Tugas Perbaikan Nilai Akuntansi ManajemenNama : Tomy Laksamana
A. Nst ( 11171101501 )Buku: Akuntansi ManajemenPengarang : Mulyadi
( Penerbit Salemba Empat, Cetakan ke-1 Tahun 2001 )
BAB 1KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN
Ada dua macam tipe akuntansi : akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Akuntansi manajemen memiliki dua arti : akuntansi
manajemen sebaga sebuah tipe akuntansi dan akuntansi manajemen
sebagai sebuah tipe informasi. Akuntansi manajemen memiliki
karakteristik yang berbeda dengan akuntansi keuangan. Pemahaman
yang baik mengenai karakteristik akuntansi manajemen sebagai salah
satu tipe akuntansi akan membantu pemahaman karakteristik dan
perekayasaan informasi akuntansi manajemen. Didalam bab 1 ini pula
diuraikan secara ringkas berbagai trend yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi manajemen dan karakteristik akuntansi
manajemen sebagai suatu tipe informasi.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengelola
masukan berupa data informasi dan data keuangan untuk menghasilkan
keluaran berupa informasi yang dibutuhkan pemakai.
Sistem Informasi AkuntansiDataInformasiAkuntansiMasukan
Keluaran
PROSCS
Gambar 1.1 Akuntansi sebagai sistem pengelolahan
keuanganAkuntansi Manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu
akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi
manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Sebagai salah satu
tipe akuntansi, akuntansi manajemen merupakan suatu system
pengolahan informasi keuangan yang digunakan untuk menghasilkan
informasi keuangan bagi kepentingan pemakai intern organisasi.
Sebagai salah satu tipe informasi, akuntansi manajemen merupakan
tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai suatu
ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan
pengelolaan perusahaan. Akuntansi manajemen adalah informasi
keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe
akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern
organisasi. Gambar 1.1 melukiskan sudut pandang yang dapat
digunakan untuk menggambarkan akuntansi manajemen.
Akuntansi Manajemen sebagai Suatu Tipe Akuntansi
Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk
menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan
pengambilan keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan informasi
dalam pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem pengolahan
informasi keuangan, akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Lihat gambar 1.2 yang
memperlihatkan pembagian akuntansi menjadi dua tipe.Sebagai salah
satu sistem pengelolaan informasi keuangan, karakteristik akuntansi
manajemen dapat dibandingkan dengan karakteristik akuntansi
keuangan. Akuntansi manajemen sebagai salah satu sistem pengelolaan
informasi keuangan merupakan salah satu tipe dari dua tipe
akuntansi, akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Kedua tipe
akuntansi ini mempunyai karakteristik yang berlainan disebabkan
oleh perbedaan pemakai informasi yang dihasilkan oleh kedua tipe
akuntansi tersebut. Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi
yang mengolah informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi
keperluan manajemen puncak dan pihak luar organisasi sedangkan
akuntansi manajemen merupakan tipe akuntansi yang mengolah
informasi keuangan yang terutama untuk memenuhi keperluan manajemen
dalam melaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi.Kedua pihak pemakai informasi yang dihasilakan oleh
kedua tipe akuntansi mempunyai kebiasaan pengambilan keputusan yang
berbeda. Karena akuntansi merupakan proses untuk menghasilkan
informasi bagi kepentingan pemakai, maka perbedaan pengambilan
keputusan yang dilakukan pemakai akan menentukan karakteristik
setiap tipe akuntansi tersebut.
Sebagai suatu tipe informasiAkuntansi ManajemenSebagai suatu
tipe akuntansi
Gambar 1.2 Sudut pandang terhadap akuntansi manajemen
Pemakai Informasi Akuntansi
Bagi perusahaan besar, laporan keuangan yang dihasilkan oleh
akuntansi dimanfaatkan oleh pemakai luar yang merupakan pemegang
saham, kreditur, analisis keuangan, organisasi karyawan, dan
berbagai instansi pemerintah. Para pemakai luar ini memerlukan
laporan keuangan perusahaan sebagai dasar pembuatan keputusan
tentang hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutan. Para
investor membutuhkan informasi keuangan suatu perusahaan untuk
mengambil keputusan apakah mereka akan melakukan investasi dalam
perusahaan tersebut atau perusahaan lain. Para kreditur memerlukan
informasi keuangan dari pihak yang mengajukan permintaan kredit
untuk memutuskan pemberian kredit dalam bentuk kredit yang
diberikan. Kantor Pelayanan Pajak membutuhkan informasi keuangan
perusahaan untuk menentukan pajak yang terutang oleh perusahaan
kepada negara.pemakaian informasi keuangan oleh pihak luar
dimaksudkan untuk menentukan hubungan pihak luar dengan perusahaan.
Pihak luar tidak mengambil keputusan tentang perusahaan itu sendiri
atau bagiannya, namun hanya menentukan hubungan pihak luar dengan
perusahaan. Informasi yang dibutuhkan oleh pihak luar diolah dan
disajikan menjadi laporan keuangan.Manajemen berbagai jenjang
perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk mengambil keputusan
tentang perusahaan itu sendiri atau bagianya. Informasi keuangan
ini merupakan informasi yang sangat penting bagi para manajer dalam
mengelola perusahaan atau bagiannya. Berbeda dengan pihak luar yang
memerlukan informasi keuangan guna mengambil keputusan untuk
menentukan hubungan mereka dengan suatu perusahaan, para manajer
memerlukan informasi keuangan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan mengenai perusahaan atau bagian yang dipimpinya.
Informasi keuangan yang dibutuhkan para manajer tersebut diolah dan
disajikan oleh tipe akuntansi manajemen.Oleh karna karakteristik
yang dibuat oleh perusahaan berbeda dengan karakteristik yang
dibuat oleh para manajer, maka hal ini mempunyai dampak terhadap[
karakteristik sistem pengolahaan informasi yang menghasilkan
infomasi keuanagan. Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi
manajemen sebagai suatu sistem pengolahan informasi keuangan
terletak pada:1. Dasar pencatatan2. Fokus informasi3. Lingkup
informasi4. Sifat laporan yang dihasilkan5. Keterlibatan dalam
perilaku manusia6. Disiplin sumber yang melandasi
Dasar PencatatanAkuntansi keuangan menggunakan prinsip akuntansi
berterima umum sebagai pedoman dalam pengolahan data keuangan untuk
di sajikan kepada pemakainya. Penggunaan prinsip berlaku umum ini
diperlukan karena pihak luar memerlukan jaminan bahwa informasi
keuangan yang disajikan oleh berbagai perusahaan dapat dibandingkan
dengan perusahaan lain sehingga dapat di ambil keputusan untuk
memilih perusahaan mana yang cocok untuk menjalin hubungan
kerjasama. Dilain pihak akuntansi manajemen tidak terkait dengan
prinsip akuntansi berlaku umum dalam pengolahan informasinya karena
pemakainya para manajer dari berbagai jenjang organisasi. Yang
lebih mementingkan relevansi informasi dengan keputusan yang akan
mereka lakukan. Kriteria pokok untuk mengelola data keuangan dalam
mengelola akuntansi manajemen adalah manfaat. Jika suatu prisnip
pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk tujuan tujuan
tertentu yang ditetapkan manajemen, maka prinsi pengukuran tersebut
merupakan praktik asuransi manajemen yang dapat diterima. Oleh
karena itu perkembangan praktik akuntansi manajemen lebih lebih
didasarkan atas logika pengalaman dan bukan atas diterima atau
tidak praktik tersebut secara umum. Tentu saja hal ini tidak
berarti bahwa prinsip akuntansi berterima umum yang mendasari
akuntansi keuangan tidak logis dan tidak didasari pengalaman. Dalam
akuntansi manajemen praktik-praktik yang terbukti bermanfaat dalam
suatu perusahaan diharapkan menyebar dan diterima secara luas di
perusahaan lain. Meskipun demikian kriteria akuntansi manajemen
adalah efektif atau tidaknya suatu prinsip pengukuran atau metode
secara individual. Tidak ada organisasi yang berwenang mengatur
sangsi bagi perusahaan yang menolak untuk menggunakan prakti
praktik akuntansi manajemen. Sebagao contoh, didalam akuntansi
manajemen dikembangkan pendekatan variable costing dalam penentuan
kos produk (product cost). Meskipun pendekatan ini tidak diterima
sebagai prinsip akuntansi yang berlaku umum, namum karena sangat
bermanfaat bagi manajemen untuk dasar perencanaan laba jangka
pendek, maka pendekatan sangat luas digunakan, begitu pula dengan
akuntansi pertanggung jawaban yang digunakan dalam akuntansi
manajemen untuk dasar pengendalian biaya, meskipun akuntansi
pertanggung jawaban tidak bermanfaat bagi pihak luar akan tetapi
sistem akuntansi tersebut banyak digunakan oleh perusahaan yang
manajemennya memiliki kesadaran yang tinggi mengenai pengendalian
