PERJALANAN MENUJU KESEHATAN SEMPURNA KISAH-KISAH FALUN GONG
Editor:
William Franklin McCoy, M.D. dan Lijuan Zhang, M.D., Ph.D.
Diterbitkan oleh: PT Sinar Era Baru
Tentang Editor:
William Franklin McCoy, M.D., seorang dokter yang berpengalaman lebih
dari 25 tahun. Pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengkajian
Homeopathic Connecticut. Sekarang membuka praktik pribadi khusus
kesehatan keluarga.
Lijuan Zhang, M.D., Ph.D., sebelumnya bekerja sebagai ilmuwan di
Institut Kesehatan Nasional (NIH). Pernah menerbitkan 18 karya
jurnalistik ilmiah. Saat ini bekerja pada sebuah perusahaan
swasta.
Buku ini dipersembahkan bagi semua praktisi sejati di seluruh
dunia --terutama bagi mereka yang di Tiongkok-- yang secara
berani menghadapi berbagai penyiksaan, penghinaan dan kematian,
sebagai wasiat bagi Falun Dafa dan sebagai pesan bagi umat
manusia maupun negara.
Prakata
Ketika dunia memasuki abad ke-21, pertanyaan sejak zaman
nenek moyang kita masih tetap tak terjawab sampai saat ini:
Bagaimana cara manusia bisa hidup terbebas dari sakit atau
penyakit dan bagaimana penderitaan dan ketakutan yang
ditimbulkannya dapat dikurangi?
Walaupun penelitian biomedis telah mengalami kemajuan
mencapai tingkat molekul dan gen, namun bertambah banyak manusia
yang mencari cara-cara alternatif, yang mungkin terkandung dalam
kebijaksanaan dan pengetahuan umat manusia kuno. Pusat Pengobatan
Alternatif dan Pendukung Nasional (NCCAM) melaporkan dalam
situsnya bahwa jumlah orang Amerika yang menggunakan terapi
alternatif telah meningkat dari 33% pada tahun 1990 menjadi lebih
dari 42% pada tahun 1997. Total pengeluaran orang Amerika untuk
pengobatan alternatif dan pendukungnya mencapai US$ 27 miliar
pada tahun 1997. Selama periode yang hampir bersamaan, pemerintah
USA menaikkan anggaran NCCAM dari US$ 2 juta pada tahun fiskal
1993 menjadi US$ 68,7 juta pada tahun 2000, mencerminkan
meningkatnya minat dan dukungan pemerintah akan penelitian
pengobatan alternatif.
Buku ini membahas suatu cara meningkatkan kesehatan dan
menghilangkan stres, yang disebut Falun Dafa. Falun Dafa (atau
Falun Gong) adalah suatu latihan yang berdasarkan kebijaksanaan
kuno, di mana para praktisi meningkatkan watak, jiwa, dan raga.
Sejak diperkenalkan pada masyarakat oleh Guru Li Hongzhi pada
tahun 1992, telah memberi peningkatan kesehatan dan pertumbuhan
spiritual yang dramatis bagi lebih dari 100 juta orang di
seluruh dunia.
Mereka yang menderita berbagai penyakit dan divonis tidak
dapat sembuh oleh pengobatan modern, menjadi sehat kembali dengan
tubuh tanpa penyakit. Banyak yang terselamatkan dari penyakit
yang mengancam jiwanya. Bahkan pasien yang lumpuh dapat berjalan
kembali. Yang muda menjadi lebih enerjik. Yang tua menjadi kuat
dan sehat. Mereka mulai dapat benar-benar menikmati hidup mereka
setelah bertahun-tahun berjuang. Mereka yang berlatih Falun Dafa
mendapatkan pikiran yang penuh kedamaian dan ketenangan. Mereka
tidak lagi takut menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, dalam
keluarga, ataupun dalam kegiatan mereka yang lain. Sehingga tidak
akan terdengar mereka mengeluh mengalami stres ataupun depresi.
Menyaksikan peningkatan kesehatan yang dramatis dan begitu
banyak contoh-contoh kesembuhan ajaib yang dialami praktisi Falun
Dafa, dari berbagai usia dan golongan ras; maka kami sebagai
editor memberanikan diri menyusun kumpulan kisah penyembuhan
berbagai penyakit, yang sebagian besar bersifat kronis dan tidak
terobati, bahkan kadang-kadang mengancam jiwa. Tujuan utama kami
adalah membantu masyarakat untuk mengenal Falun Dafa dan memetik
manfaat dari sistem berkultivasi yang tangguh ini.
Perlu kami tekankan di sini, bahwa kami sama sekali tidak
bermaksud memromosikan suatu sistem penyembuhan, ataupun sedang
membuat laporan ilmiah. Sebenarnyalah kami sedang menunjukkan
suatu fenomena nyata --bagi mereka yang tertarik-- untuk lebih
lanjut menggalinya, menilainya, atau bahkan mengalaminya sendiri.
Buku ini sendiri terdiri dari 41 kisah-kisah kultivasi yang
diambil dari kesaksian dalam berbagai Konferensi Berbagi
Pengalaman Falun Dafa dan acara-acara lainnya. (Catatan: Satu
kisah berasal dari Jakarta, adalah tambahan untuk edisi bahasa
Indonesia). Pihak editor melakukan beberapa perubahan dengan
tujuan agar kisah-kisah ini lebih terfokus pada masalah
peningkatan kesehatan --sesuai dengan topik dan judul buku ini.
Namun, karena peningkatan kesehatan tidak dapat dipisahkan dari
perubahan alam pikiran selama berkultivasi, maka kami dengan
sengaja membiarkan isi beberapa kisah yang menceritakan tentang
peningkatan karakter moral. Masing-masing kisah menggambarkan
situasi pada saat sedang ditulis.
Dari 41 orang, 28 di antara mereka saat ini tinggal di
Amerika Utara, 5 di Taiwan, 3 di Tiongkok, 2 di Australia, 2 di
Eropa dan seorang dari Indonesia. Mereka berasal dari latar
belakang yang beragam --mulai dari seorang anak sekolah berumur
10 tahun hingga orang tua berumur lebih dari 70 tahun, dari
seorang ibu rumah tangga hingga para profesional berpendidikan
tinggi, termasuk para ahli dan dokter. Sehubungan dengan
penyiksaan berat praktisi Falun Gong oleh pemerintah Tiongkok,
maka kami tidak mengangkat banyak kisah dari Tiongkok agar tidak
semakin membahayakan mereka dengan menyebutkan namanya. Tiga
kisah dari Tiongkok yang ada di buku ini memang telah
dipublikasikan dan merupakan pengecualian.
Kasus-kasus yang ada dikelompokkan menjadi 11 jenis, sesuai
dengan karakteristik penyakitnya, sehingga pembaca dapat dengan
mudah mencari kasus-kasus yang diminati. Untuk mempermudah
pemahaman para pembaca, pada bab “Pendahuluan” dibahas hubungan
antara pengobatan modern dan efek penyembuhan penyakit yang
didapat dari berlatih Falun Dafa. Juga terdapat ringkasan
penyelidikan kesehatan yang dilakukan lebih dari 10.000 orang
praktisi di Beijing oleh para ahli kesehatan profesional, juga
penelitian serupa di Taiwan dan Amerika Utara, agar lebih
mempertegas hasil yang didapat oleh mereka yang berkultivasi
Falun Dafa.
Ucapan terima kasih khusus kami ucapkan kepada mereka yang
telah mempersembahkan kisah-kisah kultivasi dan kesehatan ini.
Tanpa mereka, buku ini tidak akan pernah ada. Kami juga berterima
kasih kepada pada editor lain yang telah membantu merevisi,
mengedit, dan menyusun buku ini, yaitu kepada :
Zongyi Hu, M.D.
Joshua Li, M.D., Ph.D.
Frank Ye, Ph.D.
Eric Allen.
Kami juga haturkan terima kasih kepada semua teman dan rekan
praktisi yang telah mendukung dan membantu kami selama proses
persiapan pembuatan buku ini.
William Franklin McCoy, M.D.
Lijuan Zhang, M.D., Ph.D.
Daftar Isi
Prakata ………………………Pendahuluan …………………………
Kisah-kisah Kultivasi ……………………………………….
Penderita Alergi …………………….Kisah 1. Fang Lin ……………………Kisah 2. Matt Kutolowski ………………….Kisah 3. Lijuan Zheng …………………..
Penderita Kanker …………………………….Kisah 4. Magdalena Savic ……………………Kisah 5. Guo-Rong Lin …………………….Kisah 6. Qingyun Hu ……………………..
Penderita Jantung dan Paru-paru …………………….Kisah 7. Jieming Liu ……………………Kisah 8. Huijuan Tang ………………………Kisah 9. Qihua Li ………………………….
Penderita Cacat ……………………………….Kisah 10. Xiu Fen Xie …………………………Kisah 11. Robert Nappi ……………………………Kisah 12. Andrew Hsu ………………………………
Penderita Penyakit Hormon Endokrin ……………………….Kisah 13. Kathy Gillis …………………….Kisah 14. Zheng Wang ………………………
Orang yang Mengalami Kecelakaan ……………………….Kisah 15. Augusto Andrade ……………………………..Kisah 16. Glenda Mcniece ………………………………Kisah 17. Paul Chan ……………………………….Kisah 18. Steve “Jones” ……………………………
Penderita Liver dan Pencernaan ……………………………..Kisah 19. Brandon Park ………………………………..Kisah 20. Fengying Mao …………………………………..Kisah 21. Senyang ……………………………..Kisah 22. Jin Ye ……………………………..Kisah 23. Jeff Chen …………………………………
Penderita Migrain ………………………..Kisah 24. Tony Hu ……………………………Kisah 25. Wenyi Ni ……………………………
Penderita Sakit Otot dan Tulang ………………………….Kisah 26. Yauzhi Ma ……………………………Kisah 27. Zhiyuan Wang ………………………….Kisah 28. Gonglu Shau ………………………………Kisah 29. Emily Myers ………………………………Kisah 30. Tao-Wen Yeh ………………………………Kisah 31. Xia Omei Lan ……………………………..
Penderita Saluran Kencing …………………………………Kisah 32. Nianying Zhang ………………………………Kisah 33. Susan Xie ………………………………..Kisah 34. Suwiran …………………………………
Penderita Penyakit Lain ……………………………..Kisah 35. Jenny Fan ………………………………..Kisah 36. Bruce Pettinari ……………………………Kisah 37. Jian-Dengn Lai ……………………………….Kisah 38. Zek Halu …………………………………Kisah 39. Mei-Yun Tian …………………………….Kisah 40. Jen-Tong Shih …………………………….Kisah 41. Tonggui Ye …………………………………
Falun Gong dan Kesehatan …………………………….
Meningkatnya Kontraksi Sel Otot Jantung dalam Medan EnergiPraktisi Falun Dafa ….
Pemahaman Ilmu Kedokteran Modern tentang Hubungan Jiwa danTubuh ………..
Penjelasan Singkat tentang Falun Gong ………………………
Penutup ………………….
Pendahuluan
Falun Dafa disebut juga Falun Gong adalah suatu sistem
kultivasi pada watak dan raga yang ampuh dan berasal dari zaman
prasejarah Tiongkok. Guru Li Hongzhi, satu-satunya pendiri dan
guru Falun Dafa, yang menyebarluaskan kepada umum sejak tahun
1992. Sekarang puluhan juta orang di seluruh dunia mengikuti
latihan kultivasi yang sederhana namun amat bermanfaat ini,
selain juga berusaha menjalani kehidupan sehari-hari mereka
sesuai dengan prinsip dasar Falun Dafa yaitu: Sejati, Baik, dan
Sabar.
Berbagai penelitian membuktikan keampuhan Falun Dafa sebagai
suatu jalan penyembuhan bagi orang yang melakukan latihan itu,
ketika jalan pengobatan lain tidak ditemukan lagi. Berikut ini
kita kemukakan 3 tradisi penyembuhan utama, masing-masing dengan
penjabaran ilmiah.
Pengetahuan tentang Penyakit
Sebanyak 500.000 orang meninggal karena penyakit jantung
koroner. Sejuta obat allopathic Barat diciptakan dan diproduksi oleh
orang seperti kita. Semuanya berdasarkan atas apa yang dapat kita
lihat dan raba. Karena itu, seorang pasien harus sakit agar dapat
didiagnosa dan dirawat. Apabila alat biokimia, teknik
pendeteksian, ataupun metode patologi tidak dapat menemukan
ketidakberesan, maka kebanyakan dokter Barat tidak dapat memberi
saran apa pun untuk penyembuhannya. Mereka akan melihat dan
menunggu.
Malangnya, semua penyakit kronis biasanya sudah berkembang
jauh sebelum kita dapat mendeteksinya dengan teknologi yang ada
sekarang. Sering kali, ketika kita menemukan gejala-gejala
ketidakberesan, kondisinya sudah terlambat untuk dilakukan
penyembuhan. Akibatnya, meskipun teknologi sudah maju pesat,
angka penyakit dan kematian yang disebabkannya tidak menunjukkan
perbaikan. Kualitas perawatan medis saat ini masih jauh di bawah
yang kita harapkan. Misalnya, di Amerika setiap tahunnya 400.000
orang menderita penyakit infark jantung akut, 10-15% di antaranya
akan mengalami kematian dalam waktu beberapa hari dan 10-15%
lainnya meninggal dalam waktu setahun. Juga ada 170.000 kasus
kanker paru-paru baru setiap tahunnya di USA, dengan 150.000
angka kematian setiap tahunnya; 80-90% penderita kanker paru-paru
adalah perokok.
Kita tidak tahu penyebab dari kebanyakan penyakit, tapi
kita dapat mengetahui bahwa gaya hidup (diet ketat, minuman
keras, rokok, perilaku seksual, kurang olahraga) dan stres
memberikan sokongan besar dalam problem kesehatan. Kita telah
terbuai dengan cara baru pengobatan bio-sosio-psikologis. Kita
sangat kurang mengenal cara pencegahan dan pengurangan bahaya.
Pengobatan modern amat mahal. Banyak pasien sangat mutlak
tergantung pada bantuan dari luar: dokter, peralatan medis, dan
obat-obatan. Jadi, kita menyebut pengobatan modern sebagai
“pengetahuan tentang penyakit”.
Pengetahuan tentang Kesehatan
Pengobatan Tiongkok dapat memberikan diagnosa dan
penyembuhan yang lebih baik terhadap penyakit pada tahap dini
apabila kita menuruti prinsip-prinsip tradisional. Pengobatan
Tiongkok didasarkan pada suatu sistem yang tidak dapat kita
lihat, suatu jaringan energi yang menghubungkan semua bagian
tubuh, yang disebut meridian. Dengan pengetahuan akan sistem ini,
setiap penyakit menampakkan gejala dan tanda-tandanya sendiri dan
dapat dirawat melalui titik-titik di permukaan tubuh. Kita tidak
tahu siapa yang menciptakan ataupun menemukannya. Sistem ini
merupakan suatu sistem yang lengkap dan canggih sejak tercatat
kemunculannya, dan tidak mengalami perubahan selama 3.000 tahun
terakhir.
Pengobatan Tiongkok menekankan pada pencegahan. Sudah
menjadi kepercayaan bahwa dokter terbaik adalah mereka yang dapat
mengobati ketika seseorang tidak sakit. Memberitahu kita
perubahan berkala dalam berolahraga, makan, minum, tidur, sesuai
dengan perubahan musim.
Secara efektif dapat menyembuhkan banyak penyakit, terutama
pada tahap dini atau pada tahap di mana masih belum diketemukan
perubahan patologis. Dengan mengikuti filosofi pengobatan
tradisional Tiongkok dan menggunakan metode perawatannya,
seseorang dapat hidup dengan lebih sehat.
Biaya pengobatan tradisional Tiongkok jauh lebih murah
dibanding pengobatan allopathic Barat, dengan efek samping lebih
sedikit dan tingkat kemanjuran yang biasanya lebih tinggi. Tapi
tentu saja, sang pasien harus menganut pola hidup yang lebih
sehat. Jadi kita menyebut pengobatan Tiongkok sebagai
“pengetahuan tentang kesehatan”.
Pengobatan Tiongkok umumnya mengajarkan bahwa tekanan
emosional adalah faktor utama yang menyebabkan disfungsi internal
dalam tubuh dan akibatnya tubuh menjadi rentan terhadap penyebab
penyakit dari luar. Oleh karena itu, dikatakan bahwa “jantung
(organ yang dipercaya merupakan rumah jiwa) adalah rajanya organ,
jantung tidak sadar, maka ke-12 organ pun dalam bahaya.” Dan agar
dapat hidup panjang dan sehat, Anda harus memiliki “ sebuah
perasaan yang bersih dan sedikit keinginan”.
Sebelum belajar Falun Dafa, sulit bagi saya untuk mengerti
penjelasan ini. Saya pikir manusia hidup hanya untuk memenuhi
keinginan-keinginan mereka di semua sisi --biologis, psikologis,
dan sosiologis. Bahkan jika kita ingin memiliki “sebuah perasaan
yang bersih dan sedikit keinginan”, bagaimanakah caranya? Falun
Dafa menjawab semua pertanyaan ini.
Pengetahuan tentang Kehidupan
Pertama, Guru Li menjelaskan kepada kita bahwa pengobatan
Tiongkok berasal dari budaya prasejarah, dan meridian adalah
suatu sistem yang ada di dimensi lain tubuh kita. Pengertian saya
adalah bahwa banyak penyakit timbul dari dimensi yang lebih dalam
yang secara alami terefleksi melalui sistem meridians ini. Karena
inilah mengapa akupunktur dapat merawat disfungsi tubuh tahap
dini.
Kedua, Guru Li mengatakan bahwa tujuan akhir hidup kita
adalah untuk kembali ke asal jati diri kita. Oleh karena itu,
menanggalkan keterikatan kita akan semua hal-hal duniawi adalah
satu-satunya jalan untuk meningkatkan hidup kita. Keinginan dan
penyimpangan terhadap karakter alam semesta (Sejati, Baik, Sabar)
bukan hanya keterikatan saja, tetapi juga dapat mendatangkan
karma yang dapat bertransformasi menjadi berbagai macam penyakit.
Hal ini menjelaskan mengapa di dunia ini, zaman sekarang,
terdapat begitu banyak penyakit yang tidak dapat diobati, dunia
yang bermanjakan keinginan. Teknologi modern berperang melawan
penyakit, tetapi tidak ditujukan pada karakter sejati dan
kualitas hidup. Bagaimana mungkin teknologi mengubah hidup
seseorang apabila orang ini tidak mengubah hidupnya sendiri?
Ketiga, Guru Li mengajarkan kita bagaimana berkultivasi diri
dalam masyarakat manusia biasa. Beliau menekankan bahwa kultivasi
Xinxing (alam pikiran, karakter moral) adalah cara yang
terpenting untuk meningkatkan hidup kita. Juga ditekankan bahwa
pikiran dan tubuh adalah suatu kesatuan sistem. Bila Xinxing
membaik, energi potensial juga meningkat dan tubuh menjadi lebih
sehat. Saya mulai mengerti mengapa manusia harus memiliki “sebuah
perasaan yang bersih” agar dapat hidup panjang umur dan sehat.
Ketika seorang praktisi mengikuti pengajaran yang benar,
keajaiban dapat terjadi. Ini adalah pemahaman saya tentang apa
yang terjadi pada praktisi Falun Gong. Mereka menjadi benar-benar
sadar akan kekurangan pada diri, moral mereka, dan
memperbaikinya. Mereka menjadi paham bagaimana menjalani
kehidupan yang penuh arti, dan untuk itu mereka mendapat
pahalanya. Sangat jelas bagi mereka, bahwa tanpa jiwa yang sehat,
maka pikiran dan tubuh juga tidak akan pernah menjadi sehat.
Selama 8 tahun terakhir, lebih dari 100 juta orang di
Tiongkok dan di luar negeri telah mengalami pembaharuan spiritual
melalui latihan Falun Gong. Bagi mereka, itu bukanlah sekadar
keyakinan yang telah mengarahkan mereka, melainkan pengalaman
pribadi yang luar biasa. Ini termasuk penyembuhan penyakit kronis
dan terkadang penyakit yang tidak dapat disembuhkan, serta
pencerahan akan kebenaran alam semesta.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Falun Dafa adalah
cuma-cuma. Bimbingan, seminar, workshop, latihan bersama, belajar
bersama, semuanya cuma-cuma. Buku-buku Falun Dafa (termasuk buku
utama Zhuan Falun) dan berbagai rekaman audio dan video dapat
dilihat dan di-download dari Iinternet secara cuma-cuma. Semua
aktivitas dilakukan oleh sukarelawan. Dapat dikatakan dengan
sebenarnya, pada setiap pengertian, Falun Dafa adalah tak
ternilai! Dengan berlatih Falun Dafa, Anda bertanggung jawab
penuh atas kesehatan dan hidup Anda.
Sebagaimana dikatakan Guru Li, Falun Dafa tidak ditujukan
untuk menyembuhkan penyakit orang lain. Tujuannya adalah untuk
memberi pencerahan agar orang menghargai hidup dan berkultivasi
diri sendiri. Dengan berlatih Falun Dafa, orang tidak mendekatkan
diri pada penyakit dan kematian, namun mengarah menuju asal
sejatinya, rumah alam semesta. Kita sebut Falun Dafa sebagai
“pengetahuan tentang kehidupan.”
Dr. Jingduan dan John Nania
Jingduan Yang, M.D., sebelumnya adalah seorang guru dan praktisi pengobatan
Tiongkok di Institut Ilmu Akupunktur dan Ramuan Minnesota. Saat ini beliau adalah
seorang Psikiater di RS Universitas Thomas Jefferson.
John Nania adalah seorang penulis dan konsultan teknologi di Minneapolis.
KISAH-KISAH BERKULTIVASI
PENDERITA ALERGI
KISAH 1 : FANG LIN
Fang Lin, 34 tahun, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Atlanta, Georgia AS.
Menderita rhinitis (radang selaput lendir hidung) kronis dan alergi parah semenjak
kedatangannya ke Amerika. Ia telah mencoba berbagai macam pengobatan dan
menggunakan antihistamin secara rutin, namun alergi yang dideritanya semakin parah
setiap tahunnya. Setelah berlatih Falun Dafa, semua gejala penyakitnya secara
bertahap menghilang.
Sebelum datang ke Amerika, saya menderita rhinitis kronis
dan sering sulit tidur. Saat baru tiba di Amerika, saya mendapati
bahwa saya alergi terhadap serbuk sari. Tahun pertama timbul
bercak-bercak merah. Menginjak tahun kedua, bercak-bercak ini
menyebar rata ke seluruh tubuh, dan rhinitis saya semakin
memburuk. Hidung saya selalu berair sepanjang tahun. Pada musim
dingin dan semi, saya bersin-bersin sepanjang pagi. Bahkan ketika
amat parah, saya sampai dapat menghabiskan sekotak tisu selama
semalam.
Saya pergi ke suatu rumah sakit terkenal untuk tes alergi;
hasilnya menunjukkan bahwa saya alergi terhadap 48 dari 50
antigen yang diberikan. Sepertiganya menunjukkan reaksi yang amat
parah. Hasil tes ini bahkan amat mengejutkan dokter dan juru
rawat di sana. Ke mana pun saya pergi, harus membawa tisu dan
antihistamin.
Saya minum antihistamin setiap hari. Saya telah mencoba
berbagai macam pengobatan yang saya ketahui. Juga telah disuntik
alergi selama 2 tahun. Namun, masalah alergi ini tetap memburuk.
Ketika musim bunga tiba, saya merasakan gatal yang tak
tertahankan menyerang mata, telinga, hidung, dan tenggorokan
saya. Hidung saya bengkak sehingga saya tidak dapat bernapas
melalui hidung dan harus bernapas melalui mulut. Saya sering
terbangun di tengah malam, karena lidah dan tenggorokan terasa
sakit dan kering. Obat yang saya minum hanya mampu meredakan
beberapa gejala untuk sementara waktu saja, tetapi serangan
penyakit menjadi lebih menyakitkan sesudahnya, dan dosis obat
yang diperlukan semakin tinggi. Dosis chlorpheniramine yang saya
minum bahkan sudah melampaui batas. Salah satu akibat sampingan
obat antialergi adalah selalu membuat saya mengantuk.
Saya besar sebagai seorang atheis, namun jauh dalam lubuk
hati, saya merindukan arti hidup yang sebenarnya. Bulan Mei 1997,
saya meminjam buku Zhuan Falun dari tetangga saya. Setelah membaca
buku itu, saya memutuskan untuk berlatih dan berkultivasi.
Setelah mulai berlatih Falun Gong, seluruh gejala penyakit saya
berkurang secara bertahap. Sekarang seluruh alergi saya sudah
hilang, dan saya menjadi seseorang yang benar-benar sehat! Selama
7 tahun menikah, saya masih belum hamil; mungkin karena saya
terlalu banyak minum obat. Saya hamil setelah 6 bulan berlatih
Falun Dafa. Sekarang putra saya berusia 20 bulan. Cerdas dan
sehat.
Suami saya juga mulai berlatih Falun Dafa. Masalah kesehatan
yang dideritanya juga menghilang tanpa pengobatan. Kesabaran dan
emosi kami juga meningkat banyak. Sekarang kami selalu lebih
dahulu memikirkan orang lain sebelum berkata atau melakukan
sesuatu. Hubungan kami juga semakin mesra. Falun Dafa tidak hanya
memberi saya badan yang sehat, tetapi juga keluarga yang lebih
bahagia.
Sebelum belajar Falun Dafa, saya mencari-cari arti kehidupan
dalam suatu agama. Namun saya mendapati bahwa saya tidak memahami
kitab agama tersebut. Begitu banyak pengertian yang berbeda dan
membingungkan saya. Kemudian saya beralih ke agama lain. Saya
pikir bahwa saya akan terselamatkan bilamana saya percaya akan
Tuhan. Namun saya masih tidak mengerti bagaimana seseorang dapat
pergi ke surga. Saya sangat bingung, sampai akhirnya saya
berkesempatan membaca Zhuan Falun. Buku ini tidak saja menjawab
semua pertanyaan saya tentang kitab suci agama-agama, tetapi juga
memperbaiki kesalahpahaman saya. Sekarang saya mengerti bahwa
tujuan utama menjadi manusia adalah untuk kembali ke jati diri
melalui berlatih kultivasi. Seseorang wajib menanggalkan semua
keterikatan dan berasimilasi dengan karakter alam semesta dalam
berlatih kultivasi. Baru seseorang dapat mencapai surga.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Lin pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Seattle tahun 1999).
KISAH 2 : MATT KUTOLOWSKI
Matt Kutolowski, 26 tahun, dari Philadelphia, Pennsylvania, adalah Asisten Direktur
Program Penulisan di Swarthmore College. Dia menderita berbagai masalah kesehatan
seperti iritasi usus kronis, kelelahan, alergi berbagai makanan, depresi ringan,
kedinginan, berat badan kurang, dan Wilson’s syndrome (ketidakseimbangan
tiroid). Berbagai cara pengobatan, mulai dari terapi alternatif hingga modern, Barat
sampai Timur, semuanya tidak mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Yang
bisa dia lakukan hanyalah mencegah agar masalah-masalah tersebut tidak semakin
parah. Dalam hal menu makanan, dia melakukan diet teramat ketat dan khusus, serta
mencatat bahan-bahan makanan setiap menu dan mencatat suhu badannya beberapa
kali sehari agar tidak merosot terlalu rendah. Setelah mengikuti ceramah 9 hari Guru Li
dan belajar Falun Dafa, dia menjadi seorang yang baru. Semua masalah yang
menimpanya selama bertahun-tahun telah hilang lenyap. Dia sekarang tumbuh
menjadi lebih bertenaga, gembira, dan damai.
Tanggal 21 Februari 1999 adalah hari yang tidak akan pernah
saya lupakan, karena pada hari itu pertanyaan yang mengganjal
sepanjang hidup saya akhirnya terjawab ketika saya menemukan
Falun Dafa. Di bagian belakang aula besar di Universitas
Pennsylvania, pada acara Pekan Raya Kebudayaan Tahun Baru Imlek,
ada sebuah stan kecil, namun menarik. Ini adalah stan Falun
Dafa. Saya merasa seakan ada magnet yang menarik saya menuju ke
stan itu. Semuanya terasa akrab, luar biasa, dan magis. Semua
bahan yang terpajang membuat saya tertarik, dan 2 orang praktisi
yang berbicara dengan saya semakin membuktikan bahwa ini adalah
suatu sistem kultivasi tingkat tinggi yang lain daripada yang
lain, murni dan agung. Saya amat tertarik dengan semuanya, dan
ada suatu rasa hangat mengalir dalam sekujur tubuh saya. Tidak
lama kemudian saya meninggalkan stan tersebut, segera menuju toko
buku terdekat dan membeli 2 buku Falun Dafa, saya benar-benar
tidak sabar untuk mulai membacanya!
Saya membacanya. Sesampai di rumah, saya tidak dapat
melepaskan buku Zhuan Falun, kecuali untuk berhenti sejenak dan
memahami maknanya. Saya tertawa, berteriak, menjerit, selama
membaca halaman demi halaman sepanjang malam. Walau saya tidak
membaca secara urut dari awal sampai akhir, isi buku itu tetap
melekat di benak dan mengguncang hati. Seketika itu saya merasa
bahwa inilah yang saya cari-cari sepanjang hidup ini, dan mungkin
beberapa kehidupan sebelumnya. Begitu banyak pertanyaan yang ada
dalam hati dan benak saya selama bertahun-tahun ini, yang tidak
teratasi, terabaikan, dan terkadang menyesakkan, telah terjawab
dengan langsung dan gamblang. Saya begitu tercengang, dan bahkan
merasa sekujur tubuh mulai mengalami perubahan luar biasa,
setahap demi setahap kehidupan saya mulai bermetamorfosa. Menatap
foto Guru Li yang ada dalam buku, saya merasa bahwa beliau adalah
guru sejati saya; foto itu begitu berkilau dan saya merasa amat
mengenalnya. Saya merasa amat beruntung.
Beberapa hari kemudian dan setelah membaca beberapa halaman
berikutnya, untuk pertama kalinya saya menghadiri “Ceramah 9 Hari
Falun Gong”. Seandainya ada orang lain selain Guru Li sendiri
yang memberitahu saya tentang transformasi jiwa dan raga, saya
tidak akan pernah mempercayainya. Setelah mengikuti ceramah 9
hari dan belajar latihan Dafa, saya menjadi seorang yang baru.
Saya tidak berlebihan dalam hal ini. Sejumlah masalah kesehatan
yang menimpa saya selama bertahun-tahun telah hilang --musnah
total.
Berbagai masalah ini, seperti iritasi usus kronis,
kelelahan, alergi makanan, depresi ringan, kedinginan, berat
badan kurang, dan Wilson’s syndrome, yang begitu membandel dan tidak
mempan terhadap berbagai macam pengobatan, mulai dari modern
sampai alternatif, Barat sampai Timur. Saya sudah mencoba
berbagai cara alternatif termasuk tusuk jarum, dan ramuan
tradisional Tiongkok, pengobatan ayurvedic dan yoga, chiropractic,
diet, puasa, hipnotis, pijat, megavitamin, naturopati, terapi
nutrisi dan metabolis, psikolog, dan Qigong. Semuanya ini
melibatkan beberapa dokter, dan pengobatan yang berulang-ulang.
Saya merasa terharu terhadap mereka yang telah berusaha menolong
saya namun belum berhasil juga. Hal terbaik yang bisa saya
lakukan hanyalah mencegah masalah-masalah ini bertambah parah.
Beberapa tahun sebelumnya saya terpaksa harus meninggalkan bangku
kuliah karena penyakit yang saya derita itu, bahkan hampir
kehilangan nyawa saya. Saya makan dengan diet organik teramat
khusus, dan mencatat setiap bahan dalam setiap menu, dan memantau
suhu tubuh saya beberapa kali sehari untuk mencegah agar tidak
turun terlalu rendah. Saya menghabiskan waktu berjam-jam untuk
membuat sayur asin dan kaldu ayam, meracik sari tumbuhan, dan
berburu makanan kesehatan dan tambahan. Menghabiskan waktu di
toko makanan kesehatan, ruang praktik dokter, dan di dapur. Dan
semua itu adalah tambahan di samping berlatih Qigong komersil.
Serasa hidup dalam neraka pribadi.
Pada hari terakhir Ceramah 9 Hari, masalah-masalah tersebut,
di luar dugaan saya, semuanya teratasi. Saya bukanlah mencari
suatu penyembuhan, namun ternyata saya sembuh dari masalah yang
menghantui saya selama bertahun-tahun. Saya membuang semua
suplemen kesehatan dan buku-buku Qigong komersil, dan mulai
mematut diri selaku seorang praktisi. Apa yang saya butuhkan dari
benda-benda tersebut? Ceramah Guru Li telah memberikan apa yang
tidak mampu diberikan oleh puluhan dokter dan ribuan dolar. Saya
bahkan merasa lebih energik, bahagia, dan damai. Dengan karma
yang telah disingkirkan sampai ke akar-akarnya, saya merasakan
pencernaan yang normal, tubuh terasa hangat, dan hidup lebih
bersemangat, dan sebagainya. Untuk pertama kalinya seingat saya,
saya tidak takut pergi keluar dalam udara dingin. Selera makan
saya pulih, dan berat badan bertambah selama mengikuti ceramah
tersebut. Walaupun pada beberapa hari pertama, saya mengalami
reaksi “pemurnian” berupa diare, kedinginan, sakit punggung,
sakit kepala, dan lainnya.
Sesuatu yang khusus, telah terjadi pada diri saya selama
ceramah. Saya merasakannya seakan saya telah tertidur seumur
hidup, tanpa menyadarinya. Melalui ceramah ini, Guru Li tidak
hanya membangunkan dan membebaskan saya, tetapi juga mengajari
saya hal yang amat berharga: bagaimana hidup sesuai prinsip
tertinggi alam semesta Sejati, Baik, Sabar. Ceramah itu merupakan
awal dari transformasi, pemahaman, dan pengalaman yang tak
ternilai. Pendidikan dan sekolah bertahun-tahun tidak mampu
menandingi semua ini. Saya merasa memiliki pengertian yang jelas
tentang penyakit, kesehatan, dan kehidupan itu sendiri, terima
kasih kepada Guru Li, dan pengertian ini akan meningkat seiring
dengan meningkatnya Xinxing saya. Hubungan saya juga berubah
jauh, termasuk hubungan antarmanusia, dengan alam, benda, tubuh,
keinginan, masa lalu, masa depan, dan kejadian sekitar. Dan tentu
saja perubahan dalam watak dan raga juga cukup besar. Sejak
berlatih Falun Dafa, saya tidak pernah lagi terkena flu,
kedinginan, atau komplikasi kesehatan --bahkan yang terkecil
sekali pun. Saya merasa seakan seluruh hidup saya sampai ketika
menemukan Falun Dafa adalah laksana berenang dalam bak penuh
lumpur, hanya saja saya tidak menyadarinya. Banyak sekali
pengalaman yang ingin saya bagikan, namun kiranya saya batasi
sampai di sini.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Kutolowski pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa
di New Jersey tahun 1999).
KISAH 3 : LIJUAN ZHENG
Lijuan Zheng, 42 tahun, tinggal di San Fransisco, California. Dia dahulu menderita
banyak penyakit mulai dari radang sendi, sakit kepala sebelah, berkeringat pada waktu
malam, jantung, dan tumor kandung kemih. Putrinya yang berusia 10 tahun juga
menderita sakit kulit parah selama 3 tahun. Penyakit kulit ini tidak hanya membuat
gadis kecil ini menderita bisul bernanah, tetapi juga harus berpantang makan daging
dan gandum. Kedua ibu dan anak memperoleh tubuh yang sehat kembali setelah
berlatih Falun Dafa. Kehidupan keluarga yang berantakan juga menjadi bahagia
kembali, ketika prinsip Falun Dafa membantu membangun kembali hubungan keluarga
yang penuh cinta dan kasih.
Saya ingin berbagi dengan Anda sekalian, tentang kegembiraan
saya ketika mengucapkan selamat tinggal kepada hidup yang tidak
berarti, penderitaan dan penyakit, dan meningkatkan moral diri
dengan berlatih Falun Dafa.
Sebelum berlatih Falun Dafa, putri saya dan saya menderita
berbagai penyakit. Saya dan suami sedang di ambang perceraian.
Keluarga kami diwarnai pertengkaran setiap saat, dan kami saling
acuh satu sama lain. Selama 10 tahun terakhir, kebencian kami
menumpuk. Saya sangat menderita luar dalam. Saya merasa putus
asa, dan tidak tahu harus bagaimana menjalani sisa hidup ini.
Sekarang saya paham, bahwa hubungan yang tidak harmonis dalam
keluarga saya disebabkan karena kami berada di luar jalur prinsip
Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar). Saya dulu pernah membaca
beberapa buku spiritual agar terbebas dari sakit hati. Namun,
semuanya tidaklah terlalu membantu. Saya terperangkap. Secara
teori, saya paham akan peribahasa yang mengatakan “mundur satu
langkah akan bisa melihat luasnya lautan dan cakrawala yang tak
terbatas”, “memaafkan adalah kebahagiaan” dan “marah adalah
penyulut penyakit”. Saya mencoba tersenyum dalam kesedihan, namun
hati saya menyangkalnya. Tubuh dan pikiran saya menderita setiap
saat.
Putri saya berumur sekitar 10 tahun. Dia menderita penyakit
kulit sejak 1995, yang makin lama makin parah. Kulit tubuhnya
penuh bisul bernanah. Pakaian yang dikenakannya penuh bercak
darah. Yang paling menyedihkan adalah dia tidak dapat makan
banyak makanan. Penyakit akan menyebar ke seluruh tubuhnya,
apabila dia lalai menjaga makan. Yang boleh dimakan hanyalah
nasi, sayuran hijau, daging babi, apel, dan beberapa makanan
lainnya. Dia tidak dapat makan daging sapi ataupun gandum. Selama
bertahun-tahun dia mencoba berbagai jenis pengobatan Tiongkok
maupun Barat. Bahkan pernah mencoba makan kalajengking dan bisa
ular sebagai obat, namun tidak ada hasilnya. Kami sudah membayar
pengobatan yang paling mahal, bahkan di antaranya juga amat
pahit. Putri mungil saya tampak pucat dan kurus. Dia mengeluh
lemah pada anggota badannya dan dia senantiasa gemetar. Suatu
kali dia berkata, “Bu, mengapa saya begitu menderita? Lebih baik
saya mati.” Dia terlalu kecil untuk mengerti reaksi saya akan
penyakitnya. Saya merasa seperti sebilah pedang menusuk jantung
saya siang dan malam. Kami saling berpelukan dan terisak bersama.
Saya terpacu untuk tetap berpengharapan. “Walau ibu harus menjadi
miskin, tidak akan berhenti untuk menyembuhkan penyakitmu.” Saya
tidak pernah mengira bahwa putri saya akan memperoleh tubuh yang
sehat.
Pada tanggal 9 Oktober 1998, saya mulai belajar Dafa. Ketika
seorang pengantar menyerahkan buku Zhuan Falun kepada saya, ia
berkata bahwa buku ini amat berharga, dan saya seharusnya mencuci
tangan sebelum membacanya. Saya tidak terlalu menghiraukan, namun
saya menuruti saran tersebut. Saya tidak sadar, bahwa saya telah
memulai suatu hidup baru ketika saya membuka buku tersebut. Semua
penderitaan saya hilang. Meski saya suka membaca, saya tidak
pernah menemukan sebuah buku seperti Zhuan Falun ini. Begitu penuh
inspirasi. Kata-katanya penuh belas kasih dan kebenaran. Ketika
saya membaca kata-kata Guru, “Apakah semua orang tahu apa yang
saya lakukan? Saya menghargai semua praktisi termasuk semua yang
berlatih kultivasi dengan sungguh-sungguh melalui belajar sendiri
sebagai murid saya.” Saya tidak mampu membendung air mata saya.
Hati saya berteriak “Apakah ini nyata? Apakah ini nyata? Bolehkah
saya memanggil Anda Guru saya? Bagaimana saya bisa seberuntung
ini dapat menjadi murid Anda?” Saya tidak tahan untuk tidak
membaca habis buku itu secepatnya. Walau masih terbersit banyak
pertanyaan dalam benak saya, namun pandangan hidup saya telah
berubah drastis.
Sekarang saya dengan gembira dapat memberitahukan kepada
semua orang bahwa putri saya tidak lagi takut makan segala jenis
makanan. Dia dapat menyantap semua makanan, daging sapi, gandum,
bebek panggang, rebung, dan lain-lain, tanpa dibatasi lagi. Foto-
foto kulitnya yang terkena borok, hanyalah tinggal kenangan yang
membuktikan penyakit yang dideritanya dulu. Dari 1995 sampai
1998, berapa banyak suntikan yang diterima putri saya? Berapa
banyak obat yang telah diminumnya? Apakah dia sembuh? Tidak!
Namun, dengan berlatih Dafa dia sekarang menjadi seorang anak
yang sehat. Saya biasanya menderita penyakit seperti radang
sendi, sakit kepala sebelah, dan jantung. Saya pergi ke dokter
secara teratur dan menjadi seorang cacat kronis. Saya tidak
pernah merasa bahagia selama lebih dari 3 hari berturut-turut.
Sekarang semua penyakit saya, termasuk tumor kandung kemih, telah
lenyap tanpa bekas.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya mampu memaafkan suami saya
dan ibu mertua saya. Saya menyadari kesalahan-kesalahan saya,
yang membuat saya begitu menderita dan menghantui saya selama
bertahun-tahun. Saya menyesal telah melukai perasaan mereka.
Langkah yang paling sulit saya lakukan adalah mengakui kesalahan
saya sendiri, tidak mengeluh tentang orang lain, dan bahkan
memohon pada orang yang telah menyakiti saya. Kebencian 10 tahun
telah sirna dalam satu hari. Beberapa hari setelah membaca buku,
suami saya tiba-tiba jatuh sakit. Dia masuk UGD. Saya
menungguinya sepanjang waktu dan merawat dia sepenuh hati. Saya
teringat suatu hari ketika saya menderita radang sendi dan ingin
pergi ke dokter, dia menuduh saya berpura-pura sakit hanya untuk
menghabiskan uang. Sekarang ketika dia sakit, saya mengambil cuti
sehari untuk merawat dia. Saya akhirnya dapat membalas
kebenciannya dengan kebajikan. Saya tahu bahwa penyakit suami
saya bukan suatu kebetulan. Penyakitnya begitu parah, namun
sembuh dengan tiba-tiba. Hasilnya adalah hal ini membawa kami
dari ujung perceraian kembali bersatu menjadi keluarga yang
bahagia dan harmonis.
Setelah itu saya merekam Cultivation Practice Story from Falun Budha Fa
Jilid I yang saya terjemahkan ke dalam bahasa Kanton. Dan
memutarnya untuk seluruh keluarga pada saat makan malam. Mereka
menjadi paham bahwa semua praktisi Dafa adalah orang baik yang
ingin mencapai “Sejati, Baik, Sabar”. Ibu mertua saya dulu begitu
fanatik sembahyang pada dewa-dewanya, namun mengumpat orang di
belakangnya. Sekarang beliau menjadi berhati-hati dengan apa yang
diucapkan. Selain itu, beliau dulu selalu menolak memasak untuk
keluarga saya. Pernah suatu hari putri saya mengalami demam amat
tinggi. Saat itu pukul 7 malam, ketika kami pulang dari rumah
sakit. Ibu mertua saya tidak masak, dan lebih suka menahan lapar.
Kami selalu bertengkar. Namun sekarang, ibu mertua saya memasak
untuk kami setiap hari. Ketika saya pulang dari bekerja, beliau
telah selesai memasak. Falun Dafa membantu orang untuk memperoleh
kembali kemurnian hati dan mencapai tingkat moral yang lebih
tinggi.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Zheng pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
San Francisco tahun 2000).
PENDERITA KANKER
KISAH 4 : MAGDALENA SAVIC
Magdalena Savic, 49 tahun, tinggal di Swedia. Sejak kecil dia lemah dan mudah
terserang berbagai macam penyakit. Dia menderita masalah saraf otot pada umur 26
tahun, dan dokter curiga dia mengidap penyakit ayan. Tubuhnya bergetar dan tidak
dapat mengendalikan gerak tubuhnya. Dia terserang kanker pada umur 36 tahun.
Terapi radiasi tidak dapat mencegah penyebaran kanker tersebut ke seluruh tubuhnya.
Lalu kemoterapi pun diberikan. Kondisinya semakin buruk. Dia telah mencoba berbagai
jenis pengobatan fisik maupun spiritual, termasuk Qigong selama bertahun-tahun
tanpa hasil. Kemudian dia diperkenalkan kepada Falun Dafa. Setelah berlatih Falun
Dafa, tubuh fisiknya termurnikan. Setelah menderita kanker selama 10 tahun, sekarang
dia bebas dari semua penyakit.
Saya telah berlatih Falun Dafa sejak 1995. Saya
ingin membagikan kepada Anda semua pengalaman yang telah
diberikan oleh Falun Dafa kepada saya. Saya akan menceritakan
sekilas kehidupan saya sebelum memulai berlatih Falun Dafa.
Saya benar-benar seorang yang berpenyakitan. Sejak lahir
kesehatan saya buruk. Tidak seorang pun tahu apa yang salah
dengan diri saya. Saya hanya lemah, tidak punya daya tahan
terhadap penyakit, bisa pingsan setiap saat, dan mudah terjangkit
berbagai penyakit. Orang tua saya membawa ke banyak dokter. Tapi
tidak pernah berhasil menemukan penyebab kelemahan dan penyakit
fisik tubuh saya. Hanya menyarankan berbagai obat, mengubah
lingkungan, mengubah diet saya, dan lain sebagainya. Pernah suatu
saat, hidup saya seakan di ujung tanduk, dan semua dokter tidak
dapat menolong saya. Dalam keputusasaan, ayah saya yang percaya
pada Tuhan, berkaul akan menyumbangkan penghasilannya selama
sebulan penuh bagi gereja apabila saya sembuh. Waktu itu saya
memang selamat, dan ayah saya memenuhi kaulnya kepada gereja.
Saya berhasil melewati masa kritis dan berangsur membaik,
namun tidak menunjukkan perubahan yang nyata. Saya tidak dapat
melewati hari-hari panjang tanpa pengobatan. Karena itu saya
mencoba sepanjang hidup saya untuk menjaga tubuh melalui latihan
fisik, obat-obat, dan berkunjung ke dokter. Walaupun segala
usaha telah saya jalankan dan kenyataannya saya tidak pernah
merokok maupun minum-minuman keras, tetap saja pada akhirnya saya
terkena masalah saraf otot pada usia 26 tahun. Dokter curiga itu
adalah penyakit ayan. Saya diberitahu bahwa penyakit tersebut
tidak dapat disembuhkan. Ada yang tidak beres dengan otak saya.
Saya divonis harus minum obat seumur hidup.
Vonis mengejutkan selanjutnya yang saya terima datang ketika
saya berumur 36 tahun. Saya terkena kanker paru-paru. Saya
diobati dengan terapi radiasi, namun bukannya membaik, malah
kanker tersebut semakin menyebar ke seluruh tubuh. Lalu saya
diobati dengan kemoterapi. Kesehatan saya berkembang makin parah
dan tidak tahu lagi usaha apa yang harus diambil. Dokter-dokter
hanya dapat memberikan obat penghilang rasa sakit. Saya hampir
menyerah dan putus asa, namun tetap berjuang untuk selamat.
Karena obat dokter tidak lagi memberikan harapan, saya mulai
melirik pengobatan alternatif. Selama beberapa tahun, saya
mencoba berbagai pengobatan fisik dan spiritual termasuk Qigong.
Saya mengeluarkan biaya banyak, namun hasilnya nihil. Ketika satu
penyakit hilang, timbul beberapa penyakit yang lain. Tidak ada
akhir. Dan saya harus terus mencari.
Pada 1995 saya dikenalkan pada Falun Dafa oleh seseorang
kenalan. Tak lama setelah mulai berlatih Falun Dafa, tubuh fisik
saya termurnikan. Sekarang pada usia 49 tahun, saya benar-benar
bebas dari semua penyakit. Saya tidak perlu obat sama sekali
ataupun latihan fisik apa pun. Tubuh saya terasa fantastik dan
sehat. Benar-benar suatu mukjizat.
Perasaan memiliki tubuh yang sehat bebas dari penyakit sulit
diungkapkan dengan kata-kata, kecuali Anda mengalaminya sendiri.
Namun, memperoleh tubuh yang sehat hanyalah suatu keuntungan
sampingan dari berlatih Falun Dafa. Ini adalah pengalaman paling
pertama dari seorang praktisi Falun Dafa. Dalam buku Zhuan Falun,
Master Li Hongzhi mengatakan: “Di sini saya tidak membicarakan
penyembuhan penyakit, ataupun kami akan melakukan penyembuhan.
Bagaimanapun juga, sebagai seorang kultivator sejati Anda tidak
dapat melakukan kultivasi dengan tubuh yang sakit. Akan saya
murnikan tubuhmu. Pemurnian tubuh hanya bisa dilakukan pada
mereka yang benar-benar ingin mempelajari latihan dan Fa (Hukum
Buddha). Kami tegaskan satu hal : bila kamu tidak bisa melepaskan
keterikatan ataupun masalah penyakit, kami tidak dapat melakukan
apa pun untuk menolong Anda. Mengapa hal ini dapat dilakukan pada
seorang praktisi? Ini karena seorang praktisi amatlah berharga,
dan dia ingin berkultivasi. Ketika sifat kebuddhaan seseorang
muncul, para Sang Sadar akan membantunya.”
Saya memahami bahwa Fa ortodoks memberikan penyelamatan
tanpa syarat kepada orang yang sungguh-sungguh ingin
berkultivasi. Selain kenyataan bahwa tubuh fisik saya terbebas
dari penyakit, saya juga tahu mengapa saya berada di atas bumi
ini sebagai manusia. Falun Dafa telah memberi saya hidup baru
dengan pikiran yang jernih dan sadar, mampu membedakan antara
benar dan salah, dan memungkinkan saya berkultivasi Xinxing. Saya
ingin berasimilasi dengan karakter alam semesta: Sejati, Baik,
Sabar; memperoleh pencerahan, kembali ke jati diri asli, dan
mencapai kesempurnaan.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Savic pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Paris tahun 1999).
KISAH 5 : GUO-RONG LIN
Guo-Rong Lin, 56 tahun, adalah seorang insinyur di Taipei, Taiwan. Ketika dioperasi
karena prostatic hypertrophy (pembesaran prostat) pada tahun 1995,
diketemukan bahwa dia terkena kanker prostat. Dokter menyarankan operasi kedua.
Ketika mengetahui terkena kanker prostat, dia menjadi putus asa. Dia menolak operasi
kedua. Berharap adanya mukjizat, dia memburu pengobatan alternatif. Sejak itu dia
hidup dalam kesedihan, sampai akhirnya dia diperkenalkan pada Falun Dafa. Setelah
berlatih Falun Dafa, dia tidak lagi menganggap dirinya penderita kanker. Dia menjadi
lebih bahagia dan sehat. Tidak hanya tidak perlu operasi; dia juga tidak perlu obat.
Ketika check-up rutin pada tahun 1997, kondisi prostatnya dinyatakan normal.
Sebelum mengenal Falun Gong, saya tidak tertarik pada
kultivasi. Saya tidak pernah berpikir tentang hal itu. Saya
memandang kultivasi hanyalah menjadi vegetarian, menyembah Buddha
(dalam agama Buddha), dan menyanyikan mantra. Mungkin juga
meninggalkan keluarga untuk menjadi biksu atau biksuni. Ketika
diperkenalkan pada Falun Dafa, pandangan saya akan kultivasi
benar-benar berubah. Dafa tidak memiliki upacara keagamaan,
larangan, atau perintah. Begitu fleksibel sehingga dapat
disesuaikan dengan jadwal waktu kita. Kultivasi Dafa sepenuhnya
tergantung pada hati seseorang.
Saya belajar Falun Dafa pada September 1996. Seorang
praktisi mengatakan kepada saya bahwa Falun Gong tidak sama
dengan Qigong lainnya. Tingkat kultivasinya lebih tinggi dan
lebih menekankan kultivasi langsung pada hati seseorang. Ketika
saya membawa pulang buku China Falun Gong (edisi revisi) dan
membacanya dengan seksama, saya tahu bahwa ini adalah sesuatu
yang istimewa. Banyak konsep yang tidak pernah saya ketahui
sebelumnya. Dan amat mempengaruhi cara berpikir saya. Kemudian
saya meneruskan membacanya. Saya menyadari bahwa saya telah
menemukan harta yang tak ternilai. Setiap kali saya membaca buku
itu, saya menemukan hal-hal baru dan pemahaman lebih mendalam.
Dafa membantu saya mengalahkan berbagai penyakit yang
mengerikan. Ini membuat saya semakin menghargainya. Kisah saya
dimulai tahun 1995, ketika saya dioperasi karena prostatic
hypertrophy. Setelah operasi, dokter menemukan bahwa saya mengidap
kanker prostat dan harus menjalani operasi kedua. Saya benar-
benar tertekan mendengar hal itu. Saya putus asa, saya merasa
bahwa besok mungkin saja hari terakhir saya. Saya menolak operasi
kedua. Saya mencoba menemukan cara alternatif untuk menyembuhkan
penyakit saya dan berharap keajaiban terjadi. Saya mencari ke
sana kemari segala sesuatu yang mungkin menyelamatkan hidup saya,
termasuk ramuan dan obat tradisional. Saya hidup dalam kepedihan
dan minum ramuan herbal. Keluarga saya merasa amat sedih. Saya
sering bertanya dalam hati, “Kapan saya dapat bebas dari
kepedihan ini? Dapatkah saya bertahan hidup dalam keadaan seperti
ini?”
Setelah belajar Falun Dafa, saya mengerti penderitaan saya
ini. Dalam Zhuan Falun, Guru mengatakan kepada kita, “Agar sembuh
dari sakit atau untuk menghilangkan karma dan penderitaan, orang
harus berkultivasi dan kembali ke jati diri yang asli.” “Hal ini
karena adanya prinsip alam semesta: Urusan manusia biasa, menurut
ajaran Buddha, semua memiliki takdir. Lahir, tua, sakit, mati
harus dialami oleh manusia biasa.” Saya mengerti bahwa setiap
orang hidup berdasarkan prinsip-prinsip masyarakat manusia biasa,
dan pengobatan Qigong dan medis hanya dapat menekan penyakit,
tetapi karma tidak dapat dihilangkan. Akar penyebab timbulnya
penyakit seseorang adalah karma. Saya juga mengerti bahwa dasar
untuk menyembuhkan penyakit adalah dengan menghilangkan karma.
Oleh karena itu praktisi harus bertindak sesuai dengan prinsip
alam semesta. Sejak itu, secara total saya melepaskan keterikatan
untuk menyembuhkan penyakit dan membuang pikiran bahwa saya
menderita penyakit. Saya bertekad mengikuti prinsip yang lebih
tinggi dan hanya berlatih melalui Falun Gong dan sungguh-sungguh
hidup berkultivasi.
Hanya dalam beberapa bulan, saya mengalami perubahan drastis
dalam kesehatan saya. Air muka saya berubah dari pucat menjadi
kemerahan. Semua gejala penyakit yang ada menghilang. Saya
menjadi lebih enerjik. Untuk pertama kalinya, saya benar-benar
dapat menikmati rasanya hidup sehat. Keluarga saya merasa bahagia
juga. Istri saya yang semula tidak percaya akan Dafa berubah
pendapat dan mulai belajar. Dia menceritakan kepada semua orang
di sekitarnya bahwa Dafa itu baik. Selama 3 tahun berkultivasi,
saya tidak pernah memikirkan penyakit saya, tidak pergi ke
dokter, ataupun minum obat. Pada bulan April 1998, saat melakukan
periksa kesehatan rutin yang diwajibkan perusahaan, prostat saya
dinyatakan normal. Hal ini benar-benar memperkuat keyakinan dan
tekad saya dalam berkultivasi Dafa. Saya tahu bahwa kekuatan Dafa
dan belas kasih Guru yang memberi karunia begitu hebat.
Pada suatu hari bulan Januari 1997, saya sedang membantu ibu
saya ke kamar mandi. Ketika saya membungkuk, saya kehilangan
keseimbangan dan tulang belakang terantuk keras. Saya tidak dapat
berdiri. Istri dan ibu saya kebingungan. Saya segera tersadar
bahwa saya seorang praktisi, dan saya tidak seharusnya takut apa
pun. Saya mencoba bangkit berdiri dari tanah, dan berkata kepada
mereka, “ Saya baik-baik saya. Tak usah cemas.” Dan hal yang
ajaib terjadi. Selama beberapa hari saya tidak merasakan sakit
apa pun pada siang hari, dan dapat bekerja seperti biasa. Namun
ketika malam hari, punggung saya sakit tak tertahankan. Saya
harus menahan sakit luar biasa sepanjang malam. Sulit bagi saya
untuk membalikkan badan di tempat tidur. Bahkan lebih sulit lagi
untuk bangkit dari tempat tidur. Saya merahasiakan ini semua,
agar tidak merisaukan keluarga. Benar-benar suatu derita
kesakitan yang luar biasa. Saya tahu ini adalah penderitaan yang
disebabkan karma saya sendiri. Karena itu, saya harus
mengatasinya sendiri. Saya akan bisa mengatasinya. Dan saya tahu
bila saya ingin mengatasi, maka saya akan dapat melaluinya. Saya
amat sadar akan apa yang sedang terjadi dan tahu harus bagaimana
bersikap. Saya tetap berlatih dan belajar Dafa dan memperpanjang
waktu berlatih saya apabila memungkinkan. Saya bahkan jadi lebih
giat berlatih berkultivasi. Dua minggu kemudian, rasa sakit
menjadi sangat berkurang. Tiga minggu selanjutnya, rasa sakit itu
benar-benar hilang. Punggung saya tegak kembali. Penyakit
punggung kronis saya juga hilang.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Lin pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan tahun 1999).
KISAH 6 : QINGYUN HU
Qingyun Hu, mantan pegawai Pengadilan Tinggi Rakyat di Provinsi Jiangxi, Tiongkok,
divonis menderita leukimia pada tahun 1997. Kondisinya kritis dan dalam
keputusasaan. Bahkan dokternya di rumah sakit telah kehilangan harapan untuk
menyelamatkannya. Pada bulan Februari 1998,sementara menanti hari-hari
terakhirnya, dia belajar Falun Dafa. Dan ajaib, dia selamat. Dia tetap berlatih dan
membaca buku Zhuan Falun. Dia sembuh tanpa obat apa pun. Kesembuhannya
terhenti pada bulan Juli 1999, saat Falun Dafa mulai mengalami tekanan. Polisi
Tiongkok menahannya. Kondisinya menjadi kritis kembali ketika dia dipenjara, karena
dia tidak diizinkan berlatih Falun Dafa. Dia harus masuk rumah sakit lagi.
Pada tanggal 21 Agustus 1999, di Ibukota Nanchang, sebuah surat kabar resmi
Tiongkok --Nanchang Evening-- diikuti oleh beberapa surat kabar dan stasiun TV
lainnya menyiarkan berita utama yang memutarbalikkan kasus Hu ini, dalam upaya
mereka untuk menjatuhkan Falun Gong.
Artikel di bawah ini adalah ringkasan dari surat Hu kepada pimpinan puncak
pemerintahan Tiongkok. Dalam surat ini, Hu menceritakan kepada pemimpin Tiongkok
tentang kisah sejati dirinya dan mengungkapkan fakta. Surat itu tertanggal 19 Februari
2000. Pada akhir bulan April 2000, Hu ditahan lagi. Dia diputus hukum penjara selama
7 tahun pada 10 Januari 2001.
Presiden Jiang Zemin yang terhormat,
Perdana Menteri Zu Rongji yang terhormat,
Para Pemimpin lainnya yang terhormat,
Saya adalah mantan pegawai Pengadilan Tinggi Rakyat di
Provinsi Jiangxi, dan juga mantan anggota Partai Komunis
(selanjutnya disingkat Partai). Saya bekerja di bagian hukum dan
peraturan selama 16 tahun. Saya tidak pernah menentang Partai
ataupun pemerintah, dan saya selalu jujur dan menghargai Partai
dan pemerintah. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan
dianggap sebagai musuh pemerintah dan ditangkap hanya karena saya
berlatih Falun Dafa. Dengan sikap yang penuh tanggung jawab
kepada Partai, pemerintah, masyarakat, dan sejarah, saya dengan
ini melaporkan kepada Anda keadaan saya saat ini dan kisah
pengalaman saya yang sebenarnya. Saya berharap Anda dapat
melakukan analisa secara objektif dan penilaian yang seksama
sesuai fakta yang ada.
Pada tahun 1997, saya menderita penyakit yang tak
tersembuhkan, yaitu leukimia akut. Saya mengalami kesulitan dalam
memproduksi darah. Selama perawatan darurat, saya terkena infeksi
Hepatitis B dan C serta TBC paru-paru. Lima rumah sakit besar di
Provinsi Shanghai dan Jiangxi memberikan perawatan darurat, dan
para dokter sering membentuk kelompok konsultasi. Dalam dua
kesempatan, seorang dokter dari Akademi Tiongkok bagian Ilmu
Medis membentuk kelompok konsultasi untuk saya. Akhirnya semua
ahli menyimpulkan bahwa tidak ada obat yang dapat menyembuhkan
leukimia saya. Mereka berpendapat bahwa saya hanya akan bertahan
hidup antara 1 hingga 3 bulan saja. Pada bulan Februari 1998,
ketika batas waktu yang diperkirakan hampir tiba, para dokter
menyarankan para keluarga saya untuk mengatur upacara pemakaman.
Pada saat terakhir, saya menerima buku yang amat berharga --
Zhuan Falun. Saya membaca buku dan mulai berkultivasi pribadi
sesuai petunjuk. Keajaiban terjadi. Hidup saya diperpanjang, dan
saya melewati batas harapan hidup yang diperkirakan oleh para
dokter. Sebulan setelah itu, saya mulai berlatih di tempat tidur
rumah sakit. Tak lama setelah saya mulai berlatih, saya secara
bertahap menghentikan kemoterapi, transfusi darah, obat-obatan
dan semua perawatan. Setelah kemoterapi, sel-sel leukimia dalam
darah saya meningkat dari 30% menjadi 65%.
Obat dan perawatan tidaklah efektif. Sel-sel kanker terus
menyebar. Saya kehilangan berat badan 18 kg dan tidak dapat makan
(hanya dapat menelan cairan saja). Saya terlalu lemah untuk pergi
ke kamar mandi dan untuk membalikkan badan sendiri di tempat
tidur. Saya merasakan sakit di sekujur tubuh. Setelah berlatih
di rumah sakit sekitar 2 bulan, tubuh saya mulai membaik. Atas
desakan saya, pihak rumah sakit dengan segan mengizinkan saya
pulang. Dan sangat menyarankan agar saya kembali berobat ke rumah
sakit sebulan kemudian. Sekeluar dari rumah sakit, saya berlatih
dan berkultivasi Falun Dafa dengan ketat. Saya tidak pernah
kembali ke rumah sakit untuk kemoterapi, transfusi darah, ataupun
pengobatan lainnya.
Namun, pihak surat kabar (Nanchang Evening) menyatakan bahwa
saya masuk rumah sakit 5 kali selama atau setelah berlatih Falun
Dafa. Mereka mengabaikan kenyataan bahwa saya tidak mengenal
Falun Dafa pada saat itu, dan bahwa setelah berlatih Falun Dafa
saya tidak pernah kembali ke rumah sakit untuk berobat. Pihak
surat kabar telah merekayasa cerita untuk membohongi masyarakat,
memanfaatkan foto saya dalam artikel mereka. Tulisan tentang foto
menyebutkan: Qingyun Hu, di tempat tidur berkata kepada wartawan
bahwa, “Saya masuk rumah sakit 6 kali selama 2 tahun terakhir.
Ilmu pengetahuan dan negaralah yang memberi saya hidup kedua.”
Selama di rumah sakit, biaya pengobatan saya amat tinggi,
mencapai RMB 20.000. Walaupun telah menghabiskan biaya
sedemikian besar, kesehatan saya tidak membaik. Bahkan, sel-sel
kanker meningkat dari 30% pada awal perawatan menjadi 65% setelah
mendapat perawatan. Tubuh saya kehilangan sama sekali daya tahan
terhadap penyakit. Beberapa kali saya hampir meninggal di rumah
sakit. Para ahli dan dokter juga tidak dapat menyelamatkan
ataupun memperpanjang hidup saya. Namun, suatu keajaiban terjadi
setelah saya berlatih Falun Dafa. Ini adalah kenyataan yang tidak
dapat disangkal siapa pun. Banyak profesor dan dokter dari
Bagian Hematologi di RS Rui-Jing Shanghai (RS yang amat terkenal
di Tiongkok), dan dari Universitas Medis Jiangxi --amat mengenal
kasus saya.
Setelah saya berlatih Falun Dafa, saya selalu mengingat
dalam pikiran saya tentang apa yang diajarkan Guru Li Hongzhi,
“Ada kriteria, namun, bahwa kehidupan yang diperpanjang melebihi
waktu yang ditakdirkan untuk hidup adalah semata-mata dimaksudkan
untuk memberi kesempatan agar kamu berlatih. Apabila pikiranmu
salah sedikit saja, hidupmu akan berada dalam bahaya, karena
sebenarnya hidupmu telah berakhir.” Saya sungguh mengerti bahwa
kultivasi adalah sesuatu yang serius, oleh sebab itu saya tekun
membaca buku, berkultivasi pada hati, dan berlatih gerakan setiap
hari. Hidup saya diperpanjang, dan saya dibebaskan dari rasa
sakit penyakit. Beban keuangan dan mental dalam keluarga saya
juga tidak ada lagi.
Pada bulan Agustus 1999, stasiun TV dan surat kabar Nanchang
meyiarkan berita bahwa saya masuk rumah sakit kembali. Seorang
wartawan mewawancarai salah seorang dokter senior Bagian
Hematologi di Universitas Medis Jiangxi. Dia tidak pernah bertemu
saya dan tidak mengetahui riwayat perawatan saya. Dalam
wawancara dokter tersebut mengatakan, “Qingyun Hu meninggalkan
rumah sakit setelah penyakit leukimianya disembuhkan oleh kami.
Falun Gong tidak ada sangkut pautnya dengan kesembuhan itu.”
Beberapa waktu kemudian saya bertanya kepada dokter tersebut
mengapa dia berbohong. Dia menjawab bahwa siapa pun akan berkata
sedemikian dalam “situasi genting” begini. Dia meminta saya agar
tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
Kenyataannya adalah pada tanggal 21 Juli 1999, polisi
menangkap saya, dengan alasan “mengganggu ketertiban umum”.
Sementara saya ditangkap, saya menyatakan bahwa dulu adalah
pasien leukimia dan menurut dokter penyakit saya tergolong
“fatal”, kurang daya tahan tubuh dan kekebalan terhadap penyakit.
Sebagai seorang praktisi yang diberi perpanjangan hidup, saya
tidak dapat menghentikan berlatih. Hidup saya akan menemui bahaya
bila saya menghentikan latihan. Saya lalu memohon agar polisi
menghentikan tindak paksa mereka. Seorang polisi yang saat itu
sedang bertugas berkata, “Kamu tidak perlu mengancam kami dengan
alasan ini (leukimia)”. Mereka lalu memenjarakan saya dan saya
tinggal dengan para kriminal. Setiap penderita leukimia dan
keluarganya pasti mengerti bahwa seorang pasien leukimia tidak
memiliki kekebalan terhadap penyakit. Sehingga seorang pasien
hendaknya tidak mengalami bahkan hanya penyakit flu yang ringan
atau hidupnya akan terancam bahaya.
Dalam penjara, saya tidak diizinkan berlatih ataupun membaca
buku Falun Dafa. Setiap hari, saya harus minum air dingin,
mencuci dengan air dingin, dan mandi dengan shower air dingin.
Dalam beberapa hari, saya mulai mengalami pendarahan pada mulut
dan hidung, dan timbul bercak-bercak di seluruh tubuh. Saya
pingsan 2 kali dalam penjara. Saya meminta rekan satu sel agar
tidak melaporkan hal ini, dan saya menahannya sendiri. Beberapa
kali saya hampir meninggal, jadi saya tidak peduli menghadapi
kematian lagi. Saya berteguh untuk bertahan selama 20 hari. Pada
9 Agustus 1999, saya kehilangan kesadaran lagi. Rekan satu sel
saya khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga
melaporkan kejadian itu kepada petugas sipir dan ke polisi.
Polisi kemudian mengirim saya ke Bagian Hematologi, Universitas
Medis Jiangxi guna mendapat “perawatan darurat”. Setelah
pemeriksaan, dokter berkata bahwa tekanan darah saya amat rendah,
leukimia saya amat parah, dan sebaiknya saya segera dirawat.
Saya sangat paham, bahwa sebelum berlatih Falun Dafa, saya
telah menderita penyakit fatal ini sangat parah dan berjuang
dengan rasa sakit. Beberapa kali saya hampir meninggal di rumah
sakit. Saya tahu bahwa para dokter tidak dapat menyelamatkan
saya. Bagi saya hidup atau mati tidaklah penting. Yang penting
bagi saya adalah bahwa saya telah berlatih Falun Dafa, dan saya
benar-benar mengerti tujuan hidup seorang manusia. Oleh karena
pengobatan tidak dapat menolong, maka saya menolak melakukan
transfusi darah. Saya tinggal di rumah sakit selama 15 hari dan
setelah itu keluar.
Setelah dibebaskan dari penjara pada 9 Agustus 1999, saya
melanjutkan berlatih dan membaca buku. Meskipun rumah sakit
memvonis saya menderita leukimia dan kondisi saya memburuk, hidup
saya tetap berlanjut dan kesehatan saya secara bertahap mulai
membaik.
Namun, stasiun TV, koran-koran, dan orang-orang dengan
maksud-maksud tertentu, memutar balik fakta dan merekayasa cerita
untuk membohongi masyarakat. Saya bebas dari penjara. Saya tidak
mau disuntik, minum obat, ataupun menerima transfusi darah.
Bahkan saya tetap berlatih dan membaca buku. Saya tetap hidup
selama lebih dari 7 bulan, sejak dibebaskan dari penjara hingga
saat ini. Kesehatan saya juga terus membaik. Mengapa tidak ada
media massa kita yang melaporkan keajaiban dan efek positif dari
Falun Dafa ini?
Maksud dari surat ini adalah memohon Anda untuk menyelidiki
kebenaran dari penghukuman yang saya alami. Sebagai seorang
manusia yang “meninggal” beberapa kali dan telah divonis mati
oleh rumah sakit, saya sekarang dapat melepaskan segala hal.
Saya tidak tertarik dengan politik, dan saya tidak akan pernah
melakukan hal yang bertentangan dengan Partai ataupun pemerintah.
Saya pun tidak mau dimanfaatkan oleh politik untuk menjatuhkan
Falun Gong, ataupun dimanfaatkan untuk menyerang pemerintah
China. Saya sungguh-sungguh berharap Anda dapat menemui praktisi
yang sejati (bukannya nonpraktisi ataupun praktisi palsu),
melihat apa yang mereka pikirkan dan perbuat. Saya mengharapkan
ini semua dari lubuk hati saya.
(Dikutip dari surat Mr. Hu kepada pimpinan puncak Pemerintah Tiongkok pada Februari
2000).
PENDERITA JANTUNG DAN PARU-PARU
KISAH 7 : JIEMING LIU
Jieming Liu, 76 tahun, tinggal di California. Sebelum berlatih Falun Gong dia terpasung
dalam kursi rodanya dan bergantung pada tabung oksigen. Paru-parunya hanya
berfungsi 27% dari kapasitas normal. Dia juga menderita penyakit jantung parah.
Setelah berlatih Falun Dafa, dia dapat hidup tanpa tabung oksigen dan kursi roda.
Semua penyakitnya musnah tanpa bekas.
Sebelum berlatih Falun Gong, saya berada dalam keadaan
kritis dan divonis menderita beberapa penyakit parah. Misalnya,
terutama, paru-paru saya berfungsi hanya 27% dari kapasitas
normal. Bahkan sering, kurang dari itu. Terus-menerus harus
berjuang untuk tetap hidup. Bernapas amat sulit dan menyakitkan.
Saya bergantung pada tabung oksigen setiap waktu. Paru-paru kiri
saya divonis tidak berfungsi. Saya menderita sakit yang menyiksa
di bagian itu siang dan malam. Dokter memperkirakan itu bukanlah
TBC atau asma, yang bisa disembuhkan atau paling tidak
dikendalikan dengan pengobatan modern. Kasus saya tidak
tersembuhkan. Harapan saya hanyalah cangkok paru-paru. Dengan
kata lain, saya divonis mati oleh penyakit ini. Selain masalah
paru-paru, saya juga menderita penyakit jantung parah. Terjadi
penyumbatan 90% pada salah satu koroner jantung saya. Saya pernah
operasi jantung, tapi gagal. Saya merasakan sakit pada dada
setiap waktu. Saya terpasung pada kursi roda dan tidak dapat
melakukan kegiatan sehari-hari saya sendiri. Sungguh tidak enak
berada di antara hidup dan mati, sambil menanggung sakit yang tak
terkira.
Pada saat kritis, saya beruntung diperkenalkan pada Falun
Dafa oleh putri saya. Saya melihat perubahan positif pada
dirinya, sejak dia menjadi seorang praktisi. Sudah lama dia
mengidap penyakit sinusitis parah, sampai-sampai dia hanya dapat
bernapas melalui mulut, dan tidak dapat tidur enak pada malam
hari. Minum obat setiap hari juga tidak dapat menolongnya sama
sekali. Tetapi, semua gejala penyakit hilang musnah setelah dia
belajar Falun Dafa. Suatu hari putri saya membacakan Zhuan Falun
kepada saya. Saat itu saya bahkan tidak memiliki tenaga untuk
membaca, namun saya mendengarkannya dengan sepenuh hati.
Bagaimanapun, saya percaya akan keagungan Fa dan pada Guru Li.
Ajaib sekali, pada hari itu juga saya dapat melepas tabung
oksigen dan sejak itu saya tidak pernah mengalami gangguan
kesulitan bernapas yang terlalu parah. Sebelumnya, saya tidak
dapat membayangkan untuk dapat hidup tanpa tabung oksigen.
Setelah berkultivasi dan berlatih Falun Dafa, saya memutus
hubungan dengan penyakit. Semua gejala penyakit saya hilang
tanpa bekas.
Berkat berlatih kultivasi Falun Dafa saya dapat menghindar
dari penyakit yang mengancam jiwa dan penyiksaan penyakit yang
menahun. Namun, proses memurnikan tubuh dan menghilangkan karma
berlangsung terus. Kadang-kadang kesulitan yang harus saya alami
tampak begitu menakutkan. Sulit dibayangkan, seorang perempuan
tua dengan banyak masalah kesehatan seperti saya, dapat mengatasi
semua itu. Namun dengan tekad teguh berlatih dan keyakinan pada
Dafa, saya dapat mengatasi semua kesulitan hidup dalam waktu
singkat.
Saya ingat bahwa saya pernah mengalami pendarahan otak parah
sekitar akhir Juli 1999. Saya menahan rasa sakit dan terus
berlatih serta mendengarkan ceramah Guru melalui kaset rekaman.
Lagi-lagi terjadi keajaiban, dalam 2 minggu saya sembuh.
Desember yang lalu, saya menderita sakit demam parah
disertai tenggorokan kering dan gatal. Malam itu, ketika mulai
berbaring, saya merasa seakan seluruh tubuh saya mendidih, namun
pikiran saya sibuk menghapal puisi Guru. Setelah menyelesaikan
salah satu puisi berjudul “Sang Maha Sadar”, saya merasa adanya
aliran hangat mulai dari kepala hingga sekujur tubuh. Demam saya
langsung menghilang. Keesokan paginya saya bersama suami tetap
mengikuti latihan kelompok, seakan tidak terjadi apa-apa.
Kejadian di atas adalah pengalaman pribadi saya tentang
proses menghilangkan karma. Dalam usia 76 tahun, saya telah
mengalami berbagai kejadian mengerikan dan sembuh dalam waktu
singkat. Menoleh kembali ke beberapa tahun yang lalu, saya sadar
bahwa kultivasi saya masih tergolong rendah bila diukur dengan
ajaran Guru. Namun, tubuh saya telah dimurnikan terus-menerus.
Rasa syukur saya kepada Guru tak terkatakan.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Liu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa
di San Fransisco tahun 2000).
KISAH 8 : HUIJUAN TANG
Huijuan Tang, 62 tahun, tinggal di Australia. Pada tahun 1994, dia menderita berbagai
macam penyakit, dan terkena serangan jantung. Pada tahun 1995, sebulan setelah
mulai berlatih Falun Dafa, kondisi jantungnya membaik dan tekanan darahnya menjadi
normal, dan penyakit migrainnya hilang. Setelah berlatih Falun Dafa lebih lanjut dan
belajar Dafa, penyakit-penyakitnya yang lain seperti tukak lambung, sakit punggung,
sakit pada persendian, dan sukar tidur, semua hilang. Bahkan sakit pada leher dan pita
suaranya yang telah puluhan tahun diidapnya juga hilang. Rambutnya yang memutih
kembali menjadi hitam.
Saya kembali dari Shanghai. Karena stres yang
berkepanjangan, saya terkena serangan jantung pada akhir tahun
1994 yang hampir merenggut jiwa saya. Penyakit saya ini menjadi
beban berat bagi seluruh anggota keluarga saya. Biaya
transportasi ke rumah sakit saja mencapai ribuan RMB, belum lagi
untuk obat-obatan yang begitu banyak jenisnya yang harus saya
minum setiap hari.
Pada bulan Maret 1995, saya sangat beruntung telah mendapat
buku China Falun Gong. Saya tidak dapat menahan tangis setelah
membaca buku itu. Saya merasakan kelegaan yang tidak terungkapkan
dengan kata-kata. Saya baru tahu bahwa Falun Dafa adalah cara
kultivasi yang dapat membimbing saya kembali ke rumah sejati
saya.
Hanya dalam waktu sebulan setelah berlatih Falun Gong,
kondisi jantung saya membaik, tekanan darah saya kembali normal,
dan migrain saya hilang. Sehingga saya tidak lagi memerlukan
pengobatan Tiongkok maupun Barat yang sebelumnya begitu penting
bagi saya. Dengan belajar Dafa dan berlatih gerakan lebih lanjut,
semua penyakit saya yang lain termasuk tukak lambung, sakit
punggung, sakit sendi, sulit tidur, dan infeksi gigi, semuanya
lenyap. Bahkan sakit leher dan pita suara yang telah saya derita
puluhan tahun terakhir ini, juga lenyap.
Saya biasanya tidak tahan akan cuaca dingin, karena berbagai
penyakit yang saya derita, dan harus mengenakan mantel jauh
sebelum musim dingin datang. Tangan dan kaki saya serasa membeku
selama musim dingin. Semuanya berubah sejak saya berlatih Falun
Dafa. Sekarang kaki saya terasa hangat, dan saya tidak pernah
takut lagi akan udara dingin dan tidak perlu lagi mengenakan
pakaian hangat.
Selama 4 tahun terakhir, saya tidak pernah masuk rumah sakit
ataupun minum obat lagi. Sekarang saya menikmati bagaimana
rasanya bebas dari penyakit. Hebatnya lagi, rambut saya yang
memutih kembali menjadi hitam! Dulu saya harus berhenti sebentar
untuk mengambil napas setelah menaiki 2 anak tangga. Sekarang,
saya dapat menaiki 5-6 anak tangga tanpa terengah-engah, dan
dapat berjalan lebih cepat. Sebagai seorang yang menderita
masalah jantung parah, saya tidak akan mampu melakukan
penerbangan panjang ke Australia --dalam rangka mengunjungi putra
saya. Saya hanya dapat bersyukur akan keagungan Falun Dafa.
Sekarang setiap orang dalam keluarga saya telah ikut berlatih
berkultivasi.
Berlatih Falun Dafa tidak hanya dapat memurnikan tubuh
saya, tapi juga secara terus-menerus meningkatkan Xinxing saya
dengan berasimilasi pada karakter alam semesta: Sejati, Baik,
Sabar. Suatu pagi dalam perjalanan menuju tempat latihan, saya
menemukan uang senilai RMB 50. Saya tidak yakin dapat menemukan
pemiliknya. Saya kemudian memungutnya dan memberikannya kepada
seorang janda tua. Pada kesempatan lain, saya pergi ke bank untuk
mendepositokan uang sebanyak RMB 10.500. Petugas teller kemudian
memberi saya seikat sertifikat deposito masing-masing senilai RMB
500. Setelah saya hitung, saya yakin bahwa ada kelebihan 20
lembar sertifikat dengan total jumlah senilai RMB 10.000. Selaku
seorang kultivator, saya tidak tergoda untuk mengambil uang yang
bukan milik saya. Lalu tanpa ragu-ragu saya menyerahkan kembali
kelebihan tersebut. Saya hanyalah salah satu dari jutaan
kultivator yang akan bertindak demikian.
Guru Li berkata: “Untuk kembali ke jati diri, diperlukan dua
hal: pertama harus mampu menanggung penderitaan dan kesusahan,
kedua adalah kualitas kesadaran.” Selama kultivasi, saya
mengalami berbagai cobaan dan penderitaan dari anggota keluarga,
saudara, dan teman-teman. Saya menganggap semua ini sebagai
halangan untuk meningkatkan Xinxing saya dan menyadari bahwa
penderitaan adalah jalan untuk membayar dan menghapus karma.
(Dikutip dari tulisan Mr. Tang yang ditulis pada tahun 1999).
KISAH 9 : QIHUA LI
Qihua Li, 82 tahun, seorang pensiunan pejabat tinggi di Tiongkok. Sebelumnya dia
menjabat sebagai Kepala Sekolah Medis II Angkatan Bersenjata dan Pimpinan Rumah
Sakit Umum Angkatan Bersenjata (Rumah Sakit 301). Dia menjadi seorang praktisi
Falun Dafa pada tahun 1993, setelah meyaksikan perubahan dramatik atas kesehatan
istrinya. Istrinya dulu menderita penyakit jantung koroner parah. Dia amat tergantung
pada obat-obatan dan kadang-kadang oksigen, agar jantungnya tetap berfungsi.
Setelah berlatih Falun Dafa, dia sembuh total dari berbagai penyakitnya, dan juga
terbebas dari obat-obatan.
Nama saya Qihua Li. Saya bergabung dengan gerakan revolusi
pada tahun 1928 dan menjadi anggota staf kesehatan di Angkatan
Bersenjata Merah pada tahun 1931. Saya pernah ikut long march
termashyur pada tahun 1930, ketika Angkatan Bersenjata Merah
berjalan sepanjang lebih dari 12.000 km menuju ke Shanbei. Selama
masa perang, saya menduduki berbagai jabatan yang berbeda di
Angkatan Bersenjata, mulai dari apotiker, asisten dokter, dokter,
kepala divisi rumah sakit, dan ketua umum Dewan Kesehatan. Saya
dikirim untuk belajar di Sekolah Medis I Angkatan Bersenjata pada
tahun 1953, dan lulus 6 tahun sesudahnya. Kemudian, saya berdinas
sebagai Direktur Departemen Kesehatan dan juga sebagai Wakil
Kepala Sekolah Medis IV Angkatan Bersenjata. Lalu menjadi Kepala
Sekolah Medis II Angkatan Bersenjata dan Pimpinan Rumah Sakit
Umum Angkatan Bersenjata (yang dikenal juga dengan nama RS 301).
Saya terus maju dan berkembang dengan berbagai penemuan dan
menerima berbagai penghargaan. Saya pensiun pada tahun 1984.
Saya mulai berlatih Falun Gong pada 1993, dan mengikuti ceramah
Guru selama 9 hari sebanyak 2 kali.
Banyak orang tidak mengerti mengapa saya belajar Falun Dafa,
termasuk mereka yang cukup akrab dengan saya. Mereka terus
bertanya mengapa seorang bekas pegawai Partai Komunis dan telah
menjalani kehidupan Angkatan Bersenjata selama puluhan tahun,
dapat percaya kepada Buddha di masa tuanya. Terutama, mengapa
seorang dengan tingkat intelektual tinggi dan berkarier lama di
bidang medis dapat ikut berlatih Falun Dafa. Mereka tidak percaya
kalau saya sungguh-sungguh memiliki minat. Oleh karena itu, saya
ingin berbagi pengalaman dan mengungkapkan tabir misteri ini.
Saya tidak tahu apa-apa tentang Falun Dafa sebelum tahun
1993. Namun saya mulai serius belajar Falun Dafa setelah
menyaksikan perubahan yang dramatis pada kesehatan istri saya
setelah dia berlatih. Saya juga terkesan dengan cepatnya istri
saya pulih dari penyakitnya yang kritis, setelah berlatih Dafa.
Istri saya mengikuti gerakan revolusi pada tahun 1946 dan
telah mengalami pencobaan berat. Dia mengidap cukup banyak
penyakit, seperti jantung koroner, kelebihan lemak, glukoma, dan
hepatitis. Dan meminum banyak obat secara rutin selama bertahun-
tahun. Walaupun dia memiliki kesempatan mendapatkan perawatan
kesehatan yang terbaik, namun penyakitnya tetap tidak kunjung
mereda. Sebaliknya kesehatannya makin menurun. Hasil
elektrokardiografi memperlihatkan bahwa jantungnya telah
mengalami perubahan isemik yang parah. Sehingga dia sangat
tergantung pada obat-obatan dan kadang-kadang oksigen, agar dapat
bertahan hidup. Kami selalu menyediakan 2 tabung oksigen di
rumah, satu di lantai bawah, satu lagi di lantai atas, untuk
berjaga-jaga bila sewaktu-waktu diperlukan. Pada waktu itu,
napasnya akan tersengal-sengal hanya dengan menaiki tangga dan
harus beristirahat sepanjang jalan.
Setelah berlatih Falun Dafa, semua penyakitnya menghilang
secara bertahap, tanpa memakai obat-obatan. Dia belajar dari
menantu perempuannya pada tahun 1993, bahwa berlatih Falun Dafa
dapat bermanfaat menyembuhkan penyakit. Dia lalu mendaftar ke
kelas Guru Li dan mengikuti Ceramah I pada 24 April 1993. Pada
waktu itu, saya merasa pesimis. Saya berpendapat bahwa jika saya
tidak dapat menyembuhkan penyakitnya dengan menggunakan peralatan
terapi terbaik yang ada, maka mana mungkin dia akan sembuh dari
penyakit jantung yang begitu parah, hanya dengan mengikuti kelas
Qigong? Namun, tidak lama setelah dia mulai berlatih, tubuh dan
mental mengalami perubahan cukup drastis. Wajah dan bibirnya
memerah, dan dia menjadi lebih energetik. Kemudian dia mengikuti
Ceramah Guru Li sebanyak 2 kali lagi. Seiring dengan kemajuannya
di dalam berkultivasi Falun Dafa, semua penyakitnya hilang. Dia
telah lepas dari obat-obatan selama lebih dari 5 tahun ini.
Perubahan yang terjadi pada diri istri saya benar-benar
mengejutkan saya. Saya mulai berpikir dan mengkaji apa yang telah
terjadi. Rumah Sakit di mana saya bekerja adalah termasuk rumah
sakit elite di dunia. Walau telah memperoleh fasilitas khusus
dari rumah sakit itu, penyakitnya tidak kunjung sembuh. Namun,
hanya dengan beberapa bulan berlatih Falun Dafa, semua
penyakitnya sembuh tanpa bantuan obat apa pun. Mengapa? Semua
pertanyaan ini senantiasa berdengung di benak saya. Kenyataan
telah mengalahkan semua argumen. Sedikit demi sedikit, saya mulai
tertarik pada Falun Dafa. Akhirnya saya memutuskan untuk
menjalani sendiri dan mengambil jalan kultivasi Falun Dafa.
Sebagaimana pengalaman saya, awal mula karier saya adalah
sebagai pekerja medis. Selama masa perang, saya bekerja di bagian
gawat darurat korps Angkatan Bersenjata. Ketika perang usai,
pemerintah mengirim saya untuk belajar di sekolah medis selama 6
tahun. Sepanjang perjalanan karier, saya telah merawat dan
menyelamatkan hidup puluhan ribu pasien. Di sisi lain,
sebagaimana dokter lainnya, saya juga tidak dapat menjamin
kesehatan saya sendiri. Pada tahun 1994, hasil tes MRI menyatakan
adanya neoplasm (tumor) di tulang belakang saya. Keluarga dan
anak-anak merasa risau. Saya tidak menghiraukannya dan tetap
berlatih. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi pada saya selama
lebih dari setahun. Kemudian, tiba-tiba pada 4 November 1995 saya
tidak dapat mengangkat bolpoin dengan tangan kanan saya. Hasil
CT-scan menunjukkan adanya pendarahan di belahan otak kiri. Saya
segera dikirim ke rumah sakit. Setelah membentuk konsultasi
kelompok, para dokter memutuskan untuk segera mengoperasi otak
saya. Saya mengajukan permintaan agar dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Keadaan tidak menunjukkan perkembangan, dan saya tidak
dioperasi. Namun suhu badan saya tetap amat rendah, walau telah
mendapat pengobatan. Tidaklah jelas apa yang menyebabkan suhu
badan rendah. Lalu, istri saya tersadar, bahwa karena kami adalah
kultivator tidak seharusnya tinggal di rumah sakit. Maka kami
pulang ke rumah setelah mendapat izin dari direktur rumah sakit.
Hari kedua di rumah, suhu tubuh saya kembali normal, dan saya
tidak pernah mengalami masalah tersebut kembali.
Saya amat terheran-heran dengan fenomena ini, karena tidak
dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan kedokteran modern. Hal ini
menjadi jelas ketika saya belajar bab 7 buku Zhuan Falun, Essentials
for Further Advancement tentang Karma Penyakit, Ceramah di Sydney, dan
Ceramah di Amerika Utara. Di situ, Guru Li secara gamblang
menjelaskan asal, perkembangan, manifestasi penyakit dan proses
pemurnian tubuh praktisi Falun Dafa. Dari pengalaman saya
pribadi, saya belajar bahwa kita tidak selayaknya memahami
fenomena Falun Dafa dengan semata berdasarkan pada ilmu
pengetahuan modern. Falun Dafa benar-benar luar biasa, sehingga
kita juga harus menganut prinsip yang luar biasa. Oleh karena
itu, hanyalah ketika kita menganggap diri kita seorang kultivator
dan menganut prinsip-prinsip Falun Dafa, maka mukjizat akan
terjadi. Tidak peduli penyakit apa pun, asalkan kita dapat
menghilangkan keterikatan-keterikatan dan membaca buku dengan
pikiran murni. Maka kemungkinan besar, kita akan sembuh. Contoh-
contoh yang ada tidaklah terhitung banyaknya. Sebagai seorang
anggota Partai Komunis, seorang anggota Angkatan Bersenjata
Revolusi, dan seorang dokter medis selama 60 tahun, saya secara
tulus menyarankan agar mereka yang menderita sakit penyakit dapat
melepaskan keterikatan-keterikatan mereka dan dengan tulus
membaca buku Zhuan Falun dan berlatih 5 perangkat gerakan. Tidak
pandang penyakit apa pun yang kamu derita, kamu akan mendapatkan
hasil yang tidak terbayangkan. Hal ini telah dibuktikan oleh para
kultivator yang tidak terhitung banyaknya.
(Dikutip dari artikel Dr. Li yang ditulis pada tahun 1998).
PENDERITA CACAT
KISAH 10 : XIUFEN XIE
Xiufen Xie, 53 tahun, lahir di sebuah kota kecil dekat Kota Handan, Provinsi Hebei,
Tiongkok. Kisahnya pertama kali disebarkan di surat kabar resmi Tiongkok pada tahun
1998. Xie menderita kelumpuhan karena luka pada syaraf tulang belakang yang terjadi
ketika dia menerima pembiusan pada tulang belakang sewaktu akan dioperasi pada
1979. Dia terpaku di kursi roda, dan sepenuhnya tergantung pada pertolongan
anggota keluarganya selama 16 tahun. Setelah mendapat Falun Dafa, dia berubah dari
seorang pasien yang menderita menjadi seorang praktisi yang penuh keteguhan hati.
Dengan pertolongan Dafa, dia berjuang dan akhirnya berhasil mengalahkan
kelumpuhan yang diakibatkan oleh luka pada saraf tulang belakangnya itu. Tidak saja
dia dapat menyingkirkan kursi roda dan tongkatnya, tetapi dia dapat berjalan lebih
cepat melebihi banyak orang sehat lainnya.
Suami saya adalah seorang tentara dan saya seorang ibu rumah
tangga. Setelah berhenti dari militer, suami saya bekerja sebagai
tukang pipa di Rumah Sakit 301 selama 40 tahun. Sekarang dia
telah pensiun. Saya berasal dari keluarga miskin, dan saya hanya
mengenyam pendidikan sekolah selama 2 tahun saja, karena saya
harus tinggal di rumah menjaga adik-adik saya.
Saya lumpuh total selama 16 tahun. Saya sangat beruntung
dapat bertemu Falun Dafa. Guru Li yang telah memungkinkan saya
berdiri kembali dan menata kembali hidup saya.
Kisah saya dimulai pada tahun 1979, ketika saya mendapat
tubal ligation (pengikatan saluran indung telur) di suatu rumah sakit
di desa. Saya dibius pada tulang belakang. Saya mengendarai
sepeda ke rumah sakit. Setelah operasi, saya tidak dapat
berjalan. Saya harus terbaring di tempat tidur selama 16 tahun.
Diagnosis dari Rumah Sakit 301 (Rumah Sakit Umum Tentara
Pembebasan Rakyat dan termasuk salah satu rumah sakit elite di
Tiongkok) adalah saya mengalami kelumpuhan akibat luka pada
tulang belakang.
Rasa sakit yang menyertai kelumpuhan itu amat parah tak
terungkap kata-kata. Saya memiliki 4 orang anak kecil pada waktu
itu. Terkecil masih berusia 2 tahun. Saya tidak mampu lagi
merawat diri sendiri dan harus bergantung pada ibu saya. Ibu saya
sendiri memiliki keluarga besar terdiri dari 5 orang. Beliau
harus bekerja di ladang dan di rumah tiada henti. Tidak hanya
merawat anak-anak, tetapi juga harus merawat saya. Saya benar-
benar merasa tidak berguna. Beliau selalu kelelahan. Saya sering
menangis dan merasa seakan sebilah pedang mengiris dada saya.
Setelah saudara lelaki saya menikah, saya tidak dapat lagi
tinggal di rumah ibu saya. Saya tinggal bersama suami saya yang
seorang militer. Gaji bulanannya hanyalah sekitar RMB 50, dan
kami terdiri dari 6 orang yang harus diberi nafkah. Selain
masalah keuangan yang terbatas, suami saya juga harus menyiapkan
makanan, mencuci baju, merawat anak-anak setelah pulang dari
kerja yang melelahkan. Dia harus menjadi ayah sekaligus ibu.
Tambahan lagi dia harus merawat saya: makanan, minuman, dan semua
keperluan hidup sehari-hari. Dia harus menuntun saya ke kamar
mandi, mencuci popok, dan sebagainya. Saya tidak dapat menahan
tangis. Saya takut tempat tidur menjadi basah, maka saya hanya
makan dan minum sedikit saja. Namun sejak hidup hanya terbaring
di tempat tidur, saya menderita lebih dari 10 macam penyakit:
sakit lambung, jantung koroner, tekanan darah tinggi, esophagitis
(radang batang tenggorok), colitic (radang usus besar), cervical
spondylopathy (tertekannya saraf tulang belakang akibat penyempitan
jarak antar-ruas), anal fissure, dan lain-lain. Saya harus berbaring
di tempat tidur, tidak dapat menggerakkan anggota badan dan leher
saya. Saya merasa seakan berada dalam neraka. Suatu kali saya
merasa haus, saya mencoba meraih gelas yang di luar jangkauan.
Saya terjatuh ke lantai, terantuk pada gigi, dan terbaring di
sana sampai suami saya pulang dan membaringkan saya kembali di
atas tempat tidur.
Saya masuk beberapa rumah sakit terkenal. Walau telah
berupaya keras, tetap saja tidak ada kemajuan. Saya berjuang
melawan rasa sakit selama 16 tahun. Saya benar-benar menderita
dan ingin mati.
Pada bulan April 1996, adik perempuan saya bercerita bahwa
dia dan suaminya berlatih Falun Gong, suatu sistem kultivasi dan
meditasi yang amat bagus. Dia berkata bahwa dengan berlatih, maka
semua penyakit fisik akan lenyap. Saya amat senang mendengar hal
itu, namun ragu apakah bisa berhasil pada seorang seperti saya,
yang tidak pernah melihat Guru secara langsung. Adik saya berkata
bahwa hal itu tidak masalah, dan dia memberi saya buku Zhuan Falun.
Saya takut bahwa saya tidak diizinkan berlatih Falun Gong
karena menderita sakit parah. Maka saya mencoba berdiri bersandar
di dinding sambil membaca Zhuan Falun, sebagai awal melatih kaki.
Saya mulai dengan berdiri selama beberapa menit hingga 10 menit.
