8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
1/45
i
!
!
!!!!!! !
!
!
!
Buku
Panduan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
K EPANITERAAN K LINIK
ILMU K ESEHATAN MATA
FAK ULTAS K EDOK TERAN
UNIV ERSITAS SYIAH K UALA
2015
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
2/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
i i i i i i
BUKU PANDUAN KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MATA
Edisi Pertama
Copyright ®2015Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Cetakan Pertama: Februari 2015
Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Semua hak cipta terpelihara
Penerbitan ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta dan harus ada izin oleh
penerbit sebelum memperbanyak, disimpan, atau disebar dalam bentuk elektronik,
mekanik, foto kopi, dan rekaman atau bentuk lainnya.
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
3/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
i i i i i i i i i
Editor
dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.MBagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/ RSUDZA
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
4/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
i i i v v v
KATA PENGANTAR
Pendidikan metode Problem Based Learning(PBL) dilaksanakan dengan pendekatan utama
berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa, terstruktur dengan baik,
berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan pendekatan klinis yang
terintegrasi sejak awal.
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di Indonesia menggunakan metode PBL
berpedoman pada SK Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) tentang Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada April 2006.
Pelaksanaan metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga yang
profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran mutakhir.
Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran dasar di Fakultas
Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007.
Metode ini diharapkan akan menghasilkan kemampuan komunikasi dan keterampilan belajar
yang optimal, sejak pendidikan hingga dalam profesi memberi pelayanan sebagai dokter
dikemudian hari. Hal tersebut dapat dicapai dengan adanyan pembuatan pemetaan kurikulum
yang berkesinambungan. Akhir kata, besar harapan bahwa buku ini diharapkan dapat membantu
untuk pencapaian tujuan belajar yang maksimal.
Banda Aceh, 16 Maret 2015.
D e k a n,
Dr. dr. Mulyadi, Sp.P (K)
NIP. 19620819 199002 1 001
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
5/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
v v v
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ................................................................ ......................................iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. v
1. PENDAHULUAN..........................................................................................................11.1 Gambaran Umum................................................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................................................2Tujuan umum...........................................................................................................................2
Tujuan khusus .........................................................................................................................2
1.3 Sasaran Pembelajaran.........................................................................................................3Sasaran Pembelajaran Terminal ..............................................................................................3
Sasaran Pembelajaran Penunjang............................................................................................3
2. LINGKUP BAHASAN..................................................................................................52.1 Daftar Lingkup Bahasan.....................................................................................................5
2.2 Daftar Keterampilan Klinis ..............................................................................................10
3. METODE PENGAJARAN.........................................................................................113.1 Tahapan Pengajaran .........................................................................................................113.2 Uraian Kegiatan Mahasiswa.............................................................................................11
4. MATRIKS KEGIATAN .............................................................................................154.1 Matriks Kegiatan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata ................................................15
5. EVALUASI HASIL PENDIDIKAN ................................................................ ..........225.1 Bentuk dan Pembobotan...................................................................................................22
5.2 Kelulusan dan Predikat Kelulusan...................................................................................23
5.3 Remedial dan Ketidaklulusan...........................................................................................24
5.4 Evaluasi Program Pendidikan..........................................................................................24
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
6/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
v v v i i i
LAMPIRAN ................................................................ .....................................................25Area Kompetensi......................................................................................................................25
Tugas dan Wewenang Konsulen S1 .......................................................................................31
Tugas dan Wewenang DPJP RSUDZA..................................................................................32
Lembar Evaluasi Mahasiswa dalam Diskusi Kasus .............................................................33
Contoh penilaian keterampilan klinik mahasiswa dalam OSCE.........................................35Kuesioner Evaluasi Modul......................................................................................................36
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
7/45
1
PENDAHULUAN1.1 Gambaran Umum
Kurikulum Program Pendidikan Dokter di FK Unsyiah sejak tahun 1982 sampai dengan Agustus
2006 menggunakan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) II yang berorientasi
pada teacher centered , dengan sistem kredit semester (SKS), yang membutuhkan waktu
pendidikan 6 tahun (12 semester). Sejak tahun akademik 2006/2007 program pendidikan dokter
FK Unsyiah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai KIPDI III, lama studi 11
semester (5,5 tahun), terdiri dari tahap Sarjana Kedokteran 7 semester (3,5 tahun) dan tahap
Pendidikan Profesi Dokter 4 semester (2 tahun). Proses pembelajaran KBK menggunakan metode
Problem Based Learning. Mengikuti perkembangan sistim pendidikan kedokteran yang ada di
Indonesia, sejak tahun akademik 2013/2014 diberlakukan KBK revisi yang telah disahkan oleh
Senat FK Unsyiah dengan masa studi tetap sama dengan sebelumnya.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata yang selanjutnya merupakan bagian dari rangkaian
pendidikan profesi dokter yang meletakkan dasar-dasar berpikir, bertindak dan berperilaku
sebagai seorang dokter. Ruang lingkup Ilmu Kesehatan Mata pada pendidikan dokter secara
umum meliputi penyakit infeksi dan imunologi, glaukoma, kelainan pada vitreus dan retina,
kelainan pada kornea dan lensa, optik dan kelainan refraktif, tumor, penyakit mata pada bayi dan
anak, kelainan-kelainan neuro-oftalmologis, serta penyakit pada adnexa mata.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) FK Unsyiah, proses pembelajaran dilaksanakan
dalam serangkaian modul-modul yang terintegrasi dan berkesinambungan. Berbagai pengetahuan
dan keterampilan dasar yang terkait dengan penatalaksanaan kasus-kasus penyakit mata dan
tindakan prosedural, telah diperoleh mahasiswa pada modul-modul sebelumnya.
Pada modul ini mahasiswa akan mendapat pengalaman dalam pengelolaan berbagai masalahpenyakit mata yang paling sering ditemui dalam praktek sehari-hari, melakukan berbagai
tindakan prosedural seperti pemeriksaan refraksi subjektif, pemeriksaan tekanan intra-okuli,
pemeriksaan segment anterior dan posterior bola mata dan sebagainya. Modul ini akan
dilaksanakan diantara semester 8 dan 11 selama 5 minggu dengan beban 2 sks.
Berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia III (KIPDI III) yang berbasis
kompetensi, pendidikan kedokteran diarahkan untuk menguasai 7 area kompetensi ditambah 3
kompetensi khusus untuk lulusan FKUI. Modul Praktik Klinik Ilmu Kesehatan Mata
diselenggarakan pada tahap pendidikan Ketrampilan Praktik Klinik (Clinical Practice), untuk menguasai 10 area kompetensi berkaitan dengan pembelajaran Ilmu Kesehatan Mata danpenanganan permasalahannya.
Selama Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata, departemen yang terlibat dalam pendidikan adalah:
1
111
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
8/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222
- Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK Unsyiah/RSUDZA
- Departemen Penyakit Dalam FK Unsyiah/ RSUDZA
- Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unsyiah /RSUDZA
- Departemen Radiologi RSUDZA
- Departemen Patologi Klinik RSUDZA
Selama 5 minggu Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata, staf pengajar yang terlibat antara lain:
- dr. Jamhur, Sp.M
- dr. Ismilaila, Sp.M
- dr. Feriyani, Sp.M- dr. Rahmi Adriman, M.Kes., Sp.M
- dr. Firdalena Meutia, M.Kes., Sp.M
- dr. Lia Meuthia Zaini, Sp.M
- dr. Saiful Basri, Sp. M
- dr. Yulia Puspitasari, Sp.M
- dr. Sri Marlinda, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Eva Imelda, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Siti Hajar, M.Kes., M.Ked (Oph), sp.M- dr. Harmaini, Sp.M
- dr. Enny Nilawati, M.Ked (Oph), Sp.M
- dr. Idaman Putri, Sp.M
1.2 Tujuan
Tujuan umum
Tujuan umum Pendidikan Profesi Dokter adalah untuk menghasilkan dokter yang memiliki
kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI).