biaya.Fokus InformasiAkuntansi keuangan terutama digunakan untuk
mengelolah informasi keuangan masa lalu untuk menggambarkan
pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada
manajemen suatu perusahaan. Di lain pihak, akuntansi manajemen di
samping menghasilkan informasi keuangan masa lalu, juga menyediakan
informasi keuangan masa yang akan datang sebagai salah satu dasar
bagi manajemen dalam pengambilan keputusan informasi keuangan masa
lalu dihasilakan oleh akuntansi manajemen untuk memenuhi keperluan
pertanggungjawaban keuangan kepada pihak interen maupun ekstern
perusahaan serta untuk pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi
keuangan masa yang akan datang dibutuhkan oleh manajemen untuk
kepentingan perencanaaan kegiatan perusahaan. Karena perencanaan
pada dasarnya merupakan kegiatan pengambilan keputusan pemilihan
sekarang alternatife tindakan yang akan dilaksanakan di masa yang
akan datang, maka informasi keuangan yang relevan dengan keperluan
manajemen tersebut adalah informasi keuangan masa yang akan datang,
sebagai contoh, informasi keuangan yang relevan dengan keperluan
manajemen tersebut adalah informasi masa yang akan datang,
contohnya informasi dari akuntansi manajemen digunakan sebagai
dasar penyusunan program dan anggaran. Untuk pengambilan keputusan
jangka pendek dan jangka panjang (Quality Cost), sebagai dasar
pengendalian biaya mutu (Quality Cost), serta sebagai perencanaan
biaya daur hidup produk (life cycle cost).Lingkup Informasi
Akuntansi keuangan mengolah data dan menyajikan informasi keuangan
perusa haan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh pemakai
luar membuat keputusan tetang hubungan dengan perusahaan secara
keseluruhan bukan dengan bagiannya. Dipihak lain akuntansi
manajemen mengolah dan menyajikan informasi keuangan bagian bagian
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan manajer tertentu dalam suatu
perushaaan. Hal ini disebabkan pada umumnya manajer mengambil
keputusan mengenai bagian tertentu perushaan yang menjadi tanggung
jawab saja. Sebagai contoh manajer memerukan informasi tentang
pembuatan suatu produk, maka akuntansi manajemen menghasilkan
informasi perbandingan biaya-penambahan dan bukan penambahan biaya,
sesungguhnya dengan biaya tersebut yang dianggarkan.Sifat Laporan
yang Dihasilkan Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
umumnya berupa ringkasan yang berisi informasi yang teliti. Hai ini
disebabkan pada umumnya pemakai luar memerukan informasi keuangan
yang merupakan pertanggung jawaban penggunaan dana oleh manajemen
dalam jangka waktu tertentu. Dilain pihak laporan keuangan
dihasilkan oleh akuntansi manajemen lebih rinci dan unsur taksiran
lebih dominan.Masalah yang dihadapai dalam pengambilan keputusan
adalah lebih baik dibandingkan infomasi yang teliti namum
terlambat. Oleh karena itu akuntansi manajemen sebagai suatu
pengolahan informasi keuangan lebih menitiberatkan untuk
menghasilakan laporan yang rinci dengan memasukan unsur ketelitian
sebagai hal nomor dua, namum berisi informasi yang relevan dengan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Keterlibatan dalam Perilaku Manusia Akuntansi keuangan lebih
mementingkan pengukuran kejadian-kejadian ekonomi sedangkan
akuntansi manajemen lebih banyak bersangkutan dengan pengukuran
kinerja manajemen berbagai jenjang Organisasi. Oleh karena
informasi akuntansi manajemen digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen, maka aspek perilaku manusia dalan organisasi perlu
diperhatikan dalam pengolahan informasi keuangan dalam akuntansi
manajemen.Sebagai contoh,dalam organisasi divisional yang terdiri
dari pusat-pusat laba,akuntansi manajemen digunakan oleh manajemen
puncak untuk mengukur kinerja pusat laba dengan suatu ukuran yang
disebut return on investment (ROI) . Ukuran ini dihitung dengan
membandingkan laba dengan investasi yang digunkan untuk menghailkan
laba.Karena ROI digunakan untuk mengukur kinerja manajer pusat
laba,maka dalam mempertimbangkan unsur yang digunakan untuk
mengitung laba perlu dipertimbangkan wewenang yang yang
didelegasikan oleh manajemen puncak kepada manajer pusat laba.Laba
terkendalikan dihitung dengan memasukan unsur pendapatan
terkendalikan dengan biaya terkendalikan,yang kesemuanya ini diukur
dengan memepertimbangkan wewengang yang dimiliki oleh manajer pusat
laba.Dengan demikian ROI yang merupakan salah satu contoh informasi
akuntansi manajemen ini diharapkan akan dapat digunakan untuk
memepengaruhi perilaku manajer pusat laba dalam mengelola alokasi
sumber daya di pusat laba, Disiplin Sumber yang Memadai Akuntansi
keuangan hanya memeliki satu sumber disiplin ilmu ekonomi sedangkan
akuntansi manajemen memiliki dua sumber disiplin ilmu ekonomi dan
pisikologi sosial. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang diperajari cara
manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas tetapi
sumber daya terbatas. Ilmu pisikologi sosial mempelajari prilaku
manusia dalam hubunganya dengan manusia lain dalam kebutuhan
mereka. Akuntansi manajemen dilandasi oleh ekonomi yang membekali
manusia mengalokasikan sumber daya dalam perusahaan dan ilmu
pisikologi sosial membekali prilaku manusia dengan manusia lain
dalam memenuhi kebutuhan mereka .
Hal yang Sama di antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Meskipun terdapat berbagai perbedaan di antara akuntansi
keuangan dengan akuntansi manajemen, ada dua hal yang sama dalam
kedua tipe akuntansi tersebut. Pertama, prinsip akuntansi yang
berterima umum dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga
merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi
manajemen. Sebagai contoh, akuntansi keuangan menganut prinsip
penandingan pendapat dengan biaya bersangkutan dengan pendapatan
tersebut dalam menghitung labayang diperoleh perusahaan dalam
priode tertentu. Demikian pula akuntansi manajemen menganut prinsip
yang sama dalam mengatur laba yang diperoleh pusat laba tertentu
untuk mengatur kinerja pusat laba yang bersangkutanKedua, akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen menggunakan informasi operasi yang
sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan
kepada pemakainya. Oleh karna itu dalam pengelolaan informasi
keuangan digunakan pedoman bahwa prinsip akuntansi yang berterima
umum dipakai sebagai acuan dalam mengumpulkan data dasrar guna
menghasilkan informasi yang diolah melalui akuntansi keuangan
maupun akuntansi manajemen, jika hal ini tidak dilakukan akan
terjadi duplikasi dalam proses pengumpulan data.
Perkembangan Peran Akuntansi Manajemen sebagai Suatu Tipe
Akuntansi
3. Peran akuntansi manajemen sebagai sistem pengolah informasi
keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan,
Pencatat skor(score keeping, Penarik perhatian manajemen(attention
directing), Penyedia informasi untuk pemecahan masalah(problem
solving)
1. Pencatat skor(score keeping)Dalam pengolahan perusahaan
manajemen melakukan perencanaan aktivitas dan pengendalian
pelaksanaan rencana aktivitasnya .Akuntansi manajemen berperan
dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusunan rencana
aktivitas,yang memeberika informasi sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang
direncanakan. Akuntansi manajemen mencatat skor kepada manajer yang
bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan
rencana aktivitas yang telsh disusun. Untuk memnuhi fungsi sebagai
pencacat skor bagi manajemen,akuntansi manajemen harus memenuhi
persyaratan: teliti, relevan, dan andal. Ketelitian pencatatan skor
setiap manajer merupakan syarat mutlak, karena informasi yang
disajikan kepada manajemen akan digunakan untuk mengevaluasi
kinerja mereka .Setiap orang yang diukur kinerjanya akan peduli
terhadap unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerjanya.
Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi seandainya biaya yang
seharusnya menjadi beban departemen lain, oleh bagian akuntansi
keliru dibebenkan kepada departemen tertentu, padahal setiap
manajer departemen akan dinilai oleh manajer atasannya dari
efesiensi biaya yang dicapai oleh setiap departemen. Relevansi
informasi dengan keputusan yang akan dilakukan oleh pemakai
informasi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan akuntansi
manajemen dalam mengolah data akuntansi, akuntansi manajemen
bertujuan menghasilkan informasi historis yang unik untuk memenuhi
segala macam tujuan. Akuntansi manajemen didominasi oleh
pengumpulan dan penyajian secara teliti informasi biaya yang
terjadi di masa lalu, dan pemakaian laporan dihasilkan untuk
melakukan penyesuain terhadap informasi akuntansi yang diterima
sesuai kebutuhan. Akuntansi manajemen berpusat pada keputusan
keputusan yang berpotensial akan di pengaruhi informasi akuntansi.