Terkadang saya terjatuh ke lantai ketika membaca. Maka saya akan
membaca dengan berlutut. Saya tetap melatih kaki saya selama 3
bulan, yang semakin lama semakin kuat. Waktu berdiri saya juga
makin lama. Saya merasa sangat bergembira. Pada tanggal 1 Juli
1997, saya meminta suami agar membawa saya dengan kursi roda ke
tempat berlatih Falun Gong. Pak An, yang melatih di sana bertanya
pada saya, ”Apakah Anda menderita penyakit lain?” Saya tetap
menjawab, “Tidak, saya sehat. Saya tidak menderita penyakit.” Dia
tersenyum dan tidak berkata lagi. Saya merasa lega. Saya
menempati sisi yang agak jauh dari kelompok, untuk berlatih
sendiri. Perlahan-lahan saya mulai mendekati mereka. Dan mereka
juga mengajak saya berlatih bersama mereka. Hati saya merasa
lega. Saya akan mengenang hari ini seumur hidup saya. “Saya telah
menjadi seorang praktisi Falun Dafa sekarang! Sekarang saya dapat
berlatih laksana seorang yang normal!”
Setelah mulai berlatih Falun Gong, saya berhenti berpikir
tentang penyakit saya. Sungguh ajaib, selama 2 bulan pertama
berlatih, tubuh saya terasa enak dan semua penyakit hilang.
Selera makan saya meningkat, dan berat badan saya makin
meningkat. Saya juga merasa bahwa kedua kaki saya makin
bertenaga.
Setelah satu tahun, dengan bantuan suami, pergi ke tempat
latihan dengan kursi roda, kesehatan saya meningkat pesat. Saya
memutuskan untuk menyingkirkan kursi roda dan mulai berjalan
menuju ke tempat latihan dengan menggunakan tongkat. Pada 2
Februari 1998, saya pergi belajar Falun Dafa bersama suami.
Ketika belajar Pak An menyarankan, “Kita para praktisi dapat
membantu menyebarluaskan Falun Dafa pada Festival Musim Semi.”
Sepulang belajar, saat itu telah larut malam dan udara dingin.
Saya meminta suami agar pulang lebih dulu dan memasak untuk anak-
anak. Saya mulai berjalan pulang dengan perlahan dengan bantuan
tongkat. Belum terlalu jauh berjalan, saya mendengar suara
berkata, “Letakkan! Letakkan!” Saya pikir seseorang telah
memanggil saya, maka saya menoleh, tapi tidak ada seorang pun.
Saya meneruskan berjalan tanpa memikirkan hal itu lagi. Saya
mencoba untuk berpikir tentang cara menyampaikan pesan Falun Dafa
dalam acara Festival Musim Semi nanti. Tiba-tiba, saya mendengar
suara, “Letakkan! Letakkan!” itu lagi. Saya menjadi sadar, bahwa
suara-suara itu berasal dari mulut saya sendiri. Saya tidak dapat
menjelaskan fenomena tersebut. Bagian lain di dalam diri saya
mengatakan kata-kata tersebut, tetapi apakah itu? Mungkin secara
tidak sengaja ada barang yang terbawa oleh saya dari rumah Pak
An, dan seseorang mencoba memberitahu saya. Mungkin Guru Li
membuat suara saya berbicara?
Saya duduk di tepi jalan dan menggeledah saku-saku baju
saya, tetapi tidak menemukan apa pun. Sekali lagi, saya mencoba
menyingkirkan kejadian aneh pada pikiran saya ini, dan mulai
berpikir tentang menyebarluaskan Dafa. “Letakkan! Letakkan!” Saya
mulai bingung. Saya tidak dapat berhenti mengucapkan kata-kata
tersebut. Sepanjang jalan pulang ke rumah, saya menutup mulut
saya agar suaranya tidak terlalu keras. Saya merasa tidak enak,
ketika pejalan kaki lain memandang saya sepanjang perjalanan
pulang tersebut. Kemudian, saya melihat bahwa saya berjalan
dengan bantuan tongkat saya. Mungkin Guru Li mencoba menyuruh
saya untuk meletakkan tongkat ini! Saya melihat tongkat itu, dan
menyadari bahwa saya baru mencapai separuh jalan pulang.
Bagaimana kalau saya terjatuh? Maka saya melanjutkan berjalan dan
memutuskan akan meletakkannya sesampai di rumah.
Saya terus berpikir tentang hal ini pada malam harinya.
Perlu 45 menit untuk berjalan dari rumah Pak An menuju rumah.
Mengapa saya terus mengucapkan, “Letakkan!” Akhirnya saya
mengerti. Bagaimana saya dapat menyebarluaskan Dafa, ketika untuk
berjalan saya memerlukan bantuan sebuah tongkat?
Keesokan paginya, saya mulai berjalan mengelilingi rumah.
Saya mondar-mandir dan tertatih-tatih selayaknya seorang anak
sedang belajar berjalan. Lihat! Tidak terlalu jelek, suami saya
melihat dan berkata dengan gusar, “Apakah kamu gila? Kamu bisa
jatuh!” Saya berkata dengan tegas, “Saya akan melepaskan tongkat.
Lihat, saya baik-baik saja!” Kemudian saya pergi ke tempat
berlatih. Ketika rekan praktisi melihat saya berjalan dengan
terpincang-pincang, mereka tertawa dengan terkejut serta memberi
ucapan selamat karena saya dapat berdiri lagi. Saya begitu
gembira sampai ingin berteriak keras, “Saya berdiri lagi! Guru Li
menyelamatkan saya!”
Setiap kali saya melihat foto Guru Li, saya merasa ingin
menangis! Ketika saya membaca Zhuan Falun saya ingin tertawa.
Terkadang saya tertawa keras. Bagaimana saya tidak berterima
kasih dari lubuk hati yang terdalam kepada Guru Li? Saya akan
tetap teguh berkultivasi. Tidak peduli betapa banyak kesulitan
yang menghadang di depan saya, saya akan terus berkultivasi. Lalu
ketika saya sedang berlatih duduk bersila, saya memakai barbel
seberat 2,5 kg untuk menekan kaki saya. Saya menahan sakit sampai
air mata saya menetes. Putra saya dengan gusar berkata, “Jangan
sampai patah kaki! Akan sakit sekali!” Saya menjawab, “Tidak apa-
apa!” Saya melatih kaki saya selama sebulan setelah mulai
berlatih Falun Gong pada bulan Juli. Pada bulan Agustus, saya
dapat duduk bersila. Waktu duduk bersila saya setahap demi
setahap makin lama, sampai saya dapat duduk selama 10 menit. Hari
itu saya terlalu gembira, sampai tidak ingat makan. Sekarang saya
dapat duduk bersila selama satu jam.
Saya mulai berjalan tanpa tongkat pada 3 Februari 1998.
Sebulan setelahnya, saya hampir ingin dapat terbang seperti
burung. Kebanyakan orang tidak dapat berjalan secepat saya
berjalan sekarang. Ini adalah kekuatan Falun Dafa yang ada dalam
saya. Semuanya nyata dan luar biasa!
Dalam hati saya tahu sesungguhnya Falun Dafa itu Jalan yang
luar biasa, dan memberi manfaat kepada setiap orang yang
mempelajarinya. Agar dapat menyebarluaskan Dafa, saya kembali ke
rumah ibu saya, yang jaraknya dekat dengan Baitou City, Provinsi
Hebei. Orang di sana, yang menyaksikan bahwa saya dapat berjalan
normal, merasa terkejut dan bertanya, “Rumah Sakit mana yang
telah membuat kelumpuhanmu sembuh?” Dengan gembira saya menjawab,
“Saya sembuh dengan berlatih Falun Dafa, tidak pergi ke rumah
sakit!” Mereka membalas, “Ajaib sekali! Falun Dafa itu baik,
tolong ajari kami berlatih”. Saya mengajar saudara-saudara saya,
lalu orang-orang lainnya. Dalam beberapa hari, sekitar 40-50
orang datang belajar Falun Dafa. Halaman rumah kakak saya tidak
dapat lagi menampung mereka semua. Sungguh, semuanya sesuai
dengan perkataan Guru Li, “Dafa disebarkan jauh dan luas. Mereka
yang mendengar akan mencarinya. Mereka yang mendapatkan akan
bersuka cita. Jumlah praktisi meningkat dari hari ke hari sampai
tak terhitung banyaknya.”
(Dikutip dari artikel Mrs. Xie yang dipublikasikan pertama kali dalam Harian Resmi
China Economic Times pada tanggal 10 Juli 1998).
KISAH 11 : ROBERT NAPPI
Robert Nappi, 46 tahun, seorang warga daerah metropolitan Washington D.C. Dia
kehilangan kemampuan membaca dan menulis setelah mengalami kecelakaan mobil
yang parah pada tahun 1991. Dia juga mengalami kelumpuhan pada lengan kanannya
akibat operasi otak. Dia menghabiskan waktu dengan minum-minum alkohol, merokok,
menggunakan obat hanya untuk mengatasi rasa kesepian, rasa tidak berguna, dan
rasa tercampak yang timbul dalam dirinya. Semuanya berubah pada suatu hari di
tahun 1998 ketika dia membaca buku Zhuan Falun. Dia merasa seakan dia baru
terbangun dari tidur, dan hidupnya menjadi penuh arti kembali.
Saat itu tahun 1998, saya diperkenalkan kembali akan suatu
alasan, untuk hidup. Sepertinya, saya “terbangun” dalam dunia
yang sempit atau dalam bentuk animasi yang terpantul saat saya
melihat cermin. Saya menyebutnya “Diri Sendiri”. Saya mulai
cerita ini dengan penjelasan bahwa saya telah mati dalam suatu
kecelakaan mobil pada tahun 1991. Saya diberitahu bahwa saya
tidak akan dapat hidup hari ini, bila kecelakaan itu tidak
disaksikan oleh seorang dokter, yang saat itu sedang menuju
tempat kerjanya. Dia membuat saya bernapas kembali, memerlukan
helikopter untuk membawa saya ke rumah sakit, di mana saya
menghabiskan waktu selama setahun di sana. Saya mengalami luka di
bagian kiri otak dan kehilangan ingatan akan 30 tahun terakhir
masa hidup saya. Perlu waktu 7 bulan untuk belajar berjalan lagi.
Saya tidak dapat membaca dan menulis selama 6 tahun. Hidup saya
berubah menjadi begitu membosankan, tak berguna, dan sendirian,
dan saya akhirnya menebusnya dengan tenggelam dalam minuman,
rokok, dan obat-obatan. Lalu nasib mencoba menarik perhatian saya
dan mengajak saya berlalu dan keluar dari kekacauan yang saya
sebut “Kenyataan” ini. Saya berpaling ke Zhuan Falun. Buku tentang
pencerahan yang luar biasa dan mengagumkan. Setiap orang yang
membacanya akan mengatakan bahwa buku itu menjelaskan dan
membimbing orang pada berkultivasi untuk menemukan diri pribadi
kita yang sejati.
Buku ini membantu membimbing pemahaman kita, dengan
kebenaran dan alasan akan tujuan keberadaan kita, dalam dan
sebagai bagian dari hidup. Ditulis dan diungkapkan bagi kita oleh
Guru Li Hongzhi. Beliau dengan belas kasihnya membantu membimbing
kita keluar dari kekacauan yang menyesatkan dan memerangkap kita.
Saya mencoba menjelaskan sesuai kesadaran saya yang bermula saat
saya terbangun akan kenyataan hidup dan betapa saya merasa
pentingnya berkultivasi dengan sungguh-sungguh. Saya pikir hanya
dengan mengalaminya sendiri, seseorang baru dapat menyelami
pengalaman saya kehilangan ingatan sementara. Ingin tahu dengan
apa yang saya kerjakan dan pikirkan? Saya telah memulai dan sudah
lupa. Saya tidak dapat membaca dengan baik dan harus berusaha
keras untuk belajar kembali.
Sekarang sebut saja ini suatu kebetulan, namun saya lebih
suka menganggap itu suatu keajaiban yang berhubungan dengan
kultivasi saya. Ketika membuka Zhuan Falun, saya tiba-tiba dapat
membaca. Saya merasa seakan baru tersadar. Juga saya lupa semua
akan rokok, minuman, juga tidak ingin untuk melakukannya lagi.
Sekarang, bagi mereka yang menyebut bahwa dua keajaiban itu
hanyalah pikiran saya semata, saya katakan bahwa kita semua telah
diberi kebebasan dan memilih apa yang kita setujui, karena kita
membentuk sistem kepercayaan kita.
Namun, kejadian ketiga yang berkaitan dengan kesadaran saya
melalui kultivasi jati diri adalah benar-benar keajaiban (suatu
yang tidak akan Anda percaya tanpa melihat sendiri). Suatu pagi,
ketika sedang berkebun, secara tak sengaja jari saya tertimpa
balok besar, sehingga patah dan terluka cukup parah. Pada waktu
itu, istri saya akan mulai berlatih Falun Dafa yang memang setiap
hari dilakukannya, dan istri saya menyarankan saya ikut berlatih
bersamanya, karena ini dapat membantu mengatasi masalah itu. Dia
telah berlatih selama beberapa bulan. Saya masih tidak terlalu
menganggapnya. Saya diberi tahu bahwa gerakan-gerakan ini dapat
mengubah tubuh kita pada tingkatan mikrokosmik, dengan membuang
dari tubuh kita segala karma buruk yang telah terkumpul selama
kehidupan kita. Saya tidak terlalu yakin ataupun berharap akan
terjadi sesuatu, saya hanya mencoba dan berusaha tenang. Saya
diberitahu agar mengikuti semua gerakan dan tenang tanpa
mempunyai niat pikiran. Sepuluh menit kemudian, jari saya terasa
sedikit lebih baik, 10 menit selanjutnya makin lebih baik, dan
setelah lewat 10 menit kemudian tidak ada lagi tanda-tanda yang
tidak beres pada jari saya. Tidak lagi membiru dan menghitam, dan
tidak terasa patah lagi. Begitu pula luka yang terbuka, secara
ajaib telah sembuh. Sulit dipercaya, tapi nyata terjadi.
Pengalaman ini benar-benar suatu kejadian yang ajaib. Saya masih
sulit menerimanya sebagai suatu kenyataan, namun saya mempunyai
seorang saksi bila suatu saat saya lupa.
Saat ini saya menjadi lebih rajin berlatih dan membaca buku.
Selama 6 tahun terakhir ini lengan kanan saya mengalami mati rasa
akibat operasi pada otak saya akibat stroke dulu. Tapi, pada suatu
hari Sabtu, saya sedang di Mall di D.C. dan sedang melakukan
latihan Falun Gong --Memeluk Roda--, punggung saya terasa amat
sakit, dan tiba-tiba terdengar suara letupan keras berasal dari
tengah punggung saya. Beberapa menit kemudian, terdengar suara
letupan keras lain berasal dari pergelangan tangan saya. Tiba-
tiba, lengan saya dapat merasa kembali. Saya diberitahu bahwa
saluran energi saya telah terbuka. Tentu saja, beberapa orang
dapat menyebutnya sebagai penyelarasan fisik, namun saya
menyebutnya sebagai keajaiban yang lain.
Saya dapat merasakan keajaiban yang terjadi terus-menerus
pada diri saya. Sebaliknya, saya akan mencoba dan menjelaskan
beberapa kenyataan yang telah menyadarkan saya. Terdapat dasar-
dasar kebenaran yang tumbuh dalam diri saya. Banyak pencari
kebenaran sadar bahwa banyak guru secara berkala muncul bagi kita
sejak dulu dan telah mencoba membimbing kita keluar dari
kesalahpahaman yang kacau ini. Harus kita sadari bahwa kita
adalah bagian dari alam semesta dan satu-satunya cara bagi kita
untuk mencapai kesehatan yang prima adalah dengan berasimilasi
dalam karakter alam semesta yaitu Sejati, Baik, dan Sabar. Namun
dengan kebingungan yang ada dalam diri kita, sebagai manusia kita
telah hidup dengan pandangan yang tertutup dari kebenaran.
Sebagian besar manusia membangun hidup berdasar sistem
kepercayaan yang tidak benar dan goyah. Buku Zhuan Falun dapat dan
akan memberi kita keinginan dan jalan hidup yang penuh
pencerahan, suatu kesempatan berkultivasi jati diri. Banyaknya
ketergantungan dan keterikatan adalah seperti gravitasi bumi yang
menarik kita ke bawah ke arah kesalahpahaman yang kacau. Ini
tidak boleh kita biarkan. Apa yang membuat Falun Dafa begitu
menarik bagi mereka yang mencari kebenaran akan hidup ini adalah
karena Falun Dafa amat jelas bagi mereka yang mencari dengan
pikiran terbuka dan hati yang penuh pengertian. Lebih lanjut
lagi, Anda akan melihat kebenaran yang mengalir secara alamiah
dari dalam diri para praktisi Falun Dafa. Mereka tampak bersikap
sabar penuh belas kasih dan memiliki pertahanan yang hebat dalam
menghadapi keadaan yang tidak enak. Hal ini adalah dasar
pengajaran Falun Dafa: Sejati, Baik, dan Sabar. Sejak
berkultivasi, saya merasa lebih tenang dan tenteram. Buku
kebenaran ini telah menyadarkan saya dari kekacauan dan secara
total telah mengubah pandangan saya terhadap hidup. Namun jika
kita terus mengelilingi diri kita dengan berbagai keterikatan
yang menghalangi kesadaran kita, dan terus menemukan
ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam hidup ini dan
menganggapnya sebagai suatu kecelakaan, maka kita akan tetap
tidur sambil berjalan dalam kesalahpahaman yang kacau ini. Satu
pelajaran yang paling berharga dari Guru Li Hongzhi adalah:
ketika menemui suatu kejadian atau berhadapan dengan seseorang
atau keadaan, kita harus selalu memeriksa ke dalam diri kita
sendiri, sebagaimana kita telah diajarkan untuk mencapai tujuan
yang lebih tinggi. Pikirkan mengapa hal ini terjadi pada saya dan
apa yang saya pelajari dari semua ini. Jangan cepat membuat
kesimpulan, karena segala sesuatu hanya terjadi untuk mengajar
kita suatu jenis pelajaran akan kehidupan. Adalah kita sendiri
yang menentukan reaksi apa yang kita perbuat. Semoga kita selalu
dapat mengingat Sejati, Baik, dan Sabar, dan mencoba menemukan
jati diri kita yang sejati.
(Dikutip dari artikel Mr. Nappi yang ditulis pada 1999).
KISAH 12 : ANDREW HSU
Andrew Hsu, 42 tahun, seorang ahli software komputer tinggal di area metropolitan
Washington D.C. Dia berlatih Falun Dafa sejak 1996. Lengan kanannya lumpuh sejak
kecil karena sakit polio. Saat musim dingin tiba merupakan saat penuh derita baginya,
karena lengan kanannya tersebut akan menjadi dingin sehingga dia tidak dapat tidur
tanpa menghangatkannya. Tubuhnya mengalami pemurnian sejak hari pertama dia
belajar Falun Dafa. Sekarang dia merasa lebih sehat dan tidak perlu menghangatkan
lengannya lagi. Dia akan tertidur pulas saat menyentuh bantal, dan seluruh tubuhnya
terasa hangat sepanjang malam.
Saya menderita polio sejak berusia 9 bulan. Lengan kanan
saya yang cacat seakan merupakan vonis bahwa hidup saya akan
menderita. Sebagai seorang anak, saya sering jatuh. Sebagian
besar tubuh saya dipenuhi bekas-bekas luka. Namun, semua
kepahitan ini tidak menghentikan saya mencari kebijakan dan
kebenaran. Sangat sulit menemukan guru sejati untuk berkultivasi.
Ketika sedang merenung tentang kultivasi dan latihan, saya
menemukan jalan dan belajar tentang Falun Dafa pada 17 Agustus
1996. Saya amat girang dan mendapat pencerahan setelah membaca
bukunya. Seakan ikatan yang menjerat hati saya selama bertahun-
tahun terlepas tiba-tiba. Pertanyaan yang sejak lama terngiang
telah terjawab dan persoalan telah terpecahkan. Saya memulai
hidup baru dengan berkultivasi dalam Falun Dafa.
Sejak hari pertama belajar Dafa, tubuh saya mengalami
pemurnian. Saya mengalami diare selama 9 hari ketika pertama kali
menonton ceramah Guru melalui video. Lalu semua penyakit saya
yang lama muncul kembali. Kepala saya terasa amat sakit begitu
juga seluruh tubuh saya. Amat menderita sekali rasanya. Anehnya,
saya merasa baik selama mengikuti sesi malam dan siang hari.
Tetapi ketika sampai di rumah, saya mulai merasa tidak nyaman.
Segala macam pemurnian tubuh muncul satu demi satu selama latihan
tahun pertama. Saya tahu bahwa saya memiliki banyak karma, dan
tidak terlalu memperhatikan semua balasan ini.
Walaupun begitu banyak penyakit, saya tidak menggunakan obat
ataupun pergi ke dokter. Bahkan tubuh saya terasa semakin sehat
setiap kali mengalami pemurnian. Contohnya: Sebelum berkultivasi,
alergi selama musim serbuk sari yang saya derita akan berlangsung
selama berbulan-bulan. Pengobatan sama sekali tidak menolong.
Namun pada musim serbuk sari tahun 1997 ini, alergi saya hilang
dalam waktu 2 minggu, dan sejak itu tidak pernah kambuh lagi.
Saya tidak tahan akan sakit di bagian punggung bawah dan kaki
sewaktu bermeditasi duduk bersila, yang dimulai sejak 3 menit
pertama. Sekarang saya dapat bermeditasi dengan sila ganda selama
lebih dari 2 jam. Contoh lainnya, berat badan saya bertambah 14
kg setelah datang di USA pada tahun 1987. Berbagai upaya untuk
menurunkan berat badan tidak menampakkan hasil. Sekarang saya
telah berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 kg tanpa
terlalu banyak berupaya, hanya dengan terus berkultivasi biasa
secara rutin.
Ada banyak perubahan terjadi pada tubuh dan mental saya, yang
sulit diperinci dalam tulisan ini. Namun salah satu perubahan
penting yang terjadi dalam tubuh saya yang hendak saya tekan di
sini adalah reaksi saya terhadap udara dingin. Sejak kecil saya
tidak tahan terhadap udara dingin atau lingkungan yang lembab.
Maka musim dingin merupakan saat yang paling menyiksa saya.
Khususnya, kaki kanan saya akan terasa membeku mulai dari kulit
hingga ke sumsum tulang. Kaki saya tidak mati rasa, sebab terasa
sakit tatkala saya mencubitnya. Meski merupakan bagian dari tubuh
saya, namun kaki itu tidak patuh akan perintah pikiran saya.
Tidak ada yang dapat membuatnya hangat, walaupun saya telah
mengenakan celana panjang dari bahan apa pun maupun berapa lapis
pun. Hal ini telah saya alami selama 40 musim dingin. Sepanjang
tahun saya secara teratur menghangatkan kaki saya setiap malam.
Saya menggunakan selimut listrik, dan menghangatkan kaki saya
selama 30 menit. Namun sejak 1998, saya tidak lagi harus
menggunakan alat listrik itu. Saya langsung tertidur begitu
kepala menyentuh bantal, dan seluruh tubuh saya tetap hangat
sepanjang malam. Bahkan saya selalu berlatih Falun Gong di luar
setiap pagi, termasuk selama musim dingin.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya menyadari bahwa belajar Fa
dan berkultivasi Xinxing adalah kunci untuk meningkat. Contohnya,
suatu hari saya sedang berbelanja, sebuah kereta dorong menabrak
tumit kiri saya, yang sebelumnya telah terluka parah. Begitu
sakitnya sampai saya terjatuh berlutut dan meneteskan air mata.
Pikiran pertama saya adalah “orang ceroboh siapa gerangan yang
melakukan ini semua?” Menoleh ke belakang, saya melihat seorang
lelaki tua mengintip dari balik timbunan barang dalam kereta
belanjanya tanpa rasa bersalah namun terlihat cemas. Saya
menyadari bahwa dia melakukan tanpa sengaja, dan saya tetap
berusaha sebagai seorang praktisi. Maka, saya berdiri dan
berjalan pergi. Saya terus berkata pada diri saya sendiri, “Tidak
apa-apa. Tidak apa-apa.” Sementara rasa sakit mengganggu saya.
Ketika sampai di rumah, saya begitu sibuk dan tidak ingat lagi
tentang kejadian itu. Malam itu saya belajar Fa dengan para
praktisi, dan tiba-tiba teringat akan kejadian tadi. Saya cepat-
cepat melepas kaus kaki dan memeriksa bagian yang tertabrak tadi.
Tidak saja rasa sakitnya telah hilang, tetapi saya tidak melihat
adanya bekas, kulit sama sekali tidak terluka.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Liu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di San
Fransisco tahun 2000).
PENDERITA PENYAKIT HORMON ENDOKRIN
KISAH 13 : KATHY GILLIS
Kathy Gillis, 63 tahun, seorang seniman yang tinggal di Ottawa, Kanada. Karena
mengalami luka pada punggung 35 tahun yang lalu, dia tidak dapat mengendarai
mobil terlalu lama, dan harus menghindari tekanan pada punggungnya dalam
kegiatan sehari-harinya. Separuh kelenjar gondoknya telah dioperasi 35 tahun lalu.
Akibatnya dia harus minum hormon tiroid sebagai makanan tambahan. Setelah
berlatih Falun Dafa, tidak saja dia dapat mengendarai mobil dalam waktu lama tanpa
rasa tidak nyaman, namun dia juga berhenti minum hormon tiroid di bawah
pengawasan dokter.
Ketika saya masih anak-anak, dan masih terlalu kecil untuk
bersekolah, saya ingat pernah berpikir, “Saya harus meninggalkan
dunia ini sebaik sewaktu saya datang.” Saya mencemaskan apakah
saya dapat melakukannya, karena pada saat itu saya menyadari
sulit dan rumitnya menjadi “baik”.
Tidak suatu pun, baik agama, psikologi, filosofi, yang mampu
menjelaskan bagaimana saya dapat menyelesaikan apa yang setahu
saya harus dilakukan. Sampai akhirnya ketika saya membaca Zhuan
Falun, saya baru melihat untuk pertama kalinya aturan di balik
perbuatan kita. Saya mengerti bahwa saya tidak saja dapat menebus
kesalahan yang saya buat dalam kehidupan sekarang, tetapi saya
juga dapat menebus kesalahan yang saya buat dalam kehidupan-
kehidupan sebelumnya. Lebih jelasnya, saya akan mendapat bantuan.
Sebagian karma akan disingkirkan.
Begitu saya mulai membaca Zhuan Falun, saya merasakan
dorongan untuk terus membaca. Saya dengan mudah menetapkan bahwa
inilah jalan yang saya cari di dunia ini. Dengan cepat, latihan
ini memenuhi pikiran saya, dan saya mulai mengukur setiap
pikiran, kata, dan tindakan dengan patokan baru: Sejati, Baik,
Sabar.
Ketika saya pertama kali mengenal latihan dan melihat orang
duduk bersila di tanah, saya berkata, “Saya tidak yakin dapat
melakukannya”. Saya mendapat cedera pada punggung sejak 35 tahun
lalu ketika terjatuh dari tangga. Pada waktu itu saya sedang
hamil dan juga sedang menggendong anak. Untuk melindungi anak
dalam gendongan, saya memilih jatuh pada punggung. Mengakibatkan
saya tidak dapat mengendarai kendaraan terlalu lama ataupun duduk
bersila tanpa rasa sakit. Selama 35 tahun, saya mencoba
menghindari semua ini, namun sering terpaksa harus duduk dalam
mobil terlalu lama, atau salah gerak yang mengakibatkan rasa amat
sakit. Namun, ketika saya duduk dengan hati-hati untuk bersila
dengan cara saya sendiri (karena saat itu saya kehilangan
kelenturan tubuh), saya tidak merasakan sakit. Begitu juga pada
keesokan harinya, tidak seperti yang saya perkirakan, rasa sakit
itu tetap tidak muncul. Saya berkendaraan seharian untuk
menghadiri Konferensi di New York pada tahun 1999, dan saya juga
tidak mengalami masalah pada punggung saya.
Sejak itu saya mendapatkan bahwa tubuh saya bereaksi lain
terhadap lingkungan, dan saya berpikir lain tentang penyakit.
Contohnya, saat musim dingin dulu sebelum mulai berlatih, saya
menderita infeksi sinus dan demam tinggi yang berlangsung selama
10 hari. Dokter sangat khawatir dan mengingatkan saya agar
dioperasi sinus atau mendapat terapi akupunktur rutin agar tidak
kambuh. Musim dingin berikutnya, ketika kembali saya menderita
demam dan gejala sinusitis, saya mengingatkan diri saya sendiri
bahwa saya adalah seorang praktisi. Keesokan harinya, gejala
tersebut hilang. Tampaknya tidak ada lagi penyakit yang datang
mengganggu saya sejak itu. Gangguan-gangguan kecil yang bagi
orang lain dianggap gejala penyakit kadang-kadang memang masih
timbul, namun semua itu hanya sebentar dan tidak membuat saya
merasa sakit.
Baru-baru ini, saya telah mencoba menyingkirkan obat-obat
yang saya makan, tanpa membuat dokter --yang telah begitu
perhatian kepada saya-- merasa tersinggung ataupun gagal.
Ceritanya adalah sebagai berikut.
Separuh kelenjar gondok saya telah diangkat 35 tahun lalu.
Saya diberitahu bahwa oleh karena kelenjar ini mengatur kelenjar-
kelenjar lainnya, maka saya harus mengonsumsi hormon tiroid
selama hidup saya. Selain itu, saya juga harus memeriksakan kadar
hormon saya secara teratur. Ketika saya mengetahui bahwa banyak
praktisi Falun Dafa tidak memerlukan obat, saya pikir bahwa
adalah terlalu berharap pada Falun Dafa untuk mengembalikan
fungsi kelenjar yang telah diangkat. Namun, saya juga berpikir,
“Pada tes berikutnya saya akan memeriksakan kadar hormon dan
meminta dokter untuk memeriksa lebih sering, sehingga saya akan
dapat secara bertahap mengurangi dosis obat saya.” Setelah
periksa darah, saya menerima pesan dari dokter yang meminta saya
agar segera menemuinya. Dia berkata bahwa kadar saya amat tinggi,
dan membahayakan jantung. Bukannya khawatir, saya malah
bergembira karena saya paham bahwa saya tidak lagi memerlukan
obat.
Saya dapat saja berhenti menemui dokter dan berhenti
memeriksakan diri, namun saya mempertimbangkan bagaimana perasaan
dokter itu seandainya saya bertindak demikian. Maka, saya
memutuskan untuk melibatkan dia dengan apa yang sedang saya
lakukan dan putuskan. Saya sangat beruntung mendapatkan seorang
dokter yang berpikiran terbuka yang lebih condong mencari jalan
keluar alami daripada menuliskan resep obat. Dia tertarik dengan
apa yang saya lakukan selaku seorang praktisi dan secara pribadi
ingin tahu lebih lanjut tentang hal ini. Saya meminjamkan buku
China Falun Gong. Mungkin karena dia telah membaca tentang Falun
Dafa, dia tidak terkejut ketika saya berkata padanya bahwa saya
telah memutuskan untuk berhenti mengonsumsi tiroid. Untuk
memenuhi tanggung jawabnya selaku seorang dokter, dia hanya
mensyaratkan saya untuk periksa darah “dalam hal saya mengalami
masalah”.
Walau denyut nadi saya mencapai 90/menit, dan beberapa hari
kemudian turun menjadi sekitar 60/menit, dan meskipun kadar
tiroid saya naik turun, saya merasa sehat setiap saat. Saya
sungguh bersyukur atas semuanya.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Gillis pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Toronto tahun 2000).
KISAH 14 : ZHENG WANG
Zheng Wang, 36 tahun, berasal dari Toronto, Kanada. Dia menderita amenorrhea
pada tahun 1996 --saat berusia 30 tahun. Dokter di Belgia mengatakan bahwa dia
memasuki tahap awal menopause. Obat-obatan yang telah dicobanya, sama sekali
tidak membawa manfaat. Para ahli hormon telah melakukan berbagai tes, dan
memvonis bahwa penyakitnya ini tidak dapat sembuh. Setelah berlatih Falun Gong,
dia mendapat pencerahan dan memperlakukan dirinya sebagai seorang praktsi sejati.
Tidak lama kemudian dia mendapat menstruasi kembali tanpa minum obat.
Sebenarnya tujuan saya berkultivasi Falun Dafa adalah untuk
meningkatkan kesehatan fisik. Semakin saya paham akan Dafa, saya
semakin merasa betapa berartinya Dafa. Begitu agung. Dalam
setahun, saya telah berubah dari seorang pasien yang mencari
kesembuhan, menjadi seorang praktisi yang melebur dalam Fa. Dafa
telah mengubah saya.
Seluruh anggota keluarga saya pindah ke Belgia pada tahun
1996. Sehari-harinya saya bekerja paruh waktu di sebuah restoran.
Saya menderita amenorrhea karena stres oleh kendala bahasa dan
beratnya pekerjaan. Saya merasa tidak nyaman setiap saat. Saya
memeriksakan diri ke dokter. Saya dikatakan mengalami masa awal
menopause. Saya tidak percaya. Saya baru berumur 30 tahun!
Bagaimana mungkin keadaan itu dapat terjadi saat usia yang masih
demikian muda? Supaya sembuh, saya kembali ke Tiongkok dan
memeriksakan diri ke spesialis-spesialis pengobatan Tiongkok dan
Barat. Berbagai obat telah saya minum; namun tidak satu pun yang
manjur. Setelah pindah ke Toronto, saya pergi ke ahli kandungan.
Ahli tersebut angkat tangan, dan menyarankan agar saya pergi ke
ahli endokrin. Bermacam-macam tes dilakukan. Akhirnya dia
mengatakan bahwa penyakit saya tidak dapat disembuhkan dan
menyarankan saya untuk mencoba terapi lain. Setiap orang tahu
bahwa semakin awal masa menopause tiba, maka semakin besar risiko
terkena bermacam-macam penyakit. Saya mulai berlatih Falun Gong
untuk menyembuhkan penyakit saya.
Awalnya, saya tidak terlalu mengerti akan apa yang saya
lakukan. Saya membaca buku sementara saya juga minum obat. Suatu
hari ketika habis minum obat, saya merasa pusing, sakit, dan
lemah. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya sudah menjadi seorang
praktisi: Guru telah memurnikan tubuh saya. Saya tidak mempunyai
penyakit lagi, sehingga mengapa saya masih terus minum obat?
Tubuh saya tidak lagi merasa tidak nyaman setelah saya melepas
semua obat-obatan tersebut. Saya mendapat menstruasi kembali.
Ketika beberapa teman saya mengetahuinya, mereka semua menjadi
yakin akan penyembuhan ajaib yang terjadi ini. Mereka bahkan
membantu saya menyebarluaskan Falun Gong.
Saya selalu membaca Falun Gong setiap hari sejak saya
menjadi seorang praktisi. Saya juga merasakan bahwa peningkatan
Xinxing adalah kunci dalam berkultivasi. Saya bekerja di rumah-
rumah orang tua. Dalam bekerja, kadang-kadang saya dipukul dan
dimaki. Dafa telah menyingkirkan keterikatan saya yang berupa
rasa takut akan kotor, kelelahan, dan kerja keras. Di antara
semua orang tua yang saya rawat, ada 2 orang yang hampir berumur
90 tahun. Karena kurang perhatian, rumah mereka amat kotor:
kecoak berkeliaran dalam ruangan, kotoran tercecer di bathtub dan
kursi, kencing berceceran di lantai kamar mandi. Ketika saya
bertugas di rumah mereka, saya sama sekali tidak suka dengan
pekerjaan tersebut. Saya masih ingat ketika pertama kali saya
pergi ke rumah mereka. Semuanya tampak kotor, sampai-sampai saya
tidak tahu harus berdiri di mana, dan saya segera mengeluh ke
kantor. Sebagai hasil dari belajar Fa dan semakin dalam
memahaminya, suatu hari saya menyadari bahwa selaku seorang
praktisi, saya tidak akan dapat mencapai kesempurnaan apabila
saya masih takut akan kotor, kelelahan, dan kerja keras. Ketika
pikiran itu muncul, segera saja saya enyahkan rasa takut itu.
Setelah itu, saya tidak merasa takut lagi. Saya menganggap semua
yang saya lakukan sebagai belas kasih seorang praktisi. Hasilnya,
saya menjadi bahagia dan sabar dalam melakukan pekerjaan.
Suatu ketika saya mengunjungi rumah seorang pasien yang
lumpuh. Segera setelah dia melihat saya, dia mulai mengeluh bahwa
popoknya sedikit basah. Dia meminta saya untuk segera
menggantikannya. Saya berkata, “Tunggu sebentar, saya akan
membantu Anda bangun dulu.” Ketika mengangkatnya, tiba-tiba dia
membentak sambil menatap saya, “Kupukul kamu! Kupukul kamu!”
Sambil membentak dia menampar saya. Saat itu, saya menguasai
Xinxing saya dengan baik. Saya meminta maaf bahkan ketika dia
tetap memukul saya. Saat itu saya sangat tenang, namun hati saya
sedikit tergerak pada malam harinya. Saya merasa sedikit sedih,
bersalah, dan merasa kehilangan muka. Saya selalu berpikir bahwa
saya selalu baik kepadanya. Saya bekerja dengan giat, saya
bermandikan keringat ketika memandikan dia. Saya selalu berpikir
betapa kecilnya bayaran yang saya peroleh dan tidak bisa tenang
selama beberapa hari. Melihat ke dalam hati, saya menemukan
banyak sekali keluhan. Saya tidak melakukan tugas dengan baik
sesuai dengan standar seorang praktisi. Saya dapat melihat
keegoisan dan ketakutan akan kerja keras. Penderitaan ini adalah
untuk menolong saya. Setiap pencobaan dan penderitaan yang saya
alami adalah untuk membuang keterikatan saya. Setelah menenangkan
hati, saya menemukan semua di sekitar saya menjadi bersahabat
kembali.
(Dikutip dari artikel Ms. Wang yang ditulis pada tahun 2000).
ORANG-ORANG YANG MENGALAMI KECELAKAAN
KISAH 15 : AUGUSTO ANDRADE
Augusto Andrade, 62 tahun, pensiunan perancang mekanik yang tinggal di Raleigh,
North Carolina. 40 tahun yang lalu, ia mengalami kecelakaan ketika sedang berlatih
senam yang mengakibatkan tulang belakangnya bengkok. Akibatnya, dia tidak dapat
menegakkan diri, kepalanya tertunduk ke dada, kelenturan dan pergerakan badannya
amat terbatas. Dua bulan setelah berlatih Falun Dafa, tulang belakangnya menjadi
lurus. Sekarang dia dapat duduk bermeditasi tanpa rasa sakit. Hidupnya menjadi
harmonis dan pikirannya damai.
Saya telah berlatih Falun Dafa selama 2 tahun. Saya ingin
membagikan salah satu pengalaman kesembuhan saya yang paling
dramatis selama berlatih Falun Dafa. Saya membagikan pengalaman
ini sebagai bukti kesembuhan yang dapat dialami oleh seorang
praktisi sejati Falun Dafa.
Saya adalah seorang yang aktif sejak kecil, dan dapat
melakukan berbagai gerakan manuver senam. Pada tahun 1958, ketika
sedang beraksi di panggung, saya terjatuh pada punggung di tepi
area pasir. Setelah kecelakaan itu, saya tidak dapat batuk,
tertawa, atau membungkuk selama beberapa bulan. Kecelakaan ini
telah membuat tulang belakang saya sedikit bengkok membentuk
huruf S, membuat saya tidak lagi lincah dan lentur. Saya dulu
adalah seorang pelari cepat dan dapat duduk bersila ketika
bergabung dengan angkatan bersenjata, tapi sekarang saya tidak
dapat melakukannya lagi sejak kecelakaan pada punggung tadi. Bila
saya berdiri dengan punggung bersandar pada dinding, akan ada
jarak sekitar 7,5 cm antara dinding dengan punggung bawah saya.
Saya bahkan tidak dapat menyentuh dinding dengan lengan saya,
hanya telapak saya yang dapat menyentuh dinding. Saya juga
menderita nyeri pada punggung. Namun, saya dapat hidup dengan
normal. Saya tidak dapat menegakkan badan, dan kepala saya
melengkung ke depan ke arah dada. Tentu saya kelenturan dan
gerakan tubuh saya menjadi terbatas sekarang.
Karena keadaan punggung inilah, ketika menjadi seorang
praktisi Falun Dafa, saya tidak dapat duduk dengan posisi sila
meskipun hanya untuk 3 menit saja. Saya harus menahan kaki saya
dengan tangan agar tidak terjatuh ke samping ataupun ke belakang.
Setiap kali duduk bermeditasi merupakan hal yang menyakitkan.
Namun tekad saya sudah bulat untuk bertahan dalam setiap
kesakitan ataupun penderitaan. Karena itu, dalam sebulan saya
sudah dapat meningkatkan waktu berlatih menjadi 15 menit, walau
rasa sakit yang saya alami sungguh luar biasa.
Suatu hari pada bulan kedua berkultivasi, saya mengalami
mukjizat. Ketika bermeditasi di taman bersama-sama rekan
praktisi, saya mendengar suara gemeretak yang berasal dari tulang
belakang saya, khususnya dari ruas-ruas antartulang. Saat itu
benar-benar membahagiakan. Bersamaan dengan setiap bunyi
gemeretak, saya merasakan tulang belakang saya ditegakkan dan
dikencangkan ruas demi ruas. Kejadian itu berlangsung hanya 5
menit. Perasaan lega yang saya rasakan sungguh luar biasa.
Seharian itu saya menangis karena bahagia. Dengan bersemangat
saya membagikan pengalaman itu dengan setiap rekan praktisi dalam
kelompok latihan.
Dengan adanya kejadian ajaib itu, perbandingan kondisi
punggung saya sebelum dan sesudahnya adalah seperti bumi dan
langit. Sekarang ketika berdiri bersandar pada dinding, jarak
yang ada antara punggung bawah dan dinding tidak sampai 2,5 cm.
Lengan saya dapat menyentuh dinding. Sekarang saya dapat berjalan
dengan kepala tegak. Meskipun saya belum dapat duduk bersila
untuk bermeditasi, lutut saya sekarang sudah 50% mendekat ke
tanah. Saya tidak perlu lagi menahannya dengan tangan karena
takut kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Saya sama sekali
tidak mengalami sakit pada punggung selama bermeditasi.
Keajaiban fisik ini, bagaimanapun, tidaklah ada artinya
dibanding pengalaman emosional dan spiritual yang saya alami.
Kejadian ini merupakan awal hidup baru dalam hati saya, hidup
dengan cara pandang yang berbeda. Merupakan motivasi bagi suatu
perubahan spiritual.
Hal ini merupakan alasan kuat bagi saya untuk berkultivasi
guna mencapai tempat yang lebih tinggi. Sulit untuk percaya,
bahwa seseorang yang sebelumnya penuh kerumitan, kesedihan, dan
kesalahpahaman, sekarang menjadi seorang yang penuh harmoni dan
kedamaian dalam hati. Falun Dafa juga membantu saya keluar dari
kepedihan dan depresi karena patah hati akibat perceraian.
Sekarang saya memiliki pengertian yang lebih besar, sehingga
lebih mudah menerima keadaan menyedihkan, tidak menguntungkan,
tidak menyenangkan yang kerap muncul. Dengan tegaknya tulang
belakang saya, tubuh saya mungkin menjadi lebih tinggi sekitar 5
cm. Namun dalam jiwa, hati, dan pikiran saya tumbuh berlipat
ganda tak terukur. Sejak keajaiban itu, semangat saya untuk
menyebar luaskan dan membagikan Falun Dafa menjadi lebih
menggebu-gebu, di mana dan kapan saja saya berada. Saya tidak
dapat mengungkapkan betapa kerinduan hati saya agar setiap orang
dapat mengenal dan berlatih Dafa dan menyadari dalamnya dan
keuntungan belajar Falun Dafa.
(Dikutip dari artikel Mr. Andrade yang ditulis pada tahun 2000).
KISAH 16 : GLENDA MCNIECE
Glenda McNiece, 42 tahun, adalah seorang ahli terapi alami yang bekerja di Buderim,
Australia. Suatu kecelakaan sepeda motor yang terjadi 20 tahun silam, mengakibatkan
tulang leher dan punggungnya patah, dan menimbulkan rasa sakit pada leher, bahu,
dan sciatic (nyeri pada punggung bawah hingga kedua kaki) selama bertahun-
tahun. Kaki kirinya juga retak dan menjadi mati rasa dan sakit. Berlatih yoga dan
meditasi memang membantu meningkatkan kelenturan gerak tubuhnya, namun rasa
sakit itu masih tetap ada. Setelah berlatih Falun Dafa, dia segera merasakan kelegaan
pada leher dan bahu. Juga lengan dan kakinya menjadi kuat.
Saya mengenal Falun Gong hampir setahun lalu, dan mendengar
adanya kelompok yang berlatih di pinggiran New Farm di Brisbane.
Rekan saya mulai ikut belajar Falun Gong setelah diberitahu bahwa
suatu kelompok telah berlatih di sana. Beberapa bulan
kemudian saya memutuskan untuk mulai ikut juga, meninggalkan
latihan yoga yang sudah saya ikuti selama 15 tahun ini.
Dua puluh tahun lalu, saya mengalami kecelakaan sepeda
motor, yang mengakibatkan tulang leher dan punggung terluka,
termasuk lecet-lecet di sekitar tulang belakang dan tulang
pinggul saya tergeser. Saya menderita sakit leher dan sciatic yang
parah. Selama bertahun-tahun saya harus bertahan melawan rasa
sakit ini dengan berlatih yoga dan teknik meditasi. Walaupun
kelenturan tubuh saya meningkat, namun saya masih menderita sakit
pada leher, bahu, dan sciatic.
Saya juga menderita mati rasa dan sakit pada kaki kiri
akibat patah 10 tahun yang lalu, juga rasa sakit yang tak henti
di bagian perut karena kejang usus dan menstruasi. Setahun yang
lalu ketika saya pertama kali mulai berlatih Falun Gong, saya
merasakan kelegaan yang serta merta pada leher dan bahu, seakan
beban saya yang berat telah diangkat! Dan selanjutnya, saya
menemukan bahwa kekuatan saya meningkat banyak, terutama tangan
dan kaki.
Saya pernah melakukan penyembuhan lewat tangan selama
bertahun-tahun, selaku seorang juru pengobatan alternatif, dan
berpikir bahwa itu adalah suatu hal yang baik dilakukan. Saya
ingin membagikan kepada orang lain tentang apa yang telah
menolong saya. Walaupun saya sering menyaksikan banyak mukjizat
pada waktu itu, saya mendapatkan bahwa sering kali membawa pulang
penyakit para pasien, dan harus berusaha keras menghilangkan
pikiran dan perasaan orang-orang lain. Melalui pengalaman yang
begitu menyakitkan ini, saya akhirnya belajar bahwa saya tidak
saja mencampuri karma orang lain, tetapi juga menanggung karma
mereka. Saya memutuskan untuk lebih menitikberatkan pada
pengobatan dengan menggunakan alat, daripada menggunakan tenaga
saya untuk menyembuhkan orang.
Secara fisik, saya memperhatikan bahwa Falun Gong telah
meningkatkan keseimbangan dan koordinasi antara sisi kiri dan
kanan tubuh saya. Juga menjadikan siklus haid saya teratur,
menghilangkan kejang dan sakit pada payudara. Kejang usus juga
berkurang. Sirkulasi darah pada kaki kiri saya juga membaik,
karena rasa sakit setelah berjalan agak jauh juga berkurang.
Selain ada rasa panas dari dalam tubuh saya ketika melakukan
latihan, juga terasa aliran energi yang cukup kuat. Memulai hari
dengan berlatih Falun Gong merupakan hal yang luar biasa bagi
saya. Saya biasanya terbangun pagi hari dengan rasa khawatir akan
satu dan lain hal. Setelah menyelesaikan latihan, saya selalu
dapat merasa lebih positif.
(Dikutip dari kesaksian Ms. McNiece pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Australia tahun 2000).
KISAH 17 : PAUL CHAN
Paul Chan, 40 tahun, berasal dari Belfield, Australia. Dia menderita akibat luka pada
tulang belakang sekitar 15 tahun yang lalu. Pengobatan yang pernah dicobanya hanya
mengurangi rasa sakit untuk sementara saja, dan masalahnya sendiri semakin parah.
Dia juga menderita tekanan darah tinggi pada 1996. Belum sampai umur 40 tahun,
tidak dapat lagi bekerja seperti biasa. Dia menemukan Falun Dafa pada akhir tahun
1996. Setelah benar-benar memahami prinsip-prinsip Falun Dafa, dia mulai sungguh-
sungguh berlatih kultivasi dan terbebas dari sakit penyakit. Dan bisa bekerja kembali.
Saya Paul Chan, dari lokasi latihan di Campsie. Saya telah
berlatih Falun Dafa selama hampir 2 tahun. Dalam 2 tahun ini,
kekuatan Dafa yang tak terukur telah menimbulkan perubahan luar
biasa pada tubuh dan watak saya.
Sebelum menjadi seorang kultivator Falun Dafa, saya
terganggu masalah tulang belakang selama sekitar 15 tahun.
Walaupun saya telah mengobatinya dengan tepat, rasa sakit itu
hanya dapat hilang untuk sementara waktu saja, dan tidak dapat
sembuh secara tuntas. Bahkan sebaliknya, penyakit itu semakin
parah. Akhirnya saya harus dioperasi. Namun hasilnya tidak
seefektif yang saya perkirakan, dan kondisi saya secara
keseluruhan tidak membaik.
Masalah demi masalah tampaknya datang bertubi-tubi. Pada
malam tahun baru 1996, saya divonis menderita penyakit tekanan
darah tinggi. Saya menghabiskan malam tahun baru di rumah sakit.
Saya hampir tidak dapat berjalan, karena rasa sakit pada tulang
belakang saya. Saya tidak dapat lagi bekerja seperti biasa,
karena tekanan darah tinggi. Saya akan kehabisan napas dan detak
jantung saya akan meningkat drastis selama beraktivitas yang
memerlukan gerakan aktif. Saya sangat terpukul dan depresi.
Ketika saya masih sehat dan muda, saya tidak pernah merasa
kelelahan, saya bisa bermain sepak bola atau basket dua set
berturut-turut. Sekarang, saya tidak yakin apakah dapat hidup
dengan keadaan kesehatan yang begitu buruk selama sisa hidup saya
ini.
Untung sekali, pada akhir tahun tersebut, saya diperkenalkan
pada Falun Dafa saat berada di rumah sepupu. Ketika pertama kali
belajar Falun Dafa, pemahaman saya tentang berlatih sangatlah
rendah, dan niat saya hanya mencoba-coba saja. Kemudian, saya
ikut workshop selama 9 hari dan mendengarkan ceramah Guru Li dari
video. Setelah Ceramah I, saya merasakan tidak enak di seluruh
tubuh saya selama perjalanan pulang. Sesampai di rumah, saya
berlatih gerakan dan membaca Zhuan Falun seperti biasa. Kemudian
baru saya sadari betapa belas kasih Guru Li dan betapa kuat
Falun Dafa. Dalam Zhuan Falun, Guru Li mengatakan, “Beberapa orang
mungkin memperoleh reaksi fisik. Beberapa orang lain mungkin
merasa tidak nyaman, karena ada berbagai rasa tidak nyaman yang
muncul. Ini adalah hal yang biasa. Saya katakan pada Anda semua,
betapapun rasa tidak enak yang muncul, Anda harus tetap terus
mengikuti pelajaran ini. Sekali Anda berjalan ke ruang kelas,
semua rasa tidak enak tadi akan lenyap, dan ini sama sekali tidak
membahayakan. Satu hal yang harus dicamkan: Tak peduli betapa
menderitanya Anda ketika sakit, saya harap Anda tetap datang,
karena sulit sekali memperoleh Fa.” Mulai saat itu hingga
berakhirnya ceramah, saya merasa seperti aliran energi menyusup
ke dalam tubuh saya. Saya tetap mengikuti Ceramah 9 Hari hingga
tuntas.
Dari belajar Dafa, saya telah memperoleh pengertian tentang
banyak hal. Yang utama, saya belajar akan kebenaran alam semesta.
Saya sekarang menganggap untung rugi secara hambar. Saya tidak
terlalu berambisi akan ketenaran dan keuntungan. Dalam
masyarakat, saya ingin menjadi seorang yang baik. Saya mencoba
untuk melepaskan keterikatan-keterikatan dan meningkatkan Xinxing
saya. Saya berlatih 5 gerakan, yang menjadikan tubuh saya selalu
sehat. Penyakit telah menjauhi saya. Bahkan flu ringan tidak
mengganggu saya sama sekali. Saya secara pribadi berpendapat
bahwa Falun Dafa membawa keuntungan bagi masyarakat maupun bagi
masing-masing pribadi.
(Dikutip dari artikel Mr. Chan yang ditulis pada tahun 1998).
KISAH 18 : STEVE “JONES”
Steve berasal dari Ottawa, Kanada. Dia mengalami kecelakaan mobil 13 tahun lalu. Dia
tidak dapat berjalan dan menderita sakit parah selama beberapa minggu setelah
kecelakaan itu. Obat-obatan tidak dapat lagi membantunya. Akhirnya ia memperoleh
kelegaan melalui pengobatan akupunktur Tiongkok. Selama 10 tahun berikutnya, sakit
punggungnya datang dan pergi. Kadang dia harus berbaring selama sebulan penuh.
Postur tubuhnya dibetulkan hanya dalam hitungan hari setelah belajar Falun Dafa, dan
rasa tidak enak yang disebabkan kecelakaan tersebut hilang musnah. Setelah beberapa
tahun berupaya berhenti merokok tanpa hasil, akhirnya Steve berhenti merokok setelah
berlatih Falun Dafa selama beberapa bulan.
Saya telah berlatih Falun Dafa sejak Oktober 1998, berjalan
satu tahun 7 bulan sekarang ini. Ada banyak sekali keuntungan
fisik yang saya peroleh sejak mulai berkultivasi, dan menurut
pendapat pribadi saya semuanya bagaikan mukjizat. Saya mencoba
berhenti merokok setiap harinya selama bertahun-tahun, tanpa
hasil. Tetapi, hanya dalam beberapa bulan saya hidup dalam Dafa,
hidup dengan menyatukan pikiran dengan prinsip alam semesta
Sejati, Baik, Sabar; saya menjadi sadar bahwa rokok merupakan
kebohongan yang terbesar dalam hidup saya, dan saya dengan mudah
melepas keterikatan ini pergi. Guru Li menjelaskan bagaimana
orang-orang tidak ingin menyingkirkan penyakit mereka, dan saya
melihat bahwa banyak kesulitan saya disebabkan oleh rokok ini.
Sepuluh hari setelah berhenti merokok, ketika berlatih gerakan
pertama Falun Gong di mana kita membentangkan lengan kanan kita,
saya merasakan suatu ledakan pada dada saya. Udara dingin
mengalir ke suatu bagian dari paru-paru saya yang terasa seakan
“copot”. Saya telah merasakan sakit dada di daerah ini
sebelumnya, dan sekarang meledak seperti sebuah bom, dan hilang
total dengan berlalunya waktu.
Dengan berlatih Falun Gong, saya merasakan perubahan
mencolok pada tubuh saya. Postur tubuh saya telah membaik, dan
rasa sakit akibat kecelakaan dulu telah hilang. Saya mengalami
kecelakaan mobil 13 tahun lalu. Seminggu setelah kecelakaan
tersebut, saya bersin dan akibatnya mata saya berkunang-kunang,
tidak dapat berjalan, dan merasakan sakit yang luar biasa. Obat-
obatan yang diberikan hanyalah untuk membuat saya tertidur, namun
tidak memberikan kesembuhan. Dokter memaksa saya untuk dioperasi
pada punggung. Untungnya pikiran saya tetap mengatakan bahwa
operasi itu tidaklah perlu. Akhirnya saya menemukan kelegaan
melalui akupunktur Tiongkok, namun diingatkan bahwa kemungkinan
rasa sakit akan kambuh apabila cuaca buruk. Musim semi tiba, saya
membutuhkan akupunktur lebih banyak. Selama 10 tahun berikutnya,
masalah sakit punggung saya datang dan pergi. Terkadang saya
harus berbaring selama sebulan penuh, kadang selama beberapa
minggu, dan kadang selama beberapa hari.
Saya sedang mengikuti latihan dan belajar bersama dalam
kelompok Dafa pada hari kedua. Saya telah duduk di lantai selama
lebih dari 2 jam, dan ketika saya mulai bangkit berdiri, punggung
saya meledak. Mata saya berkunang-kunang. Saya berkata dalam
hati, “Oh, tidak! Saya akan terbaring berminggu-minggu.” Punggung
saya tidak pernah meledak, mata saya juga tidak pernah berkunang-
kunang kecuali pertama kali 10 tahun lalu, ketika semua masalah
punggung ini mulai timbul. Saya berbaring di lantai sambil
mengerang. Seorang praktisi berkata pada saya agar melupakan rasa
sakit itu, lalu berdiri dan melakukan gerakan-gerakan latihan,
supaya rasa sakit akan pergi. Saya mencobanya dan rasa sakitnya
berkurang. Dalam sehari, saya kembali normal, dan tidak ada
masalah lain dengan punggung saya. Saat itu saya berpikir bahwa
saya akan harus beristarahat total selama sebulan penuh. Sekarang
saya tahu bahwa hal itu sebenarnya adalah proses kesembuhan.
Saya berpendapat bahwa 5 set gerakan itu tidak saja lembut
dan menghilangkan stres, tetapi juga menguatkan tubuh dan medan
energi saya. Pikiran saya menjadi damai ketika saya secara
bertahap masuk dalam kondisi hening. Hati dan pikiran saya
menjadi tenang dan masuk dalam kondisi hening ketika duduk
bermeditasi. Tentu saja, hal ini tidak selalu mudah bagi saya,
dan saya menganggap kesulitan ini merupakan salah satu bagian
dari berkultivasi. Suatu hari saya menyadari bahwa pikiran-
pikiran yang muncul saat berlatih adalah sebenarnya keterikatan-
keterikatan saya --yang seharusnya saya buang. Sejak awal
berkultivasi, saya telah dapat membuang banyak keterikatan dan
memandang hambar segala sesuatu.
Suatu hari ketika duduk, saya merasakan energi masuk ke
tangan saya. Makin lama makin kuat, khususnya setelah 15 menit
duduk bermeditasi, merambat ke lengan dan ke seluruh tubuh. Suatu
perasaan kuat yang hanya dapat saya ibaratkan aliran listrik.
Setelah selesai berlatih, saya minta seorang praktisi untuk
merasakan lengan saya. Saya tahu bahwa dia merasakan adanya medan
energi di sekitar saya. Dia meminta saya tidak terlalu
memperhatikan hal ini maupun mencari hal ini. Saya sadar, itu
mungkin akan menjadi keterikatan. Guru mengajar kita untuk tidak
mengharap sesuatu dan memperoleh dengan alami.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Steve pada Perayaan Hari Falun Dafa di Kanada tahun
2000).
PENDERITA LIVER DAN PENCERNAAN
KISAH 19 : BRANDON PARK
Brandon Park, 25 tahun, seorang administrator jaringan komputer di Fairfax, Virginia.
Dia tiba-tiba jatuh sakit parah pada bulan Februari 1999 yang mengakibatkan dia
harus berhenti kerja. Diagnosa menyebutkan dia menderita 3 penyakit yang tidak dapat
disembuhkan: gastroparesis (kelumpuhan pada lambung), globus sensation (mati
rasa pada tenggorokan), dan aerophagia (berlebihan dalam menelan udara). Dia
mengalami rasa sakit yang beraneka ragam seperti: acid reflux (rasa seperti
terbakar di dalam dada, akibat kembalinya cairan asam lambung ke bagian bawah
kerongkongan) yang parah, regurgitation, mual, sulit cerna, penurunan berat
badan, depresi, sulit tidur, jerawat parah, sendawa kronis, mati rasa pada tenggorokan,
dan rasa amat tidak enak pada dada.. Hal ini semua berlangsung terus-menerus
selama setahun sampai akhirnya dia bertemu Falun Dafa. Sedikit demi sedikit dia
mengubah cara berpikir, dan akhirnya penyakitnya benar-benar hilang dalam waktu 2
bulan setelah membaca Zhuan Falun. Lalu dia mulai berlatih gerakan dan menjadi
seorang praktisi Falun Dafa.
Saya datang ke Amerika sekitar 10 tahun lalu dari Korea
Utara. Saya ingin menceritakan tentang pertemuan saya dengan
Dafa. Saya tiba-tiba menderita sakit parah pada bulan Februari
1999. Saya harus berhenti kerja karenanya. Saya memeriksakan diri
ke 4 orang dokter, 2 orang akupunkturis, seorang ahli Qigong
setempat selama setahun. Mereka semua memiliki pendapat berbeda
tentang penyakit saya, namun tidak seorang pun mampu menolong.
Pada tanggal 4 Oktober 1999, seorang dokter di Universitas Johns
Hopkins mendiagnosa bahwa saya menderita 3 penyakit yang tidak
tersembuhkan: gastroparesis (kelumpuhan lambung), globus sensation
(mati rasa pada tenggorokan), dan aerophagia (berlebihan dalam
menelan udara). Dia berkata bahwa dia tidak dapat berbuat banyak
dalam hal ini.
Karena penyakit itulah saya menderita berbagai macam
penyakit parah seperti: acid reflux yang parah, regurgitation, mual,
sulit cerna, penurunan berat badan, depresi, sulit tidur, jerawat
parah, sendawa kronis, mati rasa pada tenggorokan, dan rasa amat
tidak enak pada dada. Saya mengalami ini semua selama sekitar
setahun dan sangat menderita setiap harinya.
Pada bulan November 1999, saya menerima pengobatan Qigong
untuk pertama kalinya. Meskipun pengobatan Qigong ini secara tak
terduga dapat mengurangi sebagian sakit saya, namun saya tetap
menderita. Saya mengatakan kepada orang-orang bahwa saya merasa
lebih baik, dengan harapan saya dapat menyenangkan mereka.
Saya merasa putus asa, sebab semua yang telah saya coba
lakukan tidak dapat mengendalikan penyakit saya secara efektif.
Saya masih berusia 24 tahun. Saya berpikir bahwa saya masih
terlalu muda untuk menderita semua penyakit ini seumur hidup.
Saya sering menangis ketika menjelang malam. Saya ingin terbebas
dari jeratan rasa sakit ini. Kadang, saya berpikir untuk bunuh
diri. Saya pikir mungkin itulah cara satu-satunya untuk
melepaskan diri.
Titik balik dimulai awal tahun ini. Pada bulan Januari 2000,
ahli Qigong yang merawat saya meminta saya untuk mencarikan
bahan-bahan tentang Falun Gong di Internet. Dia dan saya memang
menjalin hubungan baik. Saya memesan videotape petunjuk gerakan dan
men-download beberapa buku Falun Dafa untuknya. Beberapa hari
kemudian, dia berterima kasih kepada saya atas semua itu, dan
menyarankan saya untuk membaca buku-buku Falun Gong. Saya
berpikir bahwa itu hanya salah satu jenis Qigong lainnya, yang
tidak akan saya mengerti. Namun semua mulai berubah sejak saya
mulai membaca.
Saya mulai mengerti misteri kehidupan pada bulan Februari
setelah membaca Zhuan Falun. Setelah Bab I, saya tidak dapat
mempercayai apa yang telah saya baca. Saya merasa semuanya
terlalu ideal untuk dapat dianggap kenyataan. Saya semakin sadar
bahwa Guru Li Hongzhi sedang mengungkap rahasia dari segala
rahasia. Saya setuju dengan semua yang ada dalam buku, kecuali 1
bagian di mana Guru Li berkata: ”Saya katakan bahwa sakit fisik
adalah hal termudah untuk ditanggung, karena dapat ditahan dengan
mengatupkan gigi rapat-rapat. Ketika suatu konflik terjadi antara
manusia satu dengan yang lain, pikiran adalah hal tersulit untuk
dikendalikan.” Saya pikir Guru Li dapat berkata begitu, karena
dia tidak tahu bagaimana saya menderita oleh karena semua
penyakit saya tadi. Tentu saja, akhirnya saya menyadari bahwa
pendapat saya itu salah. Pada kenyataannya, saya dapat menanggung
sakit dan penderitaan fisik saya. Namun, suatu waktu ketika saya
sakit, seseorang berkata sesuatu yang tidak ingin saya dengar.
Saya membalasnya, dan saya amat marah dibuatnya untuk waktu yang
cukup lama. Sekarang saya tidak menyimpan marah pada siapa pun,
dan jika saya marah maka saya akan mencari ke dalam diri sendiri
untuk menemukan keterikatan yang saya miliki.
Karena itu saya tertarik pada Dafa. Saya membaca buku dengan
tekun dan mencoba meningkatkan Xinxing. Pada saat yang sama, saya
melihat suatu perubahan besar dalam tubuh saya. Selama 2 bulan
pertama membaca buku, saya muntah-muntah sebanyak 4 kali dan
mengalami diare selama 1 minggu. Suatu hari saya menderita sakit
kepala parah, dan pada hari yang lain saya merasa sakit di
seluruh tubuh. Saya tahu bahwa saya sedang dimurnikan, walaupun
saya sedikit bingung. Namun saya tidak panik. Sebenarnya, saya
tersenyum ketika saya sedang menjalani proses pemurnian dan
bersyukur atas semua efek pembersihan ini. Saya merasakan persis
seperti yang dijabarkan dalam buku. Misalkan, sekali waktu saya
merasa aliran energi yang tak terungkapkan mulai dari kepala ke
bawah.
Setelah membaca buku selama kurang lebih 2 bulan, dan secara
bertahap mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada dalam buku,
akhirnya semua penyakit saya hilang. Hanya saya belum mulai
belajar 5 set gerakan. Saya mulai berlatih setelah saya sembuh.
Sekarang, 3 bulan sesudahnya, saya dapat melakukan duduk meditasi
selama 1 jam lebih.
Walaupun saya telah panjang lebar menjelaskan tentang
bagaimana Falun Gong telah membantu saya secara fisik, Falun Gong
bukan hanya tentang kesembuhan dan kebugaran. Itu adalah suatu
sistem kultivasi yang berdasarkan pada prinsip alam semesta:
Sejati, Baik, Sabar. Selaku seorang praktisi Falun Dafa, saya
selalu berusaha untuk meningkatkan Xinxing dan berasimilasi
dengan karakter alam semesta. Saya bersyukur atas pengalaman
saya. Saya bersyukur atas penyakit yang mengerikan yang telah
menyerang saya selama setahun. Semuanya amat berharga, karena
saya merasa bahwa penderitaan itu membantu saya dalam menemukan
dan mempelajari Dafa.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Park pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Washington D.C. tahun 2000).
KISAH 20 : FENGYING MAO
Fengying Mao, 40 tahun, seorang perawat bedah di Tiongkok. Dia menderita Hepatitis C
kronis selama 18 tahun, sebelum berlatih Falun Dafa. Pada awal 1996, dia ditemukan
mengidap radang hati (sirosis), salah satu hepatitis kronis yang mematikan. Dokternya
mengatakan bahwa harapan hidupnya hanya setahun. Untungnya dia menemukan
Falun Dafa pada Juli 1996 dan sejak itu menjadi seorang praktisi. Setelah berlatih Falun
Dafa, semua penyakitnya hilang, dan hasil tes laboratorium semuanya normal. Dia
dapat terbang ke Washington D.C. untuk bergabung dengan suaminya dan melahirkan
seorang bayi yang sehat pada tahun berikutnya.
Nama saya Fengying Mao. Sebelum datang ke Washington D.C.
pada bulan Oktober 1996, saya adalah seorang perawat bedah di
Tiongkok. Saya telah mengalami perubahan besar secara mental
maupun fisik sejak berlatih Falun Dafa.
Saya terkena hepatitis pada tahun 1978 ketika masih sekolah.
Karena hepatitis adalah penyakit yang tak tersembuhkan, maka saya
menderita selama 18 tahun. Para dokter di rumah sakit tempat saya
bekerja maupun rumah sakit besar lain di Beijing, mendiagnosa
penyakit saya sebagai Hepatitis C aktif kronis. Saya berada dalam
perawatan selama bertahun-tahun, namun Hepatitis C tidak pernah
dapat dikendalikan. Pada tahun 1996, saya menderita sirosis.
Gejala utamanya adalah rasa sakit yang terus-menerus pada hati
dan empedu. Penyakit ini kian memburuk apabila saya terkena flu,
ketika terlalu capai, atau ketika depresi. Saya juga menderita
mual, perut kembung, selera makan kurang, sulit tidur, kelelahan,
dan tidak tahan dingin. Saya bahkan sering menggigil ketika cuaca
hanya sedikit dingin. Penyakit ini benar-benar mempengaruhi
kehidupan dan pekerjaan sehari-hari saya. Beberapa kali saya
dirawat di rumah sakit; bahkan pernah dirawat sampai selama 6
bulan. Walaupun perawatan yang saya terima adalah yang terbaik
dan penyakit saya berkurang, namun penyakit saya tidak pernah
dapat dikendalikan. Supaya dapat bebas dari penyakit secara
total, saya mencoba berbagai macam cara dan obat alternatif,
seperti Qigong, pembakaran dupa, doa, ramalan, obat tradisional
Tiongkok, dan lain-lain. Saya berutang banyak uang untuk
memeriksakan diri ke dokter dan spesialis. Saya minum obat 3 kali
sehari selama lebih dari 10 tahun. Sementara penyakit pokoknya
belum tersembuhkan, timbul penyakit baru, termasuk atrophic gastritis,
pyelitis (infeksi bakteri pada ginjal), nephritis (radang ginjal), dan
tekanan darah rendah. Tubuh saya amat lemah dan kaki saya
membengkak dan berat. Saya sulit bergerak meski hanya beberapa
langkah. Lebih-lebih bila menapaki tangga. Saya tidak lagi dapat
pergi ke kantor.
Pada tahun 1996, saya mengambil cuti sakit dan tinggal di
rumah. Saya tahu bahwa tidak ada harapan untuk sembuh. Suatu hari
saya bertanya pada dokter, “Menurut perkiraan, berapa lama lagi
waktu yang saya miliki? Saya ingin menyiapkan segala sesuatunya.”
Dia tahu bahwa dia tidak dapat terus merahasiakan hal ini. Dengan
nada simpatik dia menjawab, “Saya kira setahun juga bisa.” Saya
langsung pingsan mendengarnya. Hidup saya menjadi pahit dan
membosankan, namun saya berusaha bergembira. Saya tidak dapat
berhenti berpikir mengapa Tuhan membawa saya ke dunia ini hanya
untuk waktu yang demikian pendek. Saya tenggelam dalam kesedihan
dan tangis. Emosi saya sering meledak-ledak. Waktu itu, suami
saya sedang belajar di luar negeri, sehingga saya tidak memiliki
seseorang untuk berkeluh kesah. Di rumah saya sering lepas
kendali dan marah pada anak saya tanpa sebab. Semua teman dan
saudara menyarankan saya untuk lebih tenang. Namun bagaimana saya
bisa menjadi tenang, ketika kematian menjelang.
Tanggal 22 Juli 1996 adalah hari yang tidak pernah dapat
saya lupakan. Sejak hari itu, hidup saya memiliki arti baru. Pagi
itu, saya berkunjung ke seorang wanita tua yang dulu tinggal di
kompleks perumahan saya. Melihat kondisi kesehatan saya yang
begitu buruk, dia menyarankan agar saya mencoba Falun Dafa. Dia
juga bercerita bahwa dia telah dibebaskan dari semua penyakit
sejak berlatih. Walaupun menganggap semua ini tidak lebih dari
sekadar sinar redup dalam kegelapan, saya ingin mencobanya.
Pada pukul 6 pagi keesokan harinya, saya pergi ke tempat
latihan bersama putri saya yang berusia 9 tahun, yang juga
menderita penyakit liver. Kami berlatih gerakan dan meminjam buku
Zhuan Falun. Saya membuka buku tersebut ketika sampai di rumah,
mencoba menemukan cara untuk menyembuhkan penyakit saya. Apa yang
pertama kali saya lihat adalah foto Guru Li. Begitu sabar dan
ramah. Terdorong keinginan untuk sembuh, saya mulai membaca bab 7
tentang “Masalah Menyembuhkan Penyakit” dan “Pengobatan Rumah
Sakit”. Ini membantu saya memahami sumber penyakit, dan sebab
mengapa penyakit saya tidak kunjung sembuh. Menurut saya, buku
tersebut menarik dan bermanfaat, maka saya mulai membaca dari
awal. Ada satu paragraf pada halaman 2 yang berbunyi, “Saya tidak
berbicara tentang menyembuhkan penyakit di sini, dan kita juga
tidak ingin menyembuhkan penyakit. Selaku seorang praktisi
sejati, bagaimanapun, Anda tidak dapat berlatih berkultivasi
dengan tubuh berpenyakit. Saya akan memurnikan tubuhmu. Pemurnian
tubuh ini hanya akan dilakukan bagi mereka yang sungguh-sungguh
belajar dan berlatih Fa. Kita menekankan satu hal: jika kamu
tidak dapat melepaskan keterikatan atau kekhawatiran akan
penyakit, kami tidak dapat melakukan apa pun dan tidak dapat
menolong Anda.” Setelah membaca hal ini, saya tiba-tiba
berpikir: “Saya ingin menjadi seorang kultivator sejati.” Pada
saat itu juga, penyakit liver saya segera berkurang. Mulut saya,
yang selama ini selalu kering, menjadi basah. Setiap kata dalam
buku itu benar-benar menarik bagi saya. Saya tidak dapat berhenti
membacanya, sampai membuat saya lupa akan penyakit saya. Semakin
saya membaca, saya semakin merasa nyaman. Hari itu, saya membaca
beberapa ceramah hingga jam 1 dini hari.
Ketika saya berlatih pagi harinya, tubuh saya terasa ringan
dan semua penyakit hilang. Saya merasa seperti angin ketika
berjalan; saya merasa seperti ada yang mendorong ketika mengayuh
sepeda. Dan saya tidak lagi merasa lelah ketika menapaki tangga.
Penyakit putri saya juga sembuh.
Sebulan sejak mulai berlatih Falun Dafa, putri saya dan saya
melakukan pemeriksaan fisik. Hasilnya menunjukkan bahwa semua
abnormalitas telah menjadi normal. Semua penyakit yang membuat
kami menderita selama bertahun-tahun telah lenyap hanya dalam 2
hari setelah kita berkultivasi Falun Dafa. Sungguh suatu
mukjizat! Saya sangat bersuka cita dan membeli buku-buku Guru Li,
videotape, dan audiotape. Saya dengan naik bus berkunjung ke
saudara-saudari saya yang tinggal cukup jauh dari saya dan
memberi mereka buku-buku tersebut sebagai hadiah. Saya
menceritakan kepada mereka tentang pengalaman pribadi kami dan
membantu mereka untuk mulai berlatih kultivasi.
Setelah kami datang ke Amerika, suami saya melihat perubahan
yang terjadi pada kami; dan akhirnya dia juga menjadi seorang
kultivator. Tidak saja penyakit saya menjadi sembuh, tetapi pada
tahun 1997, saya juga melahirkan seorang putra yang sehat dan
lucu. Ketika berita itu sampai ke kota kelahiran saya, beberapa
sanak keluarga tidak percaya; karena mereka tahu betapa buruknya
kesehatan saya waktu itu. Sampai sekarang, mereka masih menyangka
bahwa putra saya adalah anak adopsi.
Falun Dafa tidak saja telah menyembuhkan penyakit saya,
tetapi juga menjadikan saya seorang yang memperhatikan orang lain
di atas diri sendiri. Suatu hari, kurang dari sebulan sejak mulai
belajar Falun Dafa, di ruang tunggu suatu stasiun KA saya melihat
seorang putri berumur sekitar 15 tahun terbaring tak sadarkan
diri di tanah. Banyak orang di sekitar situ, namun tidak seorang
pun yang berusaha menolongnya. Saya sadar bahwa saya seorang
praktisi Falun Dafa, dan saya tidak dapat berdiam diri ketika
melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan. Saya berjalan
mendekat dan menekan salah satu titik akupunktur dan dia menjadi
sadar kembali. Karena dia tampak seperti seorang pengemis, maka
saya pikir dia tidak memiliki uang untuk pulang. Dia bercerita
pada saya bahwa dia datang dari desa yang terpencil, dan perlu
uang sebesar RMB30 untuk tiket KA pulang. Saya agak segan
memberinya uang, karena saya hanya punya uang RMB 80. Saya dan
putri saya masih harus menempuh perjalanan selama satu setengah
hari untuk sampai ke rumah. Jika saya memberinya uang, bagaimana
dengan kami apabila terjadi sesuatu di tengah jalan nanti? Ketika
saya sedang bimbang, saya merasa tiba-tiba jantung saya berdetak
cepat. Saya mulai bertanya pada diri sendiri, “Apakah kamu
seorang praktisi? Seorang praktisi Falun Dafa seharusnya berpikir
tentang orang lain lebih dulu. Sudahkah kamu melakukan hal ini?
Mengapa kamu segan melakukannya sekarang?” Muka saya terasa
memerah. Sepertinya Guru Li sedang menatap saya. Saya harus
melakukan yang terbaik untuk menolong orang. Saya mengeluarkan
uang dan berkata kepada putri itu, “Ini uang untuk kamu. Belilah
tiket untuk pulang.” Saya sungguh terkejut ketika dia berkata,
“Saya tidak perlu uang, saya sudah punya tiket.” Jawabannya
sungguh di luar dugaan, dan saya malu pada diri saya sendiri.
Kejadian ini menjadi pelajaran yang berharga bagi saya,
mengingatkan saya untuk selalu mempertimbangkan kepentingan orang
lain dan tidak mementingkan keuntungan maupun kerugian diri saya
sendiri.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Mao pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New York tahun 1999).
KISAH 21 : SEN YANG
Sen Yang, Ph.D., 37 tahun, seorang teknisi di Chicago. Dia diketahui menderita hepatitis
kronis parah pada tahun 1982. Walaupun telah mencoba berbagai macam
pengobatan, hasil tes laboratorium menunjukkan fungsi liver yang abnormal.
Akibatnya, kondisi fisiknya tidak memungkinkannya untuk meneruskan belajar dan
bekerja. Sejak mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Juli 1995, semua gejala penyakit
hepatitisnya hilang. Tes livernya juga menunjukkan hasil normal.
Pada tahun 1982, saya diketahui menderita hepatitis kronis
yang parah. Hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa fungsi
liver saya tidak normal. Pada saat itu, saya masih kuliah.
Kondisi ini mengejutkan dan membuat saya kehilangan harapan.
Karena masalah yang berat itu, saya dirawat di rumah sakit
universitas dan berhenti kuliah setahun.
Ketika di rumah sakit, saya diberi injeksi, obat, dan infus
setiap hari. Setiap minggu harus periksa darah. Namun, hasil tes
fungsi lever saya tidak pernah kembali normal. Bahkan sebaliknya
semakin memburuk. Sesungguhnya, perasaan saya amat tidak stabil
dan selalu merasa bahwa saya adalah seorang pasien. Saya belajar
beberapa jenis Qigong sebagai cara alternatif menyembuhkan
penyakit saya. Namun, tidak satu pun yang menunjukkan hasil.
Setelah keluar dari rumah sakit, saya diminta untuk secara rutin
pergi ke dokter dan periksa darah, guna memantau fungsi liver
saya. Hasilnya tidak pernah normal. Seorang dokter secara terus
terang mengatakan kepada saya, “Tidak ada satu cara pun yang
dapat menyembuhkan penyakit Anda. Kamu akan menderitanya seumur
hidup.”
Ketika selesai sekolah, saya belajar beberapa jenis Qigong.
Beberapa di antaranya bahkan mengajarkan tentang penyembuhan
penyakit. Saya sendiri masih menderita sakit ketika diajar untuk
menyembuhkan penyakit orang lain. Sekarang, ketika mengingat hal
itu, rasanya lucu dan aneh, namun saat itu saya tidak mengerti
akibat buruknya. Kemudian saya datang ke Amerika, dan saya larut
dalam kesibukan belajar. Tubuh saya tak terawat. Seperti kata
pepatah “sakit yang berkepanjangan dapat menjadikan seorang
pasien bagai seorang dokter.” Lama-kelamaan saya belajar menduga
fungsi liver saya berdasar gejala penyakit yang saya derita.
Suatu hari pada bulan Juli 1995, hari yang tak terlupakan
seumur hidup saya, mertua saya membawakan saya sebuah buku
berjudul Zhuan Falun dan sebuah buku lain berjudul China Falun Gong.
Malam itu, saya membuka buku itu dan mulai membacanya. Segera
setelah membaca Prakata, saya merasakan getaran mental dan fisik
yang amat kuat. Saya tidak ingin berhenti sampai saya tamat
membacanya. Selama beberapa hari berikutnya, saya membaca buku
Zhuan Falun beberapa kali. Setiap kali saya selesai membacanya,
saya mendapatkan suatu pengertian baru. Setiap kalimat, setiap
kata, langsung masuk ke hati saya. Saya merasa bahwa saya
akhirnya telah menemukan rumah saya, setelah tersesat untuk
beberapa lama. Saya lalu menjadi paham akan tujuan kehidupan, dan
alasan mengapa Gong (energi kultivasi) saya tidak meningkat
meskipun saya tetap berlatih Qigong. Saya juga mengerti alasan
mendasar tentang lahir, tua, sakit, mati, dan semua hal lainnya.
Satu demi satu, dalam Zhuan Falun, saya menemukan jawaban atas
semua pertanyaan saya tak pernah terjawab selama ini.
Pada saat itu, saya tidak dapat melakukan 5 perangkat
gerakan dengan baik. Tetapi ketika saya membaca buku, saya
merasakan adanya aliran hangat dalam tubuh saya, dan hal ini
membuat saya merasa amat nyaman. Kadang-kadang saya bahkan
merasakan adanya lengan besar yang menggapai sepertinya dari
liver saya. Kedengarannya tidak masuk akal, namun sekitar 10 hari
setelah mulai membaca Zhuan Falun, timbul bercak-bercak merah
darah di sekitar dada kanan saya. Warnanya hitam, sepertinya
tubuh saya telah terpukul dengan amat keras. Pada saat yang sama,
bercak-bercak serupa timbul di bagian punggung. Setelah beberapa
hari, semua bercak-bercak itu hilang.
Dua puluh hari kemudian, saya bertemu seorang praktisi
senior di Atlanta dan belajar dari dia bagaimana melakukan
latihan. Kondisi fisik saya berubah cepat. Ketika berjalan, saya
merasa tubuh saya amat ringan seakan melayang. Saya juga merasa
sangat bertenaga. Saya tidak periksa darah lagi sampai bulan
Desember 1998, ketika semua staf perusahaan mendapat pemeriksaan
fisik tahunan. Empat dari 32 tes darah adalah untuk fungsi liver.
Semua menunjukkan hasil normal!
Guru Li berkata, “Seluruh proses kultivasi adalah untuk
menghilangkan keterikatan umat manusia secara terus-menerus.”
Dalam kehidupan saya sehari-hari, saya secara rutin dicoba dengan
bagaimana reaksi saya terhadap berbagai kepentingan di antara
manusia biasa, agar dapat diketahui apakah saya berkultivasi
dengan ketat. Sehari sebelum pemeriksaan tahunan, saya mendapat
mimpi di mana saya melihat hasil periksa darah saya menunjukkan
abnormal semuanya. Keesokan paginya, saya merasa amat lelah dan
sakit pada liver lagi. Gejala-gejala penyakit yang dulu kambuh
kembali. Untungnya ada Dafa. Mudah untuk mengetahui keterikatan-
keterikatan saya. Sehingga, saya menyadari bahwa saya masih
sedikit gelisah atas liver saya. Saya harus menjalani penderitaan
agar dapat menghilangkannya. Semua keterikatan manusia harus
dihilangkan. Ketakutan juga adalah suatu keterikatan. Ketika saya
melihat hasil tes yang menunjukkan normal, saya amat berterima
kasih kepada Guru Li.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Yang pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New York tahun 1998).
KISAH 22 : JIN YE
Jin Ye, 13 tahun, seorang murid kelas 7 di Toronto. Dia datang bersama orang tuanya
ke Amerika Utara dari Tiongkok pada tahun 1996. Ketika dia berusia 6 bulan, diketahui
bahwa terjadi pembesaran dan pengerasan pada empedu dan hati. Dokter
mengatakan bahwa penyakitnya tersebut termasuk penyakit yang jarang terjadi. Dia
hanya dapat makan sedikit, sehingga menjadi kurus dan sakit-sakitan. Tinggi badannya
juga di bawah rata-rata, serta mudah lelah walau berjalan tidak terlalu jauh. Obat-
obatan modern dan tradisional Tiongkok menjadi menu sehari-harinya. Dia dikenalkan
pada Falun Dafa ketika berusia 9 tahun. Falun Dafa menyelamatkannya dari penyakit
yang tak tersembuhkan. Saat ini dia sudah menjadi seorang remaja, murid sekolah
menengah yang sehat, serta seorang praktisi Falun Dafa yang tekun.
Saya mulai belajar Falun Dafa ketika berusia 9 tahun. Dafa
telah banyak mengubah jiwa dan raga saya. Sebelum berlatih Dafa,
saya adalah seorang anak yang kurang beruntung yang menderita
penyakit sejak lahir, dan memerlukan perawatan darurat. Ketika
saya berusia 6 bulan, dokter menemukan adanya pembesaran dan
pengerasan pada hati dan empedu saya. Dokter mengatakan bahwa
kasus seperti ini amat jarang terjadi. Karena penyakit ini, saya
hanya dapat makan sedikit. Saya menjadi kurus kering dan
menderita berbagai macam penyakit. Dengan kaki yang pincang, saya
mudah merasa lelah sehabis berjalan walau tidak terlalu jauh.
Tinggi badan saya juga di bawah rata-rata anak sebaya saya. Orang
tua saya telah membawa saya ke berbagai dokter terkenal maupun
spesialis di seluruh negeri, untuk menyembuhkan saya. Obat-obatan
modern maupun tradisional Tiongkok menjadi menu sehari-hari, dan
saya menjadi tidak dapat hidup tanpa itu semua. Walaupun sudah
mengeluarkan uang begitu banyak, kondisi saya makin memburuk
juga, dan para spesialis itu telah angkat tangan. Orang tua saya
amat gelisah dengan penyakit saya. Pada saat itu, ada seorang ibu
yang memperkenalkan kami pada Falun Dafa. Dalam 2 hari pertama
setelah belajar dan berlatih, semua penyakit saya hilang tanpa
bekas.
Saya teringat ketika saya berusia 5 tahun, ibu saya membawa
saya pergi ke kebun binatang melihat kera. Lucu sekali melihat
tingkah mereka yang seperti manusia. Ibu berkata bahwa manusia
berasal dari kera berabad-abad lalu. Saya merasa aneh mendengar
itu semua. Saya terpaku di depan kera gunung dan bertanya pada
ibu, “Kalau manusia berasal dari kera, mengapa kera mempunyai
ekor sedang manusia tidak? Dan mengapa kera zaman sekarang tidak
berubah menjadi manusia?” Ibu tidak bisa menjawabnya. Saya tumbuh
besar dan pertanyaan itu tetap tidak terjawab. Setelah belajar
Falun Dafa, saya segera mengerti semua “MENGAPA” itu. Dalam buku
Zhuan Falun, Guru Li dengan menggunakan bahasa yang sederhana,
mengungkap semua misteri alam semesta, hidup, waktu, dan ruang.
Dia dengan panjang lebar menjelaskan asal-usul umat manusia dan
tujuan menjadi manusia, yaitu kembali ke jati diri yang asli
melalui berasimilasi dengan karakter alam semesta: Sejati, Baik,
Sabar. Guru Li juga menceritakan prinsip dasar Zhuan Falun,
“Sebagai seorang manusia, apabila kamu dapat mengikuti karakter
alam semesta: Sejati, Baik, Sabar tersebut, maka Anda adalah
seorang yang baik. Seorang yang berlawanan dengan karakter ini
adalah seorang yang jelek. Dan “selaku seorang praktisi, jika
Anda berasimilasi dengan karakter alam semesta ini, maka Anda
akan memperoleh Tao.” Saya mengikuti kriteria ini dalam tindak
tanduk saya. Misalnya, tetangga saya sehabis berbelanja di toko
Safeway sering menaruh kereta belanja di dekat tempat sampah
apartemen saya. Setiap kali saya harus mendorongnya kembali ke
toko itu. Suatu hari, saya berbelanja diaper (popok sekali pakai)
untuk adik saya di toko tersebut. Seorang wanita penjaga toko
memberi saya bonus sebungkus besar diaper sebagai hadiah. Saya
berpendapat sebagai seorang kultivator, saya tidak seharusnya
mengambil keuntungan ini, maka saya menolaknya.
Dulu saya sering menonton televisi dan bermain-main. Kadang-
kadang, saya sampai lupa mengerjakan PR. Ibu amat marah pada saya
karenanya. Beberapa kali saya mendapat tabokan gara-gara hal itu.
Saya tidak dapat mengubah diri. Sejak belajar Dafa, saya sadar
bahwa seorang praktisi hendaknya disiplin dengan diri sendiri.
Dalam Zhuan Falun, Guru Li berkata, “Kamu adalah seorang praktisi,
maka kamu harus menjadi seorang yang baik; meningkat bertahap
untuk berasimilasi dengan karakter alam semesta; meninggalkan
semua yang buruk yang kamu kejar selama ini.” Saya adalah seorang
murid, dan tugas utama saya adalah belajar giat. Saya juga merasa
bahwa saya seharusnya membantu ibu dengan pekerjaan di rumah.
Semua ini termasuk dalam kultivasi saya. Sekarang saya tidak lagi
kecanduan menonton televisi, dan saya tidak sering lagi bermain-
main. Saya selalu menyelesaikan PR sepulang sekolah. Kemudian
saya membaca Fa, berlatih Gong, dan menggantikan ibu menjaga
adik. Orang tua saya memuji saya atas semua perubahan pada diri
saya.
Semua hal yang saya lakukan adalah hal-hal kecil tidak
berarti. Namun, saya yakin bahwa kultivasi dimulai dari hal-hal
kecil. Guru Li juga berkata: ”Sesungguhnya, dalam berkultivasi,
sedikit demi sedikit, begitulah cara kamu berkultivasi dan
meningkat.” Walaupun saya menghabiskan sebagian besar waktu
senggang saya untuk belajar dan berlatih Dafa, namun pelajaran
sekolah saya tidak terganggu sama sekali. Malah sebaliknya, nilai
saya adalah terbaik di semua pelajaran. Para guru saya juga
memuji kepandaian saya.
(Dikutip dari kesaksian Nona Ye pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New York tahun 1999).
KISAH 23 : JEFF CHEN
Jeff Chen, 34 tahun, seorang programer dari Raleigh, North Carolina. Dia didiagnosa
menderita Hepatitis B pada tahun 1995. Dia harus mengurangi separuh jam kerjanya
untuk beristirahat di rumah. Pengobatan Barat maupun Tradisional Tiongkok tidak
dapat menyembuhkannya. Setelah berlatih Falun Dafa, kondisi fisiknya membaik, dan
dalam waktu 2 bulan dia dapat kembali bekerja seperti semula. Falun Gong tidak hanya
memurnikan tubuh Jeff, tetapi juga memurnikan hati dan jiwanya. Dia menemukan
kebahagiaan yang sebenarnya di dalam Sejati, Baik, Sabar.
Saya dinyatakan menderita Hepatitis B akhir 1995 lalu.
Dokter memberi saya suntikan interferon, obat terbaru dan
terbaik. Selama 3 bulan dalam perawatan, berat badan saya turun
sekitar 9 kg dan rambut saya rontok. Ketika masa perawatan
berakhir, saya juga tidak merasa lebih baik. Mertua saya
mengirimkan berkantung-kantung obat-obatan Tiongkok; namun tidak
ada yang dapat membantu. Selera makan saya amat rendah dan sulit
tidur. Saya merasa amat kelelahan setelah berjalan hanya 200 m.
Saya tidak memiliki tenaga untuk memasak atau mengendarai mobil
selama 10 menit. Saya harus berhenti bekerja dan istirahat di
rumah selama 6 bulan lebih. Akibatnya, saya menjadi depresi
berat. Saya berpikir bahwa saya menjelang kematian, sehingga saya
mulai mencari asuransi jiwa untuk masa depan keluarga nanti.
Keadaan fisik sedemikian rupa berlangsung setahun, sampai
akhirnya saya mulai belajar Falun Dafa pada Oktober 1996.
Sejak hari pertama saya mendengarkan Ceramah Guru Li, saya
sudah merasa baik. Selera makan saya timbul, dan saya merasa
memiliki cukup tenaga untuk mengendarai mobil setiap hari yang
kadang-kadang mencapai 1 jam lamanya. Semakin lama, dengan
berlatih dan belajar Zhuan Falun, saya merasakan kemajuan yang
pesat. Dalam tempo kurang dari 2 bulan, saya dapat kembali
bekerja penuh.
Empat tahun hampir berlalu. Saya sekarang merasakan sehat
setiap harinya; raut muka saya cerah, saya dapat makan dan tidur
dengan normal setiap harinya selayaknya orang sehat. Selain itu,
sekarang saya jarang terserang flu; dulu saya selalu terkena flu
3 bulan sekali.
Falun Dafa juga telah meningkatkan jiwa saya. Yang paling
menarik bagi saya adalah bahwa Falun Gong mengungkap banyak
prinsip tentang kehidupan, alam semesta, agama, kultivasi, dan
lain-lain. Banyak pertanyaan saya yang tidak terjawab selama ini,
kini terjawab sudah. Juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang
yang baik dengan berasimilasi pada karakter alam semesta Sejati,
Baik, Sabar.
Sebelumnya, saya melakukan segala sesuatu sesuai kepentingan
saya sendiri, dan jarang mempertimbangkan orang lain. Di tempat
kerja, saya selalu mencoba bekerja di bagian yang paling menarik
dan sering bersaing dengan rekan kerja untuk mendapat gaji yang
lebih baik dan promosi. Saya sering kecewa dengan pimpinan dan
rekan kerja. Keluhan dan cemburu selalu muncul dalam diri saya
setiap saat. Selain itu, terbawa arus moral masyarakat yang
merosot, saya tergila-gila menjelajah situs porno di Internet.
Saya tidak sadar betapa besar pengaruh buruk yang ditimbulkan
oleh benda-benda buruk tersebut. Saya hidup menurut pengaruh dari
lingkungan sekitar saya. Saya merasa amat bangga dengan gelar
yang saya peroleh dari sekolah ternama dan menguasai kemampuan
teknologi mutakhir. Yang ada dalam pikiran saya adalah semata-
mata bagaimana cara mendapat pekerjaan yang lebih baik dan
mendapat uang lebih banyak. Saya tidak sadar betapa tingkat moral
saya telah merosot.
Falun Dafa mengajar saya bahwa umat manusia harus
berasimilasi dengan karakter alam semesta. Dari dalam hati, saya
sekarang mengerti apa yang sebenarnya baik dan apa yang
sebenarnya tidak baik. Guru Li dan Falun Dafa yang telah
menyelamatkan dan mengubah saya secara total.
Sedikit demi sedikit saya telah belajar, bahwa apa pun yang
saya lakukan hendaknya mendahulukan orang lain daripada diri saya
sendiri. Mencamkan prinsip Sejati, Baik, Sabar dalam pikiran
senantiasa. Saya sekarang tidak pernah merasa stres, frustrasi,
ataupun mendapat konflik dalam bekerja. Saya mengembalikan
kelebihan uang sebanyak hampir US$10.000 kepada atasan saya. Saya
sekarang tidak lagi menggunakan telepon kantor untuk keperluan
pribadi. Hidup saya sekarang terasa damai dan harmonis. Di rumah,
saya kadang-kadang masih merasa bertentangan pendapat dengan
istri, namun sekarang saya tidak lagi menyalahkan dia, tetapi
saya mencari kekurangan yang ada dari dalam diri saya sendiri dan
selanjutnya memperbaiki diri saya sendiri.
Saya setahap demi setahap belajar untuk menganggap semuanya
hambar. Saya sadar bahwa mobil mewah dan rumah megah tidak dapat
memberi kebahagiaan sejati. Hanya pikiran damai dan harmonis yang
dapat memberikan hidup bermutu. Yang paling utama adalah
mengetahui apa tujuan hidup kita.
(Dikutip dari artikel Mr. Chen yang ditulis pada tahun 2000).
PENDERITA MIGRAIN
KISAH 24 : TONY HU
Tony Hu, M.D., 37 tahun, berasal dari area metropolis Washingtonn D.C. dan bekerja
sebagai seorang ahli riset biomedis. Dia menderita sakit kepala kronis selama
bertahun-tahun dan semenjak pindah ke D.C. dia menderita allergic rhinitis
(radang selaput lendir hidung). Setelah berlatih Falun Dafa, sakit kepalanya tidak
pernah kambuh, dan dalam 3 bulan allergic rhinitis yang dideritanya juga
hilang. Pengalaman ini mendorongnya mengenalkan Falun Dafa kepada sang ibu.
Ibunya menderita migrain selama puluhan tahun, dan hampir setiap hari harus minum
obat penghilang rasa sakit. Setelah berlatih Falun Dafa, dia menjadi sehat dan terbebas
dari ketergantungan akan obat-obat tersebut.