Tujuan khusus
Tujuan khusus Pendidikan Profesi Dokter adalah menghasilkan dokter yang mempunyai
kemampuan :
1. Berkomunikasi aktif dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.
2. Melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai kewenangannya.
3. Mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara
ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapatkan hasil yang optimum.
4. Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam kontekspelayanan kesehatan tingkat primer.
5. Mengakses, mengelola, menilai secara kritis, kesahihan dan mampu menerapkan
informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan
dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat primer.
6. Melakukan praktik kedokteran dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
keterbatasannya.
7. Membentuk dokter yang memiliki sikap profesional, memahami aspek medikolegal dan
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
9/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333
mampu menerapkan aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran.
1.3 Sasaran Pembelajaran
Sasaran Pembelajaran Terminal
Mahasiswa sesuai standar yang berlaku mampu mengelola pasien kelainan mata, mulai dariidentifikasi masalah melalui anamnesis, melakukan pemeriksaan klinis oftalmologis, melakukan
pengkajian, melakukan/ merencanakan pemeriksaan penunjang, menetapkan masalah/ diagnosis/
diagnosis banding, menyusun rencana tatalaksana pasien dengan memerhatikan aspek etika,
sosial, ekonomi, agama, dan budaya, hingga menyusun rekam medik dengan mengacu pada
catatan medik berdasarkan masalah, serta mampu menjelaskan dasar masalah dan/ atau diagnosis,
dasar penentuan penyebab penyakit, dasar rencana penatalaksanaan non-farmakologik dan
farmakologik dasar yang rasional berdasarkan etiologi dan patogenesis penyakit, serta dasar
rencana tindakan pencegahan.
Sasaran Pembelajaran Penunjang
Setelah selesai modul, jika mahasiswa dihadapkan pada seorang pasien dengan penyakit mata,
maka dari aspek:
A. Pengetahuan1. Mampu menjelaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, diagnosis banding,
pencegahan komplikasi dan prognosis masing-masing penyakit yang terdapat dalam
batasan kasus
2. Mampu menjelaskan tata laksana pasien lebih lanjut, baik terapi nonmedikamentosa
maupun penggunaan dan pemberian pengobatan medikamentosa yang rasional3. Mampu menjelaskan tentang hubungan penyakit sistemik dengan kelainan yang
ditimbulkan pada mata
4. Mampu menjelaskan indikasi dan efek samping operasi pada penyakit katarak dan
pterygium
5. Mampu menjelaskan diagnosis dan tatalaksana kegawatdaruratan pada penyakit mata
B. Sikap1. Menghargai keanekaragaman dalam fungsi fisiologi, status kesehatan, keyakinan, sistem,
nilai, dan selera pribadi pada pasien
2. Bersedia mempertimbangkan pemikiran serta usulan pasien dalam pemeriksaan pasiendan merundingkan perencanaan diagnosis dan terapi
3. Menyadari pentingnya empati dalam menggunakan keterampilan medik
4. Menyadari manfaat pelayanan medis bermutu tinggi dalam keadaan tertentu, tetapi tetap
memerhatikan batas intervensi medis serta kewajiban dokter untuk memberikan asuhan
berperikemanusiaan5. Menyadari pentingnya pendekatan interdisiplin
6. Menyadari pentingnya melakukan rujukan untuk kasus-kasus tertentu kepada ahli terkait
C. Ketrampilan1. Menunjukkan sikap santun dan cara komunikasi efektif
2. Melakukan langkah-langkah pengumpulan data mulai dari anamnesis termasuk penilaian
kejiwaan, pemeriksaan fisik oftalmologis, membuat catatan medis sesuai buku dan
petunjuk yang baku
3. Melakukan analisis data dan sintesis untuk menetapkan masalah serta menetapkan
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
10/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
444
rencana pemeriksaan dan pengobatan dasar4. Mengembangkan pola belajar mandiri
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
11/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
555
LINGKUP BAHASAN
2.1 Daftar Lingkup BahasanDaftar penyakit yang menjadi lingkup bahasan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata merupakan
penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban penyakit yang timbul berdasarkan perkiraan data
kesakitan dan data kebutaan di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan
problem yang ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat. LulusanDokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus mempunyai tingkat kemampuan
yang memadai agar mampu membuat diagnosis yang tepat, menatalaksana hingga tuntas atau
memberikan tatalaksana awal untuk selanjutnya merujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggiatau lebih lengkap. Oleh karena itu, pada setiap penyakit yang dipilih, ditetapkan tingkat
kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan dokter berdasarkan perkiraankewenangan yang akan diberikan ketika bekerja ditingkat pelayanan kesehatan primer, sesuai
dengan kondisi rata-rata di Indonesia.
Daftar penyakit dikelompokkan berdasarkan anatomi bola mata, sesuai SKDI Konsil Kedokteran
Indonesia 2012.
Berikut ini tingkat kemampuan yang diharapkan akan dicapai di akhir pendidikan untuk
penanganan berbagai penyakit sesuai daftar pada tabel berikut.
Lingkup bahasan yang akan dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Daftar Lingkup Bahasan yang akan dicapai Peserta Didik di Departemen Ilmu
Kesehatan Mata
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
1. Benda asing pada
konjungtiva
- Anamnesis dan pemeriksaan klinis oftalmologis pada kasus
benda asing pada konjungtiva
- Tatalaksana awal pada kasus tersebut
- Tatalaksana umum pada kasus tersebut
- Tatalaksana benda asing pada konjungtiva dengan disertai
trauma okuli lainnya (thermal/kimia/tumpul/tajam), serta
indikasi merujuk pada pasien dengan komplikasi lainnya
2. Konjungtivitis
- Anamnesis, etiologi dan patogenesis terjadinya konjungtivitis- Klasifikasi konjungtivitis
- Manifestasi klinis konjungtivitis
- Pemeriksaan klinis oftalmologis pada konjungitvitis
- Tatalaksana umum pasien dengan konjungtivitis
2
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
12/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
666
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
3. Pterygium
- Etiologi dan faktor risiko terjadinya pterygium
- Manifestasi klinis dan klasifikasi pterygium
- Terapi medikamentosa pada kasus tersebut
- Upaya pencegahan progresivitas penyakit- Indiksi merujuk untuk tatalaksana operatif
- Tatalaksana pasien paska operatif
- Upaya pencegahan rekurensi jaringan fibrovaskular paska
operatif
4. Perdarahan sub
konjungtiva
- Etiologi perdarahan sub konjungtiva
- Pemeriksaan klinis oftalmologis pada kasus tersebut- Diagnosis dan tatalaksana pasien dengan perdarahan sub-
konjungtiva
5. Mata kering
- Anamnesis dan pemeriksaan klinis oftalmologis pada pasien
dengan gejala mata kering- Macam-macam penyebab terjadinya mata kering
- Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memperkuat
diagnosis
- Diagnosis kasus
- Prinsip tatalaksana pasien dengan sindroma dry eyes
6. Blefaritis
- Anamnesis dan etiologi penyakit blefaritis
- Pemeriksaan klinis oftalmologis
- Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
- Diagnosis blefaritis
- Tatalaksana awal dan tuntas
- Edukasi tentang eyelid hygiene di rumah
7. Hordeolum
- Anamnesis dan etiopatologi terjadinya hordeolum
- Manifestasi klinis dan pemeriksaaan klinis oftalmologis
- Tatalaksana hordeolum pada kasus awal
- Prinsip tatalaksana awal dan tatalaksana medikamentosa
8. Chalazion
- Anamnesis dan etiopatologi terjadinya chalazion
- Manifestasi klinis dan pemeriksaaan klinis oftalmologis
- Prinsip tatalaksana chalazion
- Indikasi merujuk pada kasus – kasus operatif - Tindak lanjut /tatalaksana pasien paska operasi insisi chalazion
9. Laserasi kelopak
mata
- Anamnesis terjadinya trauma- Pemeriksaan klinis oftalmologis.