Akuntansi manajemen berperan sebagai spesialis informasi yang
menggunakan pendekatan biaya manfaat ( cost benefit) dalam
pemilihan sistem informasi yang menghasilkan informasi untuk
kepentingan pengambilan keputusan. Dalam the user decision model
approach ini, akuntan manajemen disamping mempertimbangkan
relevansi informasi dengan alternatif yang dipertimbangkan oleh
pengambil keputusan, juga mempertimbangkan biaya dan manfaat
informasi tersebut.Agar akuntansi manajemen mampu berfungsi sebagai
pencatat skor , skor yang dicatat dan di sajikan harus mencerminkan
kinerja yang relevan yang digambarkan skor tersebut. Relevansi
pencatatan skor akan dicapai jika pencatat skor memahami aktivitas
yang di lakukan oleh manajemen. Dengan demikian informasi yang
direkamnya benar benar mencerminkan kinerja yang dicapai oleh
setiap manajer dan sesuai dengan keperluan pengambilan
keputusan.Untuk dapat berfungsi sebagai pencatat skor yang baik,
keandalan adalah atribut yang harus dimiliki oleh informasi
manajemen sebagai pencatat skor , informasi manajemen harus bebas
dari kecenderungan penyusunan untuk memihak. Jika manajemen yang
diukur kinerjanya menduga fungsi akuntansi memihak kepada manajer
tertentu dalam menyajikan laporannya, informasi akuntansi yang
tercantum didalamnya akan bernilai rendah, dipandang dari presepsi
pemakainya.2. Penarik perhatian manajemen(attention directing)
Jika akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencacat
skor yang baik, tahap perkembangan berikutnya adalah sebagai
penarik perhatian manajemen. Sebagai penarik perhatian manajemen,
akuntansi menyajikan informsi penyimpanan pelaksanaan rencana yang
memerlukan perhatian manajemen,agar manajemen dapat
merumuskantindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang
terjadi.Tahapbperkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi
manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik.Jika
informasi akuntansi manajemen dihasilkan oleh akuntan yan tidak
memahami manajemen atau tidak dapat diandalkan karena tidak adanya
integrasi akuntan manajemen menyusunnya,informasi akuntansi
manjemen tidak dapat berfungsi sebagai penarik perhatian manajemen.
Siapa yang akan memalingkan pandangannya ke informasi akuntansi,
yang disamping tidak teliti, tidak relevan, juga tidak dapat
diandalkan?
4. Penyedia informasi untuk pemecahan masalah(problem
solving)
Tahap perkembangan ini merupakan akibat lanjut dari statsu
perkembangan yang sebelumnya telah dicapai, yaitu sebagai pencatat
skor dan sebagai manajemen selalu menghadapai ketidak kepastian
manakala mereka menghadapi masalah yang harus diputuskan
pemecahannya, untuk mengurangi ketidkapastian ini manajemen
memerukan informasi, di antaranya informasi akuntansi . jika
informasi akuntansi manajemen tidak tersedia atau tidak teliti,
tidak relevan dan tidak diandalkan maka manajemen akan berpaling ke
informasi non akuntansi untuk mengurangi ketidak pastian. Atau jika
manajemen tidak memahami bahasa akuntansi , tidak akan terlintas
dalam pikirannya mengenai informasi akuntansi, sehingga keputusan
keputusannya akan didasarkan atas informasi non akuntansi. Dengan
demikian manajemen yang mendasarkan keputusan keputusannya tidak
berdasarkan informasi akuntansi, mutu keputusannya tidak bersifat
ekonomis rasional. Hal ini terjadi akibat tidak adanya bahasa
akuntansi yang dapat dipakai manajemen untuk berpikir. Dalam
situasi macam ini akuntan manajemen tidak akan merupakan anggota
manajemen yang dapat duduk bersama manajemen lain dalam memecahkan
masalah masalah yang dihadapi perusahaan.
Akuntansi Manajemen sebagai Suatu Tipe Informasi
Dalam Uraian di atas,akuntansi manajemen di pandang sebagai
suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah
informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam
perencanaan dan pengendalian aktiviitas organisasi.istilah
akutasnsi manajemen dapat digunakan pula untuk menggambarkan
informasi yang dihasilkan oleh sistem pengelolaan informasi
keuangan seperti yang diuraikan diatas.Informasi yang merupakan
suatu fakta, data, pengamatan, persepsi, atau sesuatu yang lain,
yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, pengambilan
keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang, yang mengandung
ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu alternatif
tindakan diantara sekian banyak alternatif tindakan yang ada, oleh
karena itu, pengambil keputusan selalu berusaha mengumpulkan
informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam
memilih alternatif tersebut.Gambar 1.4 merinci berbagai tipe yang
kemungkinan diperlukan oleh para pengambil keputusan. Diantara
berbagai tipe informasi, akuntansi manajemen merupaka salah satu
tipe informasi diantara dua tipe informasi lain : informasi operasi
dan informasi akuntansi keuangan.
Informasi non akuntansi Informasi OperasiInformasi Informasi
kuantitatif Informasi Akuntansi Informasi akuntansi
keuanganInformasi Informasi akuntansi manajemen nonkuantitatif
Informasi akuntansi penuh Informasi akuntansi differensial
Informasi akun pertanggungg jawabanInformasi akuntansi penuh
Informasi pertanggung Informasi akuntansi diferensial;jawaban
. Gambar 1.4 Akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe
informasiMengapa Informasi Kuantitatif ?Manajemen memerlukan
informasi, baik yang berupa informasi kuantitatif maupun informasi
nonkuantitatif sebagai dasar pengambilan keputusan.dimuka telah
disampaikan bahwa pengambilan keputusan selalu berupa pemilihan
alternatif, dan pemilihan alternatif selalu mengandung
ketidakpastiaan, sehingga manajer mampu menghasilkan keputusan.
Umumnya informasi kuantitatif lebih berperan dalam mengurangi
ketidakpastian bila dibandingkan dengan informasi nonkuantitatif,
sehingga umumnya dalam pengambilan keputusan bisnis, manajemen
lebih bertumpu pada informasi kuantitatif dibandingkan dengan
informasi nonkuantitatif. Sebagai contoh dalam pengambilan
keputusan investasi, manajemen tidak hanya memerlukan informasi
apakah investasi yang akan dilaksanakan tidak hanya mendatangkan
laba, namun lebih dari itu , ia memerlukan informasi besarnya rate
of return dan play back periode yang dilaksanakan.Jika manajemen
memperoleh informasi bahwa rate of return investasi yang
direncanakan olehnmya 20% dan playback periode 3 tahun, maka ia
akan lebih memperoleh kepastian dalam mempertimbangkan investasi
tersebut dilaksanakan atau tidak. Dengan memperoleh informasi
tersebut pengambil keputusan akan memperoleh gambaran yang lebih
jelas mengenai investasi yang direncanakan. Informasi kuantitatif
menjadikan pengambil keputusan lebih memperoleh jaminan kepastian
dalam pemilihan alternatif.
Mengapa Informasi Akuntansi ?Accounting is akuntansi business
language. Sudah dikenal bahwa akuntansi merupakan suatu bahasa
bisnis. Sebagai suatu bahasa akuntansi merupakan alat untuk
nerpikir manajer dalam bisnis dan untuk mengkomunikasikan
pikiran-pikiran bisnis manajer kepada bawahan dan atasannya, kepada
manajer lain, dan kepada pihak luar. Berpikir bisnis berarti
berpikir secara ekonomi rasional. Manajer yang tidak menguasai
akuntansi sebagai bahasa bisnis tidak dapat berpikir secara bisnis
karena tidak memiliki alat berpikir untuk itu. Seorang manajer
puncak yang tidak tahu akan peran akuntansi dalam mepengaruhi
perilaku manajer dibawahnya, tidak akan merancang tolak ukur
kinerjayang menggunakan informasi akuntansi untuk memperoleh peran
serta para manajer dalam mencapai peran perusahaan. Contoh lain
jika seorang manajer produksi tidak memahami konsep perilaku biaya
dan tidak memahami koncsep discretionary fiuxed cost misalnya, maka
sedikitpun tidak akan terlintas dipikirannya konsep tersebut pada
saat ia menghadapi masalah pengurangan biaya produksinya, ia akan
mengurangiu biaya produksinya tanpa memahami perbedaan
karakteristik discrektionary fixed cost dan commited fixed cost,
akibatnya program tersebut mengalami kegagalan karena kurangnya
manajer tersebut menguasai konsep akuntansi tersebut sebagai bahasa
bisnisnya. Ia tidak memikirkan sama sekali biaya kebijakan dalam
mempertimbangkan program pengurangan biayanya sehingga ia tidak
dapat mengkomunikasikannya terhadap manajer dibawahnya.Manajer yang
hanya mengetahui peran akuntansi sebagai pencatat informasi
keuangan dimasa lalu, tidak akan berpikir secara bisnis dalam
menyusun rencana dan mengendalikan aktivitas perusahaanya, karena
perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan menyangkut masa
yang akan datang, maka informasi akuntansi yang relevan adalah
informasi akuntansi yang akan datang pula. Manajer tersebut tidak
mempunyaio alat berpikir bisnis, karena tidak dimiliki bahasa
akuntansinya sebagai bahasa bisnis, dengan demikian seorang manajer
yang mempunyai pandangan yang salah mengenai peran akuntansi dalam
pengelolaan perusahaanya, akan kehilangan kemampuan mengelola
perusahaanya secara bisnis karena tidak dimiliki alata berpikir
bisnis dalam diri manajeer tersebut.Informasi AkuntansiInformasi
dalam bahasa bisnis dikelompokkan menjadi tiga : informasi operasi,
informasi akuntansi keuangan, dan informasi akuntansi manajemen.