Saya pertama kali mengikuti Ceramah 9 Hari Falun Dafa pada
bulan Maret 1999 karena diajak teman. Sebelumnya, saya tidak
pernah tertarik pada Qigong. Bila ada seseorang menyebut Qigong,
saya akan meremehkannya, meski sebenarnya saya tidak mengerti
sama sekali tentang Qigong. Menjadi seorang praktisi Falun Dafa
sama sekali benar-benar di luar dugaan saya. Karena itu saya
hanya bertindak sebagai pupuk bawang dan tidak menaruh perhatian
sama sekali sepanjang seminar. Sebagian besar saya tertidur atau
melamun. Ketika menyimak dan mendengar hal-hal yang tidak saya
mengerti, maka prasangka saya timbul. Tampaknya saya tidak
memiliki hubungan dengan Falun Dafa.
Namun, ceramah itu mulai menggugah kesadaran saya tentang
kultivasi, meski saya tidak mengalami reaksi saat itu. Ceramah
itu membicarakan tentang prinsip-prinsip penting yang mendalam
yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Banyak di antaranya
yang mengoyak keyakinan saya yang ada selama ini, seperti
hubungan antara kebudayaan prasejarah dengan Qigong, hal yang
berkaitan dengan Buddha aliran Zen, “keluar dari 5 elemen dan
triloka”, sumber subkesadaran dan inspirasi, dan seterusnya.
Walau saya tidak dapat benar-benar memahami artinya, namun
prinsip-prinsip yang terkandung telah memberi saya kesan baru
terhadap Qigong. Pada bulan Mei, seorang teman memberi saya
rekaman kaset Ceramah Guru Li. Setelah mendengarnya, saya mulai
menyadari bahwa Falun Gong bukanlah sekadar Qigong biasa yang
ditujukan hanya untuk kesehatan. Falun Gong merupakan suatu
ajaran tentang hal-hal penting yang mendalam dan membimbing
seseorang untuk berkultivasi menuju tingkat lebih tinggi. Walau
saya masih memiliki banyak pertanyaan dan kecurigaan, Ceramah
Guru Li telah menggetarkan hati saya. Saya ingin mempelajari
Falun Dafa lebih dalam. Ibarat benih kultivasi dalam hati saya
mulai bersemi.
Pada awal bulan Juni, saya menghadiri Ceramah 9 Hari untuk
kedua kalinya dan melihat rekaman video Ceramah Guru Li mulai
dari awal sampai selesai. Dalam Ceramah ini, saya mendapat
pemahaman yang jauh lebih dalam tentang Falun Dafa. Saya benar-
benar mengerti bahwa tujuan sebenarnya manusia hidup adalah agar
dapat kembali ke jati diri yang asli melalui berkultivasi. Sejak
saat itu, saya bertekad untuk menjadi seorang praktisi sejati dan
memulai jalan kultivasi saya.
Karena tujuan awal saya berlatih Falun Dafa bukanlah untuk
kesehatan, maka pada mulanya saya tidak memperhatikan hal ini.
Namun, saya merasakan adanya perubahan fisik yang tidak sedikit
selama berkultivasi. Dulu saya sering terkena sakit kepala. Saya
juga menderita allergic rhinitis selama 2 tahun sejak datang ke
Amerika. Semua penyakit kronis ini sangatlah mengganggu, walau
tidak membahayakan jiwa. Sepanjang tahun mengikuti saya dan tidak
dapat dihilangkan. Saya sering merasa kehabisan tenaga dan
gampang lelah. Advil merupakan obat penolong saya. Ke mana pun
saya pergi, saya harus membawanya. Karena Advil sangat cepat dan
manjur untuk segera menghilangkan sakit kepala, maka saya menjadi
amat tergantung. Sepanjang tahun, hidung saya selalu berlendir.
Dalam lingkungan berdebu, seperti saat ruangan sedang dibersihkan
ataupun di luar ruangan, hidung saya selalu terasa gatal karena
tersumbat.
Kepala saya terasa jernih dan terasa nyaman segera setelah
berlatih Falun Dafa. Rasanya sangat berbeda dibanding ketika saya
habis tidur pulas ataupun sehabis meminum Advil. Dan yang paling
penting, saya tidak memerlukan lagi obat penghilang rasa sakit.
Penyakit hidung saya semakin berkurang. Dan akhirnya sama sekali
hilang setelah 2-3 bulan. Lendir hidung saya menjadi normal
kembali untuk pertama kalinya setelah 5-6 tahun. Karena saya
lulusan sekolah kedokteran, maka saya cukup mengetahui kondisi
kesehatan saya. Obat modern hanya dapat mengurangi gejala
penyakit untuk sementara waktu saja. Tidak dapat ditujukan ke
sumber penyakit, dan tidak dapat menghilangkannya. Oleh karena
semua penyakit kronis yang saya idap selama bertahun-tahun
tersebut dapat hilang dalam tempo yang singkat setelah berlatih
Falun Dafa, maka saya benar-benar mengagumi kemanjuran Falun
Dafa.
Saya merasa amat beruntung dan gembira setelah berlatih
Falun Dafa; oleh karena itu saya ingin menyebarkan Fa ke seluruh
anggota keluarga, saudara, dan teman. Kesehatan ibu saya juga
sedang tidak baik saat itu. Beliau mengidap sakit kepala kronis
selama puluhan tahun dan selama ini bergantung pada obat
penghilang sakit. Beberapa tahun terakhir, penyakitnya juga
memburuk. Sakit kepala semakin hebat. Obat-obat tersebut tidak
lagi manjur. Beliau harus memakai dosis lebih tinggi. Bahkan
kadang-kadang beliau harus minum obat tengah malam, ketika
terbangun karena sakit kepala. Obat-obat tersebut juga
menimbulkan efek samping. Beliau sering merasa pusing, mual, dan
sakit perut. Saya merupakan pemberi semangat bagi beliau, ketika
mengalami masalah kesehatan itu. Namun saya juga tidak dapat
melakukan apa-apa selain menyediakan berbagai jenis obat. Hasil
pemeriksaan rumah sakit tidak dapat menunjukkan penyebab sakit
beliau. Kondisi fisik ibu benar-benar merupakan beban berat.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya memiliki pemahaman tentang
sumber asal penyakit. Pengalaman pribadi dan perubahan oleh Falun
Dafa yang dialami oleh begitu banyak praktisi telah menjadikan
saya tertantang untuk memperkenalkan Falun Dafa kepada seluruh
anggota keluarga. Dalam lubuk hati saya tahu bahwa satu-satunya
harapan bagi ibu saya adalah berlatih Falun Dafa.
Ketika saya memperkenalkan Falun Dafa, beliau sangat ingin
mempelajarinya. Kami melihat video dan membaca Zhuan Falun bersama.
Saya juga mengajarkan beliau latihan. Ajaib sekali, sakit kepala
beliau langsung berkurang pada hari pertama berlatih. Selama
ceramah, sakit kepala kambuh hanya sekali, dan juga dapat
ditanggulangi tanpa obat. Sejak itu, beliau menjadi terbebas sama
sekali dari sakit kepala dan tidak memerlukan obat penghilang
rasa sakit lagi.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Hu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Washington D.C. pada tahun 2000).
KISAH 25 : WENYI NI
Wenyi Ni, 21 tahun, seorang murid di Toronto, Kanada. Kesehatannya memburuk sejak
dia berusia 15 tahun, dan dia menderita banyak masalah kesehatan. Migrain hampir
menyerangnya setiap hari, dan sangat menyiksanya. Dia terlihat pucat dan murung.
Setelah mencoba berobat ke dokter ke sana kemari tanpa hasil, ayahnya mencoba
mengubah pengobatan ke ramuan Tiongkok. Dia harus minum ramuan yang pahit
hampir setiap harinya. Setelah berlatih Falun Dafa, kesehatannya meningkat hari demi
hari yang membuat ayahnya menjadi yakin akan keampuhan Dafa. Sekarang dia sudah
benar-benar sehat.
Ketika saya masih duduk di bangku SMU pada tahun 1997,
secara tak sengaja pernah membicarakan tentang Qigong dengan
seorang kenalan baru, dan dia meminjami saya sebuah buku berjudul
Zhuan Falun. Lalu, dia juga membawakan video Ceramah 9 Hari.
Kemudian saya mulai belajar Falun Dafa dan berkultivasi di jalur
Dafa. Ibu saya percaya agama Buddha, dan saya sering diajak ke
kuil menyembah Buddha. Karena itulah, kata “Buddha” tidaklah
asing lagi bagi saya. Selain itu, sewaktu saya kecil, ayah sering
berkata bahwa berlatih Qigong baik untuk kesehatan. Tentu saja,
sekarang saya mengerti bahwa Qigong tidak hanya untuk
menyembuhkan penyakit dan menguatkan tubuh. Namun memiliki hal
penting yang lebih mendalam. Dengan kata lain, sebagaimana Guru
Li berkata, “Qigong adalah berkultivasi.” Latar belakang yang
saya ketahui tentang Buddha sebagaimana di atas, walaupun
terbatas, telah memudahkan saya percaya akan Fa yang diajarkan
oleh Guru Li.
Sejak kecil saya menderita asma, meskipun tidak parah,
sampai sekitar saya berusia 10 tahun. Akibatnya saya menjadi
lemah, dan merupakan satu-satunya anggota keluarga yang sakit-
sakitan. Orang tua saya amat khawatir dibuatnya. Setiap kali saya
berkunjung ke dokter, saya akan disuntik. Kalau tidak, penyakit
saya tidak akan cepat hilang. Kesehatan saya semakin parah ketika
saya berusia sekitar 15 tahun, saat pindah ke Kanada, saya
menderita berbagai masalah kesehatan. Migrain yang begitu
menyakitkan hampir tiap hari menyerang. Saya harus minum begitu
banyak obat penghilang rasa sakit setiap kambuh. Meskipun saya
masih remaja, saya terlihat pucat dan murung. Setelah berobat ke
dokter ke sana kemari, ayah saya akhirnya berpindah haluan
mencoba pengobatan ramuan Tiongkok, yang hampir setiap hari
mengharuskan saya minum ramuan tumbuhan yang pahit rasanya.
Saat proses menghilangkan karma sungguh berat. Saya
tergeletak di tempat tidur dengan kepala sakit. Serasa kepala
saya akan meledak. Namun saya bertahan dan tidak menyentuh obat-
obatan. Saya bertekad untuk teguh dalam keadaan bagaimanapun.
Saya berkata dalam hati bahwa jika saya tidak mampu bertahan
dalam masalah kecil begitu, bagaimana saya dapat menjalani
kultivasi di mana saya harus menghadapi penderitaan yang lebih
besar. Sehingga, saya lebih memiliki rasa percaya diri setiap
saat dalam proses menghilangkan karma. Hal penting yang saya
ketahui adalah kekuatan Dafa, yang memungkinkan saya memperoleh
tenaga besar untuk melawan penyakit. Dengan bantuan Dafa, saya
dapat menjadi sehat kembali.
Saya telah jauh berubah sejak saya mulai berkultivasi Falun
Dafa. Misalnya, saya tidak lagi cerewet dalam memilih makanan.
Saya mulai berubah dari egois menjadi mengerti bagaimana harus
memikirkan kepentingan orang lain. Saya juga mulai berubah sikap
dalam menanggapi kritikan ibu. Biasanya saya amat membencinya dan
sering bertengkar dengan beliau. Sekarang saya belajar bagaimana
bersabar ketika beliau menggerutu. Saya merasa dilahirkan kembali
berkat Dafa. Yang paling menyenangkan saya adalah bahwa ayah saya
merasa bahagia dengan perkembangan saya dan mulai percaya akan
kekuatan Dafa, dan beliau menyaksikan peningkatan kesehatan saya
hari demi hari. Beliau tidak lagi mendengar kata “sakit” yang
dulu sering saya keluhkan padanya. Guru Li berkata bahwa Dafa
memiliki manifestasi yang berbeda pada tingkat yang berbeda.
Meski saya tidak terlalu paham akan kedalaman Dafa dan kerumitan
alam semesta, saya akan berasimilasi dengan karakter alam
semesta: Sejati, Baik, Sabar dan bertindak sebagai seorang yang
baik.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Ni pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Toronto pada tahun 1998).
PENDERITA SAKIT OTOT DAN TULANG
KISAH 26 : YOUZHI MA
Youzhi Ma, Ph.D., 36 tahun, seorang insinyur teknik sipil di California. Falun Dafa tidak
hanya memenuhi jiwanya yang dahaga secara spiritual, tetapi juga membantu
menghilangkan sakit --penyakit fisik yang dideritanya. Dia menderita sakit pada tumit
selama lebih dari 2 tahun sebelum berlatih Falun Dafa. Sakit dan deritanya menghilang
setelah berlatih 3 bulan.
Meski tampaknya saya bahagia dengan pekerjaan, keluarga,
hubungan sosial, dan segi kehidupan saya lainnya; namun jauh di
lubuk hati saya merasa hampa. Saya merasa seakan terjatuh dalam
keputusasaan yang tak bertepi.
Untuk melanjutkan pendidikan, saya pergi ke Amerika beberapa
tahun lalu dan tinggal di sana sampai sekarang. Jauh dalam hati,
saya selalu merindukan dan merisaukan tanah kelahiran serta
orang-orangnya. Penurunan moral yang semakin menjadi di Tiongkok
merisaukan dan membuat saya merasa putus asa. Saya membaca buku
demi buku, mencoba menemukan jawaban atas semua ini. Terkadang,
saya berlutut di tanah sampai lama, menangis sendiri karena
perasaan putus asa tersebut. Saya pergi ke kuil Buddha untuk
berdoa mencari kedamaian dan kesejahteraan bagi tanah kelahiran
dan orang-orang di sana. Saya juga pergi ke gereja untuk mencari
keselamatan bagi diri saya sendiri.
Sebelum belajar Falun Dafa, saya berjuang untuk mencapai
keseimbangan “4 tiang” kehidupan: pekerjaan, keluarga, latihan
Qigong, dan amal. Saya menggunakan sebagian besar waktu dan
tenaga untuk menolong anak-anak yang kurang beruntung di daerah
terpencil di Tiongkok agar mendapat pendidikan. Saya pergi ke
banyak tempat dan bekerja larut malam untuk mereka. Sebagai orang
awam, hanya itu yang dapat saya sumbangkan. Namun keputusasaan
dan kehampaan saya meningkat sampai ke ambang batas.
Pada bulan Oktober 1998, saya cukup beruntung menemukan
Falun Dafa. Setelah membaca Zhuan Falun, saya mengikuti petunjuk
Guru untuk berjuang dalam berkultivasi. Sejak itu, tidak hanya
segi spiritual dan ideologi saya yang meningkat pesat, tetapi
juga kesehatan saya. Diare kronis sembuh dalam waktu singkat. Dan
yang membuat saya hampir tidak percaya adalah bahwa sakit pada
tumit itu juga menghilang tanpa diobati.
Saya telah melakukan berbagai latihan fisik sejak masa
sekolah dulu. Sekitar 5 tahun yang lalu, mungkin karena terlalu
sering berdiri ketika bekerja, saya mulai merasakan sakit pada
daerah tumit kaki kanan. Selanjutnya, sakit itu semakin tak
tertahankan ketika berjalan, berdiri, dan bahkan ketika tidur.
Saya coba mengobati dengan plester obat, merendam kaki dalam air
panas, mengganti sepatu, dan mengurangi jalan. Namun semua itu
tidak menghentikan sakitnya. Saya pergi ke dokter sebagai jalan
keluar terakhir.
Setelah mendengar penjelasan saya, dokter segera merontgen
kaki kanan saya dan berkata bahwa kemungkinan pada kaki saya
tumbuh tonjolan tulang akibat kelelahan. Merasakan kerisauan
saya, dokter tersebut mencoba meyakinkan bahwa dia dapat
menyarankan sepatu plastik yang dapat meningkatkan daya rentang
dan mengurangi tekanan dan yang selanjutnya mencegah tonjolan
tulang itu untuk tumbuh lebih lanjut. Namun dia juga menambahkan
bahwa saya harus bekerja sama, dan mengurangi atau menghentikan
kegiatan seperti joging, jalan, tenis, dansa, dan kegiatan fisik
lainnya. Ketika hasil rontgen memastikan adanya pertumbuhan
tonjolan tulang, jantung saya seakan berhenti berdetak.
Suara dokter masih terngiang di telinga dalam perjalanan
pulang dari rumah sakit. Dokter berkata: ”Kamu mungkin perlu
menyesuaikan gaya hidup sejak sekarang. Jika sepatu plastik itu
tidak menolong, mungkin diperlukan tembakan cortisone, dan juga
operasi.”
Setelah menggunakan sepatu plastik, rasa sakit pada kaki
kanan saya berkurang. Namun, kaki kiri saya mulai terasa sakit
pula. Selama beberapa tahun belakangan ini, sepatu plastik ini
merupakan hal yang vital. Saya harus membawanya ke mana pun saya
pergi dan selalu takut kehilangannya. Banyak sekali sandal dengan
alas keras yang harus disediakan untuk berbagai tempat di rumah.
Tugas terpenting istri saya ketika berkunjung ke rumah teman
adalah mencari sandal. Apabila tidak ada sandal yang baik, maka
rasa sakit yang menyerang kaki akan memaksa saya terduduk. Lebih
parah lagi kalau saya harus berdiri di lantai kayu. Saya merasa
seakan berdiri di pasir panas di pantai. Saya tidak tahan berdiri
di lantai kayu tanpa sandal.
Tidak sampai 3 bulan setelah berlatih Falun Dafa, saya
merasa tidak ada lagi rasa sakit pada kaki saya selama berhari-
hari. Sekarang 2 tahun telah berlalu, dan rasa sakit pada tumit
itu tidak pernah muncul lagi. Saya tidak perlu lagi sepatu
plastik. Saya dapat tahan berdiri di lantai kayu dengan kaki
telanjang tanpa masalah apa pun. Saya dapat berjalan dan melompat
sesuka saya. Suka cita karena kebebasan dan kelegaan terbebas
dari sakit ini benar-benar tidak terungkapkan.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Ma pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Seattle pada tahun 1999).
KISAH 27 : ZHIYUAN WANG
Zhiyuan Wang,M.D., 47 tahun, adalah seorang tenaga riset di Sekolah Kedokteran
Harvard. Sejak 1983, dia menderita penyakit yang tak tersembuhkan, penyusutan otot
tulang belakang (sejenis penyakit saraf motorik serupa amyotrophic lateral
sclerosis/ALS yang juga dikenal dengan nama sakit Lou Gehrig’s) Dua kali
pendarahan parah pada usus 12 jari yang terjadi pada tahun 1994 dan 1997, semakin
memperburuk kondisi fisiknya. Dia sering menderita pusing, kelelahan, dan hilang
ingatan. Dia juga menderita enteritis (radang usus kecil), batu kandung kemih, dan
masalah lain. Setelah berlatih Falun Dafa, semua penyakitnya hilang satu demi satu.
Kekuatan ototnya juga meningkat pesat, dan dia tidak lagi merasa lelah selama
ataupun setelah bekerja berat.
Saya mulai belajar Falun Dafa pada Februari 1998. Falun Dafa
adalah sistem kultivasi yang sejati dan ortodoks yang dapat
meningkatkan spiritual dan membantu menjadikan seseorang lebih
sehat, lebih berharga! Berkultivasi Falun Dafa adalah satu-
satunya hal yang saya harapkan dalam hidup.
Tahun 1983 saya mulai berlatih Qigong. Saya menderita
penyakit yang disebut Progressive Spinal Muscular Atrophy (penyusutan
otot tulang belakang). Tak satu pun pengobatan modern maupun
tradisional Tiongkok yang dapat menyembuhkannya, dan tampaknya
memang penyakit ini tak tersembuhkan oleh pengobatan modern. Saya
sendiri seorang dokter dan tahu benar tentang itu, maka saya
berganti haluan ke Qigong. Pertama memang cukup baik hasilnya,
namun tidak lama timbul beberapa masalah. Kondisi fisik saya
memburuk. Saya menderita tukak usus, enteritis, batu kandung
kemih, dan lain-lain. Pendarahan usus yang cukup parah terjadi
dua kali, yaitu pada tahun 1994 dan 1997. Pada 1994, oleh karena
kehilangan darah cukup banyak, mengakibatkan tekanan darah saya
hampir tidak terdeteksi dan saya hampir meninggal. Selain itu
saya juga menderita pusing, kelelahan, hilang ingatan, dan
kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya. Saya selalu merasa
kelelahan setelah sehari bekerja dan kehilangan tenaga untuk
bicara. Saat guru Qigong saya meninggal, saya sadar bahwa Qigong
ini bukanlah yang saya cari. Saya memutuskan untuk mencari
seorang guru sejati. Saya dan beberapa teman mencari ke mana-
mana. Namun, banyak teknik Qigong terkenal adalah palsu dan
menipu orang demi uang. Di manakah gerangan guru kultivasi
ortodoks? Ke mana saya harus mencari?
Pada tahun 1995, teman-teman dan saya berjanji bahwa kami
masing-masing akan mencari seorang guru dan saling memberitahu
apabila telah menemukannya. Suatu hari pada bulan Februari 1998,
kabar baik yang lama saya harapkan akhirnya tiba. Seorang teman
dari Tiongkok menulis kepada saya bahwa Falun Gong adalah suatu
cara kultivasi yang sejati, yang terbaik! Saya begitu gembira
ketika membaca suratnya. Maka saya langsung mencarinya dan segera
menghubungi seorang asisten di Cambridge. Saya cukup beruntung
karena 3 hari kemudian saya dapat menghadiri Ceramah 9 Hari serta
belajar 5 perangkat gerakan latihan. Lalu, mulailah perjalanan
kultivasi saya. Pada hari pertama Ceramah, reaksi fisik saya
cukup pesat. Saya selalu ingin ke toilet, dan sering terasa
adanya aliran hangat di punggung melalui seluruh tubuh. Saya
tidak memikirkannya, dan terus menyimak Ceramah. Biasanya saya
selalu kelelahan setelah seharian bekerja dan merasa mengantuk.
Selama Ceramah, saya kadang tertidur. Namun, selama perjalanan
pulang ke rumah setelah acara Ceramah, saya mendapati bahwa mata
saya masih terasa segar dan cerah serta kepala saya masih jernih.
Saya merasakan ringan dan nyaman yang bertahun-tahun tidak pernah
saya alami. Saya tahu bahwa Guru telah memurnikan tubuh saya.
Penyakit pada perut saya hilang pada hari kelima, dan selanjutnya
rasa nyeri karena batu kandung kemih juga hilang. Gejala penyakit
lain-lainnya juga musnah satu per satu. Sampai akhirnya seluruh
tubuh saya membaik kembali. Kondisi tenaga dan fisik saya menjadi
begitu sempurna, yang tidak pernah saya alami selama 20 tahun
terakhir ini. Falun Dafa telah memberi saya kehidupan baru.
Beberapa bulan setelah berlatih kultivasi, saya menyadari
bahwa Dafa itu baik, dan saya berniat menyebarluaskannya. Usaha
pertama saya adalah mengajak ibu saya untuk berkultivasi. Sejak
kepindahan saya ke Amerika, ibulah yang menjadi beban pikiran
saya. Saya berpendapat alangkah baiknya bila ibu dapat belajar
Dafa, setidaknya untuk mengobati sakitnya. Pada awalnya,
bagaimanapun saya mencoba, tetap tidak berhasil. Kemudian, saya
bercerita kepada beliau bahwa Falun Dafa bukanlah suatu Qigong
biasa. Tetapi merupakan suatu cara kultivasi. Tiga bulan
kemudian, yaitu pada awal Juli 1999, saya menelepon ke rumah. Ibu
saya dengan bahagia berkata kepada saya: ”Saya telah berkultivasi
Falun Dafa. Hari ketiga mendengarkan Ceramah Guru, kepala saya
menjadi enteng dan mata saya terang. Saya dapat mendengar dan
melihat apa saja. Dan sejak itu, saya mulai pergi ke taman untuk
latihan bersama setiap pagi pukul 03.00. Saya juga berlatih
setiap malam selama 2 jam. Hanya dalam waktu sebulan, semua
penyakit saya lenyap. Sekarang saya merasa bertenaga baik secara
mental maupun fisik. Saya dapat mengerjakan semua tugas rumah
tangga. Saya berkultivasi dan berlatih dengan sepenuh hati.”
Suara beliau terdengar begitu bertenaga dan lantang. Saya hampir
tidak percaya dengan telinga saya sendiri. Benarkah itu suara Ibu
saya yang sakit-sakitan itu?
Sebelum berkultivasi beliau adalah seorang pasien kanker
paru-paru pada stadium akhir. Setelah diterapi sinar, tubuh
beliau menjadi amat lemah. Berbagai macam penyakit, seperti darah
tinggi, kencing manis, batu ginjal, nyeri lambung, reumatik, dan
lain-lain menyerang. Setiap hari beliau mengalami pusing,
gelisah, dan bernapas pendek. Beliau bahkan tidak dapat merawat
diri sendiri, dan dokter benar-benar sudah menyerah. Namun,
kesehatan beliau pulih kembali dalam waktu sebulan sejak
berlatih kultivasi. Sekarang beliau dapat membaca dan berlatih
selama 7 jam dan mengerjakan tugas rumah tangga setiap harinya
berkat keajaiban Falun Dafa.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Wang pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Boston pada tahun 2000).
KISAH 28 : GONGLU SHOU
Gonglu Shou, 75 tahun, adalah seorang pensiunan tenaga sipil yang sekarang tinggal
di Toronto, Kanada. Dia mulai menderita masalah kesehatan yang parah setelah dia
berusia 60 tahun. Sejak 1985, dia menderita penonjolan pada tulang belakang. Pada
tahun 1990, kaki kanannya menjadi bengkak tanpa sebab. Yang mengakibatkan rasa
sakit yang tak terkira pada punggung dan kaki. Dokter mengatakan bahwa penyakitnya
itu tidak tersembuhkan. Dia harus memakai mantel dan alat penghangat lainnya, agar
kondisi tubuhnya tidak semakin parah. Pada tahun 1993, keadaannya memburuk, dan
dia masuk rumah sakit selama sebulan. Dia mulai belajar Falun Dafa pada tahun 1995.
Setelah berlatih selama 2 bulan, rasa sakit pada kaki dan punggungnya hilang total.
Sejak itu dia menikmati hidup sehat.
Sebelum pensiun, saya adalah seorang teknisi yang
bertanggung jawab pada proyek-proyek konstruksi di Tiongkok.
Fisik saya dulu termasuk kuat. Namun, menginjak usia 60 tahun,
kondisi fisik saya mulai menurun. Saya menderita penyakit parah,
yang menyusahkan keluarga dan diri saya sendiri. Saya akan
menguraikan bagaimana saya berjuang melawan penyakit dan belajar
Falun Dafa.
Dimulai bulan Februari 1985. Saya sering merasa sakit pada
punggung, ketika bangkit dari duduk. Kondisi ini seringnya
terjadi di lapangan. Pada awalnya diagnosa menyebut pengerutan
otot punggung bawah. Lebih lanjut, ditemukan adanya tonjolan
tulang belakang. Dokter mengatakan bahwa tidak ada obat yang
efektif untuk kasus ini. Plester hanya dapat meredakan sakit dan
derita untuk sementara waktu saja.
Musim panas 1990, kaki kanan saya membengkak, dan rasa sakit
pada punggung bawah saya semakin parah. Saya memeriksakan diri ke
berbagai rumah sakit terbaik di Beijing, dan menjalani
pemeriksaan jantung, darah, ginjal, hati, limpa, tulang belakang;
namun sebab yang pasti tidak dapat ditemukan. Terapi fisik,
akupunktur elektronik, dan pijat juga tidak menolong sama sekali.
Para dokter menyarankan agar saya mengangkat kaki tinggi-tinggi
ketika beristirahat dan mengenakan kaus kaki tebal meskipun musim
panas. Saya sebisa mungkin melakukan kedua saran tersebut,
berharap keadaan tidak semakin buruk.
Tak disangka-sangka, pada musim dingin tahun 1993, sakit
pada kaki kanan saya makin parah, dan saya tidak dapat berdiri
atau duduk terlalu lama. Bahkan ketika saya berbaring di tempat
tidur, rasa sakit itu tidak hilang selama 5 hari 5 malam. Saya
tidak dapat tidur dan tidak dapat ke kamar mandi. Saya harus
dibantu sepenuhnya oleh keluarga saya. Rasa sakitnya tak terkira.
Saya dirawat di rumah sakit selama sebulan, dan menerima terapi
akupunktur, pijat, dan obat-obatan. Ketika keluar dari rumah
sakit, saya dibekali berbagai macam obat, termasuk obat minum,
obat oles, obat penghilang rasa sakit, dan bubuk kompres hangat
yang bertahan selama 24 jam. Dokter beranggapan bahwa sakit saya
itu tidak dapat disembuhkan dan menyarankan berulang kali agar
saya menjaga suhu kaki saya tetap hangat dan menghindari dingin.
Bahkan ketika cuaca menunjuk 28C pada musim panas, saya harus
mengenakan celana katun yang biasa dipakai untuk musim dingin.
Pada musim dingin, saya mengenakan celana wol tebal dan celana
bulu ketika bepergian. Selain itu, saya selalu mengenakan mantel
bulu tebal, topi wol menutupi telinga, dan alat kompres bubuk
yang terikat pada pinggang. Dengan sepatu salju di kaki, saya
benar-benar terlindungi mulai dari ujung kaki hingga ujung
rambut. Oleh karena bengkak pada kaki kanan saya tidak kunjung
hilang, saya merasa dihantui ketakutan bahwa sakit saya akan
makin memburuk. Hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukkan bahwa
kekentalan darah dan tingkat kolesterol saya berada jauh di atas
batas normal, yang dapat memicu timbulnya darah tinggi dan sakit
jantung. Kondisi kesehatan saya menjadi beban mental yang berat
bagi keluarga dan saya pribadi.
Pada Festival Musim Semi tahun 1995, saya kembali ke
Beijing. Seorang teman kakak ipar saya memberi saya buku China
Falun Gong. Saya terkesan dengan prinsip-prinsip yang ada di dalam
buku. Latihannya terlihat tenang dan mudah dipelajari. Oleh
karena itu saya mulai mempelajarinya, berharap sakit saya dapat
tertolong. Beberapa hari kemudian, saya mengikuti Seminar 9 Hari.
Karena saya tidak percaya akan Qigong sebelumnya, saya tidak
berharap Falun Gong menyembuhkan penyakit saya yang oleh rumah
sakit divonis tak tersembuhkan. Awalnya, ketika saya berlatih
gerakan kedua, lengan kanan dan pergelangan saya terasa sakit.
Ketika saya hendak berhenti, saya membuka mata dan melihat semua
praktisi mengangkat lengan mereka. Keadaan di tempat latihan
memacu saya. Saya merasa malu untuk berhenti, maka saya bertahan
dan meneruskan latihan bersama para praktisi lainnya. Secara
bertahap saya berlatih dalam waktu yang semakin lama. Sementara
itu tubuh saya mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Saya
merasa sakit pada kaki kanan saya makin berkurang. Dua bulan
kemudian, saat melakukan latihan gerakan memeluk roda di depan
perut, saya merasakan adanya aliran listrik pada ruas tulang
belakang ketiga atau keempat saya. Selanjutnya, rasa sakit pada
kaki dan punggung bawah saya lenyap. Saya tidak dapat mempercayai
bahwa penyakit saya hilang hanya dengan berlatih dalam waktu
sekejap ini. Saya menyampaikan berita ini kepada istri saya, yang
waktu itu masih tinggal di US. Dia merasa amat terkejut dengan
keajaiban ini, dan memutuskan untuk ikut berlatih. Berikutnya,
dia juga menghadiri Ceramah 9 Hari pada bulan September 1995.
Setelah berlatih Falun Dafa, perubahan menakjubkan juga terjadi
pada dirinya.
Setelah saya mulai berlatih, tubuh saya dimurnikan secara
bertahap. Ketika saya check up fisik untuk keperluan imigrasi pada
tahun 1996, tidak terdapat kelainan pada kondisi jantung, liver,
dan darah saya. Dokter bertanya dengan terkejut: ”Kamu benar-
benar tidak memiliki penyakit sebelum ini?” Dokter meragukan
hasil check up dan meminta saya melakukan check up lebih lanjut.
Namun tetap tidak diketemukan kelainan. Tidak hanya penyakit saya
telah lenyap, namun juga fisik dan daya tahan saya terhadap
dingin meningkat. Pada musim dingin 1997, saya mampu keluar rumah
tanpa mengenakan celana tebal, mantel, maupun topi yang saya
bawa dari Tiongkok. Saya tidak memerlukan obat maupun alat
penghangat. Saya terlihat lebih muda, kerutan memudar, merasa
bugar, dan energik.
Kondisi fisik saya mulai menurun pada 1983 ketika saya
terserang beberapa penyakit. Bila saya tidak berlatih Falun
Dafa, tidak terbayangkan kondisi fisik saya sekarang ini. Setelah
berkultivasi, kondisi fisik saya terus meningkat. Pada musim
dingin 1998 dan 1999, saya terus berlatih pada pagi hari di taman
terbuka. Pada temperatur 28C d ibawah 0 atau pada udara dingin,
saya tidak perlu mengenakan sarung tangan maupun topi. Saya
benar-benar seorang yang baru bila dibandingkan dengan diri saya
sebelumnya.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Shou pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Washington D.C. pada tahun 2000).
KISAH 29 : EMILY MYERS
Emily Myers, 22 tahun, adalah seorang mahasiswi Swarthmore College di Pennsylvania
Dia menderita sakit pada punggung bawah yang cukup parah selama 3 tahun terakhir,
yang mengakibatkan dia tidak dapat berolahraga dan melakukan aktivitas fisik lainnya,
termasuk berjalan jauh. Latihan Qigong yang telah dicobanya hanya membantu
meredakan sesaat, namun keesokan harinya rasa sakit itu akan datang lagi, bahkan
lebih hebat. Sejak awal berlatih Falung Gong, dia dapat berolahraga kembali, berjalan
jauh, dan mengangkat beban berat.
Saya mengetahui Falun Dafa pertama kali pada Februari 1999,
dan mengikuti Ceramah 9 Hari untuk pertama kalinya pada awal
Maret 1999. Sejak awal, saya tertarik akan Falun Gong dan
prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar yang indah dan mendalam. Saya
merasa adanya ikatan dengan prinsip-prinsip tersebut, karena
kebijakan-kebijakan serupa telah ditanamkan dalam diri saya sejak
kecil, karena saya dibesarkan dalam keluarga Kristen dan ayah
saya adalah seorang pendeta. Saya merasa bahwa dibesarkan dalam
lingkungan yang demikian telah menimbulkan keterbukaan saya akan
ajaran dan menyiapkan diri saya menerima Falun Dafa. Bagi saya
Falun Dafa terasa unik sebab merupakan gabungan kultivasi mental,
jiwa dan raga. Saya belum pernah menemukan cara yang demikian
lengkap sebelumnya. Walau pada awalnya saya merasa ragu dan
banyak pertanyaan, beberapa bulan terakhir ini saya telah
menemukan bahwa latihan ini merupakan suatu yang murni, mendalam,
dan sakral. Selama 7 bulan berlatih, saya makin menyadari bahwa
Falun Dafa sebenarnya adalah hal yang paling berharga dalam hidup
seseorang.
Saya belajar Qigong tingkat rendah karena awalnya saya
menderita sakit pada punggung bawah selama 3 tahun terakhir,
sampai-sampai saya tidak dapat melakukan olahraga yang saya sukai
dan kegiatan fisik lainnya, termasuk berjalan jauh. Sebelum
mencoba Qigong, saya mencoba berbagai cara untuk memulihkan
punggung bawah saya, seperti terapi fisik, akupunktur, pijak,
rekaman relaksasi, penyembuhan Qigong, peregangan harian rutin,
steroid, pengobatan ultrasonik, obat penghilang rasa sakit, dan
chiropractic.
Latihan Qigong hanyalah membantu sementara, namun sehari
kemudian rasa sakit itu kambuh kembali, walaupun saya telah
berlatih setiap hari. Suatu hari, saya bahkan tidak dapat duduk
atau membungkuk untuk mengikat tali sepatu, dan terasa sakit
untuk berjalan; dan umur saya masih 20 tahun. Saya merasa amat
tidak puas dengan latihan Qigong tersebut. Setelah menemukan
Falun Gong, saya berharap bahwa sakit punggung saya dapat sembuh.
Sejak mulai berlatih, saya dapat berolahraga, berjalan jauh, dan
mengangkat beban berat. Untuk ini, saya benar-benar bersyukur;
saya merasakan hidup yang lebih bebas sekarang. Selain itu, hanya
dalam waktu 3 bulan setelah mulai berlatih, penyakit alergi musim
semi saya juga menghilang. Sebelum berlatih Falun Dafa, setiap
musim semi saya harus minum obat alergi setiap harinya, dan saya
amat merasa tersiksa karenanya. Musim semi ini, saya hanya
mengalami alergi selama 5 hari dan tidak perlu minum obat
sepanjang musim. Saya juga merasakan keuntungan fisik lain, yaitu
berkurangnya sakit pada gusi, dan kulit maupun rambut saya
menjadi lebih lembut. Tubuh saya, sebagaimana Guru Li berkata,
dimurnikan secara terus-menerus. Mengingat ini semua, memberi
semangat pada saya ketika mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Saya telah mengalami pemurnian tubuh beberapa kali sehabis
berlatih dan membaca. Sering kali, ketika hampir selesai
berlatih, atau sehabis berlatih, saya harus bergegas ke kamar
kecil karena diare. Hal ini terjadi terutama ketika saya berlatih
dan membaca berkelompok, dan hati saya bersuka cita karena saya
tahu bahwa ini bertujuan untuk menghilangkan karma dan
menunjukkan kehebatan berlatih dan membaca.
Dalam waktu yang singkat selama 7 bulan sejak berlatih Dafa,
tidak hanya kesehatan saya yang meningkat pesat, namun juga
ketenangan pikiran saya. Semua yang di sekitar saya merasakan
perubahan ini. Selama masa-masa tegang menghadapi ujian akhir
pada akhir semester yang lalu, seorang teman melihat betapa
tenang sikap saya dan berkata: ”Emily, kamu tidak terlihat tegang
sama sekali. Apa rahasianya?” Saya kira pada saat itu Dafa telah
menolong saya; sekarang, saya yakin akan hal itu. Saya telah
memperoleh Falun Dafa yang merupakan suatu hal yang paling
berharga, dan saya amat berterima kasih pada Guru Li, yang dengan
penuh belas kasih telah mengajarkan kepada kita semua.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Myers pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New Jersey pada tahun 1999).
KISAH 30 : TAO-WEN YEH
Tao-Wen Yeh, 73 tahun, adalah seorang pensiunan guru dari Hsin Chu, Taiwan. Dia
memiliki kesehatan yang buruk sejak kecil, termasuk masalah pencernaan. Dia menjadi
bungkuk karena keropos tulang dan mengalami sakit punggung. Dia terkilir pada
punggungnya ketika sedang menyiram tanaman, dan mengakibatkan sakitnya makin
parah. Obat minum, akupunktur, dan pijat tidaklah membantu banyak. Pada bulan
Maret 1998, seorang teman memperkenalkannya pada Falun Dafa. Setelah belajar
latihan, dia mengalami pemurnian tubuh, yang akhirnya memberinya tubuh yang lebih
sehat. Dia dapat tidur nyenyak dan dapat berjalan ke tempat latihan sendiri, yang
selama ini --sebelum berlatih Falun Dafa-- dipikirnya tidak akan pernah mungkin
terjadi.
Saya memiliki kisah yang panjang tentang masalah kesehatan
saya. Karena masalah usus dan lambung yang parah, saya tidak
dapat mencerna makanan dengan baik. Saya selalu merasa lemah
sejak kecil dan sakit-sakitan. Selain itu, saya menderita
neurasthenia (sindrom kelelahan kronis) dan sulit tidur nyenyak.
Ketika menginjak usia 50 tahun, kesehatan saya makin memburuk,
karena penyakit trachitis (radang saluran pernapasan) saya semakin
parah menjadi pneumonia (radang paru).
Penyakit yang paling menyiksa adalah masalah pada tulang
belakang. Saya menderita pengeroposan tulang yang parah 3-4 tahun
yang lalu, dan makin parah hari demi hari. Bagian perut saya
menonjol dan punggung menjadi bungkuk. Saya menjadi lebih pendek
5 cm, dan seluruh tubuh saya tidak berbentuk. Teman-teman yang
lama tidak bertemu, hampir tidak dapat mengenali saya lagi.
Masalah ini juga menyebabkan rasa sakit pada punggung dan
punggung bawah saya menjadi mudah terkilir.
Suatu hari pada bulan Desember 1997, ketika saya sedang
menyiram tanaman di kebun, punggung saya terkilir hebat sekali.
Seakan mimpi buruk. Saya tidak dapat berbaring di tempat tidur
dan hanya terduduk di kursi untuk beristirahat. Saya akhirnya
harus tidur di atas kursi selama 2 minggu. Tulang belakang saya
berubah bentuk, karena posisi tubuh yang salah. Empat ruas tulang
belakang saya bergeser dan menyebabkan saraf terjepit. Akibatnya
sakit punggung saya makin parah. Saya mendapat obat minum,
akupunktur, dan perawatan chiropractic (perawatan yang berdasarkan
pada sistem saraf tulang belakang), namun tak satu pun yang dapat
menghilangkan sakit tersebut.
Pada Maret 1998, seorang kawan memperkenalkan Falun Dafa
kepada saya. Setelah belajar dan berlatih gerakan pertama, saya
merasa begitu energetik, sampai-sampai saya tidak bisa tidur
selama seminggu pertama. Minggu berikutnya teman saya datang
kembali mengajarkan gerakan kedua, ketiga, dan keempat. Namun,
setelah mempelajari keempat gerakan tersebut, tampaknya semua
penyakit saya kambuh kembali. Begitu sakitnya sampai tak
tertahankan. Saya tidak dapat tidur, berbalik, maupun beranjak
dari ranjang. Setiap kali hendak bangun, perlu waktu setengah jam
untuk berdiri. Keadaan ini berlangsung sekitar 10 hari. Pada
waktu itu, buku Zhuan Falun sedang habis, dan saya belum
membacanya. Saya kurang percaya diri dan yakin, dan mulai
menganggap gangguan fisik ini sebagai “penyakit”; saya menjadi
takut dan obat pun tidak ampuh lagi.
Lalu teman saya memberi buku Guru “Ceramah di Amerika”. Yang
memberi pencerahan pada saya melalui pernyataannya: ”Seorang
manusia senantiasa membuat karma dari kehidupan demi kehidupan.
Karma itulah yang menyebabkan adanya kesulitan, penderitaan,
kekurangan uang, dan banyak penyakit dalam kehidupan sekarang
maupun kehidupan mendatang. Hanya setelah membayar karma,
seseorang mendapat kebahagiaan dan menjadi lebih baik. Seseorang
hendak melepaskan karma sementara minum obat menekannya masuk
kembali; bagaimana dapat memurnikan tubuh ini?” Sejak saat itu,
saya mulai mengerti betapa berharganya Fa. Tidak hanya memurnikan
tubuh saya, tetapi juga menghilangkan sebagian karma buruk saya.
Bagaimana saya dapat menambahkan sesuatu ke tubuh saya? Maka saya
tidak pernah minum obat lagi.
Beberapa bulan berikutnya, ada Ceramah 9 Hari untuk pertama
kalinya di Zhu-Dong. Selama hari pertama, saya dapat menaiki
tangga hingga lantai 5 tanpa berhenti. Hal ini benar-benar tidak
terbayangkan saat saya sakit tergeletak di tempat tidur. Saya
tidak pernah berpikir bahwa kesehatan saya akan membaik setelah
berhenti minum obat, namun ternyata hal inilah yang terjadi. Saya
merasakan keampuhan Dafa. Selama 9 hari itu, saya terus-menerus
mengalami pemurnian tubuh. Saya berusaha menahan sakit, tetap
membaca buku, dan berlatih gerakan sebelum mengikuti pelajaran
pada malam hari. Setelah Ceramah 9 Hari selesai, saya mendapat
pemahaman yang lebih dalam tentang Fa, dan tekad saya untuk
berkultivasi semakin teguh. Juga neurasthenia saya menjadi sembuh
dan saya dapat tidur pulas setelah itu.
Kemudian, tantangan melipat kaki muncul. Karena faktor usia,
kaki saya tidak lagi lentur, dan amat sulit untuk duduk sila
bermeditasi. Tulang belakang saya amat sakit. Saat pertama saya
mencoba untuk melipat kaki, saya hanya mampu bertahan selama 2
menit. Saya tetap berlatih setiap hari, dan mampu meningkatkan
waktunya. Suatu kali, setelah duduk selama 20 menit, saya merasa
punggung saya tidak lagi sakit. Saya amat gembira, hingga
bersorak dalam hati, “Saya benar-benar telah menemukan harta
karun!”
Lebih lanjut, kami membentuk situs di Zhu-Dong untuk belajar
Fa dan berlatih bersama. Saya pergi ke sana untuk berlatih dan
belajar Fa tiap hari. Kesehatan saya makin meningkat. Belajar Fa
dalam kelompok, membantu saya mencapai pencerahan dan bertumbuh
dalam Fa. Biasanya, teman saya harus mendorong saya untuk ikut
latihan bersama tiap hari karena tulang belakang saya tidak dapat
menyangga tubuh saya dengan baik dan saya tidak mampu berjalan
terlalu lama. Suatu hari, saya bertekad untuk mencoba berjalan ke
tempat latihan sendiri. Awalnya, saya harus beristirahat beberapa
kali sepanjang jalan. Sekarang, saya dapat berjalan selama 20
menit tanpa berhenti sampai di tempat latihan. Dulu, saya tidak
pernah membayangkan dapat melakukan ini.
Suatu malam beberapa bulan lalu, saya bermimpi bahwa salah
satu bagian dari tulang punggung saya --dekat dengan titik yang
dalam akupunktur disebut Ming Men-- tidak lurus dan perlu
dibenahi. Keesokan harinya, bagian tersebut benar-benar sakit.
Pada hari ketiga, saya tidak dapat membungkuk. Lama-lama, sulit
untuk berjalan. Bila saya coba berjalan, tulang belakang saya
akan melenggok ke kiri kanan laksana batang bambu. Selama waktu
itu, saya merasa yakin dan tetap pergi ke tempat latihan setiap
hari. Setelah 10 hari lebih, punggung saya menjadi tegak kembali,
dan saya dapat berjalan tegap kembali. Dafa telah memberi saya
hidup baru, dan memberi saya jawaban atas banyak pertanyaan yang
ada dalam pikiran saya sebelumnya.
Melihat ke belakang ke jalur kultivasi saya dalam Falun
Dafa, setiap langkah adalah ujian yang juga merupakan kesempatan
untuk mencapai pencerahan; setiap hal berhubungan dengan
menghilangkan keterikatan-keterikatan. Bila saya tidak
berkultivasi Dafa, amat mungkin saya telah menjadi lumpuh saat
ini, atau saya mungkin masih mencari-cari dokter hebat untuk
menyembuhkan penyakit saya sambil menanggung beban emosi.
Sekarang, saya merasa bebas dan puas. Dapat berkultivasi dalam
usia yang telah lanjut membuat saya makin menghargai latihan.
Saya benar-benar berterima kasih pada Guru Li atas belas kasih
yang begitu besar.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Yeh pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 31 : XIAOMEI LAN
Xiaomei Lan, 33 tahun, tinggal di Toronto, Kanada. Dia menderita sakit reumatik parah
setelah melahirkan putranya pada tahun 1990. Setiap tahun penyakitnya semakin
parah, meskipun berbagai obat telah dicobanya. Dia sering merasa sakit di sekujur
tubuhnya. Yang membuat dia terjaga sepanjang malam. Dosis obat penghilang rasa
sakit yang diminumnya semakin tinggi, namun hanya dapat membantu sedikit.
Gerakan kaki, lengan, dan sendinya semakin terbatas, sampai-sampai dia tidak dapat
membuka mulut. Tangannya membengkak sehingga memegang cangkir pun dia tidak
mampu. Selama makan dia harus berhenti beberapa kali. Penderitaan fisik dan
psikologi yang dialaminya benar-benar tak terlukiskan. Setelah mulai berlatih Falun
Gong pada 1995, kondisinya meningkat pesat. Akhirnya, sakit persendiannya lenyap,
dia dapat keluar berjalan-jalan lagi. Dia berani menyentuh air dingin dan makan es
krim. Suaminya amat terkesan dengan perkembangan kesehatannya dan berkata,
“Tampaknya penyakitmu benar-benar telah sembuh.”
Saya datang di Toronto dari Beijing pada 1997. Ketika saya
masih duduk di sekolah menengah, saya mulai bertanya-tanya akan
arti kehidupan dan kebenaran alam semesta. Saya tidak pernah
percaya bahwa manusia hanya mempunyai kehidupan sekali saja dan
bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian. Apabila hal itu
memang benar, lalu apa perbedaan antara berbuat baik dan berbuat
jahat? Mengapa beberapa orang hidup bahagia sementara yang lain
begitu menderita? Saya membaca banyak buku keagamaan yang
beragam, termasuk Buddha, Tao, Kristen. Saya sering pergi ke
gereja dan biara untuk mendiskusikan berbagai pertanyaan dengan
pendeta dan biksu. Saya tidak menemukan jawaban yang memuaskan.
Ketika Qigong menjadi terkenal pada tahun 1989, saya menemukan
bahwa ada beberapa teori menarik tentang Qigong, tapi saya baru
mulai berlatih Qigong ketika saya merasa sakit.
Setelah melahirkan putra saya pada 1990, saya terserang
penyakit berat yang disebut sakit “Still”, sejenis reumatik.
Dokter mengatakan bahwa penyakit itu tidak dapat sembuh dan
pencegahan satu-satunya hanya dengan mengawasi perkembangannya
guna menunda kelumpuhan total. Saya diberitahu bahwa harus
tergantung pada obat-obatan seumur hidup. Saya tidak dapat
mempercayainya! Saya meminjam beberapa buku kedokteran dan
mempelajarinya. Saya akhirnya menemukan bahwa semua itu benar.
Semua obat yang digunakan untuk menahan pertumbuhan penyakit
adalah obat-obat hormonal yang memiliki efek samping cukup kuat.
Saya berpendapat bahwa pengobatan Barat tidak memberi
harapan, maka saya mencoba peruntungan dengan mencoba pengobatan
Tiongkok tradisional. Saya mengunjungi ahli pengobatan Tiongkok
tradisional, tapi tidak satu pun yang dapat menyembuhkan saya.
Saya kemudian mencoba pengobatan alternatif lain, seperti ramuan
jamu. Setiap hari saya minum semangkuk besar cairan jamu, yang
membuat saya kenyang hingga tidak dapat makan. Saya mendengar
kabar bahwa mandi di sumber air hangat juga dapat membantu, maka
saya telah mencoba hampir semua spa terkenal di seluruh negeri,
namun satu pun tak ada yang menolong. Kondisi saya semakin
memburuk. Saya menderita demam tinggi selama beberapa tahun. Rasa
sakit terus membuat saya tidak dapat tidur di malam hari. Saya
terus meningkatkan dosis obat penghilang rasa sakit, namun hampir
tidak ada manfaatnya. Gerakan tangan, kaki, dan persendian saya
semakin terbatas, sampai-sampai saya tidak dapat membuka mulut.
Jika saya ingin makan apel, saya harus mengirisnya kecil-kecil.
Tangan saya membengkak bahkan saya sampai tidak dapat mengangkat
cangkir, dan harus berhenti beberapa kali selama makan. Saya
sering merasa sakit pada seluruh tubuh. Penderitaan fisik dan
psikologis yang sungguh tak terkatakan. Saya bisa mengerti dengan
baik, mengapa seorang penderita reumatik sampai bunuh diri.
Setelah semua usaha terbukti tidak berhasil, saya mulai
berlatih Qigong sambil tetap minum obat. Ketika satu metode
gagal, saya segera pindah dan mencoba metode lainnya. Ketika saya
sudah jenuh dengan Qigong, seseorang memperkenalkan Falun Gong
kepada saya pada 1995. Pada awalnya, saya tidak serius sama
sekali, karena saya merasa Qigong telah berulang kali mengibuli
saya sebelumnya. Saya meminta agar dibawakan buku-bukunya
terlebih dulu. Saya selesai membaca buku China Falun Gong tanpa
terputus dan merasa buku tersebut lain daripada buku-buku Qigong
yang lain. Saya ingin mengetahui lebih lanjut Falun Gong, dan
saya akhirnya mendapat sebuah buku Zhuan Falun. Saya merasa bahwa
akhirnya saya menemukan kebenaran yang saya cari-cari selama ini.
Saya kemudian mulai berlatih Falun Dafa. Selama tahun
pertama berlatih, saya terus minum obat sebab saya telah
bergantung pada obat-obat penghilang sakit itu selama bertahun-
tahun guna mempertahankan gerakan saya yang terbatas. Kekurangan
satu dosis dapat menyebabkan kekambuhan, dan mengakibatkan saya
tidak dapat bergerak untuk waktu yang cukup lama. Dokter
mengingatkan saya mencegah agar tidak sering kambuh, karena
semakin sering kekambuhan itu terjadi, akan mempertinggi
kemungkinan lumpuh total. Saya minum dosis maksimal obat
penghilang rasa sakit ini, juga ketika kondisi tubuh saya cukup
stabil. Guru Li berkata bahwa beliau akan memurnikan tubuh kita,
namun saya malah mengisi tubuh saya dengan berbagai racun dan
mendorong kembali karma ini ke dalam tubuh saya. Saya mengerti
teorinya. Di sisi lain saya takut akan rasa sakit itu. Walau obat
pembunuh rasa sakit hanya sedikit menolong, saya tetap takut
membayangkan untuk tidak meminumnya.
Suatu hari kesehatan saya tiba-tiba turun drastis tanpa
sebab. Berapa banyaknya obat penghilang rasa sakit telah saya
minum, namun rasa sakit itu tidak mau pergi juga. Semakin hari
semakin parah. Saya bahkan tidak dapat berjalan, dan menanggung
sakit yang tak terperi. Saya berkata dalam hati: ”Saya telah
belajar Qigong yang begitu hebat. Jika saya tidak sukses
berkultivasi, saya lebih baik mati.” Jadi saya menghentikan semua
obat. Sepanjang malam saya merasa gelisah sekali. Namun, keesokan
paginya, demam saya sudah tidak ada lagi, bahkan saya merasa
sedikit lebih baik. Minggu berikutnya keadaan saya berubah jadi
terbaik dari yang selama beberapa tahun ini pernah saya alami.
Saya amat gembira karena akhirnya saya dapat membuang semua beban
obat-obat yang harus saya minum selama bertahun-tahun ini! Suatu
kali seluruh keluarga saya keracunan makanan dan menderita
muntaber dan demam. Beberapa bahkan dirawat di rumah sakit. Hanya
saya seorang yang berkultivasi Falun Dafa dalam keluarga, dan
yang tidak mengalami masalah sama sekali. Adik lelaki saya
menjadi yakin sepenuhnya dan memutuskan untuk mulai berkultivasi
Falun Dafa juga.
Sekarang saya tidak lagi merasa sakit pada persendian, dan
saya dapat berjalan-jalan. Ketika saya di Beijing, saya harus
mengenakan celana wol agar tubuh saya dapat tetap hangat di awal
bulan Oktober. Toronto memiliki musim dingin yang berlangsung
hampir setengah tahun, dan juga salju yang lebih banyak dibanding
Beijing. Tidak peduli betapa dinginnya, saya tetap berlatih 4
perangkat gerakan di udara terbuka bersama para praktisi, agar
saya dapat menghilangkan lebih banyak karma melalui penderitaan.
Pasien penderita reumatik dianjurkan menghindar dari dingin.
Namun setelah saya berhenti minum obat selama setahun lalu dan
berlaku sebagai seorang kultivator sejati, saya berani menyentuh
air dingin. Dan ternyata ini juga tidak menyakiti saya sama
sekali dan kesehatan saya semakin membaik. Suami saya terheran-
heran ketika melihat saya minum air es dan makan es krim. Dia
terlihat kuat dan sehat, namun selalu mengeluh tentang cuaca
dingin. Saya, sebaliknya, tidak merasa bahwa Toronto itu dingin.
Saya hanya perlu mengenakan 2 buah celana pada musim dingin.
Suami saya benar-benar terkesan akan perkembangan kesehatan saya
dan berkata: ”Tampaknya penyakitmu telah sembuh total.” Dia
selalu memberi saya semangat agar berkultivasi lebih giat,
walaupun dia sendiri belum mulai.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Lan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Toronto pada tahun 1998).
PENDERITA SAKIT SALURAN KENCING
KISAH 32 : NIANYING ZHANG
Nianying Zhang, 70 tahun, seorang pensiunan ahli teknik yang sekarang tinggal di
Virginia. Pada 1992, dia menderita pyelonephritis kronis (radang ginjal kronis yang
amat sulit disembuhkan). Dia mencoba berbagai obat yang ada, namun tak satu pun
yang berhasil. Oleh karena penyakit ginjal yang parah dan komplikasi lainnya, dia
hampir tidak dapat mandiri. Dia terbaring di tempat tidur selama 3 tahun. Setelah
mulai berlatih Falun Dafa pada 1995, seluruh gejala dan sakitnya berangsur hilang. Dia
menjadi seorang yang sehat total dan terbebas dari segala penyakit.
Saya menderita pyelonephritis kronis pada tahun 1992. Gejala
utamanya adalah rasa sakit pada ginjal kiri. Saya tidak dapat
berdiri terlalu lama, juga merasa amat sakit ketika berjalan atau
membungkuk. Saya menjadi terlalu lemah, sampai-sampai tidak mampu
menarik kursi ataupun mengangkat mangkuk sup, maupun pekerjaan
rumah tangga lainnya. Saya tinggal di apartemen lantai 6,
sehingga saya jarang turun ke bawah. Selama 3 tahun, saya
terbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Kehidupan, seharian
saya benar-benar tergantung pada anggota keluarga. Untuk sembuh,
saya telah mencoba baik pengobatan tradisional Tiongkok maupun
Barat modern. Saya telah mengunjungi banyak spesialis maupun
rumah sakit. Namun tak satu pun yang memberikan hasil. Saya juga
mencoba beberapa pengobatan Qigong, namun semua ini juga tidak
menolong. Rasa sakit pada punggung saya semakin parah, dan karena
terlalu lama minum obat-obatan akhirnya timbul akibat sampingan
pada tubuh saya. Saya mulai terserang penyakit-penyakit lain,
seperti radang lambung, selera makan rendah, sembelit, dan
masalah jantung. Saya hanya dapat makan sedikit setiap harinya.
Berbagai macam obat yang harus saya telan 3 kali sehari, seakan-
akan adalah menu utama saya. Setiap hari, saya hidup dalam
penderitaan yang seakan tiada akhir.
Suatu hari pada Maret 1995, seorang saudara yang mengetahui
masalah kesehatan saya dan telah merasakan manfaat Falun Dafa
mengirimkan sebuah buku, China Falun Gong, yang merupakan awal
perkenalan saya dengan Falun Gong. Lalu pada 1 April 1995, dia
datang menjenguk saya dan membawa buku Zhuan Falun, panduan lengkap
Falun Dafa, dan juga videotape latihan 5 set gerakan. Dia tinggal
di rumah saya selama 3 hari untuk mendorong saya agar membaca
habis buku tersebut dan dapat berlatih dengan benar. Kami membaca
buku di pagi hari dan dia mengajarkan latihan di sore harinya.
Selama hari kedua, sembelit yang mengganggu saya selama bertahun-
tahun mulai berkurang. Pada hari ketiga, saya tiba-tiba menjadi
lapar dan ingin makan. Setelah saudara saya pergi, saya mulai
membaca buku dan melakukan latihan sendiri. Seiring dengan
latihan yang saya lakukan setiap pagi tersebut, saya merasa
semakin sehat setiap harinya; rasa sakit pada punggung juga
secara perlahan-lahan hilang. Sepuluh hari kemudian, saya dapat
turun tangga menuju ke halaman, memungut koran dan surat dari
kotak pos.
Setelah melihat saya berjalan-jalan, para tetangga semuanya
terkejut. Saya menceritakan kepada mereka bahwa saya belajar
Falun Dafa. Pengalaman pribadi saya yang begitu jelas telah
meyakinkan mereka bahwa Falun Dafa adalah benar-benar ampuh.
Beberapa dari mereka juga menjadi kultivator.
Perkembangan kesehatan saya yang begitu dramatik juga
memungkinkan saya pergi ke Amerika untuk mengunjungi putra saya
di sana, yang selama ini tidak pernah saya bayangkan. Terlebih
lagi, saya begitu berbahagia dapat bermain bersama cucu,
menggendongnya naik turun tangga tanpa kesulitan.
Sejak mulai berlatih Falun Dafa, saya menyingkirkan semua
obat-obatan yang telah menemani saya begitu lama. Sekarang saya
benar-benar seorang baru yang sehat dan tidak memerlukan obat-
obatan sama sekali sejak 5 tahun terakhir ini.
(Dikutip dari artikel Mr. Zhang yang ditulis pada tahun 2000).
KISAH 33 : SUSAN XIE
Susan Xie, 79 tahun, seorang pensiunan guru dari Troy, Michigan. Dia menderita
pyelonephritis (radang jaringan ginjal) kronis selama lebih dari 20 tahun. Dia telah
mencoba berbagai terapi pengobatan dalam rangka upayanya mencari kesembuhan.
Setelah berlatih Falun Gong selama beberapa bulan, kesehatannya meningkat pesat.
Sekarang dia telah sehat, energetik, dan bebas dari obat.
Saya menderita pyelonephritis kronis selama lebih dari 20
tahun. Oleh karena kurang istirahat dan pengobatan kurang tepat,
penyakit saya tidak pernah ditangani dengan sempurna. Sepuluh
tahun yang lalu, saya dioperasi untuk mengangkat kista di salah
satu ginjal. Saya mencoba berbagai macam pengobatan dan minum
berbagai obat setiap harinya. Akhirnya saya tidak dapat bekerja
seperti biasa lagi, karena saya selalu merasa lelah. Kencing
saya sering mengandung darah.
Saya telah berlatih bermacam-macam metode Qigong. Semuanya
memang bermanfaat, namun saya tidak dapat menghentikan obat-obat
harian saya. Kadang-kadang saya merasa lebih enak namun di lain
waktu merasa amat tidak nyaman. Tiga tahun lalu, saya hampir
tidak dapat melakukan apa-apa di rumah; bahkan merebus air pun
saya kesulitan. Sebagian besar waktu saya hanya terbaring di
tempat tidur, menyaksikan kakak perempuan saya dan suaminya tanpa
dapat membantunya.
Untungnya pada 1997, saya belajar Falun Gong dan melihat
Guru Li di New York. Mulanya saya hanya mencoba berlatih karena
menganggap itu adalah suatu jenis Qigong yang baru. Di luar
perkiraan, setelah saya berlatih selama beberapa bulan, saya
benar-benar berhenti minum obat-obat harian saya! Sejak itu, saya
tidak pernah minum obat apa pun juga. Namun, kesehatan saya telah
meningkat pesat baik fisik maupun mental. Sekarang saya dapat
memasak untuk seluruh keluarga dan bahkan menjaga 2 orang cucu
sepulang mereka dari sekolah. Banyak orang mengatakan bahwa saya
terlihat lebih muda. Saya sendiri merasa lebih energetik
dibanding dulu. Suatu hari pada tahun lalu, keluarga saya merasa
heran melihat bahwa saya berlari, dengan tanpa sadar bahwa itu
adalah saya sendiri. Sungguh tak terbayangkan.
Saya mengalami kecelakaan 2 tahun silam di New York. Ketika
sedang duduk pada sebuah bangku, saya tiba-tiba terjatuh ke
lantai semen. Sangat sulit bagi saya untuk bergerak karena
punggung saya teramat sakit. Saya hanya dapat berbaring di mobil
sementara putri saya mengendarai mobil membawa saya pulang
kembali ke Michigan. Putri saya ingin membawa saya ke UGD, namun
saya berkata padanya agar tidak usah khawatir. Saya tetap
berlatih Falun Gong selama terbaring di tempat tidur. Setelah
seminggu saya bangkit dan bekerja seperti biasa!
(Dikutip dari artikel Ms. Xie yang ditulis pada tahun 2000).
Kisah 34 : Suwiran
Suwiran, 68 tahun, pernah menderita penyakit kencing manis selama 18 tahunlebih. Kadar gulanya pernah mencapai 300-400 derajat atau sangat parah.Setiap hari harus makan obat untuk menurunkan kadar gulanya. Selain itu,muncul juga penyakit lainnya seperti pilek, batuk, sakit kepala, leher pegal, sakitperut dan mencret-mencret. Setelah latihan Falun Gong, semua penyakitnyasembuh dengan sendirinya.
Di sini saya ingin membagi sedikit pengalaman saya setelahXiulian Falun Gong, pengalaman saya dalam peningkatanXinxing, perubahan pandangan hidup manusia serta peningkatankesehatan tubuh saya dan penyembuhan penyakit. Nama saya Suwiran, umur 68 tahun, mulai belajar Falun Gongbulan November 1997. Sampai sekarang sudah 3 tahun lebih.Sebelum latihan, saya adalah seorang penderita kencing manissekitar 18 sampai 19 tahun lebih. Penyakit kencing manissangat merisaukan, badan sangat lemah, tidak bersemangat danmerasa capai, malas, maunya tidur terus, banyak minum, makandan kencing. Setelah diperiksa dokter, hasil diagnosalaboratorium menunjukkan kadar gula mencapai 300-400 derajat(3+/4+), dengan kondisi begini biasanya penyakit ini sudahtermasuk sangat parah. Dokter pesan, kena penyakit kencingmanis harus banyak olahraga, tidak boleh makan gula, makanjuga harus dikurangi. Setiap hari harus makan obat untukmenurunkan gula. Dokter masih mengatakan sampai sekarangpenyakit kencing manis masih belum dapat disembuhkan, jikatidak menjaganya baik-baik, masih bisa mengakibatkan timbulpenyakit lain, seperti penyakit ginjal, jantung, darahtinggi, liver, kornea mata dan lain-lain. Selain itu,penyakit seperti pilek, batuk, sakit kepala, leher pegal,sakit perut dan mencret-mencret juga sering terjadi. Seluruh
badan saya penuh dengan penyakit, setiap hari tidak dapatmelepas diri dari obat, biaya pengobatan juga tak sedikit,beberapa puluh tahun ini, hati saya tidak tenang, muram,perasaan khawatir dan tidak gembira, dengan obat sayaberjuang agar tetap dapat hidup normal, merasa menjadimanusia sangat tidak berguna, lahir, tua, sakit, mati memanginilah perjalanan hidup dari manusia biasa.
Pada suatu pagi hari, ketika saya sedangberjalan kaki di pagi hari, saya melihat para praktisisedang latihan meditasi di suatu lapangan. Saya mengetahuiduduk bermeditasi adalah suatu metode Gong yang sangatbermanfaat untuk meningkatkan spiritualitas dan menyehatkanbadan. Saya juga tidak tahu itu adalah Falun Gong. Orangyang memiliki takdir pertemuan pasti akan mendapatkan Fa.Saya tidak berpikir panjang lagi, langsung saja sayabergabung dengan mereka Xiulian (latihan kultivasi) FalunGong, setelah Xiulian satu masa, saya merasakan semangatlebih baik dari dulu, badan terasa enteng, hati juga terasatenang. Tempat latihan kami di Citra I Kalideres, JakartaBarat, mulai jam 04:30 WIB duduk meditasi satu jam, latihangerakan satu jam, dilanjutkan membaca buku Dafa Zhuan Falunbeserta buku-buku Guru Li Hongzhi lainnya selama satu jam,tidak peduli apakah hujan lebat atau angin kencang, panasterik, kami setiap hari tetap Xiulian, gigih maju sungguh-sungguh berkultivasi. Dari membaca buku Zhuan Falun sayamemahami apa yang dikatakan Guru: "Manusia sakit, sebenarnyabukanlah berpenyakit, itu disebabkan karena pada masa laluAnda berbuat yang tidak baik, disebabkan karena karma yangterakumulasi dalam beberapa kali kehidupan sebelumnya,hingga terjadilah yang disebut penyakit atau penderitaanlainnya, hari ini Anda sakit, mengalami penderitaan,sebenarnya Anda sedang membayar karma…." Saya juga menyadariperkataan Guru: "Berkultivasi tergantung Anda sendiri,evolusi Qong (energi kultivasi) tergantung pada Shifu",harus berlaku sebagai standar seorang praktisi,memenuhipersyaratan yang diminta bagi seorang yang Xiulian,menyingkirkan keterikatan hati tentang penyakit, memutuskan,melepaskan konsep tentang berpenyakit, hingga penyakit akansembuh dan mencapai kondisi yang tak berpenyakit. Sangat
susah memahami, memutuskan lebih banyak baca buku, banyakbelajar Fa, ditambah dengan latihan lima perangkat metodeGong.
Setelah itu, saya sudah tidak makan obat lagi,tidak juga berobat ke dokter, makanan yang manis juga makan,ikuti saja sebagai mana mestinya, dalam pikiran saya sudahtidak sakit lagi, setelah lewat 3 bulan, tak ada refleksitubuh saya yang tidak baik, tapi dalam hati masih belumterima, masih ingin tahu apakah saya benar-benar sudah tidaksakit? Saya lantas menguji dengan alat untuk mengeteskondisi kencing manis saya, wah celaka, angkanya menunjukkan288 derajat (3+), yang normal adalah 140-150 derajat, tapidalam hati saya berpikir tidak ada apa-apa, pikiran dalamhati tidak berubah, ini adalah Guru sedang menguji saya.Setelah 3 bulan saya mengetes lagi ingin melihat hasilnyabagaimana, aneh sekali, alat tes saya ini sudah bermasalah,tak menunjukkan apa-apa, setelah diperbaiki saya coba lagi,walaupun bisa nyala, tapi tak menunjukkan angka yang normal,saya berpikir alat ini sudah benar-benar tidak bisa dipakai,oleh sebab itu tidak usah dihiraukan lagi, sampai sekarangpenyakit berat apa pun juga tidak kambuh, setiap bulan masihbisa menghemat biaya dokter 200.000 rupiah..
Ada orang mengetahui Falun Gong sangat baik,orang datang ingin Xiulian, pada umumnya juga inginmenyehatkan tubuh menyingkirkan penyakit. Tujuan XiulianFalun Gong bukanlah untuk menyehatkan tubuh, menyingkirkanpenyakit. Menyehatkan tubuh dan menyingkirkan penyakitadalah Xiulian Qigong pada tingkat rendah. Ada Dafa(Mahahukum) dari Guru membimbing kita berkultivasi menujutingkat tinggi, lebih banyak membaca buku, lebih banyakbelajar Fa, meningkatkan Xinxing, larut dalam Fa, berevolusidengan karakteristik alam semesta "Sejati-Baik-Sabar"ditambah dengan latihan gerakan, secara gigih sungguh-sungguh berkultivasi, Anda akan mengetahui, apa yang Andadapat adalah menuju kesempurnaan.(Dikutip dari artikel Mr. Suwiran pada Konferensi Berbagi Pengalaman di Ancol,
Jakarta, 2001)
PENDERITA SAKIT LAIN
KISAH 35 : JENNY FAN
Jenny Fan, 56 tahun, seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok, yang berlatih
akupunktur di San Francisco. Pada 27 April 1998, dia dikirim ke RSU San Fransisco
karena pendarahan otak parah. Dia termasuk golongan pasien paling kritis di sana dan
harus dirawat darurat secara ketat. Penyakitnya begitu kritis dan seandainya dia
selamat maka diperlukan waktu bertahun-tahun untuk kembali normal. Dokter
mengingatkan bahwa sewaktu-waktu dia dapat kambuh, yang dapat membahayakan
jiwanya. Dia benar-benar tergantung pada obat-obatan dan menanggung
kesengsaraan yang tak terkira. Segera setelah berlatih Falun Dafa, dia benar-benar
sembuh dan kembali bekerja di kliniknya. Kesembuhannya yang dramatis telah
membawa beberapa pasiennya ikut menjadi praktisi Falun Dafa.
Sebelum datang ke Amerika, saya mengajar pengobatan
tradisional Tiongkok selama 25 tahun di suatu sekolah kedokteran
di Tiongkok. Saya berimigrasi ke Amerika pada 1993, segera lulus
tes sertifikasi dan mulai membuka praktik akupunktur di
California. Saya menyukai profesi saya ini dan selalu berusaha
menyembuhkan penyakit pasien saya. Namun, karena terlalu keras
bekerja dan adanya masalah hidup lainnya, kesehatan saya
terganggu. Pada 27 April 1998, saya sakit parah dan dikirim ke
UGD RSU San Francisco. Saya didiagnosa menderita pendarahan otak,
dan merupakan pasien yang paling kritis dan mendapat perawatan
intensif setiap saat. Selama di rumah sakit, ada kelompok
konsultasi yang terdiri dari belasan dokter, profesor, dan
internis setiap harinya. Saya beberapa kali diperiksa dengan CT-
scan, MRI, lumbar puncture (pemeriksaan sumsum tulang belakang),
cerebral angiograms (rontgen pembuluh darah otak), dan tes darah.
Penderitaan karena sakit kepala dan karena perawatan benar-benar
tak terlukiskan. Penglihatan saya menurun drastis akibat
banyaknya penyinaran selama perawatan. Saya tidak dapat
membedakan warna, dan tidak dapat mengenali mobil maupun orang di
pelataran parkir dari balik jendela. Anda bayangkan betapa ngeri
perasaan saya waktu itu. Apa yang akan saya lakukan dengan pasien
saya, putri saya, dan karier yang begitu saya cintai?
Saya amat lemah ketika keluar dari rumah sakit dan pulang
dalam rangka pemulihan. Saya tidak mampu berjalan 100 m, tidak
mampu mengenali rambu maupun lampu lalu lintas. Tekanan darah
saya setinggi 280/160 dan kadar gula darah saya 470! Hampir semua
organ dalam saya tidak berfungsi dengan baik.
Dalam keputusasaan ini, saya menemukan Falun Dafa, dan hidup
saya berubah total. Pada pagi tanggal 4 Juli 1998, saya melihat
beberapa murid Tiongkok dan Amerika melakukan beberapa latihan
dengan gerakan lambat di lapangan Universitas Stanford.
Konsentrasi, ketenangan, dan ketulusan yang mereka pancarkan
benar-benar menarik perhatian saya. Saya berjalan mendekat dan
mengetahui bahwa mereka berlatih Falun Dafa. Seorang praktisi
mengimbau saya untuk membaca sebuah buku berjudul Zhuan Falun. Dia
juga mengajar saya gerakan-gerakan. Di luar dugaan, saya dapat
berlatih selama 1 jam pagi itu. Pada malam hari, saya mengikuti
kelompok belajar selama 4 jam. Hanya keajaiban yang memungkinkan
seorang pasien kritis seperti saya mampu duduk dan belajar selama
waktu yang begitu lama.
Dengan keinginan yang menggebu, saya membaca Zhuan Falun dan
mendengar rekaman Ceramah Guru Li. Saya juga melihat video
Ceramah Guru Li dan berlatih gerakan setiap pagi. Ajaib,
kesehatan saya meningkat dengan pesat. Dari membaca buku, saya
sadar tentang apa sebenarnya penyebab penyakit dan bertekad untuk
mencapai standar seorang praktisi sejati. Saya memutuskan untuk
melupakan penyakit saya dan berkonsentrasi pada kultivasi dan
latihan Falun Dafa. Segera, saya juga menghentikan semua obat.
Saya menganggapnya tidak penting, karena fokus saya adalah pada
kultivasi dan latihan. Sakit kepala semakin hari semakin
berkurang. Saya merasakan dengan jelas bahwa lapisan sakit
didorong keluar dari otak dalam, ke tengkorak, dan ke kulit
kepala, lalu lenyap. Juga penglihatan saya segera kembali normal.
Pada awalnya, saya tidak dapat membaca Zhuan Falun. Namun suatu
kali saya ingin sekali membaca buku itu, suatu keajaiban terjadi.
Tiap baris kata-kata mulai membesar ketika saya membacanya. Tidak
lama, saya dapat membaca habis buku itu, meskipun tanpa kacamata
yang telah saya gunakan selama 40 tahun ini. Orang-orang di
sekeliling saya amat tercengang ketika mereka melihat perubahan
yang terjadi pada saya.
Ketika saya keluar dari rumah sakit, dokter mengingatkan
bahwa penyakit saya dapat membahayakan jiwa setiap saat. Hal ini
mencemaskan keluarga saya. Namun, check-up rutin menunjukkan
adanya peningkatan kesehatan saya. Dokter bertanya bagaimana saya
dapat membaik begitu cepat. Saya menceritakan kepadanya bahwa
Falun Dafa yang telah menyelamatkan saya dan memberi saya
kehidupan kedua.
Setelah saya benar-benar sembuh dan kembali bekerja, saya
bercerita kepada para pasien saya tentang Falun Dafa dan
pengalaman saya. Beberapa dari mereka mulai berlatih. Karena saya
seorang dokter, ketika saya melihat pasien saya menderita sakit
dan berjuang melawan sakit, saya juga merasakan sakit. Lahir,
tua, sakit, dan mati --siapa yang dapat menghindarinya? Bahkan
seorang dokter pun tidak dapat menghindari sakit. Saya selalu
berusaha mencari jalan untuk dapat menghindar dari penyakit dan
membuat manusia sehat. Saya tidak dapat menemukannya dalam ilmu
kedokteran. Obat hanya dapat mengatasi penyakit untuk sesaat.
Tidak dapat mencapai akar penyakit. Sekarang saya telah menemukan
jalan dalam Falun Dafa dan telah mengalami kebijakannya secara
langsung. Falun Dafa telah memberi saya begitu banyak. Tidak
hanya merubah saya dari seorang yang menjelang ajal menjadi
seorang yang sehat, tetapi juga merubah saya menjadi seorang
kultivator yang berjalan menuju masa depan yang cerah.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Fan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Chicago pada tahun 1999).
KISAH 36 : BRUCE PETTINARI
Bruce Pettinari, 46 tahun, seorang penduduk Boston. Kesehatan yang buruk memang
sudah dialaminya sejak lama, sebelum akhirnya dia menemukan Falun Dafa. Dia
menderita berbagai penyakit dan sindrom seperti petit-mal epilepsy (epilepsi
dengan gejala hilang kesadaran), fainting spells (kehilangan kesadaran sesaat),
migrain, depresi, ketidakmampuan mengunyah makanan, ketidakmampuan belajar,
kecenderungan autis, sleep apnea (napas tersedak sewaktu tidur), dan cedera kaki
yang membuat gerak tubuhnya terbatas. Enam bulan setelah mulai berlatih Falun Dafa,
kemampuannya untuk berdiri dan menyangga tubuh meningkat pesat. Tim medis yang
menanganinya terkejut dengan perubahan yang dialaminya. Salah seorang dokter
yang mengikuti perkembangannya selama beberapa waktu menyimpulkan bahwa
Falun Dafa berperan penting dalam hal ini. Seorang staf dokter terisak terharu
menyaksikan perkembangannya.
Dilahirkan di dunia yang miskin dan menderita sakit-sakitan,
saya meyakininya sebagai takdir hidup saya. Ketika berusia 10
tahun, saya dikatakan menderita petit-mal epilepsy, dan inilah yang
menyebabkan saya sering mengalami fainting spell dan migrain.
Pengobatan dengan valium (sejenis obat penenang) merupakan awal
ketergantungan saya akan satu obat dan obat lainnya selama jangka
waktu yang cukup lama. Ketidakmampuan belajar, kecenderungan
autis, dan mudah depresi, semuanya muncul tanpa sebab. Begitu
juga ketidakmampuan mengunyah makanan yang muncul pada usia tiga
puluhan tahun. Sampai ketika rasa sakit pada rahang begitu tak
tertahankan yang mengharuskan saya dirawat dan memerlukan 2
operasi rekonstruktif.
Lalu, saya mulai menelaah kondisi saya sejak mulai kecil.
Saya tidak dapat bernapas dengan baik saat tidur ataupun melalui
hidung pada siang hari. Hal ini selanjutnya didiagnosa sebagai
sleep apnea dan deviated septum. Operasi memperbaiki deviasi, dan saya
diberi mesin untuk membantu saya bernapas pada malam hari. Yang
paling utama dari semua ini, saya tiap hari berjuang melawan
cedera kaki yang benar-benar membatasi keleluasaan gerak tubuh
saya.
Tergantung pada sistem peralatan medis, suplemen, dan obat
adalah gaya hidup saya. Saya kehilangan banyak hubungan sosial
dan tidak bisa bekerja full-time selama 8 tahun. Merasa terisolasi
dan lemah, saya merasa bahwa keadaan hidup saya tidak sehat. Saya
memberi kesempatan pada diri sendiri untuk menelaah pengobatan
dan sistem peralatannya, yang sekarang tampaknya membantu
sekaligus menghalangi saya. Saya lelah dengan begitu banyaknya
pertanyaan tak terjawab dalam hidup ini. Tampaknya amat sulit
untuk berdiri di atas kaki saya sendiri tanpa merasa sakit.
Ketika mencari tempat tinggal baru dalam iklan mingguan,
saya melihat sebuah iklan pelajaran Qigong yang diadakan secara
cuma-cuma. Saya akhirnya menghubungi seorang praktisi Falun Dafa.
Dua hari kemudian, saya pergi ke tempat latihan di pagi hari
untuk belajar 5 set gerakan. Dan pada hari ketiga, saya
berkesempatan menghadiri Ceramah 9 Hari Falun Dafa. Perubahan
yang saya harapkan terjadi dan sungguh luar biasa.
Selama hari-hari pertama mengenal Falun Dafa, saya yakin
bahwa saya memiliki takdir pertemuan dengan Falun Dafa,
sebagaimana Guru Li berkata dalam Zhuan Falun, “Tentu saja kita
percaya akan takdir pertemuan”. Saya selalu berharap dapat
menemukan jalan pulang. Perasaan bahwa saya berada di dunia,
tetapi sebenarnya bukan milik dunia ini, telah membentuk hidup
saya. Ketika saya membaca Zhuan Falun, “Seseorang harus kembali ke
jati diri asal, dan itu adalah tujuan utama menjadi seorang
manusia.” Saya tahu bahwa saya menuju suatu yang baru dan agung.
Masih terpaku dengan kesehatan yang buruk dan depresi, saya
tetap berteguh berlatih pada minggu-mingu pertama tersebut.
Meski saya tidak dapat berjalan dengan baik, saya tahu bahwa saya
melangkah ke tujuan menjadi seorang kultivator. Kemudian, saya
membaca Zhuan Falun, ”Apakah kamu seorang praktisi, semuanya
ditentukan apakah kamu dapat bertahan, berkorban, dan menderita.”
Sekarang saya mengerti bahwa saya sedang membayar karma. Berlatih
Falun Dafa telah mengubah cara pandang saya dan menuju kesehatan
yang baik dalam tubuh, pikiran, dan jiwa.
Setelah memutuskan bahwa saya tidak cacat dan bahwa saya
hanyalah menghadapi karma dalam bentuk penderitaan, saya bangun
setiap pagi tanpa alarm pada pukul 04.30 dan berangkat menuju
tempat latihan yang berjarak 10 mil selama 3 bulan. Kesempatan
untuk tukar pengalaman dengan para praktisi, banyak membantu saya
dalam berlatih. Saya menemukan bahwa saya dapat melakukan 5 set
gerakan bersama-sama mereka maupun di luar tempat latihan. Saya
tidak lagi mencari seseorang yang dapat menyembuhkan saya.
Peningkatan dan penyesuaian untuk mencapai keberhasilan dalam
kultivasi mulai tampak. Saya melihat bahwa semua tergantung pada
saya sendiri apakah akan meningkatkan diri dengan lebih memahami
Fa dan meningkatkan Xinxing.
Semakin saya menyusuri jalur ini, saya semakin hari semakin
menemukan pentingnya belajar dan memahami Fa. Saya diingatkan
oleh kutipan Zhuan Falun sebagai berikut: ”Menurut sejarah berlatih
kultivasi memerlukan spesialisasi tunggal.” Setelah konsep ini
mengendap dalam kesadaran saya selama beberapa waktu, maka saya
mulai membersihkan apartemen saya dari semua kepercayaan
spiritual yang telah saya anut selama 9 tahun. Setelah 3 bulan
berlatih dan membaca buku-buku Dafa setiap hari, saya
mengelilingi apartemen saya yang telah dipasangi karpet baru dan
dicat ulang, dan yang dapat saya lihat hanyalah poster-poster
Dafa yang dikelilingi emblem Falun Dafa. Hampir tidak ada lagi
peninggalan dari kehidupan lalu sewaktu saya belum menemukan
Dafa. Pencarian akan berbagai spiritual tidak lagi membantu hidup
saya. Arus perubahan telah menyapu bersih semua guru-guru saya
dulu. Buku-buku maupun peninggalan lain sudah tidak ada lagi.
Tak lama, saya mulai melihat banyak orang mulai
memperhatikan saya dan mencoba mendekat. Dan hal-hal yang menarik
mulai terjadi. Tiga bulan lalu, saya mendapatkan kerja paruh
waktu. Saya juga mendapat kesempatan menghadiri acara Belajar
bersama Falun Dafa selama 5 hari di Toronto pada Oktober 1998.
Ketika di Toronto, saya beruntung dapat bergabung dengan para
praktisi dan mendengar pengalaman mereka. Setelah melihat
perjuangan mereka memahami Fa, saya bertekad untuk menyediakan
waktu lebih banyak belajar Fa bersama para praktisi sekembali
saya ke Boston. Tak lama di rumah, saya pergi lagi ke New York
City menghadiri kelompok latihan di Central Park dan di depan
markas PBB. Di sanalah saya secara kebetulan bertemu Guru Li
dalam suatu acara.
Tim medis yang menangani saya amat terperanjat sekaligus
bergembira atas perubahan yang saya alami. Seorang dokter yang
selalu memantau perkembangan saya sekarang menyimpulkan bahwa
Falun Dafa yang membuat saya dapat berdiri di atas kedua kaki
saya kembali. Ketika saya pergi untuk cek fisik, bertemu dengan
seorang staf dokter, kami berdua terisak haru atas perkembangan
yang terjadi.
Beberapa bulan lalu, saya telah merasakan betapa
beruntungnya saya. Sekarang telah 6 bulan berlalu sejak saya
mulai berlatih Falun Dafa, dan kemampuan saya berdiri dan
menyangga tubuh telah berkembang pesat. Saya tidak lagi minum
obat-obatan. Saya percaya bahwa melalui bertambahnya pemahaman
saya akan Fa, perjalanan kultivasi sejati saya telah dimulai.
Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri agar selalu tekun
berkultivasi; jalan yang harus ditempuh masih jauh dan menjulang
tinggi.
(Dikutip dari artikel Mr. Pettinari yang ditulis pada tahun 1999).
KISAH 37 : JIAN-DENG LAI
Jian-Deng Lai, M.D., 53 tahun, seorang dokter yang tinggal di Taipei, Taiwan. Dia
menderita berbagai penyakit seperti gastric ulcer (radang usus), gastric
haemorrhage (pendarahan pada pencernaan), sakit punggung kronis, iritis (radang
pada lingkaran membran belakang kornea mata), pusing, dan sciatica (nyeri
punggung bawah). Selama sekitar 10 tahun dia menderita iritis parah ketika musim
semi setiap tahunnya dan sakit punggung sepanjang tahun. Walaupun dia sendiri
seorang dokter dan adanya kemudahan mendapat pengobatan yang terbaik yang ada,
namun dia tidak mampu menyembuhkan penyakitnya. Setelah belajar Falun Dafa pada
bulan Maret 1997, kesehatannya membaik dan penyakitnya hilang.
Sebagai seorang dokter otolaryngology (spesialis telinga,
hidung, tenggorokan), saya cukup menguasai pengobatan atas
berbagai penyakit dan efeknya. Manusia mengira bahwa pengobatan
modern saat ini jauh lebih maju dibanding masa lalu, namun
pengobatan hanya dapat menghilangkan gejala pada permukaan saja.
Hampir tidak mungkin untuk benar-benar menyembuhkan penyakit.
Saya juga memiliki pengetahuan tentang beberapa kepercayaan Barat
dan Timur, berdasarkan pengalaman saya dulu. Setelah berlatih
Falun Dafa, saya berpendapat bahwa inilah pengetahuan dan ajaran
spiritual yang paling mendalam yang pernah saya ketahui.
Perubahan yang terjadi pada diri saya beberapa tahun lalu
merupakan bukti yang nyata.
Sejak kanak-kanak, saya menderita beberapa penyakit berat
maupun ringan, silih berganti. Selama 10 tahun sebelum berlatih
Falun Dafa, kesehatan saya menurun drastis, sampai-sampai saya
merasa sakit sepanjang waktu. Saya menderita gastric ulcer, gastric
haemorrhage, sakit punggung kronis, iritis, pusing, dan sciatica.
Semua penyakit tersebut, yang bermunculan satu demi satu,
mengakibatkan penderitaan yang cukup berat. Pengobatan medis
tidak mampu benar-benar membasmi tuntas, sebaliknya dari waktu ke
waktu selalu kambuh.
Penyakit paling mengerikan yang pernah saya derita adalah
iritis. Pertama kali terjadi, bola mata saya memerah selama 2
hari dan tiba-tiba timbul bintil bernanah di dalamnya. Mata saya
membengkak dan sakit. Saya tidak dapat membuka mata dan tidak
dapat melihat apa pun. Bola mata saya penuh dengan nanah. Saya
hanya dapat membedakan terang dan gelap, namun tidak dapat
melihat bentuk benda yang saya lihat. Di samping rasa sakit
fisik, rasa takut kehilangan penglihatan, sungguh tak terlukiskan
dengan kata-kata. Pada saat itu, saya cukup beruntung dapat
bertemu seorang ahli mata yang mampu menyuntikkan obat langsung
ke lapisan di sekitar bola mata saya. Setelah mendapatkan
suntikan selama 10 hari berturut-turut, rasa sakitnya berkurang.
Namun, iritis itu selalu kambuh setiap musim semi, dan biasanya
berlangsung selama sebulan. Setiap tahun, saya memerlukan
suntikan yang sama agar penyakit itu tetap terkendali. Setelah
menderita penyakit musiman ini selama sekitar 1 dekade, saya
menjadi risau dengan efek samping suntikan tersebut. Dapat
menimbulkan masalah pada ginjal, dan saya mungkin akan tergantung
akan dialysis (cuci ginjal). Saya begitu ketakutan, sampai-sampai
saya menjadi gelisah dan berubah jadi pucat hanya ketika menyebut
penyakit tersebut.
Selain teror musiman tersebut di atas, saya juga menderita
sakit parah sepanjang tahun karena sebab yang belum diketahui
dari punggung saya selama lebih dari 2 dekade. Suatu kecelakaan
mobil 10 tahun lampau semakin memperparah, terutama ketika musim
dingin, di mana saya merasa sakit saat berbaring, membalik,
bangun, dan bahkan saat diam berbaring di atas tempat tidur.
Saat mengendarai mobil, saya tak tahan akan goncangan, dan saya
harus mengangkat badan dengan kedua lengan guna menghindari
getaran mobil yang sedang berjalan. Bahkan di jalanan rumah, saya
tidak mampu berjalan dengan baik karena sakit punggung tersebut.
Rasanya tidak ada posisi yang tidak menyakitkan bagi saya.
Sebelum mulai berlatih Falun Dafa, saya menderita semuanya ini
selama 1 dekade.
Pada saat itu, saya tidak tahu bagaimana harus bertahan
hidup. Saya belajar Falun Dafa, dan saya benar-benar mengalami
keampuhan latihan ini. Falun Dafa telah mengubah hidup saya
secara total. Selama 2 tahun terakhir, saya tidak lagi memerlukan
obat yang telah saya pakai selama 10 tahun. Namun, kesehatan saya
tetap meningkat, yang tidak pernah tercapai dengan minum obat.
Sebagai seorang dokter, saya cukup mengerti akan penyakit
dan amat mudah bagi saya untuk mendapatkan pengobatan. Selama
tahun-tahun itu, jumlah obat yang saya pakai berlipat ganda
dibanding jumlah yang dipakai seseorang pada umumnya. Namun akar
penyakit tidak hilang. Sebelum berkultivasi dan berlatih Falun
Dafa, saya setiap hari mencoba untuk melakukan teknik pengobatan
manusia biasa dalam mengatasi penyakit. Setelah belajar Falun
Dafa, saya menyadari bahwa cara sejati untuk membasmi penyakit
secara total adalah melalui latihan kultivasi.
Falun Dafa memberi saya pengertian baru tentang berlatih
kultivasi. Meskipun saya telah mencoba berbagai agama sebelumnya,
saya tidak pernah mengalami perasaan yang begitu mendalam saat
membaca buku-buku keagamaan tersebut. Selama beberapa dekade
menjelajah berbagai agama, saya tidak terbebas dari penyakit.
Sekarang saya tidak saja bebas dari penyakit, namun juga saya
menjadi jelas dengan tujuan hidup saya. Saya telah mengubah cara
berpikir dan telah menemukan kesalahan-kesalahan saya. Hidup saya
sekarang tidak lagi penuh dengan kebencian, perdebatan, keluhan,
dan keterikatan. Saya dulu tidak tahu apa yang saya inginkan,
tetapi sekarang saya benar-benar menyadari bahwa berkultivasi dan
berlatih menuju tingkat lebih tinggi adalah sesuatu yang ingin
saya lakukan.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Lai pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 38 : ZEK HALU
Zek Halu, 51 tahun, seorang penasihat kesehatan di London, Inggris. Sejak mulai
berlatih Falun Gong pada 1998, dia mengalami perubahan drastis, baik fisik maupun
mental. Sebagian besar luka-luka akibat olahraga dan bela diri yang diikuti selama
bertahun-tahun lalu telah sembuh, seperti pada siku, pergelangan, bahu dan lutut.
Pernapasannya tidak buntu lagi, tenggorokannya tidak bengkak lagi. Punggung dan
lehernya tidak lagi sakit. Dia sekarang lebih kuat dan tenang.
Saya lahir di Cekoslovakia yang beraliran komunis 51 tahun
lalu. Sejak masa kecil di Praha dulu, saya telah mencari-cari
arti hidup secara spiritual, dan saya mempunyai banyak guru dan
master. Jauh di dalam, di suatu tempat yang saya takut
memasukinya, ada keinginan kuat untuk menjadi orang baik. Hanya
menjadi seorang yang baik. Hanya ada satu kesempatan itu. Hanya
sekali dalam kehidupan ini.
Saya ingin menceritakan kepada Anda apa yang saya pelajari
dan bagaimana saya telah berubah sejak saya mulai berkultivasi
Falun Gong 11 bulan yang lalu, bagaimana saya menjadi seorang
yang lebih baik. Seumur hidup, sejak umur 16 tahun, berat badan
saya tidak pernah lebih dari 67 kg. Enam bulan lalu, saya telah
naik 10%, dan sekarang berat saya 74 kg. Saya merasa lebih kuat,
dan menjadi lebih tenang. Saya bekerja lebih banyak setiap hari,
dan saya bisa menerima penderitaan yang sebelumnya begitu
memusingkan saya selama berhari-hari atau bahkan berminggu-
minggu. Kami memiliki 3 orang anak yang sudah remaja. Dua orang
putri berusia 20-an tahun, telah kembali tinggal bersama-sama
kami. Mereka berkata bahwa saya menyenangkan untuk tinggal
bersama, lebih sabar kepada keluarga dan orang-orang lain, dan
tidak mudah marah sebagaimana saya dulunya. Sebelum bertemu Falun
Gong, hal-hal kecil pun dapat membuat saya marah, dan saya akan
mengamuk tanpa sebab yang jelas. Saya tidak lagi terlalu memaksa
diri.
Pada bulan Februari, ketika berkunjung ke ibu saya yang
sudah berusia 80 tahun di Praha, beliau bertanya apa yang telah
terjadi dengan rambut putih saya. Apakah saya menyemir rambut
saya? Tentu saja tidak! Rambut saya telah berubah warna. Sebagian
besar luka akibat berlatih bela diri dan olahraga telah sembuh
semuanya, termasuk siku, pergelangan tangan, bahu, dan lutut.
Pernapasan saya tidak buntu lagi, bengkak di tenggorokan juga
sudah tidak ada lagi. Punggung dan leher saya tidak sakit lagi.
Sekarang saya tidak lagi minum obat ataupun berobat apa pun. Saya
tidak pernah merasa sesehat sekarang ini.
Penglihatan saya juga meningkat, saya tidak memakai kacamata
dan saya dapat melihat dengan jelas apa yang ada di hadapan saya.
Istri saya berkata bahwa saya dapat melihat benda-benda lain
dengan lebih jelas pula. Sekarang saya dapat duduk dengan tenang
bermeditasi dan dapat mendengarkan orang lain dengan tenang.
Kadang-kadang, saya dapat melihat bahwa setiap orang
menderita adanya. Saya dulu selalu memasang target tentang
kesejahteraan, spiritual, hubungan, kekayaan, dan kesehatan saya
--yang semuanya harus saya lampaui. Sekarang saya memandang lebih
hambar; semua itu tidak terlalu penting. Saya sedang belajar
untuk hidup dalam kultivasi. Inilah petualangan yang paling
menakjubkan yang mungkin diperoleh dalam kehidupan seseorang.
Saya belajar membiarkan segala sesuatu berjalan secara alami,
sehingga kehidupan keluarga kami menjadi lebih mudah. Saya
menjadi lebih toleran terdapat pandangan orang lain. Saya
membiarkan orang lain berbuat apa yang mereka inginkan tanpa
memaksakan bahwa pendapat saya adalah yang terbaik bagi mereka.