- Tatalaksana awal pasien dengan laserasi kelopak mata
- Indikasi rujukan yang paling tepat :
- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata
- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata(dengan keterlibatan medial /lateral chantal)
- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata
(dengan keterlibatan punctum/canalikulil)
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
13/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
7 7 7
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
- Operatif prosedur pada pasien dengan laserasi kelopak mata full
thickness
- Tatalaksana selanjutnya setelah terapi pembedahan
10. Trikiasis
- Patofisiologi dan penegakkan diagnosis trikiasis- Pemeriksaan klinnis oftalmologis pasien dengan trikiasis
- Tata laksana umum pada kasus tersebut
- Tata laksana spesifik pada pasien trikiasis
11. Dakrioadenitis
- Anamnesis dan etiopatologi dakrioadenitis
- Manifestasi klinis dakrioadenitis
- Tata laksana umum pasien dengan dakrioadenitis- Indikasi pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut
- Indikasi merujuk pasien dengan kelaian tersebut
12. Dakriosistitis
- Anamnesis dan etiopatologi dakriosistitis
- Manifestasi klinis dakriosistitis- Tata laksana umum pasien dengan dakriosistitis
- Indikasi pemeriksaan penunjang pada kasus tersebut
- Indikasi merujuk pasien dengan kelaian tersebut
13. Skleritis
- Anamnesis yang dilakukan pada pasien dengan skleritis
- Etiopatogenesis terjadinya skleritis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaaan klinis oftalmologis skleritis
- Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada pasien
dengan skleritis
- Tatalaksana awal untuk mengurangi keluhan nyeri hebat pada
pasien
- Merujuk pasien ke dokter ahli mata untuk tatalaksana lengkapdan work up untuk mencari hubungan dengan penyakit sistemik
14. Episkleritis
- Anamnesis lengkap pada pasien skleritis
- Etiopatogenesis dari episkleritis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaan klinis oftalmologis
episkleritis
- Tatalaksana pasien dengan episkleritis
- Indikasi merujuk ke ahli mata
15. Keratitis
- Anamnesis lengkap pada pasien keratitis
- Etiologi dan patogenesis keratitis
- Manifestasi klinis penyakit tersebut- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Pemeriksaan penunjang untuk menentukan mikroorganisme
penyebab
- Tatalaksana awal untuk kasus keratitis
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap
16. Xerophthalmia - Anamnesis dan etiopatogenesis dari xerophthalmia
- Manifestasi klinis penyakit tersebut
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
14/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
8 8 8
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal untuk kasus xerophthalmia
- Koordinasi dengan departement terkait untuk tatalaksana
lengkap seperti anak dan gizi
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lebih lanjut
17. Hifema
- Anamnesis terjadinya hifema
- Pemeriksaan klinis oftalmologis pada hifema
- Tatalaksana awal pasien dengan hifema- Indikasi merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lebih lanjut
18. Iritis, Iridosiklitis
- Anamnesis lengkap- Etiopatogenesis iritis dan iridosiklitis
- Manifestasi klinis dan pemeriksaan klinis oftalmologis
- Tatalaksana awal yang perlu diberikan
- Indikasi merujuk ke ahli mata
19. Kelainan refraktif
ringan (hipermetropia,
miopia, astigmatisma,
presbiopia)
- Anamnesis keluhan pada kelainan refraktif - Patofisiologi kelainan tersebut
- Manifestasi klinis dan cara mendiagnosis kelainan refraktif
- Cara pemeriksaan refraktif subjektif (snellen chart)
- Penulisan resep kacamata
- Indikasi merujuk ke ahli mata
20. Anisometropiapada orang dewasa
- Anamnesis keluhan pada anisometropia
- Patofisiologi kelainan tersebut
- Manifestasi klinis dan cara mendiagnosis
- Pemeriksaan refraksi subjektif (snellen chart)
- Penulisan resep kacamata
- Merujuk ke ahli mata
21. Buta senja
- Anamnesis dan etiopatogenesis
- Manifestasi klinis, pemeriksaan klinis oftalmologis, dan cara
mendiagnosis
- Tatalaksana umum
- Indikasi merujuk ke ahli mata
22. Glaukoma akut
- Anamnesis
- Patofisiologi penyakit
- Manifestasi klinis penyakit tersebut
- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal (emergensi) untuk kasus glaukoma akut- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap
23. Glaukoma lainnya
- Anamnesis
- Patofisiologi penyakit
- Manifestasi klinis penyakit tersebut- Pemeriksaan klinis oftalmologis untuk menentukan diagnosis
- Tatalaksana awal yang harus diberikan.
- Waktu merujuk ke ahli mata untuk tatalaksana lengkap
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
15/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
999
Lingkup Bahasan Pokok Bahasan
Tingkat Kemampuan 1 : mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit dan mengetahuicara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampumenindak lanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2 : mendiagnosis dan merujukLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampumenindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal dan merujuk
3a. Bukan gawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat
bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
3b. Gawat DaruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada
keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan atau kecacatan
pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dantuntas.Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit
tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai saat lulus dokter.
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internship dan atau Pendidikan
Kedokteraan Berkelanjutan (PKB).
Sedangkan tingkat kemampuan dan ketrampilan klinis yang diharapkan akan dicapai di akhir
pendidikan sesuai daftar pada tabel diatas. Daftar keterampilan klinis tersebut dibicarakan pada
sub-bab setelah ini.
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
16/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111000
2.2 Daftar Keterampilan KlinisKeterampilan adalah kegiatan mental dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-
bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir. Dalam melaksanakan praktik
dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinis yang akan digunakan dalammendiagnosis maupun menyelesaikan suatu masalah kesehatan. Keterampilan klinis ini perlu
dilatihkan sejak awal pendidikan dokter secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan
dokter.
Daftar keterampilan klinis dikelompokkan menurut bagian atau departemen terkait. Pada setiapketerampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller (knows, knows
how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir pendidikan.
Berikut ini pembagian tingkat kemampuan menurut Piramid Miller:
Tingkat kemampuan 1
(Knows) Mengetahui danMenjelaskan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis termasuk aspek
biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat
menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman
sejawa serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi dankomplikasi yang mungkin timbul. Ketrampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian
tulis.