Berikut ini konsep masing maasing golongan informasi
akuntansiInformasi Operasi untuk melaksanakan aktivitas perusahaan
sehari hari, manajemen memerlukan berbagai informasi operasi
seperti jumlah kilogram bahan baku yang dipakai dalam produksi,
jumlah sediaan produk didalam gudang, jumlah produksi hari ini,
jumlah jam kerja karyawan dalam satu minggu. Informasi operasi
merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi akuntansi yang
lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manejemen. Contoh informasi operasi berupa jumlah kilogram bahan
baku yang akan dipakai dalam produksi, jumlah persediaan produk
jadi, dan sebagainya. Informasi akuntansi keuangan informasi
akuntansi keuangan diperlukan baik dari pihak manajemen maupun dari
pihak luar perussahaan, seperti pemegang saham, bangkir, dan
kreditur lainnya. Sewperti telah diuraikan diatas, informasi
keuangan ini diperlukan oleh pihak luar guna menentukan hubungan
antara pihak luar dan perusahaan. Informasi keuangan ini dihasilkan
oleh sistem pengelolaan akuntansi keuangan yang disebut akuntansi
keuangan. Umumnya disajikan pada pihak luar perusahaan didalam
laporan keuangan berbentuk neraca, laporan rugi laba, laporan laba
yang ditahan, dan laporan perubahan posisi keuangan. Informasi
akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk menjalankan dua
fungsi utama manajemen yaitu perencanaan dan pengendalian aktivitas
perusahaan. Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan olehsistem
pengelolaan informasi manajemen yang disebut akuntansi manajemen,
informasi disajikan kepada manajemen perusahaan dalam berbagai
laporan keuangan berbentuk anggaran, laporan penjualan, laporan
biaya produksi, laporan biaya menurut pusat pertanggungjawaban dan
laporan biaya menurut aktivitas. Laporan biaya mutu, laporan biaya
daur hidup produk, biaya penambah dan bukan penambah nilai, laporan
biaya pemasaran.Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan oleh
manajemen berbagai jenjang organisasi, untuk menyusun rencana
aktivitas perusahaan dimasa akan datang. Kegiatan perencanaan
meliputi pengambilan keputusan, pemilihan alternatif tindakan dari
berbagai alternatif yang mungkin dilaksanakan dimasa akan datang.
Pengambilan keputusan itu sendiri meliputi kegiatan perumusan
masalah, penentuan berbagai alternatif untuk memecahkan masalah,
analisis konsekuaensi tindakan yang mungkin dilakukan, dan
pembandingan berbagai alternatif yang mungkin dilakukan. Hal ini
memungkinkan manajemen melakukan pengambilan keputusan untuk
memilih alternatif tindakan terbaik diantara alternatif yang
dipertimbangkan.Tipe Informasi Akuntansi ManajemenInformasi
akuntansi manajemen dapat dihubangkan dengan tiga hal : objek
informasi, alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Jika
informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi
seperti produk, departemen, atau aktivitas, maka akan dihasilkan
konsep informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi
manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih maka akan
dihasilkan konsep informasi diferensial yang sangat diperlukan pleh
menejemen dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif. Jika
informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang
dimilikioleh manajer dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi
perilaku manusia dalam organisasi. Gambar 1.5 melukiskan hubungan
antara informasi akuntansi manajemen dengan objek informasi,
alternatif yang dipilih dan wewenang manajer.
Objek Informasi Informasi Akuntansi PenuhInformasiAkuntansi
Alternatif Informasi Akuntansi DifferensialManajemen Wewenang
manajer Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Gambar 1.5 Penggolongan Informasi Akuntansi ManajemenManfaat
Informasi Akuntansi Manajemen
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tipe informasi
akuntansi terbagi atas tipe informasi akuntansi penuh, informasi
akuntansi diferensial, serta informasi akuntansi
pertanggungjawaban. Ketiga tipe informasi akuntansi manajemen
tersebut meliputi aktiva, pendapatan, dan biaya. Informasi
akuntansi manajemen menyampaikan informasi masa laludan informasi
masa yang akan datang, tergantung untuk apa informasi itu
disajikan. Gambar 1.6 menyajikan ringkasan manfaat setiap tipe
informasiInformasi Akuntansi PenuhSeperti tercantum dalam gambar
1.6, Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu dan
masa yang akan datang, serta informasi aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya. Informasi akuntansi penuh selalu dihubungkan dengan objek
informasi yang dapat berupa satuanusaha, produk, departemen atau
aktivitas. Dalam hubungannya dengan kesatuan usaha tertentu,
informasi akuntansi dapat berupa aktiva penuh, dan/atau biaya
informasi penuh.Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi
masa lalu sangat bermanfaat untuk : pelaporan informasi keuangan
kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis
kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan
berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu dan penentuan
harga jual dalam cost contrsct informasi akuntansi penuh ini berisi
data yang bermanfaat untuk : penyusunan program, penentuan hargaq
transfer, dan penentuan harga jual yang diatur pemerintah.Informasi
Akuntansi DiferensialInformasi akuntansi diferensial merupakan
taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam
alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif
tindakan lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur
pokok : merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda
diantara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Karena
pengambil keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi
akuntansi yang relevan adalah informasi masa yang akan datang pula.
Sehingga tidak tercantum pemanfaatan informasi akuntansi
diferensial masa lalu. Namun informasi ini selalu bersangkutan
dengan masa yang akan datang. Karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai alternatif yang
tersedia, maka informasi yang bermanfaat adalah informasi yang
berbeda di tiap tiap alternatif yang dipilih.Informasi akuntansi
diferensial terdiri dari aktiva, penapatan, dan biaya. Informasi
akuntansi differensial ini bersangkutan dengan biaya yang disebut
dengan pendapatan differensial sedangkan yang bersangkutan dengan
aktiva disebut aktiva differensial.
Tipe informasi akuntansi manajemenManfaat
( Aktiva, Pendapatan, dan/atau biaya )Informasi masa
laluInformasi masa yang akan dating
Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information
)Pelaporan informasi keuanganPenyusunan program
Analisis kemampuan menghasilkan labaPenentuan harga jual
normal
Jawaban atas pertanyaan : Berapa biaya tang telah dikeluarkan
untuk sesuatu ?Penentuan harga transfer
Penentuan harga jual dalam cost type contractPenentuan harga
jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah
Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting
Information )Tidak adaPengambilan keputusan pemilihan alternatif,
baik jangka pendek maupun jangka panjang
Informasi akuntansi pertanggungjawaban ( Responsibility
Accounting Information )Penilaian kinerja manajerPenyusunan
anggaran
Pemotivasian manajer
Gambar 1.4. Tipe informasi akuntansi manajemen dan
manfaatnyaInformasi Akuntansi PertanggungjawabanInformasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas
pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam penyusunan anggaran setiap
manajer dalam organisasi merencanakan aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya, sehingga informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan
dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk
memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang
dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses
pengendalian manajemen karena informasi itu menekankan hubungan
antara informasi yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan
pelaksanaanya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan
peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan atau biaya
dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan yang menjadi tanggung
jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan
dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab.