Bagi saya, ini adalah perubahan yang terbesar! Saya tidak lagi
berpikir bahwa saya tahu cara terbaik bagi orang lain. Saya
membiarkan mereka melakukannya dengan cara mereka sendiri.
Saya amat bersyukur atas kesempatan mengubah hidup saya
sesuai Falun Dafa dan membuat hidup saya menjadi berarti kembali.
Sekarang, saya telah mendapat hadiah yang lebih hebat dari yang
pernah saya bayangkan. Saya dapat menjadi seseorang yang lebih
baik. Untuk itu saya berterima kasih kepada Guru Li.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Halu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
London pada tahun 1999).
KISAH 39 : MEI-YUN TIAN
Mei-Yun Tian, 47 tahun, seorang pekerja sosial yang tinggal di Taipei, Taiwan. Dia
dibingungkan dengan berbagai penyakit sejak muda dulu, seperti sakit kepala, tumor
uterine, masalah jantung, dan penyakit ginjal. Dia mencoba berbagai perawatan baik
Barat modern maupun Tiongkok tradisional dan juga berbagai latihan Qigong. Pada
bulan November 1997, dia bertemu Falun Dafa dan mulai berlatih kultivasi. Melalui
berlatih dia tidak saja menjadi sehat kembali, namun juga keluarganya menjadi
harmonis kembali.
Selama lebih dari 20 tahun, saya tertarik akan Tao. Saya
mencoba berbagai cara kultivasi di sekolah Taoisme, namun saya
selalu dibuat bingung dan frustrasi. Saya sering bertanya pada
diri sendiri: Bagaimana saya dapat kembali pulang? Di mana tempat
tinggal saya? Saya benar-benar tersesat. Saya amat sedih karena
tidak mengenal jalan pulang.
Pada akhir November 1997, saya menerima telepon dari seorang
teman yang bercerita tentang Falun Dafa. Saya mulai membaca Zhuan
Falun. Ketika saya sampai pada tulisan, “Seseorang harus kembali
ke jati diri yang asli; ini adalah tujuan dasar menjadi seorang
manusia”, saya benar-benar terhenyak. Itu adalah ajaran yang
benar-benar baru, yang mana tidak pernah saya dengar sebelumnya.
Saya menyadari bahwa saya telah menemukan sesuatu yang paling
mulia --kebenaran. Tiba-tiba kebingungan saya hilang total. Saya
menangis tersedu sedan karena bahagia dan bergegas mendaftar
untuk ikut dalam Seminar 9 Hari Falun Dafa di daerah setempat.
Berbagai penyakit telah mengganggu saya sejak muda dulu.
Saya menderita sakit kepala hebat, masalah jantung, tumor
uterine, masalah ginjal dan masalah di panggul. Seperti anjuran
suami, saya minum obat-obatan modern maupun Tiongkok, 300 hari
setahun, namun semuanya tidak ada hasilnya. Saya tidak percaya
lagi akan semua obat tersebut. Saya juga mencoba berbagai bentuk
Qigong, namun semuanya itu juga tidak ada hasilnya. Pada saat
itu, saya tidak tahu bahwa sebenarnya penyakit saya disebabkan
oleh karma, dan itu semua tidak dapat dihilangkan dengan obat-
obatan. Obat-obatan dapat menghilangkan gejala penyakit saya,
tapi tidak dapat menghilangkan akar penyebabnya. Hati saya
dipenuhi kekecewaan. Saya merasa tak berdaya. Saya kehilangan
harapan hidup, karena yang dapat saya rasakan hanyalah sakit.
Selama bulan-bulan pertama belajar Fa, saya hanya dapat
membaca beberapa halaman sebab mata saya menjadi sakit. Namun di
luar dugaan, kondisi fisik saya perlahan-lahan mulai meningkat.
Awalnya, saya mendapat sakit kepala yang amat parah dan bahkan
mulai muntah. Namun setelah muntah begitu parah, sakit kepala
saya hilang dan selanjutnya sistem pembuangan air kecil saya
mulai dimurnikan. Saya merasa menggigil sekujur tubuh, dan saya
akan bergemetaran ketika buang air kecil. Ada darah dalam air
kencing saya, dan mata saya terasa seakan terbakar. Saya tahu ini
semua adalah gejala pemurnian tubuh dan saya bertekad menanggung
sakitnya. Lima hari setelah itu, saya merasa seakan dilahirkan
kembali. Setelah bangun pagi harinya, saya menemukan bahwa dunia
sekitar saya menjadi begitu indah. Punggung saya tidak lagi
bungkuk, dan badan saya terasa begitu ringan. Saya dipenuhi
dengan kebahagiaan. Sejak itu, saya tidak pernah lagi memerlukan
obat-obatan.
Melalui kultivasi Xinxing, sikap saya terhadap suami
berubah. Tiga tahun lalu, sebelum belajar Falun Dafa, keluarga
saya terlilit utang. Bagi saya, semua ini adalah bencana.
Diliputi rasa benci dan marah yang tak terbendung, saya
melimpahkan semua kesalahan kepada suami saya. Hubungan kami
memburuk, dan saling tidak bicara. Kami seakan orang asing.
Setelah belajar Falun Dafa, saya menyadari bahwa saya seharusnya
berpikir dari sudut pandangnya; karena bagaimanapun, dia jugalah
yang telah bekerja keras untuk keluarga. Dari Falun Dafa, saya
belajar bagaimana menghadapi kritik dengan penuh maaf dan tanpa
mementingkan diri sendiri. Selanjutnya, saya menjadi malu
sendiri, ketika menyadari bahwa saya adalah seorang yang agresif.
Ketika saya benar, saya tidak pernah memaafkan orang lain. Saya
juga menyadari bahwa tindakan saya disebabkan karena adanya
keterikatan, yang selayaknya saya singkirkan. Guru berkata bahwa
wanita harus lembut. Saya mencoba untuk mengubah sikap saya dari
lubuk hati yang terdalam. Saya mencoba bersikap lembut terhadap
suami. Seiring saya menjadi seorang ibu dan istri yang lebih
baik, maka kebencian dan kemarahan dalam diri saya juga sirna.
Putra tertua saya sekarang berusia 18 tahun. Setelah dia
belajar Falun Dafa, dia belajar lebih giat di sekolah dan
menikmati kerja sebagai sukarelawan. Teman-temannya menjulukinya
“putra mentari”. Gurunya memuji dia. Putra bungsu saya berusia 13
tahun, juga belajar Dafa bersama-sama. Dia memperlakukan dirinya
seorang praktisi setiap saat. Semua perubahan atas diri putra-
putra saya benar-benar menakjubkan. Saya sekarang tahu bahwa
Falun Dafa telah bertumbuh dalam hati mereka, sehingga saya lebih
menaruh kepercayaan kepada mereka dan tidak terlalu khawatir
lagi.
Seiring saya semakin dalam belajar Dafa, saya menjadi lebih
sadar akan keagungan Dafa. Pikiran saya juga menjadi lebih
tenang. Ketika menghadapi konflik, saya mencoba untuk mencari ke
dalam diri saya sendiri sesuai Fa. Saya bertanya pada diri saya
sendiri: ”Apakah Xinxingmu meningkat? Apakah kamu sudah cukup
baik? Apakah kamu jujur dan tulus?” Ketika saya menghadapi segala
sesuatu dengan pikiran tenang, saya menemukan bahwa tidaklah
sulit untuk melewati penderitaan. Saya merasa sangat beruntung
karena dapat berkultivasi dan berlatih Dafa. Saya bersyukur atas
kesempatan ini dan memperlakukan Dafa sebagai guru. Melalui
kultivasi sejati dan agung ini, saya berharap saya dapat kembali
ke “rumah” yang selama ini saya rindukan!
(Dikutip dari kesaksian Ms. Tian pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 40 : JEN-TONG SHIH
Jen-Tong Shih, 56 tahun, seorang biksuni Buddha dari Gao Shong, Taiwan. Selama
kultivasinya secara Buddha tradisional, dia berkelana tanpa alas kaki, dengan
membawa kaleng derma dan kantung tidur berharap menemukan seorang guru yang
dapat membimbingnya mencapai kesempurnaan sejati. Karena latihan kultivasinya
hanya terkonsentrasi pada pikiran dan tidak pada tubuh, maka tubuhnya menjadi
lemah. Selama bertahun-tahun dia menderita berbagai penyakit. Suatu hari, seorang
praktisi Falun Dafa memberikan buku Zhuan Falun. Dia sadar bahwa, akhirnya, dia
telah menemukan guru yang selama ini dicarinya. Semua penyakitnya segera lenyap
setelah berkultivasi Falun Dafa.
Nama saya Jen-Tong Shih, nama yang saya terima setelah
menjadi biksuni Buddha. Sebelumnya saya adalah seorang murid
Buddha. Sekarang saya adalah praktisi Falun Dafa.
Saya telah menjadi kepala dan mengurus sebuah kuil Buddha
sejak saya meninggalkan keluarga dan menjadi seorang biksuni.
Namun, saya tidak merasa terlalu cocok dengan Buddha tradisional,
dan jauh dalam hati tersimpan kekhawatiran bahwa saya tidak dapat
menemukan “rumah sejati” saya. Saya takut salah mengarahkan orang
lain dan diri saya sendiri, dan saya tidak berharap menghabiskan
hidup saya dalam kuil. Ajaran-ajarannya tidaklah sejalan dengan
apa yang saya cari dalam berkultivasi. Saya merasa bahwa saya
tidak dapat mengubah lingkungan kuil, tetapi saya dapat
memulainya dengan mengubah diri saya sendiri. Maka tanpa ragu,
saya meninggalkan kuil.
Saya melanjutkan kebiasaan biksuni saya dengan meminta derma
dan berkelana tanpa alas kaki. Saya berkelana dari satu kota ke
kota lain di bawah terik matahari, tanpa alas kaki, memanggul
semua benda milik saya (seperti payung, kantung tidur, dan
beberapa benda kebutuhan sehari-hari lainnya) di punggung.
Telapak kaki saya penuh goresan dan luka akibat berjalan di aspal
yang panas dan menyusur jalan berbatu. Begitu menderita. Saya
tidur di pekuburan dan juga di bawah pohon. Sungguh sulit dilukis
dengan kata-kata penderitaan fisik maupun mental yang saya alami
selama menjalani kehidupan itu.
Apa tujuan dari semua ini? Saya berharap menemukan jalan
pulang ke “rumah sejati”, seorang guru sejati yang dapat membawa
saya kembali ke “rumah sejati” saya. Pada awal 1998, seorang
praktisi Falun Dafa mengirimkan buku Zhuan Falun kepada saya.
Ketika kembali ke gubuk kecil saya, saya mengangkat buku di atas
kepala saya dengan penuh khidmat. Segera setelah saya membuka
buku tersebut dan melihat foto Guru Li, air mata saya mengalir
deras. Tiba-tiba, jati diri dan asal-usul Guru menjadi begitu
jelas bagi saya. Saya merasa yakin bahwa guru yang selama ini
saya cari, sekarang berada di hadapan saya. Sekarang, ketika
mengingat kembali ke belakang, sebagaimana diungkapkan dalam
salah satu puisi Guru Li :
”Yuan Gui Sheng Guo” (Kembali dengan sempurna ke Keadaan Suci)
Mencari guru bertahun-tahun
Akhirnya dapat melihat
Mendapatkan Fa dan berkultivasi untuk kembali pulang
Mencapai Kesempurnaan dan Kembali bersama Guru
Saya paham makna sejati yang begitu luas tentang Dafa yang
tertulis dalam buku. Ini adalah Buddha Agung yang menampakkan
diri kembali ke dunia manusia.
Tidak hanya telah menemukan guru sejati dan ajaran kultivasi
sejati, tetapi kondisi fisik saya juga meningkat drastis setelah
berlatih Falun Dafa. Saya sejak muda selalu lemah dan sakit-
sakitan. Dalam ajaran Buddha tradisional, orang hanya perlu
berkultivasi pikiran dan tidak berkultivasi tubuh. Itu sebabnya
maka saya selalu menderita banyak penyakit setelah menjadi
seorang biksuni. Namun, sebagai seorang biksuni, seluruh
kebutuhan saya sehari-hari selalu disediakan oleh para
sukarelawan Buddha. Saya merasa bahwa seakan saya harus
berkultivasi amat giat karenanya, dan saya juga merasa bersalah
atas beban tambahan yang dikeluarkan untuk biaya pengobatan saya.
Berbagai upaya yang saya lakukan selama bertahun-tahun agar
sembuh dari sakit juga tidak membuahkan hasil. Saya merasa amat
kecewa dengan semua keadaan tersebut. Penyakit itu benar-benar
menghalangi kultivasi saya, dan saya merasa lelah baik fisik
maupun mental.
Karena Falun Dafa berkultivasi ganda pada jiwa dan raga,
tubuh saya segera pulih setelah mulai berlatih. Saya menjadi
seorang yang baru secara total, dan hati yang terdalam dipenuhi
semangat dan kebahagiaan. Saya terangkat dari lautan penyakit
yang menyiksa selama bertahun-tahun. Saya sekarang dapat
menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar Fa. Ini adalah
kuasa Falun Dafa dan belas kasih yang agung dari Guru Li.
Sekarang, saya tidak hanya dapat meneruskan kultivasi pribadi,
tetapi saya juga menyebarkan Falun Dafa ke mana pun saya pergi
dan membagikan pengalaman saya kepada orang lain.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Shih pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 41 : TONGGUI YE
Tonggui Ye, 40 tahun, seorang ahli teknik yang tinggal di Toronto, Kanada. Sejak
mahasiswa dulu, dia adalah seorang perokok berat yang menghabiskan 2,5 pak sehari.
Semua anggota keluarganya merasa susah gara-gara kebiasaan merokoknya ini.
Berulang kali dia mencoba berhenti, namun tidak pernah berhasil. Setelah dia
menyaksikan perubahan fisik istri dan putrinya setelah keduanya berlatih Falun Dafa
dan mendengarkan ceramah Guru Li, dia juga menjadi seorang praktisi sejati. Akhirnya
dia berhenti merokok berkat Falun Dafa. Dia juga mengalami perubahan fisik yang
dramatis setelah tubuhnya dimurnikan.
Setelah berkultivasi selama 2 tahun, saya sungguh-sungguh
merasakan keampuhan Falun Dafa. Saya akan membagikan dua kisah
yang saya alami.
Yang pertama adalah bahwa saya berhenti merokok! Rokok telah
merupakan sahabat saya sejak masa-masa wisuda dulu, bahkan ketika
saya berusia sekitar 18 tahun. Awalnya, teman sekolah saya iseng
memberi saya satu dua batang rokok. Lalu, saya menjadi ketagihan.
Selama kuliah S2, teman saya kebanyakan lelaki bujangan semua.
Kami sering mengisi waktu dengan mengobrol dan rokok selalu
menemani kami. Tak lama, ketagihan saya akan rokok semakin parah,
dari semula beberapa batang sehari menjadi satu pak sehari, lalu
naik menjadi 2,5 pak sehari. Waktu itu, saya menghirup asapnya
dalam-dalam dan kemudian mengembuskan lewat hidung. Saya tidak
puas bila rokok itu tidak keras. Lubang hidung, gigi, jari saya
sampai berwarna kekuningan semua.
Rumah saya selalu dipenuhi bau rokok. Orang tua, istri, dan
putri saya sering batuk karenanya. Ketika istri saya berkata
bahwa dia tidak tahan lagi akan asap rokok dan meminta saya untuk
berhenti, saya sering tersinggung dan membalas: ”Hanya ini
hiburan yang aku miliki. Kenapa kamu tidak bisa membiarkan aku
melakukannya? Jika kamu tidak tahan lagi, menyingkirlah dari
hadapanku.” Kami selalu bertengkar masalah rokok. Sering kali
istri saya menyembunyikan rokok saya, namun saya selalu membeli
lebih banyak ketika saya tidak dapat menemukannya. Ketika saya
tidak diizinkan merokok di rumah, saya merokok di luar rumah atau
di kamar mandi.
Ketika saya kuliah lebih lanjut untuk meraih S2 di Beijing,
sekali lagi saya tinggal di mes bujangan. Rokok merupakan teman
yang tak terpisahkan lagi. Ketika istirahat, sebentar saja asbak
telah penuh dengan puntung rokok. Istri saya sering menasihati
dalam suratnya bahwa rokok dapat merusak fisik saya, dan
sebaiknya saya menjaga diri sendiri dan berhenti merokok, dan
menabung uangnya untuk ibu saya. Tidak peduli dengan apa yang
dikatakannya, saya tetap melakukan apa yang saya sukai, karena
dia tidak dapat melihat saya merokok. Separuh gaji bulanan, yang
memang sudah rendah, saya habiskan untuk membeli rokok. Sehingga
saya tidak mampu membantu keluarga saya meskipun istri dan putri
saya sakit dan kekurangan uang. Pada saat itu saya sadar bahwa
merokok tidaklah baik, namun saya tidak dapat menghentikannya.
Akhirnya, saya mulai batuk seperti penderita TBC dan kurus
kering. Melihat kesehatan saya memburuk, ketika saya pulang ke
rumah saat Tahun Baru Imlek, istri saya menganjurkan agar saya
bersikap tegas. Dia membantu saya memikirkan sesuatu yang enak
untuk mengalihkan perhatian saya akan rokok. Dia menyiapkan
permen, kue, dan segala jenis biskuit sebagai pengganti ketika
saya merasa ingin merokok. Namun, saya tetap ketagihan. Saya bisa
tidak makan seharian, namun saya tidak mampu berhenti merokok
walau untuk setengah jam. Saya juga mulai mengalami gangguan
kesehatan. Berulang kali saya mencoba untuk berhenti, namun hal
itu tidaklah mudah. Paling lama saya hanya dapat bertahan
setengah hari, kemudian saya akan merokok kembali. Saya
menghindar dengan mencoba tidur, mencoba melupakannya namun tidak
juga berhasil. Ketidakmampuan ini membuat saya tertekan. Hanya
setelah bertemu dengan Falun Dafa, saya dapat mengatasi kesusahan
ini. Inilah keampuhan Dafa.
Saat itu akhir bulan Oktober 1996. Saya merasa keampuhan
Dafa ketika saya melihat perubahan fisik pada istri dan putri
saya setelah keduanya berkultivasi Falun Dafa. Setelah saya
melihat Guru Li secara langsung, saya memutuskan untuk
berkultivasi. Ketika saya masih merokok setiap harinya, istri
saya bertanya mengapa, padahal saya sekarang adalah seorang
praktisi. Saya menjawabnya bahwa ini adalah keterikatan saya yang
paling terakhir yang akan saya lepas, namun saya mengurangi
jumlahnya.
Suatu sore bulan Januari 1997, kami menghadiri satu kelompok
belajar yang membahas Ceramah 7. Tentang merokok, Guru Li
mengatakan: ”Kita praktisi Gong bukankah ingin memurnikan tubuh,
terus-menerus berkembang ke tingkat tinggi. Jika Anda malah
memasukkan ke dalam tubuh, bukankah Anda justru berbalikan dengan
kita? Selain itu ia juga merupakan suatu nafsu keinginan yang
sangat kuat. Ada yang juga tahu itu tidak baik, hanya saja tidak
sanggup menghentikan. Padahal saya beri tahu Anda, mereka tidak
punya sebuah pikiran yang tepat untuk digunakan sebagai
bimbingan, kalau ingin segera menghentikan tidak begitu mudah.
Selaku seorang praktisi, hari ini Anda anggap itu sebagai sebuah
keterikatan yang harus disingkirkan, coba lihatlah Anda dapat
atau tidak menghentikannya. Saya memberi nasihaat kepada Anda,
bagi yang sungguh-sungguh ingin berkultivasi sejak sekarang
hentikan kebiasaan merokok Anda, dijamin Anda sanggup
menghentikan.”
Saat itu saya berpikir bahwa: ”Saya bertekad untuk berhenti
merokok sekarang juga.” Keesokan paginya saya berkata kepada
istri saya: ”Saya akan berhenti merokok mulai sekarang.” Tetapi
istri saya tidak percaya kata-kata saya lagi. Dia berkata: ”Jika
kamu sungguh-sungguh berhenti merokok, saya akan berhenti makan.”
Saya menjawab: ”Kali ini saya serius. Sejak detik ini, saya tidak
akan pernah menyentuh rokok lagi, kecuali dalam mimpi, di mana
saya telah diuji beberapa kali.”
Pengalaman kedua adalah pemusnahan karma penyakit. Tubuh
saya penuh masalah karena kehidupan selama kuliah S2 dulu, waktu
makan tidak teratur, dan tuntutan pekerjaan. Saya menderita
radang pencernaan, pembengkakan usus, dan lain-lain. Setelah
datang ke Amerika, saya merasa baik dan tidak mengalami penyakit
fisik apa pun selama setengah tahun. Saya gembira menyangka bahwa
saya telah sembuh. Segera setelah saya mulai berlatih Falun Dafa,
semua penyakit ini muncul kembali. Meskipun sakitnya sungguh tak
terkira, saya tahu bahwa saya sedang mengalami proses pemurnian
tubuh. Satu demi satu sembuh, paling lama 2-3 hari, dan untuk
selanjutnya tidak pernah kambuh lagi. Yang paling tak terlupakan
adalah pemusnahan karma pembengkakan usus. Suatu malam saya tiba-
tiba merasa sakit pada usus, yang makin lama makin tak
tertahankan. Saya bermandi keringat menahan sakit. Saya tidak
dapat duduk maupun berdiri, hanya dapat merangkak di lantai.
Sementara itu, saya juga muntah dan murus-murus di kamar mandi.
Segera setelah itu, saya merasakan sesuatu keanehan di tempat di
mana usus saya biasanya bengkak. Istri saya adalah seorang suster
yang berpengalaman. Ketika memeriksa, dia melihat bahwa usus saya
membengkak, ungu kebiruan. Kejadian ini berlangsung selama 2 hari
dan hilang total pada hari ketiga, tanpa meninggalkan bekas apa
pun di tempat tersebut.
Saya mengerti bahwa, sepanjang jalan kultivasi, tidak ada
saat-saat kritis yang kita tidak dapat bertahan, selama kita
mengikuti petunjuk Dafa dan memperlakukan diri kita sebagai
seorang praktisi sejati.
(Dikutip dari artikel Mr. Ye yang ditulis pada Januari tahun 1999).
FALUN GONG DAN KESEHATAN
Saat ini, di masyarakat Barat, apa yang disebut dengan“terapi tambahan dan pengganti” sedang menjadi tren, menuruthasil sebuah penyelidikan David Esenberg dkk. dari HarvardInstitute pada 1998, ada mendekati 630 juta orang yangmenggunakan terapi tambahan dan pengganti di AS, melampauipenggunaan medis Barat masa kini, menghabiskan biaya di atasUS$ 20 miliar, dengan minimum US$ 12 miliar di antaranyayang berasal dari uang pasien itu sendiri.
Sebuah statistik belakangan ini menunjukkan, bahwa diEropa, 60% dari pasien penyakit kanker mengonsumsi suplemenkhusus, seperti tonikum, vitamin, jamu atau terapiakupunktur dan sebagainya. Di Amerika pun ada 80% pasienpenyakit kanker memakai metode-metode ini. Menurutstatistik, jumlah biaya yang dihabiskan di seluruh duniauntuk “terapi pengganti dan tambahan” bagi penyakit kankerberkisar US$ 18 miliar. Ini hampir sebanding obattradisional yang ada.
Di luar sistem kedokteran Barat masa kini, ketika ilmupengobatan tradisional Tiongkok yang paling representatif,akupunktur pun sudah dikenal dan bisa diterima secara luas.Sekarang, kalangan ilmu kedokteran Barat juga menaruh minatyang besar terhadap tradisi Tiongkok, yakni Qigong yangsekaligus mewakili sistem kesehatan jasmani-rohani, tokohkalangan medis di banyak negara datang ke Tiongkokberdiskusi. Ilmuwan kedokteran Barat ingin melihat, apakahterapi Qigong dapat dipercaya sepenuhnya, terutama dalammemelihara kesehatan massal, apakah efeknya baik bagikesehatan seseorang. Pada sisi ini, kalangan ilmu kedokteranChina dapat menarik pelajaran dari hasil penelitian didaratan China pada 1998, serta penelitian di Amerika Utarapada 2002 terhadap efek menghilangkan penyakit sertamenyehatkan sebagai hasil latihan Falun Gong.
Falun Gong adalah metode Gong tingkat tinggi, yangdiciptakan oleh Master Li Hongzhi, berdasarkan karakter alamsemesta “Zhen, Shan, Ren“ (sejati, baik, sabar) sebagaiprinsip pembimbing, adalah suatu latihan ganda pada jiwa dan
raga. Berlatih jiwa-raga, singkat kata, melatih ‘watak’,adalah melatih ‘kualitas moral‘ seseorang, berprinsipkan;“Zhen, Shan, Ren“ untuk membina kehidupan sehari-hari, sertameningkatkan kualitas moral praktisi. Melatih “jiwa“,melalui lima perangkat latihan untuk menghalau penyakit danmenyehatkan badan, memelihara kesehatan untuk hidup lebihlama. Ditinjau dari sudut pandang kedokteran masa kini; itusebuah sistem perawatan kesehatan diri yang dimulai dariberbagai segi seperti body (tubuh), dan mind (hati). SejakMaster Li Hongzhi mulai menyebarkan dan mengajarkan FalunGong kepada khalayak ramai secara terbuka pada 992, makajumlah pengikutnya berkembang secara pesat dan cepat.Menurut hasil penelitian pemerintah China pada awal 1999,jumlah pengikut di sana adalah tujuh puluh juta sampaidengan seratus juta jiwa. Falun Gong pun tersebar luas kelebih 60 negara seperti Hongkong, Taiwan, Asia, Eropa, benuaAmerika dan Eropa.
I. Hasil Riset di Daratan China 1998 Dalam berbagai macam metode latihan yang ada,
perkembangan Falun Gong sangatlah pesat, pengaruhnyaterhadap massa pun paling besar, menimbulkan perhatian darikalangan medis dan pemerintah China. Pada 1998, untukmelakukan koordinasi antara komisi olahraga negara terhadaplaporan dan penelitian dari berbagai aliran senam Qigong, dikota Beijing dan Wuhan, serta daerah Dalian, ProvinsiGuangdong serta daerah lainnya (seperti: Nanchang, Guangxi,dan Anhui), secara terpisah dan dikoordinasi oleh kalanganmedis setempat, mengadakan riset medis tahap awal terhadappraktisi Falun Gong setempat.
Berdasarkan laporan hasil penelitian yang ada diBeijing, Wuhan, daerah Dalian serta Provinsi Guangdong, darilima kali riset tersebut, menerima formulir hampir 35.000lembar. Meskipun langkah awal, akan tetapi, sampai saat ini,termasuk yang paling sistematis dan menyeluruh terhadappenelitian ‘yang bersifat dasar makro, di bidang ilmukedokteran’. Dari hasil penelitian tersebut dilaporkansecara komulatif kepada komite olahraga negara, padaFebruari 1999 “Tabloid Berita Dunia” Amerika, memuat berita
dari hasil evaluasi pejabat negara tentang efek yangmenguntungkan dari Falun Gong terhadap kesehatan danpenyembuh penyakit serta efek positif yang membawa manfaatekonomi bagi masyarakat.
Hasilnya menunjukkan tingkat pengikut Falun Gongberasal dari berbagai golongan sosial masyarakat, memilikipendidikan yang berbeda pula, di antaranya adalah wanitayang menduduki 72%, yang berusia 50 tahun menduduki 62,1%,yang mengidap penyakit sebelum berlatih menduduki 90% keatas, boleh dikatakan bahwa mayoritas praktisi yang ikutserta dengan alasan menyembuhkan penyakit dan hidup sehatmelalui latihan, hasil dari lima kali penelitian tersebutdidapat oleh tim pakar medis dengan memberikan formulirkuesioner pada praktisi lokal, poin penting yang dihimpunnyaadalah kondisi perubahan penyakit sebelum dan sesudahlatihan. Pengidap berbagai penyakit yang diderita olehpengikut sebelum latihan ialah 31.030 orang, menduduki90,3%, hasil penelitian menunjukkan jenis penyakit yangdiderita sangatlah luas, penderita penyakit yang palingbanyak, di antaranya adalah penderita saluran pencernaan,tulang, persendian, serta penyakit jantung koroner.
Hasil riset dari efek latihan terhadap penyakit dankesehatan, ditetapkan menjadi tiga kategori; yang pertamaialah sembuh total, kedua penyakitnya mereda (berkurang),sedang yang ketiga gejalanya tidak berubah secara mencolok.Di Provinsi Guangdong dan kota di Beijing serta di wilayahDalian, individu yang diriset itu ialah dari unit peneliti(tidak dihitung jumlah penyakit yang diderita). Dari hasilpenelitian terhadap 28.571 orang praktisi menunjukkan 23.619orang atau sebesar 82,7% setelah latihan sembuh dan pulihkembali, 4.616 orang atau 16% kondisinya membaik setelahberlatih, 336 orang atau 1,2% tidak ada perubahan setelahberlatih, efektivitas penyembuhan objek secarakeseluruhannya adalah 98,8%.
Penelitian di kota Wuhan dan Zhezuyuan adalah penyakityang diderita oleh orang per seorang, serta mengategorikanmenurut sistem penyakit yang dideritanya. Hasil risetmenunjukkan bahwa lebih dari satu penyakit yang dideritasebelum berlatih oleh praktisi adalah 2.483 orang, total
seluruhnya ialah: 6.772 kasus penyakit, 4.926 kasus sembuhserta pulih secara total, menduduki 72%, 1.712 kasus membaiksetelah berlatih, menduduki 25,3%, 133 kasus tidak adaperubahan setelah berlatih, menduduki 2,0%, satu kasusbertambah berat kondisi penyakitnya setelah berlatih,efektivitas penyembuhan adalah 98,0% dari keseluruhan. Hasiltersebut di atas menyimpulkan, bahwa efektivitas penyembuhansecara menyeluruh adalah 98%.
Hasil riset tadi menemukan bahwa kondisi jiwa danmental orang yang diriset tadi mendapat perubahan yangsangat besar, laporan Beijing dan Provinsi Guangdongmenunjukkan ada 86,5% praktisi beranggapan bahwa setelahmelalui latihan Falun Dafa maka kualitas moralnya berubahmenjadi baik, mental pun secara konsistensi memperolehpeningkatan introspeksi.
Dalam hasil riset tersebut di atas masih ada sedikitgejala yang sangat penting adalah melalui pelatihan, secaraumum praktisi pun menghilangkan kebiasaan buruknnya, ada99,5% praktisi menghentikan kebiasaan merokok, minum, sertaberjudi. Kondisi seperti ini pun sulit dibayangkan oleh ilmukedokteran zaman sekarang ini. Pada dasarnya untuk masalahkecanduan, ilmu kedokteran zaman sekarang ini, belummempunyai metode yang efektif. Riset pun menemukan rata-ratasetiap praktisi menghemat biaya obat di atas 2.600 dolar pertahunnya, dapat dilihat bahwa manfaat ekonominya pun sangatbesar, bermanfaat bagi negara dan rakyat.
II. Penelitian di Amerika Utara 1999Mendapatkan inspirasi dari riset terhadap kesehatan
praktisi Falun Gong pada 1999 di Daratan Cina, beberapatenaga medis mengadakan penelitian khusus kesehatan parapengikut Falun Gong di Amerika Utara. Disebabkan susunanpopulasi penduduk di Amerika Utara lebih kompleks daripadadi China, apalagi mengingat praktisi setempat yang umumnyaberpendidikan tinggi, formulir riset ditambah satu lagilampiran khusus untuk pendidikan yang diriset. Bersamaandengan itu, ditambah lagi satu kolom khusus untukmengevaluasi rasio kondisi sebelum dan sesudahnya terhadapjumlah orang yang berhenti merokok. Terhadap perubahan
umumnya kondisi tubuh, para peneliti memakai “riset terhadapkesehatan nasional“-nya badan statistik kesehatan Amerikapada 1997 untuk mengambil percontohan massa yang berusiasetengah baya terhadap berbagai masalah yang ada.
Formulir riset itu dibagikan melalui e-mail kepada para sukarelawanyang ada di Amerika dan Kanada, menerima 235 jawaban, 202 di antaranyaberasal dari Amerika, 32 jawaban di antaranya berasal dari Kanada.Ditinjau dari sampel penelitian yang terbentuk, dengan praktisi di CinaDaratan maka, perbedaan yang utama ialah lebih dulu mengumumkan usiadaripada praktisi yang dari negara China tadi, usianya rata-rata 38,9tahun, (nilai selisihnya adalah 13,6, usianya adalah 4-78 tahun).Keturunan multiras, 97% Asia, 3% kulitputih, pembagian jenis kelaminmendekati; 58% untuk wanita, 41,7% untuk pria. 80% ke atas dari praktisiitu berpendidikan pascasarjana, hampir separuhnya bergelar master,doktor dan sebagainya. 18 kasus di antaranya mempunyai kebiasaanmerokok, setelah berlatih, semuaya berhenti merokok. Waktu yangdihabiskan untuk berhenti merokok atau masih merokok adalah 4,58 hari(rasio standarnya adalah 9,72 hari). 103 kasus ada kebiasaan merokoksebelum berlatih, 100 di antaranya berhenti merokok setelah berlatih, 2kasus, minum dalam seminggu melebihi 3 cangkir. 224 orang insaf setelahberlatih kondisi kesehatan sebelum dan sesudah latihan mengalamiperubahan besar sekali (lihat tabel 1).
Penelitian tersebut dalam waktu yang sama meminta kepada pararesponden itu untuk menjawab hasil diagnosa oleh dokter terhadappenyakit yang diderita sebelum berlatih Falun Gong, serta perubahankondisi kesehatan pada saat disodorkan pertanyaan (lihat tabel 2). Hasilstatistik mendukung hasil dari pemeriksaan kesehatan Falun Gong diBeijing pada 1998. Setelah berlatih Falun Gong banyak penyakit seriusseperti kanker, dan sakit jantung, tersembuhkan atau setidaknyamengalami perubahan besar. Beberapa penyakit kronis seperti diabetes,liver dan semacam penyakit reaksi metaformosis/alergi juga tersembuhkanatau mengalami perubahan. Terhadap gejala yang tidak terdiagnosa olehdokter pun mendapat penelitian perubahan kondisi sebelum dan sesudahberlatih dimana terlihat perubahan mencolok terhadap gejala-gejala ini.
Tabel 1
TABEL 2
TABEL STATISTIK PERUBAHAN KONDISI PENYAKIT SETELAH DAN SEBELUM LATIHAN
Total Kasus Penyakit
Jenis Pulih total Perubahan secara Membaik TidakMemburuk penyakit mencolokberubah Total
TekananDarah tinggi 7 5 11 0 14 PenyakitJantung 14 5 00 0 19 Stroke 1 20 0 0 3Emfisema paru atau asma 10 2 00 0 0 Tukak lambung 35 9 10 0 45Kanker 4 20 0 0 6Diabetes/kolestrolTinggi 2 21 0 0 5Demam tinggi 23 2 00 0 25 Sinusitis 13 21 0 0 16 Bronchitis kronis 8 2 00 0 10Lemah ginjal 13 3 10 0 17Hepatitis & Penyakit liver lainnya 11 30 0 0 14Penyakit lainnya 40 18 21 0 61
Tabel 3
Hasil laporan penelitian ini menunjukkan bahwa latihan Falun Gong sangatbermanfaat bagi kesehatan. Setelah latihan, beberapa penyakit kronisdari para peserta lenyap sama sekali, ada juga kondisi penyakitnyameringan secara mencolok, si perokok berhenti merokok. Setelah memakai
contoh statistik untuk menangani data-data ini, hasilnya menunjukkandari mayoritas yang diriset itu, semakin lama waktu mereka berlatih makakondisi kesehatan mempunyai perbaikan yang lebih baik. III. Penelitian di Taiwan 2002
Sehubungan dengan kian tingginya biaya kesehatan seluruh rakyat,beban pemerintah pun semakin hari semakin berat pula, bagaimanakahcaranya untuk meningkatkan kesehatan jiwa raga rakyat tanpa menambahpengeluaran bagi masyarakat itu sendiri, inilah yang menjadi sebuahtopik penting di kalangan medis Taiwan (sebenarnya juga merupakan topikpenting di berbagai pemerintahan dan kalangan medis). Praktik yangmendekati puluhan tahun menunjukkan bahwa Qigong (senam pernapasan) yangadalah bagian yang terbentuk dari kebudayaan tradisional Tiongkok itu,sungguh merupakan jalan menuju kesehatan dengan biaya minim tapi membawahasil bagus. Falun Gong semakin popular di Taiwan, sampai seberapajauhkah efeknya itu?
Profesor Hu Yi Hui yang sudah beberapa tahun memberi kuliah difakulkas ekonomi di sebuah universitas negeri di Tiwan, sekaligusmerupakan praktisi Falun Gong, oleh karena kebutuhan profesi danpengalaman sendiri, di bawah dukungan persatuan Falun Dafa dan bekerjasama dengan personel medis yang berkompeten di Taiwan untukmenyelesaikan laporan riset tentang peningkatan kualitas kesehatanQigong tradisional riset akademis dengan mengambil praktisi Falun Gongsebagai contoh, ditujukan pada praktisi seluruh Taiwan, memakai metodepercontohan suku, mengambil seperlima dari daerah kota dan desa,kemudian menerima kembali 1.210 unit tanya jawab yang efektif (tingkatpenerimaan mencapai 75%), serta berdasarkan metode analisa statistiksebagai kesimpulan.
Dari laporan menyatakan, setelah praktisi Falun Gong berlatih,maka dalam setahun yang hanya memakai satu kartu kesehatan mencapai 72%,hampir separuhnya dari sebelum berlatih. Falun Gong mempunyai efek yangmencolok terhadap kebiasaan yang buruk. Ada 81% berhenti merokok, 77%berhenti minum alkohol, 85% berhenti berjudi, masih ada 85% berhentisama sekali kebiasaannya menginang, data-data ini membuktikan bahwaberlatih Falun Gong sungguh membawa manfaat yang mencolok namun positifbagi kebiasaan masyarakat. Prof. Hu dalam penelitiannya ini jugamenyatakan bahwa Falun Gong membawa dampak yang sangat membantu bagiperasaan jiwa seseorang; tingkat kepuasan terhadap kondisi kesehatandiri sendiri dari 24% sebelum latihan naik dalam skala besar menjadi78%; tingkat kepuasan terhadap kegiatan diri sehari-hari, dari 36%sebelum latihan naik menjadi 81%. Selain itu, ada 33% bertendensi keperasaan tegang, dan murung, namun setelah latihan orang yangberperasaan demikian pun hanya tinggal 3% saja.
Riset dari Taiwan pun juga pertama kalinya melaporkan pengaruhpositif dari latihan Falun Gong terhadap kesehatan wanita masamenopause. Sebuah lacakan yang memakan waktu lama dari Amerika dalambeberapa puluh tahun tentang penggunaan hormon secara luas untuk
pengganti terapi lainnya yang akibatnya lebih banyak ruginya daripadauntungnya terhadap gangguan jiwa raga wanita menopause. Hanya di Amerikasaja, mempunyai dua jutaan wanita menopause, enam juta di antaranyamemakai terapi sulit hormon, terapi sulit hormon terpaksa berakhir,bagaimana caranya untuk membantu kaum wanita ini, adalah topik yangsangat penting dari kalangan medis saat ini. Sebuah gejala yang umumtapi khusus setelah berlatih Falun Gong yakni, banyak wanita tua masihdatang bulan, tubuh pun menjadi awet muda. Dalam riset terhadap 723orang wanita menemukan; wanita menopous 345 orang, menduduki 47,72%, 68orang di antaranya kembali datang bulan; dalam pada itu, jugamenunjukkan gejala menopause membaik secara setelah latihan.
Menurut Dr. Hu, belakangan ini dengan adanya krisis dana kesehatanpengeluaran di bidang pengobatan tidak saja berkurang setelah berlatihFalun Gong secara efektif, manfaat bagi kesehatan rakyat banyak lebih-lebih tak ternilai. Dia berpendapat, pihak pemerintah dan kalanganakademis seharusnya berjuang bersama-sama, memahami lebih mendalam lagimanfaat Falun Gong terhadap kesehatan tubuh manusia. Dia berharap dimasa mendatang akan mendapatkan dukungan dari dinas kesehatan, dansupaya mengadakan penelitian lebih mendalam lagi terhadap data kesehatanpara praktisi Falun Gong.
IV. Keistimewaan dan Efektivitas PenyembuhanDari hasil riset tersebut di atas, dapat kita simpulkan
keistimewaan Falun Gong dalam menghalau penyakit danmenyehatkan tubuh. Pertama, efektivitas Falun Gong terhadapmenghalau penyakit ini, menunjukkan bahwa praktisi yangtadinya berpenyakit, setelah latihan Falun Gong, tingkatpenyembuhan serta tingkat pemulihannya berada di atas 70%,total efektivitasnya adalah 98%. Prof. Hu Ming Xin pesertariset dari pendidikan dan riset dari bagian patologiUniversitas Militer Pertama di Guangdong mengatakan;praktisi yang menderita penyakit sebelum latihan, adapenyakit yang dianggap sulit untuk disembuhkan, penyakitrumit serta penyakit yang fatal dan tidak bisa disembuhkan,mereka ada yang divonis “mati” oleh rumah sakit dan ada jugayang dinyatakan “tak bisa disembuhkan” oleh pakar yangberwenang.
Akan tetapi melalui latihan Falun Dafa, mereka punpulih secara menakjubkan, setelah diperiksa ulang olehdokter, sel kanker pun lenyap, penyakit yang susah dan takdapat disembuhkan itu dinyatakan hilang, sembuh dan sehatkembali. ”Efek Falun Gong yang bisa menghilangkan penyakitserta menyembuhkan itu terekspresikan dari membaiknya
penyakit tak perlu mendapat bantuan dari metode pengobatan.Prof. Hu mengatakan bahwa banyak dari praktisi sebelumlatihan Falun Gong adalah “langganan rumah sakit” dan,”sakit-sakitan”, di luar dugaan, selama latihan mereka tidakperlu terus-menerus minum obat dan suntik, tapi penyakitnyatidak bertambah berat atau kambuh, namun kondisikesehatannya kian membaik, ada juga penderita tumor yangsedang dalam kemoterapi, ada juga yang “dilarang berhentimemakan obat” bagi penderita diabetes, gejala-gejala inisungguh tidak terbayangkan, kalau ditinjau dari sudutkedokteran.“
“Praktisi Falun Dafa dalam berlatihan tidak saja gejalapenyakitnya hilang, namun fisik mereka menunjukkan adanyadegenerasi ke arah muda lagi. Keriput tua bagi praktisilansia pun berkurang. Rambut menghitam, muka merah berseri,kulitnya halus mengkilap, serta “awet muda”. Terutama gejalawanita tua yang mendapat menstruasi kembali, seperti telahdiutarakan tadi, serta degenerasi lagi. ”Efek Falun Gongyang menyembuhkan serta menyehatkan itu juga menunjukkanhasil dalam kasus antidepresi yang akan diuraikan padaparagraf belakang.
Kedua, efektivitas Falun Gong dalam hal penyembuhan, dapatterlihat dari beberapa sisi. Hasil riset menunjukkan kalau dibagimenurut kategori penyakit, rata-rata tingkat penyembuhan total ataupulih secara fundamental adalah 70% ke atas, apalagi penyakit kankeryang dianggap penyakit yang tak ada obatnya, penyakit yang menyangkutkekebalan tubuh seperti lupus erithema, tingkat kesembuhan sertapemulihan secara fundamental dari penyakit sistem saraf sepertiparkinson adalah 66%, tingkat penyembuhan dari beberapa penyakit rumitseperti bengkak di sekujur badan adalah 58%. Laporan riset dari daerahDalian (Taiwan) menunjukkan, tingkat hilang pada gejala dari praktisipengidap hanya sejenis penyakit serta multigejala dari praktisi ituadalah 89,72% dan 88,83%, tidak ada selisih yang mencolok daristatistik. Khasiat penyembuhan secara keseluruhan terhadap kondisi jiwadan mental praktisi Falun Gong mengalami perubahan yang besar, risetdari Beijing menemukan adanya perubahan antara kondisi fisik dan jiwasaling berkaitan. Latihan Falun Gong dapat bermanfaat bagi penyembuhansecara menyeluruh antara jiwa dan raga. Sisi lain pun menerangkan bahwakhasiatnya juga ditentukan oleh latihan individu praktisi itu sendiri,tapi bukan banyak atau sedikitnya jenis penyakit itu.
70 60
50 40 30 20 10 0------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1 23 4------------------------------------------------------------------------------------------------------------Diagram 1. Rangkaian riset dari Beijing terhadap jiwa, fisik, sertakesehatan dan kategori indeks perubahan terhadap hubungan homolog. Kategori: Rangkaian jiwa; rangkaian fisik; rangkaian kesehatan Kelompok 1: Optimistis dan lapang dada (terbuka), vitalitas serta fisikperkasa; pulih total.Kelompok 2: Ada perubahan agak besar; kerja normal; membaik secarafundamentalKelompok 3: Ada perubahan tertentu; dapat mengikuti pekerjaan umumnya;ada perbaikan Kelompok 4: Tidak ada perubahan; susah mengikuti pekerjaan; tidakberperubahan.
Ketiga, pengaruh baik latihan Falun Gong terhadap metode kehidupan danperilaku, mayoritas terbesar siswa mengikuti latihan secara kolektif diChina Daratan, menghabiskan waktu latihan setengah jam atau lebih setiapharinya, disiplin kehidupan, mayoritas terbanyak siswa berhenti merokok,minum, berjudi dan kebiasaan buruk lainnya, dan mayoritas terbesar siswamenganggap bahwa setelah melalui latihan maka wataknya berubah baik,akhlak pun kembali membaik, mental mendapat peningkatan dan kontrol dirisecara tuntas serta daya tahan mentalitas pun meningkat, dan perasaanjiwa stabil. Perubahan kesehatan siswa setelah latihan, perangainya yangmembaik pun mendatangkan pengaruh positif terhadap kehidupan keluarga,pekerjaan dan kehidupan sosial sekaligus.
Keempat, mayoritas dari siswa-siswa itu mendapat perubahan pesat terhadapkondisi wataknya, khasiat serta pesatnya membuat orang terperanjat. Adayang setelah selesai mendengarkan ceramah dari Master Li atau membacabuku di rumah, beberapa hari kemudian hilanglah gejala penyakitnya, rasaringan di sekujur tubuh, kebanyakan dari mereka dalam satu bulan atausatu hingga dua tahun, gejala penyakitnya membaik atau hilang samasekali. Laporan dari Dalian menunjukkan bahwa, waktu latihan di bawahsatu tahun khasiat penyembuhannya mencapai 99%, laporan dari Guangdongmenyatakan siswa yang diriset, dan waktu berlatih mereka di bawah duatahun menduduki 72,3%, 98% dari mereka dalam dua tahun, mencapai efek
dan khasiat penyehatan dan menghalau terhadap penyakit, kesimpulan hasilkali ini menunjukkan bahwa 61,5% dari siswa yang masa berlatihnya adalahdi bawah dua tahun. Laporan riset dari Amerika utara juga menunjukkanbahwa rata-rata waktu yang dipakai untuk merokok sampai berhenti merokoksama sekali adalah 4,58 hari (rasio selisih standarnya adalah 9,72hari). Laporan dari daerah Dalian menunjukkan bahwa seiring denganperpanjangan waktu berlatih, maka tingkat pemulihan dan sembuh samasekali pun kian meningkat. Riset dari Amerika utara serta Taiwan jugamenyatakan seiring dengan perpanjangan waktu berlatih, maka indekskesehatan pun semakin membaik.
Kelima, segi ekonomis dalam berlatih Falun Gong. Biaya latihan FalunGong, untuk penyebarannya menggunakan metode kewajiban mengajar, tanpabiaya. Falun Gong dapat diakses secara gratis di situs Internet, olehkarena itu, belajar dan latihan Falun Gong pun tanpa biaya yang berarti,sebaliknya, khasiat penyembuhan dan penghalauan terhadap penyakit yangterdapat di Falun Gong menghemat banyak biaya bagi siswa, pemerintahandan negara. Penelitian tersebut di atas menemukan bahwa penghematanbiaya berobat setiap siswa rata-rata 2.600 yuan ke atas setiap tahunnya,dapat dilihat manfaat ekonomisnya juga sangat besar. Riset dari Taiwanpun menunjukkan biaya pengobatan dari siswa Falun Gong, hanya separuhnyadari sebelum latihan, ini semua pun masih belum termasuk kerugian yangdialami karena sakit sewaktu kerja; energi dan waktu yang dihabiskankeluarga untuk merawat penderita.
V. Sebuah Penjajakan AwalRiset kesehatan hanya menceritakan kebaikan latihan Falun Gong
dari satu sisi saja, sebenarnya, manusia bisa mendapat banyak manfaatdarinya, di bawah ini adalah jawaban yang sering ditemukan.
Berubah menjadi lebih santai, pikiran jernih, perasaan tanpatekanan, energik, meniadakan kebiasaan merokok serta kebiasaan buruk;terutama melalui latihan bagaimana caranya mengatasi konflik sesamamanusia dengan niat baik, memperbaiki hubungan orang-orang di sekitar;menyehatkan badan dan menguatkan fisik, lebih memahami lagi tentang apayang membentuk “identitas diri yang sesungguhnya”, memahami dalil alamyang hakiki, tahu akan mengapa di dalam kehidupan kita ada kesulitanserta bagaimana memanfaatkan kesulitan semacam ini untuk melatih diridalam Falun Gong; mengerti hubungan antara jiwa dan materi; berusahasekuat mungkin dan membuang sedikit waktu untuk mencari sekelompok orangyang baik hati, ramah dan supel, serta orang yang aspirasinya sama untukmengadakan kultivasi diri. Jelas sekali, praktisi Falun Gong menjauhikebiasaan buruk yang merugikan bagi kesehatan, serta sedikit demisedikit menghilangkan perasaan tekanan hidup ini, untuk itu, jiwa danraga pun kian sehat.
Akan tetapi, jika Anda menanyakan apakah kesehatan adalah tujuan merekadalam berlatih Falun Gong? Jawabannya barang kali di luar dugaan Anda:
“Tidak, manfaat kesehatan itu hanyalah hasil sampingan dari latihankultivasai saja.”
Bagaimana cara mereka untuk memperoleh produk tambahan ini tanpabayaran? Katakan saja menggunakan terapi medis mutakhir yang paling baiksekalipun, itu juga mesti menghabiskan waktu sepanjang hidup untuknya,harus menghabiskan uang yang banyak dan bakat alamiah besar baru bisameraih khasiat yang demikian rupa. Bisakah kita menjelaskan dari sudutkedokteran mutakhir bahkan ilmu kedokteran tradisional?
Sama halnya dengan akupunktur, walau Qigong (meditasi dan olahpernapasan) mempunyai efek penyembuhan yang ajaib terhadap pemulihankembali serta menghalau penyakit, namun masih belum bisa diterima dandipahami sepenuhnya oleh ilmu kedokteran zaman sekarang ini. Dasar darireaksi akupunktur ada pada sistem meridian dan pembuluh sekunder yangmasih belum bisa terdeteksi langsung oleh teknologi mutakhir, samahalnya, “Qi” (energi), sedangkan “Gong” (energi kultivasi), gagasan-gagasan energi ini tidak bisa dibangun di atas dasar morfologi dandimengerti oleh ilmu kedokteran masa kini, yang pada awal mulanya sudahmenitikberatkan pada persatuan materi dan semangat, lahir dan batin,meditasi Qiigong juga sementara tidak bisa dimengerti oleh ilmupengetahuan sekarang yang begitu awal mulanya sudah menitikberatkan padamateri kesatuan antara manusia dan alam. Di sisi lain, meski secaraperlahan-lahan, tapi ilmu kedokteran kontemporer secara kolektifberangsur-angsur memahami kesatuan semangat, materi, jiwa dan raga,pengaruh terhadap jiwa-raga pengikut latihan Qigong masih bisatermanifestasi oleh berbagai lapisan yang berbeda dari susunan organtubuh, sel, gen, oleh ilmu kedokteran masa kini, kami pun mencobamempelajari fungsi pada lapisan kesehatan tubuh yang menghilangkanpenyakit itu dari sudut ilmu kedokteran modern dan tradisional.
Pemahaman Ilmu Kedokteran Modernterhadap Hubungan Jiwa dan Tubuh
Ilmu kedokteran modern percaya terhadap acuan fisiologi danmental. Setelah diadakan penelitian terhadap 170 kasus orang yang matimendadak dalam kurun waktu enam tahun, pada tahun 1971, George Englemengamati bahwa penyakit berat bahkan kematian mungkin ada hubungannyadengan trauma jiwa atau ketegangan jiwa (stres). Kepedihan dapatmengakibatkan timbulnya banyak masalah kesehatan seperti: penyakitkoroner, asma, tukak pada usus besar, sejenis reumatik pada persendian,penularan virus secara mendadak, serta leukemia monikarion, kanker,AIDS, bahkan kemungkinan parkinson.
Penyakit akibat cara hidup yang buruk menduduki 70% hingga 80%dari semua penyakit yang ada. Amerika umpamanya, berkisar 10% untukwanita dan 20% pria yang butuh terapi akibat minum alkohol. Ada kuranglebih 200 ribu orang meninggal karena ketidakseimbangan antara jasmanidan rohani, seperti, bunuh diri, kanker, penyakit jantung, serta liver.Mabuk akibat minum mengurangi usia 10 tahun pada manusia.Ketidakseimbangan yang mendatangkan kerugian nilai masyarakat baiklangsung maupun tidak langsung ini melampaui US$ 150 miliar, rata-rataUS$ 600 dolar per kapita. Di negara ini, diduga ada 61 juta perokok padatahun 1995, 450 ribu orang di antaranya adalah pemuda. Setiap tahunnyabertambah 170 ribu pasien kanker, dan 150 ribu orang meninggal setiaptahun di mana 80%-90% terjadi pada perokok itu sendiri. Di China, kiniada 300 juta jiwa perokok. Kebiasaan diet (makan-minum) yang tidak baik,kurang berolahraga, murung pun dapat mengakibatkan bertambahnya risikopenyakit jantung. Meskipun ada pendidikan kesehatan dan teknologimodern, masih ada 40-50 ribu orang mati karena penyakit jantung koroner.
“Teka-teki pada Penyakit yang Kompleks”, demikian topik utama darimajalah Science pada tanggal 26 April 2002. Judul dari tema khusus yangdiperkenalkan itu pun tidak hanya masalah gen saja, isinya menceritakantentang “penyakit yang paling umum adalah penyakit yang sulit untukdisembuhkan”, penyakit jantung, kanker, diabetes dan sebagainya, inisemua termasuk penyakit “rumit” atau “banyak sekali”, ini berarti merekatidak mungkin menyalahkan mutasi (perubahan mendadak) sebuah satukesatuan gen atau faktor lingkungan yang sederhana. Justru sebaliknya,mereka bersumber dari banyak gen, faktor lingkungan, serta faktor fungsigabungan dari kelakuan buruk yang gampang menimbulkan penyakit. WalterC. Willet dari Akademi Kesehatan Umum Harvard dalam karangannya yangberjudul: “Metode Kelakuan yang Stabil dan Riset terhadap Gen untukMencegah Penyakit”, menyinggung bahwa; lebih dari 70% pasien stroke,kanker usus, jantung koroner, serta diabetes tipe II, bisa dicegahmelalui perubahan cara hidup seseorang. Penelitian biologi molekul telahmembantu manusia untuk mengenal fungsi faktor keturunan terhadappenyakit, penyakit utama akibat faktor keturunan adalah langka, hanyamenduduki 5% dari penyakit kanker dan jantung koroner. Kebanyakanpenyebab penyakit kanker dari publik Barat berasal dari faktorlingkungan (termasuk kebiasaa minum/makan mereka).
Penelitian ilmiah menemukan, dibanding dengan 20 tahun yanglampau, banyak pasien setelah mengonsumsi obat penenang akan adaperubahan pada penyakitnya, ini menunjukkan bahwa kehidupan yang tegangserta tekanan lingkungan di zaman sekarang ini, mungkin mengakibatkanbanyak penyakit yang ada hubungannya dengan psikologi seseorang. Dr.Torrey dan Dr. Miller dalam karangan mereka “Epidemi yang Tak Terlihat;Perkembangan Penyakit Jiwa dari Tahun 1750” menyimpulkan bahwa, puluhantahun belakangan ini, minimal di beberapa negara industri, dari buktiyang dapat dipercaya menyatakan bahwa penyakit umat manusia akibatdepresi mental cenderung meningkat, bahkan abalienation (kekacauan jiwa),
atau schizoprenia (sejenis sakit jiwa). Sebuah penelitian khusus diarahkanpada reaksi tekanan mental dalam peristiwa 11 September 2001, ‘efeksetelah peristiwa itu’ selangkah lagi membuktikan adanya tendensisemacam ini; walau bagi yang jauh dari tempat kejadian peristiwa punmenunjukkan adanya tanda-tanda stres yang hakiki. Jawaban dari wargayang tinggal di sekitar “twin tower”, menunjukkan ada 20% warga yang“sekuela yang sangat traumatis” (atau disebut: gangguan rangsangansetelah trauma, PTSD). Sebuah penelitian khusus diarahkan pada 988 orangpenduduk Manhattan menemukan adanya penambahan volume terhadap merokok,minum alkohol, dan menghisap ganja, namun ini mungkin ada kaitannyadengan kondisi psikologi seseorang.
Dalam sebuah riset dari dinas pendidikan yang khusus diarahkankepada sejuta seratus orang pelajar mengungkapkan, ada kurang lebih75.000 bocah menunjukkan lebih dari enam tanda PTSD tersebut, jadi inidapat didiagnosa sebagai schizoprenia. Semua masalah tersebut cukupmenjelaskan bahwa faktor kejiwaan, cara kehidupan, faktor lingkunganserta keadaan sosial terhadap kondisi fisiologi pun mempunyai pengaruhyang sangat penting, sedangkan metode terapi ilmu kedokteran sekarangini dalam segi-segi ini adalah minim sekali.
Kembali ke Tradisi dan Kultivasi Kalau dari segi kejiwaan, penanganan ilmu kedokteran modern masih
minim. Sebaliknya dari sisi ilmu kedokteran tradisional China lebihgampang untuk mengerti manfaat mengultivasi Qigong dalam mengolah jiwaserta usia panjang, sebab ini sebenarnya adalah manifestasi dari satusistem yang berbeda tingkatan.
Berbeda dengan struktur ilmu kedokteran Barat, ilmukedokteran Tiongkok adalah sebuah ilmu yang dapat menakartaraf. Sistem meridian dan pembuluh sekunder dari ilmukedokteran Tiongkok adalah saluran beredarnya energi, segalamateri dari ilmu kedokteran tersebut lebih memrioritaskan“energi vital” sebagai semacam konsepsi energi, misalnyaenergi pelindung/luar, energi darah, energi dalam tubuh,energi intisari, energi dari organ tubuh bagian dalam,energi dari meridian dan pembuluh sekunder, dan energilainnya. Organ tubuh dalam ilmu kedokteran China punbukanlah sebuah konsepsi ilmu pembedahan, melainkan sebuahpusat energi yang mempunyai fungsi khusus, serta melaluimeridian pembuluh sekunder dengan tubuh dari dalam hinggaluar, atas sampai ke bawah, serta mempunyai pertalian yangsangat erat sekali di antara sistem luar (sistem organlainnya) dan dalam, yang menjadi dasar materi dalam gagasansecara keseluruhan.
Baik terapi akupunktur maupun terapi refleksi sertaterapi pembinaan lainnya, semuanya itu adalah terapimengatur kembali energi yang hilang keseimbangannya.Perbedaan hakiki antarpengobatan China maupun Barat tidaksaja pada sifat yang alami, atau keterpaduannya, namunkuncinya adalah pengaruh hilangnya keseimbangan pada tubuhmanusia itu sendiri, jadi, berdasarkan prinsip energi yakniempat energi vital dan lima indera serta batas penentuanmeridian dan pembuluh sekunder untuk digunakan sesuaikategorinya. Diagnosa dari ilmu kedokteran China puntercermin dari berbagai proses perubahan pusat energi (organtubuh) dan berbagai macam kualitas, kuantitas, seperti:sawan bangkai, hawa energi berubah menjadi panas, hawaenergi pusar merosot, serta Yin-Yang (hawa positif-negatif)sama-sama naik ke atas. Dari sini bisa diambil kesimpulanbahwa, ilmu kedokteran China yang sebagai sebuah sistem ilmukedokteran yang berada digaris standar kemampuan secarakeseluruhan itu, bukanlah seperti apa yang disebut dengan“pengobatan anjuran dan alternatif” (alternative andcomplementary medicine), tapi melainkan sebuah ilmu kedokteranfungsional atau ilmu kedokteran energi yang tak bolehkurang.
Selanjutnya, ilmu pengobatan China adalah ilmupengobatan dimensi mikrokosmis. Yang membuat orang merasabingung dari ilmu ini ada pada konsepsinya yang abstrak. Disatu sisi, dengan adanya pengenalan secara berangsur daripeneliti tentang ilmu kedokteran modern dari khasiatmedisnya, di sisi lain karena dibuat tak berdaya olehkonsepsi dasar dan susunan teorinya yang tak terlihat, sertatidak bisa diraba itu. Yang membuat terperanjat kebanyakanpeneliti ialah bahwa ilmu pengobatan China adalah sebuahsusunan energi yang akurat, sistematis serta sempurna,justru sistem susunan ini terdapat di indera manusia danjuluran dari alat perasa (yang berbagai alat yang sempurnasekaligus) tetap belum sanggup mendeteksi terhadap dimensiyang lebih mikrokosmik itu.
Tabib “memandang, mendengar, bertanya” serta“memastikan”, melalui informasi yang diperoleh itu punhanyalah cerminan yang paling luar dari dimensi mikrokosmis
itu. Pada zaman dahulu kala, manusia melalui meditasiberkemampuan untuk mengfluroskopi dimensi mikrokosmisterhadap tubuh manusia itu sendiri. Dalam buku (Zhuan Falun)menceritakan tentang “di zaman Tiongkok kuno, pada umumnyapara tabib yang merupakan pakar besar ilmu pengobatan disana mempunyai kemampuan luar biasa, seperti; Sun Si Miao,Hua To, Lie Shizhan, dan Bian Jie, dan telah tercatat dikitab buku kedokteran. Tetapi justru semua saripati inilahyang mendapat kritik, yang diteruskan oleh ilmu pengobatanTionghoa sekarang hanyalah sedikit resep saja, atau barangkali hanya rabaan pengalaman saja. Ilmu pengobatan di zamanTiongkok kuno sangatlah maju, tingkat kemajuannya melebihiilmu kedokteran sekarang.”
Lagi pula, ilmu pengobatan Tiongkok ini adalah ilmuyang mempersatukan antara jiwa dan jasmani. Dalam ilmukedokteran ini mengatakan bahwa “jantung adalah rajanyaorgan, jantung tidak sadar, maka ke-12 organ pun dalambahaya”, “dalam jantung terdapat jiwa”, “dalam paru terdapatsemangat”, “dalam hati terdapat arwah”, “dalam limpaterdapat pikiran”, “dalam ginjal terdapat aspirasi”. “Senangmelukai jantung, sedih melukai paru-paru, marah melukaihati, pikiran (stres) melukai limpa, takut melukai ginjal”.Ajaran dalam ilmu pengobatan China, hati yang bersih darisegala hasrat, sekaligus adalah rahasianya panjang umurdalam pemahaman jiwa. Ilmu kedokteran China masa kinisangatlah terbatas, maka bagian inti dari ilmu kedokterantersebut pun tidak bisa berkembang dan diteruskansepenuhnya. Oleh karena itu, dalam metode terapi pada ilmukedokteran China masa kini sekalipun, aspek ini juga seringkali kurang adanya. Penyebab terjadinya hal-hal demikian iniadalah rumit. Salah satu penyebab yang penting ialahpengaruh politik dan kesadaran. Terhadap bagian yang agak“mistik”, ilmu kedokteran China ini tidaklah beranimenghadapi dengan sungguh-sungguh, dipandang sebagai“sampah” atau “takhayul”, karena itu hilanglah peluang untukmendalami.
Yang terakhir sekaligus merupakan yang terpenting pula,bahwa ilmu pengobatan China adalah sebuah ilmu yang menyatuantara alam dan manusia, penyatuan konsep antara manusia
dan alam itu sekaligus merupakan prinsip dasar pada ilmupengobatan Tiongkok itu. Tubuh manusia adalah sebuah jagatraya kecil, alam mempunyai lima cuaca, bumi ada limaperubahan pula, sedangkan manusia mempunyai lima organ tubuhserta lima aspirasi, saling berhomolog dari jauh. Pemberiannama oleh ilmu kedokteran terhadap titik-titik akupunktur,penggambaran terhadap berbagai perubahan energi dalam tubuhmanusia pun tercermin pada ciri khas ini. Orang Baratmengatakan bahwa diagnosa ilmu ini kedengarannya sepertiramalan cuaca saja, justru berasal dari ini.
Namun, tubuh manusia tidak saja mengandung materi, tapilebih dari itu yakni; jiwa, sifat bawaan manusia, watakserta ideologi/pikiran dan sebagainya. Dalam kategorikesehatan manusia, dalam jiwa yang damai, peredaran darahserta energi pun lancar, apa yang disebut dengan “jiwa yangtenteram terdapat energi vital yang damai”, demikianartinya. Akan tetapi, dalam tubuh manusia, energi vitaladalah semacam energi yang terbatas dan mudah rusak, olehkarena itu banyak faktor dapat menyebabkan gangguan padaenergi vital itu, misalnya; energi vital lemah, mandek,energi yang berlawanan, amblas, serta energi lepas dansebagainya. Persis dengan apa yang dikatakan bahwa, “segalapenyebab yang berasal dari energi itu sendiri, akanmenyebabkan penyakit.” Jadi, semua cara untuk mengobati ataupenyehatan, tidak luput dari: menambah energi kembali,meresap, serta mengatur kembali energi vital itu. Akantetapi energi tetaplah energi, akhirnya dia pun akan lemahdan frustrasi.
Namun, energi jagat raya tetap lestari dan abadi. Kalautubuh manusia itu adalah sebuah “alam semesta kecil”,mengapa energi yang terdapat di dalamnya tidak akan abadi?Seandainya tubuh manusia adalah alam semesta kecil, danmemiliki jiwa, maka alam semesta besar yang ada disekeliling kita itu, bukankah tidak saja mempunyai limaunsur, dan lima energi vital, tapi harus memiliki jiwa pula?Jawabannya jelas ya. Jadi apa yang disebut dengan batas yangpaling tinggi di ilmu pengobatan China dalam mengultivasijiwa raga serta watak (menolah jiwa raga), tidak berhasratterhadap nama dan kekayaan, membersihkan hati dan menahan
hawa nafsu, mencapai ke tingkat dan batas yang sejati, baikdan sabar, “tidak berubah dalam keadaan miskin sekalipun,dan tidak tergiur oleh harta kekayaan, tak peduli akanterhina atau dimanja sekalipun, serta tak akan gentarterhadap kekuasaan sekalipun.”
Ini sebenarnya sudah melebihi jangkauan ilmu kedokterandan memasuki sebuah kategori baru, yaitu berkultivasi diri.Sebuah cara yang benar-benar dapat mengolah jiwa dan ragasekaligus serta membantu kita mencapai sebuah tahap ini.Sekarang ini, energi dan energi vital dalam tubuh manusiaalam semesta kecil ini, bersamaan dengan semangat dan cirikhas pembauran pada jagat raya dan berubah menjadi energivital dan pahala serta kemurnian yang lebih abadi demikianpun akan terealisasi dengan kesehatan dan usianya yangpanjang.
Ilmu kedokteran Barat modern kini sudah memahamikesehatan yang multilapis dan multiaspek mengemukakan secarajelas akan acuan baru ilmu kedokteran ini: biologi, mental,masyarakat, dan jiwa. Sehat rohani seseorang, maka mentaldan kelakuannya pun pasti sehat, kesehatan tubuhnya adalahsebuah hasilnya yang pasti. Sesungguhnya, ilmu pengobatanChina tradisional dan metode kultivasi, tidak melulutermasuk acuan ini, tapi memberikan seperangkat metode yangbisa ditindaklanjuti, juga patut dihargai dan dikembangkan.
Inspirasi Perawatan Kesehatan di Masa DepanPemeliharaan kesehatan saat ini dapat beranggapan bahwateknik pengobatan teknologi didasarkan pada ilmu kedokteranmodern (seperti obat-obatan, radioaktif, dan pembedahan),yang pada prinsipnya sebuah sistem yang diberikan oleh paraprofesional medis. Sekarang, perawatan kesehatan masyarakatluas bagi setiap pemerintah adalah sebuah beban, yang kianhari kian memberatkan. Karena perkembangan teknologi ilmukedokteran dalam mengobati penyakit tidak sanggup memberikankhasiat penyembuhan secara menyeluruh, sebaliknyameningkatkan modal memelihara kesehatan (health care) secarabesar-besaran, oleh karena itu, untuk mengurangi biayapengobatan serta meningkatkan khasiatnya adalah sama pentingmerupakan sasaran yang sama pentingnya. Di samping itu,
biaya health care yang saat ini mahal, tidak terelakkan lagiakan membuat masyarakat yang pendapatannya minim tersingkirkeluar jangkauan health care. Jadi, bagaimana untukmeningkatkan rasio antara biaya dan manfaat, bagaimanacaranya memberikan sarana memelihara kesehatan yangterjangka sekaligus bermanfaat bagi berbagai lapisanmasyarakat itu, bagi pemerintah mana pun adalah sebuahsasaran yang utama. Selain itu, ilmu kedokteran modern telahmengubah pengertian masyarakat sekarang terhadap kesehatandan penyakit, orang berpendapat bahwa semakin majunyateknologi pengobatan, maka manusia pun semakin bersandarpada faktor luar yakni teknologi serta para profesionalhealth care, menyandarkan harapan pada majunya ilmu teknologidan ilmu kedokteran dapat membuat orang terus berpuas diri,dalam pada itu dapat menghindari diri dari penderitaanpenyakit, tapi tidak berbuat sesuatu bagi diri sendiri,serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri,sebaliknya, orang semakin tak tahu diri dan tak berdisiplinterhadap diri sendiri.
Keistimewaan dari efek setelah berlatih Falun Gong tersebutdi atas dapat dilihat bahwa, Falun Gong memberikan sebuahmetode dengan biaya minim namun dapat meraih “penyehatandiri secara sempurna“ yang berkhasiat tinggi, pandangan bagipraktisi Falun Gong terhadap kehidupan dan kesehatan berbedadan tidak sama dengan orang awam umumnya, dengan demikiandapat bertanggung jawab terhadap kehidupan dan kesehatanbagi diri sendiri, dan secara sungguh-sungguh memperbaikitingkah laku diri sendiri pula.
Singkat kata, latihan Falun Gong adalah “latihan gandaantara jiwa raga dan watak,” menjadikan “Zhen, Shan, Ren”(baik, sejati dan sabar) sebagai prinsip pembinaan untukmenelusuri ke dalam kehidupan sehari-hari para praktisi,meditasi Falun Gong beranggapan bahwa jiwa dan karakteradalah kunci untuk memperdalam ilmunya serta mencapaipenyehatan tubuh; ditambah lagi dari latihan meditasi untukmengubah badan secara lahir batin, dalam kelima perangkat
latihan itu ada jurus bergerak, berdiri dan jurus diambermeditasi.
Falun Gong adalah sebuah susunan, tujuannya adalah untukmeningkatkan daya tahan tubuh dan menyehatkannya, persisseperti dikatakan hasil riset tersebut di atas bahwa FalunGong pada tingkat menghala penyakit menyehatkan tubuh dapatmemperlihatkan mukjizatnya, dalam pada itu dapat dipandangsebagai satu sistem “penyehatan terhadap diri sendiri” danatau “meningkatkan diri sendiri ”.
Secara konkret, latihan Falun Gong dapat dipandang sebagaimultilapis ”pemersatuan antara jiwa dan materi”, bersamaanitu mempunyai khasiat baik dalam pencegahan dan pengobatanterhadap penyakit dalam sistem “penyehatan diri“ itusendiri. Multilapis itu dapat dibagi menjadi individu,keluarga dan kumunitas, dalam individu pun dapatdimanifestasi menjadi fisiologi (jasmani) dan rohani (jiwa),serta mental. Para praktisi bertanggung jawab terhadapkesehatan dan jiwa diri sendiri, memakai Zhen, Shan, Ren,untuk memotivasi terhadap kehidupannya sehari-hari,memandang positif terhadap kekurangan dan kelebihan dalamkehidupan ini, mengurangi kegelisahan; meniadakan kebiasaanburuk, kegelisahan dan kebiasaan-kebiasaan buruk itu adalahfaktor bahaya tingkat tinggi dari penyakit utama pada ilmukedokteran modern yang dapat diketahui. Yang tidak dapatterdeteksi oleh ilmu kedokteran modern adalah perasan mentaldan jiwa terhadap pengaruh langsung fisiologi individu,dalam pada itu, meditasi/kultivasi pun dapat mengubah tubuhkita, bagi yang berpenyakit dapat menghilangkannya secaraseksama, sedang bagi yang tidak sakit dapat meningkatkankemampuan untuk menangkis penyakit secara utuh. Ditinjaudari sudut ilmu pengobatan China, kultivasi tidak saja dapatmenembus dan memperluas meridien pembuluh darah, tapi bisamenjadikan ”energi vital” rendah berubah menjadi energiurutan tinggi, yang bahkan tidak dapat disetarakan denganilmu pengobatan China.
Ilmu kedokteran modern dalam batas mengintrospeksi diri punmengemukakan acuan terapi penyehatan baru yaitu, fisiologi,jiwa, sosial, dan semangat/perasaan mental, seperti telahdisebut ilmu kedokteran modern tidak saja kurangperbandingan antara manfaat dan biaya tinggi dalam mengobatipenyakit badaniah Dari berbagai aspek pun tidak mempunyaicara yang bagus, oleh karena itu, informasi yang tersiardari hasil riset efek berlatih Falun Gong dengan manfaaatnyapada tahun 1998 dan 2002 di Daratan Besar Tiongkok, AmerikaUtara dan Taiwan itu, patut direnungkan kembali olehkalangan medis penyehatan modern, karena itu juga, patutdiadakan penelitian satu langkah lebih maju terhadap dasarriset itu sendiri.
PENJELASAN SINGKAT TENTANG FALUN GONG
Falun Dafa juga disebut Falun Gong, merupakan suatu bentuk
Qigong (menurut sebutan orang Tiongkok), yaitu suatu sistem
latihan dan ajaran yang mengubah moral dan tubuh secara mendalam.
Latihan Falun Dafa serupa dengan latihan yang berasal dari Timur
lainnya sebagaimana yang dikenal di Barat, seperti Taichi dan
yoga. Qigong merupakan bagian yang penting bagi banyak orang yang
tinggal di Asia. Taman-taman di Tiongkok ketika pagi menjelang
biasanya penuh dengan orang-orang dari berbagai latar belakang
sosial yang berbeda yang berlatih Qigong.
Falun Gong berbeda dari Qigong lain, karena selain bertujuan
untuk kesehatan dan kebugaran, juga untuk memperoleh kebijakan
yang lebih tinggi serta pencerahan. Faktor utama dalam pengajaran
Falun Dafa adalah belajar prinsip-prinsip tertinggi alam semesta
Sejati, Baik, Sabar. Juga, Falun Gong tidak seperti Qigong lain,
di sini tidak diperlukan seperti apa yang disebut “teknik
pernapasan”.
Sejak awal disebarluaskan ke masyarakat umum pada tahun 1992
oleh penemunya --Guru Li Hongzhi-- Falun Gong telah menarik
perhatian lebih dari 100 juta orang dari berbagai latar belakang
sosial di 40 negara (kini 60 negara). Telah terbukti keampuhan
mekanisnya dalam menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan.
Karena efek positif dari prinsip-prinsipnya yang mendalam dalam
membantu para praktisi meningkatkan kesehatan mereka, memurnikan
pikiran, membangkitkan semangat, dan memperdalam pemahaman akan
hidup dan alam semesta, Falun Dafa telah menjadi begitu popular
di seluruh dunia. Latihan dan Guru Li, dengan cepat telah
memperoleh pengakuan internasional. Banyak negara bagian,
termasuk Illinois dan New Jersey, dan banyak kota-kota di Amerika
seperti Washington D.C., Houston, Philadelphia, dan Chicago,
telah menetapkan Hari/Minggu Falun Gong, dan beberapa telah
memberi penghargaan kepada Guru Li sebagai “Penduduk Kehormatan”
atau “Good Will Ambassador”.
Latihan
Falun Gong terdiri dari 5 perangkat gerakan, termasuk
meditasi. Tiga di antaranya memerlukan gerakan tubuh, sementara 2
lainnya memerlukan posisi diam di tempat selama beberapa waktu.
Latihan ini membuahkan efek yang dramatis dan positif pada mental
dan tubuh dan dapat disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang
sibuk. Gerakan-gerakannya efektif dan bermanfaat bagi semua umur,
meskipun sederhana, lembut, dan mudah.
Peningkatan Spiritual
Praktisi Falun Dafa berjuang menjadi orang yang lebih baik
di lingkungannya dan dalam keadaan apa pun. Mereka berusaha keras
untuk secara bertahap membuang berbagai kebiasaan buruk dan
keterikatan seperti marah, alkohol, rokok, khawatir, takut, iri,
dan hasrat mencari nama dan keuntungan. Guru Li menganjurkan
kehidupan keluarga yang biasa dan bahwa melepas keterikatan bukan
berarti kehilangan harta benda ataupun status tetapi hanya
mencapai hubungan yang seimbang dari semua itu. Hasilnya,
penyebaran Falun Dafa telah menolong meningkatkan keharmonisan
keluarga, kerja sama dalam pekerjaan, keamanan lingkungan,
pemeliharaan lingkungan hidup, dan ketenangan sosial. Melalui
belajar dan berlatih “Dafa”, para praktisi dapat meningkatkan
kesehatan, menghilangkan stres, dan meningkatkan sifat moral
mereka. Dalam Falun Dafa tidak ada penyembahan, pemujaan,
keanggotaan, ataupun organisasi resmi.
Buku Bacaan
Falun Gong menggunakan 1 buku pengajaran utama yaitu Zhuan
Falun (Roda Hukum yang Berputar). Buku lainnya yaitu Falun Gong,
merupakan pengenalan dan berisi gambar gerakan. Buku-buku
tersebut, audiotape, dan videotape, dapat dilihat atau di-download
secara gratis dari berbagai website (seperti:
http://www.falundafa.org) atau dipesan dari toko buku di Internet
(seperti: www.universepublishing.com atau www.amazon.com).
Semuanya telah diterjemahkan kedalam 18 bahasa (kini hampir 50
bahasa), seperti Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, Spanyol,
Jepang, Korea, Indonesia, dan lain-lain.
Mulai Belajar
Belajar Falun Gong terbuka bagi siapa saja. Tidak diperlukan
pengalaman dalam Qigong atau meditasi. Untuk memulai, Anda dapat
menghubungi para praktisi Falun Gong, mengunjungi website Falun
Gong, atau menelepon ke 1-877-FALUN-99 untuk mendapat informasi
tentang tempat latihan, workshop gratis, dan berbagai kegiatan di
daerah Anda. Semua kegiatan Falun Dafa bersifat cuma-cuma. Tidak
ditarik biaya. Tidak menerima sumbangan.
Situs Website
www.falundafa.org
www.faluninfo.net
www.pureinsight.org
www.clearharmony.net
www.clearwisdom.net
www.pureawakening.net
www.minghui.ca
www.falundafa.or.id
www.kesadaranmurni.net
PENUTUP
Penderitaan fisik dan mental yang harus ditanggung seorang
pasien sering kali tak terkata. Dapat melewati sakit-penyakit
yang menyiksa dan melemahkan merupakan kebahagiaan. Inilah
harapan dari 41 orang penulis asli buku ini, termasuk harapan
para editor, bahwa lebih banyak orang dapat menikmati manfaat
dari berlatih Falun Dafa. Perlu kami ulangi, bahwa bagaimanapun
juga, fokus dari Falun Dafa sama sekali bukan pada manfaat
kesehatan saja. Meski dalam buku ini tujuan berkultivasi Dafa
dipersempit pada kesehatan, namun Falun Dafa sesungguhnya
meliputi hal yang lebih luas dan mendalam.
Falun Dafa mudah dipelajari dan cocok bagi semua orang.
Terbuka bagi semua golongan, tanpa memandang suku, bangsa,
budaya, agama, ataupun usia. Perlu diketahui, bahwa bagaimanapun,
keberhasilan berkultivasi Falun Dafa memerlukan disiplin mental
yang kuat --seorang praktisi atas keinginannya sendiri akan
belajar menguasai diri sendiri. Meskipun disiplin ini dapat
dipelajari, ditingkatkan, dan diperkuat; namun mereka yang
memiliki cacat mental tidak dapat menguasai diri sendiri tidak
memenuhi syarat dan dianggap tidak sesuai untuk berkultivasi
Falun Dafa.
Lebih lanjut, buku ini penuh dengan kisah mereka yang
setelah mendapatkan pengajaran Falun Dafa akhirnya menemukan
prinsip-prinsip yang alami dan tidak asing lagi. Walaupun kisah
di atas dialami oleh banyak orang dari berbagai latar belakang,
namun bukan patokan baku bagi setiap orang yang menemukan Falun
Dafa. Seorang pasien dengan penyakit parah kritis atau seseorang
yang menganggap dirinya “sakit” setelah mengenal Falun Dafa, baik
dengan membaca buku, menghadiri workshop video, atau mengikuti
kelompok latihan di tempat latihan, amat dianjurkan untuk berobat
secara biasa. Memang kisah nyata yang ada dalam buku ini
menceritakan pengalaman adanya peningkatan; namun semuanya tidak
berdasarkan atas keinginan untuk sembuh dari sakit. Sebenarnya,
meskipun memang sebagian orang mungkin memiliki mentalitas
harapan demikian sebelum belajar prinsip-prinsip Falun Dafa;
hanyalah setelah mereka mulai berkultivasi sungguh-sungguh sesuai
prinsip-prinsip pengajaran Falun Dafa, barulah pertanyaan tentang
penyakit dan kesehatan terungkap.
Akhirnya, kami pihak editor ingin menegaskan bahwa pandangan
dan isi dalam buku ini, tidaklah mutlak mewakili Falun Dafa
secara keseluruhan. Hendaknya tidak beranggapan bahwa setelah
membaca buku ini, berarti juga mengetahui dan memahami Falun Dafa
atau “apakah Falun Dafa itu”. Seseorang hanya dapat mengerti
kedalaman, keagungan, dan ajaran Falun Dafa dengan mempelajari
ajaran sebenarnya dari Guru Li Hongzhi.
Editor:
William Franklin McCoy, M.D. dan Lijuan Zhang, M.D., Ph.D.
Diterbitkan oleh: PT Sinar Era Baru
Tentang Editor:
William Franklin McCoy, M.D., seorang dokter yang berpengalaman lebih
dari 25 tahun. Pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengkajian
Homeopathic Connecticut. Sekarang membuka praktik pribadi khusus
kesehatan keluarga.
Lijuan Zhang, M.D., Ph.D., sebelumnya bekerja sebagai ilmuwan di
Institut Kesehatan Nasional (NIH). Pernah menerbitkan 18 karya
jurnalistik ilmiah. Saat ini bekerja pada sebuah perusahaan
swasta.
Buku ini dipersembahkan bagi semua praktisi sejati di seluruh
dunia -- terutama bagi mereka yang di Tiongkok-- yang secara
berani menghadapi berbagai penyiksaan, penghinaan dan kematian,
sebagai wasiat bagi Falun Dafa dan sebagai pesan bagi umat
manusia maupun negara.
Prakata
Ketika dunia memasuki abad ke 21, pertanyaan sejak jaman
nenek moyang kita masih tetap tak terjawab sampai saat ini:
Bagaimana cara manusia bisa hidup terbebas dari sakit atau
penyakit dan bagaimana penderitaan dan ketakutan yang
ditimbulkannya dapat dikurangi?
Walaupun penelitian biomedis telah mengalami kemajuan
mencapai tingkat molekul dan gen, namun bertambah banyak manusia
yang mencari cara-cara alternatif, yang mungkin terkandung dalam
kebijaksanaan dan pengetahuan umat manusia kuno. Pusat Pengobatan
Alternatif dan Pendukung Nasional (NCCAM) melaporkan dalam
situsnya bahwa jumlah orang Amerika yang menggunakan terapi
alternatif telah meningkat dari 33% pada tahun 1990 menjadi lebih
dari 42% pada tahun 1997. Total pengeluaran orang Amerika untuk
pengobatan alternatif dan pendukungnya mencapai US$ 27 milyar
pada tahun 1997. Selama periode yang hampir bersamaan, pemerintah
USA menaikkan anggaran NCCAM dari US$ 2 juta pada tahun fiskal
1993 menjadi US$ 68.7 juta pada tahun 2000, mencerminkan
meningkatnya minat dan dukungan pemerintah akan penelitian
pengobatan alternatif.
Buku ini membahas suatu cara meningkatkan kesehatan dan
menghilangkan stress, yang disebut Falun Dafa. Falun Dafa (atau
Falun Gong) adalah suatu latihan yang berdasarkan kebijaksanaan
kuno, dimana para praktisi meningkatkan watak, jiwa, dan raga.
Sejak diperkenalkan pada masyarakat oleh Guru Li Hongzhi pada
tahun 1992, telah memberi peningkatan kesehatan dan pertumbuhan
spiritual yang dramatis bagi lebih dari 100 juta orang di
seluruh dunia.
Mereka yang menderita berbagai penyakit dan divonis tidak
dapat sembuh oleh pengobatan modern, menjadi sehat kembali dengan
tubuh tanpa penyakit. Banyak yang terselamatkan dari penyakit
yang mengancam jiwanya. Bahkan pasien yang lumpuh dapat berjalan
kembali. Yang muda menjadi lebih erenerjik. Yang tua menjadi kuat
dan sehat. Mereka mulai dapat benar-benar menikmati hidup mereka
setelah bertahun-tahun berjuang. Mereka yang berlatih Falun Dafa
mendapatkan pikiran yang penuh kedamaian dan ketenangan. Mereka
tidak lagi takut menghadapi kesulitan dalam pekerjaan, dalam
keluarga, ataupun dalam kegiatan mereka yang lain. Sehingga tidak
akan terdengar mereka mengeluh mengalami stress ataupun depresi.
Menyaksikan peningkatan kesehatan yang dramatis dan begitu
banyak contoh-contoh kesembuhan ajaib yang dialami praktisi
Falun Dafa, dari berbagai usia dan golongan ras; maka kami
sebagai editor memberanikan diri menyusun kumpulan kisah
penyembuhan berbagai penyakit, yang sebagian besar bersifat
kronis dan tidak terobati, bahkan kadang-kadang mengancam jiwa.
Tujuan utama kami adalah membantu masyarakat untuk mengenal Falun
Dafa dan memetik manfaat dari sistim berkultivasi yang tangguh
ini.
Perlu kami tekankan disini, bahwa kami sama sekali tidak
bermaksud mempromosikan suatu sistim penyembuhan, ataupun sedang
membuat laporan ilmiah. Sebenarnyalah kami sedang menunjukkan
suatu fenomena nyata – bagi mereka yang tertarik – untuk lebih
lanjut menggalinya, menilainya, atau bahkan mengalaminya sendiri.
Buku ini sendiri terdiri dari 41 kisah-kisah kultivasi yang
diambil dari kesaksian dalam berbagai Konferensi Berbagi
Pengalaman Falun Dafa dan acara-acara lainnya. (Catatan: Satu
kisah berasal dari Jakarta, adalah tambahan untuk edisi bahasa
Indonesia). Pihak editor melakukan beberapa perubahan dengan
tujuan agar kisah-kisah ini lebih terfokus pada masalah
peningkatan kesehatan – sesuai dengan topik dan judul buku ini.
Namun, karena peningkatan kesehatan tidak dapat dipisahkan dari
perubahan alam pikiran selama berkultivasi, maka kami dengan
sengaja membiarkan isi beberapa kisah yang menceritakan tentang
peningkatan karakter moral. Masing-masing kisah menggambarkan
situasi pada saat sedang ditulis.
Dari 41 orang, 28 di antara mereka saat ini tinggal di
Amerika Utara, 5 di Taiwan, 3 di Tiongkok, 2 di Australia, 2 di
Eropa dan seorang dari Indonesia. Mereka berasal dari latar
belakang yang beragam– mulai dari seorang anak sekolah berumur 10
tahun hingga orang tua berumur lebih dari 70 tahun, dari seorang
ibu rumah tangga hingga para profesional berpendidikan tinggi,
termasuk para ahli dan dokter. Sehubungan dengan penyiksaan berat
praktisi Falun Gong oleh pemerintah Tiongkok, maka kami tidak
mengangkat banyak kisah dari Tiongkok agar tidak semakin
membahayakan mereka dengan menyebutkan nama mereka. Tiga kisah
dari Tiongkok yang ada di buku ini memang telah dipublikasikan
dan merupakan pengecualian.
Kasus-kasus yang ada dikelompokkan menjadi 11 jenis, sesuai
dengan karakteristik penyakitnya, sehingga pembaca dapat dengan
mudah mencari kasus-kasus yang diminati. Untuk mempermudah
pemahaman para pembaca, pada bab “Perkenalan” dibahas hubungan
antara pengobatan modern dan efek penyembuhan penyakit yang
didapat dari berlatih Falun Dafa. Juga terdapat ringkasan
penyelidikan kesehatan yang dilakukan atas lebih dari 10.000
orang praktisi di Beijing oleh para ahli kesehatan profesional,
juga penelitian serupa di Taiwan dan Amerika Utara, agar lebih
mempertegas hasil yang didapat oleh mereka yang berkultivasi
Falun Dafa.
Ucapan terima kasih khusus kami ucapkan kepada mereka yang
telah mempersembahkan kisah-kisah kultivasi dan kesehatanini.
Tanpa mereka, buku ini tidak akan pernah ada. Kami juga berterima
kasih kepada pada editor lain yang telah membantu merevisi,
mengedit, dan menyusun buku ini, yaitu kepada :
Zongyi Hu, M.D.
Joshua LI, M.D., Ph. D.
Frank Ye, Ph. D.
Eric Allen.
Kami juga haturkan terima kasih kepada semua teman dan rekan
praktisi yang telah mendukung dan membantu kami selama proses
persiapan pembuatan buku ini.
William Franklin McCoy, M.D.
Lijuan Zhang, M.D., Ph. D.
Daftar Isi
PrakataPendahuluan
Kisah-kisah Kultivasi
Penderita AlergiKisah 1. Fang LinKisah 2. Matt KutolowskiKisah 3. Lijuan Zheng
Penderita KankerKisah 4. Magdalena SavicKisah 5. Guo-Rong LinKisah 6. Qingyun Hu
Penderita Jantung dan Paru-paruKisah 7. Jieming LiuKisah 8. Huijuan TangKisah 9. Qihua Li
Penderita CacatKisah 10. Xiu Fen XieKisah 11. Robert NappiKisah 12. Andrew Hsu
Penderita Penyakit Hormon EndokrinKisah 13. Kathy GillisKisah 14. Zheng Wang
Orang yang Mengalami KecelakaanKisah 15. Augusto AndradeKisah 16. Glenda McnieceKisah 17. Paul ChanKisah 18. Steve “Jones”
Penderita Liver dan PencernaanKisah 19. Brandon ParkKisah 20. Fengying MaoKisah 21. SenyangKisah 22. Jin YeKisah 23. Jeff Chen
Penderita MigrainKisah 24. Tony HuKisah 25. Wenyi Ni
Penderita Sakit Otot dan TulangKisah 26. Yauzhi MaKisah 27. Zhiyuan WangKisah 28. Gonglu ShauKisah 29. Emily MyersKisah 30. Tao-Wen YehKisah 31. Xia Omei Lan
Penderita Saluran KencingKisah 32. Nianying ZhangKisah 33. Susan XieKisah 34. Suwiran
Penderita Penyakit LainKisah 35. Jenny FanKisah 36. Bruce PettinariKisah 37. Jian-Dengn LaiKisah 38. Zek HaluKisah 39. Mei-Yun TianKisah 40. Jen-Tong ShihKisah 41. Tonggui Ye
Falun Gong dan Kesehatan
Pemahaman Ilmu Kedokteran Modern tentang hubungan jiwa dan tubuh
Penjelasan singkat tentang Falun Gong
Penutup
Pendahuluan
Falun Dafa disebut juga Falun Gong adalah suatu sistim
kultivasi pada watak dan raga yang ampuh dan berasal dari jaman
prasejarah Tiongkok. Guru Li Hongzhi, satu-satunya pendiri dan
guru Falun Dafa, yang menyebarluaskan kepada umum sejak tahun
1992. Sekarang puluhan juta orang di seluruh dunia mengikuti
latihan kultivasi yang sederhana namun amat bermanfaat ini,
selain juga berusaha menjalani kehidupan sehari-hari mereka
sesuai dengan prinsip dasar Falun Dafa yaitu: Sejati, Baik, dan
Sabar.
Berbagai penelitian membuktikan keampuhan Falun Dafa sebagai
suatu jalan penyembuhan bagi orang yang melakukan latihan itu,
ketika jalan pengobatan lain tidak ditemukan lagi. Berikut ini
kita kemukakan 3 tradisi penyembuhan utama, masing-masing dengan
penjabaran ilmiah.
Pengetahuan tentang Penyakit
500.000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
Sejuta obat allopathic Barat diciptakan dan diproduksi oleh orang
seperti kita. Semuanya berdasarkan atas apa yang dapat kita lihat
dan raba. Karena itu, seorang pasien harus sakit agar dapat
didiagnosa dan dirawat. Apabila alat biokimia, teknik
pendeteksian, ataupun metode patologi tidak dapat menemukan
ketidakberesan, maka kebanyakan dokter Barat tidak dapat memberi
saran apapun untuk penyembuhannya. Mereka akan melihat dan
menunggu.
Malangnya, semua penyakit kronis biasanya sudah berkembang
jauh sebelum kita dapat mendeteksinya dengan teknologi yang ada
sekarang. Seringkali, ketika kita menemukan gejala-gejala
ketidakberesan, kondisinya sudah terlambat untuk dilakukan
penyembuhan. Sebagai akibatnya, walaupun teknologi sudah maju
pesat, angka penyakit dan kematian yang diakibatkan tidak
menunjukkan perbaikan. Kualitas perawatan medis saat ini masih
jauh dibawah yang kita harapkan. Misalnya, di Amerika setiap
tahunnya 400.000 orang menderita penyakit infark jantung akut,
10-15% diantaranya akan mengalami kematian dalam waktu beberapa
hari dan 10-15% lainnya meninggal dalam waktu setahun. Juga ada
170.000 kasus kanker paru-paru baru setiap tahunnya di USA,
dengan 150.000 angka kematian setiap tahunnya; 80-90% penderita
kanker paru-paru adalah perokok.
Kita tidak tahu penyebab dari kebanyakan penyakit, tapi
kita dapat mengetahui bahwa gaya hidup (diet ketat, minuman
keras, rokok, perilaku sexual, kurang olah raga) dan stress
memberikan sokongan besar dalam problem kesehatan. Kita telah
terbuai dengan cara baru pengobatan bio-sosio-psikologis. Kita
sangat kurang mengenal cara pencegahan dan pengurangan bahaya.
Pengobatan modern amat mahal. Banyak pasien sangat mutlak
tergantung pada bantuan dari luar: dokter, peralatan medis, dan
obat-obatan. Jadi, kita menyebut pengobatan modern sebagai
“Pengetahuan tentang penyakit”.
Pengetahuan tentang Kesehatan
Pengobatan Tiongkok dapat memberikan diagnosa dan
penyembuhan yang lebih baik terhadap penyakit pada tahap dini
apabila kita menuruti prinsip-prinsip tradisional. Pengobatan
Tiongkok didasarkan pada suatu sistim yang tidak dapat kita
lihat, suatu jaringan energi yang menghubungkan semua bagian
tubuh, yang disebut meridians. Dengan pengetahuan akan sistim
ini, setiap penyakit menampakkan gejala dan tanda-tandanya
sendiri dan dapat dirawat melalui titik-titik di permukaan
tubuh. Kita tidak tahu siapa yang menciptakan ataupun menemukan
sistim ini. Merupakan suatu sistim yang lengkap dan canggih sejak
tercatat kemunculannya, dan tidak mengalami perubahan selama
3.000 tahun terakhir.
Pengobatan Tiongkok menekankan pada pencegahan. Sudah
menjadi kepercayaan bahwa dokter terbaik adalah mereka yang dapat
mengobati ketika seseorang tidak sakit. Memberitahu kita
perubahan berkala dalam berolah raga, makan, minum, tidur, sesuai
dengan perubahan musim.
Secara efektif dapat menyembuhkan banyak penyakit, terutama
pada tahap dini atau pada tahap dimana masih belum diketemukan
perubahan pathologis. Dengan mengikuti filosofi pengobatan
tradisional Tiongkok dan menggunakan metode perawatannya,
seseorang dapat hidup dengan lebih sehat.