Tingkat kemampuan 2
(Knows How) Pernah
Melihat atau pernah
didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari ketrampilan
ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem
solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
ketrampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien dan masyarakat. Pengujian
ketrampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujiantulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis
dan/atau lisan (oral test )
Tingkat kemampuan 3(Shows) Pernah melakukan
atau pernah menerapkan di
bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori ketrampilan ini
termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial
keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi
atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta
berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
standardized patient. Pengujian ketrampilan tingkat kemampuan
3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical
Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of
Technical Skills (OSATS)
Tingkat kemampuan 4(Does) Mampu melakukan
secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut
dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi dan pengendalian
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
pengujian ketrampilan tingkat kemampuan 4 dengan
menggunakan Work based Assetment misalnya mini-CEX,
portfolio, logbook dsb
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
17/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111111
METODE PENGAJARAN
3.1 Tahapan PengajaranMetode pengajaran yang digunakan dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata meliputi :
1. Tahap Orientasi, bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai ruang lingkup masalah dan
penyegaran kembali keterampilan klinik di bidan IKM melalui:- Kuliah pengantar
- Pelatihan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
2. Tahap Pelatihan, bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik
klinik yang terdiri atas:- Kerja Poliklinik Mata RSUDZA
- Diskusi kasus
- Kerja Ruangan di Ruang Rawat Inap RSUDZA
- Kerja di Kamar Bedah Mata RSUDZA
- Kerja Instalasi Gawat Darurat RSUDZA
3. Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran baik kepadamahasiswa maupun pengelola modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah
dicapai mahasiswa, antara lain:
- Penilaian Konsulen Pendidikan
- Penilaian DPJP Poliklinik Mata RSUDZA
- Diskusi kasus
- Journal Reading
- Objective Structure Clinical Evaluation (OSCE)
- Ujian Tulis
3.2 Uraian Kegiatan MahasiswaUraian singkat kegiatan mahasiswa selama mengikuti modul Ilmu Kesehatan Mata adalah (5
minggu):
1. Umum- Jam Kerja :08.00-16.00
- Jaga Malam (on call) :
16.00-08.00 (Senin s/d Jumat)
08.00-20.00 dan 20.00-08.00 (Sabtu-Minggu dan hari libur nasional-on call)
- Pakaian sesuai dengan SK Dekan FK Unsyiah tentang tata cara berpakaian mahasiswa
dengan name tag
3
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
18/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111222
- Setiap kelompok mahasiswa yang akan masuk ke ruangan tertentu, diharuskan untuk memperkenalkan diri (Kepada kepala ruangan (perawat), kepala poli, kepala kamar bedah
mata, dan Supervisor / DPJP)
- Semua kegiatan mahasiswa dan absensi harus tercatat dalam buku log dan akan
dievaluasi supervisor pendidikan
2. Tutorial - bimbingan tentang keterampilan klinik oftalmologis- Bimbingan ini diberikan pada minggu pertama pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Mata, yaitu pada hari Selasa pukul 14.00 – 16.00- Mengikuti bimbingan keterampilan klinik adalah salah satu syarat agar mahasiswa boleh
ikut serta dalam pemeriksaan pasien selama bekerja di poliklinik mata- Materi yang diberikan adalah semua keterampilan klinik oftalmologis yang termasuk
dalam area kompetensi 3A, 3B, dan 4 berdasarkan SKDI 2012
3. Tutorial - bimbingan daftar penyakit, SKDI- Kuliah pengantar tentang penyakit-penyakit mata, diberikan pada minggu pertama
hingga ke lima pelaksanaan Kepaniteraan Klinik, yaitu pada hari Rabu pukul 14.00 – 16.00
- Materi yang diberikan adalah semua penyakit mata yang termasuk dalam area kompetensi3A, 3B, dan 4 berdasarkan SKDI 2012
Bimbingan meliputi pembahasan kasus mulai dari anamnesis, epidemiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan, hingga prognosis suatu peyakit
4. Diskusi kasus (laporan)Sesi diskusi kasus merupakan forum bagi mahasiswa untuk membahas kasus secara mendalam
pada suatu topik gejala/symptom tertentu di bawah bimbingan narasumber. Tujuan kegiatan
ini untuk melatih mahasiswa mendapatkan data klinis, melakukan analisis komprehensif
terhadap data tersebut, mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan untuk memecahkan
masalah terutama pengelolaan pasien, dengan penekanan pada segi prioritas pemeriksaan-
pengobatan, cost effectiveness, dan etika.Pada kegiatan ini, setiap mahasiswa yang ditunjuk sebagai penyaji harus mempresentasikan
salah satu kasus pasien yang dikelola oleh penyaji tersebut dengan persetujuan Konsulen.
Kasus yang dipilih harus termasuk dalam lingkup bahasan/topik sesuai dengan jadwal dan
berperan sebagai pemicu diskusi kasus tersebut. Mahasiswa yang tidak bertindak sebagai
penyaji akan bertindak sebagai penyanggah dan audience.
5. Journal reading- Sekelompok mahasiswa diharuskan membahas satu jurnal dari satu kasus selama
mengikuti Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata.
- Journal reading dilakukan dengan bimbingan seorang pembimbing, yaitu staff
departemen Ilmu Kesehatan Mata, yang ditunjuk secara bergiliran.
- Journal reading harus dilaksanakan pada minggu ke-3 kepaniteraan klinik, selambat-lambatnya pada minggu ke-4 dan menjadi salah satu syarat mengikuti ujian OSCE dan
tulis.
6. Kerja Poliklinik Mata RSUDZAKerja poliklinik Mata RSUDZA diikuti oleh mahasiswa mulai jam 10.00-13.00. Di poliklinik
mahasiswa akan diberikan kasus baru untuk diperiksa dan dibuat rekam medik secara lengkap
(sampai rencana pemeriksaan, pengobatan dan edukasi) dibawah bimbingan DPJP Poliklinik
yang kemudian akan didiskusikan. Pembimbing (DPJP) bersama mahasiswa akan
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
19/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111333
mendiskusikan dan membahas tentang data dasar pasien, masalah pada kasus, serta rencanadiagnosis dan tatalaksana. Mahasiswa diwajibkan dapat memeriksa paling sedikit 25 pasien
dari berbagai kasus selama 5 minggu mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Mata.
Pada stase ini juga mahasiswa juga dapat mengikuti prosedur-prosedur pemeriksaan mata pada
ruang lain, seperti ruang refraksi (pemeriksaan kacamata, autorefraksi, snellen chart , streak
retinoscopy), ruang tindakan (pemeriksaan tonometri, USG, biometri), ruang gelap (perimetri,
indirect ophthalmoscopy), dan ruang imaging ( fundus photograph). Mahasiswa akandibimbing oleh DPJP dan refraksionis senior.