Trend yang Mempengaruhi Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan
di U.S.A mulai akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20. Hampir
semua prosedur penentuan harga pokok (product costing) dan prosedur
akuntansi manajemen yang digunakan dalam abad ke-20 sekarang ini
dikembangkan di U.S.A antara tahun 1880 dan 1925. Pada tahap awal
perkembangannya akuntansi manajemen berorientasi pada penentuan
harga pokok yang informasinya dimanfaatkan oleh pemilik dan pihak
intrn lainnya. Mulai tahun 1925, dengan dikembangkannya pasar modal
di U.S.A, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan
informasi bagi pemakai intern kemudian dihentikan dan kemudiaan
digantikan dengan penentuaan kos sediaan, yang merupakan pembebanan
biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga kos sediaan
dapat dilaporkan kepada pemakai luar dalam laporan
keuangan.Perubahan orientasi akuntansi manajemen dari penyedia
informasi bagi pemakai intern ke penyedia informasi keuangan bagi
pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai dengan awal tahun
90-an. Pelaporan keuaangan kepada pihak luar menjadi pendorong
utama dalam perancangan sistem akuntansi biaya sejak pasar modal
dikembangkan di U.S.A. manajer perusahaan bersedia menerima biaya
rata rata produkyang kasar. Kenyataanya pada saat itu informasi
biaya rata rata produk secara individual yang lebih rinci dan
teliti tidak diperluakan selama perusahaan memiliki produk yang
homogen yang mengkonsumsi sumber daya dengan proporsi yang
sama.Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha
memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk
kepentingan manajemen, diperkenalkannya variable costing untuk
penyempurnaan penentuan kos produk, pada hakikatnya hanya terpusat
pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih
bermanfaat pada pemakai luar, tidak ditujukan untuk menjadi
informasi yang khusus dijadikan untuk manajemen, bagi kebanyakan
perusahaan, manfaat yang diperoleh dari informasi akuntansi biaya
yang lebih rinci dan cermat sekarang telah melebihi biaya untuk
menghasilkannya, oleh karena itu, sistem akuntansi baru kemudiaan
munculTrend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah
:1. Kemajuan teknologi informasi2. ImplementasiJust-In
Time(JIT)manufacturing3. Meningkatnya tuntutan mutu4. Meningkatnya
diversifikasi, kompleksitas produk dan semakin pendeknya daur hidup
produk5. Diperkenalkannyacomputer-integrated manufacturingKemajuan
Teknologi InformasiTeknologi informasi mencakup komputer (baik
perangkat keras dan perangkat lunak),berbagai peralatan kantor
elektronik, ekuipmen pabrik robotik, dan telekomunkasi Perkembangan
teknologi informasi yang pesat menyebabkan perubahan besar di
berbagai bidang kehidupan manusia. Dalam dunia bisnis, pemanfaatan
teknologi infomasi menyebabkan perubahn yang luar biasa dalam
persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia,
penanganan transaksi pertukaran antara perusahaan dengan
customer-nya dan dengan prusahaan lain. Dengan teknologi informasi
pada tingkat perkembangannya sekarang, manajemen mampu memproduksi
produk dengan cara yang tidak terbayangkan sebelumnya,dan dengan
mudah dapat memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjalankan
bisnis mereka, Di lain pihak, akutan manjemen mampu melakukan
rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin dilaksanakan denga
cara manual.Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia
menjadi seperti kampung saja yang ditimjau dari sudut bisnis,
batas-batas antara negara menjadi semakin tidak jelas dengan
semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan
bersifat global dan tajam. Sifat perasingan ini menyebabkan laba
yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki tingkat
persaingan dunia menjadi menciut. Persainghan tingkat dunia yang
tajam menyerbakan para investor mengarahkan penanaman dana mereka
ke dalam usha-usaha yang berkemampuan besar dalam menghasilkan
laba, sedangkan usaha yang mampu menghasilkan laba besar akan
segera menarik banyak investor untuk menanamkan modal ke dalam
usaha tersebut. Sebagai akibatnya, persaingan dalam usaha tersebut
menjadi tajam dan menyebabakan peciutan laba yang diperoleh
perushaan yang beroperasi dalam usaha Penciutan laba memaksa
manajemen mecari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan
mampu bertahan dan berkembang dalam tingkat persaingan dunia. Hanya
persahaan-persahaan yang manajemennya berhasil menjadikan
persahaannyua memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu
bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan
tajam.Gambar 1.7 melukiskan berbagai faktor yang mendorong
penggunaan teknologi informasi maju dan persyaratan untuk menjadi
perusahaan tingkat dunia.Kekalahan perusahaan-perusahaan manufaktur
di U.S.A. dalam bersaing di tingkan dunia dengan perusahaan sejenis
dari jepang, menyadakan manajemen perushaan-perusahaan Amerikan,
bahwa persainga di tingkat dunia hanya dapat dimasuki oleh
perusahaan-perusahaan yang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan
costumer, yang memiliki kemampuan untuk meghasilkan produk-produk
yang bermutu kelas dunia, dan yang cost-effetive.Fleksibilitas
merupkan tuntutan pasar yang sensntasa menghendaki perushaan mampu
menhasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan customer yang
selslu burubah.. Fleksibilitas menuntut manajemen perusahaan.
Secara berkelanjutan melakukan improbement manfaat yang terkandung
dalam produk dan jasa bagi customer. Kemampuan perusahaan dengan
cepat menyesuaikan setiap perubahaan kebutuhan customer menjadi
kunci keberhasilan perusahaan dalam menempatkan diri setapak lebih
maju dari perusahaan pesaing.Perkembangan teknologi membuat
customer mudah melakukan akses terhadap mutu produk dan jasa yang
akan mereka beli, dengan demikian, hanya perusahan yang mampu
memproduksi produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan customer yang
mampu menjadikan pemimpin dalam persaingan pasar.Biaya merupakan
faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam
persaingan dipasar.customer akan memilih produsen yang dapat
menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga
murah. Harga murah hanya bisa dihasilkan oleh produsen yang secara
berkelanjutan melakukan improvement terhadap aktivitas penampah
nilai, dan yang senangtiasa berusaha mengurangi atau menghilangkan
aktivitas bukan penambah nilai bagi customer. Dengan demikian cost
effectivenes menjadi salah satu faktor untuk memenangkan
perusaahaan dalam jangak waktu panjang dipasar.Persyaratan, mutu,
fleksibilitas, dan cost effectivenes itu memaksa perusahaan
manufaktur di U.S.A. mengganti strategi lama mereka untuk
memenangkan persaingan dipasar dunia. Strategi penting yang ditiru
manajemen perusahaan perusahaan U.S.A dari rekan mereka dijepang
adalah : non-value added activity strategiy dan market driven
strategy.Value-added activities strategy versus
non-value-added-activities strategyDengan kekalahan jepang dalam
perang dunia II, jepang mencari peluang bisnis manufaktur dengan
memilih memperbaiki kelemahan kelemahan dalam proses pembuatan
produk.Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time
yang merupakan keseluruhan waktu yang diperlukan untuk mengelola
bahan baku menjadi produk jadi. Throughput time dibagi menjadi
empat komponen seperti disajikan pada Gambar 1.8. Pada gambar
tersebut dilukiskan berbagai jenis waktu yang membentuk throughpu
tme dan dua jenis aktivitas yang mengkonsumsi waktu tersebut :
value-added activities dan non-value-added activities, Proses
produksi yang ideal akan menghasilkan throughput time yang sama
dengan processing time dengan throughput time yang dekenala dengan
istilah manufacturing cycle efficiency (MCE). Seberapa besar
non-value-added activities dihilangkan dari proses pembuatan produk
dapat diukur dengan MCE dengan formula :
Processing Time MCE = Througput Time
Jika proses pembuatan produk menghasilkan MCE sebesar 1, maka
non-value-added activities telah dapat dihilangakan dalam proses
pengolahan produk,sehingga customer produk tersebut tidak dibebani
dengan biaya-biaya untuk aktivitas-bukan-penambah nilai bagi
mereka. Sebaliknya, jika proses pembuatan produk menghasilkan MCE
kurang dari satu, berarti proses pengolahan produk masih mengandung
aktivitas-bukan-penambahan nilai bagi customer.Dalam posisisnya
sebagai negara yang menang perang, perusahan-perusahan manufaktur
di U.S.A. menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan
menekankan pada penyempurnaan value-added activities dengan
mengesampingkan non-value-added activities. Non-value-added
activities dianggap sebagai suatu aktivitas yang tidak dapat
dihidari dalam proses pembuatan produk, sehingga diperlukan
berbagai model untuk membenarkan keradaannya. Oleh karena itu, pada
waktu itu perusahaan manufaktur di U.S.A, dengan gerakan scientific
management-nya melakukan berbagai usaha untuk mengurangi processing
time di antaranya dengan time and motion study. Di samping itu
mereka mengembangkan berbagai model, seperti economical order
quantity, safety stock, dan peritungan produk rusak yang normal
(normal defect) atau acceptable quality level (AQL), untuk
membenarkan berbagai non-value-added activities yang hadir dalam
proses pembuatan produk. Gambar 1.9 melukiskan strategi yang
diterapkan oleh perusahaan-peruahaan manufaktur di U.S.A. dalam
memeasuki pasar dunia pasca Perang Dunia IIBerbeda dengan rekan
mereka dari Amerika, para produksen jepang menemui kesulitan dalam
memasuki pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama dengan
yang ditempuh oleh produksi Amerika. Oleh karena itu, para
produksen jepang memilih strategi yang berbeda dengan yang ditempuh
oleh rekan mereka dari Amerika. Mereka menitiberatkan strategi
produksinya pada usaha-usaha untuk menghilangan non-value-added
activities. Sementara itu mereka, mengambil semua hasil
penyempurnaan value-added activities yang dilakukan oleh para
produksen Amerika. Bagi produsen Jepang, non-value-added activites
merupakan aktivitas yang tidak seharusnya terjadi bebas customer,
sehingga seharusnya dihilangkan dari proses pembuatan produk. Oleh
karena itu, produsen jepang kemudian mengurangi inspection time
dengan mengembankan total quality control dan zero defect
manufacturing, mengurangai moving time dengan mengembangakan
celular manufacturing, dan mengurangi moving time dengan
mengembangkan cellular manufacturing, dan mengurangi waitin/storage
time dengan menitikberatkan kepada just in time inventory system.
Technology-Driven Strategy versus Market DrivenTechnology-Driven
Strategy adalah suatu cara berpikir manajemen yang meletakan
teknologi sebagai pendorong perusahaan dalam memasuki pasar.