Biaya pengobatan tradisional Tiongkok jauh lebih murah
dibanding pengobatan allopathic Barat, dengan efek samping lebih
sedikit dan tingkat kemanjuran yang biasanya lebih tinggi. Tapi
tentu saja, sang pasien harus menganut pola hidup yang lebih
sehat. Jadi kita menyebut pengobatan Tiongkok sebagai
“pengetahuan tentang kesehatan”.
Pengobatan Tiongkok umumnya mengajarkan bahwa tekanan
emosional adalah faktor utama yang menyebabkan disfungsi internal
dalam tubuh dan akibatnya tubuh menjadi rentan terhadap penyebab
penyakit dari luar. Oleh karena itu, dikatakan bahwa “Jantung
(organ yang dipercaya merupakan rumah jiwa) adalah rajanya organ,
jantung tidak sadar, maka ke-12 organ pun dalam bahaya.” Dan agar
dapat hidup panjang dan sehat, anda harus memiliki “sebuah
perasaan yang bersih dan sedikit keinginan”.
Sebelum belajar Falun Dafa, sulit bagi saya untuk mengerti
penjelasan ini. Saya pikir manusia hidup hanya untuk memenuhi
keinginan-keinginan mereka di semua sisi – biologis, psikologis,
dan sosiologis. Bahkan jika kita ingin memiliki “sebuah perasaan
yang bersih dan sedikit keinginan”, bagaimanakah caranya? Falun
Dafa menjawab semua pertanyaan ini.
Pengetahuan tentang Kehidupan
Pertama, Guru Li menjelaskan kepada kita bahwa pengobatan
Tiongkok berasal dari budaya prasejarah, dan meridians adalah
suatu sistim yang ada di dimensi lain tubuh kita. Pengertian saya
adalah bahwa banyak penyakit timbul dari dimensi yang lebih dalam
yang secara alami terefleksi melalui sistim meridians ini. Karena
inilah mengapa akupuntur dapat merawat disfungsi tubuh tahap
dini.
Kedua, Guru Li mengatakan bahwa tujuan akhir hidup kita
adalah untuk kembali ke asal jati diri kita. Oleh karena itu,
menanggalkan keterikatan kita akan semua hal-hal duniawi adalah
satu-satunya jalan untuk meningkatkan hidup kita. Keinginan dan
penyimpangan terhadap karakter alam semesta (Sejati, Baik, Sabar)
bukan hanya keterikatan saja, tetapi juga dapat mendatangkan
karma yang dapat bertransformasi menjadi berbagai macam penyakit.
Hal ini menjelaskan mengapa di dunia ini jaman sekarang terdapat
begitu banyak penyakit yang tidak dapat diobati, dunia yang
bermanjakan keinginan. Teknologi modern berperang melawan
penyakit, tetapi tidak ditujukan pada karakter sejati dan
kualitas hidup. Bagaimana mungkin teknologi mengubah hidup
seseorang apabila orang ini tidak mengubah hidupnya sendiri?
Ketiga, Guru Li mengajarkan kita bagaimana berkultivasi diri
dalam masyarakat manusia biasa. Beliau menekankan bahwa kultivasi
Xinxing (alam pikiran, karakter moral) adalah cara yang
terpenting untuk meningkatkan hidup kita. Juga ditekankan bahwa
pikiran dan tubuh adalah suatu kesatuan sistim. Bila Xinxing
membaik, energi potensial juga meningkat dan tubuh menjadi lebih
sehat. Saya mulai mengerti mengapa manusia harus memiliki “sebuah
perasaan yang bersih” agar dapat hidup panjang umur dan sehat.
Ketika seorang praktisi mengikuti pengajaran yang benar,
keajaiban dapat terjadi. Ini adalah pemahaman saya tentang apa
yang terjadi pada praktisi Falun Gong. Mereka menjadi benar-benar
sadar akan kekurangan pada diri, moral mereka, dan
memperbaikinya. Mereka menjadi paham bagaimana menjalani
kehidupan yang penuh arti, dan untuk itu mereka mendapat
pahalanya. Sangat jelas bagi mereka, bahwa tanpa jiwa yang sehat,
maka pikiran dan tubuh juga tidak akan pernah menjadi sehat.
Selama 8 tahun terakhir, lebih dari 100 juta orang di
Tiongkok dan di luar negeri telah mengalami pembaharuan spiritual
melalui latihan Falun Gong. Bagi mereka, itu bukanlah sekedar
keyakinan yang telah mengarahkan mereka, melainkan pengalaman
pribadi yang luar biasa. Ini termasuk penyembuhan penyakit
kronis dan terkadang penyakit yang tidak dapat disembuhkan, serta
pencerahan akan kebenaran alam semesta.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Falun Dafa adalah
cuma-cuma. Bimbingan, seminar, workshop, latihan bersama, belajar
bersama, semuanya cuma-cuma. Buku-buku Falun Dafa (termasuk buku
utama Zhuan Falun) dan berbagai rekaman audio dan video dapat
dilihat dan didownload dari internet secara cuma-cuma. Semua
aktivitas dilakukan oleh sukarelawan. Dapat dikatakan dengan
sebenarnya, pada setiap pengertian, Falun Dafa adalah tak
ternilai! Dengan berlatih Falun Dafa, Anda bertanggung jawab
penuh atas kesehatan dan hidup Anda.
Sebagaimana dikatakan Guru Li, Falun Dafa tidak ditujukan
untuk menyembuhkan penyakit orang lain. Tujuannya adalah untuk
memberi pencerahan agar orang menghargai hidup dan berkultivasi
diri sendiri. Dengan berlatih Falun Dafa, orang tidak mendekatkan
diri pada penyakit dan kematian, namun mengarah menuju asal
sejatinya, rumah alam semesta. Kita sebut Falun Dafa sebagai
“pengetahuan tentang kehidupan”.
Dr. Jingduan dan John Nania
Jingduan Yang, M.D. sebelumnya adalah seorang guru dan praktisi pengobatan
Tiongkok di Institut Ilmu Akupuntur dan Ramuan Minnesota. Saat ini beliau adalah
seorang Psikiater di RS Universitas Thomas Jefferson.
John Nania adalah seorang penulis dan konsultan teknologi di Minneapolis.
KISAH-KISAH BERKULTIVASI
PENDERITA ALERGI
KISAH 1 : FANG LIN
Fang Lin, 34 tahun, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Atlanta, Georgia AS.
Menderita rhinitis (radang selaput lendir hidung) kronis dan alergi parah semenjak
kedatangannya ke Amerika. Telah mencoba berbagai macam pengobatan dan
menggunakan antihistamin secara rutin, namun alergi yang dideritanya semakin parah
setiap tahunnya. Setelah berlatih Falun Dafa, semua gejala penyakitnya secara
bertahap menghilang.
Sebelum datang ke Amerika, saya menderita rhinitis kronis
dan sering sulit tidur. Saat baru tiba di Amerika, saya mendapati
bahwa saya alergi terhadap serbuk sari. Tahun pertama timbul
bercak-bercak merah. Menginjak tahun kedua, bercak-bercak ini
menyebar rata ke seluruh tubuh, dan rhinitis saya semakin
memburuk. Hidung saya selalu berair sepanjang tahun. Pada musim
dingin dan semi, saya bersin-bersin sepanjang pagi. Bahkan ketika
amat parah, saya sampai dapat menghabiskan sekotak tissue selama
semalam.
Saya pergi ke suatu rumah sakit terkenal untuk tes alergi;
hasilnya menunjukkan bahwa saya alergi terhadap 48 dari 50
antigen yang diberikan. Sepertiganya menunjukkan reaksi yang amat
parah. Hasil tes ini bahkan amat mengejutkan dokter dan jururawat
di sana. Kemanapun saya pergi, harus membawa tissue dan
antihistamin.
Saya minum antihistamin setiap hari. Saya telah mencoba
berbagai macam pengobatan yang saya ketahui. Juga telah disuntik
alergi selama 2 tahun. Namun masalah alergi ini tetap memburuk.
Ketika musim bunga tiba, saya merasakan gatal yang tak
tertahankan menyerang mata, telinga, hidung, dan tenggorokan
saya. Hidung saya bengkak sehingga saya tidak dapat bernapas
melalui hidung dan harus bernapas melalui mulut. Saya sering
terbangun di tengah malam, karena lidah dan tenggorokan terasa
sakit dan kering. Obat yang saya minum hanya mampu meredakan
beberapa gejala untuk sementara waktu saja, tetapi serangan
penyakit menjadi lebih menyakitkan sesudahnya, dan dosis obat
yang diperlukan semakin tinggi. Dosis chlorpheniramine yang saya
minum bahkan sudah melampaui batas. Salah satu akibat sampingan
obat anti alergi adalah selalu membuat saya mengantuk.
Saya besar sebagai seorang Atheis, namun jauh dalam lubuk
hati, saya merindukan arti hidup yang sebenarnya. Bulan Mei 1997,
saya meminjam buku Zhuan Falun dari tetangga saya. Setelah
membaca buku itu, saya memutuskan untuk berlatih dan
berkultivasi. Setelah mulai berlatih Falun Gong, seluruh gejala
penyakit saya berkurang secara bertahap. Sekarang seluruh alergi
saya sudah hilang, dan saya menjadi seseorang yang benar-benar
sehat! Selama 7 tahun menikah, saya masih belum hamil; mungkin
karena saya terlalu banyak minum obat. Saya hamil setelah 6
bulan berlatih Falun Dafa. Sekarang putra saya berusia 20 bulan.
Cerdas dan sehat.
Suami saya juga mulai berlatih Falun Dafa. Masalah kesehatan
yang dideritanya juga menghilang tanpa pengobatan. Kesabaran dan
emosi kami juga meningkat banyak. Sekarang kami selalu lebih
dahulu memikirkan orang lain sebelum berkata atau melakukan
sesuatu. Hubungan kami juga semakin mesra. Falun Dafa tidak
hanya memberi saya badan yang sehat, tetapi juga keluarga yang
lebih bahagia.
Sebelum belajar Falun Dafa, saya mencari-cari arti kehidupan
dalam suatu agama. Namun saya mendapati bahwa saya tidak memahami
kitab agama tersebut. Begitu banyak pengertian yang berbeda dan
membingungkan saya. Kemudian saya beralih ke agama lain. Saya
pikir bahwa saya akan terselamatkan bilamana saya percaya akan
Tuhan. Namun saya masih tidak mengerti bagaimana seseorang dapat
pergi ke Surga. Saya sangat bingung, sampai akhirnya saya
berkesempatan membaca Zhuan Falun. Buku ini tidak saja menjawab
semua pertanyaan saya tentang kitab suci agama-agama, tetapi
juga memperbaiki kesalah pahaman saya. Sekarang saya mengerti
bahwa tujuan utama menjadi manusia adalah untuk kembali ke jati
diri melalui berlatih kultivasi. Seseorang wajib menanggalkan
semua keterikatan dan berasimilasi dengan karakter alam semesta
dalam berlatih kultivasi. Baru seseorang dapat mencapai Surga.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Lin pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Seattle tahun 1999).
KISAH 2 : MATT KUTOLOWSKI
Matt Kutolowski, 26 tahun, dari Philadelphia, Pennsylvania, adalah Asisten Direktur
Program Penulisan di Swarthmore College. Dia menderita berbagai masalah kesehatan
seperti iritasi usus kronis, kelelahan, alergi berbagai makanan, depresi ringan,
kedinginan, berat badan kurang, dan Wilson’s syndrome (ketidak seimbangan tiroid).
Berbagai cara pengobatan, mulai dari terapi alternatif hingga modern, Barat sampai
Timur, semuanya tidak mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Yang bisa dia
lakukan hanyalah mencegah agar masalah-masalah tersebut tidak semakin parah.
Dalam hal menu makanan, dia melakukan diet teramat ketat dan khusus, serta
mencatat bahan-bahan makanan setiap menu dan mencatat suhu badannya beberapa
kali sehari agar tidak merosot terlalu rendah.Setelah mengikuti ceramah 9 hari Guru Li
dan belajar Falun Dafa, dia menjadi seorang yang baru. Semua masalah yang
menimpanya selama bertahun-tahun telah hilang lenyap. Dia sekarang tumbuh
menjadi lebih bertenaga, gembira, dan damai.
Tanggal 21 Pebruari 1999 adalah hari yang tidak akan pernah
saya lupakan, karena pada hari itu pertanyaan yang mengganjal
sepanjang hidup saya akhirnya terjawab ketika saya menemukan
Falun Dafa. Di bagian belakang aula besar di Universitas
Pennsylvania, pada acara Pekan Raya Kebudayaan Tahun Baru Imlek,
ada sebuah stand kecil, namun menarik. Ini adalah stand Falun
Dafa. Saya merasa seakan ada magnit yang menarik saya menuju ke
stand itu. Semuanya terasa akrab, luar biasa, dan magis. Semua
bahan yang terpajang membuat saya tertarik, dan 2 orang praktisi
yang berbicara dengan saya semakin membuktikan bahwa ini adalah
suatu sistim kultivasi tingkat tinggi yang lain daripada yang
lain, murni dan agung. Saya amat tertarik dengan semuanya, dan
ada suatu rasa hangat mengalir dalam sekujur tubuh saya. Tidak
lama kemudian saya meninggalkan stand tersebut, segera menuju
toko buku terdekat dan membeli 2 buku Falun Dafa, saya benar-
benar tidak sabar untuk mulai membacanya!
Saya membacanya. Sesampai di rumah, saya tidak dapat
melepaskan buku Zhuan Falun, kecuali untuk berhenti sejenak dan
memahami maknanya. Saya tertawa, berteriak, menjerit, selama
membaca halaman demi halaman sepanjang malam. Walau saya tidak
membaca secara urut dari awal sampai akhir, isi buku itu tetap
melekat di benak dan mengguncang hati. Seketika itu saya merasa
bahwa inilah yang saya cari-cari sepanjang hidup ini, dan mungkin
beberapa kehidupan sebelumnya. Begitu banyak pertanyaan yang ada
dalam hati dan benak saya selama bertahun-tahun ini, yang tidak
teratasi, terabaikan, dan terkadang menyesakkan, telah terjawab
dengan langsung dan gamblang. Saya begitu tercengang, dan bahkan
merasa sekujur tubuh mulai mengalami perubahan luar biasa,
setahap demi setahap kehidupan saya mulai bermetamorfosa. Menatap
foto Guru Li yang ada dalam buku, saya merasa bahwa beliau adalah
guru sejati saya; foto itu begitu berkilau dan saya merasa amat
mengenalnya. Saya merasa amat beruntung.
Beberapa hari kemudian dan setelah membaca beberapa halaman
berikutnya, untuk pertama kalinya saya menghadiri “Ceramah 9 hari
Falun Gong”. Seandainya ada orang lain selain Guru Li sendiri
yang memberitahu saya tentang transformasi jiwa dan raga, saya
tidak akan pernah mempercayainya. Setelah mengikuti Ceramah 9
hari dan belajar latihan Dafa, saya menjadi seorang yang baru.
Saya tidak berlebihan dalam hal ini. Sejumlah masalah kesehatan
yang menimpa saya selama bertahun-tahun telah hilang – musnah
total.
Berbagai masalah ini, seperti iritasi usus kronis,
kelelahan, alergi makanan, depresi ringan, kedinginan, berat
badan kurang, dan Wilson’s syndrome, yang begitu membandel dan
tidak mempan terhadap berbagai macam pengobatan, mulai dari
modern sampai alternatif, Barat sampai Timur. Saya sudah mencoba
berbagai cara alternatif termasuk tusuk jarum, dan ramuan
tradisional Tiongkok, pengobatan ayurvedic dan yoga,
chiropractic, diet, puasa, hipnotis, pijat, megavitamin,
naturopathy, terapi nutrisi dan metabolis, psikolog, dan Qigong.
Semuanya ini melibatkan beberapa dokter, dan pengobatan yang
berulang-ulang. Saya merasa terharu terhadap mereka yang telah
berusaha menolong saya namun belum berhasil juga. Hal terbaik
yang bisa saya lakukan hanyalah mencegah masalah-masalah ini
bertambah parah. Beberapa tahun sebelumnya saya terpaksa harus
meninggalkan bangku kuliah karena penyakit yang saya derita itu,
bahkan hampir kehilangan nyawa saya. Saya makan dengan diet
organik teramat khusus, dan mencatat setiap bahan dalam setiap
menu, dan memantau suhu tubuh saya beberapa kali sehari untuk
mencegah agar tidak turun terlalu rendah. Saya menghabiskan waktu
berjam-jam untuk membuat sayur asin dan kaldu ayam, meracik sari
tumbuhan, dan berburu makanan kesehatan dan tambahan.
Menghabiskan waktu di toko makanan kesehatan, ruang praktek
dokter, dan di dapur. Dan semua itu adalah tambahan disamping
berlatih Qigong komersil. Serasa hidup dalam neraka pribadi.
Pada hari terakhir Ceramah 9 Hari, masalah-masalah tersebut,
diluar dugaan saya, semuanya teratasi. Saya bukanlah mencari
suatu penyembuhan, namun ternyata saya sembuh dari masalah yang
menghantui saya selama bertahun-tahun. Saya membuang semua
suplemen kesehatan dan buku-buku Qigong komersil, dan mulai
mematut diri selaku seorang praktisi. Apa yang saya butuhkan dari
benda-benda tersebut? Ceramah Guru Li telah memberikan apa yang
tidak mampu diberikan oleh puluhan dokter dan ribuan dolar. Saya
bahkan merasa lebih energik, bahagia, dan damai. Dengan karma
yang telah disingkirkan sampai keakar-akarnya, saya merasakan
pencernaan yang normal, tubuh terasa hangat, dan hidup lebih
bersemangat, dan sebagainya. Untuk pertama kalinya seingat saya,
saya tidak takut pergi keluar dalam udara dingin. Selera makan
saya pulih, dan berat badan bertambah selama mengikuti ceramah
tersebut. Walaupun pada beberapa hari pertama, saya mengalami
reaksi “pemurnian” berupa diare, kedinginan, sakit punggung,
sakit kepala, dan lainnya.
Sesuatu yang khusus, telah terjadi pada diri saya selama
ceramah. Saya merasakannya seakan saya telah tertidur seumur
hidup, tanpa menyadarinya. Melalui ceramah ini, Guru Li tidak
hanya membangunkan dan membebaskan saya, tetapi juga mengajari
saya hal yang amat berharga : bagaimana hidup sesuai prinsip
tertinggi alam semesta Sejati, Baik, Sabar. Ceramah itu merupakan
awal dari tranformasi, pemahaman, dan pengalaman yang tak
ternilai. Pendidikan dan sekolah bertahun-tahun tidak mampu
menandingi semua ini. Saya merasa memiliki pengertian yang jelas
tentang penyakit, kesehatan, dan kehidupan itu sendiri, terima
kasih kepada Guru Li, dan pengertian ini akan meningkat seiring
dengan meningkatnya xinxing saya. Hubungan saya juga berubah
jauh, termasuk hubungan antar manusia, dengan alam, benda, tubuh,
keinginan, masa lalu, masa depan, dan kejadian sekitar. Dan tentu
saja perubahan dalam watak dan raga juga cukup besar. Sejak
berlatih Falun Dafa, saya tidak pernah lagi terkena flu,
kedinginan, atau komplikasi kesehatan --bahkan yang terkecil
sekalipun. Saya merasa seakan seluruh hidup saya sampai saat
ketika menemukan Falun Dafa adalah laksana berenang dalam bak
penuh lumpur, hanya saja saya tidak menyadarinya. Banyak sekali
pengalaman yang ingin saya bagikan, namun kiranya saya batasi
sampai disini.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Kutolowski pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa
di New Jersey tahun 1999).
KISAH 3 : LI JUAN ZHENG
Lijuan Zheng, 42 tahun, tinggal di San Fransisco, California. Dia dahulu menderita
banyak penyakit mulai dari radang sendi, sakit kepala sebelah, berkeringat pada waktu
malam, jantung, dan tumor kandung kemih. Putrinya yang berusia 10 tahun juga
menderita sakit kulit parah selama 3 tahun. Penyakit kulit ini tidak hanya membuat
gadis kecil ini menderita bisul bernanah, tetapi juga harus berpantang makan daging
dan gandum. Kedua ibu dan anak memperoleh tubuh yang sehat kembali setelah
berlatih Falun Dafa. Kehidupan keluarga yang berantakan juga menjadi bahagia
kembali, ketika prinsip Falun Dafa membantu membangun kembali hubungan keluarga
yang penuh cinta dan kasih.
Saya ingin berbagi dengan anda sekalian, tentang kegembiraan
saya ketika mengucapkan selamat tinggal kepada hidup yang tidak
berarti, penderitaan dan penyakit, dan meningkatkan moral diri
dengan berlatih Falun Dafa.
Sebelum berlatih Falun Dafa, putri saya dan saya menderita
berbagai penyakit. Saya dan suami sedang diambang perceraian.
Keluarga kami diwarnai pertengkaran setiap saat, dan kami saling
acuh satu sama lain. Selama 10 tahun terakhir, kebencian kami
menumpuk. Saya sangat menderita luar dalam. Saya merasa putus
asa, dan tidak tahu harus bagaimana menjalani sisa hidup ini.
Sekarang saya paham, bahwa hubungan yang tidak harmonis dalam
keluarga saya disebabkan karena kami berada diluar jalur prinsip
Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar). Saya dulu pernah membaca
beberapa buku spiritual agar terbebas dari sakit hati. Namun,
semuanya tidaklah terlalu membantu. Saya terperangkap. Secara
teori, saya paham akan peribahasa yang mengatakan “mundur satu
langkah akan bisa melihat luasnya lautan dan cakrawala yang tak
terbatas”, “memaafkan adalah kebahagiaan” dan “marah adalah
penyulut penyakit”. Saya mencoba tersenyum dalam kesedihan, namun
hati saya menyangkalnya. Tubuh dan pikiran saya menderita setiap
saat.
Putri saya berumur sekitar 10 tahun. Dia menderita penyakit
kulit sejak 1995, yang makin lama makin parah. Kulit tubuhnya
penuh bisul bernanah. Pakaian yang dikenakannya penuh bercak
darah. Yang paling menyedihkan adalah dia tidak dapat makan
banyak makanan. Penyakit akan menyebar ke seluruh tubuhnya,
apabila dia lalai menjaga makan. Yang boleh dimakan hanyalah
nasi, sayuran hijau, daging babi, apel, dan beberapa makanan
lainnya. Dia tidak dapat makan daging sapi ataupun gandum. Selama
bertahun-tahun dia mencoba berbagai jenis pengobatan Tiongkok
maupun Barat. Bahkan pernah mencoba makan kalajengking dan bisa
ular sebagai obat, namun tidak ada hasilnya. Kami sudah membayar
pengobatan yang paling mahal, bahkan diantaranya juga amat pahit.
Putri mungil saya tampak pucat dan kurus. Dia mengeluh lemah pada
anggota badannya dan dia senantiasa gemetar. Suatu kali dia
berkata “Bu, mengapa saya begitu menderita? Lebih baik saya
mati.” Dia terlalu kecil untuk mengerti reaksi saya akan
penyakitnya. Saya merasa seperti sebilah pedang menusuk jantung
saya siang dan malam. Kami saling berpelukan dan terisak
bersama. Saya terpacu untuk tetap berpengharapan. “Walau ibu
harus menjadi miskin, tidak akan berhenti untuk menyembuhkan
penyakitmu.” Saya tidak pernah mengira bahwa putri saya akan
memperoleh tubuh yang sehat.
Pada tanggal 9 Oktober 1998, saya mulai belajar Dafa. Ketika
menyerahkan buku Zhuan Falun kepada saya, pengantar itu berkata
bahwa buku ini amat berharga, dan saya seharusnya mencuci tangan
sebelum membacanya. Saya tidak terlalu menghiraukan, namun saya
menuruti saran tersebut. Saya tidak sadar, bahwa saya telah
memulai suatu hidup baru ketika saya membuka buku tersebut. Semua
penderitaan saya hilang. Meski saya suka membaca, saya tidak
pernah menemukan sebuah buku seperti Zhuan Falun ini. Begitu
penuh inspirasi. Kata-katanya penuh belas kasih dan kebenaran.
Ketika saya membaca kata-kata Guru, “Apakah semua orang tahu apa
yang saya lakukan? Saya menghargai semua praktisi termasuk semua
yang berlatih kultivasi dengan sungguh-sungguh melalui belajar
sendiri sebagai murid saya.” Saya tidak mampu membendung air mata
saya. Hati saya berteriak “Apakah ini nyata? Apakah ini nyata?
Bolehkah saya memanggil Anda Guru saya? Bagaimana saya bisa
seberuntung ini dapat menjadi murid Anda?” Saya tidak tahan untuk
tidak membaca habis buku itu secepatnya. Walau masih terbersit
banyak pertanyaan dalam benak saya, namun pandangan hidup saya
telah berubah drastis.
Sekarang saya dengan gembira dapat memberitahukan kepada
semua orang bahwa putri saya tidak lagi takut makan segala jenis
makanan. Dia dapat menyantap semua makanan, daging sapi, gandum,
bebek panggang, rebung, dan lain-lain, tanpa dibatasi lagi. Foto-
foto kulitnya yang terkena borok, hanyalah tinggal kenangan yang
membuktikan penyakit yang dideritanya dulu. Dari 1995 sampai
1998, berapa banyak suntikan yang diterima putri saya? Berapa
banyak obat yang telah diminumnya? Apakah dia sembuh? Tidak!
Namun, dengan berlatih Dafa dia sekarang menjadi seorang anak
yang sehat. Saya biasanya menderita penyakit seperti radang
sendi, sakit kepala sebelah, dan jantung. Saya pergi ke dokter
secara teratur dan menjadi seorang cacat kronis. Saya tidak
pernah merasa bahagia selama lebih dari 3 hari berturut-turut.
Sekarang semua penyakit saya, termasuk tumor kandung kemih, telah
lenyap tanpa bekas.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya mampu memaafkan suami saya
dan ibu mertua saya. Saya menyadari kesalahan-kesalahan saya,
yang membuat saya begitu menderita dan menghantui saya selama
bertahun-tahun. Saya menyesal telah melukai perasaan mereka.
Langkah yang paling sulit saya lakukan adalah mengakui kesalahan
saya sendiri, tidak mengeluh tentang orang lain, dan bahkan
memohon pada orang yang telah menyakiti saya. Kebencian 10 tahun
telah sirna dalam satu hari. Beberapa hari setelah membaca buku,
suami saya tiba-tiba jatuh sakit. Dia masuk UGD. Saya
menungguinya sepanjang waktu dan merawat dia sepenuh hati. Saya
teringat suatu hari ketika saya menderita radang sendi dan ingin
pergi ke dokter, dia menuduh saya berpura-pura sakit hanya untuk
menghabiskan uang. Sekarang ketika dia sakit, saya mengambil cuti
sehari untuk merawat dia. Saya akhirnya dapat membalas
kebenciannya dengan kebajikan. Saya tahu bahwa penyakit suami
saya bukan suatu kebetulan. Penyakitnya begitu parah, namun
sembuh dengan tiba-tiba. Hasilnya adalah hal ini membawa kami
dari ujung perceraian kembali bersatu menjadi keluarga yang
bahagia dan harmonis.
Setelah itu saya merekam Cultivation Practice Story from Falun Budha Fa
Jilid I” yang saya terjemahkan kedalam bahasa Kanton. Dan
memutarnya untuk seluruh keluarga pada saat makan malam. Mereka
menjadi paham bahwa semua praktisi Dafa adalah orang baik yang
ingin mencapai “Sejati, Baik, Sabar”. Ibu mertua saya dulu begitu
fanatik sembahyang pada dewa-dewanya, namun mengumpat orang di
belakangnya. Sekarang beliau menjadi berhati-hati dengan apa yang
diucapkan. Selain itu, beliau dulu selalu menolak memasak untuk
keluarga saya. Pernah suatu hari putri saya mengalami demam amat
tinggi. Saat itu pukul 7 malam, ketika kami pulang dari rumah
sakit. Ibu mertua saya tidak masak, dan lebih suka menahan lapar.
Kami selalu bertengkar. Namun sekarang, ibu mertua saya memasak
untuk kami setiap hari. Ketika saya pulang dari bekerja, beliau
telah selesai memasak. Falun Dafa membantu orang untuk memperoleh
kembali kemurnian hati dan mencapai tingkat moral yang lebih
tinggi.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Zheng pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
San Francisco tahun 2000).
PENDERITA KANKER
KISAH 4 : MAGDALENA SAVIC
Magdalena Savic, 49 tahun, tinggal di Swedia. Sejak kecil dia lemah dan mudah
terserang berbagai macam penyakit. Dia menderita masalah syaraf otot pada umur
26 tahun, dan dokter curiga dia mengidap penyakit ayan. Tubuhnya bergetar dan tidak
dapat mengendalikan gerak tubuhnya. Dia terserang kanker pada umur 36 tahun.
Terapi radiasi tidak dapat mencegah penyebaran kanker tersebut keseluruh tubuhnya.
Lalu kemoterapi pun diberikan. Kondisinya semakin buruk. Dia telah mencoba berbagai
jenis pengobatan fisik maupun spiritual, termasuk Qigong selama bertahun-tahun
tanpa hasil. Kemudian dia diperkenalkan kepada Falun Dafa. Setelah berlatih Falun
Dafa, tubuh fisiknya termurnikan. Setelah menderita kanker selama 10 tahun, sekarang
dia bebas dari semua penyakit.
Saya telah berlatih Falun Dafa sejak 1995. Saya
ingin membagikan kepada anda semua pengalaman yang telah
diberikan oleh Falun Dafa kepada saya. Saya akan menceritakan
sekilas kehidupan saya sebelum memulai berlatih Falun Dafa.
Saya benar-benar seorang yang berpenyakitan. Sejak lahir
kesehatan saya buruk. Tidak seorangpun tahu apa yang salah dengan
diri saya. Saya hanya lemah, tidak punya daya tahan terhadap
penyakit, bisa pingsan setiap saat, dan mudah terjangkit
berbagai penyakit. Orang tua saya membawa ke banyak dokter. Tapi
tidak pernah berhasil menemukan penyebab kelemahan dan penyakit
fisik tubuh saya. Hanya menyarankan berbagai obat, merubah
lingkungan, mengubah diet saya, dan lain sebagainya. Pernah suatu
saat, hidup saya seakan diujung tanduk, dan semua dokter tidak
dapat menolong saya. Dalam keputus asaan, ayah saya yang percaya
pada Tuhan, berkaul akan menyumbangkan penghasilannya selama
sebulan penuh bagi gereja apabila saya sembuh. Waktu itu saya
memang selamat, dan ayah saya memenuhi kaulnya kepada gereja.
Saya berhasil melewati masa kritis dan berangsur membaik,
namun tidak menunjukkan perubahan yang nyata. Saya tidak dapat
melewati hari-hari panjang tanpa pengobatan. Karena itu saya
mencoba sepanjang hidup saya untuk menjaga tubuh melalui latihan
fisik, obat-obat, dan berkunjung ke dokter. Walaupun segala
usaha telah saya jalankan dan kenyataannya saya tidak pernah
merokok maupun minum minuman keras, tetap saja pada akhirnya saya
terkena masalah saraf otot pada usia 26 tahun. Dokter curiga itu
adalah penyakit ayan. Saya diberitahu bahwa penyakit tersebut
tidak dapat disembuhkan. Ada yang tidak beres dengan otak saya.
Saya divonis harus minum obat seumur hidup.
Vonis mengejutkan selanjutnya yang saya terima datang ketika
saya berumur 36 tahun. Saya terkena kanker paru-paru. Saya
diobati dengan terapi radiasi, namun bukannya membaik, malah
kanker tersebut semakin menyebar ke seluruh tubuh. Lalu saya
diobati dengan kemoterapi. Kesehatan saya berkembang makin parah
dan tidak tahu lagi usaha apa yang harus diambil. Dokter-dokter
hanya dapat memberikan obat penghilang rasa sakit. Saya hampir
menyerah dan putus asa, namun tetap berjuang untuk selamat.
Karena obat dokter tidak lagi memberikan harapan, saya mulai
melirik pengobatan alternatif. Selama beberapa tahun, saya
mencoba berbagai pengobatan fisik dan spiritual termasuk Qigong.
Saya mengeluarkan biaya banyak, namun hasilnya nihil. Ketika satu
penyakit hilang, timbul beberapa penyakit yang lain. Tidak ada
akhir. Dan saya harus terus mencari.
Pada 1995 saya dikenalkan pada Falun Dafa oleh seseorang
kenalan. Tak lama setelah mulai berlatih Falun Dafa, tubuh fisik
saya termurnikan. Sekarang pada usia 49 tahun, saya benar-benar
bebas dari semua penyakit. Saya tidak perlu obat sama sekali
ataupun latihan fisik apapun. Tubuh saya terasa fantastik dan
sehat. Benar-benar suatu mukjizat.
Perasaan memiliki tubuh yang sehat bebas dari penyakit sulit
diungkapkan dengan kata-kata, kecuali anda mengalaminya sendiri.
Namun, memperoleh tubuh yang sehat hanyalah suatu keuntungan
sampingan dari berlatih Falun Dafa. Ini adalah pengalaman paling
pertama dari seorang praktisi Falun Dafa. Dalam buku Zhuan
Falun, Master Lie Hongzhi mengatakan: “Disini saya tidak
membicarakan penyembuhan penyakit, ataupun kami akan melakukan
penyembuhan. Bagaimanapun juga, sebagai seorang kultivator
sejati anda tidak dapat melakukan kultivasi dengan tubuh yang
sakit. Akan saya murnikan tubuhmu. Pemurnian tubuh hanya bisa
dilakukan pada mereka yang benar-benar ingin mempelajari latihan
dan Fa (Hukum Budha). Kami tegaskan satu hal : bila kamu tidak
bisa melepaskan keterikatan ataupun masalah penyakit, kami tidak
dapat melakukan apapun untuk menolong anda. Mengapa hal ini dapat
dilakukan pada seorang praktisi? Ini karena seorang praktisi
amatlah berharga, dan dia ingin berkultivasi. Ketika sifat
kebudhaan seseorang muncul, para sang sadar akan membantunya.”
Saya memahami bahwa Fa ortodoks memberikan penyelamatan
tanpa syarat kepada orang yang sungguh-sungguh ingin
berkultivasi. Selain kenyataan bahwa tubuh fisik saya terbebas
dari penyakit, saya juga tahu mengapa saya berada di atas bumi
ini sebagai manusia. Falun Dafa telah memberi saya hidup baru
dengan pikiran yang jernih dan sadar, mampu membedakan antara
benar dan salah, dan memungkinkan saya berkultivasi Xinxing. Saya
ingin berasimilasi dengan karakter alam semesta: Sejati, Baik,
Sabar; memperoleh pencerahan, kembali ke jati diri asli, dan
mencapai kesempurnaan.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Savic pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Paris tahun 1999).
KISAH 5: GUO-RONG LIN
Guo-Rong Lin, 56 tahun, adalah seorang insinyur di Taipei - Taiwan. Ketika dioperasi
karena prostatic hypertrophy (pembesaran prostat) pada tahun 1995, diketemukan
bahwa dia terkena kanker prostat. Dokter menyarankan operasi kedua. Ketika
mengetahui terkena kanker prostat, dia menjadi putus asa. Dia menolak operasi kedua.
Berharap adanya mukjizat, dia memburu pengobatan alternatif. Sejak itu dia hidup
dalam kesedihan, sampai akhirnya dia diperkenalkan pada Falun Dafa. Setelah berlatih
Falun Dafa, dia tidak lagi menganggap dirinya penderita kanker. Dia menjadi lebih
bahagia dan sehat. Tidak hanya tidak perlu operasi; dia juga tidak perlu obat. Ketika
cek-up rutin pada tahun 1997, kondisi prostatnya dinyatakan normal.
Sebelum mengenal Falun Gong, saya tidak tertarik pada
kultivasi. Saya tidak pernah berpikir tentang hal itu. Saya
memandang kultivasi hanyalah menjadi vegetarian, menyembah Budha
(dalam agama Budha), dan menyanyikan mantra. Mungkin juga
meninggalkan keluarga untuk menjadi biksu atau biksuni. Ketika
diperkenalkan pada Falun Dafa, pandangan saya akan kultivasi
benar-benar berubah. Dafa tidak memiliki upacara keagamaan,
larangan, atau perintah. Begitu fleksibel sehingga dapat
disesuaikan dengan jadwal waktu kita. Kultivasi Dafa sepenuhnya
tergantung pada hati seseorang.
Saya belajar Falun Dafa pada September 1996. Seorang
praktisi mengatakan kepada saya bahwa Falun Gong tidak sama
dengan Qigong lainnya. Tingkat kultivasinya lebih tinggi dan
lebih menekankan kultivasi langsung pada hati seseorang. Ketika
saya membawa pulang buku China Falun Gong (Edisi Revisi) dan
membacanya dengan seksama, saya tahu bahwa ini adalah sesuatu
yang istimewa. Banyak konsep yang tidak pernah saya ketahui
sebelumnya. Dan amat mempengaruhi cara berpikir saya. Kemudian
saya meneruskan membacanya. Saya menyadari bahwa saya telah
menemukan harta yang tak ternilai. Setiap kali saya membaca buku
itu, saya menemukan hal-hal baru dan pemahaman lebih mendalam.
Dafa membantu saya mengalahkan berbagai penyakit yang
mengerikan. Ini membuat saya semakin menghargainya. Kisah saya
dimulai tahun 1995, ketika saya dioperasi karena prostatic
hypertrophy. Setelah operasi, dokter menemukan bahwa saya
mengidap kanker prostat dan harus menjalani operasi kedua. Saya
benar-benar tertekan mendengar hal itu. Saya putus asa, saya
merasa bahwa besok mungkin saja hari terakhir saya. Saya menolak
operasi kedua. Saya mencoba menemukan cara alternatif untuk
menyembuhkan penyakit saya dan berharap keajaiban terjadi. Saya
mencari kesana kemari segala sesuatu yang mungkin menyelamatkan
hidup saya, termasuk ramuan dan obat tradisional. Saya hidup
dalam kepedihan dan minum ramuan herbal. Keluarga saya merasa
amat sedih. Saya sering bertanya dalam hati “Kapan saya dapat
bebas dari kepedihan ini? Dapatkah saya bertahan hidup dalam
keadaan seperti ini?”
Setelah belajar Falun Dafa, saya mengerti penderitaan saya
ini. Dalam Zhuan Falun, Guru mengatakan kepada kita “Agar sembuh
dari sakit atau untuk menghilangkan karma dan penderitaan, orang
harus berkultivasi dan kembali ke jati diri yang asli.” “Hal ini
karena adanya prinsip alam semesta: Urusan manusia biasa, menurut
ajaran Budha, semua memiliki takdir. Lahir, tua, sakit, mati
harus dialami oleh manusia biasa”. Saya mengerti bahwa setiap
orang hidup berdasarkan prinsip-prinsip masyarakat manusia biasa,
dan pengobatan Qigong dan medis hanya dapat menekan penyakit,
tetapi karma tidak dapat dihilangkan. Akar penyebab timbulnya
penyakit seseorang adalah karma. Saya juga mengerti bahwa dasar
untuk menyembuhkan penyakit adalah dengan menghilangkan karma.
Oleh karena itu praktisi harus bertindak sesuai dengan prinsip
alam semesta. Sejak itu, secara total saya melepaskan keterikatan
untuk menyembuhkan penyakit dan membuang pikiran bahwa saya
menderita penyakit. Saya bertekad mengikuti prinsip yang lebih
tinggi dan hanya berlatih melalui Falun Gong dan sungguh-sungguh
hidup berkultivasi.
Hanya dalam beberapa bulan, saya mengalami perubahan drastis
dalam kesehatan saya. Air muka saya berubah dari pucat menjadi
kemerahan. Semua gejala penyakit yang ada menghilang. Saya
menjadi lebih enerjik. Untuk pertama kalinya, saya benar-benar
dapat menikmati rasanya hidup sehat. Keluarga saya merasa bahagia
juga. Istri saya yang semula tidak percaya akan Dafa berubah
pendapat dan mulai belajar. Dia menceritakan kepada semua orang
di sekitarnya bahwa Dafa itu baik. Selama 3 tahun berkultivasi,
saya tidak pernah memikirkan penyakit saya, tidak pergi ke
dokter, ataupun minum obat. Pada bulan April 1998, saat melakukan
periksa kesehatan rutin yang diwajibkan perusahaan, prostat saya
dinyatakan normal. Hal ini benar-benar memperkuat keyakinan dan
tekad saya dalam berkultivasi Dafa. Saya tahu bahwa kekuatan Dafa
dan belas kasih Guru yang memberi karunia begitu hebat.
Pada suatu hari bulan Januari 1997, saya sedang membantu ibu
saya ke kamar mandi. Ketika saya membungkuk, saya kehilangan
keseimbangan dan tulang belakang terantuk keras. Saya tidak dapat
berdiri. Istri dan ibu saya kebingungan. Saya segera tersadar
bahwa saya seorang praktisi, dan saya tidak seharusnya takut
apapun. Saya mencoba bangkit berdiri dari tanah, dan berkata
kepada mereka, “ Saya baik-baik saya. Tak usah cemas.” Dan hal
yang ajaib terjadi. Selama beberapa hari saya tidak merasakan
sakit apapun pada siang hari, dan dapat bekerja seperti biasa.
Namun ketika malam hari, punggung saya sakit tak tertahankan.
Saya harus menahan sakit luar biasa sepanjang malam. Sulit bagi
saya untuk membalikkan badan di tempat tidur. Bahkan lebih sulit
lagi untuk bangkit dari tempat tidur. Saya merahasiakan ini
semua, agar tidak merisaukan keluarga. Benar-benar suatu derita
kesakitan yang luar biasa. Saya tahu ini adalah penderitaan yang
disebabkan karma saya sendiri. Karena itu, saya harus
mengatasinya sendiri. Saya akan bisa mengatasinya. Dan saya tahu
bila saya ingin mengatasi, maka saya akan dapat melaluinya. Saya
amat sadar akan apa yang sedang terjadi dan tahu harus bagaimana
bersikap. Saya tetap berlatih dan belajar Dafa dan memperpanjang
waktu berlatih saya apabila memungkinkan. Saya bahkan jadi lebih
giat berlatih berkultivasi. Dua minggu kemudian, rasa sakit
menjadi sangat berkurang. Tiga minggu selanjutnya, rasa sakit itu
benar-benar hilang. Punggung saya tegak kembali. Penyakit
punggung kronis saya juga hilang.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Lin pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan tahun 1999).
KISAH 6: QINGYUN HU
Qingyun Hu, mantan pegawai Pengadilan Tinggi Rakyat di Propinsi Jiangxi – Tiongkok,
divonis menderita leukimia pada tahun 1997. Kondisinya kritis dan dalam
keputusasaan. Bahkan dokternya di rumah sakit telah kehilangan harapan untuk
menyelamatkannya. Pada bulan Februari 1998,sementara menanti hari-hari
terakhirnya, dia belajar Falun Dafa. Dan ajaib, dia selamat. Dia tetap berlatih dan
membaca buku Zhuan Falun. Dia sembuh tanpa obat apapun. Kesembuhannya terhenti
pada bulan Juli 1999, saat Falun Dafa mulai mengalami tekanan. Polisi Tiongkok
menahannya. Kondisinya menjadi kritis kembali ketika dia dipenjara, karena dia tidak
diijinkan berlatih Falun Dafa. Dia harus masuk rumah sakit lagi.
Pada tanggal 21 Agustus 1999, di ibukota Nanchang, sebuah surat kabar resmi
Tiongkok – Nanchang Evening – diikuti oleh beberapa surat kabar dan stasiun TV
lainnya menyiarkan berita utama yang memutar balikkan kasus Hu ini, dalam upaya
mereka untuk menjatuhkan Falun Gong.
Artikel di bawah ini adalah ringkasan dari surat Hu kepada pimpinan puncak
pemerintahan Tiongkok. Dalam surat ini, Hu menceritakan kepada pemimpin Tiongkok
tentang kisah sejati dirinya dan mengungkapkan fakta. Surat itu tertanggal 19 Februari
2000. Pada akhir bulan April 2000, Hu ditahan lagi. Dia diputus hukum penjara selama
7 tahun pada 10 Januari 2001.
Presiden Jiang Zemin yang terhormat,
Perdana Menteri Zu Rongji yang terhormat,
Para Pemimpin Lainnya yang terhormat,
Saya adalah mantan pegawai Pengadilan Tinggi Rakyat di
Propinsi Jiangxi, dan juga mantan anggota Partai Komunis
(selanjutnya disingkat Partai). Saya bekerja di bagian hukum dan
peraturan selama 16 tahun. Saya tidak pernah menentang Partai
ataupun pemerintah, dan saya selalu jujur dan menghargai Partai
dan pemerintah. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan
dianggap sebagai musuh pemerintah dan ditangkap hanya karena saya
berlatih Falun Dafa. Dengan sikap yang penuh tanggung jawab
kepada Partai, pemerintah, masyarakat, dan sejarah, saya dengan
ini melaporkan kepada Anda keadaan saya saat ini dan kisah
pengalaman saya yang sebenarnya. Saya berharap Anda dapat
melakukan analisa secara obyektif dan penilaian yang seksama
sesuai fakta yang ada.
Pada tahun 1997, saya menderita penyakit yang tak
tersembuhkan, yaitu leukimia akut. Saya mengalami kesulitan dalam
memproduksi darah. Selama perawatan darurat, saya terkena infeksi
Hepatitis B dan C serta TBC paru-paru. Lima Rumah Sakit besar di
Propinsi Shanghai dan Jiangxi memberikan perawatan darurat, dan
para dokter sering membentuk kelompok konsultasi. Dalam dua
kesempatan, seorang dokter dari Akademi Tiongkok bagian Ilmu
Medis membentuk kelompok konsultasi untuk saya. Akhirnya semua
ahli menyimpulkan bahwa tidak ada obat yang dapat menyembuhkan
leukimia saya. Mereka berpendapat bahwa saya hanya akan bertahan
hidup antara 1 hingga 3 bulan saja. Pada bulan Februari 1998,
ketika batas waktu yang diperkirakan hampir tiba, para dokter
menyarankan para keluarga saya untuk mengatur upacara pemakaman.
Pada saat terakhir, saya menerima buku yang amat berharga -
Zhuan Falun. Saya membaca buku dan mulai berkultivasi pribadi
sesuai petunjuk. Keajaiban terjadi. Hidup saya diperpanjang, dan
saya melewati batas harapan hidup yang diperkirakan oleh para
dokter. Sebulan setelah itu, saya mulai berlatih di tempat tidur
rumah sakit. Tak lama setelah saya mulai berlatih, saya secara
bertahap menghentikan kemoterapi, transfusi darah, obat-obatan
dan semua perawatan. Setelah kemoterapi, sel-sel leukimia dalam
darah saya meningkat dari 30% menjadi 65%.
Obat dan perawatan tidaklah efektif. Sel-sel kanker terus
menyebar. Saya kehilangan berat badan 18 kg dan tidak dapat makan
(hanya dapat menelan cairan saja). Saya terlalu lemah untuk pergi
ke kamar mandi dan untuk membalikkan badan sendiri di tempat
tidur. Saya merasakan sakit di sekujur tubuh. Setelah berlatih
di rumah sakit selama sekitar 2 bulan, tubuh saya mulai membaik.
Atas desakan saya, pihak rumah sakit dengan segan mengijinkan
saya pulang. Dan sangat menyarankan agar saya kembali berobat ke
rumah sakit sebulan kemudian. Sekeluar dari rumah sakit, saya
berlatih dan berkultivasi Falun Dafa dengan ketat. Saya tidak
pernah kembali ke rumah sakit untuk kemoterapi, transfusi darah,
ataupun pengobatan lainnya.
Namun, pihak surat kabar (Nanchang Evening) menyatakan bahwa
saya masuk rumah sakit 5 kali selama atau setelah berlatih Falun
Dafa. Mereka mengabaikan kenyataan bahwa saya tidak mengenal
Falun Dafa pada saat itu, dan bahwa setelah berlatih Falun Dafa
saya tidak pernah kembali ke rumah sakit untuk berobat. Pihak
surat kabar telah merekayasa cerita untuk membohongi masyarakat,
memanfaatkan foto saya dalam artikel mereka. Tulisan tentang foto
menyebutkan : Qingyun Hu, di tempat tidur berkata kepada wartawan
bahwa “Saya masuk rumah sakit 6 kali selama 2 tahun terakhir.
Ilmu pengetahuan dan negaralah yang memberi saya hidup kedua.”
Selama di rumah sakit, biaya pengobatan saya amat tinggi,
mencapai RMB 20.000. Walaupun telah menghabiskan biaya
sedemikian besar, kesehatan saya tidak membaik. Bahkan, sel-sel
kanker meningkat dari 30% pada awal perawatan menjadi 65% setelah
mendapat perawatan. Tubuh saya kehilangan sama sekali daya tahan
terhadap penyakit. Beberapa kali saya hampir meninggal di rumah
sakit. Para ahli dan dokter juga tidak dapat menyelamatkan
ataupun memperpanjang hidup saya. Namun, suatu keajaiban terjadi
setelah saya berlatih Falun Dafa. Ini adalah kenyataan yang tidak
dapat disangkal siapapun. Banyak profesor dan dokter dari Bagian
Hematologi di RS Rui-Jing Shanghai (RS yang amat terkenal di
Tiongkok), dan dari Universitas Medis Jiangxi – amat mengenal
kasus saya.
Setelah saya berlatih Falun Dafa, saya selalu mengingat
dalam pikiran saya tentang apa yang diajarkan Guru Li Hongzhi
“Ada kriteria, namun, bahwa kehidupan yang diperpanjang melebihi
waktu yang ditakdirkan untuk hidup adalah semata-mata dimaksudkan
untuk memberi kesempatan agar kamu berlatih. Apabila pikiranmu
salah sedikit saja, hidupmu akan berada dalam bahaya, karena
sebenarnya hidupmu telah berakhir.” Saya sungguh mengerti bahwa
kultivasi adalah sesuatu yang serius, oleh sebab itu saya tekun
membaca buku, berkultivasi pada hati, dan berlatih gerakan setiap
hari. Hidup saya diperpanjang, dan saya dibebaskan dari rasa
sakit penyakit. Beban keuangan dan mental dalam keluarga saya
juga tidak ada lagi.
Pada bulan Agustus 1999, stasiun TV dan surat kabar Nanchang
meyiarkan berita bahwa saya masuk rumah sakit kembali. Seorang
wartawan mewawancarai salah seorang dokter senior bagian
Hematologi di Universitas Medis Jiangxi. Dia tidak pernah bertemu
saya dan tidak mengetahui riwayat perawatan saya. Dalam
wawancara dokter tersebut mengatakan “Qingyun Hu meninggalkan
rumah sakit setelah penyakit leukimianya disembuhkan oleh kami.
Falun Gong tidak ada sangkut pautnya dengan kesembuhan itu.”
Beberapa waktu kemudian saya bertanya kepada dokter tersebut
mengapa dia berbohong. Dia menjawab bahwa siapapun akan berkata
sedemikian dalam “situasi genting” begini. Dia meminta saya agar
tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
Kenyataannya adalah pada tanggal 21 Juli 1999, polisi
menangkap saya, dengan alasan “mengganggu ketertiban umum”.
Sementara saya ditangkap, saya menyatakan bahwa dulu adalah
pasien leukimia dan menurut dokter penyakit saya tergolong
“fatal”, kurang daya tahan tubuh dan kekebalan terhadap penyakit.
Sebagai seorang praktisi yang diberi perpanjangan hidup, saya
tidak dapat menghentikan berlatih. Hidup saya akan menemui bahaya
bila saya menghentikan latihan. Saya lalu memohon agar polisi
menghentikan tindak paksa mereka. Seorang polisi yang saat itu
sedang bertugas berkata “Kamu tidak perlu mengancam kami dengan
alasan ini (leukimia)”. Mereka lalu memenjarakan saya dan saya
tinggal dengan para kriminal. Setiap penderita leukimia dan
keluarganya pasti mengerti bahwa seorang pasien leukimia tidak
memiliki kekebalan terhadap penyakit. Sehingga seorang pasien
hendaknya tidak mengalami bahkan hanya penyakit flu yang ringan
atau hidupnya akan terancam bahaya.
Dalam penjara, saya tidak diijinkan berlatih ataupun membaca
buku Falun Dafa. Setiap hari, saya harus minum air dingin,
mencuci dengan air dingin, dan mandi dengan shower air dingin.
Dalam beberapa hari, saya mulai mengalami pendarahan pada mulut
dan hidung, dan timbul bercak-bercak di seluruh tubuh. Saya
pingsan 2 kali dalam penjara. Saya meminta rekan satu sel agar
tidak melaporkan hal ini, dan saya menahannya sendiri. Beberapa
kali saya hampir meninggal, jadi saya tidak peduli menghadapi
kematian lagi. Saya berteguh untuk bertahan selama 20 hari. Pada
9 Agustus 1999, saya kehilangan kesadaran lagi. Rekan satu sel
saya kawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga
melaporkan kejadian itu kepada petugas sipir dan ke polisi.
Polisi kemudian mengirim saya ke Bagian Hematologi – Universitas
Medis Jiangxi guna mendapat “perawatan darurat”. Setelah
pemeriksaan, dokter berkata bahwa tekanan darah saya amat rendah,
leukimia saya amat parah, dan sebaiknya saya segera dirawat.
Saya sangat paham, bahwa sebelum berlatih Falun Dafa, saya
telah menderita penyakit fatal ini sangat parah dan berjuang
dengan rasa sakit. Beberapa kali saya hampir meninggal di rumah
sakit. Saya tahu bahwa para dokter tidak dapat menyelamatkan
saya. Bagi saya hidup atau mati tidaklah penting. Yang penting
bagi saya adalah bahwa saya telah berlatih Falun Dafa, dan saya
benar-benar mengerti tujuan hidup seorang manusia. Oleh karena
pengobatan tidak dapat menolong, maka saya menolak tranfusi
darah. Saya tinggal di rumah sakit selama 15 hari dan setelah itu
keluar.
Setelah dibebaskan dari penjara pada 9 Agustus 1999, saya
melanjutkan berlatih dan membaca buku. Meskipun rumah sakit
memvonis saya menderita leukimia dan kondisi saya memburuk, hidup
saya tetap berlanjut dan kesehatan saya secara bertahap mulai
membaik.
Namun, stasiun TV, koran-koran, dan orang-orang dengan
maksud-maksud tertentu, memutar balik fakta dan merekayasa cerita
untuk membohongi masyarakat. Saya bebas dari penjara. Saya tidak
mau disuntik, minum obat, ataupun menerima transfusi darah.
Bahkan saya tetap berlatih dan membaca buku. Saya tetap hidup
selama lebih dari 7 bulan, sejak dibebaskan dari penjara hingga
saat ini. Kesehatan saya juga terus membaik. Mengapa tidak ada
media massa kita yang melaporkan keajaiban dan efek positif dari
Falun Dafa ini?
Maksud dari surat ini adalah memohon Anda untuk menyelidiki
kebenaran dari penghukuman yang saya alami. Sebagai seorang
manusia yang “meninggal” beberapa kali dan telah divonis mati
oleh rumah sakit, saya sekarang dapat melepaskan segala hal.
Saya tidak tertarik dengan politik, dan saya tidak akan pernah
melakukan hal yang bertentangan dengan Partai ataupun pemerintah.
Saya pun tidak mau dimanfaatkan oleh politik untuk menjatuhkan
Falun Gong, ataupun dimanfaatkan untuk menyerang pemerintah
China. Saya sungguh-sungguh berharap Anda dapat menemui praktisi
yang sejati (bukannya non-praktisi ataupun praktisi palsu),
melihat apa yang mereka pikirkan dan perbuat. Saya mengharapkan
ini semua dari lubuk hati saya.
(Dikutip dari surat Mr. Hu kepada pimpinan puncak Pemerintah Tiongkok pada Februari
2000).
PENDERITA JANTUNG DAN PARU-PARU
KISAH 7: JIEMING LIU
Jieming Liu, 76 tahun, tinggal di California. Sebelum berlatih Falun Gong dia terpasung
dalam kursi rodanya dan bergantung pada tabung oksigen. Paru-parunya hanya
berfungsi 27% dari kapasitas normal. Dia juga menderita penyakit jantung parah.
Setelah berlatih Falun Dafa, dia dapat hidup tanpa tabung oksigen dan kursi roda.
Semua penyakitnya musnah tanpa bekas.
Sebelum berlatih Falun Gong, saya berada dalam keadaan
kritis dan divonis menderita beberapa penyakit parah. Misalnya,
terutama, paru-paru saya berfungsi hanya 27% dari kapasitas
normal. Bahkan sering, kurang dari itu. Terus-menerus harus
berjuang untuk tetap hidup. Bernapas amat sulit dan menyakitkan.
Saya bergantung pada tabung oksigen setiap waktu. Paru-paru kiri
saya divonis tidak berfungsi. Saya menderita sakit yang menyiksa
di bagian itu siang dan malam. Dokter memperkirakan itu bukanlah
TBC atau asma, yang bisa disembuhkan atau paling tidak
dikendalikan dengan pengobatan modern. Kasus saya tidak
tersembuhkan. Harapan saya hanyalah cangkok paru-paru. Dengan
kata lain, saya divonis mati oleh penyakit ini. Selain masalah
paru-paru, saya juga menderita penyakit jantung parah. Terjadi
penyumbatan 90% pada salah satu koroner jantung saya. Saya pernah
operasi jantung, tapi gagal. Saya merasakan sakit pada dada
setiap waktu. Saya terpasung pada kursi roda dan tidak dapat
melakukan kegiatan sehari-hari saya sendiri. Sungguh tidak enak
berada di antara hidup dan mati, sambil menanggung sakit yang tak
terkira.
Pada saat kritis, saya beruntung diperkenalkan pada Falun
Dafa oleh putri saya. Saya melihat perubahan positif pada
dirinya, sejak dia menjadi seorang praktisi. Sudah lama dia
mengidap penyakit sinusitis parah, sampai-sampai dia hanya dapat
bernapas melalui mulut, dan tidak dapat tidur enak pada malam
hari. Minum obat setiap hari juga tidak dapat menolongnya sama
sekali. Tetapi, semua gejala penyakit hilang musnah setelah dia
belajar Falun Dafa. Suatu hari putri saya membacakan Zhuan Falun
kepada saya. Saat itu saya bahkan tidak memiliki tenaga untuk
membaca, namun saya mendengarkannya dengan sepenuh hati.
Bagaimanapun, saya percaya akan keagungan Fa dan pada Guru Li.
Ajaib sekali, pada hari itu juga saya dapat melepas tabung
oksigen dan sejak itu saya tidak pernah mengalami gangguan
kesulitan bernafas yang terlalu parah. Sebelumnya, saya tidak
dapat membayangkan untuk dapat hidup tanpa tabung oksigen.
Setelah berkultivasi dan berlatih Falun Dafa, saya memutus
hubungan dengan penyakit. Semua gejala penyakit saya hilang
tanpa bekas.
Berkat berlatih kultivasi Falun Dafa saya dapat menghindar
dari penyakit yang mengancam jiwa dan penyiksaan penyakit yang
menahun. Namun, proses memurnikan tubuh dan menghilangkan
karma berlangsung terus. Kadang-kadang kesulitan yang harus saya
alami tampak begitu menakutkan. Sulit dibayangkan, seorang
perempuan tua dengan banyak masalah kesehatan seperti saya, dapat
mengatasi semua itu. Namun dengan tekad teguh berlatih dan
keyakinan pada Dafa, saya dapat mengatasi semua kesulitan hidup
dalam waktu singkat.
Saya ingat bahwa saya pernah mengalami pendarahan otak parah
sekitar akhir Juli 1999. Saya menahan rasa sakit dan terus
berlatih serta mendengarkan ceramah Guru melalui kaset rekaman.
Lagi-lagi terjadi keajaiban, dalam 2 minggu saya sembuh.
Desember yang lalu, saya menderita sakit demam parah
disertai tenggorokan kering dan gatal. Malam itu, ketika mulai
berbaring, saya merasa seakan seluruh tubuh saya mendidih, namun
pikiran saya sibuk menghapal puisi Guru. Setelah menyelesaikan
salah satu puisi berjudul “Sang Maha Sadar”, saya merasa adanya
aliran hangat mulai dari kepala hingga sekujur tubuh. Demam saya
langsung menghilang. Keesokan paginya saya bersama suami tetap
mengikuti latihan kelompok, seakan tidak terjadi apa-apa.
Kejadian di atas adalah pengalaman pribadi saya tentang
proses menghilangkan karma. Dalam usia 76 tahun, saya telah
mengalami berbagai kejadian mengerikan dan sembuh dalam waktu
singkat. Menoleh kembali ke beberapa tahun yang lalu, saya sadar
bahwa kultivasi saya masih tergolong rendah bila diukur dengan
ajaran Guru. Namun, tubuh saya telah dimurnikan terus-menerus.
Rasa syukur saya kepada Guru tak terkatakan.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Liu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di San
Fransisco tahun 2000).
KISAH 8: HUIJUAN TANG
Huijuan Tang, 62 tahun, tinggal di Australia. Pada tahun 1994, dia menderita berbagai
macam penyakit, dan terkena serangan jantung. Pada tahun 1995, sebulan setelah
mulai berlatih Falun Dafa, kondisi jantungnya membaik dan tekanan darahnya
menjadi normal, dan penyakit migrainnya hilang. Setelah berlatih Falun Dafa lebih
lanjut dan belajar Dafa, penyakit-penyakitnya yang lain seperti tukak lambung, sakit
punggung, sakit pada persendian, dan sukar tidur, semua hilang. Bahkan sakit pada
leher dan pita suaranya yang telah puluhan tahun diidapnya juga hilang. Rambutnya
yang memutih kembali menjadi hitam.
Saya kembali dari Shanghai. Karena stress yang
berkepanjangan, saya terkena serangan jantung pada akhir tahun
1994 yang hampir merengut jiwa saya. Penyakit saya ini menjadi
beban berat bagi seluruh anggota keluarga saya. Biaya
transportasi ke rumah sakit saja mencapai ribuan RMB, belum lagi
untuk obat-obatan yang begitu banyak jenisnya yang harus saya
minum setiap hari.
Pada bulan Maret 1995, saya sangat beruntung telah mendapat
buku China Falun Gong. Saya tidak dapat menahan tangis setelah
membaca buku itu. Saya merasakan kelegaan yang tidak terungkapkan
dengan kata-kata. Saya baru tahu bahwa Falun Dafa adalah cara
kultivasi yang dapat membimbing saya kembali ke rumah sejati
saya.
Hanya dalam waktu sebulan setelah berlatih Falun Gong,
kondisi jantung saya membaik, tekanan darah saya kembali normal,
dan migrain saya hilang. Sehingga saya tidak lagi memerlukan
pengobatan Tiongkok maupun Barat yang sebelumnya begitu penting
bagi saya. Dengan belajar Dafa dan berlatih gerakan lebih lanjut,
semua penyakit saya yang lain termasuk tukak lambung, sakit
punggung, sakit sendi, sulit tidur, dan infeksi gigi, semuanya
lenyap. Bahkan sakit leher dan pita suara yang telah saya derita
puluhan tahun terakhir ini, juga lenyap.
Saya biasanya tidak tahan akan cuaca dingin, karena berbagai
penyakit yang saya derita, dan harus mengenakan mantel jauh
sebelum musim dingin datang. Tangan dan kaki saya serasa membeku
selama musim dingin. Semuanya berubah sejak saya berlatih Falun
Dafa. Sekarang kaki saya terasa hangat, dan saya tidak pernah
takut lagi akan udara dingin dan tidak perlu lagi mengenakan
pakaian hangat.
Selama 4 tahun terakhir, saya tidak pernah masuk rumah sakit
ataupun minum obat lagi. Sekarang saya menikmati bagaimana
rasanya bebas dari penyakit. Hebatnya lagi, rambut saya yang
memutih kembali menjadi hitam! Dulu saya harus berhenti sebentar
untuk mengambil nafas setelah menaiki 2 anak tangga. Sekarang,
saya dapat menaiki 5-6 anak tangga tanpa terengah-engah, dan
dapat berjalan lebih cepat. Sebagai seorang yang menderita
masalah jantung parah, saya tidak akan mampu melakukan
penerbangan panjang ke Australia – dalam rangka mengunjungi putra
saya. Saya hanya dapat bersyukur akan keagungan Falun Dafa.
Sekarang setiap orang dalam keluarga saya telah ikut berlatih
berkultivasi.
Berlatih Falun Dafa tidak hanya dapat memurnikan tubuh
saya, tapi juga secara terus-menerus meningkatkan Xinxing saya
dengan berasimilasi pada karakter alam semesta : Sejati, Baik,
Sabar. Suatu pagi dalam perjalanan menuju tempat latihan, saya
menemukan uang senilai RMB 50. Saya tidak yakin dapat menemukan
pemiliknya. Saya kemudian memungutnya dan memberikannya kepada
seorang janda tua. Pada kesempatan lain, saya pergi ke Bank untuk
mendepositokan uang sebanyak RMB 10.500. Petugas teller kemudian
memberi saya seikat sertifikat deposito masing-masing senilai RMB
500. Setelah saya hitung, saya yakin bahwa ada kelebihan 20
lembar sertifikat dengan total jumlah senilai RMB10.000. Selaku
seorang kultivator, saya tidak tergoda untuk mengambil uang yang
bukan milik saya. Lalu tanpa ragu-ragu saya menyerahkan kembali
kelebihan tersebut. Saya hanyalah salah satu dari jutaan
kultivator yang akan bertindak demikian.
Guru Li berkata: “Untuk kembali ke jati diri, diperlukan dua
hal: pertama harus mampu menanggung penderitaan dan kesusahan,
kedua adalah kualitas kesadaran.” Selama kultivasi, saya
mengalami berbagai cobaan dan penderitaan dari anggota keluarga,
saudara, dan teman-teman. Saya menganggap semua ini sebagai
halangan untuk meningkatkan Xinxing saya dan menyadari bahwa
penderitaan adalah jalan untuk membayar dan menghapus karma.
(dikutip dari tulisan Mr. Tang yang ditulis pada tahun 1999).
KISAH 9: QIHUA LI
Qihua Li, 82 tahun, seorang pensiunan pejabat tinggi di Tiongkok. Sebelumnya dia
menjabat sebagai Kepala Sekolah Medis II Angkatan Bersenjata dan Pimpinan Rumah
Sakit Umum Angkatan Bersenjata (Rumah Sakit 301). Dia menjadi seorang praktisi
Falun Dafa pada tahun 1993, setelah meyaksikan perubahan dramatik atas kesehatan
istrinya. Istrinya dulu menderita penyakit jantung koroner parah. Dia amat tergantung
pada obat-obatan dan kadang-kadang oksigen, agar jantungnya tetap berfungsi.
Setelah berlatih Falun Dafa, dia sembuh total dari berbagai penyakitnya, dan juga
terbebas dari obat-obatan.
Nama saya Qihua Li. Saya bergabung dengan gerakan Revolusi
pada tahun 1928 dan menjadi anggota staf kesehatan di Angkatan
Bersenjata Merah pada tahun 1931. Saya pernah ikut Long March
termashyur pada tahun 1930, ketika Angkatan Bersenjata Merah
berjalan sepanjang lebih dari 12.000 km menuju ke Shanbei. Selama
masa perang, saya menduduki berbagai jabatan yang berbeda di
Angkatan Bersenjata, mulai dari apotiker, asisten dokter, dokter,
kepala divisi rumah sakit, dan ketua umum Dewan Kesehatan. Saya
dikirim untuk belajar di Sekolah Medis I Angkatan Bersenjata pada
tahun 1953, dan lulus 6 tahun sesudahnya. Kemudian, saya berdinas
sebagai Direktur Departemen Kesehatan dan juga sebagai Wakil
Kepala Sekolah Medis IV Angkatan Bersenjata. Lalu menjadi Kepala
Sekolah Medis II Angkatan Bersenjata dan Pimpinan Rumah Sakit
Umum Angkatan Bersenjata (yang dikenal juga dengan nama RS 301).
Saya terus maju dan berkembang dengan berbagai penemuan dan
menerima berbagai penghargaan. Saya pensiun pada tahun 1984.
Saya mulai berlatih Falun Gong pada 1993, dan mengikuti Ceramah
Guru selama 9 Hari sebanyak 2 kali.
Banyak orang tidak mengerti mengapa saya belajar Falun Dafa,
termasuk mereka yang cukup akrab dengan saya. Mereka terus
bertanya mengapa seorang bekas pegawai Partai Komunis dan telah
menjalani kehidupan Angkatan Bersenjata selama puluhan tahun,
dapat percaya kepada Budha di masa tuanya. Terutama, mengapa
seorang dengan tingkat intelektual tinggi dan berkarir lama di
bidang medis dapat ikut berlatih Falun Dafa. Mereka tidak percaya
kalau saya sungguh-sungguh memiliki minat. Oleh karena itu, saya
ingin berbagi pengalaman dan mengungkapkan tabir misteri ini.
Saya tidak tahu apa-apa tentang Falun Dafa sebelum tahun
1993. Namun saya mulai serius belajar Falun Dafa setelah
menyaksikan perubahan yang dramatis pada kesehatan istri saya
setelah dia berlatih. Saya juga terkesan dengan cepatnya istri
saya pulih dari penyakitnya yang kritis, setelah berlatih Dafa.
Istri saya mengikuti gerakan revolusi pada tahun 1946 dan
telah mengalami pencobaan berat. Dia mengidap cukup banyak
penyakit, seperti jantung koroner, kelebihan lemak, glucoma, dan
hepatitis. Dan meminum banyak obat secara rutin selama bertahun-
tahun. Walaupun dia memiliki kesempatan mendapatkan perawatan
kesehatan yang terbaik, namun penyakitnya tetap tidak kunjung
mereda. Sebaliknya kesehatannya makin menurun. Hasil
elektrocardiography memperlihatkan bahwa jantungnya telah
mengalami perubahan ischemic yang parah. Sehingga dia sangat
tergantung pada obat-obatan dan kadang-kadang oksigen, agar dapat
bertahan hidup. Kami selalu menyediakan 2 tabung oksigen di
rumah, satu di lantai bawah, satu lagi di lantai atas, untuk
berjaga-jaga bila sewaktu-waktu diperlukan. Pada waktu itu,
napasnya akan tersengal-sengal hanya dengan menaiki tangga dan
harus berisirahat sepanjang jalan.
Setelah berlatih Falun Dafa, semua penyakitnya menghilang
secara bertahap, tanpa memakai obat-obatan. Dia belajar dari
menantu perempuannya pada tahun 1993, bahwa berlatih Falun Dafa
dapat bermanfaat menyembuhkan penyakit. Dia lalu mendaftar ke
kelas Guru Li dan mengikuti Ceramah I pada 24 April 1993. Pada
waktu itu, saya merasa pesimis. Saya berpendapat bahwa jika saya
tidak dapat menyembuhkan penyakitnya dengan menggunakan peralatan
terapi terbaik yang ada, maka mana mungkin dia akan sembuh dari
penyakit jantung yang begitu parah, hanya dengan mengikuti kelas
Qigong? Namun, tidak lama setelah dia mulai berlatih, tubuh dan
mental mengalami perubahan cukup drastis. Wajah dan bibirnya
memerah, dan dia menjadi lebih energetik. Kemudian dia mengikuti
Ceramah Guru Li sebanyak 2 kali lagi. Seiring dengan kemajuannya
di dalam berkultivasi Falun Dafa, semua penyakitnya hilang. Dia
telah lepas dari obat-obatan selama lebih dari 5 tahun ini.
Perubahan yang terjadi pada diri istri saya benar-benar
mengejutkan saya. Saya mulai berpikir dan mengkaji apa yang telah
terjadi. Rumah Sakit di mana saya bekerja adalah termasuk Rumah
Sakit elite di dunia. Walau telah memperoleh fasilitas khusus
dari Rumah Sakit itu, penyakitnya tidak kunjung sembuh. Namun,
hanya dengan beberapa bulan berlatih Falun Dafa, semua
penyakitnya sembuh tanpa bantuan obat apapun. Mengapa? Semua
pertanyaan ini senantiasa berdengung di benak saya. Kenyataan
telah mengalahkan semua argumen. Sedikit demi sedikit, saya mulai
tertarik pada Falun Dafa. Akhirnya saya memutuskan untuk
menjalani sendiri dan mengambil jalan kultivasi Falun Dafa.
Sebagaimana pengalaman saya, awal mula karir saya adalah
sebagai pekerja medis. Selama masa perang, saya bekerja di bagian
gawat darurat korps Angkatan Bersenjata. Ketika perang usai,
pemerintah mengirim saya untuk belajar di sekolah medis selama 6
tahun. Sepanjang perjalanan karir, saya telah merawat dan
menyelamatkan hidup puluhan ribu pasien. Di sisi lain,
sebagaimana dokter lainnya, saya juga tidak dapat menjamin
kesehatan saya sendiri. Pada tahun 1994, hasil tes MRI menyatakan
adanya neoplasm (tumor) di tulang belakang saya. Keluarga dan
anak-anak merasa risau. Saya tidak menghiraukannya dan tetap
berlatih. Tidak ada sesuatupun yang terjadi pada saya selama
lebih dari setahun. Kemudian, tiba-tiba pada 4 November 1995 saya
tidak dapat mengangkat bolpen dengan tangan kanan saya. Hasil CT
scan menunjukkan adanya pendarahan di belahan otak kiri. Saya
segera dikirim ke Rumah Sakit. Setelah membentuk konsultasi
kelompok, para dokter memutuskan untuk segera mengoperasi otak
saya. Saya mengajukan permintaan agar dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Keadaan tidak menunjukkan perkembangan, dan saya tidak
dioperasi. Namun suhu badan saya tetap amat rendah, walau telah
mendapat pengobatan. Tidaklah jelas apa yang menyebabkan suhu
badan rendah. Lalu, istri saya tersadar, bahwa karena kami adalah
kultivator tidak seharusnya tinggal di rumah sakit. Maka kami
pulang ke rumah setelah mendapat ijin dari direktur rumah sakit.
Hari kedua di rumah, suhu tubuh saya kembali normal, dan saya
tidak pernah mengalami masalah tersebut kembali.
Saya amat terheran-heran dengan fenomena ini, karena tidak
dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan kedokteran modern. Hal ini
menjadi jelas ketika saya belajar Bab 7 buku Zhuan Falun, Essentials
for Further Advancement tentang Karma Penyakit, Ceramah di Sydney, dan
Ceramah di Amerika Utara. Disitu, Guru Li secara gamblang
menjelaskan asal, perkembangan, manifestasi penyakit dan proses
pemurnian tubuh praktisi Falun Dafa. Dari pengalaman saya
pribadi, saya belajar bahwa kita tidak selayaknya memahami
fenomena Falun Dafa dengan semata berdasarkan pada ilmu
pengetahuan modern. Falun Dafa benar-benar luar biasa, sehingga
kita juga harus menganut prinsip yang luar biasa. Oleh karena
itu, hanyalah ketika kita menganggap diri kita seorang kultivator
dan menganut prinsip-prinsip Falun Dafa, maka mukjijat akan
terjadi. Tidak peduli penyakit apapun, asalkan kita dapat
menghilangkan keterikatan-keterikatan dan membaca buku dengan
pikiran murni. Maka kemungkinan besar, kita akan sembuh. Contoh-
contoh yang ada tidaklah terhitung banyaknya. Sebagai seorang
anggota Partai Komunis, seorang anggota Angkatan Bersenjata
Revolusi, dan seorang dokter medis selama 60 tahun, saya secara
tulus menyarankan agar mereka yang menderita sakit penyakit dapat
melepaskan keterikatan-keterikatan mereka dan dengan tulus
membaca buku Zhuan Falun dan berlatih 5 perangkat gerakan. Tidak
pandang penyakit apapun yang kamu derita, kamu akan mendapatkan
hasil yang tidak terbayangkan. Hal ini telah dibuktikan oleh para
kultivator yang tidak terhitung banyaknya.
(dikutip dari artikel Dr. Li yang ditulis pada tahun 1998).
PENDERITA CACAT
KISAH 10: XIUFEN XIE
Xiufen Xie, 53 tahun, lahir di sebuah kota kecil dekat kota Handan, propinsi Hebei,
Tiongkok. Kisahnya pertama kali disebarkan di surat kabar resmi Tiongkok pada tahun
1998. Xie menderita kelumpuhan karena luka pada syaraf tulang belakang yang terjadi
ketika dia menerima pembiusan pada tulang belakang sewaktu akan dioperasi pada
1979. Dia terpaku di kursi roda, dan sepenuhnya tergantung pada pertolongan
anggota keluarganya selama 16 tahun. Setelah mendapat Falun Dafa, dia berubah dari
seorang pasien yang menderita menjadi seorang praktisi yang penuh keteguhan hati.
Dengan pertolongan Dafa, dia berjuang dan akhirnya berhasil mengalahkan
kelumpuhan yang diakibatkan oleh luka pada syaraf tulang belakangnya itu. Tidak saja
dia dapat menyingkirkan kursi roda dan tongkatnya, tetapi dia dapat berjalan lebih
cepat melebihi banyak orang sehat lainnya.
Suami saya adalah seorang tentara dan saya seorang ibu rumah
tangga. Setelah berhenti dari militer, suami saya bekerja sebagai
tukang pipa di Rumah Sakit 301 selama 40 tahun. Sekarang dia
telah pensiun. Saya berasal dari keluarga miskin, dan saya hanya
mengenyam pendidikan sekolah selama 2 tahun saja, karena saya
harus tinggal di rumah menjaga adik-adik saya.
Saya lumpuh total selama 16 tahun. Saya sangat beruntung
dapat bertemu Falun Dafa. Guru Li yang telah memungkinkan saya
berdiri kembali dan menata kembali hidup saya.
Kisah saya dimulai pada tahun 1979, ketika saya mendapat
tubal ligation (pengikatan saluran indung telur) di suatu rumah
sakit di desa. Saya dibius pada tulang belakang. Saya
mengendarai sepeda ke rumah sakit. Setelah operasi, saya tidak
dapat berjalan. Saya harus terbaring di tempat tidur selama 16
tahun. Diagnosis dari Rumah Sakit 301 (Rumah Sakit Umum Tentara
Pembebasan Rakyat dan termasuk salah satu rumah sakit elite di
Tiongkok) adalah lsaya mengalami kelumpuhan akibat luka pada
tulang belakang.
Rasa sakit yang menyertai kelumpuhan itu amat parah tak
terungkap kata-kata. Saya memiliki 4 orang anak kecil pada waktu
itu. Terkecil masih berusia 2 tahun. Saya tidak mampu lagi
merawat diri sendiri dan harus bergantung pada ibu saya. Ibu saya
sendiri memiliki keluarga besar terdiri dari 5 orang. Beliau
harus bekerja di ladang dan di rumah tiada henti. Tidak hanya
merawat anak-anak, tetapi juga harus merawat saya. Saya benar-
benar merasa tidak berguna. Beliau selalu kelelahan. Saya sering
menangis dan merasa seakan sebilah pedang mengiris dada saya.
Setelah saudara lelaki saya menikah, saya tidak dapat lagi
tinggal di rumah ibu saya. Saya tinggal bersama suami saya yang
seorang militer. Gaji bulanannya hanyalah sekitar RMB 50, dan
kami terdiri dari 6 orang yang harus diberi nafkah. Selain
masalah keuangan yang terbatas, suami saya juga harus menyiapkan
makanan, mencuci baju, merawat anak-anak setelah pulang dari
kerja yang melelahkan. Dia harus menjadi ayah sekaligus ibu.
Tambahan lagi dia harus merawat saya: makanan, minuman, dan semua
keperluan hidup sehari-hari. Dia harus menuntun saya ke kamar
mandi, mencuci popok, dan sebagainya. Saya tidak dapat menahan
tangis. Saya takut tempat tidur menjadi basah, maka saya hanya
makan dan minum sedikit saja. Namun sejak hidup hanya terbaring
di tempat tidur, saya menderita lebih dari 10 macam penyakit:
sakit lambung, jantung koroner, tekanan darah tinggi, esophagitis
(radang batang tenggorok), colitic (radang usus besar), cervical
spondylopathy (tertekannya saraf tulang belakang akibat
penyempitan jarak antar ruas), anal fissure, dan lain-lain. Saya
harus berbaring di tempat tidur, tidak dapat menggerakkan anggota
badan dan leher saya. Saya merasa seakan berada dalam neraka.
Suatu kali saya merasa haus, saya mencoba meraih gelas yang
diluar jangkauan. Saya terjatuh ke lantai, terantuk pada gigi,
dan terbaring di sana sampai suami saya pulang dan membaringkan
saya kembali di atas tempat tidur.
Saya masuk beberapa rumah sakit terkenal. Walau telah
berupaya keras, tetap saja tidak ada kemajuan. Saya berjuang
melawan rasa sakit selama 16 tahun. Saya benar-benar menderita
dan ingin mati.
Pada bulan April 1996, adik perempuan saya bercerita bahwa
dia dan suaminya berlatih Falun Gong, suatu sistim kultivasi dan
meditasi yang amat bagus. Dia berkata bahwa dengan berlatih,
maka semua penyakit fisik akan lenyap. Saya amat senang mendengar
hal itu, namun ragu apakah bisa berhasil pada seorang seperti
saya, yang tidak pernah melihat Guru secara langsung. Adik saya
berkata bahwa hal itu tidak masalah, dan dia memberi saya buku
Zhuan Falun.
Saya takut bahwa saya tidak diijinkan berlatih Falun Gong
karena menderita sakit parah. Maka saya mencoba berdiri bersandar
di dinding sambil membaca Zhuan Falun, sebagai awal melatih kaki.
Saya mulai dengan berdiri selama beberapa menit hingga 10 menit.
Terkadang saya terjatuh ke lantai ketika membaca. Maka saya akan
membaca dengan berlutut. Saya tetap melatih kaki saya selama 3
bulan, yang semakin lama semakin kuat. Waktu berdiri saya juga
makin lama. Saya merasa sangat bergembira. Pada tanggal 1 Juli
1997, saya meminta suami agar membawa saya dengan kursi roda ke
tempat berlatih Falun Gong. Pak An, yang melatih di sana bertanya
pada saya, ”Apakah anda menderita penyakit lain?” Saya tetap
menjawab “Tidak, saya sehat. Saya tidak menderita penyakit.” Dia
tersenyum dan tidak berkata lagi. Saya merasa lega. Saya
menempati sisi yang agak jauh dari kelompok, untuk berlatih
sendiri. Perlahan-lahan saya mulai mendekati mereka. Dan mereka
juga mengajak saya berlatih bersama mereka. Hati saya merasa
lega. Saya akan mengenang hari ini seumur hidup saya. “Saya telah
menjadi seorang praktisi Falun Dafa sekarang! Sekarang saya dapat
berlatih laksana seorang yang normal!”
Setelah mulai berlatih Falun Gong, saya berhenti berpikir
tentang penyakit saya. Sungguh ajaib, selama 2 bulan pertama
berlatih, tubuh saya terasa enak dan semua penyakit hilang.
Selera makan saya meningkat, dan berat badan saya makin
meningkat. Saya juga merasa bahwa kedua kaki saya makin
bertenaga.
Setelah satu tahun, dengan bantuan suami, pergi ke tempat
latihan dengan kursi roda, kesehatan saya meningkat pesat. Saya
memutuskan untuk menyingkirkan kursi roda dan mulai berjalan
menuju ke tempat latihan dengan menggunakan tongkat. Pada 2
Februari 1998, saya pergi belajar Falun Dafa bersama suami.
Ketika belajar Pak An menyarankan “Kita para praktisi dapat
membantu menyebarluaskan Falun Dafa pada Festival Musim Semi”.
Sepulang belajar, saat itu telah larut malam dan udara dingin.
Saya meminta suami agar pulang lebih dulu dan memasak untuk anak-
anak. Saya mulai berjalan pulang dengan perlahan dengan bantuan
tongkat. Belum terlalu jauh berjalan, saya mendengar suara
berkata “Letakkan! Letakkan!” Saya pikir seseorang telah
memanggil saya, maka saya menoleh, tapi tidak ada seorangpun.
Saya meneruskan berjalan tanpa memikirkan hal itu lagi. Saya
mencoba untuk berpikir tentang cara menyampaikan pesan Falun Dafa
dalam acara Festival Musim Semi nanti. Tiba-tiba, saya mendengar
suara “Letakkan! Letakkan!” itu lagi. Saya menjadi sadar, bahwa
suara-suara itu berasal dari mulut saya sendiri. Saya tidak dapat
menjelaskan fenomena tersebut. Bagian lain didalam diri saya
mengatakan kata-kata tersebut, tetapi apakah itu? Mungkin
secara tidak sengaja ada barang yang terbawa oleh saya dari
rumah Pak An, dan seseorang mencoba memberitahu saya. Mungkin
Guru Li membuat suara saya berbicara?
Saya duduk di tepi jalan dan menggeledah saku-saku baju
saya, tetapi tidak menemukan apapun. Sekali lagi, saya mencoba
menyingkirkan kejadian aneh pada pikiran saya ini, dan mulai
berpikir tentang menyebarluaskan Dafa. “Letakkan! Letakkan!” Saya
mulai bingung. Saya tidak dapat berhenti mengucapkan kata-kata
tersebut. Sepanjang jalan pulang ke rumah, saya menutup mulut
saya agar suaranya tidak terlalu keras. Saya merasa tidak enak,
ketika pejalan kaki lain memandang saya sepanjang perjalanan
pulang tersebut. Kemudian, saya melihat bahwa saya berjalan
dengan bantuan tongkat saya. Mungkin Guru Li mencoba menyuruh
saya untuk meletakkan tongkat ini! Saya melihat tongkat itu, dan
menyadari bahwa saya baru mencapai separuh jalan pulang.
Bagaimana kalau saya terjatuh? Maka saya melanjutkan berjalan dan
memutuskan akan meletakkannya sesampai di rumah.
Saya terus berpikir tentang hal ini pada malam harinya.
Perlu 45 menit untuk berjalan dari rumah Pak An menuju rumah.
Mengapa saya terus mengucapkan “Letakkan!? Akhirnya saya
mengerti. Bagaimana saya dapat menyebarluaskan Dafa, ketika untuk
berjalan saya memerlukan bantuan sebuah tongkat?
Keesokan paginya, saya mulai berjalan mengelilingi rumah.
Saya mondar-mandir dan tertatih-tatih selayaknya seorang anak
sedang belajar berjalan. Lihat! Tidak terlalu jelek, Suami saya
melihat dan berkata dengan gusar “Apakah kamu gila? Kamu bisa
jatuh!” Saya berkata dengan tegas “Saya akan melepaskan tongkat.
Lihat, saya baik-baik saja!” Kemudian saya pergi ke tempat
berlatih. Ketika rekan praktisi melihat saya berjalan dengan
terpincang-pincang, mereka tertawa dengan terkejut serta memberi
ucapan selamat karena saya dapat berdiri lagi. Saya begitu
gembira sampai ingin berteriak keras “Saya berdiri lagi! Guru Li
menyelamatkan saya!”
Setiap kali saya melihat foto Guru Li, saya merasa ingin
menangis! Ketika saya membaca Zhuan Falun saya ingin tertawa.
Terkadang saya tertawa keras. Bagaimana saya tidak berterima
kasih dari lubuk hati yang terdalam kepada Guru Li? Saya akan
tetap teguh berkultivasi. Tidak peduli betapa banyak kesulitan
yang menghadang di depan saya, saya akan terus berkultivasi. Lalu
ketika saya sedang berlatih duduk bersila, saya memakai barbel
seberat 2,5 kg untuk menekan kaki saya. Saya menahan sakit sampai
air mata saya menetes. Putra saya dengan gusar berkata “Jangan
sampai patah kaki! Akan sakit sekali!” Saya menjawab “Tidak apa-
apa!” Saya melatih kaki saya selama sebulan setelah mulai
berlatih Falun Gong pada bulan Juli. Pada bulan Agustus, saya
dapat duduk bersila. Waktu duduk bersila saya setahap demi
setahap makin lama, sampai saya dapat duduk selama 10 menit. Hari
itu saya terlalu gembira, sampai tidak ingat makan. Sekarang saya
dapat duduk bersila selama satu jam.
Saya mulai berjalan tanpa tongkat pada 3 Februari 1998.
Sebulan setelahnya, saya hampir ingin dapat terbang seperti
burung. Kebanyakan orang tidak dapat berjalan secepat saya
berjalan sekarang. Ini adalah kekuatan Falun Dafa yang ada dalam
saya. Semuanya nyata dan luar biasa!
Dalam hati saya tahu sesungguhnya Falun Dafa itu Jalan yang
luar biasa, dan memberi manfaat kepada setiap orang yang
mempelajarinya. Agar dapat menyebarluaskan Dafa, saya kembali ke
rumah ibu saya, yang jaraknya dekat dengan Baitou City – Propinsi
Hebei. Orang di sana, yang menyaksikan bahwa saya dapat berjalan
normal, merasa terkejut dan bertanya “Rumah Sakit mana yang telah
membuat kelumpuhanmu sembuh?” Dengan gembira saya menjawab “Saya
sembuh dengan berlatih Falun Dafa, tidak pergi ke rumah sakit!”
Mereka membalas “Ajaib sekali! Falun Dafa itu baik; tolong ajari
kami berlatih”. Saya mengajar saudara-saudara saya, lalu orang-
orang lainnya. Dalam beberapa hari, sekitar 40-50 orang datang
belajar Falun Dafa. Halaman rumah kakak saya tidak dapat lagi
menampung mereka semua. Sungguh, semuanya sesuai dengan perkataan
Guru Li “Dafa disebarkan jauh dan luas. Mereka yang mendengar
akan mencarinya. Mereka yang mendapatkan akan bersuka cita.
Jumlah praktisi meningkat dari hari ke hari sampai tak terhitung
banyaknya.”
(Dikutip dari artikel Mrs. Xie yang dipublikasikan pertama kali dalam Harian Resmi
China Economic Times pada tanggal 10 Juli 1998).
KISAH 11: ROBERT NAPPI
Robert Nappi, 46 tahun, seorang warga daerah metropolitan Washington D.C. Dia
kehilangan kemampuan membaca dan menulis setelah mengalami kecelakaan mobil
yang parah pada tahun 1991. Dia juga mengalami kelumpuhan pada lengan kanannya
akibat operasi otak. Dia menghabiskan waktu dengan minum-minum alkohol, merokok,
menggunakan obat hanya untuk mengatasi rasa kesepian, rasa tidak berguna, dan
rasa tercampak yang timbul dalam dirinya. Semuanya berubah pada suatu hari di
tahun 1998 ketika dia membaca buku Zhuan Falun. Dia merasa seakan dia baru
terbangun dari tidur, dan hidupnya menjadi penuh arti kembali.
Saat itu tahun 1998, saya diperkenalkan kembali akan suatu
alasan, untuk hidup. Sepertinya, saya “terbangun” dalam dunia
yang sempit atau dalam bentuk animasi yang terpantul saat saya
melihat cermin. Saya menyebutnya “Diri Sendiri”. Saya mulai
cerita ini dengan penjelasan bahwa saya telah mati dalam suatu
kecelakaan mobil pada tahun 1991. Saya diberitahu bahwa saya
tidak akan dapat hidup hari ini, bila kecelakaan itu tidak
disaksikan oleh seorang dokter, yang saat itu sedang menuju
tempat kerjanya. Dia membuat saya bernafas kembali, memerlukan
helikopter untuk membawa saya ke rumah sakit, dimana saya
menghabiskan waktu selama setahun disana. Saya mengalami luka
dibagian kiri otak dan kehilangan ingatan akan 30 tahun terakhir
masa hidup saya. Perlu waktu 7 bulan untuk belajar berjalan lagi.
Saya tidak dapat membaca dan menulis selama 6 tahun. Hidup saya
berubah menjadi begitu membosankan, tak berguna, dan sendirian,
dan saya akhirnya menebusnya dengan tenggelam dalam minuman,
rokok, dan obat-obatan. Lalu nasib mencoba menarik perhatian saya
dan mengajak saya berlalu dan keluar dari kekacauan yang saya
sebut “Kenyataan” ini. Saya berpaling ke Zhuan Falun. Buku tentang
pencerahan yang luar biasa dan mengagumkan. Setiap orang yang
membacanya akan mengatakan bahwa buku itu menjelaskan dan
membimbing orang pada berkultivasi untuk menemukan diri pribadi
kita yang sejati.
Buku ini membantu membimbing pemahaman kita, dengan
kebenaran dan alasan akan tujuan keberadaan kita, dalam dan
sebagai bagian dari hidup. Ditulis dan diungkapkan bagi kita oleh
Guru Li Hongzhi. Beliau dengan belas kasihnya membantu membimbing
kita keluar dari kekacauan yang menyesatkan dan memerangkap kita.
Saya mencoba menjelaskan sesuai kesadaran saya yang bermula saat
saya terbangun akan kenyataan hidup dan betapa saya merasa
pentingnya berkultivasi dengan sungguh-sungguh. Saya pikir hanya
dengan mengalaminya sendiri, seseorang baru dapat menyelami
pengalaman saya kehilangan ingatan sementara. Ingin tahu dengan
apa yang saya kerjakan dan pikirkan? Saya telah memulai dan sudah
lupa. Saya tidak dapat membaca dengan baik dan harus berusaha
keras untuk belajar kembali.
Sekarang sebut saja ini suatu kebetulan, namun saya lebih
suka menganggap itu suatu keajaiban yang berhubungan dengan
kultivasi saya. Ketika membuka Zhuan Falun, saya tiba-tiba dapat
membaca. Saya merasa seakan baru tersadar. Juga saya lupa semua
akan rokok, minuman, juga tidak ingin untuk melakukannya lagi.
Sekarang, bagi mereka yang menyebut bahwa dua keajaiban itu
hanyalah pikiran saya semata, saya katakan bahwa kita semua telah
diberi kebebasan dan memilih apa yang kita setujui, karena kita
membentuk sistim kepercayaan kita.
Namun, kejadian ketiga yang berkaitan dengan kesadaran saya
melalui kultivasi jati diri adalah benar-benar keajaiban (suatu
yang tidak akan anda percaya tanpa melihat sendiri). Suatu pagi,
ketika sedang berkebun, secara tak sengaja jari saya tertimpa
balok besar, sehingga patah dan terluka cukup parah. Pada waktu
itu, istri saya akan mulai berlatih Falun Dafa yang memang setiap
hari dilakukannya, dan istri saya menyarankan saya ikut berlatih
bersamanya, karena ini dapat membantu mengatasi masalah itu. Dia
telah berlatih selama beberapa bulan. Saya masih tidak terlalu
menganggapnya. Saya diberi tahu bahwa gerakan-gerakan ini dapat
mengubah tubuh kita pada tingkatan mikrokosmik, dengan membuang
dari tubuh kita segala karma buruk yang telah terkumpul selama
kehidupan kita. Saya tidak terlalu yakin ataupun berharap akan
terjadi sesuatu, saya hanya mencoba dan berusaha tenang. Saya
diberitahu agar mengikuti semua gerakan dan tenang tanpa
mempunyai niat pikiran. 10 menit kemudian, jari saya terasa
sedikit lebih baik, 10 menit selanjutnya makin lebih baik, dan
setelah lewat 10 menit kemudian tidak ada lagi tanda-tanda yang
tidak beres pada jari saya. Tidak lagi membiru dan menghitam, dan
tidak terasa patah lagi. Begitu pula luka yang terbuka, secara
ajaib telah sembuh. Sulit dipercaya, tapi nyata terjadi.
Pengalaman ini benar-benar suatu kejadian yang ajaib. Saya masih
sulit menerimanya sebagai suatu kenyataan, namun saya mempunyai
seorang saksi bila suatu saat saya lupa.
Saat ini saya menjadi lebih rajin berlatih dan membaca buku.
Selama 6 tahun terakhir ini lengan kanan saya mengalami mati rasa
akibat operasi pada otak saya akibat stroke dulu. Tapi, pada
suatu hari Sabtu, saya sedang di Mall di D.C. dan sedang
melakukan latihan Falun Gong - Memeluk Roda, punggung saya terasa
amat sakit, dan tiba-tiba terdengar suara letupan keras berasal
dari tengah punggung saya. Beberapa menit kemudian, terdengar
suara letupan keras lain berasal dari pergelangan tangan saya.
Tiba-tiba, lengan saya dapat merasa kembali. Saya diberitahu
bahwa saluran energi saya telah terbuka. Tentu saja, beberapa
orang dapat menyebutnya sebagai penyelarasan fisik, namun saya
menyebutnya sebagai keajaiban yang lain.
Saya dapat merasakan keajaiban yang terjadi terus-menerus
pada diri saya. Sebaliknya, saya akan mencoba dan menjelaskan
beberapa kenyataan yang telah menyadarkan saya. Terdapat dasar-
dasar kebenaran yang tumbuh dalam diri saya. Banyak pencari
kebenaran sadar bahwa banyak guru secara berkala muncul bagi kita
sejak dulu dan telah mencoba membimbing kita keluar dari
kesalahpahaman yang kacau ini. Harus kita sadari bahwa kita
adalah bagian dari alam semesta dan satu-satunya cara bagi kita
untuk mencapai kesehatan yang prima adalah dengan berasimilasi
dalam karakter alam semesta yaitu Sejati, Baik, dan Sabar. Namun
dengan kebingungan yang ada dalam diri kita, sebagai manusia kita
telah hidup dengan pandangan yang tertutup dari kebenaran.