7. Kerja Ruang Rawat Inap Mata RSUDZA- Mahasiswa bekerja di lantai 1 Ruangan Seurunee 2, Zainoel Abidin New Hospital sesuai
jadwalnya (minggu ke-3)
- Mahasiswa dibawah bimbingan DPJP melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
follow up setiap hari (termasuk hari sabtu dan minggu), dan hasilnya dituliskan di lembar
rekam medik khusus mahasiswa (nama pasien hanya ditulis inisial)
- Rekam medik yang sudah dibuat, harus mendapatkan paraf dari DPJP dan dikumpulkan
pada akhir minggu ke sekretariat, untuk kemudian diperiksa sebagai salah satu
persyaratan mengikuti ujian tulis dan OSCE- Satu atau dua orang mahasiswa (sesuai jadwalnya masing-masing) diwajibkan ikut serta
konsulen untuk menjawab konsultasi dari departement lain. Pada kegiatan ini mahasiswa
dapat melihat langsung kelainan-kelainan mata yang berhubungan dengan penyakit
sistemik lain. Saat kegiatan berlangsung, mahasiswa juga dapat mendisusikan tentang
penyakit yang diperiksa dengan konsulen penanggung jawab
- Mahasiswa pada stase ini tidak diwajibkan untuk datang rutin ke ruangan untuk jaga
malam. Kegiatan jaga malam, atau jaga pagi dan siang (pada hari sabtu, minggu, dan hari
libur) hanya dilakukan sewaktu-waktu saat ada pasien gawat darurat yang datang melalui
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
8. Kerja IGD RSUDZA- Mahasiswa akan berlatih sense of emergency serta belajar melakukan tindakan yang
tepat pada pasien saat kondisi akut dan kritis. Pelaksanaan kegiatan ini dibawah
bimbingan langsung oleh DPJP
- Mahasiswa diwajibkan datang ke IGD bersama DPJP untuk melihat kasus gawat darurat
dan melakukan penatalaksanaan awal jika ada laporan pasien gawat darurat mata dari
dokter jaga IGD (on call). Prosedur ini juga berlaku saat ada pasien gawat darurat yang
datang pada hari sabtu, minggu, dan hari libur lainnya
9. Kerja Kamar Bedah Mata RSUDZA- Mahasiswa akan mempelajari cara melakuan persiapan operasi, dan melihat tahapan dan
prosedur operatif di kamar bedah mata- Mahasiswa juga dapat melihat tahap demi tahap proses operasi melalui teaching
monitor. Pada saat ini mahasiswa juga dapat melihat lebih detail tentang anatomi bola
mata, khususnya segment anterior bola mata
- Operator akan menjelaskan tentang setiap tahap yang dilakukan, sehingga mahasiswadapat memiliki pengetahuan yang cukup tentang operasi mata, khususnya untuk kasus
katarak dan pterygium yang kasusnya sangat banyak. Mahasiswa diharapkan saat
menjadi dokter umum nantinya dapat menjelaskan kepada pasien tentang bagaimana
operasi katarak, jika pasien membutuhkan informasi tersebut
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
20/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111444
Tabel 2. Ringkasan kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Mata
Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
08.00-
10.00
Bimbingan
keterampilan
klinik (DST)
Bimbingan
keterampilan
klinik (DST)
Bimbingan
keterampilan
klinik (DST)
Bimbingan
keterampilan
klinik (DST)
Bimbingan
keterampilan
klinik (DST)10.00-
12.00
Kerja Poliklinik / Kerja Ruangan Mata / Kerja Kamar Bedah Mata
12.00-
14.00
Istirahat
14.00-15.00
Bimbingan
penyakit-penyakit mata
Bimbingan
penyakit-penyakit mata
Bimbingan
penyakit-penyakit
mata
Bimbingan
penyakit-penyakit
mata
Bimbingan
penyakit-penyakit mata
15.00-
16.00
Journal
reading
/Laporankasus
Journal
reading
/Laporankasus
Journal
reading
/Laporankasus
Journal
reading
/Laporankasus
Journal
reading
/Laporan kasus
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
21/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111555
MATRIKS KEGIATAN
4.1 Matriks Kegiatan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan MataMatriks Kegiatan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini
Tabel 3. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,
Minggu I
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN
08.00 – 10.00
10.00 – 13.0013.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Administrasi (Sekretariat) lapor ke Kepala Bagian, KoordinatorPendidikan, Kepala Perawat Poli dan Bangsal
Pre-test
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading/ laporan kasus
SELASA
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik Mata RSUDZA
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
RABU
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik Mata RSUDZAISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
KAMIS
08.00 – 10.0010.00 – 13.0013.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik Mata RSUDZA
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
4
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
22/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111666
JUMAT
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik Mata RSUDZAISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading/ laporan kasus (sebagai audience)
Tabel 4. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,
Minggu II
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik Mata RSUDZA
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
SELASA
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik Mata RSUDZA
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
RABU
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik Mata RSUDZAISHOMAMengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
KAMIS
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik Mata RSUDZA
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
JUMAT
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik Mata RSUDZA
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
23/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1117 7 7
Tabel 5. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,
Minggu III
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
SELASA
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)RABU
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
KAMIS
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja ruang rawat / kamar bedah mata
ISHOMAMengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
JUMAT
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja ruang rawat / kamar bedah mataISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
24/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
1118 8 8
Tabel 6. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/RSUDZA,
Minggu IV
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
SELASA
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
RABU
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
KAMIS
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
JUMAT
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik mata
ISHOMAMengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai presentan)
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
25/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
111999
Tabel 7. Jadwal kegiatan Kepaniteraan Klinik I.K. Mata FK Unsyiah/ RSUDZA,
Minggu V
WAKTU JENIS KEGIATAN
SENIN
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
SELASA
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)
Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
RABU
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Kerja poliklinik mata
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
KAMIS
08.00 – 10.0010.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.0015.00 – 16.00
Bimbingan keterampilan klinik (desk site teaching)Ujian tulis
ISHOMA
Mengikuti bimbingan penyakit-penyakit mata
Journal reading / laporan kasus (sebagai audience)
JUMAT
08.00 – 12.0012.00 – 14.0014.00 – 15.00
OSCE
ISHOMA
Administrasi keluar dari mata
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
26/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222000
Tabel 8. Rotasi dan Kegiatan Bimbingan Kelainan/Penyakit Mata
LOKASIMINGGU KE-
I II III IV V
SMF Mata RSUDZA A E D C B
SMF Mata RSUDZA B A E D C
SMF Mata RSUDZA C B A E D
SMF Mata RSUDZA D C B A E
SMF Mata RSUDZA E D C B A
Tabel 9. Materi Bimbingan Teori Dokter Muda I.K.Mata FK Unsyiah/RSUDZA
M i n g g u I (1 4 .0 0 – 1 5 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N B en da A s ing pada K on ju n gtiv a
S E L A S A C on ju n gtiv i t i sR A B U P tery g i u m
K A M IS e r a r a a n u - on u n gt va
JU M ’A T M ata k er i n g
M in g g u II (1 4 .0 0 – 1 5 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N B le f a r it i s
S E L A S A o r eo u mR A B U C ha la z i o n
K A M IS L aserasi ke l opak m ata f
JU M ’A T T r ik i asis
M in g g u II I (1 4 .0 0 – 1 5 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N D ak r i o aden it i s
S E L A S A D ak r i o si st
it i sR A B U S k le r it is
K A M IS E p is k l e r it i s
JU M ’A T K eratit i s
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
27/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222111
M in g g u IV (1 4 .0 0 – 1 5 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N X erop htha lm ia
S E L A S A em a
R A B U H ip op i o n
K A M IS K e la in an p ad a ir i s
JU M ’A T B uta sen ja
M i n g g u V (1 4 .0 0 – 1 5 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N K e l a i n a n p a d a R e f r a k s i
S E L A S A A n is o m e tr o p ia p a d a D e w a s a
R A B U R et in op at i
K A M IS Glauco m a Lainny a
JU M ’A T G l a u c o m a A k u t
Tabel 10. Materi Bimbingan Keterampilan Klinik Dokter Muda I.K.Mata FK
Unsyiah/RSUDZA
M i n g g u I (0 8 .0 0 – 1 0 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N P en i la ia n p en g li h at
an bay i , anak , dew asaS E L A S A P en i la ia n ref ra ksi su b jektif
R A B U Pem er iksaan lapangan p an dan g
K A M IS I nspeksi ke l opak m ata
JU M ’A T I nspeksi bo l a m ata
M in g g u II (0 8 .0 0 – 1 0 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N I
nspeksi k on ju n g
t
i v aS E L A S A I nspeksi o r i f is iu m du ktus la k r im a li s
R A B U nspe s s e ra
K A M IS P en i la ia n p osi s i d e n g a n c o rnea l ref leks im ag es
JU M ’A T Pem e r i ksaan ge rakan bo l a m ata
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
28/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222222
M in g g u II I (0 8 .0 0 – 1 0 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N Pem er iksaan tes p en g li h ata n w arna
S E L A S A nspe s o rnea
R A B U I nspeksi b ilik m ata dep an
K A M IS I nspeksi i r i s d a n p u p i l
JU M ’A T I nspeksi l e nsa
M in g g u IV (0 8 .0 0 – 1 0 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N Penilaian refleks p up i l
S E L A S A u n u s co p y u ntu m e at u n u s re e s
R A B U F u n d u s c op y u ntu k m eli h at pem buluh darah , p ap i ldan m ak u l a
K A M IS Pem er iksaan T I O (p a l p asi)
JU M ’A T Pem er iksaan sc h i otz
M i n g g u V (0 8 .0 0 – 1 0 .0 0 )H A R I J U D U L
S E N I N Tes sensi t iv i tas k o rnea
S E L A S A Pem er iksaan kornea + f lu o rescens
R A B U Pem er iksaan lensa k ontak + k om p l i k asi
K A M IS Pem er iksaan s l i t la m p
JU M ’A T P en i la ia n p en g li h atan b in ok u le r
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
29/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222333
EVALUASI HASIL PENDIDIKAN
5.1 Bentuk dan PembobotanPenilaian dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata mencakup penilaian pre-test, laporan/diskusi
kasus, journal reading, Ujian Tulis, OSCE dan nilai harian dokter muda.