Berangkat dengan teknologi yang dimiliki serta keterbatasan yang
melekat didalamnya, perusahaan perusahaan amerika memasuki pasar
dunia sejak perang dunia II selesai. Dengan posisi sebagai negara
yang memenangkan perang, strategi tersebut membuat produsen amerika
dapat memasuki pasar dunia tanpa hambatan berarti. Tidak demikian
dengan para produsen jepang. Dengan technology driven-strategy
produsen jepang sangat sulit memasuki pasar dunia waktu itu. Oleh
karena itu, mereka kemudian mencari celah celah yang memungkinkan
mereka memasuki pasar dunia dengan market-driven strategy.
Market-driven strategy adalah suatu cara berpikir manajemen yang
memberi persyaratan pasar atau customer dibandingkan keterbatasan
teknologi yang dimiliki oleh perusahaan.diatas segalanya, perhatian
manajemen harus dicurahkan terhadap kecendrungan perkembanga pasar
dan apa yang dinginkan dan dibutuhkan oleh customer, bukan
keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan
market-driven strategy , manajemen selalu dipaksa untuk
menghilangkan hambatan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pasar
atau customer. Dengan strategi ini, manajemen bertanggungjawab
untuk mencari terobosan terobosan terbaru guna menghilangkan
hambatan yang bersifat teknologi, senhingga smanajemen senantiasa
didorong untuk menyempurnakan teknologi yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pasar.Sejak selesainya perang dunia II, para
produsen jepang memilih market-driven strategy, terutama dalam
industri mobil dan consumer electronic, dalam memasuki persaingan
pasar didunia. Sementara itu, para produsen mobil dan consumer
electronic di U.S.A. pada saat yang sama menikmati posisi
persaingan yang sangat diuntungkan karena negara mereka memenangkan
perang dunia tersebut, sehingga dengan teknologi yang mereka miliki
mereka dapat menguasai pasar dunia.Implementasi JIT
ManufacturingJust-in time (JIT) merupakan manufacturing pilosophy
yang telah diterapkan dijepan dalam tahun tujupulahan dan baru
ditetapkan oleh perusahaan perusahaan U.S.A. 20 tahun kemudian.
Dengan pilosofi ini perusahaan hanya memproduksi atas dasar
permintaan tanpa tanpa memanfaatkan tersedianya sediaan dan tanpa
menanggung biaya sediaan. Setiap operasi hanya memproduksi untuk
memenuhi persediaan dari operasi berikutnya.produksi tidak akan
terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukan
permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang
ditentukan untuk dipakai dalam produksi. Dalam JIT, produksi
ditentukan oleh permintaan. Oleh karena itu JIT tidak mungkin
diterapkan oleh perusahaan yang atas produknya sangat sulit
diperkirakan. JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu
penyimpanan yang merupakan salah satu akibat dari aktivitas bukan
penambah nilai bagi customer. JIT mempunyai dampak signifikan
terhadap sediaan, tata letak pabrik, dan penyediaan jasa
pendukung.JIT dan sediaan, salah satu dampak JIT manufacturing
adalah berkurangnya sediaan ke tingkat sangat rendah dibandingkan
dengan saistem produksi yang tradisional. Dalam proses produksi
tradisional, bahkan disediakan dan suku. Cadang diproduksi dan
ditransfer ke operasi berikutnya tanpa memperhatikan permintaan
dari operasi berikutnya. Dalam sistem tersebut, sediaan akan
terjadi jika produksi melebihi jumlah yang diminta. Biasanya,
sistem produksi tradisional menghasilkan tingkat sediaan yang jauh
lebih tinggi bila dibandingkan dengan JIT manufacturing.JIT dan
cellular manufacturing. Dalam sistem produksi tradisional, produk
bergerak dari satu kelompok mesin yang sama ke kelompok mesin yang
sama berikutnya. Dalam sistem ini, mesin yang memiliki fungsi yang
sama ditempatkan bersama dalam suatu daerah yang disebut departemen
atau proses. Karyawan yang memiliki keahlian yang sama dalam
mengoperasikan mesin ditempatkan dalam departemen untuk
mengoperasikan satu kelompok mesin yang sama..JIT mengubah pola
tata letak mesin tersebut dengan membentuk manufacturing cell.
Manufacturing cell terdiri dari mesin-mesin yang dikelompokkan
kedalam suatu keluarga mesin, biasanya dalam bentuk setengah
lingkaran. Mesin-mesin ini disusun sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk melaksanakan berbagai operasi yang berurutan.
Setiap cell dirancang untuk memproduksi produk tertentu atau satu
keluarga produk tertentu. Produk bergerak dari satu mesin ke mesin
yang lain dalam cell. Karyawan ditugasi dalam cell tertentu dan
dilatih untuk mampu mengoperasikan semua mesin yang ada dalam cell.
Oleh karena itu, tenaga kerja dalam lingkungan JIT memiliki
keterampilan beragam, bukan merupakan tenaga kerja spesialis, yang
hanya memiliki keterampilan dalam bidang tertentu saja. Setiap
manufacturing cell pada dasarnya merupakan pabrik mini, sehingga
setiap cell dalam lingkungan JIT disebut pabrik dalam pabrik.
Meningkatnya Tuntutan MutuJIT manufacturing menuntut ketepatan
waktu produksi dan penyerahan produk akhir kepada customer maupun
produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi
berikutnya. Dengan demikian, untuk menjamin ketepatan waktu dan
ketepatan jumlah produk yang diproduksi oleh tahap tertentu proses
produksi maupun oleh perusahaan secara keseluruhan, dituntut
produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan baku yang dimasukkan
proses sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan tanpa cacat, serta
kondisi mesin dan ekuipmen produksi tanpa kerusakan. Untuk
menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan
kepada customer dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau total
quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang
meletakkan tanggung jawab pengendalian di pundak karyawan yang
terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai proses
produksi, sampai produk mencapai pembeli. Tanggung jawab
pengendalian produk bukan hanya menjadi tanggung jawab fungsi
pengendalian mutu tradisional menitikberatkan pada indentifikasi
kesalahan, bukan pada pencegahan terjadinya kesalahan. Konsep
pengendalian tradisional menggunakan pendekatan acceptable quality
level (AQL), yang dapat menerima produk rusak atau cacat sampai
dengan tingkat tertentu. Oleh karena itu, pengendalian mutu
tradisional ini menggunakan teknik acceptane sampling dan process
control. Konsep pengendalian mutu modern menitikberatkan pada
orang, bukan proses, dan karyawan didorong agar berusaha
menghasilkan zero defect.Banyak perusahaan yang memproduksi
berbagai macam kelompok produk yang masing-masing produk
mengonsumsi sumber daya dengan tingkat yang sangat berbeda satu
sama lain. Kelompok produk yang satu memerlukan empat production
run, sedangkan kelompok produk yang lain memerlukan satu kali
production run, sehingga kelompok produk pertama memrlukan waktu
persiapan (setup) mesin lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kelompok produk yang kedua. Produk yang satu diproduksi dengan
menggunakan mesin dan ekuipmen lama, sedangkan produk yang lain
diproduksi dengan menggunakan mesin dan ekuipmen modern. Jika kedua
macam mesin dan ekuipmen tersebut berada dalam satu departemen
produksi, produk yang diproses melalui departemen tersebut akan
dibebani dengan tarif rata-rata biaya overhead pabrik yang kasar,
yang tidak mencerminkan sumber daya mesin dan ekuipmen yang
sesungguhnya diserap oleh kedua macam produk tersebut.Dengan
peralatan modern yang dikendalikan dengan komputer, pabrik mampu
menghasilkan produk yang kompleks yang memerlukan penelusuran biaya
yang tidak sederhana ke dalam kos produk. Pemanfaatan komputer
untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk
menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk
(product life cycle) menjadi semakin pendek. Semakin pendeknya daur
hidup produk semakinmemerlukan perancangan yang matang keseluruhan
pendapatan dan biaya yang diproyeksikan selama daur hidup produk,
agar investasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk desain dan
pengembangan produk dan untuk mesin dan ekuipmen yang bersangkutan
dengan produk dapat tertutup dari kas masuk bersih selama daur
hidup produk yang diperkirakan.Computer Integrated
ManufacturingTeknologi informasi maju yang diterapkan dalam proses
pengolahan produk menjadikan perusahaan manufaktur fleksibel dalam
memberikan respon terhadap kebutuhan pasar. Dengan demikian,
teknologi informasi memungkinkan perusahaan manufaktur menerapkan
market driven strategy dengan menghilangkan hambatan-hambatan
teknologi di dalam memenuhi kebutuhan pasar. Pemanfaatan komputer
di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap desain,
proses produksi, sampai dengan distribusi produk, mengubah secara
mendasar proses pembuatan produk dan sistem informasi yang
digunakan oleh manajemen di dalam mengelola pabrik modern. Komputer
memungkinkan digunakannya computer-aided design (CAD) dan
computer-aided engineering (CAE) dalam tahap desain produk,
sehingga pebrik-pabrik modern mampu melakukan inovasi yang luar
biasa cepatnya dan mampu menghasilkan produk-produk dengan desain
yang sempurna. Komputer juga mengubah tahap proses pengolahan
produk dengan digunakannya computer-aided manufacturing (CAM),
flexible manufacturing system (FMS), dan computer integrated system
(CIM).Computer-aided design (CAD). Sebelumnya banyak yang mengira
bahwa biaya produk ditentukan oleh teknologi yang digunakan untuk
memproses produk. Anggapan tersebut ternyata tidak benar. Ternyata
80% atau lebih biaya produk yang telah ditentukan pada tahap desain
produk. Dengan demikian kesalahan yang dibuat dalam tahap desain
produk akan berdampak besar terhadap biaya produk. CAD merupakan
perangkat lunak yang memungkinkan perancang produk dengan mudah dan
cepat menuangkan ide rancangannya dengan bantuan komputer dan
melakukan simulasi secara elektronik.Computer-aided engineering
(CAE). Informasi yang dihasilkan dari proses desain dengan CAD
kemudian diolah dengan CAE untuk memungkinkan perancang produk
melakukan pengujian secara elektronik mengenai baik atau tidaknya
produksi hasil rancangannya berdasarkan mesin-mesin yang dimiliki
perusahaan dan sekaligus dapat diperkirakan biaya yang dibutuhkan
untuk memproduksi produk yang dirancang. CAD dan CAE memungkinkan
perancang produk dengan cepat menghasilkan rancangan produk yang
memenuhi spesifikasi pemesanan dengan biaya produksi
terendah.Computer-aided manufacturing (CAM). CAM mencakup proses
perencanaan dan penjadwalan produksi,robotic equipment, penanganan
bahan secara otomatis, dan pengendalian mutu dengan bantuan
komputer. Informasi rancangan produk yang dihasilkan dalam proses
desain dengan bantuan CAD dan CAE kemudian ditransfer kedalam CAM
system. Jarak waktu antara proses perancangan produk dengan proses
pengolahan produk sangat pendek. CAM menyempurnakan perencanaan
proses produksi, sehingga mengurangi penimbunan sediaan dan siklus
proses pembuatan produk. Penggunaan robotic equipment dan
computerized tooling, serta pengendalian mutu dengan bantuan
komputer meningkatkan produktivitas dengan mengurangi keterlibatan
tenaga kerja manusia dalam proses pengolahan produk.Flexible
manufacturing system (FMS). FMS merupakan pengelompokan dua atau
lebih mesin yang dapat diprogram, yang mampu berpindah dari satu
operasi produksi produk atau ke produk yang lain. FMS menggunakan
peralatan robotik dan sistem penanganan yang dikendalikan dengan
komputer yang menghubungkan berbagai mesin yang dapat diprogram.
