verbal
b. Struktur kekuatan keluargaBagaimana proses pengambilan
keputusan : konsensus bila perbedaan masih dapat disatukan, proses
pengambilan keputusan yang paling sehat; akomodasi bila perbedaan
tidak dapat disatukan ( tawar menawar, kompromi, paksaan ); de
facto bila keputusan diserahkan kepada yang melaksanakan co. KB.
Bagaimana hasil keputusan : siapa yg membuat keputusan akhir,
memuaskan / tidak, bila tidak apa yang dilakukan. Kesimpulannya
bagaiman kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk merubah perilaku.Diagnosa : konflik keputusan
c. Struktur peranMenjelaskan peran dari masing-masing anggota
keluarga baik secara formal ( suam-istri, ayah-ibu, anak-sanak
saudara,dsb ) maupun informal ( pengharmonis, pendamai, penghalang
dominator, penyalahkeras hati, sahabat, penghibur, perawat
klg,penghubung klg, dsb ) dan bgmn pelaksanaannya. Apakah ada yang
mempengaruhi pelaksanaanya. Bagaiman peran lain dilaksanakan co.
ibu berperan sebagai ayah krn ayah telah meninggal.Diagnosa :
berduka yg diantisipasi, berduka disfungsional, isolasi sosial,
perubahan proses klg, perubahan parenting, perubahan penampilan
peran, gangguan penatalaksanaan rumah, gangguan citra tubuh
d. Nilai atau norma keluargaMenjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut oleh keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
Bagaimana nilai dan norma menjadi suatu keyakinan dan
diinterpretasikan dalam btk perilaku. Apakah perilaku ini dapat
diterima oleh masyarakat dan apakah dapat diterima oleh
masyarakat.Diagnosa : konflik nilai5. Fungsi keluargaa. Fungsi
afektifBagaimana anggota keluarga mempersepsikan keluarga dalam
memenuhi kebutuhan psikososial ( membtk sifat-sifat kemanusiaan,
stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin hub
yang akrab, menumbuhkan konsep diri yang positif ). Hal yang perlu
dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota
keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.Diagnosa : gangguan proses klg, gangguan parenting,
berkabung yang disfungsional, koping klg tidak adekuat
b. Fungsi sosialisasiHal yang perlu dikaji bagaimana membesarkan
anak, siapa yang melakukan, adakah budaya-budaya yang mempengaruhi
pola pengasuhan ada masalah dalam memberikan pola pengasuhan dan
bgmn keamanan dalam memberikan pengasuhan. Sosialisasi dilakukan
mulai dari lahir sampai meninggal karena sosialisasi merupakan
proses belajar yang menghasilkan perubaham perilaku sebagai respon
terhadap situasi ( tumbuh kembang keluarga dan tumbuh kembasng anak
) yang terpola secara sosial . Diagnosa : perubahan proses klg,
kurang pengetahuan, konflik peran, gangguan parenting
c. Fungsi perawatan kesehatanMenjelaskan sejauhmana keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai
sehat-sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5
tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan
perawatan terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang
dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
Hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah :1) Untuk mengetahui kemampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan, yang perlu dikaji adalah
sejauhmana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah
kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor
penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap
masalah.2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji
adalah :a) Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat
dan luasnya masalah.b) Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh
keluarga.c) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang
dialami.d) Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit.e) Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap
masalah kesehatan.f) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas
kesehatan yang ada.g) Apakah keluarga kurang percaya terhadap
tenaga kesehatan.h) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.3) Untuk mengetahui
sejauhmana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit,
yang perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana keluarga mengetahui keadaan
penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara
perawatannya).b) Sejauhmana keluarga mengetahui tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan.c) Sejauhmana keluarga
mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.d)
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada dalam
keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab, sumber
keuangan/finansial, fasilitas fisik, psikososial).e) Bagaimana
sikap keluarga terhadap yang sakit.4) Untuk mengetahui sejauhmana
kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang
perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana keluarga mengetahui
sumber-sumber keluarga yang dimiliki.b) Sejauhmana keluarga melihat
keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan.c) Sejauhmana keluarga
mengetahui pentingnya hygiene sanitasi.d) Sejauhmana keluarga
mengetahui upaya pencegahan penyakit.e) Sejauhmana sikap.pandangan
keluarga terhadap hygiene sanitasi.f) Sejauhmana kekompakan antara
anggota keluarga.5) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga
menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarajat, hal yang
perlu dikaji adalah :a) Sejauhmana keluarga mengetahui keberadaan
fasilitas kesehatan.b) Sejauhmana keluarga memahami
keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan.c) Sejauhmana tingkat kepercayaan keluarga terhadap
petugas dan fasilitas kesehatan.d) Apakah keluarga mempunyai
pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.e) Apakah
fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.f) d. Fungsi
reproduksi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi adalah
: 1) Berapa jumlah anak2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah
anggota keluarga.
3) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya pengendalian
jumlah anggota keluarga.4) Pola hubungan seksualDiagnosa :
perubahan pola seksualitas, disfungsi seksual
e. Fungsi ekonomiHal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi
keluarga adalah :1) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan.2) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang
ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga.6. Stres dan Koping Keluargaa) Stresor jangka pendek dan
panjangStresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga 6
bulan dan stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami
keluarga lebih dari 6 bulan.b) Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi/stresorHal yang perlu di kaji adalah bagaimana keluarga
keluarga berespon terhadap situasi/stresor baik jangka pendek
maupun jangka panjangc) Strategi koping konstruktif yang
digunakanStrategi koping konstruktif yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahand) Strategi adaptasi disfungsionalDijelaskan
mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga
bila menghadapi permasalahanDiagnosa : koping individu takefektif,
koping keluarga takefektif:melemah, koping keluarga
takefektif:ketidakmampuan7. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik
dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik.
8. Harapan KeluargaPada akhir pengkajian, perawat menanyakan
harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGADiagnosis keperawatan
keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian dengan pendekatan NANDA, NOC dan NIC.
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGAPerencanaan keperawatan keluarga
terdiri dari penetapan tujuan, yang menyangkut tujuan umum dan
tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar.
Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil
yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan
khusus yang ditetapkan.
TAHAP TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGATindakan keperawatan terhadap
keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :1. Menstimulasi kesadaran
atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara : Memberikan informasi Mengidentifikasikan kebutuhan
dan harapan tentang kesehatan. Mendorong sikap emosi yang sehat
terhadap masalah.2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara
perawatan yang tepat, dengan cara: Mengidentifikasi konsekuensi
tidak melakukan tindakan. Mengidentifikasi sumber-sumber yang
dimiliki keluarga. Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap
tindakan.3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota
keluarga yang sakit, dengan cara : Mendemonstrasikan cara
perawatan. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah.
Mengawasi keluarga melakukan perawatan.4. Membantu keluarga untuk
menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, dengan
cara : Menentukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga.
Melakukan perubahan lingkyngan keluarga seoptimal mungkin.5.
Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada, dengan cara Mengenakan fasilitas kesehatan yabg ada
dilingkungan keluarga. Membantu keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada.TAHAP EVALUASISesuai dengan rencana tindakan
yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana
baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat
dilksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.S
adalah hal-hal yang dikemukakan keluarga secara subyektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan, misalnya : Keluarga menyatakan
nyerinya berkurang.O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat
secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan, misalnya
: BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu
pada tujuan jangka pendek yang terkait dengan diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon
dari keluarga pada tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi
akhir.
Lampiran 2
FORMAT ANALISA DATA
NoData PenunjangMasalah Keperawatan
1
Data Subjektif:
Data Objektif:
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Lampiran 3
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NoDiagnosa KeperawatanNOCNIC
Lampiran 4
FORMAT CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (CATATAN PERAWATAN /
PERKEMBANGAN)
Diagnosa
Hari/ TanggalNOCImplementasiEvaluasi
Lampiran 5
CARA PENULISAN LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI
Kunjungan ke .. Tanggal
I. Latar Belakanga. Karakteristik keluargaTuliskan data
keluarga, baik yang adaptif maupun yang maladaptif yang menjadi
justifikasi kunjungan mahasiswa pada hari tersebut. Sertakan
analisa konsep yang terkait dengan data.b. Data yang perlu dikaji
lebih lanjutTuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu
ditambahkan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.c. Masalah
keperawatan keluarga
II. Proses Keperawatana. Diagnosa keperawatan keluargab. Tujuan
umum: tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari
kunjunganc. Tujuan khususJelaskan secara detail sesuai prinsip
SMART.Contoh: Keluarga dapat menjelaskan kembali 3 dari 5 penyebab
Caries Dentis (gigi berlubang) yaitu bakteri yang dapat merusak
atau melarutkan email gigi, makanan yang mudah lengket dan
kekurangan vitamin D. Atau keluarga dapat menyebutkan kembali
penyebab gigi berlubang sesuai standar pada rencana asuhan
keperawatan.