Pre-test dilakukan pada hari pertama mahasiswa mengikuti kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan
Mata. Ujian ini diberlakukan untuk seluruh mahasiswa, dan dijadikan persyaratan mutlak untuk mengikuti kegiatan kepaniteraan lainnya.
Laporan Kasus/Diskusi Kasus dilakukan pada saat mahasiswa memasuki minggu III
kepaniteraan klinik. Selain dimasukkan dalam akumulasi penilaian akhir, laporan kasus jugadijadikan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir (Ujian Tulis dan OSCE)
Journal Reading juga dilakukan pada minggu III kepaniteraan klinik. Satu journal dikerjakan
oleh satu kelompok mahasiswa yang terdiri dari 4-5 orang. Walaupun bobot kegiatan ini hanya
5%, namun seperti halnya laporan/diskusi kasus, kegiatan ini juga dijadikan sarat untuk mengikuti Ujian tulis dan OSCE
Ujian Tulis dilaksanakan pada hari kamis minggu terakhir (ke-5) di kepaniteraan klinik. Syaratuntuk mengikuti ujian tersebut adalah telah ikut dalam penatalaksanaan pasien poliklinik
sekurang-kurangnya 25 pasien (tertera dalam log book, ditandatangani oleh konsulen yangbersangkutan), telah menyelesaikan kewajiban lainnya seperti laporan/diskusi kasus, journal
reading, serta jumlah absensi yang cukup selama di kepaniteraan klinik mata. Ujian tulis terdiri
dari 100 soal multiple choice mengenai penyakit-penyakit mata dengan tipe soal disesuaikan
dengan kompetensi dokter umum berdasarkas SKDI 2012.
OSCE dilaksanakan pada hari Jum’at minggu ke -5 di kepaniteraan klinik. Ujian dilakukan diruang SMF Mata. Persyaratan mengikuti ujian OSCE sama dengan persyaratan mengikuti ujian
tulis. Pada ujian ini terdiri dari 11 station, dimana setiap station diselesaikan dalam waktu 5
menit. Station tersebut terdiri dari 8 station untuk teori dan kasus, 2 station untuk keterampilan
klinik, dan 1 station istirahat. Soal yang terdapat dalam ujian OSCE ini juga disesuaikan dengankompetensi dokter muda berdasarkan SKDI 2012, yaitu kompetensi 3A, 3B, dan 4.
Nilai Harian adalah penilaian terhadap kegiatan selama proses pembelajaran mahasiswa di
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Mata. Nilai tersebut didapatkan dari penilaian konsulen
terhadap keaktifan mahasiswa saat diskusi, bimbingan, saat kegiatan kerja di poliklinik mata,
ruang rawat inap mata, dan kamar bedah mata.
5
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
30/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222444
Tabel 11. Persentase Penilaian Evaluasi Mahasiswa
PenilaianPersentase
(%)Waktu
Pre-testLaporan / Diskusi Kasus
Journal Reading
Ujian Tulis
OSCE
Nilai Afektif
1015
5
25
25
20
Awal RotasiSelama Rotasi
Selama Rotasi
Akhir Rotasi
Akhir Rotasi
Selama Rotasi
Penilaian tersebut juga berlaku pada mahasiswa yag harus menjalani remedial 1 siklus (5
minggu). Mahasiswa yang harus menjalani remedial selama setengah siklus (3 minggu) terdapat
peraturan khusus. Mahasiswa tersebut hanya mengulang dan dinilai dari Ujian Tulis, OSCE dan
Nilai harian.
Tabel 12. Persentase Penilaian Evaluasi Mahasiswa Remedial Setengah Siklus
PenilaianPersentase
(%)Waktu
Ujian Tulis
OSCE
Nilai Harian
40
40
20
Akhir rotasi
Akhir rotasi
Selama Rotasi
5.2 Kelulusan dan Predikat KelulusanNilai batas lulus adalah 70. Sesudah mendapatkan nilai akhir kepaniteraan, nilai tersebut
dikonversikan menjadi nilai huruf. Konversi nilai angka menjadi huruf adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Konversi nilai
No Nilai Angka Nilai Huruf
1 80 – 94 A2 75 – 79 B+
3 70 – 74 B4 65 – 69 C+
5 60 – 64 C6 50 – 59 D
7 < 50 E
Mahasiswa dinyatakan lulus Modul Praktik Klinik Ilmu Kesehatan Mata, bila nilai perhitungan
akhir minimal B.
5.3 Remedial dan KetidaklulusanSetiap mahasiswa dinyatakan tidak lulus bila:
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
31/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222555
a. Total penilaian kurang dari 70 (B)b. Absen tanpa keterangan lebih dari 2 hari
c. Tidak memenuhi syarat untuk mengikuti ujian, seperti
- Tidak terpenuhi jumlah kasus di log book (25 kasus)
- Tidak mengikuti persyaratan ujian seperti pre test, laporan kasus, dan journal readingd. Memiliki etika yang tidak baik selama menjalani kepaniteraan klinik di Ilmu Kesehatan Mata,
seperti melakukan tindakan yang merugikan pasien dan lingkungan rumah sakit, berkelakuantidak sopan terhadap pasien, sesama dokter muda, konsulen, dan staff rumah sakit lainnya,
serta tindakan lainnya yang bersifat destruktif.
Ketentuan Remedial
a. Nilai kelulusan D s/d C+ mengulang 3 minggu
b. Nilai kelulusan E mengulang 5 mingguc. Absen lebih dari 2 hari mengulang 5 minggu
d. Tidak memenuhi syarat mengikuti ujian:
- Tidak terpenuhi jumlah kasus : orientasi selama 1 minggu
- Tidak mengikuti pre test, laporan kasus, journal reading mengulang 5 minggu
e. Berkelakuan tidak baik : mengulang 5 minggu.