FMS umumnya digunakan dalam situasi produksi dengan volume produksi
yang rendah sampai dengan yang menengah, yang menghasilkan berbagai
produk yang berbeda namun berhubungan satu dengan lainnya. Hasil
produksi dengan FMS adalah suatu keluarga suku cadang, yang dapat
terdiri dari satu suku cadang sampai ratusan suku cadang, yang
mungkin diproduksi dengan kisar volume dari satu sampai dengan
beberapa ribu.Computer integrated manufacturing (CIM). Teknologi
komputer telah mampu merealisasikan impian pabrik yang sepenuhnya
otomatis, sejak desain produk dengan CAD, pengujian desain dengan
CAE, pengolahan produk dengan CAM, perencanaan berbagai sumber daya
untuk memproduksi dengan manufacturing resource planning (MRP II),
sampai dengan perencanaan proses produksi dengan manufacturing
process planning (MPP). Dengan CIM pabrik sedemikian fleksibel
sehingga mampu (1) menghasilkan tiruan suatu produk sebagai tes
dengan biaya yang sangat rendah, (2) mengubah dari production
runyang satu ke production run yang lain hanya dalam beberapa menit
atau detik, dan (3) menyesuaikan perubahan preferensi pasar hanya
dalam waktu yang sangat singkat. Dengan digunakannya CIM dalam
pabrik, perusahaan mampu memproduksi produk berdasarkan order,
bukan atas prakiraan. CIM mampu memperpendek lead time dan
mengurangi sediaan secara besar-besaran. CIM juga mengurangi secara
signifikan penggunaan sumber daya manusia dalam proses pengolahan
produk.Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Kebutuhan
Manajemen Akan Informasi AkuntansiPerkembangan teknologi informasi
mempunyai dampak terhada; teknologi pembuatan produk, sejak saat
didesain dan dikembangkan , diproduksi, sampai dengan didistribusi
kepada customer. Disamping itu perkembangan teknologi informasi
mempunyai dampak kepada system pengolahan teknologi informasi untuk
memenuhi kebutuhan manajemen: (A) Informasi biaya produk yang lebih
cermat, (B) Informasi biaya overhead yang lebih cermat, (C)
Informasi biaya daur hidup produk.Informasi Biaya produk yang
CermatPersaingan tingkat dunia memaksa manajemen perusahaan
memperhitungkan biaya produk mereka dengan tujuan : (1) customer
tidak terbebani biaya bukan penambah nilai bagi mereka, (2) laba
yang diperoleh perusahaan yang memasuki persaingan global dengan
tajam adalah rendah sehingga perusahaan perusahaan yang cost
effective saja yang mampu bertahan dan berkembang dalam situasi
persaingan macam ini dengan demikian, manajemen perusahaan
perusahan yang memasuki persaingan global memerlukan informasi
biaya produk mereka jauh lebih cermat dibandingkan dengan sebelum
mereka menghadapi situasi tersebut. Informasi biaya produk yang
sekedar untuk penilaian sediaan tidak lagi memadai bagi manajemen
perusahaan perusahaan yang bersaing secara global. Dengan semakin
besarnya sumber daya yang dikonsumsi perusahaan dalam fase desain
dan fase distribusi produk, manajer memerlukan informasi biaya yang
mencakup semua fase pembuatan produk :fase desain, fase produksi,
dan fasedistribusi, dengan demikian akuntansi biaya tradisional
yang hanya menitik beratkan pada fase produksi tidak lagi hanya
mampu menitikberatkan pada biaya produk dan fase produk tidak lagi
relevan dengan kebutuhan manajemen yang bersaing global.Informasi
Biaya Overhead yang CermatPenggunaan teknologi maju dalam proses
manufaktur menyebabkan kenaikanyang signifikan biaya overhead
pabrik dalam struktur biaya produk . besarnya proporsi biaya
overhead pabrik dalam keseluruhan biaya produk tersebut memaksa
manajemen untuk tidak sekedarmengalokasikan biaya tersebutkepada
produk, namun mendorong manajemen untuk mencari cara agar mereka
mampu mengelola biaya tersebut. Biaya overhead pabrik bukan terjadi
untuk sekedar dialokasikan kepada produk yang menikmati terjadinya
biaya tersebut. Namun, jauh dari pada itu, biaya overhead pabrik
yang semula sebagian besar merupakan biaya yang bervariasi dengan
jumlah unit produk yang diproduksi , dalam lingkungan manufaktur
maju sebagian besar terdiri dari non unit related cost. Perusahaan
perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk, yang setiap
jenis produk yang dihasilkan mengkonsumsi non unit related cost
dengan porsi yang berbeda beda, memerlukan metode pembebanan biaya
overhead pabrik yang lebih cermat, yang mencerminkan konsumsi biaya
tersebut oleh produk. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik yang
besar memerlukan teknologi pengelolaan biaya yang dirancang untuk
memungkinkan manajemen memantau konsumsi sumber daya dalam setiap
aktivitas yang dilaksanakan untuk menghasilkan produk.Manajemen
memerlukan informasi konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas
perusahaan dalam menghasilakn produk agar mereka mampu melakukan
improvement secara berkelanjutan terhadap value added activity.
Dalam posisi ini manajemen akan mampu menjadikan perusahaancross
effective. Salah satu daya saing yang harus dimiliki perusahaan
perusahaan dunia.Informasi Biaya Daur Hidup Produk
Dengan pesatnya perkembangan computer dalam tahap desain,
engineering, dan produksi. Jarak waktu yang diperlukan dari ide
rancangan sampai dengan tahp produksi sangat pendek. Kondisi ini
memungkinkan perusahaan perusahaan kelas dunia memilih strategi
inovasi sebagai senjata untuk memenangkan perebutan pasar dunia.
Strategi ini menjadikan daur hidup produk sangat pendek. Oleh
karena itu, manajemen yang bersaing dikelas dunia, tidak lagi cukup
untuk memperoleh biaya periodic yang dihasilkan oleh system
akuntansi biaya tradisional, namun jauh lebih penting dari itu,
manajemen memerlukan informasi product life cycle cost. Informasi
produk life cycle cost memungkinkan manajemen melakukan strategic
cost analysis pada saat mempertimbangkan peluncuran produk baru,
penghentian produk yang ada, dan product profability analysis.