III. lmplementasi Tindakan Keperawatana. Metode :b. Media dan
Alat:c. Waktu dan Tempat :
IV. Kriteria Evaluasia. Kriteria Struktur:b. Kriteria Proses:c.
Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang
diinginkan):
V. Materi
Lampiran 6
FORMAT CATATAN KOREKSI TUGAS
Nama Mahasiswa:Nama KK/Kasus:Alamat:
TanggalMinggu Komentar / Saran Pembimbing LP 1Komentar / Saran
Pembimbing LP2
Nilai
Lampiran 7
LAPORAN PENDAHULUAN (ADL)
Hari/Tanggal :Pertemuan ke :
Diagnosa Keperawatan :
NOC :
NIC:
Lampiran 8
FORMAT EVALUASI PRE-POST CONFERENCE
NoAspek PenilaianBobotNilaiKet
1. Membuat laporan pendahuluan (latar belakang, rencana
keperawatan, strategi pelaksanaan)30
2. Menyampaikan rencana asuhan/ pelayanan keperawatan15
3. Menyampaikan hasil asuahan/ pelayanan keperawatan15
4Memberi masukan (tanggapan, pendapat, ide) terhadap asuhan/
pelayanan yang didiskusikan30
5Memberikan respon (kognitif dan afektif terhadap masukan)10
Jumlah100
Nama Mahasiswa :.
Lampiran 9 FORMAT EVALUASI UJIAN KASUS KELUARGA (SUPERVISI)
I. Fase Perkenalana. Kunjungan pertamaMemperkenalkan diri,
menggunakan nama klien, mendiskusikan kontrak waktu, hubungan
perawat-keluarga, seperti tujuan dan harapan, lama hubungan,
frekuensi kunjungan, lama waktu kunjungan.b. Kunjungan
berikutnyaMemberi salam dan penghargaan, mengklarifikasikan tujuan
kunjungan, memperhatikan perhatian/ minat terhadap masalah sekarang
dan saat ini (here and now) dan melakukan modifikasi rencana sesuai
dengan masalah yang dihadapi saat ini.
II. Teknik KomunikasiBerbicara dengan sikap yang menghargai,
mendengar secara aktif, memfasilitasi respon klien, menggunakan
kata-kata yang mudah dimengerti, menanyakan jika ada pertanyaan
yang tidak jelas dan memberi contoh.
Tidak ada penampilan diatasSebagian kecil penampilan
didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang
adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan
didemonstrasikan
05101520
III. Ide/ KreatifitasMenggunakan media yang tepat dalam
memberikan intervensi keperawatan yang dibuat berdasarkan ide/
kreatifitas mahasiswa.
Tidak ada penampilan diatas Sebagian kecil penampilan
didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang
adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan
didemonstrasikan
05101520
IV.Pendekatan Kolaboratif (Partnership Approach)Menyertakan
klien pada pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi
asuhan, mendorong diskusi hal yang menjadi perhatian klien,
menghargai kemampuan klien dalam diskusi dan peran serta keluarga
dalam asuhan.
Tidak ada penampilan diatasSebagian kecil penampilan
didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang
adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan
didemonstrasikan
05101520
III. Terminasi Mengklarifikasi hal yang telah didiskusikan dan
disetujui, membuat rencana yang akan datang dengan klien (misalnya;
jadual, tujuan dan persiapan kunjungan berikut).
Tidak ada penampilan diatasSebagian kecil penampilan
didemonstrasikanBeberapa penampilan ada, tetapi ada yang kurang
adekuatSebagian besar penampilan adekuatSemua ukuran penampilan
didemonstrasikan
05101520
Padang, ........................