Waktu remedial : mengulang dapat dilakukan pada masa space atau pada akhir masa kepaniteraan
5.4 Evaluasi Program Pendidikan Evaluasi Modul 80% mahasiswa lulus dengan nilai minimal B
Evaluasi Proses Modul - Semua kegiatan berlangsung sesuai rencana. Perubahan jadwal, waktu dan kegiatan tidak lebih
dari 10%
- Setiap kegiatan dihadiri minimal 90% mahasiwa, tutor dan narasumber
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
32/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222666
LAMPIRAN
Area Kompetensi
Kurikulum Fakultas Kedokteran menekankan 7 kompetensi yang sesuai dengan Kurikulum
Nasional KIPDI III. Kompetensi yang diharapkan dicapai adalah:
Kompetensi Utama1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinis
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, medikolegal dan profesionalisme serta keselamatan pasien
Kompetensi Pendukung1. Riset
2. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran dan kesehatan
3. Manajemen pelayanan kesehatan
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
33/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
2227 7 7
No Daftar Penyakit Tingkat
Kemampuan
MATA
Konjunctiva
1 Benda asing di konjungtiva 4A2 Konjungtivitis 4A
3 Pterigium 3A
4 Perdarahan subkonjungtiva 4A
5 Mata kering 4A
Kelopak Mata6 Blefaritis 4A
7 Hordeolum 4A
8 Chalazion 3A
9 Laserasi kelopak mata 3B
10 Entropion 2
11 Trikiasis
4A
12 Lagoftalmus 2
13 Epikantus 2
14 Ptosis 2
15 Retraksi kelopak mata 2
16 Xanthelasma 2
Aparatus Lakrimalis17 Dakrioadenitis 3A
18 Dakriosistitis 3A
19 Dakriostenosis 2
20 Laserasi duktus lakrimal 2
Sklera
21 Skleritis 3A22 Episkleritis 4A
Kornea23 Erosi 2
24 Benda asing di kornea 2
25 Luka bakar kornea 2
26 Keratitis 3A
27 Kerato-konjungtivitis sicca 2
28 Edema kornea 2
29 Keratokonus 2
30 Xerophtalmia 3A
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
34/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
2228 8 8
Bola Mata31 Endoftalmitis 2
32 Mikroftalmos 2
Anterior Chamber
33 Hifema 3A34 Hipopion 3A
Cairan Vitreous
35 Perdarahan Vitreous 1
Iris dan Badan Silier 36 Iridosisklitis, iritis 3A
37 Tumor iris 2
Lensa38 Katarak 2
39 Afakia kongenital 2
40 Dislokasi lensa 2
Akomodasi dan Refraksi
41 Hipermetropia ringan 4A42 Miopia ringan 4A
43 Astigmatism ringan 4A
44 Presbiopia 4A
45 Anisometropia pada dewasa 3A
46 Anisometropia pada anak 2
47 Ambliopia 2
48 Diplopia binokuler 2
49 Buta senja 4A
50 Skotoma 2
51 Hemianopia, bitemporal, and homonymous 2
52 Gangguan lapang pandang 2
Retina53 Ablasio retina 2
54 Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina 2
55 Degenerasi makula karena usia 2
56 Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur) 2
57 Korioretinitis 1
Diskus Optik dan Saraf Mata
58 Optic disc cupping 2
59 Edema papil 2
60 Atrofi optik 2
61 Neuropati optik 2
62 Neuritis optik 2
Glaukoma
63 Glaukoma akut 3B
64 Glaukoma lainnya 3A
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
35/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
222999
No Keterampilan Tingkat
KeterampilanPEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
Indra Penglihatan
Penglihatan 1 Penilaian penglihatan bayi, anak, dan dewasa 4ARefraksi
2 Penilaian refraksi, subjektif 4A
3 Penilaian refraksi, objektif (refractometry keratometer ) 2
Lapang Pandang 4 Lapang pandang, Donders confrontation test 4A
5 Lapang pandang, Amsler panes 4A
Penilaian Eksternal 6 Inspeksi kelopak mata 4A
7 Inspeksi kelopak mata dengan eversi kelopak atas 4A
8 Inspeksi bulu mata 4A
9 Inspeksi konjungtiva, termasuk forniks 4A
10 Inspeksi sklera 4A
11 Inspeksi orifisium duktus lakrimalis 4A
12 Palpasi limfonodus pre-aurikular 4A
Posisi Mata13 Penilaian posisi dengan corneal reflex images 4A
14 Penilaian posisi dengan cover uncover test 4A
15 Pemeriksaan gerakan bola mata 4A
16 Penilaian penglihatan binokular 4A
Pupil 17 Inspeksi pupil 4A
18 Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap
cahaya dan konvergensi 4A
Media 19
Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi ( penlight )
4A
20 Inspeksi kornea 4A
21 Inspeksi kornea dengan fluoresensi 3
22 Tes sensivitas kornea 4A
23 Inspeksi bilik mata depan 4A
24 Inspeksi iris 4A
25 Inspeksi lensa 4A
26 Pemeriksaan dengan slit-lamp 3
Fundus 27 Fundoscopy untuk melihat fundus reflex 4A
28
Fundoscopy untuk melihat pembuluh darah, papil,
makula 4A
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
36/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333000
Tekanan Intraokular 29 Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 4A
30Tekanan intraokular, pengukuran dengan indentasitonometer (Schiötz)
4A
31
Tekanan intraokular, pengukuran dengan aplanasi
tonometer atau non-contact-tonometer 1Pemeriksaan Oftamologi Lainnya
32 Penentuan refraksi setelah sikloplegia (skiascopy ) 1
33 Pemeriksaan lensa kontak fundus, misalnya gonioscopy 1
34 Pengukuran produksi air mata 2
35 Pengukuran eksoftalmos (Hertel) 2
36 Pembilasan melalui saluran lakrimalis (Anel) 2
37 Pemeriksaan orthoptic 2
38 Perimetri 2
39 Pemeriksaan lensa kontak dengan komplikasi 3
40 Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate) 4A
41 Elektroretinografi 1
42 Electro-oculography 1
43 Visual evoked potentials (VEP/VER) 1
44 Fluorescein angiography (FAG) 1
45 Echographic examination: ultrasonography (USG) 1
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
37/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333111
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Mata
69Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan(sampai dengan 5D tanpa silindris) untuk mencapaivisus 6/6
4A
70
Peresepan kacamata baca pada penderita dengan
visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6 4A71 Pemberian obat tetes mata 4A
72 Aplikasi salep mata 4A
73 Flood ocular tissue 3
74Eversi kelopak atas dengan kapas lidi (swab) untukmembersihkan benda asing
3
75 To apply eyes dressing 4A
76 Melepaskan lensa kontak dengan komplikasi 3
77 Melepaskan protesa mata 4A
78 Mencabut bulu mata 4A
79 Membersihkan benda asing dan debris di konjungtiva 4A
80Membersihkan benda asing dan debris di korneatanpa komplikasi
3
81 Terapi laser 182 Operasi katarak 2
83 Squint, surgery 1
84 Vitrectomi 1
85 Operasi glaukoma dengan trabekulotomi 1
86 Transplantasi kornea 1
87 Cryocoagulation misalnya cyclocryocoagulation 1
88Bedah kelopak mata (chalazion, entropion, ektropion,
ptosis)1
89 Operasi detached retina 1
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
38/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333222
Tugas dan Wewenang Konsulen Pendidikan S1Tugas
1. Konsulen pendidikan adalah staff departemen Ilmu Kesehatan Mata, yang membimbing,
mengawasi, dan menilai mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik llmu Kesehatan
Mata. Jadwal pembimbing diatur berdasarkan giliran masing-masing, berlaku sama pada
setiap staff 2. Konsulen pendidikan akan membimbing dan menilai mahasiswa berdasarkan :
- Kehadiran mahasiswa selama menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
- Profesionalisme dan perilaku selama menjalani Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
- Status pasien yang dibuat selama kerja ruangan dan poliklinik
- Ujian pre-test, ujian tulis, OSCE- Laporan kasus, Journal Reading
Prosedur Bimbingan
1. Konsulen pendidikan akan melaksanakan bimbingan sesuai dengan jadwal yang telah ada
2. Bentuk bimbingan yang dilakukan oleh konsulen pendidikan meliputi :
- Diskusi pasien ruangan dan poliklinik berdasarkan status yang telah dibuat oleh
mahasiswa
- Tutorial (bimbingan keterampilan klinik pada masa awal kepaniteraan dan bimbingan
penyakit-penyakit mata selama masa kepaniteraan)
- Bimbingan saat kegiatan ilmiah (manajemen kasus saat laporan kasus, serta saat
kegiatan journal reading)
- Bimbingan prosedur operasi mata pada kamar bedah mata
3. Hasil penilaian akan diberikan kepada koordinator pendidikan melalui sekretariat pada
akhir pelaksanaan Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata. Selanjutnya seluruh nilai akan
diakumulasikan sesuai bobotnya masing-masing untuk mendapatkan nilai akhir.
4. Hal-hal lain yang belum diatur dalam juklak ini akan ditentukan/dibicarakan lebih lanjut.
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
39/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333333
Tugas dan Wewenang DPJP RSUDZATugas
1. Bertanggung jawab mengenai hasil didik mahasiswa (mengkoreksi status yang dibuat
mahasiswa dan memberikan revisi).2. Membimbing dan menilai (kognitif, psikomotor, dan afektif) mahasiswa dalam
pengelolaan medis darurat dan tidak darurat kasus – kasus yang sering dijumpai diIndonesia, sesuai dengan diagnosis dan diagnosis banding yang ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan penunjang lainnya.