Sebagian besar manusia membangun hidup berdasar sistim
kepercayaan yang tidak benar dan goyah. Buku Zhuan Falun dapat
dan akan memberi kita keinginan dan jalan hidup yang penuh
pencerahan, suatu kesempatan berkultivasi jati diri. Banyaknya
ketergantungan dan keterikatan adalah seperti gravitasi bumi yang
menarik kita kebawah ke arah kesalahpahaman yang kacau. Ini
tidak boleh kita biarkan. Apa yang membuat Falun Dafa begitu
menarik bagi mereka yang mencari kebenaran akan hidup ini adalah
karena Falun Dafa amat jelas bagi mereka yang mencari dengan
pikiran terbuka dan hati yang penuh pengertian. Lebih lanjut
lagi, anda akan melihat kebenaran yang mengalir secara alamiah
dari dalam diri para praktisi Falun Dafa. Mereka tampak bersikap
sabar penuh belas kasih dan memiliki pertahanan yang hebat dalam
menghadapi keadaan yang tidak enak. Hal ini adalah dasar
pengajaran Falun Dafa : Sejati, Baik, dan Sabar. Sejak
berkultivasi, saya merasa lebih tenang dan tentram. Buku
kebenaran ini telah menyadarkan saya dari kekacauan dan secara
total telah mengubah pandangan saya terhadap hidup. Namun jika
kita terus mengelilingi diri kita dengan berbagai keterikatan
yang menghalangi kesadaran kita, dan terus menemukan
ketidakseimbangan dan ketidakadilan dalam hidup ini dan
menganggapnya sebagai suatu kecelakaan, maka kita akan tetap
tidur sambil berjalan dalam kesalahpahaman yang kacau ini. Satu
pelajaran yang paling berharga dari Guru Li Hongzhi adalah:
ketika menemui suatu kejadian atau berhadapan dengan seseorang
atau keadaan, kita harus selalu memeriksa ke dalam diri kita
sendiri, sebagaimana kita telah diajarkan untuk mencapai tujuan
yang lebih tinggi. Pikirkan mengapa hal ini terjadi pada saya
dan apa yang saya pelajari dari semua ini. Jangan cepat membuat
kesimpulan, karena segala sesuatu hanya terjadi untuk mengajar
kita suatu jenis pelajaran akan kehidupan. Adalah kita sendiri
yang menentukan reaksi apa yang kita perbuat. Semoga kita selalu
dapat mengingat Sejati, Baik, dan Sabar, dan mencoba menemukan
jati diri kita yang sejati.
(Dikutip dari artikel Mr. Nappi yang ditulis pada 1999).
KISAH 12: ANDREW HSU
Andrew Hsu, 42 tahun, seorang ahli software computer tinggal di area metropolitan
Washington D.C. Dia berlatih Falun Dafa sejak 1996. Lengan kanannya lumpuh sejak
kecil karena sakit polio. Saat musim dingin tiba merupakan saat penuh derita baginya,
karena lengan kanannya tersebut akan menjadi dingin sehingga dia tidak dapat tidur
tanpa menghangatkannya. Tubuhnya mengalami pemurnian sejak hari pertama dia
belajar Falun Dafa. Sekarang dia merasa lebih sehat dan tidak perlu menghangatkan
lengannya lagi. Dia akan tertidur pulas saat menyentuh bantal, dan seluruh tubuhnya
terasa hangat sepanjang malam.
Saya menderita polio sejak berusia 9 bulan. Lengan kanan
saya yang cacat seakan merupakan vonis bahwa hidup saya akan
menderita. Sebagai seorang anak, saya sering jatuh. Sebagian
besar tubuh saya dipenuhi bekas-bekas luka. Namun, semua
kepahitan ini tidak menghentikan saya mencari kebijakan dan
kebenaran. Sangat sulit menemukan guru sejati untuk berkultivasi.
Ketika sedang merenung tentang kultivasi dan latihan, saya
menemukan Jalan dan belajar tentang Falun Dafa pada 17 Agustus
1996. Saya amat girang dan mendapat pencerahan setelah membaca
bukunya. Seakan ikatan yang menjerat hati saya selama bertahun-
tahun terlepas tiba-tiba. Pertanyaan yang sejak lama terngiang
telah terjawab dan persoalan telah terpecahkan. Saya memulai
hidup baru dengan berkultivasi dalam Falun Dafa.
Sejak hari pertama belajar Dafa, tubuh saya mengalami
pemurnian. Saya mengalami diare selama 9 hari ketika pertama kali
menonton Ceramah Guru melalui video. Lalu semua penyakit saya
yang lama muncul kembali. Kepala saya terasa amat sakit begitu
juga seluruh tubuh saya. Amat menderita sekali rasanya. Anehnya,
saya merasa baik selama mengikuti sesi malam dan siang hari.
Tetapi ketika sampai di rumah, saya mulai merasa tidak nyaman.
Segala macam pemurnian tubuh muncul satu demi satu selama latihan
tahun pertama. Saya tahu bahwa saya memiliki banyak karma, dan
tidak terlalu memperhatikan semua balasan ini.
Walaupun begitu banyak penyakit, saya tidak menggunakan obat
ataupun pergi ke dokter. Bahkan tubuh saya terasa semakin sehat
setiap kali mengalami pemurnian. Contohnya: Sebelum berkultivasi,
alergi selama musim serbuk sari yang saya derita akan berlangsung
selama berbulan–bulan. Pengobatan sama sekali tidak menolong.
Namun pada musim serbuk sari tahun 1997 ini, alergi saya hilang
dalam waktu 2 minggu, dan sejak itu tidak pernah kambuh lagi.
Saya tidak tahan akan sakit di bagian punggung bawah dan kaki
sewaktu bermeditasi duduk bersila, yang dimulai sejak 3 menit
pertama. Sekarang saya dapat bermeditasi dengan sila ganda selama
lebih dari 2 jam. Contoh lainnya, berat badan saya bertambah 14
kg setelah datang di USA pada tahun 1987. Berbagai upaya untuk
menurunkan berat badan tidak menampakkan hasil. Sekarang saya
telah berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 kg tanpa
terlalu banyak berupaya, hanya dengan terus berkultivasi biasa
secara rutin.
Ada banyak perubahan terjadi pada tubuh dan mental saya, yang
sulit diperinci dalam tulisan ini. Namun salah satu perubahan
penting yang terjadi dalam tubuh saya yang hendak saya tekan
disini adalah reaksi saya terhadap udara dingin. Sejak kecil saya
tidak tahan terhadap udara dingin atau lingkungan yang lembab.
Maka musim dingin merupakan saat yang paling menyiksa saya.
Khususnya, kaki kanan saya akan terasa membeku mulai dari kulit
hingga ke sumsum tulang. Kaki saya tidak mati rasa, sebab terasa
sakit tatkala saya mencubitnya. Meski merupakan bagian dari tubuh
saya, namun kaki itu tidak patuh akan perintah pikiran saya.
Tidak ada yang dapat membuatnya hangat, walaupun saya telah
mengenakan celana panjang dari bahan apapun maupun berapa
lapispun. Hal ini telah saya alami selama 40 musim dingin.
Sepanjang tahun saya secara teratur menghangatkan kaki saya
setiap malam. Saya menggunakan selimut listrik, dan menghangatkan
kaki saya selama 30 menit. Namun sejak 1998, saya tidak lagi
harus menggunakan alat listrik itu. Saya langsung tertidur begitu
kepala menyentuh bantal, dan seluruh tubuh saya tetap hangat
sepanjang malam. Bahkan saya selalu berlatih Falun Gong di luar
setiap pagi, termasuk selama musim dingin.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya menyadari bahwa belajar Fa
dan berkultivasi Xinxing adalah kunci untuk meningkat.
Contohnya, suatu hari saya sedang berbelanja, sebuah kereta
dorong menabrak tumit kiri saya, yang sebelumnya telah terluka
parah. Begitu sakitnya sampai saya terjatuh berlutut dan
meneteskan air mata. Pikiran pertama saya adalah “orang ceroboh
siapa gerangan yang melakukan ini semua?” Menoleh ke belakang,
saya melihat seorang lelaki tua mengintip dari balik timbunan
barang dalam kereta belanjanya tanpa rasa bersalah namun terlihat
cemas. Saya menyadari bahwa dia melakukan tanpa sengaja, dan
saya tetap berusaha sebagai seorang praktisi. Maka, saya berdiri
dan berjalan pergi. Saya terus berkata pada diri saya sendiri
“Tidak apa-apa. Tidak apa-apa” sementara rasa sakit mengganggu
saya. Ketika sampai di rumah, saya begitu sibuk dan tidak ingat
lagi tentang kejadian itu. Malam itu saya belajar Fa dengan para
praktisi, dan tiba-tiba teringat akan kejadian tadi. Saya cepat-
cepat melepas kaos kaki dan memeriksa bagian yang tertabrak tadi.
Tidak saja rasa sakitnya telah hilang, tetapi saya tidak melihat
adanya bekas, kulit sama sekali tidak terluka.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Liu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di San
Fransisco tahun 2000).
PENDERITA PENYAKIT HORMON ENDOKRIN
KISAH 13: KATHY GILLIS
Kathy Gillis, 63 tahun, seorang seniman yang tinggal di Ottawa, Kanada. Karena
mengalami luka pada punggung 35 tahun yang lalu, dia tidak dapat mengendarai
mobil terlalu lama, dan harus menghindari tekanan pada punggungnya dalam
kegiatan sehari-harinya. Separuh kelenjar gondoknya telah dioperasi 35 tahun lalu.
Akibatnya dia harus minum hormon tiroid sebagai makanan tambahan. Setelah
berlatih Falun Dafa, tidak saja dia dapat mengendarai mobil dalam waktu lama tanpa
rasa tidak nyaman, namun dia juga berhenti minum hormon tiroid di bawah
pengawasan dokter.
Ketika saya masih anak-anak, dan masih terlalu kecil untuk
bersekolah, saya ingat pernah berpikir “Saya harus meninggalkan
dunia ini sebaik sewaktu saya datang.” Saya mencemaskan apakah
saya dapat melakukannya, karena bahkan pada saat itu saya
menyadari sulit dan rumitnya menjadi “baik”.
Tidak suatupun, baik agama, psikologi, filosofi, yang mampu
menjelaskan bagaimana saya dapat menyelesaikan apa yang setahu
saya harus dilakukan. Sampai akhirnya ketika saya membaca Zhuan
Falun, saya baru melihat untuk pertama kalinya aturan dibalik
perbuatan kita. Saya mengerti bahwa saya tidak saja dapat menebus
kesalahan yang saya buat dalam kehidupan sekarang, tetapi saya
juga dapat menebus kesalahan yang saya buat dalam kehidupan-
kehidupan sebelumnya. Lebih jelasnya, saya akan mendapat
bantuan. Sebagian karma akan disingkirkan.
Begitu saya mulai membaca Zhuan Falun, saya merasakan
dorongan untuk terus membaca. Saya dengan mudah menetapkan bahwa
inilah jalan yang saya cari di dunia ini. Dengan cepat, latihan
ini memenuhi pikiran saya, dan saya mulai mengukur setiap
pikiran, kata, dan tindakan dengan patokan baru : Sejati, Baik,
Sabar.
Ketika saya pertama kali mengenal latihan dan melihat orang
duduk bersila di tanah, saya berkata “Saya tidak yakin dapat
melakukannya”. Saya mendapat cedera pada punggung sejak 35 tahun
lalu ketika terjatuh dari tangga. Pada waktu itu saya sedang
hamil dan juga sedang menggendong anak. Untuk melindungi anak
dalam gendongan, saya memilih jatuh pada punggung. Mengakibatkan
saya tidak dapat mengendarai kendaraan terlalu lama ataupun duduk
bersila tanpa rasa sakit. Selama 35 tahun, saya mencoba
menghindari semua ini, namun sering terpaksa harus duduk dalam
mobil terlalu lama, atau salah gerak yang mengakibatkan rasa amat
sakit. Namun ketika saya duduk dengan hati-hati untuk bersila
dengan cara saya sendiri (karena saat itu saya kehilangan
kelenturan tubuh), saya tidak merasakan sakit. Begitu juga pada
keesokan harinya, tidak seperti yang saya perkirakan, rasa sakit
itu tetap tidak muncul. Saya berkendaraan seharian untuk
menghadiri Konferensi di New York pada tahun 1999, dan saya juga
tidak mengalami masalah pada punggung saya.
Sejak itu saya mendapatkan bahwa tubuh saya bereaksi lain
terhadap lingkungan, dan saya berpikir lain tentang penyakit.
Contohnya, saat musim dingin dulu sebelum mulai berlatih, saya
menderita infeksi sinus dan demam tinggi yang berlangsung selama
10 hari. Dokter sangat kuatir dan mengingatkan saya agar
dioperasi sinus atau mendapat terapi akupuntur rutin agar tidak
kambuh. Musim dingin berikutnya, ketika kembali saya menderita
demam dan gejala sinusitis, saya mengingatkan diri saya sendiri
bahwa saya adalah seorang praktisi. Keesokan harinya, gejala
tersebut hilang. Tampaknya tidak ada lagi penyakit yang datang
mengganggu saya sejak itu. Gangguan-gangguan kecil yang bagi
orang lain dianggap gejala penyakit kadang-kadang memang masih
timbul, namun semua itu hanya sebentar dan tidak membuat saya
merasa sakit.
Baru-baru ini, saya telah mencoba menyingkirkan obat-obat
yang saya makan, tanpa membuat dokter - yang telah begitu
perhatian kepada saya – merasa tersinggung ataupun gagal.
Ceritanya adalah sebagai berikut.
Separuh kelenjar gondok saya telah diangkat 35 tahun lalu.
Saya diberitahu bahwa oleh karena kelenjar ini mengatur kelenjar-
kelenjar lainnya, maka saya harus mengkonsumsi hormon tiroid
selama hidup saya. Selain itu, saya juga harus memeriksakan kadar
hormon saya secara teratur. Ketika saya mengetahui bahwa banyak
praktisi Falun Dafa tidak memerlukan obat, saya pikir bahwa
adalah terlalu berharap pada Falun Dafa untuk mengembalikan
fungsi kelenjar yang telah diangkat. Namun, saya juga berpikir
“Pada tes berikutnya saya akan memeriksakan kadar hormon dan
meminta dokter untuk memeriksa lebih sering, sehingga saya akan
dapat secara bertahap mengurangi dosis obat saya.” Setelah
periksa darah, saya menerima pesan dari dokter yang meminta saya
agar segera menemuinya. Dia berkata bahwa kadar saya amat tinggi,
dan membahayakan jantung. Bukannya kuatir, saya malah bergembira
karena saya paham bahwa saya tidak lagi memerlukan obat.
Saya dapat saja berhenti menemui dokter dan berhenti
memeriksakan diri, namun saya mempertimbangkan bagaimana perasaan
dokter itu seandainya saya bertindak demikian. Maka, saya
memutuskan untuk melibatkan dia dengan apa yang sedang saya
lakukan dan putuskan. Saya sangat beruntung mendapatkan seorang
dokter yang berpikiran terbuka yang lebih condong mencari jalan
keluar alami daripada menuliskan resep obat. Dia tertarik dengan
apa yang saya lakukan selaku seorang praktisi dan secara pribadi
ingin tahu lebih lanjut tentang hal ini. Saya meminjamkan buku
China Falun Gong. Mungkin karena dia telah membaca tentang Falun
Dafa, dia tidak terkejut ketika saya berkata padanya bahwa saya
telah memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi tiroid. Untuk
memenuhi tanggung jawabnya selaku seorang dokter, dia hanya
mensyaratkan saya untuk periksa darah “dalam hal saya mengalami
masalah”.
Walau denyut nadi saya mencapai 90 / menit, dan beberapa
hari kemudian turun menjadi sekitar 60 / menit, dan meskipun
kadar tiroid saya naik turun, saya merasa sehat setiap saat. Saya
sungguh bersyukur atas semuanya.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Gillis pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Toronto tahun 2000).
KISAH 14: ZHENG WANG
Zheng Wang, 36 tahun, berasal dari Toronto, Kanada. Dia menderita amenorrhea pada
tahun 1996 – saat berusia 30 tahun. Dokter di Belgia mengatakan bahwa dia memasuki
tahap awal menopause. Obat-obatan yang telah dicobanya, sama sekali tidak
membawa manfaat. Para ahli hormon telah melakukan berbagai tes, dan memvonis
bahwa penyakitnya ini tidak dapat sembuh. Setelah berlatih Falun Gong, dia mendapat
pencerahan dan memperlakukan dirinya sebagai seorang praktsi sejati. Tidak lama
kemudian dia mendapat menstruasi kembali tanpa minum obat.
Sebenarnya tujuan saya berkultivasi Falun Dafa adalah untuk
meningkatkan kesehatan fisik. Semakin saya paham akan Dafa, saya
semakin merasa betapa berartinya Dafa. Begitu agung. Dalam
setahun, saya telah berubah dari seorang pasien yang mencari
kesembuhan, menjadi seorang praktisi yang melebur dalam Fa. Dafa
telah merubah saya.
Seluruh anggota keluarga saya pindah ke Belgia pada tahun
1996. Sehari-harinya saya bekerja paroh waktu di sebuah restoran.
Saya menderita amenorrhea karena stress oleh kendala bahasa dan
beratnya pekerjaan. Saya merasa tidak nyaman setiap saat. Saya
memeriksakan diri ke dokter. Saya dikatakan mengalami masa awal
menopause. Saya tidak percaya. Saya baru berumur 30 tahun!
Bagaimana mungkin keadaan itu dapat terjadi saat usia yang masih
demikian muda? Supaya sembuh, saya kembali ke Tiongkok dan
memeriksakan diri ke spesialis-spesialis pengobatan Tiongkok dan
Barat. Berbagai obat telah saya minum; namun tidak satupun yang
manjur. Setelah pindah ke Toronto, saya pergi ke ahli kandungan.
Ahli tersebut angkat tangan, dan menyarankan agar saya pergi ke
ahli endokrin. Bermacam-macam tes dilakukan. Akhirnya dia
mengatakan bahwa penyakit saya tidak dapat disembuhkan dan
menyarankan saya untuk mencoba terapi lain. Setiap orang tahu
bahwa semakin awal masa menopause tiba, maka semakin besar risiko
terkena bermacam-macam penyakit. Saya mulai berlatih Falun Gong
untuk menyembuhkan penyakit saya.
Awalnya, saya tidak terlalu mengerti akan apa yang saya
lakukan. Saya membaca buku sementara saya juga minum obat. Suatu
hari ketika habis minum obat, saya merasa pusing, sakit, dan
lemah. Tiba-tiba saya menyadari bahwa saya sudah menjadi seorang
praktisi: Guru telah memurnikan tubuh saya. Saya tidak mempunyai
penyakit lagi, sehingga mengapa saya masih terus minum obat?
Tubuh saya tidak lagi merasa tidak nyaman setelah saya melepas
semua obat-obatan tersebut. Saya mendapat menstruasi kembali.
Ketika beberapa teman saya mengetahuinya, mereka semua menjadi
yakin akan penyembuhan ajaib yang terjadi ini. Mereka bahkan
membantu saya menyebarluaskan Falun Gong.
Saya selalu membaca Falun Gong setiap hari sejak saya
menjadi seorang praktisi. Saya juga merasakan bahwa peningkatan
Xinxing adalah kunci dalam berkultivasi. Saya bekerja di rumah-
rumah orang tua. Dalam bekerja, kadang-kadang saya dipukul dan
dimaki. Dafa telah menyingkirkan keterikatan saya yang berupa
rasa takut akan kotor, kelelahan, dan kerja keras. Diantara
semua orang tua yang saya rawat, ada 2 orang yang hampir berumur
90 tahun. Karena kurang perhatian, rumah mereka amat kotor:
kecoak berkeliaran dalam ruangan, kotoran tercecer di bathtub dan
kursi, kencing berceceran di lantai kamar mandi. Ketika saya
bertugas di rumah mereka, saya sama sekali tidak suka dengan
pekerjaan tersebut. Saya masih ingat ketika pertama kali saya
pergi ke rumah mereka. Semuanya tampak kotor, sampai-sampai saya
tidak tahu harus berdiri di mana, dan saya segera mengeluh ke
kantor. Sebagai hasil dari belajar Fa dan semakin dalam
memahaminya, suatu hari saya menyadari bahwa selaku seorang
praktisi, saya tidak akan dapat mencapai kesempurnaan apabila
saya masih takut akan kotor, kelelahan, dan kerja keras. Ketika
pikiran itu muncul, segera saja saya enyahkan rasa takut itu.
Setelah itu, saya tidak merasa takut lagi. Saya menganggap semua
yang saya lakukan sebagai belas kasih seorang praktisi.
Hasilnya, saya menjadi bahagia dan sabar dalam melakukan
pekerjaan.
Suatu ketika saya mengunjungi rumah seorang pasien yang
lumpuh. Segera setelah dia melihat saya, dia mulai mengeluh bahwa
popoknya sedikit basah. Dia meminta saya untuk segera
menggantikannya. Saya berkata “Tunggu sebentar, saya akan
membantu anda bangun dulu.” Ketika mengangkatnya, tiba-tiba dia
membentak sambil menatap saya “Kupukul kamu! Kupukul kamu!”
Sambil membentak dia menampar saya. Saat itu, saya menguasai
Xinxing saya dengan baik. Saya meminta maaf bahkan ketika dia
tetap memukul saya. Saat itu saya sangat tenang, namun hati saya
sedikit tergerak pada malam harinya. Saya merasa sedikit sedih,
bersalah, dan merasa kehilangan muka. Saya selalu berpikir bahwa
saya selalu baik kepadanya. Saya bekerja dengan giat, saya
bermandikan keringat ketika memandikan dia. Saya selalu berpikir
betapa kecilnya bayaran yang saya peroleh dan tidak bisa tenang
selama beberapa hari. Melihat ke dalam hati, saya menemukan
banyak sekali keluhan. Saya tidak melakukan tugas dengan baik
sesuai dengan standar seorang praktisi. Saya dapat melihat
keegoisan dan ketakutan akan kerja keras. Penderitaan ini adalah
untuk menolong saya. Setiap pencobaan dan penderitaan yang saya
alami adalah untuk membuang keterikatan saya. Setelah menenangkan
hati, saya menemukan semua di sekitar saya menjadi bersahabat
kembali.
(Dikutip dari artikel Ms. Wang yang ditulis pada tahun 2000).
ORANG-ORANG YANG MENGALAMI KECELAKAAN
KISAH 15: AUGUSTO ANDRADE
Augusto Andrade, 62 tahun, pensiunan perancang mekanik yang tinggal di Raleigh,
North Carolina. 40 tahun yang lalu, ia mengalami kecelakaan ketika saat sedang
berlatih senam yang mengakibatkan tulang belakangnya bengkok. Akibatnya, dia tidak
dapat menegakkan diri, kepalanya tertunduk ke dada, kelenturan dan pergerakan
badannya amat terbatas. Dua bulan setelah berlatih Falun Dafa, tulang belakangnya
menjadi lurus. Sekarang dia dapat duduk bermeditasi tanpa rasa sakit. Hidupnya
menjadi harmonis dan pikirannya damai.
Saya telah berlatih Falun Dafa selama 2 tahun. Saya ingin
membagikan salah satu pengalaman kesembuhan saya yang paling
dramatis selama berlatih Falun Dafa. Saya membagikan pengalaman
ini sebagai bukti kesembuhan yang dapat dialami oleh seorang
praktisi sejati Falun Dafa.
Saya adalah seorang yang aktif sejak kecil, dan dapat
melakukan berbagai gerakan manuver senam. Pada tahun 1958, ketika
sedang beraksi di panggung, saya terjatuh pada punggung di tepi
area pasir. Setelah kecelakaan itu, saya bahkan tidak dapat
batuk, tertawa, atau membungkuk selama beberapa bulan. Kecelakaan
ini telah membuat tulang belakang saya sedikit bengkok membentuk
huruf S, membuat saya tidak lagi lincah dan lentur. Saya dulu
adalah seorang pelari cepat dan dapat duduk bersila ketika
bergabung dengan angkatan bersenjata, tapi sekarang saya tidak
dapat melakukannya lagi sejak kecelakaan pada punggung tadi. Bila
saya berdiri dengan punggung bersandar pada dinding, akan ada
jarak sekitar 7,5 cm antara dinding dengan punggung bawah saya.
Saya bahkan tidak dapat menyentuh dinding dengan lengan saya,
hanya telapak saya yang dapat menyentuh dinding. Saya juga
menderita nyeri pada punggung. Namun, saya dapat hidup dengan
normal. Saya tidak dapat menegakkan badan, dan kepala saya
melengkung ke depan ke arah dada. Tentu saya kelenturan dan
gerakan tubuh saya menjadi terbatas sekarang.
Karena keadaan punggung inilah, ketika menjadi seorang
praktisi Falun Dafa, saya tidak dapat duduk dengan posisi sila
meskipun hanya untuk 3 menit saja. Saya harus menahan kaki saya
dengan tangan agar tidak terjatuh ke samping ataupun ke belakang.
Setiap kali duduk bermeditasi merupakan hal yang menyakitkan.
Namun tekad saya sudah bulat untuk bertahan dalam setiap
kesakitan ataupun penderitaan. Karena itu, dalam sebulan saya
sudah dapat meningkatkan waktu berlatih menjadi 15 menit, walau
rasa sakit yang saya alami sungguh luar biasa.
Suatu hari pada bulan kedua berkultivasi, saya mengalami
mukjizat. Ketika bermeditasi di taman bersama-sama rekan
praktisi, saya mendengar suara gemeretak yang berasal dari tulang
belakang saya, khususnya dari ruas-ruas antar tulang. Saat itu
benar-benar membahagiakan. Bersamaan dengan setiap bunyi
gemeretak, saya merasakan tulang belakang saya ditegakkan dan
dikencangkan ruas demi ruas. Kejadian itu berlangsung hanya 5
menit. Perasaan lega yang saya rasakan sungguh luar biasa.
Seharian itu saya menangis karena bahagia. Dengan bersemangat
saya membagikan pengalaman itu dengan setiap rekan praktisi dalam
kelompok latihan.
Dengan adanya kejadian ajaib itu, perbandingan kondisi
punggung saya sebelum dan sesudahnya adalah seperti bumi dan
langit. Sekarang ketika berdiri bersandar pada dinding, jarak
yang ada antara punggung bawah dan dinding tidak sampai 2,5 cm.
Lengan saya dapat menyentuh dinding. Sekarang saya dapat berjalan
dengan kepala tegak. Meskipun saya belum dapat duduk bersila
untuk bermeditasi, lutut saya sekarang sudah 50% mendekat ke
tanah. Saya tidak perlu lagi menahannya dengan tangan karena
takut kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Saya sama sekali
tidak mengalami sakit pada punggung selama bermeditasi.
Keajaiban fisik ini, bagaimanapun, tidaklah ada artinya
dibanding pengalaman emosional dan spiritual yang saya alami.
Kejadian ini merupakan awal hidup baru dalam hati saya, hidup
dengan cara pandang yang berbeda. Merupakan motivasi bagi suatu
perubahan spiritual.
Hal ini merupakan alasan kuat bagi saya untuk berkultivasi
guna mencapai tempat yang lebih tinggi. Sulit untuk percaya,
bahwa seseorang yang sebelumnya penuh kerumitan, kesedihan, dan
kesalahpahaman, sekarang menjadi seorang yang penuh harmoni dan
kedamaian dalam hati. Falun Dafa juga membantu saya keluar dari
kepedihan dan depresi karena patah hati akibat perceraian.
Sekarang saya memiliki pengertian yang lebih besar, sehingga
lebih mudah menerima keadaan menyedihkan, tidak menguntungkan,
tidak menyenangkan yang kerap muncul. Dengan tegaknya tulang
belakang saya, tubuh saya mungkin menjadi lebih tinggi sekitar 5
cm. Namun dalam jiwa, hati, dan pikiran saya tumbuh berlipat
ganda tak terukur. Sejak keajaiban itu, semangat saya untuk
menyebar luaskan dan membagikan Falun Dafa menjadi lebih
menggebu-gebu, dimana dan kapan saja saya berada. Saya tidak
dapat mengungkapkan betapa kerinduan hati saya agar setiap orang
dapat mengenal dan berlatih Dafa dan menyadari dalamnya dan
keuntungan belajar Falun Dafa.
(Dikutip dari artikel Mr. Andrade yang ditulis pada tahun 2000).
KISAH 16: GLENDA MCNIECE
Glenda McNiece, 42 tahun, adalah seorang ahli terapi alami yang bekerja di Buderim,
Australia. Suatu kecelakaan sepeda motor yang terjadi 20 tahun silam, mengakibatkan
tulang leher dan punggungnya patah, dan menimbulkan rasa sakit pada leher, bahu,
dan sciatic (nyeri pada punggung bawah hingga kedua kaki) selama bertahun-tahun.
Kaki kirinya juga retak dan menjadi mati rasa dan sakit. Berlatih yoga dan meditasi
memang membantu meningkatkan kelenturan gerak tubuhnya, namun rasa sakit itu
masih tetap ada. Setelah berlatih Falun Dafa, dia segera merasakan kelegaan pada
leher dan bahu. Juga lengan dan kakinya menjadi kuat.
Saya mengenal Falun Gong hampir setahun lalu, dan mendengar
adanya kelompok yang berlatih di pinggiran New Farm di Brisbane.
Rekan saya mulai ikut belajar Falun Gong setelah diberitahu bahwa
suatu kelompok telah berlatih disana. Beberapa bulan kemudiansaya memutuskan untuk mulai ikut juga, meninggalkan latihan yoga
yang sudah saya ikuti selama 15 tahun ini.
Dua puluh tahun lalu, saya mengalami kecelakaan sepeda
motor, yang mengakibatkan tulang leher dan punggung terluka,
termasuk lecet-lecet di sekitar tulang belakang dan tulang
pinggul saya tergeser. Saya menderita sakit leher dan sciatic
yang parah. Selama bertahun-tahun saya harus bertahan melawan
rasa sakit ini dengan berlatih yoga dan teknik meditasi. Walaupun
kelenturan tubuh saya meningkat, namun saya masih menderita sakit
pada leher, bahu, dan sciatic.
Saya juga menderita mati rasa dan sakit pada kaki kiri
akibat patah 10 tahun yang lalu, juga rasa sakit yang tak henti
di bagian perut karena kejang usus dan menstruasi. Setahun yang
lalu ketika saya pertama kali mulai berlatih Falun Gong, saya
merasakan kelegaan yang serta merta pada leher dan bahu, seakan
beban saya yang berat telah diangkat! Dan selanjutnya, saya
menemukan bahwa kekuatan saya meningkat banyak, terutama tangan
dan kaki.
Saya pernah melakukan penyembuhan lewat tangan selama
bertahun-tahun, selaku seorang juru pengobatan alternatif, dan
berpikir bahwa itu adalah suatu hal yang baik dilakukan. Saya
ingin membagikan kepada orang lain tentang apa yang telah
menolong saya. Walaupun saya sering menyaksikan banyak mukjizat
pada waktu itu, saya mendapatkan bahwa seringkali membawa pulang
penyakit para pasien, dan harus berusaha keras menghilangkan
pikiran dan perasaan orang-orang lain. Melalui pengalaman yang
begitu menyakitkan ini, saya akhirnya belajar bahwa saya tidak
saja mencampuri karma orang lain, tetapi juga menanggung karma
mereka. Saya memutuskan untuk lebih menitik beratkan pada
pengobatan dengan menggunakan alat, daripada menggunakan tenaga
saya untuk menyembuhkan orang.
Secara fisik, saya memperhatikan bahwa Falun Gong telah
meningkatkan keseimbangan dan kordinasi antara sisi kiri dan
kanan tubuh saya. Juga menjadikan siklus haid saya teratur,
menghilangkan kejang dan sakit pada payudara. Kejang usus juga
berkurang. Sirkulasi darah pada kaki kiri saya juga membaik,
karena rasa sakit setelah berjalan agak jauh juga berkurang.
Selain ada rasa panas dari dalam tubuh saya ketika melakukan
latihan, juga terasa aliran energi yang cukup kuat. Memulai hari
dengan berlatih Falun Gong merupakan hal yang luar biasa bagi
saya. Saya biasanya terbangun pagi hari dengan rasa kuatir akan
satu dan lain hal. Setelah menyelesaikan latihan, saya selalu
dapat merasa lebih positif.
(Dikutip dari kesaksian Ms. McNiece pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Australia tahun 2000).
KISAH 17: PAUL CHAN
Paul Chan, 40 tahun, berasal dari Belfield, Australia. Dia menderita akibat luka pada
tulang belakang sekitar 15 tahun yang lalu. Pengobatan yang pernah dicobanya hanya
mengurangi rasa sakit untuk sementara saja, dan masalahnya sendiri semakin parah.
Dia juga menderita tekanan darah tinggi pada 1996. Belum sampai umur 40 tahun,
tidak dapat lagi bekerja seperti biasa. Dia menemukan Falun Dafa pada akhir tahun
1996. Setelah benar-benar memahami prinsip-prinsip Falun Dafa, dia mulai sungguh-
sungguh berlatih kultivasi dan terbebas dari sakit penyakit. Dan bisa bekerja kembali.
Saya Paul Chan, dari lokasi latihan di Campsie. Saya telah
berlatih Falun Dafa selama hampir 2 tahun. Dalam 2 tahun ini,
kekuatan Dafa yang tak terukur telah menimbulkan perubahan luar
biasa pada tubuh dan watak saya.
Sebelum menjadi seorang kultivator Falun Dafa, saya
terganggu masalah tulang belakang selama sekitar 15 tahun.
Walaupun saya telah mengobatinya dengan tepat, rasa sakit itu
hanya dapat hilang untuk sementara waktu saja, dan tidak dapat
sembuh secara tuntas. Bahkan sebaliknya, penyakit itu semakin
parah. Akhirnya saya harus dioperasi. Namun hasilnya tidak
seefektif yang saya perkirakan, dan kondisi saya secara
keseluruhan tidak membaik.
Masalah demi masalah tampaknya datang bertubi-tubi. Pada
malam tahun baru 1996, saya divonis menderita penyakit tekanan
darah tinggi. Saya menghabiskan malam tahun baru di rumah sakit.
Saya hampir tidak dapat berjalan, karena rasa sakit pada tulang
belakang saya. Saya tidak dapat lagi bekerja seperti biasa,
karena tekanan darah tinggi. Saya akan kehabisan nafas dan detak
jantung saya akan meningkat drastis selama beraktifitas yang
memerlukan gerakan aktif. Saya sangat terpukul dan depresi.
Ketika saya masih sehat dan muda, saya tidak pernah merasa
kelelahan, saya bisa bermain sepakbola atau basket dua set
berturut-turut. Sekarang, saya tidak yakin apakah dapat hidup
dengan keadaan kesehatan yang begitu buruk selama sisa hidup saya
ini.
Untung sekali, pada akhir tahun tersebut, saya diperkenalkan
pada Falun Dafa saat berada di rumah sepupu. Ketika pertama kali
belajar Falun Dafa, pemahaman saya tentang berlatih sangatlah
rendah, dan niat saya hanya mencoba-coba saja. Kemudian, saya
ikut workshop selama 9 hari dan mendengarkan ceramah Guru Li dari
video. Setelah Ceramah I, saya merasakan tidak enak di seluruh
tubuh saya selama perjalanan pulang. Sesampai di rumah, saya
berlatih gerakan dan membaca Zhuan Falun seperti biasa. Kemudian
baru saya sadari betapa belas kasih Guru Li dan betapa kuat
Falun Dafa. Dalam Zhuan Falun, Guru Li mengatakan “Beberapa orang
mungkin memperoleh reaksi fisik. Beberapa orang lain mungkin
merasa tidak nyaman, karena ada berbagai rasa tidak nyaman yang
muncul. Ini adalah hal yang biasa. Saya katakan pada anda semua,
betapa-pun rasa tidak enak yang muncul, anda harus tetap terus
mengikuti pelajaran ini. Sekali anda berjalan ke ruang kelas,
semua rasa tidak enak tadi akan lenyap, dan ini sama sekali tidak
membahayakan. Satu hal yang harus dicamkan: Tak peduli betapa
menderitanya anda ketika sakit, saya harap anda tetap datang,
karena sulit sekali memperoleh Fa.” Mulai saat itu hingga
berakhirnya ceramah, saya merasa seperti aliran energi menyusup
kedalam tubuh saya. Saya tetap mengikuti Ceramah 9 Hari hingga
tuntas.
Dari belajar Dafa, saya telah memperoleh pengertian tentang
banyak hal. Yang utama, saya belajar akan kebenaran alam semesta.
Saya sekarang menganggap untung rugi secara hambar. Saya tidak
terlalu berambisi akan ketenaran dan keuntungan. Dalam
masyarakat, saya ingin menjadi seorang yang baik. Saya mencoba
untuk melepaskan keterikatan-keterikatan dan meningkatkan Xinxing
saya. Saya berlatih 5 gerakan, yang menjadikan tubuh saya sehat
senantiasa. Penyakit telah menjauhi saya. Bahkan flu ringan tidak
mengganggu saya sama sekali. Saya secara pribadi berpendapat
bahwa Falun Dafa membawa keuntungan bagi masyarakat maupun bagi
masing-masing pribadi.
(Dikutip dari artikel Mr. Chan yang ditulis pada tahun 1998).
KISAH 18: STEVE “JONES”
Steve berasal dari Ottawa, Canada. Dia mengalami kecelakaan mobil 13 tahun lalu. Dia
tidak dapat berjalan dan menderita sakit parah selama beberapa minggu setelah
kecelakaan itu. Obat-obatan tidak dapat lagi membantunya. Akhirnya ia memperoleh
kelegaan melalui pengobatan akupuntur Tiongkok. Selama 10 tahun berikutnya, sakit
punggungnya datang dan pergi. Kadang dia harus berbaring selama sebulan penuh.
Postur tubuhnya dibetulkan hanya dalam hitungan hari setelah belajar Falun Dafa, dan
rasa tidak enak yang disebabkan kecelakaan tersebut hilang musnah. Setelah beberapa
tahun berupaya berhenti merokok tanpa hasil, akhirnya Steve berhenti merokok setelah
berlatih Falun Dafa selama beberapa bulan.
Saya telah berlatih Falun Dafa sejak Oktober 1998, berjalan
satu tahun 7 bulan sekarang ini. Ada banyak sekali keuntungan
fisik yang saya peroleh sejak mulai berkultivasi, dan menurut
pendapat pribadi saya semuanya bagaikan mukjijat. Saya mencoba
berhenti merokok setiap harinya selama bertahun-tahun, tanpa
hasil. Tetapi, hanya dalam beberapa bulan saya hidup dalam Dafa,
hidup dengan menyatukan pikiran dengan prinsip alam semesta
Sejati, Baik, Sabar; saya menjadi sadar bahwa rokok merupakan
kebohongan yang terbesar dalam hidup saya, dan saya dengan mudah
melepas keterikatan ini pergi. Guru Li menjelaskan bagaimana
orang-orang tidak ingin menyingkirkan penyakit mereka, dan saya
melihat bahwa banyak kesulitan saya disebabkan oleh rokok ini.
Sepuluh hari setelah berhenti merokok, ketika berlatih gerakan
pertama Falun Gong dimana kita membentangkan lengan kanan kita,
saya merasakan suatu ledakan pada dada saya. Udara dingin
mengalir ke suatu bagian dari paru-paru saya yang terasa seakan
“copot”. Saya telah merasakan sakit dada di daerah ini
sebelumnya, dan sekarang meledak seperti sebuah bom, dan hilang
total dengan berlalunya waktu.
Dengan berlatih Falun Gong, saya merasakan perubahan
mencolok pada tubuh saya. Postur tubuh saya telah membaik, dan
rasa sakit akibat kecelakaan dulu telah hilang. Saya mengalami
kecelakaan mobil 13 tahun lalu. Seminggu setelah kecelakaan
tersebut, saya bersin dan akibatnya mata saya berkunang-kunang,
tidak dapat berjalan, dan merasakan sakit yang luar biasa. Obat-
obatan yang diberikan hanyalah untuk membuat saya tertidur, namun
tidak memberikan kesembuhan. Dokter memaksa saya untuk dioperasi
pada punggung. Untungnya pikiran saya tetap mengatakan bahwa
operasi itu tidaklah perlu. Akhirnya saya menemukan kelegaan
melalui akupuntur Tiongkok, namun diingatkan bahwa kemungkinan
rasa sakit akan kambuh apabila cuaca buruk. Musim semi tiba, saya
membutuhkan akupuntur lebih banyak. Selama 10 tahun berikutnya,
masalah sakit punggung saya datang dan pergi. Terkadang saya
harus berbaring selama sebulan penuh, kadang selama beberapa
minggu, dan kadang selama beberapa hari.
Saya sedang mengikuti latihan dan belajar bersama dalam
kelompok Dafa pada hari kedua. Saya telah duduk di lantai selama
lebih dari 2 jam, dan ketika saya mulai bangkit berdiri, punggung
saya meledak. Mata saya berkunang-kunang. Saya berkata dalam hati
“Oh, tidak! Saya akan terbaring berminggu-minggu.” Punggung saya
tidak pernah meledak, mata saya juga tidak pernah berkunang-
kunang kecuali pertama kali 10 tahun lalu., ketika semua masalah
punggung ini mulai timbul. Saya berbaring di lantai sambil
mengerang. Seorang praktisi berkata pada saya agar melupakan rasa
sakit itu, lalu berdiri dan melakukan gerakan-gerakan latihan,
supaya rasa sakit akan pergi. Saya mencobanya dan rasa sakitnya
berkurang. Dalam sehari, saya kembali normal, dan tidak ada
masalah lain dengan punggung saya. Saat itu saya berpikir bahwa
saya akan harus beristarahat total selama sebulan penuh. Sekarang
saya tahu bahwa hal itu sebenarnya adalah proses kesembuhan.
Saya berpendapat bahwa 5 set gerakan itu tidak saja lembut
dan menghilangkan stress, tetapi juga menguatkan tubuh dan medan
energi saya. Pikiran saya menjadi damai ketika saya secara
bertahap masuk dalam kondisi hening. Hati dan pikiran saya
menjadi tenang dan masuk dalam kondisi hening ketika duduk
bermeditasi. Tentu saja, hal ini tidak selalu mudah bagi saya,
dan saya menganggap kesulitan ini merupakan salah satu bagian
dari berkultivasi. Suatu hari saya menyadari bahwa pikiran-
pikiran yang muncul saat berlatih adalah sebenarnya keterikatan-
keterikatan saya – yang seharusnya saya buang. Sejak awal
berkultivasi, saya telah dapat membuang banyak keterikatan dan
memandang hambar segala sesuatu.
Suatu hari ketika duduk, saya merasakan energi masuk ke
tangan saya. Makin lama makin kuat, khususnya setelah 15 menit
duduk bermeditasi, merambat ke lengan dan ke seluruh tubuh. Suatu
perasaan kuat yang hanya dapat saya ibaratkan aliran listrik.
Setelah selesai berlatih, saya minta seorang praktisi untuk
merasakan lengan saya. Saya tahu bahwa dia merasakan adanya medan
energi di sekitar saya. Dia meminta saya tidak terlalu
memperhatikan hal ini maupun mencari hal ini. Saya sadar ini
mungkin akan menjadi keterikatan. Guru mengajar kita untuk tidak
mengharap sesuatu dan memperoleh dengan alami.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Steve pada Perayaan Hari Falun Dafa di Kanada tahun
2000).
PENDERITA LIVER DAN PENCERNAAN
KISAH 19: BRANDON PARK
Brandon Park, 25 tahun, seorang administrator jaringan computer di Fairfax, Virginia.
Dia tiba-tiba jatuh sakit parah pada bulan Februari 1999 yang mengakibatkan dia
harus berhenti kerja. Diagnosa menyebutkan dia menderita 3 penyakit yang tidak dapat
disembuhkan : gastroparesis (kelumpuhan pada lambung), globus sensation (mati rasa
pada tenggorokan), dan aerophagia (berlebihan dalam menelan udara). Dia
mengalami rasa sakit yang beraneka ragam seperti : acid reflux (rasa seperti terbakar
di dalam dada, akibat kembalinya cairan asam lambung ke bagian bawah
kerongkongan) yang parah, regurgitation, mual, sulit cerna, penurunan berat badan,
depresi, sulit tidur, jerawat parah, sendawa kronis, mati rasa pada tenggorokan, dan
rasa amat tidak enak pada dada.. Hal ini semua berlangsung terus-menerus selama
setahun sampai akhirnya dia bertemu Falun Dafa. Sedikit demi sedikit dia merubah
cara berpikir, dan akhirnya penyakitnya benar-benar hilang dalam waktu 2 bulan
setelah membaca Zhuan Falun. Lalu dia mulai berlatih gerakan dan menjadi seorang
praktisi Falun Dafa.
Saya datang ke Amerika sekitar 10 tahun lalu dari Korea
Utara. Saya ingin menceritakan tentang pertemuan saya dengan
Dafa. Saya tiba-tiba menderita sakit parah pada bulan Februari
1999. Saya harus berhenti kerja karenanya. Saya memeriksakan diri
ke 4 orang dokter, 2 orang akupunturis, seorang ahli Qigong
setempat selama setahun. Mereka semua memiliki pendapat berbeda
tentang penyakit saya, namun tidak seorangpun mampu menolong.
Pada tanggal 4 Oktober 1999, seorang dokter di Universitas Johns
Hopkins mendiagnosa bahwa saya menderita 3 penyakit yang tidak
tersembuhkan: gastroparesis (kelumpuhan lambung), globus
sensation (mati rasa pada tenggorokan), dan aerophagia
(berlebihan dalam menelan udara). Dia berkata bahwa dia tidak
dapat berbuat banyak dalam hal ini.
Karena penyakit itulah saya menderita berbagai macam
penyakit parah seperti : acid reflux yang parah, regurgitation,
mual, sulit cerna, penurunan berat badan, depresi, sulit tidur,
jerawat parah, sendawa kronis, mati rasa pada tenggorokan, dan
rasa amat tidak enak pada dada. Saya mengalami ini semua selama
sekitar setahun dan sangat menderita setiap harinya.
Pada bulan November 1999, saya menerima pengobatan Qigong
untuk pertama kalinya. Meskipun pengobatan Qigong ini secara tak
terduga dapat mengurangi sebagian sakit saya, namun saya tetap
menderita. Saya mengatakan kepada orang-orang bahwa saya merasa
lebih baik, dengan harapan saya dapat menyenangkan mereka.
Saya merasa putus asa, sebab semua yang telah saya coba
lakukan tidak dapat mengendalikan penyakit saya secara efektif.
Saya masih berusia 24 tahun. Saya berpikir bahwa saya masih
terlalu muda untuk menderita semua penyakit ini seumur hidup.
Saya sering menangis ketika malam menjelang. Saya ingin terbebas
dari jeratan rasa sakit ini. Kadang, saya berpikir untuk bunuh
diri. Saya pikir mungkin itulah cara satu-satunya untuk
melepaskan diri.
Titik balik dimulai awal tahun ini. Pada bulan Januari 2000,
ahli Qigong yang merawat saya meminta saya untuk mencarikan
bahan-bahan tentang Falun Gong di internet. Dia dan saya memang
menjalin hubungan baik. Saya memesan videotape petunjuk gerakan
dan mendownload beberapa buku Falun Dafa untuknya. Beberapa hari
kemudian, dia berterima kasih kepada saya atas semua itu, dan
menyarankan saya untuk membaca buku-buku Falun Gong. Saya
berpikir bahwa itu hanya salah satu jenis Qigong lainnya, yang
tidak akan saya mengerti. Namun semua mulai berubah sejak saya
mulai membaca.
Saya mulai mengerti misteri kehidupan pada bulan Februari
setelah membaca Zhuan Falun. Setelah Bab I, saya tidak dapat
mempercayai apa yang telah saya baca. Saya merasa semuanya
terlalu ideal untuk dapat dianggap kenyataan. Saya semakin sadar
bahwa Guru Li Hongzhi sedang mengungkap rahasia dari segala
rahasia. Saya setuju dengan semua yang ada dalam buku, kecuali 1
bagian di mana Guru Li berkata: ”Saya katakan bahwa sakit fisik
adalah hal termudah untuk ditanggung, karena dapat ditahan dengan
mengatupkan gigi rapat-rapat. Ketika suatu konflik terjadi antara
manusia satu dengan yang lain, pikiran adalah hal tersulit untuk
dikendalikan.” Saya pikir Guru Li dapat berkata begitu, karena
dia tidak tahu bagaimana saya menderita oleh karena semua
penyakit saya tadi. Tentu saja, akhirnya saya menyadari bahwa
pendapat saya itu salah. Pada kenyataannya, saya dapat menanggung
sakit dan penderitaan fisik saya. Namun, suatu waktu ketika saya
sakit, seseorang berkata sesuatu yang tidak ingin saya dengar.
Saya membalasnya, dan saya amat marah dibuatnya untuk waktu yang
cukup lama. Sekarang saya tidak menyimpan marah pada siapapun,
dan jika saya marah maka saya akan mencari ke dalam diri sendiri
untuk menemukan keterikatan yang saya miliki.
Karena itu saya tertarik pada Dafa. Saya membaca buku dengan
tekun dan mencoba meningkatkan Xinxing. Pada saat yang sama, saya
melihat suatu perubahan besar dalam tubuh saya. Selama 2 bulan
pertama membaca buku, saya muntah-muntah sebanyak 4 kali dan
mengalami diare selama 1 minggu. Suatu hari saya menderita sakit
kepala hebat, dan pada hari yang lain saya merasa sakit di
seluruh tubuh. Saya tahu bahwa saya sedang dimurnikan, walaupun
saya sedikit bingung. Namun saya tidak panik. Sebenarnya, saya
tersenyum ketika saya sedang menjalani proses pemurnian dan
bersyukur atas semua efek pembersihan ini. Saya merasakan persis
seperti yang dijabarkan dalam buku. Misalkan, sekali waktu saya
merasa aliran energi yang tak terungkapkan mulai dari kepala ke
bawah.
Setelah membaca buku selama kurang lebih 2 bulan, dan secara
bertahap mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada dalam buku,
akhirnya semua penyakit saya hilang. Hanya saya belum mulai
belajar 5 set gerakan. Saya mulai berlatih setelah saya sembuh.
Sekarang, 3 bulan sesudahnya, saya dapat melakukan duduk meditasi
selama 1 jam lebih.
Walaupun saya telah panjang lebar menjelaskan tentang
bagaimana Falun Gong telah membantu saya secara fisik, Falun Gong
bukan hanya tentang kesembuhan dan kebugaran. Itu adalah suatu
sistim kultivasi yang berdasarkan pada prinsip alam semesta :
Sejati, Baik, Sabar. Selaku seorang praktisi Falun Dafa, saya
selalu berusaha untuk meningkatkan Xinxing dan berasimilasi
dengan karakter alam semesta. Saya bersyukur atas pengalaman
saya. Saya bersyukur atas penyakit yang mengerikan yang telah
menyerang saya selama setahun. Semuanya amat berharga, karena
saya merasa bahwa penderitaan itu membantu saya dalam menemukan
dan mempelajari Dafa.
(dikutip dari kesaksian Mr. Park pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Washington D.C. tahun 2000).
KISAH 20: FENGYING MAO
Fengying Mao, 40 tahun, seorang perawat bedah di Tiongkok. Dia menderita hepatitis C
kronis selama 18 tahun, sebelum berlatih Falun Dafa. Pada awal 1996, dia ditemukan
mengidap radang hati (sirosis), salah satu hepatitis kronis yang mematikan. Dokternya
mengatakan bahwa harapan hidupannya hanya setahun. Untungnya dia menemukan
Falun Dafa pada Juli 1996 dan sejak itu menjadi seorang praktisi. Setelah berlatih Falun
Dafa, semua penyakitnya hilang, dan hasil tes laboratorium semuanya normal. Dia
dapat terbang ke Washington D.C. untuk bergabung dengan suaminya dan melahirkan
seorang bayi yang sehat pada tahun berikutnya..
Nama saya Fengying Mao. Sebelum datang ke Washington D.C.
pada bulan Oktober 1996, saya adalah seorang perawat bedah di
Tiongkok. Saya telah mengalami perubahan besar secara mental
maupun fisik sejak berlatih Falun Dafa.
Saya terkena hepatitis pada tahun 1978 saat saya masih
sekolah. Karena hepatitis adalah penyakit yang tak tersembuhkan,
maka saya menderita selama 18 tahun. Para dokter di rumah sakit
tempat saya bekerja maupun rumah sakit besar lain di Beijing,
mendiagnosa penyakit saya sebagai hepatitis C aktif kronis. Saya
berada dalam perawatan selama bertahun-tahun, namun hepatitis C
tidak pernah dapat dikendalikan. Pada tahun 1996, saya menderita
sirosis. Gejala utamanya adalah rasa sakit yang terus-menerus
pada hati dan empedu. Yang semakin memburuk apabila saya terkena
flu, ketika terlalu capai, atau ketika depresi. Saya juga
menderita mual, perut kembung, selera makan kurang, sulit tidur,
kelelahan, dan tidak tahan dingin. Saya bahkan sering menggigil
ketika cuaca hanya sedikit dingin. Penyakit ini benar-benar
mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan sehari-hari saya. Beberapa
kali saya dirawat di rumah sakit; bahkan pernah dirawat sampai
selama 6 bulan. Walaupun perawatan yang saya terima adalah yang
terbaik dan penyakit saya berkurang, namun penyakit saya tidak
pernah dapat dikendalikan. Supaya dapat bebas dari penyakit
secara total, saya mencoba berbagai macam cara dan obat
alternatif, seperti Qigong, pembakaran dupa, doa, ramalan, obat
tradisional Tiongkok, dan lain-lain. Saya berhutang banyak uang
untuk memeriksakan diri ke dokter dan spesialis. Saya minum obat
3 kali sehari selama lebih dari 10 tahun. Sementara penyakit
pokoknya belum tersembuhkan, timbul penyakit baru, termasuk
atrophic gastritis, pyelitis (infeksi bakteri pada ginjal),
nephritis (radang ginjal), dan tekanan darah rendah. Tubuh saya
amat lemah dan kaki saya membengkak dan berat. Saya sulit
bergerak meski hanya beberapa langkah. Lebih-lebih bila menapaki
tangga. Saya tidak lagi dapat pergi ke kantor.
Pada tahun 1996, saya mengambil cuti sakit dan tinggal di
rumah. Saya tahu bahwa tidak ada harapan untuk sembuh. Suatu hari
saya bertanya pada dokter “Menurut perkiraan, berapa lama lagi
waktu yang saya miliki? Saya ingin menyiapkan segala sesuatunya.”
Dia tahu bahwa dia tidak dapat terus merahasiakan hal ini. Dengan
nada simpatik dia menjawab “Saya kira setahun juga bisa.” Saya
langsung pingsan mendengarnya. Hidup saya menjadi pahit dan
membosankan, namun saya berusaha bergembira. Saya tidak dapat
berhenti berpikir mengapa Tuhan membawa saya ke dunia ini hanya
untuk waktu yang demikian pendek. Saya tenggelam dalam kesedihan
dan tangis. Emosi saya sering meledak-ledak. Suami saya sedang
belajar di luar negeri waktu itu, sehingga saya tidak memiliki
seseorang untuk berkeluh-kesah. Di rumah saya sering lepas
kendali dan marah pada anak saya tanpa sebab. Semua teman dan
saudara menyarankan saya untuk lebih tenang. Namun bagaimana saya
bisa menjadi tenang, ketika kematian menjelang.
Tanggal 22 Juli 1996 adalah hari yang tidak pernah dapat
saya lupakan. Sejak hari itu, hidup saya memiliki arti baru. Pagi
itu, saya berkunjung ke seorang wanita tua yang dulu tinggal di
kompleks perumahan saya. Melihat kondisi kesehatan saya yang
begitu buruk, dia menyarankan agar saya mencoba Falun Dafa. Dia
juga bercerita bahwa dia telah dibebaskan dari semua penyakit
sejak berlatih. Walaupun menganggap semua ini tidak lebih dari
sekedar sinar redup dalam kegelapan, saya ingin mencobanya.
Pada pukul 6 pagi keesokan harinya, saya pergi ke tempat
latihan bersama putri saya yang berusia 9 tahun, yang juga
menderita penyakit lever. Kami berlatih gerakan dan meminjam buku
Zhuan Falun. Saya membuka buku tersebut ketika sampai di rumah,
mencoba menemukan cara untuk menyembuhkan penyakit saya. Apa yang
pertama kali saya lihat adalah foto Guru Li. Begitu sabar dan
ramah. Terdorong keinginan untuk sembuh, saya mulai membaca bab 7
tentang “Masalah Menyembuhkan Penyakit” dan “Pengobatan Rumah
Sakit”. Ini membantu saya memahami sumber penyakit, dan sebab
mengapa penyakit saya tidak kunjung sembuh. Menurut saya buku
tersebut menarik dan bermanfaat, maka saya mulai membaca dari
awal. Ada satu paragraf pada halaman 2 yang berbunyi “Saya tidak
berbicara tentang menyembuhkan penyakit disini, dan kita juga
tidak ingin menyembuhkan penyakit. Selaku seorang praktisi
sejati, bagaimanapun, anda tidak dapat berlatih berkultivasi
dengan tubuh berpenyakit. Saya akan memurnikan tubuhmu. Pemurnian
tubuh ini hanya akan dilakukan bagi mereka yang sungguh-sungguh
belajar dan berlatih Fa. Kita menekankan satu hal : jika kamu
tidak dapat melepaskan keterikatan atau kekawatiran akan
penyakit, kami tidak dapat melakukan apapun dan tidak dapat
menolong anda.” Setelah membaca hal ini, saya tiba-tiba
berpikir: “Saya ingin menjadi seorang kultivator sejati.” Pada
saat itu juga, penyakit liver saya segera berkurang. Mulut saya,
yang selama ini selalu kering, menjadi basah. Setiap kata dalam
buku itu benar-benar menarik bagi saya. Saya tidak dapat berhenti
membacanya, sampai membuat saya lupa akan penyakit saya. Semakin
saya membaca, saya semakin merasa nyaman. Hari itu, saya membaca
beberapa ceramah hingga jam 1 dini hari.
Ketika saya berlatih pagi harinya, tubuh saya terasa ringan
dan semua penyakit hilang. Saya merasa seperti angin ketika
berjalan; saya merasa seperti ada yang mendorong ketika mengayuh
sepeda. Dan saya tidak lagi merasa lelah ketika menapaki tangga.
Penyakit putri saya juga sembuh.
Sebulan sejak mulai berlatih Falun Dafa, putri saya dan saya
melakukan pemeriksaan fisik. Hasilnya menunjukkan bahwa semua
abnormalitas telah menjadi normal. Semua penyakit yang membuat
kami menderita selama bertahun-tahun telah lenyap hanya dalam 2
hari setelah kita berkultivasi Falun Dafa. Sungguh suatu
mukjijat! Saya sangat bersuka cita dan membeli buku-buku Guru Li,
videotape, dan audiotape. Saya dengan naik bis berkunjung ke
saudara-saudari saya yang tinggal cukup jauh dari saya dan
memberi mereka buku-buku tersebut sebagai hadiah. Saya
menceritakan kepada mereka tentang pengalaman pribadi kami dan
membantu mereka untuk mulai berlatih berkultivasi.
Setelah kami datang ke Amerika, suami saya melihat perubahan
yang terjadi pada kami; dan akhirnya dia juga menjadi seorang
kultivator. Tidak saja penyakit saya menjadi sembuh, tetapi pada
tahun 1997, saya juga melahirkan seorang putra yang sehat dan
lucu. Ketika berita itu sampai ke kota kelahiran saya, beberapa
sanak keluarga tidak percaya; karena mereka tahu betapa buruknya
kesehatan saya waktu itu. Sampai sekarang, mereka masih menyangka
bahwa putra saya adalah anak adopsi.
Falun Dafa tidak saja telah menyembuhkan penyakit saya,
tetapi juga menjadikan saya seorang yang memperhatikan orang lain
di atas diri sendiri. Suatu hari, kurang dari sebulan sejak mulai
belajar Falun Dafa, di ruang tunggu suatu stasiun KA saya melihat
seorang putri berumur sekitar 15 tahun terbaring tak sadarkan
diri di tanah. Banyak orang di sekitar situ, namun tidak
seorangpun yang berusaha menolongnya. Saya sadar bahwa saya
seorang praktisi Falun Dafa, dan saya tidak dapat berdiam diri
ketika melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan. Saya
berjalan mendekat dan menekan salah satu titik akupuntur dan dia
menjadi sadar kembali. Karena dia tampak seperti seorang
pengemis, maka saya pikir dia tidak memiliki uang untuk pulang.
Dia bercerita pada saya bahwa dia datang dari desa yang
terpencil, dan perlu uang sebesar RMB30 untuk tiket KA pulang.
Saya agak segan memberinya uang, karena saya hanya punya uang RMB
80. Saya dan putri saya masih harus menempuh perjalanan selama
satu setengah hari untuk sampai ke rumah. Jika saya memberinya
uang, bagaimana dengan kami apabila terjadi sesuatu di tengah
jalan nanti? Ketika saya sedang bimbang, saya merasa tiba-tiba
jantung saya berdetak cepat. Saya mulai bertanya pada diri
sendiri “Apakah kamu seorang praktisi? Seorang praktisi Falun
Dafa seharusnya berpikir tentang orang lain lebih dulu. Sudahkah
kamu melakukan hal ini? Mengapa kamu segan melakukannya
sekarang?” Muka saya terasa memerah. Sepertinya Guru Li sedang
menatap saya. Saya harus melakukan yang terbaik untuk menolong
orang. Saya mengeluarkan uang dan berkata kepada putri itu “Ini
uang untuk kamu. Belilah tiket untuk pulang.” Saya sungguh
terkejut ketika dia berkata “Saya tidak perlu uang, saya sudah
punya tiket.” Jawabannya sungguh diluar dugaan, dan saya malu
pada diri saya sendiri. Kejadian ini menjadi pelajaran yang
berharga bagi saya, mengingatkan saya untuk selalu
mempertimbangkan kepentingan orang lain dan tidak mementingkan
keuntungan maupun kerugian diri saya sendiri.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Mao pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New York tahun 1999).
KISAH 21: SEN YANG
Sen Yang, Ph.D., 37 tahun, seorang teknisi di Chicago. Dia diketahui menderita hepatitis
kronis parah pada tahun 1982. Walaupun telah mencoba berbagai macam
pengobatan, hasil tes laboratorium menunjukkan fungsi liver yang abnormal.
Akibatnya, kondisi fisiknya tidak memungkinkannya untuk meneruskan belajar dan
bekerja. Sejak mulai berlatih Falun Dafa pada bulan Juli 1995, semua gejala penyakit
hepatitisnya hilang. Tes livernya juga menunjukkan hasil normal.
Pada tahun 1982, saya diketahui menderita hepatitis kronis
yang parah. Hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa fungsi
liver saya tidak normal. Pada saat itu, saya masih kuliah.
Kondisi ini mengejutkan dan membuat saya kehilangan harapan.
Karena masalah yang berat itu, saya dirawat di rumah sakit
universitas dan berhenti kuliah setahun.
Ketika di rumah sakit, saya diberi injeksi, obat, dan infus
setiap hari. Setiap minggu harus periksa darah. Namun, hasil tes
fungsi lever saya tidak pernah kembali normal. Bahkan sebaliknya
semakin memburuk. Sesungguhnya, perasaan saya amat tidak stabil
dan selalu merasa bahwa saya adalah seorang pasien. Saya belajar
beberapa jenis Qigong sebagai cara alternatif menyembuhkan
penyakit saya. Namun, tidak satupun yang menunjukkan hasil.
Setelah keluar dari rumah sakit, saya diminta untuk secara rutin
pergi ke dokter dan periksa darah, guna memantau fungsi liver
saya. Hasilnya tidak pernah normal. Seorang dokter secara terus
terang mengatakan kepada saya “Tidak ada satu carapun yang dapat
menyembuhkan penyakit anda. Kamu akan menderitanya seumur hidup.”
Ketika selesai sekolah, saya belajar beberapa jenis Qigong.
Beberapa diantaranya bahkan mengajarkan tentang penyembuhan
penyakit. Saya sendiri masih menderita sakit ketika diajar untuk
menyembuhkan penyakit orang lain. Sekarang, ketika mengingat hal
itu, rasanya lucu dan aneh, namun saat itu saya tidak mengerti
akibat buruknya. Kemudian saya datang ke Amerika, dan saya larut
dalam kesibukan belajar. Tubuh saya tak terawat. Seperti kata
pepatah “Sakit yang berkepanjangan dapat menjadikan seorang
pasien bagai seorang dokter.” Lama-kelamaan saya belajar menduga
fungsi liver saya berdasar gejala penyakit yang saya derita.
Suatu hari pada bulan Juli 1995, hari yang tak terlupakan
seumur hidup saya, mertua saya membawakan saya sebuah buku
berjudul Zhuan Falun dan sebuah buku lain berjudul China Falun Gong.
Malam itu, saya membuka buku itu dan mulai membacanya. Segera
setelah membaca Prakata, saya merasakan getaran mental dan fisik
yang amat kuat. Saya tidak ingin berhenti sampai saya tamat
membacanya. Selama beberapa hari berikutnya, saya membaca buku
Zhuan Falun beberapa kali. Setiap kali saya selesai membacanya,
saya mendapatkan suatu pengertian baru. Setiap kalimat, setiap
kata, langsung masuk ke hati saya. Saya merasa bahwa saya
akhirnya telah menemukan rumah saya, setelah tersesat untuk
beberapa lama. Saya lalu menjadi paham akan tujuan kehidupan, dan
alasan mengapa Gong (energi kultivasi) saya tidak meningkat
meskipun saya tetap berlatih Qigong. Saya juga mengerti alasan
mendasar tentang lahir, tua, sakit, mati, dan semua hal lainnya.
Satu demi satu, dalam Zhuan Falun, saya menemukan jawaban atas
semua pertanyaan saya tak pernah terjawab selama ini.
Pada saat itu, saya tidak dapat melakukan 5 perangkat
gerakan dengan baik. Tetapi ketika saya membaca buku, saya
merasakan adanya aliran hangat dalam tubuh saya, dan hal ini
membuat saya merasa amat nyaman. Kadang-kadang saya bahkan
merasakan adanya lengan besar yang menggapai sepertinya dari
liver saya. Kedengarannya tidak masuk akal, namun sekitar 10 hari
setelah mulai membaca Zhuan Falun, timbul bercak-bercak merah
darah di sekitar dada kanan saya. Warnanya hitam, sepertinya
tubuh saya telah terpukul dengan amat keras. Pada saat yang
sama, bercak-bercak serupa timbul di bagian punggung. Setelah
beberapa hari, semua bercak-bercak itu hilang.
Dua puluh hari kemudian, saya bertemu seorang praktisi
senior di Atlanta dan belajar dari dia bagaimana melakukan
latihan. Kondisi fisik saya berubah cepat. Ketika berjalan, saya
merasa tubuh saya amat ringan seakan melayang. Saya juga merasa
sangat bertenaga. Saya tidak periksa darah lagi sampai bulan
Desember 1998, ketika semua staf perusahaan mendapat pemeriksaan
fisik tahunan. Empat dari 32 tes darah adalah untuk fungsi liver.
Semua menunjukkan hasil normal!
Guru Li berkata “Seluruh proses kultivasi adalah untuk
menghilangkan keterikatan umat manusia secara terus-menerus.”
Dalam kehidupan saya sehari-hari, saya secara rutin dicoba dengan
bagaimana reaksi saya terhadap berbagai kepentingan di antara
manusia biasa, agar dapat diketahui apakah saya berkultivasi
dengan ketat. Sehari sebelum pemeriksaan tahunan, saya mendapat
mimpi dimana saya melihat hasil periksa darah saya menunjukkan
abnormal semuanya. Keesokan paginya, saya merasa amat lelah dan
sakit pada liver lagi. Gejala-gejala penyakit yang dulu kambuh
kembali. Untungnya ada Dafa. Mudah untuk mengetahui keterikatan-
keterikatan saya. Sehingga, saya menyadari bahwa saya masih
sedikit gelisah atas liver saya. Saya harus menjalani penderitaan
agar dapat menghilangkannya. Semua keterikatan manusia harus
dihilangkan. Ketakutan juga adalah suatu keterikatan. Ketika saya
melihat hasil tes yang menunjukkan normal, saya amat berterima
kasih kepada Guru Li.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Yang pada Konferensi Berbagi
Pengalaman Falun Dafa di New York tahun 1998).
KISAH 22: JIN YE
Jin Ye, 13 tahun, seorang murid kelas 7 di Toronto. Dia datang bersama orang tuanya
ke Amerika Utara dari Tiongkok pada tahun 1996. Ketika dia berusia 6 bulan, diketahui
bahwa terjadi pembesaran dan pengerasan pada empedu dan hati. Dokter
mengatakan bahwa penyakitnya tersebut termasuk penyakit yang jarang terjadi. Dia
hanya dapat makan sedikit, sehingga menjadi kurus dan sakit-sakitan. Tinggi
badannya juga di bawah rata-rata, serta mudah lelah walau berjalan tidak terlalu
jauh. Obat-obatan modern dan tradisional Tiongkok menjadi menu sehari-harinya. Dia
dikenalkan pada Falun Dafa ketika berusia 9 tahun. Falun Dafa menyelamatkannya dari
penyakit yang tak tersembuhkan. Saat ini dia sudah menjadi seorang remaja, murid
sekolah menengah yang sehat, serta seorang praktisi Falun Dafa yang tekun.
Saya mulai belajar Falun Dafa ketika berusia 9 tahun. Dafa
telah banyak merubah jiwa dan raga saya. Sebelum berlatih Dafa,
saya adalah seorang anak yang kurang beruntung yang menderita
penyakit sejak lahir, dan memerlukan perawatan darurat. Ketika
saya berusia 6 bulan, dokter menemukan adanya pembesaran dan
pengerasan pada hati dan empedu saya. Dokter mengatakan bahwa
kasus seperti ini amat jarang terjadi. Karena penyakit ini, saya
hanya dapat makan sedikit. Saya menjadi kurus kering dan
menderita berbagai macam penyakit. Dengan kaki yang pincang, saya
mudah merasa lelah sehabis berjalan walau tidak terlalu jauh.
Tinggi badan saya juga di bawah rata-rata anak sebaya saya. Orang
tua saya telah membawa saya ke berbagai dokter terkenal maupun
spesialis di seluruh negeri, untuk menyembuhkan saya. Obat-obatan
modern maupun tradisional Tiongkok menjadi menu sehari-hari, dan
saya menjadi tidak dapat hidup tanpa itu semua. Walaupun sudah
mengeluarkan uang begitu banyak, kondisi saya makin memburuk
juga, dan para spesialis itu telah angkat tangan. Orang tua saya
amat gelisah dengan penyakit saya. Pada saat itu, ada seorang ibu
yang memperkenalkan kami pada Falun Dafa. Dalam 2 hari pertama
setelah belajar dan berlatih, semua penyakit saya hilang tanpa
bekas.
Saya teringat ketika saya berusia 5 tahun, ibu saya membawa
saya pergi ke kebun binatang melihat kera. Lucu sekali melihat
tingkah mereka yang seperti manusia. Ibu berkata bahwa manusia
berasal dari kera berabad-abad lalu. Saya merasa aneh mendengar
itu semua. Saya terpaku di depan Kera Gunung dan bertanya pada
ibu “Kalau manusia berasal dari kera, mengapa kera mempunyai ekor
sedang manusia tidak? Dan mengapa kera jaman sekarang tidak
berubah menjadi manusia?” Ibu tidak bisa menjawabnya. Saya tumbuh
besar dan pertanyaan itu tetap tidak terjawab. Setelah belajar
Falun Dafa, saya segera mengerti semua “MENGAPA” itu. Dalam buku
Zhuan Falun, Guru Li dengan menggunakan bahasa yang sederhana,
mengungkap semua misteri alam semesta, hidup, waktu, dan ruang.
Dia dengan panjang lebar menjelaskan asal-usul umat manusia dan
tujuan menjadi manusia, yaitu kembali ke jati diri yang asli
melalui berasimilasi dengan karakter alam semesta: Sejati, Baik,
Sabar. Guru Li juga menceritakan prinsip dasar Zhuan Falun
“Sebagai seorang manusia, apabila kamu dapat mengikuti karakter
alam semesta: Sejati, Baik, Sabar tersebut, maka anda adalah
seorang yang baik. Seorang yang berlawanan dengan karakter ini
adalah seorang yang jelek. Dan “selaku seorang praktisi, jika
anda berasimilasi dengan karakter alam semesta ini, maka anda
akan memperoleh Tao.” Saya mengikuti kriteria ini dalam tindak
tanduk saya. Misalnya, tetangga saya sehabis berbelanja di toko
Safeway sering menaruh kereta belanja di dekat tempat sampah
apartemen saya. Setiap kali saya harus mendorongnya kembali ke
toko itu. Suatu hari, saya berbelanja diaper (popok sekali pakai)
untuk adik saya di toko tersebut. Seorang wanita penjaga toko
memberi saya bonus sebungkus besar diaper sebagai hadiah. Saya
berpendapat sebagai seorang kultivator, saya tidak seharusnya
mengambil keuntungan ini, maka saya menolaknya.
Dulu saya sering menonton televisi dan bermain-main. Kadang-
kadang, saya sampai lupa mengerjakan PR. Ibu amat marah pada
saya karenanya. Beberapa kali saya mendapat tabokan gara-gara hal
itu. Saya tidak dapat merubah diri. Sejak belajar Dafa, saya
sadar bahwa seorang praktisi hendaknya disiplin dengan diri
sendiri. Dalam Zhuan Falun, Guru Li berkata “Kamu adalah seorang
praktisi, maka kamu harus menjadi seorang yang baik; meningkat
bertahap untuk berasimilasi dengan karakter alam semesta;
meninggalkan semua yang buruk yang kamu kejar selama ini.” Saya
adalah seorang murid, dan tugas utama saya adalah belajar giat.
Saya juga merasa bahwa saya seharusnya membantu ibu dengan
pekerjaan di rumah. Semua ini termasuk dalam kultivasi saya.
Sekarang saya tidak lagi kecanduan menonton televisi, dan saya
tidak sering lagi bermain-main. Saya selalu menyelesaikan PR
sepulang sekolah. Kemudian saya membaca Fa, berlatih Gong, dan
menggantikan ibu menjaga adik. Orang tua saya memuji saya atas
semua perubahan pada diri saya.
Semua hal yang saya lakukan adalah hal-hal kecil tidak
berarti. Namun, saya yakin bahwa kultivasi dimulai dari hal-hal
kecil. Guru Li juga berkata :”Sesungguhnya, dalam berkultivasi,
sedikit demi sedikit, begitulah cara kamu berkultivasi dan
meningkat.” Walaupun saya menghabiskan sebagian besar waktu
senggang saya untuk belajar dan berlatih Dafa, namun pelajaran
sekolah saya tidak terganggu sama sekali. Malah sebaliknya, nilai
saya adalah terbaik di semua pelajaran. Para guru saya juga
memuji kepandaian saya.
(Dikutip dari kesaksian nona Ye pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New York tahun 1999).
KISAH 23: JEFF CHEN
Jeff Chen, 34 tahun, seorang programer dari Raleigh, North Carolina. Dia didiagnosa
menderita Hepatitis B pada tahun 1995. Dia harus mengurangi separuh jam kerjanya
untuk beristirahat di rumah. Pengobatan Barat maupun Tradisional Tiongkok tidak
dapat menyembuhkannya. Setelah berlatih Falun Dafa, kondisi fisiknya membaik, dan
dalam waktu 2 bulan dia dapat kembali bekerja seperti semula. Falun Gong tidak hanya
memurnikan tubuh Jeff, tetapi juga memurnikan hati dan jiwanya. Dia menemukan
kebahagiaan yang sebenarnya di dalam Sejati, Baik, Sabar.
Saya dinyatakan menderita Hepatitis B akhir 1995 lalu.
Dokter memberi saya suntikan interferon, obat terbaru dan
terbaik. Selama 3 bulan dalam perawatan, berat badan saya turun
sekitar 9 kg dan rambut saya rontok. Ketika masa perawatan
berakhir, saya juga tidak merasa lebih baik. Mertua saya
mengirimkan berkantong-kantong obat-obatan Tiongkok; namun tidak
ada yang dapat membantu. Selera makan saya amat rendah dan
sulit tidur. Saya merasa amat kelelahan setelah berjalan hanya
200 m. Saya tidak memiliki tenaga untuk memasak atau
mengendarai mobil selama 10 menit. Saya harus berhenti bekerja
dan istirahat di rumah selama 6 bulan lebih. Akibatnya, saya
menjadi depresi berat. Saya berpikir bahwa saya menjelang
kematian, sehingga saya mulai mencari asuransi jiwa untuk masa
depan keluarga nanti. Keadaan fisik sedemikian rupa berlangsung
setahun, sampai akhirnya saya mulai belajar Falun Dafa pada
Oktober 1996.
Sejak hari pertama saya mendengarkan Ceramah Guru Li, saya
sudah merasa baik. Selera makan saya timbul, dan saya merasa
memiliki cukup tenaga untuk mengendarai mobil setiap hari yang
kadang-kadang mencapai 1 jam lamanya. Semakin lama, dengan
berlatih dan belajar Zhuan Falun, saya merasakan kemajuan yang
pesat. Dalam tempo kurang dari 2 bulan, saya dapat kembali
bekerja penuh.
Empat tahun hampir berlalu. Saya sekarang merasakan sehat
setiap harinya; raut muka saya cerah, saya dapat makan dan tidur
dengan normal setiap harinya selayaknya orang sehat. Selain itu,
sekarang saya jarang terserang flu; dulu saya selalu terkena flu
3 bulan sekali.
Falun Dafa juga telah meningkatkan jiwa saya. Yang paling
menarik bagi saya adalah bahwa Falun Gong mengungkap banyak
prinsip tentang kehidupan, alam semesta, agama, kultivasi, dan
lain-lain. Banyak pertanyaan saya yang tidak terjawab selama ini,
kini terjawab sudah. Juga mengajarkan bagaimana menjadi seorang
yang baik dengan berasimilasi pada karakter alam semesta Sejati,
Baik, Sabar.
Sebelumnya, saya melakukan segala sesuatu sesuai kepentingan
saya sendiri, dan jarang mempertimbangkan orang lain. Di tempat
kerja, saya selalu mencoba bekerja di bagian yang paling menarik
dan sering bersaing dengan rekan kerja untuk mendapat gaji yang
lebih baik dan promosi. Saya sering kecewa dengan pimpinan dan
rekan kerja. Keluhan dan cemburu selalu muncul dalam diri saya
setiap saat. Selain itu, terbawa arus moral masyarakat yang
merosot, saya tergila-gila menjelajah situs porno di internet.
Saya tidak sadar betapa besar pengaruh buruk yang ditimbulkan
oleh benda-benda buruk tersebut. Saya hidup menurut pengaruh dari
lingkungan sekitar saya. Saya merasa amat bangga dengan gelar
yang saya peroleh dari sekolah ternama dan menguasai kemampuan
teknologi mutakhir. Yang ada dalam pikiran saya adalah semata-
mata bagaimana cara mendapat pekerjaan yang lebih baik dan
mendapat uang lebih banyak. Saya tidak sadar betapa tingkat moral
saya telah merosot.
Falun Dafa mengajar saya bahwa umat manusia harus
berasimilasi dengan karakter alam semesta. Dari dalam hati, saya
sekarang mengerti apa yang sebenarnya baik dan apa yang
sebenarnya tidak baik. Guru Li dan Falun Dafa yang telah
menyelamatkan dan mengubah saya secara total.
Sedikit demi sedikit saya telah belajar, bahwa apapun yang
saya lakukan hendaknya mendahulukan orang lain daripada diri saya
sendiri. Mencamkan prinsip Sejati, Baik, Sabar dalam pikiran
senantiasa. Saya sekarang tidak pernah merasa stress, frustrasi,
ataupun mendapat konflik dalam bekerja. Saya mengembalikan
kelebihan uang sebanyak hampir $10.000 kepada atasan saya. Saya
sekarang tidak lagi menggunakan telpon kantor untuk keperluan
pribadi. Hidup saya sekarang terasa damai dan harmonis. Di rumah,
saya kadang-kadang masih merasa bertentangan pendapat dengan
istri, namun sekarang saya tidak lagi menyalahkan dia, tetapi
saya mencari kekurangan yang ada dari dalam diri saya sendiri dan
selanjutnya memperbaiki diri saya sendiri.
Saya setahap demi setahap belajar untuk menganggap semuanya
hambar. Saya sadar bahwa mobil mewah dan rumah megah tidak dapat
memberi kebahagiaan sejati. Hanya pikiran damai dan harmonis yang
dapat memberikan hidup bermutu. Yang paling utama adalah
mengetahui apa tujuan hidup kita.
(dikutip dari artikel Mr. Chen yang ditulis pada tahun 2000).
PENDERITA MIGRAIN
KISAH 24: TONY HU
Tony Hu, MD., 37 tahun, berasal dari area metropolis Washingtonn D.C. dan bekerja
sebagai seorang ahli riset biomedis. Dia menderita sakit kepala kronis selama
bertahun-tahun dan semenjak pindah ke D.C dia menderita allergic rhinitis (radang
selaput lendir hidung). Setelah berlatih Falun Dafa, sakit kepalanya tidak pernah
kambuh, dan dalam 3 bulan allergic rhinitis yang dideritanya juga hilang. Pengalaman
ini mendorongnya mengenalkan Falun Dafa kepada sang ibu. Ibunya menderita
migrain selama puluhan tahun, dan hampir setiap hari harus minum obat penghilang
rasa sakit. Setelah berlatih Falun Dafa, dia menjadi sehat dan terbebas dari
ketergantungan akan obat-obat tsb.
Saya pertama kali mengikuti Ceramah 9 Hari Falun Dafa pada
bulan Maret 1999 karena diajak teman. Sebelumnya, saya tidak
pernah tertarik pada Qigong. Bila ada seseorang menyebut Qigong,
saya akan meremehkannya, meski sebenarnya saya tidak mengerti
sama sekali tentang Qigong. Menjadi seorang praktisi Falun Dafa
sama sekali benar-benar diluar dugaan saya. Karena itu saya hanya
bertindak sebagai pupuk bawang dan tidak menaruh perhatian sama
sekali sepanjang seminar. Sebagian besar saya tertidur atau
melamun. Ketika menyimak dan mendengar hal-hal yang tidak saya
mengerti, maka prasangka saya timbul. Tampaknya saya tidak
memiliki hubungan dengan Falun Dafa.
Namun, ceramah itu mulai menggugah kesadaran saya tentang
kultivasi, meski saya tidak mengalami reaksi saat itu. Ceramah
itu membicarakan tentang prinsip-prinsip penting yang mendalam
yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Banyak diantaranya yang
mengoyak keyakinan saya yang ada selama ini, seperti hubungan
antara kebudayaan prasejarah dengan Qigong, hal yang berkaitan
dengan Budha aliran Zen, “keluar dari 5 elemen dan triloka”,
sumber sub-kesadaran dan inspirasi, dan seterusnya. Walau saya
tidak dapat benar-benar memahami artinya, namun prinsip-prinsip
yang terkandung telah memberi saya kesan baru terhadap Qigong.
Pada bulan Mei, seorang teman memberi saya rekaman kaset Ceramah
Guru Li. Setelah mendengarnya, saya mulai menyadari bahwa Falun
Gong bukanlah sekedar Qigong biasa yang ditujukan hanya untuk
kesehatan. Falun Gong merupakan suatu ajaran tentang hal-hal
penting yang mendalam dan membimbing seseorang untuk berkultivasi
menuju tingkat lebih tinggi. Walau saya masih memiliki banyak
pertanyaan dan kecurigaan, Ceramah Guru Li telah menggetarkan
hati saya. Saya ingin mempelajari Falun Dafa lebih dalam. Ibarat
benih kultivasi dalam hati saya mulai bersemi.
Pada awal bulan Juni, saya menghadiri Ceramah 9 Hari untuk
kedua kalinya dan melihat rekaman video Ceramah Guru Li mulai
dari awal sampai selesai. Dalam Ceramah ini, saya mendapat
pemahaman yang jauh lebih dalam tentang Falun Dafa. Saya benar-
benar mengerti bahwa tujuan sebenarnya manusia hidup adalah agar
dapat kembali ke jati diri yang asli melalui berkultivasi. Sejak
saat itu, saya bertekad untuk menjadi seorang praktisi sejati dan
memulai jalan kultivasi saya.
Karena tujuan awal saya berlatih Falun Dafa bukanlah untuk
kesehatan, maka pada mulanya saya tidak memperhatikan hal ini.
Namun, saya merasakan adanya perubahan fisik yang tidak sedikit
selama berkultivasi. Dulu saya sering terkena sakit kepala. Saya
juga menderita allergic rhinitis selama 2 tahun sejak datang ke
Amerika. Semua penyakit kronis ini sangatlah mengganggu, walau
tidak membahayakan jiwa. Sepanjang tahun mengikuti saya dan tidak
dapat dihilangkan. Saya sering merasa kehabisan tenaga dan
gampang lelah. Advil merupakan obat penolong saya. Kemanapun saya
pergi, saya harus membawanya. Karena Advil sangat cepat dan
manjur untuk segera menghilangkan sakit kepala, maka saya menjadi
amat tergantung. Sepanjang tahun, hidung saya selalu berlendir.
Dalam lingkungan berdebu, seperti saat ruangan sedang dibersihkan
ataupun di luar ruangan, hidung saya selalu terasa gatal karena
tersumbat.
Kepala saya terasa jernih dan terasa nyaman segera setelah
berlatih Falun Dafa. Rasanya sangat berbeda dibanding ketika saya
habis tidur pulas ataupun sehabis meminum Advil. Dan yang paling
penting, saya tidak memerlukan lagi obat penghilang rasa sakit.
Penyakit hidung saya semakin berkurang. Dan akhirnya sama sekali
hilang setelah 2 – 3 bulan. Lendir hidung saya menjadi normal
kembali untuk pertama kalinya setelah 5 – 6 tahun. Karena saya
lulusan Sekolah Kedokteran, maka saya cukup mengetahui kondisi
kesehatan saya. Obat modern hanya dapat mengurangi gejala
penyakit untuk sementara waktu saja. Tidak dapat ditujukan ke
sumber penyakit, dan tidak dapat menghilangkannya. Oleh karena
semua penyakit kronis yang saya idap selama bertahun-tahun
tersebut dapat hilang dalam tempo yang singkat setelah berlatih
Falun Dafa, maka saya benar-benar mengagumi kemanjuran Falun
Dafa.
Saya merasa amat beruntung dan gembira setelah berlatih
Falun Dafa; oleh karena itu saya ingin menyebarkan Fa ke seluruh
anggota keluarga, saudara, dan teman. Kesehatan Ibu saya juga
sedang tidak baik saat itu. Beliau mengidap sakit kepala kronis
selama puluhan tahun dan selama ini bergantung pada obat
penghilang sakit. Beberapa tahun terakhir, penyakitnya juga
memburuk. Sakit kepala semakin hebat. Obat-obat tersebut tidak
lagi manjur. Beliau harus memakai dosis lebih tinggi. Bahkan
kadang-kadang beliau harus minum obat tengah malam, ketika
terbangun karena sakit kepala. Obat-obat tersebut juga
menimbulkan efek samping. Beliau sering merasa pusing, mual, dan
sakit perut. Saya merupakan pemberi semangat bagi beliau, ketika
mengalami masalah kesehatan itu. Namun saya juga tidak dapat
melakukan apa-apa selain menyediakan berbagai jenis obat. Hasil
pemeriksaan rumah sakit tidak dapat menunjukkan penyebab sakit
beliau. Kondisi fisik Ibu benar-benar merupakan beban berat.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya memiliki pemahaman tentang
sumber asal penyakit. Pengalaman pribadi dan perubahan oleh Falun
Dafa yang dialami oleh begitu banyak praktisi telah menjadikan
saya tertantang untuk memperkenalkan Falun Dafa kepada seluruh
anggota keluarga. Dalam lubuk hati saya tahu bahwa satu-satunya
harapan bagi Ibu saya adalah berlatih Falun Dafa.
Ketika saya memperkenalkan Falun Dafa, beliau sangat ingin
mempelajarinya. Kami melihat video dan membaca Zhuan Falun
bersama. Saya juga mengajarkan beliau latihan. Ajaib sekali,
sakit kepala beliau langsung berkurang pada hari pertama
berlatih. Selama ceramah, sakit kepala kambuh hanya sekali, dan
juga dapat ditanggulangi tanpa obat. Sejak itu, beliau menjadi
terbebas sama sekali dari sakit kepala dan tidak memerlukan obat
penghilang rasa sakit lagi.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Hu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Washington D.C. pada tahun 2000).
KISAH 25: WENYI NI
Wenyi Ni, 21 tahun, seorang murid di Toronto, Kanada. Kesehatannya memburuk sejak
dia berusia 15 tahun, dan dia menderita banyak masalah kesehatan. Migrain hampir
menyerangnya setiap hari, dan sangat menyiksanya. Dia terlihat pucat dan murung.
Setelah mencoba berobat ke dokter kesana kemari tanpa hasil, ayahnya mencoba
mengubah pengobatan ke ramuan Tiongkok. Dia harus minum ramuan yang pahit
hampir setiap harinya. Setelah berlatih Falun Dafa, kesehatannya meningkat hari demi
hari yang membuat ayahnya menjadi yakin akan keampuhan Dafa. Sekarang dia sudah
benar-benar sehat.
Ketika saya masih duduk di bangku SMA pada tahun 1997,
secara tak sengaja pernah membicarakan tentang Qigong dengan
seorang kenalan baru, dan dia meminjami saya sebuah buku berjudul
Zhuan Falun. Lalu, dia juga membawakan video Ceramah 9 Hari.
Kemudian saya mulai belajar Falun Dafa dan berkultivasi di jalur
Dafa. Ibu saya percaya agama Budha, dan saya sering diajak ke
kuil menyembah Budha. Karena itulah, kata “Budha” tidaklah asing
lagi bagi saya. Selain itu, sewaktu saya kecil, ayah sering
berkata bahwa berlatih Qigong baik untuk kesehatan. Tentu saja,
sekarang saya mengerti bahwa Qigong tidak hanya untuk
menyembuhkan penyakit dan menguatkan tubuh. Namun memiliki hal
penting yang lebih mendalam. Dengan kata lain, sebagaimana Guru
Li berkata, Qigong adalah berkultivasi. Latar belakang yang saya
ketahui tentang Budha sebagaimana di atas, walaupun terbatas,
telah memudahkan saya percaya akan Fa yang diajarkan oleh Guru
Li.
Sejak kecil saya menderita asma, meskipun tidak parah,
sampai sekitar saya berusia 10 tahun. Akibatnya saya menjadi
lemah, dan merupakan satu-satunya anggota keluarga yang sakit-
sakitan. Orang tua saya amat kuatir dibuatnya. Setiap kali saya
berkunjung ke dokter, saya akan disuntik. Kalau tidak, penyakit
saya tidak akan cepat hilang. Kesehatan saya semakin parah ketika
saya berusia sekitar 15 tahun, saat pindah ke Kanada, saya
menderita berbagai masalah kesehatan. Migrain yang begitu
menyakitkan hampir tiap hari menyerang. Saya harus minum begitu
banyak obat penghilang rasa sakit setiap kambuh. Meskipun saya
masih remaja, saya terlihat pucat dan murung. Setelah berobat ke
dokter kesana kemari, ayah saya akhirnya berpindah haluan mencoba
pengobatan ramuan Tiongkok, yang hampir setiap hari mengharuskan
saya minum ramuan tumbuhan yang pahit rasanya.
Saat proses menghilangkan karma sungguh berat. Saya
tergeletak di tempat tidur dengan kepala sakit. Serasa kepala
saya akan meledak. Namun saya bertahan dan tidak menyentuh obat-
obatan. Saya bertekad untuk teguh dalam keadaan bagaimanapun.
Saya berkata dalam hati bahwa jika saya tidak mampu bertahan
dalam masalah kecil begitu, bagaimana saya dapat menjalani
kultivasi dimana saya harus menghadapi penderitaan yang lebih
besar. Sehingga, saya lebih memiliki rasa percaya diri setiap
saat dalam proses menghilangkan karma. Hal penting yang saya
ketahui adalah kekuatan Dafa, yang memungkinkan saya memperoleh
tenaga besar untuk melawan penyakit. Dengan bantuan Dafa, saya
dapat menjadi sehat kembali.
Saya telah jauh berubah sejak saya mulai berkultivasi Falun
Dafa. Misalnya, saya tidak lagi cerewet dalam memilih makanan.
Saya mulai berubah dari egois menjadi mengerti bagaimana harus
memikirkan kepentingan orang lain. Saya juga mulai berubah sikap
dalam menanggapi kritikan ibu. Biasanya saya amat membencinya dan
sering bertengkar dengan beliau. Sekarang saya belajar bagaimana
bersabar ketika beliau menggerutu. Saya merasa dilahirkan kembali
berkat Dafa. Yang paling menyenangkan saya adalah bahwa ayah saya
merasa bahagia dengan perkembangan saya dan mulai percaya akan
kekuatan Dafa, dan beliau menyaksikan peningkatan kesehatan saya
hari demi hari. Beliau tidak lagi mendengar kata “sakit” yang
dulu sering saya keluhkan padanya. Guru Li berkata bahwa Dafa
memiliki manifestasi yang berbeda pada tingkat yang berbeda.
Meski saya tidak terlalu paham akan kedalaman Dafa dan kerumitan
alam semesta, saya akan berasimilasi dengan karakter alam
semesta: Sejati, Baik, Sabar dan bertindak sebagai seorang yang
baik.
(dikutip dari kesaksian Ms. Ni pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Toronto pada tahun 1998).
PENDERITA SAKIT OTOT DAN TULANG
KISAH 26: YOUZHI MA
Youzhi Ma, Ph.D., 36 tahun, seorang insinyur teknik sipil di California. Falun Dafa tidak
hanya memenuhi jiwanya yang dahaga secara spiritual, tetapi juga membantu
menghilangkan sakit-penyakit fisik yang dideritanya. Dia menderita sakit pada tumit
selama lebih dari 2 tahun sebelum berlatih Falun Dafa. Sakit dan deritanya menghilang
setelah berlatih 3 bulan.
Meski tampaknya saya bahagia dengan pekerjaan, keluarga,
hubungan sosial, dan segi kehidupan saya lainnya; namun jauh di
lubuk hati saya merasa hampa. Saya merasa seakan terjatuh dalam
keputusasaan yang tak bertepi.
Untuk melanjutkan pendidikan, saya pergi ke Amerika beberapa
tahun lalu dan tinggal di sana sampai sekarang. Jauh dalam hati,
saya selalu merindukan dan merisaukan tanah kelahiran serta
orang-orangnya. Penurunan moral yang semakin menjadi di Tiongkok
merisaukan dan membuat saya merasa putus asa. Saya membaca buku
demi buku, mencoba menemukan jawaban atas semua ini. Terkadang,
saya berlutut di tanah sampai lama, menangis sendiri karena
perasaan putus asa tersebut. Saya pergi ke kuil Budha untuk
berdoa mencari kedamaian dan kesejahteraan bagi tanah kelahiran
dan orang-orang di sana. Saya juga pergi ke gereja untuk mencari
keselamatan bagi diri saya sendiri.
Sebelum belajar Falun Dafa, saya berjuang untuk mencapai
keseimbangan “4 tiang” kehidupan: pekerjaan, keluarga, latihan
Qigong, dan amal. Saya menggunakan sebagian besar waktu dan
tenaga untuk menolong anak-anak yang kurang beruntung di daerah
terpencil di Tiongkok agar mendapat pendidikan. Saya pergi ke
banyak tempat dan bekerja larut malam untuk mereka. Sebagai orang
awam, hanya itu yang dapat saya sumbangkan. Namun keputusasaan
dan kehampaan saya meningkat sampai ke ambang batas.
Pada bulan Oktober 1998, saya cukup beruntung menemukan
Falun Dafa. Setelah membaca Zhuan Falun, saya mengikuti petunjuk
Guru untuk berjuang dalam berkultivasi. Sejak itu, tidak hanya
segi spiritual dan ideologi saya yang meningkat pesat, tetapi
juga kesehatan saya. Diare kronis sembuh dalam waktu singkat. Dan
yang membuat saya hampir tidak percaya adalah bahwa sakit pada
tumit itu juga menghilang tanpa diobati.
Saya telah melakukan berbagai latihan fisik sejak masa
sekolah dulu. Sekitar 5 tahun yang lalu, mungkin karena terlalu
sering berdiri ketika bekerja, saya mulai merasakan sakit pada
daerah tumit kaki kanan. Selanjutnya, sakit itu semakin tak
tertahankan ketika berjalan, berdiri, dan bahkan ketika tidur.
Saya coba mengobati dengan plester obat, merendam kaki dalam air
panas, mengganti sepatu, dan mengurangi jalan. Namun semua itu
tidak menghentikan sakitnya. Saya pergi ke dokter sebagai jalan
keluar terakhir.
Setelah mendengar penjelasan saya, dokter segera me-rontgent
kaki kanan saya dan berkata bahwa kemungkinan pada kaki saya
tumbuh tonjolan tulang akibat kelelahan. Merasakan kerisauan
saya, dokter tersebut mencoba meyakinkan bahwa dia dapat
menyarankan sepatu plastik yang dapat meningkatkan daya rentang
dan mengurangi tekanan dan yang selanjutnya mencegah tonjolan
tulang itu untuk tumbuh lebih lanjut. Namun dia juga menambahkan
bahwa saya harus bekerjasama, dan mengurangi atau menghentikan
kegiatan seperti jogging, jalan, tenis, dansa, dan kegiatan fisik
lainnya. Ketika hasil rontgent memastikan adanya pertumbuhan
tonjolan tulang, jantung saya seakan berhenti berdetak.