Respon Akuntansi Manajemen terhadap Kebutuhan Manajemen akan
Informasi Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi di dalam
perusahaan-perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju,
akuntansi manajemen melakukan berbagai perubahan yang sifatnya
mendasar, diantaranya:1. Akuntansi manajemen melepaskan dominasi
akuntansi keuangan dengan memfokuskan perekayasaan informasi
akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Informasi biaya yang
dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekedar ditujukan kepada
manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan bagi pihak
luar perusahaan, tapi juga memungkinkan manajemen melakukan
pengelolaan aktivitas berdasarkan konsumsi biaya.2. Akuntansi
manajemen memanfaatkan teknologi computer untuk merekayasa
informasi biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi
komputer ini memungkinkan pembebanan biaya overhead kepada produk
menjadi jauh lebih cermat, sehingga memungkinkan manajemen
melakukan analisis kemampuan produkdalam menghasilkan laba dan
keputusan penetapan harga jual.3. Akuntansi manajemen berusahan
mencerminkan konsumsi sumber daya alam setiap aktivitas untuk
menghasilkan produk dengan menerapkanactivity-based cost system4.
Akuntansi manajemen menciptakantarget costinguntuk memungkinkan
manajemen menerapkanmarket-drivent strategydalam memasuki pasar
dunia5. Akuntansi manajemen menyajikan informasiproduct-life-cycle
costuntuk memungkinkan manajemen melakukanstrategic cost
analysis
Pembebasan akuntansi manajemen dari dominasi keuangan
Jika diperhatikan pada awal perkembangannya, akuntansi manajemen
berorientasi kepada penyediaan informasi akuntansi bagi kepentingan
pemilik dan pimpinan perusahaan. Namun pada perkembangan
selanjutnya akuntansi keuangan sangat mendominasi perencanaan
sistem akuntansi manajemen untuk memenuhi kebutuhan pihak diluar
perusahaan. Dalam lingkungan bisnis yang dipenuhi dengan tajamnya
persaingan tingkat dunia , informasi akuntansi dihasilkan oleh
akuntansi manajemen tradisional tidak lagi relevan dengan kebutuhan
manajemen,diperlukan perubahaan orientasi dari terpusat
kepemenuhaan kebutuhan puhak luar, ke yang terpusat kepada
penyediaan informasi kepada pihak intern sendiri. Akuntansi
manajemen yang selama ini berorientasi kepada pemenuhan kos sediaan
sejak awal dasawarsa 1990an mengubah orientasinya kepada saat awal
masa perkembangan, menyediakan informasi akuntansi bagi kepentingan
manajemen untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan
aktivitas dalam mencapai tujuan perusahaan.
Teknologi Informasi
Dominasi akuntansi keuangan terhadap akuntansi manajemen telah
menyebabkan akuntansi manajemen dalam perusahaan perusahaan
manufaktur U.S.A. tidak mampu memenuhi kebutuhan biaya rinci dan
cermat bagi manajemen, meskipun telah menggunakan komputer dalam
pengelolaan datanya. Akuntansi manajemen telah menggunakan proses
pembebanan biaya overhead pabrik yang sederhana, model pembebanan
biaya sewaktu akuntansi menggunakan cara manual dalam proses
pengelolaan datanya.teknologi komputer seharusnya digunakan untuk
mengumpulkan data rinci biaya untuk memungkinkan manajemen
memperoleh data akuntansi biaya untuk memungkinkan manajemen
memperoleh tipe akuntansi apa saja dan kapan saja untuk
memungkinkan manajemen memantau konsumsi sumber daya alam
berdasarkan aktivitas untuk menghasilkan produk dan jasa. Teknologi
komputer mampu untuk mengelola ratusan jenis biaya diratusan
aktivitas dalam berbagai pertanggung jawaban untuk mengelola
ratusan jenis produk. Dengan memanfaatkan teknologi informasi pada
tingkat perkembangan sekarang, akuntansi manajemen mampu menydiakan
informasi akuntansi untuk memungkinkan manajemen memantau konsumsi
berbagai sumber daya dalam semua aktivitas untuk menghasilkan
produk dan jasa.
Activity based cost system
Sistem ini merupakan salah satu pelepasan akuntansi manajemen
dari dominan akuntansi keuangan . sistem ini di dirancang atas
dasar landasan pihak bahwa cost object memerlukan aktivitas dan
aktivitas mengkonsumsi sumber daya, berdasarkan landasan pikiran
ini dibangun landasan pikiran baru bahwa biaya ada penyebabnya, dan
penyebab biaya dapat dikelola yang melukiskan hakikat activity vase
cost system.Jika manajemen melayani kebutuhan costumer denggan
filosofi bahwa perusahaan tidak akan membebani customernya dengan
aktivitas bukan penambahan nilai bagi customer maka manajemen akan
senantiasa berusaha melakukan improvement terhadap berbagai
aktivitas untuk menghasilkan produk atau jasa yang ditawarkan
kepada customer, oleh karena itu informasi akuntansi yang diracan
atas dasar aktiva merupakan sistem akuntansi yang relevan dengan
kebutuhan manajemen sekarang.
Target Costing
Target costing adalah perbedaan antara harga jual produk atau
jasa yang diperlukan untuk mencapai fungsi pasar tertentu dengan
laba persatuan yang diharapkan. Jika target cost dibawah cost
produk yang sekarang dapat dicapai maka manajemen harus
menghasilkan produk ketarget cost. Kemajuan yang dicapai dari
program pengurangan biaya tersebut diukur dengan membandingkan
biaya sesungguhnnya dengan target cost. Target costing merupakan
sistem akuntansi Costing merupakan system akuntansi biaya yang
menyediakan informasi manajemen untuk memungkinkan manajemen
memantau kemajuan yang didapatkan dalam pengurangan biaya bisnis
menuju target cost yang ditetapkan.Sebagai contoh, misalnya untuk
menempatkan pasar pada pangsa pasar 12%, harga jual produk
seharusnya Rp 100.000/unit. Memang perkiraan manajer pemasaran,
dengan menurunkan hargga jual persatuan menjadi Rp.85.000, pangsa
pasar akan meningkat 20% laba yang diharapkan perusahaan Rp.20.000.
Target costing dihitung sebagai berikut :
Harga jual perunit diperlukan
Untuk mencapai pangsa pasar 20%Rp.85.000Laba unit yang
diharapkanRp.20.000Target costRp.65.000
Misalnya pada saat sekarang , biaya produk perunit adalah Rp.
75.000 dengan demikian pengurangan harga yang diperlukan untuk
mencapai target cost Rp.10.000 ( Rp.75.000-Rp.65.000. Target
costing menyajikan informasi perbandingan biaya produk sesungguhnya
dengan target cost secara periodic untuk memungkinkan manajemen
memantau kemajuan program pengurangan biaya produk menuju target
cost.Target cost merupakan suatu bentuk biaya standart yang dapat
dicapai sekarang. Jika perusahaan menekankan usahanya dalam
pengurangan biaya bukan penambahan nilai, standart yang dicapai
sekarang harus mencerminkan kenaikan efisiensi yang diharapkan
untuk tahun ini. Pembandingan antara biaya sesunguhnya dengan biaya
standart yang dapat dicapai sekarang akan memberikan ukuran
seberapa besar tujuan imporcment tahun ini dapat dicapai. Jika
biaya standart yang dapat dicapai sekarang yang ditetapkan atas
dorongan untuk mencapai standart yang ideal oleh insinyur industry
dan manajer produksi , maka target cost didorong oleh factor luar,
yaitu dasar analisis pasar dan pesaing . target cost dan biaya
standart sekarang mempunyai tujuan yang sama, yaitu pengurangan
biaya improvement secara berkelanjutan.Product Life Cycle
CostingDaur hidup ptoduk adalah waktu suatu produk mampu memenuhi
kebutuhan customer sejak lahir sampai diputuskan berhenti
pemasarannya. Biaya daur hidup produk adalah biaya yang
bersangkutan dengan produk selama hidupnya, yang meliputi biaya
pengembangan, biaya produksi dan biaya dukungan logistic. Seperti
telah disebutkan dimuka, kenyataanya 80% atau lebih biaya yang
bersangkutan dengan produk telah ditentukan selama pengembangan
dalam daur hidup produk. Product life cycle costing adalah system
informasi biaya yang menyediakan informasi biaya produk selama daur
hidupnya.Meskipun informasi biaya daur hidup diperlukan oleh semua
perusahaan manufaktur yang produknya mempunyai daur hidup yang
pendek. Produk harus dapat menutup biaya daur hidupnya dan
menghasilkan laba tertentu selama hidupnya. Jika produk mempunya
daur hidup yang panjang, perusahaan dapat menaikan labanya dengan
mengubah harga jual produk dan dengan mengubah komposisi produk
yang dijual. Perusahaan yang produknya mempunyai daur hidup yang
pendek tidak memiliki kesempatan untuk mengubah harga jual produk
atau mengubah komposisi produk yang dijual, oleh karena itu,
pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan yang daur hidupnya
pendek. Umpan balik perencanaan pendapatan dan biaya daur hidup
produk ini sangat membantu manajemen mengelola seluruh aktivitas
sejak tahap pengembangan, distribusi, maupun tahap distribusi
produk ke customer.34