3. Pengelolaan diberikan secara ideal dan sesuai dengan keadaan so-sek-bud (holistik)
meliputi:
- Pengobatan (medikamentosa, pendidikan kesehatan)- Merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan penunjang- Merencanakan dan melaksanakan konsultasi atau rujukan- Menetapkan prognosis- Merencanakan dan melaksanakan rehabilitasi / pencegahan
- Merencanakan dan menjelaskan pengobatan jalan setelah dirawat, kepada orangsakit dan keluarganya
Prosedur Bimbingan
1. DPJP melaksanakan bimbingan dengan memeriksa catatan medis yang ditulis mahasiswa.
2. Penilaian dilakukan terhadap catatan medis dan performa mahasiswa.
3. Catatan medis yang telah dibuat oleh mahasiswa di koreksi dan ditanda tangani oleh
DPJP
4. DPJP menentukan/menyetujui kasus yang sesuai dengan topik yang ditugaskan untuk
diangkat menjadi bahan di diskusi kasus5. Hal-hal lain yang belum diatur dalam juklak ini akan ditentukan/dibicarakan lebih lanjut
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
40/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333444
Lembar Evaluasi Mahasiswa dalam Diskusi Kasus
Topik
Hari/tanggal/jam
DAFTAR NAMA MAHASISWA PENYAJI DAN PENYANGGAH
No Nama Penyaji NIM NoNama
PenyanggahNIM
Nilai
Penyanggah
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
DAFTAR PENILAIAN
I. Penyaji
No KegiatanNilai 1-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Isi dan sistimatika penyajian
2 Uraian permasalahan
3 Persiapan penyajian
4 Kemampuan komunikasi
5 Kemampuan diskusi
6 Jumlah nilai rata-rata
II. Penyanggah
No KegiatanNilai 1-10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Memberikan opini atau
komentar sesuai dengan
kasus yang didiskusikan
2 Mengajukan pertanyaan yang
sesuai dengan masalah yang
diajukan
3 Memberikan dan
menguraikan informasi yang
diketahui dengan jelas
4 Memperlihatkan
kemampuannya untuk menerima opini atau
komentar orang lain
5 Mengajukan dan
menguraikan perbedaan opini
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
41/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333555
atau informasi dengan baik
6Jumlah nilai rata-rata
Banda Aceh, Maret 2015
Berikan tanda (√) Staf pengajar kasus sulit (jumlah nilai x 1,1) kasus sedang (jumlah nilai x 1,0) kasus mudah (jumlah nilai x 0,9)
Catatan staf pengajar (___________________________)
NIP.
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
42/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
333666
Contoh Penilaian Keterampilan Klinik Mahasiswa dalam OSCE
Nama Mahasiswa :NIM :
KOMPETENSI 0 1 2 3Melakukan pemeriksaan segmen anterior bola mata
1. Melakukan pemeriksaan palpebra dengan benar ( Inspeksi )
2. Melakukan pemeriksaan conjungtiva bulbi denganmenggunakanloup dan senter
3. Melakukan pemeriksaan conjungtiva tarsal denganmelakukan eversi kelopak mata
4. Melakukan pemeriksaan kornea dengan benar danmenggunakan loup dan senter
5. Melakukan pemeriksaan kamera okuli anterior dengan benar - Mengarahkan senter ke arah kornea dari arah
temporal dengan sudut sekitar 60°- Melihat jangkauan cahaya pada iris- Menentukan kedalaman kamera okuli anterior
6. Melakukan pemeriksaan refleks cahaya langsungdan tak langsung dengan benar - Mengarahkan cahaya ke arah pupil- Melihat gerak pupil (miosis atau tidak)- Melaporkan hasil- Melakukan refleks cahaya tidak langsung
dengan mengarahkan cahaya ke mata yangtidak diperiksa, dan memberi batas antaramata kanan dan kiri (boleh denganmenggunakan tangan pasien)
7. Melakukan pemeriksaan lensa mata dengan senter
dan loup
Pesertasamasekali tidakdapat melakuanprosedur dengan benar
- Pasien tidakmeng oral kanhasil yang dilihatdan tidakmelakukan denganurutan yang benar
- Pesertahanyamampu melakukan1-4 prosedur dengan benar
- Pasien meng oralkan hasil yangdilihat danmelakukan sesuaidengan urutanyang benar
- Pesertahanyamampu melakukan5-6 prosedur dengan benar danmelaporkan hasil
- Pasien mengoral kan hasilyang dilihat danmelakukansesuai denganurutan yangbenar
- Pesertamampumelakukanseluruhprosedur dengan benar dan lengkap
Prilaku profesional1. Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan
teliti sehingga tidak membahayakan pasien dan dirisendiri
2. Memperhatikan kenyamanan pasien3. Melakukan tindakan sesuai prioritas4. Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
Peserta ujiantidak meminta izinsecara lisan dansama sekali tidakmelakukan pointberikut :
Meminta izin secaralisan danmelakukan 1-2 pointersebut
Meminta izin secaralisan danmelakukan3 pointersebut
Memintaizinsecara lisan danmelakukantindakan secaralengkap
Penguji
(......................................)
Komentar
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
43/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
3337 7 7
Lembar Evaluasi Modul
Silakan mengisi jawaban semua pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada kolomyang menurut Anda paling tepat berikut komentarnya. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan
jujur, serius, obyektif dan penuh tanggung jawab karena hasil evaluasi ini akan dipakai untuk
memperbaiki program pembelajaran di Modul Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Mata.
KUESIONER EVALUASI MODUL ILMU KESEHATAN MATA
FK UNSYIAH/ RSUDZA
2014-2015
1. Menurut Saudara apakah stase di modul Ilmu Kesehatan Mata yang paling mengesankan?
(pilih salah satu)
a. Poliklinik
b. Ruang rawat inap
c. Kamar bedah mata
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
2. Menurut Saudara apakah stase di modul Ilmu Kesehatan Mata yang paling kurang
mengesankan? (pilih salah satu)
a. Poliklinik
b. Ruang rawat inap
c. Kamar bedah mata
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
44/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
3338 8 8
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
4. Siapakah dosen favorit Saudara di Modul Ilmu Kesehatan Mata? Dan apa alasannya?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
5. Apakah pengelola modul memfasilitasi kebutuhan Saudara selama mengikuti Modul Ilmu
Kesehatan Mata?
a. Baik b. Cukup c. Kurang
6. Secara keseluruhan bagaimana Saudara menjalani kepaniteraan di Modul Ilmu Kesehatan
Mata?
a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja
7. Setelah menjalani Modul Ilmu Kesehatan Mata, berapa persen Modul ini dapat memenuhi
harapan Saudara? ...............%
8. Bagaimana pendapat Saudara tentang DPJP?
a. Puas b. Tidak Puas
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
9. Apakah Saudara berminat untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di
Departemen Ilmu Kesehatan Mata?
a. Ya b. Tidak c.Belum tahu
Apa alasannya?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
8/17/2019 Buku Panduan i.k.mata
45/45
Buku Panduan Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan Mata – FK UNSYIAH
10. Apa masukkan Saudara untuk Modul Ilmu Kesehatan Mata agar dalam pelaksanaan
berikutnya bisa menjadi lebih baik?
.............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
11. Bagaiamana menurut saudara tentang pelaksanaan bimbingan di kepaniteraan klinik Ilmu
Kesehatan Mata?
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
....................
12. Apakah pelaksanaan bimbingan selama ini sudah sesuai prosedur dan jadwal?
.............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...............
13. Pelaksanaan bimbingan apakah yang menurut saudara masih kurang?
a. Keterampilan klinik
b. Bimbingan Penyakit
c. ................................
Terimakasih telah mengisi