Suara dokter masih terngiang di telinga dalam perjalanan
pulang dari rumah sakit. Dokter berkata :”Kamu mungkin perlu
menyesuaikan gaya hidup sejak sekarang. Jika sepatu plastik itu
tidak menolong, mungkin diperlukan tembakan cortisone, dan juga
operasi.”
Setelah menggunakan sepatu plastik, rasa sakit pada kaki
kanan saya berkurang. Namun, kaki kiri saya mulai terasa sakit
pula. Selama beberapa tahun belakangan ini, sepatu plastik ini
merupakan hal yang vital. Saya harus membawanya kemanapun saya
pergi dan selalu takut kehilangannya. Banyak sekali sandal dengan
alas keras yang harus disediakan untuk berbagai tempat di rumah.
Tugas terpenting istri saya ketika berkunjung ke rumah teman
adalah mencari sandal. Apabila tidak ada sandal yang baik, maka
rasa sakit yang menyerang kaki akan memaksa saya terduduk. Lebih
parah lagi kalau saya harus berdiri di lantai kayu. Saya merasa
seakan berdiri di pasir panas di pantai. Saya tidak tahan berdiri
di lantai kayu tanpa sandal.
Tidak sampai 3 bulan setelah berlatih Falun Dafa, saya
merasa tidak ada lagi rasa sakit pada kaki saya selama berhari-
hari. Sekarang 2 tahun telah berlalu, dan rasa sakit pada tumit
itu tidak pernah muncul lagi. Saya tidak perlu lagi sepatu
plastik. Saya dapat tahan berdiri di lantai kayu dengan kaki
telanjang tanpa masalah apapun. Saya dapat berjalan dan melompat
sesuka saya. Suka cita karena kebebasan dan kelegaan terbebas
dari sakit ini benar-benar tidak terungkapkan.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Ma pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Seattle pada tahun 1999).
KISAH 27: ZHIYUAN WANG
Zhiyuan Wang,M.D., 47 tahun, adalah seorang tenaga riset di Sekolah Kedokteran
Harvard. Sejak 1983, dia menderita penyakit yang tak tersembuhkan, penyusutan otot
tulang belakang (sejenis penyakit syaraf motorik serupa amyotrophic lateral sclerosis
(ALS) yang juga dikenal dengan nama sakit Lou Gehrig’s) Dua kali pendarahan parah
pada usus 12 jari yang terjadi pada tahun 1994 dan 1997, semakin memperburuk
kondisi fisiknya. Dia sering menderita pusing, kelelahan, dan hilang ingatan. Dia juga
menderita enteritis (radang usus kecil), batu kandung kemih, dan masalah lain. Setelah
berlatih Falun Dafa, semua penyakitnya hilang satu demi satu. Kekuatan ototnya juga
meningkat pesat, dan dia tidak lagi merasa lelah selama ataupun setelah bekerja berat.
Saya mulai belajar Falun Dafa pada Februari 1998. Falun Dafa
adalah sistim kultivasi yang sejati dan ortodoks yang dapat
meningkatkan spiritual dan membantu menjadikan seseorang lebih
sehat, lebih berharga! Berkultivasi Falun Dafa adalah satu-
satunya hal yang saya harapkan dalam hidup.
Tahun 1983 saya mulai berlatih Qigong. Saya menderita
penyakit yang disebut Progressive Spinal Muscular Atrophy (penyusutan
otot tulang belakang). Tak satupun pengobatan modern maupun
Tradisional Tiongkok yang dapat menyembuhkannya, dan tampaknya
memang penyakit ini tak tersembuhkan oleh pengobatan modern. Saya
sendiri seorang dokter dan tahu benar tentang itu, maka saya
berganti haluan ke Qigong. Pertama memang cukup baik hasilnya,
namun tidak lama timbul beberapa masalah. Kondisi fisik saya
memburuk. Saya menderita tukak usus, enteritis, batu kandung
kemih, dan lain-lain. Pendarahan usus yang cukup parah terjadi
dua kali, yaitu pada tahun 1994 dan 1997. Pada 1994, oleh karena
kehilangan darah cukup banyak, mengakibatkan tekanan darah saya
hampir tidak terdeteksi dan saya hampir meninggal. Selain itu
saya juga menderita pusing, kelelahan, hilang ingatan, dan
kelihatan lebih tua dari usia sebenarnya. Saya selalu merasa
kelelahan setelah sehari bekerja dan kehilangan tenaga untuk
bicara. Saat guru Qigong saya meninggal, saya sadar bahwa Qigong
ini bukanlah yang saya cari. Saya memutuskan untuk mencari
seorang guru sejati. Saya dan beberapa teman mencari kemana-mana.
Namun, banyak teknik Qigong terkenal adalah palsu dan menipu
orang demi uang. Dimanakah gerangan guru kultivasi ortodoks?
Kemana saya harus mencari?
Pada tahun 1995, teman-teman dan saya berjanji bahwa kami
masing-masing akan mencari seorang guru dan saling memberitahu
apabila telah menemukannya. Suatu hari pada bulan Februari 1998,
kabar baik yang lama saya harapkan akhirnya tiba. Seorang teman
dari Tiongkok menulis kepada saya bahwa Falun Gong adalah suatu
cara kultivasi yang sejati, yang terbaik! Saya begitu gembira
ketika membaca suratnya. Maka saya langsung mencarinya dan segera
menghubungi seorang asisten di Cambridge. Saya cukup beruntung
karena 3 hari kemudian saya dapat menghadiri Ceramah 9 Hari serta
belajar 5 perangkat gerakan latihan. Lalu, mulailah perjalanan
kultivasi saya. Pada hari pertama Ceramah, reaksi fisik saya
cukup pesat. Saya selalu ingin ke toilet, dan sering terasa
adanya aliran hangat di punggung melalui seluruh tubuh. Saya
tidak memikirkannya, dan terus menyimak Ceramah. Biasanya saya
selalu kelelahan setelah seharian bekerja dan merasa mengantuk.
Selama ceramah, saya kadang tertidur. Namun, selama perjalanan
pulang ke rumah setelah acara ceramah, saya mendapati bahwa mata
saya masih terasa segar dan cerah serta kepala saya masih jernih.
Saya merasakan ringan dan nyaman yang bertahun-tahun tidak pernah
saya alami. Saya tahu bahwa Guru telah memurnikan tubuh saya.
Penyakit pada perut saya hilang pada hari kelima, dan selanjutnya
rasa nyeri karena batu kandung kemih juga hilang. Gejala penyakit
lain-lainnya juga musnah satu persatu. Sampai akhirnya seluruh
tubuh saya membaik kembali. Kondisi tenaga dan fisik saya
menjadi begitu sempurna, yang tidak pernah saya alami selama 20
tahun terakhir ini. Falun Dafa telah memberi saya kehidupan baru.
Beberapa bulan setelah berlatih kultivasi, saya menyadari
bahwa Dafa itu baik, dan saya berniat menyebarluaskannya. Usaha
pertama saya adalah mengajak Ibu saya untuk berkultivasi. Sejak
kepindahan saya ke Amerika, Ibulah yang menjadi beban pikiran
saya. Saya berpendapat alangkah baiknya bila Ibu dapat belajar
Dafa, setidaknya untuk mengobati sakitnya. Pada awalnya,
bagaimanapun saya mencoba, tetap tidak berhasil. Kemudian, saya
bercerita kepada beliau bahwa Falun Dafa bukanlah suatu Qigong
biasa. Tetapi merupakan suatu cara kultivasi. Tiga bulan
kemudian, yaitu pada awal Juli 1999, saya menelpon ke rumah. Ibu
saya dengan bahagia berkata kepada saya: ”Saya telah berkultivasi
Falun Dafa. Hari ketiga mendengarkan Ceramah Guru, kepala saya
menjadi enteng dan mata saya terang. Saya dapat mendengar dan
melihat apa saja. Dan sejak itu, saya mulai pergi ke taman untuk
latihan bersama setiap pagi pukul 3.00. Saya juga berlatih setiap
malam selama 2 jam. Hanya dalam waktu sebulan, semua penyakit
saya lenyap. Sekarang saya merasa bertenaga baik secara mental
maupun fisik. Saya dapat mengerjakan semua tugas rumah tangga.
Saya berkultivasi dan berlatih dengan sepenuh hati.” Suara
beliau terdengar begitu bertenaga dan lantang. Saya hampir tidak
percaya dengan telinga saya sendiri. Benarkah itu suara Ibu saya
yang sakit-sakitan itu?
Sebelum berkultivasi beliau adalah seorang pasien kanker
paru-paru pada stadium akhir. Setelah diterapi sinar, tubuh
beliau menjadi amat lemah. Berbagai macam penyakit, seperti darah
tinggi, kencing manis, batu ginjal, nyeri lambung, rematik, dan
lain-lain menyerang. Setiap hari beliau mengalami pusing,
gelisah, dan bernapas pendek. Beliau bahkan tidak dapat merawat
diri sendiri, dan dokter benar-benar sudah menyerah. Namun,
kesehatan beliau pulih kembali dalam waktu sebulan sejak
berlatih kultivasi. Sekarang beliau dapat membaca dan berlatih
selama 7 jam dan mengerjakan tugas rumah tangga setiap harinya
berkat keajaiban Falun Dafa.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Wang pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Boston pada tahun 2000).
KISAH 28: GONGLU SHOU
Gonglu Shou, 75 tahun, adalah seorang pensiunan tenaga sipil yang sekarang tinggal
di Toronto, Canada. Dia mulai menderita masalah kesehatan yang parah setelah dia
berusia 60 tahun. Sejak 1985, dia menderita penonjolan pada tulang belakang. Pada
tahun 1990, kaki kanannya menjadi bengkak tanpa sebab. Yang mengakibatkan rasa
sakit yang tak terkira pada punggung dan kaki. Dokter mengatakan bahwa penyakitnya
itu tidak tersembuhkan. Dia harus memakai mantel dan alat penghangat lainnya, agar
kondisi tubuhnya tidak semakin parah. Pada tahun 1993, keadaannya memburuk, dan
dia masuk rumah sakit selama sebulan. Dia mulai belajar Falun Dafa pada tahun 1995.
Setelah berlatih selama 2 bulan, rasa sakit pada kaki dan punggungnya hilang total.
Sejak itu dia menikmati hidup sehat.
Sebelum pensiun, saya adalah seorang teknisi yang
bertanggung jawab pada proyek-proyek konstruksi di Tiongkok.
Fisik saya dulu termasuk kuat. Namun, menginjak usia 60 tahun,
kondisi fisik saya mulai menurun. Saya menderita penyakit parah,
yang menyusahkan keluarga dan diri saya sendiri. Saya akan
menguraikan bagaimana saya berjuang melawan penyakit dan belajar
Falun Dafa.
Dimulai bulan Februari 1985. Saya sering merasa sakit pada
punggung, ketika bangkit dari duduk. Kondisi ini seringnya
terjadi di lapangan. Pada awalnya diagnosa menyebut pengerutan
otot punggung bawah. Lebih lanjut, ditemukan adanya tonjolan
tulang belakang. Dokter mengatakan bahwa tidak ada obat yang
efektif untuk kasus ini. Plester hanya dapat meredakan sakit dan
derita untuk sementara waktu saja.
Musim panas 1990, kaki kanan saya membengkak, dan rasa sakit
pada punggung bawah saya semakin parah. Saya memeriksakan diri ke
berbagai rumah sakit terbaik di Beijing, dan menjalani
pemeriksaan jantung, darah, ginjal, hati, limpa, tulang belakang;
namun sebab yang pasti tidak dapat ditemukan. Terapi fisik,
akupuntur elektronik, dan pijat juga tidak menolong sama sekali.
Para dokter menyarankan agar saya mengangkat kaki tinggi-tinggi
ketika beristirahat dan mengenakan kaos kaki tebal meskipun musim
panas. Saya sebisa mungkin melakukan kedua saran tersebut,
berharap keadaan tidak semakin buruk.
Tak disangka-sangka, pada musim dingin tahun 1993, sakit
pada kaki kanan saya makin parah, dan saya tidak dapat berdiri
atau duduk terlalu lama. Bahkan ketika saya berbaring di tempat
tidur, rasa sakit itu tidak hilang selama 5 hari 5 malam. Saya
tidak dapat tidur dan tidak dapat ke kamar mandi. Saya harus
dibantu sepenuhnya oleh keluarga saya. Rasa sakitnya tak terkira.
Saya dirawat di rumah sakit selama sebulan, dan menerima terapi
akupuntur, pijat, dan obat-obatan. Ketika keluar dari rumah
sakit, saya dibekali berbagai macam obat, termasuk obat minum,
obat oles, obat penghilang rasa sakit, dan bubuk kompres hangat
yang bertahan selama 24 jam. Dokter beranggapan bahwa sakit saya
itu tidak dapat disembuhkan dan menyarankan berulang kali agar
saya menjaga suhu kaki saya tetap hangat dan menghindari dingin.
Bahkan ketika cuaca menunjuk 28C pada musim panas, saya harus
mengenakan celana katun yang biasa dipakai untuk musim dingin.
Pada musim dingin, saya mengenakan celana wol tebal dan celana
bulu ketika bepergian keluar. Selain itu, saya selalu mengenakan
mantel bulu tebal, topi wol menutupi telinga, dan alat kompres
bubuk yang terikat pada pinggang. Dengan sepatu salju di kaki,
saya benar-benar terlindungi mulai dari ujung kaki hingga ujung
rambut. Oleh karena bengkak pada kaki kanan saya tidak kunjung
hilang, saya merasa dihantui ketakutan bahwa sakit saya akan
makin memburuk. Hasil pemeriksaan rumah sakit menunjukkan bahwa
kekentalan darah dan tingkat kolesterol saya berada jauh diatas
batas normal, yang dapat memicu timbulnya darah tinggi dan sakit
jantung. Kondisi kesehatan saya menjadi beban mental yang berat
bagi keluarga dan saya pribadi.
Pada Festival Musim Semi tahun 1995, saya kembali ke
Beijing. Seorang teman kakak ipar saya memberi saya buku China
Falun Gong. Saya terkesan dengan prinsip-prinsip yang ada di dalam
buku. Latihannya terlihat tenang dan mudah dipelajari. Oleh
karena itu saya mulai mempelajarinya, berharap sakit saya dapat
tertolong. Beberapa hari kemudian, saya mengikuti Seminar 9 Hari.
Karena saya tidak percaya akan Qigong sebelumnya, saya tidak
berharap Falun Gong menyembuhkan penyakit saya yang oleh rumah
sakit divonis tak tersembuhkan. Awalnya, ketika saya berlatih
gerakan kedua, lengan kanan dan pergelangan saya terasa sakit.
Ketika saya hendak berhenti, saya membuka mata dan melihat semua
praktisi mengangkat lengan mereka. Keadaan di tempat latihan
memacu saya. Saya merasa malu untuk berhenti, maka saya bertahan
dan meneruskan latihan bersama para praktisi lainnya. Secara
bertahap saya berlatih dalam waktu yang semakin lama. Sementara
itu tubuh saya mengalami perubahan sedikit demi sedikit. Saya
merasa sakit pada kaki kanan saya makin berkurang. Dua bulan
kemudian, saat melakukan latihan gerakan memeluk roda di depan
perut, saya merasakan adanya aliran listrik pada ruas tulang
belakang ketiga atau keempat saya. Selanjutnya, rasa sakit pada
kaki dan punggung bawah saya lenyap. Saya tidak dapat mempercayai
bahwa penyakit saya hilang hanya dengan berlatih dalam waktu
sekejap ini. Saya menyampaikan berita ini kepada istri saya, yang
waktu itu masih tinggal di US. Dia merasa amat terkejut dengan
keajaiban ini, dan memutuskan untuk ikut berlatih. Berikutnya,
dia juga menghadiri Ceramah 9 Hari pada bulan September 1995.
Setelah berlatih Falun Dafa, perubahan menakjubkan juga terjadi
pada dirinya.
Setelah saya mulai berlatih, tubuh saya dimurnikan secara
bertahap. Ketika saya check up fisik untuk keperluan imigrasi pada
tahun 1996, tidak terdapat kelainan pada kondisi jantung, liver,
dan darah saya. Dokter bertanya dengan terkejut: ”Kamu benar-
benar tidak memiliki penyakit sebelum ini?” Dokter meragukan
hasil check up dan meminta saya melakukan check up lebih lanjut.
Namun tetap tidak diketemukan kelainan. Tidak hanya penyakit saya
telah lenyap, namun juga fisik dan daya tahan saya terhadap
dingin meningkat. Pada musim dingin 1997, saya mampu keluar rumah
tanpa mengenakan celana tebal, mantel, maupun topi yang saya
bawa dari Tiongkok. Saya tidak memerlukan obat maupun alat
penghangat. Saya terlihat lebih muda, kerutan memudar, merasa
bugar, dan energik.
Kondisi fisik saya mulai menurun pada 1983 ketika saya
terserang beberapa penyakit. Bila saya tidak berlatih Falun
Dafa, tidak terbayangkan kondisi fisik saya sekarang ini. Setelah
berkultivasi, kondisi fisik saya terus meningkat. Pada musim
dingin 1998 dan 1999, saya terus berlatih pada pagi hari di taman
terbuka. Pada temperatur 28c dibawah 0 atau pada udara dingin,
saya tidak perlu mengenakan sarung tangan maupun topi. Saya
benar-benar seorang yang baru bila dibandingkan dengan diri saya
sebelumnya.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Shou pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Washington D.C. pada tahun 2000).
KISAH 29: EMILY MYERS
Emily Myers, 22 tahun, adalah seorang mahasiswi Swarthmore College di Pennsylvania
Dia menderita sakit pada punggung bawah yang cukup parah selama 3 tahun terakhir,
yang mengakibatkan dia tidak dapat berolahraga dan melakukan aktifitas fisik lainnya,
termasuk berjalan jauh. Latihan Qigong yang telah dicobanya hanya membantu
meredakan sesaat, namun keesokan harinya rasa sakit itu akan datang lagi, bahkan
lebih hebat. Sejak awal berlatih Falung Gong, dia dapat berolah raga kembali, berjalan
jauh, dan mengangkat beban berat.
Saya mengetahui Falun Dafa pertama kali pada Februari 1999,
dan mengikuti Ceramah 9 Hari untuk pertama kalinya pada awal
Maret 1999. Sejak awal, saya tertarik akan Falun Gong dan
prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar yang indah dan mendalam. Saya
merasa adanya ikatan dengan prinsip-prinsip tersebut, karena
kebijakan-kebijakan serupa telah ditanamkan dalam diri saya sejak
kecil, karena saya dibesarkan dalam keluarga Kristen dan ayah
saya adalah seorang pendeta. Saya merasa bahwa dibesarkan dalam
lingkungan yang demikian telah menimbulkan keterbukaan saya akan
ajaran dan menyiapkan diri saya menerima Falun Dafa. Bagi saya
Falun Dafa terasa unik sebab merupakan gabungan kultivasi mental,
jiwa dan raga. Saya belum pernah menemukan cara yang demikian
lengkap sebelumnya. Walau pada awalnya saya merasa ragu dan
banyak pertanyaan, beberapa bulan terakhir ini saya telah
menemukan bahwa latihan ini merupakan suatu yang murni, mendalam,
dan sakral. Selama 7 bulan berlatih, saya makin menyadari bahwa
Falun Dafa sebenarnya adalah hal yang paling berharga dalam hidup
seseorang.
Saya belajar Qigong tingkat rendah karena awalnya saya
menderita sakit pada punggung bawah selama 3 tahun terakhir,
sampai-sampai saya tidak dapat melakukan olah raga yang saya
sukai dan kegiatan fisik lainnya, termasuk berjalan jauh. Sebelum
mencoba Qigong, saya mencoba berbagai cara untuk memulihkan
punggung bawah saya, seperti terapi fisik, akupuntur, pijak,
rekaman relaksasi, penyembuhan Qigong, peregangan harian rutin,
steroid, pengobatan ultrasonik, obat penghilang rasa sakit, dan
chiropractic.
Latihan Qigong hanyalah membantu sementara, namun sehari
kemudian rasa sakit itu kambuh kembali, walaupun saya telah
berlatih setiap hari. Suatu hari, saya bahkan tidak dapat duduk
atau membungkuk untuk mengikat tali sepatu, dan terasa sakit
untuk berjalan; dan umur saya masih 20 tahun. Saya merasa amat
tidak puas dengan latihan Qigong tersebut. Setelah menemukan
Falun Gong, saya berharap bahwa sakit punggung saya dapat sembuh.
Sejak mulai berlatih, saya dapat berolah raga, berjalan jauh, dan
mengangkat beban berat. Untuk ini, saya benar-benar bersyukur;
saya merasakan hidup yang lebih bebas sekarang. Selain itu, hanya
dalam waktu 3 bulan setelah mulai berlatih, penyakit alergi musim
semi saya juga menghilang. Sebelum berlatih Falun Dafa, setiap
musim semi saya selalu harus meminum obat alergi setiap harinya,
dan saya amat merasa tersiksa karenanya. Musim semi ini, saya
hanya mengalami alergi selama 5 hari dan tidak perlu minum obat
sepanjang musim. Saya juga merasakan keuntungan fisik lain, yaitu
berkurangnya sakit pada gusi, dan kulit maupun rambut saya
menjadi lebih lembut. Tubuh saya, sebagaimana Guru Li berkata,
dimurnikan secara terus-menerus. Mengingat ini semua, memberi
semangat pada saya ketika mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Saya telah mengalami pemurnian tubuh beberapa kali sehabis
berlatih dan membaca. Seringkali, ketika hampir selesai berlatih,
atau sehabis berlatih, saya harus bergegas ke kamar kecil karena
diare. Hal ini terjadi terutama ketika saya berlatih dan membaca
berkelompok, dan hati saya bersuka cita karena saya tahu bahwa
ini bertujuan untuk menghilangkan karma dan menunjukkan kehebatan
berlatih dan membaca.
Dalam waktu yang singkat selama 7 bulan sejak berlatih Dafa,
tidak hanya kesehatan saya yang meningkat pesat, namun juga
ketenangan pikiran saya. Semua yang di sekitar saya merasakan
perubahan ini. Selama masa-masa tegang menghadapi ujian akhir
pada akhir semester yang lalu, seorang teman melihat betapa
tenang sikap saya dan berkata: ”Emily, kamu tidak terlihat tegang
sama sekali. Apa rahasianya?” Saya kira pada saat itu Dafa telah
menolong saya; sekarang, saya yakin akan hal itu. Saya telah
memperoleh Falun Dafa yang merupakan suatu hal yang paling
berharga, dan saya amat berterima kasih pada Guru Li, yang dengan
penuh belas kasih telah mengajarkan kepada kita semua.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Myers pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
New Jersey pada tahun 1999).
KISAH 30: TAO-WEN YEH
Tao-Wen Yeh, 73 tahun, adalah seorang pensiunan guru dari Hsin Chu, Taiwan. Dia
memiliki kesehatan yang buruk sejak kecil, termasuk masalah pencernaan. Dia menjadi
bongkok karena keropos tulang dan mengalami sakit punggung. Dia terkilir pada
punggungnya ketika sedang menyiram tanaman, dan mengakibatkan sakitnya makin
parah. Obat minum, akupuntur, dan pijat tidaklah membantu banyak. Pada bulan
Maret 1998, seorang teman memperkenalkannya pada Falun Dafa. Setelah belajar
latihan, dia mengalami pemurnian tubuh, yang akhirnya memberinya tubuh yang lebih
sehat. Dia dapat tidur nyenyak dan dapat berjalan ke tempat latihan sendiri, yang
selama ini - sebelum berlatih Falun Dafa - dipikirnya tidak akan pernah mungkin terjadi.
Saya memiliki kisah yang panjang tentang masalah kesehatan
saya. Karena masalah usus dan lambung yang parah, saya tidak
dapat mencerna makanan dengan baik. Saya selalu merasa lemah
sejak kecil dan sakit-sakitan. Selain itu, saya menderita
neurasthenia (sindrom kelelahan kronis) dan sulit tidur nyenyak.
Ketika menginjak usia 50 tahun, kesehatan saya makin memburuk,
karena penyakit trachitis (radang saluran pernapasan) saya
semakin parah menjadi pneumonia (radang paru).
Penyakit yang paling menyiksa adalah masalah pada tulang
belakang. Saya menderita pengeroposan tulang yang parah 3-4 tahun
yang lalu, dan makin parah hari demi hari. Bagian perut saya
menonjol dan punggung menjadi bungkuk. Saya menjadi lebih pendek
5 cm, dan seluruh tubuh saya tidak berbentuk. Teman-teman yang
lama tidak bertemu, hampir tidak dapat mengenali saya lagi.
Masalah ini juga menyebabkan rasa sakit pada punggung dan
punggung bawah saya menjadi mudah terkilir.
Suatu hari pada bulan Desember 1997, ketika saya sedang
menyiram tanaman di kebun, punggung saya terkilir hebat sekali.
Seakan mimpi buruk. Saya tidak dapat berbaring di tempat tidur
dan hanya terduduk di kursi untuk beristirahat. Saya akhirnya
harus tidur di atas kursi selama 2 minggu. Tulang belakang saya
berubah bentuk, karena posisi tubuh yang salah. Empat ruas tulang
belakang saya bergeser dan menyebabkan syaraf terjepit. Akibatnya
sakit punggung saya makin parah. Saya mendapat obat minum,
akupuntur, dan perawatan chiropractic (perawatan yang berdasarkan
pada sistim syaraf tulang belakang), namun tak satupun yang dapat
menghilangkan sakit tersebut.
Pada Maret 1998, seorang kawan memperkenalkan Falun Dafa
kepada saya. Setelah belajar dan berlatih gerakan pertama, saya
merasa begitu energetik, sampai-sampai saya tidak bisa tidur
selama seminggu pertama. Minggu berikutnya teman saya datang
kembali mengajarkan gerakan kedua, ketiga, dan keempat. Namun,
setelah mempelajari keempat gerakan tersebut, tampaknya semua
penyakit saya kambuh kembali. Begitu sakitnya sampai tak
tertahankan. Saya tidak dapat tidur, berbalik, maupun beranjak
dari ranjang. Setiap kali hendak bangun, perlu waktu setengah jam
untuk berdiri. Keadaan ini berlangsung selama sekitar 10 hari.
Pada waktu itu, buku Zhuan Falun sedang habis, dan saya belum
membacanya. Saya kurang percaya diri dan yakin, dan mulai
menganggap gangguan fisik ini sebagai “penyakit”; saya menjadi
takut dan obatpun tidak ampuh lagi.
Lalu teman saya memberi buku Guru “Ceramah di Amerika”. Yang
memberi pencerahan pada saya melalui pernyataannya :”Seorang
manusia senantiasa membuat karma dari kehidupan demi kehidupan.
Karma itulah yang menyebabkan adanya kesulitan, penderitaan,
kekurangan uang, dan banyak penyakit dalam kehidupan sekarang
maupun kehidupan mendatang. Hanya setelah membayar karma,
seseorang mendapat kebahagiaan dan menjadi lebih baik. Seseorang
hendak melepaskan karma sementara minum obat menekannya masuk
kembali; bagaimana dapat memurnikan tubuh ini?” Sejak saat itu,
saya mulai mengerti betapa berharganya Fa. Tidak hanya memurnikan
tubuh saya, tetapi juga menghilangkan sebagian karma buruk saya.
Bagaimana saya dapat menambahkan sesuatu ke tubuh saya? Maka saya
tidak pernah minum obat lagi.
Beberapa bulan berikutnya, ada Ceramah 9 Hari untuk pertama
kalinya di Zhu-Dong. Selama hari pertama, saya dapat menaiki
tangga hingga lantai 5 tanpa berhenti. Hal ini benar-benar tidak
terbayangkan saat saya sakit tergeletak di tempat tidur. Saya
tidak pernah berpikir bahwa kesehatan saya akan membaik setelah
berhenti minum obat, namun ternyata hal inilah yang terjadi. Saya
merasakan keampuhan Dafa. Selama 9 hari itu, saya terus-menerus
mengalami pemurnian tubuh. Saya berusaha menahan sakit, tetap
membaca buku, dan berlatih gerakan sebelum mengikuti pelajaran
pada malam hari. Setelah Ceramah 9 Hari selesai, saya mendapat
pemahaman yang lebih dalam tentang Fa, dan tekad saya untuk
berkultivasi semakin teguh. Juga neurasthenia saya menjadi sembuh
dan saya dapat tidur pulas setelah itu.
Kemudian, tantangan melipat kaki muncul. Karena faktor usia,
kaki saya tidak lagi lentur, dan amat sulit untuk duduk sila
bermeditasi. Tulang belakang saya amat sakit. Saat pertama saya
mencoba untuk melipat kaki, saya hanya mampu bertahan selama 2
menit. Saya tetap berlatih setiap hari, dan mampu meningkatkan
waktunya. Suatu kali, setelah duduk selama 20 menit, saya merasa
punggung saya tidak lagi sakit. Saya amat gembira, hingga
bersorak dalam hati “Saya benar-benar telah menemukan harta
karun!”
Lebih lanjut, kami membentuk situs di Zhu-Dong untuk belajar
Fa dan berlatih bersama. Saya pergi kesana untuk berlatih dan
belajar Fa tiap hari. Kesehatan saya makin meningkat. Belajar Fa
dalam kelompok, membantu saya mencapai pencerahan dan bertumbuh
dalam Fa. Biasanya, teman saya harus mendorong saya untuk ikut
latihan bersama tiap hari karena tulang belakang saya tidak dapat
menyangga tubuh saya dengan baik dan saya tidak mampu berjalan
terlalu lama. Suatu hari, saaya bertekad untuk mencoba berjalan
ke tempat latihan sendiri. Awalnya, saya harus beristirahat
beberapa kali sepanjang jalan. Sekarang, saya dapat berjalan
selama 20 menit tanpa berhenti sampai di tempat latihan. Dulu,
saya tidak pernah membayangkan dapat melakukan ini.
Suatu malam beberapa bulan lalu, saya bermimpi bahwa salah
satu bagian dari tulang punggung saya – dekat dengan titik yang
dalam akupuntur disebut Ming Men – tidak lurus dan perlu
dibenahi. Keesokan harinya, bagian tersebut benar-benar sakit.
Pada hari ketiga, saya tidak dapat membungkuk. Lama-lama, sulit
untuk berjalan. Bila saya coba berjalan, tulang belakang saya
akan melenggok ke kiri kanan laksana batang bambu. Selama waktu
itu, saya merasa yakin dan tetap pergi ke tempat latihan setiap
hari. Setelah 10 hari lebih, punggung saya menjadi tegak kembali,
dan saya dapat berjalan tegap kembali. Dafa telah memberi saya
hidup baru, dan memberi saya jawaban atas banyak pertanyaan yang
ada dalam pikiran saya sebelumnya.
Melihat ke belakang ke jalur kultivasi saya dalam Falun
Dafa, setiap langkah adalah ujian yang juga merupakan kesempatan
untuk mencapai pencerahan; setiap hal berhubungan dengan
menghilangkan keterikatan-keterikatan. Bila saya tidak
berkultivasi Dafa, amat mungkin saya telah menjadi lumpuh saat
ini, atau saya mungkin masih mencari-cari dokter hebat untuk
menyembuhkan penyakit saya sambil menanggung beban emosi.
Sekarang, saya merasa bebas dan puas. Dapat berkultivasi dalam
usia yang telah lanjut membuat saya makin menghargai latihan.
Saya benar-benar berterima kasih pada Guru Li atas belas kasih
yang begitu besar.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Yeh pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 31: XIAOMEI LAN
Xiaomei Lan, 33 tahun, tinggal di Toronto – Canada. Dia menderita sakit rhematik
parah setelah melahirkan putranya pada tahun 1990. Setiap tahun penyakitnya
semakin parah, meskipun berbagai obat telah dicobanya. Dia sering merasa sakit di
sekujur tubuhnya. Yang membuat dia terjaga sepanjang malam. Dosis obat penghilang
rasa sakit yang diminumnya semakin tinggi, namun hanya dapat membantu sedikit.
Gerakan kaki, lengan, dan sendinya semakin terbatas, sampai-sampai dia tidak dapat
membuka mulut. Tangannya membengkak sehingga memegang cangkirpun dia tidak
mampu. Selama makan dia harus berhenti beberapa kali. Penderitaan fisik dan
psikologi yang dialaminya benar-benar tak terlukiskan. Setelah mulai berlatih Falun
Gong pada 1995, kondisinya meningkat pesat. Akhirnya, sakit persendiannya lenyap,
dia dapat keluar berjalan-jalan lagi. Dia berani menyentuh air dingin dan makan es
krim. Suaminya amat terkesan dengan perkembangan kesehatannya dan berkata
“Tampaknya penyakitmu benar-benar telah sembuh.”
Saya datang di Toronto dari Beijing pada 1997. Ketika saya
masih duduk di sekolah menengah, saya mulai bertanya-tanya akan
arti kehidupan dan kebenaran alam semesta. Saya tidak pernah
percaya bahwa manusia hanya mempunyai kehidupan sekali saja dan
bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian. Apabila hal itu
memang benar, lalu apa perbedaan antara berbuat baik dan berbuat
jahat? Mengapa beberapa orang hidup bahagia sementara yang lain
begitu menderita? Saya membaca banyak buku keagamaan yang
beragam, termasuk Budha, Tao, Kristen. Saya sering pergi ke
gereja dan biara untuk mendiskusikan berbagai pertanyaan dengan
pendeta dan biksu. Saya tidak menemukan jawaban yang memuaskan.
Ketika Qigong menjadi terkenal pada tahun 1989, saya menemukan
bahwa ada beberapa teori menarik tentang Qigong, tapi saya baru
mulai berlatih Qigong ketika saya merasa sakit.
Setelah melahirkan putra saya pada 1990, saya terserang
penyakit berat yang disebut sakit “Still”, sejenis rematik.
Dokter mengatakan bahwa penyakit itu tidak dapat sembuh dan
pencegahan satu-satunya hanya dengan mengawasi perkembangannya
guna menunda kelumpuhan total. Saya diberitahu bahwa harus
tergantung pada obat-obatan seumur hidup. Saya tidak dapat
mempercayainya!! Saya meminjam beberapa buku kedokteran dan
mempelajarinya. Saya akhirnya menemukan bahwa semua itu benar.
Semua obat yang digunakan untuk menahan pertumbuhan penyakit
adalah obat-obat hormonal yang memiliki efek samping cukup kuat.
Saya berpendapat bahwa pengobatan Barat tidak memberi
harapan, maka saya mencoba peruntungan dengan mencoba pengobatan
Tiongkok Tradisional. Saya mengunjungi ahli Pengobatan Tiongkok
Tradisional, tapi tidak satupun yang dapat menyembuhkan saya.
Saya kemudian mencoba pengobatan alternatif lain, seperti ramuan
jamu. Setiap hari saya minum semangkok besar cairan jamu, yang
membuat saya kenyang hingga tidak dapat makan. Saya mendengar
kabar bahwa mandi di sumber air hangat juga dapat membantu, maka
saya telah mencoba hampir semua spa terkenal di seluruh negeri,
namun satupun tak ada yang menolong. Kondisi saya semakin
memburuk. Saya menderita demam tinggi selama beberapa tahun. Rasa
sakit terus membuat saya tidak dapat tidur di malam hari. Saya
terus meningkatkan dosis obat penghilang rasa sakit, namun hampir
tidak ada manfaatnya. Gerakan tangan, kaki, dan persendian saya
semakin terbatas, sampai-sampai bahkan saya tidak dapat membuka
mulut. Jika saya ingin makan apel, saya harus mengirisnya kecil-
kecil. Tangan saya membengkak bahkan saya sampai tidak dapat
mengangkat cangkir, dan harus berhenti beberapa kali selama
makan. Saya sering merasa sakit pada seluruh tubuh. Penderitaan
fisik dan psikologis yang sungguh tak terkatakan. Saya bisa
mengerti dengan baik, mengapa seorang penderita rhematik sampai
bunuh diri.
Setelah semua usaha terbukti tidak berhasil, saya mulai
berlatih Qigong sambil tetap minum obat. Ketika satu metode
gagal, saya segera pindah dan mencoba metode lainnya. Ketika saya
sudah jenuh dengan Qigong, seseorang memperkenalkan Falun Gong
kepada saya pada 1995. Saya tidak serius sama sekali pada
awalnya, karena saya merasa Qigong telah berulang kali mengibuli
saya sebelumnya. Saya meminta agar dibawakan buku-bukunya
terlebih dulu. Saya selesai membaca buku China Falun Gong tanpa
terputus dan merasa buku tersebut lain daripada buku-buku Qigong
yang lain. Saya ingin mengetahui lebih lanjut Falun Gong, dan
saya akhirnya mendapat sebuah buku Zhuan Falun. Saya merasa bahwa
akhirnya saya menemukan kebenaran yang saya cari-cari selama ini.
Saya kemudian mulai berlatih Falun Dafa. Selama tahun
pertama berlatih, saya terus minum obat sebab saya telah
bergantung pada obat-obat penghilang sakit itu selama bertahun-
tahun guna mempertahankan gerakan saya yang terbatas. Kekurangan
satu dosis dapat menyebabkan kekambuhan, dan mengakibatkan saya
tidak dapat bergerak untuk waktu yang cukup lama. Dokter
mengingatkan saya mencegah agar tidak sering kambuh, karena
semakin sering kekambuhan itu terjadi, akan mempertinggi
kemungkinan lumpuh total. Saya minum dosis maksimal obat
penghilang rasa sakit ini, juga ketika kondisi tubuh saya cukup
stabil. Guru Li berkata bahwa Beliau akan memurnikan tubuh kita,
namun saya malah mengisi tubuh saya dengan berbagai racun dan
mendorong kembali karma ini kedalam tubuh saya. Saya mengerti
teorinya. Disisi lain saya takut akan rasa sakit itu. Walau obat
pembunuh rasa sakit hanya sedikit menolong, saya tetap takut
membayangkan untuk tidak meminumnya.
Suatu hari kesehatan saya tiba-tiba turun drastis tanpa
sebab. Berapa banyaknya obat penghilang rasa sakit telah saya
minum, namun rasa sakit itu tidak mau pergi juga. Semakin hari
semakin parah. Saya bahkan tidak dapat berjalan, dan menanggung
sakit yang tak terperi. Saya berkata dalam hati: ”Saya telah
belajar Qigong yang begitu hebat. Jika saya tidak sukses
berkultivasi, saya lebih baik mati.” Jadi saya menghentikan semua
obat. Sepanjang malam saya merasa gelisah sekali. Namun, keesokan
paginya, demam saya sudah tidak ada lagi, bahkan saya merasa
sedikit lebih baik. Minggu berikutnya keadaan saya berubah
jadi terbaik dari yang selama beberapa tahun ini pernah saya
alami. Saya amat gembira karena akhirnya saya dapat membuang
semua beban obat-obat yang harus saya minum selama bertahun-tahun
ini! Suatu kali seluruh keluarga saya keracunan makanan dan
menderita muntaber dan demam. Beberapa bahkan dirawat di rumah
sakit. Hanya saya seorang yang berkultivasi Falun Dafa dalam
keluarga, dan yang tidak mengalami masalah sama sekali. Adik
lelaki saya menjadi yakin sepenuhnya dan memutuskan untuk mulai
berkultivasi Falun Dafa juga.
Sekarang saya tidak lagi merasa sakit pada persendian, dan
saya dapat berjalan-jalan. Ketika saya di Beijing, saya harus
mengenakan celana wol agar tubuh saya dapat tetap hangat di awal
bulan Oktober. Toronto memiliki musim dingin yang berlangsung
hampir setengah tahun, dan juga salju yang lebih banyak dibanding
Beijing. Tidak peduli betapa dinginnya, saya tetap berlatih 4
perangkat gerakan di udara terbuka bersama para praktisi, agar
saya dapat menghilangkan lebih banyak karma melalui penderitaan.
Pasien penderita rhematik dianjurkan menghindar dari dingin.
Namun setelah saya berhenti minum obat selama setahun lalu dan
berlaku sebagai seorang kultivator sejati, saya berani menyentuh
air dingin. Dan ternyata ini juga tidak menyakiti saya sama
sekali dan kesehatan saya semakin membaik. Suami saya terheran-
heran ketika melihat saya minum air es dan makan es krim. Dia
terlihat kuat dan sehat, namun selalu mengeluh tentang cuaca
dingin. Saya, sebaliknya, tidak merasa bahwa Toronto itu dingin.
Saya hanya perlu mengenakan 2 buah celana pada musim dingin.
Suami saya benar-benar terkesan akan perkembangan kesehatan saya
dan berkata: ”Tampaknya penyakitmu telah sembuh total.” Dia
selalu memberi saya semangat agar berkultivasi lebih giat,
walaupun dia sendiri belum mulai.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Lan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Toronto pada tahun 1998).
PENDERITA SAKIT SALURAN KENCING
KISAH 32: NIANYING ZHANG
Nianying Zhang, 70 tahun, seorang pensiunan ahli teknik yang sekarang tinggal di
Virginia. Pada 1992, dia menderita pyelonephritis kronis (radang ginjal kronis yang
amat sulit disembuhkan). Dia mencoba berbagai obat yang ada, namun tak satupun
yang berhasil. Oleh karena penyakit ginjal yang parah dan komplikasi lainnya, dia
hampir tidak dapat mandiri. Dia terbaring di tempat tidur selama 3 tahun. Setelah
mulai berlatih Falun Dafa pada 1995, seluruh gejala dan sakitnya berangsur hilang
musnah. Dia menjadi seorang yang sehat total dan terbebas dari segala penyakit.
Saya menderita pyelonephritis kronis pada tahun 1992.
Gejala utamanya adalah rasa sakit pada ginjal kiri. Saya tidak
dapat berdiri terlalu lama, juga merasa amat sakit ketika
berjalan atau membungkuk. Saya menjadi terlalu lemah, sampai-
sampai tidak mampu menarik kursi ataupun mengangkat mangkok soup,
maupun pekerjaan rumah tangga lainnya. Saya tinggal di apartemen
lantai 6, sehingga saya jarang turun ke bawah. Selama 3 tahun,
saya terbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Kehidupan,
seharian saya benar-benar tergantung pada anggota keluarga. Untuk
sembuh, saya telah mencoba baik pengobatan tradisional Tiongkok
maupun Barat modern. Saya telah mengunjungi banyak spesialis
maupun rumah sakit. Namun tak satupun yang memberikan hasil. Saya
juga mencoba beberapa pengobatan Qigong, namun semua ini juga
tidak menolong. Rasa sakit pada punggung saya semakin parah, dan
karena terlalu lama minum obat-obatan akhirnya timbul akibat
sampingan pada tubuh saya. Saya mulai terserang penyakit-penyakit
lain, seperti radang lambung, selera makan rendah, sembelit, dan
masalah jantung. Saya hanya dapat makan sedikit setiap harinya.
Berbagai macam obat yang harus saya telan 3 kali sehari, seakan-
akan adalah menu utama saya. Setiap hari, saya hidup dalam
penderitaan yang seakan tiada akhir.
Suatu hari pada Maret 1995, seorang saudara yang mengetahui
masalah kesehatan saya dan telah merasakan manfaat Falun Dafa
mengirimkan sebuah buku, China Falun Gong, yang merupakan awal
perkenalan saya dengan Falun Gong. Lalu pada 1 April 1995, dia
datang menjenguk saya dan membawa buku Zhuan Falun, panduan lengkap
Falun Dafa, dan juga videotape latihan 5 set gerakan. Dia tinggal
di rumah saya selama 3 hari untuk mendorong saya agar membaca
habis buku tersebut dan dapat berlatih dengan benar. Kami membaca
buku di pagi hari dan dia mengajarkan latihan di sore harinya.
Selama hari kedua, sembelit yang mengganggu saya selama bertahun-
tahun mulai berkurang. Pada hari ketiga, saya tiba-tiba menjadi
lapar dan ingin makan. Setelah saudara saya pergi, saya mulai
membaca buku dan melakukan latihan sendiri. Seiring dengan
latihan yang saya lakukan setiap pagi tersebut, saya merasa
semakin sehat setiap harinya; rasa sakit pada punggung juga
secara perlahan-lahan hilang. Sepuluh hari kemudian, saya dapat
turun tangga menuju ke halaman, memungut koran dan surat dari
kotak pos.
Setelah melihat saya berjalan-jalan, para tetangga semuanya
terkejut. Saya menceritakan kepada mereka bahwa saya belajar
Falun Dafa. Pengalaman pribadi saya yang begitu jelas telah
meyakinkan mereka bahwa Falun Dafa adalah benar-benar ampuh.
Beberapa dari mereka juga menjadi kultivator.
Perkembangan kesehatan saya yang begitu dramatik juga
memungkinkan saya pergi ke Amerika untuk mengunjungi putra saya
di sana, yang selama ini tidak pernah saya bayangkan. Terlebih
lagi, saya begitu berbahagia dapat bermain bersama cucu,
menggendongnya naik turun tangga tanpa kesulitan.
Sejak mulai berlatih Falun Dafa, saya menyingkirkan semua
obat-obatan yang telah menemani saya begitu lama. Sekarang saya
benar-benar seorang baru yang sehat dan tidak memerlukan obat-
obatan sama sekali sejak 5 tahun terakhir ini.
(Dikutip dari artikel Mr. Zhang yang ditulis pada tahun 2000).
KISAH 33: SUSAN XIE
Susan Xie, 79 tahun, seorang pensiunan guru dari Troy, Michigan. Dia menderita
pyelonephritis (radang jaringan ginjal) kronis selama lebih dari 20 tahun. Dia telah
mencoba berbagai terapi pengobatan dalam rangka upayanya mencari kesembuhan.
Setelah berlatih Falun Gong selama beberapa bulan, kesehatannya meningkat pesat.
Sekarang dia telah sehat, energetik, dan bebas dari obat.
Saya menderita pyelonephritis kronis selama lebih dari 20
tahun. Oleh karena kurang istirahat dan pengobatan kurang tepat,
penyakit saya tidak pernah ditangani dengan sempurna. Sepuluh
tahun yang lalu, saya dioperasi untuk mengangkat kista di salah
satu ginjal. Saya mencoba berbagai macam pengobatan dan minum
berbagai obat setiap harinya. Akhirnya saya tidak dapat bekerja
seperti biasa lagi, karena saya selalu merasa lelah. Kencing
saya sering mengandung darah.
Saya telah berlatih bermacam-macam metode Qigong. Semuanya
memang bermanfaat, namun saya tidak dapat menghentikan obat-obat
harian saya. Kadang-kadang saya merasa lebih enak namun di lain
waktu merasa amat tidak nyaman. Tiga tahun lalu, saya hampir
tidak dapat melakukan apa-apa di rumah; bahkan merebus airpun
saya kesulitan. Sebagian besar waktu saya hanya terbaring di
tempat tidur, menyaksikan kakak perempuan saya dan suaminya tanpa
dapat membantunya.
Untungnya pada 1997, saya belajar Falun Gong dan melihat
Guru Li di New York. Mulanya saya hanya mencoba berlatih karena
menganggap itu adalah suatu jenis Qigong yang baru. Diluar
perkiraan, setelah saya berlatih selama beberapa bulan, saya
benar-benar berhenti minum obat-obat harian saya! Sejak itu, saya
tidak pernah minum obat apapun juga. Namun, kesehatan saya telah
meningkat pesat baik fisik maupun mental. Sekarang saya dapat
memasak untuk seluruh keluarga dan bahkan menjaga 2 orang cucu
sepulang mereka dari sekolah. Banyak orang mengatakan bahwa saya
terlihat lebih muda. Saya sendiri merasa lebih energetik
dibanding dulu. Suatu hari pada tahun lalu, keluarga saya merasa
heran melihat bahwa saya berlari, dengan tanpa sadar bahwa itu
adalah saya sendiri. Sungguh tak terbayangkan.
Saya mengalami kecelakaan 2 tahun silam di New York. Ketika
sedang duduk pada sebuah bangku, saya tiba-tiba terjatuh ke
lantai semen. Sangat sulit bagi saya untuk bergerak karena
punggung saya teramat sakit. Saya hanya dapat berbaring di mobil
sementara putri saya mengendarai mobil membawa saya pulang
kembali ke Michigan. Putri saya ingin membawa saya ke UGD, namun
saya berkata padanya agar tidak usah kuatir. Saya tetap berlatih
Falun Gong selama terbaring di tempat tidur. Setelah seminggu
saya bangkit dan bekerja seperti biasa!
(Dikutip dari artikel Ms. Xie yang ditulis pada tahun 2000).
Kisah 34: Suwiran
Suwiran, 68 tahun, pernah menderita penyakit kencing manis selama 18 tahunlebih. Kadar gulanya pernah mencapai 300-400 derajat atau sangat parah.Setiap hari harus makan obat untuk menurunkan kadar gularnya. Selain itu,muncul juga penyakit lainnya seperti pilek, batuk, sakit kepala, leher pegal, sakitperut dan mencret-mencret. Setelah latihan Falun Gong, semua penyakitnyasembuh dengan sendirinya.
Di sini saya ingin membagi sedikit pengalaman saya setelahXiulian Falun Gong, pengalaman saya dalam peningkatanXinxing, perubahan pandangan hidup manusia serta peningkatankesehatan tubuh saya dan penyembuhan penyakit. Nama saya Suwiran, umur 68 tahun, mulai belajar Falun Gongbulan November 1997. Sampai sekarang sudah 3 tahun lebih.Sebelum latihan, saya adalah seorang yang sudah menderitapenyakit kencing manis sekitar 18 sampai 19 tahun lebih.Kena penyakit kencing manis sangat merisaukan, badan sangatlemah, tidak bersemangat dan merasa capek, malas, maunyatidur terus, banyak minum, makan dan kencing. Setelahdiperiksa dokter, hasil diagnosa laboratorium menunjukkankadar gula mencapai 300 - 400 derajat (3+/4+), dengankondisi begini biasanya penyakit ini sudah termasuk sangatparah. Dokter pesan, kena penyakit kencing manis harusbanyak olah raga, tidak boleh makan gula, makan juga harusdikurangi. Setiap hari harus makan obat untuk menurunkangula. Dokter masih mengatakan sampai sekarang penyakitkencing manis masih belum dapat disembuhkan, jika tidakmenjaganya baik-baik, masih bisa mengakibatkan timbul
penyakit lain, seperti penyakit ginjal, jantung, darahtinggi, lever, kornea mata dan lain-lain. Selain itu,penyakit seperti pilek, batuk, sakit kepala, leher pegal,sakit perut dan mencret-mencret juga sering terjadi. Seluruhbadan saya penuh dengan penyakit, setiap hari tidak dapatmelepas diri dari obat, biaya pengobatan juga tak sedikit,beberapa puluh tahun ini, hati saya tidak tenang, muram,perasaan khawatir dan tidak gembira, dengan obat sayaberjuang agar tetap dapat hidup normal, merasa menjadimanusia sangat tidak berguna, lahir, tua, sakit, mati memanginilah perjalanan hidup dari manusia biasa.
Pada suatu pagi hari, ketika saya sedangberjalan kaki dipagi hari, saya melihat para praktisi sedanglatihan meditasi di suatu lapangan. Saya mengetahui dudukbermeditasi adalah suatu metode Gong yang sangat bermanfaatuntuk meningkatan spiritualitas dan menyehatkan badan. Sayajuga tidak tahu itu adalah Falun Gong. Orang yang memilikitakdir pertemuan pasti akan mendapatkan Fa. Saya tidakberpikir panjang lagi, langsung saja saya bergabung denganmereka Xiulian (latihan kultivasi) Falun Gong, setelahXiulian satu masa, saya merasakan semangat lebih baik daridulu, badan terasa enteng, hati juga terasa tenang. Tempatlatihan kami di Citra I Kalideres Jakarta Barat, mulai jam4:30 WIB duduk meditasi satu jam, latihan gerakan satu jam,dilanjutkan membaca buku Dafa "Zhuan Falun" beserta buku-buku Guru Li Hongzhi lainnya selama satu jam, tidak peduliapakah hujan lebat atau angin kencang, panas terik, kamisetiap hari tetap Xiulian, gigih maju sungguh-sungguhberkultivasi. Dari membaca buku Zhuan Falun saya memahami apayang dikatakan Guru: "Manusia sakit, sebenarnya bukanlahberpenyakit, itu disebabkan karena pada masa lalu andaberbuat yang tidak baik, disebabkan karena karma yangterakumulasi dalam beberapa kali kehidupan sebelumnya,hingga terjadilah yang disebut penyakit atau penderitaanlainnya, hari ini anda sakit, mengalami penderitaan,sebenarnya anda sedang membayar karma…" Saya juga menyadariperkataan Guru: "berkultivasi tergantung anda sendiri,evolusi qong (energi kultivasi) tergantung pada Shifu",harus berlaku sebagai standar seorang praktisi, memenuhi
persyaratan yang diminta bagi seorang yang Xiulian,menyingkirkan keterikatan hati tentang penyakit, memutuskan,melepaskan konsep tentang berpenyakit, hingga penyakit akansembuh dan mencapai kondisi yang tak berpenyakit. Sangatsusah memahami, memutuskan lebih banyak baca buku, banyakbelajar Fa, ditambah dengan latihan lima perangkat metodeGong.
Setelah itu, saya sudah tidak makan obat lagi,tidak juga berobat ke dokter, makanan yang manis juga makan,ikuti saja sebagai mana mestinya, dalam pikiran saya sudahtidak sakit lagi, setelah lewat 3 bulan, tak ada refleksitubuh saya yang tidak baik, tapi dalam hati masih belumterima, masih ingin tahu apakah saya benar-benar sudah tidaksakit? Saya lantas menguji dengan alat untuk mengeteskondisi kencing manis saya, wah celaka, angkanya menunjukkan288 derajat (3+), yang normal adalah 140 - 150 derajat, tapialam hati saya berpikir tidak ada apa-apa, pikiran dalamhati tidak berubah, ini adalah Guru sedang menguji saya.Setelah 3 bulan saya mengetest lagi ingin melihat hasilnyabagaimana, aneh sekali, alat test saya ini sudah bermasalah,tak menunjukkan apa-apa, setelah diperbaiki saya coba lagi,walaupun bisa nyala, tapi tak menunjukkan angka yang normal,saya berpikir alat ini sudah benar-benar tidak bisa dipakai,oleh sebab itu tidak usah dihiraukan lagi, sampai sekarangpenyakit berat apapun juga tidak kambuh, setiap bulan masihbisa menghemat biaya dokter 200.000 rupiah..
Ada orang mengetahui Falun Gong sangat baik,orang datang ingin Xiulian, pada umumnya juga inginmenyehatkan tubuh menyingkirkan penyakit. Tujuan XiulianFalun Gong bukanlah untuk menyehatkan tubuh, menyingkirkanpenyakit. Menyehatkan tubuh dan menyingkirkan penyakitadalah Xiulian Qigong pada tingkat rendah. Ada Dafa (MahaHukum) dari Guru membimbing kita berkultivasi menuju tingkattinggi, lebih banyak membaca buku, lebih banyak belajar Fa,meningkatkan Xinxing, larut dalam Fa, berevolusi dengankarakteristik alam semesta " Sejati-Baik-Sabar" ditambahdengan latihan gerakan, secara gigih sungguh-sungguh
berkultivasi, anda akan mengetahui, apa yang anda dapatadalah --- menuju kesempurnaan.(Dikutip dari artikel Mr Suwiran) pada Konferensi Berbagi Pengalaman di
Ancol, Jakarta, 2001)
PENDERITA SAKIT LAIN
KISAH 35: JENNY FAN
Jenny Fan, 56 tahun, seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok, yang berlatih
akupuntur di San Francisco. Pada 27 April 1998, dia dikirim ke RSU San Fransisco
karena pendarahan otak parah. Dia termasuk golongan pasien paling kritis di sana dan
harus dirawat darurat secara ketat. Penyakitnya begitu kritis dan seandainya dia
selamat maka diperlukan waktu bertahun-tahun untuk kembali normal. Dokter
mengingatkan bahwa sewaktu-waktu dia dapat kambuh, yang dapat membahayakan
jiwanya. Dia benar-benar tergantung pada obat-obatan dan menanggung
kesengsaraan yang tak terkira. Segera setelah berlatih Falun Dafa, dia benar-benar
sembuh dan kembali bekerja di kliniknya. Kesembuhannya yang dramatis telah
membawa beberapa pasiennya ikut menjadi praktisi Falun Dafa.
Sebelum datang ke Amerika, saya mengajar pengobatan
tradisional Tiongkok selama 25 tahun di suatu sekolah kedokteran
di Tiongkok. Saya berimigrasi ke Amerika pada 1993, segera lulus
tes sertifikasi dan mulai membuka praktek akupuntur di
California. Saya menyukai profesi saya ini dan selalu berusaha
menyembuhkan penyakit pasien saya. Namun, karena terlalu keras
bekerja dan adanya masalah hidup lainnya, kesehatan saya
terganggu. Pada 27 April 1998, saya jatuh sakit parah dan dikirim
ke UGD RSU San Francisco. Saya didiagnosa menderita pendarahan
otak, dan merupakan pasien yang paling kritis dan mendapat
perawatan intensif setiap saat. Selama di rumah sakit, ada
kelompok konsultasi yang terdiri dari belasan dokter, profesor,
dan internis setiap harinya. Saya beberapa kali diperiksa dengan
CT scan, MRI, lumbar puncture (pemeriksaan sumsum tulang belakang),
cerebral angiograms (rontgen pembuluh darah otak), dan tes darah.
Penderitaan karena sakit kepala dan karena perawatan benar-benar
tak terlukiskan. Penglihatan saya menurun drastis akibat
banyaknya penyinaran selama perawatan. Saya tidak dapat
membedakan warna, dan tidak dapat mengenali mobil maupun orang di
pelataran parkir dari balik jendela. Anda bayangkan betapa ngeri
perasaan saya waktu itu. Apa yang akan saya lakukan dengan pasien
saya, putri saya, dan karier yang begitu saya cintai?
Saya amat lemah ketika keluar dari rumah sakit dan pulang
dalam rangka pemulihan. Saya tidak mampu berjalan 100 m, tidak
mampu mengenali rambu maupun lampu lalu lintas. Tekanan darah
saya setinggi 280/160 dan kadar gula darah saya 470! Hampir semua
organ dalam saya tidak berfungsi dengan baik.
Dalam keputusasaan ini, saya menemukan Falun Dafa, dan hidup
saya berubah total. Pada pagi tanggal 4 Juli 1998, saya melihat
beberapa murid Tiongkok dan Amerika melakukan beberapa latihan
dengan gerakan lambat di lapangan Universitas Stanford.
Konsentrasi, ketenangan, dan ketulusan yang mereka pancarkan
benar-benar menarik perhatian saya. Saya berjalan mendekat dan
mengetahui bahwa mereka berlatih Falun Dafa. Seorang praktisi
menghimbau saya untuk membaca sebuah buku berjudul Zhuan Falun.
Dia juga mengajar saya gerakan-gerakan. Diluar dugaan, saya dapat
berlatih selama 1 jam pagi itu. Pada malam hari, saya mengikuti
kelompok belajar selama 4 jam. Hanya keajaiban yang memungkinkan
seorang pasien kritis seperti saya mampu duduk dan belajar selama
waktu yang begitu lama.
Dengan keinginan yang menggebu, saya membaca Zhuan Falun dan
mendengar rekaman Ceramah Guru Li. Saya juga melihat video
Ceramah Guru Li dan berlatih gerakan setiap pagi. Ajaib,
kesehatan saya meningkat dengan pesat. Dari membaca buku, saya
sadar tentang apa sebenarnya penyebab penyakit dan bertekad untuk
mencapai standar seorang praktisi sejati. Saya memutuskan untuk
melupakan penyakit saya dan berkonsentrasi pada kultivasi dan
latihan Falun Dafa. Segera, saya juga menghentikan semua obat.
Saya menganggapnya tidak penting, karena fokus saya adalah pada
kultivasi dan latihan. Sakit kepala semakin hari semakin
berkurang. Saya merasakan dengan jelas bahwa lapisan sakit
didorong keluar dari otak dalam, ke tengkorak, dan ke kulit
kepala, lalu lenyap. Juga penglihatan saya segera kembali normal.
Pada awalnya, saya tidak dapat membaca Zhuan Falun. Namun suatu
kali saya ingin sekali membaca buku itu, suatu keajaiban terjadi.
Tiap baris kata-kata mulai membesar ketika saya membacanya. Tidak
lama, saya dapat membaca habis buku itu, meskipun tanpa kacamata
yang telah saya gunakan selama 40 tahun ini. Orang-orang di
sekeliling saya amat tercengang ketika mereka melihat perubahan
yang terjadi pada saya.
Ketika saya keluar dari rumah sakit, dokter mengingatkan
bahwa penyakit saya dapat membahayakan jiwa setiap saat. Hal ini
mencemaskan keluarga saya. Namun, check-up rutin menunjukkan
adanya peningkatan kesehatan saya. Dokter bertanya bagaimana saya
dapat membaik begitu cepat. Saya menceritakan kepadanya bahwa
Falun Dafa yang telah menyelamatkan saya dan memberi saya
kehidupan kedua.
Setelah saya benar-benar sembuh dan kembali bekerja, saya
bercerita kepada para pasien saya tentang Falun Dafa dan
pengalaman saya. Beberapa dari mereka mulai berlatih. Karena saya
seorang dokter, ketika saya melihat pasien saya menderita sakit
dan berjuang melawan sakit, saya juga merasakan sakit. Lahir,
tua, sakit, dan mati – siapa yang dapat menghindarinya? Bahkan
seorang dokterpun tidak dapat menghindari sakit. Saya selalu
berusaha mencari jalan untuk dapat menghindar dari penyakit dan
membuat manusia sehat. Saya tidak dapat menemukannya dalam ilmu
kedokteran. Obat hanya dapat mengatasi penyakit untuk sesaat.
Tidak dapat mencapai akar penyakit. Sekarang saya telah menemukan
jalan dalam Falun Dafa dan telah mengalami kebijakannya secara
langsung. Falun Dafa telah memberi saya begitu banyak. Tidak
hanya merubah saya dari seorang yang menjelang ajal menjadi
seorang yang sehat, tetapi juga merubah saya menjadi seorang
kultivator yang berjalan menuju masa depan yang cerah.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Fan pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Chicago pada tahun 1999).
KISAH 36: BRUCE PETTINARI
Bruce Pettinari, 46 tahun, seorang penduduk Boston. Kesehatan yang buruk memang
sudah dialaminya sejak lama, sebelum akhirnya dia menemukan Falun Dafa. Dia
menderita berbagai penyakit dan sindrom seperti petit-mal epilepsy (epilepsi dengan
gejala hilang kesadaran), fainting spells (kehilangan kesadaran sesaat), migrain,
depresi, ketidakmampuan mengunyah makanan, ketidakmampuan belajar,
kecenderungan autis, sleep apnea (napas tersedak sewaktu tidur), dan cedera kaki yang
membuat gerak tubuhnya terbatas. Enam bulan setelah mulai berlatih Falun Dafa,
kemampuannya untuk berdiri dan menyangga tubuh meningkat pesat. Tim medis yang
menanganinya terkejut dengan perubahan yang dialaminya. Salah seorang dokter
yang mengikuti perkembangannya selama beberapa waktu menyimpulkan bahwa
Falun Dafa berperan penting dalam hal ini. Seorang staf dokter terisak terharu
menyaksikan perkembangannya.
Dilahirkan di dunia yang miskin dan menderita sakit-sakitan,
saya meyakininya sebagai takdir hidup saya. Ketika berusia 10
tahun, saya dikatakan menderita petit-mal epilepsy, dan inilah yang
menyebabkan saya sering mengalami fainting spell dan migrain.
Pengobatan dengan valium (sejenis obat penenang) merupakan awal
ketergantungan saya akan satu obat dan obat lainnya selama jangka
waktu yang cukup lama. Ketidakmampuan belajar, kecenderungan
autis, dan mudah depresi, semuanya muncul tanpa sebab. Begitu
juga ketidakmampuan mengunyah makanan yang muncul pada usia tiga
puluhan tahun. Sampai ketika rasa sakit pada rahang begitu tak
tertahankan yang mengharuskan saya dirawat dan memerlukan 2
operasi rekonstruktif.
Lalu, saya mulai menelaah kondisi saya sejak mulai kecil.
Saya tidak dapat bernafas dengan baik saat tidur ataupun melalui
hidung pada siang hari. Hal ini selanjutnya didiagnosa sebagai
sleep apnea dan deviated septum. Operasi memperbaiki deviasi, dan saya
diberi mesin untuk membantu saya bernafas pada malam hari. Yang
paling utama dari semua ini, saya tiap hari berjuang melawan
cedera kaki yang benar-benar membatasi keleluasaan gerak tubuh
saya.
Tergantung pada sistim peralatan medis, supplemen, dan obat
adalah gaya hidup saya. Saya kehilangan banyak hubungan sosial
dan tidak bisa bekerja full-time selama 8 tahun. Merasa
terisolasi dan lemah, saya merasa bahwa keadaan hidup saya tidak
sehat. Saya memberi kesempatan pada diri sendiri untuk menelaah
pengobatan dan sistim peralatannya, yang sekarang tampaknya
membantu sekaligus menghalangi saya. Saya lelah dengan begitu
banyaknya pertanyaan tak terjawab dalam hidup ini. Tampaknya amat
sulit untuk berdiri di atas kaki saya sendiri tanpa merasa sakit.
Ketika mencari tempat tinggal baru dalam iklan mingguan,
saya melihat sebuah iklan pelajaran Qigong yang diadakan secara
cuma-cuma. Saya akhirnya menghubungi seorang praktisi Falun Dafa.
Dua hari kemudian, saya pergi ke tempat latihan di pagi hari
untuk belajar 5 set gerakan. Dan pada hari ketiga, saya
berkesempatan menghadiri Ceramah 9 Hari Falun Dafa. Perubahan
yang saya harapkan terjadi dan sungguh luar biasa.
Selama hari-hari pertama mengenal Falun Dafa, saya yakin
bahwa saya memiliki takdir pertemuan dengan Falun Dafa,
sebagaimana Guru Li berkata dalam Zhuan Falun, “tentu saja kita
percaya akan takdir pertemuan”. Saya selalu berharap dapat
menemukan jalan pulang. Perasaan bahwa saya berada di dunia,
tetapi sebenarnya bukan milik dunia ini, telah membentuk hidup
saya. Ketika saya membaca Zhuan Falun, “Seseorang harus kembali ke
jati diri asal, dan itu adalah tujuan utama menjadi seorang
manusia.” Saya tahu bahwa saya menuju suatu yang baru dan agung.
Masih terpaku dengan kesehatan yang buruk dan depresi, saya
tetap berteguh berlatih pada minggu-mingu pertama tersebut.
Meski saya tidak dapat berjalan dengan baik, saya tahu bahwa saya
melangkah ke tujuan menjadi seorang kultivator. Kemudian, saya
membaca Zhuan Falun: ”Apakah kamu seorang praktisi, semuanya
ditentukan apakah kamu dapat bertahan, berkorban, dan menderita.”
Sekarang saya mengerti bahwa saya sedang membayar karma. Berlatih
Falun Dafa telah mengubah cara pandang saya dan menuju kesehatan
yang baik dalam tubuh, pikiran, dan jiwa.
Setelah memutuskan bahwa saya tidak cacat dan bahwa saya
hanyalah menghadapi karma dalam bentuk penderitaan, saya bangun
setiap pagi tanpa alarm pada pukul 4.30 dan berangkat menuju
tempat latihan yang berjarak 10 mil selama 3 bulan. Kesempatan
untuk tukar pengalaman dengan para praktisi, banyak membantu saya
dalam berlatih. Saya menemukan bahwa saya dapat melakukan 5 set
gerakan bersama-sama mereka maupun di luar tempat latihan. Saya
tidak lagi mencari seseorang yang dapat menyembuhkan saya.
Peningkatan dan penyesuaian untuk mencapai keberhasilan dalam
kultivasi mulai tampak. Saya melihat bahwa semua tergantung pada
saya sendiri apakah akan meningkatkan diri dengan lebih memahami
Fa dan meningkatkan Xinxing.
Semakin saya menyusuri jalur ini, saya semakin hari semakin
menemukan pentingnya belajar dan memahami Fa. Saya diingatkan
oleh kutipan Zhuan Falun sebagai berikut: ”Menurut sejarah berlatih
kultivasi memerlukan spesialisasi tunggal.” Setelah konsep ini
mengendap dalam kesadaran saya selama beberapa waktu, maka saya
mulai membersihkan apartemen saya dari semua kepercayaan
spiritual yang telah saya anut selama 9 tahun. Setelah 3 bulan
berlatih dan membaca buku-buku Dafa setiap hari, saya
mengelilingi apartemen saya yang telah dipasangi karpet baru dan
dicat ulang, dan yang dapat saya lihat hanyalah poster-poster
Dafa yang dikelilingi emblem Falun Dafa. Hampir tidak ada lagi
peninggalan dari kehidupan lalu sewaktu saya belum menemukan
Dafa. Pencarian akan berbagai spiritual tidak lagi membantu hidup
saya. Arus perubahan telah menyapu bersih semua guru-guru saya
dulu. Buku-buku maupun peninggalan lain sudah tidak ada lagi.
Tak lama, saya mulai melihat banyak orang mulai
memperhatikan saya dan mencoba mendekat. Dan hal-hal yang menarik
mulai terjadi. Tiga bulan lalu, saya mendapatkan kerja paroh
waktu. Saya juga mendapat kesempatan menghadiri acara Belajar
Bersama Falun Dafa selama 5 hari di Toronto pada Oktober 1998.
Ketika di Toronto, saya beruntung dapat bergabung dengan para
praktisi dan mendengar pengalaman mereka. Setelah melihat
perjuangan mereka memahami Fa, saya bertekad untuk menyediakan
waktu lebih banyak belajar Fa bersama para praktisi sekembali
saya ke Boston. Tak lama di rumah, saya pergi lagi ke New York
City menghadiri kelompok latihan di Central Park dan di depan
markas PBB. Disanalah saya secara kebetulan bertemu Guru Li dalam
suatu acara.
Tim medis yang menangani saya amat terperanjat sekaligus
bergembira atas perubahan yang saya alami. Seorang dokter yang
selalu memantau perkembangan saya sekarang menyimpulkan bahwa
Falun Dafa yang membuat saya dapat berdiri di atas kedua kaki
saya kembali. Ketika saya pergi ke cek fisik saat itu dan bertemu
seorang staff dokter, kami berdua terisak haru atas perkembangan
yang terjadi.
Beberapa bulan lalu, saya telah merasakan betapa
beruntungnya saya. Sekarang telah 6 bulan berlalu sejak saya
mulai berlatih Falun Dafa, dan kemampuan saya berdiri dan
menyangga tubuh telah berkembang pesat. Saya tidak lagi minum
obat-obatan. Saya percaya bahwa melalui bertambahnya pemahaman
saya akan Fa, perjalanan kultivasi sejati saya telah dimulai.
Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri agar selalu tekun
berkultivasi; jalan yang harus ditempuh masih jauh dan menjulang
tinggi.
(Dikutip dari artikel Mr. Pettinari yang ditulis pada tahun 1999).
KISAH 37: JIAN-DENG LAI
Jian-Deng Lai, MD., 53 tahun, seorang dokter yang tinggal di Taipei, Taiwan. Dia
menderita berbagai penyakit seperti gastric ulcer (radang usus), gastric haemorrhage
(pendarahan pada pencernaan), sakit punggung kronis, iritis (radang pada lingkaran
membran belakang kornea mata), pusing, dan sciatica (nyeri punggung bawah).
Selama sekitar 10 tahun dia menderita iritis parah ketika musim semi setiap tahunnya
dan sakit punggung sepanjang tahun. Walaupun dia sendiri seorang dokter dan
adanya kemudahan mendapat pengobatan yang terbaik yang ada, namun dia tidak
mampu menyembuhkan penyakitnya. Setelah belajar Falun Dafa pada bulan Maret
1997, kesehatannya membaik dan penyakitnya hilang.
Sebagai seorang dokter otolaryngology (spesialis Telinga,
Hidung, Tenggorokan), saya cukup menguasai pengobatan atas
berbagai penyakit dan efeknya. Manusia mengira bahwa pengobatan
modern saat ini jauh lebih maju dibanding masa lalu, namun
pengobatan hanya dapat menghilangkan gejala pada permukaan saja.
Hampir tidak mungkin untuk benar-benar menyembuhkan penyakit.
Saya juga memiliki pengetahuan tentang beberapa kepercayaan
Barat dan Timur, berdasarkan pengalaman saya dulu. Setelah
berlatih Falun Dafa, saya berpendapat bahwa inilah pengetahuan
dan ajaran spiritual yang paling mendalam yang pernah saya
ketahui. Perubahan yang terjadi pada diri saya beberapa tahun
lalu merupakan bukti yang nyata.
Sejak kanak-kanak, saya menderita beberapa penyakit berat
maupun ringan, silih berganti. Selama 10 tahun sebelum berlatih
Falun Dafa, kesehatan saya menurun drastis, sampai-sampai saya
merasa sakit sepanjang waktu. Saya menderita gastric ulcer,
gastric haemorrhage, sakit punggung kronis, iritis, pusing, dan
sciatica. Semua penyakit tersebut, yang bermunculan satu demi
satu, mengakibatkan penderitaan yang cukup berat. Pengobatan
medis tidak mampu benar-benar membasmi tuntas, sebaliknya dari
waktu ke waktu selalu kambuh.
Penyakit paling mengerikan yang pernah saya derita adalah
iritis. Pertama kali terjadi, bola mata saya memerah selama 2
hari dan tiba-tiba timbul bintil bernanah di dalamnya. Mata saya
membengkak dan sakit. Saya tidak dapat membuka mata dan tidak
dapat melihat apapun. Bola mata saya penuh dengan nanah. Saya
hanya dapat membedakan terang dan gelap, namun tidak dapat
melihat bentuk benda yang saya lihat. Disamping rasa sakit fisik,
rasa takut kehilangan penglihatan, sungguh tak terlukiskan dengan
kata. Pada saat itu, saya cukup beruntung dapat bertemu seorang
ahli mata yang mampu menyuntikkan obat langsung ke lapisan di
sekitar bola mata saya. Setelah mendapatkan suntikan selama 10
hari berturut-turut, rasa sakitnya berkurang. Namun, iritis itu
selalu kambuh setiap musim semi, dan biasanya berlangsung selama
sebulan. Setiap tahun, saya memerlukan suntikan yang sama agar
penyakit itu tetap terkendali. Setelah menderita penyakit musiman
ini selama sekitar 1 dekade, saya menjadi risau dengan efek
samping suntikan tersebut. Dapat menimbulkan masalah pada ginjal,
dan saya mungkin akan tergantung akan dialysis (cuci ginjal).
Saya begitu ketakutan, sampai-sampai saya menjadi gelisah dan
berubah jadi pucat hanya ketika menyebut penyakit tersebut.
Selain teror musiman tersebut di atas, saya juga menderita
sakit parah sepanjang tahun karena sebab yang belum diketahui
dari punggung saya selama lebih dari 2 dekade. Suatu kecelakaan
mobil 10 tahun lampau semakin memperparah, terutama ketika musim
dingin, dimana saya merasa sakit saat berbaring, membalik,
bangun, dan bahkan saat diam berbaring di atas tempat tidur.
Saat mengendarai mobil, saya tak tahan akan goncangan, dan saya
harus mengangkat badan dengan kedua lengan guna menghindari
getaran mobil yang sedang berjalan. Bahkan di jalanan rumah, saya
tidak mampu berjalan dengan baik karena sakit punggung tersebut.
Rasanya tidak ada posisi yang tidak menyakitkan bagi saya.
Sebelum mulai berlatih Falun Dafa, saya menderita semuanya ini
selama 1 dekade.
Pada saat itu, saya tidak tahu bagaimana harus bertahan
hidup. Saya belajar Falun Dafa, dan saya benar-benar mengalami
keampuhan latihan ini. Falun Dafa telah mengubah hidup saya
secara total. Selama 2 tahun terakhir, saya tidak lagi memerlukan
obat yang telah saya pakai selama 10 tahun. Namun, kesehatan saya
tetap meningkat, yang tidak pernah tercapai dengan minum obat.
Sebagai seorang dokter, saya cukup mengerti akan penyakit
dan amat mudah bagi saya untuk mendapatkan pengobatan. Selama
tahun-tahun itu, jumlah obat yang saya pakai berlipat ganda
dibanding jumlah yang dipakai seseorang pada umumnya. Namun akar
penyakit tidak hilang. Sebelum berkultivasi dan berlatih Falun
Dafa, saya setiap hari mencoba untuk melakukan teknik pengobatan
manusia biasa dalam mengatasi penyakit. Setelah belajar Falun
Dafa, saya menyadari bahwa cara sejati untuk membasmi penyakit
secara total adalah melalui latihan kultivasi.
Falun Dafa memberi saya pengertian baru tentang berlatih
kultivasi. Meskipun saya telah mencoba berbagai agama sebelumnya,
saya tidak pernah mengalami perasaan yang begitu mendalam saat
membaca buku-buku keagamaan tersebut. Selama beberapa dekade
menjelajah berbagai agama, saya tidak terbebas dari penyakit.
Sekarang saya tidak saja bebas dari penyakit, namun juga saya
menjadi jelas dengan tujuan hidup saya. Saya telah mengubah cara
berpikir dan telah menemukan kesalahan-kesalahan saya. Hidup saya
sekarang tidak lagi penuh dengan kebencian, perdebatan, keluhan,
dan keterikatan. Saya dulu tidak tahu apa yang saya inginkan,
tetapi sekarang saya benar-benar menyadari bahwa berkultivasi dan
berlatih menuju tingkat lebih tinggi adalah sesuatu yang ingin
saya lakukan.
(Dikutip dari kesaksian Dr. Lai pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 38: ZEK HALU
Zek Halu, 51 tahun, seorang penasehat kesehatan di London, Inggris. Sejak mulai
berlatih Falun Gong pada 1998, dia mengalami perubahan drastis, baik fisik maupun
mental. Sebagian besar luka-luka akibat olahraga dan bela diri yang diikuti selama
bertahun-tahun lalu telah sembuh, seperti pada siku, pergelangan, bahu dan lutut.
Pernafasannya tidak buntu lagi, tenggorokannya tidak bengkak lagi. Punggung dan
lehernya tidak lagi sakit. Dia sekarang lebih kuat dan tenang.
Saya lahir di Cekoslovakia yang beraliran komunis 51 tahun
lalu. Sejak masa kecil di Praha dulu, saya telah mencari-cari
arti hidup secara spiritual, dan saya mempunyai banyak guru dan
master. Jauh di dalam, disuatu tempat yang saya takut
memasukinya, ada keinginan kuat untuk menjadi orang baik. Hanya
menjadi seorang yang baik. Hanya ada satu kesempatan itu. Hanya
sekali dalam kehidupan ini.
Saya ingin menceritakan kepada anda apa yang saya pelajari
dan bagaimana saya telah berubah sejak saya mulai berkultivasi
Falun Gong 11 bulan yang lalu, bagaimana saya menjadi seorang
yang lebih baik. Seumur hidup, sejak umur 16 tahun, berat badan
saya tidak pernah lebih dari 67 kg. Enam bulan lalu, saya telah
naik 10%, dan sekarang berat saya 74 kg. Saya merasa lebih kuat,
dan menjadi lebih tenang. Saya bekerja lebih banyak setiap hari,
dan saya bisa menerima penderitaan yang sebelumnya begitu
memusingkan saya selama berhari-hari atau bahkan berminggu-
minggu. Kami memiliki 3 orang anak yang sudah remaja. Dua orang
putri berusia 20-an tahun, telah kembali tinggal bersama-sama
kami. Mereka berkata bahwa saya menyenangkan untuk tinggal
bersama, lebih sabar kepada keluarga dan orang-orang lain, dan
tidak mudah marah sebagaimana saya dulunya. Sebelum bertemu Falun
Gong, hal-hal kecilpun dapat membuat saya marah, dan saya akan
mengamuk tanpa sebab yang jelas. Saya tidak lagi terlalu memaksa
diri.
Pada bulan Februari, ketika berkunjung ke ibu saya yang
sudah berusia 80 tahun di Praha, beliau bertanya apa yang telah
terjadi dengan rambut putih saya. Apakah saya menyemir rambut
saya? Tentu saja tidak! Rambut saya telah berubah warna. Sebagian
besar luka akibat berlatih bela diri dan olahraga telah sembuh
semuanya, termasuk siku, pergelangan tangan, bahu, dan lutut.
Pernafasan saya tidak buntu lagi, bengkak di tenggorokan juga
sudah tidak ada lagi. Punggung dan leher saya tidak sakit lagi.
Sekarang saya tidak lagi minum obat ataupun berobat apapun. Saya
tidak pernah merasa sesehat sekarang ini.
Penglihatan saya juga meningkat, saya tidak memakai kacamata
dan saya dapat melihat dengan jelas apa yang ada dihadapan saya.
Istri saya berkata bahwa saya dapat melihat benda-benda lain
dengan lebih jelas pula. Sekarang saya dapat duduk dengan tenang
bermeditasi dan dapat mendengarkan orang lain dengan tenang.
Kadang-kadang, saya dapat melihat bahwa setiap orang
menderita adanya. Saya dulu selalu memasang target tentang
kesejahteraan, spiritual, hubungan, kekayaan, dan kesehatan saya
– yang semuanya harus saya lampaui. Sekarang saya memandang lebih
hambar; semua itu tidak terlalu penting. Saya sedang belajar
untuk hidup dalam kultivasi. Inilah petualangan yang paling
menakjubkan yang mungkin diperoleh dalam kehidupan seseorang.
Saya belajar membiarkan segala sesuatu berjalan secara alami,
sehingga kehidupan keluarga kami menjadi lebih mudah. Saya
menjadi lebih toleran terdapat pandangan orang lain. Saya
membiarkan orang lain berbuat apa yang mereka inginkan tanpa
memaksakan bahwa pendapat saya adalah yang terbaik bagi mereka.
Bagi saya, ini adalah perubahan yang terbesar! Saya tidak lagi
berpikir bahwa saya tahu cara terbaik bagi orang lain. Saya
membiarkan mereka melakukannya dengan cara mereka sendiri.
Saya amat bersyukur atas kesempatan merubah hidup saya
sesuai Falun Dafa dan membuat hidup saya menjadi berarti kembali.
Sekarang, saya telah mendapat hadiah yang lebih hebat dari yang
pernah saya bayangkan. Saya dapat menjadi seseorang yang lebih
baik. Untuk itu saya berterima kasih kepada Guru Li.
(Dikutip dari kesaksian Mr. Halu pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
London pada tahun 1999).
KISAH 39: MEI-YUN TIAN
Mei-Yun Tian, 47 tahun, seorang pekerja sosial yang tinggal di Taipei, Taiwan. Dia
dibingungkan dengan berbagai penyakit sejak muda dulu, seperti sakit kepala, tumor
uterine, masalah jantung, dan penyakit ginjal. Dia mencoba berbagai perawatan baik
Barat modern maupun Tiongkok tradisional dan juga berbagai latihan Qigong. Pada
bulan November 1997, dia bertemu Falun Dafa dan mulai berlatih kultivasi. Melalui
berlatih dia tidak saja menjadi sehat kembali, namun juga keluarganya menjadi
harmonis kembali.
Selama lebih dari 20 tahun, saya tertarik akan Tao. Saya
mencoba berbagai cara kultivasi di Sekolah Taoisme, namun saya
selalu dibuat bingung dan frustrasi. Saya sering bertanya pada
diri sendiri: Bagaimana saya dapat kembali pulang? Dimana tempat
tinggal saya? Saya benar-benar tersesat. Saya amat sedih karena
tidak mengenal jalan pulang.
Pada akhir November 1997, saya menerima telpon dari seorang
teman yang bercerita tentang Falun Dafa. Saya mulai membaca Zhuan
Falun. Ketika saya sampai pada tulisan “Seseorang harus kembali ke
jati diri yang asli; ini adalah tujuan dasar menjadi seorang
manusia”, saya benar-benar terhenyak. Itu adalah ajaran yang
benar-benar baru, yang mana tidak pernah saya dengar sebelumnya.
Saya menyadari bahwa saya telah menemukan sesuatu yang paling
mulia – kebenaran. Tiba-tiba kebingungan saya hilang total. Saya
menangis tersedu sedan karena bahagia dan bergegas mendaftar
untuk ikut dalam Seminar 9 Hari Falun Dafa di daerah setempat.
Berbagai penyakit telah mengganggu saya sejak muda dulu.
Saya menderita sakit kepala hebat, masalah jantung, tumor
uterine, masalah ginjal dan masalah di panggul. Seperti anjuran
suami, saya minum obat-obatan modern maupun Tiongkok, 300 hari
setahun, namun semuanya tidak ada hasilnya. Saya tidak percaya
lagi akan semua obat tersebut. Saya juga mencoba berbagai bentuk
Qigong, namun semuanya itu juga tidak ada hasilnya. Pada saat
itu, saya tidak tahu bahwa sebenarnya penyakit saya disebabkan
oleh karma, dan itu semua tidak dapat dihilangkan dengan obat-
obatan. Obat-obatan dapat menghilangkan gejala penyakit saya,
tapi tidak dapat menghilangkan akar penyebabnya. Hati saya
dipenuhi kekecewaan. Saya merasa tak berdaya. Saya kehilangan
harapan hidup, karena yang dapat saya rasakan hanyalah sakit.
Selama bulan-bulan pertama belajar Fa, saya hanya dapat
membaca beberapa halaman sebab mata saya menjadi sakit. Namun
diluar dugaan, kondisi fisik saya perlahan-lahan mulai meningkat.
Awalnya, saya mendapat sakit kepala yang amat parah dan bahkan
mulai muntah. Namun setelah muntah begitu parah, sakit kepala
saya hilang dan selanjutnya sistim pembuangan air kecil saya
mulai dimurnikan. Saya merasa menggigil sekujur tubuh, dan saya
akan bergemetaran ketika buang air kecil. Ada darah dalam air
kencing saya, dan mata saya terasa seakan terbakar. Saya tahu ini
semua adalah gejala pemurnian tubuh dan saya bertekad menanggung
sakitnya. Lima hari setelah itu, saya merasa seakan dilahirkan
kembali. Setelah bangun pagi harinya, saya menemukan bahwa dunia
sekitar saya menjadi begitu indah. Punggung saya tidak lagi
bungkuk, dan badan saya terasa begitu ringan. Saya dipenuhi
dengan kebahagiaan. Sejak itu, saya tidak pernah lagi memerlukan
obat-obatan.
Melalui kultivasi Xinxing, sikap saya terhadap suami
berubah. Tiga tahun lalu, sebelum belajar Falun Dafa, keluarga
saya terlilit hutang. Bagi saya, semua ini adalah bencana.
Diliputi rasa benci dan marah yang tak terbendung, saya
melimpahkan semua kesalahan kepada suami saya. Hubungan kami
memburuk, dan saling tidak bicara. Kami seakan orang asing.
Setelah belajar Falun Dafa, saya menyadari bahwa saya seharusnya
berpikir dari sudut pandangnya; karena bagaimanapun, dia jugalah
yang telah bekerja keras untuk keluarga. Dari Falun Dafa, saya
belajar bagaimana menghadapi kritik dengan penuh maaf dan tanpa
mementingkan diri sendiri. Selanjutnya, saya menjadi malu
sendiri, ketika menyadari bahwa saya adalah seorang yang agresif.
Ketika saya benar, saya tidak pernah memaafkan orang lain. Saya
juga menyadari bahwa tindakan saya disebabkan karena adanya
keterikatan, yang selayaknya saya singkirkan. Guru berkata bahwa
wanita harus lembut. Saya mencoba untuk mengubah sikap saya dari
lubuk hati yang terdalam. Saya mencoba bersikap lembut terhadap
suami. Seiring saya menjadi seorang ibu dan istri yang lebih
baik, maka kebencian dan kemarahan dalam diri saya juga sirna.
Putra tertua saya sekarang berusia 18 tahun. Setelah dia
belajar Falun Dafa, dia belajar lebih giat di sekolah dan
menikmati kerja sebagai sukarelawan. Teman-temannya menjulukinya
“putra mentari”. Gurunya memuji dia. Putra bungsu saya berusia 13
tahun, juga belajar Dafa bersama-sama. Dia memperlakukan dirinya
seorang praktisi setiap saat. Semua perubahan atas diri putra-
putra saya benar-benar menakjubkan. Saya sekarang tahu bahwa
Falun Dafa telah bertumbuh dalam hati mereka, sehingga saya lebih
menaruh kepercayaan kepada mereka dan tidak terlalu kuatir lagi.
Seiring saya semakin dalam belajar Dafa, saya menjadi lebih
sadar akan keagungan Dafa. Pikiran saya juga menjadi lebih
tenang. Ketika menghadapi konflik, saya mencoba untuk mencari ke
dalam diri saya sendiri sesuai Fa. Saya bertanya pada diri saya
sendiri : ”Apakah Xinxingmu meningkat? Apakah kamu sudah cukup
baik? Apakah kamu jujur dan tulus?” Ketika saya menghadapi segala
sesuatu dengan pikiran tenang, saya menemukan bahwa tidaklah
sulit untuk melewati penderitaan. Saya merasa sangat beruntung
karena dapat berkultivasi dan berlatih Dafa. Saya bersyukur atas
kesempatan ini dan memperlakukan Dafa sebagai guru. Melalui
kultivasi sejati dan agung ini, saya berharap saya dapat kembali
ke ‘rumah’ yang selama ini saya rindukan!
(Dikutip dari kesaksian Ms. Tian pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 40: JEN-TONG SHIH
Jen-Tong Shih, 56 tahun, seorang biksuni Budha dari Gao Shong, Taiwan. Selama
kultivasinya secara Budha tradisional, dia berkelana tanpa alas kaki, dengan membawa
kaleng derma dan kantong tidur berharap menemukan seorang guru yang dapat
membimbingnya mencapai kesempurnaan sejati. Karena latihan kultivasinya hanya
terkonsentrasi pada pikiran dan tidak pada tubuh, maka tubuhnya menjadi lemah.
Selama bertahun-tahun dia menderita berbagai penyakit. Suatu hari, seorang praktisi
Falun Dafa memberikan buku Zhuan Falun. Dia sadar bahwa, akhirnya, dia telah
menemukan guru yang selama ini dicarinya. Semua penyakitnya segera lenyap setelah
berkultivasi Falun Dafa.
Nama saya Jen-Tong Shih, nama yang saya terima setelah
menjadi biksuni Budha. Sebelumnya saya adalah seorang murid
Budha. Sekarang saya adalah praktisi Falun Dafa.
Saya telah menjadi kepala dan mengurus sebuah kuil Budha
sejak saya meninggalkan keluarga dan menjadi seorang biksuni.
Namun, saya tidak merasa terlalu cocok dengan Budha tradisional,
dan jauh dalam hati tersimpan kekuatiran bahwa saya tidak dapat
menemukan ‘rumah sejati’ saya. Saya takut salah mengarahkan orang
lain dan diri saya sendiri, dan saya tidak berharap menghabiskan
hidup saya dalam kuil. Ajaran-ajarannya tidaklah sejalan dengan
apa yang saya cari dalam berkultivasi. Saya merasa bahwa saya
tidak dapat mengubah lingkungan kuil, tetapi saya dapat
memulainya dengan mengubah diri saya sendiri. Maka tanpa ragu,
saya meninggalkan kuil.
Saya melanjutkan kebiasaan biksuni saya dengan meminta derma
dan berkelana tanpa alas kaki. Saya berkelana dari satu kota ke
kota lain di bawah terik matahari, tanpa alas kaki, memanggul
semua benda milik saya (seperti payung, kantong tidur, dan
beberapa benda kebutuhan sehari-hari lainnya) di punggung.
Telapak kaki saya penuh goresan dan luka akibat berjalan di aspal
yang panas dan menyusur jalan berbatu. Begitu menderita. Saya
tidur di pekuburan dan juga di bawah pohon. Sungguh sulit dilukis
dengan kata-kata penderitaan fisik maupun mental yang saya alami
selama menjalani kehidupan itu.
Apa tujuan dari semua ini? Saya berharap menemukan jalan
pulang ke ‘rumah sejati’, seorang guru sejati yang dapat membawa
saya kembali ke ‘rumah sejati’ saya. Pada awal 1998, seorang
praktisi Falun Dafa mengirimkan buku Zhuan Falun kepada saya.
Ketika kembali ke gubuk kecil saya, saya mengangkat buku di atas
kepala saya dengan penuh hidmat. Segera setelah saya membuka buku
tersebut dan melihat foto Guru Li, airmata saya mengalir deras.
Tiba-tiba, jati diri dan asal usul Guru menjadi begitu jelas bagi
saya. Saya merasa yakin bahwa guru yang selama ini saya cari,
sekarang berada dihadapan saya. Sekarang, ketika mengingat
kembali ke belakang, sebagaimana diungkapkan dalam salah satu
puisi Guru Li :
”Yuan Gui Sheng Guo” (Kembali dengan sempurna ke Keadaan Suci)
Mencari guru bertahun-tahun
Akhirnya dapat melihat
Mendapatkan Fa dan berkultivasi untuk kembali pulang
Mencapai Kesempurnaan dan Kembali bersama Guru
Saya paham makna sejati yang begitu luas tentang Dafa yang
tertulis dalam buku. Ini adalah Budha Agung yang menampakkan diri
kembali ke dunia manusia.
Tidak hanya telah menemukan guru sejati dan ajaran kultivasi
sejati, tetapi kondisi fisik saya juga meningkat drastis setelah
berlatih Falun Dafa. Saya sejak muda selalu lemah dan sakit-
sakitan. Dalam ajaran Budha tradisional, orang hanya perlu
berkultivasi pikiran dan tidak berkultivasi tubuh. Itu sebabnya
maka saya selalu menderita banyak penyakit setelah menjadi
seorang Biksuni. Namun, sebagai seorang biksuni, seluruh
kebutuhan saya sehari-hari selalu disediakan oleh para
sukarelawan Budha. Saya merasa bahwa seakan saya harus
berkultivasi amat giat karenanya, dan saya juga merasa bersalah
atas beban tambahan yang dikeluarkan untuk biaya pengobatan saya.
Berbagai upaya yang saya lakukan selama bertahun-tahun agar
sembuh dari sakit juga tidak membuahkan hasil. Saya merasa amat
kecewa dengan semua keadaan tersebut. Penyakit itu benar-benar
menghalangi kultivasi saya, dan saya merasa lelah baik fisik
maupun mental.
Karena Falun Dafa berkultivasi ganda pada jiwa dan raga,
tubuh saya segera pulih setelah mulai berlatih. Saya menjadi
seorang yang baru secara total, dan hati yang terdalam dipenuhi
semangat dan kebahagiaan. Saya terangkat dari lautan penyakit
yang menyiksa selama bertahun-tahun. Saya sekarang dapat
menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar Fa. Ini adalah
kuasa Falun Dafa dan belas kasih yang agung dari Guru Li.
Sekarang, saya tidak hanya dapat meneruskan kultivasi pribadi,
tetapi saya juga menyebarkan Falun Dafa kemanapun saya pergi dan
membagikan pengalaman saya kepada orang lain.
(Dikutip dari kesaksian Ms. Shih pada Konferensi Berbagi Pengalaman Falun Dafa di
Taiwan pada tahun 1999).
KISAH 41: TONGGUI YE
Tonggui Ye, 40 tahun, seorang ahli teknik yang tinggal di Toronto, Kanada. Sejak
mahasiswa dulu, dia adalah seorang perokok berat yang menghabiskan 2,5 pak sehari.
Semua anggota keluarganya merasa susah gara-gara kebiasaan merokoknya ini.
Berulang kali dia mencoba berhenti, namun tidak pernah berhasil. Setelah dia
menyaksikan perubahan fisik istri dan putrinya setelah keduanya berlatih Falun Dafa
dan mendengarkan ceramah Guru Li, dia juga menjadi seorang praktisi sejati. Akhirnya
dia berhenti merokok berkat Falun Dafa. Dia juga mengalami perubahan fisik yang
dramatis setelah tubuhnya dimurnikan.
Setelah berkultivasi selama 2 tahun, saya sungguh-sungguh
merasakan keampuhan Falun Dafa. Saya akan membagikan dua kisah
yang saya alami.
Yang pertama adalah bahwa saya berhenti merokok! Rokok telah
merupakan sahabat saya sejak masa-masa wisuda dulu, bahkan ketika
saya berusia sekitar 18 tahun. Awalnya, teman sekolah saya iseng
memberi saya satu dua batang rokok. Lalu, saya menjadi ketagihan.
Selama kuliah S2, teman saya kebanyakan lelaki bujangan semua.
Kami sering mengisi waktu dengan mengobrol dan rokok selalu
menemani kami. Tak lama, ketagihan saya akan rokok semakin parah,
dari semula beberapa batang sehari menjadi satu pak sehari, lalu
naik menjadi 2,5 pak sehari. Waktu itu, saya menghirup asapnya
dalam-dalam dan kemudian menghembuskan lewat hidung. Saya tidak
puas bila rokok itu tidak keras. Lubang hidung, gigi, jari saya
sampai berwarna kekuningan semua.