.............................. Nama Mahasiswa Nama
Pembimbing
Skala PenilaianNilai Mentah: Nilai Akhir 81-100 : A Angka:
............. 66-80 : B Huruf: . 56-65 : C 45-55 : D
Lampiran 12
FORMAT EVALUASI PENULISAN LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Petunjuk:Cek pada kolom ya jika keterampilan atau tingkah laku
ditampilkan, cek pada kolom tidak jika keterampilan atau tingkah
laku tidak ditampilkan. Tulis penjelasan khusus pada kolom
keterangan jika jawaban ragu atau tidak jelas. Nilai akhir adalah
penjumlahan semua nilai.
Penampilan KeterampilanBobotYaTidakKet
I. I. Pengkajian (30)A. Menetapkan data dasar yang lengkap
(10)1. Menggunakan sumber data yang sesuai2. Menggunkan metode
pengumpulan data yang sesuai3. Mengumpulkan data dasar dan data
yang berorientasi pada masalah dengan menggunakan indikator
penentu4. Menggali persepsi keluarga terhadap masalah kesehatan
(status kesehatan anggota keluarga dan risiko kesehatan yang
terkait dengan komunitas dan lingkungan)5. Mengkaji kemampuan
keluarga tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan
dasar teori tentang kerangka kerja pengkajian6. Mencatat data dasar
secara:a. Sistemb. Ringkasc. Akurat
B. Analisa data (5)1. Mengartikan hubungan antara faktor yang
terkait dengan kemampuan keluarga tentang kesehatan dan pelayanan
kesehatan2. Mengidentifikasi pola dan/ atau kesenjangan antar hasil
pengkajian dengan kemampuan yang dimiliki keluarga tentang
kesehatan dan pelayanan kesehatan
C. Menetapkan diagnosa keperawatan kesehatan keluarga (15)1.
Menetapkan diagnosa/ masalah keperawatan kesehatan keluarga
berdasarkan:a. Data pengkajian yang akuratb. Organisasi data yang
mendukung dengan tepat2. Penampisan masalah kesehatan/ diagnosa
berdasarkan serangkaian kriteria3. Mengubah/ memperbaiki diagnosa
sesuai dengan data yang didapat4. Mencatat masalah/ diagnosa
keperawatan kesehatan keluarga:a. Sistematisb. Ringkasc. Akurat
II. Perencanaan (20) A. Menyertakan keluarga dalam membuat
rencana keperawatanB. Merumuskan tujuan yang:1. Spesifik2. Dapat
diukur3. Dapat dicapai4. Relevan5. Batas waktuC. Sasaran dan tujuan
diarahkan pada pencapaian kemandirian keluarga dalam kesehatan dan
pelayanan kesehatanD. Mengidentifikasi intervensi keperawatan yang
sesuaiE. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi
III.Implementasi Rencana Intervensi (24)A. Menyertakan keluarga
dalam melaksanakan intervensi keperawatanB. Menggunakan teknik yang
tepat dalam melaksanakan intervensi keperawatanC. Menggunakan
strategi pendidikan kesehatanD. Mendemonstrasikan keterampilan
komunikasi yang efektifE. Mendiskusikan konsep kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang kuatF. Berfungsi sebagai koordinator
dengan mengidentifikasi, mengartikan, memulai dan memelihara
hubungan antara pelayanan yang ada dan sesuai dengan yang adaG.
Mencatat intervensi keperawatan dan respon keluarga:1. Sistematis2.
Ringkas3. Akurat
IV. Evaluasi (14)A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi
asuhan keperawatan keluarga B. Mengevaluasi asuhan keperawatan
dengan menggunakan kriteria dan standar evaluasiC. Memodifikasi
prioritas sasaran tujuan dan intervensi keperawatan sesuai dengan
hasil evaluasiD. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan perbaiki
rencana:1. Sistematis2. Ringkas3. Akurat
V.Keterampilan Profesional (12)A. Mengevaluasi dampak perasaan,
nilai, sikap dan tingkah laku sendiri terhadap asuhan keperawatan
dan hubungan profesionalB. Menggunakan konsultasi intra profesional
dalam mengambil keputusanC.Menerima accountability (tanggung gugat)
terhadap praktek profesional diri sendiri:1. Mencari dan menerima
supervisi yang sesuai2. Teliti dan tepat dalam:a. Melaporkan
tugasb. Menyerahkan tugas3. Segera melapor jika ada kesalahan
Jumlah
Evaluasi PenilaianNilai Akhir90-100: AAngka:80-89: BHuruf:65-79:
C55-64: D