Rumah saya selalu dipenuhi bau rokok. Orang tua, istri, dan
putri saya sering batuk karenanya. Ketika istri saya berkata
bahwa dia tidak tahan lagi akan asap rokok dan meminta saya untuk
berhenti, saya sering tersinggung dan membalas :”Hanya ini
hiburan yang aku miliki. Kenapa kamu tidak bisa membiarkan aku
melakukannya? Jika kamu tidak tahan lagi, menyingkirlah dari
hadapanku.” Kami selalu bertengkar masalah rokok. Seringkali
istri saya menyembunyikan rokok saya, namun saya selalu membeli
lebih banyak ketika saya tidak dapat menemukannya. Ketika saya
tidak diijinkan merokok di rumah, saya merokok di luar rumah atau
di kamar mandi.
Ketika saya kuliah lebih lanjut untuk meraih S2 di Beijing,
sekali lagi saya tinggal di mess bujangan. Rokok merupakan teman
yang tak terpisahkan lagi. Ketika istirahat, sebentar saja asbak
telah penuh dengan puntung rokok. Istri saya sering menasihati
dalam suratnya bahwa rokok dapat merusak fisik saya, dan
sebaiknya saya menjaga diri sendiri dan berhenti merokok, dan
menabung uangnya untuk ibu saya. Tidak peduli dengan apa yang
dikatakannya, saya tetap melakukan apa yang saya sukai, karena
dia tidak dapat melihat saya merokok. Separuh gaji bulanan, yang
memang sudah rendah, saya habiskan untuk membeli rokok. Sehingga
saya tidak mampu membantu keluarga saya meskipun istri dan putri
saya sakit dan kekurangan uang. Pada saat itu saya sadar bahwa
merokok tidaklah baik, namun saya tidak dapat menghentikannya.
Akhirnya, saya mulai batuk seperti penderita TBC dan kurus
kering. Melihat kesehatan saya memburuk, ketika saya pulang ke
rumah saat Tahun Baru Imlek, istri saya menganjurkan agar saya
bersikap tegas. Dia membantu saya memikirkan sesuatu yang enak
untuk mengalihkan perhatian saya akan rokok. Dia menyiapkan
permen, kue, dan segala jenis biskuit sebagai pengganti ketika
saya merasa ingin merokok. Namun, saya tetap ketagihan. Saya bisa
tidak makan seharian, namun saya tidak mampu berhenti merokok
walau untuk setengah jam. Saya juga mulai mengalami gangguan
kesehatan. Berulang kali saya mencoba untuk berhenti, namun hal
itu tidaklah mudah. Paling lama saya hanya dapat bertahan
setengah hari, kemudian saya akan merokok kembali. Saya
menghindar dengan mencoba tidur, mencoba melupakannya namun tidak
juga berhasil. Ketidakmampuan ini membuat saya tertekan. Hanya
setelah bertemu dengan Falun Dafa, saya dapat mengatasi kesusahan
ini. Inilah keampuhan Dafa.
Saat itu akhir bulan Oktober 1996. Saya merasa keampuhan
Dafa ketika saya melihat perubahan fisik pada istri dan putri
saya setelah keduanya berkultivasi Falun Dafa. Setelah saya
melihat Guru Li secara langsung, saya memutuskan untuk
berkultivasi. Ketika saya masih merokok setiap harinya, istri
saya bertanya mengapa, padahal saya sekarang adalah seorang
praktisi. Saya menjawabnya bahwa ini adalah keterikatan saya yang
paling terakhir yang akan saya lepas, namun saya mengurangi
jumlahnya.
Suatu sore bulan Januari 1997, kami menghadiri satu kelompok
belajar yang membahas Ceramah 7. Tentang merokok, Guru Li
mengatakan: ”Kita praktisi Gong bukankah ingin memurnikan tubuh,
terus-menerus berkembang ke tingkat tinggi. Jika anda malah
memasukkan ke dalam tubuh, bukankah anda justru berbalikan
dengan kita? Selain itu ia juga merupakan suatu nafsu keinginan
yang sangat kuat. Ada yang juga tahu itu tidak baik, hanya saja
tidak sanggup menghentikan. Padahal saya beri tahu anda, mereka
tidak punya sebuah pikiran yang tepat untuk digunakan sebagai
bimbingan, kalau ingin segera menghentikan tidak begitu mudah.
Selaku seorang praktisi, hari ini anda anggap itu sebagai sebuah
keterikatan yang harus disingkirkan, coba lihatlah anda dapat
atau tidak menghentikannya. Saya memberi nasihaat kepada anda,
bagi yang sungguh-sungguh ingin berkultivasi sejak sekarang
hentikan kebiasaan merokok anda, dijamin anda sanggup
menghentikan.”
Saat itu saya berpikir bahwa :”Saya bertekad untuk berhenti
merokok sekarang juga.” Keesokan paginya saya berkata kepada
istri saya :”Saya akan berhenti merokok mulai sekarang.” Tetapi
istri saya tidak percaya kata-kata saya lagi. Dia berkata :”Jika
kamu sungguh-sungguh berhenti merokok, saya akan berhenti makan.”
Saya menjawab: ”Kali ini saya serius. Sejak detik ini, saya tidak
akan pernah menyentuh rokok lagi, kecuali dalam mimpi, dimana
saya telah diuji beberapa kali.”
Pengalaman kedua adalah pemusnahan karma penyakit. Tubuh
saya penuh masalah karena kehidupan selama kuliah S2 dulu, waktu
makan tidak teratur, dan tuntutan pekerjaan. Saya menderita
radang pencernaan, pembengkakan usus, dan lain-lain. Setelah
datang ke Amerika, saya merasa baik dan tidak mengalami penyakit
fisik apapun selama setengah tahun. Saya gembira menyangka bahwa
saya telah sembuh. Segera setelah saya mulai berlatih Falun Dafa,
semua penyakit ini muncul kembali. Meskipun sakitnya sungguh tak
terkira, saya tahu bahwa saya sedang mengalami proses pemurnian
tubuh. Satu demi satu sembuh, paling lama 2 – 3 hari, dan untuk
selanjutnya tidak pernah kambuh lagi. Yang paling tak terlupakan
adalah pemusnahan karma pembengkakan usus. Suatu malam saya tiba-
tiba merasa sakit pada usus, yang makin lama makin tak
tertahankan. Saya bermandi keringat menahan sakit. Saya tidak
dapat duduk maupun berdiri, hanya dapat merangkak di lantai.
Sementara itu, saya juga muntah dan murus-murus di kamar mandi.
Segera setelah itu, saya merasakan sesuatu keanehan di tempat
dimana usus saya biasanya bengkak. Istri saya adalah seorang
suster yang berpengalaman. Ketika memeriksa, dia melihat bahwa
usus saya membengkak, ungu kebiruan. Kejadian ini berlangsung
selama 2 hari dan hilang total pada hari ketiga, tanpa
meninggalkan bekas apapun di tempat tersebut.
Saya mengerti bahwa, sepanjang jalan kultivasi, tidak ada
saat-saat kritis yang kita tidak dapat bertahan, selama kita
mengikuti petunjuk Dafa dan memperlakukan diri kita sebagai
seorang praktisi sejati.
(Dikutip dari artikel Mr. Ye yang ditulis pada Januari tahun 1999).
FALUN GONG DAN KESEHATAN
Saat ini, di masyarakat Barat, apa yang disebut dengan “terapitambahan dan pengganti” sedang menjadi tren, menurut hasil sebuahpenyelidikan David Esenberg dkk. dari Harvard Institute pada 1998, adamendekati 630 juta orang yang menggunakan terapi tambahan dan penggantidi AS, melampaui penggunaan medis Barat masa kini, menghabiskan biaya diatas US$ 20 miliar, dengan minimum US$ 12 miliar di antaranya yangberasal dari uang pasien itu sendiri.
Sebuah statistik belakangan ini menunjukkan, bahwa di Eropa, 60%dari pasien penyakit kanker mengonsumsi suplemen khusus, sepertitonikum, vitamin, jamu atau terapi akupunktur dan sebagainya. Di Amerikapun ada 80% pasien penyakit kanker memakai metode-metode ini. Menurutstatistik, jumlah biaya yang dihabiskan di seluruh dunia untuk “terapipengganti dan tambahan” bagi penyakit kanker berkisar US$ 18 miliar. Inihampir sebanding obat tradisional yang ada.
Di luar sistem kedokteran Barat masa kini, ketika ilmu pengobatantradisional Tiongkok yang paling representatif, akupunktur pun sudahdikenal dan bisa diterima secara luas. Sekarang, kalangan ilmukedokteran Barat juga menaruh minat yang besar terhadap tradisiTiongkok, yakni Qigong yang sekaligus mewakili sistem kesehatanjasmani-rohani, tokoh kalangan medis di banyak negara datang ke Tiongkokberdiskusi. Ilmuwan kedokteran Barat ingin melihat, apakah terapi Qigongdapat dipercaya sepenuhnya, terutama dalam memelihara kesehatan massal,apakah efeknya baik bagi kesehatan seseorang. Pada sisi ini, kalanganilmu kedokteran China dapat menarik pelajaran dari hasil penelitian didaratan China pada 1998, serta penelitian di Amerika Utara pada 2002terhadap efek menghilangkan penyakit serta menyehatkan sebagai hasillatihan Falun Gong.
Falun Gong adalah metode Gong tingkat tinggi, yang diciptakan olehMaster Li Hongzhi, berdasarkan karakter alam semesta “Zhen, Shan, Ren“(sejati, baik, sabar) sebagai prinsip pembimbing, adalah suatu latihanganda pada jiwa dan raga. Berlatih jiwa-raga, singkat kata, melatih‘watak’, adalah melatih ‘kualitas moral‘ seseorang, berprinsipkan;“Zhen, Shan, Ren“ untuk membina kehidupan sehari-hari, sertameningkatkan kualitas moral praktisi. Melatih “jiwa“, melalui limaperangkat latihan untuk menghalau penyakit dan menyehatkan badan,memelihara kesehatan untuk hidup lebih lama. Ditinjau dari sudut pandangkedokteran masa kini; itu sebuah sistem perawatan kesehatan diri yangdimulai dari berbagai segi seperti body (tubuh), dan mind (hati). SejakMaster Li Hongzhi mulai menyebarkan dan mengajarkan Falun Gong kepadakhalayak ramai secara terbuka pada 992, maka jumlah pengikutnyaberkembang secara pesat dan cepat. Menurut hasil penelitian pemerintahChina pada awal 1999, jumlah pengikut di sana adalah tujuh puluh jutasampai dengan seratus juta jiwa. Falun Gong pun tersebar luas ke lebih
60 negara seperti Hongkong, Taiwan, Asia, Eropa, benua Amerika danEropa.
I. Hasil Riset di Daratan China 1998 Dalam berbagai macam metode latihan yang ada, perkembangan Falun
Gong sangatlah pesat, pengaruhnya terhadap massa pun paling besar,menimbulkan perhatian dari kalangan medis dan pemerintah China. Pada1998, untuk melakukan koordinasi antara komisi olahraga negara terhadaplaporan dan penelitian dari berbagai aliran senam Qigong, di kotaBeijing dan Wuhan, serta daerah Dalian, Provinsi Guangdong serta daerahlainnya (seperti: Nanchang, Guangxi, dan Anhui), secara terpisah dandikoordinasi oleh kalangan medis setempat, mengadakan riset medis tahapawal terhadap praktisi Falun Gong setempat.
Berdasarkan laporan hasil penelitian yang ada diBeijing, Wuhan, daerah Dalian serta Provinsi Guangdong, darilima kali riset tersebut, menerima formulir hampir 35.000lembar. Meskipun langkah awal, akan tetapi, sampai saat ini,termasuk yang paling sistematis dan menyeluruh terhadappenelitian ‘yang bersifat dasar makro, di bidang ilmukedokteran’. Dari hasil penelitian tersebut dilaporkansecara komulatif kepada komite olahraga negara, padaFebruari 1999 “Tabloid Berita Dunia” Amerika, memuat beritadari hasil evaluasi pejabat negara tentang efek yangmenguntungkan dari Falun Gong terhadap kesehatan danpenyembuh penyakit serta efek positif yang membawa manfaatekonomi bagi masyarakat.
Hasilnya menunjukkan tingkat pengikut Falun Gongberasal dari berbagai golongan sosial masyarakat, memilikipendidikan yang berbeda pula, di antaranya adalah wanitayang menduduki 72%, yang berusia 50 tahun menduduki 62,1%,yang mengidap penyakit sebelum berlatih menduduki 90% keatas, boleh dikatakan bahwa mayoritas praktisi yang ikutserta dengan alasan menyembuhkan penyakit dan hidup sehatmelalui latihan, hasil dari lima kali penelitian tersebutdidapat oleh tim pakar medis dengan memberikan formulirkuesioner pada praktisi lokal, poin penting yang dihimpunnyaadalah kondisi perubahan penyakit sebelum dan sesudahlatihan. Pengidap berbagai penyakit yang diderita olehpengikut sebelum latihan ialah 31.030 orang, menduduki90,3%, hasil penelitian menunjukkan jenis penyakit yangdiderita sangatlah luas, penderita penyakit yang paling
banyak, di antaranya adalah penderita saluran pencernaan,tulang, persendian, serta penyakit jantung koroner.
Hasil riset dari efek latihan terhadap penyakit dankesehatan, ditetapkan menjadi tiga kategori; yang pertamaialah sembuh total, kedua penyakitnya mereda (berkurang),sedang yang ketiga gejalanya tidak berubah secara mencolok.Di Provinsi Guangdong dan kota di Beijing serta di wilayahDalian, individu yang diriset itu ialah dari unit peneliti(tidak dihitung jumlah penyakit yang diderita). Dari hasilpenelitian terhadap 28.571 orang praktisi menunjukkan 23.619orang atau sebesar 82,7% setelah latihan sembuh dan pulihkembali, 4.616 orang atau 16% kondisinya membaik setelahberlatih, 336 orang atau 1,2% tidak ada perubahan setelahberlatih, efektivitas penyembuhan objek secarakeseluruhannya adalah 98,8%.
Penelitian di kota Wuhan dan Zhezuyuan adalah penyakityang diderita oleh orang per seorang, serta mengategorikanmenurut sistem penyakit yang dideritanya. Hasil risetmenunjukkan bahwa lebih dari satu penyakit yang dideritasebelum berlatih oleh praktisi adalah 2.483 orang, totalseluruhnya ialah: 6.772 kasus penyakit, 4.926 kasus sembuhserta pulih secara total, menduduki 72%, 1.712 kasus membaiksetelah berlatih, menduduki 25,3%, 133 kasus tidak adaperubahan setelah berlatih, menduduki 2,0%, satu kasusbertambah berat kondisi penyakitnya setelah berlatih,efektivitas penyembuhan adalah 98,0% dari keseluruhan. Hasiltersebut di atas menyimpulkan, bahwa efektivitas penyembuhansecara menyeluruh adalah 98%.
Hasil riset tadi menemukan bahwa kondisi jiwa dan mental orangyang diriset tadi mendapat perubahan yang sangat besar, laporan Beijingdan Provinsi Guangdong menunjukkan ada 86,5% praktisi beranggapan bahwasetelah melalui latihan Falun Dafa maka kualitas moralnya berubahmenjadi baik, mental pun secara konsistensi memperoleh peningkatanintrospeksi.
Dalam hasil riset tersebut di atas masih ada sedikitgejala yang sangat penting adalah melalui pelatihan, secaraumum praktisi pun menghilangkan kebiasaan buruknnya, ada99,5% praktisi menghentikan kebiasaan merokok, minum, sertaberjudi. Kondisi seperti ini pun sulit dibayangkan oleh ilmukedokteran zaman sekarang ini. Pada dasarnya untuk masalah
kecanduan, ilmu kedokteran zaman sekarang ini, belummempunyai metode yang efektif. Riset pun menemukan rata-ratasetiap praktisi menghemat biaya obat di atas 2.600 dolar pertahunnya, dapat dilihat bahwa manfaat ekonominya pun sangatbesar, bermanfaat bagi negara dan rakyat.
II. Penelitian di Amerika Utara 1999Mendapatkan inspirasi dari riset terhadap kesehatan
praktisi Falun Gong pada 1999 di Daratan Cina, beberapatenaga medis mengadakan penelitian khusus kesehatan parapengikut Falun Gong di Amerika Utara. Disebabkan susunanpopulasi penduduk di Amerika Utara lebih kompleks daripadadi China, apalagi mengingat praktisi setempat yang umumnyaberpendidikan tinggi, formulir riset ditambah satu lagilampiran khusus untuk pendidikan yang diriset. Bersamaandengan itu, ditambah lagi satu kolom khusus untukmengevaluasi rasio kondisi sebelum dan sesudahnya terhadapjumlah orang yang berhenti merokok. Terhadap perubahanumumnya kondisi tubuh, para peneliti memakai “riset terhadapkesehatan nasional“-nya badan statistik kesehatan Amerikapada 1997 untuk mengambil percontohan massa yang berusiasetengah baya terhadap berbagai masalah yang ada.
Formulir riset itu dibagikan melalui e-mail kepada para sukarelawanyang ada di Amerika dan Kanada, menerima 235 jawaban, 202 di antaranyaberasal dari Amerika, 32 jawaban di antaranya berasal dari Kanada.Ditinjau dari sampel penelitian yang terbentuk, dengan praktisi di CinaDaratan maka, perbedaan yang utama ialah lebih dulu mengumumkan usiadaripada praktisi yang dari negara China tadi, usianya rata-rata 38,9tahun, (nilai selisihnya adalah 13,6, usianya adalah 4-78 tahun).Keturunan multiras, 97% Asia, 3% kulitputih, pembagian jenis kelaminmendekati; 58% untuk wanita, 41,7% untuk pria. 80% ke atas dari praktisiitu berpendidikan pascasarjana, hampir separuhnya bergelar master,doktor dan sebagainya. 18 kasus di antaranya mempunyai kebiasaanmerokok, setelah berlatih, semuaya berhenti merokok. Waktu yangdihabiskan untuk berhenti merokok atau masih merokok adalah 4,58 hari(rasio standarnya adalah 9,72 hari). 103 kasus ada kebiasaan merokoksebelum berlatih, 100 di antaranya berhenti merokok setelah berlatih, 2kasus, minum dalam seminggu melebihi 3 cangkir. 224 orang insaf setelahberlatih kondisi kesehatan sebelum dan sesudah latihan mengalamiperubahan besar sekali (lihat tabel 1).
Penelitian tersebut dalam waktu yang sama meminta kepada pararesponden itu untuk menjawab hasil diagnosa oleh dokter terhadappenyakit yang diderita sebelum berlatih Falun Gong, serta perubahan
kondisi kesehatan pada saat disodorkan pertanyaan (lihat tabel 2). Hasilstatistik mendukung hasil dari pemeriksaan kesehatan Falun Gong diBeijing pada 1998. Setelah berlatih Falun Gong banyak penyakit seriusseperti kanker, dan sakit jantung, tersembuhkan atau setidaknyamengalami perubahan besar. Beberapa penyakit kronis seperti diabetes,liver dan semacam penyakit reaksi metaformosis/alergi juga tersembuhkanatau mengalami perubahan. Terhadap gejala yang tidak terdiagnosa olehdokter pun mendapat penelitian perubahan kondisi sebelum dan sesudahberlatih dimana terlihat perubahan mencolok terhadap gejala-gejala ini.
Tabel 1
TABEL 2
TABEL STATISTIK PERUBAHAN KONDISI PENYAKIT SETELAH DAN SEBELUM LATIHAN
Total Kasus Penyakit Jenis Pulih total Perubahan secara Membaik TidakMemburuk penyakit mencolokberubah Total
TekananDarah tinggi 7 5 11 0 14 PenyakitJantung 14 5 00 0 19 Stroke 1 20 0 0 3Emfisema paru atau asma 10 2 00 0 0 Tukak lambung 35 9 10 0 45Kanker 4 20 0 0 6Diabetes/kolestrolTinggi 2 21 0 0 5Demam tinggi 23 2 00 0 25 Sinusitis 13 21 0 0 16
Bronchitis kronis 8 2 00 0 10Lemah ginjal 13 3 10 0 17Hepatitis & Penyakit liver lainnya 11 30 0 0 14Penyakit lainnya 40 18 21 0 61
Tabel 3
Hasil laporan penelitian ini menunjukkan bahwa latihan Falun Gong sangatbermanfaat bagi kesehatan. Setelah latihan, beberapa penyakit kronisdari para peserta lenyap sama sekali, ada juga kondisi penyakitnyameringan secara mencolok, si perokok berhenti merokok. Setelah memakaicontoh statistik untuk menangani data-data ini, hasilnya menunjukkandari mayoritas yang diriset itu, semakin lama waktu mereka berlatih makakondisi kesehatan mempunyai perbaikan yang lebih baik. III. Penelitian di Taiwan 2002
Sehubungan dengan kian tingginya biaya kesehatan seluruh rakyat,beban pemerintah pun semakin hari semakin berat pula, bagaimanakahcaranya untuk meningkatkan kesehatan jiwa raga rakyat tanpa menambahpengeluaran bagi masyarakat itu sendiri, inilah yang menjadi sebuahtopik penting di kalangan medis Taiwan (sebenarnya juga merupakan topikpenting di berbagai pemerintahan dan kalangan medis). Praktik yangmendekati puluhan tahun menunjukkan bahwa Qigong (senam pernapasan) yangadalah bagian yang terbentuk dari kebudayaan tradisional Tiongkok itu,sungguh merupakan jalan menuju kesehatan dengan biaya minim tapi membawahasil bagus. Falun Gong semakin popular di Taiwan, sampai seberapajauhkah efeknya itu?
Profesor Hu Yi Hui yang sudah beberapa tahun memberi kuliah difakulkas ekonomi di sebuah universitas negeri di Tiwan, sekaligusmerupakan praktisi Falun Gong, oleh karena kebutuhan profesi danpengalaman sendiri, di bawah dukungan persatuan Falun Dafa dan bekerjasama dengan personel medis yang berkompeten di Taiwan untukmenyelesaikan laporan riset tentang peningkatan kualitas kesehatanQigong tradisional riset akademis dengan mengambil praktisi Falun Gongsebagai contoh, ditujukan pada praktisi seluruh Taiwan, memakai metodepercontohan suku, mengambil seperlima dari daerah kota dan desa,kemudian menerima kembali 1.210 unit tanya jawab yang efektif (tingkat
penerimaan mencapai 75%), serta berdasarkan metode analisa statistiksebagai kesimpulan.
Dari laporan menyatakan, setelah praktisi Falun Gong berlatih,maka dalam setahun yang hanya memakai satu kartu kesehatan mencapai 72%,hampir separuhnya dari sebelum berlatih. Falun Gong mempunyai efek yangmencolok terhadap kebiasaan yang buruk. Ada 81% berhenti merokok, 77%berhenti minum alkohol, 85% berhenti berjudi, masih ada 85% berhentisama sekali kebiasaannya menginang, data-data ini membuktikan bahwaberlatih Falun Gong sungguh membawa manfaat yang mencolok namun positifbagi kebiasaan masyarakat. Prof. Hu dalam penelitiannya ini jugamenyatakan bahwa Falun Gong membawa dampak yang sangat membantu bagiperasaan jiwa seseorang; tingkat kepuasan terhadap kondisi kesehatandiri sendiri dari 24% sebelum latihan naik dalam skala besar menjadi78%; tingkat kepuasan terhadap kegiatan diri sehari-hari, dari 36%sebelum latihan naik menjadi 81%. Selain itu, ada 33% bertendensi keperasaan tegang, dan murung, namun setelah latihan orang yangberperasaan demikian pun hanya tinggal 3% saja.
Riset dari Taiwan pun juga pertama kalinya melaporkan pengaruhpositif dari latihan Falun Gong terhadap kesehatan wanita masamenopause. Sebuah lacakan yang memakan waktu lama dari Amerika dalambeberapa puluh tahun tentang penggunaan hormon secara luas untukpengganti terapi lainnya yang akibatnya lebih banyak ruginya daripadauntungnya terhadap gangguan jiwa raga wanita menopause. Hanya di Amerikasaja, mempunyai dua jutaan wanita menopause, enam juta di antaranyamemakai terapi sulit hormon, terapi sulit hormon terpaksa berakhir,bagaimana caranya untuk membantu kaum wanita ini, adalah topik yangsangat penting dari kalangan medis saat ini. Sebuah gejala yang umumtapi khusus setelah berlatih Falun Gong yakni, banyak wanita tua masihdatang bulan, tubuh pun menjadi awet muda. Dalam riset terhadap 723orang wanita menemukan; wanita menopous 345 orang, menduduki 47,72%, 68orang di antaranya kembali datang bulan; dalam pada itu, jugamenunjukkan gejala menopause membaik secara setelah latihan.
Menurut Dr. Hu, belakangan ini dengan adanya krisis dana kesehatanpengeluaran di bidang pengobatan tidak saja berkurang setelah berlatihFalun Gong secara efektif, manfaat bagi kesehatan rakyat banyak lebih-lebih tak ternilai. Dia berpendapat, pihak pemerintah dan kalanganakademis seharusnya berjuang bersama-sama, memahami lebih mendalam lagimanfaat Falun Gong terhadap kesehatan tubuh manusia. Dia berharap dimasa mendatang akan mendapatkan dukungan dari dinas kesehatan, dansupaya mengadakan penelitian lebih mendalam lagi terhadap data kesehatanpara praktisi Falun Gong.
IV. Keistimewaan dan Efektivitas PenyembuhanDari hasil riset tersebut di atas, dapat kita simpulkan
keistimewaan Falun Gong dalam menghalau penyakit danmenyehatkan tubuh. Pertama, efektivitas Falun Gong terhadap
menghalau penyakit ini, menunjukkan bahwa praktisi yangtadinya berpenyakit, setelah latihan Falun Gong, tingkatpenyembuhan serta tingkat pemulihannya berada di atas 70%,total efektivitasnya adalah 98%. Prof. Hu Ming Xin pesertariset dari pendidikan dan riset dari bagian patologiUniversitas Militer Pertama di Guangdong mengatakan;praktisi yang menderita penyakit sebelum latihan, adapenyakit yang dianggap sulit untuk disembuhkan, penyakitrumit serta penyakit yang fatal dan tidak bisa disembuhkan,mereka ada yang divonis “mati” oleh rumah sakit dan ada jugayang dinyatakan “tak bisa disembuhkan” oleh pakar yangberwenang.
Akan tetapi melalui latihan Falun Dafa, mereka punpulih secara menakjubkan, setelah diperiksa ulang olehdokter, sel kanker pun lenyap, penyakit yang susah dan takdapat disembuhkan itu dinyatakan hilang, sembuh dan sehatkembali. ”Efek Falun Gong yang bisa menghilangkan penyakitserta menyembuhkan itu terekspresikan dari membaiknyapenyakit tak perlu mendapat bantuan dari metode pengobatan.Prof. Hu mengatakan bahwa banyak dari praktisi sebelumlatihan Falun Gong adalah “langganan rumah sakit” dan,”sakit-sakitan”, di luar dugaan, selama latihan mereka tidakperlu terus-menerus minum obat dan suntik, tapi penyakitnyatidak bertambah berat atau kambuh, namun kondisikesehatannya kian membaik, ada juga penderita tumor yangsedang dalam kemoterapi, ada juga yang “dilarang berhentimemakan obat” bagi penderita diabetes, gejala-gejala inisungguh tidak terbayangkan, kalau ditinjau dari sudutkedokteran.“
“Praktisi Falun Dafa dalam berlatihan tidak saja gejalapenyakitnya hilang, namun fisik mereka menunjukkan adanyadegenerasi ke arah muda lagi. Keriput tua bagi praktisilansia pun berkurang. Rambut menghitam, muka merah berseri,kulitnya halus mengkilap, serta “awet muda”. Terutama gejalawanita tua yang mendapat menstruasi kembali, seperti telahdiutarakan tadi, serta degenerasi lagi. ”Efek Falun Gongyang menyembuhkan serta menyehatkan itu juga menunjukkanhasil dalam kasus antidepresi yang akan diuraikan padaparagraf belakang.
Kedua, efektivitas Falun Gong dalam hal penyembuhan, dapatterlihat dari beberapa sisi. Hasil riset menunjukkan kalau dibagimenurut kategori penyakit, rata-rata tingkat penyembuhan total ataupulih secara fundamental adalah 70% ke atas, apalagi penyakit kankeryang dianggap penyakit yang tak ada obatnya, penyakit yang menyangkutkekebalan tubuh seperti lupus erithema, tingkat kesembuhan sertapemulihan secara fundamental dari penyakit sistem saraf sepertiparkinson adalah 66%, tingkat penyembuhan dari beberapa penyakit rumitseperti bengkak di sekujur badan adalah 58%. Laporan riset dari daerahDalian (Taiwan) menunjukkan, tingkat hilang pada gejala dari praktisipengidap hanya sejenis penyakit serta multigejala dari praktisi ituadalah 89,72% dan 88,83%, tidak ada selisih yang mencolok daristatistik. Khasiat penyembuhan secara keseluruhan terhadap kondisi jiwadan mental praktisi Falun Gong mengalami perubahan yang besar, risetdari Beijing menemukan adanya perubahan antara kondisi fisik dan jiwasaling berkaitan. Latihan Falun Gong dapat bermanfaat bagi penyembuhansecara menyeluruh antara jiwa dan raga. Sisi lain pun menerangkan bahwakhasiatnya juga ditentukan oleh latihan individu praktisi itu sendiri,tapi bukan banyak atau sedikitnya jenis penyakit itu.
70 60 50
40 30 20 10 0------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1 23 4------------------------------------------------------------------------------------------------------------Diagram 1. Rangkaian riset dari Beijing terhadap jiwa, fisik, sertakesehatan dan kategori indeks perubahan terhadap hubungan homolog. Kategori: Rangkaian jiwa; rangkaian fisik; rangkaian kesehatan Kelompok 1: Optimistis dan lapang dada (terbuka), vitalitas serta fisikperkasa; pulih total.Kelompok 2: Ada perubahan agak besar; kerja normal; membaik secarafundamentalKelompok 3: Ada perubahan tertentu; dapat mengikuti pekerjaan umumnya;ada perbaikan Kelompok 4: Tidak ada perubahan; susah mengikuti pekerjaan; tidakberperubahan.
Ketiga, pengaruh baik latihan Falun Gong terhadap metode kehidupan danperilaku, mayoritas terbesar siswa mengikuti latihan secara kolektif diChina Daratan, menghabiskan waktu latihan setengah jam atau lebih setiapharinya, disiplin kehidupan, mayoritas terbanyak siswa berhenti merokok,minum, berjudi dan kebiasaan buruk lainnya, dan mayoritas terbesar siswamenganggap bahwa setelah melalui latihan maka wataknya berubah baik,akhlak pun kembali membaik, mental mendapat peningkatan dan kontrol dirisecara tuntas serta daya tahan mentalitas pun meningkat, dan perasaanjiwa stabil. Perubahan kesehatan siswa setelah latihan, perangainya yangmembaik pun mendatangkan pengaruh positif terhadap kehidupan keluarga,pekerjaan dan kehidupan sosial sekaligus.
Keempat, mayoritas dari siswa-siswa itu mendapat perubahan pesat terhadapkondisi wataknya, khasiat serta pesatnya membuat orang terperanjat. Adayang setelah selesai mendengarkan ceramah dari Master Li atau membacabuku di rumah, beberapa hari kemudian hilanglah gejala penyakitnya, rasaringan di sekujur tubuh, kebanyakan dari mereka dalam satu bulan atausatu hingga dua tahun, gejala penyakitnya membaik atau hilang samasekali. Laporan dari Dalian menunjukkan bahwa, waktu latihan di bawahsatu tahun khasiat penyembuhannya mencapai 99%, laporan dari Guangdongmenyatakan siswa yang diriset, dan waktu berlatih mereka di bawah duatahun menduduki 72,3%, 98% dari mereka dalam dua tahun, mencapai efekdan khasiat penyehatan dan menghalau terhadap penyakit, kesimpulan hasilkali ini menunjukkan bahwa 61,5% dari siswa yang masa berlatihnya adalahdi bawah dua tahun. Laporan riset dari Amerika utara juga menunjukkanbahwa rata-rata waktu yang dipakai untuk merokok sampai berhenti merokoksama sekali adalah 4,58 hari (rasio selisih standarnya adalah 9,72hari). Laporan dari daerah Dalian menunjukkan bahwa seiring denganperpanjangan waktu berlatih, maka tingkat pemulihan dan sembuh samasekali pun kian meningkat. Riset dari Amerika utara serta Taiwan jugamenyatakan seiring dengan perpanjangan waktu berlatih, maka indekskesehatan pun semakin membaik.
Kelima, segi ekonomis dalam berlatih Falun Gong. Biaya latihan FalunGong, untuk penyebarannya menggunakan metode kewajiban mengajar, tanpabiaya. Falun Gong dapat diakses secara gratis di situs Internet, olehkarena itu, belajar dan latihan Falun Gong pun tanpa biaya yang berarti,sebaliknya, khasiat penyembuhan dan penghalauan terhadap penyakit yangterdapat di Falun Gong menghemat banyak biaya bagi siswa, pemerintahandan negara. Penelitian tersebut di atas menemukan bahwa penghematanbiaya berobat setiap siswa rata-rata 2.600 yuan ke atas setiap tahunnya,dapat dilihat manfaat ekonomisnya juga sangat besar. Riset dari Taiwanpun menunjukkan biaya pengobatan dari siswa Falun Gong, hanya separuhnyadari sebelum latihan, ini semua pun masih belum termasuk kerugian yangdialami karena sakit sewaktu kerja; energi dan waktu yang dihabiskankeluarga untuk merawat penderita.
V. Sebuah Penjajakan AwalRiset kesehatan hanya menceritakan kebaikan latihan Falun Gong
dari satu sisi saja, sebenarnya, manusia bisa mendapat banyak manfaatdarinya, di bawah ini adalah jawaban yang sering ditemukan.
Berubah menjadi lebih santai, pikiran jernih, perasaan tanpatekanan, energik, meniadakan kebiasaan merokok serta kebiasaan buruk;terutama melalui latihan bagaimana caranya mengatasi konflik sesamamanusia dengan niat baik, memperbaiki hubungan orang-orang di sekitar;menyehatkan badan dan menguatkan fisik, lebih memahami lagi tentang apayang membentuk “identitas diri yang sesungguhnya”, memahami dalil alamyang hakiki, tahu akan mengapa di dalam kehidupan kita ada kesulitanserta bagaimana memanfaatkan kesulitan semacam ini untuk melatih diridalam Falun Gong; mengerti hubungan antara jiwa dan materi; berusahasekuat mungkin dan membuang sedikit waktu untuk mencari sekelompok orangyang baik hati, ramah dan supel, serta orang yang aspirasinya sama untukmengadakan kultivasi diri. Jelas sekali, praktisi Falun Gong menjauhikebiasaan buruk yang merugikan bagi kesehatan, serta sedikit demisedikit menghilangkan perasaan tekanan hidup ini, untuk itu, jiwa danraga pun kian sehat.
Akan tetapi, jika Anda menanyakan apakah kesehatan adalah tujuan merekadalam berlatih Falun Gong? Jawabannya barang kali di luar dugaan Anda:“Tidak, manfaat kesehatan itu hanyalah hasil sampingan dari latihankultivasai saja.”
Bagaimana cara mereka untuk memperoleh produk tambahan ini tanpabayaran? Katakan saja menggunakan terapi medis mutakhir yang paling baiksekalipun, itu juga mesti menghabiskan waktu sepanjang hidup untuknya,harus menghabiskan uang yang banyak dan bakat alamiah besar baru bisameraih khasiat yang demikian rupa. Bisakah kita menjelaskan dari sudutkedokteran mutakhir bahkan ilmu kedokteran tradisional?
Sama halnya dengan akupunktur, walau Qigong (meditasi dan olahpernapasan) mempunyai efek penyembuhan yang ajaib terhadap pemulihankembali serta menghalau penyakit, namun masih belum bisa diterima dandipahami sepenuhnya oleh ilmu kedokteran zaman sekarang ini. Dasar darireaksi akupunktur ada pada sistem meridian dan pembuluh sekunder yangmasih belum bisa terdeteksi langsung oleh teknologi mutakhir, samahalnya, “Qi” (energi), sedangkan “Gong” (energi kultivasi), gagasan-gagasan energi ini tidak bisa dibangun di atas dasar morfologi dandimengerti oleh ilmu kedokteran masa kini, yang pada awal mulanya sudahmenitikberatkan pada persatuan materi dan semangat, lahir dan batin,meditasi Qiigong juga sementara tidak bisa dimengerti oleh ilmupengetahuan sekarang yang begitu awal mulanya sudah menitikberatkan padamateri kesatuan antara manusia dan alam. Di sisi lain, meski secaraperlahan-lahan, tapi ilmu kedokteran kontemporer secara kolektifberangsur-angsur memahami kesatuan semangat, materi, jiwa dan raga,
pengaruh terhadap jiwa-raga pengikut latihan Qigong masih bisatermanifestasi oleh berbagai lapisan yang berbeda dari susunan organtubuh, sel, gen, oleh ilmu kedokteran masa kini, kami pun mencobamempelajari fungsi pada lapisan kesehatan tubuh yang menghilangkanpenyakit itu dari sudut ilmu kedokteran modern dan tradisional.
Meningkatnya Kontraksi Sel Otot Jantungdalam Medan Energi Praktisi Falun Dafa
Sebuah percobaan biomedicine tentang medan energi praktisi Falun Gong,yang dilakukan oleh Prof. Biophysics dan psikolog, Liu Guo Hua dari KejuruanMolecular Biology Universitas California berhasil membuktikan bahwa keaktifankontraksi sel otot jantung mereka telah meningkat dengan nyata. Berikut hasilpenelitiannya itu.
Percobaan tersebut dilakukan dengan cara sel otot papillarydari ventricular kanan yang dipisah tunggal dari jantung tikusputih besar diletakkan di dalam medan energi praktisi FalunDafa, untuk memastikan kondisi perubahan tensi kontraksidalam pengaruh medan energi tersebut.
Medan energi tersebut terbentuk ketika seorang praktisiFalun Dafa berlatih metode gerakan “Dua Tangan MemelukRoda.” Dua tangan yang memeluk roda tersebut masing-masingdiletakkan pada jarak 30 cm dari sel, untuk menjamin agarsuhu fisikal lokasi sel tersebut tidak terpengaruh, dalamseluruh proses percobaan, praktisi senantiasa tidakmenyentuh perangkat sistem percobaan tersebut. Pengendalianpengetesan dilakukan oleh seorang teknisi lain yang bukanpraktisi. Pada tes perbandingan selama 30 menit, tensi kontraksi seldipelihara kestabilannya pada satu tingkat yang tetap, dan
setelah diberi medan energi latihan Gong tersebut, tensikontraksi sel mulai dengan stabil meningkat dengan nyata.Dalam beberapa kali percobaan ulangan, setelah diberi medanenergi latihan Gong 5 manit, tensi kontraksinyadibandingkan dengan nilai perbandingan rata-rata telahmeningkat 75,4 %. Dan seterusnya stabil pada tingkatkontraksi yang telah meningkat. Dalam masa ini sama sekalitidak diberi tambahan energi fisikal maupun energi chemical(kimia). Ini menjelaskan bahwa dalam proses peningkatkantensi kontraksi sel otot jantung, medan energi latihan Gongtelah memberikan suatu substansi energi yang belum dapatdiketahui.Percobaan tersebut pernah diulang berkali-kali, namun hasilyang didapat adalah sama. Hasilnya menunjukkan, medanXiulian Falun Dafa dapat meningkatkan tensi kontraksi selotot jantung yang dipisah tunggalkan sebesar 35%-111%. Halitu telah membuktikan adanya kematerian dan keenergiandalam medan energi praktisi Xiulian Falun Dafa, hal tersebutsecara ilmiah telah terbukti secara langsung. Medan energipraktisi tersebut membawa efek positif yang berfaedahterhadap sistem biologik, mendorong maju penyembuhan danpenyehatan sistem vital tubuh manusia, meningkatkanvitalitas tubuh manusia dan berbagai “fenomena Falun Gong”.Semua ini telah memberikan suatu landasan penjelasan secarailmiah, bersama dengan hal tersebut.
Contoh percobaan ini secara nyata menerangkan Xiulianspiritual mempunyai keenergian yang betul-betul nyata.Energi tersebut berada dalam semacam pola yang masih belumdapat diungkapkan, berperan dalam ruangan substansi yangdapat terlihat ini dan berubah menjadi bentuk energi yangdapat dideteksi dan dilihat, sehingga memberi landasankesadaran terhadap teori Falun Dafa yang menyingkap dasarpeningkatan Gong adalah Xiulian Xinxing (watak, moral),seberapa tinggi Xinxing, setinggi itulah Gong-nya. Meteriildan spiritual adalah sama sifatnya, dan lain sebagainya.
Sebenarnya, dalam syarat konkret percobaan tersebut, menurutpengetahuan umum tentang physio-biochemical otot, tensi
kontraksi sel otot jantung menguat perlu energi biochemicalekstra (misal: ATP, ion kalsium dll) atau diberi energifisikal (misal: panas, energi elektromagnet dll). Akantetapi dalam percobaan ini, tidak ada penambahan energijenis-jenis tersebut, hanya seorang praktisi Falun Dafadengan dua tangan yang memeluk roda, memberi kekuatan medanenergi pada dua sisi sel tersebut. Dalam kenyataan tanpa diberi sesuatu energi konvensionalsebagai syarat, telah dapat meningkatkan tensi kontraksisel, menunjukkan bahwa dalam proses Xiulian Falun Dafa,suatu substansi energi yang masih belum diketahui telahberpengaruh dalam sistem biologis, hingga dapat meningkatkanefektivitasnya. Hasil percobaan ini secara langsung memberibukti ilmiah yang dapat dipercaya, bahwa Falun Dafamempunyai keajaiban yang berpengaruh positif terhadap sistembiologis. Walaupun bentuk keberadaan proses peranannya sertafungsi mekanismenya masih belum terungkap, akan tetapi daribuku bimbingan Xiulian Falun Dafa (Zhuan Falun) dan (Falun Gong)yang menjelaskan hukum alam semesta, isi Xiulian dan prinsipevolusi tubuh manusia, serta pengalaman langsung daripraktisi Falun Gong dapat kita lihat hubungan yang eratantara energi Xiulian Falun Dafa dengan praktisi yangsenantiasa berasimilasi dengan karakter alam semesta”Sejati-Baik-Sabar”, meningkatkan Xinxing membubungnyamoral, memandang hambar diri sendiri, membuang substansimanusia yang tidak baik dan berbagai macam keterikatan,ditambah dengan berbagai proses Xiulian tubuh manusia dengancara gerakan tangan yang cermat dan meditasi bersila ganda.
METODE DAN BAHAN PERCOBAAN Di bawah mikroskop, satu ikatan sel otot papillaryjantung sebesar 0,2-0,5 mm dipisahkan dari dindingventikular kanan tikus putih besar. Sel diletakkan dalamcairan krebs-henseleit bersuhu 21Celcius. Cairan selaludilewati 5% CO2 dan 95% O2. Salah satu ujung tendon sel ototjantung menetap pada jepitan logam dari bahan bajaantikarat, ujung lainnya dihubungkan pada jepitan logam yangberhubung dengan tono-transducer.
Dengan sangat hati-hati sel diletakkan dalam tabung kacaberdiameter 3 mm dan diberi cairan dan udara tersebut diatas. Perangkat sistem penelitian otot Guth’s digunakandalam determinasi beruntun terhadap tensi kontraksi sel ototjantung tersebut. Bagian mekanik penting termasuk sebuahtono-transducer yang frekwensi responsnya sebesar 800 Hz,berkapasitas 1.000 mg. Transduser tersebut mempunyai sebuahservo motor, sebuah alat signal feedback dan sebuah signalamplifier. Ia dapat mencapai perubahan panjang 7 mm dalam 3detik.
Dalam seluruh proses percobaan, sel otot jantung terus-menerus diberi udara dan cairan tersebut di atas. Melaluijepitan logam yang dihubungkan dengan transduser diberirangsangan listrik yang stabil sebesar 1 Hz (tiap kali 1detik) terhadap sel otot jantung tersebut. Pada waktu selditempatkan dalam tabung kaca tersebut di atas dan setelahdisambungkan ke jepitan logam, panjang serat sel ototjantung disesuaikan dengan panjang yang terjadi dalam tensikontraksi tunggal yang terbesar. Tiap kali percobaantermasuk catatan percobaan dan catatan perbandingan selama30 menit. Terhadap sel yang khusus diambil untuk percobaantersebut, dalam 30 menit catatan perbandingan ini dijaminmempunyai keaktifan kontraksi yang stabil, agar supayacatatan percobaan selanjutnya dapat mempunyai akurasiperbandingan yang dapat diandalkan. Setelah mendapat catatan perbandingan selama 30menit, praktisi yang baru menyelesaikan latihan 5 metodeGong Falun Dafa di kamar lainnya, memasuki ruang percobaandan mulai dengan dua lengannya memberi kekuatan di dua sisisel. Jarak antara lengan dan sel + 30 cm , untuk menjaminsuhu fisik lengan tidak mempengaruhi suhu sel. Dalam seluruh proses percobaan, praktisi Gong tidakmenyentuh perangkat percobaan dan benda contoh percobaan.Praktisi bertahan pada pose dua lengan “memeluk roda didepan perut” sesuai metode Gong ke-2 Falun Dafa, danmemejamkan mata memasuki keadaan tenang, meneruskan latihanGong-nya. Tensi kontraksi sel dicatat berupa lukisan secara
terus-menerus dan diolah dengan analisis data oleh komputeryang dihubungkan ke sebuah perangkat sistem penelitian otot.
HASIL DAN DISKUSI Gambar 1 menunjukkan, setelah mencatat tensikontraksi sel yang stabil selama 30 menit, praktisi dengan“gerakan tangan memeluk roda” memperkuat sel yang diletakkan30 cm di dua sisinya, dan meneruskan latihan Gong untukmemberi medan energi latihan Gong kepada sel. Hasilnyamenunjukkan tensi kontraksi sel mulai dengan stabilmeningkat nyata. Setelah + 5 menit tensi kontraksi selmeningkat sebanyak 35%. Selama praktisi berada dalam ruanganpercobaan, tensi kontraksi sel stabil tidak berubah padatingkat setelah meningkat itu.
Dalam masa ini, sel berada dalam syarat percobaan yangsama dengan proses pencatatan perbandingan yaitu tidak adatambahan sesuatu pun energi biochemical (misal: ATP, enzim,ion kalsium) dan energi fisikal terhadap sel. Praktisisenantiasa tidak menyentuh sel dan seluruh perangkatpercobaan serta instrumen pencatat, demi menjamin hasilpercobaan tidak mengandung suatu pengaruh dari kesalahanyang dilakukan manusia. Sel senantiasa berada dalamsirkulasi cairan yang mempunyai suhu tetap, dan dua tanganpraktisi berjarak dengan sel cukup jauh, maka sel senantiasaberada pada suhu fisikal yang selalu tetap. Seluruhpengendalian percobaan dilakukan oleh seorang nonpraktisilainnya.
I_________________I__________________________________________ISebelum medan energi berpengaruh Medan energi Falun Dafameningkatkan tensi kontraksi sel otot jantung sebesar 35%
Gambar 1 Dalam medan energi Falun Dafa tensi kontraksi selotot jantung meningkat 35%. Sebelum memberi medan energiterhadap sel, sel berada dalam keadaan kontraksi yangstabil. Setelah melalui pencatatan perbandingan selama 30menit, praktisi Falun Dafa dengan “kedua tangan memelukroda” memberi medan energi terhadap sel di luar jarak 30 cm.Dan meneruskan latihan Gong-nya. Kontraksi sel mulaimeningkat dengan nyata. Setelah + 5 menit, tensi telahmeningkat 35% dari nilai perbandingan semula, danselanjutnya stabil pada keadaan setelah bertambah ini. Demi membuktikan dengan pasti peningkatan tensikontraksi sel otot jantung tersebut berasal dari pengaruhpraktisi, pada ruang percobaan lain dilakukan percobaan yangsama seperti gambar 1. Pada waktu tensi kontraksi sel dalammedan latihan meningkat hingga 100% dari semula (100%),praktisi meninggalkan ruang percobaan, dan sama sekalimemberhentikan kegiatan pemikiran. Gambar 2 menunjukkan,tensi kontraksi sel otot jantung mulai perlahan-lahanmelemah dan kembali pada standar semula. Ini menjelaskanpeningkatan tensi kontraksi sel otot jantung yang telahditeliti berhubungan langsung dengan pengaruh dari praktisi.
Proses percobaan seperti tertera dalam gambar 1 dan 2 telahdiulang sedikitnya 5 kali, mendapat hasil yang sama. Tarafpeningkatan tensi kontraksi yang telah diteliti di antara35%-111%. Seorang nonpraktisi lainnya meniru prosespercobaan tersebut, mencoba mendapatkan hasil yang sama,ternyata tak tercapai, ia tak dapat mengubah keaktifankontraksi sel otot jantung, tensi kontraksinya tidak adaperubahan. Ini menunjukkan, peningkatan keaktifan kontraksisel mempunyai hubungan langsung dengan pengaruh dari medanenergi praktisi, yang dalam sehari-hari menuntut dirisenantiasa meningkatkan derajat Xiulian sesuai Falun Dafa,sehingga dalam percobaan ini dapat mengembangkanefektivitasnya.
I__________________I__________________I________________________ISebelum medan energi Medan energi Falun GongMedan energi setelah pindah tensi kontraksiberpengaruh meningkatkantensi kontraksi kembali ke standar perbandingan selotot jantung 100%
Gambar 2 Tensi kontraksi sel otot jantung dalam pengaruhmedan latihan Gong Falun Dafa meningkat 100%, kemudianpraktisi meninggalkan tempat dan berhenti melakukan kegiatanpikiran terhadap sel, yaitu setelah menyingkirkan medanenergi Xiulian, terlihat tensi kontraksi mulai perlahan-lahan kembali ke nilai perbandingan semula.
Gambar 3 Adalah hasil rata-rata dalam 10 kali percobaan. Dalam
percobaan ini, menggunakan sel otot jantung pisah tunggalyang berbeda. Peningkatan tensi kontraksi sel dalam medanlatihan Gong berkisar antara 35%-111%, rata-rata nilaipeningkatan adalah 75,4%. Dalam berkali-kali pengulanganpercobaan telah mendapatkan peningkatan tensi kontraksi yangberbeda. Kemungkinan taraf peningkatan berhubungan denganbesar kecilnya sel dan kondisi latihan Gong praktisi padawaktu itu.
Tensi kontraksi sel otot jantung
(nilai perbandingannya adalah 100%)
*____________________________________________________* Tensi kontraksi sel otot jantung dalam medanenergi Xiulian Falun Dafa rata-rata meningkat hingga 175,4 % darinilai perbandingan
Gambar atas: Nomor angka di bawah garis mendatar adalah nomor urutan
sel. Nilai perbandingan tensi kontraksi ditetapkan sebesar100%, dan masing-masing ditunjukkan dengan petak tegak sisikiri. Petak tegak sisi kanan adalah nilai persentaseperbandingan dengan sel bersangkutan yang tensi kontraksinyatelah meningkat di bawah pengaruh medan energi Xiulian.Dalam setiap kali percobaan, terhadap sel yang berbeda,taraf peningkatan tensi kontraksi berbeda pula, dari 35%sampai 111% masing-masing tidak sama. Nilai rata-rata dantingkat mengambang adalah 75,40 dan 17,34 (petak tegakpaling kanan yang tertera average). Dari pengetahuan umum tentang Physio-biochemicalsel, peningkatan tensi kontraksi sel otot jantung dalampenelitian tersebut di atas memerlukan energi biochemical(misal: ATP, enzim, ion kalsium dll.) atau energi fisikal(misal: panas, elektromagnet dll). Akan tetapi dalampercobaan tersebut di atas sel telah stabil pada suatu taraftensi kontraksi yang tidak berubah selama 30 menit, sama
sekali tidak ada pemberian energi tambahan dari luar,seluruh syarat percobaan dilakukan dalam keadaan stabil.
Dalam keadaan demikian, tensi kontraksi sel ototjantung tak mungkin meningkat dengan sendirinya. Namun dalamkenyataan, hanya karena dua tangan praktisi diletakkan padadua sisi sel, dalam keadaan tenang, damai yeng telahterbiasa melakukan gerakan penguatan dalam latihan Gong (selberada dalam sirkulasi cairan bersuhu tetap, dan jarakdengan dua tangan cukup jauh, suhu fisikal sel takterpengaruhi), tensi kontraksi sel otot jantung kemudianmeningkat dengan nyata, tercermin dalam bentuk tenagamekanis. Menurut hukum kekekalan (konversasi energi) taksukar memperkirakan, dalam proses tersebut pasti terdapatsesuatu materi energi yang masih belum diketahui, dihasilkandari proses latihan Falun Gong praktisi, dan berpengaruhterhadap sel. Lagi pula energi tersebut berekspresi sebagaisuatu bentuk energi yang bermanfaat bagi tubuh makhlukhidup. Kemudian dari mana datangnya energi yang takterbayangkan ini? Mengapa medan energi latihan Gong inimempunyai materi yang berguna yang begitu luar biasasehingga dapat meningkatkan keaktifan sel makhluk hidup? Danbagaimana praktisi Falun Dafa berkultivasi dapatmenghasilkan energi yang begitu baik? Jelas jawabanya diluar jangkauan percobaan ini. Akan tetapi ada satu yangjelas, yaitu efek energi yang supernormal ini berhubungandengan prinsip yang supernormal dari Falun Dafa, dan metodeXiulian tradisional yang dengan ketat menaati prinsiptersebut. Hanya dengan hati benar-benar tenang, belajar bukuFalun Dafa tanpa keterikatan hati manusia biasa sertasesuatu prasangka baru dapat betul-betul dapat melihatdengan jelas persoalan-persoalan tersebut di atas. Mungkincara yang terbaik tak lebih dari diri sendiri menjadipraktisi mahahukum alam semesta ini, baru dapat menyadarikeajaibannya. Menggunakan teknik ilmu pengetahuan modern, dapatmendeteksi efek medan energi Falun Dafa dalam ruang materikita ini, sama seperti halnya dalam percobaan ini dapatberhasil mendeteksi peningkatan kontraski sel otot jantung
dalam medan Xiulian. Kita manusia juga dapat menggunakanmata telanjang dari ruang materi kita ini, melihat langsungkenyataan tentang praktisi yang telah meningkat derajatkesehatannya dan membubung standar moralnya. Dalam suatutingkat tertentu praktisi juga dapat merasakan sendiri efeklangsung dari materi energi tersebut terhadap diri sendiri.
Semua ini adalah fenomena nyata dari ruang materi kitaini. Maka kita dapat melalui indera manusia langsungmerasakannya, atau menggunakan instrumen mendeteksiefektivitasnya terhadap ruang materi ini. Namun manusiatidak dapat menjelaskan efektivitas tersebut sebetulnyaberasal dari mana? Teknologi ilmiah yang ada sekarang jugatidak dapat menjelaskan dengan konkret energi tersebutbagaimana berperan dalam ruang materi kita ini. Mengapadapat demikian? Sebetulnya ilmu pengetahuan sekarang inididirikan pada dasar pengetahuan tentang struktur materidalam ruang materi dan pengaruh antarmateri, sedangkantentang benda dasar yang membentuk materi tersebut dantentang semangat dan jiwa yang mengendalikan kegiatanmateri, telah diabaikan sama sekali.
Menurut hukum Buddha Falun yang menyingkap prinsiphukum alam semesta kepada manusia, dapat disadari bahwasegala materi selain mempunyai struktur, fungsi dll., bentukkeberadaan dalam ruang materi kita ini, dalam tempat danwaktu yang bersamaan masih mempunyai semangat dan jiwa.Keberadaan semangat dan jiwa ini juga tercermin dalam bentukmateri dan bentuk energi, tetapi tidak berada dalam ruangmateri kita ini, sehingga berdasarkan pada ilmu pengetahuandan teknologi modern dan mata telanjang dalam ruang materiini tak dapat mengamati keberadaan sebenarnya di ruang lain.Akan tetapi bila telah berpengaruh ke dalam ruang kita ini,maka mata telanjang dan ilmu pengetahuan baru dapatmengamati atau mendeteksinya. Di bawah ini memetik penjelasan Guru Li Hongzhidalam buku Zhuan Falun tentang sifat kesatuan materi danjiwa, dengan adanya fenomena yang telah diamatai dalampercobaan tersebut, tentang pengaruh energi Xiulian padaruang materi, kemudian berubah menjadi energi materi, kitaberdiskusi lebih lanjut. Guru Li mengatakan: “Sesungguhnya,
materi dan spirit sebenarnya identik. Dalam riset ilmu tubuhmanusia, para ilmuwan modern telah menyimpulkan bahwapemikiran yang dipancarkan dari otak manusia adalah suatumateri, jadi bila ia eksis berupa materi, bukankah ia jugasesuatu yang berasal dari spirit manusia? Bukankah iaidentik? Seperti yang saya katakan perihal alam semesta, iapunya eksistensi materinya, di samping itu punya eksistensikarakternya. Karakter alam semesta “Zhen-Shan-Ren”, manusiabiasa tidak dapat merasakan eksistensinya, karena manusiabiasa semua berada pada satu lapis tingkat ini. Bila Andanaik melampaui tingkat manusia biasa ini Anda akan dapatmenghayati. Bagaimana cara menghayatinya?
Bahwa segala materi di dalam alam semesta ini, termasuksegala substansi yang memenuhi alam semesta ini semuamakhluk berakal dan memiliki pikiran, semua adalah bentukmanifestasi Fa alam semesta yang eksis pada tingkat yangberbeda. Ia tidak meperbolehkan Anda membubung, sekalipunAnda ingin meningkat, justru tidak akan meningkat, ia justrutidak diperbolehkan Anda naik. Mengapa ia tidakmemperbolehkan Anda naik? Karena Xinxing Anda belummeningkat. Pada setiap tingkat selalu punya kriteria yangberbeda, bila ingin menaikkan tingkat, Anda harus membuangpikiran buruk dan mengeluarkan benda kotor yang ada padaAnda, mengasimilasikan diri pada ketentuan kriteria tingkattersebut, dengan begini Anda baru dapat naik. Begitu Xinxing Anda meningkat, tubuh Anda akanmengalami perubahan yang sangat besar. Bila Xinxing Andameningkat naik, materi tubuh Anda tentu akan mengalamiperubahan. Perubahan apa yang terjadi? Segala benda burukyang Anda kejar secara obsesif, telah dapat Anda buang.Sebagai sebuah contoh: sebuah botol diisi penuh denganbenda kotor, lalu disumbat rapat, dan dilemparkan ke dalamair, ia akan langsung tenggelam sampai ke dasar. Bila Andamenuang ke luar kotoran yang ada di dalam, makin banyakdituang, air akan makin tinggi mengapung, jika seluruhnyadituang ke luar, ia akan mengapung sepenuhnya. Selama dalamproses Xiulian, kita hendak membuang berbagai benda burukyang ada pada tubuh, dengan demikian baru dapat membuat Andamembubung, justru inilah peran yang dilakukan oleh karakter
alam semesta ini. Jika Anda tidak Xiulian Xinxing Anda,nilai moral Anda juga tidak meningkat, pikiran yang burukdan materi yang buruk tidak disingkirkan, ia tidak akanmembolehkan Anda membubung, jadi bagaimana Anda dapatmengatakan ia tidak identik?” Demikianlah ratusan juta praktisi Falun Dafaberdasarkan prinsip hukum alam semesta dalam masyarakatmanusia yang rumit ini dengan teguh Xiulian Xinxing,berasimilasi dengan karakter alam semesta “Zhen-Shan-Ren”(Sejati-Baik-Sabar), menjadi orang baik dan lebih baik lagidi bidang pekerjaan masing-masing dalam masyarakat, terhadapsegala sesuatu selalu introspeksi diri, menghilangkanketerikatan hati terhadap ketenaran dan kepentingan dirisendiri, tiada kepentingan pribadi, mementingkan orang lainbaru diri sendiri, bersamaan itu dengan tekun bangun pagitidur malam latihan gerakan Gong serta bermeditasimeningkatkan daya ketenangan, memperkuat energi, hinggaterbentuk suatu medan energi Xiulian yang penuh belas kasihmurni, jujur dan damai. Tentang daya guna dan medan XiulianFalun Dafa, Guru Li Hongzhi menjelaskan sebagai berikut: “Pada waktu kita berlatih Gong, akan timbul sebuahmedan di sekeliling kita, medan apakah ini? Ada yangmenyebut medan Qi, medan magnet atau medan listrik.Sebenarnya Anda sebut medan apa pun juga tidak benar, karenamedan semacam ini mengandung materi yang luar biasaberlimpah-limpah. Membentuk materi dari segenap ruang yangada pada alam semesta kita ini, hampir seluruhnya terkandungdi dalam Gong ini, masih lebih tepat jika kita sebut medanenergi, oleh sebab itu biasanya kita menamakan medan energi. Kalau begitu apa peran dari medan ini? Anda tahubahwa kita yang Xiulian Fa ortodoks akan punya semacamperasaan ini: karena mengikuti Xiulian Fa ortodoks, diamengutamakan belas kasih, dan dia berasimilasi Zhen-Shan-Renkarakter alam semesta, oleh karena itu praktisi kita yangduduk dalam medan ini telah merasakan, di dalam pikirantidak ada niat buruk, di samping itu banyak praktisi kitaduduk di sini tidak ada yang sampai punya keinginan merokok,merasakan suatu suasana yang sangat tenang dan damai, sangatmenyenangkan, ini adalah jenis energi yang terbawa praktisi
Xiulian Fa ortodoks, sebagai peran yang ditimbulkan dalamlingkup medan ini. Setelah mengikuti ceramah ini, sebagianbesar praktisi kita sudah akan memiliki Gong, benar-benartelah timbul Gong, karena yang saya berikan pada Anda adalahbenda untuk Xiulian Fa ortodoks, Anda juga harus mematutdiri dengan mengikuti ketentuan kriteria Xinxing. Seiringdengan terus-menerus Anda berlatih Gong, dan Xiulianmengikuti ketentuan Xinxing kami, lambat laun energi Andaakan makin membesar. Kami penganut prinsip menyelamatkan diri sendirijuga menyelamatkan orang lain, secara universalmenyelamatkan segala makhluk hidup, oleh karena itu Falundapat berputar ke dalam untuk menyelamatkan diri, danberputar keluar guna menyelamatkan orang lain. Ketikaberputar keluar ia memancarkan energi, sehingga orang lainmemperoleh manfaat, dengan demikian orang yang berada dalamruang lingkup medan energi Anda semua akan memperolehmanfaat, mungkin mereka merasa sangat menyenangkan. Di manapun Anda berada baik sedang di jalanan, di tempat kerjamaupun di rumah selalu dapat timbul efek semacam ini. Orangyang berada dalam ruang lingkup medan energi Anda secaratidak disengaja mungkin telah Anda selaraskan tubuhnya,karena medan semacam ini dapat mengoreksi segala keadaanyang tidak tepat. Seharusnya tubuh manusia tidak layakberpenyakit, jika berpenyakit berarti keadaannya tidaktepat. Ia dapat mengoreksi keadaan yang tidak tepat semacamini. Orang yang punya pikiran buruk, saat memikirkan halyang tidak baik, di bawah pengaruh medan Anda yang kuat,juga dapat mengubah pikirannya, mungkin saat itu dia sudahtidak berpikir jahat lagi. Mungkin ada yang ingin mencaciorang, dengan tiba-tiba pikirannya berubah dan tidak inginmencaci lagi. Hanya medan energi dari Xiulian Fa ortodoksyang dapat menimbulkan peran semacam ini. Maka di masa laludi dalam agama Buddha ada sebuah ungkapan mengatakan:“Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkankebenaran memberi penerangan, demikianlah artinya.” Dalam penelitian ini, penulis beruntung dalamlaboratorium dapat mendeteksi efek medan energi Xiulianterhadap sel otot jantung, yang meningkatkan keaktifan
biochemical. Ini hanya sekadar contoh kecil, untuk menjelaskandi bawah pengaruh medan energi Gong Falun Dafa, sel makhlukhidup mempunyai daya hidup yang lebih kuat. Sebenarnya dalamtubuh praktisi sendiri, materi energi yang mempunyai jiwakasih sayang ini, bagaimana terhadap sel besar dan kecildalam tubuh yang tak terhitung jumlahnya dan butir mikroberlapis-lapis lebih mendalam ini, dapat dilakukanpemurnian, perbaikan, penyempurnaan serta perubahan dll.Keadaan yang luar biasa tak terhingga ini ilmu pengetahuandan teknologi modern tak sanggup memberi penjelasan. Penulis memperkenalkan satu contoh percobaan yangtidak ada artinya dalam fenomena hukum Buddha yang luas danmendalam ini hanya mengharap melalui percobaan nyata itu,membantu kita semua memahami lebih dalam keilmiahan dankebenaran Xiulian Falun Dafa, sehingga dapat menuntun merekamendapatkan mahahukum alam semesta ini bisa lebih cepat,menuju ke jalan Xiulian Fa ortodoks; memberi inspirasikepada teman-teman yang belum pernah latihan Gongbermeditasi atau belum mempunyai kepercayaan spiritual,terhadap seperangkat sistem Xiulian Falun Dafa dapatmempunyai pemahaman dan sama sekali baru, sehingga tertanamunsur takdir Xiulian, dan dengan tulus mengharapkan seluruhlapisan masyarakat dengan positif mengenal Falun Dafa,dengan hati yang tenang membaca secara berurutan ajaran-ajaran penting Falun Dafa, memahami arti yang sangatmendalam tentang penyebaran kepada masyarakat sekarang ini,mengikuti kehendak langit, mendapatkan kepercayaan rakyat,banyak mengumpulkan Gong dan De (kebajikan suatu materiputih yang baik) sehingga Fa Buddha yang mahabesar danmendalam, serta belas kasih tak terhingga ini dapat menyebarke seluruh penjuru dunia. Juga mengharapkan bersama praktisiDafa membagi kebahagiaan dari percobaan ini, bersama-samameningkatkan keyakinan terhadap Xiulian, meningkatkankultivasi nyata, bahkan belajar Fa, giat latihan Gong denganFa sebagai Guru, terus lebih maju mulai dari diri sendirimelindungi Dafa, dan mulai dari diri sendiri dengan kasihsayang dan kesabaran seorang praktisi, menggunakan segalacara supaya lebih banyak orang dapat mendapatkan mahahukumalam semesta Zhen-Shan-Ren menuju ke jalan hidup manusia
yang betul-betul berguna bagi kesehatan jasmani dan rohanimenuju ke jati diri kita. Sebelum menutup tulisan ini, penulis menyampaikankepada praktisi Dafa baru, yaitu mengharapkan tulisan iniyang menjelaskan daya guna energi yang diperkuat dalamlatihan Gong, tidak menjadi keterikatan terhadap daya gunaGong, sebenarnya Guru Li dalam buku Zhuan Falun berkali-kalimenandaskan, bahwa peningkatan Gong berasal dari peningkatanXinxing, segala keinginan adalah keterikatan yang harusdilepas dalam perjalanan Xiulian.
Pemahaman Ilmu Kedokteran Modernterhadap Hubungan Jiwa dan Tubuh
Ilmu kedokteran modern percaya terhadap acuan fisiologidan mental. Setelah diadakan penelitian terhadap 170 kasusorang yang mati mendadak dalam kurun waktu enam tahun, padatahun 1971, George Engle mengamati bahwa penyakit beratbahkan kematian mungkin ada hubungannya dengan trauma jiwaatau ketegangan jiwa (stres). Kepedihan dapat mengakibatkantimbulnya banyak masalah kesehatan seperti: penyakitkoroner, asma, tukak pada usus besar, sejenis reumatik padapersendian, penularan virus secara mendadak, serta leukemiamonikarion, kanker, AIDS, bahkan kemungkinan parkinson.
Penyakit akibat cara hidup yang buruk menduduki 70%hingga 80% dari semua penyakit yang ada. Amerika umpamanya,berkisar 10% untuk wanita dan 20% pria yang butuh terapiakibat minum alkohol. Ada kurang lebih 200 ribu orangmeninggal karena ketidakseimbangan antara jasmani danrohani, seperti, bunuh diri, kanker, penyakit jantung, sertaliver. Mabuk akibat minum mengurangi usia 10 tahun padamanusia. Ketidakseimbangan yang mendatangkan kerugian nilaimasyarakat baik langsung maupun tidak langsung ini melampauiUS$ 150 miliar, rata-rata US$ 600 dollar per kapita. Dinegara ini, diduga ada 61 juta perokok pada tahun 1995, 450ribu orang di antaranya adalah pemuda. Setiap tahunnyabertambah 170 ribu pasien kanker, dan 150 ribu orangmeninggal setiap tahun di mana 80%-90% terjadi pada perokokitu sendiri. Di China, kini ada 300 juta jiwa perokok.Kebiasaan diet (makan-minum) yang tidak baik, kurangberolahraga, murung pun dapat mengakibatkan bertambahnyarisiko penyakit jantung. Meskipun ada pendidikan kesehatandan teknologi modern, masih ada 40-50 ribu orang mati karenapenyakit jantung koroner.
“Teka-teki pada Penyakit yang Kompleks”, demikian topikutama dari majalah Science pada tanggal 26 April 2002. Juduldari tema khusus yang diperkenalkan itu pun tidak hanyamasalah gen saja, isinya menceritakan tentang “penyakit yangpaling umum adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan”,penyakit jantung, kanker, diabetes dan sebagainya, ini semuatermasuk penyakit “rumit” atau “banyak sekali”, ini berartimereka tidak mungkin menyalahkan mutasi (perubahan mendadak)sebuah satu kesatuan gen atau faktor lingkungan yang
sederhana. Justru sebaliknya, mereka bersumber dari banyakgen, faktor lingkungan, serta faktor fungsi gabungan darikelakuan buruk yang gampang menimbulkan penyakit. Walter C.Willet dari Akademi Kesehatan Umum Harvard dalam karangannyayang berjudul: “Metode Kelakuan yang Stabil dan Risetterhadap Gen untuk Mencegah Penyakit”, menyinggung bahwa;lebih dari 70% pasien stroke, kanker usus, jantung koroner,serta diabetes tipe II, bisa dicegah melalui perubahan carahidup seseorang. Penelitian biologi molekul telah membantumanusia untuk mengenal fungsi faktor keturunan terhadappenyakit, penyakit utama akibat faktor keturunan adalahlangka, hanya menduduki 5% dari penyakit kanker dan jantungkoroner. Kebanyakan penyebab penyakit kanker dari publikBarat berasal dari faktor lingkungan (termasuk kebiasaaminum/makan mereka).
Penelitian ilmiah menemukan, dibanding dengan 20 tahunyang lampau, banyak pasien setelah mengonsumsi obat penenangakan ada perubahan pada penyakitnya, ini menunjukkan bahwakehidupan yang tegang serta tekanan lingkungan di zamansekarang ini, mungkin mengakibatkan banyak penyakit yangada hubungannya dengan psikologi seseorang. Dr. Torrey danDr. Miller dalam karangan mereka “Epidemi yang Tak Terlihat;Perkembangan Penyakit Jiwa dari Tahun 1750” menyimpulkanbahwa, puluhan tahun belakangan ini, minimal di beberapanegara industri, dari bukti yang dapat dipercaya menyatakanbahwa penyakit umat manusia akibat depresi mental cenderungmeningkat, bahkan abalienation (kekacauan jiwa), atauschizoprenia (sejenis sakit jiwa). Sebuah penelitian khususdiarahkan pada reaksi tekanan mental dalam peristiwa 11September 2001, ‘efek setelah peristiwa itu’ selangkah lagimembuktikan adanya tendensi semacam ini; walau bagi yangjauh dari tempat kejadian peristiwa pun menunjukkan adanyatanda-tanda stres yang hakiki. Jawaban dari warga yangtinggal di sekitar “twin tower”, menunjukkan ada 20% warga yang“sekuela yang sangat traumatis” (atau disebut: gangguanrangsangan setelah trauma, PTSD). Sebuah penelitian khususdiarahkan pada 988 orang penduduk Manhattan menemukan adanyapenambahan volume terhadap merokok, minum alkohol, dan
menghisap ganja, namun ini mungkin ada kaitannya dengankondisi psikologi seseorang.
Dalam sebuah riset dari dinas pendidikan yang khususdiarahkan kepada sejuta seratus orang pelajar mengungkapkan,ada kurang lebih 75.000 bocah menunjukkan lebih dari enamtanda PTSD tersebut, jadi ini dapat didiagnosa sebagaischizoprenia. Semua masalah tersebut cukup menjelaskan bahwafaktor kejiwaan, cara kehidupan, faktor lingkungan sertakeadaan sosial terhadap kondisi fisiologi pun mempunyaipengaruh yang sangat penting, sedangkan metode terapi ilmukedokteran sekarang ini dalam segi-segi ini adalah minimsekali.
Kembali ke Tradisi dan Kultivasi Kalau dari segi kejiwaan, penanganan ilmu kedokteran
modern masih minim. Sebaliknya dari sisi ilmu kedokterantradisional China lebih gampang untuk mengerti manfaatmengultivasi Qigong dalam mengolah jiwa serta usia panjang,sebab ini sebenarnya adalah manifestasi dari satu sistemyang berbeda tingkatan.
Berbeda dengan struktur ilmu kedokteran Barat, ilmukedokteran Tiongkok adalah sebuah ilmu yang dapat menakartaraf. Sistem meridian dan pembuluh sekunder dari ilmukedokteran Tiongkok adalah saluran beredarnya energi, segalamateri dari ilmu kedokteran tersebut lebih memrioritaskan“energi vital” sebagai semacam konsepsi energi, misalnyaenergi pelindung/luar, energi darah, energi dalam tubuh,energi intisari, energi dari organ tubuh bagian dalam,energi dari meridian dan pembuluh sekunder, dan energilainnya. Organ tubuh dalam ilmu kedokteran China punbukanlah sebuah konsepsi ilmu pembedahan, melainkan sebuahpusat energi yang mempunyai fungsi khusus, serta melaluimeridian pembuluh sekunder dengan tubuh dari dalam hinggaluar, atas sampai ke bawah, serta mempunyai pertalian yangsangat erat sekali di antara sistem luar (sistem organlainnya) dan dalam, yang menjadi dasar materi dalam gagasansecara keseluruhan.
Baik terapi akupunktur maupun terapi refleksi sertaterapi pembinaan lainnya, semuanya itu adalah terapi
mengatur kembali energi yang hilang keseimbangannya.Perbedaan hakiki antarpengobatan China maupun Barat tidaksaja pada sifat yang alami, atau keterpaduannya, namunkuncinya adalah pengaruh hilangnya keseimbangan pada tubuhmanusia itu sendiri, jadi, berdasarkan prinsip energi yakniempat energi vital dan lima indera serta batas penentuanmeridian dan pembuluh sekunder untuk digunakan sesuaikategorinya. Diagnosa dari ilmu kedokteran China puntercermin dari berbagai proses perubahan pusat energi (organtubuh) dan berbagai macam kualitas, kuantitas, seperti:sawan bangkai, hawa energi berubah menjadi panas, hawaenergi pusar merosot, serta Yin-Yang (hawa positif-negatif)sama-sama naik ke atas. Dari sini bisa diambil kesimpulanbahwa, ilmu kedokteran China yang sebagai sebuah sistem ilmukedokteran yang berada digaris standar kemampuan secarakeseluruhan itu, bukanlah seperti apa yang disebut dengan“pengobatan anjuran dan alternatif” (alternative andcomplementary medicine), tapi melainkan sebuah ilmu kedokteranfungsional atau ilmu kedokteran energi yang tak bolehkurang.
Selanjutnya, ilmu pengobatan China adalah ilmupengobatan dimensi mikrokosmis. Yang membuat orang merasabingung dari ilmu ini ada pada konsepsinya yang abstrak. Disatu sisi, dengan adanya pengenalan secara berangsur daripeneliti tentang ilmu kedokteran modern dari khasiatmedisnya, di sisi lain karena dibuat tak berdaya olehkonsepsi dasar dan susunan teorinya yang tak terlihat, sertatidak bisa diraba itu. Yang membuat terperanjat kebanyakanpeneliti ialah bahwa ilmu pengobatan China adalah sebuahsusunan energi yang akurat, sistematis serta sempurna,justru sistem susunan ini terdapat di indera manusia danjuluran dari alat perasa (yang berbagai alat yang sempurnasekaligus) tetap belum sanggup mendeteksi terhadap dimensiyang lebih mikrokosmik itu.
Tabib “memandang, mendengar, bertanya” serta“memastikan”, melalui informasi yang diperoleh itu punhanyalah cerminan yang paling luar dari dimensi mikrokosmisitu. Pada zaman dahulu kala, manusia melalui meditasiberkemampuan untuk mengfluroskopi dimensi mikrokosmis
terhadap tubuh manusia itu sendiri. Dalam buku (Zhuan Falun)menceritakan tentang “di zaman Tiongkok kuno, pada umumnyapara tabib yang merupakan pakar besar ilmu pengobatan disana mempunyai kemampuan luar biasa, seperti; Sun Si Miao,Hua To, Lie Shizhan, dan Bian Jie, dan telah tercatat dikitab buku kedokteran. Tetapi justru semua saripati inilahyang mendapat kritik, yang diteruskan oleh ilmu pengobatanTionghoa sekarang hanyalah sedikit resep saja, atau barangkali hanya rabaan pengalaman saja. Ilmu pengobatan di zamanTiongkok kuno sangatlah maju, tingkat kemajuannya melebihiilmu kedokteran sekarang.”
Lagi pula, ilmu pengobatan Tiongkok ini adalah ilmuyang mempersatukan antara jiwa dan jasmani. Dalam ilmukedokteran ini mengatakan bahwa “jantung adalah rajanyaorgan, jantung tidak sadar, maka ke-12 organ pun dalambahaya”, “dalam jantung terdapat jiwa”, “dalam paru terdapatsemangat”, “dalam hati terdapat arwah”, “dalam limpaterdapat pikiran”, “dalam ginjal terdapat aspirasi”. “Senangmelukai jantung, sedih melukai paru-paru, marah melukaihati, pikiran (stres) melukai limpa, takut melukai ginjal”.Ajaran dalam ilmu pengobatan China, hati yang bersih darisegala hasrat, sekaligus adalah rahasianya panjang umurdalam pemahaman jiwa. Ilmu kedokteran China masa kinisangatlah terbatas, maka bagian inti dari ilmu kedokterantersebut pun tidak bisa berkembang dan diteruskansepenuhnya. Oleh karena itu, dalam metode terapi pada ilmukedokteran China masa kini sekalipun, aspek ini juga seringkali kurang adanya. Penyebab terjadinya hal-hal demikian iniadalah rumit. Salah satu penyebab yang penting ialahpengaruh politik dan kesadaran. Terhadap bagian yang agak“mistik”, ilmu kedokteran China ini tidaklah beranimenghadapi dengan sungguh-sungguh, dipandang sebagai“sampah” atau “takhayul”, karena itu hilanglah peluang untukmendalami.
Yang terakhir sekaligus merupakan yang terpenting pula,bahwa ilmu pengobatan China adalah sebuah ilmu yang menyatuantara alam dan manusia, penyatuan konsep antara manusiadan alam itu sekaligus merupakan prinsip dasar pada ilmupengobatan Tiongkok itu. Tubuh manusia adalah sebuah jagat
raya kecil, alam mempunyai lima cuaca, bumi ada limaperubahan pula, sedangkan manusia mempunyai lima organ tubuhserta lima aspirasi, saling berhomolog dari jauh. Pemberiannama oleh ilmu kedokteran terhadap titik-titik akupunktur,penggambaran terhadap berbagai perubahan energi dalam tubuhmanusia pun tercermin pada ciri khas ini. Orang Baratmengatakan bahwa diagnosa ilmu ini kedengarannya sepertiramalan cuaca saja, justru berasal dari ini.
Namun, tubuh manusia tidak saja mengandung materi, tapilebih dari itu yakni; jiwa, sifat bawaan manusia, watakserta ideologi/pikiran dan sebagainya. Dalam kategorikesehatan manusia, dalam jiwa yang damai, peredaran darahserta energi pun lancar, apa yang disebut dengan “jiwa yangtenteram terdapat energi vital yang damai”, demikianartinya. Akan tetapi, dalam tubuh manusia, energi vitaladalah semacam energi yang terbatas dan mudah rusak, olehkarena itu banyak faktor dapat menyebabkan gangguan padaenergi vital itu, misalnya; energi vital lemah, mandek,energi yang berlawanan, amblas, serta energi lepas dansebagainya. Persis dengan apa yang dikatakan bahwa, “segalapenyebab yang berasal dari energi itu sendiri, akanmenyebabkan penyakit.” Jadi, semua cara untuk mengobati ataupenyehatan, tidak luput dari: menambah energi kembali,meresap, serta mengatur kembali energi vital itu. Akantetapi energi tetaplah energi, akhirnya dia pun akan lemahdan frustrasi.
Namun, energi jagat raya tetap lestari dan abadi. Kalautubuh manusia itu adalah sebuah “alam semesta kecil”,mengapa energi yang terdapat di dalamnya tidak akan abadi?Seandainya tubuh manusia adalah alam semesta kecil, danmemiliki jiwa, maka alam semesta besar yang ada disekeliling kita itu, bukankah tidak saja mempunyai limaunsur, dan lima energi vital, tapi harus memiliki jiwa pula?Jawabannya jelas ya. Jadi apa yang disebut dengan batas yangpaling tinggi di ilmu pengobatan China dalam mengultivasijiwa raga serta watak (menolah jiwa raga), tidak berhasratterhadap nama dan kekayaan, membersihkan hati dan menahanhawa nafsu, mencapai ke tingkat dan batas yang sejati, baikdan sabar, “tidak berubah dalam keadaan miskin sekalipun,
dan tidak tergiur oleh harta kekayaan, tak peduli akanterhina atau dimanja sekalipun, serta tak akan gentarterhadap kekuasaan sekalipun.”
Ini sebenarnya sudah melebihi jangkauan ilmu kedokterandan memasuki sebuah kategori baru, yaitu berkultivasi diri.Sebuah cara yang benar-benar dapat mengolah jiwa dan ragasekaligus serta membantu kita mencapai sebuah tahap ini.Sekarang ini, energi dan energi vital dalam tubuh manusiaalam semesta kecil ini, bersamaan dengan semangat dan cirikhas pembauran pada jagat raya dan berubah menjadi energivital dan pahala serta kemurnian yang lebih abadi demikianpun akan terealisasi dengan kesehatan dan usianya yangpanjang.
Ilmu kedokteran Barat modern kini sudah memahamikesehatan yang multilapis dan multiaspek mengemukakan secarajelas akan acuan baru ilmu kedokteran ini: biologi, mental,masyarakat, dan jiwa. Sehat rohani seseorang, maka mentaldan kelakuannya pun pasti sehat, kesehatan tubuhnya adalahsebuah hasilnya yang pasti. Sesungguhnya, ilmu pengobatanChina tradisional dan metode kultivasi, tidak melulutermasuk acuan ini, tapi memberikan seperangkat metode yangbisa ditindaklanjuti, juga patut dihargai dan dikembangkan.
Inspirasi Perawatan Kesehatan di Masa DepanPemeliharaan kesehatan saat ini dapat beranggapan bahwateknik pengobatan teknologi didasarkan pada ilmu kedokteranmodern (seperti obat-obatan, radioaktif, dan pembedahan),yang pada prinsipnya sebuah sistem yang diberikan oleh paraprofesional medis. Sekarang, perawatan kesehatan masyarakatluas bagi setiap pemerintah adalah sebuah beban, yang kianhari kian memberatkan. Karena perkembangan teknologi ilmukedokteran dalam mengobati penyakit tidak sanggup memberikankhasiat penyembuhan secara menyeluruh, sebaliknyameningkatkan modal memelihara kesehatan (health care) secarabesar-besaran, oleh karena itu, untuk mengurangi biayapengobatan serta meningkatkan khasiatnya adalah sama pentingmerupakan sasaran yang sama pentingnya. Di samping itu,biaya health care yang saat ini mahal, tidak terelakkan lagiakan membuat masyarakat yang pendapatannya minim tersingkir
keluar jangkauan health care. Jadi, bagaimana untukmeningkatkan rasio antara biaya dan manfaat, bagaimanacaranya memberikan sarana memelihara kesehatan yangterjangka sekaligus bermanfaat bagi berbagai lapisanmasyarakat itu, bagi pemerintah mana pun adalah sebuahsasaran yang utama. Selain itu, ilmu kedokteran modern telahmengubah pengertian masyarakat sekarang terhadap kesehatandan penyakit, orang berpendapat bahwa semakin majunyateknologi pengobatan, maka manusia pun semakin bersandarpada faktor luar yakni teknologi serta para profesionalhealth care, menyandarkan harapan pada majunya ilmu teknologidan ilmu kedokteran dapat membuat orang terus berpuas diri,dalam pada itu dapat menghindari diri dari penderitaanpenyakit, tapi tidak berbuat sesuatu bagi diri sendiri,serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri,sebaliknya, orang semakin tak tahu diri dan tak berdisiplinterhadap diri sendiri.
Keistimewaan dari efek setelah berlatih Falun Gong tersebutdi atas dapat dilihat bahwa, Falun Gong memberikan sebuahmetode dengan biaya minim namun dapat meraih “penyehatandiri secara sempurna“ yang berkhasiat tinggi, pandangan bagipraktisi Falun Gong terhadap kehidupan dan kesehatan berbedadan tidak sama dengan orang awam umumnya, dengan demikiandapat bertanggung jawab terhadap kehidupan dan kesehatanbagi diri sendiri, dan secara sungguh-sungguh memperbaikitingkah laku diri sendiri pula.
Singkat kata, latihan Falun Gong adalah “latihan gandaantara jiwa raga dan watak,” menjadikan “Zhen, Shan, Ren”(baik, sejati dan sabar) sebagai prinsip pembinaan untukmenelusuri ke dalam kehidupan sehari-hari para praktisi,meditasi Falun Gong beranggapan bahwa jiwa dan karakteradalah kunci untuk memperdalam ilmunya serta mencapaipenyehatan tubuh; ditambah lagi dari latihan meditasi untukmengubah badan secara lahir batin, dalam kelima perangkatlatihan itu ada jurus bergerak, berdiri dan jurus diambermeditasi.
Falun Gong adalah sebuah susunan, tujuannya adalah untukmeningkatkan daya tahan tubuh dan menyehatkannya, persisseperti dikatakan hasil riset tersebut di atas bahwa FalunGong pada tingkat menghala penyakit menyehatkan tubuh dapatmemperlihatkan mukjizatnya, dalam pada itu dapat dipandangsebagai satu sistem “penyehatan terhadap diri sendiri” danatau “meningkatkan diri sendiri ”.
Secara konkret, latihan Falun Gong dapat dipandang sebagaimultilapis ”pemersatuan antara jiwa dan materi”, bersamaanitu mempunyai khasiat baik dalam pencegahan dan pengobatanterhadap penyakit dalam sistem “penyehatan diri“ itusendiri. Multilapis itu dapat dibagi menjadi individu,keluarga dan kumunitas, dalam individu pun dapatdimanifestasi menjadi fisiologi (jasmani) dan rohani (jiwa),serta mental. Para praktisi bertanggung jawab terhadapkesehatan dan jiwa diri sendiri, memakai Zhen, Shan, Ren,untuk memotivasi terhadap kehidupannya sehari-hari,memandang positif terhadap kekurangan dan kelebihan dalamkehidupan ini, mengurangi kegelisahan; meniadakan kebiasaanburuk, kegelisahan dan kebiasaan-kebiasaan buruk itu adalahfaktor bahaya tingkat tinggi dari penyakit utama pada ilmukedokteran modern yang dapat diketahui. Yang tidak dapatterdeteksi oleh ilmu kedokteran modern adalah perasan mentaldan jiwa terhadap pengaruh langsung fisiologi individu,dalam pada itu, meditasi/kultivasi pun dapat mengubah tubuhkita, bagi yang berpenyakit dapat menghilangkannya secaraseksama, sedang bagi yang tidak sakit dapat meningkatkankemampuan untuk menangkis penyakit secara utuh. Ditinjaudari sudut ilmu pengobatan China, kultivasi tidak saja dapatmenembus dan memperluas meridian pembuluh darah, tapi bisamenjadikan ”energi vital” rendah berubah menjadi energiurutan tinggi, yang bahkan tidak dapat disetarakan denganilmu pengobatan China.
Ilmu kedokteran modern dalam batas mengintrospeksi diri punmengemukakan acuan terapi penyehatan baru yaitu, fisiologi,jiwa, sosial, dan semangat/perasaan mental, seperti telahdisebut ilmu kedokteran modern tidak saja kurang
perbandingan antara manfaat dan biaya tinggi dalam mengobatipenyakit badaniah Dari berbagai aspek pun tidak mempunyaicara yang bagus, oleh karena itu, informasi yang tersiardari hasil riset efek berlatih Falun Gong dengan manfaaatnyapada tahun 1998 dan 2002 di Daratan Besar Tiongkok, AmerikaUtara dan Taiwan itu, patut direnungkan kembali olehkalangan medis penyehatan modern, karena itu juga, patutdiadakan penelitian satu langkah lebih maju terhadap dasarriset itu sendiri.
PENJELASAN SINGKAT TENTANG FALUN GONG
Falun Dafa juga disebut Falun Gong, merupakan suatu bentuk
Qigong (menurut sebutan orang Tiongkok), yaitu suatu sistem
latihan dan ajaran yang mengubah moral dan tubuh secara mendalam.
Latihan Falun Dafa serupa dengan latihan yang berasal dari Timur
lainnya sebagaimana yang dikenal di Barat, seperti Taichi dan
yoga. Qigong merupakan bagian yang penting bagi banyak orang yang
tinggal di Asia. Taman-taman di Tiongkok ketika pagi menjelang
biasanya penuh dengan orang-orang dari berbagai latar belakang
sosial yang berbeda yang berlatih Qigong.
Falun Gong berbeda dari Qigong lain, karena selain bertujuan
untuk kesehatan dan kebugaran, juga untuk memperoleh kebijakan
yang lebih tinggi serta pencerahan. Faktor utama dalam pengajaran
Falun Dafa adalah belajar prinsip-prinsip tertinggi alam semesta
Sejati, Baik, Sabar. Juga, Falun Gong tidak seperti Qigong lain,
di sini tidak diperlukan seperti apa yang disebut “teknik
pernapasan”.
Sejak awal disebarluaskan ke masyarakat umum pada tahun 1992
oleh penemunya – Guru Li Hongzhi – Falun Gong telah menarik
perhatian lebih dari 100 juta orang dari berbagai latar belakang
sosial di 40 negara (kini 60 negara). Telah terbukti keampuhan
mekanisnya dalam menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan.
Karena efek positif dari prinsip-prinsipnya yang mendalam dalam
membantu para praktisi meningkatkan kesehatan mereka, memurnikan
pikiran, membangkitkan semangat, dan memperdalam pemahaman akan
hidup dan alam semesta, Falun Dafa telah menjadi begitu populer
di seluruh dunia. Latihan dan Guru Li, dengan cepat telah
memperoleh pengakuan internasional. Banyak negara bagian,
termasuk Illinois dan New Jersey, dan banyak kota-kota di Amerika
seperti Washington D.C., Houston, Philadelphia, dan Chicago,
telah menetapkan Hari/Minggu Falun Gong, dan beberapa telah
memberi penghargaan kepada Guru Li sebagai “Penduduk Kehormatan”
atau “Good Will Ambassador”.
Latihan
Falun Gong terdiri dari 5 perangkat gerakan, termasuk
meditasi. Tiga di antaranya memerlukan gerakan tubuh, sementara 2
lainnya memerlukan posisi diam di tempat selama beberapa waktu.
Latihan ini membuahkan efek yang dramatis dan positif pada mental
dan tubuh dan dapat disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang
sibuk. Gerakan-gerakannya efektif dan bermanfaat bagi semua umur,
meskipun sederhana, lembut, dan mudah.
Peningkatan Spiritual
Praktisi Falun Dafa berjuang menjadi orang yang lebih baik
di lingkungannya dan dalam keadaan apa pun. Mereka berusaha keras
untuk secara bertahap membuang berbagai kebiasaan buruk dan
keterikatan seperti marah, alkohol, rokok, khawatir, takut, iri,
dan hasrat mencari nama dan keuntungan. Guru Li menganjurkan
kehidupan keluarga yang biasa dan bahwa melepas keterikatan bukan
berarti kehilangan harta benda ataupun status tetapi hanya
mencapai hubungan yang seimbang dari semua itu. Hasilnya,
penyebaran Falun Dafa telah menolong meningkatkan keharmonisan
keluarga, kerja sama dalam pekerjaan, keamanan lingkungan,
pemeliharaan lingkungan hidup, dan ketenangan sosial. Melalui
belajar dan berlatih “Dafa”, para praktisi dapat meningkatkan
kesehatan, menghilangkan stres, dan meningkatkan sifat moral
mereka. Dalam Falun Dafa tidak ada penyembahan, pemujaan,
keanggotaan, ataupun organisasi resmi.
Buku Bacaan
Falun Gong menggunakan 1 buku pengajaran utama yaitu Zhuan
Falun (Roda Hukum yang Berputar). Buku lainnya yaitu Falun Gong,
merupakan pengenalan dan berisi gambar gerakan. Buku-buku
tersebut, audio tape, dan video tape, dapat dilihat atau di-download
secara gratis dari berbagai website (seperti:
http://www.falundafa.org) atau dipesan dari toko buku di Internet
(seperti: www.universepublishing.com atau www.amazon.com).
Semuanya telah diterjemahkan kedalam 18 bahasa (kini hampir 50
bahasa), seperti Inggris, Perancis, Jerman, Rusia, Spanyol,
Jepang, Korea, Indonesia, dan lain-lain.
Mulai Belajar
Belajar Falun Gong terbuka bagi siapa saja. Tidak diperlukan
pengalaman dalam Qigong atau meditasi. Untuk memulai, Anda dapat
menghubungi para praktisi Falun Gong, mengunjungi website Falun
Gong, atau menelEpon ke 1-877-FALUN-99 untuk mendapat informasi
tentang tempat latihan, workshop gratis, dan berbagai kegiatan di
daerah Anda. Semua kegiatan Falun Dafa bersifat cuma-cuma. Tidak
ditarik biaya. Tidak menerima sumbangan.
Situs Website
www.falundafa.org
www.faluninfo.net
www.pureinsight.org
www.clearharmony.net
www.clearwisdom.net
www.pureawakening.net
www.minghui.ca
www.falundafa.or.id
www.kesadaranmurni.net
PENUTUP
Penderitaan fisik dan mental yang harus ditanggung seorang
pasien sering kali tak terkata. Dapat melewati sakit-penyakit
yang menyiksa dan melemahkan merupakan kebahagiaan. Inilah
harapan dari 41 orang penulis asli buku ini, termasuk harapan
para editor, bahwa lebih banyak orang dapat menikmati manfaat
dari berlatih Falun Dafa. Perlu kami ulangi, bahwa bagaimanapun
juga, fokus dari Falun Dafa sama sekali bukan pada manfaat
kesehatan saja. Meski dalam buku ini tujuan berkultivasi Dafa
dipersempit pada kesehatan, namun Falun Dafa sesungguhnya
meliputi hal yang lebih luas dan mendalam.
Falun Dafa mudah dipelajari dan cocok bagi semua orang.
Terbuka bagi semua golongan, tanpa memandang suku, bangsa,
budaya, agama, ataupun usia. Perlu diketahui, bahwa bagaimanapun,
keberhasilan berkultivasi Falun Dafa memerlukan disiplin mental
yang kuat --seorang praktisi atas keinginannya sendiri akan
belajar menguasai diri sendiri. Meskipun disiplin ini dapat
dipelajari, ditingkatkan, dan diperkuat; namun mereka yang
memiliki cacat mental tidak dapat menguasai diri sendiri tidak
memenuhi syarat dan dianggap tidak sesuai untuk berkultivasi
Falun Dafa.
Lebih lanjut, buku ini penuh dengan kisah mereka yang
setelah mendapatkan pengajaran Falun Dafa akhirnya menemukan
prinsip-prinsip yang alami dan tidak asing lagi. Walaupun kisah
di atas dialami oleh banyak orang dari berbagai latar belakang,
namun bukan patokan baku bagi setiap orang yang menemukan Falun
Dafa. Seorang pasien dengan penyakit parah kritis atau seseorang
yang menganggap dirinya “sakit” setelah mengenal Falun Dafa, baik
dengan membaca buku, menghadiri workshop video, atau mengikuti
kelompok latihan di tempat latihan, amat dianjurkan untuk berobat
secara biasa. Memang kisah nyata yang ada dalam buku ini
menceritakan pengalaman adanya peningkatan; namun semuanya tidak
berdasarkan atas keinginan untuk sembuh dari sakit. Sebenarnya,
meskipun memang sebagian orang mungkin memiliki mentalitas
harapan demikian sebelum belajar prinsip-prinsip Falun Dafa;
hanyalah setelah mereka mulai berkultivasi sungguh-sungguh sesuai
prinsip-prinsip pengajaran Falun Dafa, barulah pertanyaan tentang
penyakit dan kesehatan terungkap.
Akhirnya, kami pihak editor ingin menegaskan bahwa pandangan
dan isi dalam buku ini, tidaklah mutlak mewakili Falun Dafa
secara keseluruhan. Hendaknya tidak beranggapan bahwa setelah
membaca buku ini, berarti juga mengetahui dan memahami Falun Dafa